Ppt Mix Infection

Click here to load reader

download Ppt Mix Infection

of 48

description

mix inf

Transcript of Ppt Mix Infection

Presentasi Kasus Mix Infection (DBD + Demam Tifoid)

Winda Diah Nugraheni1102011293

Pembimbing:Dr. Nugroho Budi Santoso, Sp.PDPresentasi KasusMix Infection (DBD + Demam Tifoid)IdentitasNama : Tn.T.PUsia: 18 tahun Pekerjaan : Pengajar PramukaPendidikan Terakhir: SMAAgama: IslamAlamat : Jl.Masjid, Kel. Ciracas, Jakarta TimurNo RM : 2014-589511Tanggal Masuk: 24 Oktober 2015Tanggal Pemeriksaan: 29 Oktober 2015

AnamnesisKeluhan Utama: Demam naik turun sejak 5 hari SMRS, demam dirasakan meningkat menjelang sore ke malam hariKeluhan Tambahan: Mual dan muntah sejak 5 hari SMRS.

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan demam naik turun sejak 5 hari SMRS, demam dirasakan meningkat menjelang sore ke malam hari. Keluhan disertai dengan mual dan muntah, muntah isi air sebanyak 2 kali, tidak berwarna hitam ataupun merah. Pasien juga mengeluh pusing dan semua badan terasa nyeri dan pegal, terutama di bagian punggung dan pinggang. Pasien mengatakan BAB agak cair sejak 4 hari SMRS, tidak terdapat lendir ataupun darah, dan tidak berwarna hitam. Tiga hari SMRS terdapat mimisan dan nyeri di daerah kedua mata. BAK dalam batas normal, tidak keruh ataupun berwarna seperti teh. Nafsu makan pasien berkurang, tapi pasien masih mau minum. Keluhan gusi berdarah, timbul bintik-bintik merah pada ekstremitas, timbul ruam kulit, nyeri saat berjalan kaki, nyeri saat BAK, dan mata atau kulit menguning disangkal. Riwayat bepergian jauh dan riwayat transfusi disangkal.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Demam Berdarah Dengue: (+) usia 3 tahunRiwayat Demam Tifoid : (+) usia 5 tahunRiwayat Asma: disangkalRiwayat Alergi Obat : disangkal

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.Riwayat Hipertensi: Ayah pasienRiwayat Penyakit Jantung : disangkalRiwayat DM : disangkalRiwayat Asma: disangkalRiwayat Alergi Obat: disangkal

Riwayat KebiasaanPasien mengatakan kalau makan tidak teratur, lebih sering makan masakan di rumah daripada makanan di luar rumah. Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.Lingkungan: Pasien mengatakan tidak ada yang mengeluhkan hal yang sama di lingkungan sekitar. Keluarga pasien rajin menguras bak mandi setiap 3 hari sekali dan tidak terdapat tempat penampungan air disekitar rumah. Pasien juga mengatakan tidak bepergian jauh sebelum sakit.

Pemeriksaan Fisik1. Kesan Umum: Tampak Sakit Sedang2. Kesadaran: Compos mentis3. Tanda-tanda vital Frekuensi nadi: 96 x/menit, reguler, isi cukup.Frekuensi napas: 20 x/ menitSuhu axilla : 38,80 CelsiusTekanan darah: 110/70mmHg

Status GeneralisKEPALABentuk: NormocephalPosisi: SimetrisPenonjolan: Tidak ada

MATAExophthalmus: Tidak adaEnoptashalmus: Tidak adaEdema kelopak: Tidak adaKonjungtiva anemis: Tidak adaSkelera ikterik: -/-

HIDUNG: Bentuk normal, nafas cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-)MULUT: Bibir kering pecah-pecah (-), sianosis (-) bercak putih pada lidah (-)TENGGOROKAN : Tonsil T1- T1 tenang, faring hiperemis (-)TELINGAPendengaran: BaikDarah: Tidak adaCairan: Tidak adaLEHERTrakea: Tidak deviasiKelenjer tiroid: Tidak membesarKelenjar Limfe: Tidak teraba

PARU-PARUInspeksi: Bentuk & ukuran dada cembung normal, gerakan dinding dada dalam keadaan statis maupun dinamis simetris kanan dan kiriPalpasi: Fremitus taktil maupun fremiktus vokal simetris pada kedua lapang paruPerkusi: Terdengar sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi: Suara nafas vesikuler (+/+), Ronkhi basah (-/-), Wheezing (-/-)JANTUNGInspeksi: Iktus cordis tidak terlihatPalpasi: Iktus cordis teraba lemahPerkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra Batas jantung kiri di ICS 4 linea midclavikula sinistra Batas pinggang jantung di ICS 2 linea parasternalis sinistra Auskultasi: Bunyi Jantung I & II Normal,Reguler, Gallop (-) Murmur (-)

ABDOMENInspeksi : bentuk abdomen datar, gerakan peristaltik usus tidak terlihat, tidak tampak sikatrik maupun venektasi.Auskultasi: Bising usus (+) NormalPerkusi: timpani di seluruh kuadran abdomenPalpasi: Nyeri tekan (+) daerah umbilikus, hepar dan lien tidak teraba membesar

EKSTREMITASSuperior : akral hangat, tidak ditemukan udem, kekuatan otot 5Inferior: akral hangat, tidak ditemukan udem, kekuatan otot 5

Data Laboratorium

ResumeSeorang laki-laki usia 18 tahun datang dengan keluhan demam naik turun sejak 5 hari SMRS, demam dirasakan meningkat menjelang sore ke malam hari. Keluhan disertai dengan mual dan muntah, muntah isi air sebanyak 2 kali, tidak berwarna hitam ataupun merah. Pasien juga mengeluh pusing dan semua badan terasa nyeri dan pegal, terutama di bagian punggung dan pinggang. Pasien mengatakan BAB agak cair sejak 4 hari SMRS, tidak terdapat lendir ataupun darah, dan tidak berwarna hitam. Tiga hari SMRS terdapat mimisan dan nyeri di daerah kedua mata. BAK dalam batas normal, tidak keruh ataupun berwarna seperti teh. Nafsu makan pasien berkurang, tapi pasien masih mau minum.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu axilla meningkat (38,8C) dan nyeri tekan (+) daerah umbilikus. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan adanya anemia ringan, hematokrit menurun, leukopenia, dan trombositopenia. Pemeriksaan serologis didapatkan hasil IgG anti-dengue (+), uji widal S.typhi O (+) 1/320 dan S.typhi H (+) 1/320.

DIAGNOSIS KERJADHF grade IIDemam TifoidDIAGNOSIS BANDINGDemam ChikungunyaCampak Tatalaksana1. Non medikamentosaBed restMakan makanan yang lunak dan tidak mengiritasi saluran cerna2. MedikamentosaDehaf 3x1Diatab 3x2Ranitidine 2x1Domperidone 3x1Cefixime 2x1Ceftriaxone 1x2 gr

PrognosisQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKADefinisiDemam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam 3-5 hari, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeni dan diatesis hemoragik.Demam tifoid ialah penyakit infeksi akut oleh bakteri dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.EpidemiologiGambar 1. Penyebaran global Demam Berdarah Dengue

Insiden demam tifoid berkaitan dengan sanitasi yang burukBerdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medis Depkes RI pada tahun 2008, demam tifoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di IndonesiaInsidens di perkotaan lebih tinggi dari perdesaanEtiologiPatogenesis DBDImunopatogenesis demam berdarah dengue

Patogenesis DBDHipotesis secondary heterologous infection

Patogenesis Tifoid

Manifestasi Klinis DBD

Perjalanan penyakit Demam Berdarah Dengue

Manifestasi Demam TifoidDiagnosis DBD

DD/DBDDerajatGejalaLaboraroriumDDDemam disertai 2 atau lebih tanda: sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, atralgia- Leukopenia-Trombositopenia, tidak ditemukan bukti kebocoran plasmaDBDIGejala diatas ditambah uji bendung positif-Trobositopenia (20%)DBDIIGeja diatas ditambah perdarahan spontan-Trobositopenia (20%)DBDIIIGejala diatas ditambhan kegagalan sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta gelisah)-Trobositopenia (20%)DBDIVSyok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi tidak teratur-Trobositopenia (20%)Diagnosis Demam Tifoid

Tatalaksana DBD

Tatalaksana Demam TifoidPemberian antimikroba:Kloramfenikol : dosis 4x500 mg per hari dapat diberikan secara oral atau intravena, sampai dengan 7 hari bebas demam. Tiamfenikol : Dosis tiamfenikol adalah 4 x 500mgKortimoksazol : Dosis 2 x 2 tabet (1 tab mengandung sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu.Ampisilin dan amoksisilin : Dosis yang dianjurkan antara 50-150 mg/kgBB dan digunakan selama 2 mingguSefalosporin generasi ketiga : Ceftriaxone dosis antara 3-4 gram dalam dekstrosa 100cc diberikan selama 30 menit perinfus sekali sehari diberikan selama 3 hingga 5 hari.Gol. Florokuinolon :Norfloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 14 hariSiprofloksasin dosis 2 x 500 mg/hari selama 6 hariOfloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 7 hariPefloksasin dois 400 mg/hari selama 7 hariFleroksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari Azitromisin : Dosis 2x500 mg

Kombinasi ObatHanya pada keadaan tertentu saja antara lain toksik tifoid, peritonitis atau perforasi, serta syok septik, yang pernah terbukti ditemukan 2 macam organisme dalam kurtur darah selain kuman Salmonella.

Kortikosteroid. Hanya dindikasikan pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalami syok septik dengan dosis 3x5mg.

KomplikasiPencegahanPrognosisKetepatan terapiUsiaKeadaan kesehatan sebelumnyaKomplikasiDaftar PustakaSudoyo A.W., Setryohadi B., Alwi I., Simadibrata M.K., Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009.Rejeki S, Adinegoro S (DBD) Demam Berdarah Dengue, Tatalaksana Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta. 2004.Mansjoer A,Triyanti K, Savitri R,Wardhani W,Setiowulan W, Kapita selekta FKUI, Jakarta. Hal. 428-433Depkes. 2009. Buletin Jendela Epidemiologi. Vol.2. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.Suhendro, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.World Health Organization: Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorragic Fever. 2011.World Health Organization: Dengue Guideline For Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. 2009.World Health Organization: Background Document: The Diagnosis, Treatment, and Prevention of Typhoid Fever. 2009.