PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Transcript of PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN UMKM INOVATIF DALAM PENINGKATAN
PEREKONOMIAN INDONESIA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Husna M. & Tri Jazilatul K.
Fakultas Ekonomi, Universitas Jember
Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara dengan potensi
sumberdaya yang besar. Posisi geografi Indonesia yang
strategis juga banyak memberikan konstribusi bagi
perkembangan perekonomian negara. Kita mengetahui,
kekayaan sumberdaya yang dimiliki Indonesia tidak
terbatas pada sumberdaya alamnya saja. Harus kita
sadari juga bahwa, Indonesia memiliki sumberdaya
manusia yang juga sangat berkompetensi di berbagai
bidang. Dengan berbagai potensi alamiah yang dimiliki
Indonesia, wajar jika kita selalu memimpikan adanya
kesejahteraan dan kemakmuran di negeri kita ini.
Potensi sumberdaya alam Indonesia ternyata
tidaklah memberikan konstribusi besar pada pendapatan
nasional. Sebagai contoh pada bidang pertanian dan
pertambangan ynag potensinya sudah tidak dapat
diragukan lagi. Beberapa sektor pada bidang ini memang
menjadi sumber pendapatan negara diantaranya, sektor
holtikultura, kehutanan, perikanan, perkebunan,
pertambangan, peternakan, dan tanaman pangan. Namun
sumbangan dari berbagai sektor ini tidaklah besar.
2
Pengelolaan bidang pertanian dan pertambangan
seharusnya menjadi prioritas pemerintah. Menginagn
besarnya potensi yang dimiliki bidang pertanian dan
pertambangan. Selama ini kita menganggap bidang inilah
yang berkonstribusi besar dalam perekonomian Indonesia.
Namun sangat disayangkan, potensi alam yang begitu
besar masih tidak terkelola dengan baik dan didominasi
pihakasing. Sehingga hasil yang diperoleh Indonesia
sebagai pemilik atas sumber-sumber tersebut tidak
maksimal.
Selama ini, hampir seluruh potensi sumberdaya alam
di Indonesia lebih di dominasi oleh para pemodal dan
pihak asing terutama pada sektor pertambangan,
perkebunan, dan pariwisata. Selain itu, pada bidang-
bidang lain seperti pertanian, perikanan, peternakan
dan lain sebagainya belum dikelola dengan baik.
Banyak permasalahan yang dimiliki Indonesia dalam
pengolahan sumberdaya alamnya. Permasalahan terbesar
terdapat pada ketidaktersedianya modal serta kurangnya
keterampilan yang dimiliki masyarakat Indonesia. Para
pemodal lokal Indonesia lebih tertarik untuk
menginvestasikan modalnya pada bidang pertambangan.
Karena bidang ini dianggap lebih menguntungkan dalam
perdagangan internasional. Hal tersebut mengakibatkan
terjadinya kesenjangan sosial pada masyarakat
Indonesia. Dapat kita lihat pada kondisi masyarakat
3
Indonesia saat ini. Mereka yang memiliki modal bisa
menguasai berbagai sektor perekonomian. Namun,
masyarakat yang tidak memiliki modal tetap terpuruk
dalam ketidak berdayaannya. Hal ini merupakan salah
satu efek globalisasi dan berkembangnya sistem ekonomi
kapitalis di Indonesia.
Dalam ekonomi kapitalis seperti pada dunia global
saat ini orang yang memiliki modal dapat dengan mudah
berkembang mengikuti arus yang ada. Namun dilain sisi
kesenjangan sosial antara kaum buruh dan pemodal akan
semakin besar. Yang menjadi prioritas dalam
perekonomian adalah pemilik modal. Hak-hak dan
kepentingan tenaga kerja biasanya terabaikan karena
mereka dituntut untuk dapat memberikan hasil maksimal
terhadap para pemilik modal. Contoh nyata dari hal
tersebut adalah sistem pembagian deviden saham
perusahaan.
Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat
kita hindari. Untuk dapat tetap bertahan dalam berbagai
perubahan yang ada, setiap Negara harus terus melakukan
pembangunan. Negara harus membaca peluang-peluang yang
bisa di maanfaatkan untuk meningkatkan perekonomiannya.
Dalam hal ini dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang
inovativ.
4
Dalam kondisi perekonomian indonesia yang seperti
ini ternyata ada kekuatan ekonomi yang mampu menopang
perekonomian nasional. Usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) ternyata mampu mampu menjawab
tantangan perekonomian global ni negri ini. Bahkan
sumbangan UMKM pada PDB nasional indosia adalah yang
terbesar dalm beberapa tahun terakhir.
Pembahasan
Indonesia merupakan salah satu negara denagn
pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Indonesia juga
termasuk dalam bagian negara-negara G-20. Terbukti,
dengan status perekonomian yang masih tergolong sebagai
negara berkembang, Indonesia telah memiliki posisi
penting dalam perekonomian global. Posisi Indonesia
dalam dunia perekonomin global patut diperhitungkan
oleh negara-negara asing.
IMF dan World Bank memprediksikan pertumbuhan
perekonomian global padatahun 2012 akan mengalami
penurunan. Sebagai anggota G-20 perekonomian Indonesia
tergolong stabil dengantingkat pertummbbuhan mencapai
6%. Diantara Negara-negara anggota G-20 lainnya,
Indonesia termasuk satu dari dua Negara yang
pertumbuhan perekonomiannya mencapai 6% bersama Cina.
Hal tersebut menunjukkkan bahwa perekonomian Indonesia
cukup stabil bahkan jika dibandingkan dengan Negara-
negara maju lainnya.
5
Banyak yang menyangka bahwa perekonomian Indonesia
banyak ditopang oleh kekayaan sumberdaya alam yang
dimilikinya. Tidak banyak yang mengetahui bahwa
penyumbang PDB terbesar adalah sektor jasa seperti
jasa keuangan, ritel, dan telekomunikasi. Sektor
pertambangan, minyak dan gas serta perkebunan ternyata
hanya menyumbangkan 11% dari PDB Indonesia. Dari hal
tersebut dapat dilihat bahwa perekonomian Indonesia
memang ditopang oleh kekuatan pasar lokal dan
domestik. Indutri UMKM memegang peran penting dalam
peran penting dalm perekonomian indonesia.
UMKM
UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah
merupakan jenis usaha yang paling banyak di Indonesia.
Di Indoneisa UMKM di atur dalam UU No. 20 Tahun 2008.
Berbagai kriteria usaha UMKM juga di jelaskan dalam
undang-undang tersebut. UU No. 20 Tahun 2008 juga
menyebutkan bahwa UMKM merupakan usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha yang lebih besar
serta, memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dalam UU No. 20 Tahun 2008
disebutkan kriteria UMKM sebagai berikut:
6
Usaha mikro:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Ciri-ciri usaha mikro, antara lain:
a. Jenis barang / komoditi usahanya tidak selalu
tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap,
sewaktu-waktu dapat pindah tempat.
c. Belum melakukan adimistrasi keuangan yang
sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan
keuangan keluarga dengan keuangan usaha.
d. Sumber daya manusia (pengusahanya) belum
memiliki jiwa wirausaha yang memadai.
e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat
rendah.
f. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun
sebagian dari mereka sudah akses kelembaga
keuangan non bank.
g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau
persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Usaha kecil:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima
7
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupaih) sampai
dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
Ciri-ciri usaha kecil, antara lain:
a. Jenis barang / komoditi yang diusahakan
umumnya sudah tetap tidak gampang berubah.
b. Lokasi / tempat usaha umumnya sudah menetap
tidak berpindah-pindah.
c. Pada umumnya sudah melakukan administrasi
keuangan walau masih sederhana, keuangan
perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan
keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
d. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan
legalitas lainnya termasuk NPWP.
e. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki
pengalaman dalam berwirusaha.
f. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal
keperluan modal.
g. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen
usaha dengan baik seperti bussines planning.
Usaha menengah:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
8
dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Ciri-ciri usaha menengah, antara lain:
a. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan
organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan
lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas
antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran,
dan bagian produksi.
b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan
menerapkan sistem akuntansi dengan teratur,
sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian
atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
c. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan
organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek,
pemeliharaan kesehatan dan lain-lain.
d. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas
antara lain izin tetangga, izin usaha, izin
tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan, dan
lain-lain.
e. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanan
perbankan.
9
f. Pada umumnya telah memiliki sumber daya
manusia yang telah terlatih dan terdidik.
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa,
UMKM merupakan jenis usaha yang paling sesuai
dikembangkan di Indonesia saat ini. Dari segi keuangan,
modal yang digunakan relatif kecil. Aset-aset
perusahaanpun masih dalam nilai yang relatif kecil
pula. Sumberdaya manusia pada UMKM, khususnya usaha
mikro belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai serta
memiliki tingkat pendidikan yang rata-rata rendah.
Jenis produksi pada UMKM cenderung tidak tetap karena
mengikuti kondisi industri itu sendiri. Segi pemasaran
UMKM masih bersifat sederhana dan tradisional.
Permasalahan pada UMKM
Permasalahan umum pada UMKM adalah permasalahan
keuangan dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan
industrinya. Hal tersebut menjadikan keberlanjutan UMKM
menjadi sangat rendah. Pada saat usaha yang sedang
berjalan perusahaan bisa terbentur dengan berbagai
permasalahan seperti masalah keuangan. Karena pengelola
tidak memiliki pengetahuan yang memadai, industri-
industri seperti ini akan terancam tutup.
Masalah keuangan UMKM tidak sebatas pada modal
saja, namun juga mencakup permasalahan lain seperti
pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan. Kurangnya
10
pengetahuan pemilik usaha membuat pencatatan
keuangannya tidak teratur dengan baik. Tidak jarang
terjadi pencampuradukan
uang pribadi dan usaha. Ketidak jelasan pencatatan
keuangan inilah yang pada akhirnya menyebabkan
perusahaan atau industri kesulitan mendapatkan pinjaman
modal dari bank ataupun lembaga keuangan non bank
lainnya.
Permasalahan dalam sumberdaya manusia pada UMKM
sangatlah kompleks. Permasalahan yang ada meliputi hal
dasar dalam usaha, yaitu pengelolaan atau manajemen.
Banyak industri UMKM yang belum memiliki manajemen yang
baik. Sehingga banyak kegiatan usaha yang hanya
mengalir mengikuti arus tanpa tujuan jangka panjang dan
prospek usaha yang jelas. Rendahnya tingkat pendidikan
menjadi alasan utama keterbatasan pengetahuan pemilik
usaha. Selain itu para pelaku usaha biasanya hanya
memilki keterampilan seadanya. Mereka jarang, bahkan
tidak mandapatkan pelatihan yang memadai untuk
mengembangkan usaha mereka. Sehingga perkembangan usaha
yang dijalankan lambat.
Selain permasalahan tersebut, regulasi dari
pemerintahpun kurang memadai. Untuk mendapatkan surat
izin usaha, para pengusaha dihadapkan masalah birokrasi
yang rumit. Sehingga banyak industri-industri yang
belum memiliki izin usaha. Padahal, seperti yang kita
11
ketahui, perizinan ini diperlukan sebagai legalitas
usaha.
Pemberdayaan UMKM
Melihat potensi yang dimilki UMKM, sudah
selayaknya kita memberikan prioritas terhadap
pemberdayaan UMKM. Sebagai akademisi. Kita harus
memberikan sumbangsih terhadap pemberdayaan UMKM. Dalam
penerapan ilmu-ilmu yang dimiliki, kita memerlukan UMKM
sebagai sarana pengaplikasian. Dengan tujuan, perbaikan
pada sistem yang ada pada industri UMKM.
Menyikapi permasalahan keuangan UMKM. Kita dapat
memberikan sumbangsih berupa pelatihan dan pengarahan.
Pelatihan disini dapat berupa pelatihan pencatatan
keuangan sederhana seperti mengelompokkan jenis-jenis
transaksi keuangan. Selain itu juga perlu dilakukan
pelatihan pengelompokan aset usaha berdasarkan sumber-
sumbernya. Dengan demikian diharapkan pelaku usaha
dapat membuat pencatat keuangan internal mereka.
Sehingga pelaku usaha dapat melihat dinamika usaha yang
dijalankannya.
Pihak pemerintah Indonesia, telah mempermudah
pemberian modal usaha pada pelaku ekonomi aktif seperti
UMKM melalui perbankan. UMKM yang belum berupa badan
usaha dapat mengajukan pinjaman dengan cara membuat
kelompok usaha. Banyak pelaku usaha yang belum
12
mengetahui prosedur peminjaman seperti ini. Sebagai
upaya pemberdayaan, kita bisa mengarahkan pelaku usaha
untuk lebih mengetahui prosedur-prosedur yang ada di
perbankan.
Pengarahan yang dapat kita berikan bisa berupa
strategi-strategi dalam usaha, seperti strategi
pembelanjaan usaha. Pera pelaku usaha juga membutuhkan
pelatihan keterampilam dalm manajemen usaha. Hal ini
bertujuan agar pengelolaan usaha lebih terorganisir
dengan baik. Sebagaimana yang kita ketahui tujuan dari
pemberdayaan UMKM ini adalah untuk mewujudkan
kesinambungan industri UMKM di Indonesia.
Kesimpulan dan Saran
Sebagaimana kita ketahui, industri UMKM merupakan
jenis usaha yang paling tepat di terapkan di Indonesia
pada saat ini. Industri UMKM sangat sesuai dengan
kondisi masyarakat Indonesia. Dalam industri UMKM modal
yanga dibutuhkan dalam usaha relatif kecil. Bidang
usaha UMKM pun dapat disesuaikan dengan kemampua pelaku
usaha.
Industri UMKM, merupakan penyumbang PDB terbesar
perekonomian Indonesia. selain itu penyerapan tanga
kerja pada UMKM juga sangat signifikan. Jika
pengelolaan UMKM dilakukan dengan baik, dampak terhadap
kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesiapun
akan jauh lebih baik, untuk itu, kita sebagai akademisi
13
perlu melakukan pemberdayaan UMKM. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kontinyuitas industri UMKM.
Pihak pemerintah juaga diharapkan dapat mendukung
pemberdayaan industri UMKM. Sebagi bentuk dukungan yang
harus di berikan pemerintah adalah dengan mempermudan
birokrasi pembuatan surat izin usaha maupun
berbagai syarat-syarat administrasi lainnya. Dengan
kerjasama berbagai pihak, prediksi dunia terhadap
perekonomian Indonesia yang akan meningkat menjadi No.
7 dunia akan sangat mudah terwujud.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Sukirno, S. 2008. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta:
Rajawali Press
Nuraini, I. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang:UMM Press
Internet
Digilib.petra.ac.id, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, tersedia
online pada:
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=1&submit.x=0&submit.y=0&qu
al=high&fname=/jiunkpe/s1/mbis/2010/jiunkpe-ns-s1-2010-
31406127-16674-usaha_mikro- chapter2.pdf. diakses pada
tanggal 28 Januari 2012
15
LAMPIRAN
1. Ketua
a. Nama Lengkap : Husna Muhtaroh
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Banyuwangi, 06
September 1993
c. Alamat Lengkap : Jl. Jawa 4 No. 2B
Jember
d. Jurusan/Fakultas/Universitas :
Manajemen/Ekonomi/Universitas
16
Jember
e. No. Telp. Genggam : 08990117516
f. Alamat e-mail :
2. Anggota
a. Nama Lengkap : Tri Jazilatul
Khasanah
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Jember, 23 Maret
1993
c. Alamat Lengkap : Jl. Jawa II/E No.
14 Jember
d. Jurusan/Fakultas/Universitas :
IESP/Ekonomi/Universitas Jember
e. No. Telp. Genggam : 08990834634
f. Alamat e-mail :
17
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Husna Muhtaroh
NIM : 110810201309
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang
berjudul “Pemberdayaan UMKM Inovativ dalam Peningkatan
Kesejahteraan Perekonomian Indonesia” adalah benar-
benar karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya
sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada
institusi manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya
sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak
mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Jember, 23 Oktober 2012
Yang menyatakan,
18
( Husna Muhtaroh )
NIM. 110810201309
PESERTA LING ART ESSAY COMPETITION 2012
1. Judul Esai : Pemberdayaan UMKM Inovatif dalam Peningkatan Kesejahteraan Perekonomian Indonesia
2. Nama Ketua : Husna Muhtaroh3. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 06 September 19934. Alamat : Jl Jawa 4 No 2B, Kel. Sumbersari,
19
Jember 5. Jurusan/ Fakultas : Manajemen/ Ekonomi6. Semester/ Universitas : III/ Universitas Jember7. Email : [email protected]. No. telepon genggam : 089901175169. Anggota Penulis :
a. Nama : Tri Jazilatul Khasanahb. Tempat, tanggal lahir : Jember, 23
Maret 1993c. Alamat : Jl Jawa II/E No
14, Kel. Sumbersari
Jemberd. Jurusan/ Fakultas : IESP/ Ekonomie. Semester/ Universitas : III/
Universitas Jemberf. Email : [email protected]. No. telepon genggam : 08990834634
10. Transfer pendaftaran melalui bank BNI pada tanggal 24 Oktober 2012 dengan nomor transaksi transfer 0234178261
Jember, 23 oktober 2012