146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

26
LAPORAN KASUS BAGIAN ILMU BEDAH CA MAMMAE SINISTRA KONSULEN dr. H. Yarie Herdarman Hudly , Sp.B Disusun Oleh : Aga Haris, S.Ked PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI SMF BEDAH RSUD TASIKMALAYA 2013

description

Lapsus

Transcript of 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Page 1: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

LAPORAN KASUS

BAGIAN ILMU BEDAH

CA MAMMAE SINISTRA

KONSULEN

dr. H. Yarie Herdarman Hudly , Sp.B

Disusun Oleh :

Aga Haris, S.Ked

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

SMF BEDAH RSUD TASIKMALAYA

2013

Page 2: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Uum

Usia : 62 th

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Tasikmalaya

Status : Menikah

Pekerjaan : IRT

Suku : Sunda

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Dikirim oleh : Datang sendiri

Masuk rumah sakit : 6 Maret 2013

II. ANAMNESIS

Keluhan utama : Benjolan disertai luka di payudara kiri

Riwayat penyakit sekarang :

Sejak ± 4 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh

adanya luka pada payudara kiri. Keluhan disertai dengan nyeri dan keluar

nanah dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali dengan timbulnya

benjolan ± 1 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar kelereng,

kemudian lama-lama membesar hingga sebesar telur angsa. Kemudian dari

benjolan tersebut timbul luka yang dialami pasien sekarang. Keluhan juga

disertai benjolan pada ketiak dan dada kiri bagian atas.

Keluhan tidak disertai dengan demam, sakit kepala hebat, rasa penuh

di ulu hati, maupun nyeri pada tulang punggung maupun paha namun sudah

Page 3: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

1 bulan ini pasien terkadang batuk-batuk kering dan sesak yang hilang

timbul.

Pasien haid pertama pada usia 16 tahun, siklus 30 hari, teratur.

Penderita menikah pada usia 19 tahun, lalu melahirkan anak pertama pada

usia 20 tahun. Penderita menyusui anaknya selama 2 tahun. Saat ini pasien

mempunyai 3 orang anak. Riwayat pemakaian pil KB selama 3 tahun diakui

penderita. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal.

Riwayat penyakit dahulu :

Tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung maupun

pengobatan TB.

Riwayat habituasi :

-

Riwayat operasi :

Pasien belum pernah operasi pada daerah dada maupun organ reproduksi

Riwayat pengobatan :

Pasien sering minum obat-obat tradisional

Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.

Riwayat alergi :

Tidak ada alergi makanan dan obat.

Page 4: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

III. PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : compos mentis

Vital sign :

TD : 130 /70 mmHg

Rr : 24 x/menit

Hr : 82 x/menit

T : 37,0 0c

Status Generalis

a. Pemeriksaan kepala

Rambut : warna putih beruban, mudah dicabut

Mata : SI -/-, CA +/+, pupil isokor, R.cahaya +/+

Hidung : tidak ada secret, tidak ada deviasi.

Bibir : mukosa bibir basah, sianosis -

Gigi : terdapat ada caries

b. Pemeriksaan leher:

Tidak ada pembesaran KGB, thyroid dan tidak ada peningkatan JVP

c. Pemeriksaan thoraks

a. Paru-paru :

Depan:

Inspeksi : simetris +/+, tidak ada ketertingaalan nafas,

Tampak massa di mammae sinitra (lihat status

Lokalis)

Palpasi : vokal fremitus normal +/+, tidak ada krepitasi.

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.

Auskultasi : vesikuler +/+. Rh -, wh -.

Belakang :

Inspeksi : simetris +/+, tidak ada ketertingaalan nafas.

Palpasi : vokal fremitus normal +/+, tidak teraba massa.

Perkusi : sonor di seluruh lapang paru.

Page 5: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Auskultasi : vesikuler +/+, suara tambahan -/-

b. Jantung :

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.

Palpasi : tidak teraba ictus cordis, massa -

Perkusi : batas jantung : normal, tidak ada pembesaran

Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal

dextra

Batas jantung kiri : ICS V linea midclavikularis

sinistra

Batas jantung atas : ICS II linea parasternal

sinistra

Pinggang jantung : ICS III parasternal sinistra

Auskultasi : BJ I dan II murni reguler

d. Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : datar

Auskultasi : Bising usus normal, tidak ada bunyi tambahan.

Palpasi : Soepel, tidak teraba massa, defans muscular -, nyeri tekan-

Perkusi : Tympani seluruh lapang abdomen

e. Pemeriksaan ekstrimitas

Kekuatan otot : 5555

5555

Sensibilitas : dextra dan sinistra tidak ada kelainan

Refleks fisiologis : (+/+)

Refleks patologis : (-/-)

Edema : (-/-)

STATUS LOKALIS :

Pemeriksaan mammae sinistra :

Inspeksi : Tampak massa sebesar telur angsa a/r mammae sinitra,

retraksi +, peau d’orange +, abses +, darah+. Tidak tampak

benjolan a/r axila sinistra

Page 6: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Palpasi : Teraba massa 10x10, terfiksir, konsistensi keras,

permukaan tidak rata, batas tegas a/r mammae sinistra. Teraba

massa ukuran 3x3, imobile, konsistensi keras, permukaan licin,

batas tegas, a/r axilla anterior sinistra.

IV. RESUME

Terdapat benjolan di payudara kiri sejak 1 tahun lalu sebesar telur

angsa, semakin membesar, Permukaan kulit muncul borok keluar nanah

dan darah yang merembes terus menerus.

Adanya 1 benjolan diketiak kiri sebesar kelereng dan tidak nyeri ± 2

bulan lalu. Sekitar 1 bulan ini pasien sering batuk-batuk kering dan

sesak ringan yang hilang timbul.

Terdapat penurunan berat badan.

Pemeriksaan mammae sinistra :

Inspeksi : Tampak massa sebesar telur angsa a/r mammae sinitra,

retraksi +, peau d’orange +, abses +, darah+. Tidak

tampak benjolan a/r axila sinistra

Palpasi : Teraba massa 10x10, terfiksir, konsistensi keras,

permukaan tidak rata, batas tegas a/r mammae sinistra.

Teraba massa ukuran 3x3, imobile, konsistensi keras,

permukaan licin, batas tegas, a/r axilla anterior sinistra.

Page 7: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab darah : (6 maret 2013)

Hb 7,4 gr/dL

Ht 25 %

Leukosit 4.800/mm3

Trombosit 358.000/mm3

Foto rongent thoraks PA

Kesan : Tampak multiple coin lession

VI. DIAGNOSA KERJA

Ca mammae sinitra dengan ekstensi ke kulit mammae sinistra, KGB axilla

sinistra, dan pulmo (T4cN2M1) + Anemia

Page 8: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

VII. PENATALAKSANAAN

Konservatif

Umum

o Diet biasa

o Edukasi penderita mengenai penyakitnya dan hal-hal yang dapat

dilakukan penderita untuk mendeteksi dini kelainan pada

payudara

Khusus

5-fluorouracyl

Tamoksifen 2 x 20mg

Tranfusi PRC 1 labu (cek Hb 6 jam post tranfusi)

Hb >10 gr/dL rencana operasi

Operatif

Biopsy incisi mammae sinistra

Usulan Simple mastektomi, kemoterapi, radioterapi.

VIII. LAPORAN OPERASI

Dx Operasi : Ca mammae sinistra + ekstensi ke kulit mammae sinistra

Post Operasi: Ca mammae sinistra + ekstensi kekulit dan dinding thoraks

Tindakan : Biopsy incisi

Ditemukan massa a/r mammae sin. ukuran ±20cm, ulkus +, terfiksir

kedinding thoraks. Dilakukan biopsy incisi.

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad malam

Quo ad funtional : ad malam

Page 9: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

PEMBAHASAN

Anatomi Payudara

Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke VI/VII

dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi jaringan

payudara sebenarnya bisa lebih luas lagi sampai ke klavikula sebagai suatu

lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai ke garis median, ke lateral sampai

pinggir otot latissimus dorsi. Ada suatu bagian dari payudara yang disebut buntut

dari payudara atau “axillary projection of the breast”.

Struktur Dasar

Terdiri atas kelenjar, jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak Jaringan

kelenjar, yang dinamakan kelenjar dan saluran tubuloalveolar, membentuk 15

sampai 20 lobus yang mengelilingi nipple, masing-masing bermuara ke duktus

lactiferous. Di tiap lobus terdapat lobulus-lobulus. Jaringan ikat fibrosa

memberikan struktur penahan dalam bentuk tali fibrosa atau ligament

suspensorium yang dihubungkan baik ke kulit maupun ke fascia. Jaringan lemak

terutama pada permukaan dan area tepi.

Setiap kelenjar mammae terdiri atas sekitar 15 sampai 20 lobus. Terdapat

ligament Cooper yang meluas dari fascia pectoralis profunda ke fascia kulit

superficial yang memberikan tahanan. Payudara dibagi menjadi empat kuadran,

yaitu upper inner quadrant (UIQ), lower inner quadrant (LIQ), upper outer

quadrant (UOQ) dan lower outer quadrant (LOQ).

Vaskularisasi

Perdarahan payudara terutama dari cabang arteri perforantes anterior dari

arteri mammaria interna, arteri torakalis lateralis yang bercabang dari arteri

aksilaris, dan beberapa arteri interkostalis.

Drainase limfatik

Kelenjar getah bening pectoralis (anterior), berlokasi di lipatan aksila anterior

(di antara batas bawah M. Pectoralis mayor).

Page 10: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Kelenjar getah bening Subscapular (posterior), berlokasi di lipatan aksila

posterior (daerah batas lateral scapula). Drainasenya dari dinding belakang

dada dan sebagain lengan.

Kelenjar getah bening lateral, berlokasi di daerah humerus atas. Drainasenya

dari lengan.

Drainase dari KGB pusat di aksila, kemudian ke KGB infraclavicular dan

supraclavicular.

Sebagian drainase dari payudara ada yang langsung berhubungan dengan

KGB infraclavicular.

Persarafan payudara juga harus diperhatikan dalam proses pembedahan

payudara, apabila ada kerusakan akibat proses pembedahan maka dapat terjadi

defisit fungsional pada saraf yang terkena, sebagai contoh :

Nervus Otot/area

persarafan Defisit fungsional

N. torasikus (of Bell) Serratus

anterior

Winging scapula

N. torakodorsalis Latissimus

dorsi

Tidak dapat mendorong

diri sendiri untuk berdiri

dari posisi duduk

N. pektoralis medial dan lateral Pektoralis

mayor dan

minor

Kelemahan dari otot

pektoralis

N. interkostobrakhial Menyebrang

axilla secara

transversal

menuju

bagian

dalam

lengan

Anestesi pada bagian

dalam lengan

Penegakan Diagnosis Kanker Payudara

Berdasarkan Protokol Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia,

diagnosis kanker payudara dapat ditegakkan melalui tahapan-tahapan berikut:

Page 11: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

A. Pemeriksaan Klinis

Anamnesis, hal-hal yang perlu dicari adalah informasi mengenai:

a. Keluhan pada payudara atau ketiak beserta perjalanan penyakitnya:

Benjolan

Kecepatan tumbuh

Rasa sakit

Nipple discharge

Nipple retraction (ditanyakan pula mengenai onsetnya)

Krusta di areola

Kelainan pada kulit, misalnya dimpling, peau d’orange, ulserasi,

venektasi

Perubahan warna kulit

Benjolan di ketiak

Edema lengan bawah

b. Keluhan di tempat lain (berhubungan dengan metastasis), antara lain:

Nyeri tulang (vertebra, femur)

Rasa penuh di ulu hati

Batuk

Sesak

Sakit kepala hebat

Pemeriksaan Fisik

a. Status generalis, cantumkan perform status

b. Status lokalis :

Pemeriksaan terhadap kedua payudara

Massa tumor

Lokasi

Ukuran

Konsistensi

Permukaan

Bentuk dan batas tumur

Jumlah tumor

Page 12: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m.

Pectoralis, dan dinding dada

Perubahan kulit

Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit

Peau d’orange, ulserasi

Nipple

Tertarik

Erosi

Krusta

Discharge

Status KGB (jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau

jaringan sekitar)

KGB aksila

KGB infraklavikula

KGB supraklavikula

Lokasi organ

B. Pemeriksaan radiodiagnostik/imaging

1. Recommended (diharuskan)

a. USG payudara dan mamografi untuk tumor > 3 cm

b. Foto thorax

c. USG abdomen (hepar)

2. Optional (atas indikasi)

a. Bone scanning/Bone survey (bilaman sitologi atau klinis sangat

mencurigai pada lesi > 5 cm)

b. CT-scan

C. Pemeriksaan sitologi (FNAB = Fine Needle Aspiration Biopsy)

Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologis curiga ganas

D. Pemeriksaan histopatologi

Dilakukan potong beku dan atau parafin, bahan pemeriksaan diambil melalui :

Core biopsy

Biopsi eksisional

Page 13: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Biopsi insisional

Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB

Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, P53, dll

E. Laboratorium

Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan

pemeriksaan kimia darah yang sesuai dengan perkiraan metastasis.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Hal-hal yang dianggap merupakan faktor risiko kanker payudara antara lain:

Usia

Risiko terjadinya kanker payudara meningkat seiring dengan bertambahnya

usia. Kebanyakan kasus kanker timbul pada wanita yang berusia lebih dari 60

tahun.

Secara anatomi dan fingsional, payudara akan mengalami atrofi dengan

bertambahnya usia. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum

menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi sebelum

terjadinya perubahan klinis,

Faktor reproduksi

Karakteristik reproduksi yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker

payudara adalah nulliparitas, menarche pada usia muda, keteraturan siklus

menstruasi, menopause pada umur lebih tua dan kehamilan pertama pada usia tua.

Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat

kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker

payudara. Wanita dengan riwayat kehamilan cukup bulan pada usia di bawah 18

tahun memiliki risiko terkena kanker payudara sepertiga dibandingkan dengan

wanita yang baru memiliki anak di usia 30 tahun.

Page 14: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Penggunaan hormon

Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan

dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat penigkatan

kanker payudara yang bermakna pada penggunaan terapi estrogen replacement.

Suatu analisa mengatakan walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara

pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu

yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum

menopause.

Riwayat tumor jinak payudara

Wanita dengan riwayat tumor jinak payudara, dapat terjadi peningkatan risiko

terjadinya kanker payudara sebanyak empat kali dan risiko ini akan terus

meningkat hingga 30 tahun setelah didiagnosa tumor jinak payudara.

Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan

kanker payudara pada wanita pasca menopause. Penelitian terbaru menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh diet terhadap keganasan ini.

Konsumsi lemak

Konsumsi lemak diperkirakan sebagai faktor risiko terjadinya kanker payudara.

ObesitasRiwayat radiasi dinding dada

Paparan dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan

terjadinya risiko kanker payudara. Dari bebrapa penelitian yang dilakukan

disimpulkan bahwa risiko akibat radiasi berhubungan secara linier dengan dosis

dan umur saat terjadinya pemaparan.

Riwayat keluarga dan faktor genetik

Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat

penderita yang akan dilaksanakan untuk skrining kanker payudara. Terdapat

peningkatan risiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker

payudara.

Page 15: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan erat

dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen susceptibilitas

kanker payudara, probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60% pada

umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

Klasifikasi payudara

Pengklasifikasian kanker payudara secara histoligi menurut WHO/ Japenese

Breast Cancer Society ) dapat dibedakan melalui pendekatan, yaitu :

1. Non invasive carcinoma

a. Non- invasive ductal carcinoma

b. B. Lobular carcinoma in situ

2. Invasive carcinoma

a. Invasive ductal carcinoma

- Papillobulor carcinoma

- Solid tubular carcinoma

- Schirrhous carcinoma

b. Special types

- Mucinous carcinoma

- Medullary carcinoma

Klasifikasi stadium TNM (UICC/AJCC 2002)

T (ukuran tumor primer)

Tx : tumor primer tidak dapat dinilai

To : tidak terdapat tumor primer

Tis : karsinoma in situ

T1 : tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang

Page 16: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

T1mic : adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang

T1a: tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm

T1b: tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm

T1c : tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm

T2 : tumor dengan ukuran terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm

T3 : tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm

T4 : ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit

T4a: ekstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis)

T4b: edema (termsuk peau d’orange), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang

terbatas pada satu payudara

T4c: mencakup kedua hal di atas

T4d: mastitis karsinomatosa

N (kelenjar getah bening regional )

Nx : kelenjar getah bening regional tidak bisa dinilai (karena telah diangkat

sebelumnya)

No : tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening

N1 : metastasis ke KGB axilla ipsilateral yang mobile

N2 : metastasis ke KGB axilla ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya

pembesaran KGB mamaria interna ipsilateral tanpa adanya metastasis ke

KGB axilla

N2a : metastasis ke KGB axilla terfiksir atau melekat ke struktur lain

N2b : metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral secara klinis dan

Page 17: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

tidak terdapat metastasis ke KGB axilla

N3 : metastasis ke KGB infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa adanya

metastasis KGB axilla atau klinis terdapat metastasis pada KGB mamaria

interna ipsilateral klinis dan metastasis pada KGB axilla

N3a : metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral

N3b: metastasis ke KGB mamaria interna dan KGB axilla

N3c : metastasis ke KGB supraklavikula

M (metastasis jauh)

Mx : metastasis jauh belum dapat dinilai

Mo : tidak terdapat metastasis jauh

M1 : terdapat metastasis jauh

Grup Stadium

Stadium 0 Tis N0 M0

Stadium 1 T1 N0 M0

Stadium 2a

T0

T1

T2

N1

N1

N0

M0

M0

M0

Stadium 2b T2

T3

N1

N0

M0

M0

Stadium 3a T0

T1

T2

T3

N2

N2

N2

N1

M0

M0

M0

M0

Page 18: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

T3 N2 M0

Stadium 3b T4

T4

T4

N0

N1

N2

M0

M0

M0

Stadium 3c Tiap T N3 M0

Stadium 4 Tiap T Tiap N M1

ALGORITMA EVALUASI MASSA PAYUDARA

Dalam mengevaluasi suatu massa di payudara, terdapat beberapa

algoritma untuk membantu menentukan kemungkinan diagnosa. Diantaranya

adalah algoritma yang dikemukakan oleh ICSI (Institute for Clinical System

Improvement).

Algoritma Evaluasi Massa Payudara

Page 19: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

a. Bagaimana penegakan diagnosis pada pasien ini ?

b. Bagaimana rencana penatalaksanaan pada pasien ini ?

c. Bagaimana deteksi dini kanker payudara?

Penegakan diagnosis :

Dari keterangan umum didapatkan Sejak ± 4 bulan sebelum masuk rumah

sakit, pasien mengeluh adanya luka pada payudara kiri. Keluhan disertai dengan

nyeri dan keluar nanah dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali dengan

timbulnya benjolan ± 1 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar kelereng,

kemudian lama-lama membesar hingga sebesar telur angsa. Kemudian dari

benjolan tersebut timbul luka yang dialami pasien sekarang. Keluhan juga disertai

benjolan pada ketiak dan dada kiri bagian atas.

Keluhan tidak disertai dengan demam, sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu

hati, maupun nyeri pada tulang punggung maupun paha namun sudah 1 bulan ini

pasien terkadang batuk-batuk kering dan sesak yang hilang timbul.

Pasien haid pertama pada usia 16 tahun, siklus 30 hari, teratur. Penderita

menikah pada usia 19 tahun, lalu melahirkan anak pertama pada usia 20 tahun.

Penderita menyusui anaknya selama 2 tahun. Saat ini pasien mempunyai 3 orang

anak. Riwayat pemakaian pil KB selama 3 tahun diakui penderita. Riwayat

keluhan yang sama sebelumnya disangkal.

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditarik beberapa kemungkinan

diagnosis yaitu :

A. Carcinoma mammae a/r mammae sinistra (T4cN2M1)

Page 20: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Kemungkinan diagnosis carcinoma mammae (T4cN2M1) adalah :

a. Wanita, usia 63 tahun

b. Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal (+)

c. Riwayat benjolan di payudara (+) konsistensi keras, terfiksir, nyeri (+),

ukuran sebesar telor angsa dengan Ø + 10 cm. Yang kemudian disertai

ulserasi. Sehingga dapat diklasifikasikan ke dalam T4c.

d. Ditemukan juga benjolan di tempat lain, yaitu KGB axilla yang keras, mobile,

maka diklasifikasikan ke dalam N2,

e. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang adanya metastase keparu-

paru dapat dipastikan maka diklasifikan ke dalam M1

Rencana penatalaksanaan pada pasien ini :

Modalitas terapi pada kanker payudara terdiri atas:

1. Operasi

Jenis operasi yang dapat digunakan untuk terapi kanker payudara adalah:

BCS (Breast Conserving Surgery)

Merupakan tindakan operasi yang dapat dilakukan apabila penderita masih

ingin mempertahankan payudaranya.

BCS merupakan pilihan apabila tumor tidak multipel,tidak terletak di sentral,

mamografi tidak memperlihatkan adanya tanda keganasan lain yang difus :

penderita belum pernah mendapatkan terapi radiasi di dada, dapat kontrol

teratur, dan tersedia sarana radio terapi yang memadai.

Mastektomi Simpel

Merupakan tindakan operasi yang bertujuan mengangkat seluruh jaringan

payudara, termasuk juga seluruh axillary tail dan fascia m. Pectoralis.

Mastektomi radikal modifikasi

Page 21: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Adalah tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat seluruh

jaringan payudara dan KGB axila, namun hanya mengikutsertakan fascia m.

Pectoralis dan meninggalkan m. Pectoralis mayor dan minor.

Mastektomi radikal

Jenis operasi ini bertujuan untuk mengangkat seluruh jaringan payudara,

KGB axila, dan juga m. Pectoralis.

2. Radiasi

Tindakan radiasi dapat berupa terapi yang bersifat primer, adjuvant, maupun

paliatif.

3. Kemoterapi

Kenoterapi dalam penatalaksanaan kanker payudara haruslah kombinasi. Adapun

kombinasi yang sering dipakai antara lain:

o CMF (Cyclophospamide, Adriamycin, 5 Fluoro Uracil)

o CEF (Cyclophospamide, Epirubicin, 5 Fluoro Uracil)

o CAF (Cyclophospamide, Adriamycin , 5 Fluoro Uracil)

o Taxane + Doxorubicin

o Capecetabin

4. Hormonal

Terapi hormonal dapat terdiri dari :

Ablative : bilateral ovarektomi

Additive: Tamoxifen

Optional: aromatase inhibitor, GnRH

5. Terapi Biologis ( Molecular targetting therapy)

Adapun terapi yang dilakukan terbagi atas :

a. Kanker payudara stadium 0

b. Dilakukan BCS atau mastektomi simpel

c. Kanker payudara stadium dini atau operabel

Page 22: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

d. Dilakukan tindakan pembedahan ( BCS, mastektomi radikal, atau mastektomi

radikal modifikasi), yang disertai dengan pemberian terapi adjuvant (baik

berupa radiasi, kemoterapi, maupun terapi hormonal)

e. Kanker Payudara lokal lanjut

Operabel : Mastektomi simpel + radiasi kuratif + kemoterapi adjuvant +

terapi hormonal

Inoperabel:

1. Radiasi kuratif + Terapi hormonal

2. Radiasi + operasi + kemoterapi + terapi hormonal

3. Kemoterapi Neoadjuvant + Operasi + Kemoterapi + Radiasi +

Terapi hormonal

4. Kanker Payudara Lanjut metastase Jauh

Terapi primer berupa terapi sistemik (kenoterapi dan terapi hormonal)

Terapi Tokoregional (radiasi dan pembedahan) apabila diperlukan.

Skrining kanker payudara

American Cancer Society merekomendasikan pemeriksaan Breast Self

Examination secara rutin setiap bulan mulai usia 20 tahun, clinical breast

examination oleh seorang tenaga kesehatan professional setiap 3 tahun untuk

wanita usia antara 20-39 tahun serta setiap tahunnya setelah usia 40 tahun,

mamografi dilakukan setiap tahunnya untuk usia 40 tahun ke atas. Untuk wanita

yang termasuk risiko tinggi, disarankan untuk melakukan mamografi saat usia 35

atau 40 tahun, kemudian tiap 2-3 tahun sampai usia 50 tahun. Untuk wanita usia

50-69 tahun, mamografi dan CBE dianjurkan setiap1-2 tahun. Setelah usia 70

tahun,keuntungan mamografi sedikit sekali dilaporkan.

Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk membedakan apakah benjolan

merupakan lesi nodular atau kistik.

Page 23: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Teknik pemeriksaan

Inspeksi

Inspeksi payudara dan nipple dengan posisi pasien duduk sambil tolak pinggang.

Yang dinilai adalah perubahan kulit, simetris,kontur, retraksi. Begitu pula

dilakukan dengan posisi lengan di samping, di atas kepala, menekan panggul dan

membungkuk ke depan. Juga dinilai kulit tiap aksila, apakah ada kemerahan,

pigmentasi, infeksi.

Palpasi

Pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk setiap payudara. Dengan

menggunakan jari ke-2, 3 dan 4. Diperlukan pemeriksaan sistematis, dengan cara

pemeriksaan secara melingkar atau pun sejajar dan berikan tekanan, mulai dari

tekanan yang ringan hingga dalam. Pemeriksaan harus mencakup seluruh

payudara. Yang dinilai ialah konsistensi jaringan, rasa nyeri, adanya nodul. Bila

terdapat nodul, tentukan lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, batas, nyeri tekan,

mobilitas. Palpasi juga daerah aksila, seperti gambar di bawah ini. Raba apakah

ada pembesaran KGB aksila.

Teknik Pemeriksaan Payudara oleh Dokter

Page 24: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Breast Self Examination (BSE)

Dilakukan dalam 2 posisi yaitu posisi berbaring dan berdiri.

1. Posisi berbaring

Penderita berbaring dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan,

dan letakkan tangan kanan di belakang kepala.

Dengan menggunakan bantalan ketiga jari tengah kiri untuk merasakan

apakah ada benjolan pada payudara kanan.

Tekan daerah payudara dengan arah naik turun atau melingkar

Ulangi untuk payudara sebelahnya.

2. Posisi berdiri

Ulangi pemeriksaan di atas dengan posisi berdiri.

Untuk lebih amannya, periksa payudara anda dengan berdiri di depan

kaca dan perhatikan apakah adanya perubahan pada bentuk, warna,

pembengkakan payudara, perubahan pada puting payudara.

Langkah-langkah Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)

Page 25: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

Masa teraba saat palpasi

Usia Lesi yang biasa

dijumpai

Karakteristik

15-25

25-50

> 50

Kehamilan/menyusui

Fibroadenoma

Kista

Fibrocystic changes

Kanker

Kanker (kecuali jika

tidak dapat

dibuktikan)

Lactating adenoma,

kista, mastitis,

kanker

Bulat, mobile, tidak

nyeri

Lunak hingga keras,

bulat, mobile,

kadang nyeri

Noduler, ropelike

Irregular, stelate,

keras, batas tidak

tegas

Irregular, stelate,

keras, batas tidak

tegas

Irregular, stelate,

keras, batas tidak

tegas

Page 26: 146749168 Laporan Kasus CA Mammae (2)

DAFTAR PUSTAKA

Protokol Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi (PERABOI) 2003. Cetakan I :

2004.

www.emedicine.com/plastic/topic521.htm#section~introduction

www.wisc.edu/wolberg/breast.html

www.wisc.edu/wolberg/breast.html#anatomy

www.cancerbacup.org.uk/Cancertype/Breast/Typesofbreastcancer/Pagetsdisea

se#5830