PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pegembangan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai Selatan dan Upaya Peningkatan Kesejahteraan...
Transcript of Pegembangan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai Selatan dan Upaya Peningkatan Kesejahteraan...
1
PROPOSAL
Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai Selatan dan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Lumajang
“Sebagai berkas persyaratan pelaksanaan Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari /
Kapal Pemuda Nusantara (LNRPB/KPN) - Sail Raja Ampat 2014”
Diajukan kepada:
Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur
Disusun oleh:
NUR INDAH KURNIAWATI
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
2
Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai Selatan dan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Lumajang
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah laut terluas di dunia,
hampir 2/3 bagian wilayahnya terdiri dari kepulauan dan wilayah lautan. Keberadan negara
yang berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Auatralia serta berada di antara
dua samudera yaitu samudera Pasifik dan samudeda Hindia menjadikan negara Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati di dalamnya. Wilayah Indonesia menjadi wilayah yang
sangat unik di dunia, selain kekayaan di daratan yang dimiliki dengan tanah yang sangat
subur, banyak pula kekayaan alam yang tesimpan di lautnya. Daratan dan lautan selayaknya
menjadi berkah yang sangat melimpah di wilayah Indonesia.
Indonesia dikenal menjadi negara yang bercorak agraris yaitu salah satu negara yang
sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani. Keadaan topografi daratan Indonesia
yang banyak sekali terdapat gunung berapi karena Indonesia dilalui oleh dua sirkum
pegunungan duia yaitu sirkum Pasifik dan juga sirkum mediterania menjadikan tanah di
Indonesia menjadi tanah yang sangat subur, serta kaya akan mineral di dalamnya. Selain itu
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kawasan hutan hujan tropis terbesar di
kawasan Asia Tenggara dengan keanekaragaman hayati terbanyak. Banyak sekali macam-
macam tumbuhan beserta hewan yang terdapat di hutan Indonesia, bahkan Indonesia juga
memiliki flora dan fauna endemik yang tidak terdapat di wilayah lain. Komodo yang terdapat
di Pulau komodo salah satunya, yang saat ini pulau komodo dapat menjadi salah satu tujuh
keajaiban dunia.
Belum cukup dengan surga daratan yang dimiliki Indonesia, tetapi Indonesia juga
dikenal sebagai negara Maritim. Keadaan geografis Indonesia yang sebagian besar adalah
wilayah lautan menjadikan kebudayaan dan mata pencaharian masyarakatnya bergantung
pada lautan. Keadaan lautan yang luas banyak menyimpan beribu-ribu hingga jutaan
kekayaan alam yang membentang dari ujung pulau We (Sabang) hingga Pulau Papua
(Merauke). Beraneka ragam jenis ikan yang hidup di lautan Indonesia menjadi berkah
tersendiri bagi para nelayan. Selain itu keindahan alam laut yang membentang biru menjadi
daya tarik yang sangat indah dipandang menjadikan laut dan pantai Indonesia menjadi daya
tarik pariwisata hingga dikenal ke seluruh dunia, Taman Laut Bunaken, Pulau Bali dan
Lombok misalnya. Potensi yang dikandung oleh lautan Indonesia amat sangat begitu besar,
bukan saja biota hidup yang dapat dimanfaatkan. Namun hasil mineral yang terdapat di dalam
3
lautan Indonesia juga sangat melimpah. Bila itu semua dioptimalkan pemanfaatannya secara
baik, maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur serta kekayan alam tersebut mampu
menghidupi seluruh masyarakat Indonesia hingga anak cucunya kelak.
Hamparan yang membentang di daratan dan di lautan beserta keindahannya adalah
sebahagian kecil kekayaan yang terdapat di Indonesia. Corak kebudayaan masyarakat yang
hidup di wilayah Indonesia dengan berbagai macam suku, ras, serta kebudayaan juga menjadi
salah satu kekayaan terbesar yang dimiliki oleh negara ini. Terdapat ratusan suku dan
kebudayaan masyarakat yang mendiami 12.000 pulau di Indonesia. Dengan berbagai macam
cara kehidupan dan adatnya mereka mampu hidup secara multikultural dan bersatu padu
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Wilayah
negara beserta kekayaan alam yang terdapat di dalamnya, baik daratan maupun lautan tidak
akan mampu dikembangkan atau dimanfaatkan secara optimal tanpa peran serta masyarakat
yang mengelola dan mendiaminya. Kekayaan alam yang terdapat di dalam negara secara
langsung merupakan hak dan kekayaan seluruh masyarakat Indonesia. Seperti yang tertuang
dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang
berbunyi ”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Dibawah kekuasaan
dan pengawasan negara kekayaan alam itu dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat tanpa terkecuali.
Adalah hal yang sangat penting untuk mengelola kekayaan terbesar negara Indonesia
utamanya kekayaan lautannya. Menyadari akan potensi laut yang dimiliki oleh negara ini,
maka kita sebagai generasi muda yaitu pilar-pilar pondasi bagi generasi bangsa untuk
seharusnya berperan serta mengembangkan dan mengelola kekayaan yang terdapat di
negaranya secara baik dan berkesinambungan. Tentunya kita semua tidak ingin kekayaan
yang telah kita miliki tertelantarkan begitu saja tidak termanfaatkan secara baik. Sehingga
menimbulkan dampak buruk seperti kejadian beberapa tahun lalu ketika Indonesia harus
kehilangan salah satu pulau dan wilayah lautannya utuk diklaim dan diakui oleh negara lain,
yaitu pulai Ligitan dan wilayah lautan di sekitarnya. Kita semua sepatutnya berduka cita atas
kehilangan salah satu asset negara yang sangat penting. Hal sekecil apapun di Indonesia ini
patut dilindungi dan dirawat apalagi hal sebesar pulau dan wilayah laut yang menyangkut
kedaulatan beserta kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Pulau Ligitan dan lautannya
merupakan salah satu pulau yang mengandung mineral dan minyak bumi di dalamnya dan
Indonesia telah kehilangan asset yang begitu besar karena Mahkamah Internasional telah
menetapkan bahwa pulau tersebut menjadi milik negara tetangga karena negara kita
4
Indonesia kurang ber-itikad baik untuk merawat pulau dan wilayah laut tersebut. Sungguh
ironi yang memprihatinkan, mengingat sebanyak 120 ribu juta jumlah mayarakat Indonesia
tidak mampu melindungi wilayah laut dan Pulau Ligitan.
Oleh karena itu sebagai generasi muda agent of change, kita sepatutnya untuk
membuat perubahan dan memberikan kontribusai yang layak bagi negara yang luarbiasa
indah ini. Kita hidup diatas tanahnya, kita meminum airnya, kita memakan hasil tanamnya,
dan juga kita memakan ikan-ikan dari lautannya. Maka sepantasnya kita untuk maju bergerak
mengembangkan serta mengelola kekayaan alam Indonesia utamanya kekayaan lautan yang
merupakan wilayah mayor di negara ini agar masyarakat Indonesia mampu menjadi tuan
rumah di wilayahnya sendiri.
B. Objek Pembahasan, Masalah dan Potensi
Yang akan saya bahas dalam proposal ini yaitu tentang potensi laut di daerah
Kabupaten Lumajang yang bernama “Dampar”. Dampar merupakan kawasan pesisir di
selatan Kabupaten Lumajang tepatnya di dusun Dampar, desa Bades, kecamatan Pasirian, 1
jam perjalanan dari kota Lumajang. Letak wilayahnya kurang lebih 30 kilometer dari kota
Lumajang. Dampar sendiri merupakan kawasan pantai laut selatan yang memiliki keunikan
tersendiri daripada pantai-pantai lainnya. Dampar itu sendiri sebenarnya bukan nama dari
pantainya melainkan nama dari danau air tawar kecil yang terdapat di sebelah pantai, sekitar
100 meter dari bibir pantai. Dampar merupakan cekungan bekas bibir pantai yang mengering
sehingga pasir pantai naik dan membentuk sekat jarak antara pantai dengan cekungan
tersebut melebar karena proses alam, sehingga ketika hujan cekungan tersebut mampu
menampung air hujan dengan jumlah volume air yang lumayan banyak. Seiring berjalannya
waktu air cekungan tersebut semakin lebar dan membentuk sebuah danau alami dengan
damparan air tawar di dalamnya. Lokasi ini tergolong unik, karena kabanyakan danau di
sekitar pantai terbentuk karena muara sungai yang membawa pasir dari aliran sungai dan
kebanyakan adalah air payau. Namun danau dampar ini airnya adalah air segar (tawar) dan
lebih menariknya lagi adalah di dalam danau tersebut banyak terdapat ikan air tawar yang
hidup seperti ikan mujahir. Sehingga tak jarang para pemancing juga sering ditemui di
daerah tersebut dengan hasil pancingan yang lumayan banyak. Keberadaan ikan air tawar di
danau tersebut belum diketahui asal muasalnya. Bisa saja karena aliran air sungai yang
membawa ikan tersebut atau bisa juga karena dilepas oleh manusia.
5
Selain keindahan danau dampar yang hijau segar dengan banyak ditumbuhi beberapa
pohon dan bakau di sekelilingnya, di sekitar danau juga dapat menikmati pantai dengan pasir
hitam berkilau yang sangat lembut. Beberapa jarak sekitar 1 kilometer dari danau dampar
juga terdapat tebing batu tinggi yang menjulang sangat indah di tepi pantai yang
memberikan eksotika tersendiri dari pantai tersebut. Seolah seperti dinding alami yang
membatasi hamparan pantai dengan daratan.
Akses jalan menuju ke lokasi tergolong masih susah dan belum terjangkau secara
baik. Karena banyak kekurangan dan masalah tersendiri bagi pengunjung yang hendak
menuju lokasi tersebut. Jalanan menuju lokasi tidak semuanya beraspal, kebanyakan di
sekitar lokasi danau dampar dan pantai masih jalan setapak biasa. Jalanan aspal juga banyak
yang sudah rusak dan berlubang sehingga sangat berbahaya bagi pengendara. Petunjuk arah
menuju ke lokasi juga tidak ada sama sekali sehinga sangat dikhawatirkan pengunjung yang
hendak menuju ke lokasi akan tersesat. Selain itu, ketika hari sudah gelap daerah kawasan
pantai dan danau dampar akan menjadi gelap gulita sebab sama sekali tidak ada akses listrik
menuju ke sana. Bahkan yang lebih mirisnya lagi beberapa rumah masyarakat pesisir daerah
setempat juga belum memiliki saluran listrik dan mereka hanya mengandalkan lampu
minyak di malam hari. Sungguh sangat di sayangkan adanya perbedaan kehidupan yang
snagat signifikan antara masyarakat di perkotaan yang telah berlimpah ruah fasilitas dengan
masyarakat yang hidup di daerah dengan fasilitas yang sangat minim atau bahkan hampir
tidak ada.
Kawasan pantai dan sekitar danau dampar memang belum dibuka dan dikelola
menjadi objek wisata. Sehingga sangat jarang sekali orang mengunjungi tempat tersebut,
atau bahkan tidak tahu sama sekali tentang tempat tersebut. Padahal potensi dan keindahan
yang ditawarkan sangat mengagumkan. Lokasinya yang masih bersih dan alami serta
pemandangan yang luarbiasa bagus bisa menjadi daya tarik. Selain itu jalanan menuju ke
lokasi pantai juga melewati perkebunan kakao (coklat) dan pepaya milik sebagian besar
warga daerah sekitar. Akan banyak sekali dampak positif yang dapat diperoleh apabila
lokasi tersebut dapat dikembangkan dan dikelola secara baik. Selain obyek wisata juga
menambah pendapatan daerah, keberadaan obyek wisata dengan banyak pengunjung akan
menambah penghasilan masyarakat sekitar sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir juga
akan ikut terangkat.
6
Selama ini, kebanyakan masyarakat pesisir Lumajang selatan mata pencahariannya
beragam. Ada yang berkebun, ada yang penambang batu, dan ada pula yang nelayan. Namun
masih dapat dikatakan bahwasanya tingkat perekonomian masyarakatnya masih sangat
kurang. Selain sumber pendapatan yang minim tingkat pendidikan dan fasilitas yang
didapatkan juga sangat kurang. Tidak banyak masyarakat pesisir daerah setempat yang mata
pencahariannya sebagai nelayan. Karena selain tidak memiliki modal yang cukup untuk
berlayar seperti perahu, jaring, dsb, kondisi dan keadaan pantai selatan yang cenderung
berombak besar menjadikan area berlayar untuk melaut juga terbatas. Sehingga nelayan
dengan modal kecil (menggunakan perahu kecil) hanya menangkap ikan seadanya. Di sekitar
pantai selatan Lumajang (masih di kecamatan Tempursari) juga terdapat Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) disertai dengan berbagai warung yang menyediakan olahan masakan ikan segar di
sana. Namun karena kondisi pengunjung yang sepi, keberadaan TPI juga tidak dapat
dikembangkan secara baik dan sangat susah untuk berkembang. Jumlah ikan yang dihasilkan
nelayan untuk dilelang di TPI juga tak sebanyak dan tak sebesar TPI di daerah lainnya
(Probolinggo misalnya). Harga ikan yang dilelang juga tergolong dibeli dengan harga sangat
murah oleh pengepul. Sehingga seberapa banyak dan seberapa sering para nelayan untuk
menangkap ikanpun, mereka tidak akan mampu mendapatkan penghasilan yang memadai.
Sehingga sangat perlu diberikan upaya-upaya tertentu untuk memberikan bantuan terhadap
nelayan agar hasil tangkapan mereka bertambah kuotanya, serta sistem Pelelangan Ikan itu
juga perlu diawasi secara baik agar tidak merugikan para nelayan. Selain modal, akses jalan
dan sistem pelelangan ikan, pengadaan Koperasi untuk para nelayan juga sangat dibutuhkan
untuk menunjang kebutuhan hidup mereka.
Jika dikelola secara benar dan terencana, potensi laut dan pantai yang ditawarkan di
pesisir Lumajang selatan ini akan memberikan banyak berkah bagi masyarakatnya.
Lumajang memang tergolong Kabupaten kecil. Namun sebenarnya kekayaan alam yang
dimiliki oleh kabupaten ini termasuk banyak. Lumajang juga memiliki tambang pasir besi
terbaik yang kualitasnya di ekspor hingga ke Jepang. Pasir besi tersebut selain ditambang
dari aliran sungai yang terhubung dari Gunung semeru. Pasir juga di tambang di daerah
pantai selatan. Pertambangan pasir di Lumajang sendiri saat ini masih dikelola oleh pihak
swasta. Namun pertambangan pasir di kawasan pantai selatan saat ini masih banyak
mengundang polemik. Karena akibat yang akan ditimbulkan dari proses pertambangan pasir
pantai akan banyak merusak alam dan merugikan masyarakat kebanyakan. Tepi pantai yang
pasirnya terus digali lama kelamaan pantai aka mudah terabrasi oleh air laut sehingga
7
kawasan pantai akan berkurang dan menepi. Keadaan tersebut apabila dibiarkan secara
berlarut-larut maka akan menimbulkan banyak masalah, selain tanah yang terabrasi, longsor,
juga tidak adanya penahan untuk gelombang besar yang dihasilkan oleh pantai selatan
sehingga sangat dikhawatirkan akan menimbulkan bencana tsunami. Selain itu jalanan
umum (jalan raya) yang sering dilewati truk-truk pengangkut pasir yang kelebihan muatan
juga merusak aspal jalan. Sehingga banyak terjadi kecelakaan yang ditimbulkan karena aspal
jalan yang berlubang, apalagi ketika kondisi jalan raya banjir setelah hujan. Lagi-lagi
masyarakat tidak menikmati secara baik dari kekayaan lautan yang dimiliki dan justru hanya
dinikmati sebagian kalangan saja.
Kabupaten Lumajang sebagai salah satu kabupaten yang wilayahnya berada di
selatan Provinsi Jawa Timur dimana keberadaanya berbatasan langsung dengan laut selatan
(Samudera Hindia), sudah sepantasnya memiliki potensi kelautan yang sangat besar dan
perlu dikelola secara baik demi kemakmuran masyarakatnya.
C. Potensi Kelautan di Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang memiliki beberapa potensi kelautan, namun yang paling
menonjol adalah potensi kelautan di bidang pariwisata. Ada beberapa kawasan objek wisata
pantai yang terdapat di Kabupaten Lumajang antara lain: pantai Bambang, pantai watu Pecak,
pantai Tlepuk, pantai watu Godek, Dampar, Kampung Buaya, dll. Semua pantai di kabupaten
Lumajang termasuk kawasan pantai selatan yang berbatasan langsung dengan Samudera
Hindia. Secara geografis letak Kabupaten Lumajang yang berada di wilayah selatan Provinsi
Jawa Timur ini memberikan keuntungan tersendiri bagi kebupaten kecil tersebut. Dengan
begitu maka potensi dari bidang kelautan akan dapat lebih maksimal untuk dikembangkan.
Sebagian masyarakat di pesisir Kabupaten Lumajang menggantungkan hidupnya
sebagai nelayan. Hasil dan jumlah tangkapan mereka sangat beragam. Mengingat batas
selatan Kabupaten Luamajang merupakan laut selatan (samudera hindia) sehingga jumlah
ikan yang terdapat di kawasan tersebut cukup banyak. Di Lumajang juga terdapat Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) dimana dengan keberadaan TPI tersebut menjadi tolak ukur
bahwasanya produksi ikan laut yang dihasilkan atau ditangkap masyarakat di kawasan laut
Kabupaten Lumajang cukup signifikan.
Selain itu, di kawasan selatan Lumajang juga terdapat kawasan pantai yang
cenderung berombak tenang daripada pantai-pantai lainnya. Kawasan tersebut biasa disebut
8
oleh masyarakat sekitar sebagai “Kampung Buaya”, selain kawasna tersebut digunakan untuk
melestarikan ekosistem perairan pantai juga dahulunya pernah digunakan untuk penangkaran
buaya. Sampai saat ini masih tersisa beberapa tanaman di tepian pantai yang menjulur seperti
semak-semak.
Saat ini yang menjadi trend di masyarakat kita adalah tentang potensi wisata. Semua
daerah, semua wilayah, bahkan semua negara saat ini sedang gencar-gencarnya untuk
membangun dan mengembangkan potensi wisata agar semakin banyak menarik pengunjung.
Karena dengan keberadaan objek wisata akan banyak memberikan banyak pemasukan bagi
daerah tersebut. Begitu pula Indonesia sebagai negara berkembang, saat ini perekonomian
Indonesia sedang tumbuh sehingga sangat baik untuk meningkatn dan mengembangkan
ekonomi kreatif. Masyarakat akan lebih diberdayakan agar mampu bertahan dan berkembang
pula dalam era yang mengglobal seperti saat ini.
Potensi wisata laut di Kabupaten Luajang memang sangat besar apabila dikelola
secara baik dan benar. Utamanya di kawasan pesisir kecamatan Tempursari kurang lebih
lerdapat 5 deretan pantai yang beragam dengan keunikannya masing. Kawasan tersebut
apabila dibangun dan dikelola menjadi objek wisata bahari akan sangat menarik.
Peluang lain yang dpat digunakan sebagai penunjang pengembangan kawasan pantai
wisata ini adalah keberadaan rencana pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) yang
merupakan jalur Provinsi yang melewati kawasan selatan, Lumajang termasuk daerah yang
dilewati jalan ini. Dengan adanya jalan lintas selatan yang diperkirakan dapat dioperasikan
pada tahun 2020 ini akan menambah dampak positif terhadap akses dan kemudahan menuju
kawasan pantai wisata di Kabupaten Lumajang.
D. Konsep Pengembangan Potensi Kelautan di Kabupaten Lumajang
Deretan pantai di kawasan pesisir selatan Kabupaten Lumajang tepatnya di
kecamatan Tempursari merupakan objek yang memiliki potensi yang sangat besar untuk
dikembangkan. Selain lokasinya yang menarik sebagai obyek wisata, kehidupan
masyarakatnya juga sangat memiliki potensi untuk menjadi objek pengembangan wisata
kebudayaan. Atau bahkan kawasan tersebut dapat pula diberdayakan menjadi desa wisata.
Namun untuk mengembangkan kawasan tersebut memerlukan beberapa tahap yang harus
dilalui antara lain:
9
1. Perbaikan jalan menuju masing-masing lokasi pantai Dampar, pantai Watu Godek,
Pantai Tlepuk, serta beberapa akses jalan yang menghubungkan antar kawasan. Akses
jalan yang baik merupakan hal yang paling utama untuk mencapai lokasi. Karena
dengan kondisi jalan yang baik maka pengunjung akan mudah untuk menjangkau
kawasan tersebut.
2. Pembangunan dan penyaluran sarana listrik ke kawasan pesisir dan pemasangan lampu
jalan di berbagai sudut. Ketersediaan listrik merupakan penunjang utama dalam
pembangunan dan tercapainya pengembangan. Lampu jalan yang memberikan
penerangan di malam hari akan mendukung pemakai jalan di saat kondisi gelap,
sehingga tingkat keselamatan pengendara terjamin.
3. Pembangunan fasilitas di beberapa objek wisata pantai, seperti papan penunjuk arah
dan juga pembangunan gapura objek wisata pantai. Adanya papan penunjuk arah akan
memudahkan pengunjung untuk menemukan lokasi yang hendak dituju. Kemudahan
dalam akses adalah kunci utama.
4. Pembangunan objek wisata pantai dan danau Dampar yang terencana serta tersrtuktur
rapi. Mulai dari gardu tiket, lahan parkir, fasilitas toilet, warung atau outlet penyedia
makanan, tempat pengelolaan sampah yang baik, serta pengembangan wahana tertentu.
Mulai dari lahan pemancingan, perahu (kano) atau wahana lainnya. Fasilitas yang
ditawarkan dalam sebuah objek wisata menjadi dayatarik utama bagi pengunjung.
5. Pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja kawasan objek wisata pantai
yang sebelumnaya telah diberikan pengarahan, pemanduan, serta pelatihan untuk
mengelola dan melakukan pekerjaan dengan baik (upgrading). Keberadaan objek
wisata serta lokasi saja tidak cukup untuk mengelola objek wisata dengan baik. Namun
keberadaan Sumber Daya Manusia yang mengelolanya juga menjadi tolak ukur objek
wisata tersebut akan berkembang secara baik dan memberikan Standart Operating
Prosedur (SOP) yang layak.
6. Adanya jaminan keamanan yang disediakan setidaknya terdapat aparat keamanan yang
ditugaskan, sehingga pengunjung akan merasa aman dalam mengunjungi lokasi wisata.
Baik dalam proses perjalanan menuju lokasi maupun di dalam lokasi objek wisata.
7. Pemberdayaan budaya masyarakat sebagai tontonan yang menarik di dalam objek
wisata yang dapat diselenggarakan sebagai festival budaya, kerajinan, serta hasil olahan
makanan khas Lumajang yang akan diperkenalkan bersamaan di dalamnya. Daya tarik
lokal akan menambah ciri khas dan keotentikan objek wisata.
10
8. Promosi yang efektif dan efisien terhadap keberadaan dan eksotika yang ditawarkan
oleh objek wisata pantai Dampar di pesisir kabupaten Lumajang. Promosi dapat
dilakukan oleh gerakan kepemudaan daerah atau melalui situs sosial atau web yang
dimiliki oleh daerah, atau melalui ssarana lainnya yang lebih efektif.
9. Peran pemerintah yang fleksibel dalam memberikan dukungan utuk mengelola objek
wisata daerah sebagai aplikasi otonomi daerah, dan perizinan yang tidak berbelit-belit,
serta penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih menjadi kunci utama dalam
pengembangan dan pembangunan objek wisata pantai Dampar tersebut.
Beberapa tahapan di atas adalah untuk pengembangan potensi kelautan yang ditujukan
kepada potensi objek pariwisata kelautannya. Namun untuk potensi kelautan yang lainnya
yaitu berupa hasil tangkapan ikan dari para nelayan juga harus dikembangkan dan
ditingkatkan sehingga terjadi keseimbangan di dalamnya. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan potensi hasil tangkapan ikan para nelayan di kawasan
pesisir kabuten Lumajang ini, antara lain:
1. Memberikan bantuan modal perahu atau jaring secara cuma-cuma atau kredit dengan
bunga sangat rendah kepada nelayan.
2. Memperbaiki fasilitas Tempat Pelelangan Ikan sehingga lokasinya mejadi layak dan
bagus.
3. Memberikan harga yang pantas dan selayaknya terhadap hasil tangkapan ikan nelayan.
4. Memberikan fasilitas dan akses yang memudahkan nelayan untuk menjual ikan hasil
tangkapan untuk diolah secara baik dan terencana. Fasilitas tersebut adalah dengan
adanya Koperasi nelayan. Koperasi nelayan merupakan suatu badan hukum dengan
sistem bagi hasil untuk anggota koperasi yang sifatnya kekeluargaan. Dengan adanya
koperasi nelayan yang dikelola dengan bersih dan baik akan sangat membantu
anggotanya (nelayan) dalam meningkatkan taraf hidup.
5. Memberikan penyuluhan dan pelatihan terhadap istri nelayan agar menjadi ibu-ibu
mandiri. Sehinga mereka dapat mengelola hasil tangkapan ikan secara mandiri dan
terlebih lagi mampu menghasilkan produk olahan ikan sendiri. Produk olahan ikan
yang diolah sendiri akan lebih banyak menghasilkan keuntungan daripada ikan yang
dijual kepada pengepul atau diekspor. Selain itu meningkatkan konsumsi ikan dalam
negeri juga akan memberikan dampak langsung terhadap nelayan.
6. Pengaktifan kembali pasar ikan di pasar kota agar nelayan daerah dapat menjadi
pemasok ikan di daerahnya sendiri tanpa menyuplai ikan dari daerah lain.
11
E. Analisa Pengembangan Potensi dan Strategi Pengimplementasian Potensi Kelautan
di Kabupaten Lumajang
Sedikit perubahan akan membawa dampak besar, mungkin itu adalah sebuah kalimat
yang akan mengawali untuk melakukan pengembangan terhadap potensi keluatan yang
dimiliki di pesisir Kabupaten Lumajang ini. Pengembangan serta pengolahan yang dilakukan
akan membawa pengaruh yang berbeda bukan hanya bagi lingkungan tapi juga terhadap
masyarakatnya. Pengembangan itu sendiri berarti adanya proses untuk melakukan sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan adanya pengolahan pengembangan potensi yang
ada diharapkan akan mampu memberikan dampak baik bagi semua kalangan utamanya
masyarakat di daerah tersebut. Kabupaten Lumajang merupakan sebuah kabupaten kecil yang
kurang berkembang, segi perekonomian masyarakatnya pun masih tergolong sangat rendah.
Tolak ukur yang menjadikan suatu daerah dapat berkembang dengan baik adalah seberapa
banyak orang yang masuk atau mengunjungi daerah tersebut sehingga menunjang kegiatan
perekonomian di dalamnya. Selama ini beberapa hal yang mampu ditawarkan oleh kabupaten
kecil ini masih terbilang sedikit. Padalah sebenarnya banyak potensi yang dapat ditawarkan
apabila potensi tersebut mampu dikembangkan dan diolah secara baik. Potensi daerah yang
saat ini sedang santer dibicarakan adalah tentang potensi pertambangan pasir besi yang
kualitasnya paling baik hingga diekspor ke Jepang. Namun pada kenyataannya hal tersebut
belum mampu memberikan manfaat yang meluas bagi masyarakat daerahnya, dan justru
hanya dinikmati sebagian kalangan saja yaitu kalangan swasta yang mengelola tambang pasir
tersebut.
Selain potensi pasir besi yang sudah terlanjur dikelola dan dimanfaatkan oleh
kalangan tertentu saja dan belum mampu untuk memberikan manfaat yang luas bagi
masyarakatnya, Lumajang juga memiliki potensi lain yaitu berupa potensi kelautan yang
apabila dikembangkan dan diolah akan banyak memberikan manfaat. Maanfaat yang akan
diperoleh dari pengembangan dan pengelolaan potensi kelautan yang dimiliki Kabupaten
Lumajang ini dapat mencakup bebera aspek antara lain:
1. Aspek Ekonomi
Dari segi aspek ekonomi, pengembangan potensi kelautan di Kabupaten Lumajang
sudah dapat terlihat gambarannya. Apabila pantai Dampar dan beberapa kawasan
pantai di sekitarnya dikelola dan direnovasi secara menarik maka akan mendatangkan
12
keuntungan ekonomi yang sangat besar. Kawasan objek wisata akan menambah
pendapatan daerah, masyarakat sekitar (msyarakat peisir) akan mendapat lapangan
pekerjaan baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Semakin banyak jumlah
orang yang berkunjung ke daerah Lumajang maka akan semkin banyak pula Rupiah
yang dibelanjakan di daerah tersebut. Sehingga arus perekonomian akan lancar dan
tingkat perekonomian masyarakatnya akan meningkat pula. Selain itu, apabila
keberadaan nelayan di pesisir Lumajang semakin berkembang, jumlah tangkapan ikan
meningkat, tingkat penjualan ikan semakin tinggi dan taraf hidup para nelayan akan
semakin terangkat naik pula. Sehingga tingkat kemiskinan berkurang karena tingkat
pendapatan masyarakatnya meningkat pula. Kegiatan usaha masyarakat akan cepat
berkembang dengan semakin baiknya tingkat pendapatan dan arus perputaran uang di
daerah tersebut.
2. Aspek Sosial
Dengan adanya banyak pengembangan dan pengelolaan potensi kelautan yang
dilakukan, maka akan membawa dampak sosial yang lebih kompleks. Kehidupan
masyarakat pesisir yang awalnya cenderung tertinggal dan terpinggirkan seiring
dengan semakin ramainya pengunjung kawasan objek wisata maka keberadaan sosial
masyarakat pesisir akan menjadi terangkat. Kehidupan masyarakat pesisir juga akan
semakin berkembang seiring dengan berkembangnya lingkungan mereka tinggal.
Kawasan objek wisata akan menarik beragam orang untuk datang, dan masyrakat
pesisir akan berinteraksi dengan lebih banyak orang sehingga kehidupan mereka akan
semakin meningkat dan lebih maju dari sebelumnya. Kesenjangan yang terjadi antara
kehidupan di perkotaan dengan kehidupan di pesisir akan semakin menyempit.
3. Aspek Budaya
Potensi kawasan objek wisata pantai Dampar dan sekitarnya apabila dikembangkan
dan dikelola tentunya juga harus memberikan keunikan tersendiri daripada kawasan
lainnya. Hal tersebut akan menjadi menarik dengan adanya keberadaan masyarakat
asli setempat sebagai icon pengembangnya. Masyarakat pesisir selatan Kabupaten
Lumajang adalah masyarakat yang berbudaya, mereka memiliki ciri khas sendiri.
Dengan keberadaan kawasan wisata, maka kebudayaan mereka akan menjadi
terangkat dan semakin berkembang jika dipadukan menjadi desa wisata atau kawasan
wisata. Adanya tuntutan menarik perhatian akan menjadi cambuk atau semangat
tersendiri bagi masyarakat untuk lebih kreatif sehingga minat pengunjung semakin
13
banyak. Masyarakat akan lebih berfikiran terbuka dan tidak segan untuk melakukan
perubahan demi melakukan pengembangan ke arah yang lebih baik.
Selain memberikan dampak yang baik, pengembangan an pengelolaan potensi kelautan di
Kabupaten Lumajang juga kan membawa dampak yang kurang baik pula. Karena dampak
positif dan dampak negatif itu selalu berjalan beriringan. Adpun dampak negatif yang
kemungkinan akan ditimbukan dari pengelolaan kawasan pantai Dampar dan sekitarnya
untuk menjadi objek wisata adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Pantai Dampar dan sekitarnya yang awalnya masih bersih dan alami, setelah
dibuka menjadi kawasan wisata akan menjadi semakin tidak alami. Semakin banyak
pengunjung, maka semakin banyak pula sampah yang akan ditinggalkan.
2. Kawasan pantai dan laut akan rentan terhadap pencemaran dan kerusakan biota serta
terganggunya keseimbangan ekosistem.
3. Masyarakat sekitar yang lingkungannya di kawasan wisata akan tumbuh menjadi
masyarakat yang materialistis. Karena mereka akan menggantungkan hidupnya dari
kawasan objek wisata dan mengadalkan rupiah dari pengunjung yang datang.
4. Serta berbagai dampak negatif lainnya yang tidak dapat diperkirakan.
Sangat tidak mudah untuk melakukan pengelolaan dan pengembangan terhadap
sesuatu yang baru dan belum pernah diolah sebelumnya. Begitu juga untuk pengembangan
potensi kelautan di Kabupaten Lumajang ini. Meskipun sebelumnya memang sudah ada
beberapa objek wisata pantai yang sudah diolah seperti pantai Mbambang, namun segi
pegolahannya juga tidak terlalu besar dan antusiasme masyarakat untuk ikut berperan serta
mengembangkannya juga cenderung rendah. Apalagi untuk upaya pengelolaan bagi kawasan
baru seperti pantai Dampar dan sekitarnya. Akan banyak kendalaya yang dihadapi untuk
mengimplementasikan rencana pengembangan potensi kelautan di kabupaten Lumajang.
Pembukaan sebagai objek wisata pantai sebelumnya akan bertentangan dengan usaha
pelestarian pantai. Namun apabila pengelolaan yang dilakukan terhadap potensi kelautan
diimbangi pula dengan usaha pelestarian pantai maka pengambangan tersebut akan
berdampak seimbang bagi masyarakat dan juga bagi alam.
Dalam pelaksanaan pengembangan potensi kelautan di Kabupaten Lumjang ini
sangat memerlukan peranan dari berbagai pihak selain masyarakat, utamanya adlah dari
pemerintah daerah. Pengelolaan terhadapa kawasan wisata pantai dampar ini dapat dilakukan
mandiri oleh daerah atau juga bahkan oleh swasta. Apabila kawasan pantai tesebut ingin
14
dikembangkan oleh pemerintah daerah maka harus mengerahkan Dinas Pariwisata dengan
menggunakan dana pembangunan dan dana operasionaldari APBD. Sehingga seluruh
pendapatan 100% akan masuk ke kas daerah. Seangkan apabila Pemerintah Daerah tidak
mampu untuk menangani pengelolaan kawasan wisata, maka juga dapat diserahkan untuk
dikelola oleh pihak swasta dimana pihak swasta akan menginvestasikan sejumlah dana untuk
pengembangan dan operasionalnya. Dan 20 % pendapatn akan diterima oleh daerah
sedangkan sisanya didapatkan oleh swasta. Dikelola oleh Pemerintah daerah atau swastapun
sebenarnya bila itu kawasan objek wisata keduanya akan tetap mempengaruhi kehidupan
masyarakat sekitar. Namun tetap kebijakan yang digunakan dan diambil spenuhnya
tergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Strategi pengembangan terhadap potensi kelautan yang terdapat di Kabupaten
Lumajang memang semuanya tergantung dari Pemerintah Daerah. Karena pada dasarnya
kewenangan untuk mengolahnya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah.
Begitupula upaya untuk mensejahterakan masyarkat pesisir yang kehidupannya cenderung
dibawah kemiskinan tersebut. Apabila Pemerintah Daerah serius untuk mengelola dan
berupaya untuk mengentaskan kemiskinan di daerah pesisir, maka kebijakan yang diambil
akan tepat sasaran. Pembangunan koperasi nelayan akan digalakkan, perizinan terhadap
pendirian lembaga keuangan yang ikut mendukung memberikan bantuan kredit kepada
nelayan untuk mengembangkan modalnya dalam berlayar akan dipermudah. Serta akses jalan
menuju ke daerah pesisir akan segera direvitalisasi secepat dan sebaik mungkin.
F. Kesimpulan dan Rekomendasi
Potensi kelautan yang dimiliki oleh Kabupaten Lumajang sangat besar, beberapa
potensi tersebut antara lain berupa:
1. Kawasan pantai yang dapat digunakan sebagai objek wisata yang dapat dikelola dan
dikembangkan secara terencana dan terarah. Kawasan pantai Dampar yang memiliki
kenampakan alam yang sangat bagus yaitu adanya danau yang terdapat di tepian
pantai merupakan kawasan yang unik dan menarik. Serta beberapa kawasan pantai
lainnya di sekitar pantai dampar yang dapat ikut dikelola seperti pantai tlepuk, watu
godek, dan lain-lain. Apabila kawasan pantai Dampar tersebut dikelola menjadi
kawasan pantai wisata dengan diiringi berbagai fasilitas pengunjung yang
menunjang. Maka keberadaanya akan banyak memberikan keuntungan materi bagi
daerah dan utamanya bagi masyarakat pesisir. Sehingga kesejahteraan masyarakat
15
pesisir dapat pula terangkat seiring dnegan berkembangnya objek wisata pantai.
Pengelolaan kawasna wisata pantai dampar tersebut dapat dikelola sendiri oleh
daerah dengan Dinas Pariwisata serta dapat pula bekerjasama dengan pihak swasta
yang dapat menginvstasikan modalnya ke daerah untuk mengelola potensi tersebut.
Namun kebijakan pemerintah apabila potensi tersebut dikelola oleh pihak swasta
maka harus tepat sasaran dan berdayaguna bagi masyarakat utamanya.
2. Potensi hasil laut yang cukup melimpah sebisa mungkin keberadaannya dapat
dimanfaatkan secara baik utamanya oleh para nelayan. Perlu dukungan bagi nelayan
untuk dapat meningkatkan hasil tangkapan ikannya. Seperti bantuan modal nelayan,
didirikannya Koperasi Nelayan, serta perbaikan sistem pengelolaan Tempat
Pelelangan Ikan. Dengan begitu keberadaan potensi ikan yang terdapat di kelautan
Lumajang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakatnya. Apabila jumlah
tangkapan ikan nelayan kuotanya telah baik, maka perlu pula adanya pemberdayaan
masyarakat untuk mengelola hasil tangkapan ikan nelayan, utamanya kaum ibu
sehingga masyarakat pesisir dan nelayan dapat menjadi masyarakat yang mandiri
dan produktif.
3. Potensi kelautan yang dimiliki oleh Kabupaten Lumajang bukan hanya dari segi
Pariwisata dan Perikanan laut yang dihasilkan. Namun adanya potensi pasir besi
terbaik yang kandungannya banyak ditemukan di sekitar pantai selatan Kabupaten
Lumajang (wot galih). Potensi pasir pantai yang dikelola segabai tambang pasir
dimana pengelolaanyasebagian besar masih oleh swasta dan belum memberikan
dampak positif dan keuntungan bagi masyarakat perlu ditinjau ulang. Sehingga
keberadaan tambang pasir di pantai selatan Kabupaten Lumajang masih tetap
Berwawasan Lingkungan dengan mempertimbangkan tiga pilar yaitu pilar
lingkungan hidup, ekologi dan juga sosial budaya masyarakatnya.
Pemerintah Daerah perananya memang sangatlah penting dalam upaya
pengembangan dan pengelolaan potensi kelautan yang terdapat di Kabupaten Lumajang.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah harus lebih konsisten dan berperan aktif dalam
meningkatkan kapasitas wilayahnya dengan menggali serta mengembangkan potensi yang
sudah ada demi kesejahteraan masyarakatnya. Pembengunan dan perizinan yang dapat
dilakukan dan diberikan oleh Pemerintah Daerah harus lebih terencana dan selektif serta tepat
sasaran.
16
Biodata Penulis
Motivasi mengikuti seleksi Sail Raja Ampat 2014:
Sejak kecil saya selalu tertarik travel, budaya, dan juga alam. Sehingga sejak kecil
saya sudah memiliki cita-cita dan keinginan untuk dapat berkeliling Indonesia. Saya begitu
tertarik dan terpesona dengan kekayaan alam dan lautan yang dimiliki Indonesia. Setiap saya
menonton acara di televisi yang menyiarkan tentang lautan dan kekayaan alam nusantara saya
begitu tertarik untuk melihatnya dna berharap suatu saat saya dapat berdiri di sana. Saya
sangat bangga dengan anugerah yang dimilki Indonesia, meskipun terkadang terdapat
beberapa hal ulah masyarakatnya tau elitepolitik pemerintahan yang membuat saya geram
terhadapnya. Namun bagaimanapun keberadaan negara ini tetaplah elok dan sangat luar biasa
bagi saya.
Bagaimanapun keadaannya Indoneia tetaplah negara yang sangat Indanh yang snagt
kenal. Saya tumbuh dan dibesarkan di negara ini. Saya berdiri di atas tanahnya, meminum
airnya, memakan hasil buminya, dan juga sangat menggemari hasil ikan lautnya. Sedapat
mungkin saya harus mampu menjadi anak bangsa yang mampu berguna bagi Tanah Airnya,
saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Suatu hari saya pernah
berfikir, tentang kekayaan terbesar negeri ini dan di lain sisi mengapa masyarakatnya yang
begitu menggantugkan terhadap kekayaan alam tersebut tidak pernah bisa hidup sejahtera dan
layak. Kehidupan para nelayan dan masyarakat pesisir contohnya, sangat memprihatinkan
terkadang saya melihat perbedaan sisi yang saya amati antara masyarakat pinggiran dengan
masyarakat perkotaan yang fasilitas serba ada.
Nama : Nur Indah Kurniawati
Tempat / tanggal lahir : Lumajang, 28 April 1994
Pendidikan : S-1, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Alamat : Jl. Suwandak Barat Gg. II / 8 Lumajang
No. HP : 085749844387
E-mail : [email protected]
Twitter : @NurIndahkurnia1
17
Saya sangat berharap besar untuk memiliki kesempatan dalam kegiatan Sail Raja
Ampat 2014 yang dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur
ini. Sehingga darinya saya dapat memperoleh gambaran nyata tentang kebaharian serta
kehidupan lautan yang sebenarnya. Sebagai jiwa muda saya sangat haus akan pengalaman
dan pengetahuan. Oleh karena itu, semoga misi yang saya bawa dan sedikit gambaran
pemikiran saya yang tertuang dalam Proposal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh
Dinas Kepemudaan dan Olahraga untuk menerima saya sebagai peserta Sail Raja Ampat
2014.
Saya yakin, akan ada sedikit jalan terang menujunya apabila kita membawa
kebaikan bersamanya. Begitupula dengan tulisan yang saya buat ini, di dalamnya terdapat
harapan banyak orang utamanya masyarakat pesisir yang telah menunggu lama untuk
mendapatakan kesejahteraan. Semoga tulisan saya ini dapat dibaca oleh Anda sekalian yang
dapat memberikan perannya secara nyata. Atau setidakya apabila saya diterima menjadi
peserta Sail Raja Ampat 2014 saya akan banyak belajar dan membandingkan dari kehidupan
lautan dan pesisir di daerah lain untuk dapat saya aplikasikan dan implementasikan di daerah
saya sendiri. Karena sekarang saatnya yang muda yang bergerak untuk ikut berpartisipasi
membangun negerinya. Seperti yang dikatakan John F. Kenedy “Jangan hanya menuntut
Negara dapat memberimu apa, tapi apa yang bisa kamu berikan kepada Negara”. Demikian
sedikit yang bisa saya gambarkan tentang motivasi untuk mengikuti kegiatan Sai Raja Ampat
2014. Terimaksih.
Malang, 07 Maret 2014
Penulis ,
Nur Indah Kurniawati