Siap Print Dmf 1
date post
14-Sep-2015Category
Documents
view
32download
8
Embed Size (px)
description
Transcript of Siap Print Dmf 1
Hasil Tutorial Skenario 1
Keradangan Dan Penyembuhan
SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BLOK DMF 1
Oleh Kelompok 2 :
1. Shinta Permata Sari (141610101012)
2. Hanifah Nailul Amania (141610101013)
3. Nadia Farhatika (141610101014)
4. Dini Roswati (141610101015)
5. Erlita Prestiandari (141610101016)
6. Zulfah Al Faizah (141610101017)
7. Aldiansyah Hakim (141610101018)
8. Prisca Vianda Sukma (141610101019)
9. Tazqia Jamil Pratami (141610101020)
10. Stefani Silvia D.A (141610101021)
11. Dina Kurniasari (141610101022)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Tutorial : Keradangan dan penyembuhan
2. Ketua Tim Tutorial
Nama Lengkap : Prisca Vianda Sukma
NIM : 141610101019
Kelompok : Tutorial 2
E-mail : [email protected]
Asal Universitas : Universitas Jember
Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul Keradangan d
penyembuhan. Dikerjakan dengan melibatkan anggota peneliti
sebanyak 10 orang, pembimbing 1 orang dengan rincian sebagai
berikut :
Anggota Peneliti
Scriber 1 :
Nama Lengkap : Dini Roswati
NIM : 141610101015
Fakultas : Kedokteran Gigi
Scriber 2 :
Nama Lengkap : Erlita Prestiandari
NIM : 141610101016
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 1 :
Nama Lengkap : Shinta Permata Sari
NIM : 141610101012
Fakultas : Kedokteran gigi
Anggota 2
Nama lengkap : Hanifah Nailul Amania
NIM : 141610101013
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 3
3
Nama Lengkap : Nadia Farhatika
NIM : 141610101014
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 4
Nama Lengkap : Zulfah Al faizah
NIM : 141610101017
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 5
Nama Lengkap : Aldiansyah hakim
NIM : 141610101018
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 6
Nama Lengkap : Tazqia Jamil Pratami
NIM : 141610101020
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 7
Nama Lengkap : Stefani Silvia D.A
NIM : 141610101021
Fakultas : Kedokteran Gigi
Anggota 8
Nama Lengkap : Dina kurnia
NIM : 141610101022
Fakultas : Kedokteran Gigi
Jember, 6 Juni 2015
Pembibimbing Tutorial Kelompok II Ketua Tim Tutorial
Universitas Jember
drg. Pujiana Endah Lestari, M.Kes Prisca Vianda S
NIP NIM 141610101019
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan ridho-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas keradangan dan
penyembuhan oran ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai
Kera. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai laporan hasil tutorial
kedua mata kuliah blok penyakit dentomaksilofasial 1.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. drg. Pujiana Endah Lestari, M.Kes. selaku dosen dan fasilitator yang telah
memberikan bimbingan kepada kami hingga terselesainya penyusunan
laporan ini.
2. Anggota kelompok II yang telah berperan aktif dalam diskusi maupun
pembuatan laporan hasil tutorial ini.
Dalam tugas yang telah diberikan, kami menyadari bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan dari apa yang diharapkan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun bagi
perbaikan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Jember , 6 Juni 2015
Penulis
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan kedokteran gigitelah lengah dalamseara adekuat
mempersiapkan dokter gigi untuk memeriksastatus kesehatan umum seorang
pasien. Sekarang, jauh dibanding dahulu, jika kita membicarakan kemajuan
revolusioner yang terjadi dalam kedokteran dan kenyataanya bahwa segmen
populasi yang tumbuh dengan cepat terdiri pasien-pasie dan mengalami gangguan
medis., kepentingan kedokteran dan hubungannya dengan praktek kedokteran gigi
menjadi jelas. Maka dari itu kami sebagai mahasiswa dituntut untuk memahami
bagaimana konsep terjadi suatu penyakit. Khususnya penyakit yang terjadi di
rongga mulut dan sekitarnya. Oleh karena itu, kami kelompok tutorial 1 akan
sedikit mengupas tentang resin akrilik di dalam laporan ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah
yang dimuat di laporan tutorial ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengapa setelah ekstraksi tidak boleh kumur-kumur, makan, dan minum
kurang lebih selama 2 jam?
2. Apa fungsi kompres dengan air dingin ketika terjadi peradangan?
3. Mengapa rasa sakit bisa timbul setelah 2 hari pasca ekstraksi?
4. Apa factor yang menyebabkan rasa sakit?
5. Bagaimana proses pembengkakan?
6. Apa hubungan adanya pembengkakan dengan kenaikan suhu tubuh?
7. Apa pengaruh oral hygiene terhadap proses penyembuhan?
8. Bagaimana proses penyembuhan inflamasi?
1.3 Tujuan Tutorial :
Dalam penulisan ini tujuan yang ingin didapat yaitu,
1.3. 1. Memahami respon lokal tubuh terhadap trauma pencabutan
gigi (fase-fase inflamasi)
1.3. 2. Memahami mekanisme penyembuhan jaringan akibat trauma
6
1.3. 3. Memahami dampak oral hygiene terhadap komplikasi proses
penyembuhan luka post ekstraksi
BAB II
PEMBAHASAN
STEP 1
1. Ekstraksi adalah pencabutan gigi dari soketnya pada tulang alveolar
7
2. Komplikasi adalah penyakit yang baru timbul kemudian sebagai
tambahan pada penyakit yang sudah ada. Komplikasi pasca ekstraksi
adalah suatu respon pasien tertentu yang dianggap sebagai kelanjutan
abnormal dari pembedahan.
3. Debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di celah gigi.
Debris mudah dihilangkan dengan gerakan lidah atau berkumur-kumur.
4. Oedem adalah meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler)
dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan
di jaringan serosa. Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk
pada kondisi bengkak.
5. Soket = - suatu lubang yang ada di dalam tulang setelah gigi dicabut.
- Lubang tempat melekatnya gigi pada tulang alveolar.
6. Callus adalah pembentukan sel tulang yang terjadi pada kurun waktu
selama fase reparatif dengan menghasilkan sejumlah banyak fiber kolagen.
7. Plak putih adalah penebalan mukosa yang disertai dengan warna putih
dan dapat dibedakan dengan jaringan mukosa yang sehat.
8. Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gama) untuk
membentuk bayangan benda yang dikaji pada film.
9. Oral hygiene adalah kebersihan mulut
STEP II
1. Mengapa setelah ekstraksi tidak boleh kumur-kumur, makan, dan minum
kurang lebih selama 2 jam?
2. Apa fungsi kompres dengan air dingin ketika terjadi peradangan?
3. Mengapa rasa sakit bisa timbul setelah 2 hari pasca ekstraksi?
8
4. Apa factor yang menyebabkan rasa sakit?
5. Bagaimana proses pembengkakan?
6. Apa hubungan adanya pembengkakan dengan kenaikan suhu tubuh?
7. Apa pengaruh oral hygiene terhadap proses penyembuhan?
8. Bagaimana proses penyembuhan inflamasi?
STEP III
1. Hal tersebut dikarenakan setelah post ekstraksi trauma atau luka yang
ditimbulkan masih bersifat rentan terhadap gangguan fisik. Misalnya
saja berkumur. Pada saat berkumur otomatis akan terjadipergerakan di
dalam rongga mulut termasuk pada area yang mengalami luka. Hal ini
bisa menghambat prosespenyembuhan dan mengakibatkan pendarahan
kembali pada daerah luka. Kenapa disarankan dalam waktu 2 jam karena
selama kurun watu tersebut leukosit sedang bekerja untuk mereposn
adanya jejas dan mulai terjadinya proses pembentukan pembuluh darah
baru.
Radang Akut
Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap
cedera yang didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera.
Leukosit membersihkan berbagai mikroba yang menginvasi dan
memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. Terdapat 2
komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan
penampang dan struktural dari pembuluh darah serta emigrasi dari
leukosit. Perubahan penampang pembuluh darah akan
mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya perubahan
struktural pada pembuluh darah mikro akan memungkinkan protein
plasma dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah. Leukosit yang
berasal dari mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan selanjutnya
berakumulasi di lokasi cedera.
Radang Kronis
Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi
panjang (berminggu-minggu hingga bertahun-tahun) dan terjadi
9
proses secara simultan dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan
penyembuhan. Perbedaannya dengan radang akut, radang akut
ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan infiltrasi neutrofil
dalam jumlah besar. Sedangkan radang kronik ditandai oleh infiltrasi
sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma),
destruksi jaringan, dan perbaikan.
Radang kronik dapat timbul melalui satu atau d