Post on 20-Feb-2023
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
MODEL PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN METODE ONE – LINE MODEL
(STUDI KASUS : PANTAI MANGARABOMBANG - GALESONG SELATAN,
KABUPATEN TAKALAR)
BIDANG KEGIATAN :
PKM Penelitian (PKMP)
Diusulkan Oleh :
Ketua
JAMALUDDINH221 12 011 / 2012
Anggota
JOHANES GEDO SEAH221 12 288 / 2012
ANUGRAWATIH221 11 257 / 2011
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2013
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan :Model Perubahan GarisPantai Dengan Metode One-Line Metode (Studi Kasus: Pantai
Mangarabombang – Galesong Selatan , Kabupaten Takalar
2. Bidang Kegiatan : PKMP3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Jamaluddinb. NIM : H221 12 011c. Jurusan : Geofisikad. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas
Hasanuddine. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Sejati No.1
Tamalanrea Makassar/082349381958
f. Alamat email : jhamaluddinrhomo@yahoo.co.id4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap Dan Gelar : Dr. Sakka , M.Sib. NIP : 196410251991031c. Alamat Rumah/No Tel./HP : Jl. Sipil Blok D/5
Kompleks UNHAS Antang, Makassar/081355635504
6. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp.1.660.000b. Sumber Lain(Sebutkan ...) : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Makassar, 2 8 Oktober 2 013
MenyetujuiKetua Jurusan Fisika Ketua Pelaksana Kegiatan
( Dr.Tasrief Surungan M.Sc ) (Jamaluddin ) NIP. 196702221992031003 NIM. H221 12 011
Wakil Rektor III Dosen PendampingBidang Kemahasiswaan
(Ir. H. Nasaruddin Salam, M.T.) (Dr. Sakka , M . S i)
NIP. 195912201986011001 NIP. 196410251991031
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
A. SARI BACAAN 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH 1
C. PERUMUSAN MASALAH 2
D. TUJUAN 2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN 2
F. TINJAUAN PUSTAKA 2
G. METODE PENELITIAN 4
H. JADWAL KEGIATAN 9
I. RANCANGAN BIAYA 9
DAFTAR PUSTAKA 1
LAMPIRAN
Riwayat Hidup
1. Biodata Ketua
2. Biodata Anggota (1)
3. Biodata Anggota (2)
4. Biodata Dosen Pendamping
SARI BACAAN
Penelitian model perubahan garis pantai di Pantai
Mangarabombang-Galesong Selatan, Kabupaten Takalar telah
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model
perubahan garis pantai dengan metode One-Line Model.Garis
pantai awal dihasilkan dari analisis citra Landsat TM tahun
1999 dan garis pantai dari citra Landsat ETM tahun 2010
digunakan untuk mengklabrasi hasil model. Model memprediksi
perubahan garis pantai yang diakibatkan transpor sedimen
sepanjang pantai disebabkan oleh gelombang yang pecah di
pantai. Karakteristik gelombang pecah diprediksi dengan
menganalisis transformasi gelombang dari laut lepas yang
dibangkitkan oleh angin. Angkutan sedimen sepanjang
pantai dominan ke selatan yang diakibatkan oleh angin yang
menuju pantai dominan dari barat dan barat laut. Hasil
simulasi model selama 12 tahun menunjukkan bahwa sedimentasi
terjadi pada garis pantai yang berbentuk teluk sedangkan erosi
terjadi pada garis pantai yang berbentuk tanjung. Perbandingan
hasil model 2010 dengan hasil citra landsat menunjukkan
bentuk garis pantai yang mirip. Walaupun begitu, ada
ketidakcocokkan terutama terjadi pada garis pantai yang dekat
dengan muara dan daerah yang banyak mangrove.
Ketidakcocokkan kemungkinan disebabkan oleh parameter –
parameter tersebut tidak dimasukan dalam model.
Kata kunci : One-Line Model, angkutan sedimen, perubahangaris pantai, Mangarabombang,Galesong Selatan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Secara geografis kawasan Kecamatan Galesong Selatan,
Kecamatan Sanrobone, Kecamatan Mappakasunggu dan Kecamatan
Mangarabombang berada pada bagian barat Kabupaten Takalar
dengan ciri khas sebagai daerah datar dan merupakan daerah
pesisir. Menurut Triatmodjo (1999), daerah pesisir adalah
daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut
seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut,
sehingga dalam pengembangannya perlu memperhatikan ekosistem
pesisir terutama kawasan pantai. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka diperlukan suatu kemampuan untuk memprediksi
perubahan garis pantai. Secara umum, terdapat beberapa metode
dalam memprediksi perubahan garis pantai, mulai dari metode
yang paling sederhana yaitu dengan menggunakan model
matematika (model numerik) hingga metode yang berbasis SIG dan
penginderaan jauh. Adapun jenis-jenis model numerik yang dapat
digunakan adalah One-Line Model.
Penelitian ini menganalisis transformasi gelombang yang
dibangkitkan oleh angin dari laut lepas menuju ke pantai serta
membuat model perubahan garis pantai dengan menggunakan One-Line
Model di wilayah pantai Mangarabombang sampai Pantai Galesong
Selatan.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan
masalah dalam penulisan proposal ini adalah bagaimana pengaruh
angin terhadap pembentukan garis pantai di kabupaten
Takalar,bagaimana pengaruh sedimen laut terhadap pembentukan
garis pantai di Kabupaten Takalar dan bagaimana penggunaan
metode least square untuk pemodelan garis pantai di Kabupaten
Takalar.I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis karakteristik gelombang di laut lepas yang
dibangkitkan oleh angin
2. Menganalisis transformasi gelombang yang merambat dari
laut lepas menuju ke garis pantai
3. Menganalisis angkutan sedimen sejajar pantai yang terjadi
dari tahun 2000-2012
4. Menganalisis perubahan garis pantai yang terjadi dari
tahun 2000 hingga 2012
I.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu
diharapkan penelitian ini dapat menganalisis transformasi
gelombang yang dibangkitkan oleh angin dari laut lepas
menuju ke pantai dan membuat model perubahan garis pantai
karena angkutan sedimen sejajar pantai yang diakibatkan oleh
gelombang pecah dengan menggunakan One-Line Model dari pantai
Mangarabombang dimulai dari Desa Cikoang sampai dengan
pantai Galesong Selatan di Desa Popo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angin yang berhembus di atas permukaan laut akan
memindahkan energinya ke air. Tekanan angin akan menimbulkan
tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang
semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang kecil
di permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak
tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus
terus akhirnya akan terbentuk gelombang. Semakin lama dan
semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang
terbentuk (Triatmodjo, 1999). Faktor yang menentukan karakteristik gelombang yang
dibangkitkan oleh angin (Shahidi et al. 2009) yaitu : (1) lama
angin bertiup atau durasi angin, (2) kecepatan angin dan (3) fetch
(jarak yang ditempuh oleh angin dari daerah pembangkitan
gelombang). Semakin lama angin bertiup, semakin besar jumlah
energi yang dapat dipindahkan dalam pembangkitan gelombang.
Demikian halnya dengan fetch, gelombang yang bergerak keluar dari
daerah pembangkitan gelombang hanya memperoleh sedikit tambahan
energi.
Refraksi dan pendangkalan gelombang akan dapat menentukan
tinggi gelombang di suatu tempat berdasarkan karakteristik
gelombang datang. Refraksi mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap tinggi dan arah gelombang serta distribusi energi
gelombang di sepanjang pantai. Perubahan arah gelombang karena
refraksi tersebut menghasilkan konvergensi (penguncupan) atau
divergensi (penyebaran) energi gelombang dan mempengaruhi
energi gelombang yang terjadi di suatu tempat di daerah pantai
(CERC, 1984).
Pola refraksi gelombang pada berbagai bentuk kontur
kedalaman perairan dan garis pantai memperlihatkan bahwa pada
garis pantai yang lurus dengan kontur kedalaman yang sejajar
terhadap garis pantai, maka arah gelombang akan tegak lurus
terhadap kontur kedalaman. Pantai yang mempunyai tonjolan
dengan kontur kedalaman yang lebih dekat, maka arah gelombang
akan berbentuk konvergen. Pantai ini adalah daerah abrasi
karena terjadi pemusatan energi. Pantai yang mempunyai lekukan
dengan kontur kedalaman yang lebih jauh, maka arah gelombang
berbentuk divergen, pantai ini adalah daerah akresi karena
terjadi penyebaran energi gelombang. Pantai lurus yang
mempunyai kontur kedalaman cekung arah gelombang berbentuk
konvergen, sedangkan pada kontur kedalaman cembung arah
gelombang divergen.
Transpor sedimen pantai adalah gerakan sedimen di daerah
pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang
dibangkitkannya. Transpor sedimen pantai dapat
diklasifikasikan menjadi transpor menuju dan meninggalkan
pantai (onshore-offshore transport) dan transpor sepanjang
pantai (longshore transport). Transpor menuju dan meninggalkan
pantai mempunyai arah rata – rata tegak lurus pantai,
sedangkan transpor sepanjang pantai mempunyai arah rata – rata
sejajar pantai (Triatmodjo, 1999)
Perubahan garis pantai dapat diprediksi dengan membuat
model matematik yang didasarkan pada imbangan sedimen pantai
pada daerah pantai yang ditinjau. Perubahan profil pantai
sangat dipengaruhi oleh angkutan sedimen tegak lurus pantai.
Gelombang badai yang terjadi dalam waktu singkat dapat
menyebabkan terjadinya erosi pantai. Selanjutnya gelombang
biasa yang terjadi sehari – hari akan membentuk kembali pantai
yang sebelumnya tererosi (Triatmodjo, 1999). Model perubahan garis pantai didasarkan pada persamaan
kontinuitas sedimen. Untuk itu pantai dibagi menjadi sejumlah sel
(ruas). Pada setiap sel ditinjau angkutan sedimen yang masuk dan
keluar. Sesuai dengan hukum kekelan massa, jumlah laju aliran
massa netto di dalam sel adalah sama dengan laju perubahan massa
di dalam sel tiap satuan waktu (Triatmodjo, 1999).
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan di Pantai Kabupaten
Takalar, dimulai dari Desa Cikoang di Kecamatan Mangarabombang
sampai Desa Popo di Kecamatan Galesong Selatan dengan posisi
astronomis 761.500 – 769.800 m dan 938.700 – 940.600 m dengan
panjang garis pantai kurang lebih 22 km.
III.2 Metode Perolehan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari
instansi dan lembaga terkait. Alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel III.1 dan
III.2 .Tabel III.1 Alat yang digunakan dalam penelitian beserta
kegunaannya
Alat KegunaanPerangkat analisis data :
Hardware dan software Komputer(MS.Excel , Odv , ArcGIS , programpasut , WRPLOT view ,ERmapper , Surfer dan BasicMacro Excel.
Pengolahan dan
analisis data
Tabel III.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian beserta
kegunaannya
No Bahan Sumber Kegunaan1
Data
Kecepatan
Angin
BMKG
Untuk
memprediks
i tinggi
gelombang2
Peta RBI Bakosurtanal
Menentukan
panjang
Fetch
3Peta LPI
Bakosurtanal dan Dihidros
TNI-AL
Data
batimetri4 Citra http://www.usgs.gov/ Data garis
Landsat pubprod/index pantai5
Konstanta
pasang
surut
Bakosurtanal
Koreksi
citra
terhadap
MSL
III.2.1 Batimetri
Data batimetri diperoleh dari peta LPI (Lingkungan Pantai
Indonesia) Ujung Pandang Lembar LPI 2010 – 1 edisi I 1993 dan
peta LPI Takalar Lembar LPI 2010 – 2 edisi I 1993 yang
diterbitkan oleh Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional) dan Dihidros (Dinas Hidro – Oseanografi)
TNI AL dengan skala 1 : 50.000. Peta LPI didigitasi dengan
menggunakan ArcGIS. Hasil digitasi di export ke excel dan
diinterpolasi ke surfer, sehingga diperoleh data batimetri dalam
bentuk grid (matriks). Data ini akan menjadi input dalam
program transformasi gelombang dengan asumsi bahwa batimetri
yang diperoleh dari peta LPI dianggap tidak mengalami
perubahan yang berarti selama periode peramalan (1999- 2010).
III.2.2 Arah dan Kecepatan Angin
Data arah dan kecepatan angin yang akan digunakan dalam
penelitian ini berasal dari ECMWF (European Centre for Medium-Weather
Forecasts) yang diperoleh dari BMKG dan merupakan data angin
harian setiap enam jam-an selama duabelas tahun (2000-2012).
III.2.3 Citra Landsat
Citra Landsat yang akan digunakan dalam penelitian ini
berumber dari http://www.usgs.gov/pubprod/index.html .
Perolehan garis pantai dari citra tahun 2000 digunakan sebagai
garis pantai awal, sedangkan garis pantai citra tahun 2012
digunakan untuk membandingkan garis pantai dengan hasil model.
III.3 Analisis Data
III.3.1 Analisis Kelerengan Dasar Pantai
Penentuan nilai kemiringan dasar pantai diperoleh melalui
persamaan :
tanβ=hx
(III.1)
Dengan, h adalah kedalaman dan x adalah jarak dari garis
pantai menuju kedalaman tertentu dalam satuan meter. Nilai
kelerengan dasar pantai ini akan digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh pergeseran garis pantai, sehingga diperoleh
garais pantai pada saat MSL.
III.3.2 Prediksi Gelombang Laut Lepas
III.3.2.1 Pengolahan Data Angin
Pengolahan data angin diawali dengan mengekstrak data
berformat netcdf teks (*.txt) pada area yang lebih luas dari
batas yang diinginkan. Data dari ecmwf ini adalah data
komponen kecepatan angin dalam arah u dan v, maka untuk
mendapatkan resultan dan arahnya maka data ini diolah lagi di
Microsoft excel dengan menggunakan persamaan:
Ur=√U102 +V102 (III.2)
Sedangkan arahnya
θ=tan−1 Uu10Uv10
(III.3)
III.3.2.2 Panjang Jarak Pembangkitan Gelombang (Fetch) Fetch pada penelitian ini ditentukan pada kedalaman 20 m
kemudian ditarik garis lurus pada 8 arah mata angin hingga
membentur daratan. Apabila panjang fetch yang diperoleh lebih dari
200 km maka panjang fetch maksimum yang digunakan adalah 200 km.
Hal ini dilakukan karena angin konsisten hanya sampai 200 km.
Jarak fetch ditentukan dengan menggunakan peta RBI.
Sesuai dengan letak geografis garis pantai lokasi
penelitian yang menghadap ke barat, maka arah angin yang dapat
membangkitkan gelombang secara maksimal adalah angin yang
datang dari arah barat, barat laut, dan barat daya. Sedangkan
angin yang berasal dari arah utara, timur laut, tenggara, dan
selatan tidak digunakan karena berasal dari darat sehingga
diperkirakan tidak menyebabkan pembangkitan gelombang menuju
pantai pada lokasi penelitian.Fetch rerata efektif dihitung
dengan menggunakan persamaan (Triatmodjo,1999) :
Feff = ΣXicosαΣcosα (III.4)
3. Peramalan Gelombang di Laut Lepas
Prediksi tinggi (Ho) dan periode gelombang (TP) di
laut lepas berdasarkan data kecepatan angin dan fetch
dilakukan dengan menggunakan persamaan (CEM, 2004):
(III.5)
gHmoU¿2 = 4,13 x 10−2 (gFU¿
2 )1 /2
3.3.3 Transformasi Gelombang
1.Penentuan Tinggi dan Arah Gelombang
Setelah gelombang di laut lepas terbentuk oleh
angin, maka gelombang akan merambat menuju ke pantai.
Gelombang yang merambat dari laut lepas menuju ke garis
pantai akan mengalami perubahan bentuk seperti perubahan
tinggi dan arah gelombang (Balas & Inan 2002). Pada
penelitian ini transformasi gelombang menuju pantai
hanya mempertimbangkan pengaruh shoaling dan refraksi.
Tinggi gelombang pada kedalaman h dihitung dengan
menggunakan persamaan (USACE 2003):
Hh=H0K5Kr(III.6)
2. Penentuan Tinggi dan Kedalaman Gelombang Pecah
Saat gelombang merambat dari laut lepas menuju pantai
maka kelancipan gelombang semakin meningkat karena
pengaruh perubahan kedalaman laut. Bila kelancipan
gelombang telah mencapai nilai maksimum maka gelombang
akan pecah. Tinggi, sudut dan kedalaman dimana gelombang pecah
dihitung dengan menggunakan asumsi (Horikawa, 1988):
bila 𝐻ℎ = 0.78 ℎ
maka Hb = 𝐻ℎ
( III.7 )
3. Model Transformasi Gelombang
Pada penelitian ini, daerah yang disimulasikan dalam
program tranformasi gelombang terlebih dahulu
didiskritisasikan ke dalam sistem grid, dengan sumbu x
sejajar pantai dan sumbu y menuju laut lepas. Indeks sel
dalam arah x adalah i dan dalam arah y adalah j. Pada
tiap titik grid dihitung tinggi dan sudut gelombang serta
kedalaman perairan.
3.3.4 Angkutan Sedimen
Metode yang digunakan dalam perhitungan laju
angkutan sedimen sepanjang pantai adalah metode fluks
energi.Potensi laju angkutan sedimen sejajar pantai (longshore
sediment transport), dipengaruhi oleh fluks energi
gelombang pecah sejajar pantai. Angkutan sedimen sepanjang
pantai dihitung dengan menggunakan persamaan (CERC,
1984) :
Rt=1290P1(III.9)
III.3.5 Perubahan Garis Pantai
1.Model
Model perubahan garis pantai yang dibuat didasarkan
pada persamaan kontinuitas sedimen. Dalam hal ini,
panjang pantai dibagi menjadi sejumlah ruas titik sel
dengan panjang yang sama .
2.Citra
Pengelolahan citra dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak ERMapper dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pemotongan Citra (Image Cropping)
Pemotongan data citra dilakukan untuk membatasi
citra yang akan dianalisis hanya pada daerah penelitian.
Pemotongan citra dapat dilakukan berdasarkan koordinat,
jumlah pixel atau hasil zooming daerah.
b.Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik dimaksudkan untuk mengoreksi
distorsi spasial obyek pada citra sehingga posisi obyek yang
terekam sesuai dengan koordinat dilapangan (real world
coordinate). Data raster umumnya ditampilkan dalam bentuk
”raw” data dan memiliki kesalahan geometrik sehingga perlu
dikoreksi secara geometrik kedalam sistem koordinat bumi.
3.Analisis Citra untuk Perubahan Garis Pantai
Penajaman kanal menggunakan komposit kanal Red
Green Blue (RGB) 542. Kanal ini digunakan karena ketiga kanal
tersebut paling sesuai untuk mendeteksi perubahan garis
pantai. Setelah dilakukan penajaman citra kemudian citra
didigitasi untuk mendapatkan keakuratan garis pantai.
4.Menentukan Koreksi Garis Pantai Citra terhadap MSL
Koreksi garis pantai citra terhadap MSL dilakukan
dengan mengetahui selisih posisi muka air (ᶯ) pada saatperekaman citra terhadap MSL. MSL diperoleh dari konstanta-
konstanta pasut dishidros.
5.Overlay
Proses ini dilakukan untuk melihat perubahan garis
pantai yang terjadi di lokasi penelitian. Overlay dilakukan
pada garis pantai hasil model tahun 2010, garis pantai hasil
citra tahun 1999 dan garis pantai hasil citra tahun 2010
dengan program ArcGIS.
IV. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
4.1 RANCANGAN BIAYA
Tabel 1. Rincian Biaya Kegiatan Pelatihan :
No Alokasi Dana Unit satuan
Hargasatuan(R
p)Jumlah (Rp)
1 BahanData
kecepatanangin
1 Folder
100.000 100.000
Peta RBI 2 Lembar
50.000 100.000
Peta LPI 2 Lembar
50.000 100.000
Jumlah 300.0005 Dokumentasi 4 bulan 100.000 400.000
Transportasi 4 bulan 150.000 600.000Jumlah 1.000.000
6 PelaporanKertas A4 2 Rim 35.000 70.000Tinta 2 Dos 25.000 50.000Penjilitan 4 rangka
p10.000 40.000
pengiriman 1 unit 100.000 100.000Monitoring 1 unit 100.000 100.000
Jumlah 360.000Jumlah 1.660.000
Jadwal Pelaksanaan Program
Tabel 1.Jadwal Pelaksanaan Program
No KegiatanBulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
PJ1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan alat dan bahan,
Jamal
.2 Rancangan teknis Gedo
3. Pelaksanaan Jamal
4 Pembuatanlaporan
Uga
DAFTAR PUSTAKA
Alphan H. 2005. Perceptions of Coastline Changes in River Deltas: Southeast Mediterranean Coast of Turkey. J Environ Pollut 23(1):92-102.
Balas L, Inan A. 2002. A Numerical Model of Wave Propagationon Mild Slopes.
J Coas Res 36:16-21.
[CERC] Coastal Engineering Research Center. 1984. ShoreProtection Manual
Volume I, Fourth Edition. Washington: U.S. ArmyCoastal Engineering
Research Center.
[CHL] Coastal and Hydrolics Laboratory. 2001. STWAVE : Steady-State Spectral
Wave Model User’s Manual for STWAVE, Version 3.0. Viskburg: U.S.
Army Engineer Research and Development Center 3909 HallsFerry Road.
Dewi I.P,. 2011, Perubahan Garis Pantai dari Pantai Teritip Balikpapansampai
Pantai Ambarawang Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur [tesis].Bogor :
Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Horikawa K. 1988. Nearshore Dynamics and Coastal Processes.Japan:
University of Tokyo Press.
Purba M, Jaya I. 2004. Analisis Perubahan Garis Pantai dan PenutupanLahan
antara Way Penet dan Way Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. J Ilmu-ilmu Per Perik Indo 11(2): 109-121
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan anggota Pelaksana.
1) Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Jamaluddinb. N I M : H221 12 011c. Fakultas/Jurusan : MIPA / Geofisikad. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
Makassare. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 jam/minggu
2) Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Johanes Gedo Sea b. N I M : H221 12 288c. Fakultas/Jurusan : MIPA / Geofisikad. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
Makassare. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 jam/minggu
3) Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Anugrawati b. N I M : H221 11 257 c. Fakultas/Program Studi : MIPA / Geofisika d. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
Makassare. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 jam/minggu
Lampiran 2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping.
Nama Lengkap dan Gelar : Drs.Sakka ,MS
Jenis kelamin : Laki - Laki
NIP : 131 959 057
Disiplin Ilmu :
Pangkat/ Golongan : IV b
Jabatan Fungsional : Pembina TK Lektor Kepala
Lampiran 2.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama lengkap : Jamaluddin
Nama panggilan : Jamal
Tempat/tanggal lahir : Takalar,26 Januari 1994
Alamat : Jl.Sejati No.1
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki – laki
Riwayat pendidikan :
- SDN 206 Mannyampa kab.Takalar
(2000-2006)
- SMPN 1 Polombangkeng utara Kab.Takalar (2006-
2009)
- SMAN 3 Model Takalar
(2009-2012)
- Jurusan geofisika , Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin
Makassar (2012-sekarang)
Pengalaman organisasi :
- Pengurus KIR SMAN 3 MODEL Takalar (2010-
2011)
- Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Hasanuddin (2012-
sekarang)
- Ketua LOCUS SC Fakultas MIPA (2012-
sekarang)
Makassar, 28 Oktober 2013
Yang Bertanda Tangan
Jamalu ddin
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADINama lengkap : Johanes Gedo Sea
Nama panggilan : Gedo
Tempat/tanggal lahir : Kendari/ 7 April 1994
Alamat : Perdos Unhas AG 23
Agama : Katolik
Jenis kelamin : Laki – laki
Riwayat pendidikan :
- SD Katolik Pelangi Kendari (2000-2006)
- SMPS Frater Kendari (2006-2009)
- SMAN 4 Kendari (2009-2012)
- Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Hasanuddin Makassar (2012-sekarang)
Pengalaman organisasi :
- Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Hasanuddin
- American Assosiation of Petroleum Geologyst
Makassar, 28 Oktober 2012
Yang Bertanda Tangan
Johanes Gedo Sea
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADINama lengkap : Anugrawati
Nama panggilan : Uga
Tempat/tanggal lahir : Ma’jene,12 Januari 1994
Alamat :
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Riwayat pendidikan :
SDN 65 Galung Selatan Maje’ne (1999 – 2005)
SMPN 3 Maje’ne (2005 – 2008)
SMAN 1 Maje’ne (2008 – 2011)
Pengalaman organisasi :
- PRAMUKA
- Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Hasanuddin
Makassar, 28 Oktober 2013
Yang Bertanda Tangan
Anugrawati
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING
Nama Lengkap :
Tempat & tanggal lahir :
Pangkat / Golongan :
NIP :
Jabatan :
Alamat kantor :
E-mail :
Alamat rumah :
Telepon /HP :
Riwayat Pendidikan (Nama Perguruan Tinggi dan Tahun Kelulusan)
:
Sarjana :
Sarjana Utama/Master :
Doktor/Ph.D. :
Pengalaman Riset :
Makassar , 28
Oktober 2013
CURRICULUM VITAE DOSEN PEMBIMBING
I. IDENTITAS DIRI
1.1 Nama Lengkap Dr. Sakka, M.Si
1.2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
1.3 NIP/NIDN 196410251991031002/0025106401
1.4 TempatdanTanggalLahir
Enrekang, 25 Oktober 1964
1.5 AlamatRumah Jl. Sipil Blok D/5 Kompleks UNHAS Antang, Makassar
1.6 No. Telp/Fax 0411-585188
1.7 No. Hp 081 355635504
1.8 Alamat Kantor Jl. PerintisKemerdekaan Km. 10 Makassar
1.9 No. Telp/Fax -
1.10
Alamat Email Sakka.fisika@yahoo.com
1.11
Lulusan yang Telah dihasilkan
25
1.12
Matakuliah yang diampu
1. Mekanika 2. Hidro Meteorologi3. Pengantar Oceanografi4. Mekanika Fluida5. Geomorfilogi6. Kuliah Lapang
II. RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
S1 S2 S3
Perguruan Tinggi
UNHAS UGM IPB
Bidang Ilmu/Keahlian
Fisika GeografiFisik
Ilmu Kelautan
Tahun Masuk-Lulus
1984 - 1990 1993-1996 2004-2012
Judul Skripsi/Tesis/ Disertasi
InterpretasiBawah
Permukaandengan Metode
Geomagnet
Studi Morfologi Pantai Delta Sunagi Jeneberang
Model PerubahanGaris Pantai diSekitarDelta Sunagi Jeneberang, Makassar SUL-SEL
Nama Pembimbing/Promotor
1. Drs. Arsyad Sumah
2. Drs. Hasanuddi,
1. Dr Ir. Sudarmaji, MSc
1. Prof. Dr. Ir. Mulya Purba, MSc
2. Dr. Ir. I
MSi 2. Drs. Sunarso Simon, MSc
Wayan Nurjaya.,MSc
3. Prof. Dr.Ir. Hidayat Pawitan,MSc
4. Dr. Ir. Vincentius P.Siregar, DEA
III. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL SELAMA 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Vol/No Nama Jurnal
1. 2011 Studi Purubahan Garis Pantai di Delta SungaiJeneberang, Makassar
Vol. 3 No. 2
Ilmu danTeknologiKelautanTropis
2. 2012 Transformasi Gelombangdi Sepanjang Pantai Delta sungai Jeneberang
Vol. 22 No.1
IlmuKelautan
danPerikanan
3. 2012 Tinjauan Agroklimatologi KelapaSawit Berbasis Sistim Informasi dan Geografis (SIG) di PT.Perkebunan Nusantara
Vol. 1 No. 3
Agronomika
Makassar, 28 Oktober 2013
Dosen Pembimbing