PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: KEBUN ENERGI TERPADU TANAMAN JARAK PAGAR UNTUK MENGGALI...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: KEBUN ENERGI TERPADU TANAMAN JARAK PAGAR UNTUK MENGGALI...
1
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
KEBUN ENERGI TERPADU TANAMAN JARAK PAGAR UNTUK
MENGGALI POTENSI LAHAN KRITIS DI INDONESIA SEBAGAI
PENGHASIL BIODIESEL
BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIF MAHASISWA GAGASAN TERTULIS
PKM GT
Diusulkan Oleh:
1. Diky May Pratama (108574216)
2. Adista Octaviani Hardiyanti (118574008)
3. Kisma Alfala Putra (118583202)
4. Rizky Y. Pramudi (118574218)
5. Siti Mazilatus Sholikha (108554228)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2013
i
3
KATA PENGANTAR
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terbaharui dan
tidak terbaharui, serta potensi dan luas lahan yang sangat besar yang memungkinkan
berkembangnya berbagai jenis tanaman organik yang mampu menjadikan keunggulan
dengan negara lain, meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Karya ini
memperlihatkan sebarapa besar potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk terus
berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya
tulis ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang
bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana
yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Surabaya, 9Maret 2013
Penulis
iii
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………... i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………….ii
Kata pengantar……………………………………………………………………...iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………iv
Ringkasan…………………………………………………………………………..v
PENDAHULUAN
Latar Belakang.……………………………………………………………............1
Tujuan..................................................................................................................... 2
Manfaat................................................................................................................... 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian………………………................................................................ 2
Solusi yang Pernah Ditawarkan.............................................................................. 6
Gagasan baru yang ditawarkan............................................................................... 6
Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan........................................ 7
Langkah-langkah strategis implementasi gagasan.................................................. 7
KESIMPULAN
Inti Gagasan............................................................................................................ 7
Teknik Implementasi Gagasan................................................................................ 8
Prediksi Keberhasilan Gagasan...............................................................................9
Daftar Pustaka....................................................................................................... 10
Daftar Riwayat Hidup............................................................................................11
Lampiran…………………………………………………………………………15
iv
5
TERPADU TANAMAN JARAK PAGAR UNTUK MENGGALI POTENSI
LAHAN KRITIS DI INDONESIA SEBAGAI PENGHASIL BIODIESEL.
Diky May Pratama, Adista Octaviani Hardiyanti, Kisma Alfala Putra, Rizky Y.
Pramudi, Siti Mazilatus Sholikha
Program Studi Manajemen Fakultas FE Universitas Negeri Surabaya
Jl. Ketintang, Surabaya 60231
RINGKASAN
DiIndonesia bahan bakar minyak yang berasal dari sumber daya alam tak
terbarui menjadi sumber energi utama, yang apabila jika digunakan secara terus
menerus sumberdaya alam ini akan habis. Persentase konsumsi bahan bakar minyak
di Indonesia merupakan yang terbesar dan terus mengalami peningkatan di setiap
tahunnya. Ketergantungan terhadap minyak bumi selama ini semakin meningkat,
sementara dilain pihak persediaan minyak bumi domestik semakin berkurang dan
disertai harga di pasar dunia yang meningkat tajam hingga mencapai tingkat USD 70
per barel. maka sudah saatnya dikembangkan sumber energi alternatif terbarukan
berbahan baku minyak nabati, yaitu biodiesel.
Selain itu kecenderungan impor bahan bakar minyak di Indonesia juga tinggi.
Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan sumber
energi alternatif yang terbaharukan berbahan baku tumbuhan-tumbuhan organik
seperti jarak pagar. Dengan didukung luasnya lahan kritis yang ada di Indonesia
bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi produsen biodiesel dalam negeri.
Karena itulah pemerintah mencanangkan akan membuat alternatif sumber energi
(green energy) untuk menghadapi kondisi yang terjadi saat ini.
Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan konsep pembuatan kebun energi
terpadu tanaman jarak pagar untuk menggali potensi besar lahan kritis di Indonesia
sebagai penghasil biodiesel yang dapat diperbaharui. Konsep tersebut akan ditunjang
dengan beberapa teori, yaitu penerapan pelestarian tanaman jarak pagar melalui
kebun energi terpadu, tanaman jarak sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
Gagasan ini ditulis dengan berdasarkan analisis berbagai lahan kosong di indonesia
yang memiliki potensi besar sebagai penghasil biodiesel jika digunakan sebagai
perkebunan jarak pagar.
Berdasarkan hasil analisa Kementrian Kehutanan diketahui bahwa pada tahun
2013 Indonesia memiliki total lahan kritis 21.944.595,7 hektare yang dapat ditanami
tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas), jenis tanaman yang dapat diolah menjadi
biodiesel atau bahan bakar nabati pengganti solar (www.indobiofuel.com). Untuk
meningkatkan potensi dari lahan kritis ini maka dilakukan beberapa strategi yaitu
mencanangkan konsep pembuatan kebun energi terpadu berbasis tanaman jarak
pagar. Pada dasarnya kebun energi terpadu berbasis tanaman jarak ini merupakan
perkebunan yang dibuat khusus oleh pemerintah dan terorganisir dengan baik untuk
menanam tumbuhan-tumbuhan organik sebagai usaha khusus penyediaan energi
alternatif bagi masyarakat.
Kata Kunci : Lahan Kritis, Jarak Pagar, Kebun Energi
v
6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai sumber energi fosil,
akan tetapi hal yang tetap harus diingat adalah bahwa penggunaan bahan bakar fosil
secara terus menerus dapat mengakibatkan pencemaran dan krisis energi fosil.
Penggunaan energi fosil secara terus menerus akan mengakibatkan menipisnya
cadangan minyak bumi, dan polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat
pembakaran bahan bakar fosil. Persentase konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia
merupakan yang terbesar dan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 1990
konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 169.168 Setara Barel Minyak (SBM),
angka ini adalah 40, 2% dari total konsumsi energi final. Sepuluh tahun kemudian,
pada tahun 2000, konsumsi BBM di Indonesia meningkat menjadi 304.142 SBM,
angka ini adalah 47, 4 % dari total energi final (www.pantonanews.com). Dengan
demikian terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam konsumsi BBM di
Indonesia.
Di Indonesia terdapat banyak lahan kritis yang tidak dapat ditanami karena
humusnya hilang. Di tahun 2013 Indonesia memiliki total lahan kritis 21.944.595,7
hektare yang dapat ditanami tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas), jenis tanaman
yang dapat diolah menjadi biodisel atau bahan bakar nabati pengganti solar
(www.indobiofuel.com). Provinsi yang paling luas lahan kritisnya adalah Kalimantan
Tengah, Sumateri Selatan, dan Kalimantan Barat, masing-masing lebih dari 3 juta
hektar. Sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memproduksi energi
alternatif sebagai pengganti BBM. Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah
untuk membuat sumber energi alternatif yang berasal dari sumber daya alam
terbarukan berupa tumbuh-tumbuhan. Selama ini tumbuhan yang dinilai dapat
menghasilkan sumber energi alternatif adalah kelapa sawit. Namun kelapa sawit
tergolong tumbuhan pangan, sehingga harga kelapa sawit akan terpengaruh
permintaan di sektor pangan. Oleh karena itu, bahan baku sumber energi alternatif
sebaiknya berasal dari sektor nonpangan misalnya jarak pagar. Jarak pagar
merupakan tumbuhan liar yang mampu tumbuh pada jenis lahan potensial kritis, agak
kritis, kritis bahkan sangat kritis. Jarak pagar bisa ditanam di lahan rusak yang tidak
bisa ditanami tanaman apapun, kata Ketua Balai Rekayasa Disain dan Sistem
Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Soni Solistia
Wirawan M Eng. Tanaman ini memiliki potensi yang besar sebagai penghasil energi
biodiesel yang terbaharukan. Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, gas alam
dan sumber energi terbarukan akan menjadi pilihan dunia pada periode 2010-2035.
Jadi dengan luasnya lahan kritis yang ada di Indonesia dan besarnya potensi dari
tanaman jarak pagar sebagai penghasil biodiesel, kebun energi terpadu tanaman jarak
pagar ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi pemerintah untuk menjamin
persediaan sumber daya alternatif (biodiesel) bagi masyarakat. Kebun energi terpadu
berbasis tanaman jarak pagar yang dikhususkan untuk bahan baku biodiesel, tidak
1
7
boleh untuk keperluan lainnya seperti komoditas ekspor, ide ini tentu sangat baik
untuk memenuhi kebutuhan biodiesel dalam negeri.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan konsep pembuatan kebun energi
terpadu tanaman jarak pagar untuk menggali potensi besar lahan-lahan kritis di
Indonesia sebagai penghasil biodiesel yang dapat diperbaharui.
Manfaat
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah memberikan gagasan dan solusi
akan besarnya potensi lahan-lahan kritis yang ada di Indonesia, dimana apabila lahan-
lahan kritis ini dilestarikan kembali dengan dibuat kebun energi terpadu tanaman
jarak akan memberikan hasil yang positif berupa sumber energi alternatif. Hal ini
akan membantu masyarkat maupun pemerintah dalam memenuhi kebutuhan biodiesel
di Indonesia.
GAGASAN
Tanaman Jarak Pagar sebagai Bahan Baku Alternatif Pembuatan Biodiesel
Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak
berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Saat ini ia makin mendapat
perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan
minyak bijinya.
Berikut adalah gambar tanaman jarak pagar jenis Jatropha curcas L., Euphorbiaceae
Gambar 1: Tanaman Jarak Pagar
Minyak jarak (Jatropha oil) akhir-akhir ini mulai banyak diperkenalkan
sebagai energi alternatif biodiesel. Biodiesel tersebut dihasilkan dari minyak yang
diperoleh dari biji tanaman jarak yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti
Indonesia. Dan dalam berbagai penelitian tentang minyak yang dihasilkan oleh
2
8
tanaman ini tampaknya dapat menjadi substitusi bahan bakar diesel (Hadipernata, M,
dkk 2007:341).
Untuk dapat digunakan sebagai sumber energi, minyak jarak perlu diolah.
Proses pengolahan minyak jarak untuk menghasilkan biodiesel relatif mudah. Untuk
menghasilkan minyak dalam skala kecil cukup dengan mengepres biji jarak yang
sudah kering menggunakan mesin diesel satu silinder, sehingga menghasilkan minyak
jarak kasardan bungkil.
Tahap selanjutnya adalah menyaring menggunakan mesin penyaring sehingga
dihasilkan minyak jarak bersih. Kemudian dilakukan proses pemurnian terhadap
minyak jarak yang sudah bersih sampai menghasilkan minyak jarak murni yang siap
dijual.
Gambar 2: Proses Pengolahan Biji Jarak Menjadi Biodiesel
Lahan- lahan Kritis di Indonesia
Lahan kritis adalah lahan yang sangat tandus dan gundul dengan tingkat
kesuburan yang sangat rendah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai lahan
pertanian. Lahan ini masih dapat dikelola walaupun produktivitasnya rendah. Bahkan
dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biaya
pengelolaannya. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, lahan tersebut akan
menjadi padang pasir dan bukit-bukit batu atau cadas
Di Indonesia terdapat beberapa lahan kritis yang tidak digunakan karena
humusnya yang hilang. Berdasarkan hasil peninjauan kembali (review) data lahan
kritis, total luas lahan kritis di Indonesia dengan rincian kritis dan sangat kritis adalah
29,9 juta ha (Ditjen BPDASPS, 2011). Jika dibanding dengan data lahan kritis tahun
2005, luas lahan kritis yaitu 50,2 juta ha yang tersebar di pulau Jawa dan Bali (7,1
juta ha), Sumatera (14,8 juta ha), Kalimantan (7,4 juta ha), Sulawesi (5,1 juta ha),
Maluku dan Nusa Tenggara (6,2 juta ha), dan Irian Jaya (11,8 juta ha), maka setiap
tahunnya terjadi penurunan luas lahan kritis.
3
9
Menurut data Statistik Kehutanan Indonesia 2012 (Kementerian Kehutanan
2012) luas lahan kritis di Indonesia mencapai 27,29 juta hektar dan Provinsi yang
paling luas lahan kritisnya adalah Kalimantan Tengah, Sumateri Selatan dan
Kalimantan Barat, masing-masing lebih dari 3 juta hektar.
Pada tahun 2013 Indonesia memiliki total lahan kritis 21.944.595,7 hektare
yang dapat ditanami tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas). Potensi lahan kritis
tersebut antara lain di Riau mencapai 4,56 juta hektare, Sumsel 2,28 juta hektare,
Bengkulu 1,045 juta hektare, Kalbar 1,81 juta hektare, Kalteng 1,7 juta hektare, NTT
1,05 juta hektare, dan Papua 1,72 juta hektare.
Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang
diinduksi oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu
mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di
Indonesia. Di samping itu, Pemerintah telah mencanangkan peraturan untuk
merehabilitasi lahan-lahan kritis di Indonesia (Matatula, J. 2009). Agar dapat
memenuhi kebutuhan sumber energy dimasa mendatang perlu dikembangkan suatu
ide yang dapat menanggulangi masalah energy di Indonesia. Yaitu dengan
merehabilitasi lahan-lahan di Indonesia dengan tanaman-tanaman yang dapat menjadi
sumber bahan baku energy. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai
sumber bahan bakar adalah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Sumber energi
yang dihasilkan dari tanaman ini berupa biodiesel yang berguna untuk menggantikan
fungsi solar pada mesin diesel. Menurut Dody Hidayat (2005:1) dalam
(www.pantonanews.com), dibandingkan dengan minyak solar, biodiesel memiliki
angka cetane yang lebih tinggi dan daya lumas yang lebih baik. Minyak jarak pagar
memiliki angka setana 51 sedangkan solar 45. Angka setana (cetane rating) adalah
tolak ukur kemudahan menyala/terbakar dari suatu bahan bakar di dalam mesin
diesel. Semakin tinggi angka setane semakin aman emisi gas buangnya, karena bahan
bakar dapat terbakar dengan sempurna, sehingga kadar emisi gas sulfur (SOx),
nitrogen (NOx) dan karbon yang termasuk dalam gas-gas rumah kaca lebih rendah.
Dengan memperhatikan potensi tanaman jarak yang mudah tumbuh, dapat
dikembangkan sebagai sumber bahan penghasil minyak bakar alternatif pada lahan
kritis dapat memberikan harapan baru pengembangan agribisnis. Keuntungan yang
diperoleh pada budidaya tanaman jarak di lahan kritis, antara lain: (1) menunjang
usaha konservasi lahan, (2) memberikan kesempatan kerja sehingga berimplikasi
meingkatkan penghasilan kepada petani, dan (3) memberikan solusi pengadaan
minyak bakar (biofuel).
Tabel 1.1. Data Lahan Kritis Di Indonesia Tahun 2011-2013
Tahun Luas Lahan Kritis
2005 Luas lahan kritis yaitu 50,2 juta ha yang tersebar di pulau
Jawa dan Bali (7,1 juta ha), Sumatera (14,8 juta ha),
Kalimantan (7,4 juta ha), Sulawesi (5,1 juta ha), Maluku
dan Nusa Tenggara (6,2 juta ha), dan Irian Jaya (11,8 juta
ha)
4
10
2011 Luas lahan kritis di Indonesia dengan rincian kritis dan
sangat kritis adalah 29,9 juta ha
2012 Luas lahan kritis di Indonesia mencapai 27,29 juta hektar
dan Provinsi yang paling luas lahan kritisnya adalah
Kalimantan Tengah, Sumateri Selatan dan Kalimantan
Barat
2013 Lahan kritis 21.944.595,7. Lahan kritis tersebut antara lain
di Riau mencapai 4,56 juta hektare, Sumsel 2,28 juta
hektare, Bengkulu 1,045 juta hektare, Kalbar 1,81 juta
hektare, Kalteng 1,7 juta hektare, NTT 1,05 juta hektare,
dan Papua 1,72 juta hectare
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Konsep Kebun Energi telah dilakukan oleh pemerintah melalui perkebunan
kelapa sawit yang diharapkan mampu menjamin ketersediaan bahan bakar nabati
yang dikhususkan untuk bahan bakar biodiesel. Namun kelapa sawit tergolong
tumbuhan pangan, sehingga harga kelapa sawit akan terpengaruh permintaan di
sektor pangan apabila digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka
upaya terobosan untuk menggali potensi lahan-lahan kritis di Indonesia sebagai
penghasil bahan bakar hayati (biodiesel) adalah melalui kebun energi terpadu
tanaman jarak pagar. Mengingat tanaman jarak merupakan tanaman yang memiliki
potensi sebagai bahan baku pembuatan biodiesel, tanaman ini juga mampu
memberikan beberapa manfaat lain. Selain itu, tanaman ini tidak tergolong dalam
tumbuhan pangan sehingga apabila digunakan sebagai bahan baku pembuatan
biodiesel tidak akan mempengaruhi permintaan di sektor pangan. Apalagi saat ini
pemerintah tengah mencanangkan program penggunaan minyak jarak pagar
(Jathropa Curcas) sebagai pengganti minyak solar secara nasional. Program ini dapat
berhasil dengan baik jika terjadi kerjasama yang baik diantara pemerintah dan
masyarakat.
Pada prinsipnya, perkebunan energi terpadu tanaman jarak pagar ini
merupakan sebuah konsep bisnis perkebunan milik pemerintah yang nantinya
menjalankan usaha khusus dalam penyediaan energi bagi masyarakat terutama dalam
pembuatan biodiesel. Penanaman kembali lahan-lahan kritis di Indonesia dengan
tanaman jarak pagar akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan, karena
akan membentuk suatu sumber penghasil berupa biodiesel yang dapat dikonsumsi
oleh masyarakat.
5
11
Menurut (Hambali, E. 2005) dalam hal ini lembaga-lembaga juga harus dapat
memberikan jaminan serta mengkoordinasi semua pihak yang berkepentingan demi
terwujudnya gagasan ini. Misalnya Departemen Pertanian harus memfasilitasi
pengembangan biofuel berbasis jarak pagar. Terkait dengan hal tersebut, Ditjen
Perkebunan dengan fasilitasi dari Menko Perekonomian melalui penyediaan anggaran
harus mendukung pelaksanakan kegiatan pengembangan jarak pagar untuk substitusi
BBM berupa pembangunan kebun induk seluas, pengembangan tanaman, dan
penyediaan bibit tanaman.
Pihak-pihak yang dapat Mengimplementasikan Gagasan
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai
berikut:
1. Pemerintah
Sebagai objek dari gagasan ini maka diharapkan akan ada sebuah dukungan
dari pemerintah Indonesia. Gagasan ini dapat menjadi solusi bagi pemerintah
untuk memanfaatkan lahan-lahan kritis yang ada di Indonesia menjadi lahan
penghasil biodiesel apabila lahan tersebut direhabilitasi dengan membuat
perkebunan jarak pagar.
2. Investor Dalam dan Luar Negeri
Investor dalam dan luar negeri dapat berperan sebagai pendanaan dalam
penelitian lebih lanjut mengenai perwujudan dan penerapan kebun energy
terpadu tanaman jarak pagar di lahan-lahan kritis Indonesia.
3. Masyarakat
Pada gagasan ini, masyarakat dapat berperan sebagai Organizing Project
sehingga akan ada sebuah keseimbangan antar pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Manfaat yang dapat diambil dari masyarakat yaitu peningkatan
perkonomian serta lapangan pekerjaan baru.
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan
Gagasan Kebun Energi Terpadu tanaman jarak pagar ini dapat
diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh langkah-langkah strategi.
Langkah-langkah ini merupakan sebuah program jangka panjang yang terbagi dalam
tiga tahap: sosialisasi intensif, penciptaan alat atau infrastruktur, dan persiapan lahan.
Sosialisasi intensif adalah salah satu kunci utama keberhasilan konsep ini.
Sosialisasi diperlukan untuk mengubah paradigma masyarakat secara bertahap untuk
merahbilitasi lahan mereka yang tidak digunakan untuk dilestarikan kembali dengan
membudidayakan jarak pagar serta tentang penggunaan bahan bakar minyak alternatif
sebagai penganti bahan bakar minyak fosil. Sosialisasi dapat dilakukan dalam jangka
waktu hingga dua atau tiga tahun agar masyarakat semakin terbiasa dengan konsep
ini. Sosialisasi dapat difokuskan pada daerah yang memiliki lahan-lahan kritis yang
tidak digunakan lagi sebagai lahan bercocok tanam. Untuk dapat menyakinkan para
6
12
petani, kita bisa membawa para investor untuk bertatap muka dengan para petani
agar, dengan adanya kebun energy tanaman jarak pagar ini dapat membuahkan hasil
dan harapan bagi para petani di wilayahnya. Dengan dipertemukannya investor dan
para petani diharapkan memberian kemudahan terhadap para petani, seperti halnya
penyiapan bibit dan pupuk bagi petani.
Sosialisasi intensif tidak akan berhasil tanpa penciptaan suatu alat yang
canggih dalam aplikasinya. Oleh karena itu pemerintah dapat bekerja sama dengan
Negara lain salah satunya adalah Jerman yang pernah melakukan produksi biodiesel
sebagai bahan bakar mobil Mercedes Benz seri C dengan menempuh jarak 5.900 km
dalam kondisi lingkungan yang ekstrim di India (www.beritaiptek.com) kerja sama
antara pemerintah dengan pihak asing diharpkan akan memberi keyakinan lebih
kepada masyarakat bahwa melalui kebun energy terpadu tanaman jarak pagar ini
Indonesia bisa menjamin persediaan biodiesel dalam negeri untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Langkah terakhir adalah persiapan lahan, Kegiatan persiapan lahan meliputi
pembukaan lahan (land clearing), pengajiran dan pembuatan lubang tanam. Lahan
yang akan ditanami dibersihkan dari semak belukar terutama disekitar calon tempat
tanam. Pengajiran dilakukan dengan menancapkan ajir (dari bambu atau batang kayu)
dengan jarak tanam disesuaikan dengan rencana populasi tanaman yang diharapkan.
Gambar 3: Urutan langkah-langkah strategis dan tahap yang diperlukan dalam
proses implementasi Kebun Energi Tanaman Jarak Pagar untuk menggali potensi
lahan kritis di Indonesia sebagai penghasil biodiesel
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Konsep perkebunan kelapa sawit yang digunakan oleh pemerintah dalam
memproduksi sumber energy alternatif masih belum efektif, karena kelapa sawit
Sosialisasi Intensif kepada
masyarakat tentang
rehabilitasi lahan dan
penggunaaan bahan bakar
alternatif.
Penciptaan alat yang
canggih untuk
mengelola bahan baku
(Jarak Pagar)
persiapan lahan meliputi
pembukaan lahan (land
clearing), pengajiran dan
pembuatan lubang tanam
7
13
tergolong dalam jenis tumbuhan pangan. Sehingga akan mempengaruhi harga kelapa
sawit.
Dan luasnya lahan kritis di Indonesia akan lebih bermanfaat apabila dilakukan
rehabilitasi dengan tanaman jarak pagar. Karena tanaman ini memiliki potensi yang
besar sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
Melalui kebun energi berbasis tanaman jarak ini diharapkan akan memberikan
dampak positif kepada pemerintah yang masih bingung dalam melakukan kebijakan
rehabilitasi lahan kritis maupun dalam menciptakan sumber energy alternative.
Sistem kebun energi ini telah berhasil dikembangkan oleh Negara Brazil dalam
memanfaatkan bioethanol dari tanaman tebu (www.http://hijauindonesia-
ku.blogspot.com).
Teknik Implementasi Gagasan
Membuat program jangka panjang yang terbagi dalam tiga tahap: sosialisasi
intensif, penciptaan alat atau infrastruktur, dan ketersediaan lahan lahan.
Sosialisasi intensif untuk mengubah paradigma masyarakat secara bertahap
untuk merahbilitasi lahan mereka yang tidak digunakan untuk dilestarikan kembali
dengan membudidayakan jarak pagar serta tentang penggunaan bahan bakar minyak
alternatif sebagai penganti bahan bakar minyak fosil.
Pemerintah dapat bekerja sama dengan Negara lain dalam penciptaan alat
yang canggih, sehingga dapat mengolah hasil dari perkebunan jarak. Yaitu salah
satunya adalah Jerman yang pernah melakukan produksi biodiesel sebagai bahan
bakar mobil Mercedes Benz seri C dengan menempuh jarak 5.900 km dalam kondisi
lingkungan yang ekstrim di India (www.beritaiptek.com).
Persiapan lahan. Yaitu, kegiatan persiapan lahan meliputi pembukaan lahan
(land clearing), pengajiran dan pembuatan lubang tanam.
Pola Pemasaran Petani:
1. Kelompok tani memproses sendiri produk yang dihasilkan kemudian
menggunakannya sendiri sebagai subtitusi BBM atau menjual ke pihak lain
apabila terjadi pertambahan volume produksi.
2. Petani menjual biji kepada koperasi (prosesor), kemudian koperasi menjual
minyak kepada petani atau masyarakat setempat atau keluar wilayah apabila
terjadi pertambahan volume produksi.
3. Koperasi menjual jasa pengepresan biji jarak menjadi minyak, kemudian
dipakai oleh petani sendiri untuk keperluan rumah tangga.
4. Koperasi membeli minyak dari kelompok tani dengan harga yang disepakati.
Melakukan pelatihan dan pendampingan untuk aktivitas ekspor para petani.
Dalam implementasi ini lembaga-lembaga pemerintah juga harus ikut serta dan
bekerja sama dengan para petani dalam melakukan aktivitas distribusi hasil biodiesel
dari tanaman jarak kepada mayarakat luas di seluruh Indonesia.
8
14
Tabel 4. Pola Aktivitas Produksi - Distribusi Hasil Biodiesel Dari Tanaman Jarak
Pagar
Prediksi Hasil
Gagasan kebun energi terpadu tanaman jarak pagar ini secara ekonomis
memberikan keuntungan kepada petani jarak maupun pemerintah. Karena selain
Pediksi Hasil
Kebun energi tanaman jarak pagar dapat membantu pemerintah dalam
merehabilitasi lahan kritis yang ada di Indonesia, hasil dari perkebunan ini yaitu buah
jarak dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Jadi Jika petani
diberi hak mengelola tiga hektar lahan kering, dengan kerapatan tanaman 2500 pohon
per hektar dan produktivitas 10.000 kilogram biji per hektar serta harga biji lima ratus
rupiah per kilogram, setiap keluarga petani akan memperoleh panghasilan satu juta
dua ratus lima puluh ribu per bulan hanya berasal dari penjualan biji jarak
(www.pantonanews.com). Pendapatan ini dapat bertambah jika bagian lain dari
tanaman juga dimanfaatkan.
Menurut Humas (2005:2) dalam (www.pantonanews.com), dari tiga juta
hektar lahan kering akan dihasilkan 92.000 barel minyak per hari. Untuk memnuhi
lahan tersebut diperlukan 7,5 miliar bibit. Bila dari seluruh tanah tandus seluas 13
juta hektar ditanami jarak, maka akan dihasilkan lebih dari 400.000 barel minyak per
hari. Dengan demikian kita akan mengehmat penggunaan devisa negara yang biasa
digunakan untuk mengimpor solar. Dalam Kompas (2005: 14), biaya produksi
biodiesel tergolong murah, rata-rata biaya produksinya antara 600 hingga 100 per
liter. Harga jual netto minyak jarak tersebut diperkirakan Rp. 1.400-Rp. 2.100 per
liter, harga ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga minyak saat ini.
Sehingga hal ini pun akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu kebun energi terpadu berbasis tanaman jarak ini juga dapat menekan emisi
gas rumah kaca.
Pembibitan Budi Daya Pengolahan Pemasaran
Teknologi Pemodalan Kebijakan Penyuluhan Asosiasi LSM
Litbang PT (Investor) Pem. Pusat Diklat
Lembaga Pendukung
9
15
DAFTAR PUSTAKA
Hadipernata, M., D. Sumangat, & W. Broto. 2007. Pemanfaatan Minyak Jarak
Pagar (Jatropha Curcas L.) sebagai Bahan Bakar Pengganti Minyak Tanah.
Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar.
Puslitbangbun. Bogor. Hal. 341–347.
Hambali, E. 2005. Kontribusi Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang untuk
Pengembangan Jarak Pagar Jatropha Curcas L. Menjadi Minyak Biodiesel
dan Minyak Bakar. Makalah Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar
untuk Biodiesel dan Minyak Bakar, di Bogor. Diselenggarakan oleh Pusat
Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, LPPM-IPB, tanggal 22 Desember 2005.
Ariadi, Yudi, B. 2007. Metode Pengembangan Agribisnis “Jarak Pagar” Berbasis
Masyarakat Untuk Mendukung Sumber Energi Alternatif (Biodiesel) di Jawa
Timur.
Matatula, J. 2009. Upaya Rehabilitasi Lahan Kritis dengan Penerapan Teknologi
Argoforestry. Jurnal Inotek. Volume 13, Nomor 1, Februari 2009. hal. 63-74.
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.14/Menhut-Ii/2012
tentang Pedoman Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2012.
http://www.chem-is try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/potensi_jarak_pagar
sebagai tanaman energi di Indonesia/, diakses tanggal 6 Februari 2013
http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/06/mengembangkan-energi-
alternatif-ditengah-semakin-mahalnya-minyak-bumi/, diakses tanggal 6
Februari 2013.
http://ditjenbun.deptan.go.id/budtanan/index.php?option=com_content&view=article
&id=42:pertemuan-koordinasi-pengembangan-biofuel-di-topas-galeria-hotel-
bandung&catid=15:home/, diakses tanggal 26 Februari 2013.
http://www.tvberita.com/webdaerah/berita.php?id=1&daerah=Karawang&idberita=3
55/, diakses tanggal 26 Februari 2013.
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/284/, diakses tanggal 26 Februari 2013
http://www.indobiofuel.com/menu%20biodiesel%20artikel%2016.php/, diakses
tanggal 26 Februari 2013.
http://www.pantonanews.com/user-industri21ratih/ Biodiesel Dari Tanaman Jarak
Sebagai Energi Alternatif Pengganti Solar/, diakses tanggal 6 Maret 2013.
10