DENAH DIGITAL SD MUHAMADIYAH 01 KURIPAN KIDUL KOTA PEKALONGAN BERBASIS MULTIMEDIA
Studi Keanekaragaman Reptil dan Amfibi di Kawasan ekowisata Linggo Asri, Pekalongan, Provinsi Jawa...
Transcript of Studi Keanekaragaman Reptil dan Amfibi di Kawasan ekowisata Linggo Asri, Pekalongan, Provinsi Jawa...
TERAKREDITASI B 1.ruri 2008-Juti 2011)
&e/#a/a PENELITIAN
(Journal of Biological Researches)
DA,FTAR ISI
Ampfifikasi Gen Cryldan Analisis Genom lsolat Baciltus Thuringiens,s LokalDwi Suryanto... 1
SK No. 43/DlKTl/Kep/2008 ISSN: 0852-6834
Status Kualitas Sungai Musi Bagian Hilir Ditinjau dari Komunitas FitoplanktonHilda Zulkifli, Husnah, Moh. Rasyid Ridho, dan Suhodo Juanda
Peran Protein Membran Luar 55 kDa Salmonella lyphi lsolat Jember sebagai Protein Hemaglutinin danAdhesin
Diana Chusna Mufida, Candra Bumi, Heni Fatmawati.........Growth Performance and Cocoon Production of Silkworm (Bombyx MoriL) on Differeht FrequencyofFeeding and Age of Leaves
Priyantini WidiyaningrumKarakter Protein ICP11 pada DNA Udang Vannamei (Penaeus VannameDYangFerinfeksi t/yhile SpofSyndrome Y,'rus (WSSV)
Yuni Kilawati, Win Darmanto.....ldentifikasi dan Klasifikasi Bakteri Amilolitik lsolat T912, T919, dan Tg31 Penyebab Kemasaman padaTepung Sagu Basah Berdasarkan Analisis Gen 16sr DNA
Tri Gunaedi, Sebastian Margino, Langkah Sembiring, dan Rarastoeti Pratiwi..........................Biofertilisasi Bakteri Rhizobium pada Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merr.)
Tin i Surt in ingsih, Far ida, dan Tr i Nurhar iyat i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Daya Antimikroba Ekstrak Lecythophora Sp., Endofit yang Diisolasi dari Alyxia Reinwardtii
Noor Erma Sugijanto, H. Putra, F. Pritayuni, N. Albathaty, Noor Gholies zaini.........................Biologi Reproduksi lkan Juaro (Pangasrus Polyuranodon) di Daerah Aliran Sungai Musi, Sumatra Selatan
Yuniar Ernawati, Eko Prianto, A, Ma'suf.............Variasi Temporal Makanan lkan Sepat Layang (Trichogaster Leerii,Blkn1852) di Hutan Rawa GambutDesa Dadahup, Kalimantan Tengah
Ahmad Zahid, Mf. Rahardjo, Sutrisno Sukimin, Lenny S. Syafei ...............Pengujian Efektivitas Beberapa lsolat Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap Bibit Pisang (MusaAab Raja Nangka)Asal Kultur Jaringan
Rainiyati, Chozin, Sudarsono, Mansur.....Pembuatan Pupuk Bokashi dari Sampah Lingkungan Berdasarkan Rancangan Percobaan Campuranyang Optimum pada Model Permukaan Multirespon
Ruslan, Susanti Linuwih, Purhadi, Sony Sunaryo, Sri Nurhatika....Dampak Pemanenan Kayu dengan Teknik Reduced lmpact Logging tethadap Kerusakan Tegakan Sisadi Hutan Alam
Muhd i . . . . . . . . . . . . . . , .Penggunaan Antimikroba dari lsolat LactobacillusTerseleksi sebagai Bahan PengawetAlami untukMenghambat Pertumbuhan Vibrio sp. dan Staphylococcus Aureus pada Fillet lkan Kakap
Titin Yulinery, lY. Petria dan Novik NurhidayatStudi Keanekaragaman Reptil dan Amfibi di Kawasan Ekowisata Linggo Asri, Pekalongan,Provinsi Jawa Tengah
Rury Eprilurahman, Muhammad Fahrul Hilmy, dan Tony Febri Qurniawan........
74
DESEMBER 2OO9Vol. 15
No. 1
PBICABANG
JAWA TIMUR
1 0
24
30
43
E 1
61
Berk. Penel. Hoyati: I5 (9-l-97). 2009
Young Scientist Paper
STUDI KEANEKARAGAMAN REPTIL DAN AMFIBIDI KAWASAN EKOWISATA LINGGO ASRI, PEKALONGAN,
PROVINSI JAWA TENGAH
Rury Epri lurahman*, Muhammad Fahrul Hi lmy** dan Tony Febri Qurniawan**** Laboratorium Taksonomi Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia [email protected]** Kelompok Studi Herpetologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia [email protected]*** Kelompok Studi Herpetologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, lndonesia [email protected]
ABSTRAK
Penelitian keanekaraganran dan kemelintpahan herpetofauna telah dilokukan dalant upava ntendukung kelestarian herpetojhunadi kav'asarr ekov,isata Linggo Asri. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-23 Juli 2009 secara aktifuokturnal dan diurnaldengan nrettggutnkan ntetode pmpossive sanpling t,ang terpusat di empat lokasi kajian. Selaniutq)a hasil t'ang diperoleh jianolaistsnterrggunakatr indeks keanekaragoman Shanon & Wiener dan indeks kenrerataan Sinrpsort. Total telah ditenukan sebanyak 20jenisherpetofauna terdiri atas l0 jenis anfibia,7 jenis losertilia dan 3 jenis ophidia. Jenis tersebut antara lain yaitu: Fejemarya limnocharis,Feiervarya cancrivora, Occytlozyga sunratrane, Occydozyga lima, Hylarana chalconota, Huia masonii, Limnonectes macrodon,Microhylt aclmtina, Phrynoidis aspera, Polypedates leucomystax, Bronchocela jubata, Eutropis multdasciata, Dasia olivacea,Hemidactylus platyurus, Henidactylus frenatus, Hemidac4rlus garnoti, Cyrtodactylus marnoratus, Ahaetula prasina, Oligotlonpurpurascens, dan Rhabdoplris chrysargos. Diketahui darijenis-jenis tersebut dua jenis vaitu Huia nnsonii dan Microhyla achatinamerupakan endenik Jawa. Hasil analisi.s didapatkan nilai indeks keanekeragantan sebesar 2,93 di nnna tergolong tinggi. Sedangkanindek's kenterataan sebe.sar 0,43 yang menandakan persebaran herpetofauna di kawasan ekowisata Linggo Asri tidak merata danterkonsentrasi beberapa titik. Tipe vegetasi dan ketinggian tempat merupakan.fhktor ekologi utama yang mentpengaruhi penyebaranherpetoJauna di kawasatt ekov,isata Linggo Asri.
Kata kunci: Ekov,isata Linggo Asri, herepetofauna, Pekalongan
PENGANTAR
Herpetofauna adalah kelompok fauna yang terdiridari reptildan amfibi. Herpetofauna merupakan salah satupotensi keanekaragaman hayati hewani yang masyarakatluas masih belum begi tu rnenyadar i keberadaannya.Penelit ian tentang keanekaragatnan dan kemelirnpahanherpetofauna mernil iki peranan penting dalam studi dibidang biologi terutalxa kajian taksonomi serta ekologi.Penelitian tersebut akan bennuara kepada keselarasan antaramanusia sebagai agen pcngubah dengan ekosisternnya, dimana lingkungan di sekitar kita juga merupakan habitatbagi rnakhluk hidup lair-urya. Selain itu pengetalruan tentangjenis-jenis fauna yang terdapat pada arca tcrtentu merupakankunci untuk ntemahanri keanekaragaman hayati yang ada(Das, 1997).
Selan.ra ini pene lit ian hcrpetof-auna telalr dilakukan dibcrbagai lokasi di Indonesia. Hampirdi sehulh pulau utanraseperti Suuratra, . lawa. Kalitnarrtan. Sulau,csi dan Papuate lah d i l akL rka r r cks l t l o ras i . Na rnun dcn t i k i an . w i l ayahJawa masih mcrrr i l ik i daelah yang belunr te leksploras i .Salah'satunya aclalah di karvasan c-korvisata t-inggo Asri.
Dusun Linggo, Desa Linggo Asri, Kecamatan Kajen,Kabupaten Pekalongan yang masih belum memi l ik id a tabas e herpetofauna secara lengkap. Penelitian terakhirmengenai keanekaragaman herpetofauna di Pekalonganpernah d ipubl ikas ikan o leh Rooi j (1915 dan 19I7) ,namun setelahnya belum terdapat penelitian lagi. MenurutIskandar (pers cornm. 2009), di wilayah Jawa Tengah danJawa Timur belum ada penelit ian herpetofauna secaraintensif. Hal ini membuka kesempatan yang besar untuktrrengetahui keanekaragaman herpetofauna di wilayahtersebut. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian rnengenaikeanekaragaman dan kemel impahan herpetofauna d ikawasan ekowisata Linggo Asri. Kawasan ekowisata initerletak di sebelah selatan Kecamatan Kajen 37 km darikota Kabupaten Pekalongan dengan memiliki ketinggianantara 539-881 rndpl . Perpaduan potcnsi a lam berupapegunungan dan hutan wisata sefta kondisi rnasyarakat yangtrrasilr pedesaan menjadi f'aktor yang nrenarik untuk dikajimengenai keanekaragarnanltya terr-rtatma jenis hcrpetofaunayang hidup di sana. Data mengenai keanekaragarrran jenishcrpctofauna d i kawasan wisata in i rnasih belurn ada.
94 Studi Keanckaragamln l tcpt i l dan Antf ibi
Padahal . sangat la l l pent ing bagi suatu karvasan wisata
untuk nrenril iki data fauna. karcna masing-nrasing thuna,
tennasuk herpetc l tauna r r rcmi l ik i pcra l t pcnt ing dalanr
nrenjaga keseirnbangan dan keberlangsungalt ekosistetu
kawasan wisata tersebut. Bahkan nantinya, data itu dapat
rnemberikan daya tarik dan nilai tambah tersendiri (Prirnack
et a1. .1998\ .
BAHAN DAN CARA KERJA
Penelitian dilaksanakan dari tanggal l0-23 Juli 2009.
Survei awal d i lakukan pada tanggal 9- l I Mei 2009.
Penelitian meliputi beberapa daerah di sekitar kawasan
ekowisata Linggo Asri (Gambar 1) yang mewakil i dua
ekosistem, yaitu terestrial dan akuatik. Pada lokasi ekosistem
terestrial terdapat tiga tipe habitat bagi herpetofauna, yaitu
daerah tempat wisata, hutan, dan pemukiman. Sedangkan
pada ekosistem akuatik yaitu daerah aliran sungai. Survei
aktif dilakukan pada pagi hari dari pukul 08.00-12.00
WIB dan malam hari dari pukul 19.00-23.00 WIB untuk
mendapatkan data jenis herpetofauna noktumal dan diumal.
Koleksi spesimen dilakukan dengan metode purposive
sampling. Metode ini adalah penelusuran secara acak
sejauh mungkin aktif mencari herpetofauna pada semua
lingkungan yang representatif dijadikan habitat, meliputi
bawah seresah, bawah kayu lapuk, tumpukan bebatuan,
lubang-lubang di tanah dan pohon, semak-semak, sumber-
sumber air, genangan air, dan aliran sungai.
Herpetofauna yang dijumpai ditangkap dan diidentifikasi
langsung di lokasi dengan metode taksomorfologi.
Identifikasi dan penamaan spesies menggunakan panduan
identif ikasi Rooij (1915; l9l7), Manthey & Grossmann
(1997), Iskandar (1998), Kurniati (2003), Das (2004) dan
Iskandar & Colijn (2000; 2001). Selanjutnya hasil datayang
didapat dianalisis meuggunakan indeks keanekat'agai,ran
berdasarkan Shanon-Wiencr (Krebs, I 989; Kusrini, 2009)
yaug menrprrnyai fbrnrula scbagai berikut:
H ' - - I P i L n P i ( l )
H' : Indeks Keanekaragalran Shannon-Wiener
Pi : Proporsi jenis ke-i
Menurut Brower & Zarr (1997), keanekaragaman
dikatakan sangat rendah jika nilainya <1, j ika nilainya
berkisar antara 1-1,5 maka dikatakan rendah dan dikatakan
sedang jika nilainya berkisar antara 1,5-2,0, sedangkan
dikatakan tinggi jika nilainya >2,0.
Untuk mengetahui derajat kemerataan jenis pada
lokasi penelitian digunakan indeks kemerataan berdasarkan
Simpson sebagai berikut:
E :L n S
= Indeks kemerataan jenis
Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
Jumlah jenis yang ditemukan
Jika nilai E rnendekati I maka menunjukkan jumlah
individu antarspesies relatif sama. Namun jika lebih dari I
ataupun kurang maka kemungkinan besar terdapat spesies
dominan di kornunitas tersebut.
HASIL
Kondisihabitat
Kawasan ekowisata Linggo Asri merupakan wilayah
ekowisata dengan topografi berupa sungai, hutan wisata
dan pemukiman penduduk. Kawasan ekowisata Linggo
H '
Asl i ter 'wi layah
se- iuk h i
bagi ket
rnengiku
di lakukat 7 2 t , 5 'Hasil per
perairanyaitu ber
Kenaek
Heryberagamherpetof,terdiri atophidia.
Tabel 1.
Bufonidi
Phrynoid,
Microhyl
Microhyli
Dicroglo
Fejervary
Fejeruary
Limnonet
Occido4
Occido4Ranidae
Hylarana
Huia mar,
Rhacopt
Polypeda
Gekkoni
Cyrtodac
Hemidac
Hemidac
Hemidac
Agamide
Bronchot
Scincida
Dasia olit
Eutropis,
Colubrid
Ahaetulla
Oligodor,
Rhadobp
Jumlah tr
(2)
EH'S
Keterangan :* Ttik smpllng
ffi Ban;rnegraffi Batang
E Pekalongan
S k a l a : 1 : 1 2 0 . 0 0 0
Gambar 1. Lokasi penelitian pada kawasan ekowisata Linggo Asri
16 Kilom.tlrs sumber : PeLa drgital Jawa dan Eali
Epl i lu r i thnr i rn . I l i l r r ry d r rn Qt t t ' r t i i t r r r t r t 95
Asr i ter le tak pacla kct inggiarr 5-19 t tS l mcip l . Kondis i
r i , i layah vang bclup:r c lata lan t inggi mcrni l ik i su l tu yang
sc . i uk l r i ngga d ing in . S t rhu n te rn i l i k i pc rana r r pe 'n t i ng
bagi kehicluparr anrfibi. Slrhr-r tubulr mereka bcrlluktuasi
rnengikuti sr.rhr-r l i trgkungan. Pengukuran srthu udala yang
dilakukan selaura pengarnatan di lapangan berkisal antala
ll-21 ,5" C, sedangkan suhu air berkisar antara l6-22" C.
Hasil pengukuran pH air rnenunjukkan bahwa lingkungan
perairan di lokasi penelitian dalarn kondisi normal (netral)
yaitu berkisar antara 6-7,J .
Kenaekaragaman dan Kemelimpahan
Herpetofauna yang dijumpai di lokasi penelitian cukup
beragarn. Penelitian ini berhasil mendata sebanyak 20 jenis
herpetofauna yang termasuk dalam sembilan famili yang
terdiri atas l0 jenis an-rfibia, 7 jenis lasertilia dan 3 jenis
ophidia. Tercatat 2 jenis amfibi endemik Jawa, yaitu Httia
trttt.sttrtii dan tr'lichrclq'Ia acltatina (lskandar, |998: Natus.
200,5). Jcnis herpetofar.rna etrdeurik ini ditcrrrukan di sekitar
sun-r{ai bcranrs clcu-t::an aliran lantbat dan di sekitar perbukitan
yang jauh dali pcrairan. Ke dua puluh jenis hc'rpetofatura
tersebut secara tetperinci disajikan di Tabel I:
PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel l, dapat diketahui bahwa lokasi
dengan jumlah jenis terbanyak adalah di habitat perairan
berupa sungai dengan jumlah herpetofauna sebanyak
l3 jenis . Jenis dengan jumlah pal ing sedik i t adalah d i
habitat terestrial berupa hutan dengan jumlah herpetofauna
sebanyak 8 jenis. Hal ini dapat dimaklumi karena pada
habitat terestrial berupa hutan kondisinya kering dan jauh
dari sumber air sehingga hanya jenis tertentu saja yang
dapat hidup di daerah seperti ini. Berbeda dengan di daerah
Tabel 1. Jenisherpetofaunadari empatlokasi di LinggoAsri.Keterangan: (*)=endemik; (r ' )=ditemukan; (-)=t idakditemukan; (LC)=
Least Concern; (VU)= Vulnarablei (EN) = Sa4rnnered. Panduan identifikasi berdasarkan Rooij (1915; 1917), lskandar (1998),
dan lskandar & Coli jn (2000; 2001).
HabitatJenis Herpetofauna Status IUCN
Pemukiman Area wisata Hutan Sungai
Bufonidae
Phrynoidis aspera Gravenhorst, 1 982
Microhylidae
Microhyla achatina Tschudi, 1383"
Dicroglossidae
Fejervarya limnocharis Boie, 1835
F e je rvarya c anc rivora (Gravenhorst, 1 829)
Limnonectes macrodon (Dumeril & Bibron, 1841)
Occidozyga /lma (Gravenhorst, 1 929)
Occidozyga sumatrana (Peters, 1 877)
Ranidae
Hylarana chalconota (Schlegel, 1 837)
Huia mansonii (Boulenger, 1BB4)*
Rhacophoridae
Polypedates leucomystax (Gravenhorst, 1 829)
Gekkonidae
Cyrtodactylus marmoratus (Gray, 1 831 )Hemidactylus frenatus Dumeril & Bibron, 1836
Hemidactylus garnotii Dumeril & Bibron, 1836
Hemidactylus platyurus (Schneider, 1 792)
Agamidae
Bronchocela jubata Dumeril & Bibron, 1837
Scincidae
Dasia ol ivaceae Kuhl. 1820
E utropis mu ltifasc iata (Kuhl, 1 820)
Colubridae
Ahaetulla prasina (Boie, 1837)
Oligodon purpurascens (Schlegel. 1 837)
LC
I t
VU
t a
LCVU
t ^
t ^
LCLU
LC
EN
NT
EN
LC
Rhadobphis crysargos (Schlegel. 1837) LC
1
a
0
Jumlah total 1 1 1 0
96 Studi Keanekarasauran Rcnti l dan Amfibi
sungai yang airnya rnelimpah dengan vcgetasi ripariart yang
rinrbun nrcnjadikan habitat ini tenrpat hidup yang idcal bagi
banyak jeni s herpetof ar.rna.
Herpetof-auna yang d i jumpai se lanla pcngamatan
nremiliki pola sebaran yang berbeda-beda. Sebagiatr besar
hanya dapat drjunrpai di satu lokasi saja seperti Dasin
olivaceae yang diternukan hanya di daerah Hutan saja.
Untuk jenis anggota ophidia seperti Ahaetulla prasina,
Oligodon purpurescens, dan Rhadobphis ctysargos hampir
sebagian besarjenis tersebut memiliki jurnlah individu yang
tidak terlalu banyak. Jenis herpetofauna yang melimpah
dan mudah dijumpai di lokasi penelitian antara lain adalah
Etttropis multifasciata, Hemydac4,lus .fi"enatus, Huia
ntasonii, Phrynoidis aspera, Hydrophylax chalconotus,
dan Limnonectes ntacrodon. Melimpahnya Huia masonii,
Lintnonectes macrodon, dan Phrynoidis aspera, hal ini
menunjukkan bahwa kondisi wilayah di lokasi penelitian
masih alami.Berdasarkan publikasi penelit ian Rooij (1915 dan
19l7), dapat diketahui terdapat l3jenis herpetofauana yang
terdistribusi di Pekalongan namun selama penelitian belum
berhasil ditemukan antara lain yaitu: Rhantpotyphlops
b ram inus, Cylindrophis ruffus, Ao oc hordus granulatus,
Dendrelaph is pictus, Xenochrophis piscator, Xenochrophis
vittatus, Ptyas korros, Gonyosoma oxicepltalus, Lycodon
aulicus, Enhydris enhydris, Homalopsis buccata, Boiga
dendrophila, dan Naja tripudians. Sedangkan jika
dibandingkan dengan publikasi Iskandar (1998, 2000
dan 2001) dan Rooi j (1915 dan 1917), maka dar i hasi l
penelitian ini terdapat 15 jenis herpetofauna penambahan
persebaran di Pekalongan antara lain yaitu: Occydozyga
sumatratxa, Occydozyga lima, Hylarana chalconota, Huia
masonii, Limnonectes macrodon, Phrynoidis aspera,
Polypedates leucomystax, Bronchocela jubata, Dasia
olivacea, Hemidactylus platyurus, Hemidactylus f'enatus,Hentidactylus garnoti, Cyrtodactylus nxarntoretus, Oligodonpurpurascens, dan Rhabdophis ch rysargos.
Berdasarkan data IUCN, dua jenis amfibi merupakanjenis yang masuk kategori rentan (Vu: Vulnerable) yaitu:
Huia masonii dan Lintnonetes macrodon. Sedangkanjenis katak dan kodok lainnya memiliki status atau belum
mendapatkan perhatian (LC'. Least Concern). Hal ini juga
sarna pada sebagian besar kelompok repti l yang memiliki
s tatus atau bc lurn mendapatkan perhat ian (LC: Lea.st
Conc'crn\. Sedangkan dua jenis kelonrpok reptil (Ahaetullu
1tt 'tt.sitrcr dan Da.sia olivaceae ) rrrenunjukkan kondisi
populasi yang tcratrcarn sehingga masuk dalanr katcgori
status konscrvasi yaitu EN: Ettduttgerccl.
Hasi l anal is is nrenggunakan indeks Shanon-Weiner ,
nrcnunjukkan bahrva keanekaragaman jcnis herpetofhuna
di karvasan ekowisata Linggo Asri tergolong tinggi de ngan
rri lai sebesar 2,93 dengan ir-rdeks kernerataan sebesar 0,43
(kurangdari I ) yang menandakan persebaran hetpetofauna
di kawasan ekowisata L inggo Asr i t idak merata dau
terkonsentrasi di beberapa titik. Hal tersebut dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan kondisi topografi lokasi. Faktor
lingkungan berhubungan erat dengan perbedaan kemampuan
hidup tiap jenis herpetofauna dalam merespons kondisi
lingkungan yang ada. Kondisi topografi berhubungan erat
dengan perbedaan aktivitas dan pola penggunaan ruang
tiap jenis herpetofauna.
Jenis herpetofauna yang bersifat nokturnal lebih
banyak daripada yang diurnal. Jenis herpetofauna noktumal
tersebut, antara lain: Phrynoidis aspera, Microhyla achatina,
Fej ewarya I imnocharis, Fej ervarya c ancrivora, Occydozyga
sunxatranq, Occydozyga lima, Hylarana chalconota, Huia
masonii, Limnonectes macrodon, Polypedates leucomystax,
Hemidacty lus p latyurus, Hemidacty lus f renatus,Hemidactylus garnoti, dan Cyrtodactylus marmoratus.
Sedangkan jenis herpetofauna yang bersifat diumal antara
lain: Bronchocela jubata, Eutropis multifasciata, Dasia
olivacea, Ahaetula prasina, Oligodon purpurascens, dan
Rhabdophis chrysargos. Hasil ini menunjukkan bahwa
pola penggunaan ruang herpetofauna dipengaruhi oleh
pola aktivitasnya. Amfibi cenderung aktif pada malam
hari. Sedangkan untuk jenis reptil hanya beberapa saja
yang aktif pada malam hari. Pola aktivitas herpetofauna
sebenarnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu
faktor tersebut yaitu suhu. Suhu memiliki peranan penting
bagi kehidupan herpetofauna. Suhu tubuh herpetofauna
berfluktuasi mengikuti suhu lingkungan seperti hewan
poikilotermik-ektotermik lainnya. Perbedaan perilaku,
pergerakan dan aktivitas tiap jenis herpetofauna sebagian
besar dipengaruhi oleh perbedaan cara merespons suhu
lingkungan.Maka dapat disimpulkan penelitian ini berhasil terdata
sebanyak 20 jenis herpetofauna yang termasuk ke dalam
9 famili. Kesembilan famili tersebut terdiri atas l0 jenis
arnfibia, 7 jenis laserti l ia, dan 3 jenis ophidia. Diketahui 2jenis yaitu Httia ntasonii dan Michrohyla achatina endemik
Jawa. Ternyata keanekaragaman jenis herpetofauna di
kawasan ekowisata Linggo Asri tergolong tinggi dengan
indeks Shanon-Weiner sebesar 2,93. Diharapkan dengan
rnengetahui kenyataan bahwa keanekaragaman jenis
herpetofauna di kawasan ckowisata Linggo Asri tergolong
tinggi, perrerintalr dan masyarakat Kajen supaya bersama-
sama rnertjaga kelestarian hayati yang dimilikinya.
UCAP/
Dit
tinggi c
M.Sc. sterhada
ekspedi
KEPUS
Browerl
Er
ICDas I, I
th
C
al
Das I ,2CPt
Iskandar
deIskanda
/ q
anisi
ratng
lna
Fn43tna
anilrilor
rihulla,
ga
ia
t c
,s.lra
tia
anrta
eh
tmtjana
rtungna
aniU'
an
hu
1ta
IM
risI Z
rik
dian
anr isngta-
Eprilurahman, Hilmy dan Qurniawan 97
UCAPAN TERIMA KASIH
Diucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yangtinggi ditujukan kepada Dr. Retno Peni Sancayaningsih,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM atas dukunganterhadap penelitian ini dan kepada rekan-rekan satu timekspedisi.
KEPUSTAKAAN
Brower JE dan Zan IH, 1997 . Field and Laboratory For GeneralEcologt, W.M.C Brown Company Publishing, Portugue,IOWA.
Das I, 1997. Conservation problem of tropical Asia's mostthreatened turtle, In: van Abbema, J. (Ed). Proceeding:Conservation, restoration and management of tortoiseand turtle,295108.
Das I, 2004. Lizards ofBorneo: A Pocket Suide. Natural HistoryPublication (Borneo) Sdn. Bhd. Kota Kinabalu.
Iskandar Dl 1998. Amphibia ofJava and Bali, Research anddevelopment Center for Biology-LIPI, Bogor.
l skandar DT dan Co l i jn E , 2000. Check l i s t o f Southeas tAsian Herpetofauna I. Amphibians. Treubia 31. part 3(Supplement): l -133.
Iskandar DT and Colijn E, 200 1 . Pre liminary C he c His t of S out he as tAsian and New Guinean Reptiles Part I: Serpentes. TheGibbon Foundation. Jakarta.
Krebs CJ, 1989. Ecological Methodology, Harper and RowPublisher, New York.
Kurniati H, 2003. Amphibian & Reptiles of Gunung HalimunNational Park West Java, Indonesia (Frog, Lizard andSnakes): An lllustrated Guide Book. Research Center forBiolory @IP! and-Nagao Natural Environment Foundation(NEF). Cibinong.
Kusrini DM, 2009. Pedoman Penelitian dan Survey Amphibia diLapangan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan danEkowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Manthey U dan W Grossmann, 1997. Amphibien & ReptilienSudostasiens. Natur Und Tier Verlag, Munster, Germany. '
Natus, Inar Rosmayati, 2005. Biodiversity and Endemic Centres ofI ndone s i an Te r re s trial Ve r te b r at e s, Biogeography Instituteof Trier University, 33-8.
Primack, Richard B, Jatna Supriatn4 Indrawan M dan KramadibrataP, 1998. Biologi Konservasi, Yayasan Obor Indonesia,Jakarta.
Rooij N.de, l9l 5. The Reptiles ofthe Indo-Australian A rchipelago.I. Laeertilia, Chelonia, Emydosuria. Brill EJ., Leiden,Netherlands. l-384.
Rooij N.de, 19 l? . The Reptile s of t he Indo-Aus tr a I ia n Arc hipe I ag o.II. Ophidia. Brill EJ., Leiden, Netherlands. l-334.
Reviewer: Dr. Bambang Irawan