sejarah sumatera selatan
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of sejarah sumatera selatan
Sejarah Sumatera Selatan
Makalah Sumtera Selatan“DAMPAK SOSIAL, POLITIK, EKONOMI DAN PENDIDIKAN SETELAH
MASUKNYA JEPANG DI SUMATERA SELATAN”
DISUSUN OLEH :
Nama : MUNAWATI
NIM : 2014131049
Prodi : Pendidikan Sejarah
Kelas : II. B
Mata Kuliah : Sejarah Sumsel
Dosen : H. Rudi Asri S.Pd M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
i
Sejarah Sumatera Selatan
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2015
Kata PengantarAssalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan atas
kehadiran Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
karunianya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah saya yang masih jauh dari kesempurnaan ini yang
berjudul “DAMPAK SOSIAL, POLITIK, EKONOMI DAN PENDIDIKAN SETELAH
MASUKNYA JEPANG DI SUMATERA SELATAN”
Makalah ini di buat agar pembaca dapat memperluas ilmu
pengetahuan tentang Sejarah Sumatera Selatan, isi dari
makalah ini saya dapat dari berbagai sumber. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih
pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa saya
mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan
makalah ini. Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi
perbaikan dan bahan acuan saya untuk menulis makalah saya
yang selanjutnya.
ii
Sejarah Sumatera Selatan
Palembang, 24 April 2015
Penulis
DAFTAR ISIHalaman Judul........................................i
Kata Pengantar.......................................ii
Daftar Isi...........................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................1
1.1.................................................Latar
Belakang..........................................1
1.2.................................................Rumus
an Masalah........................................1
1.3.................................................Tujua
n ................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...................................2
iii
Sejarah Sumatera Selatan
2.1..................................................Peran
g Dunia II Sebagai Pintu Masuknya Jepang ke Indonesia 2
2.2..................................................Cara
Jepang Memasuki Indonesia.........................3
2.3..................................................Palem
bang di Bawah Jepang..............................5
2.4..................................................Tujua
n Jepang Menguasai Palembang......................7
2.5..................................................
Pengaruh Pendudukan Jepang dalam Kehidupan di Sumatera
Selatan...........................................8
BAB III PENUTUP......................................12
3.1 Kesimpulan.......................................12
3.2 Saran............................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................13
iv
Sejarah Sumatera Selatan
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Masa pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung kurang
lebih tiga setengah tahun, tetapi sangat berdampak bagi
Indonesia. Dahulu kita dijajah oleh bangsa Jepang masih
dalam bentuk kekerasan, sehingga semua rakyat Indonesia
masih dapat merasakan. Dengan kita mengetahui fenomena-
fenomena terdahulu, yaitu saat kita dijajah oleh bangsa
jepang. Kerugian-kerugian apa saja yang telah dirasakan
oleh rakyat Indonesia salah satunya palembang akibat
setelah datangnya jepang baik itu dari segi ekonomi,
pendidikan dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagaimanakah Perang Dunia II Sebagai Pintu
Masuknya Jepang ke Indonesia?
2. Jelaskan bagaimana Cara Jepang Memasuki Indonesia?
3. Jelaskan bagaimana Palembang di bawah jepang?
4. Jelaskan apa tujuan palembang menguasai palembang?
5. Jelaskan Pengaruh Pendudukan Jepang dalam Kehidupan di
Sumatera Selatan?
1.3 Tujuan.
v
Sejarah Sumatera Selatan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah Perang Dunia II Sebagai
Pintu Masuknya Jepang ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui Cara Jepang Memasuki Indonesia.
3. Untuk mengetahui Palembang di bawah jepang.
4. Untuk mengetahui tujuan palembang menguasai palembang.
5. Untuk mengetauhi Pengaruh Pendudukan Jepang dalam
Kehidupan di Sumatera Selatan.
BAB II
PEMBHASAN
Jepang masuk ke palembang pada 14 februari 1942.
palembang menjadi target utama karena pusat kilang minyak
terbesar belanda di indonesia terdapat di daerah plaju dan
sungai gerong. Pemerintahan penduduk jepang menjalankan
kebijakan perang, sehingga perhatian dan tenaga di curahkan
untuk pertahanan-pertahanan yang di adakan militer jepang.
Dalam strategi perng jepang di asia timur, palembang adalah
daerah incaran kedua jepang, selain kalimantan. (Mahmud,
2011: 53).
2.1. Perang Dunia II Sebagai Pintu Masuknya Jepang ke
Indonesia
vi
Sejarah Sumatera Selatan
Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan bagian dari
rangkaian imperialisme modernnya di Asia Tenggara. Politik
imperialisme ini mulai dilaksanakan Jepang sejak awal abad
XX. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
imperialisme Jepang adalah adanya kemajuan di bidang
industri. Dengan majunya bidang industri ini, Jepang
membutuhkan daerah pemasaran baru dan persediaan bahan
mentah dalam jumlah banyak. Langkah nyata yang diambil
untuk mewujudkan imperialisme tersebut adalah dengan
membentuk lingkungan kemakmuran bersama di kawasan Asia
Timur Raya.
Tindakan pertama yang dilakukan Jepang untuk membentuk
kawasan tersebut adalah dengan menyerang pangkalan Angkatan
Laut Amerika Serikat tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan
ini bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Amerika di Pasifik
sehingga mempermudah penyerbuan Jepang ke wilayah Asia
Tenggara. Dari peristiwa tersebut berarti Jepang sudah
melibatkan diri dalam Perang Dunia II.
Pendudukan Jepang di Indones
ia dengan berlangsungnya Perang Dunia kedua di kawasan
Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai
negara-negara Asia dan merebutnya dari negara-negara
imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan
supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan
vii
Sejarah Sumatera Selatan
daerah-daerah di asia sebagai tempat menanamkan modal,
serta memasarkan hasil industrinya.
Penyerbuan ke wilayah Asia Tenggara ini dilakukan oleh
Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun) Jepang.
Kedua angkatan tersebut berhasil menaklukkan satu demi satu
wilayah di Asia Tenggara. Menipisnya persediaan minyak bumi
yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan Perang Dunia II
ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang
ekspor minyak bumi ke Jepang membuat Jepang ingin mencari
sumber minyak bumi. Dengan melakukan ekspansionisme ke
wilayah – wilayah yang memiliki sumber minyak bumi.
Akibatnya, Jepang masuk ke Indonesia karena wilayah
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya termasuk minyak
bumi dan bahan bahan mentah lainnya yang dapat mendukung
eksistensi Jepang dalam Perang Dunia II.
Sebenarnya sejak Perang Dunia I Jepang sudah tertarik
pada Indonesia yang terlihat kaya dari segi ekonomi,
strategis, dan politik. Pandangan Angkatan Laut Jepang
terhadap Indonesia Bangsa Jepang perlu mengamankan
wilayah-wilayah yang mendukung proses industrialisasinya,
baik wilayah yang memiliki sumber daya alam maupun wilayah
yang memiliki potensi sebagai pasar hasil industrinya.
Dengan perkataan lain, ekspansi yang dilakukan Jepang ke
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya Pemerintah
viii
Sejarah Sumatera Selatan
Jepang untuk memperluas ruang penghidupannya (lebensraum),
baik secara politik maupun ekonomi.
Namun, baru pada Perang Dunia II Jepang mendapatkan
kesempatan emas untuk dapat memasuki wilayah Indonesia
dengan dalih untuk membebaskan Indonesia dari paham
imperialisme bangsa barat, yaitu Belanda.
2.2. Cara Jepang Memasuki Indonesia
Pendudukan di Indonesia berlangsung secara bertahap dari
daerah luar pulau Jawa. Daerah yang pertama kali diduduki
oleh Jepang adalah Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal
11 Januari 1942. Keesokan harinya daerah ini berhasil
dikuasai. Pendudukan Jepang terus melebar ke daerah
lainnya. Pada Februari 1942 menduduki Pontianak, Makasar,
Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Setelah itu pasukan
militer Jepang bergerak ke pulau Sumatera.
Setelah Dikuasainya seluruh pulau Sumatera, terutama
Palembang maka terbukalah pulau Jawa bagi tentara militer
Jepang. Kekuatan khusus militer Jepang untuk merebut pulau
Jawa berada di bawah komando Tentara XVI dengan pimpinan
Letjend Hitoshi Imamura. Pada tanggal 1 Maret 1942, pasukan
tersebut berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus yaitu
di teluk Banten, di Eretan Wetan dan di Kragan. Setelah
pendaratan di tiga tempat tersebut, Jepang segera meluaskan
peyerangan ke daerah Batavia dan berhasil menaklukkannya
sebagai kota terbuka pada tanggal 5 Maret 1942.
ix
Sejarah Sumatera Selatan
Pada tanggal 5 Maret 1942, penyerbuan Jepang mulai
meluas ke pelosok daerah di Jawa termasuk juga Surakarta.
Penyerangan Jepang ke Surakarta dipimpin oleh komandan
Funabiki. Kedatangan pasukan musuh tersebut dihadang oleh
dua kompi pasukan KNIL, satu peleton kavaleri, dua batalyon
legiun Mangkunegaran dan beberapa pasukan milisi. Gabungan
pasukan penghadang tersebut masih dapat dikalahkan pasukan
Jepang sehingga dalam waktu tidak terlalu lama kota
Surakarta berhasil pula dikuasai.
Pasukan Jepang tersebut segera melakukan penangkapan
terhadap orang-orang Belanda. Rumah-rumah yang sudah tak
berpenghuni karena ditinggal oleh pemiliknya dalam
menghindari penangkapan Jepang menjadi sasaran penjarahan
masyarakat. Mereka mengambil barang-barang di rumah
tersebut yang selama ini belum pernah dimiliki.
Pasukan Jepang lainnya juga bergerak ke daerah lain
seperti Bogor dan Bandung. Jepang menyerbu Bandung dari
arah utara dengan menurunkan satu detasemen yang dipimpin
oleh Kolonel Toshinori Shoji. Kota Lembang sebagai
pertahanan terakhir di Bandung akhirnya harus jatuh ke
tangan Jepang pada tanggal 7 Maret 1942.
Sehari sebelum Bandung jatuh ke tangan Jepang, Letjend
Ter Poorten sebagai panglima KNIL mengeluarkan perintah
kepada Mayjend J.J. Pesman, panglima di Jawa Barat agar
tidak mengadakan pertempuran di Bandung. Perintah tersebut
x
Sejarah Sumatera Selatan
dikeluarkan karena pada saat itu kota Bandung telah penuh
dengan penduduk sipil, wanita dan anak-anak. Setelah semua
wilayah Bandung dapat diduduki, pada petang harinya Letjend
Imamura menuntut penyerahan seluruh pasukan Serikat di Jawa
dan bagian Indonesia lainnya. Pada awalnya pihak Jepang
keberatan dengan tuntutan tersebut dan hanya bersedia
melakukan penyerahan lokal, namun ancaman bom yang
dikeluarkan oleh Jepang jika tuntutannya tidak dipenuhi
membuat Belanda bersedia melakukan penyerahan total seluruh
wilayah Indonesia.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Panglima tentara Hindia
Belanda, Letjend Ter Poorten dan beberapa pejabat tinggi
militer berunding dengan Letjend Imamura di Kalijati. Hasil
perundingan tersebut adalah kapitulasi tanpa syarat
angkatan perang Hindia Belanda pada Jepang.
Kedatangan Jepang ke Indonesia yang resmi berkuasa
tanggal 8 Maret 1942. Kedatangan Jepang memberi harapan
baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh
kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan
terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam
mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan
tentara Jepang.
Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik
simpati rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang
Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama,
xi
Sejarah Sumatera Selatan
yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak
mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan
slogan-slogan : "India untuk orang India, Birma untuk orang
Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang
Indonesia." Jepang juga memberikan janji kemerdekaan
"Indonesia shorai dokuritsu", dan membiarkan bendera
Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di
Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan
Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah
melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda.
Sejak itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat.
Hal ini membuat rakyat Indonesia begitu mudah percaya
dengan janji janji Jepang dan menyambut baik kedatangan
Jepang di berbagai tempat di Indonesia.
2.3. Palembang di Bawah Jepang.
Sebelum invasi (penyerbuan) jepang ke indonesia, sudah
ada kabar angin. Waktu itu pemerintahan kolonial belanda
takut dengan adanya “kolonye kelima tentara jepang” suatu
pasukn yang mempersiapakan di daerah yang akan di serang
dengan berbagai fasilitas sehingga memudahakan invasi
nantinya. Asal kata kolonye kelima. “Fifth Column” =
angkatan kelima (rahasia). (Mahmud, 2004: 70).
Begitu sangat rahasianya sehingga para pedagang
bumiputra terkejut karena orang jepang yang sehari-harinya
xii
Sejarah Sumatera Selatan
berdagang sepeda ternyata adalah seorang kolonel pada waktu
pendudukan jepang di kotanya. (Mahmud, 2004: 70).
Jepang, berbeda dengan strategi belanda atau ingris,
menilai bahwa pulau sumatera dan semenanjung malaysia
penting karena hasil buminya sehingga tidak perlu menyerang
jawa terlebih dahulu. Mereka yakin kalau gagal menduduki
palembang, semua rencana perang akan gagal. (Mahmud, 2004:
70).
Secara otomatis, di palembang pasukan pertahanan belanda
yng beranggotakan 300 orang dengan senjata ringan, sibuk
merencanakan taktik bumi hangus instalasi pengilangan di
sungai gerong dan plaju. Di sampiing itu, mereka harus
memimpin komunitas asing untuk mundur ke jawa atau
australia. (Mahmud, 2004: 71).
Dengan dikuasainya Palembang maka gerak mundur pasukan
Sekutu di Sumatra ke Jawa dapat ditutup dan kemungkinan
masuknya bantuan untuk Sekutu dari daerah Jawa dapat
dicegah.
Fasilitas angkutan dari kota palembang tidak memadai. Di
suatu lapangan udara rahasia hanya ada tiga pesawat kecil
(pemburu) bukan pengangkut. Belanda optimis sekali bahwa
singapura dapat bertahan sehingga mareka mempunyai waktu
untuk mengungsi. (Mahmud, 2004: 71).
Pada malam hari tanggal 13 februari 1942, armada jepang
sudah mendaratkan pasukannya di pulau bangka, Pangkalan
xiii
Sejarah Sumatera Selatan
untuk mengejar sasaran utama: palembang. Pagi subuh
tanggal 14 februari dari pangkalan dilaut cina jepang
menerjunkan sekitar 600-700 pasukan payungnya, dan sejak
itu mulailah pendaratan jepang di palembang. pasukan
payungnya di angkut oleh kira-kira 100 pesawat terbang
antara lain pesawat terbang ingris “Lockhead Hudson” yang
berhasil di rampas di malaka dan masih bertanda ingris.
(poesponegoro, Notosusanto, 2008: 4). Akhirnya jepang dapat
menguasai sungai grong dan plaju.
daerah-daerah lain di Sumatera baru dapat dikuasai pada
minggu kedua bulan Maret 1942, Aceh dan Sumatra Timur
berhasil diduduki Jepang pada tanggal 11 Maret 1942 dan
Suma. setelah selesai menduduki palembang dan kalimantan,
maka jepang dapat berkonsentrasi penuh menyerbu pulau jawa.
(Hanafiah, 1998: 105-106).
Dalam Usaha menundukan daerah-daerah lainya, Pasukan
Jepang yang tergabung dalam Datasemen Sakaguci dan dipimpin
oleh Mayor Jenderal Sakaguci Shizuo, ditugaskan untuk
menduduki daerah Palembang dan sekitar. Didukung oleh
kekuatan artileri dan udara yang canggih Jepang membordir
secara sporadis kota Palembang dan berusaha menduduki Objek
vitas seperti Plaju, Sungai Gerong sampai daerah penghasil
timah di Bangka-Belitung.
xiv
Sejarah Sumatera Selatan
Belanda yang mau mengungsi terjebak tentara jepang yang
sudah ada di pintu. Semua orang belanda di masukkan ke kamp
penjara militer. (Mahmud, 2004: 72).
Para pejuang indonesia di sumatera selatan memang tidak
mempercayai propaganda jepang bahwa mereka datang untuk
membebaskan jajahan belanda sebagai saudara tua. Mereka
tertarik “wait and see” dulu. (Mahmud, 2004: 72).
Ternyata benar jepang dengan segera ingin menjalankan
mesin pendudkung perangnya di sumatera selatan yang kaya
akan sumber daya alam, terutama minya bumi bauksit. Tanpa
memperhatikan kemauan penduduk, jepang merasa harus di
layani: memerlukan pekerja untuk membuat jembatan,
memperbaiki gedung dan sebagainya. (Mahmud, 2004: 72).
2.4. Tujuan Jepang Menguasai Palembang.
Pada awal mula Ekspansi Jepang ke Indonesia di dasari
oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan
perang. Menipisnya persedian minyak bumi yang dimiliki oleh
jepang untuk keperluan perang ditambah lagi tekanan dari
pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang.
Langkah ini kmudian diikuti oleh Inggris dan Belanda
keadaan inilah yang akhirnya mendorong Jepang mencari
minyak buminya sendiri. Tidak ada jalan lagi kecuali
mengambil alih kekuasaan Belanda di Palembang. karena
Palembang merupakan basis minyak bagi pemerintahan Belanda
di Indonesia saat itu, bahkan minyak yang di ambil Belanda
xv
Sejarah Sumatera Selatan
dari Palembang juga dijual ke negara-negara eropa termasuk
Amerika.
(http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/pengaruh-
masuknya-jepang-terhadap.html. pada jumat 22 Mei 2015,
pukul 19.30 WIB).
Palembang memiliki kedudukan khusus dalam strategi
militer jepang di sumatera, dapat di lihat dari “blue
print” penyerbuan jepang ke (kawasan selatan) daerah itu
sudah sejak semula di perhitungkan sebagai “pintu masuk”
bagi rencana penyerbuan jepang ke sumatera. Pertama-tama
karena sebagian besar dari lima bahan vital yang di
perlukan jepang, minyak, batu bara, timah dan bahan mentah
karet terdapat di daerah ini. Selain itu juga mempunyai
kepentingan khusus jika palembang di duduki terlebih
dahulu, jepang bisa memotong garis jawa dan sekaligus
memblokir aliran pengungsi yang mundur dari sumatera dan
singapura ke jawa. (Hanafiah, 1998: 105).
Setelah Jepang berkuasa, pemerintahan jepang mengambil
alih semua harta benda dan tanah milik belanda, perkebunan,
bahkan termasuk tambang seperti Minyak, Batubara, Timah dan
lain-lain.
Dalam bahasa sangsekerta, pulau sumatera sendiri di
kenal sebagai suwarnabhumi yang berarti tanah emas.
Istilah-istilah tersebut dalam naskah-naskah kuno di india.
Pulau ini sangat kaya dengan tambang emas dan tambang
xvi
Sejarah Sumatera Selatan
mineral lainya seperti batu bara dan timah hitam jadi tidak
heran kalau jepang ingin menguasai pulau sumatera.
Di sumatera utara terkenal sebagai daerah perkebunan
yang mempekerjakan orang luar (pegawai kontrak), sumatera
selatan terkenal karena kegiatan bumiputra sendiri: menanam
karet, kopi, teh, cabai dan lain-lain. (Mahmud, 2004: 72).
Di bangka belitung sendiri jepang ingin menguasai hasil
buminya, seperti minyak bumi, batu bara, boksit dan emas.
(Erman, 2009:130-131).
Dengan jatuhnya Palembang, terbukalah jalan ke Pulau
Jawa. Di dalam menghadapi serangan tentara Jepang, pernah
dibentuk suatu komando gabungan oleh pihak Sekutu. Komando
gabungan itu disebut American BritishDutch Australian
Command (ABDACOM).
(http://dwisellysejarah.blogspot.com/ Pada sabtu,23 Mei
2015 pukul 14.00 WIB).
2.5. Pengaruh Pendudukan Jepang dalam Kehidupan di Sumatera
Selatan
A. Bidang Pemerintahan
Pada masa pendudukan Jepang, wilayah administratif
dibagi menjadi 13 berdasarkan Bun Syu yang meliputi :
(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?
module=content&id=70
Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).
Palembang
xvii
Sejarah Sumatera Selatan
Talang Betutu
Komering Ilir (Kayu Agung)
Ogan Ilir (Tanjung Raja)
Musi Ilir (Sekayu)
Rawas (Saralangun)
Lematang Ilir (Muara Enim)
Lematang Ulu (Lahat)
Tanah Pasang (Pagar Alam)
Tebing Tinggi
Komering Ulu (Baturaja)
Musi Ulu (Lubuk Linggau)
Muara Dua
B. Bidang Pendidikan
Doktrinisasi "Saudara Tua" oleh Jepang diwujudkan juga
dalam dunia pendidikan termasuk diataranya pembentukan
HEIHO (Pendidikan Prajurit) dan GYUGUN - KANBU (Calon
Perwira). Bahasa dan kebudayaan jepang mulai diajarkan
dengan maksud disesuaikan pada kepentingan Jepang.
(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?
module=content&id=70
Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).
C. Kehidupan Poiltik dan Ekonomi
Masa pendudukan jepang dan revolusi adalah masa-masa
ketidakstabilan politik dan ekonomi di indonesia. Secara
xviii
Sejarah Sumatera Selatan
politik terjadi pemisahan pemerintahan pulau sumatera dari
pulau jawa. Dari segi ekonomi, tertutup kemungkinanan
aliran impor-ekspor dari daerah-daerah yang di kuasai baik
oleh angkatan militer ke 25 jepang untuk sumatera, dan oleh
angkatan laut untuk daerah sulawesi. Kondisi ini
berpengaruh kemudian dengan datangnya periode revolusi,
dimana lalu lintas ekonomi semakin terputus antara daerah-
daerah yang masuk menjadi negara-negara yang masuk menjadi
negara-negara federal daerah kuasa republik. Karena itu
selama periode kacau 1942-1949, masayarakat bangka di
hadapkan pada krisis politik dan ekonomi tanpa henti.
(Erman, 2009:130-131).
(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?
module=content&id=70
Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).
Di bangka-belitung, perhatian utama untuk kedua pulau
ini adalah karena timahnya. Karena itu strategi untuk
menguasai dan mengelolanya sudah di rangcang jepang sendiri
bersama-sama dengan wilayah-wilayah yang memproduksi
berbagai komoditas tambang yang lain, seperti minyak bumi,
batu bara, boksit dan emas. tambang-tambang timah bangka,
belitung dan singkep di jalankan perusahan mitsubishi. Tak
banyak produksi yang dapat di harapkan dari tambang ini,
karena kekurangan peralatan dan tidak tersedia suku cadang.
Hanya beberapa ribu timah yang pernah di produksi,
xix
Sejarah Sumatera Selatan
sementara aktivitas ekonomi non-tambang juga mengalami
nasib yang sama. Aktifitas ekonomi ini di kontrol oleh
jepang (romusa). (Erman, 2009:130-131).
Para pejabat penghuni penjara zaman belanda yang di
bebaskan jepang cepat melaksanakan sistem ini dengan
mensuplai tenaga kerja. Mereka gunakan kesempatan ini untuk
membalas dendam kepada musuh-musuh yang memenjarakan mereka
dengan merekrut musuh mereka jadi romusha! Ternyata,
romusha atau “tenaga kerja paksa minim upah” bukan saja di
perlukan di dalam indonesia tapi juga di luar negeri
(indocina, taiwan dan jepang sendiri. (Mahmud, 2004: 72-
73). sehingga rakyat Indonesia termasuk palembang dan
bangka belitung pada masa jepang betul-betul mengalami
penderitaan kondisi yang sangat memperhatinkan, kebanyakan
mereka meninggal dan kelaparan yang luar biasa, menurunnya
tingkat kesehatan masyarakat, mereka menderita kekurangan
gizi atau karena di serang berbagai penyakit, terutama
malaria., serta keadaan social yang semakin memburuk. (Erman,
2009:131).
Menurut mestika, bagi jepang, pendudukan mereka terhadap
palembang telah mendatangkan keuntungan dengan
menyumbangkan lebih dari 9.000.00 barel, sekitar delapan
puluh dua persen dari total produksi minyak mentah di
seluruh indonesia. (Mahmud, 2011: 53).
D. Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
xx
Sejarah Sumatera Selatan
Menghadapi perang yang semangkit sengit melawan sekutu,
Jepang mulai memobilisasi massa di Indonesia untuk ikut
membantu mereka dengan membetuk serangkaian organisasi
seperti : Seinendan, Seinentai, Gakuto-Tai, Heiho,
Keibondan, Fujinkai. Dari organisasi tersebut biarpun
tujuanya untuk kepentingan Jepang namun hal itu juga
artinya kesempatan untuk berorganisasi secara bebas, di
Sumatera Selatan tokoh-tokoh seperti Haji Raden Tjek Yan
dan Dr. A.K Gani menjadi sponsor dari organisasi yang
bernama Syu-Syangikai sebagai jalan untuk menentukan nasib
sendiri.
(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?
module=content&id=70
Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).
Berbeda dengan belanda dimana hanya terdapat satu
pemerintahan sipil, sedangkan jepang terdapat tiga
pemerintahan militer oendudukan yaitu: (Hanafiah,
1998:106).
1. Pemerintahan militer angkatan darat (tentara kedua puluh
lima) untuk sumatera dengan pusatnya di bukit tinggi:
2. Pemerintahan militer angkatan darat (tentara keenam
belas) untuk jawa-madura dengan pusatnya di jakarta:
xxi
Sejarah Sumatera Selatan
3. Pemerintahan militer angkatan laut (armada selatan kedua
untuk daerah yang meliputi sulawesi, kalimantan dan
maluku dengan pusatnya di makasar.
Di sumatera pemerintahan militer panglima tentara ke XXV
membentuk 10 keresidenan (syu) yang terdiri atas bunsyu
(sub-keresidenan), gun dan son. Jabatan tertinggi di pegang
oleh jepang. Kesepuluh syu yang terbentuk itu adalah: aceh,
sumatera timur, sumatera uatara, sumatera barat bengkulu,
jambi, palembang, lampung dan bangka bilition. Setiap syu
tersebut di pimpin oleh seorang shucokun. (Hanafiah,
1998:108)
Pada pertengahan 1943 baru di bentuk gunseikanbu (staf
pemerintahan militer pusat), bertempat di bukit tinggi
dengan departemen-departemen sebagai berikut: (Hanafiah,
1998:108)
1. Departemen dalam negeri.
2. Departemen kepolisian.
3. Departemen kehakiman.
4. Departemen industri.
5. Departemen pekerjaan umum.
xxii
Sejarah Sumatera Selatan
6. Departemen perhubungan.
7. Departemen penerangan.
8. Departemen pemindahan dan pengiriman.
9. Departemen meteorologi.
Keresidenan palembang di kepalai oleh seorang syu cokan,
palembang syu mempunyai cokan. Palembang syu mempunyai
cokan kanbo, yang dalam tugas sehari-harinya di bantu oleh
tugas bu, yaitu:
1. Naiseibu (kepala bagian pemerintahan): mengenai urusan-
urusan perencanaan, pegawai, perhitungan uang/alat-alat
kantor, tata usaha, pimpinan serta pengawasan
perkumpulan-perkumpulan di daerah, pengajaran, tanah,
kesehatan, perbaikan kehidupan rakyat, sensus dan
propaganda.
2. Keisaibu (kepala bagian perekonomian): untuk mengurus
soal-soal berhubungan dengan perdagangan/industri,
perikanan, pemeliharaan ternak, pertanian dan kehutanan,
distribusi bahan makanan, pengendalian ekonomi dan
perdagangan.
xxiii
Sejarah Sumatera Selatan
3. Keisatsubu (kepala bagian kepolisian): yang mencakup
urusan perkara, keamanan dan kriminalitas. (Hanafiah,
1998:109-110).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Sebenarnya sejak Perang Dunia I Jepang sudah tertarik
pada Indonesia yang terlihat kaya dari segi ekonomi,
strategis, dan politik. Pandangan Angkatan Laut Jepang
terhadap Indonesia Bangsa Jepang perlu mengamankan
wilayah-wilayah yang mendukung proses industrialisasinya,
baik wilayah yang memiliki sumber daya alam maupun wilayah
xxiv
Sejarah Sumatera Selatan
yang memiliki potensi sebagai pasar hasil industrinya.
Dengan perkataan lain, ekspansi yang dilakukan Jepang ke
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya Pemerintah
Jepang untuk memperluas ruang penghidupannya (lebensraum),
baik secara politik maupun ekonomi. Terbukti Setelah Jepang
berkuasa, pemerintahan jepang mengambil alih semua harta
benda dan tanah milik belanda, perkebunan, bahkan termasuk
tambang seperti Minyak, Batubara, Timah dan lain-lain semua
dikuasai oleh jepang dengan pengurasan Tenaga Rakyat secara
luar biasa yang dikenal dengan praktek kerja paksa ROMUSHA
sehingga rakyat Indonesia pada masa jepang betul-betul
mengalami penderitaan dan kemelaratan yang luar biasa.
(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?
module=content&id=70
Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).
3.2 Saran
Semoga makalah yang sangat sederhana yang jauh dari
kesempurnaan ini dapat berguna baik bagi penulis khususnya
maupun pengamat dan pembaca, saya menyadari makalah yang
saya buat ini masih banyak kekurangan dan terdapat banyak
kesalahan untuk itu saya sangat mengaharapkan kritikan yang
sifatnya membangun agar dapat saya jadikan sumber acuan
bagi pembuatan makalah saya yang selanjutnya.
xxv
Sejarah Sumatera Selatan
Daftar Pustakahttp://dwisellysejarah.blogspot.com/.
http://denad-optimis.blogspot.com/2012/01/masuknya-jepang-
ke-daerah-yang-ada-di.html.
http://wwwpoethryblogspotcom.blogspot.com/2012/02/bab-i-
pendahuluan-1.html.
http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?
module=content&id=70
http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/pengaruh-masuknya-
jepang-terhadap.html.
Erman, Erwija. 2009. Menguak Sejarah Timah Bangka-Belitung,
Yogyakarta: Ombak.
Hanafiah, Djohan. 1998. Sejarah Perkembangan Pemerintahan
kotamadya daerah tingkat II palembang. Palembang: pemerintahan
daerah tingkatan II palembang.
Mahmud, Dedi irwanto. 2011. Kota palembang. Yogyakarta:Ombak.
Mahmud, Kiagus Imran. 2004. Sejarah Palembang.
Palembang:Angrek palembang.
Poeponegoro, Nososusanto, Nugroho. 2008. Sejarah Nasional
Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka.
xxvi