1. Print

9
Seorang bayi perempuan berusia 6 bulan di bawa oleh ibunya ke puskesmas dengan kelainan bentuk pada kakinya. Dari hasil pemeriksaan fisik bayi di temukan : kaki sebelah kanan lebih pendek dari kaki sebelah kiri, abduksi sendi panggul terhambat, bayi menangis pada saat sendi panggul sebelah kanan digerakkan. SKENARIO 2 : SI PINCANG 1. KLARIFIKASI KATA-KATA KUNCI Bayi perempuan berusia 6 bulan Kelainan bentuk pada kaki Kaki sebelah kanan lebih pendek dari kaki sebelah kiri Abduksi sendi panggul terhambat Bayi menangis pada saat sendi panggul sebelah kanan di gerakkan JAWABAN KATA KUNCI 1. PENGERTIAN Bayi adalah seorang makhluk hidup yang belum lama lahir (Muchtar, 2002). Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun, dengan pembagian sebagai berikut: a. Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari 1) Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari 2) Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun. 2. Kelainan bentuk pada kaki Kelainan pada kaki itu mencakup telapak kaki. Gangguan lainnya terjadi pada tungkai hingga lutut. Jenis kelainan yang dialami bisa beraneka macam, pada umumnya terjadi karena pergeseran sumbu atau rotasi tulang yang salah. Misalnya pergeseran tempurung lutut, hingga saat kaki dirapatkan, cenderung bergeser keluar, berlainan arah atau justru cenderung kedalam bertemu. 3. Pengertian Abduksi Abduksi adalah gerakan yang menjauhi badan 2. MASALAH UTAMA/PROBLEM KUNCI PINCANG Gangguan Muskuluskeletal Pada Kongenital

description

sdd

Transcript of 1. Print

Page 1: 1. Print

Seorang bayi perempuan berusia 6 bulan di bawa oleh ibunya ke puskesmas dengan kelainan bentuk pada kakinya. Dari hasil pemeriksaan fisik bayi di temukan : kaki sebelah kanan lebih pendek dari kaki sebelah kiri, abduksi sendi panggul terhambat, bayi menangis pada saat sendi panggul sebelah kanan digerakkan.

SKENARIO 2 : SI PINCANG

1. KLARIFIKASI KATA-KATA KUNCI Bayi perempuan berusia 6 bulan Kelainan bentuk pada kaki Kaki sebelah kanan lebih pendek dari kaki sebelah kiri Abduksi sendi panggul terhambat Bayi menangis pada saat sendi panggul sebelah kanan di gerakkan

JAWABAN KATA KUNCI1. PENGERTIAN Bayi adalah seorang makhluk hidup yang belum lama lahir (Muchtar, 2002). Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun,

dengan pembagian sebagai berikut: a. Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari

1) Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari 2) Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari

b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun. 2. Kelainan bentuk pada kaki

Kelainan pada kaki itu mencakup telapak kaki. Gangguan lainnya terjadi pada tungkai hingga lutut. Jenis kelainan yang dialami bisa beraneka macam, pada umumnya terjadi karena pergeseran sumbu atau rotasi tulang yang salah. Misalnya pergeseran tempurung lutut, hingga saat kaki dirapatkan, cenderung bergeser keluar, berlainan arah atau justru cenderung kedalam bertemu.

3. Pengertian AbduksiAbduksi adalah gerakan yang menjauhi badan

2. MASALAH UTAMA/PROBLEM KUNCI

PINCANG

Gangguan Muskuluskeletal Pada Kongenital

Congenital Dislocation Of the Hip (CDH)

HIP FOOT

Clubfoot, Genu Valum, Genu, Genu Varum

Page 2: 1. Print

3. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING1) Bagaimana proses pembentukan dan pertumbuhan pada tulang?2) Gangguan/penyakit kongenital apa saja yang menyebabkan kelainan

bentuk tulang?3) Diagnosa medik apa yang bisa muncul pada kasus di atas?4) Tuliskan konsep medis dari kasus tersebut5) Buatlah asuhan keperawatan pada kasus tersebut6) Buatlah penyimpangan KDM

4. JAWABAN PENTING1. Proses pembentukan dan pertumbuhan pada tulang

proses pembentukan dan pertumbuhan tulang-rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Tulang yang terbentuk mula-mula adalah tulang rawan (kartilago). Inilah proses pertumbuahan tulang pada manusia:• Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama

pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafosis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.

• Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar. Membentuk sistem havers. Di tengah sistem havers terdapat saluran havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.

• Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan posfat tulang akan mengeras.

• Selama terjadi pemulangan, bagian efisis dan diafisis membentuk darah antara yang tidak mengalami pengerasan di sebut cakra epifisis.

• Bagian cakra episis terus mengalami pemulangan, pemulangan bagian ini menyebabkan tulang memanjang

• Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut teriris-iris/sumsum tulang

2. Gangguan/penyakit kongenital yang menyebabkan kelainan bentuk tulangA. CLUBFOOT ( Congenital Talipes Equinevarus )

DEFINISIClubfoot diistilahkan dengan Congenital Talipes Equinevarus

(CTEV) dimana merupakn suatu kondisi kelainan kongenital pada pergelangan kaki dengan manisfestasi pergelangan kakiyang menjadi hiperekstensi sehingga memungkinkan terjadinya perubahan struktur muskuluskeletal apabila tidak segera dilakukan koreksi.

Insiden kejadian dari CTEV di AS adalah sekitar 1 kasusper 1.000 kelahiran hidup, dengan rasio laki : perempuan adalah 2 : 1. Insidensi CTEV secara bilateral ditemukan pada 30 – 50% kasus dan terdapat kemungkinan 10% dari anak berikutnya jika orangtua telah memiliki anak CTEV.

ETIOLOGIPenyebab terjadinya penyakit ini tidak sepenuhnya diketahui.

Terdapat beberapa teori tentang penyebabnya sebagian besar bayi yang memiliki CTEV tidak dapat diidentifikasi secara genetik, sindrom

Page 3: 1. Print

gejala, atau penyebab ekstrinsiknya. Predisposisi yang memungkinkan secara ekstrinsik termasuk agen teratogenik (misalnya sodium aminopterin) dan Oiligohidramnion. Sementara itu, predisposisi yang berhubungan dengan genetik termasuk mendelian inheritance (misalnya : diastrophic dwarfism, di mana terjadi pola otosomal resesif pada (CTEV).

KLASIFIKASI Fore Foot Adduction (kaki depan mengalami adduksi dan supinasi) Hind Foot Varus(tumit terinversi) Equinus ankle (pergelangan kaki dalam keadaan equinus = dalam keadaan plantar fleksi).

PATOFISIOLOGIAdanya faktor ekstrinsik dan genetika memberikan manisfestasi

terhadap kelainan pada jaringan kartilago pada kaki dengan manifestasi pada anomali insersi tendon. Kondisi ini memberikan dampak terhadap distori anatomis pada pergelangan kaki.

DIAGNOSISPenegakkan diagnosis pada cubfoot berat dapat dideteksi dengan mudah. Gambaran struktur anatomis yang terjadi pada muskuloskeletal adalah sebagai berikut :

1. Tibia mengalami sedikit pemendakan2. Fibula memendek merupakan gambaran yang lazim terjadi3. Talus : mengalami rotasi eksternal,leher talus tertekuk secara

medial plantar.4. Kalkeneus :rotasi medial dan deformitas aduksi.5. Kaki depan : mengalami aduksidan supinasi6. Pada otot-otot kaki mengalami atrofi otot.7. Tendon mengalami kontraktur kedalam.8. Fasia mengalami plantar kontraktur.

PENATALAKSANAANIntervensi ini dilakukan dengan cara berikut:1. Koreksi dengan manipulasi dan di pertahankan dengan gips atau

dengan bidai Denis Browne.2. Koreksi dengan pembedahanKOMPLIKASI

1. Dapat menyebabkan kalus berkembang pada kaki.2. Mengalami kesulitan berjalan.

B. GENU VARUM DAN GENU VALGUM DEFINISIKaki berbentuk ( O ) atau Genu Varum dan kaki berbentuk (X) atau Genul Valgum merupakan salah satu kelainan pada kaki, biasanya kaki bengkok ini terlihat pada balita dan hal ini umum terjadi pada anak usia dini karena seiring pertumbuhannya maka kaki bengkok pada balita akan perlahan menjadi lurus. Tetapi sebagian anak yang mengalami kaki bengkok pada awalnya tidak ada perubahan sedikitpun pada kakinya, hal tersebut terus terjadi bahkan saat si anak sudah mulai bisa berjalan. kelainan kaki berbentuk X dan O menurut

Page 4: 1. Print

dr. Meidy adalah, “Sejenis gangguan pertumbuhan tulang kaki yang menyebabkan terjadinya pergeseran rotasi pada persendian antara tulang paha dan tulang lutut. Gangguan pertumbuhan ini juga mengakibatkan sudut yang terbentuk antara kedua tulang tersebut menjadi tidak normal.”

PENYEBAB1. Posisi tidur yang salah2. Posisi duduk dengan membentuk kaki seperti huruf W,3. Cara menggendong yang salah4. Pemakaian popok yang tidak benar5. Memaksakan pemakaian baby walker pada usia balita padahal kaki

pada usia yang sangat dini masih belum bisa menopang tubuhnya secara keseluruhan.

Penyebab fisiologipola pertumbuhan normal dari lempeng pertumbuhan femur dan tibialis termasuk periode varus normal pada masa bayi awal penyebab patoflogisTibia vara (Blount penyakit)

KLASIFIKASI1. Genu varum fisiologis

Genu varum fisiologis merupakan torsi yang lazim yang merupakan akibat posisi normal dalam rahim. kapsul pinggul posterior yang ketat mengakibatkan kontraktur rotasi eksterna,bila di kombinasi dengan torsi tibia interna, akan memberikan gambaran klinik deformitas kaki bengkok.

2. Tibia vara atau penyakit blounttibia vara dapat terjadi pada setiap kelompok umur pada anak yang sedang tumbuh dan diklasifikasikan sebagai infatil ( 1-3 tahun), juvenil (4-10), dan remaja (11 tahun sampai tua), bentuk juvenil dan remaja biasanya di gabung setiap tibia vara semakin lambat.

PENGOBATANSecara umum, tidak ada obat untuk knock-knee pasca masa kanak-kanak. Jika kondisi terus berlajut hingga masa dewasa, osteotomy korektif mungkin disarankan.

C. GENU VALGUMPENYEBAB

1. faktor genetik2. faktor jenis kelamin3. proses kelahiran yang tidak sempurna4. posisi tidur yang salah

MEKANISMEPada Genu Valgum, terdapat gangguan pertumbuhan tulang kaki

yang menyebabkan pergeseran sumbu mekanik (sumbu mekanik adalah garis lurus yang ditarik dari pusat kepala femoralis kepusat mata kaki; ini harus membagi dua lutut) sehingga tekanan patologis ditempatkan pada lateral femur dan tibia.

Akibatnya, saat anak berdiri, titik berartnya tidak terletak di antara jari kaki pertama dan kedua seperti yang terjadi pada anak normal.

Page 5: 1. Print

KOMPLIKASIGenu valgum tidak di obati Jika parah, pasien dapat

mengembangkan rasa sakit dan radang sendi degeneratif patello femoral akhir dari tekanan pada permukaan sendi lateral.

PENGOBATANTindakan umum Fisiologis valgus: Tidak ada pengobatan

diindikasikan untuk valgum fisiologis genu pada pasien <7 tahun. Jika deformitas berlanjut setelah 7 tahun, hemiepiphysiodesis (pada usia 11-12 tahun) dapat dipertimbangkan untuk mencapai keselarasan normal.

Patologis valgus: Untuk gangguan metabolisme, termasuk osteodistrofi ginjal, kondisi yang mendasari harus dirawat.

D. CDH (Congenital Dislocation Of Hip)DEFINISI

Dislokasi hip kongenital atau displasia hip kongenital atau developmental displasia of the hip (DDH) adalah suatu kondisi abnormalitas pertumbuhan hip ( tulang pinggul ),termasuk sruktur oseus seperti asetabulum dan proksimal fremur,labrum,kapsula,dan jaringan lunak lainnya.

Kondisi yang lebih spesifik dari pengertian dislokasi hip kongenital adalah sbb :1. Sublukasi,tidak kompletnya hubungan antara permukaan artikular

kepala femur dengan asetabulum.2. Dislokasi,hialangnya hubungan antara permukaan artikular kepala

femur dengan asetabulum.3. Ketidakstabilan,dari sendi hip.4. Teratagolik dislokasi atau dislokasi antenatal.

ETIOLOGIPenyebab pasti masih belum diketahui secara pasti.faktor

fredosposisi yang berhubungan adalah posisi intra terine dan jenis kelamin.breech positioning ( posisi aduksi berlebihan dari sendi hip ) dan jenis kelamin perempuan menjadi predosposisi tinggi,karena sekitar 80 % anak lahir dengan dislokasi hip kongenital mempunyai riwayat breech positioning dengan jenis kelamin wanita.

Prodisposisi lainnya adalah malposisi akibat gangguan muskuloskletal intrauterine,seperti aduksi metatarsus dan tortikolis. oligohidramanion juga berhubungan dengan dislokasi hip kongenital .kondisi lainnya adalah gangguan neuro muskular, intrauterin, seperti serebral palsi, mielo meningokel, artrogriposis, dan sindrom larsen.

PATOFISIOLOGIAbnormalitas dari diskolasi hip kongenital menghasilkan gangguan perkembangan hip. kekenduran ligamen mempermudah kondisi ketidakstabilan dan dislokasi pada sendi hip.

MANIFESTASI KLINIK Pergerakan yang terbatas di daerah yang terkena Posisi tungkai yang asimetris Lipatan lemak yang asimetris Setelah bayi berumur 3 bulan : rotasi tungkai asimetris dan tungkai

pada sisi yang terkena tampak memendek.

Page 6: 1. Print

Hilangnya tonjolan tulang yang normal, misalnya trauma ekstensi dan eksorotasi pada dislokasi anterior sendi bahu.

o Kedudukan yang khas untuk dislokasi tertentu, misalnya dislokasi posterior sendi panggul kedudukan endorotasi, fleksi dan aduksi.

Nyeri

KOMPLIKASI• Displasia persisten• Dislokasi kambuhan• Nekrotisa vaskuar iatrogenic pada kaput femoris

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan yang paling penting adalah pemeriksaan USG, pada bayi yang agak besar atau anak-anak dapat dilakukan rontgen.1) Rontgen Menunjukkan lokasi / luasnya fraktur / trauma2) Scan tulang, tonogram, CT scan / MRI Memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak.

PENATALAKSANAAN Pada awal masa bayi, agar kaput femoralis tetap berada dalam

kantungnya, bisa dipasang alat untuk memisahkan tungkai dan melipatnya

kearah luar (seperti kodok). Jika posisi diatas sulit dipertahankan, bisa digunakan gips yang

secara Periodik diganti sehingga pertumbuhan tulang tidak terhambat. Jika tindakan tersebut tidak berhasil atau jika dislokasi diketahui

setelah anak cukup besar, maka dilakukan tindakan pembedahan.

5. ASUHAN KEPERAWATAN1. PENGKAJIAN

IdentitasNama : bayi “A”Umur : 6 bln

Riwayat Kesehatan SekarangPengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari dislokasi yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien.

Riwayat kesehatan keluargaPada pengkajian ini di temukan kemungkinan penyebab dislokasi

Pemeriksaan fisik1.  Pengkajian musculoskeletal

a. Fungsi motorik kasar Ukuran otot :adanya atrofi atau hipertrofi otot ; kesimetrisan

massa otot Tonus otot :spastisitas, kelemahan, rentang gerak terbatas Kekuatan Gerakan abnormal : tremor, distonia, atetosis

b. Fungsi motorik halus Manipulasi mainan

Page 7: 1. Print

Menggambarc. Gaya berjalan : ayunan lengan dan kaki, gaya tumit – jarid. Pengendalian postur

Mempertahankan posisitegak Adanya ataksia Bergoyang-goyang

Persendian1) Rentanggerak2) Kontraktur3) Kemerahan, edema, nyeri4) Tonjolan abnormal

Tulang belakang1)   Lengkung tulang belakang :skoliosis, kifosis2)   Adanya lesung pilonidal

Pinggul1) Abduksi2) Adduksi

2. ANALISA DATADs : - Ibu klien mengatakan anaknya menangis saat sendi panggulnya digerakkanDo : - Tampak kaki sebelah kanan lebih pendek dari kaki sebelah kiri

- Abduksi sendi panggul terhambat- Bayi nampak menagis saat sendi panggul di gerakkan

3. DIAGNOSAa. Nyeri akut b/d dislokasi

Tujuan : pengendalian nyeri : tindakan individu untuk mengendalikan nyeri Kriteria hasil : - mengenali tingkatan nyeri,

- menggunakan tindakan pencegahan, - melaporkan nyeri dapat teratasi

Intervensi : Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan PQRST Berikan informasi tentang nyeri Libatkan keluarga dalam modalitas peredaan nyeri Kolaborasi untuk pemasangan traksi pinggul

b. Hambatan mobilitas fisik b/d struktur tulangTujuan : kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.kriteria hasil : - keseimbangan

- perfoma posisi tubuh- bergerak dengan mudah

Intervensi : Kaji kebutuhan terhadap bantuan pelayanan kesehatan Instruksikan keluarga untuk menggunakan alat bantu Dukung keluarga untuk memandang keterbatasan dengan

realistis

DAFTAR PUSTAKANoor Helmi Zairin, Buku Ajar Gangguan Muskuluskeletal, 2012, Penerbit : Salemba Medika