Post on 30-Jan-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini
lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak
dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata
terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika
merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan
Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lulus
seleksi penerimaan karyawan rata-rata 2 (dua)
bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang
dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia
usaha/ industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak
dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri.
Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang
sangat minim peralatan praktek. Sehingga peserta
diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek
idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja.
Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama
sekali peralatan praktek, dalam pelaksanaan peserta
diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja
tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.
Sistem Ganda adalah suatu bentuk
penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 1
memadukan secara sistematik dan sinkron programg
pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung pada bidang pekerjaan yang relevan,
terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.
Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada
dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan
kerja (industry/perusahaan atau instansi tertentu)
yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu
program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua
belah pihak seharusnya terlibat dan bertangguang
jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap
penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan
penentuan kelulusan peserta diklat, serta
pemasarannya.
1.2 Tujuan Prakerin
1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di
dunia industri serta memperoleh wawasan yang
lebih luas dalam dunia usaha.
2. Untuk dapat bekerja secara mandiri dan berlatih
menyesuaikan dengan suatu usaha.
3. Memberikan pengalaman kerja nyata di dunia
industri.
4. Menambah wawasan siswa dan dapat membandingkan
antara teori dan Praktek Kerja Lapangan.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 2
5. Pembuatan laporan ini adalah salah satu syarat
dalam praktek kerja industri dan untuk bukti
bahwa praktikan benar-benar menjalankan praktek
kerja industri ini.
6. Laporan ini disusun untuk bukti teertulis selama
menjalankan praktek kerja industri yang
dilaksanakan selama 2 bulan, yang dimulai pada
08 Januari 2014–06 Maret 2014.
7. Segala jenis kegiatan dan laporan yang di
laksanakan selama 2 bulan tersebut telah
terlampir sesuai dengan tugas yang di
perintahkan.
1.3 Manfaat Prakerin
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah
merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan
diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan
pada perusahaan/industri atau instansi yang
relevan. Secara umum pelaksanaan program Praktek
Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang
teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang
sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis
laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan
khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktek
Kerja Industri secara khusus siswa diharapkan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 3
memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan
tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek
yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan
mempersiapkan para siswa/siswi untuk belajar
bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan
mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan
minat dan bakat masing-masing Penyelenggaraan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada SMK,
bertujuan untuk:
1. Siswa mendapatkan kompetensi yang tidak
mereka dapatkan di sekolah.
2. Siswa dapat memberikan kontribusi tenaga
kerja di DU/DI mereka ditempatkan.
3. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja
bagi siswa.
4. Mempererat hubungan sekolah dengan institusi
pasangan.
5. Memperkokoh “link and match” antara SMK dan
dunia kerja.
6. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses
pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas.
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
8. Sebagai promosi tamatan SMK
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 4
1.4 Waktu Pelaksanaan Prakerin
Kegiatan Praktik Kerja Industri dilaksanakan pada:
Tanggal : 7 Januari 2014 – 18 Maret 2014
Tempat: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang
Dengan jadwal masuk sebagai berikut:
Tabel 1.1
HARI JAM MASUK JAM ISTIRAHAT JAM PULANGSENIN 07.30 12.00 - 13.00 16.30SELASA 07.30 12.00 - 13.00 16.30RABU 07.30 12.00 - 13.00 16.30KAMIS 07.30 12.00 - 13.00 16.30JUMAT 07.30 12.00 - 13.00 16.30SABTU 09.30 12.00 - 13.00 16.30
1.5 Sasaran Prakerin
Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan
strategi operasional yang berdasarka kepada
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 5
kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan
kesepadanan) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem
Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tertuang dalam:
1. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang
sistem Pendidikan Nasional.
2. PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
3. PP Nomor 39 1992 tentang peran serta
masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
4. Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang
Sekolah Menengah Kejuruan.
5. Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang
kurikulum SMK.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metode untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan dalam menyusun laporan kami mengambil
metode wawancara. Metode ini merupakan metode yang
paling efektif dalalam mengumpulkan data-data yang
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 6
diperlukan. Dengan metode ini penulis secara
langsung melakukan wawancara dengan pembimbing di
lapangan dan karyawan. Data-data yang diperoleh
dengan metode ini antara lain ;
1. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Visi dan Misi Perusahaan
4. Kegiatan Perusahaan
5. Inventarisasi tentang alat-alat dan benda-benda
yang di kerjakan di tempat Prakerin.
1.7 Sistematika Laporan
Untuk keseragaman baik secara kualiatif maupun
kuantitatif, maka perlu adanya pedoman dalm
penyusunan laporan dengan menggunakan sistematika
sebagai berikut:
1. Bagian Pendahuluan yang terdiri dari :
a. Halaman Judul
b. Halaman Persetujuan
c. Halaman Pengesahan
d. Halaman Daftar Isi
e. Halaman Kata Pengantar
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 7
2. Bagian Isi terdiri dari:
BAB I Pendahuluan
BAB II Tempat Latihan Praktik
BAB III Aktivitas Praktikan
BAB IV Evaluasi
3. Bagian Penutup terdiri dari:
BAB V Penutup
Kesimpulan
Saran
Lampiran-lampiran antara lain:
- Jurnal kegiatan prakerin
- Denah Tempat Prakerin
- Dokumen-dokumen yang mendukung
prakerin
- Referensi Sumber
ATURAN PENGETIKAN LAPORAN
1. Huruf / font : (Time New Roman, 12)
2. Margin : Kiri : 4 cm
Kanan : 3 cm
Atas : 4 cm
Bawah : 3 cm
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 8
3. Spasi : 1,5
4. Kertas HVS : A4 (70 gr)
5. Penomoran :
Contoh : BAB I
1.1
1.1.1
1.2
1.2.1
1.2.2
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3
6. Nomor Halaman : Sebelah kanan bawah
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja
Industri sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan :
Menjelaskan tentang Latar Belakang Prakerin,
Tujuan Prakerin, Kualitas Profesional Program Studi
Teknik Komputer dan Jaringan, Manfaat Prakerin,
Waktu Prakerin, Pelaksanaan Prakerin, Sasaran
Prakerin, Metode Pengumpulan Data, Sistematika
Laporan, dan Sistematika Penulisan.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 9
BAB II Profil DU/DI :
Menjelaskan tentang Sejarah Singkat KPU Kota
Semarang, Visi dan Misi KPU Kota Semarang, Struktur
Orgnisasi KPU Kota Semarang, Denah KPU Kota
Semarang, Peralatan dan Perlengkapan.
BAB III Aktivitas Prakerin :
Menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan
saat prakerin dan cara atau langkah-langkah saat
bekerja.
BAB IV Evaluasi :
Menjelaskan tentang evaluasi setelah
melaksanakan PRAKERIN
BAB V Penutup :
Menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran, dan
Lampiran-lampiran lain.
BAB II
PROFIL KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)
KOTA SEMARANG
2.1 Sejarah Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan
Umum, yang dimaksud dengan Pemilu adalah sarana
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 10
pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga
Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap,
dan mandiri. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
adalah Penyelenggara Pemilu di Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Wilayah kerja KPU meliputi seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. KPU
menjalankan tugasnya secara berkesinambungan dan
dalam menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari
pengaruh pihak manapun berkaitan dengan pelaksanaan
tugas dan wewenangnya. KPU berkedudukan di ibu kota
negara Republik Indonesia, KPU Provinsi
berkedudukan di ibu kota provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota
kabupaten/kota.
Dalam menjalankan tugasnya, KPU dibantu oleh
Sekretariat Jenderal; KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota masing-masing dibantu oleh
sekretariat. Jumlah anggota KPU sebanyak 7 (tujuh)
orang; KPU Provinsi sebanyak 5 (lima) orang; dan
KPU Kabupaten/Kota sebanyak 5 (lima) orang.
Keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 11
Kabupaten/Kota terdiri atas seorang ketua merangkap
anggota dan anggota. Ketua KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota dipilih dari dan oleh anggota.
Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota mempunyai hak suara yang sama.
Komposisi keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota memperhatikan keterwakilan perempuan
sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus).
Masa keanggotaaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengucapan sumpah/janji.
KPU pertama pasca reformasi dibentuk pada
tahun 1999-2001 dibentuk dengan Keppres No 16 Tahun
1999 yang berisikan 53 orang anggota yang berasal
dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan
dilantik oleh Presiden BJ Habibie. KPU kedua (2001-
2007) dibentuk dengan Keppres No 10 Tahun 2001 yang
berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur
akademis dan LSM dan dilantik oleh Presiden
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 11 April
2001.
KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan
Keppres No 101/P/2007 yang berisikan 7 orang
anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi,
akademisi, peneliti dan birokrat dilantik tanggal
23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 12
dilantik Presiden karena masalah hukum. Untuk
menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, image
KPU harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi
secara efektif dan mampu memfasilitasi pelaksanaan
Pemilu yang jujur dan adil.
Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil
tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya
wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu
menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota KPU,
integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat
penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga
membuat KPU lebih kredibel di mata masyarakat
karena didukung oleh personal yang jujur dan adil.
Tepat 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya
penyelenggaraan Pemilu 2004, muncul pemikiran di
kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan
kualitas pemilihan umum, salah satunya kualitas
penyelenggara Pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu,
KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu
atas usul insiatif DPR-RI menyusun dan bersama
pemerintah mensyahkan Undang-undang Nomor 22 Tahun
2007 Tentang Penyelenggara Pemilu.
Sebelumnya keberadaan penyelenggara Pemilu
terdapat dalam Pasal 22-E Undang-undang Dasar Tahun
1945 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 13
Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23
Tahun 2003 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden. Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007
Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai
penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh
suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri.
Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah
kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara
Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap
menunjukkan KPU sebagai lembaga yang menjalankan
tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi
oleh masa jabatan tertentu.
Sifat mandiri menegaskan KPU dalam
menyelenggarakan Pemilihan Umum bebas dari pengaruh
pihak mana pun. Perubahan penting dalam undang-
undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara
Pemilu, meliputi pengaturan mengenai lembaga
penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang
sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 14
perundang-undangan kemudian disempurnakan dalam 1
(satu) undang-undang secara lebih komprehensif.
Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007
Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai KPU,
KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai
lembaga penyelenggara pemilihan umum yang permanen
dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu. KPU
dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab sesuai
dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal
penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan umum dan
tugas lainnya.
KPU memberikan laporan Presiden kepada Dewan
Perwakilan Rakyat. Undang-undang Nomor 22 Tahun
2007 Tentang Penyelenggara Pemilu juga mengatur
kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS,
KPPS dan PPLN serta KPPSLN yang merupakan
penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat ad hoc.
Panitia tersebut mempunyai peranan penting dalam
pelaksanaan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan
Umum dalam rangka mengawal terwujudnya Pemilihan
Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil.
Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang
memiliki integritas dan kredibilitas sebagai
Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 15
Etik Penyelenggara Pemilu. Agar Kode Etik
Penyelenggara Pemilu dapat diterapkan dalam
penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk Dewan
Kehormatan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu. Di dalam
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu
DPR, DPD dan DPRD, jumlah anggota KPU adalah 11
orang. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, jumlah
anggota KPU berkurang menjadi 7 orang.
Pengurangan jumlah anggota KPU dari 11 orang
menjadi 7 orang tidak mengubah secara mendasar
pembagian tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU
dalam merencanakan dan melaksanakan tahap-tahap,
jadwal dan mekanisme Pemilu DPR, DPD, DPRD, Pemilu
Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah
Dan Wakil Kepala Daerah.
Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007
Tentang Penyelenggara Pemilu, komposisi keanggotaan
KPU harus memperhatikan keterwakilan perempuan
sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen). Masa
keanggotaan KPU 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengucapan sumpah/janji. Penyelenggara Pemilu
berpedoman kepada asas : mandiri, jujur, adil,
kepastian hokum, tertib penyelenggara Pemilu,
kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas,
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 16
profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan
efektivitas.
2.2 Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Semarang
2.2.1 Visi KPU Kota Semarang
Komisi Pemilihan Umum menjadi
penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri,
non-partisan, tidak memihak, transparan, dan
profesional, berdasarkan asas-asas Pemilihan
Umum dengan melibatkan rakyat seluas-luasnya,
sehingga hasilnya dipercaya masyarakat.
2.2.2 Misi KPU Kota Semarang
a. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk
memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Presiden, dan
Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dan pejabat-pejabat publik
lain yang ditentukan Undang-Undang.
b. Meningkatkan pemahaman tentang hak dan
kewajiban politik rakyat Indonesia untuk
berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Umum
yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel,
edukatif, dan beradap.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 17
c. Melayani dan memperlakukan setiap peserta
Pemilihan Umum secara adil dan setara,
serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum
secara konsisten sesuai dengan peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
d. Melakukan evaluasi secara menyeluruh
terhadap penyelenggara Pemilihan Umum
untuk meningkatkan kualitas Pemilihan
Umum berikutnya.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 18
2.3 Struktur Organisasi
2.3.1 KOMISIONER KPU KOTA SEMARANG
Gambar 1.1
2.3.2 STRUKTUR ORGANISASI PEGAWAI SEKRETARIAT
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 19
Gambar 1.2
2.4 Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab
Sekretariat (Sesuai UU No.15 Tahun 2011)
2.4.1 Tugas dan Fungsi Sekretariat ( Sesuai UU No.
15 Tahun 2011 )
1. Membantu penyusunan program dan anggaran
Pemilu.
2. Memberikan dukungan teknis administratif.
3. Membantu pelaksanaan tugas KPU
Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan
Pemilu.
4. Membantu pendistribusian perlengkapan
penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, serta
pemilihan Gubernur.
5. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan
keputusan KPU Kabupaten/Kota.
6. Memfasilitasi penyelesaian masalah dan
sengketa pemilihan bupati/walikota.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 20
7. Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan
kegiatan dan pertanggungjawaban KPU
Kabupaten/Kota, dan
8. Membantu pelaksanaan tugas-tugas lainnya
sesuai dengan peraturan perundang undangan.
2.4.2 Fungsi Sekretariat
1. Membantu penyusunan program dan anggaran
Pemilu di Kabupaten/Kota.
2. Memberikan pelayanan teknis pelaksanaan
Pemilu di Kabupaten/Kota.
3. Memberikan pelayanan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
anggaran, dan perlengkapan Pemilu di
Kabupaten/Kota.
4. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan
keputusan KPU Kabupaten/Kota.
5. Membantu perumusan, penyusunan dan
memberikan bantuan hukum serta
memfasilitasi penyelesaian sengketa Pemilu
di Kabupaten/Kota.
6. Membantu pelayanan pemberian informasi
Pemilu, partisipasi dan hubungan masyarakat
dalam penyelenggaraan Pemilu di
Kabupaten/Kota.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 21
7. Membantu pengelolaan data dan informasi
Pemilu di Kabupaten/Kota.
8. Membantu pengelolaan logistik dan
distribusi barang/jasa keperluan Pemilu di
Kabupaten/Kota.
9. Membantu penyusunan kerjasama antar lembaga
di Kabupaten/Kota.
10. Membantu penyusunan laporan
penyelenggaraan Pemilu dan
pertanggungjawaban KPU Kabupaten/Kota
2.4.3 Kewenangan, kewajiban, dan tanggung jawab
Sekretariat ( sesuai UU No.15 Tahun 2011 )
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota berwenang:
1. Mengadakan dan mendistribusikan
perlengkapan penyelenggaraan pemilihan
bupati/walikota berdasarkan norma, standar,
prosedur, dan kebutuhan yang ditetapkan
oleh KPU;
2. Mengadakan perlengkapan penyelenggaraan
Pemilu sebagaimana dimaksud pada huruf a
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
dan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 22
3. Memberikan layanan administrasi,
ketatausahaan, dan kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota berkewajiban:
1. menyusun laporan pertanggungjawaban
keuangan;
2. memelihara arsip dan dokumen Pemilu; dan
3. mengelola barang inventaris KPU
Kabupaten/Kota.
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota
bertanggung jawab dalam hal administrasi
keuangan serta pengadaan barang dan jasa
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2.5 Denah Gedung Pandanaran Lantai V
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 23
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang
Gambar 1.3
BAB III
AKTIVITAS PRAKTIK KERJA INDUSTRI
3.1 Diskripsi Pekerjaan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 24
Saya ditempatkan diruang IT dan terkadang juga
membantu dibagian Administrasi yang kegiatan
seperti berikut:
1. Mengetik Surat Keputusan.
2. Mengetik Laporan Akuntabilitas.
3. Memperbaiki Printer Inkjet dan Laserjet.
4. Pengecekkan PC yang sudah lama tidak dipakai.
5. Mengarsip Surat Masuk, Surat Keluar, Undangan
Masuk, dan Undangan Keluar.
6. Menscan Surat Masuk dan Keluar lalu dikirim
lewat e-mail.
7. Mengecek apakah sudah ada Surat Masuk lewat
mail.
8. Mengantar Surat.
9. Membantu setiap ada acara.
10. Mencetak Laporan.
3.2 Memperbaiki Printer Inkjet dan Laserjet
3.2.1 Pengertian printer
Sebelum kita memperbaiki printer alangkah
baiknya kita mengetahui pengertian printer.
Printer adalah salah satu hardware (perangkat
keras) yang terhubung kekomputer dan mempunyai
fungsi untuk mencetak tulisan, gambar
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 25
dan tampilan lainnya dari komputer ke media
kertas atau sejenis. Istilah yang dikenal pada
resolusi printer disebut dpi (dot per inch).
Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam
luas area 1
inci. Semakin
tinggi
resolusinya maka akan semakin baguscetakan
yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya
rendah maka hasil cetakanakan buruk /
tidak bagus.
3.2.2 Jenis Printer
a. Printer Dot-Matrix
Gambar 1.4
Printer Dot- Matrix adalah pencetak
yang resolusi cetaknya masih sangat rendah.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 26
Selain itu ketika sedang mencetak, printer
jenis ini suaranya cenderung keras serta
kualitasuntuk mencetak gambar kurang baik
karena gambar yang tercetak akan terlihat
seperti titik-titik yang saling
berhubungan. Umumnya, printer jenis dot-
matrix juga hanya mempunyai satu warna,
yaitu warna hitam. Tetapi saat ini printer
ini masih banyak digunakan karena memang
terkenal 'bandel' (awet). Kelebihan
lainnya, pita printer dot-matrix jauh lebih
murah dibandingkan dengan toner
(tinta) untuk printer jenis inkjet
dan laserjet.
Kelebihan:
- lebih murah harganya
- dapat mencetak lebih dari 1 rangkap
sekaligus
- Pita printer relatif murah
Kekurangan:
- mengeluarkan suara bising saat mencetak
- lambat proses cetaknya
- Tidak bervariasi hasil cetakannya
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 27
- Hasil cetaknya kasar
b. Printer Inkjet
Gambar 1.5
InkJet
Printer adalah alat cetak yang sudah
menggunakan tinta untuk mencetak dan
kualitas untuk mencetak gambar berwarna
cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah
halaman pada printer Inkjet tidak sama,
tergantung pada jenis merk printer
tersebut. Tetapi pada inkjet printer, hasil
cetakan lebih lama keringnya jika
dibandingkan dengan laser printer.
Kelebihan:
- Hasil cetaknya lebih cepat dibanding dot
matrix
- Kualitas cetaknya cukup baik
- Tidak bising ketik mencetak
Kekurangan:
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 28
- Harga relatif lebih mahal dibanding dot
matrix
- Tinta printer
relatif
mahal
- Tidak dapat
mencetak lebih dari 1 rangkap
c. Printer Laserjet
Gambar 1.6
Laser Printer sebagian dari laser
printer bentuknya mirip dengan mesin
fotokopi. Daya cetaknya juga cukup banyak
bisa mencapai lebih dari 10 lembar
per menit. Kualitas hasil cetak
laser printer pun sangat bagus, sehingga
mirip sekali dengan aslinya. Selain itu
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 29
hasil cetakan cepat kering. Tetapi harga
printer ini cukup mahal.
Kelebihan printer laser adalah
kecepatannya, presisinya, lebih economis.
Laser yang berada dalam laser printer dapat
bergerak sangat cepat, maka dari itu laser
printer dapat mencetak jauh lebih cepat
daripada inkjet printer. Dan karena balok
laser mempunyai diameter yang tidak
bervariasi, maka dari itu printer ini dapat
menggambar dengan lebih prisisi, tanpa
memakai tinta yang berlebihan. printer
jenis ini masih memiliki keuntungan dimana
lebih kuat, dan tidak perlu sering
menservisnya. Bubuk toner sangat murah dan
dapat bertahan lama.
Sedang kekurangan printer Laser
harganya lebih mahal daripada printer
inkjet.
3.2.3 Permasalahan Printer
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 30
Permasalahan printer dan cara
mengatasinya akan diberikan dengan penjelasan
yang singkat dan padat. Sebelumnya mesti kenal
beberapa jenis printer dulu, diantaranya : Dot
Matrik/Metrics, Inkjet/Bubble Jet dan Laser
Printer atau mungkin ada lagi yg belum gw
sebutin. Kl dah tau langsung analisa n atasi
beberapa masalah printer yg sering dan
kemungkinan2 terjadi, biasanya sbb :
Printer mati atau tidak bisa dihidupkan
Periksa sumber listrik dan kabel power
printer, bisa menggunakan test pen.
Cek saklar power (ON/OFF) pada printer
Permasalahan yang diakibatkan tidak adanya
power untuk printer ini biasanya ditandai
dengan tidak menyalanya LED (lampu
indikator) dari printer tersebut.
Ganti kabel penghubung atau saklar bila
masih belum bisa dihidupkan
Printer hidup tapi tidak dapat mencetak
Periksa tinta atau cartridge apakah ada
kertas yg tersumbat (paper jamp)
Periksa sambungan kabel data printer, apakah
sudah terhubung dengan port pararel / port
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 31
USB di komputer dengan benar.
Cobalah kanibalkan kabel data (ganti kabel
data printer dengan yang lain).
Cobalah untuk merubah setting “spooler”
untuk printer melalui menu properties
Printer, spooler ini digunakan dengan tujuan
agar anda tetap dapat menjalankan aplikasi
ketika dilakukan pencetakan dokumen.
Cek apakah ada port yang konflik dengan yg
digunakan oleh printer.
Pastikan telah melakukan instalasi dan
memilih driver yg tepat untuk printer
tersebut, pemilihan port juga harus
disesuaikan.
Cek space hardisk mencukupi untuk instalasi,
terkadang jika buffer tidak cukup
maka data tidak dapat dikirim ke printer
dengan sempurna.
Langkah terakhir bisa instalasi ulang
drivernya dan ikutin prosedurnya dengan
benar.
Printer mencetak, tapi tidak ada yang
tercetak diatas kertas (blank)
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 32
Kerusakan ini bisa di atasi dengan
membersihkan dengan utility yg tersedia dari
printer tersebut.
Bersihkan juga head dan catridge printer
bisa digunakan kain.
Untuk head bisa dicelupkan ke dalam air
panas tetapi jangan sampai terkena rangkain
elektroniknya
Jangan lupa pasang semua yg dah dibersihin.
Lampu indikator berkedip-kedip terus saat
mencetak
Penyebabnya bisa dikarenakan tidak ada
kertas di printer.
Cek catridge printer belum terpasang atau
posisi pemasangan catridge mungkin tidak
tepat.
Bisa juga catridge yang dipasang pada
printer tidak cocok untuk printer tersebut.
Ada saat bila telat memasang kertas atau
setelah paper jump kertas yang dimuat belum
ditekan tombol on load
Kemungkinan lain ada kertas yang nyangkut di
dalam printer.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 33
Sebagian priter diharuskan body printer
dalam kondisi tertutup saat proses
pencetakan.
Hasil cetakan printer cacat
Pada dot matrik biasanya disebabkan tidak
lengkapnya jarum pin, untuk buble jet
dikarenakan cartridge tinta tidak normal.
Untuk hal ini harus diganti cartridge atau
diperbaiki pinnya.
Kemungkinan lain pada printer dot matrik
adalah pergerakan print head tidak lancar,
untuk mengatasi bisa dibersihkan dengan
contact cleaner dan kain lap bersih.
Cetakan cacat bisa disebabkan juga oleh
tinta yg tidak merata dan kertas yg
digunakan terlalu lembab, coba ratakan
tintanya dan periksa kertas yg digunakan.
Pada laser printer, penyebabnya biasanya
cacatnya komponen drum “komponen menempelnya
tinta” pada printer, kejadian ini awal
mulanya bisa disebabkan karena menarik
kertas yg tersumbat. Mengatasinya bisa
mencoba membersihkan drum dengan kain lap yg
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 34
bersih dan lembut selembut sutera “halah
bahasanya ”, ya berdoa aja itu drum ga cacat
permanen coz kl dah bgtu mesti diganti alias
beli baru.
Pada printer dot matrik sering kejadian pita
tidak bisa berputar dgn semestinya so mesti
diperiksa n di pasang ulang itu pita dengan
benar.
3.2.4 Cara Pasang Infus Canon iP2770
1. Siapkan alat infusnya berikut selang dan
seperangkatnya.
2. lubangi catrid hitam, sesuaikan dengan
gambar. Lubang harus pas tidak boleh
longgar.
3. Langkah ini yang membedakan antara IP2770
dengan infus canon yg model dibawahnya.
a. Catrid warna juga dilubangi, untuk warna
biru dan kuning sama seperti infus canon
dulu. Sedangkan untuk warna merah lubang
agak sedikit di geser ke kiri sekitar 3mm.
Kemudian tutup pengunci catrid warna agak
dibuat rongga sedikit untuk tempat selang
warna merah. Karena kalau nggak dibuat
seperti itu maka Catrid tidak akan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 35
terdeteksi karena kuncian catrid tidak
sempurna.
Lebih jelasnya lihat gambar.
Gambar
1.7
Gambar 1.8
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 36
b. Kemudian pasang kedua catridnya dan
khusus catrid warna depannya diganjal
dengan tissu / kertas agar catrid menempel
sempurna di rumah catrid. Kalau catrid
tidak terpasang sempurna di rumah catrid
(karena
longgar)
maka
printer
akan
blink 5x
orange 1x
hijau. Jika terjadi blinking ini benahi
lagi letak catridnya.
Gambar 1.9
c. Atur selang tinta sesuaikan dengan
gambar. Lihat bagian yang di lakban.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 37
Gambar 1.10
3.3 Teori Dasar Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data
menurut
prosedur yang
telah
dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk
menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan
perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat
bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 38
kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan
informasi hampir eksklusif berhubungan dengan
masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai
untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika.
Secara luas, Komputer dapat didefinisikan
sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri
dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama
antara komponen satu dengan yang lain untuk
menghasilkan suatu informasi berdasarkan program
dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah
meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan
Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer
tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah
data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum
dalam bentuk print out (kertas).
Dalam definisi seperti itu terdapat alat
seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai
dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer
elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik
yang cocok untuk arti luas seperti "komputer"
adalah "yang memproses informasi" atau "sistem
pengolah informasi."
Saat ini, komputer sudah semakin canggih.
Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil,
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 39
secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam
sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah
komputer.
3.3.1 Bagian bagian komputer
a. hardware (perangkat keras komputer)
Perangkat keras komputer (computer
hardware) adalah
komponen- komponen
fisik yang membentuk
satu kesatuan sistem
Personal Computer (PC). Berikut perangkat
hardware yang digunakan di Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kota Semarang :
Monitor
Monitor ini mmpunyai fungsi sbagai
alat output yaitu tempat untuk
mengeluarkan hasil proses yang dilakukan
oleh komputer berupa informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai komputer.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 40
Gambar 1.11
CPU (Central Processing Unit)
CPU berfungsi sbagai pengendali
proses kinerja computer dengan kata lain
yaitu sbagai tempat mengatur semua
instruksi program pada komputer & sbagai
pengelola semua aktivitas kinerja di
dalam komputer.
Gambar 1.12
Printer
Printer berfungsi untuk untuk
mencetak data seperti tulisan,
gambar/foto pada kertas.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 41
Gambar 1.13
Scanner
Scanner ini seperti mesin fotocopy
& berfungsi untuk mengkopy data objek &
dipindahkan kedalam memory komputer &
hasilnya dapat dilihat pada monitor
komputer.
Gambara 1.14
Mouse
Mouse berfungsi untuk menunjuk
posisi kursor / pointer pada layar
komputer secara cepat.
Gambar 1.15
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 42
Keyboard
Keyboard berfungsi untuk mengetik /
memasukkan huruf, angka, karakter khusus
serta melakukan perintah-perintah untuk
menyimpan file & membuka file.
Gambar 1.16
Speaker
Speaker berfungsi untuk merubah
gelombang listrik dari perangkat audio
menjadi gelombang suara atau getaran.
Gambar 1.17
Modem
Modem berfungsi alat komunikasi dua
arah & saat ini lebih digunakan untuk
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 43
menghubungkan komputer ke jaringan
internet.
Gambar 1.18
Harddisk
Fungsi harddisk untuk menyimpan
data komputer & penyimpanan Operation
System (OS) serta sbagai alat booting
komputer.
Gambar 1.19
RAM / Modul Memori
Fungsi RAM / Memori adalah sebgai
perangkat yang menyimpan proses kinerja
komputer untuk sementara sehingga
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 44
membuat akses data yang sama lebih
cepat.
Gambar 1.20
Power Supply
Power Supply berfungsi sbagai
penghantar arus listrik, kontrol voltase
pada perangkat keras komputer.
Gambar 1.21
Kabel VGA
Fungsi kabel VGA untuk menampilkan
out put / hasil pengolahan data komputer
& selanjutnya bisa bisa dilihat di layar
monitor.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 45
Gambar 1.22
Fan / Kipas
Fungsi fan adalah sbagai pendingin
perangkat komputer, seperti processor,
harddisk
Gambar 1.23
LAN Card
Fungsi LAN Card untuk menghubungkan
antara komputer satu dengan yang lainnya
dalam jaringan LAN
Gambar 1.24
Motherboard
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 46
Fungsi Motherboard / Mobo sbagai
wadah / papan sirkuit utama tempat
macam-macam komponen elektronik yang
saling terhubung yang memiliki chip
bios, jalur-jalur &
juga konektor
sbagai penghubung
dari masing-masing
perangkat yang terpasang.
Gambar 1.25
Processor
Fungsi processor untuk merespon &
mengolah segala intruksi yang
menghidupkan
komputer.
Gambar 1.26
CD-Room
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 47
Fungsi Cd-Room sbagai tempat untuk
proses burning, copy CD & install
software menggunakan CD/DVD.
Gambar 1.27
CD / DVD
Fungsi CD/DVD untuk menyimpan data
CD/DVD
Gambar 1.28
Flashdisk
Fungsi Flashdisk untuk menyimpan
data- data Flashdisk
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 48
Gambar 1.29
Video Adaptor atau GPU
Fungsi Video Adaptor sbagai
penghubung peralatan proses data dengan
peralatan output berupa layar monitor &
juga dapat memaksimalkan fungsi layar
sehingga dapat menampilkan grafis dalam
resolusi & kualitas warna yang terbaik &
juga dapat mempercepat kinerja software
Operation System.
Gambar 1.30
Sound Card
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 49
Fungsi Sound Card sbagai penghubung
output audio ke speaker, penghubung
input suara ke komputer melalui
mikrofon.
Gambar 1.31
UPS
Fungsi UPS
untuk
menyimpan/menyediakan arus listrik
tambahan
Gambar 1.32
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 50
3.4 Arsip Surat dan Undangan
3.4.1 Pengertian Arsip
Arsip ialah suatu kumpulan catatan yang
disimpan secara sistematis karena mempunyai
suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan
dapat secara mudah dan cepat ditemukan.
Istilah lain dari arsip ialah segala
sesuatu yang berkenaan dengan penyimpanan
segala surat yang meliputi korespondensi,
surat-surat instruksi, surat edaran, akte.
Atau singkatnya arsip adalah pembendaharaan
surat-surat termasuk di dalamnya surat-surat
yang telah dijadikan buku atau kitab, baik
mendani benda-benda surat maupun mengenai
tempat penyimpanan surat-surat.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 51
Kata arsip berasal dari bahasa Belanda
“Archief” yang artinya simpanan dan dalam
bahasa Inggris “File”. Dalam bahasa latin
“Archievum” yang berarti penyimpanan (gedung
penyimpanan) surat-surat, peraturan-peraturan,
undang-undang, dll.
Terdapat dua macam arsip:
1. Arsip surat keluar
2. Arsip surat masuk
Adapun tempat untuk menyimpan arsip
disebut “MAP” dengan berbagai macamnya, antara
lain:
1. Stopmap Folio untuk menyimpan surat yang
akan ditandatangani oleh kepala.
2. Snelhecter Map untuk menyimpan surat-surat
berharga seperti kwitansi, nota pembelian
dan sebagainya.
3. Order Map. Ini dua macam:
a. Yang besar berukuran 28.5 x 34.5 cm
untuk menyimpan laporan daftar gaji,
dll.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 52
b. Yang kecil berukuran 28.5 x 17.5 cm
untuk menyimpan surat-surat berharga
seperti kwitansi, nota pembelian dan
sebagainya.
3.4.2 Sistem Kearsipan
Ada dua macam sistem kearsipan
1. Berdasarkan “nomor surat” ialah dimana
surat disimpan berdasarkan urusannya
masing-masing seperti: surat-surat yang
berhubungan dengan keuangan diarsipkan
sesuai dengan arsip keuangan.
2. Berdasarkan perihal ialah kearsipan dimana
penyimpanan surat-surat itu berdasarkan
perihal surat.
3.4.3 Bagian-Bagian Arsip
1. Arsip Permanent ialah arsip surat-surat
penting yang ada hubungnnya dengan kantor
atau perusahaan yang bersangkutan.
2. Arsip Active ialah surat-surat yang setiap
waktu masih dibutuhkan.
3. Arsip inactive ialah arsip dari surat yang
sudh jarang dipakai, umumnya surat-surat
yang lebih dari satu tahun.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 53
4. Arsip mati ialah arsip dari surat yang
sudah tidak pernah dipakai lagi (umumnya
surat-ssurat yang lebih dari 5 tahun).
Masalah kearsipan sangat penting sebab
pada kantor besar umumnya diadakan suatu
tempat khusus yang
merupakan pusat penyimpanan arsip dengan
staff khusus, dimana surat seluruh bagian
kantor ditetapkan menjadi satu.
Keuntungan pemusatan arsip sebagai
berikut:
1. Pertanggungjawaban seluruh arsip dipikulkan
kepada seorang pegawai atau staf
2. Arsip dapat dipakai oleh semua bagian pada
tempat yang tertentu.
3. Surat-surat itu tidak tersebar pada masing-
masing bagian yang kadang-kadang bisa
hilang terlupakan dan lain sebagainya.
4. Segala rahasia kantor, perusahaan atau
suatu organisasi dapat terjamin.
3.4.4 Cara Menyimpan Arsip
1. Bagian arsip menerima arsip surat masuk dan
keluar dari semua bagian kantor.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 54
2. Sebelum surat-surat itu masuk bendel arsip,
harus dipisahkan antara surat masuk dan
surat keluar.
3. Setelah dipisahkan menurut surat masuk dan
keluar kemudian dipisahkan menurut bagian-
bagian (bagian keuangan, kepegawaian, dsb).
Jadi arsip bagian yang mempunyai bundel
tersendiri.
4. Setelah penggolongan menurut bagian-bagian
kantor, baur sudat disusun. Biasanya tiap
bendel dimana induk (nomor polite) yang
bersifat code, yakni yang memudahkan
pemeriksaan.
5. Selesai dengan penggolongan kemudian arsip
disusun menurut tanggal masuk keluarnya
surat. Lalu dimasukkan dalam bendel arsip
setelah dilobangi dengan alat yang
dinamakan “Ferforator”.
6. Jika surat-surat sudah masuk dalam bendel
itu lalu disusun lagi dalam rak yang
disebut rak arsip.
3.4.5 Perumusan Arsip
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 55
Surat yang tidak dipakai karena sudah
lebih kwatunya tidak boleh dibuang tetapi
harus disimpan sebagai benda-benda arsip.
Tempat penyimpanan itu harus terjammin
keselamtannya dan keamanannya. Bila benda-
benda itu sudah waktunya dimusnahkan harus
memenuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh
peraturan negara, organisasi, perusahaan, dll.
3.4.6 Surat Yang Segera Disimpan
1. Surat yang tidak memerlukan jawaban
2. Surat yang tidak penting untuk dipelajari
karena isi surat itu tidak mempunyai
hubungan sama sekali dengan urusan
pekerjaan atau kantor atau perusahaan.
3. Surat yang sudah merupakan suatu yang basi
atau tidak penting.
3.4.7 Surat Yang Tidak Segera Disimpan
1. Surat yang memerlukan jawaban atau balasan2. Surat yang mengandung permintaan yang
bersangkutan dengan urusan pekerjaan darijawatan, kantor atau perusahaan.
3. Surat edaran yang bertalian dengan urusanpekerjaan.
4. Surat apa saja yang harus dipelajari dahulusebelum disimpan.
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 56
5. Surat instruksi yang berhubungan denganurusan pekerjaan
6. Surat yang memuat peraturan perundang-undangan.
Setelah surat-surat tersebut sudah tidakterpakai lagi disediakan suatu tempat yangkhusus terpisah satu dengan lainnya.
3.5
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 57
BAB IV
EVALUASI
Selama 2 (dua) bulan Prakerin di Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kota Semarang, banyak pengalaman yang telah
saya dapatkan yaitu:
1. Kedisiplinan waktu
2. Ketelitian dalam bekerja
3. Kecepatan dalam bekerja
4. Lebih percaya diri
5. Lebih menghargai orang lain
Tetapi dalam Prakerin saya ini hanya beberapa
pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yaitu:
1. Pengecekkan PC
2. Membenarkan Printer
3. Setting Printer
Selain pekerjaan yang sesuai dengan jurusan ada
pula pekerjaan yang melenceng atau tidak sesuai dengan
jurusan saya yaitu:
1. Juru Ketik
2. Foto copy
3. Arsip Surat
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Indusri dengan waktu yang
cukup singkat hanya 2 (dua) bulan, PRAKERIN itu
sangat penting bagi siswa SMK (Sekolah Menengah
Kejuruan) dalam mencari pengalaman terjun langsung
di lapangan. Bukan hanya itu saja Praktek Kerja
Industri juga melatih mental dan pikiran, upaya
melatih mental agar siswa dapat berkomunikasi
dengan orang belum pernah ia jumpai atau bisa lebih
sopan dengan orang lain sedangkan melatih pikiran
agar siswa dapat menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu, lebih teliti, lebih fokus terhadap apa yang
ia kerjakan, dan juga dapat berfikir sebelum
mengatakan sebuah masukan.
Kegiatan Praktek Kerja Industri ini merupakan
kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 59
siswi khususnya siswa-siswi SMK, karena dengan
adanya kegiatan ini siswa-siswi mendapatkan
pengalaman kerja secara langsung didunia kerja.
Sehingga siswa-siswi PRAKERIN dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh disekolah untuk memperaktekan
secara langsung di Instansi/DU-DI, siswa-siswi
tidak merasa canggung untuk menghadapi dunia kerja.
5.2 Saran
Pembimbing seharusnya lebih sering untuk melihat
atau mengecek secara langsung bagaimana keadaan
siswa-siswi yang sedang melaksanakan PRAKERIN
Pembimbing hendaknya mengetahui secara jelas
kendala siswa-siswi selama melaksanakan PRAKERIN.
Pembimbing seharusnya sesering mungkin mencari
informasi mengenai siswa-siswinya melalui media
telepon jika tidak sempat datang ketempat
PRAKERIN.
5.3 Penutup
Segala puji bagi Allah, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) dengan kesabaran dan
kebahagiaan. Semoga dengan hasil laporan ini bisa
memberilan suatu pelajaran. Dalam penyusunan
laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 60
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saran dan
kritik yang membangun dari pembaca merupakan modal
utama kami untuk meraih tangga kesuksesan
Akhirnya tiada kata yang paling indah kecuali
puji syukur Alhamdulillah.
FOTO KEGIATAN SAAT PRAKERIN DAN ACARA YANG
DISELENGGARAKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)
KOTA SEMARANG
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 61
SUMBER REFERENSI
1. http://kpukotasemarang.info/v2/detail/id/62
2. http://www.scribd.com/doc/46073688/Pengertian-
Printer
3. http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2013/10/
pengertian-fungsi-jenis-jenis-printer-murah.html
4. http://wahyuinformatika.wordpress.com/category/
masalah-masalah-pada-printer/
5. https://www.google.co.id/maps/dir/-
6.9830984,110.4096765/-6.9831144,110.4096255/-
6.983125,110.4096845/@-6.9837939,110.4100158,806m/
data=!3m1!1e3!4m5!4m4!1m0!1m0!1m0!3e0
6. http://hilham-hr7.blogspot.com/2010/10/teori-dasar- komputer.html
7. http://perangkatkeraskomputer.net/ 8. http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/pengertian-
arti-arsip.html9. http://kpukotasemarang.info/v2/main/album/35
Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 63