Post on 03-Apr-2023
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Observasi
Mengajar adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks. Karena merupakan
interaksi unik antara guru, siswa, materi pembelajaran, dan lingkungan cultural.
Dalam proses pembelajaran interaksi yang baik dapat digambarkan dengan adanya
komunikasi yang dapat dipahami oleh komponen pembelajaran itu sendiri
(Popham dan Baker, 1987).
Dalam proses pembelajaran bahasa, pembelajar diharapkan mampu
menguasai empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut yaitu
menyimak (Compréhension Orale), berbicara (Expression Orale), membaca
(Compréhension Ecrite), dan menulis (Expression Ecrite).1 Keterampilan berbahasa
asing, dalam hal ini bahasa Arab, tidak dapat dimiliki oleh seorang pembelajar dalam
waktu relatif singkat tetapi diperlukan waktu yang cukup lama sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kesuksesan proses belajar mengajar tidak akan lepas dari metode yang
akan dipakai.2 Dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas seorang guru akan
selalu menggunakan daya dan usaha agar siswa dapat mengerti dan paham apa
yang diterangkan. Semua itu dinamakan metode pengajaran. Metode pengajaran
adalah suatu jalan yang dilalui oleh seorang guru untuk mencapai tujuan
pengajaran dari mata pelajaran yang disampaikan.
Proses mempelajari bahasa Asing khususnya bahasa Arab bagi orang
Indonesia merupakan usaha-usaha khusus untuk membentuk dan membina
kebiasaan baru yang dilakukan secara sadar3. Pada saat ini bidang pendidikan dan
pengajaran bahasa arab di Indonesia menyaksikan kehadiran berbagai strategi,
1 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat,
2005), Cet.3, hal. 1. 2 Prof. Dr. Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003), hal. 156. 3 Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Humaniora, 2007)
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 2
metode, pendekatan dan yang serupa dengannya, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan mutu pengajaran bahasa Arab itu sendiri4.
Hal itulah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan observasi ke
beberapa madrasah terkait dengan pembelajaran bahasa Arab di sana. Dan dalam
hal ini objek observasi kami adalah MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih
Ciputat Timur. Karena dengan kegiatan ini kami dapat mengamati secara
langsung proses pembelajaran bahasa Arab di madrasah tersebut, sehingga kami
mendapatkan pengalaman untuk belajar dan memperbaiki kekurangan yang ada
demi tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAIKEM).
B. Tujuan Observasi
Observasi melakukan salah satu cara yang digunakan oleh manusia untuk
pengumpulan data berupa pengalaman dan pengetahuan yang dapat diamati secara
nyata berdasarkan apa yang dilihat dan didengar5. Maka tujuan kegiatan observasi
yang kami lakukan adalah untuk memperoleh data berupa gambaran umum
mengenai pengajaran bahasa arab di MTs Jam’iyyatul Khair yang meliputi:
a. Teknik pengajaran untuk masing-masing keterampilan bahasa Arab.
b. Tahapan pengajaran.
c. Bahan ajar.
d. Motivasi dan sikap siswa dan guru selama pembelajan berlangsung.
e. Kesesuaian pengajaran dengan metode pembelajaran yang berkembang.
f. Hasil kognitif siswa setelah diadakannya pembelajaran di kelas.
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi yang kami lakukan di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka
Putih Ciputat Timur, di antaranya:
1. Sebagai kekayaan pemikiran untuk terciptanya metode pembelajaran
bahasa Arab yang efektif dan menyenangkan.
4 Mudzakir AS, Makalah Strategi Dan Aplikasi Pemahaman Lintas Budaya Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab, Disampaikan Dalam Seminar Nasional PBA UIN Jakarta 11
Desember 2008 5 Moch. Amin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, (Malang: Hilal, 2007), h. 117.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 3
2. Sebagai pengalaman yang dapat dijadikan pembelajaran untuk praktek
mengajar yang akan kami lakukan.
3. Sebagai bentuk partisipasi dalam memperbaiki proses pembelajaran
bahasa Arab di MTs Jam’iyyatul Khair.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 4
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
SELAMA OBSERVASI BERLANGSUNG
Terdapat beberapa kegiatan yang kami lakukan selama melakukan
kegiatan observasi ini di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur
dan kegiatan tersebut kami rangkum dalam beberapa tahap, beberapa tahap
tersebut ialah sebagai berikut:
Tahap Pertama : Selasa, 02 November 2010
Kedatangan perdana kami adalah dalam rangka memohon izin kepada
Kepala Sekolah Bapak Drs. Sukirman untuk melakukan observasi di sekolah
tersebut dengan menyertakan surat keterangan observasi dari pihak akademik
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Akhirnya kami diberikan izin untuk
melakukan observasi tentang Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab di
MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat.
Tahap Kedua : Rabu, 03 November 2010
Pada tahap kedua ini kami bertujuan untuk mengatur dan menetapkan jam
yang tersedia untuk program mata pelajaran Bahasa Arab di kelas yang akan kami
observasi. Atas pertimbangan dari guru bidang studi terkait, akhirnya kami pun
memustuskan untuk memilih kelas VII MTs Jam’iyyatul Khair sebagai objek
observasi kami. Selain itu, kami melakukan wawancara dengan guru mata
pelajaran Bahasa Arab Ibu Ratu Ifa Maftuchah, S.Ag yang akan menjadi partner
kami dalam melakukan observasi. Kami membicarakan tentang keadaan dan
proses pembelajaran Bahasa Arab yang selama ini sudah berlangsung di sekolah
ini. Kami juga membicarakan tentang teknis proses kegiatan Observasi yang akan
kami pada esok harinya.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 5
Tahap Ketiga: Kamis, 04 November 2010
Pada tahap ketiga ini kami memulai observasi di dalam kelas untuk
mengamati proses pembelajaran Bahasa Arab. Dalam awal observasi ini, pelajaran
yang dibahas adalah علم اللغة العربية untuk tujuan melatih keterampilan menyimak
(Istima’).
Tahap Keempat: Kamis, 11 November 2010
Pada tahap ini kami melakukan observasi kedua di dalam kelas. Adapun
materi yang diajarkan sama seperti materi yang lalu yaitu علم اللغة العربية pada
pertemuan kali ini keterampilan bahasa yang akan menjadi focus pembelajaran
adalah keterampilan berbicara (Kalam).
Tahap kelima : Kamis, 18 November 2010
Pada tahap keempat ini merupakan tahap observasi yang ketigadi dalam
kelas. Materi yang diajarkan sama seperti sebelumnya pembelajaran bahasa arab,
akan tetapi pada kesempatan kali ini guru memfokuskan pembelajaran pada
keterampilan membaca (Qiraah).
Tahap Keenam: Kamis, 25 November 2010
Pada tahap inilah merupakan akhir dari kegiatan observasi kami. Dan
tahap ini adalah merupakan observasi keempat kami dalam rangka mengamati
metode yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan Bahasa Arab. Pada
pertemuan kali ini dengan materi yang sama yaitu pembelajaran bahasa arab, guru
tersebut melatih para murid dengan keterampilan menulis (Kitabah).
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 6
BAB III
DESKRIPSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
A. Deskripsi Umum Pengajaran Bahasa Arab
Pelaksanaan observasi yang kami lakukan sebanyak kurang lebih empat
kali pertemuan bertujuan untuk mengamati metode pembelajaran Bahasa Arab
yang dipakai oleh guru yang bersangkutan beserta semua aktifitas yang dilakukan
oleh murid selama belajar di dalam kelas. Berikut ini adalah deskriptif umum
pembelajaran Bahasa Arab yang telah kami amati.
Observasi : I (Pertama)
Hari/Tanggal : Kamis, 04 November 2010
Pokok Bahasan : علم اللغة العربية
Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Menyimak (Istima’) tentang
علم اللغة العربية
Observasi : II (Kedua)
Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2010
Pokok Bahasan : علم اللغة العربية
Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Berbicara (Kalam) tentang
علم اللغة العربية
Observasi : III (Ketiga)
Hari/Tanggal : Kamis, 18 November 2010
Pokok Bahasan : علم اللغة العربية
Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Membaca (Qiraat) tentang
علم اللغة العربية
Observasi : IV (Keempat)
Hari/Tanggal : Kamis, 25 November 2010
Pokok Bahasan : علم اللغة العربية
Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Menulis (Kitabah) tentang
علم اللغة العربية
a. Saat Memulai Pelajaran
Hal yang pertama kali dilakukan oleh guru pada saat memulai
pelajaran adalah mengucapkan salam dan menyapa para murid. Kemudian beliau
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 7
memotivasi murid agar tetap bersemangat dalam belajar. setelah itu, guru
mengulang sekilas pembahasan yang lalu dengan memberikan pertanyaan kepada
murid untuk melihat sejauh mana siswa tersebut masih mengingat dan memahami
materi tersebut. Aktifitas ini berlangsung selama 10 menit, perhatian dan
partisipasi siswa cukup baik karena guru dapat menguasai kondisi siswa.
b. Saat Pelajaran Berlangsung
Guru memulai pelajaran dengan salam sekaligus doa sebelum belajar
dan mengakhirinya dengan doa sesudah belajar pula. Penampilan guru sangat
menarik dengan setelan seragam yang rapih dan memiliki sifat untuk dapat
mempengaruhi siswa. Pada kesempatan kali ini beliau memberikan materi pokok
dengan membacakan kosakata pada semua siswa dengan melarang siswa untuk
membuka buku pelajaran terlebih dahulu. Adapun tujuannya agar siswa dapat
menyimak lebih efektif dan focus terhadap apa yang dibacakan.
Dalam pertemuan ini, guru menggunakan teknik membaca dalam
menerangkan pelajarannya dan para murid pun menyimaknya dengan baik.
Setelah itu, siswa diminta untuk mengulanginya dan mendemonstrasikannya.
Adapun teknik bertanya yang digunakan oleh guru kepada muridnya adalah
dengan menunjuk salah satu yang ia kehendaki. Hal ini hanya dilakukan kepada
beberapa siswa mengingat waktu pengajaran yang terbatas. Sesekali guru
memotivasi murid agar terus semangat dalam belajar dan mendapat hasil yang
memuaskan pada saat Ujian Akhir Semester (UAS).
Dalam menerangkan materi yang ia ajarkan, guru menggunakan suara
yang lantang dan jelas. Beliau pun sangat menguasai materi yang diajarkan,
namun sayangnya penggunaan media pengajaran sangat kurang dirasakan. Guru
hanya menggunakan media tradisional meliputi buku, whiteboard dan spidol.
Akan tetapi ini semua dapat terbayar dengan respon yang baik para murid tatkala
guru sedang membacakan teks yang diajarkan. Ketika pelajaran berlangsung guru
memberikan pertanyaan kepada siswa sebanyak 15-20 kali dan hal itu disambut
baik dengan jawaban 10 orang siswa berbeda. Selain itu, ada pula siswa yang
mengajukan pertanyaan tentang األرقام. Kemudian guru menjawabnya dengan
jawaban sederhana dan mudah dicerna bahwa األرقام adalah angka/nomor.
Misalnya: ثالثة sama dengan tiga.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 8
Secara umum, hanya sedikit kendala yang dirasakan oleh guru pada
proses belajar mengajar di antaranya ada beberapa siswa yang kurang focus dalam
belajar dan penggunaan media pengajaran yang minim. Selebihnya, guru hanya
kurang sedikit kreatif dalam menggunakan ilustrasi atau contoh yang memadai.
Dalam teknis menulis di papan pun sangat bagus, jelas, rapih dan besar sehingga
cocok digunakan dalam mengajar. Dalam pengajarannya pun, beliau selalu
memberi kata kunci untuk mempermudah pembelajaran. Gaya dan antusiasme
yang digunakan guru dalam mengajar sangat bagus sehingga perhatian murid
terfokus kepadanya. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung selama 40
menit, pengelolaan kelas yang dilakukan guru pun cukup baik, hal ini ditandai
dengan dinamika posisi mengajar guru, terkadang di depan, tengah dan belakang.
Hal ini bertujuan untuk mengamati perilaku seluruh siswa dalam belajar. Adapun
hal yang harus diperbaiki dalam proses belajar mengajar adalah penambahan
alokasi waktu untuk murid melakukan drill atau latihan.
c. Penutup
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru tidak bosan-bosannya untuk
memotivasi para murid agar belajar lebih giat dan menggali lebih dalam ilmunya
di luar sekolah. Selain itu, beliau memberikan simpulan materi yang telah
dipelajari agar mempermudah murid dalam mengingat. Dalam penilaian hasil
belajar murid, guru memberikan pertanyaan terkait makna kata, frase, kalimat dan
hiwar yang disajikan. Selain itu, guru pun bertanya tentang kandungan materi dan
gagasan yang terdapat dalam hiwar/ teks lisan. Guru pun memberi tindak lanjut
terhadap materi yang diajarkan berupa Pekerjaan Rumah (PR). Seluruh aktifitas
penutup ini berlangsung selama 10 menit.
Kesan umum yang dirasakan oleh kami bahwa pembelajaran bidang
studi Bahasa Arab pada MTs Jam’iyyatul Khair cukup maksimal. Oleh karena itu,
sangat dibutuhkan perhatian yang lebih dari pimpinan sekolah dan civitas
akademiknya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab. Pelajaran
yang dapat diambil dari observasi yang kami lakukan bahwa seorang guru harus
menguasai berbagai macam metode pengajaran Bahasa Asing yang sedang
berkembang sehingga guru tidak kesulitan dalam memilih metode yang tepat
dalam rangka pembelajaran yang efektif.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 9
B. Deskripsi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
1. Pengajaran Keterampilan Menyimak ( ة االستماعرمها )
Materi yang diajarkan dalam pengeajaran keterampilan menyimak
yaitu mengenai علم اللغة العربية dengan menggunakan teks
percakapan yang terdapat di dalam buku ajar.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru, di antaranya:
1) Mula-mula guru membaca teks yang terdapat dalam buku
ajar yang dipelajari di depan siswa.
2) Guru menyuruh pada setiap siswa untuk mendengarkan
teks yang dibacakan guru.
3) Setelah itu siswa diharapkan dapat membaca seperti yang
guru ujarkan tanpa ada kesalahan.
4) Guru mengulang kembali bacaan yang dibacakan di depan
para siswa.
5) Sebelum melakukan demonstrasi, guru menyuruh siswa
untuk membaca teks secara pelan-pelan.
6) Guru menunjuk seorang siswa untuk memperagakan materi
yang dipelajari di depan kelas.
7) Setelah itu, pada tahap akhir guru mengulang kembali
bacaan teks yang dipelajari lalu diikuti siswa untuk
melafalkannya.
Bentuk drill yang diberikan yaitu Siswa menirukan teks lisan yang
disajikan oleh guru, kemudian beliau meminta siswa untuk
mengidentifikasi makna dan gagasan yang terkandung dalam teks.
Dengan latihan ini, siswa mampu memahami suatu teks secara
lisan dan mampu menangkap gagasan atau ide dalam terkandung
dalam teks secara kritis dan mendalam.
Adapun kesulitan yang dihadapi siswa adalah mereka memahami
isi teks yang disimaknya, oleh karena itu guru terlebih dahulu
memberikan gambaran umum dan pengarahan materi, serta para
siswa cenderung untuk memberi respon secara serentak atau secara
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 10
individu seperti membeo dan sering tanpa mengetahui makna dari
apa yang diucapkannya6.
Kelebihan yang dimiliki oleh guru tersebut yaitu beliau memahami
dengan baik kondisi siswa dan menguasai bahan ajar yang akan di
sampaikan, serta dapat mendorong keinginan belajar siswa dengan
tehnik pemberian motivasi dan pemahaman/anggapan yang baik
tentang mudahnya bahasa arab untuk dipelajari dan digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kekurangan yang dimiliki
guru tersebut yaitu kurangnya pemberian perhatian terhadap siswa
secara menyeluruh. Sehingga ada saja beberapa siswa yang belum
dapat menerima pelajaran yang disampaikan.
2. Pengajaran Fonologi Bahasa Arab (األصوات العربية)
Materi yang diajarkan dalam pengajaran fonologi bahasa Arab
adalah mengenai علم اللغة العربية yaitu melafalkan pelafalan bunyi
bahasa yang sejenis seperti )ص س( , ) ض ظ) dan sejenisnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam
pengajaran ini, di antaranya:
1) Guru melafalkan bunyi yang kemudian diikuti siswa.
2) Pelafalan pasangan minimal yang dilakukan guru seperti kata
.(posisi kontras, awal) صام dan سام
3) Guru menunjuk seorang siswa untuk melafalkan bunyi yang
telah dilafalkan oleh guru.
4) Guru langsung melakukan evaluasi kesalahan secara bersama-
sama dengan siswa lain apabila pelafalan bunyi tidak sesuai
dengan yang dilafalkan guru sebelumnya.
5) Guru melatih siswa untuk melafalkannya secara bersama-sama
dengan suara lantang.
6) Guru meletakkan kata yang dilafalkannya dalam sebuah
kalimat.
6 Aziz Fahrurrazi, Kapita Selekta Metodologi Pengajaran Bahasa Asing, (Jakarta: PBA
UIN Jakarta,2009) h 34
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 11
Bentuk drill yang digunakan oleh guru yaitu latihan menirukan dan
mengulangi dengan cara bersama-sama, berkelompok (berdasarkan
tempat duduknya) atau secara perorangan7.
Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu kesulitan dalam pelafalan
bunyi yang sejenis dikarenakan tidak terbiasanya mereka
mengucapkan kata-kata tersebut seperti: )ص س( , ) ض ظ) dan dalam
menanggulangi hal ini guru menggunakan cara yaitu sebelum
pelafalan, siswa diperdengarkan contoh-contoh terlebih dahulu.
Guru tersebut melakukan perencanaan terlebih dahulu, kemudian
memberikan model pelafalan yang benar dan memberikan
perhatian lebih pada bunyi-bunyi sulit8.
Kelebihan yang dimiliki guru yaitu adanya contoh-contoh pelafalan
dalam bentuk diagram-diagram yang tersusun dalam gambar-
gambar yang memudahkan siswa dalam mengidentifikasi dari segi
makhorijul huruf-nya.
3. Pengajaran Keterampilan Berbicara (مهارة الكالم)
Materi yang diajarkan pada pengajaran kemahiran berbicara adalah
mengenai علم اللغة العربية yaitu dengan menggunakan hiwar yang ada
pada buku ajar.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, di antaranya:
1) Mula-mula guru menyuruh siswa untuk membuka buku
bagian muhadatsah, lalu guru membaca teks yang dipelajari
dengan suara lantang di depan kelas.
2) Bacaan yang dilakukan guru diselingi dengan pemahaman
tarkib-tarkib/pola kalimat yang belum diketahui para siswa
serta pengungkapan kosakata yang belum diketahui siswa.
3) Guru menjelaskan dengan singkat makna/arti muhadatsah
yang dipelajari ke dalam bahasa Indonesia.
7 Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al-Istima’, h 309
8 Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib Tadris
Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah), h 13
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 12
4) Guru membacakan teks dan menyuruh siswa untuk
mengikuti melafalakan teks yang dibacakan oleh guru.
5) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok putra dan putri
untuk mengulang pelafalan bacaan yang telah
diperdengarkan.
6) Guru menunjuk beberapa siswa untuk melakukan
muhadatsah dengan menggunakan metode hiwar sebagai
rangkaian demonstrasi yang dilakukan di depan kelas.
7) Guru menyimak teks yang didemonstrasikan siswa sesekali
membetulkan bacaan siswa ketika ada kesalahan dalam
membaca.
Bentuk drill/latihan yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan
teknik komunikatif, serta pemberian beberapa pekerjaan rumah
(PR) yang berhubungan dengan teks yang dipelajari.
Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu para siswa kurang bisa
memahami kosa kata dalam teks dialog serta kurangnya
kemampuan berbahasa yang dimiliki para siswa sehingga terlihat
dari sebagian mereka mengutarakan maksud yang hendak
disampaikannya dengan menggunakan bahasa ibu/bahasa
Indonesia. Peran guru dalam hal ini dengan mentranslet bahasa
yang hendak diutarakan dari bahasa ibu ke bahasa arab, hal
tersebut ternyata dapat membuahkan hasil berupa bertambahnya
pengetahuan siswa dan perbendaharaan kosa kata yang dimiliki
para siswa.
Dan menurut kami guru tersebut mempunyai kelebihan dalam
improvisasi tehnik mengajar yang ia sugukan di depan para siswa
sehingga timbulnya rasa antusias dan minat belajar yang tinggi
dalam diri masing-masing siswa dan tak lupa dengan mendoktrin
mereka menggunakan sebuah anggapan ”bahwasanya bahasa arab
itu mudah!”. dan kelemahan yang dimiliki oleh guru tersebut yaitu
guru tidak memberikan jawaban yang benar dalam mengoreksi
kesalahan siswa.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 13
4. Pengajaran Kosakata ( المفردات)
Materi yang diajarkan dalam pengajaran kosakata adalah tentang
.yaitu dengan menggunakan pemberian kosakata baru علم اللغة العربية
Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru di antaranya:
1) Guru mengucapkan kata-kata dan para siswa
mendengarkannya.
2) Guru menunjukkan tulisan kata-kata tersebut dengan
menuliskannya di papan tulis.
3) Guru menjelaskan makana kata dengan gerakan langsung
sesekali mengkombinasikannya dengan gamabar yang
dibawanya.
4) Guru menggunakan kata-kata tersebut dalam sebuah
kalimat untuk memperjelas fungsi kata tersebut kata
tersebut dalam struktur kalimat.
5) Guru mengarahkan siswa untuk menulis kata yang
sebelumnya ditulis guru dipapan tulis9.
6) Guru menulis makna kata di papan tulis.
7) Lalu guru memberikan waktu untuk menghafal kata-kata
tersebut pada murid dan langkah terakhir guru memberikan
drill yang berkaitan dengan kata-kata yang ditulis guru di
papan tulis.10
Bentuk drill/latihan yang digunakan guru yaitu dengan
menggunakan metode respon psikomotorik misalnya guru
memeragakan cara ”berjalan” lalu siswa mentransletnya ke dalam
bahasa ibu. Serta guru menjelaskan apa yang hendak
disampaikannya dengan perantara gambar misalnya guru menunjuk
gambar mobil lalu murid mengungkapkannya dengan bahasa ibu.
Kesulitan yang dihadapi siswa adalah siswa sulit memahami makna
kata dan memerlukan waktu yang lama untuk membuat siswa
paham akan apa yang diimprovisasikan guru di depan kelas
9 Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Mufrodat. h. 251.
10 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, hal. 61.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 14
dikarenakan guru melatih siswa memahami kosakata dalam teks
dengan kecepatan yang wajar11
.
Kelebihan yang dimiliki guru yaitu tehnik tamtsil yang beliau
peragakan ternyata sangat ampuh untuk memberikan semacam
ilustrasi kepada siswa dalam mendefinisikan makana kosa kata
yang diperagakan oleh guru, sehingga timbunya rasa empati dari
kalangan siswa akan kelebihan yang dimiliki guru tersebut.
5. Pengajaran Gramatikal (القواعد)
Materi yang diajarkan dalam mengajarkan qawaid adalah tentang
.dengan cara menggunakan latihan pola-pola kalimat علم اللغة العربية
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, di antaranya:
1) Guru membaca teks yang dipelajari yang berisi contoh-
contoh kalimat serta qawaid yang terkandung dalam
contoh-contoh tersebut.
2) Guru menjelaskan mengenai األرقام dan األعداد.
3) Guru memberikan contoh-contoh lain yang berhubungan
dengan pola-pola kalimat yang diajarkan.12
4) Guru meminta siswa untuk membuat contoh-contoh lain
yang pola-pola kalimatnya serupa.
Bentuk drill/latihan yang diberikan kepada siswa adalah latihan
bermakna. Guru memberikan beberapa nomor telepon. Dan siswa
diharapkan mampu mengeja angka-angka pada nomor telepon
tersebut. Misalnya: 3759057.
Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu kurangnya pengetahuan yang
cukup akan struktur kalimat dalam bahasa arab dan kadangkala
mereka membandingkannya dengan bahasa indonesia ternyata
terdapat ketidaksesuaian dikarenakan tidak adanya pola kalimat
tersebut apabila diletakkan ke dalam bahasa indonesia.
Kelebihan yang dimiliki guru bahwa ia mampu menerangkan
struktur tersebut secara sederhana dan mudah dipahami sehingga
11
Aziz Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib
Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah), h 20 12
Makalah prosedur dan tehnik pengajaran tata bahasa, h 4
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 15
para siswa mampu menelaahnya dengan baik. Namun sayangnya,
hal itu kurang ditunjang dengan media pembelajaran yang memadai
sehingga bentuk latihan yang diberikan guru dirasakan kurang
dinamis.
6. Pengajaran Keterampilan Membaca (مهارة القراءة)
Materi yang diajarkan dalam mengajarkan keterampilan membaca
adalah tentang علم اللغة العربية dengan cara menggunakan tehnik
analisis-sintesis
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, di antaranya:
1) Guru melakukan muraja’ah akan hasil pembelajaran yang
telah disampaikan minggu lalu dalam bentuk drill/latihan
yang dikerjakan di rumah.
2) Selanjutnya guru membaca materi qira’ah yang akan
dipelajari, sementara para siswa mendengarkannya dan
menyimak secara seksama.
3) Guru menunjuk seorang siswa untuk membaca materi
qira’ah yang telah dibacakan guru sebelumnya.
4) Guru mengoreksi kesalahan bacaan siswa dan mengulangi
bacaan tersebut serta siswa memperbaiki teks yang
diajarkan dengan cara memberikan harakat/syakal pada
bagaian yang dianggap salah.
5) Guru memberikan drill/latihan dan menyuruh para siswa
untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
kandungan qira’ah tersebut.
Bentuk drill/latihan yang diberikan kepada siswa adalah berupa
membaca intensif sekaligus ditunjang dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan isi kandungan teks
qira’ah.
Kesulitan yang dialami siswa yaitu mereka tidak terbiasa membaca
teks berbahasa arab sehingga terkesan lelet/lambat dan
memerlukan waktu yang lama dalam hal pengejaan huruf
dikarenakan adanya bunyi huruf yang dirasa sulit untuk dilafalkan.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 16
Kelebihan yang dimiliki oleh guru yaitu kefashihan beliau dalam
pelafalan bunyi huruf-huruf hijaiyah dan juga penggunaan intonasi
yang sangat enak didengar sehingga dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam membaca bahasa Arab walaupun dirasa sulit.
7. Pengajaran Keterampilan Menulis (مهارة الكتابة)
Materi yang diajarkan dalam mengajarkan keterampilan menulis
adalah tentang علم اللغة العربية dengan cara imla’/dikte dan insya’
muwajjah/mengarang terpimpin.
Adapun langkah-langkah yang guru lakukan, di antaranya:
1) Guru menyiapkan bahan ajar/sebuah tema yang akan
didiktekan kepada peserta didik/siswa.
2) Sebelum memulai dikte tersebut guru menyuruh pada setiap
siswa untuk merenggangkan tempat duduk masing-masing
agar tidak ada yang menyontek apa yang ditulis oleh teman
sebelahnya.
3) Guru mengucapkan bahan diktean kalimat per kalimat lalu
siswa menulis apa yang telah diucapkan guru
4) Guru memeriksa bahan diktean secara perorangan
5) Guru melakukan evaluasi atau koreksi kesalahan siswa
dengan melibatkan siswa dalam proses evaluasi ini.
6) Guru menulis hasil koreksian di papan tulis sehingga siswa
tahu akan kesalahan dan cara penulisan yang benar.
Bentuk drill yang diberikan kepada siswa yaitu latihan menyusun
kata menjadi sebuah kalimat, menyusun paragraf, penggabungan
kalimat dan takmilul kalimat/melengkapi kalimat13
.
Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu dalam membedakan bunyi
ujaran yang terdengar agak sama/sejenis14
seperti bunyi ع dan أ
13
Aziz Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib
Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah), h 34 14
Aziz Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib
Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah), h 34
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 17
sehingga terjadi kesalahan tulisan yang berakibat fatal pada
arti/makna yang terkandung dalam kata tersebut.
Kelebihan yang dimiliki guru bahwa beliau sangat menguasai
kosakata yang diajarkan pada pengajaran keterampilan menulis ini.
Sehingga siswa tidak kesulitan untuk bertanya langsung mengenai
kosakata yang belum ia mengerti.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 18
Bab IV
PENUTUP
A. Kesan yang Kami Rasakan Selama Melakukan Observasi di MTs
Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur
Kesan yang pertama kali kami rasakan adalah pada saat meminta izin
awalnya kurang diharapkan karena waktunya yang kurang tepat dengan
kegiatan belajar mengajar. Namun pada hari selanjutnya kami disambut
dengan hangat dan ramah dan guru membuat kami sangat bersemangat
untuk melakukan observasi dan sangat memotivasi kami untuk
melakukannya dengan maksimal dan penuh dengan tanggung jawab.
Kami sangat senang dan bangga karena beberapa siswa yang kami
wawancarai cukup antusias untuk membantu kami dalam
menyelesaikan observasi ini dengan dibukti jawaban mereka yang
sangat semangat dengan jawaban yang apa adanya, sehingga dapat
mempermudah kami untuk memperlancar observasi ini.
Saya merasa bagaikan seorang pengamat pendidikan untuk
pembelajaran bahasa arab dan itu semua menjadi kebanggaan bagi kami
terutama saya yang sebelumnya belum pernah menyaksikan
pembelajaran secara langsung di kelas. Di samping itu juga kedatangan
kami seakan memberikan semangat baru bagi siswa terutama pada guru
yang mengajar pelajaran bahasa arab agar lebih meningkatkan metode
yang disampaikan.
B. Saran dan Hal yang Perlu Diperbaiki dari Pembelajaran Bahasa Arab
yang ada di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur
Ada beberapa hal dan saran yang menurut kami perlu diperbaiki dari
pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Jam’iyyatul Khair
Cempaka Putih Ciputat Timur. Di antaranya:
1. Untuk Guru
Setelah kami menelaah RPP yang diberikan kepada kami, di sana guru
telah menampilkan semua keterampilan yang diharuskan ada pada
pembelajaran Bahasa Arab yaitu, keterampilan menyimak, berbicara,
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 19
membaca, dan menulis. Akan tetapi setelah kami mengadakan
wawancara dan observasi langsung mengenai pembelajaran bahasa
Arab, keterampilan menyimak kurang difokuskan kepada peserta didik
dengan alasan sarana yang kurang memadai sehingga untuk
mengajarkan keterampilan ini kurang maksimal. Meskipun tidak adanya
sarana untuk membantu kelancaran keterampilan menyimak bukan
berarti keterampilan menyimak tidak disampaikan sama sekali
melainkan cukup dengan memperdengarkan siswa teks-teks dari buku
ajar yang disampaikan guru sebagai awal latihan menyimak, supaya
siswa sedikit mengetahui akan keterampilan menyimak.
Pada masalah media, menurut kami fasilitas yang ada sangat minim
sehingga pembelajaran yang seharusnya menggunakan media tidak
tersampaikan. Dan itu akan menghambat pembelajaran yang akan
disampaikan. Menurut kami, jika memang keadaan seperti itu tidak bisa
dipaksakan maka seorang guru harus memiliki banyak alternatif metode
untuk menunjang apa yang belum bisa tersampaikan misalnya dengan
latihan-latihan yang bersifat dinamis.
Pada masalah metode, menurut kami guru tersebut kurang
memanfaatkan beberapa metode lain, karena guru tersebut sering
mengunakan metode langsung (مباشرة) sehingga pembelajaran terlihat
kurang dinamis dan membosankan. Alangkah baiknya seorang guru
menggunakan metode-metode lain dalam pembelajaran bahasa Arab
yang sesuai dengan materi yang disampaikan.15
Selain itu, guru juga
bisa mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran untuk
mempermudah kegiatan belajar mengajar.
2. Untuk Siswa
Siswa hendaknya selalu berusaha dan yakin bahwa mereka bisa
menguasai keterampilan dan pembelajaran Bahasa Arab.
15
Aziz Fachrurrazi. Dan Erta Mahyudin, BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
(TRADISIONAL DAN KONTEMPORER), (Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah, 2009). Hal: 205
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 20
Siswa hendaknya memenuhi kebutuhan yang digunakan dalam proses
pembelajaran Bahasa Arab, baik itu dari buku pegangan, LKS, pensil,
pulpen dan lain-lain yang dibutuhkannya.
Siswa hendaknya lebih fokus akan pembelajaran Bahasa Arab agar apa
yang menjadi tujuan tercapai dengan meksimal dan memuaskan.
Dan yang terpenting, belajar bukan hanya di kelas bahkan bukan di
sekolah sekalipun, melainkan belajar itu bisa di manapun dan
kapanpun, selagi itu bisa mendatangkan manfaat bagi kita.
C. Pelajaran dan Pengalaman yang Kami Dapatkan di Lapangan Observasi
di MTs Jam’iyyatul Cempaka Putih Ciputat Timur
Ternyata dalam prakteknya, guru lebih sulit melakukan dan
mempraktekkan teori yang pernah beliau dapatkan sewaktu kuliah
daripada mendapatkan teori tersebut.
Bahwa metode pembelajaran bahasa Arab lebih kompleks/rumit
daripada metode pembelajaran materi-materi pelajaran yang lain.
Guru tersebut kurang bisa mempraktekkan apa yang telah beliau
rencanakan sebelum pembelajaran dimulai.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 21
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Moch. 2007. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: Hilal.
Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
AS, Mudzakir. 2008. Makalah Strategi Dan Aplikasi Pemahaman Lintas Budaya
Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Disampaikan Dalam Seminar
Nasional PBA UIN Jakarta 11 Desember 2008.
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:
Misykat. Cet ke-3.
Fahrurrazi, Aziz. 2009. Kapita Selekta Metodologi Pengajaran Bahasa Asing.
Jakarta: PBA UIN Jakarta.
Fahrurrazi, Aziz. dkk. 2009. Berbagai Metode Pembelajaran Bahasa Arab
(Tradisional Dan Kontemporer). Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fahrurrazi, Aziz. Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
(Asalib Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah).
Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
Humaniora.
Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al-Istima’.
Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Mufrodat.
Makalah Prosedur Dan Tehnik pengajaran Tata Bahasa.
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Daftar Pertanyaan Wawancara
Wawancara bersama Guru bidang studi Bahasa Arab MTs Jam’iyyatul
Khair Cempaka Putih Ciputat Timur
1. Berapa jam kah alokasi untuk mata pelajaran Bahasa Arab selama satu
minggu?
2. Setiap hari apa sajakah mata pelajaran Bahasa Arab, baik untuk kelas
VII, VIII dan IX?
3. Berapa menitkah dalam satu jam pelajaran?
4. Berapakah prosentasi kehadiran ibu setiap tahun?
5. Sudah berapa kalikah pergantian guru bahasa Arab di sekolah ini?
6. Adakah dokumentasi kumpulan RPP mata pelajaran Bahasa Arab?
7. Sudah berapa tahunkah iu mengajar bahasa Arab di sekolah ini?
8. Apa saja kendala yang ibu temui selama mengajar Bahasa Arab di
sekolah ini?
9. Apakah ibu menyukai dan menikmati profesi ibu sebagai guru bahasa
Arab?
10. Mengapa ibu memilih menjadi guru bahasa Arab?
11. Apa pendapat ibu secara pribadi mengenai bahasa Arab dan metode
pembelajarannya?
12. Apa sajakah metode yang ibu gunakan dalam pembelajaran bahasa
Arab, khususnya yang sering ibu pakai?
Wawancara bersama beberapa siswa MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka
Putih Ciputat Timur
1. Bagaimana pendapat adik mengenai mata pelajaran bahasa Arab?
2. Apakah adik menyukai pelajaran bahasa Arab?
3. Bagaimana metode pembelajaran bahasa Arab yang diberikan oleh
guru?
4. Apakah adik suka dengan metode yang digunakan oleh guru tersebut
dalam menyampaikan materi?
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 23
5. Kemahiran apakah yang adik sukai? Menyimak, berbicara, membaca
atau menulis?
6. Materi apa yang adik sukai? Ta’aruf atau yang lain?
B. RPP Bahasa Arab
(Terlampir)
C. Dokumentasi (Foto Kegiatan)
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 24
D. Surat Keterangan Observasi
1. Surat Keterangan Observasi dari MTs Jam’iyyatul Khair
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 25
2. Surat Permohonan Izin Observasi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 26
3. Fotokopi Panduan Observasi Pengajaran Bahasa Arab
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 27
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 28
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 29
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 30
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 31
4. Fotokopi Buku Mata Pelajaran bahasa Arab
Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab
azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 32
RPP
Bahasa Arab MTs Jam’iyyatul Khair
Kelas VII