Post on 16-May-2023
P a g e | 1
SEJARAH WINE
Bukti arkeologi menunjukkan bahwa produksi awal anggur, yang dibuat oleh
fermentasi anggur, terjadi di situs-situs di Georgia dan Iran, dari pada awal 6000 SM.
lokasi ini dapat ditempuh hanya dalam area alami tanaman anggur Eropa Vitis
vinifera.Sebuah laporan 2003 oleh arkeolog menunjukkan kemungkinan bahwa
anggur yang digunakan bersama-sama dengan beras untuk menghasilkan minuman
fermentasi campuran di Cina sejak 7000 SM. Guci tembikar dari situs Neolitik Jiahu,
Henan ditemukan jejak mengandung asam tartarat dan senyawa organik lain yang
umum ditemukan dalam anggur. Namun, buah-buahan lainnya ke wilayah
masyarakat adat, seperti hawthorn, tidak dapat dikesampingkan. Jika minuman ini,
yang tampaknya menjadi prekursor anggur beras, termasuk anggur daripada buah-
buahan lainnya, anggur ini terbuat dari salah satu dari beberapa lusin spesies liar asli
anggur di Cina, bukan dari Vitis vinifera, yang diperkenalkan ke Cina sekitar 6.000
tahun kemudian.
P a g e | 2
Bukti tertua produksi anggur di Eropa adalah tanggal untuk 4.500 SM dan
berasal dari situs arkeologi di Yunani. situs yang sama juga mengandung paling awal
di dunia bukti hancur anggur. Di Mesir Kuno, enam dari 36 anggur amphoras
ditemukan di makam Raja Tutankhamun bertuliskan nama Kha, kepala kerajaan
penjual anggur. Lima amphoras ini telah ditetapkan sebagai dari Raja estat pribadi
dengan keenam terdaftar sebagai dari rumah dari rumah kerajaan Aten. Sisa-sisa
anggur juga telah ditemukan di Asia Tengah Xinjiang, berasal dari kedua dan
milenium pertama SM .
Di Eropa Abad Pertengahan, Gereja Katolik Roma adalah pendukung setia
anggur karena ini diperlukan untuk merayakan Misa Monks di Perancis membuat
anggur selama bertahun-tahun, penyimpanan bawah tanah di gua-gua usia. Ada
resep inggris tua yang selamat dalam berbagai bentuk sampai abad kesembilan
belas untuk memperbaiki anggur putih menggunakan Bastard-buruk atau tercemar
bastardo anggur. Anggur dilarang selama Keemasan Islam, sampai Geber dan ahli
kimia Muslim lainnya dirintis penyulingannya untuk menggunakan kosmetik dan
medis
P a g e | 3
SEJARAH SINGKAT WINE DI PRANCIS
Wine merupakan komoditas ekspor utama Prancis pada sektor pertanian.
Terdapat sedikitnya 110.000 vineyard (perkebunan anggur) seluas 920.000 hektar
yang tersebar di seluruh wilayah Prancis ini, menjadikannya sebagai salah satu
negara penghasil wine terbesar di dunia. Tanaman anggur ini dibawa pertama kali
oleh bangsa Romawi pada abad ke-6 sebelum Masehi ke tanah Galia (Prancis).
Pada awal perkembangannya, anggur mulai ditanam di wilayah selatan dan tenggara
Prancis, yakni Bordeaux, Rhône, dan Languedoc. Kemudian terus berkembang
hingga mencapai wilayah Paris.
Manusia telah mengenal cara pembuatan wine sejak sekitar lima ribu tahun
yang lalu. Namun bangsa Galia terus mengembangkan budaya wine dengan
memperbaiki metode vinification (proses pembuatan wine) dengan memperkenalkan
proses viellisement di dalam tong yang terbuat dari batang pohon
oténg. Viellisement merupakan proses penuaan wine dengan cara menaruh wine di
dalam ruangan yang telah diatur intensitas cahaya, kualitas udara, dan juga suhu
ruangannya dengan baik. Ini merupakan salah satu faktor terpenting untuk
menghasilkan wine yang bercita rasa tinggi.
Masuknya agama Katholik ke Prancis pada abad ke-4 Masehi, memiliki
peranan penting terhadap perkembangan wine di Prancis. Para uskup
membutuhkan wine yang digunakan sebagai simbol dari darah Yesus Kristus dalam
acara-acara ritual peribadatan gereja. Hal inilah yang menyebabkan gereja-gereja di
Prancis membudidayakan anggur di daerah mereka seperti, di Paris, Lyon, Orléans,
dan Cahors. Di Bourgogne, mereka menemukan konsep terroir yang sampai saat ini
menjadi kunci keberhasilan Prancis dalam industri wine. Konsep ini memiliki
pemahaman yang utuh terhadap seluruh faktor alam yang ada di setiap daerah,
seperti kandungan dan struktur tanah, bentuk dan kemiringan tanah, iklim, cuaca,
sinar matahari yang diperoleh, ketinggian tanah, curah hujan dan juga faktor angin.
Dari abad ke-12 hingga abad ke-15, gereja-gereja di Prancis terus mengembangkan
anggur terbaik di kebun-kebun anggur mereka yang terletak di daerah Bourgogne,
l’Ile-de-France, Dauphiné, Moselle dan Languedoc.
P a g e | 4
Kemajuan pesat dalam bidang pemeliharaan, pengembangan, dan
konservasi wine yang kemudian memperkuat perbedaan kualitas antar
jenis wine tejadi pada abad XVI sampai abad XVIII. Lalu pada masa Revolusi
Prancis tahun 1789, wine telah menjadi minuman berbagai lapisan masyarakat
Prancis. Oleh karena itu, produksi wine terus meningkat secara signifikan dari waktu
ke waktu untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tinggi pada masa itu. Namun
pada tahun 1875 Prancis mengalami gagal panen besar-besaran yang disebabkan
oleh phylloxera yang datang dari Amerika Serikat, menyerang hampir seluruh
tanaman anggur di daratan Eropa. Phylloxera adalah sejenis kutu yang yang
merusak akar tanaman anggur yang mengakibatkan keringnya akar tanaman dan
mematikan pohon anggur. Beberapa tahun kemudian, industri wine Prancis
mengalami goncangan kembali yang disebabkan oleh krisis ekonomi di Eropa yang
diikuti dengan Perang Dunia. Melihat hal tersebut, pemerintah Prancis segera
menciptakan sebuah organisasi yang mampu mengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan kebun anggur dan industri wine, yang direalisasikan dengan
didirikannya Institut National des Appellations d’Origine (INAO) pada tahun 1935,
yang kemudian melahirkan sebuah sistem uji kualitas dan perlindungan
terhadap wine Prancis, yang banyak diadopsi oleh negara-negara
penghasilwine lainnya di seluruh dunia, yaitu Appellation d’Origine Contrôlée (AOC).
Sistem AOC ini merupakan konsep kunci kedua, setelah terroir, dibalik
kesuksesan wine Prancis.
P a g e | 5
KUALITAS, CITA RASA, DAN POPULARITAS WINE PRANCIS
Sebuah stereotype yang telah mendunia ketika kata “wine” diucapkan, maka
hal pertama kali yang terbesit dalam benak seseorang adalah
Prancis. Stereotype ini muncul karena berbagai alasan, bukan hanya sekadar
popularitas, tetapi juga kualitasnya yang terjamin dan cita rasa tinggi yang dimiliki
oleh wine Prancis. Dalam menghasilkan wine yang berkualitas, Prancis telah
memiliki sejarah panjang dan tradisi luhur dalam menciptakan minuman prestisius
ini. Proses viellessement yang diterapkan oleh bangsa Galia sejak zaman kekaisaran
Romawi, merupakan sebuah warisan budaya turun temurun yang tetap
dipertahankan oleh Prancis hingga sekarang. Kita tidak akan menemukan proses
pembuatan wine secara tradisional di belahan bumi lain, yang memiliki nilai estetika
tinggi seperti di Prancis. Oleh karena itu, kualitas wine Prancis memang telah
terbukti, seiring perkembangan zaman, tetap unggul dilihat dari segi
pembuatannya. Dua konsep utama yang dimiliki oleh Prancis, yang tidak dimiliki oleh
negara produsen wine lain, yang menjadikan wine Prancis bercita rasa dan
berkualitas tinggi adalah konsep terroir, yang berhubungan dengan
kategori wine berdasarkan lokasi spesifik di mana anggur tersebut dibudidayakan
dan wine diproduksi, dan sistem AOC yang menjamin kualitas terbaik
setiap wine Prancis yang masuk dalam klasifikasi wine AOC. Sistem ini juga
merupakan garansi akan kepuasan konsumen yang telah banyak diadopsi oleh
negara penghasil wine lain. Hal ini merupakan faktor-faktor utama yang
membuatwine Prancis sangat populer di dunia. Lebih jauh, wine Prancis memiliki
beberapa kekhasan unik yang tidak terdapat pada wineproduksi negara lain. Lembut,
halus, dan elegan, adalah ciri khas utama wine Prancis yang terkenal klasik.
Aromanya yang tidak terlalu tajam, namun pada beberapa white wine dapat ditemui
kesan freshdan ringan. Tidak seperti wine yang berasal dari New World yang
beraroma tajam dan berani dan terasa lebih kering, keunikan lain yang
dimiliki wine Prancis adalah dari segi penyimpanannya. Semakin lamawine disimpan,
dengan baik, semakin kuat pula aroma yang akan muncul pada saat botol anggur
P a g e | 6
tersebut dibuka. Citra baik wine Prancis ini, terus dipertahankan oleh para
produsen wine di Prancis, agar popularitas dan kualitasnya tetap terjaga.
JENIS ANGGUR DAN PERKEBUNAN ANGGUR PRANCIS
Secara garis besar, Prancis memproduksi beberapa jenis wine, antara lain
adalah red wine, white wine, rose wine (yang merupakan paduan dari red
wine dan white wine) dan sparkling wine. Prancis mampu menghasilkan wine yang
sederhana dan murah hingga wine yang bermutu tinngi dan bertaraf internasional,
dengan harga yang relatif mahal, untuk semua jenis wine tersebut. Jenis varietas
anggur terkenal yang kebanyakan ditanam di Prancis antara lain untuk red
wine adalah Merlot, Syrah, Cabarnet Sauvignon, Cabarnet Franc dan Pinot Noir.
Sedangkan Chardonnay, Sauvignon Blanc, dan Chenin Blanc paling banyak
digunakan untuk white wine. Seluruh jenis buah anggur ini asli berasal dari Prancis
atau menjadi terkenal dan dikembangkan di Prancis.
Proses vinification di Prancis merupakan sebuah tradisi lama bangsa Galia
yang sampai pada zaman modern sekarang tetap digunakan. Seperti pada proses
pembuatan white wine yang menggunakan campuran buah anggur putih dan buah
anggur hitam agar warna yang dihasilkan terlihat lebih transparan. Kemudian
diendapkan dan dimasukkan ke dalam tong-tong yang terbuat dari kayu oakdengan
suhu tertentu.
Daerah persebaran penghasil wine di Prancis telah ditetapkan oleh INAO.
Perkebunan-perkebunan anggur yang terkenal antara lain di daerah Bordeaux,
Alsace, Bourgogne, Champagne, Languedoc Roussillon, Rhône, Loire, Provence,
Corse, Armagnac, Jura, Savoie, Cognac, dan Sud-Ouest. Setiap région memiliki
kekhasan rasa masing-masing dari wine hasil produksi mereka. Sebagai contoh,
Bordeaux dikenal karena red wine buatannya dan merupakan daerah yang paling
terkenal di dunia karena kualitas terbaiknya, Bourgogne yang menghasilkan red
wine dengan rasa tajam sekaligus lembut dan white wine-nya yang sensual, white
wine Alsace yang beraroma sejuk dan sangat khas karena varietas anggur yang
digunakan berasal dari daerah tersebut dan tidak dapat ditemukan di wilayah lain di
P a g e | 7
Prancis, atau Champagne yang merupakan salah satu wine terbaik di dunia karena
teknikvinification-nya yang sangat orisinil.
Hampir di seluruh wilayah Prancis dapat ditemukan perkebunan anggur,
kecuali di daerah utara seperti Bretagne dan Normandie. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai beberapa daerah penghasilwine yang paling terkenal di
Prancis.
BordeauxBordeaux adalah produsen wine yang memiliki sejarah panjang sebagai
daerah perdagangan dan pelabuhan sejak masa penjajahan bangsa Romawi.
Karakteristik iklim yang dimiliki oleh Bordeaux merupakan faktor penting dalam
menghasilkan red wine yang berkualitas tinggi. Walaupun Bordeaux lebih dikenal
karena red wine-nya, namun daerah ini juga menghasilkan vin doux[1] terbaik dan
termahal di dunia. Rasa wine Bordeaux akan semakin baik jika umurnya semakin
tua, antara lain yang diproduksi pada tahun 1961, 1962, 1964, 1966 dan 1967.
BourgogneBourgogne atau yang lebih dikenal Burgundy, merupakan salah satu daerah
penghasil wine yang terkenal di dunia. Harga wine Bourgogne cukup mahal karena
kualitas dan reputasi yang baik serta tidak diproduksi dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, dapat dikatakan pula bahwa wine Bourgogne memiliki cita rasa yang
sederhana dan biasanya diminum segera setelah tahun vintage.[2] Konsep terroir di
Prancis yang pertama kali digagaskan oleh seorang biarawan dari daerah
Bourgogne ini, telah lama diterapkan sehingga red wine dan white wine buatan
Bourgogne diminati oleh dunia.
Alsace Wine yang paling banyak diproduksi di Alsace adalah white wine. Iklim yang
semi-kontinental, lebih kering dan pancaran sinar matahari yang cukup
membuat wine yang dihasilkan di Alsace menjadi manis. Wine Alsace hampir sama
dengan wine Austria dan wine Jerman, namun kadar alkohol yang lebih tinggi dan
kadar gula yang lebih rendah menjadi karakteristik yang membedakan wine Alsace
dari wineAustria dan Jerman.
P a g e | 8
Champagne Champagne adalah salah satu daerah penghasil wine di Prancis yang
iklimnya paling dingin. Dahulu, setelah musim panen, proses fermentasi tidak bisa
berlangsung secara utuh karena ragi yang ada di dalam wine akan mati suri akibat
suhu yang dingin. Kemudian, ketika memasuki musim semi, ragi tersebut menjadi
hidup kembali dan melanjutkan fermentasinya dan menghasilkan karbon
dioksidayang muncul dalam bentuk buih. Awalnya, hal ini membuat
para vigneron (pemilik kebun anggur dan wine-maker) kebingungan, karena kejadian
semacam ini tidak terjadi pada wine di wilayah lain di Prancis. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk menghilangkan buih tersebut sampai akhirnya mereka memilih untuk
membiarkan wine yang yang dihasilkan tetap berbuih. Wine yang dihasilkan dari
daerah ini diberi nama champagne, sesuai dengan nama daerahnya. Metode untuk
membuat champagne disebut sebagai metode champanois.
Kualitas champagne yang tidak dapat diimitasi ini terbentuk berkat keadaan alam di
daerah tersebut. Oleh karena itu, wine ini hanya dapat dihasilkan dari daerah
Champagne.
P a g e | 9
KLASIFIKASI WINE DI PRANCIS
Industri wine adalah salah satu industri terbesar dan paling maju di Prancis.
Oleh karena itu, keberadaan industri ini tentu saja didukung oleh peraturan-peraturan
ketat demi kelancaran berjalannya industri tersebut. Industri wine di Prancis diatur
oleh sebuah lembaga yakni Institut National des Appellations d’Origine (INAO).
Lembaga ini pula yang menetapkan klasifikasi wine di Prancis berdasarkan tingkat
kualitasnya. Berikut ini merupakan penjelasan lebih jauh mengenai lembaga yang
telah berdiri selama 75 tahun ini.
Institut National des Appellations d’Origine (INAO) INAO merupakan sebuah lembaga administratif publik yang berada di bawah
Kementerian Pertanian dan Perikanan Prancis, yang resmi didirikan pada 5 Juli
1935. INAO bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan Prancis terhadap
produk-produk Prancis didasarkan atas identifikasi asal produk dan juga kualitasnya.
Berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa, klasifikasi wine di
negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dibagi menjadi dua, yaitu vins de
table dan vins de qualité dans des régions déterminées. Akan tetapi, di Prancis
terdapat empat klasifikasi wine, yang dua di antaranya sama dengan klasifikasi yang
ditetapkan oleh Uni Eropa dan dua lainnya adalah vins de paysdan appellations
d’origine côntrolée.
· Vins de Consommation Courante (VCC) / Vins de TableDi Prancis, 40% hingga 50% dari produksi wine nasional merupakan vins de
table. Sebagian besar produksi vins de table adalah red wine yang banyak
diproduksi di wilayah selatan Prancis, seperti Provence dan Corse. Wine ini
merupakan wine yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Prancis setiap hari.
Kategori wine ini merupakan yang kualitasnya paling rendah di Prancis. Pada vins de
table, tidak terlalu banyak aturan-aturan yang harus diikuti. Kadar alkohol yang
terkandung dalam wine ini tidak boleh kurang dari 8,5%-9% dan tidak boleh lebih dari
15%.
P a g e | 10
Pada vins de table, yang sering disibut juga vin ordinaire, terdapat beberapa
etika yang diterapkan dalam pelabelan pada botol dan pemberian keterangan-
keterangan yang wajib dicantumkan, yakni penyebutan vin de table, volume wine,
kadar alkohol dan juga nama embouteilleur (orang yang bertanggung jawab untuk
mengontrol proses pembotolan wine).
· Vins de PaysProduksi vin de pays di Prancis adalah sebesar 15% dari jumlah produksi
nasional wine. Pada awalnya vin de pays disebut sebagai vin de table dengan
ditambah keterangan daerah produksi wine. Ada beberapa standar yang harus
dipenuhi untuk dapat masuk ke dalam kategori vin de pays, antara lainwine harus
dibuat dari anggur yang telah disetujui dan berasal dari daerah tertentu yang
nantinya nama daerah tersebut akan dicantumkan dalam nama wine-nya. Anggur
yang sering digunakan untuk whitw wine adalah Chardonnay dan Sauvignon Blanc,
dan untuk red wine adalah Merlot dan Cabarnet Sauvignon. Kadar alkohol yang
terkandung sebesar 10% dari volume wine untuk daerah Mediterania, seperti Corse.
Sedangkan untuk daerah lainnya seperti Alsace, Champagne, Jura, Languedoc-
Roussillon, Savoie, Val de Loire dan lainnya adalah sebesar 9%-9,5% dari
volume wine.
Aroma dan rasa vin de pays sangat diperhatikan dan dianalisa melalui
proses dégustations, yaitu suatu proses dalam menganalisa wine dengan
menggunakan tiga indra manusia, yakni indra penglihatan untuk melihat warna wine,
indra penciuman untuk mengenali aroma wine dan indra pengecap untuk
mengindetifikasi rasa dan tekstur wine.
Etika yang diterapkan dalam pelabelan botol vin de pays mencakup
pemberian keterangan-keterangan yang wajib dicantumkan, seperti penyebutan vin
de pays yang dilengkapi dengan asal geografis produksi wine, kadar alkohol, nama
dan alamat embouteilleur serta volume wine.
· Vins Délimités de Qualité Supérieure (VDQS)Produksi wine yang termasuk dalam klasifikasi ini diatur dan diawasi penuh
oleh INAO. Kualitaswine ini berada di atas vin de table dan vin de pays. Saat ini di
Prancis tidak banyak ditemukan winekategori ini, karena sebagian besar vin de
P a g e | 11
pays menjadikan VDQS sebagai batu loncatan untuk mendapatkan AOC
sepenuhnya.
Aturan-aturan ketat juga harus dipenuhi untuk dapat masuk ke dalam
klasifikasi wine ini, antara lain area produksi yang terbatas, anggur unggulan,
kandungan alkohol minimum, hasil produksi maksimum per hektar, teknik budidaya
anggur serta analisis kimia dan organoleptik[3]. Sama seperti vin de pays,
tahap dégustation juga diperlukan untuk membuktikan kualitas dan
karakteristik wine.
Untuk VDQS, etika yang diterapkan dalam pelabelan botol mencakup
pemberian keterangan-keterangan yang wajib dicantumkan, yaitu nama wine diikuti
asal geografis, volume serta nama dan alamat embouteilleur. Kemudian keterangan-
keterangan tambahan pada label botol, seperti warna wine, anggur yang digunakan,
tahun produksi, saran penyajian, nama dan alamat distributor,
penyebutancontrôlée serta penyebutan mise en bouteille di wilayah produksi.
· Appellations d’Origine Contrôlée (AOC)Wine AOC merupakan kategori tertinggi dalam klasifikasi wine di Prancis.
Sama seperti VDQS,wine AOC juga berada di bawah pengawasan INAO. AOC
sendiri merupakan sebuah tanda Prancis yang menggambarkan keaslian produk
serta kekhasan dari daerah asal produk. Kebijakan ini pada akhirnya menimbulkan
persaingan sehat antar produsen anggur. AOC juga membawa keuntungan bagi
para konsumen, karena mereka mendapat jaminan kualitas wine yang mereka beli.
Wine AOC dihasilkan dari daerah-daerah bergengsi di Prancis. Untuk
memperoleh label AOC, terdapat beberapa standar yang telah ditetapkan oleh INAO,
yang harus dipenuhi, yaitu daerah produksi yang dibatasi, anggur terbaik, kadar
alkohol minimal, penggunaan pupuk tertentu, praktek budaya anggur,
teknik viellissement serta analisis kimia dan organoleptik yang dilakukan oleh INAO
sendiri.
Untuk wine AOC, etika yang diterapkan dalam pelabelan botol mencakup
pemberian keterangan-keterangan yang wajib dicantumkan, yaitu nama wine diikuti
asal geografis, volume serta nama dan alamat embouteilleur. Penambahan
keterangan-keterangan lainnya, seperti warna wine, anggur yang digunakan, tahun
produksi, saran penyajian, nama dan alamat distributor, penyebutan contrôlée dan
P a g e | 12
penyebutan mise en bouteille di wilayah produksi, biasanya pada
penyebutan appellation d’origine contrôlée, kata origine diganti dengan nama daerah
di mana anggur tersebut diproduksi. Semakin spesifik nama daerahnya, maka
biasanya kualitas dan harganya pun semakin tinggi.
P a g e | 13
EKSISTENSI WINE PRANCIS DI TENGAH PERSAINGAN GLOBAL
Prancis adalah salah satu negara di daratan Eropa yang kaya akan
kebudayaan. Salah satu peninggalan kebudayaan Romawi Kuno, yang dulu
menduduki wilayah Galia ini, adalah budaya minumwine. kebudayaan ini secara
konsisten diteruskan dari generasi ke generasi. Budaya minum wine ini pun
melahirkan idustri wine yang besar dan berhasil di Prancis. Sebagai negara kedua
dengan lahan perkebunan anggur terluas di dunia, setelah Spanyol, dan
penghasil wine terbesar di dunia nomor dua setelah Italia, dapat diketahui bahwa
Prancis benar-benar kaya akan perkebunan anggur dan industriwine tumbuh sumbur
di negara tersebut.
Prancis juga merupakan penghasil berbagai macam varietas anggur yang kini
telah ditanam di seluruh dunia, begitu juga proses pengolahan dan jenis wine-nya
yang telah diadopsi oleh negara-negara produsen wine lain. Meskipun beberapa
produsen mengalami keuntungan beberapa tahun terakhir dengan menaikkan harga
dan menurunkan penawaran untuk beberapa jenis wine prestisius yang berasal dari
Bordeaux dan Bourgogne, industri wine Prancis secara keseluruhan mengakibatkan
penurunan dalam tingkat konsumsi seiring dengan meningkatnya
persaingan wine Prancis dengan wine dari New World dan negara Eropa lainnya.
Penurunan tingkat konsumsi wine di Prancis ini juga disebabkan oleh perubahan
gaya hidup masyarakat Prancis yang semakin modern. Mereka lebih menghargai
dan juga memperhatikan wine yang mereka minum.
Wine yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan mayarakat Prancis ini
melahirkan sebuah konsep ”vin-aliment”. Konsep ini memiliki makna bagi masyarakat
Prancis yang memiliki kebiasaan selalu menyertakan wine dalam setiap kesempatan
makan. Ketika waktu makan tiba, meminum wine adalah suatu hal yang wajib
dilakukan di Prancis. Jenis wine yang biasa dipilih adalah vin de table untuk
dikonsumsi sehari-hari. Namun kini, masyarakat lebih banyak memilih vin de
qualité. Wine dengan kualitas terbaik ini mendampingi mereka dalam acara-acara
istimewa, bukan lagi dalam acara makan biasa. Wine sekarang ini sudah menjadi
P a g e | 14
lambang kebersamaan, kemewahan, keberhasilan dan juga menjadi lambang
kemenangan.
Di tengah maraknya invensi wine yang berasal dari New World, Prancis
sebagai negara produsenwine yang paling populer, tetap menguasai pangsa
pasar wine dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah ekspor wine Prancis yang
mencapai 15 juta hektoliter pada tahun 2003, dan menempati urutan pertama negara
pengekspor wine terbesar di dunia. Akan tetapi, Prancis juga harus tetap waspada
menghadapi kemunculan pesaing-pesaing baru atau sering disebut New World,
seperti Australia, Chili, Argentina, Amerika Serikat, Afrika Selatan dan beberapa
negara Eropa lainnya. Saingan baru dalam pasar winedunia ini tentu saja harus
diperhatikan oleh Prancis. Negara-negara tersebut berusaha
menghasilkanwine kualitas terbaik tetapi dengan harga yang tidak mahal.
P a g e | 15
Apakah Wine itu?
Wine adalah minuman yang terbuat dari : jus anggur dan ragi.
Sebenarnya segala jenis jus buah dapat digunakan, tapi sejenis ini mayoritas dari
semua wine terbuat dari jus anggur.
Bagaimana membuat wine itu?Ragi adalah makhluk ajaib yang dapat mengubah jus anggur menjadi wine.
Sepura-sepura ragi ini sebenarnya terdapat di udara bebas dan yang dibutuhkan
untuk membuat wine hanyalah drum besar yang terbuka, dan waktu.
(tapi kemungkinan besar hasilnya bukanlah wine yang nikmat untuk diminum)
Di dunia ini terdapat banyak jenis ragi yang digunakan manusia untuk proses
pembuatan wine. Saat ini, ragi yang berguna untuk membuat wine telah banyak di
kembangbiakan (hanya untuk proses ini) di Negara-negara penghasil wine seperti
perancis, Italia, spanyol, jerman, dan Amerika Serikat.Ragi bertugas untuk
mengambil gula dari jus anggur dalam proses yang dinamakan FERMENTASI.Dalam
proses fermentasi, ragi akan memakan gula dan mengubahnya menjadi alkohol dan
karbondioksida (CO2).Ragi juga akan memberikan sedikit rasa kepada wine
tersebut, tergantung dari jenis ragi yang digunakan dan suhu temperature pada saat
fermentasi.Setelah selesai menikmati gula yang ada di jus anggur dan mengubahnya
menjadi alkohol (proses fermentasi selesai), ragi-ragi tersebut akan jatuh ke bagian
bawah drum. Raginya kita tinggalkan, jus anggur yang telah menjadi wine tersebut
kita pindahkan ke drum lainuntuk proses pendewasaan wine, dan selanjutnya masuk
ke botol.
“tentu semua proses diatas telah diringkas untuk membuat anda mengerti”.
Bagaimana wine mendapatkan warnanya?Mungkin anda sudah tahu bahwa ada anggur hijau dan anggur merah/ungu,
dan anggur yang berbeda akan membuat wine yang berbeda.
Yang mungkin anda belum tahu adalah hamper semua warna jus anggur adalah
bening hingga kuning keemas-emasan.Bagaimana wine mendapatkan warnanya
adalah dengan cara membiarkan kulit anggur terendam bersama jus anggur merah
dengan cara tidak merendam kulitnya bersama jus. Contohnya adalah champagne.
P a g e | 16
Ada saat kita membiarkan kulit anggur terendam sebentar hanya utk memberikan
sedikit warna gelap, wine tersebut rose wine atau biush.Jika kita terus merendam
kulit anggur tersebut, maka hasil yang kita dapat adalah red wine.
Mengapa setiap jenis wine mempunyai perbedaan rasa ?Ada banyak factor yang mempengaruhi rasa sebuah wine. Pertama ada
banyak sekali jenis anggur. Setiap jenis, mempunyai ciri khas masing-masing baik
dari segi rasa, aroma, dan tekstur.Kedua, tanah dan iklim dimana anggur tersebut
ditsnsm juga akan memberi efek tertentu pada rasa anggur tersebut.
Ketiga, si pembuat anggur (winemaker) yang mengatur teknik, suhu temperature,
jenis ragi pada saat pembuatan wine. Dia lah yang menentukan gaya dan rasa wine
yang akan kita minum.Faktor penyimpanan di oak barrel (drum kayu ek) juga
memberikan efek pada rasa.
TanninTannin adalah zat di dalam wine yang menyebabkan perasaan mulut kering di
mulut anda, yang berasal dari kulit, biji dan batang anggur. Red wine memiliki tannin
yang lebih dibandingkan white wine.
White wine akan mendapatkan tannin lebih jika saat fermentasi dan pendewasaan
disimpan di oak barrel.
P a g e | 17
White Wine
Apakah White Wine itu ?Kebanyakan white wine dibuat dari anggur hijau. Dikatakan kebanyakan,
karena ada beberapa pengecualian terhadap white wine. Wine mendapatkan
warnanya dengan merendam kulit anggur dengan jus nya.Memang mungkin untuk
membuat White Wine dengan menggunakan anggur merah dengan cara hati-hati
mengambil jus anggur tersebut dan memisahkannya dari kulitnya. Champagne pada
umumnya terbuat daari angur Chardonnay, Pinot Noir dan Pinot Meunier. Pinot Noir
dan Pinot Meunier adalah anggur merah.Selain warna, tidak terendamnya kulit dan
batang di jus juga mengurangi jumlah tannin di White Wine. Tannin menyebabkan
perasaan mulut kering yang membuat wine terasa pekat di mulut anda. Tapi
terkadang Winemaker memilih untuk menyimpan White Wine di Oak barrel pada saat
fermentasi atau pada saat ageing (pengumuran).
Apakah Rose (Blush) termasuk White Wine ?
Percaya atau tidak, Rose ataupun Blush dikategorikan White Wine. Cara
membuatnya adalah dengan merendam kulitnya dalam waktu yang cukup singkat,
hanya untuk mendapatkan warna kemerah-merahan. Anggur favorit untuk membuat
Rose Wine adalah anggur Grenache dan Zinfandel.
P a g e | 18
Jenis-Jenis White Wine yang PopularChardonnay
Anggur hijau yang menghasilkan White Wine paling popular di dunia.
Biasanya disimpan di dalam Oak Barrel untuk proses Ageing, dan memiliki rasa
butter yang sangat khas.
GewurztraminerDibandingkan semua jenis anggur, inilah jenis anggur yang beraroma paling
tajam, memiliki aroma bunga-bungaan dan rempah-rempah.
MuscatSatu-satnya jenis anggur yang ketika sudah menjadi Wine beraroma seperti
anggur. Muscat sangat popular untuk dijadikan Sparkling Wine.
RieslingMenghasilkan wine berkadar alkohol rendah dan manis. Popular untuk
dijadikan Icewine dan Medium Sweet White Wine.
Sauvignon BlancSangat nikmat bila diminum muda, tidak dianjurkan melakukan proses ageing
(maksimum 5 tahun). Memiliki aroma buah-buahan yang agak tajam.
Temperatur InfoSuhu yang tepat untuk menyimpan White Wine adalah 7oC – 10oC. Dry White
Wine sangat nikmat diminum jika disajikan dalam suhu 8oC, sedangkan Wine yang
komplek sangat cocok pada temperatur yang lebih hangat 12oC.Secara umum Wine
yang agak mahal diminum pada temperatur yang lebih hangat dibandingkan dengan
Wine yang harganya murah biasanya pada temperatur yang lebih dingin.
P a g e | 19
Apakah Red Wine
Red Wine adalah Wine yang diproduksi dari anggur merah/ ungu/ hitam,
semua orang tahu itu. Yang mungkin mereka tidak tahu adalah hampir semua jenis
anggur menghasilkan jus yang bening/ tidak berwarna. Red Wine mendapatkan
warnanya dengan cara merendam kulit anggur merah tersebut didalam jus hingga
semua warna yang terdapat di kulit menyatu dengan jus anggur.Selain kulit anggur
yang memberi warna, Red Wine juga memiliki suatu zat yang bernama Tannin. Zat
tannin lah yang memberi rasa sepet pada Red Wine. Red Wine yang masih muda
memiliki kadar tannin yang tinggi, namum pada red wine yang sudah mengalami
proses ageing, tannin akan melunak dan menyatu dengan karakter-karakter lain. Hal
tersebut yang menyebabkan Wine akan lebih KOMPLEKS dan nikmat untuk
diminum.Tannin adalah faktor utama mengapa Red Wine dapat disimpan lebih lama
daripada White Wine. Red Wine yang berkualitas dapat disimpan hingga lebih dari
50 tahun.
P a g e | 20
Langkah dalam proses pembuatan red wineMenghancurkan dan destemming anggur
Anggur baru saja tiba di ruang bawah tanah dilumatkan dan destemmed untuk melepaskan jus mereka
dan pulp. Harus diperoleh dengan cara yang dimasukkan ke dalam tangki untuk kemudian melalui proses
fermentasi.
Fermentasi beralkoholFermentasi adalah proses alami. Ragi hidup di buah anggur – penambahan ragi yang dipilih adalah
generalisasi – mengubah gula yang terkandung di dalam gas ber-alkohol dan karbonat (lihat juga komposisi
anggur ).Winemaker yang membantu aksi ragi dengan mempertahankan suhu sekitar 25 sampai 30 ° C dan
dengan ventilasi secara teratur. Di bawah 25 ° C anggur tidak akan memiliki tubuh yang cukup, di atas 30 ° C,
anggur akan untuk samak. Proses fermentasi berlangsung selama 4 sampai 10 hari sampai maserasi dan
kemudian fermentasi malolactic .
KelelahanIni adalah periode ketika unsur-unsur samak dan warna kulit berdifusi dalam jus difermentasi. Kontak
antara cairan (harus) dan unsur-unsur padatan (kulit, pip dan kadang-kadang batang) akan memberikan warna
pada tubuh dan anggur.Pada tahap ini, operasi yang kompleks akan membuktikan bakat winemaker ini: infus
pembubaran, ekstraksi, ekskresi, difusi, rebusan,.Untuk “primeurs Vins” atau “Vins nouveaux” (anggur baru)
maserasi sangat singkat. Tanaman merambat yang lentur dan mengandung tanin kecil. Anggur ditakdirkan untuk
disimpan lama membutuhkan banyak tanin, sehingga maserasi perlu panjang. Anggur akan melelahkan selama
beberapa hari, mungkin beberapa minggu.
P a g e | 21
PenggarukanAnggur dipisahkan dari padatan, pomace tersebut. Anggur yang diperoleh dengan menyapu disebut
“menjalankan anggur bebas” (vin de goutte). Kadang-kadang, pomace ditekan untuk mengekstrak jus itu yang
masih terkandung dalam anggur dan ini disebut “tekan anggur” (vin de presse). Hal ini lebih kaya tanin.
Tergantung pada selera winemaker atau kebiasaan setempat, anggur lari bebas dan anggur dicampur atau
diobati secara terpisah.
Malolactic fermentasiIni adalah proses di mana asam malat perubahan anggur menjadi asam laktat dan gas karbonik bawah
aksi bakteri yang hidup dalam anggur. Asam malat yang keras, itu diubah menjadi asam laktat lentur dan stabil.
Fermentasi ini diperoleh dalam tangki selama beberapa minggu pada suhu antara 18 ° dan 20 ° C.
Stabilisasi
Proses pembuatan anggur selesai, tetapi anggur untuk dapat usia dan untuk meningkatkan anggur
harus diperjelas lagi. Setelah itu minuman tersebut akan dimasukkan ke dalam tong kayu oak di mana ia akan
distabilkan. Keragaman anggur merah adalah sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan pada jenis anggur
makanan. Tapi Anda benar-benar harus tidak menyimpulkan dari sini bahwa semua rasa anggur merah
sepertinya sama.
Jenis-Jenis Red Wine yang popular
Cabernet SauvignonAngur berkulit tebal dengan tannin yang tinggi, mempunyai aroma buah
blackcurrant, terkadang ada aroma seperti serutan pensil.
MerlotAnggur yang sangat popular di Prancis memiliki aroma buah cherry dan mint.
Pinot NoirMemiliki aroma vanilla dan blackberry. Ini adalah anggur yang paling rewel
atau sulit untuk menghasilkan wine yang berkualitas. Tapi jika Winemaker tersebut
pandai maka wine tersebut akan terasa soft (lembut) dan elegan, juga fruity. Pinot
Noir berasal dari Burgundy (Prancis).
Syrah/ ShirazMenghasilkan Wine yang rich (kental) dan spicy (rempah-rempah) dengan
aroma lada hitam, juga manisnya buah blackberry.
Syrah biasa digunakan dinegara Prancis (Rhone Valley) dan Amerika ( Napa Valley),
sedangkan Syrah di daerah Australia.
Tempranillo
P a g e | 22
Wine dengan aroma strawberry dan plum. Sangat popular di Spanyol, 90% red
wine di Spanyol terbuat dari anggur jenis Tempranillo.
NebbioloMempunyai tannin dan asam yang tinggi, proses ageing sangat diperhatikan,
tumbuh didaerah Pledmont (Italy).
SangioveseTumbuh didaerah Tuscany (Italy), menghasilkan Red Wine paling digemari di
Italy. Beraroma coklat dan bertannin sedang.
CarmenereJenis anggur yang menghasilkan Wine Full-Bodied (berkonsentrat tinggi),
banyak aroma spices (rempah-rempah) seperti cengkeh, anis. Sangat popular di
negara Chile.
MalbecSoft dan beraroma plum, raspberry, coffe, almond dan mint. Sangat cocok
dengan iklim dinegara Argentina.
ZinfandelAnggur yang sangat fleksibel, sangat beragam dari yang soft dan fruity,
hingga yang rich dan spicy. Sangat popular di daerah California Amerika.
Temperatur InfoSuhu yang tepat untuk menyimpan Red Wine adalah 14oC – 16oC banyak
orang salah mentafsirkan “room temperatur” karena room temperatur disetiap negara
itu berbeda. Jika menyimpan Red Wine pada suhu room temperatur di Jakarta, maka
dalam waktu sebentar saja Red Wine anda akan berubah menjadi Vinegar
(cuka).Hal penting yang harus diketahui adalah Red Wine harus cukup hangat agar
kita dapat menghirup aroma-aroma yang ada, tetapi juga harus cukup dingin agar
tetap memberi rasa segar. Sebisa mungkin jangan minum Red Wine diatas suhu
20oC.
P a g e | 23
Rosé Wine / Pink Wine
Rosé wine / pink wine adalah variasi jenis wine yang menggunakan tipe anggur merah, tetapi secukupnya saja sampai warnanya merah muda. Warna merah muda tepatnya juga bisa bervariasi dari oranye, sampai agak keunguan, tergantung tipe anggur yang digunakan dan cara memprosesnya.
Sewaktu menghancurkan tipe anggur merah, kulitnya dibiarkan bersentuhan dengan sarinya selama 1 – 3 hari. Lalu kulitnya tidak diikut sertakan dalam proses produksi selanjutnya.Mencampur red wine dan white wine untuk mendapatkan hasil akhir Rosé wine, tidak dianjurkan. Apalagi di negara seperti Perancis, hal ini adalah ilegal – kecuali untuk membuat Champagne. Tetapi tetap, produsen-produsen kelas atas tidak menggunakan metode mencampur.
P a g e | 24
Champagne dan Sparkling Wines
Champagne adalah sejenis sparkling wine yang terbuat dari anggur yang
hanya berasal dari daerah Champagne di Prancis.Bukan hanya itu saja, hukum di
Prancis menyatakan bahwa semua jenis sparkling wine yang berasal dari daerah
Champagne harus menggunakan metode tradisional atau Champagne Method, atau
dengan istilah Prancis yaitu Method Champenoise. Hanya dengan cara tersebut
sebuah Sparkling Wine dapat disebut Champagne.Minuman bergelembung CO2
yang dibuat di daerah lain di dunia, sekaipun dibuat dengan cara tradisional,
dinamakan Sparkling Wine.Sebetulnya hal tersebut tidak memberikan arti yang
menunjukan perbedaan kualitas antara Champagne dan Sparkling Wine, hanya
menunjukan bahwa mereka bukan berasal dari daerah Champagne. Banyak
Sparkling Wine yang berkualitas tinggi yang berasal dari negara-negara lain didunia
seperti CAVA (spanyol), Moscato d’asti (Italia)
P a g e | 25
Produsen Champagne yang Terkenal
Banyak orang mengetahui tentang 3 (tiga) nama Champagne yang sangat
popular yaitu DOM PERIGNON dari Moet Chandon, RD dari Bollingr, CRISTAL dari
Louis Roderer, tapi masih banyak Champagne berkualitas yang bisa dipilih seperti :
Light Bodied Medium Bodied Full Bodied Laurent-Perrier Charles
Heidsieck Bollinger Perrier-Jouet Deutz
Dellamotte Talttinger Joseph Perrier Gosset Moet & Chandon Heidsieck
Monopole Mumm Henriot
Phillipponat Krug Piper-Heidsieck Louis Roderer Pot Roger Vueve Cliquot Pommery
Bagaimana Cara Membuat ChampagneKebanyakan Champagne terbuat dari 3 (tiga) jenis anggur yaitu Pinot Noir,
Chardonnay, dan Pinot Meunier. Ciri khas dari masing-masing anggur memberikan
keunikan rasa pada Champagne yang membuatnya menjadi nikmat untuk diminum.
Membuat Anggur Menjadi Wine Dasar (Blend/ Cuvee).Sebelum dicampur atau
dipadukan masing-masing anggur dipress dengan hati-hati untuk memperoleh jus
nya tanpa membolehkan warna dan rasa tannin dari kulit anggur merah bercampur
dengan jus anggur.Lalu jus dari masing-masing anggur difermentasikan menjadi
Wine dan dipisahkan untuk melalui proses ageing ataupun blending.Setelah
fermentasi pertama Winemakaer akan membuat sebuah ramuan yang terdiri dari jus
masing-masing anggur yang telah difermentasikan untuk membuat sebuah Wine
Dasar atau Blend atau Cuvee. Seringkali Winemaker harus membuat lebih dari 100
(seratus) contoh ramun untuk menemukan sebuah ramuan yang pas untuk
menghasilkan Champagne yang nikmat.
P a g e | 26
Fermentasi KeduaAda 2 cara atau tehnik pada proses fermentasi kedua.
Pertama Charmat Method, sebuah proses yang diciptakan untuk menghemat waktu
dan biaya, yaitu menggunakan sebuah drum atau tank besar yang tertutup.
Kedua Method Champenoise atau metode tradisional sebuah metode yang wajib
digunakan bagi setiap produsen Champagne. Metode ini menggunakan banyak
tenaga kerja karena proses fermentasi keduanya menggunakan botol, bukan dengan
menggunakan drum atau tank besar yang tertutup.Jika anda bertanya bagaimana
cara Champagne atau Sparkling Wine mendapatkan gelembung gas, jawabannya
adalah pada saat proses fermentasi kedua setelah Cuvee atau Blend terbuat ,
Winemaker akan menambahkan ragi dan gula. Perlu diingat pada proses fermentasi,
ragi akan mengubah gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Hal Yang Perlu Diketahui untuk Membeli Sparkling Wine
Kandungan rasa manis pada Sparkling Wine akan tertera pada label botol, yaitu
Extra Brut (Brut Sauvage)
Totally dry
Brut : Dry
Extra Dry : Medium Dry
Sec : Agak manis
Demi-Sec : Sedikit Manis
Doux : Manis
Rating Sparkling Wine Berdasarkan Tingkat Dryness
P a g e | 27
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/A'al/Documents/wine/SEJARAH %20DUNIA_%20SEJARAH%20WINE.html
file:///C:/Users/A'al/Documents/wine/Macam-Macam %20Wine_%20Red%20Wine,%20White%20Wine,%20Champagne,%20Ros%C3%A9%20Wine,%20Port%20Wine%20-%20Andryo's%20Blog.html
file:///C:/Users/A'al/Documents/wine/Apa%20Itu %20Sparkling%20Wine%20_.html
file:///C:/Users/A'al/Documents/wine/basic%20wine %20..%20_%20SAHID%20BARTENDING%20CLUB.html
file:///C:/Users/A'al/Documents/wine/FRENCH %20WINE,%20CITA%20RASA%20DALAM%20SEBUAH%20TRADISI%20LUHUR%20_%20Written%20by%20the%20hands%20of%20Chris%20Andriyanto.html