sejarah sumatera selatan

26
Sejarah Sumatera Selatan Makalah Sumtera Selatan “DAMPAK SOSIAL, POLITIK, EKONOMI DAN PENDIDIKAN SETELAH MASUKNYA JEPANG DI SUMATERA SELATAN” DISUSUN OLEH : Nama : MUNAWATI NIM : 2014131049 Prodi : Pendidikan Sejarah Kelas : II. B Mata Kuliah : Sejarah Sumsel Dosen : H. Rudi Asri S.Pd M.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i

Transcript of sejarah sumatera selatan

Sejarah Sumatera Selatan

Makalah Sumtera Selatan“DAMPAK SOSIAL, POLITIK, EKONOMI DAN PENDIDIKAN SETELAH

MASUKNYA JEPANG DI SUMATERA SELATAN”

DISUSUN OLEH :

Nama : MUNAWATI

NIM : 2014131049

Prodi : Pendidikan Sejarah

Kelas : II. B

Mata Kuliah : Sejarah Sumsel

Dosen : H. Rudi Asri S.Pd M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

i

Sejarah Sumatera Selatan

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN

2015

Kata PengantarAssalamualaikum wr.wb.

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan atas

kehadiran Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan

karunianya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

makalah saya yang masih jauh dari kesempurnaan ini yang

berjudul “DAMPAK SOSIAL, POLITIK, EKONOMI DAN PENDIDIKAN SETELAH

MASUKNYA JEPANG DI SUMATERA SELATAN”

Makalah ini di buat agar pembaca dapat memperluas ilmu

pengetahuan tentang Sejarah Sumatera Selatan, isi dari

makalah ini saya dapat dari berbagai sumber. Semoga makalah

ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih

pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa saya

mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat

kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan

makalah ini. Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini

masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi

perbaikan dan bahan acuan saya untuk menulis makalah saya

yang selanjutnya.

ii

Sejarah Sumatera Selatan

Palembang, 24 April 2015

Penulis

DAFTAR ISIHalaman Judul........................................i

Kata Pengantar.......................................ii

Daftar Isi...........................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................1

1.1.................................................Latar

Belakang..........................................1

1.2.................................................Rumus

an Masalah........................................1

1.3.................................................Tujua

n ................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................2

iii

Sejarah Sumatera Selatan

2.1..................................................Peran

g Dunia II Sebagai Pintu Masuknya Jepang ke Indonesia 2

2.2..................................................Cara

Jepang Memasuki Indonesia.........................3

2.3..................................................Palem

bang di Bawah Jepang..............................5

2.4..................................................Tujua

n Jepang Menguasai Palembang......................7

2.5..................................................

Pengaruh Pendudukan Jepang dalam Kehidupan di Sumatera

Selatan...........................................8

BAB III PENUTUP......................................12

3.1 Kesimpulan.......................................12

3.2 Saran............................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................13

iv

Sejarah Sumatera Selatan

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Masa pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung kurang

lebih tiga setengah tahun, tetapi sangat berdampak bagi

Indonesia. Dahulu kita dijajah oleh bangsa Jepang masih

dalam bentuk kekerasan, sehingga semua rakyat Indonesia

masih dapat merasakan. Dengan kita mengetahui fenomena-

fenomena terdahulu, yaitu saat kita dijajah oleh bangsa

jepang. Kerugian-kerugian apa saja yang telah dirasakan

oleh rakyat Indonesia salah satunya palembang akibat

setelah datangnya jepang baik itu dari segi ekonomi,

pendidikan dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan bagaimanakah Perang Dunia II Sebagai Pintu

Masuknya Jepang ke Indonesia?

2. Jelaskan bagaimana Cara Jepang Memasuki Indonesia?

3. Jelaskan bagaimana Palembang di bawah jepang?

4. Jelaskan apa tujuan palembang menguasai palembang?

5. Jelaskan Pengaruh Pendudukan Jepang dalam Kehidupan di

Sumatera Selatan?

1.3 Tujuan.

v

Sejarah Sumatera Selatan

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Perang Dunia II Sebagai

Pintu Masuknya Jepang ke Indonesia.

2. Untuk mengetahui Cara Jepang Memasuki Indonesia.

3. Untuk mengetahui Palembang di bawah jepang.

4. Untuk mengetahui tujuan palembang menguasai palembang.

5. Untuk mengetauhi Pengaruh Pendudukan Jepang dalam

Kehidupan di Sumatera Selatan.

BAB II

PEMBHASAN

Jepang masuk ke palembang pada 14 februari 1942.

palembang menjadi target utama karena pusat kilang minyak

terbesar belanda di indonesia terdapat di daerah plaju dan

sungai gerong. Pemerintahan penduduk jepang menjalankan

kebijakan perang, sehingga perhatian dan tenaga di curahkan

untuk pertahanan-pertahanan yang di adakan militer jepang.

Dalam strategi perng jepang di asia timur, palembang adalah

daerah incaran kedua jepang, selain kalimantan. (Mahmud,

2011: 53).

2.1. Perang Dunia II Sebagai Pintu Masuknya Jepang ke

Indonesia

vi

Sejarah Sumatera Selatan

Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan bagian dari

rangkaian imperialisme modernnya di Asia Tenggara. Politik

imperialisme ini mulai dilaksanakan Jepang sejak awal abad

XX. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi

imperialisme Jepang adalah adanya kemajuan di bidang

industri. Dengan majunya bidang industri ini, Jepang

membutuhkan daerah pemasaran baru dan persediaan bahan

mentah dalam jumlah banyak. Langkah nyata yang diambil

untuk mewujudkan imperialisme tersebut adalah dengan

membentuk lingkungan kemakmuran bersama di kawasan Asia

Timur Raya.

Tindakan pertama yang dilakukan Jepang untuk membentuk

kawasan tersebut adalah dengan menyerang pangkalan Angkatan

Laut Amerika Serikat tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan

ini bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Amerika di Pasifik

sehingga mempermudah penyerbuan Jepang ke wilayah Asia

Tenggara. Dari peristiwa tersebut berarti Jepang sudah

melibatkan diri dalam Perang Dunia II.

Pendudukan Jepang di Indones

ia dengan berlangsungnya Perang Dunia kedua di kawasan

Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai

negara-negara Asia dan merebutnya dari negara-negara

imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan

supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan

vii

Sejarah Sumatera Selatan

daerah-daerah di asia sebagai tempat menanamkan modal,

serta memasarkan hasil industrinya.

Penyerbuan ke wilayah Asia Tenggara ini dilakukan oleh

Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun) Jepang.

Kedua angkatan tersebut berhasil menaklukkan satu demi satu

wilayah di Asia Tenggara. Menipisnya persediaan minyak bumi

yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan Perang Dunia II

ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang

ekspor minyak bumi ke Jepang membuat Jepang ingin mencari

sumber minyak bumi. Dengan melakukan ekspansionisme ke

wilayah – wilayah yang memiliki sumber minyak bumi.

Akibatnya, Jepang masuk ke Indonesia karena wilayah

Indonesia kaya akan sumber daya alamnya termasuk minyak

bumi dan bahan bahan mentah lainnya yang dapat mendukung

eksistensi Jepang dalam Perang Dunia II.

Sebenarnya sejak Perang Dunia I Jepang sudah tertarik

pada Indonesia yang terlihat kaya dari segi ekonomi,

strategis, dan politik. Pandangan Angkatan Laut Jepang

terhadap Indonesia Bangsa Jepang perlu mengamankan

wilayah-wilayah yang mendukung proses industrialisasinya,

baik wilayah yang memiliki sumber daya alam maupun wilayah

yang memiliki potensi sebagai pasar hasil industrinya.

Dengan perkataan lain, ekspansi yang dilakukan Jepang ke

Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya Pemerintah

viii

Sejarah Sumatera Selatan

Jepang untuk memperluas ruang penghidupannya (lebensraum),

baik secara politik maupun ekonomi.

Namun, baru pada Perang Dunia II Jepang mendapatkan

kesempatan emas untuk dapat memasuki wilayah Indonesia

dengan dalih untuk membebaskan Indonesia dari paham

imperialisme bangsa barat, yaitu Belanda.

2.2. Cara Jepang Memasuki Indonesia

Pendudukan di Indonesia berlangsung secara bertahap dari

daerah luar pulau Jawa. Daerah yang pertama kali diduduki

oleh Jepang adalah Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal

11 Januari 1942. Keesokan harinya daerah ini berhasil

dikuasai. Pendudukan Jepang terus melebar ke daerah

lainnya. Pada Februari 1942 menduduki Pontianak, Makasar,

Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Setelah itu pasukan

militer Jepang bergerak ke pulau Sumatera.

Setelah Dikuasainya seluruh pulau Sumatera, terutama

Palembang maka terbukalah pulau Jawa bagi tentara militer

Jepang. Kekuatan khusus militer Jepang untuk merebut pulau

Jawa berada di bawah komando Tentara XVI dengan pimpinan

Letjend Hitoshi Imamura. Pada tanggal 1 Maret 1942, pasukan

tersebut berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus yaitu

di teluk Banten, di Eretan Wetan dan di Kragan. Setelah

pendaratan di tiga tempat tersebut, Jepang segera meluaskan

peyerangan ke daerah Batavia dan berhasil menaklukkannya

sebagai kota terbuka pada tanggal 5 Maret 1942.

ix

Sejarah Sumatera Selatan

Pada tanggal 5 Maret 1942, penyerbuan Jepang mulai

meluas ke pelosok daerah di Jawa termasuk juga Surakarta.

Penyerangan Jepang ke Surakarta dipimpin oleh komandan

Funabiki. Kedatangan pasukan musuh tersebut dihadang oleh

dua kompi pasukan KNIL, satu peleton kavaleri, dua batalyon

legiun Mangkunegaran dan beberapa pasukan milisi. Gabungan

pasukan penghadang tersebut masih dapat dikalahkan pasukan

Jepang sehingga dalam waktu tidak terlalu lama kota

Surakarta berhasil pula dikuasai.

Pasukan Jepang tersebut segera melakukan penangkapan

terhadap orang-orang Belanda. Rumah-rumah yang sudah tak

berpenghuni karena ditinggal oleh pemiliknya dalam

menghindari penangkapan Jepang menjadi sasaran penjarahan

masyarakat. Mereka mengambil barang-barang di rumah

tersebut yang selama ini belum pernah dimiliki.

Pasukan Jepang lainnya juga bergerak ke daerah lain

seperti Bogor dan Bandung. Jepang menyerbu Bandung dari

arah utara dengan menurunkan satu detasemen yang dipimpin

oleh Kolonel Toshinori Shoji. Kota Lembang sebagai

pertahanan terakhir di Bandung akhirnya harus jatuh ke

tangan Jepang pada tanggal 7 Maret 1942.

Sehari sebelum Bandung jatuh ke tangan Jepang, Letjend

Ter Poorten sebagai panglima KNIL mengeluarkan perintah

kepada Mayjend J.J. Pesman, panglima di Jawa Barat agar

tidak mengadakan pertempuran di Bandung. Perintah tersebut

x

Sejarah Sumatera Selatan

dikeluarkan karena pada saat itu kota Bandung telah penuh

dengan penduduk sipil, wanita dan anak-anak. Setelah semua

wilayah Bandung dapat diduduki, pada petang harinya Letjend

Imamura menuntut penyerahan seluruh pasukan Serikat di Jawa

dan bagian Indonesia lainnya. Pada awalnya pihak Jepang

keberatan dengan tuntutan tersebut dan hanya bersedia

melakukan penyerahan lokal, namun ancaman bom yang

dikeluarkan oleh Jepang jika tuntutannya tidak dipenuhi

membuat Belanda bersedia melakukan penyerahan total seluruh

wilayah Indonesia.

Pada tanggal 8 Maret 1942 Panglima tentara Hindia

Belanda, Letjend Ter Poorten dan beberapa pejabat tinggi

militer berunding dengan Letjend Imamura di Kalijati. Hasil

perundingan tersebut adalah kapitulasi tanpa syarat

angkatan perang Hindia Belanda pada Jepang.

Kedatangan Jepang ke Indonesia yang resmi berkuasa

tanggal 8 Maret 1942. Kedatangan Jepang memberi harapan

baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh

kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan

terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam

mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan

tentara Jepang.

Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik

simpati rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang

Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama,

xi

Sejarah Sumatera Selatan

yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak

mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan

slogan-slogan : "India untuk orang India, Birma untuk orang

Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang

Indonesia." Jepang juga memberikan janji kemerdekaan

"Indonesia shorai dokuritsu", dan membiarkan bendera

Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di

Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan

Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah

melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda.

Sejak itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat.

Hal ini membuat rakyat Indonesia begitu mudah percaya

dengan janji janji Jepang dan menyambut baik kedatangan

Jepang di berbagai tempat di Indonesia.

2.3. Palembang di Bawah Jepang.

Sebelum invasi (penyerbuan) jepang ke indonesia, sudah

ada kabar angin. Waktu itu pemerintahan kolonial belanda

takut dengan adanya “kolonye kelima tentara jepang” suatu

pasukn yang mempersiapakan di daerah yang akan di serang

dengan berbagai fasilitas sehingga memudahakan invasi

nantinya. Asal kata kolonye kelima. “Fifth Column” =

angkatan kelima (rahasia). (Mahmud, 2004: 70).

Begitu sangat rahasianya sehingga para pedagang

bumiputra terkejut karena orang jepang yang sehari-harinya

xii

Sejarah Sumatera Selatan

berdagang sepeda ternyata adalah seorang kolonel pada waktu

pendudukan jepang di kotanya. (Mahmud, 2004: 70).

Jepang, berbeda dengan strategi belanda atau ingris,

menilai bahwa pulau sumatera dan semenanjung malaysia

penting karena hasil buminya sehingga tidak perlu menyerang

jawa terlebih dahulu. Mereka yakin kalau gagal menduduki

palembang, semua rencana perang akan gagal. (Mahmud, 2004:

70).

Secara otomatis, di palembang pasukan pertahanan belanda

yng beranggotakan 300 orang dengan senjata ringan, sibuk

merencanakan taktik bumi hangus instalasi pengilangan di

sungai gerong dan plaju. Di sampiing itu, mereka harus

memimpin komunitas asing untuk mundur ke jawa atau

australia. (Mahmud, 2004: 71).

Dengan dikuasainya Palembang maka gerak mundur pasukan

Sekutu di Sumatra ke Jawa dapat ditutup dan kemungkinan

masuknya bantuan untuk Sekutu dari daerah Jawa dapat

dicegah.

Fasilitas angkutan dari kota palembang tidak memadai. Di

suatu lapangan udara rahasia hanya ada tiga pesawat kecil

(pemburu) bukan pengangkut. Belanda optimis sekali bahwa

singapura dapat bertahan sehingga mareka mempunyai waktu

untuk mengungsi. (Mahmud, 2004: 71).

Pada malam hari tanggal 13 februari 1942, armada jepang

sudah mendaratkan pasukannya di pulau bangka, Pangkalan

xiii

Sejarah Sumatera Selatan

untuk mengejar sasaran utama: palembang. Pagi subuh

tanggal 14 februari dari pangkalan dilaut cina jepang

menerjunkan sekitar 600-700 pasukan payungnya, dan sejak

itu mulailah pendaratan jepang di palembang. pasukan

payungnya di angkut oleh kira-kira 100 pesawat terbang

antara lain pesawat terbang ingris “Lockhead Hudson” yang

berhasil di rampas di malaka dan masih bertanda ingris.

(poesponegoro, Notosusanto, 2008: 4). Akhirnya jepang dapat

menguasai sungai grong dan plaju.

daerah-daerah lain di Sumatera baru dapat dikuasai pada

minggu kedua bulan Maret 1942, Aceh dan Sumatra Timur

berhasil diduduki Jepang pada tanggal 11 Maret 1942 dan

Suma. setelah selesai menduduki palembang dan kalimantan,

maka jepang dapat berkonsentrasi penuh menyerbu pulau jawa.

(Hanafiah, 1998: 105-106).

Dalam Usaha menundukan daerah-daerah lainya, Pasukan

Jepang yang tergabung dalam Datasemen Sakaguci dan dipimpin

oleh Mayor Jenderal Sakaguci Shizuo, ditugaskan untuk

menduduki daerah Palembang dan sekitar. Didukung oleh

kekuatan artileri dan udara yang canggih Jepang membordir

secara sporadis kota Palembang dan berusaha menduduki Objek

vitas seperti Plaju, Sungai Gerong sampai daerah penghasil

timah di Bangka-Belitung.

xiv

Sejarah Sumatera Selatan

Belanda yang mau mengungsi terjebak tentara jepang yang

sudah ada di pintu. Semua orang belanda di masukkan ke kamp

penjara militer. (Mahmud, 2004: 72).

Para pejuang indonesia di sumatera selatan memang tidak

mempercayai propaganda jepang bahwa mereka datang untuk

membebaskan jajahan belanda sebagai saudara tua. Mereka

tertarik “wait and see” dulu. (Mahmud, 2004: 72).

Ternyata benar jepang dengan segera ingin menjalankan

mesin pendudkung perangnya di sumatera selatan yang kaya

akan sumber daya alam, terutama minya bumi bauksit. Tanpa

memperhatikan kemauan penduduk, jepang merasa harus di

layani: memerlukan pekerja untuk membuat jembatan,

memperbaiki gedung dan sebagainya. (Mahmud, 2004: 72).

2.4. Tujuan Jepang Menguasai Palembang.

Pada awal mula Ekspansi Jepang ke Indonesia di dasari

oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan

perang. Menipisnya persedian minyak bumi yang dimiliki oleh

jepang untuk keperluan perang ditambah lagi tekanan dari

pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang.

Langkah ini kmudian diikuti oleh Inggris dan Belanda

keadaan inilah yang akhirnya mendorong Jepang mencari

minyak buminya sendiri. Tidak ada jalan lagi kecuali

mengambil alih kekuasaan Belanda di Palembang. karena

Palembang merupakan basis minyak bagi pemerintahan Belanda

di Indonesia saat itu, bahkan minyak yang di ambil Belanda

xv

Sejarah Sumatera Selatan

dari Palembang juga dijual ke negara-negara eropa termasuk

Amerika.

(http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/pengaruh-

masuknya-jepang-terhadap.html. pada jumat 22 Mei 2015,

pukul 19.30 WIB).

Palembang memiliki kedudukan khusus dalam strategi

militer jepang di sumatera, dapat di lihat dari “blue

print” penyerbuan jepang ke (kawasan selatan) daerah itu

sudah sejak semula di perhitungkan sebagai “pintu masuk”

bagi rencana penyerbuan jepang ke sumatera. Pertama-tama

karena sebagian besar dari lima bahan vital yang di

perlukan jepang, minyak, batu bara, timah dan bahan mentah

karet terdapat di daerah ini. Selain itu juga mempunyai

kepentingan khusus jika palembang di duduki terlebih

dahulu, jepang bisa memotong garis jawa dan sekaligus

memblokir aliran pengungsi yang mundur dari sumatera dan

singapura ke jawa. (Hanafiah, 1998: 105).

Setelah Jepang berkuasa, pemerintahan jepang mengambil

alih semua harta benda dan tanah milik belanda, perkebunan,

bahkan termasuk tambang seperti Minyak, Batubara, Timah dan

lain-lain.

Dalam bahasa sangsekerta, pulau sumatera sendiri di

kenal sebagai suwarnabhumi yang berarti tanah emas.

Istilah-istilah tersebut dalam naskah-naskah kuno di india.

Pulau ini sangat kaya dengan tambang emas dan tambang

xvi

Sejarah Sumatera Selatan

mineral lainya seperti batu bara dan timah hitam jadi tidak

heran kalau jepang ingin menguasai pulau sumatera.

Di sumatera utara terkenal sebagai daerah perkebunan

yang mempekerjakan orang luar (pegawai kontrak), sumatera

selatan terkenal karena kegiatan bumiputra sendiri: menanam

karet, kopi, teh, cabai dan lain-lain. (Mahmud, 2004: 72).

Di bangka belitung sendiri jepang ingin menguasai hasil

buminya, seperti minyak bumi, batu bara, boksit dan emas.

(Erman, 2009:130-131).

Dengan jatuhnya Palembang, terbukalah jalan ke Pulau

Jawa. Di dalam menghadapi serangan tentara Jepang, pernah

dibentuk suatu komando gabungan oleh pihak Sekutu. Komando

gabungan itu disebut American BritishDutch Australian

Command (ABDACOM).

(http://dwisellysejarah.blogspot.com/ Pada sabtu,23 Mei

2015 pukul 14.00 WIB).

2.5. Pengaruh Pendudukan Jepang dalam Kehidupan di Sumatera

Selatan

A. Bidang Pemerintahan

Pada masa pendudukan Jepang, wilayah administratif

dibagi menjadi 13 berdasarkan Bun Syu yang meliputi :

(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?

module=content&id=70

Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).

Palembang

xvii

Sejarah Sumatera Selatan

Talang Betutu

Komering Ilir (Kayu Agung)

Ogan Ilir (Tanjung Raja)

Musi Ilir (Sekayu)

Rawas (Saralangun)

Lematang Ilir (Muara Enim)

Lematang Ulu (Lahat)

Tanah Pasang (Pagar Alam)

Tebing Tinggi

Komering Ulu (Baturaja)

Musi Ulu (Lubuk Linggau)

Muara Dua

B. Bidang Pendidikan

Doktrinisasi "Saudara Tua" oleh Jepang diwujudkan juga

dalam dunia pendidikan termasuk diataranya pembentukan

HEIHO (Pendidikan Prajurit) dan GYUGUN - KANBU (Calon

Perwira). Bahasa dan kebudayaan jepang mulai diajarkan

dengan maksud disesuaikan pada kepentingan Jepang.

(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?

module=content&id=70

Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).

C. Kehidupan Poiltik dan Ekonomi

Masa pendudukan jepang dan revolusi adalah masa-masa

ketidakstabilan politik dan ekonomi di indonesia. Secara

xviii

Sejarah Sumatera Selatan

politik terjadi pemisahan pemerintahan pulau sumatera dari

pulau jawa. Dari segi ekonomi, tertutup kemungkinanan

aliran impor-ekspor dari daerah-daerah yang di kuasai baik

oleh angkatan militer ke 25 jepang untuk sumatera, dan oleh

angkatan laut untuk daerah sulawesi. Kondisi ini

berpengaruh kemudian dengan datangnya periode revolusi,

dimana lalu lintas ekonomi semakin terputus antara daerah-

daerah yang masuk menjadi negara-negara yang masuk menjadi

negara-negara federal daerah kuasa republik. Karena itu

selama periode kacau 1942-1949, masayarakat bangka di

hadapkan pada krisis politik dan ekonomi tanpa henti.

(Erman, 2009:130-131).

(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?

module=content&id=70

Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).

Di bangka-belitung, perhatian utama untuk kedua pulau

ini adalah karena timahnya. Karena itu strategi untuk

menguasai dan mengelolanya sudah di rangcang jepang sendiri

bersama-sama dengan wilayah-wilayah yang memproduksi

berbagai komoditas tambang yang lain, seperti minyak bumi,

batu bara, boksit dan emas. tambang-tambang timah bangka,

belitung dan singkep di jalankan perusahan mitsubishi. Tak

banyak produksi yang dapat di harapkan dari tambang ini,

karena kekurangan peralatan dan tidak tersedia suku cadang.

Hanya beberapa ribu timah yang pernah di produksi,

xix

Sejarah Sumatera Selatan

sementara aktivitas ekonomi non-tambang juga mengalami

nasib yang sama. Aktifitas ekonomi ini di kontrol oleh

jepang (romusa). (Erman, 2009:130-131).

Para pejabat penghuni penjara zaman belanda yang di

bebaskan jepang cepat melaksanakan sistem ini dengan

mensuplai tenaga kerja. Mereka gunakan kesempatan ini untuk

membalas dendam kepada musuh-musuh yang memenjarakan mereka

dengan merekrut musuh mereka jadi romusha! Ternyata,

romusha atau “tenaga kerja paksa minim upah” bukan saja di

perlukan di dalam indonesia tapi juga di luar negeri

(indocina, taiwan dan jepang sendiri. (Mahmud, 2004: 72-

73). sehingga rakyat Indonesia termasuk palembang dan

bangka belitung pada masa jepang betul-betul mengalami

penderitaan kondisi yang sangat memperhatinkan, kebanyakan

mereka meninggal dan kelaparan yang luar biasa, menurunnya

tingkat kesehatan masyarakat, mereka menderita kekurangan

gizi atau karena di serang berbagai penyakit, terutama

malaria., serta keadaan social yang semakin memburuk. (Erman,

2009:131).

Menurut mestika, bagi jepang, pendudukan mereka terhadap

palembang telah mendatangkan keuntungan dengan

menyumbangkan lebih dari 9.000.00 barel, sekitar delapan

puluh dua persen dari total produksi minyak mentah di

seluruh indonesia. (Mahmud, 2011: 53).

D. Bidang Organisasi Kemasyarakatan.

xx

Sejarah Sumatera Selatan

Menghadapi perang yang semangkit sengit melawan sekutu,

Jepang mulai memobilisasi massa di Indonesia untuk ikut

membantu mereka dengan membetuk serangkaian organisasi

seperti : Seinendan, Seinentai, Gakuto-Tai, Heiho,

Keibondan, Fujinkai. Dari organisasi tersebut biarpun

tujuanya untuk kepentingan Jepang namun hal itu juga

artinya kesempatan untuk berorganisasi secara bebas, di

Sumatera Selatan tokoh-tokoh seperti Haji Raden Tjek Yan

dan Dr. A.K Gani menjadi sponsor dari organisasi yang

bernama Syu-Syangikai sebagai jalan untuk menentukan nasib

sendiri.

(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?

module=content&id=70

Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).

Berbeda dengan belanda dimana hanya terdapat satu

pemerintahan sipil, sedangkan jepang terdapat tiga

pemerintahan militer oendudukan yaitu: (Hanafiah,

1998:106).

1. Pemerintahan militer angkatan darat (tentara kedua puluh

lima) untuk sumatera dengan pusatnya di bukit tinggi:

2. Pemerintahan militer angkatan darat (tentara keenam

belas) untuk jawa-madura dengan pusatnya di jakarta:

xxi

Sejarah Sumatera Selatan

3. Pemerintahan militer angkatan laut (armada selatan kedua

untuk daerah yang meliputi sulawesi, kalimantan dan

maluku dengan pusatnya di makasar.

Di sumatera pemerintahan militer panglima tentara ke XXV

membentuk 10 keresidenan (syu) yang terdiri atas bunsyu

(sub-keresidenan), gun dan son. Jabatan tertinggi di pegang

oleh jepang. Kesepuluh syu yang terbentuk itu adalah: aceh,

sumatera timur, sumatera uatara, sumatera barat bengkulu,

jambi, palembang, lampung dan bangka bilition. Setiap syu

tersebut di pimpin oleh seorang shucokun. (Hanafiah,

1998:108)

Pada pertengahan 1943 baru di bentuk gunseikanbu (staf

pemerintahan militer pusat), bertempat di bukit tinggi

dengan departemen-departemen sebagai berikut: (Hanafiah,

1998:108)

1. Departemen dalam negeri.

2. Departemen kepolisian.

3. Departemen kehakiman.

4. Departemen industri.

5. Departemen pekerjaan umum.

xxii

Sejarah Sumatera Selatan

6. Departemen perhubungan.

7. Departemen penerangan.

8. Departemen pemindahan dan pengiriman.

9. Departemen meteorologi.

Keresidenan palembang di kepalai oleh seorang syu cokan,

palembang syu mempunyai cokan. Palembang syu mempunyai

cokan kanbo, yang dalam tugas sehari-harinya di bantu oleh

tugas bu, yaitu:

1. Naiseibu (kepala bagian pemerintahan): mengenai urusan-

urusan perencanaan, pegawai, perhitungan uang/alat-alat

kantor, tata usaha, pimpinan serta pengawasan

perkumpulan-perkumpulan di daerah, pengajaran, tanah,

kesehatan, perbaikan kehidupan rakyat, sensus dan

propaganda.

2. Keisaibu (kepala bagian perekonomian): untuk mengurus

soal-soal berhubungan dengan perdagangan/industri,

perikanan, pemeliharaan ternak, pertanian dan kehutanan,

distribusi bahan makanan, pengendalian ekonomi dan

perdagangan.

xxiii

Sejarah Sumatera Selatan

3. Keisatsubu (kepala bagian kepolisian): yang mencakup

urusan perkara, keamanan dan kriminalitas. (Hanafiah,

1998:109-110).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Sebenarnya sejak Perang Dunia I Jepang sudah tertarik

pada Indonesia yang terlihat kaya dari segi ekonomi,

strategis, dan politik. Pandangan Angkatan Laut Jepang

terhadap Indonesia Bangsa Jepang perlu mengamankan

wilayah-wilayah yang mendukung proses industrialisasinya,

baik wilayah yang memiliki sumber daya alam maupun wilayah

xxiv

Sejarah Sumatera Selatan

yang memiliki potensi sebagai pasar hasil industrinya.

Dengan perkataan lain, ekspansi yang dilakukan Jepang ke

Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya Pemerintah

Jepang untuk memperluas ruang penghidupannya (lebensraum),

baik secara politik maupun ekonomi. Terbukti Setelah Jepang

berkuasa, pemerintahan jepang mengambil alih semua harta

benda dan tanah milik belanda, perkebunan, bahkan termasuk

tambang seperti Minyak, Batubara, Timah dan lain-lain semua

dikuasai oleh jepang dengan pengurasan Tenaga Rakyat secara

luar biasa yang dikenal dengan praktek kerja paksa ROMUSHA

sehingga rakyat Indonesia pada masa jepang betul-betul

mengalami penderitaan dan kemelaratan yang luar biasa.

(http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?

module=content&id=70

Pada sabtu, 23 Mei 2015, pukul: 14.00 WIB).

3.2 Saran

Semoga makalah yang sangat sederhana yang jauh dari

kesempurnaan ini dapat berguna baik bagi penulis khususnya

maupun pengamat dan pembaca, saya menyadari makalah yang

saya buat ini masih banyak kekurangan dan terdapat banyak

kesalahan untuk itu saya sangat mengaharapkan kritikan yang

sifatnya membangun agar dapat saya jadikan sumber acuan

bagi pembuatan makalah saya yang selanjutnya.

xxv

Sejarah Sumatera Selatan

Daftar Pustakahttp://dwisellysejarah.blogspot.com/.

http://denad-optimis.blogspot.com/2012/01/masuknya-jepang-

ke-daerah-yang-ada-di.html.

http://wwwpoethryblogspotcom.blogspot.com/2012/02/bab-i-

pendahuluan-1.html.

http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?

module=content&id=70

http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/pengaruh-masuknya-

jepang-terhadap.html.

Erman, Erwija. 2009. Menguak Sejarah Timah Bangka-Belitung,

Yogyakarta: Ombak.

Hanafiah, Djohan. 1998. Sejarah Perkembangan Pemerintahan

kotamadya daerah tingkat II palembang. Palembang: pemerintahan

daerah tingkatan II palembang.

Mahmud, Dedi irwanto. 2011. Kota palembang. Yogyakarta:Ombak.

Mahmud, Kiagus Imran. 2004. Sejarah Palembang.

Palembang:Angrek palembang.

Poeponegoro, Nososusanto, Nugroho. 2008. Sejarah Nasional

Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka.

xxvi