1. 1. Ensefalopati Hepatik
-
Upload
royan-thanthowie -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of 1. 1. Ensefalopati Hepatik
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
1/19
ENSEFALOPATI HEPATIK
Faculty of Medicine
UNISSULA2014
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
2/19
Ensefalopati Hepatik
Suatu sindroma neuropsikiatrik yang reversibel,pada penyakit hati akut dan kronik.
Manifestasi EH adalah berbagai gangguan statusmental, psikomotor, kognitif, emosi, tingkah lakudan motorik halus.
Patogenesis EH multifaktorial, sangat kompleks
dan belum seluruhnya terungkap jelas. Sampai saat ini hiperamonia berperan utama dan
sentral dalam patogenesis EH.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
3/19
Tipe-tipe EH
Ada tiga tipe EH:1. Tipe A (Acute): pada penderita gagal hati
akut2. Tipe B (Bypass): pada pintasan portosistemik
tanpa penyakit hati
3. Tipe C (Cirrhosis): pada sirosis hati denganhipertensi porta dan pintasan portosistemik
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
4/19
Gambaran EH Diperkirakan 95% insidensi EH terjadi pada penderita
sirosis hati Minimal 50-70% penderita sirosis hati disertai
gangguan fungsi otak ringan Kejadian EH berulang pada sirosis hati berhubungan
dengan prognosis jelek, dengan mortalitas 42% padatahun pertama, dan 22% pada 5 tahun
Kewaspadaan klinisi untuk deteksi dini EH minimal danderajat I pada penderita sirosis hati, dan segeramemberikan pengobatan yang tepat, adalah sangatpenting dalam memperbaiki prognosis penderita
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
5/19
Patogenesis EH (1) EH pada sirosis hati terjadi karena akibat kegagalan fungsi
hati dan pintasan portosistemik. Zat-zat neurotoksin terutama amonia, sebagai produk dari
metabolisme nitrogen dalam usus, pada keadaan normal
dimetabolisir atau dinetralisir hati. Amonia diubah menjadi urea dan diekskresi melalui ginjal. Kegagalan fungsi hati menyebabkan metabolisme amonia
di hati menurun sehingga kadar amonia yang tinggi masukdalam sirkulasi sistemik.
Adanya pintasan portosistemik menyebabkan zat-zatneurotoksin langsung masuk dalam sirkulasi sistemik,sehingga kadarnya makin meningkat.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
6/19
Patogenesis EH (2) Teori hiperamonia dan respon inflamasi dalam
jaringan otak secara sinergik, menyebabkanedema astrosit dan edema serebri.
Astrosit adalah satu-satunya sel otak yang dapatmemetabolisir amonia. Enzim glutamin dalam astrosit mengkonversi
glutamate dan amonia menjadi glutamine. Kadar glutamine yang tinggi dalam astrosit
menarik cairan sehingga terjadi pembengkakanastrosit dan edema serebri.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
7/19
Tabel 1. Peran berbagai neurotoksin pada patogenesis EH
12
3
4
5
6
AmoniaSynergic toxins
Benzodiazepines
False neurotransmitters
Manganese
Sitokin
Edema astrosit akibat influks glutaminMercaptane, phenols, short-chain fatty acidmeningkatkan efek amonia di otakBerikatan dengan GABA/benzodiazepine kompleksmenyebabkan inhibisi neuralGangguan keseimbangan: AAA meningkat dan BCAAmenurun, sehingga AAA masuk dalam otak. AAAkemudian dimetabolisme menjadi neurotransmitterpalsuAkumulasi di ganglia basalis dan menggangguneurotransmisi dopaminergikMediator inflamasi (TNF- , IL-1 , IL-6) meningkatkanefek amonia dalam otak
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
8/19
Klasifikasi EH(Kriteria West-Heaven)
Derajat Gejala
Minimal EH(0)
Derajat I
Derajat II
Derajat III
Derajat IV
Tidak terdeteksi adanya perubahan kepribadian dan perilaku.Perubahan minimal dalam memori, konsentrasi, fungsi intelektualdan koordinasi. Asterixis tidak adaKesadaran berkurang ringan. Gangguan berhitung, penambahan dan
pengurangan. Hipersomnia, insomnia, atau pola tidur terbalik.Euphoria, depression, atau iritable. Kebingungan ringan.Perlambatan kemampuan melakukan tugas-tugas mental. Asterixisdapat dideteksi.Ngantuk atau acuh. Bicara cadel, asterixis jelas. Mengantuk, lesu,kemampuan untuk melakukan tugas-tugas mental berkurangbanyak. Perubahan kepribadian jelas, perilaku yang tidak pantas.Disorientasi intermiten, biasanya disorientasi waktu.Somnolen. Tidak dapat melakukan tugas-tugas mental. Disorientasiwaktu dan tempat. Kebingungan, amnesia, kadang-kadang marah.Bicara tidak komprehensif.Koma, dengan atau tanpa bereaksi terhadap rangsang sakit.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
9/19
Gejala klinik EH minimal atau samar sepintasstatus mental, tutur bicara, dan fungsimotoriknya tampak normal.
Klinisi harus secara aktif menanyakan kepadakeluarga penderita untuk mendeteksi gejala EHsamar tersebut.
Bila meragukan, dapat dilakukan uji psikometrik,seperti number connection test (NCT-A, NCT-B),digit symbol test, dan block design test.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
10/19
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
11/19
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
12/19
Pengelolaan EH(1) Pendekatan pengelolaan penderita tergantung
dari berat ringannya EH dan berat ringannyapenyakit sirosis hati.
Pengelolaannya meliputi :1. Menyingkirkan penyebab lain ensefalopati, misal:
hipoksia, hiperkapnia, asidosis, uremia,hipoglikemia dll
2. Perawatan suportif intensif perbaikan fungsihemodinamik, respirasi, keseimbangan cairan,asam basa dan elektrolit serta dukungan nutrisi
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
13/19
Pengelolaan EH(2)
3. Identifikasi dan koreksi/terapi faktor pencetus antaralain perdarahan saluran cerna, infeksi (saluran kencing,nafas, peritonitis bakterialis spontan), gangguan cairandan elektrolit (hipokalemia, hiponatremia), konstipasi,
obat penenang/obat tidur.4. Terapi obat/farmakologia. Terapi untuk menurunkan produksi dan absorpsi
amonia di usus: pemberian disakarida yang tidakdiresorbsi laktulosa atau laktilol, laksansia/enema danantibiotika luminal.Antibiotika: neomisin 3-6 g/hari selama 1-2 minggu,metronidazole, rifaximin dosis 2x550 mg perhari.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
14/19
Pengelolaan EH(3)
b. Terapi/intervensi nutrisiKonsensus ESPEN 2006 menganjurkan agarpenderita sirosis hati diberikan diet tinggi protein 1-
1,5 g/kgBB. Bila ada gejala EH, penderita dianjurkandiet tinggi protein nabati, dan bisa ditambahkanproduk susu (dairy products). SuplemenBCAA/asam amino rantai cabang di salah satu studi,
terbukti mempercepat perbaikan status mental dankesembuhan EH, meningkatkan kadar albumindarah, menurunkan lama perawatan di RS.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
15/19
Pengelolaan EH(4)
c. Terapi LOLA (L-Ornithine L-Aspartate)L-ornithine adalah substrat untuk ureagenesis, dan L-
aspartate untuk sintesis glutamine, yang berperananpenting dalam detoksifikasi amonia dalam darah dan
otak.d. Terapi untuk memanipulasi neurotransmitter- BCAA, bertujuan untuk memperbaiki keseimbangan
kadar AAA dan kadar BCAA
- Flumazenil, bertujuan menangkal efek negatifbenzodiazepine- Bromokriptin, menangkal efek negatif zat neurotoksin
dari jalur dopaminergic
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
16/19
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
17/19
Pengelolaan EH(5)
e. Liver support system dan transplantasi hatiLiver support system diindikasikan pada
penderita gagal hati berat dengan tujuanperbaikan klinik dan atau jembatan untuktransplantasi hati.
Transplantasi hati merupakan pilihan utama
pada penderita gagal hati akut dan kronikberat yang tidak respon terhadap terapikonvensional.
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
18/19
Pengelolaan EH kronik
Pencegahan faktor pencetus EH Nutrisi
Laktulosa LOLA
-
8/12/2019 1. 1. Ensefalopati Hepatik
19/19
Pengelolaan EH minimal
Laktulosa, dietetik, BCAA, rifaximin, probiotikdan LOLA dengan lama pemberian 2-6 bulan
Terima Kasih