LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI KPU

63
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan rata-rata 2 (dua) bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri. Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktek. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktek, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya. Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 1

Transcript of LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI KPU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini

lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak

dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata

terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika

merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan

Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lulus

seleksi penerimaan karyawan rata-rata 2 (dua)

bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang

dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia

usaha/ industri.

Jika kita kaji secara seksama, kita tidak

dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri.

Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang

sangat minim peralatan praktek. Sehingga peserta

diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek

idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja.

Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama

sekali peralatan praktek, dalam pelaksanaan peserta

diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja

tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.

Sistem Ganda adalah suatu bentuk

penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 1

memadukan secara sistematik dan sinkron programg

pendidikan di sekolah dan program penguasaan

keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung pada bidang pekerjaan yang relevan,

terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.

Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada

dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan

kerja (industry/perusahaan atau instansi tertentu)

yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu

program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua

belah pihak seharusnya terlibat dan bertangguang

jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap

penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan

penentuan kelulusan peserta diklat, serta

pemasarannya.

1.2 Tujuan Prakerin

1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di

dunia industri serta memperoleh wawasan yang

lebih luas dalam dunia usaha.

2. Untuk dapat bekerja secara mandiri dan berlatih

menyesuaikan dengan suatu usaha.

3. Memberikan pengalaman kerja nyata di dunia

industri.

4. Menambah wawasan siswa dan dapat membandingkan

antara teori dan Praktek Kerja Lapangan.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 2

5. Pembuatan laporan ini adalah salah satu syarat

dalam praktek kerja industri dan untuk bukti

bahwa praktikan benar-benar menjalankan praktek

kerja industri ini.

6. Laporan ini disusun untuk bukti teertulis selama

menjalankan praktek kerja industri yang

dilaksanakan selama 2 bulan, yang dimulai pada

08 Januari 2014–06 Maret 2014.

7. Segala jenis kegiatan dan laporan yang di

laksanakan selama 2 bulan tersebut telah

terlampir sesuai dengan tugas yang di

perintahkan.

1.3 Manfaat Prakerin

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah

merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan

diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan

pada perusahaan/industri atau instansi yang

relevan. Secara umum pelaksanaan program Praktek

Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang

teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang

sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis

laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan

khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktek

Kerja Industri secara khusus siswa diharapkan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 3

memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan

tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek

yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan

mempersiapkan para siswa/siswi untuk belajar

bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan

mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan

minat dan bakat masing-masing Penyelenggaraan

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada SMK,

bertujuan untuk:

1. Siswa mendapatkan kompetensi yang tidak

mereka dapatkan di sekolah.

2. Siswa dapat memberikan kontribusi tenaga

kerja di DU/DI mereka ditempatkan.

3. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja

bagi siswa.

4. Mempererat hubungan sekolah dengan institusi

pasangan.

5. Memperkokoh “link and match” antara SMK dan

dunia kerja.

6. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses

pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas.

7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap

pengalaman kerja sebagai bagian dari proses

pendidikan.

8. Sebagai promosi tamatan SMK

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 4

1.4 Waktu Pelaksanaan Prakerin

Kegiatan Praktik Kerja Industri dilaksanakan pada:

Tanggal : 7 Januari 2014 – 18 Maret 2014

Tempat: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang

Dengan jadwal masuk sebagai berikut:

Tabel 1.1

HARI JAM MASUK JAM ISTIRAHAT JAM PULANGSENIN 07.30 12.00 - 13.00 16.30SELASA 07.30 12.00 - 13.00 16.30RABU 07.30 12.00 - 13.00 16.30KAMIS 07.30 12.00 - 13.00 16.30JUMAT 07.30 12.00 - 13.00 16.30SABTU 09.30 12.00 - 13.00 16.30

1.5 Sasaran Prakerin

Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan

strategi operasional yang berdasarka kepada

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 5

kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan

kesepadanan) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem

Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang tertuang dalam:

1. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

sistem Pendidikan Nasional.

2. PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan

Menengah.

3. PP Nomor 39 1992 tentang peran serta

masyarakat dalam Pendidikan Nasional.

4. Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang

Sekolah Menengah Kejuruan.

5. Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang

kurikulum SMK.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode untuk mendapatkan data-data yang

dibutuhkan dalam menyusun laporan kami mengambil

metode wawancara.  Metode ini merupakan metode yang

paling efektif dalalam  mengumpulkan data-data yang

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 6

diperlukan. Dengan metode ini penulis secara

langsung melakukan wawancara dengan pembimbing di

lapangan dan karyawan. Data-data yang diperoleh

dengan metode ini antara lain ;

1. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

2. Struktur Organisasi Perusahaan

3. Visi dan Misi Perusahaan

4. Kegiatan Perusahaan

5. Inventarisasi tentang alat-alat dan benda-benda

yang di kerjakan di tempat   Prakerin.

1.7 Sistematika Laporan

Untuk keseragaman baik secara kualiatif maupun

kuantitatif, maka perlu adanya pedoman dalm

penyusunan laporan dengan menggunakan sistematika

sebagai berikut:

1. Bagian Pendahuluan yang terdiri dari :

a. Halaman Judul

b. Halaman Persetujuan

c. Halaman Pengesahan

d. Halaman Daftar Isi

e. Halaman Kata Pengantar

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 7

2. Bagian Isi terdiri dari:

BAB I Pendahuluan

BAB II Tempat Latihan Praktik

BAB III Aktivitas Praktikan

BAB IV Evaluasi

3. Bagian Penutup terdiri dari:

BAB V Penutup

Kesimpulan

Saran

Lampiran-lampiran antara lain:

- Jurnal kegiatan prakerin

- Denah Tempat Prakerin

- Dokumen-dokumen yang mendukung

prakerin

- Referensi Sumber

ATURAN PENGETIKAN LAPORAN

1. Huruf / font : (Time New Roman, 12)

2. Margin : Kiri : 4 cm

Kanan : 3 cm

Atas : 4 cm

Bawah : 3 cm

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 8

3. Spasi : 1,5

4. Kertas HVS : A4 (70 gr)

5. Penomoran :

Contoh : BAB I

1.1

1.1.1

1.2

1.2.1

1.2.2

1.3

1.3.1

1.3.2

1.3.3

6. Nomor Halaman : Sebelah kanan bawah

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja

Industri sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan :

Menjelaskan tentang Latar Belakang Prakerin,

Tujuan Prakerin, Kualitas Profesional Program Studi

Teknik Komputer dan Jaringan, Manfaat Prakerin,

Waktu Prakerin, Pelaksanaan Prakerin, Sasaran

Prakerin, Metode Pengumpulan Data, Sistematika

Laporan, dan Sistematika Penulisan.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 9

BAB II Profil DU/DI :

Menjelaskan tentang Sejarah Singkat KPU Kota

Semarang, Visi dan Misi KPU Kota Semarang, Struktur

Orgnisasi KPU Kota Semarang, Denah KPU Kota

Semarang, Peralatan dan Perlengkapan.

BAB III Aktivitas Prakerin :

Menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan

saat prakerin dan cara atau langkah-langkah saat

bekerja.

BAB IV Evaluasi :

Menjelaskan tentang evaluasi setelah

melaksanakan PRAKERIN

BAB V Penutup :

Menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran, dan

Lampiran-lampiran lain.

BAB II

PROFIL KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)

KOTA SEMARANG

2.1 Sejarah Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan

Umum, yang dimaksud dengan Pemilu adalah sarana

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 10

pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan

secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan

adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga

Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap,

dan mandiri. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota

adalah Penyelenggara Pemilu di Provinsi dan

Kabupaten/Kota. Wilayah kerja KPU meliputi seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. KPU

menjalankan tugasnya secara berkesinambungan dan

dalam menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari

pengaruh pihak manapun berkaitan dengan pelaksanaan

tugas dan wewenangnya. KPU berkedudukan di ibu kota

negara Republik Indonesia, KPU Provinsi

berkedudukan di ibu kota provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota

kabupaten/kota.

Dalam menjalankan tugasnya, KPU dibantu oleh

Sekretariat Jenderal; KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota masing-masing dibantu oleh

sekretariat. Jumlah anggota KPU sebanyak 7 (tujuh)

orang; KPU Provinsi sebanyak 5 (lima) orang; dan

KPU Kabupaten/Kota sebanyak 5 (lima) orang.

Keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 11

Kabupaten/Kota terdiri atas seorang ketua merangkap

anggota dan anggota. Ketua KPU, KPU Provinsi, dan

KPU Kabupaten/Kota dipilih dari dan oleh anggota.

Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota mempunyai hak suara yang sama.

Komposisi keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota memperhatikan keterwakilan perempuan

sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus).

Masa keanggotaaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota 5 (lima) tahun terhitung sejak

pengucapan sumpah/janji.

KPU pertama pasca reformasi dibentuk pada

tahun 1999-2001 dibentuk dengan Keppres No 16 Tahun

1999 yang berisikan 53 orang anggota yang berasal

dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan

dilantik oleh Presiden BJ Habibie. KPU kedua (2001-

2007) dibentuk dengan Keppres No 10 Tahun 2001 yang

berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur

akademis dan LSM dan dilantik oleh Presiden

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 11 April

2001.

KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan

Keppres No 101/P/2007 yang berisikan 7 orang

anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi,

akademisi, peneliti dan birokrat dilantik tanggal

23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 12

dilantik Presiden karena masalah hukum. Untuk

menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, image

KPU harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi

secara efektif dan mampu memfasilitasi pelaksanaan

Pemilu yang jujur dan adil.

Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil

tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya

wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu

menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota KPU,

integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat

penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga

membuat KPU lebih kredibel di mata masyarakat

karena didukung oleh personal yang jujur dan adil.

Tepat 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya

penyelenggaraan Pemilu 2004, muncul pemikiran di

kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan

kualitas pemilihan umum, salah satunya kualitas

penyelenggara Pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu,

KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu

atas usul insiatif DPR-RI menyusun dan bersama

pemerintah mensyahkan Undang-undang Nomor 22 Tahun

2007 Tentang Penyelenggara Pemilu.

Sebelumnya keberadaan penyelenggara Pemilu

terdapat dalam Pasal 22-E Undang-undang Dasar Tahun

1945 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 13

Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23

Tahun 2003 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden. Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007

Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai

penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh

suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat

nasional, tetap, dan mandiri.

Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah

kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara

Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap

menunjukkan KPU sebagai lembaga yang menjalankan

tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi

oleh masa jabatan tertentu.

Sifat mandiri menegaskan KPU dalam

menyelenggarakan Pemilihan Umum bebas dari pengaruh

pihak mana pun. Perubahan penting dalam undang-

undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara

Pemilu, meliputi pengaturan mengenai lembaga

penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang

sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 14

perundang-undangan kemudian disempurnakan dalam 1

(satu) undang-undang secara lebih komprehensif.

Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007

Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai KPU,

KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai

lembaga penyelenggara pemilihan umum yang permanen

dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu. KPU

dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab sesuai

dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal

penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan umum dan

tugas lainnya.

KPU memberikan laporan Presiden kepada Dewan

Perwakilan Rakyat. Undang-undang Nomor 22 Tahun

2007 Tentang Penyelenggara Pemilu juga mengatur

kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS,

KPPS dan PPLN serta KPPSLN yang merupakan

penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat ad hoc.

Panitia tersebut mempunyai peranan penting dalam

pelaksanaan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan

Umum dalam rangka mengawal terwujudnya Pemilihan

Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

dan adil.

Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang

memiliki integritas dan kredibilitas sebagai

Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 15

Etik Penyelenggara Pemilu. Agar Kode Etik

Penyelenggara Pemilu dapat diterapkan dalam

penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk Dewan

Kehormatan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu. Di dalam

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu

DPR, DPD dan DPRD, jumlah anggota KPU adalah 11

orang. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 22

Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, jumlah

anggota KPU berkurang menjadi 7 orang.

Pengurangan jumlah anggota KPU dari 11 orang

menjadi 7 orang tidak mengubah secara mendasar

pembagian tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU

dalam merencanakan dan melaksanakan tahap-tahap,

jadwal dan mekanisme Pemilu DPR, DPD, DPRD, Pemilu

Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah

Dan Wakil Kepala Daerah.

Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007

Tentang Penyelenggara Pemilu, komposisi keanggotaan

KPU harus memperhatikan keterwakilan perempuan

sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen). Masa

keanggotaan KPU 5 (lima) tahun terhitung sejak

pengucapan sumpah/janji. Penyelenggara Pemilu

berpedoman kepada asas : mandiri, jujur, adil,

kepastian hokum, tertib penyelenggara Pemilu,

kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas,

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 16

profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan

efektivitas.

2.2 Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota

Semarang

2.2.1 Visi KPU Kota Semarang

Komisi Pemilihan Umum menjadi

penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri,

non-partisan, tidak memihak, transparan, dan

profesional, berdasarkan asas-asas Pemilihan

Umum dengan melibatkan rakyat seluas-luasnya,

sehingga hasilnya dipercaya masyarakat.

2.2.2 Misi KPU Kota Semarang

a. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk

memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, Presiden, dan

Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dan pejabat-pejabat publik

lain yang ditentukan Undang-Undang.

b. Meningkatkan pemahaman tentang hak dan

kewajiban politik rakyat Indonesia untuk

berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Umum

yang dilaksanakan secara langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel,

edukatif, dan beradap.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 17

c. Melayani dan memperlakukan setiap peserta

Pemilihan Umum secara adil dan setara,

serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum

secara konsisten sesuai dengan peraturan

Perundang-Undangan yang berlaku.

d. Melakukan evaluasi secara menyeluruh

terhadap penyelenggara Pemilihan Umum

untuk meningkatkan kualitas Pemilihan

Umum berikutnya.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 18

2.3 Struktur Organisasi

2.3.1 KOMISIONER KPU KOTA SEMARANG

Gambar 1.1

2.3.2 STRUKTUR ORGANISASI PEGAWAI SEKRETARIAT

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 19

Gambar 1.2

2.4 Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab

Sekretariat (Sesuai UU No.15 Tahun 2011)

2.4.1 Tugas dan Fungsi Sekretariat ( Sesuai UU No.

15 Tahun 2011 )

1. Membantu penyusunan program dan anggaran

Pemilu.

2. Memberikan dukungan teknis administratif.

3. Membantu pelaksanaan tugas KPU

Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan

Pemilu.

4. Membantu pendistribusian perlengkapan

penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden, serta

pemilihan Gubernur.

5. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan

keputusan KPU Kabupaten/Kota.

6. Memfasilitasi penyelesaian masalah dan

sengketa pemilihan bupati/walikota.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 20

7. Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan

kegiatan dan pertanggungjawaban KPU

Kabupaten/Kota, dan

8. Membantu pelaksanaan tugas-tugas lainnya

sesuai dengan peraturan perundang undangan.

2.4.2 Fungsi Sekretariat

1. Membantu penyusunan program dan anggaran

Pemilu di Kabupaten/Kota.

2. Memberikan pelayanan teknis pelaksanaan

Pemilu di Kabupaten/Kota.

3. Memberikan pelayanan administrasi yang

meliputi ketatausahaan, kepegawaian,

anggaran, dan perlengkapan Pemilu di

Kabupaten/Kota.

4. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan

keputusan KPU Kabupaten/Kota.

5. Membantu perumusan, penyusunan dan

memberikan bantuan hukum serta

memfasilitasi penyelesaian sengketa Pemilu

di Kabupaten/Kota.

6. Membantu pelayanan pemberian informasi

Pemilu, partisipasi dan hubungan masyarakat

dalam penyelenggaraan Pemilu di

Kabupaten/Kota.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 21

7. Membantu pengelolaan data dan informasi

Pemilu di Kabupaten/Kota.

8. Membantu pengelolaan logistik dan

distribusi barang/jasa keperluan Pemilu di

Kabupaten/Kota.

9. Membantu penyusunan kerjasama antar lembaga

di Kabupaten/Kota.

10. Membantu penyusunan laporan

penyelenggaraan Pemilu dan

pertanggungjawaban KPU Kabupaten/Kota

2.4.3 Kewenangan, kewajiban, dan tanggung jawab

Sekretariat ( sesuai UU No.15 Tahun 2011 )

Sekretariat KPU Kabupaten/Kota berwenang:

1. Mengadakan dan mendistribusikan

perlengkapan penyelenggaraan pemilihan

bupati/walikota berdasarkan norma, standar,

prosedur, dan kebutuhan yang ditetapkan

oleh KPU;

2. Mengadakan perlengkapan penyelenggaraan

Pemilu sebagaimana dimaksud pada huruf a

sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

dan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 22

3. Memberikan layanan administrasi,

ketatausahaan, dan kepegawaian sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Sekretariat KPU Kabupaten/Kota berkewajiban:

1. menyusun laporan pertanggungjawaban

keuangan;

2. memelihara arsip dan dokumen Pemilu; dan

3. mengelola barang inventaris KPU

Kabupaten/Kota.

Sekretariat KPU Kabupaten/Kota

bertanggung jawab dalam hal administrasi 

keuangan serta pengadaan barang dan jasa

berdasarkan  peraturan perundang-undangan.

2.5 Denah Gedung Pandanaran Lantai V

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 23

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang

Gambar 1.3

BAB III

AKTIVITAS PRAKTIK KERJA INDUSTRI

3.1 Diskripsi Pekerjaan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 24

Saya ditempatkan diruang IT dan terkadang juga

membantu dibagian Administrasi yang kegiatan

seperti berikut:

1. Mengetik Surat Keputusan.

2. Mengetik Laporan Akuntabilitas.

3. Memperbaiki Printer Inkjet dan Laserjet.

4. Pengecekkan PC yang sudah lama tidak dipakai.

5. Mengarsip Surat Masuk, Surat Keluar, Undangan

Masuk, dan Undangan Keluar.

6. Menscan Surat Masuk dan Keluar lalu dikirim

lewat e-mail.

7. Mengecek apakah sudah ada Surat Masuk lewat

mail.

8. Mengantar Surat.

9. Membantu setiap ada acara.

10. Mencetak Laporan.

3.2 Memperbaiki Printer Inkjet dan Laserjet

3.2.1 Pengertian printer

Sebelum kita memperbaiki printer alangkah

baiknya kita mengetahui pengertian printer.

Printer adalah salah satu hardware (perangkat

keras) yang terhubung kekomputer dan mempunyai

fungsi untuk mencetak tulisan, gambar

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 25

dan tampilan lainnya dari komputer ke media

kertas atau sejenis. Istilah yang dikenal pada

resolusi printer disebut dpi (dot per inch).

Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam

luas area 1

inci. Semakin

tinggi

resolusinya maka akan semakin baguscetakan

yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya

rendah maka hasil cetakanakan buruk /

tidak bagus.

3.2.2 Jenis Printer

a. Printer Dot-Matrix

Gambar 1.4

Printer Dot- Matrix adalah pencetak

yang resolusi cetaknya masih sangat rendah.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 26

Selain itu ketika sedang mencetak, printer

jenis ini suaranya cenderung keras serta

kualitasuntuk mencetak gambar kurang baik

karena gambar yang tercetak akan terlihat

seperti titik-titik yang saling

berhubungan. Umumnya, printer jenis dot-

matrix juga hanya mempunyai satu warna,

yaitu warna hitam. Tetapi saat ini printer

ini masih banyak digunakan karena memang

terkenal 'bandel' (awet). Kelebihan

lainnya, pita printer dot-matrix jauh lebih

murah dibandingkan dengan toner

(tinta) untuk printer jenis inkjet

dan laserjet.

Kelebihan:

- lebih murah harganya

- dapat mencetak lebih dari 1 rangkap

sekaligus

- Pita printer relatif murah

Kekurangan:

- mengeluarkan suara bising saat mencetak

- lambat proses cetaknya

- Tidak bervariasi hasil cetakannya

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 27

- Hasil cetaknya kasar

b. Printer Inkjet

Gambar 1.5

InkJet

Printer adalah alat cetak yang sudah

menggunakan tinta untuk mencetak dan

kualitas untuk mencetak gambar berwarna

cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah

halaman pada printer Inkjet tidak sama,

tergantung pada jenis merk printer

tersebut. Tetapi pada inkjet printer, hasil

cetakan lebih lama keringnya jika

dibandingkan dengan laser printer.

Kelebihan:

- Hasil cetaknya lebih cepat dibanding dot

matrix

- Kualitas cetaknya cukup baik

- Tidak bising ketik mencetak

Kekurangan:

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 28

- Harga relatif lebih mahal dibanding dot

matrix

- Tinta printer

relatif

mahal

- Tidak dapat

mencetak lebih dari 1 rangkap

c. Printer Laserjet

Gambar 1.6

Laser Printer sebagian dari laser

printer bentuknya mirip dengan mesin

fotokopi. Daya cetaknya juga cukup banyak

bisa mencapai lebih dari 10 lembar

per menit. Kualitas hasil cetak

laser printer pun sangat bagus, sehingga

mirip sekali dengan aslinya. Selain itu

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 29

hasil cetakan cepat kering. Tetapi harga

printer ini cukup mahal.

Kelebihan printer laser adalah

kecepatannya, presisinya, lebih economis.

Laser yang berada dalam laser printer dapat

bergerak sangat cepat, maka dari itu laser

printer dapat mencetak jauh lebih cepat

daripada inkjet printer. Dan karena balok

laser mempunyai diameter yang tidak

bervariasi, maka dari itu printer ini dapat

menggambar dengan lebih prisisi, tanpa

memakai tinta yang berlebihan. printer

jenis ini masih memiliki keuntungan dimana

lebih kuat, dan tidak perlu sering

menservisnya. Bubuk toner sangat murah dan

dapat bertahan lama.

Sedang kekurangan printer Laser

harganya lebih mahal daripada printer

inkjet.

3.2.3 Permasalahan Printer

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 30

Permasalahan printer dan cara

mengatasinya akan diberikan dengan penjelasan

yang singkat dan padat. Sebelumnya mesti kenal

beberapa jenis printer dulu, diantaranya : Dot

Matrik/Metrics, Inkjet/Bubble Jet dan Laser

Printer atau mungkin ada lagi yg belum gw

sebutin. Kl dah tau langsung analisa n atasi

beberapa masalah printer yg sering dan

kemungkinan2 terjadi, biasanya sbb :

Printer mati atau tidak bisa dihidupkan

Periksa sumber listrik dan kabel power

printer, bisa menggunakan test pen.

Cek saklar power (ON/OFF) pada printer

Permasalahan yang diakibatkan tidak adanya

power untuk printer ini biasanya ditandai

dengan tidak menyalanya LED (lampu

indikator) dari printer tersebut.

Ganti kabel penghubung atau saklar bila

masih belum bisa dihidupkan

Printer hidup tapi tidak dapat mencetak

Periksa tinta atau cartridge apakah ada

kertas yg tersumbat (paper jamp)

Periksa sambungan kabel data printer, apakah

sudah terhubung dengan port pararel / port

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 31

USB di komputer dengan benar.

Cobalah kanibalkan kabel data (ganti kabel

data printer dengan yang lain).

Cobalah untuk merubah setting “spooler”

untuk printer melalui menu properties

Printer, spooler ini digunakan dengan tujuan

agar anda tetap dapat menjalankan aplikasi

ketika dilakukan pencetakan dokumen.

Cek apakah ada port yang konflik dengan yg

digunakan oleh printer.

Pastikan telah melakukan instalasi dan

memilih driver yg tepat untuk printer

tersebut, pemilihan port juga harus

disesuaikan.

Cek space hardisk mencukupi untuk instalasi,

terkadang jika buffer tidak cukup

maka data tidak dapat dikirim ke printer

dengan sempurna.

Langkah terakhir bisa instalasi ulang

drivernya dan ikutin prosedurnya dengan

benar.

Printer mencetak, tapi tidak ada yang

tercetak diatas kertas (blank)

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 32

Kerusakan ini bisa di atasi dengan

membersihkan dengan utility yg tersedia dari

printer tersebut.

Bersihkan juga head dan catridge printer

bisa digunakan kain.

Untuk head bisa dicelupkan ke dalam air

panas tetapi jangan sampai terkena rangkain

elektroniknya

Jangan lupa pasang semua yg dah dibersihin.

Lampu indikator berkedip-kedip terus saat

mencetak

Penyebabnya bisa dikarenakan tidak ada

kertas di printer.

Cek catridge printer belum terpasang atau

posisi pemasangan catridge mungkin tidak

tepat.

Bisa juga catridge yang dipasang pada

printer tidak cocok untuk printer tersebut.

Ada saat bila telat memasang kertas atau

setelah paper jump kertas yang dimuat belum

ditekan tombol on load

Kemungkinan lain ada kertas yang nyangkut di

dalam printer.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 33

Sebagian priter diharuskan body printer

dalam kondisi tertutup saat proses

pencetakan.

Hasil cetakan printer cacat

Pada dot matrik biasanya disebabkan tidak

lengkapnya jarum pin, untuk buble jet

dikarenakan cartridge tinta tidak normal.

Untuk hal ini harus diganti cartridge atau

diperbaiki pinnya.

Kemungkinan lain pada printer dot matrik

adalah pergerakan print head tidak lancar,

untuk mengatasi bisa dibersihkan dengan

contact cleaner dan kain lap bersih.

Cetakan cacat bisa disebabkan juga oleh

tinta yg tidak merata dan kertas yg

digunakan terlalu lembab, coba ratakan

tintanya dan periksa kertas yg digunakan.

Pada laser printer, penyebabnya biasanya

cacatnya komponen drum “komponen menempelnya

tinta” pada printer, kejadian ini awal

mulanya bisa disebabkan karena menarik

kertas yg tersumbat. Mengatasinya bisa

mencoba membersihkan drum dengan kain lap yg

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 34

bersih dan lembut selembut sutera “halah

bahasanya ”, ya berdoa aja itu drum ga cacat

permanen coz kl dah bgtu mesti diganti alias

beli baru.

Pada printer dot matrik sering kejadian pita

tidak bisa berputar dgn semestinya so mesti

diperiksa n di pasang ulang itu pita dengan

benar.

3.2.4 Cara Pasang Infus Canon iP2770

1. Siapkan alat infusnya berikut selang dan

seperangkatnya.

2. lubangi catrid hitam, sesuaikan dengan

gambar. Lubang harus pas tidak boleh

longgar.

3. Langkah ini yang membedakan antara IP2770

dengan infus canon yg model dibawahnya.

a. Catrid warna juga dilubangi, untuk warna

biru dan kuning sama seperti infus canon

dulu. Sedangkan untuk warna merah lubang

agak sedikit di geser ke kiri sekitar 3mm.

Kemudian tutup pengunci catrid warna agak

dibuat rongga sedikit untuk tempat selang

warna merah. Karena kalau nggak dibuat

seperti itu maka Catrid tidak akan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 35

terdeteksi karena kuncian catrid tidak

sempurna.

Lebih jelasnya lihat gambar.

 

 

Gambar

1.7

Gambar 1.8

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 36

b. Kemudian pasang kedua catridnya dan

khusus catrid warna depannya diganjal

dengan tissu / kertas agar catrid menempel

sempurna di rumah catrid. Kalau catrid

tidak terpasang sempurna di rumah catrid

(karena

longgar)

maka

printer

akan

blink 5x

orange 1x

hijau. Jika terjadi blinking ini benahi

lagi letak catridnya.

Gambar 1.9

c. Atur selang tinta sesuaikan dengan

gambar. Lihat bagian yang di lakban.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 37

Gambar 1.10

3.3 Teori Dasar Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk

mengolah data

menurut

prosedur yang

telah

dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk

menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan

perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat

bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 38

kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan

informasi hampir eksklusif berhubungan dengan

masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai

untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan

matematika.

Secara luas, Komputer dapat didefinisikan

sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri

dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama

antara komponen satu dengan yang lain untuk

menghasilkan suatu informasi berdasarkan program

dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah

meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan

Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer

tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah

data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum

dalam bentuk print out (kertas).

Dalam definisi seperti itu terdapat alat

seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai

dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer

elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik

yang cocok untuk arti luas seperti "komputer"

adalah "yang memproses informasi" atau "sistem

pengolah informasi."

Saat ini, komputer sudah semakin canggih.

Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil,

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 39

secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam

sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah

komputer.

3.3.1 Bagian bagian komputer

a. hardware (perangkat keras komputer)

Perangkat keras komputer (computer

hardware) adalah

komponen- komponen

fisik yang membentuk

satu kesatuan sistem

Personal Computer (PC). Berikut perangkat

hardware yang digunakan di Komisi Pemilihan

Umum (KPU) Kota Semarang :

Monitor

Monitor ini mmpunyai fungsi sbagai

alat output yaitu tempat untuk

mengeluarkan hasil proses yang dilakukan

oleh komputer berupa informasi yang

dibutuhkan oleh pemakai komputer.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 40

Gambar 1.11

CPU (Central Processing Unit)

CPU berfungsi sbagai pengendali

proses kinerja computer dengan kata lain

yaitu sbagai tempat mengatur semua

instruksi program pada komputer & sbagai

pengelola semua aktivitas kinerja di

dalam komputer.

Gambar 1.12

Printer

Printer berfungsi untuk untuk

mencetak data seperti tulisan,

gambar/foto pada kertas.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 41

Gambar 1.13

Scanner

Scanner ini seperti mesin fotocopy

& berfungsi untuk mengkopy data objek &

dipindahkan kedalam memory komputer &

hasilnya dapat dilihat pada monitor

komputer.

Gambara 1.14

Mouse

Mouse berfungsi untuk menunjuk

posisi kursor / pointer pada layar

komputer secara cepat.

Gambar 1.15

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 42

Keyboard

Keyboard berfungsi untuk mengetik /

memasukkan huruf, angka, karakter khusus

serta melakukan perintah-perintah untuk

menyimpan file & membuka file.

Gambar 1.16

Speaker

Speaker berfungsi untuk merubah

gelombang listrik dari perangkat audio

menjadi gelombang suara atau getaran.

Gambar 1.17

Modem

Modem berfungsi alat komunikasi dua

arah & saat ini lebih digunakan untuk

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 43

menghubungkan komputer ke jaringan

internet.

Gambar 1.18

Harddisk

Fungsi harddisk untuk menyimpan

data komputer & penyimpanan Operation

System (OS) serta sbagai alat booting

komputer.

Gambar 1.19

RAM / Modul Memori

Fungsi RAM / Memori adalah sebgai

perangkat yang menyimpan proses kinerja

komputer untuk sementara sehingga

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 44

membuat akses data yang sama lebih

cepat.

Gambar 1.20

Power Supply

Power Supply berfungsi sbagai

penghantar arus listrik, kontrol voltase

pada perangkat keras komputer.

Gambar 1.21

Kabel VGA

Fungsi kabel VGA untuk menampilkan 

out put / hasil pengolahan data komputer

& selanjutnya bisa bisa dilihat di layar

monitor.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 45

Gambar 1.22

Fan / Kipas

Fungsi fan adalah sbagai pendingin

perangkat komputer, seperti processor,

harddisk

Gambar 1.23

LAN Card

Fungsi LAN Card untuk menghubungkan

antara komputer satu dengan yang lainnya

dalam jaringan LAN

Gambar 1.24

Motherboard

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 46

Fungsi Motherboard / Mobo sbagai

wadah / papan sirkuit utama tempat

macam-macam komponen elektronik yang

saling terhubung yang memiliki chip

bios, jalur-jalur &

juga konektor

sbagai penghubung

dari masing-masing

perangkat yang terpasang.

Gambar 1.25

Processor

Fungsi processor untuk merespon &

mengolah segala intruksi yang

menghidupkan

komputer.

Gambar 1.26

CD-Room

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 47

Fungsi Cd-Room sbagai tempat untuk

proses burning, copy CD & install

software menggunakan CD/DVD.

Gambar 1.27

CD / DVD

Fungsi CD/DVD untuk menyimpan data

CD/DVD

Gambar 1.28

Flashdisk

Fungsi Flashdisk untuk menyimpan

data- data Flashdisk

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 48

Gambar 1.29

Video Adaptor atau GPU

Fungsi Video Adaptor sbagai

penghubung peralatan proses data dengan

peralatan output berupa layar monitor &

juga dapat memaksimalkan fungsi layar

sehingga dapat menampilkan grafis dalam

resolusi & kualitas warna yang terbaik &

juga dapat mempercepat kinerja software

Operation System.

Gambar 1.30

Sound Card

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 49

Fungsi Sound Card sbagai penghubung

output audio ke speaker, penghubung

input suara ke komputer melalui

mikrofon.

Gambar 1.31

UPS

Fungsi UPS

untuk

menyimpan/menyediakan arus listrik

tambahan

Gambar 1.32

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 50

3.4 Arsip Surat dan Undangan

3.4.1 Pengertian Arsip

Arsip ialah suatu kumpulan catatan yang

disimpan secara sistematis karena mempunyai

suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan

dapat secara mudah dan cepat ditemukan.

Istilah lain dari arsip ialah segala

sesuatu yang berkenaan dengan penyimpanan

segala surat yang meliputi korespondensi,

surat-surat instruksi, surat edaran, akte.

Atau singkatnya arsip adalah pembendaharaan

surat-surat termasuk di dalamnya surat-surat

yang telah dijadikan buku atau kitab, baik

mendani benda-benda surat maupun mengenai

tempat penyimpanan surat-surat.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 51

Kata arsip berasal dari bahasa Belanda

“Archief” yang artinya simpanan dan dalam

bahasa Inggris “File”. Dalam bahasa latin

“Archievum” yang berarti penyimpanan (gedung

penyimpanan) surat-surat, peraturan-peraturan,

undang-undang, dll.

Terdapat dua macam arsip:

1. Arsip surat keluar

2. Arsip surat masuk

Adapun tempat untuk menyimpan arsip

disebut “MAP” dengan berbagai macamnya, antara

lain:

1. Stopmap Folio untuk menyimpan surat  yang

akan ditandatangani oleh kepala.

2. Snelhecter Map untuk menyimpan surat-surat

berharga seperti kwitansi, nota pembelian

dan sebagainya.

3. Order Map. Ini dua macam:

a. Yang  besar berukuran 28.5 x 34.5 cm

untuk menyimpan laporan daftar gaji,

dll.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 52

b. Yang kecil berukuran 28.5 x 17.5 cm

untuk menyimpan surat-surat berharga

seperti kwitansi, nota pembelian dan

sebagainya.

3.4.2 Sistem Kearsipan

Ada dua macam sistem kearsipan

1. Berdasarkan “nomor surat” ialah dimana

surat disimpan berdasarkan urusannya

masing-masing seperti: surat-surat yang

berhubungan dengan keuangan diarsipkan

sesuai dengan arsip keuangan.

2. Berdasarkan perihal ialah kearsipan dimana

penyimpanan surat-surat itu berdasarkan

perihal surat.

3.4.3 Bagian-Bagian Arsip

1. Arsip Permanent ialah arsip surat-surat

penting yang ada hubungnnya dengan kantor

atau perusahaan yang bersangkutan.

2. Arsip Active ialah surat-surat yang setiap

waktu masih dibutuhkan.

3. Arsip inactive ialah arsip dari surat yang

sudh jarang dipakai, umumnya surat-surat

yang lebih dari satu tahun.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 53

4. Arsip mati ialah arsip dari surat yang

sudah tidak pernah dipakai lagi (umumnya

surat-ssurat yang lebih dari 5 tahun).

Masalah kearsipan sangat penting sebab

pada kantor besar umumnya diadakan suatu

tempat khusus yang

merupakan  pusat penyimpanan arsip dengan

staff khusus, dimana surat seluruh  bagian

kantor ditetapkan menjadi satu.

Keuntungan pemusatan arsip sebagai

berikut:

1. Pertanggungjawaban seluruh arsip dipikulkan

kepada seorang pegawai atau staf

2. Arsip dapat dipakai oleh semua bagian pada

tempat yang tertentu.

3. Surat-surat itu tidak tersebar pada masing-

masing bagian yang kadang-kadang bisa

hilang terlupakan dan lain sebagainya.

4. Segala rahasia kantor, perusahaan atau

suatu organisasi dapat terjamin.

3.4.4 Cara Menyimpan Arsip

1. Bagian arsip menerima arsip surat masuk dan

keluar dari semua bagian kantor.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 54

2. Sebelum surat-surat itu masuk bendel arsip,

harus dipisahkan antara surat masuk dan

surat keluar.

3. Setelah dipisahkan menurut surat masuk dan

keluar kemudian dipisahkan menurut bagian-

bagian (bagian keuangan, kepegawaian, dsb).

Jadi arsip bagian yang mempunyai bundel

tersendiri.

4. Setelah penggolongan menurut bagian-bagian

kantor, baur sudat disusun. Biasanya tiap

bendel dimana induk (nomor polite) yang

bersifat code, yakni yang memudahkan

pemeriksaan.

5. Selesai dengan penggolongan kemudian arsip

disusun menurut tanggal masuk keluarnya

surat. Lalu dimasukkan dalam bendel arsip

setelah dilobangi dengan alat yang

dinamakan “Ferforator”.

6. Jika surat-surat sudah masuk dalam bendel

itu lalu disusun lagi dalam rak yang

disebut rak arsip.

3.4.5 Perumusan Arsip

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 55

Surat yang tidak dipakai karena sudah

lebih kwatunya tidak boleh dibuang tetapi

harus disimpan sebagai benda-benda arsip.

Tempat  penyimpanan itu harus terjammin

keselamtannya dan keamanannya. Bila benda-

benda itu sudah waktunya dimusnahkan harus

memenuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh

peraturan negara, organisasi, perusahaan, dll.

3.4.6 Surat Yang Segera Disimpan

1. Surat yang tidak memerlukan jawaban

2. Surat yang tidak penting untuk dipelajari

karena isi surat itu tidak mempunyai

hubungan sama sekali dengan urusan

pekerjaan atau kantor atau perusahaan.

3. Surat yang sudah merupakan suatu yang basi

atau tidak penting.

3.4.7 Surat Yang Tidak Segera Disimpan

1. Surat yang memerlukan jawaban atau balasan2. Surat yang mengandung permintaan yang

bersangkutan dengan urusan pekerjaan darijawatan, kantor atau perusahaan.

3. Surat edaran yang bertalian dengan urusanpekerjaan.

4. Surat apa saja yang harus dipelajari dahulusebelum disimpan.

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 56

5. Surat instruksi yang berhubungan denganurusan pekerjaan

6. Surat yang  memuat peraturan perundang-undangan.

Setelah surat-surat tersebut sudah tidakterpakai lagi disediakan suatu tempat yangkhusus terpisah satu dengan lainnya. 

3.5

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 57

BAB IV

EVALUASI

Selama 2 (dua) bulan Prakerin di Komisi Pemilihan

Umum (KPU) Kota Semarang, banyak pengalaman yang telah

saya dapatkan yaitu:

1. Kedisiplinan waktu

2. Ketelitian dalam bekerja

3. Kecepatan dalam bekerja

4. Lebih percaya diri

5. Lebih menghargai orang lain

Tetapi dalam Prakerin saya ini hanya beberapa

pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yaitu:

1. Pengecekkan PC

2. Membenarkan Printer

3. Setting Printer

Selain pekerjaan yang sesuai dengan jurusan ada

pula pekerjaan yang melenceng atau tidak sesuai dengan

jurusan saya yaitu:

1. Juru Ketik

2. Foto copy

3. Arsip Surat

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 58

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan Praktek Kerja Indusri dengan waktu yang

cukup singkat hanya 2 (dua) bulan, PRAKERIN itu

sangat penting bagi siswa SMK (Sekolah Menengah

Kejuruan) dalam mencari pengalaman terjun langsung

di lapangan. Bukan hanya itu saja Praktek Kerja

Industri juga melatih mental dan pikiran, upaya

melatih mental agar siswa dapat berkomunikasi

dengan orang belum pernah ia jumpai atau bisa lebih

sopan dengan orang lain sedangkan melatih pikiran

agar siswa dapat menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu, lebih teliti, lebih fokus terhadap apa yang

ia kerjakan, dan juga dapat berfikir sebelum

mengatakan sebuah masukan.

Kegiatan Praktek Kerja Industri ini merupakan

kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 59

siswi khususnya siswa-siswi SMK, karena dengan

adanya kegiatan ini siswa-siswi mendapatkan

pengalaman kerja secara langsung didunia kerja.

Sehingga siswa-siswi PRAKERIN dapat mengaplikasikan

ilmu yang diperoleh disekolah untuk memperaktekan

secara langsung di Instansi/DU-DI, siswa-siswi

tidak merasa canggung untuk menghadapi dunia kerja.

5.2 Saran

Pembimbing seharusnya lebih sering untuk melihat

atau mengecek secara langsung bagaimana keadaan

siswa-siswi yang sedang melaksanakan PRAKERIN

Pembimbing hendaknya mengetahui secara jelas

kendala siswa-siswi selama melaksanakan PRAKERIN.

Pembimbing seharusnya sesering mungkin mencari

informasi mengenai siswa-siswinya melalui media

telepon jika tidak sempat datang ketempat

PRAKERIN.

5.3 Penutup

Segala puji bagi Allah, penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek Kerja

Industri (PRAKERIN) dengan kesabaran dan

kebahagiaan. Semoga dengan hasil laporan ini bisa

memberilan suatu pelajaran. Dalam penyusunan

laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 60

kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saran dan

kritik yang membangun dari pembaca merupakan modal

utama kami untuk meraih tangga kesuksesan

Akhirnya tiada kata yang paling indah kecuali

puji syukur Alhamdulillah.

FOTO KEGIATAN SAAT PRAKERIN DAN ACARA YANG

DISELENGGARAKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)

KOTA SEMARANG

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 61

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 62

SUMBER REFERENSI

1. http://kpukotasemarang.info/v2/detail/id/62

2. http://www.scribd.com/doc/46073688/Pengertian-

Printer

3. http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2013/10/

pengertian-fungsi-jenis-jenis-printer-murah.html

4. http://wahyuinformatika.wordpress.com/category/

masalah-masalah-pada-printer/

5. https://www.google.co.id/maps/dir/-

6.9830984,110.4096765/-6.9831144,110.4096255/-

6.983125,110.4096845/@-6.9837939,110.4100158,806m/

data=!3m1!1e3!4m5!4m4!1m0!1m0!1m0!3e0

6. http://hilham-hr7.blogspot.com/2010/10/teori-dasar- komputer.html

7. http://perangkatkeraskomputer.net/ 8. http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/pengertian-

arti-arsip.html9. http://kpukotasemarang.info/v2/main/album/35

Laporan Prakerin KPU Kota Semarang 63