126965479 Makalah Tetanus

download 126965479 Makalah Tetanus

of 27

Transcript of 126965479 Makalah Tetanus

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    1/27

    REVISI MAKALAH NEUROBEHAVIOR I

    TETANUS

    Disusun oleh

    Denti Mardianti Mu’minah

    220110100039

    FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2012

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakan

    Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani,

     bermanifestasi sebagai kejang otot paroksismal, diikuti kekakuan otot seluruh badan !ekakuan

    tonus otot ini selalu tampak pada otot masseter dan otot"otot rangka

    Clostridium tetani  adalah kuman berbentuk batang, ramping, berukuran 2"# $ 0,%"0,#

    milimikron !uman ini berspora dan termasuk golongan gram positif dan hidupnya anaerob

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    2/27

    &pora de'asa mempunyai bagian yang berbentuk bulat yang letaknya di ujung, penabuh

    genderang (drum stick ) !uman mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik Toksin ini

    (tetanospasmin) mula"mula akan menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat Toksin ini

    labil pada pemanasan, pada suhu *#+ akan han-ur dalam # menit Di samping itu dikenal pula

    tetanolisin yang bersifat hemolisis, yang perannya kurang berarti dalam proses penyakit

    1.2 T!"!an

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini adalah:

    1. Mengetahui Pengertian dari Tetanus

    2. Mengetahui Gambaran Umum yang Khas pada Tetanus

    3. Mengetahui Patofsiologi dari Tetanus

    4. Mengetahui Mengetahui Gambaran Umum yang Khas pada Tetanus5. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik pada Tetanus

    6. Mengetahui proses pada pasien dengan Tetanus

    BAB 2

    KONSEP PEN#AKIT

    2$1 De%&n&'&

    Tetanus merupakan penyakit infeksi akut dan sering fatal yang disebabkan oleh basil

    Clostridium tetani yang menghasilkan tetanospasmin neurotoksin .iasanya masuk ke dalam

    tubuh melalui luka tusuk yang terkontaminasi (seperti oleh jarum logam, splinter kayu, atau

    gigitan serangga) (Dorland, 2002)

    Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling beresiko menyebabkan kematian bayi

     baru lahir /nfeksi tetanus disebabkan oleh sejenis bakteri yang menghasilkan toksin yang

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    3/27

    mematikan bakteri tersebut tumbuh dalam keadaan yang kotor !uman penyebab tetanus adalah

    Clostridium tetani (Depkes, 2003)

    Tetanus adalah gangguang neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan

    spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu protein yang kuat yang dihasilkan oleh

    Clostridium tetani (ru , 200)

    Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bah'a tetanus adalah penyakit infeksi yang

    diakibatkan oleh toksin kuman Clostridium tetani yang menginfeksi atau mengkontaminasi pada

    luka tusuk traumatik yang ditandai dengan gejala kekauan dan kejang otot Tetanus yang sering

    terjadi adalah tetanus neonatorum

    2$2 Et&(l(&

     Tetanus disebabkan oleh bakteri gram positi! Clostridium tetani"

    #akteri ini berspora! dijumpai pada tinja binatang terutama kuda! juga

    bisa pada manusia dan juga pada tanah yang terkontaminasi

    dengan tinja binatang tersebut" Clostridium tetani  adalah kuman

    berbentuk batang! ramping! berukuran $%& ' (!)%(!& milimikron yang

    berspora termasuk golongan gram positi dan hidupnya anaerob"

    Dalam kondis i anaerobik yang di jumpai pada jar ingan nekrotik

    da n t e r i n e k s i ! b a s i l t e t a n u s mensekresi dua macam toksin! yaitutetanospasmin dan tetanolisin" Tetanolisin mampu secara lokal merusak

     jaringan yang masih hidup yang mengelilingi s um b e r i n ek s i da n

    men g o p t i ma l k a n k o n d i s i ya n g memu n g k i n k a n multiplikasi

    bakteri" Tetanospasmin akan menyebabkan kejang otot dan sara 

    perier setempat" Toksin ini labil pada pemanasan! pada suhu *&+,

    dan akan hancur dalam lima menit" -.itar/an! $(()0

    2$) Kla'&%&ka'&

    1.  Tetanus Generalisata Tetanus generalisata merupakan bentuk paling umum dari tetanusyang ditandai dengan kontraksi otot tetanik danhiperre1 eks i! yang mengakibatkan trismus -rahang terkunci0!spasme glotis! spasme otot umum! opistotonus! spasmerespiratoris! serangan kejang dan paralisis" -Dorland! $(($0"

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    4/27

     Tetanus generalisata merupakan bentuk yang paling sering terjadi-sekitar 2(30" Penyakit ini biasanya muncul dalam bentuk descending"Gejala pertama yang muncul adalah trismus dan lockjaw! kemudiandiikuti dengan kekakuan leher! kesulitan menelan! dan rigiditasabdomen" Gejala lain berupa Risus sardonicus  (Sardonic grin)! yakni

    spasme otot4otot muka! opistotonus -kekakuan otot punggung0! kejangdinding punggung" 5pasme dari laring dan otot4otot pernaasan bisamenimbulkan sumbatan saluran naas! sianose asfksia" Gejala lainnyaadalah suhu tubuh yang meningkat $64)6 , di atas suhu normal!berkeringat! peningkatan tekanan darah! dan denyut jantung yangcepat secara episodik" 5pasme dapat terjadi secara berkala selamabeberapa menit" 5pasme dapat berkelanjutan selama 74) minggu"Penyembuhan secara komplit dapat memakan /aktu selama beberapabulan"

    2.  Tetanus 8okal Tetanus lokal termasuk jenis tetanus yang ringan dengan

    kedutan -t/itching0 otot lokal dan spasme kelompok otot didekatlokasi cidera! atau dapat memburuk menjadi bentuk umum-generalisata0" -Dorland!$(($0

    3.  Tetanus 5ealik Tetanus sealik merupakan bentuk yang jarang dari tetanuslokal! yang terjadi setelah trauma kepala atau ineksi telingaseperti otitis media! di mana C. tetani ditemukan sebagai 1orapada telinga tengah" Masa inkubasinya 9 % $ hari" Dijumpaitrismus dan disungsi satu atau lebih sara kranial! yang terseringadalah sara ;; -asialis0" Disagia dan paralisis otot ekstraokular dapatterjadi" Mortalitasnya tinggi" -Aru

    4.  Tetanus =eonatorum Tetanus neonatorum adalah suatu bentuk tetanus ineksiusyang berat dan terjadi selama beberapa hari pertama setelah lahir!disebabkan oleh aktor4aktor seperti tindakan pera/atan sisatali pusat yang tidak higienis atau pada sirkulasi bayi laki4lakidan kekurangan imunisasi maternal" -Dorland! $(($0

    2$* Sta+&!, Tetan!' Ber+a'arkan T&nkat Ke-ara.ann/a Alett

    1. Derajat / (ringan)

     Trismus ringan sampai sedang! spastisitas generalisata! tanpa

    gangguan pernaasan! tanpa spasme! sedikit atau tanpa disagia"

    2. Derajat ;; -5edang0 Trismus sedang! rigiditas yang nampak jelas! spasme singkat ringan

    sampai sedang! gangguan pernaasan sedang dengan rekuensi

    pernaasan lebih dari 7( 4 7& kali> menit! disagia ringan"

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    5/27

    3. Derajat ;;;a -#erat0 Trismus berat! spastisitas generalisata! spasme re1eks

    berkepanjangan! rekuensi pernapasan lebih dari )( kali> menit!

    serangan apnea! disagia berat dan takikardia lebih dari 9$( kali>

    menit" Terdapat peningkatan akti?itas sara otonom yang moderat dan

    menetap"

    4. Derajat ; -5angat #erat0Derajat ; merupakan derajat ;;;b dengan gangguan otonomik beratmelibatkan sistem kardio?askular" @ipertensi berat takikardia terjadiberselingan dengan hipotensi dan bradikardia! atau hipertensidiastolik yang berat dan menetap -tekanan diastolik 99(mm@g0 atau hipotensi sistolik yang menetap -tekanan sistolik BC( mm@g0 Dikenal juga dengan autonomic storm" -Aru

    2$3 Man&%e'ta'& Kl&n&'

    Masa inkubasi &49) hari! tetapi bisa lebih pendek -9 hari atau lebih

    lama 7atau beberapa minggu 0"Karakteristik tetanus :

    1. Kejang bertambah berat selama 7 hari pertama! dan menetap selama&4 hari" 5etelah 9( hari rekuensi kejang akan mulai berkurang danmenghilang setelah $ minggu"

    2. #iasanya didahului dengan ketegangaan otot terutama pada rahangdari leher" Kemudian! timbul kesukaran membuka mulut -trismus,lockjaw0 karena spasme otot masetter"

    3. Kejang otot berlanjut ke kaku kuduk -opistotonus -badan melengkungke depan0! nuchal rigidity 0" !ejang ini di-irikan dengan kejang tiba"tiba, tanganmengepal, fleksi dan adduksi lengan, serta hiperekstensi tungkai

    4. . is us s ard oni cus ka rena s pa sme o to t /a ja h deng angambaran al is tertarik ke atas! sudut mulut tertarik keluar dan keba/ah! bibir tertekan kuat "

    5. 5pasme otot laringeal dan otot respirasi dapat menyebabkan obstruksi jalan naas dan asfksia"

    6. !arena toksin tetanus tidak mempengaruhi saraf sensoris atau fungsi kortikal, pasien pada umumnya berada pada -ompos mentis, dan pada keadaan lanjut, klien akan

    mengalami penurunan kesadaran pada tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa Dan bila

    sudah tahap koma, maka penilaian 4& penting untuk dilakukan (rif Mutta5in)

    2.6 Komplikasi Tetanus

    1. 5pasme otot aring yang menyebabkan terkumpulnya air didalamrongga mulut dan keadaan ini memungkinkan terjadinya aspirasi sertadapat menyebabkan pneumonia aspirasi"

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    6/27

    2. Asfksia3. Atelektasis karena obstruksi secret"4. Eraktur Kompresi

    2.7 Penatalaksanaan

    1. =onarmakologi• Penderita tetanus harus segera dirujuk ke rumah sakit karena ia

    harus selalu dalam penga/asan dan pera/atan" 5ebelum dirujuk

    lakukanlah hal4hal tersebut di ba/ah ini" 5elanjutnya bila anak

    yang menderita tetanus selesai dira/at! berikan tetanus toksoid 7

    kali dengan jarak /aktu 9 bulan"

    • Pertahankan jalan napas dan jaga keseimbangan cairan"

    • 5egera berikan human tetanus immunoglobulin &((( ;U i"m untuk

    mena/arkan racun yang belum bersenya/a dengan otot"

    • #ila yang ada hanya AT5 suntikkan i"m atau i"? $("((( % )("(((

    ;U>hari selama 7 hari atau $("((( ;U> hari untuk anak4anak selama

    $ hari"

    • #erikan penisilin prokain $ juta ;U i"m pada orang de/asa atau

    &("((( ;U> kg##> hari selama 9( hari pada anak untuk eradikasi

    kuman"

    • #erikan diaFepam untuk mengendalikan kejang dengan titrasi

    dosis : & % 9( mg i"?" untuk anak dan )( % 9$( mg> hari untuk

    de/asa"

    • ,egah penyebaran racun lebih lanjut dengan eksplorasi luka dan

    membersihkannya dengan @$($ 73" Port dentre lain seperti HM5K 

    atau gangren gigi juga harus dibersihkan dahulu"

    • Untuk menetralisir racun! diberikan immunoglobulin tetanus"

    Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah

    pembentukan racun lebih lanjut" Hbat lainnya bisa diberikan untuk

    menenangkan penderita! mengendalikan kejang dan

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    7/27

    mengendurkan otot4otot" Penderita biasanya dira/at di rumah

    sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang"

    Pasien dianjurkan dirawat di unit perawatan khusus jika :a. Kejang4kejang yang sukar diatasi dngan obat4obatan

    antikon?ulsan biasa"b. 5pasme laring"c. Komplikasi yang memerlukan pera/atan khusus seperti sumbatan

     jalan napas! kegagalan pernapasan! hipertensi dan sebagainya"

    2. Earmakologia. Antibiotika

    Diberikan parenteral Peniciline 9!$ juta unit> hari selama 9( hari

    i"m" 5edangkan tetanus pada anak dapat diberikan Peniciline

    dosis &("((( Unit> kg##> 9$ jam secara i"m" diberikan selama 49(

    hari" #ila sensiti terhadap Peniciline! obat dapat diganti dengan

    preparat lain seperti tetrasiklin dosis 7(4)( mg> kg##> $) jam!

    tetapi dosis tidak melebihi $ gram dan diberikan dalam dosis

    terbagi -) dosis0" #ila tersedia Peniciline intra?ena! dapat

    digunakan dengan dosis $(("((( unit> kg##> $) jam! dibagi *

    dosis selama 9( hari" Antibiotika ini hanya bertujuan membunuh

    bentuk ?egetati dari C. tetani! bukan untuk toksin yang

    dihasilkannya" #ila dijumpai adanya komplikasi! pemberianantibiotika broad spektrum dapat dilakukan"

    b. AntitoksinAntitoksin dapat digunakan @uman Tetanus ;mmunoglobulin -T;G0

    dengan dosis 7(((4*((( unit! satu kali pemberian saja! secara

    i"m" tidak boleh diberikan secara intra?ena karena T;G

    mengandung Ianti complementary aggregates o globulinI! yang

    mana ini dapat mencetuskan reaksi alergi yang serius" #ila T;G

    tidak ada! dianjurkan untuk menggunakan tetanus antitoksin!

    yang bera/al dari he/an! dengan dosis )("((( unit! dengan cara

    pemberiannya adalah $("((( unit dari antitoksin dimasukkan ke

    dalam $(( cc cairan =a,9 fsiologis dan diberikan secara

    intra?ena! pemberian harus sudah diselesaikan dalam /aktu 7(4

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    8/27

    )& menit" 5etengah dosis yang tersisa -$("((( unit0 diberikan

    secara i"m" pada daerah pada sebelah luar"

    c.  Tetanus ToksoidPemberian Tetanus Toksoid -TT0 yang pertama! dilakukan

    bersamaan dengan pemberian antitoksin tetapi pada sisi yang

    berbeda dengan alat suntik yang berbeda" Pemberian dilakukan

    secara i"m" Pemberian TT harus dilanjutkan sampai imunisasi

    dasar terhadap tetanus selesai" Tabel ) berikut ini

    memperlihatkan petunjuk pencegahan terhadap tetanus pada

    keadaan luka"

     Tabel ) : Petunjuk pencegahan terhadap tetanus pada keadaan

    luka" JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ 

    .;

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    9/27

    Penyebab utama kematian pada tetanus neonatorum adalah

    kejang kronik yang hebat! muscular  dan laryngeal spasm beserta

    komplikasinya" Dengan penggunaan obat % obatan sedasi> muscle

    relaxans! diharapkan kejang dapat diatasi"

     Tabel & : N=;5 A=T;KH=U85A=

     JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ 

     enis Hbat Dosis Nek 5amping

     JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ 

    DiaFepam (!& % 9!( mg> kg##> ) jam -;M0 5tupor! Koma

    Meprobamat 7(( % )(( mg> ) jam -;M0 Tidak Ada

    Klorpromasin$& % & mg> ) jam -;M0 @ipotensi

    Eenobarbital &( % 9(( mg> ) jam -;M0 Depressi

    pernaasan

    2.8 Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang pada klien dengan tetanus meliputi:

    1. Darah

    • Glukosa darah: hipoglikemia merupakan predisposisi kejang" •

    !": peningkatan #U= mempunyai potensi kejang dan merupakanindikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat"• #lektrolit ($, "a): ketidakseimbangan elektroit merupakan

    predisposisi kejang kalium -normal 7!2(4&!(( meO>dl0"2. 5kull .ay: untuk mengidentifkasi adanya proses desak ruang dan

    adanya lesi"3. NNG: teknik untuk menekan aktiftas listrik otak melalui tengkorak yang

    utuh untuk mengetahui okus aktiftas kejang! hasil biasanya normal"

    2.8 Pen4ea.anMen-egah tetanus melalui 6aksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya 7ada

    anak 4anak, 6aksin tetanus diberikan sebagai bagian dari 6aksin D7T (difteri, pertusis, tetanus)

    De'asa sebaiknya menerima booster  pada seseorang yang memiliki luka, jika8

    1. Telah menerima booster  tetanus dalam 'aktu # tahun terakhir, tidak perlu 6aksinasi lebih

    lanjut

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    10/27

    2. .elum pernah menerima booster   dalam 'aktu # tahun terakhir, segera diberikan

    6aksinasi

    3. .elum pernah menjalani 6aksinasi atau 6aksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikanimmunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari 6aksinasi 3 bulanan

    &etiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan se-ara seksama karena

    kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani"

    BAB III

    PAT!I"I#$I

    -8ampiran 90

    3.1 Fakt(r Re'&k(

    1. esi kulit kronik (ulkus, abses, gangren) berhubungan dengan diabetes mellitus maupun

    -edera akut

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    11/27

    2. 7enyalahgunaan narkotika parenteral

    3. Usia lanjut juga merupakan aktor resiko tetanus karena imunitasmenurun seiring bertambahnya umur" 5ekitar &(3 de/asa tua lebihdari &( tahun tidak kebal tetanus karena mereka belumdi?aksinasi atau tidak mendapatkan %ooster tetanus"

    4. 7en-emaran lingkungan fisik dan biologikingkungan yang mempunyai sanitasi yang buruk akan menyebabkan Clostridium tetani

    lebih mudah berkembang biak !ebanyakan penderita dengan gejala tetanus sering

    mempunyai ri'ayat tinggal di lingkungan yang kotor 7enjagaan kebersihan diri dan

    lingkungan adalah amat penting bukan sahaja dapat men-egah tetanus, malah pelbagai

     penyakit lain

    5. :aktor alat pemotongan tali pusat

    7enggunaan alat yang tidak steril untuk memotong tali pusat bayi meningkatkan risiko

     penularan penyakit tetanus neonatorum !ejadian ini masih lagi berlaku di negara"negara

     berkembang dimana bidan"bidan yang melakukan pertolongan persalinan masih

    menggunakan peralatan seperti pisau dapur atau sembilu untuk memotong tali pusat bayi

     baru lahir (;

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    12/27

    )$2 Fakt(r Pen4et!'

    1. Alergen:• Debu rumah! tungau debu rumah! spora jamur! serpihan kulit

    binatang seperti kucing! anjing! dan he/an berbulu lainnya• Air liur dan air kencing binatang peliharaan• Debu rumah terdiri dari bermacam alergen! seperti sisa makanan!

    potongan rambut! kulit binatang! kecoa dan serangga lainnya2. uka tusuk, gigitan binatang maupun manusia, luka bakar, luka operasi yang tidak 

    dira'at dan dibersihkan dengan baik 

    3. 4ama minobutyri- -id (4.)

    Terhambatnya inhibisi menyebabkan rigiditas sehingga refleknya terhambat dan spasme

    meningkat .ila neuron preganglionik simpatik terkena dapat menyebabkan hiperakti6itas

    simpatik (ru , 200%)

    %ara kerja toksin

     Toksin diabsorbsi pada ujung sara motorik dan melalui sumbu

    limbik masuk ke sirkulasi darah dan masuk ke 5usunan 5ara Pusat -55P0" Toksin bersiak antigen! sangat mudah diikat jaringan syara dan bila

    dalam keadaan terikat tidak dapat lagi dinetralkan oleh toksin spesifk"

     Toksin yang bebas dalam darah sangat mudah dinetrakan oleh antitoksin

    spesifk"

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    13/27

      &.' Prognosis

      7rognosis tetanus diklassikasikan dari tingkat keganasannya, dimana 8

    1 ?ingan@ bila tidak adanya kejang umum ( generaliAed spsm )

    2 &edang@ bila sekali mun-ul kejang umum

    3 .erat @ bila kejang umum yang berat sering terjadi

    Masa inkubasi neonatal tetanus berkisar antara 3 "1% hari, tetapi bisa lebih pendek atau pun

    lebih panjang .erat ringannya penyakit juga tergantung pada lamanya masa inkubasi, makin

     pendek masa inkubasi biasanya prognosa makin jelek

    7rognosa tetanus neonatal jelek bila8

    1 Bmur bayi kurang dari hari

    2 Masa inkubasi hari atau kurang

    3 7eriode timbulnya gejala kurang dari 1= ,jam

    % Dijumpai mus-ular spasm

    ase :atality ?ate ( :?) tetanus berkisar %%"##C, sedangkan tetanus neonatorum *0C

    BAB IV

    ASUHAN KEPERAWATAN

    *.  Penka"&an

    *$1 Data S!"ekt&% 

    1. .iodata/dentitas

    7engkajian merupakan tahap a'al dan landasan proses kepera'atan untuk mengenal

    masalah klien, agar dapat memberi arah kepada tindakan kepera'atan Tahap pengkajianterdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, pengelompokkan data dan perumusan

    diagnosis kepera'atan (Marilynn N" Doenges et al! 9CC20"1.1.1./dentitas klien

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    14/27

    Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat! pekerjaan, agama, suku

     bangsa, tanggal dan jam M?&, nomor register, diagnosa medis

    2. !eluhan utama

    .iasaya didapatkan suhu badan tinggi, kejang, dan penurunan tingkat kesadaran

    Mutta5in, rif 2011)3. ?i'ayat 7enyakit

    ?i'ayat penyakit yang diderita sekarang8

    :aktor ri'ayat penyakit sangat penting untuk diketahui untuk mengetahui predisposisi

     penyebab sumber luka 4ejala yang timbul, mulainya serangan, bertambah baik atau bertambah buruk, tindakan apa saja yang sudah dilakukan, adanya penurunan atau

     perubahan pada tingkat kesadaran dihubungkan dengan toksin tetanus yang

    menginflamasi jaringan otak, perubahan perilaku, dan semakin berkembangnya penyakitdapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma

    da beberapa tahap dari serangan tetanus, yaitu8

    5Ta.a- a6al

    Ra'a n/er& -!n!n +an -era'aan t&+ak n/a,an +& 'el!r!. t!!. merupakangejala a'al penyakit ini &atu hari kemudian baru terjadi kekakuan otot .eberapa penderita juga mengalami kesulitan menelan 4angguan terus dialami penderita selama

    infeksi tetanus masih berlangsung

    Ta.a- ke+!a

    4ejala a'al berlanjut dengan ke"an /an +&'erta& n/er& (t(t -en!n/a.

    Trismus$ 4ejala tahap kedua ini disertai 'e+&k&t ra'a kak! +& ra.an7 /an ,en&nkat'a,-a& && ,enat!- +enan ketat7 +an ,!l!t t&+ak &'a +&!ka 'a,a 'ekal&$

    Kekak!an &n& &'a ,en"alar ke (t(t5(t(t 6a"a.7 'e.&na 6a"a. -en+er&ta akan

    terl&.at ,en/er&na&  Risus Sardonisus7 karena tar&kan +ar& (t(t5(t(t +& '!+!t

    ,!l!t$ &elain itu, otot"otot perut pun menjadi kaku tanpa disertai rasa nyeri Kekak!an

    ter'e!t akan 'e,ak&n ,en&nkat .&na ke-ala -en+er&ta akan tertar&k keelakan$ Ophistotonus$ Kea+aan &n& +a-at ter"a+& *8 "a, 'etela. ,enala,& l!ka$7ada tahap ini, gejala lain yang sering timbul yaitu -en+er&ta ,en"a+& la,at +an '!l&tererak7 ter,a'!k erna%a' +an ,enelan ,akanan$ Pen+er&ta ,enala,& tekanan

    +& +aera. +a+a7 '!ara er!a. karena er&4ara ,elal!& ,!l!t ata! && /an

    terkat! erat7 +an erakan +ar& lan&t5lan&t ,!l!t ,en"a+& terata'$

    Ta.a- ket&a

    Daya rangsang dari sel"sel saraf otot semakin meningkat, maka terjadilah ke"an re%lek'$

    B&a'an/a .al &n& ter"a'& eera-a "a, 'etela. a+an/a kekak!an (t(t " Ke"an (t(t &n&&'a ter"a+& '-(ntan tan-a ran'anan +ar& l!ar7 &'a -!la karena a+an/a

    ran'anan +ar& l!ar$ M&'aln/a 4a.a/a7 'ent!.an7 !n/&5!n/&an +an

    'eaa&n/a$ 7ada a'alnya, kejang ini hanya berlangsung singkat, tapi semakin lama

    akan berlangsung lebih lama dan dengan frekuensi yang lebih sering &elain dapat

    menyebabkan radang otot jantung (mycarditis), tetanus dapat menyebabkan'!l&t !an

    a&r ke4&l +an 'e,el&t$ Pel!kaan l&+a.7 a.kan -ata. t!lan elakan +a-at ter"a+&

    ak&at a+an/a ke"an (t(t .eat$ Perna%a'an -!n "!a +a-at ter.ent& karena ke"an

    (t(t &n&7 'e.&na ere'&k( ke,at&an$ Hal &n& +&'eakan karena '!,atan 'al!ranna%a'7 ak&at k(la-'n/a 'al!ran na%a'7 'e.&na re%lek' at!k t&+ak ,e,a+a&7 +an

    -en+er&ta t&+ak +a-at ,enelan$ 

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    15/27

    (selekta,kapita 2010)

    ?i'ayat penyakit sekarang yang menyertai8

    • 5ystem pernaasan : dyspnea asfksia dan sianosis akibatkontraksi otot pernaasan"

    • 5ystem cardio?ascular : disritmia! takicardi! hipertensi dan

    perdarahan! suhu tubuh a/alnya 72 4 )(+,atau ebris sampai keterminal )7 4 ))+,"

    • 5ystem neurologis : irritability -a/al0! kelemahan! kon?ulsi-akhir0! kelumpuhan satu atau beberapa sara otak"

    • 5ystem perkemihan : retensi urine -distensi kandung kemih danurine output tidak ada>oliguria0

    • 5ystem pencernaan : konstipasi akibat tidak ada pergerakanusus"

    • 5ystem integument dan muskuloskletal : nyeri kesemutan padatempat luka! berkeringatan -hiperhidrasi0! pada a/alnyadidahului trismus! spasme otot muka dengan peningkatankontraksi alis mata! risus sardonicus! otot kaku dan kesulitanmenelan"

    • Apabila hal ini berlanjut terus maka akan terjadi status kon?ulsidan kejang umum" - Marlyn Doengoes! =ursing care Plan! 9CC70

    ?i'ayat 7enyakit Dahulu

    - danya ri'ayat trauma kepala, luka tusuk, luka kotor, adanya benda asing dalam luka

    yang menyembuh, luka yang tertutup debu, luka gores yang ringan kemudian menjadi

     bernanah, gigi berlubang dengan benda yang kotor, dan -aries gigi, menunjang berkembang biaknya kuman yang menghasilkan endotoksin atau

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    16/27

    • Makanan apa saja yang disukai dan yang tidakE .agaimana selera makan anakE

    .erapa kali minum, jenis dan jumlahnya per hariE

    • 7ola Fliminasi8

    .!8 ditanyakan frekuensinya, jumlahnya, se-ara makroskopis ditanyakan

     bagaimana 'arna, bau, dan apakah terdapat darahE &erta ditanyakan apakah

    disertai nyeri saat ken-ing

    ..8 ditanyakan kapan 'aktu .., teratur atau tidakE .agaimana

    konsistensinya lunak, keras, -air atau berlendirE

    • 7ola akti6itas dan latihan

    • 7ola tiduristirahat

    • .erapa jam sehari tidurE .erangkat tidur jam berapaE .angun tidur jam berapaE

    !ebiasaan sebelum tidur, bagaimana dengan tidur siangE

    3.2 Data

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    17/27

    .1 (.reathing)

    /nspeksi bila klien batuk, terdapat produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu,

    dan peningkatan frekuensi pernapasan, disertai dengan adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas 7alpasi toraks terdapat adanya taktil premitus seimbang kanan dan kiri

    uskultasi bunyi napas tambahan ditandai dengan ronkhi pada klien dengan peningkatan

     produksi sekret dan kemampuan batuk yang menurun.2 (.lood)

    7ada sistem kardio6askular terdapat renjatan (syok hipo6olemik), tekanan darah biasanya

    normal, peningkatan denyut jantung, adanya anemis karena han-urnya eritrosit.3 (.rain)

    - Tingkat kesadaran8 -ompos mentis, pada tingkat lanjut kesadaran mulai mengalami

     penurunan pada tingkat letargi, stuor, dan semikomatosa Gika klien mengalami komamaka penilaian 4& sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran dan pemantauan

     pemberian asuhan

    - :ungsi &erebri (status mental)8 obser6asi penampilan dan tingkah laku, gaya bi-ara,

    obser6asi ekspresi 'ajah, dan akti6itas motorik pada tahap lanjut akan mengalami

     perubahan&istem Motorik 

    !ekuatan otak menurun, kontrol keseimbangan, dan koordinasi pada tahap lanjut

    mengalami perubahan

    7emeriksaan ?efleks

    7engetukan pada tendon, ligamentum, atau periosteum derajat refleks pada respon normal

    &istem &ensorik 

    danya perasaan raba dan nyeri normal, suhu normal, tidak ada perasaan abnormal di

     permukaan tubuh

    .% (.ladder)

    7enurunan 6olume keluaran urine berhubungan dengan penurunan perfusi dan -urah

     jantung ke ginjal, adanya retensi urine karena kejang dan sebaiknya pengeluaran urine

    dengan menggunakan kateter

    .# (.o'el)

    Mual, muntah berhubungan dengan peningkatan produksi asam lambung, pemenuhan

    nutrisi karena anoreksia dan adanya kejang, kaku dinding perut, dan spasme otot yang

    menyebabkan sulitnya ..

    .* (.one)

    danya kejang sehingga mengganggu mobilitas klien dan menurunkan akti6itas sehari"

    hari, kejang memberikan resiko pada fraktur 6ertebra pada bayi, ketegangan, dan spasme

    otot pada abdomen (opistotonus)

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    18/27

    Mutta5in, rif 2011)

    3.3 Data 7enunjang

    1. Darah

    - 4lukosa Darah 8 ;ipoglikemia merupakan predisposisi kejang (H I 200 m5dl)

    - .BH 8 7eningkatan .BH mempunyai potensi kejang dan merupakan

    indikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat- &erum Flektrolit 8 !, Ha

    !etidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi kejang

    !alium ( H 3,=0 J #,00 me5dl ) Hatrium ( H 13# J 1%% me5dl )

    2. &kull ?ay 8 Bntuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi

    3. FF4 8 Flektro Fnselografi, teknik untuk menekan akti6itas listrik otak melaluitengkorak yang utuh untuk mengetahui fokus akti6itas kejang, hasil biasanya normal

    4. lbumin kurang dari 3,# mgC

    5. 7emeriksaan 4ula Darah8 !uman tetanus tidak dapat mengfermentasikan glukosa

    sehingga kadar glukosa darah meningkat

    6. 7emeriksaan F4 dapat terlihat gambaran aritmia (gangguan irama jantung) 6entrikuler 7. . ount8 7emeriksaan darah leukosit =000"12000 ml

    %% Diagnosa !epera'atan

    Diagnosis kepera'atan

    1. .ersihan jalan nafas tidak efektif yang berhubungan dengan adanya sekret dalam tra-hea,

    kemampuan batuk menurun, ditandai dengan sesak napas, ?? meningkat, retraksi /&,

    ronkhi, sianosis, dyspnea, batuk tidak efektif disertai dengan sputum, hasil pemeriksaan

    laboratorium menunjukan8 4D abnormal (asidosis respiratorik)2.

    7eningkatan suhu tubuh (hipertermi) yang berhubungan dengan proses inflamasi dan efek toksin (bakterimia) di jaringan otak ditandai dengan demam, suhu tubuh meningkat

    menjadi 3="%0 , hiperhidrasi, sel darah putih lebih dari 10000mm3

    3. ?esiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan

    menelan (trismus) ditandai dengan intake kurang, makan dan minuman yang masuk le'at

    mulut kembali lagi dapat melalui hidung, dan berat badan menurun disertai hasil pemeriksaan protein atau albumin kurang dari 3,# mgC

    4. ?esiko -edera yang berhubungan dengan adanya kejang,

    5. nsietas berhubungan dengan prognosis penyakit ditandai dengan klien merasa -emas

    %# ?en-ana asuhan kepera'atan

    1. .ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya sekret dalam trakhea dan

    kemampuan batuk menurun ditandai dengan sesak napas,?? meningkat, retraksi /&,

    ronkhi, sianosis, dyspnea, batuk tidak efektif disertai dengan sputum, hasil pemeriksaan

    laboratorium menunjukan8 4D abnormal (asidosis respiratorik)

    Tujuan8 dalam 'aktu 3$2% jam setelah diberikan tindakan bersihan jalan nafas kembali

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    19/27

    efektif

    !riteria hasil8 se-ara subjektif sesak nafas ("), ?? 1*"20$mnt Tidak menggunakan otot

     bantu nafas, retraksi /& ("), ronkhi (""), sianosis ("), dyspnea ("), 4D normal (p;K3#"

    ,%#@ 7

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    20/27

    reffil time yang memanjanglama

    "jarkan -ara batuk efektif

    "akukan fisioterapi dada@ fibrasi dada

    "!lien berada pada resiko tinggi bila tidak

    dapat batuk efektif untuk membersihkan jalan

    nafas dan mengalami kesulitan dalam menelan,

    yang dapat menyebabkan aspirasi sali6a, dan

    men-etuskan gagal nafas akut """"Terapi fisik

    dada membant meningkatkan batuk lebih

    efektif 

    7enuhi hidrasi -airan 6ia oral seperti minum

    air putih dan pertahankan intake -airan

    2#00mlhari

    7emenuhan -airan dapat mengen-erkan mukus

    yang kental dan dapat membantu pemenuhan

    -airan yang dapat banyak keluar dari tubuh

    akukan penghisapan lendir dijalan nafas 7engisapan mungkin diperlukan untuk

    mempertahankan kepatenan jalan nafas

    menjadi bersih

    .erikan oksigen sesuai klinis 7emenuhan oksigen terutama pada klien

    tetanus dengan laju metabolisme yang tinggi

    !olaborasi dalam pemberian obat pengen-er 

    se-ret (mukolotik) ?asional 8 obat mukolitik 

    dapat mengen-erkan se-ret yang kental

    sehingga mudah mengeluarkan dan men-egah

    kekentalan

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    21/27

    Inter9en'& Ra'&(nalMonitor suhu tubuh klien 7eningkatan suhu tubuh menjadi stimulus

    rangsang kejang pada klien tetanus

    .erikan hidrasi atau minum yang adekuat airan"-airan membantu menyegarkan badan

    dan merupakan kompresi badan dari demam

    akukan tindakan teknik asepti- dan antisepti-

     pada pera'atan luka

    ?asional8 pera'atan luka mengeleminasi

    kemungkinan toksin yang masih berada

    disekitar luka

    .eri kompres dingin di kepala dan aksila bila

    tidak terjadi eksternal rangsangan kejang

    Memberikan respons dingin pada pusat pengtur 

     panas dan pada pembuluh darah besar dan salah

    satu -ara untuk menurunkan suhu tubuh dengan

    -ara proses konduksi

    7ertahankan bedrest total selama fase akut Mengurangi peningkatan proses metabolisme

    umum yang terjadi pada klien tetanus

    !olaborasi

    "7emberian obat antibiotik, antipiretik,

    antiba-terial, T&

    "7emeriksaan laboratorium leukosit

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    22/27

    3. ?isiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi8 kurang dari kebutuhan tubuh

    yang berhubungan dengan ketidakmampuan menelan,

    Tujuan 8 Dalam 'aktu 3 $ 2% jam nutrisi klien terpenuhi

    !riteria hasil 8 Tidak adanya tanda malnutrisi, .. normal, intake adekuat, hasil

     pemeriksaan albumin 3,#"#mgC

    Inter9en'& Ra'&(nal&'a'&

    !aji kemampuan klien dalam menelan,batuk,

    dan adanya sekret

    Dampak dari tetanus adalah adanya kekakuan

    dari otot pengunyah sehingga klien mengalami

    kesuliatan menelan dan kadang timbul refle$

     balik atau teresedak

    .erikan pengertian tentang pentingnya nutrisi

     bagi tubuh

    gar termoti6asi untuk memenuhi kebutuhan

    nutrisi

    uskultasi bo'el sound, amati penurunan atau

    hiperteakti6itas suara bo'el

    :ungsi gastrointestinaltergantung pula pada

    kerusakn otak, bo'el sound menentukan

    respons feeding atau terjadinya komplikasi

    misalnya illeus

    Timbang berat badan sesuai indikasi Bntuk menge6aluasi efekti6itas dari asupan

    maknan

    .eri makan dengan -ara meninggikan kepala Menurunkan risiko regurgitasi atau aspirasi

    !olaboratif 8

    a 7emberian diit T!T7 -air, lunak atau

     bubur kasar

     b 7emberian -arian per /L line

    Makanan -air, lunak, atau bubur kasar dapat

    menurunkan resiko tersedak

    .ila klien sering kejang berikan makanan

    le'at H4T

    7emenuhan nutrisi dengan langsung

    memasukkan ke lambung akan menurunkan

    risiko regurgitasi atau aspirasi

    7ertahankan lingkungan yang tenang dan

    anjurkan keluarga atau orang terdekat untuk

    memberikan makanan pada klien

    Membuat klien merasa amn sehingga asupan

    dapat dipertahankan

    4. ?isiko tinggi -edera berhubungan dengan serangan kejang

    Tujuan 8 dalam 'aktu 3 $ 2% jam pera'atan klien bebas dari -edera yang

    disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadran!riteria hasil 8 klien tidak mengalami -idera apabila kejang berulang ada

    Inter9en'& Ra'&(nal&'a'&

    Monitor kejang pada tangan, kaki, mulut 4ambaran tribalitas sistem saraf pusat

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    23/27

    (trismus), kuduk (epistotonus), dinding perut,

    tulang belakang

    memerlukan e6aluasi yang sesuai dengan

    inter6ensi yang tepat untuk men-egah

    terjadinya komplikasi

    7ersiapan lingkungan yang aman seperti

     batasan ranjang, papan pengaman, dan alat

    su-tion selalu berada dekat klien dan lindungi

    klien dari -edera dengan menggunakan

     bantalan pada pagar tempat tidur

    7agar tempat tidur melindungi klien terjatuh

    dari tempat tidur bila kejang terjadi dan adanya

     bantalanpada pagar tempat tidur dapat

    menurunkan resiko -edera saat klien kejang

    7ertahankan bedrest total selama fase akut Mengurangi resiko jatuhterluka jika 6ertigo,

    sin-ope, dan ataksia terjadi

    !olaborasi pemberian terapi@ diaAepam,

     phenobarbital

    Bntuk men-egah atau mengurangi kejang

    atatan8 phenobarbital dapat menyebabkan

    respiratorius depresi dan sedasi

    7ada saat terjadi kejang8

    Inter9en'& Ra'&(nal&'a'&

    "&elama serangan kejang, jaga pri6asi klien

    "indungi kepala dengan bantalan, singkirkansemua parabot yang dapat men-ederai klien

    "Masukkan spatel lidah yang diberi bantalan(kapas dibungkus dengan kassa) diletakkan di

    antara gigi"gigi

    "Gangan memaksa membuka rahang yang

    terkatup pada keadaan spasme untuk

    memasukkan sesuatu

    "7ada saat serangan kejang, miringkan klien

    dengan kepala fleksi ke depan

    "7ada saat terjadi kejang, pakaian klien dapat

    tersingkap, sehingga perlu dijaga pri6asinya

    "pada saat kejang barang"barang yang ada di

    sekitar klien yang mengalami serangan kejang,

    dapat men-ederai klien

    "7ada saat kejang lidah dapat tergigitMemasukkan spatel akan men-egah lidah dapattergigit

    "Tindakan ini dapat menyebabkan fraktur pada

    rahang

    "Tindakan ini memungkinkan lidah jatuh kedepan, dan memudahkan pengeluaran sali6a dan

    mukus Gika disediakan pengisap, gunakan ( jika

     perlu untuk membersihkan sekret)

    5. emas yang berhubungan dengan prognosis penyakit, kemungkinan kejang berulang

    Tujuan 8 !e-emasan hilang atau berkurang

    !riteria hasil 8 Mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasin penyebab atau faktor yang memengaruhinya, dan menyatakan ansietas berkuranghilang

    Inter9en'& Ra'&(nal&'a'&

    !aji tanda 6erbal dan non6erbal ?eksi 6erbalnon6erbal dapat menunjukan rasa agitasi,

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    24/27

    ke-emasan, dampingi klien dan

    lakukan tindakan bila menunjukan

     perilaku merusak

    marah, dan gelisah

    Gelaskan sebab terjadinya kejang Memberikan dasar konsep agar klien kooperatif

    terhadap tindakan untuk mengurangi kejang;indari konfrontasi !onfrontasi dapat meningkat rasa marah, menurunkan

    kerja sama dan mungkin memperlambat

     penyembuhan

    Mulai melakukan tindakan untuk

    mengurangi ke-emasan .eri

    lingkungan yang tenang dan

    suasana penuh istirahat

    Mengurangi ransangan eksternal yang tidak perlu

    Tingkat kontrol sensasi klien !ontrol sensai klien (dan dalam menurunkanketakutan) dengan -ara memberikan informasi tentang

    keadaan klien, menekankan pada penghargaan

    terhadap sumber"sumber koping (pertahanan diri),

    yang positif, membantu latihan relaksasi dan teknik"

    teknik pengalihan dan memberikan respons balik yang

     positif

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    25/27

    BAB V

    PENUTUP

    Tetanus atau  Lockjaw  merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat

    yang disebabkan oleh ra-un tetanospasmin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani 7enyakit ini

    timbul jika kuman tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka, gigitan serangga, infeksi gigi,

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    26/27

    infeksi telinga, bekas suntikan dan pemotongan tali pusat Dalam tubuh kuman ini akan

     berkembang biak dan menghasilkan eksotoksin antara lain tetanospasmin yang se-ara umum

    menyebabkan kekakuan, spasme dari otot bergaris

    Dengan faktor pen-etus, yaitu sebagai berikut

    1. Alergen:• Debu rumah! tungau debu rumah! spora jamur! serpihan kulit

    binatang seperti kucing! anjing! dan he/an berbulu lainnya• Air liur dan air kencing binatang peliharaan• Debu rumah terdiri dari bermacam alergen! seperti sisa makanan!

    potongan rambut! kulit binatang! kecoa dan serangga lainnya2. uka tusuk, gigitan binatang maupun manusia, luka bakar, luka operasi yang tidak 

    dira'at dan dibersihkan dengan baik 

    3.

  • 8/17/2019 126965479 Makalah Tetanus

    27/27

    5oeparman! ;lmu Penyakit Dalam ! akarta Uni?ersitas ;ndonesia Press! 9CC(

     Thedore".! ;lmu #edah! akarta! NG,! 9CC7

    Maryln Doengoes! =ursing ,are Plan! Ndisi ;;;! Philadelpia! 9CC7

    5elekta! Kapita" $(9(" Ndisi 7" Gakarta 8 7usat 7enerbitan /lmu 7enyakit Dalam :akultas

    !edokteran Bni6ersitas /ndonesia

    Marlyn Doengoes! =ursing care Plan! 9CC7