PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

21
PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Husna M. & Tri Jazilatul K. Fakultas Ekonomi, Universitas Jember Pendahuluan Indonesia merupakan Negara dengan potensi sumberdaya yang besar. Posisi geografi Indonesia yang strategis juga banyak memberikan konstribusi bagi perkembangan perekonomian negara. Kita mengetahui, kekayaan sumberdaya yang dimiliki Indonesia tidak terbatas pada sumberdaya alamnya saja. Harus kita sadari juga bahwa, Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang juga sangat berkompetensi di berbagai bidang. Dengan berbagai potensi alamiah yang dimiliki Indonesia, wajar jika kita selalu memimpikan adanya kesejahteraan dan kemakmuran di negeri kita ini. Potensi sumberdaya alam Indonesia ternyata tidaklah memberikan konstribusi besar pada pendapatan nasional. Sebagai contoh pada bidang pertanian dan pertambangan ynag potensinya sudah tidak dapat diragukan lagi. Beberapa sektor pada bidang ini memang menjadi sumber pendapatan negara diantaranya, sektor holtikultura, kehutanan, perikanan, perkebunan, pertambangan, peternakan, dan tanaman pangan. Namun sumbangan dari berbagai sektor ini tidaklah besar.

Transcript of PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN

PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Husna M. & Tri Jazilatul K.

Fakultas Ekonomi, Universitas Jember

Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara dengan potensi

sumberdaya yang besar. Posisi geografi Indonesia yang

strategis juga banyak memberikan konstribusi bagi

perkembangan perekonomian negara. Kita mengetahui,

kekayaan sumberdaya yang dimiliki Indonesia tidak

terbatas pada sumberdaya alamnya saja. Harus kita

sadari juga bahwa, Indonesia memiliki sumberdaya

manusia yang juga sangat berkompetensi di berbagai

bidang. Dengan berbagai potensi alamiah yang dimiliki

Indonesia, wajar jika kita selalu memimpikan adanya

kesejahteraan dan kemakmuran di negeri kita ini.

Potensi sumberdaya alam Indonesia ternyata

tidaklah memberikan konstribusi besar pada pendapatan

nasional. Sebagai contoh pada bidang pertanian dan

pertambangan ynag potensinya sudah tidak dapat

diragukan lagi. Beberapa sektor pada bidang ini memang

menjadi sumber pendapatan negara diantaranya, sektor

holtikultura, kehutanan, perikanan, perkebunan,

pertambangan, peternakan, dan tanaman pangan. Namun

sumbangan dari berbagai sektor ini tidaklah besar.

2

Pengelolaan bidang pertanian dan pertambangan

seharusnya menjadi prioritas pemerintah. Menginagn

besarnya potensi yang dimiliki bidang pertanian dan

pertambangan. Selama ini kita menganggap bidang inilah

yang berkonstribusi besar dalam perekonomian Indonesia.

Namun sangat disayangkan, potensi alam yang begitu

besar masih tidak terkelola dengan baik dan didominasi

pihakasing. Sehingga hasil yang diperoleh Indonesia

sebagai pemilik atas sumber-sumber tersebut tidak

maksimal.

Selama ini, hampir seluruh potensi sumberdaya alam

di Indonesia lebih di dominasi oleh para pemodal dan

pihak asing terutama pada sektor pertambangan,

perkebunan, dan pariwisata. Selain itu, pada bidang-

bidang lain seperti pertanian, perikanan, peternakan

dan lain sebagainya belum dikelola dengan baik.

Banyak permasalahan yang dimiliki Indonesia dalam

pengolahan sumberdaya alamnya. Permasalahan terbesar

terdapat pada ketidaktersedianya modal serta kurangnya

keterampilan yang dimiliki masyarakat Indonesia. Para

pemodal lokal Indonesia lebih tertarik untuk

menginvestasikan modalnya pada bidang pertambangan.

Karena bidang ini dianggap lebih menguntungkan dalam

perdagangan internasional. Hal tersebut mengakibatkan

terjadinya kesenjangan sosial pada masyarakat

Indonesia. Dapat kita lihat pada kondisi masyarakat

3

Indonesia saat ini. Mereka yang memiliki modal bisa

menguasai berbagai sektor perekonomian. Namun,

masyarakat yang tidak memiliki modal tetap terpuruk

dalam ketidak berdayaannya. Hal ini merupakan salah

satu efek globalisasi dan berkembangnya sistem ekonomi

kapitalis di Indonesia.

Dalam ekonomi kapitalis seperti pada dunia global

saat ini orang yang memiliki modal dapat dengan mudah

berkembang mengikuti arus yang ada. Namun dilain sisi

kesenjangan sosial antara kaum buruh dan pemodal akan

semakin besar. Yang menjadi prioritas dalam

perekonomian adalah pemilik modal. Hak-hak dan

kepentingan tenaga kerja biasanya terabaikan karena

mereka dituntut untuk dapat memberikan hasil maksimal

terhadap para pemilik modal. Contoh nyata dari hal

tersebut adalah sistem pembagian deviden saham

perusahaan.

Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat

kita hindari. Untuk dapat tetap bertahan dalam berbagai

perubahan yang ada, setiap Negara harus terus melakukan

pembangunan. Negara harus membaca peluang-peluang yang

bisa di maanfaatkan untuk meningkatkan perekonomiannya.

Dalam hal ini dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang

inovativ.

4

Dalam kondisi perekonomian indonesia yang seperti

ini ternyata ada kekuatan ekonomi yang mampu menopang

perekonomian nasional. Usaha mikro,

kecil dan menengah (UMKM) ternyata mampu mampu menjawab

tantangan perekonomian global ni negri ini. Bahkan

sumbangan UMKM pada PDB nasional indosia adalah yang

terbesar dalm beberapa tahun terakhir.

Pembahasan

Indonesia merupakan salah satu negara denagn

pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Indonesia juga

termasuk dalam bagian negara-negara G-20. Terbukti,

dengan status perekonomian yang masih tergolong sebagai

negara berkembang, Indonesia telah memiliki posisi

penting dalam perekonomian global. Posisi Indonesia

dalam dunia perekonomin global patut diperhitungkan

oleh negara-negara asing.

IMF dan World Bank memprediksikan pertumbuhan

perekonomian global padatahun 2012 akan mengalami

penurunan. Sebagai anggota G-20 perekonomian Indonesia

tergolong stabil dengantingkat pertummbbuhan mencapai

6%. Diantara Negara-negara anggota G-20 lainnya,

Indonesia termasuk satu dari dua Negara yang

pertumbuhan perekonomiannya mencapai 6% bersama Cina.

Hal tersebut menunjukkkan bahwa perekonomian Indonesia

cukup stabil bahkan jika dibandingkan dengan Negara-

negara maju lainnya.

5

Banyak yang menyangka bahwa perekonomian Indonesia

banyak ditopang oleh kekayaan sumberdaya alam yang

dimilikinya. Tidak banyak yang mengetahui bahwa

penyumbang PDB terbesar adalah sektor jasa seperti

jasa keuangan, ritel, dan telekomunikasi. Sektor

pertambangan, minyak dan gas serta perkebunan ternyata

hanya menyumbangkan 11% dari PDB Indonesia. Dari hal

tersebut dapat dilihat bahwa perekonomian Indonesia

memang ditopang oleh kekuatan pasar lokal dan

domestik. Indutri UMKM memegang peran penting dalam

peran penting dalm perekonomian indonesia.

UMKM

UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah

merupakan jenis usaha yang paling banyak di Indonesia.

Di Indoneisa UMKM di atur dalam UU No. 20 Tahun 2008.

Berbagai kriteria usaha UMKM juga di jelaskan dalam

undang-undang tersebut. UU No. 20 Tahun 2008 juga

menyebutkan bahwa UMKM merupakan usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha yang lebih besar

serta, memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dalam UU No. 20 Tahun 2008

disebutkan kriteria UMKM sebagai berikut:

6

Usaha mikro:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Ciri-ciri usaha mikro, antara lain:

a. Jenis barang / komoditi usahanya tidak selalu

tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.

b. Tempat usahanya tidak selalu menetap,

sewaktu-waktu dapat pindah tempat.

c. Belum melakukan adimistrasi keuangan yang

sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan

keuangan keluarga dengan keuangan usaha.

d. Sumber daya manusia (pengusahanya) belum

memiliki jiwa wirausaha yang memadai.

e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat

rendah.

f. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun

sebagian dari mereka sudah akses kelembaga

keuangan non bank.

g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau

persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.

Usaha kecil:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima

7

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupaih) sampai

dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

Ciri-ciri usaha kecil, antara lain:

a. Jenis barang / komoditi yang diusahakan

umumnya sudah tetap tidak gampang berubah.

b. Lokasi / tempat usaha umumnya sudah menetap

tidak berpindah-pindah.

c. Pada umumnya sudah melakukan administrasi

keuangan walau masih sederhana, keuangan

perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.

d. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan

legalitas lainnya termasuk NPWP.

e. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki

pengalaman dalam berwirusaha.

f. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal

keperluan modal.

g. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen

usaha dengan baik seperti bussines planning.

Usaha menengah:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai

8

dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Ciri-ciri usaha menengah, antara lain:

a. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan

organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan

lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas

antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran,

dan bagian produksi.

b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan

menerapkan sistem akuntansi dengan teratur,

sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian

atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan.

c. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan

organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek,

pemeliharaan kesehatan dan lain-lain.

d. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas

antara lain izin tetangga, izin usaha, izin

tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan, dan

lain-lain.

e. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanan

perbankan.

9

f. Pada umumnya telah memiliki sumber daya

manusia yang telah terlatih dan terdidik.

Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa,

UMKM merupakan jenis usaha yang paling sesuai

dikembangkan di Indonesia saat ini. Dari segi keuangan,

modal yang digunakan relatif kecil. Aset-aset

perusahaanpun masih dalam nilai yang relatif kecil

pula. Sumberdaya manusia pada UMKM, khususnya usaha

mikro belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai serta

memiliki tingkat pendidikan yang rata-rata rendah.

Jenis produksi pada UMKM cenderung tidak tetap karena

mengikuti kondisi industri itu sendiri. Segi pemasaran

UMKM masih bersifat sederhana dan tradisional.

Permasalahan pada UMKM

Permasalahan umum pada UMKM adalah permasalahan

keuangan dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan

industrinya. Hal tersebut menjadikan keberlanjutan UMKM

menjadi sangat rendah. Pada saat usaha yang sedang

berjalan perusahaan bisa terbentur dengan berbagai

permasalahan seperti masalah keuangan. Karena pengelola

tidak memiliki pengetahuan yang memadai, industri-

industri seperti ini akan terancam tutup.

Masalah keuangan UMKM tidak sebatas pada modal

saja, namun juga mencakup permasalahan lain seperti

pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan. Kurangnya

10

pengetahuan pemilik usaha membuat pencatatan

keuangannya tidak teratur dengan baik. Tidak jarang

terjadi pencampuradukan

uang pribadi dan usaha. Ketidak jelasan pencatatan

keuangan inilah yang pada akhirnya menyebabkan

perusahaan atau industri kesulitan mendapatkan pinjaman

modal dari bank ataupun lembaga keuangan non bank

lainnya.

Permasalahan dalam sumberdaya manusia pada UMKM

sangatlah kompleks. Permasalahan yang ada meliputi hal

dasar dalam usaha, yaitu pengelolaan atau manajemen.

Banyak industri UMKM yang belum memiliki manajemen yang

baik. Sehingga banyak kegiatan usaha yang hanya

mengalir mengikuti arus tanpa tujuan jangka panjang dan

prospek usaha yang jelas. Rendahnya tingkat pendidikan

menjadi alasan utama keterbatasan pengetahuan pemilik

usaha. Selain itu para pelaku usaha biasanya hanya

memilki keterampilan seadanya. Mereka jarang, bahkan

tidak mandapatkan pelatihan yang memadai untuk

mengembangkan usaha mereka. Sehingga perkembangan usaha

yang dijalankan lambat.

Selain permasalahan tersebut, regulasi dari

pemerintahpun kurang memadai. Untuk mendapatkan surat

izin usaha, para pengusaha dihadapkan masalah birokrasi

yang rumit. Sehingga banyak industri-industri yang

belum memiliki izin usaha. Padahal, seperti yang kita

11

ketahui, perizinan ini diperlukan sebagai legalitas

usaha.

Pemberdayaan UMKM

Melihat potensi yang dimilki UMKM, sudah

selayaknya kita memberikan prioritas terhadap

pemberdayaan UMKM. Sebagai akademisi. Kita harus

memberikan sumbangsih terhadap pemberdayaan UMKM. Dalam

penerapan ilmu-ilmu yang dimiliki, kita memerlukan UMKM

sebagai sarana pengaplikasian. Dengan tujuan, perbaikan

pada sistem yang ada pada industri UMKM.

Menyikapi permasalahan keuangan UMKM. Kita dapat

memberikan sumbangsih berupa pelatihan dan pengarahan.

Pelatihan disini dapat berupa pelatihan pencatatan

keuangan sederhana seperti mengelompokkan jenis-jenis

transaksi keuangan. Selain itu juga perlu dilakukan

pelatihan pengelompokan aset usaha berdasarkan sumber-

sumbernya. Dengan demikian diharapkan pelaku usaha

dapat membuat pencatat keuangan internal mereka.

Sehingga pelaku usaha dapat melihat dinamika usaha yang

dijalankannya.

Pihak pemerintah Indonesia, telah mempermudah

pemberian modal usaha pada pelaku ekonomi aktif seperti

UMKM melalui perbankan. UMKM yang belum berupa badan

usaha dapat mengajukan pinjaman dengan cara membuat

kelompok usaha. Banyak pelaku usaha yang belum

12

mengetahui prosedur peminjaman seperti ini. Sebagai

upaya pemberdayaan, kita bisa mengarahkan pelaku usaha

untuk lebih mengetahui prosedur-prosedur yang ada di

perbankan.

Pengarahan yang dapat kita berikan bisa berupa

strategi-strategi dalam usaha, seperti strategi

pembelanjaan usaha. Pera pelaku usaha juga membutuhkan

pelatihan keterampilam dalm manajemen usaha. Hal ini

bertujuan agar pengelolaan usaha lebih terorganisir

dengan baik. Sebagaimana yang kita ketahui tujuan dari

pemberdayaan UMKM ini adalah untuk mewujudkan

kesinambungan industri UMKM di Indonesia.

Kesimpulan dan Saran

Sebagaimana kita ketahui, industri UMKM merupakan

jenis usaha yang paling tepat di terapkan di Indonesia

pada saat ini. Industri UMKM sangat sesuai dengan

kondisi masyarakat Indonesia. Dalam industri UMKM modal

yanga dibutuhkan dalam usaha relatif kecil. Bidang

usaha UMKM pun dapat disesuaikan dengan kemampua pelaku

usaha.

Industri UMKM, merupakan penyumbang PDB terbesar

perekonomian Indonesia. selain itu penyerapan tanga

kerja pada UMKM juga sangat signifikan. Jika

pengelolaan UMKM dilakukan dengan baik, dampak terhadap

kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesiapun

akan jauh lebih baik, untuk itu, kita sebagai akademisi

13

perlu melakukan pemberdayaan UMKM. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan kontinyuitas industri UMKM.

Pihak pemerintah juaga diharapkan dapat mendukung

pemberdayaan industri UMKM. Sebagi bentuk dukungan yang

harus di berikan pemerintah adalah dengan mempermudan

birokrasi pembuatan surat izin usaha maupun

berbagai syarat-syarat administrasi lainnya. Dengan

kerjasama berbagai pihak, prediksi dunia terhadap

perekonomian Indonesia yang akan meningkat menjadi No.

7 dunia akan sangat mudah terwujud.

14

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Sukirno, S. 2008. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta:

Rajawali Press

Nuraini, I. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang:UMM Press

Internet

Digilib.petra.ac.id, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, tersedia

online pada:

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?

page=1&submit.x=0&submit.y=0&qu

al=high&fname=/jiunkpe/s1/mbis/2010/jiunkpe-ns-s1-2010-

31406127-16674-usaha_mikro- chapter2.pdf. diakses pada

tanggal 28 Januari 2012

15

LAMPIRAN

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Husna Muhtaroh

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Banyuwangi, 06

September 1993

c. Alamat Lengkap : Jl. Jawa 4 No. 2B

Jember

d. Jurusan/Fakultas/Universitas :

Manajemen/Ekonomi/Universitas

16

Jember

e. No. Telp. Genggam : 08990117516

f. Alamat e-mail :

[email protected]

2. Anggota

a. Nama Lengkap : Tri Jazilatul

Khasanah

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Jember, 23 Maret

1993

c. Alamat Lengkap : Jl. Jawa II/E No.

14 Jember

d. Jurusan/Fakultas/Universitas :

IESP/Ekonomi/Universitas Jember

e. No. Telp. Genggam : 08990834634

f. Alamat e-mail :

[email protected]

17

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Husna Muhtaroh

NIM : 110810201309

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang

berjudul “Pemberdayaan UMKM Inovativ dalam Peningkatan

Kesejahteraan Perekonomian Indonesia” adalah benar-

benar karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya

sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada

institusi manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya

bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya

sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan

sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak

mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika

ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 23 Oktober 2012

Yang menyatakan,

18

( Husna Muhtaroh )

NIM. 110810201309

PESERTA LING ART ESSAY COMPETITION 2012

1. Judul Esai : Pemberdayaan UMKM Inovatif dalam Peningkatan Kesejahteraan Perekonomian Indonesia

2. Nama Ketua : Husna Muhtaroh3. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 06 September 19934. Alamat : Jl Jawa 4 No 2B, Kel. Sumbersari,

19

Jember 5. Jurusan/ Fakultas : Manajemen/ Ekonomi6. Semester/ Universitas : III/ Universitas Jember7. Email : [email protected]. No. telepon genggam : 089901175169. Anggota Penulis :

a. Nama : Tri Jazilatul Khasanahb. Tempat, tanggal lahir : Jember, 23

Maret 1993c. Alamat : Jl Jawa II/E No

14, Kel. Sumbersari

Jemberd. Jurusan/ Fakultas : IESP/ Ekonomie. Semester/ Universitas : III/

Universitas Jemberf. Email : [email protected]. No. telepon genggam : 08990834634

10. Transfer pendaftaran melalui bank BNI pada tanggal 24 Oktober 2012 dengan nomor transaksi transfer 0234178261

Jember, 23 oktober 2012

20

( Husna Muhtaroh )

Scan Kartu Tanda Mahasiswa

Scan Tanda Bukti Pembayaran

21