Post on 22-Apr-2023
i | H B B S
PROSES PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND
TRADING COMPANY, TBK.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh
Francisca Leony
3211014
Diajukan Sebagai Syarat
Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek pada Tahun Ajaran 2014/2015
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Harapan Bangsa
DEPARTEMEN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN BANGSA
BANDUNG, AGUSTUS 2014
Francisca Leony
3211014
ii | H B B S
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROSES PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND
TRADING COMPANY TBK.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh
Francisca Leony
3211014
Diajukan Sebagai Syarat
Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek pada Tahun Ajaran 2014/2015
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Harapan Bangsa
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal
Bandung, 7 Agustus 2014
Pembimbing
Laura Lahindah, SE., MM
Mengetahui,
Kepala Koordinator Kerja Praktek
Siska Purnama Manurung, S.Kom., MM.
Francisca Leony
3211014
iii | H B B S
PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Francisca Leony
NIM : 3211014
Jurusan : Manajemen
Judul : Proses Penerapan Material Requirement Planning pada
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Laporan ini adalah murni karya tulis saya sendiri, dan bukan hasil jiplakan
(plagiat) dari karya tulis orang lain. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya
atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara
tertulis dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari
terdapat ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya
tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan
tinggi ini.
Bandung, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
Francisca Leony
NIM 3211014
Francisca Leony
3211014
iv | H B B S
ABSTRAK
Perusahaan manufaktur menggunakan sistem perencanaan bahan baku
menjadi kebutuhan utama dalam proses produksi didasari atas berbagai macam
latar belakang Secara umum permasalahan persediaan yang seringkali dihadapi
oleh perusahaan manufaktur adalah terhambatnya produksi atau over stock yang
menyebabkan kerugian. Dengan adanya perencanaan bahan baku maka produksi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan terciptanya efisiensi. Penelitian
ini membahas bagaimana perhitungan MRP yang dilakukan oleh perusahaan dan
pembuktian perhitungan yang dilakukan oleh sistem dengan perhitungan yang
dilakukan secara manual.
Variabel penelitian dalam hal ini adalah perencanaan bahan baku.
Sumber data berasal dari sumber internal perusahaan. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, studi pustaka, dan survei lapangan. Dari
hasil perhitungan MRP yang dilakukan maka didapati planned order tetra paper
dan outer box coklat bulan Juli-Oktober sejumlah 33,696,000 pcs dan 1,802,400
pcs, full cream 2,106,000 pcs dan 81,600 pcs, lfhc plain 351,000 pcs dan 26,400
pcs, lfhc coklat 351,000 pcs dan 14,400 pcs, strawberi 3,861,000 pcs dan 206,400
pcs, mocca 702,000 pcs dan 12,000 pcs. Sedangkan planned order sedotan bulan
Juli-Oktober sejumlah 53,460,000 pcs.
Kata kunci: MRP, perencanaan, persediaan, bahan baku
Francisca Leony
3211014
v | H B B S
ABSTRACT
The manufacturing company uses material requirement planning system
becomes a major requirement in the production process is based on a variety of
backgrounds general inventory problems that are often faced by manufacturing
companies is the inhibition of the production or over stock that cause loss. With
the material requirement planning, the production can be run in accordance with
the planning and creation of efficiency. This discusses how the MRP calculations
performed by the company and proof research calculations performed by the
system with the calculations done manually.
Variable in this study is material requirement planning. Source of data
derived from internal company sources. Data collection techniques used were
interviews, library research, and field surveys. The results of calculation
performed MRP then obtained planned orders tetra paper and outer box
chocolate milk in July-October in the amount of 33,696,000 pcs and 1,802,400
pcs, full cream 2,106,000 pcs and 81,600 pcs, lfhc plain 351,000 pcs and 26,400
pcs, lfhc chocolate 351,000 pcs and 14,400 pcs, strawberry 3,861,000 pcs and
206,400 pcs, mocca 702,000 pcs and 12,000 pcs. Meanwhile planned order straw
in July-October in amount of 53,460,000 pcs.
Keywords: MRP, planning, inventory, material
Francisca Leony
3211014
vi | H B B S
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan
laporan kerja praktek ini yang berjudul “Proses Penerapan Material Requirement
Planning pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.”.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Laura Lahindah SE., MM. selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu dan ilmu dengan penuh kesabaran dalam membimbing
sehingga dapat terselesaikannya laporan kerja praktek ini.
2. Ibu Siska Purnama Manurung, S.Kom., MM selaku koordinator kerja
praktek yang telah mendukung terlaksananya kerja praktek ini.
3. Bapak Regi Sanjaya SE., MM. selaku dosen penguji yang telah
memberikan waktunya untuk menjadi penguji saat seminar dan telah
memberikan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki
kekurangan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.
4. Bapak Achmad Charis, sebagai pembiming selama penulis melaksanakan
kerja prakter di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.,
Bandung yang telah memberikan bantuan dan arahan selama pelaksanaan
kerja praktek hingga pembuatan laporan.
5. Bapak Bachtiar, sebagai pembimbing khusus mengenai Material
Requirement Planning dalam perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk., Bandung yang telah memberikan bantuan dan
arahan hingga dapat terselesaikannya laporan kerja praktek ini.
6. Seluruh keluarga besar PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
Tbk., Bandung yang telah menerima penulis melakukan kerja praktek serta
memberikan masukan dan arahan dalam pembuatan laporan.
Francisca Leony
3211014
vii | H B B S
7. Teman-teman manajemen angkatan 2011 yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kerja
praktek yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada HBBS karena telah
memberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktek di PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company Tbk., Bandung. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi yang akan mengerjakan laporan kerja
praktek dan memberikan inspirasi bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis. Terima kasih.
Bandung, Agustus 2014
Penulis,
Francisca Leony
3211014
Francisca Leony
3211014
viii | H B B S
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
PERNYATAAN .................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
I.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 2
I.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
I.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3
I.5 Sistematika Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5
II.1 Manajemen Persediaan .................................................................................. 5
II.1.1 Pengertian Persediaan.............................................................................. 5
II.1.2 Fungsi Persediaan .................................................................................... 5
II.1.3 Jenis Persediaan ....................................................................................... 6
II.1.4 Pengertian Pengendalian Persediaan ....................................................... 6
II.1.5 Tujuan Pengendalian Persediaan ............................................................. 7
II.2 Material Requirement Planning (MRP) ........................................................ 7
II.2.1 Pengertian Material Requirement Planning (MRP) ................................ 7
II.2.2 Model Persediaan Dependen ................................................................... 8
II.2.3 Persyaratan Model Persediaan Dependen yang Efektif .......................... 8
II.2.4 Tujuan Material Requirement Planning (MRP) ..................................... 9
Francisca Leony
3211014
ix | H B B S
II.2.5 Komponen Material Requirement Planning (MRP) ............................. 10
II.3 Diagram Influence ....................................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Sejarah Perusahaan .................................................................................... 13
III.1.1 Visi Perusahaan .................................................................................... 15
III.1.2 Misi Perusahaan ................................................................................... 15
III.2 Logo Perusahaan ........................................................................................ 15
III.3 Struktur Organisasi .................................................................................... 16
III.4 Proses Produksi .......................................................................................... 19
III.5 Jadwal Kerja Praktek ................................................................................. 21
III.6 Pembimbing Kerja Praktek ........................................................................ 21
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 22
IV.1 Proses Perhitungan Material Requirement Planning ................................ 22
IV.2 Input Membuat Material Requirement Planning ...................................... 23
IV.2.1 Kapasitas Produksi ............................................................................... 24
IV.2.2 Struktur Produk .................................................................................... 25
IV.2.3 Permintaan (Dependent Demand) ........................................................ 25
IV.2.4 Safety Stock .......................................................................................... 27
IV.2.5 Total Demand ...................................................................................... 28
IV.2.6 Purchase Order ................................................................................... 28
IV.2.7 Beginning On Hand ............................................................................. 29
IV.2.8 Total Supply ......................................................................................... 30
IV.2.9 Minimum Order dan Lead Time .......................................................... 30
IV.2.10 Planned Order ................................................................................... 31
IV.2.11 Projected Available Balance ............................................................. 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 34
V.1 Kesimpulan ................................................................................................. 34
Francisca Leony
3211014
x | H B B S
V.2 Saran ............................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36
LAMPIRAN ......................................................................................................... 37
BIODATA PENELITI ........................................................................................ 56
Francisca Leony
3211014
xi | H B B S
DAFTAR TABEL
Tabel II.2 – Simbol Diagram Influence ................................................................ 11
Tabel IV.1 – Data Permintaan Susu Kemasan 200ml ........................................... 25
Tabel IV.2 – Data Dependent Demand Tetra paper ............................................. 25
Tabel IV.3 – Data Dependent Demand Outer Box ............................................... 26
Tabel IV.4 – Data Dependent Demand Straw....................................................... 26
Tabel IV.5 – Data Safety Stock Tetra Paper ......................................................... 27
Table IV.6 – Data Safety Stock Outer Box ............................................................ 27
Tabel IV.7 – Data Safety Stock Straw ................................................................... 27
Tabel IV.8 – Data Total Demand Tetra Paper...................................................... 28
Tabel IV.9 – Data Total Demand Outer Box ........................................................ 28
Tabel IV.10 – Data Total Demand Straw ............................................................. 28
Tabel IV.11 – Data Purchase Order Tetra Paper ................................................. 28
Tabel IV.12 – Data Purchase Order Outer Box ................................................... 29
Tabel IV.13 – Data Beginning On Hand Tetra Paper .......................................... 29
Tabel IV.14 – Data Beginning On Hand Outer Box ............................................. 29
Tabel IV.15 – Data Beginning On Hand Straw .................................................... 29
Tabel IV.16 – Data Total Supply Tetra Paper ...................................................... 30
Tabel IV.17 – Data Total Supply Outer Box ......................................................... 30
Tabel IV.18 – Data Total Supply Straw ................................................................ 30
Tabel IV.19 – Data Minimum Order dan Lead Time ........................................... 30
Tabel IV.20 – Data Planned Order Tetra Paper .................................................. 31
Tabel IV.21 – Data Planned Order Outer Box ..................................................... 32
Tabel IV.22 – Data Planned Order Straw ............................................................ 32
Francisca Leony
3211014
xii | H B B S
Tabel IV.23 – Data Projected Available Balance Tetra Paper............................. 32
Tabel IV.24 - Data Projected Available Balance Outer Box ................................ 32
Tabel IV.25 - Data Projected Available Balance Straw ....................................... 32
Francisca Leony
3211014
xiii | H B B S
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 – Komponen Material Requirement Planning (MRP) ..................... 10
Gambar III.1 – Logo Perusahan ............................................................................ 15
Gambar III.2 – Logo Produk ................................................................................. 15
Gambar III.3 – Struktur Organisasi....................................................................... 16
Gambar III.4 – Proses Produksi Susu Ultra .......................................................... 19
Gambar IV.1 – Proses Perhitungan MRP ............................................................. 22
Francisca Leony
3211014
xiv | H B B S
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A – Surat Keterangan Perusahaan ....................................................... 38
Lampiran B – Kartu Bimbingan ........................................................................... 39
Lampiran C – Pelaksanaan Kerja Praktek............................................................. 40
Lampiran D – Form Kunjungan Perusahaan......................................................... 41
Lampiran E – Questioner Penilaian Pelaksanaan Kerja Praktek .......................... 42
Lampiran F – Form Penilaian dari Perusahaan ..................................................... 44
Lampiran G – Daftar Hadir Kerja Praktek ............................................................ 45
Lampiran H – Data finish good dari sistem Oracle ............................................... 49
Lampiran I – Data MRP outer box dari sistem Oracle ......................................... 51
Lampiran J – Data MRP tetra paper dari sistem Oracle ....................................... 53
Lampiran K – Data MRP straw (sedotan) dari sistem Oracle............................... 55
1 | H B B S
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menurut Manzella (2001), era globalisasi yang terjadi dalam dunia ini
mempengaruhi berbagai bidang dan salah satunya pada bidang perindustrian.
Dampak globalisasi pada bidang perindustrian adalah persaingan yang semakin
ketat. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangan strategi yang dapat
disesuaikan dengan perubahan yang begitu cepat agar dapat bertahan dan mampu
bersaing dalam dunia perindustrian.
Perusahaan manufaktur harus dapat memberikan pelayanan, kebijakan,
dan kualitas produk yang baik untuk memberi kepuasan kepada konsumen. Hal ini
dapat ditunjang oleh sistem produksi yang efisien dan efektif. Untuk menciptakan
sistem produksi yang efisien diperlukan sebuah perencanaan produksi yang
matang. Perencanaan baik produksi maupun persediaan perlu mendapat perhatian
tersendiri. Perencanaan ini meliputi apa, bagaimana, kapan dan berapa banyak
produk yang akan diproduksi.
Kegiatan perencanaan produksi ini salah satunya diberlakukan pada
penyediaan bahan baku agar dapat melayani kebutuhan bahan baku yang
diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen. Banyak perusahaan pada
umumnya melakukan perencanaan tidak berdasarkan pada metode-metode yang
sudah baku, tetapi berdasarkan pada pengalaman sebelumnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya kelebihan bahan baku sehingga dapat menyebabkan
pembengkakkan biaya maupun kekurangan bahan baku yang dapat mengganggu
atau menghambat proses produksi dalam memenuhi permintaan konsumen.
Dari masalah-masalah yang timbul seperti diatas maka dikembangkanlah
sebuah sistem perencanaan kebutuhan bahan baku yang disebut juga Material
Requirement Planning (MRP) agar tercipta efisiensi. Salah satu sistem
perencanaan kebutuhan bahan baku yang telah dikembangkan adalah MRP. Pada
pelaksanaannya MRP dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak yang
Francisca Leony
3211014
2 | H B B S
dikembangkan dengan konsep oleh para pengembang program komputer maupun
dalam bentuk perhitungan manual yang dikembangkan oleh para ahli. Dengan
adanya sistem yang terkomputerisasi ini maka diharapkan dapat mempermudah
perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku secara tepat. Secara garis
besar tujuan MRP ini untuk menentukan apa dan berapa banyak yang harus
dipesan, kapan waktu pemesanan dan penerimaan sampai ke gudang, untuk
menjamin ketepatan perencanaan persediaan, capacity requirement planning
(CRP) dan shop floor control.
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk., yang berlokasi di
jalan Cimareme merupakan perusahaan nasional dan pelopor yang bergerak dalam
bidang manufaktur minuman kemasan. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company Tbk., memproduksi berbagai macam minuman kemasan, seperti susu,
teh, sari kacang ijo, dan lain sebagainya. Produk yang dihasilkan telah
didistribusikan ke seluruh Indonesia bahkan ke luar Indonesia. Dengan jumlah
produksi yang sedemikian besar ini perusahaan diharapkan mempunyai strategi
perencanaan bahan baku yang tepat, salah satu sistem perencanaan bahan bahu
yang sudah diterapkan di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.,
adalah MRP. Dengan MRP perusahaan diharapkan dapat terus meningkatkan
produksinya dan lebih efisien dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan oleh penulis seperti
sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diambil dalam penelitian ini
adalah bagaimana perencanaan kebutuhan bahan baku pada produk susu kemasan
khususnya yang berukuran 200ml dengan semua varian rasa yang diproduksi oleh
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yang diharapkan dapat dicapai oleh penulis
adalah untuk mengetahui perencanaan kebutuhan bahan baku pada produk susu
kemasan khususnya yang berukuran 200ml dengan semua varian rasa yang
diproduksi oleh PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
3 | H B B S
I.4 Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak, antara lain:
1. Bagi penulis
Penulis dapat memenuhi salah satu syarat kelulusan dan juga menambah
wawasan yang dapat menjadi bahan pertimbangan antara teori yang
diajarkan dan prakteknya langsung di perusahaan mengenai perencanaan
bahan baku, khususnya di PT. Ultrajaya Milk Industy and Trading
Company Tbk.
2. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Harapan Bangsa
Laporan ini dapat diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar pembanding
atau tambahan referensi bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian
sejenis.dalam menambah wawasan atau ilmu pengetahuan
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian laporan ini terbagi atas lima bab yang secara garis
besar dapat di uraikan sebagai berikut:
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang mengenai perencanaan
kebutuhan bahan baku, perumusan masalah, maksud dan tujuan dari kerja
dari laporan kerja prakter, kegunaan laporan, dan sistematika laporan kerja
prakter.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan secara singkat mengenai teori penunjang
perencanaan kebutuhan bahan baku yang akan digunakan dalam menyusun
laporan kerja prakter ini, yaitu seperti pengertian persediaan, fungsi
persediaan, jenis persediaan, pengertian pengendalian persediaan, tujuan
pengendalian persediaan, pengertian MRP, tujuan MRP, dan komponen
yang ada pada MRP.
Francisca Leony
3211014
4 | H B B S
3. BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum PT. Ultrajaya Milk Industry
and Trading Company Tbk, seperti sejarah, struktur organisasi, visi dan
misi perusahaan, lingkup pekerjaan, deskripsi pekerjaan, jadwal kerja dari
kerja prakter yang telah dilakukan dan juga proses produksi susu kemasan.
4. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan proses perhitungan perencanaan kebutuhan
bahan baku susu kemasan di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company Tbk.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran
mengenai perencanaan bahan baku susu kemasan pada PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
5 | H B B S
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Manajemen Persediaan
II.1.1 Pengertian Persediaan
Dengan adanya persediaan maka perusahaan dapat menentukan
perencanaan bahan baku, perencanaan produksi dan perencanaan pemesanan
bahan baku. Perseediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk diolah atau
diproduksi kembali menjadi wujud yang berbeda atau dijual kambali pada periode
yang akan datang (Ristono, 2009). Persediaan ini merupakan bagian dari aktiva
yang berbentuk proses produksi dana atau dalam perjalanan atau bahan baku
pelengkap yang digunakan untuk proses produksi atau pemberian jasa (Mulya,
2010). Biasanya persediaan berjumlah 40% dari total investasi yang berarti bahwa
persediaan merupakan salah satu aset yang sangat mahal dalam suatu perusahaan
(Deitiana, 2011).
II.1.2 Fungsi Persediaan
Persediaan mempuyai beberapa fungsi penting yang menambah fleksibilitas
dalam memenuhi kebutuhan perusahaan (Deitiana, 2011), yaitu:
1. Mengantisipasi jika terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku yang
dibutuhkan perusahaan dalam proses produksi, karena akan menghambat
kegiatan produksi.
2. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
3. Untuk menghindari bahan baku yang dihasilkan secara musiman karena
factor alam sehingga perusahaan tidak kesulitan jika bahan baku tidak
tersedia di pasaran.
4. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan dengan tersedianya
barang yang diperlukan.
Francisca Leony
3211014
6 | H B B S
II.1.3 Jenis Persediaan
Persediaan yang terdapat pada perusahaan terdiri dari empat jenis (Deitiana,
2011), yaitu:
1. Persediaan bahan baku atau bahan mentah adalah barang-barang yang
dibeli dari suplier atau diperoleh dari sumber-sumber alam yang dimiliki,
dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi.
2. Persediaan produk dalam proses atau produk setengah jadi adalah barang-
barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih
lanjut sebelum barang itu dijual.
3. Persediaan produk jadi adalah semua barang yang diselesaikan dari proses
produksi dan siap untuk dijual.
4. Persediaan bahan penolong adalah barang-barang yang dimiliki
perusahaan untuk keperluan produksi, tetapi tidak termasuk sebagai bahan
baku yang membentuk produk jadi.
II.1.4 Pengertian Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh
suatu perusahaan termasuk keputusan-keputusan yang diambil sehingga
kebutuhan akan bahan untuk keperluan proses produksi dapat terpenuhi secara
optimal dengan resiko yang sekecil mungkin (Ristono, 2009). Pengendalian
persediaan ini dilakukan untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang
optimal sehingga diperoleh penghematan-penghematan pada persediaan dan dapat
menjaga produksi yang berkelanjutan dengan biaya yang ekonomis.
Mengendalikan persediaan merupakan hal yang tidak mudah karena jika
jumlah persediaan terlalu besar maka akan menimbulkan peningkatan biaya
penyimpanan dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Tetapi jika
persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan
karena barang persediaan tidak dapat dipesan dan datang secara mendadak dan
sebesar yang dibutuhkan, yang dapat terhentinya proses produksi, tertundanya
penjualan atau bahkan hilangnya pelanggan.
Francisca Leony
3211014
7 | H B B S
II.1.5 Tujuan Pengendalian Persediaan
Beberapa tujuan pengendalian persediaan menurut Ristono (2009) adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat.
2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak
mengalami kehabisan persediaan yang dapat mengakibatkan terhentinya
proses produksi.
3. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pernjualan dan laba
perusahaan.
4. Untuk menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari,
karena dapat mengakibatkan biaya pemesanan menjadi lebih besar.
5. Untuk menjaga agar persediaan di gudang tidak berlebihan, karena dapat
mengakibatkan meningkatnya resiko dan juga biaya penyimpanan di
gudang.
II.2 Material Requirement Planning (MRP)
II.2.1 Pengertian Material Requirement Planning (MRP)
Menurut Murray (2010), MRP merupakan istilah untuk prosedur didalam
perencanaan produksi yang memperhitungkan kebutuhan dan rencana masa depan
selama pembuatan (Murray, 2010). MRP adalah sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengatur waktu dan jumlah pemesanan tergantung pada
permintaan (Sagbanşua dan Alabay, 2010). Menurut Herjanto (2009) sistem
perencanaan dan pengendalian persediaan (MRP) dapat didefinisikan sebagai
serangkaian kebijakan untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga,
kapan harus memesan persediaan dan berapa banyak yang harus disediakan untuk
proses produksi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa MRP adalah sistem
perencanaan dan pengendalian komponen-komponen yang diperlukan untuk
kelancaran aktivitas produksi khususnya dalam hal persediaan bahan baku yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan
adanya MRP ini, dapat memberikan peningkatan efisiensi karena jumlah
Francisca Leony
3211014
8 | H B B S
persediaan bahan baku, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat
direncanakan dengan lebih baik. Dalam membuat MRP ini didasarkan pada
perencanaan produksi yang telah ada agar dapat menghindari terjadinya jumlah
persediaan bahan baku yang berlebihan dan pengadaan serta pengiriman
persediaan dapat dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan. MRP
membantu manajemen dalam mencapai tujuan perencanaan yang lebih tepat
dalam hal barang, kuantitas, dan waktu.
II.2.2 Model Persediaan Dependen
Menurut Deitiana (2011) permintaan dependen merupakan permintaan
suatu produk yang berkaitan dengan permintaan untuk produk lainnya.
Permintaan bersifat dependen terjadi bila hubungan antar produk dapat
ditentukan. Bila manajemen telah membuat peramalan tertang permintaan barang
jadi, maka jumlah yang diperlukan akan setiap komponennya dapat dihitung
karena semua komponennya bersifat dependen.
II.2.3 Persyaratan Model Persediaan Dependen yang Efektif
Agar MRP menjadi efektif, maka manajer operasi disyaratkan harus
mengetahui (Deitiana, 2011):
1. MPS (Master Production Schedule) adalah jadwal secara terperinci
mengenai apa saja material atau komponen yang harus tersedia, berupa
planning bills dan phaton bills karena untuk membuat suatu produk jadwal
harus mengikuti rencana produksi yang telah ditentukan untuk semua
output dalam suatu satuan waktu tertentu, yang didalamnya sudah
termasuk variasi input, rencana keuangan permintaan konsumen,
kepabilitas rekayasa, fluktuasi persediaan, kinerja pemason dan
pertimbangan lainnya.
2. BOM (Bill of Material) adalah sebuah daftar jumlah komponen, campuran
bahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
BOM tidak hanya menspesifikasikan produksi, tapi juga berguna untuk
kpembebanan biaya, dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus
Francisca Leony
3211014
9 | H B B S
dikeluarkan untuk karyawan produksi atau perakitan. Adapun jenis BOM
adalah:
a. Modular Bills yaitu bill of material yang dapat diatur seputar
modul produk, modul merupakan komponen yang dapat diproduksi
dan dirakit menjadi satu unit produk. Bill untuk perencanaan
diciptakan agar dapat menugaskan induk buatan kepada bill of
materialnya. Sedangkan Phatom Bill adalah bill of material untuk
komponen, biasanya sub-sub perakitan yang hanya ada untuk
sementara waktu.
b. Low-level coding atas suatu bahan dalam bill of material
diperlukan apabila ada produk yang serupa supaya dapat
dibedakan.
c. Ketersediaan Persediaan, berbagai pengetahuan mengenai apa yang
ada dalam persediaan merupakaan hasil dari manajemen
persediaan yang baik karena hal ini sangat diperlukan dalam sistem
MRP sehingga akurasinya sangat menentukan keberhasilan MRP.
d. Order pembelian yang sudah jatuh tempo. Pada saat pesanan
pembelian dibuat, catatan mengenai pesanan-pesanan itu dan
tanggal pengiriman terjadwal harus tersedia di bagian produksi
sehingga pelaksanaan MRP dapat efektif.
e. Lead times, berapa lama waktu untuk mendapatkan komponen.
Oleh karena itu manajemen harus menentukan kapan produk
diperlukan, sehingga dapat menentukan waktu pembelian, produksi
dan perakitan.
II.2.4 Tujuan Material Requirement Planning (MRP)
Sistem MRP digunakan untuk membantu perusahaan dalam merencanakan
kebutuhan bahan baku yang akan digunakan dalam produksi agar dapat
memperkecil resiko yang dapat menghambat proses produksi. Maka dari itu
terdapat beberapa tujuan MRP yang diuraikan sebagai berikut (Herjanto, 2009):
Francisca Leony
3211014
10 | H B B S
1. Untuk meminimalisasi biaya persediaan karena dengan MRP, perusahaan
dapat menentukan berapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan
yang disesuaikan dengan jadwal induk produksi.
2. Untuk mengurangi resiko tidak tersedianya bahan baku yang
menyebabkan keterlambatan produksi atau pengiriman. Dengan MRP
perusahaan dapat mengidentifikasi banyaknya bahan dan komponen yang
diperlukan baik dari segi jumlah dan waktu dengan memperhatikan waktu
tenggang produksi maupun pengadaan komponen
3. Komitmen yang realistis. Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat
dipenuhi sesuai dengan rencana, senhingga komitmen terhadap pengiriman
barang dapat dilakukan secara lebih realistis. Hal ini dapat meningkatkan
kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
4. Untun meningkatkan efisiensi. Dengan MRP jumlah persediaan, waktu
produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik
sesuai dengan jadwal produksi.
II.2.5 Komponen Material Requirement Planning (MRP)
Komponen dasar MRP terdiri atas jadwal induk produksi, daftar material,
dan data persediaan, yang dapat digambarkan dalam sistem MRP seperti pada
gambar II.1 dibawah ini:
Gambar II.1 Komponen Material Requirement Planning (MRP)
Daftar MaterialJadwal Induk
ProduksiDaftar Persediaan
Perencanaan Kebutuhan Material
Rencana PembelianRencana Produksi
Jangka Pendek
Sumber: Herjanto (2009)
Francisca Leony
3211014
11 | H B B S
Dalam perencanaan kebutuhan diperlukan daftar material atau BOM suatu
produk. Kemudian jadwal induk produksi atau master production schedule yang
merupakan gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk
peramalan, rencana suplai, persediaan akhir, serta kuantitas yang dijanjikan
tersedia. Berdasarkan informasi jadwal induk produksi ini dapat diketahui
permintaan dari suatu produk jadi. Data lain yang perlu diketaui adalah daftar
persediaan yang merupakan rekaman persediaan fisik secara manual yang di
update dari hari ke hari. Setelah mengetahui komponen atau bahan baku yang
membentuk produk akhir, status persediaan, dan waktu tenggang yang diperlukan
untuk memesan bahan baku atau merakit komponen-komponen yang
bersangkutan, dapat disusun suatu perencanaan kebutuhan dari setiap bahan baku
yang diperlukan. Dengan diketahuinya kebutuhan bahan baku maka dibuatlah
perencanaan pembelian yang biasanya dilakukan oleh bagian purchasing dan
perencanaan produksi jangka pendek yang dilakukan oleh bagian produksi.
II.3 Diagram Influence
Diagram influence adalah versi diagram yang lebih formal dibandingkan
dengan diagram lingkaran yang kasual. Diagram ini biasanya digunakan untuk
menggambarkan suatu pendekatan proses tranformasi dari sebuah sistem dalam
bentuk hubungan struktural dan sebab akibat antara komponen dan sistem
(Daellenbach dan McNikle, 2010).
Tabel II.1: Simbol Diagram Influence
SIMBOL NAMA FUNGSI
CLOUD
Input data yang tak terkendali
RECTANGEL
Kontrol input: keputusan atau
aturan pengambilan keputusan
OVAL Output
CIRCLE
Sistem variabel: komponen
atribut, nilai variabel
Francisca Leony
3211014
12 | H B B S
ARROW Hubungan pengaruh
Sumber: Daellenbach dan McNikle (2010)
Suatu komponen sistem pada umumnya diwakili oleh perubahan sesuai
keadaan atau klasifikasi lain yang mengukur dalam wujud waktu yang terintegrasi
rata-rata atau penjumlahan perubahan keadaan yang kumulatif dari waktu ke
waktu. Dalam diagram ini pengaruh komponen sistem atau perubahan keadaan
dihubungkan sebagai variabel sistem. Masing-masing memberi kenaikan pada
suatu unsur yang terpisah. Suatu variabel sistem selalu dipengaruhi oleh masukan,
kendali dan variabel sistem lain.
Francisca Leony
3211014
13 | H B B S
BAB III
TINJAUAN PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
III.1 Sejarah Perusahaan
Dimulai dari pabrik susu rumahan yang dikelola sendiri oleh keluarga
Achmad Prawirawidjadja (alm) pada tahun 1958 di Bandung – Jawa Barat,
Ultrajaya kemudian berkembang, hingga selanjutnya pada tahun 1971 Ultrajaya
mengembangkan bisnisnya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company yang berpusat di Jalan Cimareme. PT. Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company selain menjadi perusahaan pelopor tetapi juga menjadi
perusahaan yang unggul diantara produsen susu kemasan dan minuman kemasan
lainnya. Varian mereknya antara lain seperti UltraMilk untuk produk susu
segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segar, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem
Asli untuk produk minuman sehat. Beberapa produk susu PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company ada yang diproduksi khusus untuk di ekspor ke
beberapa Negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika.
Pada awalnya PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company memproduksi
susu kental manis tetapi kemudian saat Presiden Direktur dari PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company pergi ke Eropa. Saat di Eropa Presiden Direktur
melihat keadaan disana bahwa orang-orang disana lebih banyak mengkonsumsi
minuman kemasan maka Presiden Direktur ingin memproduksinya dan menjalin
kerjasama dengan perusahaan Tetra Pak. Perusahaan Tetra Pak yang merupakan
perusahaan terbesar di dunia berpusat di Swedia merupakan penemu dari
teknologi UHT (Ultra High Temperature). Pada tahun 1975 mulailah minuman
kemasan diproduksi oleh PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company.
Pada tahun 1988 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company pertama kali
mengekspor produknya ke Jepang, tahun 1990 nama perusahaan menjadi PT.
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Terbuka, dan tahun 1995 mulai
memakai sistem robotik di gudang atau warehouse.
Francisca Leony
3211014
14 | H B B S
Hingga kini PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. telah
banyak melakukan inovasi prosuk. Berikut ini:
1. Tahun 1975 UltraMilk Tetrahedron yaitu produk susu cair segar yang
dikemas dalam bentuk limas segitiga..
2. Tahun 1976 UltraMilk Tetrapak yaitu produk susu cair segar yang
dikemas dalam bentuk balok.
3. Tahun 1978 Buahvita Juice yaitu jus buah yang dikemas dalam bentuk
balok kemudian dibeli oleh Unilever pada tahun 2008.
4. Tahun1981 Teh Bunga yaitu minuman teh dengan berbagai rasa yang
dikemas dalam bentuk balok.
5. Tahun 1982 Teh Kotak yaitu minuman teh manis yang dikemas dalam
bentuk balok.
6. Tahun 1984 Gogo Juice yaitu jus buah yang dikemas dalam bentuk balok.
7. Tahun 1985 Keju dengan brand KRAFT (sekarang telah dilepas dan
membentuk perusahaan sendiri).
8. Tahun 1989 Butter yaitu mentega.
9. Tahun 1992 Pineapple Concentrate yaitu minuman sari buah.
10. Tahun 1994 Pineapple Buahvita dan Ultra Ginseng.
11. Tahun 1995 Teh Celup.
12. Tahun 1996 Yogo Yogurt adalah minuman susu fermentasi.
13. Tahun 1998 Susu Kental Manis dengan berbagai cap.
14. Tahun 1999 Susu Sekolah adalah susu cair(bekerja sama dengan pihak
Amerika dengan mensuplai susu kemasan secara gratis ke sekolah-sekolah
sampai tahun 2005).
15. Tahun 2000 Susu Bubuk Morinaga yaitu susu bubuk untuk anak-anak.
16. Tahun 2001 Susu Sekolah Soya Choco adalah susu cari kedelai rasa
coklat.
17. Tahun 2002 Susu Ultra Mimi adalah susu cair dengan ukuran 125ml.
18. Tahun 2006 Teh Kotak dengan varian rasa.
Francisca Leony
3211014
15 | H B B S
III.1.1 Visi Perusahaan
Visi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk., adalah
menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di
Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta
menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan.
III.1.2 Misi Perusahaan
Misi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk., adalah
menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa
berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk
senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat
memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung-jawaban kepada para
pemegang saham.
III.2 Logo Perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk., mempunyai 2
logo berbeda untuk perusahaan dan untuk produknya sendiri seperti Gambar III.1
dan III.2.
Gambar III.1: Logo Perusahaan
Gambar III.2: Logo Produk
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk.
Logo 1 digunakan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan seperti surat-
menyurat, dipakai pada pakaian karyawan, cap perusahaan, nota ataupun form-
form persahaan. Sedangkan logo 2 ini dipakai pada semua produk yang hanya
diproduksi oleh PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
2 | H B B S
III.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Ultrajaua Milk Industry and Trading Company
Tbk dapat dilihat pada Gambar III.1 dimana susunannya terdiri dari:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (General Meeting of Shareholders)
menunjuk komisaris dan direksi.
2. Komisaris memberikan nesihat kepada direksi serta membentuk komite
audit.
3. Direksi membawahi divisi pengendalian internal (internal audit), sekertaris
perusahaan serta tujuh menejer yaitu manajer manufacturing, manajer
marketing, manajer penjualan dan distribusi dan manajer akuntansi dan
keuangan, manajer sumber daya manusia, manajer supply chain, manajer
pabrik (engineering) dan manajer informasi dan teknologi.
Gambar III.3: Struktur Organisasi
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk. (2014)
Rapat Umum
Pemegang Saham Dewan
Komisaris
Dewan
Komisaris Komite
Audit
Internal
Audit
Dewan
Komisaris
Manufacturing
Human Resources
& General Affair
Marketing
Sales &
Distribution
Engineerin
g
Information &
Technology
Finance &
Accounting
Francisca Leony
3211014
3 | H B B S
Berdasarkan struktur organisasi perusahaan, maka tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1. Rapat pemegang saham mengesahkan laporan keuangan yang telah diaudit
oleh akuntan publik, menyetujui laporan tahunan perusahaan, memutuskan
penggunaan laba dan mengangkat serta memberhentikan komisaris dan
direksi.
2. Komisaris bertugas melakukan pengawasan atau kebijaksanaan direksi
dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.
3. Direksi bertanggung jawab penuh dalam mmelaksanakan tugasnya untuk
kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya serta
mewakili perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan.
4. Komite Audit bertugas membantu komisaris melaksanakan tugas
pengawasannya dalam mengevaluasi laporan-laporan yang disampaikan
oleh direksi baik berupa laporan keuangan maupun laporan kegiatan
operasional.
5. Internal audit:
a. Bertanggung jawab melakukan audit internal berupa operasional,
finansial, kepatuhan dan aturan dalam perusahaan
b. Bertanggung jawab melakukan audit secara berkala semua kantor-
kantor perwakilan dan depo-depo dari divisi penjualan dan distribusi.
6. Sekretaris:
a. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan para pemegang
saham, otoritas pasar modal, media massa, dan komunitas pasar
modal serta masyarakat umum laiinya.
b. Bertanggung jawab memastikan bahwa perusahaan telah menjalankan
dan mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku.
7. Manajer manufacturing:
a. Bertanggung jawab untuk memproduksi semua produk sesuai dengan
yang telah disepakati.
b. Memastikan kualitas yang diproduksi sesuai dengan kualitas yang
ditetapkan.
Francisca Leony
3211014
4 | H B B S
c. Bertanggung jawab untuk pengeluaran dan pengiriman dari gudang
pusat sampai cabang atau distributor.
d. Bertanggung jawab untuk melakukan research and development
berdasarkan masukan dari manajemen dan marketing.
8. Manajer marketing:
a. Bertanggung jawab untuk mencapai target penjualan dan market
share sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh manajemen.
b. Menentukan strategi masing-masing merek sesuai dengan corporate
strategy.
c. Bekerjasama dengan biro iklan dan biro riset dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan marketing.
d. Melakukan evaluasi aktivitas pemasaran.
9. Manajer penjualan dan distribusi:
a. Bertanggung jawab untuk mencapai target penjualan dan distribusi di
masing-masing daerah.
b. Bertanggung jawab untuk menyalurkan produk dari gudang sampai ke
retail.
c. Membina hubungan yang baik dengan semua pelanggan.
10. Manajer akuntansi dan keuangan:
a. Bertanggung jawab dalam kinerja informasi keuangan dan akunting.
b. Membuat laporan rutin tentang financial accounting setiap bulan,
sebagai bahan masukan bagi pihak direksi.
11. Manajer sumber daya manusia:
a. Bertanggung jawab dalam penerimaan dan seleksi karyawan.
b. Bertanggung jawab dalam hal hubungan industrial antara perusahaan
dan lingkungan sekitar.
12. Manajer mesin (engineering):
a. Bertanggung jawab dalam perawatan dan pemeliharaan semua mesin.
b. Bertanggung jawab dalam hal pengolahan limbah.
Francisca Leony
3211014
5 | H B B S
13. Manajer Informasi dan teknologi:
a. Bertanggung jawab untuk setiap sistem informasi yang ada.
b. Mendukung setiap departemen yang ada dalam hal fasilitasi informasi
yang dibutuhkan.
III.4 Proses Produksi
Alur produksi susu kemasan di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Industry Tbk., dapat dilihat pada gambar IV.1 di bawah ini.
Gambar III.4 - Proses Produksi Susu Ultra
v
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk. (2014)
Penerimaan Fresh
Milk dari supplier
Cek Kualitas (QC) Tidak sesuai standar = Ditolak
Proses penerimaan
Mixing
Pasteurisasi
Cooling
Storage
QC Analysis
Sterilisasi
Filling Packaging
Penerimaan Bahan Baku
Direct dari supplier
Tangki penyimpanan
Cek Kualitas (QC)
Storage
Warehouse
Francisca Leony
3211014
6 | H B B S
Saat truk yang mengirimkan fresh milk atau susu segar datang akan
langsung di cek kualitas terlebih dahulu oleh bagian QC (Quality Control). Syarat
dari penerimaan fresh milk adalah tidak boleh ada penambahan bahan lain ke
dalam susu segar tersebut dan harus didinginkan sebelum dikirim ke PT. Ultrajaya
Milk Industry and Trading Company Tbk., dengan suhu ≤10oC, yang berguna
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Bagian QC akan mengecek
diantaranya adalah pada rasa, warna, dan bau pada susu tersebut. Jika susu segar
tidak lulus dari QC maka akan di tolak sedangkan jika lulus QC maka akan
diterima dan langsung dimakukan ke dalam tangki penyimpanan. Proses
penerimaan susu segar berlangsung selama 24 jam. Terdapat penerimaan bahan
baku lainnya yang telah di cek oleh QC akan di simpan pada gudang bahan baku.
Bagian penerimaan fresh milk berbeda dengan bagian bahan baku lainnya karena
fresh milk merupakan bahan baku yang utama dan harus di khususkan.
Susu Segar dari tangki penyimpanan kemudian masuk pada proses mixing
yaitu proses masak yang dicampurkan dengan bahan baku lainya dan akan
dimasak selama ± 30 menit. Setelah di mixing kemudian di panaskan pada suhu
90oC selama 15 menit proses ini disebut dengan pasteurisasi, yang berguna untuk
membunuh bakteri agar bisa bertahan lebih lama. Kemudian masuk pada proses
cooling yaitu proses pendinginan pada suhu ≤10oC lalu masuk pada tangki
penyimpanan. Sebelum di sterilisasi akan di cek dulu oleh QC apakah sudah
sesuai dengan standar atau belum jika sudah sesuai maka akan di sterilisasi
dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT) yaitu dengan dipanaskan
dengan suhu 140oC selama 4 detik. Sterilisasi dilakukan untuk memusnahkan
mikroorganisme dan juga untuk mengawetkan susu secara alami agar dapat
disimpan dalam suhu ruangan nantinya karena susu ini dikemas dengan
menggunakan teknologi aseptik. Kemudian masuk pada proses filling yaitu proses
dimana susu dikemas dalam tetra pak dan kemudian proses packaging dimasukan
ke dalam dus-dus yang lebih besar lalu disimpan di warehouse atau gudang
barang jadi.
Francisca Leony
3211014
7 | H B B S
III.5 Jadwal Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
Tbk., Bandung:
Alamat : Jalan Raya Cimareme no 131 Padalarang
Telepon : (022) 86700700
Hari Kerja : Senin-Sabtu
Jam Kerja : 08.00-12.00 WIB (Shift pagi)
13.00-16.30 WIB (Shift siang)
Aktual Kerja Praktek : 2 Juni 2014-2 Agustus 2014
III.6 Pembimbing Kerja Praktek
Nama : Achmad Charis
Jabatan : Food Safety Supervisor
No. Hp : 085860590334
Francisca Leony
3211014
8 | H B B S
BAB IV
HASIL PENELITIAN
IV.1 Proses Perhitungan Material Requirement Planning
Perencanaan kebutuhan bahan baku pada produk susu kemasan khususnya
yang berukuran 200ml dengan semua varin rasa yang diproduksi oleh PT.
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ditunjukan pada diagram
influence berikut:
Gambar IV.1: Proses Perhitungan MRP
Beginning
On Hand
Purchase
Order
Jumlah Hari
KerjaDemand
Struktur Produk
(BOM)
Safety
Stock
Total
Supply
Dependent
Demand
Total
Demand
Total Demand = Total
Supply
Total Supply < Total Demand Total Supply > Total Demand
Planned
Order
Projected Available Balance
ProduksiMinimum Order &
Lead Time
Dari gambar diatas perhitungan MRP yang pertama dilakukan ada harus
mengetahui demand atau permintaan dari divisi marketing yang sudah di olah
Francisca Leony
3211014
9 | H B B S
melalui forecasting juga kemudian mengetahui BOM dari suatu produk,
khususnya pada penelitian ini adalah produk susu 200ml dengan varian rasanya.
Setelah mengetahui demand dan BOM maka dapat dicari dependent demand dari
masing-masing bahan baku yaitu dengan cara data permintaan dari marketing
dikonfesikan kepada setiap bahan baku. Dalam menentukan safety stock terdapat
kebijakan dari perusahaan yang telah ditentukan dan data yang diperlukan untuk
menghitung safety stock adalah dependent demand pada setiap bahan baku dengan
jumlah hari kerja pada bulan tertentu. Setelah diketahui dependent demand dan
safety stock maka diketahuilah total demand.
Dalam menghitung total supply perlu diketahui purchase order, data ini
dapat didapat dari bagian purchasing kemudian perlu diketahui juga beginning on
hand yang didapat dari perhitungan projected available balance bulan
sebelumnya. Pada prinsipnya perhitungan MRP ini adalah total supply sama
dengan total demand. Jika total supply lebih besar dari total demand maka tidak
diperlukan planned order atau pemesanan. Tetapi jika total supply lebih kecil dari
total demand maka diperlukan planned order sejumlah selisih antara total demand
dan total supply yang disesuaikan dengan ketentuan minimum order yang
ditentukan oleh suplier. Setelah itu harus menghitung projected available balance
yang merupakan sisa dari bahan baku untuk menjadi data beginning on hand pada
bulan selanjutnya.
IV.2 Input Membuat Material Requirement Planning
Dalam membuat MRP maka langkah pertama adalah dengan
mengumpulkan data-data yang dilakukan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company Tbk., setiap awal bulan, data-data yang dibutuhkan diantaranya:
1. Kapasitas produksi yang dimiliki mesin-mesin yang ada.
2. Struktur produk atau bill of material (BOM) adalah bahan-bahan atau
material-material apa saja yang terdapat dalam produk yang diproduksi.
3. Data permintaan atau dependent demand adalah data permintaan konsumen
yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan dengan
forecasting yang dilakukan.
Francisca Leony
3211014
10 | H B B S
4. Safety stock merupakan persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi
atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan.
5. Stock on hand atau beginning on hand adalah data persediaan fisik yang
dimiliki perusahaan.
6. Purchasing order outstanding atau purchase order adalah data barang yang
sudah dipesan atau sudah dibeli tetapi belum diterima oleh perusahaan.
7. Minimum order adalah jumlah terkecil pemesanan yang ditentukan oleh
supplier atau kapasitas mesin.
8. Lead time adalah jangka waktu bahan atau material yang dipesan sampai
diterima diperusahaan yang ditetapkan oleh supplier.
IV.2.1 Kapasitas Produksi
Dalam proses produksi susu kemasan PT. Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk., memiliki beberapa mesin dengan kapasitas yang berbeda-
beda, yaitu
1. Mixing mempunyai kapsitas sebesar 30.000 liter per jam dengan 3 line
produksi, yaitu:
a. Line 1 dengan kapasitas 12.000 liter per jam
b. Line 2 dengan kapasitas 12.000 liter per jam
c. Line 3 dengan kapasitas 8.000 liter per jam
2. Filling Packing untuk susu kemasan dengan volume 200ml mempunyai
kapasitas 12.000 liter per jam dengan 3 line produksi, yaitu:
a. Line 9 dengan kapasitas 4.000 liter per jam
b. Line 11 dengan kapasitas 4.000 liter per jam
c. Line 38 dengan kapasitas 4.000 liter per jam
Mesin-mesin ini bekerja selama 24 jam selama sehari dibagi menjadi 3 shift
tetapi waktu efektif pengerjaannya adalah 18 jam karena adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi efisiensi setiap line. Faktor-faktor yang mempengaruhi
diantaranya seperti adanya CIP (cleaning) yang dilakukan selama 2,5 jam bila
terjadi produksi pergantian rasa, CIP normal yang harus dilakukan selama 4 jam
Francisca Leony
3211014
11 | H B B S
setiap setelah pemakaian 20 jam, kemudian faktor lain yang seharusnya mesin
tetap bekerja tetapi menjadi tidak bekerja diperhitungkan 10%.
IV.2.2 Struktur Produk
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan susu kemasan 200ml ini
terbagi menjadi dua, yaitu
1. Direct material adalah bahan baku inti yang terlihat atau dirasakan
manfaatnya langsung oleh konsumen seperti, susu dan vitamin atau pewarna
alami yang telah dicampurkan, tetra paper yang menjadi kemasan dan
sedotan.
2. Indirect material adalah bahan baku penunjang yang digunakan dan tidak
terlihat atau dirasakan manfaatnya oleh konsumen seperti, outer box, lem, dan
tinta yang digunakan untuk memberi kode pada outer box.
IV.2.3 Permintaan (Dependent Demand)
Data permintaan yang didapat dari divisi marketing yang telah dihitung
dan melalui forecasting yang dilakukan dan menjadi jadwal induk produksi, maka
datanya adalah sebagai berikut:
Tabel IV.1: Data Permintaan Susu Kemasan 200ml (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
FG-MK-00085 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 14,100,000 14,850,000 19,500,000 10,500,000
FG-MK-00091 UM. FULL CREAM 200 ML/24 1,950,000 2,400,000 1,950,000 -
FG-MK-00111 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 150,000 - 600,000 -
FG-MK-00103 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 300,000 450,000 300,000 -
FG-MK-00121 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 1,950,000 2,550,000 2,100,000 -
FG-MK-00115 UM. MOCCA 200 ML/24 300,000 300,000 300,000 -
FG-MK-00077 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 450,000 - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari data permintaan diatas maka dapat dikonfersikan menjadi dependent
demand untuk setiap bahan baku yang digunakan diantaranya tetra paper, outer
box dan sedotan/straw, datanya adalah sebagai berikut:
Tabel IV.2: Data Dependent Demand Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 14,100,000 14,850,000 19,500,000 10,500,000
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 1,950,000 2,400,000 1,950,000 -
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 150,000 - 600,000 -
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 300,000 450,000 300,000 -
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 1,950,000 2,550,000 2,100,000 -
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 300,000 300,000 300,000 -
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 450,000 - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
12 | H B B S
Kebutuhan atau dependent demand tetra paper akan sama dengan data
permintaan yang ada karena setiap 1 produk susu kemasan akan memerlukan 1
tetra paper. Jadi dari tabel diatas dapat dipahami bahwa produk ultra milk rasa
coklat dengan volume 200ml pada bulan Juli ini terdapat permintaan sebanyak
14,100,000 pcs yang membutuhkan tetar paper sebanyak 14,100,000 pcs, begitu
juga dengan produk lainnya.
Tabel IV.3: Data Dependent Demand Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 587,500.0 618,750.0 812,500.0 437,500.0
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 81,256.5 100,008.0 81,256.5 -
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 6,250.5 0.0 25,000.0 -
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 12,501.0 18,751.0 12,501.0 -
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 81,250.0 106,250.0 87,500.0 -
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 12,500.0 12,500.0 12,500.0 -
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 18,750.0 - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dependent demand untuk outer box dengan data permintaan tidak akan
sama karena kebutuhannya adalah setiap 24 produk susu kemasan memerlukan 1
outer box. Dalam menghitung dependent demand outer box adalah dengan cara
membagi data permintaan dengan angka 24. Jadi dari tabel diatas dapat dipahami
bahwa produk ultra milk rasa coklat dengan volume 200ml pada bulan Juli,
terdapat permintaan sejumlah 14,100,000 pcs yang membutuhkan outer box
sebanyak 597,500 pcs dan begitu juga dengan produk lainnya.
Tabel IV.4: Data Dependent Demand Straw (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 18,200,000 17,850,000 23,500,000 12,000,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Straw atau sedotan merupakan jenis material single item multilevel yang
berarti bahwa material ini dapat digunakan oleh produk lain tidak hanya produk
susu saja. Khusus untuk dependent demand straw didapat dari penjumlahan
dependent demand FG-MK-00085, FG-MK-00103, FG-MK-00121, FG-MK-
00077, dan FG-HE-00024 (produk sari kacang ijo 200ml). Jadi dari tabel diatas
dapat dipahami bahwa dependent demand sedotan dengan kode PM-ST-0069
untuk produk ultra yang bervolume 200ml pada bulan Juli adalah 18,200,000 pcs.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1. Straw didapat dari 2 supplier yang menyebabkan ada perbedaan versi.
Francisca Leony
3211014
13 | H B B S
2. Beberapa produk menggunakan versi BOM yang berbeda seperti item-item
FG-MK-00091, FG-MK-00111, FG-MK-00115.
3. Ada produk lain dari line produksi (mesin) yang lain menggunakan item straw
yang sama, yaitu produk sari kacang ijo 200ml (FG-HE-00024).
IV.2.4 Safety Stock
Safety stock merupakan persediaan tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan. Perhitungan
safety stock ini berdasarkan kebijakan perusahaan, pada PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company Tbk., perhitungannya di dapat dari:
…………………..………..………..... (IV.1)
Keterangan:
SS = Safety stock
DD = Dependent demand
= jumlah hari kerja pada bulan tertentu
Tabel IV.5: Data Safety Stock Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 19,725,000 15,000,000 5,250,000 -
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 2,175,000 975,000 - -
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 300,000 300,000 - -
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 375,000 150,000 - -
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 2,325,000 1,050,000 - -
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 300,000 150,000 - -
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 - - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.6: Data Safety Stock Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 412,500.0 406,250.0 218,750.0 0.0
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 100,008.0 81,257.0 0.0 0.0
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 12,501.0 25,002.0 0.0 0.0
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 18,752.0 12,501.0 0.0 0.0
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 74,381.0 61,255.0 0.0 0.0
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 12,500.0 12,500.0 0.0 0.0
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 0.0 0.0 0.0 0.0
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.7: Data Safety Stock Straw (pcs)
1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 17,081,000 16,451,000 8,401,000 -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa safety stock tetra paper pada bulan
Juli untuk produk ultra milk coklat 200ml adalah 19,725,000 pcs begitu juga
Francisca Leony
3211014
14 | H B B S
dengan produk, bahan baku dan bulan selanjutnya. Safety stock yang tidak ada
dengan tanda “0” atau “–“ berarti belum ada atau belum dapat dihitung karena
kurangnya data bulan-bulan berikutnya.
IV.2.5 Total Demand
Total demand merupakan hasil penjumlahan antara dependent demand dan
safety stock, maka datanya adalah sebagai berikut:
Tabel IV.8: Data Total Demand Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 33,825,000 29,850,000 24,750,000 10,500,000
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 4,125,000 3,375,000 1,950,000 -
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 450,000 300,000 600,000 -
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 675,000 600,000 300,000 -
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 4,275,000 3,600,000 2,100,000 -
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 600,000 450,000 300,000 -
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 450,000 - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.9: Data Total Demand Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 1,000,000.0 1,025,000.0 1,031,250.0 437,500.0
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 181,264.5 181,265.0 81,256.5 -
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 18,751.5 25,002.0 25,000.0 -
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 31,253.0 31,252.0 12,501.0 -
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 155,631.0 167,505.0 87,500.0 -
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 25,000.0 25,000.0 12,500.0 -
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 18,750.0 - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.10: Data Total Demand Straw (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 35,281,000 34,301,000 31,901,000 12,000,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari tabel diatas dapat di bahwa total demand tetra paper pada bulan Juli
untuk produk ultra milk coklat 200ml adalah 33,825,000 pcs begitu juga dengan
produk, bahan baku, dan bulan-bulan selanjutnya.
IV.2.6 Purchase Order
Purchase order merupakan pemesanan yang telah dilakukan tetapi belum
diterima oleh perusahaan. Data purchase order yang didapat adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.11: Data Purchase Order Tetra Paper (pcs)
1-Jul-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 7,182,000
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 351,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
15 | H B B S
Tabe IV.12: Data Purchase Order Outer Box
(pcs)
1-Jul-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 356,400
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa bahan baku yang sudah dipesan tetapi
belum diterima pada bulan Juli diantaranya adalah tetra paper untuk ultramilk
coklat 200ml sebesar 7,182,000 pcs, tetra paper untuk ultramilk lowfat plain
200ml sebesar 351,000 pcs dan outer box untuk ultramilk coklat 200ml sebesar
356,400 pcs.
IV.2.7 Beginning On Hand
Beginning on hand merupakan persediaan awal yang selalu ada di gudang
dan beginning on hand ini ditentukan dari perhitungan projected available
balance bulan sebelumnya, datanya sebagai berikut:
Tabel IV.13: Data Beginning On Hand Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 20,842,000 25,156,000 17,326,000 7,654,000
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 5,282,400 3,332,400 2,336,400 1,088,400
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 401,500 602,500 602,500 353,500
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 862,700 562,700 463,700 163,700
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 3,970,000 3,424,000 2,629,000 1,231,000
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 594,700 645,700 345,700 396,700
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 713,000 263,000 263,000 263,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.14: Data Beginning On Hand Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 410,727.0 626,027.0 408,077.0 313,177.0
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 264,282.0 183,025.5 102,217.5 83,361.0
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 19,367.0 13,116.5 39,516.5 14,516.5
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 44,160.5 31,659.5 20,108.5 14,807.5
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 132,148.5 132,498.5 76,648.5 63,548.5
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 38,332.0 25,832.0 13,332.0 12,832.0
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 38,520.0 19,770.0 19,770.0 19,770.0
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.15: Data Beginning On Hand Straw (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 23,237,500 22,857,500 16,887,500 11,207,500
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari tabel diatas dapat dilihat beginning on hand tetra paper pada bulan
Juli sebesar 20,842,000 pcs yang didapat dari projected available balance bulan
sebelumnya yaitu pada bulan Juni. Begitu juga dengan produk, bahan baku dan
bulan-bulan selanjutnya.
Francisca Leony
3211014
16 | H B B S
IV.2.8 Total Supply
Total supply merupakan hasil penjumlahan antara beginning on hand dan
purchase order, datanya adalah sebagai berikut:
Tabel IV.16: Data Total Supply Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 28,024,000 25,156,000 17,326,000 7,654,000
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 5,282,400 3,332,400 2,336,400 1,088,400
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 752,500 602,500 602,500 353,500
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 862,700 562,700 463,700 163,700
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 3,970,000 3,424,000 2,629,000 1,231,000
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 594,700 645,700 345,700 396,700
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 713,000 263,000 263,000 263,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.17: Data Total Supply Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 767,127.0 626,027.0 408,077.0 313,177.0
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 264,282.0 183,025.5 102,217.5 83,361.0
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 19,367.0 13,116.5 39,516.5 14,516.5
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 44,160.5 31,659.5 20,108.5 14,807.5
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 132,148.5 132,498.5 76,648.5 63,548.5
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 38,332.0 25,832.0 13,332.0 12,832.0
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 38,520.0 19,770.0 19,770.0 19,770.0
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.18: Data Total Supply Straw (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 23,237,500 22,857,500 16,887,500 11,207,500
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari tabel diatas dapat dilihat total supply pada bahan baku tetra paper untuk
produk ultramilk 200ml di bulan Juli dibutuhkan sebesar 28,024,000 pcs dengan
hasil penjumlahan beginning on hand dan purchase order pada bulan Juli. Begitu
juga dengan produk, bahan baku dan bulan-bulan selanjutnya.
IV.2.9 Minimum Order dan Lead Time
Setiap supplier mempunyai kapasitas produksi tersendiri maka dari itu
terdapat minimum order atau minimal pemesanan dan lead time yang ditentukan
untuk para konsumen.
Tabel IV.19: Data Minimum Order dan Lead Time
Minimum Order Lead Time
Tetra Paper 702,000 pcs 45 hari
Outer Box 2,400 pcs 21 hari
Straw 2.970,000 pcs 30 hari
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
17 | H B B S
IV.2.10 Planned Order
Sebenarnya dalam perhitungan MRP pada akhirnya adalah menghitung
planned order dimana seberapa pemesanan yang harus dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memnuhi kebutuhan produksi. Planned order dihitung dengan prinsip
Total Demand = Total Supply, yang termasuk ke dalam demand adalah target
penjualan atau produksi atau data permintaan yang didapat dari divisi marketing
dan data safety stock. Sedangkan yang termasuk ke dalam supply adalah
beginning on hand dan purchase order. Hasil selisih antara demand dan supply
akan disesuaikan dengan ketentuan minimum order maka jika dihitung secara
manual dengan microsoft excel rumus nya adalah sebagai berikut:
……………………… (IV.2)
Keterangan:
PO = Planned Order
TS = Total Supply
TD = Total Demand
MO = Minimum Order
INT = Integer
Rumus diatas berarti, jika total supply lebih besar dari total demand maka
planned ordernya adalah 0 jika tidak maka INT (integer) dari hasil pengurangan
total supply dan total demand dibagi dengan minimum order kemudian
dijumlahkan dengan angka acak lalu dikalikan dengan minimum order akan
menjadi planned order. Fungsi integer adalah untuk me-round up (+) atau me-
round down (-) berdasarkan faktor pembaginya yaitu minimum order. Sedangkan
angka acak diambil agar perhitungannya sama dengan sistem oracle.
Tabel IV.20: Data Planned Order Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 11,232,000 7,020,000 9,828,000 5,616,000
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 - 1,404,000 702,000 -
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 - - 351,000 -
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 - 351,000 - -
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 1,404,000 1,755,000 702,000 -
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 351,000 - 351,000 -
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 - - - -
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
18 | H B B S
Tabel IV.21: Data Planned Order Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 446,400.0 400,800.0 717,600.0 237,600.0
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 0.0 19,200.0 62,400.0 0.0
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 0.0 26,400.0 0.0 0.0
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 0.0 7,200.0 7,200.0 0.0
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 81,600.0 50,400.0 74,400.0 0.0
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 0.0 0.0 12,000.0 0.0
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 0.0 0.0 0.0 0.0
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.22: Data Planned Order Straw (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 17,820,000 11,880,000 17,820,000 5,940,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Dari tabel diatas dapat dilihat planned order atau pemesanan yang harus
dilakukan untuk bahan baku tetra paper pada bulan Juli untuk produk ultramilk
coklat 200ml sebesar 11,232,000 pcs begitu juga dengan produk, bahan baku dan
bulan-bulan selanjutnya.
IV.2.11 Projected Available Balance
Projected available balance merupakan sisa persediaan setelah
pemenuhan demand dan perhitungannya adalah total supply ditambah dengan
planned order kemudian dikurangi dengan demand, datanya adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.23: Data Projected Available Balance Tetra Paper (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-TP-00310 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 25,156,000 17,326,000 7,654,000 2,770,000
PM-TP-00311 UM. FULL CREAM 200 ML/24 3,332,400 2,336,400 1,088,400 1,088,400
PM-TP-00309 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 602,500 602,500 353,500 353,500
PM-TP-00308 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 562,700 463,700 163,700 163,700
PM-TP-00307 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 3,424,000 2,629,000 1,231,000 1,231,000
PM-TP-00312 UM. MOCCA 200 ML/24 645,700 345,700 396,700 396,700
PM-TP-00315 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 263,000 263,000 263,000 263,000
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.24: Data Projected Available Balance Outer Box (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-CB-00023 UM. CHOCOLATE 200 ML/24 626,027 408,077 313,177 113,277
PM-CB-00024 UM. FULL CREAM 200 ML/24 183,025.5 102,217.5 83,361.0 83,361.0
PM-CB-00017 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24 13,116.5 39,516.5 14,516.5 14,516.5
PM-CB-00015 UM. LFHC CHOCOLATE 200 ML/24 31,659.5 20,108.5 14,807.5 14,807.5
PM-CB-00025 UM. STRAWBERRY 200 ML/24 132,498.5 76,648.5 63,548.5 63,548.5
PM-CB-00026 UM. MOCCA 200 ML/24 25,832.0 13,332.0 12,832.0 12,832.0
PM-CB-00008 UM. SUSU SEHAT TBA CHOCOLATE 200ML/24 19,770.0 19,770.0 19,770.0 19,770.0
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Tabel IV.25: Data Projected Available Balance Straw (pcs) 1-Jul-14 1-Aug-14 1-Sep-14 1-Oct-14
PM-ST-00269 STRAW UBFF 200 ML 22,857,500 16,887,500 11,207,500 5,147,500
JENIS PRODUK
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Francisca Leony
3211014
19 | H B B S
Perusahaan mengharapkan projected available balance bisa sama dengan
safety stock tetapi pada kenyataannya tidak bisa sama persis seperti apa yang
diharapkan. Dari perhitungan diatas projected available balance harus lebih besar
dari safety stock tetapi kelebihannya masih wajar atau tidak mencapai 2 kali dari
safety stock, masih dibawah 50% dari safety stock.
Francisca Leony
3211014
20 | H B B S
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan, pegumpulan data dan pengolahan data yang
telah dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu dalam perhitungan
perencanaan bahan baku atau MRP ini dibutuhkan berbagai data seperti demand
dan struktur produk untuk medapatkan dependent demand lalu data jumlah hari
kerja dan dependent demand akan diketahui safety stock. Penjumlahan antara
dependent demand dengan safety stock akan membentuk total demand. Data
beginning on hand yang didapat dari perhitungan projected available balance
bulan sebelumnya dan purchase order akan membentuk total supply. Setelah
didapati total demand dan total supply lalu dibandingkan, jika total supply lebih
kecil dari pada total demand maka dibutuhkan planned order yang dihitung
dengan melibatkan data minimum order dan lead time yang ditetapkan oleh
pemasok. Setelah didapati planmed order maka dapat dihitung projected available
balance atau sisa dari persediaan setelah memenuhi demand. Jika total supply
lebih besar dari total demand maka akan langsung dilakukan produksi.
Dari perhitungan MRP yang penulis lakukan untuk bulan Juli sampai
dengan Oktober 2014 didapati planned order yang harus dilakukan untuk bahan
baku tetra paper ultramilk coklat 200ml pada bulan Juli sejumlah 11,232,000 pcs,
pada bulan Agustus sejumlah 7,020,000 pcs, pada bulan September sejumlah
9,828,000 pcs, pada bulan Oktober sejumlah 5,616,000 pcs. Kebutuhan tetra
paper ultramilk full cream 200ml pada Agustus sejumlah 1,404,000 pcs dan pada
bulan September sejumlah 702,000 pcs. Kebutuhan tetra paper ultramilk lfhc
plain 200ml pada bulan September sejumlah 351,000 pcs. Kebutuhan tetra paper
flhc coklat 200ml pada bulan Agustus sejumlah 351,000 pcs. Kebutuhan tetra
paper ultramilk strawberi 200ml pada bulan Juli sejumlah 1,404,000 pcs, pada
bulan Agustus sejumlah 1,755,000 pcs, pada bulan September sejumlah 702,000
Francisca Leony
3211014
21 | H B B S
pcs. Kebutuhan tetra paper ultramilk mocca 200ml pada bulan Juli sejumlah
351,000 pcs dan pada bulan September sejumlah 351,000 pcs.
Planned order untuk bahan baku outer box ultramilk coklat 200ml pada bulan Juli
sejumlah 446,400 pcs, pada bulan Agustus sejumlah 400,800 pcs, pada bulan
September sejumlah 717,600 pcs, pada bulan Oktober sejumlah 237,600 pcs.
Kebutuhan outer box ultramilk full cream 200ml pada Agustus sejumlah 19,200
pcs dan pada bulan September sejumlah 62,400 pcs. Kebutuhan outer box
ultramilk lfhc plain 200ml pada bulan Agustus sejumlah 26,400 pcs. Kebutuhan
outer box lfhc coklat 200ml pada bulan Agustus sejumlah 7,200 pcs dan pada
bulan September sejumlah 7,200 pcs. Kebutuhan outer box ultramilk strawberi
200ml pada bulan Juli sejumlah 81,600 pcs, pada bulan Agustus sejumlah 50,400
pcs, pada bulan September sejumlah 74,400 pcs. Kebutuhan tetra paper ultramilk
mocca 200ml pada bulan September sejumlah 12,000 pcs.
Planned order untuk bahan baku sedotan ultramilk 200ml pada bulan Juli sejulah
17,820,000 pcs, pada bulan Agustus sejumlah 11,880,000 pcs, pada bulan
September 17,820,000 pcs, dan pada bulan Oktober sejumlah 5,940,000 pcs.
V.2 Saran
Setelah penulis menyimpulkan mengenai proses pelaksanaan Material
Requirement Planning pada PT. Ultrajaya Industry and Trading Company Tbk.,
penulis menyarankan agar lebih mempererat kerjasama antar divisi dan juga
meningkatkan inisiatif dengan cara mengadakan acara-acara seperti atau program
pelatihan seperti “leadership and teamwork” setiap 6 bulan sekali atau 3 bulan
sekali selama 2 sampai 3 hari, untuk semua kepala divisi saja atau beserta dengan
anggotanya yang didalamnya diagendakan training, seminar motivasi dengan
mengundang pembicara atau motivator dan acara lainnya yang bersifat
kekeluargaan atau kebersamaan. Agar setiap informasi yang terkait dengan
perusahaan dapat diketahui oleh semua anggota perusahaan supaya terciptanya
koordinasi yang baik dan selalu mengetahui informasi terbaru.
Francisca Leony
3211014
22 | H B B S
DAFTAR PUSTAKA
Deitiana, T. (2011). Manajemen Operasional Strategi dan Analisis. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Gaellenbach, Hans G. dan Donald C. McNickle. (2010). Management Science.
New York: Palgrave Macmillan.
Herjanto, E. (2009). Manajemen Operasi (Vol. Edisi 3). Jakarta: Grasindo.
Manzella, J. (2001, Juli 01). The Impact of Globalization and New Technologies
on Manufacturing. Retrieved Mei 12, 2014, from
http://www.manzellareport.com/index.php/manufacturing/180-the-impact-of-.
html
Mulya. (2010). Pengertian Persediaan. Retrieved Juni 12, 2014, from
http://library.upnvj.ac.id/pdf/4d3akuntansi/0810102021/BAB%20II.pdf
Murray. (2010). Retrieved Juni 12, 2014, from
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1-00016-
SI%20Bab2001.doc
Ristono. (2009). Pengertian Persediaan. Retrieved Juni 12, 2014, from
http://titikdl203.blogspot.com/2012/10/beberapa-definisi-persediaan-
menurut.html
Sagbanşua, Luftu dan M. Nurettin Alabay. (2010). An MRP Model for Supply
Chain. International Business Research.
Francisca Leony
3211014
26 | H B B S
LAMPIRAN C
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Nim : 3211014
Nama
: Francisca Leony
Program Studi : Manajemen
Nama Perusahaan
: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company Tbk.
Tahun Akademik : 2014/2015
Francisca Leony
3211014
35 | H B B S
LAMPIRAN H (Data finish good dari sistem Oracle)
FG-MK-00085 UM. COKLAT 200 ML/24
FG-MK-00091 UM. FULL CREAM 200 ML/24
FG-MK-00111 UM. LFHC PLAIN 200 ML/24
FG-MK-00103 UM. LFHC COKLAT 200 ML/24
Francisca Leony
3211014
36 | H B B S
LAMPIRAN H (Lanjutan Data finish good dari sistem Oracle)
FG-MK-00121 UM. STRAWBERI 200 ML/24
FG-MK-00115 UM. MOCCA 200 ML/24
FG-MK-00077 SUSU SEHAT TBA COKLAT 200 ML/24
Francisca Leony
3211014
37 | H B B S
LAMPIRAH I (Data MRP outer box dari sistem Oracle)
PM-CB- 00023
PM-CB-00024
PM-CB-00017
PM-CB-00015
Francisca Leony
3211014
38 | H B B S
LAMPIRAH I (Lanjutan Data MRP outer box dari sistem Oracle)
PM-CB-00025
PM-CB-00026
PM-CB-00008
Francisca Leony
3211014
39 | H B B S
LAMPIRAN J (Data MRP tetra paper dari sistem Oracle)
PM-TP-00310
PM-TP-00311
PM-TP-00309
PM-TP-00308
Francisca Leony
3211014
40 | H B B S
LAMPIRAN J (Lanjutan Data MRP tetra paper sistem Oracle)
PM-TP-00307
PM-TP-00312
PM-TP-00315
Francisca Leony
3211014
41 | H B B S
LAMPIRAN K (Data MRP straw (sedotan) dari sistem Oracle)
PM-ST-00269
Francisca Leony
3211014
42 | H B B S
BIODATA PENELITI
D A T A D I R I
PENDIDIKAN
2011 – sekarang : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Harapan Bangsa,
Bandung
Jurusan/Konsentrasi: Manajemen
2008 – 2011 : SMAK 2 BPK PENABUR BANDUNG
Jurusan : IPS
2005 – 2008 : SLTPK 5 BPK PENABUR BANDUNG
1999 – 2005 : SDK 6 BPK PENABUR BANDUNG
PENGALAMAN
Juni – Agustus 2013
Melaksanakan kerja praktek di Divisi Produksi di PT.
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.,
Bandung. Selama periode ini, saya mengerjakan hal
berikut;
Mengumpulkan data
Input data ke Excel
Menghitung MRP
KEMAMPUAN BAHASA
Bahasa Indonesia: mahir
Bahasa Inggris: cukup baik dalam berbicara dan menulis
Nama : Francisca Leony
Alamat : Jl. Mayang Padmi Kulon no 49, Padalarang
Tempat dan
Tanggal Lahir
: Bandung, 16 November 1993
E-mail : franciscaleony@gmail.com
Facebook : Francisca Leony
Twitter : @franciscaleony
LinkedIN : franciscaleony@gmail.com