1. Makalah Pkn (Autosaved)
-
Upload
anis-marifatul-m -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of 1. Makalah Pkn (Autosaved)
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
Agama dan negara merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Namun kedua hal tersebut selalu mengundang perdebatan yang cukup hangat
dalam sejarah dan kancah politik di Indonesia. Polemik memperlihatkan adanya
suatu perbedaan pendapat tentang hubungan negara dan agama di Indonesia.
Perbedaan ini mengakibatkan terjadinya ketegangan-ketegangan politik ideologi.
Hubungan negara dan agama telah menjadi perdebatan panjang untuk
menentukan apakah negara merupakan konsep yang includedalam suatu agama
atau negara adalah satu konsep yang terpisah dari agama dan sekedar memiliki
hubungan negara sebagai pengatur urusan agama dalam batasan-batasan tertentu
yang kemudian menjadi perbincangan lagi mengenai dalam hal apa negara dapat
ikut campur dalam urusan agama. Perdebatan tentang hubungan negara dan agama
juga melahirkan pemikiran yang dapat menerangkan hubungan negara dan agama
dalam pemikiran politik modern. Masalah tipe negara (state type) merupakan
suatu hal yang penting dalam hubungan negara dan agama di Indonesia. Hal ini
karena kaitannya dalam perjalanan sejarah bangsa (nation state).
Indonesia merupakan negara dengan komposisi masyarakat paling
majemuk didunia. Hampir 17% dari jumlah etnik dunia bermukim dikepulauan
Nusantara ini. Keberagaman hidup dalam beragama juga menjadi permasalahan
penting bagi keberagaman hidup bernegara. Agama islam merupakan agama
mayoritas di Indonesia, namun format hubungan negara dan agama di Indonesia
dirumuskan dalam tipe negara (state type) yang berlandaskan dalam filosofi
kenegaraan Indonesia yaitu pancasila. Perdebatan sempat terjadi ketika sebagian
umat muslim sebagai rakyat mayoritas di Indonesia mengusulkan ide konsep
negara yang mereka yakini sebagai sebuah konsep yang datang dari Islam, hal ini
menarik untuk dikaji karena tidak ada umat agama lain yang menunjukan hal yang
sama seperti yang dilakukan umat muslim bahkan umat muslim tersebut
menyatakan pemahaman mereka bahwa agama yang memiliki konsep negara di
dalamnya adalah hanya Islam.
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
2/12
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Manusia Membutuhkan Agama dan Negara
Menurut kodratnya, manusia dalam hidupnya selalu mengakui adanya
kekuatan yang maha dahsyat di luar dirinya yang tak mungkin dibandingi oleh
kekuatan manusia maupun alam sekitarnya, inilah yang disebut dengan naluri
beragama. Agama dapat dikategorikan menjadi dua yaitu :
1. Agama Samawi yaitu agama yang diyakini sebagai agama yang
diwahyukan Tuhan kepada Nabi atau Rasulnya untuk disampaikan
kepada umatnya.
2. Agama Ardli yaitu agama yang tidak diturunkan dari langit tapi
timbul dari pemikiran manusia dari hasil perenungan yang
mendalam. Dengan kata lain agama Ardli adalah agama yang
diciptakan manusia.1
Manusia perlu beragama karena mereka memerlukan sesuatu dari agama
itu. Manusia memerlukan petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan hidupnya di
dunia dan di akherat. Dengan agama, manusia bisa mendapatkan kepuasan akal
dan ketentraman hati dan memang beragama merupakan sebuah kesesuaian
terhadap fitrah manusia.2
Manusia juga perlu bernegara karena dalam sejarahnya dahulu manusia
tidak bisa hidup teratur dan tertib dalam upaya mereka memenuhi hajat hidup dan
menyalurkan naluru-naluri yang dimiliki sehingga kondisi tersebut menjadikan
manusia mutlak memerlukan adanya negara yang merupakan institusi yang akan
dapat menerapkan aturan-aturan yang diperlukan untuk menertibkan manusia
dalam berkehidupan. Oleh Karena itu muncullah negara yang bertugas untuk
mengkoordinasi manusia agar kehidupan berjalan lebih teratur dan tertib.
1Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2005). Hlm. 48
2
Ibid. Hlm. 50
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
3/12
B. Relasi Agama dan Negara
Eksistensi negara adalah suatu keniscayaan bagi berlangsungnya
kehidupan bermasyarakat artinya negara diperlukan sebagai institusi yang akan
menerapkan aturan-aturan yang memang diperlukan manusia dalam
bermasyarakat (berinteraksi untuk saling memenuhi kebutuhan/hajat hidup dan
naluri-naluri yang mereka miliki). Negara memiliki otoritas untuk mengatur
hubungan yang diperlukan antar masyaraka sedangkan agama merupakan satu hal
yang pasti keberadaannya dalam kehidupan manusia yang bermasyarakat karena
merupakan fitrah.
Keyakinan manusia sangat mempengaruhi konsep hubungan agama dan
negara dalam kehidupan. Ada beberapa paham tentang konsep hubungan negara
dan agama yaitu :
a. Paham Teokrasi
Paham teokrasi, hubungan agama dan negara digambarkan sebagai dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Negara menyatu dengan agama,
karena pemerintahan menurut paham ini dijalankan berdasarkan
firman. Tuhan. Segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan
negara dilakukan atas titah Tuhan. Dengan demikian urusan
kenegaraan ataupun pemerintahan, dalam paham teokrasi diyakini
sebagai manifestasi firman Tuhan. Dalam paham teokrasi
pemerintahan diyakini sebagai otoritas Tuhan secara langsung. Adanya
negara dipandang sebagai kehendak Tuhan. Dalam teokrasi lansung
yang memimpin adalah kepala negara atau raja yang diyakini sebagai
representasi kepemimpinan Tuhan.
Sistem Teokrasi inilah yang dalam catatan sejarah pernah dipraktikandi wilayah Eropa oleh umat Kristen pada abad pertengahan yang fakta
sejarahnya menunjukan bahwa negara teokrasi telah menimbulkan
trauma sejarah, karena pada kenyataannya dalam agama Kristen
ajarannya tidak mengandung konsep sempurna sebuah negara,
sehingga yang terjadi dalam sistem pemerintahan teokrasi tersebut
sebenarnya adalah pemerintahan yang disetiri raja yang bekerjasama
(berkompromi) dengan elit gerejawan dalam memerintah negara
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
4/12
dengan mengatasnamakan setiap peraturan yang diperlakukan
dinyatakan datang dari Tuhan yang harus diyakini (seperti apapun)
peraturan yang ditetapkan oleh raja tersebut tidak mungkin salah
walaupun seringkali rakyat kecil tertindas dengan penetapan peraturan
raja sehingga pada puncaknya muncul protes terutama dari kaum
cendikiawan (ilmuwan/para pemikir) terhadap sistem pemerintahan
teokrasi tersebut. Itulah persoalan yang dialami oleh bangsa Eropa
ketika mereka hidup dalam sejarah kekaisaran/teokrasi. Agama mereka
yang dijadikan landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
ternyata tidak mampu mengsuplai seluruh kebutuhan Negara akan
pemahaman, standarisasi dan keyakinan yang akan dijalankan oleh
Negara.
b. Paham Sekuler
Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara agama dan
negara. Dalam paham ini urusan negara adalah urusan manusia dengan
manusia lain (urusan dunia). Sedangkan agama mengatur tentang
urusan manusia dengan Tuhannya.
Negara sekuler memisahkan antara system, hukum, norma negara
dengan system, hukum dan norma-norma agama.
Dalam catatan sejarah sekularisme muncul sebagai sistem Negara
alternative yang lahir sebagai hasil pemikiran kompromistik yang
merupakan sebuah kesepakatan antara kaum raja dengan kaum
cendikiawan yang mewakili rakyat yang protes terhadap sistem
teokrasi. Sekulerisme inilah paham yang secara fakta diterapkan oleh
negara-negara yang ada di dunia sekarang ini. Dalam sekulerismeNegara berperan sebagai pengontrol kebebasan yang dinyatakan
sebagai hak pada setiap individu/rakyat. Dalam sekulerisme kebebasan
individu adalah nilai yang diagungkan, agama juga dianggap sebagai
urusan individu yang sekedar mencakup hubungan manusia dengan
Tuhannya , agama dilarang mencampuri urusan hubungan manusia
dengan manusia yang dianggap sebagai urusan keduniaan yang hanya
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
5/12
berhak ditatur oleh Negara, sehingga sekulerisme adalah memisahkan
agama dari urusan kehidupan manusia.
Paradigma sekularistik mengajukan pemisahan (disparitas) agama
atas negara dan pemisahan negara atas agama. (Marzuki Wahid dan
Rumadi, 2001: 28). Negara dan Agama merupakan dua bentuk yang
berbeda dan satu sama lain memiliki garapan bidangnya masing-
masing, sehingga keberadaannya harus dipisahkan dan tidak boleh satu
sama lain melakukan intervensi. Berdasar pada pemahaman yang
dikotomis ini, maka hukum positif yang berlaku adalah hukum yang
betul-betul berasal dari kesepakatan manusia melaluisocial
contractdan tidak ada kaitannya dengan hukum Agama.3
c. Paham Komunis
Paham komunis memandang hubungan negara dengan agama
berdasarkan pada filosofi materialisme. Paham ini menimbulkan
paham atheis, yang berarti tidak bertuhan. Menurut Karl Marx manusia
ditentukan oleh dirinya sendiri. Manusia adalah dunia manusia itu
sendiri. Sedang, agama dianggap merupakan keluhan mahluk tertindas.
Komunisme kemudian mengingkari adanya agama secara mutlak
bahkan menentang pengakuan akan adanya agama Oleh karena itu,
menurut paham ini, agama harus ditekan bahkan dilarang. Nilai
tertinggi negara adalah materi, karena pada hakikatnya, manusia adalah
materi. Komunisme memandang masyarakat sebagai kumpulan unsure
yang terdiri atas tanah, alat-alat produksi, alam dan manusia. Semua itu
merupakan satu kesatuan, yaitu materi. Tatkala alam dan segalasesuatu yang ada di dalamnya berkembang, manusia pun turut
berkembang yang akhirnya mendorong perkembangan masyarakat
secara keseluruhan sehingga masyarakat tunduk pada dialektika
materialism. Materi adalah hal yang mendahului segalanya.
Komunisme mengajarkan bahwa Negara adalah satu-satunya institusi
3Agus, Thohir, Relasi Agama dan Negara.Makalah Diskusi Kajian Spiritual yang
diselenggarakan oleh HMI Komisariat FPBS IKIP PGRI,(Semarang,2009). Hlm. 4
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
6/12
yang berhak menerapkan peraturan melalui kekuatan militer dan
undang-undang. Negaralah yang mengatur seluruh urusan individu dan
urusan kelompok masyarakat.
d.
Negara dalam Islam
Menurut Munawir Sjadzali, ada 3 kelompok dalam umat islam dalam
memahami konsep Negara dalam islam
1. Menganggap bahwa Islam adalah agama yang paripurna, yang
mencakup segalanya. termasuk masalah negara.
2.
Menganggap bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan negara.
Karena Islam dianggap tidak mengatur kehidupan negara.
3.
Menganggap bahwa Islam tidak mencakup segalanya tentang
negara, namun memiliki prinsip dan nilai etika kehidupan
bernegara.4
Sedangkan menurut Hussain Muhammmad, menyebutkan ada 2 model
hubungan agama dan negara.
1. Hubungan integralistik. Yaitu hubungan totalitas dimana agama
dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.2.
Hubungan simbiosis mutualistik. Yaitu antara agama dan negara
terdapat hubungan yang saling membutuhkan.5
Pemikir politik islam seperti Ibnu Taimiyah, Alghozali, Al
mawardi dan yang lainnya menyatakan bahwa agama dan Negara
adalah integralistik. Tanpa kekuasaan Negara agama berada dalam
bahaya. Sementara Negara tanpa disiplin hukum wahyu akan menjadisebuah institusi yang tiranik. Menurut Al Ghazali Negara dan agama
adalah dua anak kembar. Agama adalah dasar dan kekuasaan Negara
adalah penjaga. Segala sesuatu yang tidak memiliki dasar akan hancur,
dan segala sesuatu yang tidak memiliki penjaga akan sia-sia *. Sistem
4Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2005). Hlm. 53-54
5
Ibid. Hlm. 55-56
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
7/12
kehidupan dunia adalah keniscayaan dalam sistem agama. Maka
adanya pemimpin Negara merupakan keharusan agama (Islam) yang
harus diadakan. Oleh karena itu Negara adalah satu hal yang
format/konsep/sistemnya telah dimiliki dalam islam.6
Kenegaraan Islam (Khilafah Islamiyah)
Sistem kenegaraan islam pernah eksis dalam rentangan sejarah
yang panjang sampai 13 abad. Sejarah mencatat runtuhnya Negara
islam adalah pada tahun 1924 M yang pusat kekuasaannya berada di
Turki yang dikenal dengan kekhilafahan turki usmani. Sedangkan awal
masa berdirinya Negara ini adalah pada saat diutusnya seorang rosul di
jazirah arab yaitu Rosulullah Muhammad SAW.
Kenegaraan islam disebut dengan istilah Khilafah. Istilah khilafah
secara bahasa merupakan bentuk kata kerja yang dibendakan, dari
bahasa arab yaitu khalafa-yakhlufu-khilafah artinya mengganti dan
pergantian. Istilah ini kemudian memiliki definisi tersendiri. Para
pemikir islam diantaranya menyatakan definisi khilafah sebagai
berikut :
>Ibn Khaldun dalam bukunya Muqaddimah, khilafah adalah
pengganti dari pemilik, syariah untuk menjaga agama dan mengurus
dunia dengan agama.
>Al-Mawardi; Khilafah ditetapkan untuk mengganti kenabian
dalammenjaga agama dan mengurus dunia..
>Taqiyuddin An-Nabhani;Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi
seluruh kaum muslim di seluruh dunia untuk menegakan hukum-hukumsyariah dan mengemban dakwah islam ke seluruh dunia.7
Dengan keterangan-keterangan tersebut menunjukan bahwa
kalangan pemikir islam meyakini bahwa konsep hubungan Negara
6An-Nabhani,Daulah Islam, (Jakarta : HTI Press, 2007), Hlm. 45
7Anonim,Khilafah is The Answer, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2003), Hlm.
34
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
8/12
dengan agama dalam islam menyatakan negara sebagai konsep yang
termasuk dimiliki dalam agama islam karena islam diyakini sebagai
agama yang sempurna dan paripurna, sebagaimana disebutkan oleh
Munawir Sjazali mereka adaah kelompok yang meyakini bahwa agama
dan Negara adalah integralistik.
Keberadaan Negara dalam agama islam ini secara jujur juga diakui
oleh kalangan pemikir yang berasal dari ,luar agama islam. Will
Durrant dalam bukunya berjudul The Story of Civilization menulis
Para khalifah(pemimin Negara islam) telah memberikan keamanan
pada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan
dan usaha keras mereka. Para khalifah telah menyediakan berbagai
peluang bagi siapapun yang memerlukannya dan memberikan
kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang
belum pernah tercatat lagi fenomena sepertiitu setelah masa
mereka.Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan
menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni
mengalami kejayaan luar biasa.8
Relasi Negara dan Agama Menurut Konstitusi Indonesia
Persoalan relasi antara negara dan agama juga ada di dalam
kehidupan bernegara di Indonesia. Relasi negara dan agama di Indonesia
selalu mengalami pasang surut karena relasi antar keduanya tidak berdiri
sendiri melainkan dipengaruhi oleh persoalan-persoalan lain seperti
politik, ekonomi, dan budaya.
Pembahasan mengenai relasi negara dan agama yang berlaku di
Indonesia sudah dimulai oleh sejak awal berdirinya negara Indonesia.
Saat itu terjadi perdebatan tentang dasar filosofi dan ideologi negara
Indonesia karena Indonesia terdiri atas beraneka ragam etnis, ras, agama
serta golongan politik. Perdebatan tentang dasar filsafat negara dimulai
tatkala Sidang BPUPKI pertama, yang pada saat itu tampillah tiga
8
Ibid. Hlm. 67
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
9/12
pembicara, yaitu Yamin pada tanggal 29 Mei 1945, Soepomo pada
tanggal 31 Mei, dan Soekarno pada tanggal 1 Juni, tahun 1945.
Berdasarkan pidato dari ketiga tokoh pendiri negara tersebut, persoalan
dasar filsafat negara (Pancasila) menjadi pusat perdebatan antara
golongan Nasionalis dan Golongan Islam. Pada awalnya Syariat Islam
diusulkan sebagai dasar negara oleh sebagian tokoh, namun golongan
nasionalis tidak setuju dengan usulan tersebut. Pada akhirnya
ditandatanganilah Piagam Jakarta yang dimaksudkan sebagai rancangan
Pembukaan UUD Negara Indonesia pada tanggal 22 Juni 1945. (Kaelan,
2009: 11-12)
Dalam perkembangan berikutnya, Hatta mengusulkan pengubahan
rancangan Pembukaan UUD dan isinya karena menerima keberatan dari
sebagian kalangan tentang rumusan kalimat dalam Piagam Jakarta
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya
yang akhirnya kalimat tersebut dihapuskan. (Kaelan, 2009: 13-14)
Pancasila sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, dianggap
sebagai paradigma relasi negara dan agama yang ada di Indonesia dengan
memandang kekhasan unsur-unsur rakyat dan bangsa Indonesia yang
terdiri atas berbagai macam etnis, suku, ras dan agama (Kaelan, 2009:
24)
Bangsa Indonesia pada dasarnya meyakini bahwa kemerdekaan
yang dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 bukan semata-mata
perjuangan rakyat, namun semua itu tidak akan pernah terwujud tanpa
kehendak Tuhan. Jadi sejak negara Indonesia lahir, didasari oleh nilai-
nilai Ketuhanan. Dengan prinsip Negara berdasar atas KetuhananYang
Maha Esa maka agama-agama di Indonesia merupakan roh atau spirit
yang diyakini oleh masing-masing rakyatnya.
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
10/12
BAB III
PENUTUP
Negara dipahami sebagai entitas pelaksana atas akumulasi pemahaman,
standarisasi, dan keyakinan yang dimiliki oleh manusia, sedangkan agama
dipahami sebagai akumulasi dari ajaran kehidupan yang berisi pemahaman,
standarisasi,dan keyakinan. Dengan demikian hubungan antara agama dan Negara
dapat dipertemukan dan disatukan.
Sebagai pelaksana, negara memiliki infrastruktur dan suprastruktur.
Dimana, suprastruktur negara merupakan perangkat lunak yang termanifestasikan
dalam konstitusi dan perundang-undangan. Konstitusi dan perundang-undangan
tersebut merupakan akumulasi dari pemahaman, standarisasi, dan keyakinan yang
boleh jadi digali dari agama tertentu.
Pada faktanya, Negara yang berlandaskan agama, yaitu Negara yang
konsepnya berasal dari suatu agama pernah ada dalam catatan sejarah yaitu
berasal dari agama islam. Bahkan eksistensi negara tersebut diketahui telah
mampu mensejahterakaan manusia dalam tata interaksi kemasyarakatan manusia
yang dalam rangka menyalurkan potensi kehidupannya berupa hajat hidup dan
naluri-naluri alamiah manusia. Sehingga islam, selain sebagai agama yang
mengajarkan aspek spiritual, islam juga adalah agama yang memiliki ajaran
ideologi yang mampu mengsuplai seluruh pemahaman, standarisasi, dan
keyakinan yang merupakan kebutuhan negara. Inilah diantara perbedaan islam
dengan agama lainnya, baik agama samawi maupun agama ardi.
Di Indonesia dalam hal relasinya dengan agama, sebagian kalangan
menganggap bahwa Indonesia memiliki paradigma yang tersendiri yaitu
paradigma pancasila dimana negara pancasila dinilai sebagi sebuahreligions
nation stateyakni didefinisikan sebagai sebuah negara kebangsaan yang religious,
namun ketika dikaji lebih dalam lagi sebenarnya Indonesia juga mengarah pada
paham sekulerisme dalam memandang hubungan negara dan agama karena
ternyata karakteristik paham sekuler tampak dalam kebernegaraan di Indonesia.
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
11/12
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja , 2005, Pancasila dan Kewarganegaraaan, Yogyakarta : Penerbit
Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga
An-Nabhani, 2007,Daulah Islam, Jakarta : HTI Press
Anonim, 2003,Khilafah is The Answer, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah
Anonim,2002,Menegakan syariat islam, Jakarta : HTI Press
Peradaban Emas Khilafah, Jakarta : Al-Waie,2011
Agus, Thohir. 2009. Relasi Agama dan Negara.Makalah Diskusi Kajian
Spiritual yang diselenggarakan oleh HMI Komisariat FPBS IKIP PGRI,
Semarang, tanggal 4 November 2009.
Kaelan. 2009. Relasi Negara dan Agama Dalam Perspektif Filsafat
Pancasila.Makalah. Yogyakarta, tanggal 1 Juni 2009.
-
7/21/2019 1. Makalah Pkn (Autosaved)
12/12
MAKALAH HUBUNGAN NEGARA DAN AGAMA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PKn
Diampu oleh : Bpk. Ali Usman,S.S.I,S.Fil.
Disusun oleh :
Nila Asmila Sari (10670032)
Anis Marifatul.M (10670033)
Bani Hafidz Nazali (10670034)
Romjah (10670035)
Najid Azma (10670036)
Prodi Pendidikan Kimia
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2014