Post on 07-Apr-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radiasi dan radionuklida telah lama dikenal manusia,
yaitu sejak ditemukanya teknik perunut oleh Hevesy pada
tahun 1923, sehingga menambah kemajuan teknik nuklir
untuk di gunakan dibidang kedokteran dan industri. Ada
beberapa sumber radiasi dilingkungan kita, antara lain
televisi, lampu penerangan, komputer. Selain itu ada
sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah yaitu berada
di air, udara dan lapisan bumi. Sumber radiasi dari unsur
alamiah adalah thorium dan uranium berada di lapisan
bumi, sedangkan karbon dan radon berada di udara.
Selain sumber radiasi alami terdapat juga sumber
radiasi buatan manusia. Ada dua sumber radiasi buatan
manusia yaitu sumber radiasi pengion dan non pengion.
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat
menyebabkan efek ionesasi apabila berinteraksi dengan
sel-sel hidup. Jenis radiasi pengion adalah alpha, beta,
gamma, neutron dan sinar-X. Radiasi non-pengion adalah
jenis radiasi yang tidak menyebabkan ionesasi apabila
berinteraksi dengan ion-ion hidup. Jenis radiasinya
meliputi gelombang radio, televisi, gelombang radar dan
lain-lainnya.
pg. 1 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
Radioaktif juga digunakan dalam bidang pertanian, di
antaranya adalah Fosfor-32, dan Nitrogen-15 yang
digunakan dalam pemupukan, ataupun Kobalt-60 yang
digunakan dalam mutasi tanaman. Dalam makalah ini, akan
dibahas mengenai kegunaan radionuklida dalam bidang
pertanian maupun dampak negatif dari penggunaan
radionuklida tersebut.
Bagi sebagian golongan masyarakat radioisotop
sebagai produk dan reaktor nuklir dianggap sebagai benda
yang berbahaya yang kehadirannya harus dihindari.
Radioisotop sebagai unsur yang mempunyai sifat
memancarkan radiasi memang berpotensi berbahaya bagi
manusia apabila penanganannya tidak mengikuti aturan dan
ketentuan tentang proteksi radiasi. Namun apabila
radioisotop ini didayagunakan dengan memperhatikan aturan
dan ketentuan tentang proteksi radiasi maka manfaatnya
bagi manusia, bagi masyarakat dan bagi pembangunan negara
adalah sangat besar.
Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia
dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk
mengancam kehidupan manusia. Di negara-negara maju
penggunaan dan penerapan keradioaktifan telah dilakukan
dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang
pertanian, bidang kimia dan bidang industri. Pada makalah
pg. 2 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
ini pemakalah hanya akan membatasi pembahasan mengenai
penggunaan radioisotop dalam bidang pertanian.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan maslah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan radioaktifitas dan
radionuklida?
2.Bagaimana sifat-sifat radionuklida?
3. Apa saja jenis radionuklida yang digunakan dalam
bidang Pertanian?
4.Apa saja aplikasi radionuklida dalam bidang Pertanian?
5.Bagaimana dampak radionuklida dalam bidang Pertanian?
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian radioaktifitas dan
radionuklida.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat Radionuklida.
3. Untuk mengetahui jenis Radionuklida yang digunakan
dalam bidang Pertanian.
4. Untuk mengetahui aplikasi radionuklida dalam bidang
Pertanian.
5. Untuk mengetahui dampak radionuklida dalam bidang
Pertanian.
pg. 3 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
1. 4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
pemahaman mengenai radioaktif dan sifat-sifatnya. Dan
untuk menambah wawasan bahwa radionuklida juga dapat
berperan dalam bidang pertanian, dan bagaimana perannya
tersebut, serta memahami bagaimana menangani dan dampak
yang dapat ditimbulkan dari penggunaan radionuklida agar
dapat diperhatikan sebelum radionuklida tersebut mulai
digunakan.
pg. 4 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Radioaktif dan Radionuklida
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat
memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan.
Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut
biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif
adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah
satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat
radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil
sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α
(sama dengan inti 4He), partikel beta (β), dan partikel
pg. 5 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
gamma (γ). Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh
energi nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan
(radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri
(misalnya mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).
Suatu unsur dikatakan radionuklida atau isotop
radioaktip ialah apabila unsur tersebut dapat memancarkan
radiasi. Pada umumnya radionuklida digunakan untuk
berbagai keperluan seperti dalam bidang kedokteran dan
industri. Radionuklida yang digunakan tersebut tidak
terdapat di alam, disebabkan waktu paruh dan beberapa
factor lainnya yang kurang memenuhi persyaratan. Untuk
beberapa tujuan radionuklida harus dikombinasikan dengan
senyawa tertentu melalui bebarapa cara reaksi kimia.
Dengan demikan tujuan utama produksi radionuklida ialah
menyediakan unsur atau senyawa radioaktif tertentu yang
memenuhi persyaratan sesuai penggunaanya.
Produksi radionuklida dengan proses aktivasi
dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan
neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut
penyinaran neutron, sedang bahan yang disinari disebut
target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk
ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam
inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat
pg. 6 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah
sifat menjadi radioaktif.
2.2 Sifat Radionuklida
Peran radionuklida sebagai pencari jejak tidak
terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya. Sifat-
sifat tersebut adalah:
1. Radionuklida memancarkan radiasi manapun dia berada
dan mudah dideteksi. Radionuklida ibarat lampu yangtidak
pernah padam senantiasa memancarkan
cahayanya.Radionuklidadalam jumlah sedikit sekali pun
dapatdengan mudah diketahui keberadaannya. Dengan
teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radionuklida
dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun
dapat dikenali dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika
radionuklida dalam bentuk carrier free (murni tidak
mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi
rata ke seluruh penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5
milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang
dapat diukur secara tepat.
2. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas)
hanya merupakan fungsi jumlah atom radionuklida yang ada,
tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik
temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan
radioaktivitas ditentukan oleh waktu paruh, waktu yang
pg. 7 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya.
Waktu paruh ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap
radionuklida. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paruh
5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi
separuhnya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh
radionuklida yang telah berhasil ditemukan telah
diketahui pula waktu paruhnya. Waktu paruh radionuklida
bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun.
Waktu paruh ini merupakan faktor penting dalam pemilihan
jenis radionuklida yang tepat untuk keperluan tertentu.
3. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk
kimia atau senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan
pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan adalah
elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar,
sedangkan peluruhan radionuklida merupakan hasil dari
perubahan pada inti atom.
4. Radionuklida memiliki konfigurasi elektron yang sama
dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki
radionuklida sama dengan isotop-isotop lain dari unsur
yang sama. Radionuklida karbon-14, misalnya, memiliki
karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.
5. Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma,
memiliki daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal
beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi
pg. 8 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini
mempermudah dalam pendeteksian.
2.3 Radionuklida yang Digunakan dalam Bidang Pertanian
Radionuklida-radionuklida yang digunakan dalam
bidang pertanian yaitu:
1. Fosfor-32
Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon
fosfor-32 terdiri atas 15 proton dan 17 neutron, satu
neutron lebih banyak dibandingkan isotop umum dari fosfor
yaitu fosfor-31. Fosfor-32 hanya terdapat dalam jumlah
sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat
yaitu 14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.
Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan
begitu juga fosfor-32 yang mempunyai banyak aplikasi di
bidang kedokteran, biokimia dan biologi molekuler yang
dapat digunakan sebagai pelacak molekul terfosforilasi,
misalnya dalam elusidasi jalur metabolisme dan label DNA
radioaktif. Fosfor mempunyai waktu paruh yang singkat
yaitu 14,29 hari dan meluruh menjadi sulfur-32 dengan
peluruhan beta, seperti dalam persamaan reaksi nuklir
berikut:
15P32 → 16S32 + -β0
1,709 MeV energi dilepaskan selama peluruhan. Energi
kinetik elektron bervariasi dengan rata-rata 0,5 MeV dan
pg. 9 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
sisa energinya dibawa oleh elektron anti-neutrino yang
hampir tidak terdeteksi. Nukleus sulfur-32 dihasilkan
dalam keadaan dasar sehingga tidak perlu ada penambahan
emisi sinar gamma.
2. Nitrogen-15
Nitrogen-15 adalah isotop stabil langka dari
nitrogen. Isotop ini digunakan dalam pertanian dan riset
kedokteran, misalnya dalam eksperimen Meselson-Stahl
untuk menetapkan sifat dari replikasi DNA. Pelanjutan
dari riset ini menghasilkan pengembangan DNA berdasarkan
penyelidikan isotop stabil, yang memeriksa hubungan
antara fungsi metabolik dan identitas taksonomi dari
mikroorganisme dalam lingkungan, tanpa perlu isolasi
kultur. Nitrogen-15 juga digunakan dalam melacak senyawa
mineral nitrogen (khususnya pupuk) dalam lingkungan
ketika dikombinasikan dengan penggunaan label isotop
lain.
Nitrogen-15 banyak digunakan dalam Nuclear Magnetic
Resonance Spectroscopy (NMR), karena tidak seperti
nitrogen-14 yang lebih melimpah, yang mempunyai bilangan
nuklir spin bulat, N-15 mempunyai bilangan nuklir spin
1½, yang memberikan keuntungan untuk NMR seperti panjang
garis yang lebih sempit. Protein dapat diisotop labelkan
pg. 10 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
dengan membudidayanya dalam medium yang mengandung
nitrogen-15 sebagai satu-satunya sumber nitrogen. Sebagai
tambahan, nitrogen-15 digunakan untuk melabeli protein
dalam proteomik kuantitatif (misalnya SILAC).
3. Kobalt-60
Kobalt-60 adalah radionuklida sintesis dari kobalt
dengan waktu paruh 5,2714 tahun. 60Co diproduksi secara
buatan dengan aktivasi neutron dari isotop 59Co. 60Co
meluruh melalui peluruhan beta menjadi isotop stabil
nikel-60. Nukleus nikel yang aktif memancarkan dua sinar
gamma dengan energi 1,17 dan 1,33 MeV, sehingga persamaan
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.
27Co59 + 0n1 → 27Co60→ 28Ni60 + -β0 + 0γ0
Kegunaan utama dari Co-60 yaitu:
1. Sebagai pelacak kobalt dalam reaksi kimia.
2. Sterilisasi peralatan kedokteran.
3. Sumber radiasi untuk radioterapi medis.
4. Sumber radiasi untuk radiografi industri.
5. Sumber radiasi untuk sterilisasi
6. Sumber radiasi untuk penyinaran makanan dan
penyinaran darah.
7. Sumber radiasi untuk penggunaan laboratorium
mutagenesis.
pg. 11 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
Kobalt telah dibahas sebagai unsur “penggaram” yang
ditambahkan ke senjata nuklir, untuk memproduksi bom
Kobalt, senjata yang sangat berbahaya yang akan
mengkontaminasi area yang besar dengan menjatuhkan
nuklir, yang membuatnya menjadi tidak dapat ditinggali.
Dalam desain hipotesis, tamper dari senjata akan dibuat
dari 59Co. Ketika bom meledak, kelebihan neutron dari
fisi nuklir akan mengirradiasi Kobalt dan
mentransmutasinya menjadi 60Co. Tidak ada negara yang
benar-benar serius dalam mengembangkan senjata tipe ini.
Setelah memasuki mamalia hidup (seperti manusia),
beberapa 60Co diekskresi dalam tinja. Sisanya diambil
oleh jaringan, terutama hati, ginjal, dan tulang, yang
apabila terlalu lama kontak dengan radiasi gamma akan
menyebabkan kanker. Dari waktu ke waktu, Kobalt yang
diabsorbsi akan dibuang dalam urin.
2.4 Pemanfaatan Radionuklida dalam Bidang Pertanian
Khusus dalam bidang pertanian, manfaat sinar
radioaktif sangat besar, yaitu sebagai berikut:
1. Mutasi Tanaman
Salah satu cara untuk mendapatkan rangkaian sifat
yang baik yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat
(gen). Perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan
pg. 12 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
sifat makhluk hidup dan diwariskan disebut mutasi. Sinar
radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi adalah
sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Kobalt-60.
Contohnya adalah padi atomita dan kedelai muria.
2. Pemberantasan Hama dengan Teknik Jantan Mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya
hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam
bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul.
Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama.
Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat
dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan
seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian
reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi
populasi.
3. Pengawetan Makanan
Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak
mudah rusak. Pengawetan makanan secara tradisional
seperti pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih
memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu
sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur, dan dapat
diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik
radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada
pg. 13 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
makanan. Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan
makanan adalah:
1) Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan,
misalnya bawang, kentang, jahe, kunyit dan kencur.
2) Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian
segar, misalnya menunda kematangan buah.
3) Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.
4) Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.
5) Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan
kuman-kuman parasit yang ada dalam makanan.
Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam
pengawetan makanan antara lain:
a. Sifat bahan makanan tidak berubah.
b. Dapat meningkatkan mutu.
c. Tidak menurunkan nilai gizi.
d. Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.
e. Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.
f. Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.
Fakta contoh : Stroberi tanpa radiasi, yang berjamur
setelah di simpan beberapa hari. Stroberi yang tetap
segar setelah penyimpanan dua minggu karena telah
disterilisasi dengan cara radiasi.
4. Pemuliaan Tanaman
pg. 14 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul
dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya
pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis
yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa
pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang
sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman
berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Serta dengan
menggunakan unsur-unsur radioaktif, juga dapat diketahui
waktu yang paling tepat untuk melakukan pemupukan pada
satu jenis tanaman.
Radionuklida dapat digunakan untuk merunut gerakan
pupuk di sekitar tanaman setelah ditabur. Gerakan pupuk
jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat
ditelusuri dengan mencampurkan radionuklida fosfor-32 (P-
32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara
ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas
pemupukan.
Radionuklida dapat juga digunakan untuk membuat benih
tumbuhan dengan sifat yang lebih unggul dari induknya.
Penyinaran radioaktif ke tanaman induk akan menyebabkan
ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. lonisasi ini
menyebabkan turunan berikutnya mempunyai sifat yang
berbeda dengan induknya. Kekuatan radiasi diatur
sedemikian rupa agar diperoleh sifat turunan yang unggul.
pg. 15 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
Untuk mendorong kemajuan di bidang pertanian di perlukan
teknik pemupukan yang baik, pemberantasan hama tanaman
yang tepat, dan penggunaan bibit unggul.
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat,
dapat digunakan radionuklida Nitrogen – 15 ( N – 15 ).
Pupuk yang mengandung N – 15 di pantau dengan alat
pancaca jika pancaca tidak mendeteksi lagi adanya
radiasi, berarti pupuk sepenuhnya sudah di serap oleh
tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya
dilakukan. dari upuya ini akan diketahui janka waktu
pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman.
Kegunaan lain radionuklida dalam bidang pertanian
adalah untuk pembuatan bibit unggul. Radionuklida ini
digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman
dari proses mutasi ini diharapkan dapat dperoleh tanaman
dengan sifat – sifat yang menguntungkan misalnya tanaman
padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas
lebih banyak. Selain itu, radionuklida juga dapat
digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk – produk
pertanian.
2.5 Bahaya dan Dampak Penggunaan Radionuklida
Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif
adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor
pg. 16 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat
radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena
zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan
lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif
seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma
yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga
berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa
ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom
nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen
karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi
kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik
tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang antara
lain:Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur
manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan
tubuh.Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar
kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik
pada keturunannya.
1. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya
pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan
penyakit leukimia.
pg. 17 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
2. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan
somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit,
kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem
saraf.
Efek serta akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat
radioaktif pada umat manusia seperti berikut di bawah ini
:
1) Pusing-pusing
2) Nafsu makan berkurang atau hilang
3) Terjadi diare
4) Badan panas atau demam
5) Berat badan turun
6) Kanker darah atau leukemia
7) Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8) Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang
penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya
berkurang.
pg. 18 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat
memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan.
Suatu unsur dikatakan radionuklida atau isotop radioaktip
ialah apabila unsur tersebut dapat memancarkan radiasi.
pg. 19 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
Sifat-sifat radionuklida yaitu Radionuklida
memancarkan radiasi manapun dia berada dan mudah
dideteksi, laju peluruhan tiap satuan waktu
(radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom
radionuklida yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya,
Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia
atau senyawa yang disusunnya serta radiasi yang
dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus
yang besar.
Pemanfataan radionuklida dalam bidang pertanian
yaitu mutasi tanaman, Pemberantasan Hama dengan Teknik
Jantan Mandul, pengawetan makanan, pemuliaan tanaman.
Adapun dampak penggunaan radionuklida yaitu radiasi zat
radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel
darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukemia dan
radiasi zat radioaktif juga dapat menyebabkan kerusakan
somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit,
kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem
saraf.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan agar pemakaian-pemakaian
radionuklida dapat juga diterapkan dengan baik di negara
pg. 20 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN
ini, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Namun juga untuk diperhatikan agar dipersiapkan semua
teknologi dan aspek keamanan sebagai yang didahulukan,
sebelum mulai diterapkannya radionuklida-radionuklida
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PTCitra Aditya Bakti.
Bunjali, Bunbun. 2002. Kimia Inti. Bandung: ITB.
Liebe, Maene.2013 Pemanfaatan Radio Isotop dalm Bidang Pertanian. (Online). Diakses tanggal 09 desember 2014.
Pasaribu, Michael. 2014. Pemanfaatan Radio Isotop dalm Bidang Pertanian. (Online). Diakses tanggal 09 desember 2014.
Permana, Andika. 2014. Pemanfaatan Radionuklida di BidangPertanian. (Online). Diakses tanggal 09 desember2014.
Yulianti, Anita. 2013.Radioaktif Dalam Berbagai Kehidupan.(Online). Diakses tanggal 09 desember 2014
pg. 21 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN