PENGEMBANGAN EKOWISATA KEBUN PASEWARAN PANTAI KAMPE KABUPATEN BANYUWANGI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PENGEMBANGAN EKOWISATA KEBUN PASEWARAN PANTAI KAMPE KABUPATEN BANYUWANGI
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 120
PENGEMBANGAN EKOWISATA KEBUN PASEWARAN PANTAI KAMPE KABUPATEN BANYUWANGI
Y. SETYO PRAMONO
Dosen Program Studi Arsitektur ITN Malang – [email protected]
SIGMAWAN TRI PAMUNGKAS Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang – [email protected]
SURYO TRIHARJANTO Dosen Program Studi Arsitektur ITN Malang – [email protected]
ABSTRAK
Kawasan pantai Kampe di Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kawasan wsata alam yang memiliki potensi pula sebagai kawasan perkebunan, dimana pada saat ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), biasa disebut dengan Kebun Pasewaran. Pengembangan kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe ini diarahkan pada perencanaan yang lebih tinggi sifatnya melalui penataan potensi unggulan, berupa kebun buah, pengamatan flora-fauna, pengamatan kegiatan perkebunan, pantai/bahari, akomodasi berwawasan lingkungan, dan petualangan di alam terbuka yang didukung oleh pemberdayaan masyarakat sekitar serta ketersedian sarana-prasarana yang memadai menjadi kawasan wisata agro-bahari yang berwawasan lingkungan dan menonjolkan model community-based ecotourism (ekowisata berbasis masyarakat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata dengan tiga zonasi, yaitu zona gerbang kawasan (front stage), zona wisata perkebunan (middle stage), dan zona wisata pantai (back stage) dengan atraksi wisata alam, wisata petualangan dan olahraga, wisata edukasi, serta wisata sosial budaya.
Kata Kunci : Kebun Pasewaran, Pantai Kampe, Ekowisata
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pembangunan pariwisata mendorong timbulnya kesadaran untuk mengembangkan pariwisata yang ramah terhadap lingkungan. Konsep baru inilah yang populer dengan sebutan ekowisata. Selain itu, wisata berbasis lingkungan ini diharapkan memiliki nilai berkelanjutan yang intinya adalah pengembangan pariwisata harus menguntungkan secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Perlu adanya alternatif pendekatan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat (community based eco tourism).
Dalam dasa warsa terakhir ini ekowisata telah berkembang sebagai salah satu industri yang potensial untuk kepentingan pembangunan yang berkelanjutan. Ekowisata mempunyai kekhususan, yaitu mengedepankan konservasi ligkungan, pendidikan lingkungan dan menguntungkan masyarakat (meningkatkan perekonomian penduduk lokal). Penyelenggaraan ekowisata pada dasarnya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan, memelihara adat istiadat dan kebiasaan hidup masyarakat setempat, menjaga kelestarian flora dan fauna, serta melestarikan lingkungan, sehingga terjadi suatu keseimbangan antara kehidupan manusia dengan lingkungan alam.
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah kabupaten di Jawa Timur yang terletak di ujung
Timur Pulau Jawa, sering disebut dengan sunrise of Java dan merupakan pintu gerbang menuju Pulau Bali. Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi wisata alam yang amat kaya, berupa wisata pantai, wisata pulau, wisata hutan (wana wisata), wisata kebun (agro wisata), wisata air terjun, dan wisata alam lainnya.
Kawasan pantai Kampe di Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kawasan wsata alam yang memiliki potensi pula sebagai kawasan perkebunan, dimana pada saat ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), biasa disebut dengan Kebun Pasewaran. Pengembangan kawasan pantai Kampe diarahkan pada perencanaan yang lebih tinggi sifatnya melalui penataan potensi unggulan, berupa kebun buah, pengamatan flora-fauna, pengamatan kegiatan perkebunan, pantai/bahari, akomodasi berwawasan lingkungan, dan petualangan di alam terbuka yang didukung oleh pemberdayaan masyarakat sekitar serta ketersedian sarana-prasarana yang memadai. Dengan kompleksitas potensi yang dimilikinya, niscaya kawasan pantai Kampe akan mampu menjadi kawasan wisata agro-bahari dan menonjolkan model community-based ecotourism (ekowisata berbasis masyarakat). Kawasan pantai Kampe ini juga merupakan kawasan yang menjadi triangle dengan kawasan wisata Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji potensi dan evaluasi penerapan prinsip dan kriteria ekowisata serta upaya yang dapat dilakukan
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 121
untuk mengembangkan kawasan perkebunan pantai Kampe Kabupaten Banyuwangi (Kebun Pasewaran) menjadi kawasan ekowisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Hal ini pada gilirannya akan membuahkan hasil dan dampak, yaitu: (1) meningkatkan jumlah kunjungan wisata, (2) memanfaatkan dan menonjolkan potensi lokal dalam penggunaan lahan, (3) melestarikan sumberdaya lahan, serta (4) meningkatkan pendapatan masyarakat.
KAWASAN KEBUN PASEWARAN PANTAI KAMPE KABUPATEN BANYUWANGI Sejarah Kebun Pasewaran
Kawasan perkebunan di pantai Kampe Kabupaten Banyuwangi adalah kawasan perkebunan yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), biasa disebut dengan Kebun Pasewaran. Kawasan perkebunan ini pada awalnya merupakan perkebunan kelapa dengan produk hasil olahan berupa gula kelapa. Disamping itu, di kawasan ini juga dibudidayakan pula jenis-jenis tanaman pendukung, antara lain tebu, jarak, dan lain sebagainya. Pada saat ini di kawasan perkebunan ini dikembangkan tanaman utama berupa tanaman buah semusim, terdiri dari: mangga, anggur, jambu, buah naga, dan melon. Disamping itu, juga dikembangkan tanaman kayu mimbo, kelapa, tebu, dan tanaman hortikultura.
Sebagaimana kebun-kebun lain milik PTPN XII, maka Kebun Pasewaran di pantai Kampe mengalami beberapa kali perubahan kepemilikan dan induk perusahaan, antara lain: David Birnie Administratie Kantoor (DBAK), Landbouw Maatschappij Ond Djember (LMOD) tahun 1955, PPN Baru Unit A tahun 1958, Kesatuan Djatim VII tahun 1961, dan PPN Antan XIII tahun 1963. Pada tahun 1968 berada dalam lingkup PNP XXVI yang sejak tahun 1972 berubah menjadi PTP XXVI (Persero). Pada tahun 1994 PTP XXVI (Persero) mengalami transisi penggabungan ke dalam PTP Kelompok Jawa Timur. Akhirnya, sejak tahun 1996 hingga saat ini Kebun Pasewaran menjadi salah satu unit usaha dari PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).
PTPN XII merupakan hasil peleburan 3 perusaahaan perkebunan aneka tanaman milik Pemerintah, yaitu PTP XXIII, PTP XXVI, dan PTP XXIX. Pembentukannya didasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 17/1996 yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1996. Pendirian perusahaan disahkan oleh Notaris Harun Kamil SH dengan Akte Pendirian Nomor 45 Tanggal 11 Maret 1996 yang dikukuhkan oleh Menteri Kehakiman RI melalui Surat Keputusan Nomor C.22-834.HT.01.
Gambaran Umum Lokasi
Lokasi Kebun Pasewaran berada di kawasan Pantai Kampe yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Wongsorejo Kabupaten
Banyuwangi. Hal tersebut telah mengindikasikan karakteristik lokasi yang berada di dataran rendah, memiliki sumberdaya alam yang eksotik (pantai), kebun dengan tanaman buah semusim, serta penghasil gula kelapa. Hal ini tentunya menjadi salah satu acuan pengembangan fasilitas wisata agro yang harus memperhatikan: (1) topografi relatif landai dengan beberapa tanah bergumuk; (2) tata lansekap khas perkebunan pantai; (3) tata bangunan dari setiap fasilitas di kawasan wisata agro dengan mempertahankan kekhasan arsitekturnya; serta (4) kondisi sosio-kultural masyarakat penghuni dan pemakainya. Dengan demikian, konsepsi pengembangan kawasan wisata agro ini bersifat komprehensif.
Kawasan wisata Kebun Pasewaran ini berada di wilayah administrasi Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi dan berada dalam kawasan yang menjadi triangle dengan kawasan wisata Pantai Kampe, Pulau Tabuhan, dan Pulau Menjangan. Pantai Kampe memiliki pemandangan yang indah, terutama pemandangan ke arah Selat Bali dan Pulau Tabuhan. Kondisi Pantai Kampe saat ini digunakan sebagai dockyard dengan rencana pengembangan di masa mendatang sebagai kawasan industri bahari. Sedangkan Pulau Tabuhan merupakan objek wisata pulau dengan panorama pantai berpasir putih bersih yang terdapat berbagai macam ikan dan karang hias di perairannya.
Gambar 1. Lokasi Kebun Pasewaran Pantai Kampe
Kondisi Fisik
Areal konsesi Kebun Pasewaran di pantai Kampe total seluas 130,64 Ha, terdiri dari: areal tanaman kelapa 70,99 Ha; areal curah/padas 1,40 Ha; lapangan olahraga 1,25 Ha; areal agrowisata 56,00 Ha; serta areal pengolahan gula kelapa dan permukiman karyawan 1,00 Ha.
Area agrowisata terbagi menjadi 2 (dua) zona, yaitu Zona Perkebunan Buah seluas 42,00 Ha dan Zona Pengembangan Agrowisata seluas 14,00 Ha. Zona Perkebunan Buah terdiri dari: areal tanaman buah mangga 5,00 Ha; tanaman kayu mimbo 4,20 Ha; tanaman buah anggur 10,00 Ha; tanaman buah jambu 1,00 Ha; tanaman buah naga 1,00 Ha; serta buah melon 20,80 Ha.
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 122
Gambar 2.
Kondisi Fisik Kebun Pasewaran Pantai Kampe Secara Keseluruhan
Di dalam zona perkebunan buah terdapat 1 (satu)
unit bangunan mess (villa) yang berisi 4 kamar tidur serta beberapa bangunan penunjang (gudang). Terdapat pula 2 (dua) buah warung makanan yang dikelola oleh penduduk setempat dengan kondisi seadanya. Sedangkan kondisi utilitas lingkungan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sistem elektrikal berasal dari jaringan SUTR PLN dengan kapasitas yang terbatas.
Sistem air bersih yang dipakai untuk mess, pabrik pengolahan gula kelapa, perumahan karyawan, dan sistem pengairan kebun buah berasal dari sumur bor berjumlah 6 (enam) titik.
Sistem pembuangan air kotor pada bangunan yang ada memakai septicktank dan sumur resapan sederhana.
Sistem pembuangan air hujan (drainase) memakai saluran sederhana (galian tanah) dan meresap ke dalam tanah.
Sistem persampahan dilakukan pembuangan dengan sistem pembuatan lubang di tanah dan ditimbun.
Sistem telekomukasi memakai jaringan telepon PT Telkom dan handphone.
Kondisi Non Fisik
Kondisi non fisik kawasan Kabun Pasewaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kunjungan wisatawan tidak terdata dengan rapi, mengingat para wisatawan hanya memasuki area Kebun Pasewaran secara sepintas. Hanya tercatat adanya kunjungan Pramuka untuk berkemah pada saat liburan sekolah dan kunjungan anggota Perbakin untuk melakukan kegiatan petualangan air soft gun.
Perkebunan buah sudah menghasilkan produksi, namun tidak tercatat, mengingat baru dilakukan proses pengolahan lahan dan penanaman di akhir tahun 2010.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Potensi Wisata
Berdasarkan hasil survai dan pemahaman terhadap rencana pengembangan PTPN XII, diketahui bahwa objek wisata yang ada di kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe memiliki beberapa karakteristik yang berbeda-beda, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Beberapa karakteristik tersebut antara lain: karakteristik wisata perkebunan buah, wisata pantai, wisata berwawasan lingkungan, wisata petualangan, dan wisata edukasi.
Tabel 1.
Potensi Objek Wisata Kawasan Kebun Pasewaran
No Objek Wisata Jenis Objek
1. Perkebunan Kebun Buah, Panorama Alam 2. Penginapan Bangunan Mess (Vila)
3. Pengolahan Gula Kelapa
Pabrik
4. Pantai Panorama Alam, Olahraga, Camping Ground, Flying Fox, ATV, Berperahu
5. Gazebo dan Rumah Pohon
Bangunan
6. Penjualan Makanan dan Ikan Hias
Makanan, Ikan Hias
7. Permukiman Karyawan
Kompleks Permukiman
Karakteristik Objek Wisata
Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa pengembangan kawasan perkebunan (Kebun Pasewaran) yang terletak di kawasan wisata Pantai Kampe sangatlah menjanjikan, menarik, dan mampu menjadi kawasan wisata agro dengan karakteristik wisata minat khusus yang menggabungkan banyak atraksi wisata, yaitu wisata alam berupa wisata perkebunan buah, wisata pantai, dan wisata bahari, serta wisata sosial-budaya berupa pengolahan gula kelapa. Dengan demikian, maka kawasan Kebun Pasewaran di
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 123
Pantai Kampe memiliki karakteristik sebagai kawasan wisata agro-eko-bahari, yakni kawasan wisata berbasis perkebunan buah yang terletak di kawasan wisata pantai yang berwawasan lingkungan.
Tabel berikut ini akan menjelaskan mengenai karakteristik objek wisata yang terdapat di kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe.
Tabel 2.
Karakteristik Objek Wisata
Objek Wisata Jenis Objek Karakter
Objek Sasaran
Wisatawan
Perkebunan Kebun Buah, Panorama Alam
Wisata Alam Wisata Edukasi
Wisatawan (minat khusus) Keluarga Kelompok (kecil-besar) Pencinta Alam Kunjungan Instansi
Penginapan Bangunan Mess (Vila)
Wisata Budaya (Arsitektural)
Wisatawan Keluarga Kelompok (kecil) Kunjungan Instansi
Pengolahan Gula Kelapa
Pabrik Wisata Sosial Wisata Edukasi
Wisatawan (minat khusus) Kunjungan Instansi
Pantai
Panorama Alam, Olahraga, Camping Ground, Flying Fox, ATV, Berperahu
Wisata Alam Wisata Olahraga Wisata Petualangan
Wisatawan Keluarga Kelompok (kecil-besar) Pencinta Alam
Gazebo dan Rumah Pohon
Bangunan Wisata Alam
Wisatawan Kelompok (kecil) Pencinta Alam
Penjualan Makanan dan Ikan Hias
Makanan Khas, Ikan Hias
Wisata Kuliner Wisata Hobi
Wisatawan Keluarga Kelompok (kecil – besar) Pencinta Alam
Permukiman Karyawan
Kompleks Permu-kiman
Wisata Sosial Wisata Edukasi
Wisatawan (minat khusus) Kelompok (kecil) Kunjungan Instansi
Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Dalam melakukan analisis ODTW digunakan
metode skoring terhadap semua kegiatan dan kondisi yang menjadi daya tarik dari objek wisata agro yang ada di kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk menentukan strategi pengembangan objek wisata agro yang sesuai dengan
karakteristik masing-masing objek wisata, sehingga memenuhi asas kelayakan fungsional.
Kriteria penilaian objek dan daya tarik wisata yang digunakan, yaitu: (a) Keunikan, (b) Minat Wisatawan, (c) Keberagaman Kegiatan, (d) Kebutuhan Infrastruktur, (e) Skala Layanan, (f) Potensi Sumberdaya Alam, (g) Kendala Penyediaan Kegiatan, dan (h) Pertimbangan Ekologi.
Tabel 3.
Kriteria Penilaian Pengembangan Sarana Pendukung Objek Wisata
No. Kriteria Bobot Skor
1. Keunikan 15
Unik (hanya ada di tempat itu)
10
Tidak terlalu unik (di tempat lain ada)
5
Tidak unik sama sekali (banyak yang serupa)
1
2. Minat wisatawan
15
Tinggi (wisatawan berminat > 30 %)
10
Sedang (wisatawan berminat 20-30 %)
5
Rendah (wisatawan berminat < 20 %)
1
3. Keberagaman kegiatan
20 Banyak 10 Sedang 5 Tidak ada 1
4. Kebutuhan Infrastuktur
5 Harus ditunjang 10 Tidak sepenuhnya 5 Tidak perlu 1
5. Skala Layanan
15 Besar 10 Sedang 5 Kecil 1
6. Potensi Sumberdaya Alam
10
Tersedia, sudah dikembangkan
10
Tersedia, belum dikembangkan
5
Tidak/belum tersedia 1
7. Kendala Penyediaan Kegiatan
5 Tidak ada kendala 10 Sedikit kendala 5 Banyak kendala 1
8. Pertimbangan Ekologi
15
Tidak ada pertimbangan
10
Sedikit pertimbangan 5 Banyak pertimbangan 1
Berikut ini adalah hasil penilaian skoring masing-masing objek dan daya tarik wisata di kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe.
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 124
Tabel 4. Hasil Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata di Kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe
No Objek Wisata Nilai Daya Tarik
Tingkat Potensi
1. Kebun Tanaman Buah Semusim 820 Potensi Tinggi
2. Mess (Villa) Penginapan 545 Potensi Tinggi
3. Pengolahan Gula Kelapa 800 Potensi Tinggi
4. Petualangan 575 Potensi Tinggi
5. Olahraga 280 Potensi Rendah
6. Camping Ground 475 Potensi Rendah
7. Panorama Alam Pantai 520 Potensi Tinggi
8. Gazebo dan Rumah Pohon 260 Potensi Rendah
9. Penjualan Makanan dan Ikan Hias 320 Potensi Rendah
10. Permukiman Karyawan 325 Potensi Rendah
Pengembangan Objek Wisata
Berdasarkan penilaian objek dan daya tarik wisata hasil skoring tersebut di atas, maka prospek pengembangan objek wisata potensial di kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe adalah sebagai berikut:
Tabel 5.
Prospek Pengembangan Objek Wisata Potensi Tinggi
Objek Wisata
Pengembangan Objek Wisata Karakteristik
Pengembangan Objek Wisata Aktivitas
Wisata Kebutuhan
Fasilitas
Kebun Buah
Jalan-jalan, Menikmati panorama, Petik buah, Mengamati budidaya, Belanja, Pelatihan, Pengolahan
Plaza Pedestrian Gazebo Galeri Greenhouse Penerima Sortir Pengolahan
Wisata alam Wisata edukasi Wisata hobi
Mess (Villa) Menginap, Menikmati panorama
Villa Cottage
Wisata budaya (arsitektural)
Pabrik Pengolahan Gula Kelapa
Mengamati proses, Belanja hasil olahan
Pabrik Showroom
Wisata sosial Wisata edukasi
Petualangan Berpetualang
Area petualangan Pondok pecinta alam
Wisata petualangan Wisata alam
Pantai
Jalan-jalan, Menikmati panorama, Kuliner, Souvenir, Berperahu, Belanja ikan hias
Plaza Pedestrian Gazebo Resto Dermaga Toilet Anjungan Ikan Hias
Wisata alam
Tabel 6. Prospek Pengembangan Objek Wisata Potensi Rendah
Objek Wisata
Pengembangan Objek Wisata Karakteristik
Pengembangan Objek Wisata Aktivitas
Wisata Kebutuhan
Fasilitas
Olahraga Olahraga
Area olahraga pantai (voli, futsal, golf mini) Jogging track
Wisata olahraga Wisata hobi
Camping ground
Camping Menikmati panorama
Camping ground Musholla + Toilet
Wisata hobi Wisata alam
Gazebo dan Rumah Pohon
Disatukan dengan aktivitasdan fasilitas wisata pantai dan wisata petualangan
Wisata alam
Penjualan Makanan dan Ikan Hias
Disatukan dengan aktivitas dan fasilitas wisata pantai dan wisata kebun buah
Wisata kuliner Wisata hobi
Permukiman Karyawan
Jalan-jalan Menikmati suasana
Sarana-prasarana permukiman
Wisata sosial
Pengembangan Kawasan
Zonasi Kawasan
1. Zona Gerbang Kawasan (Front Stage); merupakan zona depan untuk menerima wisatawan yang datang berkunjung, sehingga memberikan kesan awal yang menarik minat untuk berkunjung dan memasuki kawasan. Zona ini memiliki potensi pula dikembangkan untuk rest area bagi para pengunjung ketika memasuki wilayah Kabupaten Banyuwangi setelah menempuh perjalanan yang berliku di daerah Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo.
2. Zona Wisata Perkebunan (Middle Stage): merupakan zona utama kawasan Wisata Agro Kebun Pasewaran dengan pengembangan atraksi wisata alam dan wisata edukasi. Zona ini diharapkan mampu menarik pengunjung setelah memasuki zona gerbang kawasan, sehingga diutamakan mengembangkan potensi untuk kegiatan wisata petik-tanam tanaman buah, sekaligus menikmati/mengamati budidaya dan proses pengolahan hasil perkebunan buah.
3. Zona Wisata Pantai (Back Stage): merupakan zona belakang atau zona akhir dari proses perlawatan keliling kawasan wisata Kebun Pasewaran dengan pengembangan jenis atraksi wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata alam, wisata petualangan, wisata edukasi, sampai dengan wisata sosial-budaya.
Atraksi Wisata
1. Atraksi Wisata Alam: berupa menikmati pemandangan/panorama kawasan yang
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 125
berada di Zona Gerbang Kawasan, melakukan perjalanan keliling kebun buah dan menikmati suasana petik buah di Zona Wisata Perkebunan, serta menikmati pemandangan/ panorama laut dan keindahan Pulau Tabuhan dari Zona Pantai.
2. Atraksi Wisata Petualangan dan Olahraga: pengembangan area olahraga (voli, futsal, dan mini golf), camping ground (berkemah dan outbond), serta area petualangan (flying fox, ATV, off road, dan air soft gun). Disamping itu, dikembangkan pula dermaga perahu di dockyard yang ada untuk melakukan petualangan berwisata perahu ke Pulau Tabuhan dan berkeliling di kawasan pantai (Selat Bali).
3. Atraksi Wisata Edukasi: adanya atraksi wisata edukasi, dimana wisatawan dapat terjun langsung dalam kegiatan budidaya tanaman buah dan proses pengolahan hasil kebun buah yang dilakukan dengan teknologi modern. Disamping itu, para wisatawan/pengunjung dapat pula mengikuti proses pengolahan gula kelapa yang dilakukan secara tradisional.
4. Atraksi Wisata Sosial-Budaya: berupa pengamatan proses bermukim di area permukiman karyawan PTPN XII yang ada di Afdeling Pasewaran.
KESIMPULAN
Rencana Bentuk/Jenis Wisata Bentuk/jenis wisata yang akan dikembangkan di
kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Rencana Pengembangan Wisata
di Kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe
No. Kawasan Nama Objek
Wisata Kegiatan Wisata
1. Kawasan Gerbang Kawasan (Front Stage)
Menara Pandang
Menikmati pemandangan seluruh kawasan
Resto/Kafe Menikmati dan membeli makanan-minuman
Melepas lelah Pembelian cinderamata
2. Kawasan Perkebunan Buah (Middle Stage)
Pusat Informasi
Memperoleh informasi seluruh kawasan
Pembelian tiket masuk kawasan
Kebun Buah Green House
Berkeliling mengamati kebun buah
Mengamati budidaya tanaman buah
Menikmati produk olahan hasil kebun buah
Galeri Gazebo
Menikmati dan membeli produk olahan hasil kebun
Melepas lelah Membeli cinderamata
No. Kawasan Nama Objek
Wisata Kegiatan Wisata
Unit Pengolahan
Rumah Sortir
Mengamati proses pengolahan hasil kebun buah
3. Kawasan Pantai (Back Stage)
Area Pantai Berjalan-jalan menikmati panorama laut
Villa / Cottage
Menginap dan beristirahat
Menikmati pemandangan alan
Resto Gazebo
Menikmati dan membeli makanan-minuman
Membeli cinderamata Menikmati panorama
alam kawasan Melepas lelah
Dermaga Membeli tiket berperahu Berperahu keliling dan ke
Pulau Tabuhan Menikmati panorama
alam lepas pantai Pabrik Gula
Kelapa Showroom
Gula Kelapa
Mengamati proses pengolahan gula kelapa
Membeli produk gula kelapa
Permukiman Karyawan
Mengamati proses bermukim karyawan
Area Olahraga
Berolahraga (voli, futsal, mini golf)
Pembayaran sewa peralatan
Camping Ground
Pondok Pecinta Alam
Melakukan camping dan outbond
Menginap dan menikmati pemandangan
Membayar sewa lapangan dan penginapan
Menikmati pemandangan kawasan
Area Petualangan
Melakukan kegiatan petualangan (air soft gun, ATV, flying-fox)
Membayar sewa peralatan
Musholla Melakukan kegiatan ibadah
Kantor Melakukan kegiatan pengelolaan kawasan
Rencana Aksesibilitas dan Sirkulasi
Pencapaian terhadap lokasi objek wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe di Kabupaten Banyuwangi didukung oleh adanya struktur jaringan jalan pantai utara Jawa (pantura) yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Situbondo. Jaringan jalan tersebut berupa jalan aspal dengan kondisi perkerasan yang baik. Lokasi kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe ini berada + 22 km dari Kota Banyuwangi dan menjadi gerbang masuk Kabupaten Banyuwangi dari Kabupaten Situbondo. Dari jalan raya utama Banyuwangi-Situbondo, masuk ke Pantai Kampe sepanjang + 900 meter.
Rencana pengembangan aksesibilitas dan pola sirkulasi kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe adalah perjalanan wisata berupa model
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 126
perlawatan keliling, dimana hal ini ditunjang dengan adanya sirkulasi yang menggabungkan beberapa lokasi atraksi dan objek wisata menjadi satu rangkaian yang utuh, mulai dari front stage (latar depan) yang merupakan zona gerbang kawasan, middle stage (latar tengah) yang merupakan zona utama wisata perkebunan, dan back stage (latar belakang) yang berupa zona wisata pantai. Dengan demikian, antar area dalam tiga stage tersebut dihubungkan oleh jalur sirkulasi, baik primer (utama) maupun sekunder (penunjang). Pola sirkulasi yang dikembangkan adalah pola liner-radial, jalan primer (utama) yang juga berfungsi sebagai koridor wisata (circulation corridor) yang disambung dengan jalan sekunder (penunjang) di dalam setiap zona.
Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan
Sesuai dengan rencana pengembangan fasilitas wisata serta sistem aksesibilitas dan sirkulasi yang ditetapkan terdahulu, maka rencana pengembangan fasilitas wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8.
Rencana Fasilitas Wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe
No Pekerjaan Volume Sat
I Zona Gerbang Kawasan (Front Stage) 1 Gerbang Masuk Kawasan 1,00 unit 2 Resto / Kafe 427,24 m² 3 Parkir 775,00 m² 4 Baliho 2,00 unit 5 Menara Pandang 28,26 m² 6 Pedestrian 563,60 m² 7 Plaza 189,40 m² 8 Jalan 1.669,68 m² 9 Utilitas Lingkungan 1,00 paket II Zona Wisata Agro (Middle Stage) 1 Parkir 190,00 m² 2 Pusat Informasi + Tiket 50,00 m² 3 Galeri 50,00 m² 4 Unit Pengolahan Hasil Kebun Buah 50,00 m² 5 Pedestrian 3.871,98 m² 6 Plaza 458,44 m² 7 Gazebo 64,00 m² 8 Rumah Sortir 50,00 m² 9 Green House 75,00 m²
10 Utilitas Lingkungan 1,00 paket III Zona Wisata Pantai (Back Stage) 1 Perbaikan mess (Villa) 85,39 m² 2 Villa 85,39 m² 3 Cottage 155,52 m² 4 Kantor 150,26 m² 5 Musholla 25,00 m² 6 Toilet Umum 48,00 m² 7 Camping Ground 2.500,00 m² 8 Olahraga 1.500,00 m² 9 Pondok PA 187,00 m²
10 Area Petualangan 3.000,00 m² 11 Showroom Gula Kelapa 55,00 m² 12 Perbaikan Unit Pengolahan Gula Kelapa 720,64 m² 13 Perbaikan Rumah Karyawan 664,70 m² 14 Pedestrian 918,79 m² 15 Plaza 386,22 m² 16 Gazebo 60,00 m²
No Pekerjaan Volume Sat
17 Resto + Gazebo 78,50 m² 18 Dek 303,08 m² 19 Dermaga 44,00 m² 20 Fasilitas Dermaga 210,00 m² 21 Parkiran 428,60 m² 22 Utilitas Lingkungan 1,00 paket IV Jalan Utama 1 Jalan 13.329,78 m² 2 Pedestrian 6.664,89 m² 3 Pagar kawasan 2.200 m’ 4 Utilitas Lingkungan 1,00 paket
Sketsa Rencana Pengembangan
Berikut ini adalah sketsa rencana pengembangan kawasan wisata Kebun Pasewaran Pantai Kampe Kabupaten Banyuwangi dengan konsep ekowisata berbasis masyarakat.
Gambar 3. Sketsa Zona Gerbang
Kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe
Gambar 4. Sketsa Zona Wisata Perkebunan Buah
Kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2014
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERWAWASAN LINGKUNGAN Halaman 127
Gambar 5. Sketsa Zona Wisata Pantai
Kawasan Kebun Pasewaran Pantai Kampe
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur. Surabaya.
__________. 2001. Direktorat Jendral Pengendalian Kerusakan
Keanekaragaman Hayati, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Jakarta.
__________. 2001. WWF International. Guidelines For Community
– Based Ecotourism Development. __________. 2010. Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur
Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi. __________. 2011. Profil PTPN XII (Persero). Surabaya. __________. 2012. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2012.
Balai Pusat Statistik. Kabupaten Banyuwangi. Dalem, Raka A. A. G., dkk. 2003. Studi Sertifikasi Potensi dan
Prospek Pengembangan Kepariwisataan di Kawasan Perkebunanan Pulukan, Jembrana. Puslitbudpar UNUD dan Disparda Bali.
Damanik, Janianton. 2006. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori
ke Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Sudiarso, Agus. 2004. Ekowisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Jawa Timur. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.
Yoeti, Emas Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa
Bandung.