Post on 27-Feb-2023
HIFBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE
SKRIPSI
Oleh:
ARIVIANA
96 231 156
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2004
HUBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE
SKRIPSI
Oleh:
ARIVIANA
96 231 156
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2004
HUBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Untuk
Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S 1Psikologi
Oleh:
ARIVIANA
96231156
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2004
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan didepan Dewan Pengiiji Skripsi Faktiltas
Psikologi Universitas Islani Indonesia Untuk Memenahi
Sebagiaii Dari Syarat-syarat Guna Memproieroleh
Derajat Sarjana S-l Psikologi
Dewan Penguji
1. Sofia Retnowati, Dra., MS
2. Sukarti, Dr
3. AriefFahmi, S.Psi ,Psi
Pada Tanggal
; s aljg 'im
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
Dekan
Suka
TandaTaiigan
*•. [A^.K-^n
HALAMAN PERNYATAAN
Bersama ini saya menyatakan bahwa selama melakukan penelitian dan
dalam membuat laporan penelitian, tidak melanggar etika akademik seperti
penjiplakan, pemalsuan data, dan manipulasi data. Apabila dikemudian hari saya
terbukti melanggar etika akademik, maka saya sanggup menerima konsekwensi
berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
IV
Yang menyatakanA
ML*®Ariviana
HALAMAN MOTTO
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah
suatu kaum sehingga mereka mengubah
yang ada dari mereka sendiri"
(Q.S.Ar. Ra'ad/13: II)
HALAMAN PERSEMBAHAN
"Skripsi ini kupersembahkan untuk
Bapak, Ibu, Adikku, Kekasihku
Serta Teman-temanku"
VI
HALAMAN PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan
pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang memberikan bantuan
berupa dorongan, arahan, dan data yang diperlukan mulai dari persiapan, tempat
dan pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sukarti, Dr., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Sofia Retnowati, Dra., MS., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Arief Fahmie, S.Psi.,Psi dan Ibu Sukarti, Dr ., selaku dewan penguji
skripsi terimakasih atas niasukan dan sarannya untuk sempumanya skripsi ini.
4. Bapak M. Bachtiar, Drs., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah mendampingi penulisdalammenimba ilmu.
5. Bapak Irwan Nuryana, S.Psi., selaku ketua biro skripsi Universitas Islam
Indonesia.
6. Ibu Ratna Ismoyowati, dr.,MARS., selaku Direktur Badan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Batang yang telali memberikan ijin kepada penulis
untuk mengadakan penelitian di Badan Rumah Sakit Umum Daerali
Kabupaten Batang, Pekalongan.
vu
7. Karyawati, perawat dan pasien di Badan Rumali Sakit Urnum Daerah
Kabupaten Batang yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk mengisi
skala guna pengambilan data penelitian dalam penelitian ini.
8. Hasuna Budi, yang memberikan perhatian, dukungan dan bantuan selama
pengerjaan skripsi ini.
9. Rina, Ila, Jeany, Devi, Hasib, Sohib, Dea, Mbak Ana dan semua pfliak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan
dan bantuan hingga terselesaikannya tugas akhir ini.
Akhirnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula untuk Bapak dan
Ibu atas segalanya yang telah diberikan sepanjang perjalanan sekolah ananda.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkenan
membalas seluruh amal baik yang telah diberikan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
vui
Yogyakarta, Mi 2004/-•?
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUI
HALAMAN PENGESAHAN ni
HALAMAN PERNYATAAN iv
MOTTOv
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
HALAMAN PRAKATA ^
DAFTAR ISIIX
DAFTAR TABEL• xn
DAFTAR LAMPIRAN.... •••xin
INTISARI ,,'" xv
BAB I. PENGANTAR {A. Latar Belakang Masalah i
B. Tujuan Penelitian 9
C. Manfaat Penelitian 10
D. Keaslian Penelitian iq
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 12A. Kecemasan Menghadapi Menopause 12
1. Pengeitian Kecemasan 12
2. Jenis Kecemasan 13
3. Respon Kecemasan 14
4. Kecemasan Menghadapi Menopause 165. Faktor-faktor Kecemasan Menghadapi
Menopause 20
IX
6. Menopause 24
a. Pengertian Menopause 24
b. Proses Terjadinya Menopause 26
c. Gejala Menopause 29
d. Periode Menopause ...32
B. Informasi Tentang Menopause 32
1. Pengertian 32
2. Kegunaan Informasi Menopause 33
3. Sumber Informasi Menopause 34
4. Materidan Metode Informasi Tentang Menopause...36
C. Hubungan Informasi Tentang Menopause Dengan
Kecemasan Menghadapi Menopause 39
D. Hipotesis 42
BAB III : METODE PENELITIAN 43
A. Identifikasi Variabel 43
B. Definisi Operasional 43
1. Kecemasan Menghadapi Menopause 43
2. Informasi Menopause 44
C. Subjek Penelitian 44
D. Metode Pengumpulan Data 45
1. Skala Kecemasan Menghadapi Menopause 46
2. Skala Informasi Tentang Menopause 48
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 49
F. Metode Analisis Data 50
BAB IV : PELAKASANAAN DAN HASIL PENELITIAN 51
A. Orientasi Kancah Penelitian 51
1. Orientasi Kancah Penelitian 51
2. Perijinan Penelitian 51
3. Uji Coba Alat Pengumpul Data 52
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian 55
C. Hasil Penelitian1- Deskripsi Subjek2. Deskripsi Data Penelitian.3. Hasil Uji Asumsi
a- Uji Normaiitasb- Uji Liiiieritas
c Hasil Uji HipotesisD. Pembahasan.
...56
..54
..55
..61
.61
.62
.62
BABV : PENUTUP 636S
A. KesimpulanB. Saran
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN 70
76
xi
.68
.68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Distribusi butir skala kecemasan menghadapi menopausesebelum uji coba 48
Tabel 2 Distribusi butir skala informasi tentang menopause sebelum
uji coba 49
Tabel 3 Distribusi butir-butir skala kecemasan menghadapi menopauseSesudah uji coba 54
Tabel 4 Distribusi butir-butir skala informasi tentang menopause sesudahuji coba 55
Tabel 5 Deskripsi data subjekpenelitian 57
Tabel 6 Deskripsi data penelitian 58
Tabel 7 Kriteria kategori skala kecemasan 59
Tabel 8 Kriteria kategori skala informasi 60
Tabel9 Deskripsi uji asumsi normalitas 61
Tabel 10 Deskripsi uji linearitas Informasi tentang menopause dengan
Kecemasanmenghadapimenopause 62
xn
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1. DATA UJI COBA 77
1. Data uji coba skala 1 78
2. Data uji coba skala II 79
LAMPIRAN 2. HASIL UJI RELIABILITAS SKALA SKALA UJI COBA..801. Reliabilitas skala I g,
2. Reliabilitas skala I(hasil seleksi butir) 83
3. Reliabilitas skala II 85
4. Reliabilitas skala II (hasil seleksi butir) §7
LAMPIRAN 3. DATA PENELITIAN 89
1. Data hasil penelitian skala I 90
2. Data hasil penelitian skala II 9i
LAMPIRAN 4. HASIL UJI RELIABILITAS SKALA PENELITIAN 92
1. Hasil uji reliabilitas skor skala 1 93
2. Hasil uji reliabilitas skor skala II 95
LAMPIRAN 5. ANALISIS STATISTIK 97
1 Deskripsi kategori data hipotetik Kecemasan MenghadapiMenopause 9„
2. Deskripsi kategori data hipotetik Informasi TentangMenopause QQ
3. Hasil uji normalitas 100
xiu
4. Hasil uji linearitas101
5- Korelas! antara rnformasi tentang menopause dengankecemasan menghadapi menopause m
6. Analisis regresi103
7. Graf* histogram skor skala Idan IJ ]04LAMPIRAN 6. SURAT IJIN PENELITIAN.
LAMPIRAN 7. SURAT BUKTI PENELITIAN.106
xi v
INTISARI
Menopause merupakan bagian alamiah yang tidak dapat dihindari olehsemua wanita. Informasi tentang seluk beluk menopuase haruslah dimiliki olehsetiap wanita agar dapat mempersiapkan diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya dengan mengetahui dan memahami gejala-gejala nsik ataupun psikologi pada masa menopause, sehingga kecemasan akandatangnya menopause dapat dihindari.
Hipotesis penelitian ini adalah : ada hubungan negatif antara infonnasimenopuase dengan kecemasan menghadapi menopuase, semakin banyakmformasi tentang menopuase yang diperoleh maka kecemasan mengliadapimenopuase akan semakin menurun, demikian pula sebaliknya. Karakteristiksubjek penelitian pada penelitian ini adalah wanita berusia 40-60 tahun Pegawai2 5ipiJcffAS™a' menikah da" masih menWai suami, memiliki anak,pendidikan SLTA, SLTA, Perguruan Tinggi dan belum mengalami menopauseLokasi penelitian ini adalah di Badan Rumah Sakit Umum Daerali KabupatenBatang, Pekalongan Jawa Tengali. V
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua skalayaitu: skala mformasi tentang menopuase dan skala kecemasan menghadapimenopause. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan Was,P LnoT^J^f <«Wa*an dengan menggunakan program komputer SPSSvera 10.00 >• Windows. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungannegatif yang sangat signifikan antara informasi tentang menopause dengankecemasan menghadapi menopause dengan nilai koefisien korelasi sebesar (Rxy)-0,383 dengan p=0,003 (p< 0,01). Aninya semakin banyak informasi tentangmenopuase yang diperoleh maka akan semakin rendah tingkat kecemasan dalammenghadapi menopause.
KATA KUNCI : infonnasi tentang menopause, kecemasan menghadapimenopause, wanita berusia 40-60 tahun.
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan manusia tidak pernali statis semenjak terjadinya
pembuahan hingga ajal, yang ditandai dengan perubahan baik dalam kemampuan
fisik maupun kemampuan psikologis. Berbagai perubahan dalam perkembangan
bertujuan untuk memungkinkan individu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Dalam mencapai tujuan inimaka realisasi diri atau aktualisasi diri
memainkan peranan penting dalam kesehatan jiwa, individu yang berhasil
menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial hams mempunyai
kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara yang
memuaskan dirinya. Walaupun selalu terjadi perubalian-perubahan yang bersifat
fisik atau psikologis banyak orang tidak sepenuhnya menyadari kecuali
perubalian-perubalian itu terjadi secara mendadak atau jelas mempengaruhi pola
kehidupan mereka (Hasan, 1996).
Perubahan yang terjadi pada usia dewasa madya terbagi dalam usia
madya dini berumur antara 40-50 tahun dan usia madya lanjut berumur 50-60
tahun. Usia dewasa madya (setengah baya) merupakan masa sulit dalam rentan
kehidupan manusia. Baik tidaknya mereka menyesuaikan diri dalam kehidupan ini
hasilnya bergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada awal kehidupan
khususnya harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan harapan sosial
dari masyarakat dewasa. Usia madya adalali peralihan dari masa dewasa awal
kemasa tua, dimana kegelisalian dan kebingungan timbul kembali. Banyak para
wanita sukar menerima kenyataan ini bahwa mereka telah memasuki masa tua,
walaupun tanggal dan kalender serta bayangan dalam cermin telah
mengingatkannya(Hasan, 1996).
Selanjutnya berbicara tentang usia madya erat kaitannya dengan
peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia yang diperkirakan mencapai 70
tahun, meningkat terus seiring dengan perbaikan taraf ekonomi dan derajat
kesehatan. Usia harapan hidup wanita relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
pria, sehingga akan lebih banyak wanita usia lanjut (wulan) dalam penduduk
kelompok lanjut usia (lansia), dengan demikian, akan lebih banyak pula wanita
yang mengalami menopause dengan berbagai permasalahannya (Hanafiah, 1999).
Perbincangan mengenai wanita usia lanjut (wulan) dan khususnya
tentang menopause tak lepas kaitannya dengan peningkatan harapan hidup
penduduk. Pada tahun 1980 umur harapan hidup wanita Indonesia adalah 50,9
tahun, pada tahun 1985 menjadi 52,7 tahun dan di tahun 2000 diperkirakan
mencapai 70 tahun dan pada tahun 2010 sekitar 40 % penduduk Indonesia akan
mencapai usia lebih dari 60 tahun dan separuhnya adalah kaum wanita. Bila
jumlali penduduk Indonesia 300 juta jiwa (dengan asumsi KB tetap berhasil)
maka akan terdapat sekitar 50-60 juta wulan berusia diatas 60 tahun. Wanita yang
berusia lebih dari 60 tahun, hampir 100% telah memasuki masa menopause
(Kompas, 2001). Apabila melihat data dari WHO tampaknya ledakan menopause
pada tahun-tahun mendatang sulit sekali dibendung. WHO memperkirakan di
tahun 2030 nanti ada 1,2 milyar wanita yang berusia 50 tahun. Sebagiaii besar
dari mereka (sekitar 80 %) tinggal di negara berkembang (Republika, 2001).
WHO telah menjadikan menopause sebagai peristiwa atau kejadian yang
perlu mendapat perhatian internasional, pada tanggal 18 Oktober diperingati
sebagai hari menopause sedunia, dan tanggal 20 Oktober sebagai hari osteoporosis
sedunia. Perkumpulan Menopause Indonesia (PERMI), Persatuan Osteoporosis
Indonesia (PEROSI) juga telah berdiri di beberapa kota di Indonesia seperti
PERMI Yogyakarta, PERMI Jawa Barat dan Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa
permasaialian menopause sudali semakin meluas di masyarakat (Hidayati, 2000).
Fakta lapangan menemukan baliwa 75 % wanita yang mengalami
menopause akan merasakan berbagai masalah atau gangguan, sedangkan sekitar
25% lainnya tidak mempermasalahkan (Achadiat, 2003). Hal ini menegaskan
bahwa umumnya wanita takut menghadapi menopause karena tidak siap
menerima kenyataan, terlebih lagi karena ketidaktahuan informasi yang benar atau
mitos-mitos yang keliru. Wanita yang belum mau mengalami menopause akan
melakukan cara agar dapat mengliambat datangnya menopause. Hal tersebut
menyebabkan wanita menjadi cemas, murung, dan menarik diri dari lingkungan
sosial ketika mengalami menopause
Sejalan dengan penelitian Triana (2002) yang menyatakan pada 30 orang
wanita premenopause yang berkunjung di puskesmas Gondokusuman II dengan
rentang usia 35-50 th, didapatkan baliwa 50 % tidak pernali mendengar istilah
menopause, 53 %membutuhkan infonnasi yang benar mengenai menopause dari
bidan dan dokter, 80 %tidak mengetahui gejala menghadapi menopause, 84 %
tidak mengetahui cara memeliliara kesehatan menghadapi menopause, dan 73,3 %
tidak mengetahui resiko penyakit setelah menopause.
Menurut Primana (1993) fenomena meningkatnya jumlah wanita
menopause di Indonesia memerlukan upaya peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan agar wanita menopause sehat, produktif, dan mandiri. Menurut Paat
(1989) wanita yang memasuki usia menopause akan dihadapkan pada
pennasalalian baru, yaitu berupa keluhan-keluhan akibat terjadinya perubahan
metabolisme tubuh, seperti gangguan neuro-vegetatif (gejolak panas atau hot
flushes), gangguan fungsi kandung kemih, osteoporosis atrofi vagina (vagina
kering), gangguan kejiwaan, gangguan psikis (seperti mudali tersingguang,
depresi, sulit tidur), serta gangguan organik (seperti infark jantung, atheroslerosis,
keropos tulang (osteoporosis), reaksi peradangan, penyusutan organ seks dan
sebagainya (Achadiat, 2003).
Keluhan yang terjadi pada setiap wanita bervariasi tergantung berbagai
faktor, yaitu faktor sosial, budaya, geografis, gizi, pola hidup dan kebiasaan.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Djamil (1996) bahwa pennasalalian pada
wanita menopause bervariasi, keluhan sebelum menopause tidak sama dirasakan
setiap wanita, karena kaum wanita memiliki persepsi yang beragam mengenai
menopause. Sebagian berpendapat menopause adalah awal dari kemunduran
fungsi kewanitaan secara keseluruhan, balikan ada yang menganggap menopause
sebagai bencana di usia senja (Kompas, 2001). Wanita yang akan mengalami
menopause akan merasakan saat yang paling tidak menyenangkan karena
datangnya masa menopause ini kadang-kadang akan diikuti dengan perubahan
fisik dan psikologis yang menyiksa (Nyata, 1999).
Penelitian Darmasetiawan (1991) tentang sindroma klimakterium di RS.
Cipto Mangunkusumo Jakarta, menemukan bahwa keluhan yang diderita wanita
menopause yang terbanyak adalah keluhan gejolak panas 93,4 %, gangguan haid
80,3 %, vertigo 70,5 %, hiperhidrosis dan perasaan berdebar-debar 63,9 %.
Gangguan haid merupakan keluhan yang terbanyak menyebabkan wanita datang
berobat ke dokter. Selanjutnya Tina (1999) dari hasil penelitiannya pada wanita
Bugis-Makasar keluhan setelah wanita mengalami menopause adalah penit
membengkak 33,3 %, perut mengkerut 77,8 %, cairan vagina berkurang 13,8 %,
kulit kering 35,6 %, panas dan berkeringat 31,1 %serta sering pusing 53,3 %.
Keluhan setelah menopause juga dikatakan oleh Pangkahila (2000) bahwa wanita
menopause akan mengalami dyspareunia atau nyeri senggama 67 %, dan 27 %
akan menderita vaginismus. Pendapat serupa dikemukakan oleh Affendi (1997)
bahwa menopause dapat meningkatkan resiko timbulnya gangguan kesehatan
serius seperti serangan jantung, stroke, kanker payudara, kanker usus besar,
osteoporosis, berkurangnya masa otot dan katarak. Penyakit jantung koroner juga
sering dijumpai pada usia 36-49, dengan perbandingan kejadian (17:1) berarti di
antara 17 wanita menopause akan mengalami jantung koroner, dan menurut data
resiko patah tulang pada wanita sebanyak 30 %atau sekitar 3-5 juta. Pada
umumnya perubalian yang akan tanipak langsung pada masa menopause adalah
perubahan fisiologis yaitu terjadi penurunan elastisitas pada kulit, wajali dan
payudara, vagina, rambut mulai memutih, suara parau, timbul bintik-bintik
kecoklatan dan penibahan-perabahan lainnya.
Berkaitan dengan perubahan-perubahan dan keluhan-keluhan diatas,
gejala tersebut dapat mengakibatkan kecemasan pada wanita, padahal menopause
adalah suatu perubahan alamiah yang pasti akan terjadi pada setiap wanita.
Adanya perubalian ini tidak mudali untuk dilalui oleh setiap wanita. Pada
penelitian Neugarten (dalam Indrianingsih, 1997) ditemukan baliwa ada beberapa
wanita cemas menghadapi menopause karena takut kehilangan daya tarik seksual
dan takut mengalami goncangan mental atau mental breakdown setelah
mengalami menopause. Beberapa literatur menyatakan bahwa mayoritas wanita
yang akan mengalami masa menopause terkadang mengalami masalah respons
seksual, misalnya menurunnya selera seks atau libido. Mengingat menopause itu
sendiri sudah menjadi stress psikososial maka kemungkinan besardapatmenimbulkan dampak psikologis bempa depresi (Femina, 2003)
Menurut Samil (1975) wanita yang kurang mengerti tentang menopause,
cenderung memandang menopause dari sudut yang negatif, sehingga mereka
diliputi oleh perasaan cemas dan takut ketika dalam menghadapi menopause.
Upaya untuk mengurangi keluhan pada wanita menopause dan untuk
menghmdarkan kecemasan yang beriebihan perlu dilakukan melalui pencegahan
dini dengan pemberian pengetahuan yang benar, yaitu dengan pemberian
infonnasi tentang menopause agar dapat mengetahui sebenarnya apa yang terjadipada tubuhnya.
Berdasarkan data yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diketahui
bahwa tingginya angka kesakitan setelah menghadapi menopause disebabkan oleh
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang menopause, sehingga infonnasi
mengenai menopause sangat diperlukan dalam mempersiapkan diri menghadapimenopause.
Infonnasi mengenai menopause sangat dibutuhkan bagi para wanita,
yang usianya akan mendekati menopause yaitu antara usia 45-50 tahun.
Kenyataan yang ada di masyarakat sekarang buku-buku atau pedoman tentangmenopause hanya sedikit, ketinggalan jaman, dan seringkali bahasanya susah
untuk dimengerti. Buku yang ada seakan mengatakan bahwa wanita yangmenderita gejala menopause sebenamya memiliki terlalu banyak waktu dan
sebenaniya mereka menderita karena tidak punya pekerjaan. Berbagai pertanyaantentang menopause tidak dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat kita(Mackenzie, 1984).
Informasi yang dibutuhkan adalah pengetahuan yang memadai mengenai
berbagai masalah menopause dan solusinya dengan membantu para wanita diusia
menjelang dan pasca menopause untuk menerima proses alami ini dengan siap(Wicaksono, 2002). Pendapat tersebut Didukung pula oleh Hartono (2002) yangmengatakan baliwa perlunya infonnasi tentang bagaimana memperlambat proses
menopause dengan upaya pendekatan kesehatan, psikologis dan kecantikan.
Upaya-upaya tersebut misalnya dengan mengikuti seminar-seminar tentangmenopause, berkonsultasi dengan dokter atau mencari sendiri informasi dari
media cetak dan elektronik. Seperti yang bam-bani mi diselenggarakan oleh
Yayasan Tarakanita yang menyelenggarakan seminar tentang menopause yang
bertema "Problema, dan Solusi Kesehatan, Kecantikan, dan Seks Wanita
Menjelang dan Pasca Menopause"(Hartono, 2002).
Jumlah informasi serta pengetahuan yang dimiliki tentang menopause
tergantung dari tingkat pendidikan yang diterimanya, walaupun tidak selalu terjadi
demikian. Didukung oleh pendapat Rini (dalam Indrianingsih, 1997) yang
menyatakan agar para wanita menimba pengetahuan sebanyak mungkin tentang
menopause sebagai upaya bersiap diri menghadapi menopause. Sejalan dengan
pemyataan Van Keep (dalam Christiani 1995) menyatakan bahwa pendidikan dan
infonnasi tentang perubahan fisik dan psikis yang sedang atau akan dialami dapat
menolong wanita melalui masa klimakteriumnya dengan problem serendali
mungkin.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa sebenarnya pemerintah
juga telah melakukan berbagai cara untuk membantu kaum ibu dalam
memperoleh informasi untuk menghadapi masa menopause. Hal ini dapat dilihat
adanya pelayanan konsultasi mengenai menopause di klinik-klinik bersalin.
Penelitian tentang menopause telah banyak dilakukan, seperti pada
penelitian Cristiani (1994) yang mengaitkan hubungan antara persepsi terhadap
menopause dengan kecemasan. Dari penelitian ditemukan semakin positip
persepsi seorang wanita tentang menopause, maka akan semakin rendah tingkat
kecemasannya. Seorang wanita yang memiliki persepsi negatif tentang menopause
akan menganggap menopause merupakan persoalan yang mengganggu dirinya,
akibatnya muncul simtom-simtom baik simtom fisiologis atau psikologis.
ft**-, u. ymg a,^ old, MaM (2m) ^ ^^ ^«™ga„ suami dengan ,_js(n^^menopa[|se ^ ^•« iAmm suam, lertladap jstn. da]am^^ mmopauK ^ ^~ ren^ k«_ya. Bila di,iha, dan ^ ^ ^ ^ ^*« ya„g dapa, mengak,balka, kecemasa„ pada ^ ^ ^^menopa,,* y* mfonM. manpkm wan]ia pren]enopaiB<; ^•»e,Mpe,lapta dw „lenglladap] menopaffie ^ ^ ^ ^^
Bmta-ta ura™ dlatas, ba* vang ^ teorife maupun^^P»«a„. pen* dapa, ,„enyiropulkan ^ ^ hiibangB]) ^ ^-ft—i <«,<*,,menc^sedei!ga!,keMnasa„^^mem)paiKe Haj ___«*•*. w. ^.^ mfonMs[ Kmng menopause ^ ^^
wa»a ak„ menvebabkan .imbufaya kecemasan menghadapi menopause.
B. Tujuati Pe«eli&m
Bentear pada pennasalalian yang telah diunrikan, maka tujwm daripeuehtiau mi adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara infonnasitentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis :memberi masukan bagi ilmu psikologi khususnya psikologi
klinis dan psikologi perkembangan yang berkaitan dengan informasi dalam
menghadapi menopause
2. Manfaat praktis : memberi infonnasi yang benar tentang menopause kepada
wanita, terutama wanita yang akan memasuki masa menopause, supaya dapat
memahami apa dan bagaimana menopause itu dan dapat mempersiapkan diri
dalam menghadapi menopause.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang kecemasan mengliadapi menopause telah dilakukan
oleh Indrianingsih (1997), yang berjudul hubungan antara dukungan sosial dengan
tingkat kecemasan mengliadapi menopause. Semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima individu maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya. Penelitian
kedua oleh Chistiani (1994) dengan judul hubungan persepsi terhadap proses
menopause dengan tingkat kecemasan pada wanita yang mengliadapi menopause,
menyimpulkan semakin tinggi tingkat kecemasan pada wanita maka semakin
rendah persepsi terhadap proses menopause dan bila semakin rendah tingkat
kecemasan pada wanita maka semakin tinggi persepsinya terhadap menopause.
Penelitian mengenai kecemasan menopause telah banyak dilakukan.
Nainun pada penelitian ini penulis menghubungkan infonnasi tentang menopause
dengan kecemasan mengliadapi menopause, penulis juga menambahkan faktor-
faktor yang memepengaruhi menopause yang sebelumnya tidak dicantumkan
11
dalam penelitian Indrianingsih yaitu, menopause dikaitkan dengan status kerja danmenopause dikaitkan dengan pendidikan. Jadi penelitian ini meletakkan
kecemasan menghadapi menopause sebagai variabel tergantung dan infonnasimenopause sebagai variabel bebas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan Menghadapi Menopause
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan suatu perishwa-peristiwa
yang akan datang. Individu yang mengalami kecemasan akan merasakan suatu
kekhawatiran yang samar, kerisauan yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan
mempengaruhi penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya (Hurlock, 1974).
Delgado (dalam Listyawari, 1994) mengatakan kecemasan adalah
ketegangan perasaan, baik yang disadari serta menimbulkan ancaman terhadap
intensitas aspek psikologis dan fisiologis. Akibatnya timbul perasaan negatifyang
akan mempengamhi suasana hati individu dan dirasakan sebagai sesuatu yang
tidak menyenangkan, dan akan mengganggu pola perkembangan maupun
kelangsungan hidup individu.
Kecemasan adalah ketakutan tanpa adanya objek yang jelas. Rasa cemas
dapat timbul karena rasa cinta, benci atau ketidakacuhan seseorang dalam
melakukan hubungan interpersonal. Tanda-tanda kecemasan adalah dalam bentuk
perasaan kliawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang
menyenangkan. Biasanya perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak
mampu, merasa rendah diri dan tidak mampu menghadapi masalah (Hurlock,
1975).
Menurut Lazaras (1976) kecemasan sebagai suatu respon terhadap
keadaan yang mengancam atau tidak mengancam, dia membagi kecemasannya
12
13
menjadi state anxiety dan trait anxiety, State anxiety adalah kecemasan yanggejalanya akan selalu sama atau tetap selama selama situasi ,tu ada, seperti rasabersalah, penolakan sosial dan sebagainya, sedang trait anxiety adalah kecemasanyang dialami individu sebaga, suatu keadaan yang melekat. Jadi trait anxietyberkaitan dengan kepribadian individu dan merupakan suatu kecendenmganindividu untuk menjadi cemas dalam menghadapi berbagai keadaan.
Kecemasan juga merupakan pengalaman emosi yang tidakmenyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkat, menggelisahkan, danmenakutkan, yang dihubungkan dengan suatu ancaman bahaya yang tidakdiketahui oleh individu. Perasaan ini disertai oleh komponen somatik,fisiologik,antonomik, biokimiawi, hormonal dan perilaku (Prawirohusodo, 1988).
Dari pengertian kecemasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan
mempakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang d1Sadarimaupun tidak disadari yang bersifat psikologis dan flsiologis, tanda-tanda
kecemasan seperti, gelisah, kurang percaya diri, khawatir dan perasaan-perasaanlain yang kurang menyenangkan.
2. Jenis Kecemasan
Menurut Teori Freud (dalam Davidson &Neale, 1974 :Hjlle &Zieger,1981), kecemasan dapat dibedakan berdasarkan smnber :
a. Kecemasan Objektif ; kecemasan yang berhubungan dengan respon egoterhadap ancaman atau bahaya yang berasal dan lingkungan di luar individu.Kecemasan ini akan berkurang dengan berkurangnya sumber ancaman.
14
b. Kecemasan Moral ; dialami oleh ego sebagai perasaan bersalah atau malu,dianggap sebagai rasa takut terhadap hukuman oleh super ego untukkegagalan mengikuti standar perilaku moral sesuai dengan ketentuan superego.
c Kecemasan Neurotik ; stimulus pemicu semua ekspresi dari kecemasan
neurotik benar-benar dari dalam berasal dari dorongan id, sehingga ego tidakdapat mengontrol.
3. Respon Kecemasan
Menurut Rosehan dan Seligman (1989) dan Sue dkk., (1986) kecemasanmempunyai elemen untuk merespon, yaitu :
a. Koqnitif, yaitu respon terhadap kecemasan dalam pikiran manusia misalnya ;ketidakmampuan berkonsentrasi atau membuat keputusan dan susah tidur.
b. Somatik, yaitu reaksi tubuh terhadap bahaya misalnya ; tangan dan kakidingin, sering buang air kecil, berdebar-debar, keringat beriebihan, pernapasandangkal, mulut kermg, pingsan, tekanan darali tinggi, otot tegang, sulitpencernaan.
c Emosi, yaitu suatu reaks, perasaan manusia, dimana individu secara tems-menerus khawatir, merasa takut terhadap bahaya yang mengancam.
d. Perilaku, yaitu reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap ancamandengan menghindar atau menyerang misalnya ; gelisali, cemas, gugup danseringmenggigitbibir.
15
Untuk mengetahui seberapa jumlali respon digunakan tiga cara(Davidson dan Neale, 1974), yaitu :
a. Selfrespont atau laporan diri, yaitu yang berupa kuesioner yang telah di
satandarisasi skor hasil jawaban subyek diasumsikan mencerminkan tingkatkecemasan.
b. Perilaku yang tampak, yaitu perilaku individu dapat di observasi untuk melihat
reaksi dan gerakan yang merefleksikan keadaan emosional jiwa. Individu
diduga cemas jika menunjukkan perilaku yang diasumsikan merefleksikankecemasan.
c Fisiologis, yaitu beberapa perubalian fisiologis yang menurut dugaanmengindikasikan kecemasan, dapat diobservasi dengan jelas.
Menurut Priest (1991) bahwa gejala-gejala fisik yang muncul, yaitujantung berdebar-debar, gemetaran, tangan atau lutut gemetar dan terhuyung-huyung, gelisah, sulit tidur, berkeringat, selalu ingin buang air kecil tidak sepertibiasanya, gatal-gatal pada tangan dan kak, tegang, tidak bisa rileks, ketegangansyarafpada kulit kepala merupakan salah satu penyebab timbulnya kecemasan.
Selanjutnya menurut Hardiman (dalam Paramastri, 1991) stress kejiwaanatau ketegangan mental yang dialami seseorang dalam waktu lama diduga dapatmenimbuJkan ketegangan pada otot, kepala, bahu nyeri, dan nyeri kepala. Banyakpenderita kecemasan secara umum mengeluhkan kehilangan perhatian dan tidak
dapat berkonsentrasi atau berpikir (Page dalam Aristiani, 2000). Kecemasan
memiliki efek yang tidak menyenangkan, dapat memsak fungsi psikologis dandapat menganggu konsentrasi dan memori, untuk melawan kecemasan individu
16
haras dapat menyadari situasi yang berbaliaya dengan cepat dan memberikan
reaksi secara tepat. Jika terlalu panjang waktunya antara proses menyadari dan
reaksi, dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia (Sue, dkk., dalam
Paramastri, 1991). Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengatasi
kecemasan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan mempakan
keadaan yang tidak menyenangkan individu yang disebabkan oleh konflik objek
kecemasan yang bersifat abstark, sehingga individu yang mengalami kecemasan
akan memiliki ketidakjelasan tentang hal-hal yang dicemaskan.
4. Kecemasan Menghadapi Menopause
Kecemasan menghadapi menopause adalah suatu perasaan yang dialami
ketika seseorang berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi,
muncul karena berbagai alasan dan situasi. Kecemasan ini menimbulkan rasa
tidak enak, sehingga membuat seseorang lari dari kenyataan dan enggan berbuat
sesuatu (Priest, 1991).
Kecemasan dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu kecemasan
internal dan kecemasan eksternal. Kecemasan internal adalah kecemasan yang
disebabkan oleh perubahan fisik dan kepribadian, sedangkan kecemasan eksternal
adalah kecemasan yang disebabkan dari lingkungan.
a. Kecemasan Internal
Kecemasan internal disini disebabkan karena honnon yang merupakan
pembawa zat kimia yang dilepaskan oleh kelenjar secara langsung ke dalam aliran
17
darali untuk dibawa keseluruh tubuh (Bromwich, 1991). Pada saat wanita
memasuki masa menopause kadar honnonal estrogennya menunm. Berkurangnyakadar estrogen ini mengakmatkan wanita merasa adanya panas diseluruh tubuh,wajah dan leher atau biasa disebut dengan hotflushes.
Menurut Hurlock (1980) akmat perubahan hormonal mengakibatkanperubahan pada tubuh wanita, seperti menurunnya elastisitas kul,t pada wajali,payudara, vagina rambut memutih dan Iain-lam. Perubalian yang di alami wanita
ini membuat mereka beranggapan bahwa periode menopause merupakan tahun-tahun krisis dalam kehidupan wanita.
Kecemasan internal lain yang tebentuk dari individu itu sendiri adalali
kepribadian individu. Kepribadian individu mempunyai dua sikap kepribadianyang beriawanan yaitu introvert dan ekstrovert. Dan kedua kepribadian ini hanyasatu yang lebih dominan dan disadari (Hall &Lindzey, 1970). Kepribadian
introvert mempunyai sifat yang pendiam, pemalu, suka menyendiri atau menjauhdari pergaulan, rendali diri sehingga individu dihadapkan dengan suatu masalahyang tidak bisa dipecalikan sendiri, maka individu akan mengalami kesulitan
untuk memmta bantuan pada orang lain, sedangkan ekstrovert mempunyai sifatberhati terbuka, ramah dan liangat, aktif, dan lancar bergaul selnngga apabiladihadapkan pada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan, maka individudengan mudah minta bantuan orang lam atau lingkungan sekitarnya.
18
b. Kecemasan Eksternal
kecemasan yang disebabkan oleh faktor lingkungan individu, hngkunganini seperti ; keluarga, tempat bekerja maupun lingkungan masyarakat. Untuklingkungan keluarga misalnya, kepergian anak-anak seiring dengan kesibukansuami membuat kaum ibu merasa tidak dihargai. Rasa kesepian timbul padawamta yang mengabdikan dinnya secara total untuk keluarga sehmgga dm
mengabaikan dunia luar dan dirinya (Robertson, dalam Indrianingsih, 1997).
5. Faktor-faktor Kecemasan Menghadapi Menopause
Menopause sebagai salah satu proses fisiologis manusia merupakanbagian dari keadaan alamiah yang tidak dapat diterima sebagai sesuatu yangwajar, bila seorang wanita mampu menerima menopause sebagai bagian dariproses berhentinya reproduksi yang harus dialaminya. Namun kenyataan yang adaselama ini menunjukkan menopause sering dianggap sebagai suatu gangguan,sehingga wanita mengalami kecemasan.
Kesiapan mental seseorang dalam menghadapi menopause tergantungdari kecemasannya terhadap menopause. Wanita yang merasa cemas dalammengliadapi menopause, tentu tingkat kecemasannya berbeda dengan wamta yangtidak mencemaskan menopause. Seorang wanita yang tidak cemas terhadapmenopause diasumsikan lebih siap menghadapi menopause dari pada wanita yangcemas terhadap menopause.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan wanita merasa cemas
dalam mengliadapi menopause. Di dalam penelitian Indrianingsih (1997)
19
disebutkan baliwa faktor-faktor yang mempengarulii kecemasan menghadapimenopause adalah:
a. Menopause dikaitkan dengan usia senja dan kehidupan tua
Menopause merapakan masa dalam daur hidup wanita yang palingbanyak diperbmcangkan, sebab disini menopause berarti memasuki masa tua,tidak cantik, tidak menarik. masa non produktif (biologis), masa tak berguna bagimasyarakat dan keluarga. Menurat Stimpson (dalam Indrianingsih,1997) banyakwanita tidak menyukai menopause, karena diiringi dengan proses penuaan yangmempengaruhi penampilan yang tidak menarik, kulit keriput dan timbulnyabintik-bintik hitam pada kulit. Jadi apabila seorang wanita takut untuk dikatakantua maka orang tersebut cemas akan menopause.
b. Menopause dikaitkan dengan berakhirnya peran istri bagi suami dan peran ibubagianak-anaknya.
Apabila seseorang telah mengalami menopause, biasanya anak-anak
sudah dewasa dan mulai meninggalkan ramah yang biasa disebut dengansmdroma sarang kosong (empty nest .syndrome), yaitu seorang wanita kehilanganalasan primer tentang keberadaannya sebagai ibu. Wanita yang seluruh hidupnyamengabdikan diri hanya untuk suami dan anak, maka wamta mi biasanya akanmengharga, dirinya hanya dari kepuasannya meladeni suami, merawat dan
mengasuli anak. Menurat Paat (1989) wanita tersebut tidak akan bahagia bilasuami dan anak-anak kurang membutuhkannya lagi, maka akan muncul
kekecewaan. Biasanya ini terjadi pada usia 45-60 th atau biasa disebut tengalibaya (Sukadji, dalam Annisah, 1990). Hal mi senada dengan yang dikemukakan
20
(Benson, dalam Annisah,1990) baliwa wanita yang mengalami stress pada usiamenopause adalah haras menyesuaikan dm terhadap proses ketuaan dan merasakehilangan peran sebagai ibu.
c Menopause dikaitkan dengan hilangnya daya tank seksual dan penurananaktivitas seksual
Banyak wanita yang menganggap bahwa bila sudah menopause, merekatidak dapat lagi menikmati hubungan intnn dengan suami (Masters, dalamIndrianingsih, 1997), karena kadar estrogen yang rendah menyebabkan perubahanfisik pada organ seks wanita, maka hubungan seks menjadi tidak enak atau bahkansakit. Hal mi sejalan dengan pemyataan Yatim (2001) dari penelitian di Swedia,memperlihatkan berkurangnya keinginan dalam hal seks, in, berkaitan dengankeiingnya selaput lendir vagina, sehingga terasa sakit waktu berhubungan seks(dyspareunia).
Menurat Tobing (2000) hubungan suami istri yang kurang hannonis bisamengakibatkan perasaan tertekan atau konflik dengan suami juga bisamengakibatkan keinginan seksual. Menurat penelitian di Menopause Clinic, 80 %pasangan perkawinan mengalami kemunduran pada interes dan respon seksualselama masa klimaktenum. Banyak wanita melihat menopause sebagai identitasseksual dan merasa kewanitaan dan seksualitas telah berakhir. Disamping itubanyak wanita merasa tidak normal untuk mengekspresikan perasaan seksual(Robertson, dalam Indrianingsih, 1997).
21
d. Menopause dikaitkan dengan gangguan kejiwaan.
Beberapa wanita menganggap bahwa menopause akan menyebabkan
goncangan emosi yang berat, sehingga dapat menganggu kesehatan dan
kesejahteraan jiwanya. Menurat Yatim (2001) keluhan-keluhan kejiwaan yang
muncul seperti rasa tertekan, rasa penat yang beriebihan dan mudah tersinggung.
Pada 1-2 tli menjelang menopause keluhan kejiwaan ini sangat mencolok. Disini
wanita dalam menghadapi menopause memerlukan bantuan, bimbingan dari para
ahli yang berkompeten dalam bidang ini sehingga masa transisi dapat dilaluidengan wajar tanpa banyak masalali.
e. Menopause dikaitkan dengan status kerja.
Menurat penelitian Triwaliyuni (1984) ditemukan bahwa kelompok
wanita yang bekerja hanya sedikit mengalami gangguan baik fisiologis maupun
psikologis pada saat menopause, sedangkan pada wanita yang tidak bekerjamengalami banyak gangguan dalam menghadapi menopause. Wanita yang bekerja
umumnya mempunyai cara berpikir yang tidak sempit, dapat bertukar pikiran
dengan teman seprofesinya atau dengan orang lain, bisa lebih bebas, merasa
senang, merasa aman dan lebih produktif di dalam pekerjaannya. Disamping itu
secara finansial merasa lebih aman dan mempunyai kepercayaan diri sendiri akan
kemampuannya (Priyono, dalam Indrianingsih, 1997). Mereka juga bisa
menemukan harga dirinya dalam pekerjaan, mudah beradaptasi dengan
lingkungan, dan bisa menerima usia tua serta perubahan-perubahan fisikmenopause dengan positif(Paat, 1989).
?">
Menurat Haditono (1989) sebenarnya ada beberapa keuntungan dan
keragian dari wanita yang bekerja. Keuntungan wanita yang bekerja adalah :
1. dapat merasa puas dan mencapai harga diri karena merasa dapat
berprestasi
2. dengan keadaan puas wanita dapat lebih menyenangkan dalam pergaulan
baik di dalam atau di luar rumah, tidak lekas marah, lebih toleran dan
suasana rumah lebih menyenangkan
3. lebih luaspergaulannya danperhatiannya
4. dapat menambah penghasilan keluarga
Sedangkan keragian wanita bekerja adalah :
1 waktu untuk keluarga banyaktersita
2. sering menjadi kurang sabar, sehingga suasana rumah menjadi tegang
3. karena pergaulannya luas, bisa mengakibatkan suami menjadi cembura
4. wanita bekerja bisa lupa terhadap tugas-rugas rumali tangga lainnya,
karena begitu tertekan oleh ambisinya untuk mencapai karir sehingga
sikapnya menjadi tegang dan keluarga menjadi terlantar
Wanita yang bekerja apapun jenis pekerjaannya atau kegiatan yang telah
dipilih akan kurang mudah terserang depresi karena ada perasaan lain dimana
mereka secara aktif ikut teriibat dan tentu saja akan memuaskan kebutuhannya
selain menjadi ibu nunali tangga (Sadli, 1983). Sejalan dengan pendapat Frieze
(1978) yang mengatakan bahwa wanita yang bekerja lebih tidak depresif
dibanding wanita yang tidak bekerja.
23
f. Menopause dikaitkan dengan tingkat pendidikan
Di dalam proses perabahan dan perkembangan manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat, tidak akan pernah terlepas dari
pengarah lingkungan. Pada setiap individu terdapat dorongan-dorongan alamiah
untuk mengenali dan mempelajari diri dari lingkungan, sehingga terjadilah
interaksi antara individu dan lingkungannya. Hal ini akan bermanfaat bagitercapainya tingkat perkembangan individu secara optimal sehingga dapat
memberikan kesejahteraan bagi dirinya (Djumhur, dalam Annisah, 1990).
Proses tersebut secara umum dipandang sebagai proses pendidikan.
Pendidikan dapat menghasilkan manusia yang dapat berpikir objektif, ilmiali dan
terbuka. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin banyak pula pengalaman terarah yang dia peroleh (Annisah, 1990).
Keadaan ini akan mempengarahi cara berpikir seseorang dalam bersikap terhadap
suatu masalah. Kurangnya pengertian dan pemahaman terhadap sesuatu hal dapat
menimbulkan kecemasan. Pendidikan yang memadai akan memudahkan
seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang menopause.
Pemahaman yang baik tentang seluk beluk menopause akan menunjang kesiapan
seorang wamta dalam mengliadapi menopause. Hal ini sesuai dengan penelitian
Bendig yang dikumpulkan Gauntry, dkk (dalam, Anisah, 1990) yaitu bahwa
pendidikan tinggi mempunyai korelasi yang negatif dengan taraf kecemasan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang cenderung kurang cemasmenghadapi suatu masalah.
24
Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa banyak faktor yang
mempengarahi kecemasan pada menopause seperti kaitannya dengan kehidupan
masa tua, peran istri, dalam rumah tangga, kehidupan seksual, kondisi mental,
pekerjaan serta pendidikan yang merapakan indikator-indikator yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
5. Menopause
a. Pengertian Menopause
Menopause berasal dari kata menes, artinya bulan, dan pausis artinya
akhir, Moersadik (dalam Dewi, 1999). Menopause berarti berhentinya siklus haid
atau menstraasi kehidupan seorang wanita selama 12 bulan, yang berlangsung
selama usia 40-65 tahun (Samtl,1988). Menopause diawali dengan tanda-tanda
penurunan produksi perangsang estrogen, Rollins (dalam Dewi, 1999), penurunan
produksi perangsang folikel (follicle stimulating hormone) dan hormon luteum
(luteinizing hormone) yang berakibat pada ketidakteraturan produksi sel telur
sehingga proses siklus haid tak beraturan dan akhirnya berhenti sama sekali
(Mckinlay, dkk dalam Dewi (1999).
Definisi menopause menurut WHO (dalam Primana, 1993) adalah
keadaan seorang wanita berhenti menstraasi secara permanen, akibat berhentinya
aktivitas ovarium dalam menghasilkan estrogen. Selanjutnya Martowijaya (1989)
menyebutkan menopause adalali berhentinya menstraasi, dan akan terjadi pada
setiap wanita. Menurut Darmasetiawan (1991) menopause adalah bila menstraasi
sudah berhenti sama sekali selama 1-2 tahun, dan saat perdarahan uterus berakhir.
25
Menopause seperti halnya pubertas dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa
yang berarti bagi kehidupan wanita. Menopause ditandai dengan adanya
perubahan dari faktor-faktor fisik (biologis), psikis, sosial, maupun seksual.
Menopause merapakan suatu fase dalam kehidupan wanita yang ditandai
dengan berhentinya siklus menstraasi. Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti
dialami oleh setiap orang terjadi pula kemunduran fungsi organ-organ tubuh
termasuk salah satu organ reproduksi wanita yaitu ovarium (dalam Aristianti,
2000).
Menurat Kartono (1986) menopause adalali fase alami dalam kehidupan
setiap wanita dan menandai akhir dari masa subur. Seperti awal masa puber,
menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan honnon estrogen.
Shearman & Clayton, dkk (dalam Wibowo, 1987) mengemukakan
bahwa menarche yang awal akan diikuti oleh menopause yang lambat, sebaliknya
menarche yang lambat akan diikiuti oleh menopause yang cepat. Dalam dekade
terakhir ini menarche terjadi pada usia muda, karena lebih baiknya nutrisi dan
kesehatan.
Di dalam penelitian Aristianti tahun 2000, pengertian menopause sendiri
terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :
a. Physiologic Menopause yaitu menopause alami yang terjadi karena proses
penuaan (Judd, 1980 dalam Aristianti, 2000).
b. Artificial menopause, yaitu menopause yang terjadi karena proses
pegangkatan indung telur atau efek radiotherapy (Judd, 1980 ; Sastrawinata,
1987 ; Coope, 1984 dalam Aristiani, 2000)
26
c. Menopause Premature yaitu menopause yang terjadi pada wanita dibawah 40
tahun dengan simtom-simtom seperti menopause biasa (Hutton, 1984 dan
Sastrawinata, 1987 dalam Aristiani, 2000).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menopause merapakan
keadaan seorang wanita berhenti menstraasi secara permanen, akibat berhentinya
aktivitas ovarium dalam menghasilkan estrogen selain itu menopause yang terjadi
karena proses pengangakatan indung telur ataupun menopause dini.
b. Proses Terjadinya Menopause
Terjadinya menopause berhubungan erat dengan menstraasi. Menurut
Rachman (1996) menstraasi adalah perdarahan dari rahim yang keluar melalui
vagina 5-7 hari, terjadi setiap 22-35 hari. Hormon yang merangsang menimbulkan
menstraasi adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
(LH), hormon prolaktin dari otak, dan estrogen serta progesteron dari sel telur
yang dalam keseimbangannya menyebabkan endometrium (selaput lendir rahim)
tumbuh. Kelainan menstraasi pada pramenopause menurut Prawirohardjo (1999)
mempunyai lima macam sifat yaitu siklus yang panjang (oligomenorea\ siklus
yang pendek (polimenorea), darah yang sedikit (hipomenorea), darali yang
banyak (hipermenorea), dan perdarahan yang tidak normal diantara 2 siklus
(metrorargia).
Selanjutnya Mackenzie (dalam Indati, 1993), menyatakan bahwa setiap
bayi wanita yang baru lahir dilengkapi dengan berjuta-juta telur yang belum
matang di dalam rahim, dan telur ini akan masuk beberapa saat setelah haid
27
pertama, demikian seterasnya sampai satu dua tahun sebelum menopause.
Menjelang menopause persediaan telur habis dan ini merupakan salah satu faktor
pencetus menopause. Matangnya telur-telur sejak masa pubertas sampai
menopause diatiir oleh suatu jaringan pengendalian hormon yang disebut
hypothalamus dan hipofisis. Hipothalamus sering dianggap sebagai otak emosional
atau sebagai konduktor sistem endokrin. Pengendalian ini dapat menghentikan
sistem honnon jika tiba-tiba seseorang mengalami stress atau mengalami kejutan,
seperti misalnya suatu kecelakaan atau kematian keluarga terdekat, hipotalamus
dapat memerintah hormon untuk berhenti sementara waktu. Hal inilah yang
menyebabkan bila seseorang sedang mengalami stress siklus haidnya mundur.
Selanjutnya hipofisis adalali suatu kelenjar yang memang hanya memproduksi
hormon, perantara kimiawi yang berkeliling dari suatu tempat ke tempat lainnya
dalam tubuh memberitahukan bagian-bagian lain untuk menjalankan semacam
tugas. Hipofisis ini memproduksi sejumlah besar hormon, salah satunya adalah
hormon yang membuat seorang manusia menjadi tumbuli dan berkembang, selain
itu hipofisis juga mengendalikan indung telur atau ovarium.
Indung telur selain menyimpan telur-telur yang belum matang juga
memproduksi dua lionnon yaitu hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon
ini bertugas pada sejumlah bagian tubuh salah satunya adalah jaringan payudara,
oleh karena pada suatu saat diantara masa haid payudara akan terasa lembut atau
kencang, atau mungkin payudara akan berubah ukuran pada saat siklus haid,
diantara kelenjar tersebut, hipofisis dan indung telurlali yang memutuskan kapan
masa haid seseorang.
28
Bersamaan dengan bertambahnya usia seorang wanita, sisa-sisa folikel
sel telur yang berada di indung telur akan menghilang, kejadian ini tidak akan
sama pada setiap wanita dan akan terjadi diantara usia 45-55 tahun, itupun tidak
terjadi secara mendadak tetapi akan berlangsung secara bertahap yaitu dari masa
aktifmenjadi tidak aktif lagi ketika wanita mulai memasuki usia menopause.
Mengenai terjadinya menopause ini Sheldon & Cherry (1999)
menyebutkan bahwa mula-mula estrogen hanya menghalangi ovulasi atau
pelepasan telur tetap menstraasi masih tetap berlangsung, namun makin lama haid
menjadi jarang dan akhirnya berhenti. Tetapi berhentinya haid bukan berarti sudah
tidak ada estrogen sama sekali, walaupun haid sudah berhenti indung telur masih
tetap memproduksi estrogen. Berhentinya haid sebenamya adalah indung telur itu
sendiri sehingga kurang bereaksi terhadap hormon estrogen.
Menopause juga dapat terjadi secara alamiah atau akibat operasi
pengangkatan uteras (histerektomi) dan penyinaran. Menopause dini terjadi pada
usia 44 tahun, hal ini disebabkan karena faktor herediter, gangguan gizi berat,
penyakit menaliun, penyakit yang merasak jaringan kedua ovarimn. Sedang
menopause terlambat terjadi di atas usia 52 tahun, karena faktor konstitusional,
dan tumor ovarium (Prawirohardjo, 1999).
Berdasar uraian diatas proses terjadinya menopause adalah habisnya
folikel (sel telur) pada indung telur (ovarium) wanita. Meskipun pada tiap-tiap
folikel yang mengalami ovulasi (pelepasan telur dari indung telur). Tak
terbentuknya folikel dapat terjadi secara lembat atau tiba-tiba, dimana makin
sedikit folikel yang berkembang makin sedikit pula hormon estrogen yang
29
dibentuk. Dengan demikian ovulasi dan siklus haid menjadi tidak teratur, karena
ovulasi dan siklus haid dipengaruhi oleh hormon estrogen. Selain itu jaringan pada
vulva dan vagina kekuatannya menurun. Keadaan seperti ini terjadi pada organ
atau jaringan tubuh lainnya yang dipengaruhi hormon estrogen.
c. Gejala Menopause
Sebagian besar gejala yang umum pada menopause adalali hot flushes,
yang mempengaruhi 75 hingga 80% wanita menopause (Bates, 1981 ; Erick,
1981). Menurut Hutton (1984), gejala menopause juga tergantung pada kadar
hormon estrogen yang ada pada diri seseorang, sehingga bisa berlangsung
sebentar dan bisa pula menetap pada seseorang. Secara khusus hotflushes muncul
tiba-tiba seperti terasa panas pada seluruh bagian atas tubuh misalnya pada muka
nampak kemerah-merahan, banyak keringat dan pusing-pusing. Pada sebagian
wanita hot flushes terjadi satu kali seminggu atau kurang tetapi pada sebagian
besar yang lain mendapatkannya hampir setiap waktu. Hot flushes bisa berakhir
15 menit atau lebih pada sebagian besar kasus yang berat (dialami oleh kurang
dari 10 % wanita), dan ini biasanya terjadi ketika sedang tidur.
Mohammad (1971), menyatakan bahwa gejala yang paling utama adalah
haid mulai tidak teratur dan akhirnya akan berhenti sama sekali. Sejalan dengan
peryataan Suherman (19%) bahwa gangguan haid (haid tidak teratur dan darali
haid sedikit) saat perimenopause yang kemudian diikuti keluhan vasomotor hot
flushes dan hiperhidrosis teratama malam hari saat menopause, merupakan
keluhan umum. Hasil studi longitudinal dengan follow-up di Amerika dan Inggris,
30
menyatakan baliwa 10-25 % wanita mengalami hot flushes sebelum mereka
mengalami menopause. Menurut The Massachusetts Women's Health Study,
insidens keluhan ini meningkat dari 10 % pada perimenopause menjadi 50%
segera setelah haid berhenti, dan 4 tahun setelah menopause keluhan menuran
sampai sekitar 20 %.
Menurat Soejonoes (1990) bahwa 85 % wanita yang akan mengalami
menopause merasakan gejala-gejala seperti rasa berdebar-debar, berkeringat pada
waktu malam, rasa panas pada wajah (hot-flushes), sakit kepala, rasa semutan
pada tangan dan kaki, nyeri pada tulang dan otot. Gejala-gejala ini biasanya
diikuti dengan gejala psikologis seperti rasa takut, tegang, depresi, lekas marah,
mudah tersinggung, gugup dan perasaan kurang mantap.
Hanafiah (1991) mengemukakan sindroma klimakterium berkaitan erat
dengan riga komponai, yaitu menurannya aktivitas ovarium ditandai dengan
berkurangnya estrogen, faktor psikis, dan faktor sosio budaya. Kelulian-keluhan
tersebut terdiri:
a. gangguan vasomotor mengakibatkan estrogen berpengarah pada sistem
parasimpatik, sehingga kekurangan estrogen menyebabkan reaksi
vasomotoria berupa gejolak panas, keringat malam, pusing dan jantung
berdebar.
b. gangguan psikis antara lain : mudah tersinggung, cemas, gelisali, depresi,
nyeri kepala, cepat lelah,merasa takut, menuran libido.
31
c. perubalian alat urogenital, menurunnya estrogen, uterus kmengecil, jaringan
endometrium menjadi atrofi sehingga tidak haid lagi, epitel dinding vagina
kering karena produksi lendir berkurang.
d. perubahan alat non genital, rambut jadi tipis, mudah rontok, payudara
mengecil, kulit kering dan keriput.
Gejala psikologis wanita menopause adalali kecemasan, sering terjadi
depresi, reaksi takut, amarah, perasaan rendah diri, merasa tidak berguna, merasa
di ambang kematian, serta reaksi emosional (Maramis, 1998). Perasaan lainnya
yang dialami oleh wanita masa menopause adalali perasaan "menjadi tua" atau
"waktunya sudah lewat" karena sudah tidak dapat menurunkan lagi. Hal ini
menyentuh perasaan wanita, karena memang merapakan pengertian umum bahwa
wanita itu adalah manusia yang cantik dan menarik. Datangnya menopause,
ungkapan tersebut hanya berlaku pada wanita muda saja, dan berlaku predikat
"tua" bagi wanita berarti haras melepaskan diri dari perasaan cantik dan menarik.
Padahal wanita menyadari bahwa soal penampilan atau kecantikan adalah hal
yang sangat penting, cukup penting untuk kesuksesan pergaulan di masyarakat
maupun di dunia pekerjaan.
Kelulian-keluhan diatas bervariasi pada setiap wanita, tergantung pada
penunman aktivitas ovarium yang berakibat memuamnya hormon estrogen, faktor
psikis, faktor sosio budaya dan faktor kejiwaan dari wanita tersebut.
32
d. Periode Menopause
Batasan usia wanita menopause bervariasi, antara 45-55 tahun dengan
usia rata-rata 51 tahun (Hanafiah, 1999). Walaupun demikian ada juga wanita
yang sampaiberasia 55 th masih aktif datangbulan sehingga tidak aneh kalau ada
orang yang binggung menentukan keidakteraturan menstraasinya pada uisa 40 th
itu akibat adanya kehamilan atau memang karena proses menopause sudah mulai
berjalan (Adisusilo, 1985).
Menurat Speroffdkk, (dalam Suhennan,1996) rata-rata usia menopause
antara 50-52 tahun, sedangkan dari Massachusetts Women's Health Study yang
mencakup 2,570 wanita, usia menopause antara 48-55 tahun dengan media age
51,3 th. Dari studi retrospektifdan crosssectionaldiketahui baliwa umur rata-rata
wanita memasuki menopause adalah : pada wanita Eropa (ras kaukasus) umur
47,49-50,2 th; padawanita ras Negro 49,31 th; pada wanita ras Melanesia 47,3 th;
pada wanita ras Asia 44 th (Yatim,2001).
Setiap negara mempunyai rata-rata usia menopause yang berbeda. Di
negara maju, menopause cenderung terjadi pada usia lebih tua karena taraf sosio
ekonomi, pendidikan, gizi dan kesehatan yang lebih baik dibanding negara yang
sedang berkembang.
B. Informasi Tentang Menopause
1. Pengertian
Proses menuayangdialami wanita merapakan bagian dariprosesalamiah
dalam kehidupan yang tidak mungkin dapat dihindari. Sebagian wanita
33
beranggapan, menjadi tua merapakan sesuatu yangmenakutkan sehingga berbagai
upaya dilakukan untuk menghambat proses ini. Proses menua ini dapat
menimbulkan berbagai permasalahan yang barkaitan dengan proses degeneratif
fungsi-fungsi tubuh. (Dewiyanti, 2003).
Kesehatan reproduksi menjadi masalah yang cukup serius bagi setiap
wanita, karena sejumlah wanita tidak mengetahui bagaimana bekerjanya alat
reproduksi dalam tubuh atau perubahan-perabahan yang akan terjadi ketika
seorang wanita mengalami menopause.
Ketidaktahuan wanita mengenai kondisi tubuhnya dapat membawa
dampak pada kondisi kesehatannya, oleh karena itu maka dirasa perlu untuk
memberi informasi tentang menopause secara benar Pengetahuan mengenai
menopause diberikan padawanita yang akan menghadapi menopause dikarenakan
pada saat inilah wanita akan mengalami berbagai gejala atau gangguan pada
tubuhnya, sehingga dengan diberikannya pengetahuan tentang menopause ini
mereka akan mengetahui tentang apa yang terjadi pada dirinya.
2. Kegunaan Informasi Tentang Menopause
Menopause banyak persamaannya dengan kehamilan, keduanya
merapakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang wanita. Peristiwa itu
berlangsung ketika terjadi interaksi perubahan honnonal yang mendasar dengan
peristiwa emosional yangmengikuti perabahan sosial yangpenting dalam peranan
dan straktur kehidupan wanita (Bromwich, 1991). Semasa wanita mengalami
menopause, beberapa masalah tertentu sangat berarti bagi kebanyakan wanita dan
34
dapat membuat mereka lebih cemas. Banyak wanita yang mengalami mereka
sangat kesepian dan tidak mempunyai teman untuk diajak berbicara atau dapat
dimintai nasihat. Rasa cemas mereka juga banyak dicampuri oleh kenyataan
bahwa terdapat banyak mitos tentang menopause (Bromwich, 1991).
Perasaan yang tidak menyenangkan yang terjadi akibat menopause akan
menimbulkan perasaan cemas dan takut, oleh karena itu dalam menghadapi
menopause para wanita perlu disiapkan secara psikologis (Rachman, dalam
Pakasi, 2000). Hal ini sejalan dengan peryataan (Rini dalam Indrianingsih, 1993)
agar para wanita menimba pengetahuan sebanyak mungkin tentang menopause
sebagai upaya bersiap diri mengliadapi menopause.
Penringnya informasi tentang menopause yang jelas dan tepat, setidaknya
akan mengurangi anggapan negatif tentang menopause yang dapat menimbulkan
kecemasan. Informasi yang benar akan membawa para wanita pada suatu perilaku
rasional dan lebih siap menghadapi menopause dengan tenang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman yang benar
mengenai menopause akan mengurangi anggapan negatif yang dapat
menimbulkan kecemasan. Infonnasi yang benar tentang menopause akan
membuat para wanita siap menghadapi menopause.
3. Sumber Informasi Tentang Menopause
Mackenzie (1986) menyatakan pihak-pihak yang dianggap paling tepat
untuk menyampaikan infonnasi tentang menopause adalah dokter, sebab
dokterlah yang dianggap mampu memberikan penjelasan mengenai perubahan
35
yang akan dirasakan akibat menopause dengan cara memberikan dukungan dan
afeksi secara teras-menerus, serta dapat menyediakan dirinya sebagai pihak yang
aman untuk berdiskusi. Selain itu pihak-pihak lain yang dapat memberi informasi
tentunya ibu, saudara, dan sahabat yang mungkin telah mengalami menopause,
tetapi masih banyak wanita menganggap menopause sebagai suatu objek yang
apabila dibicarakan haras dengan suara-suara yang bisik-bisik, mungkin karena
masih sungkan, malu, dan takut untuk membicarakan secara terbuka. Alasan yang
sama pentingnya yang menyebabkan persoalan menopause tidak dibicarakan
secara terbuka, karena kecemasan implikasi proses menua itu sendiri, wanita
dalam masyarakat takut menjadi tua karena mengliadapi citra diri yang telah uzur
(Mackenzie, 1986).
Menurut Samil (2002) di Indonesia sebenarnya telah memiliki fasilitas
yang dapat digunakan dalam upaya melakukan penanganan pada wanita
menopause, diantaranya ; puskesmas (dokter umum & bidan), rumah sakit
(spesialis obstetri - ginekologi ), klinik menopause / klinik pribadi (spesialis
obstetri - ginekologi), tetapi sangat disayangkan para wanita kurang dapat
memanfaatkan fasilitas yang telah ada.
Kesimpulan dari uraian diatas adalah dokter atau instansi kesehatan yang
paling diharapkan dapat memberikan informasi yang benar tentang menopause.
Akan tetapi, masalah tentang menopause itu sendiri kurang dibicarakan secara
terbuka sehinggabanyak wanita tidak taliu dimanamencari infonnasiyang tepat.
36
4. Materi dan Metode Informasi Tentang Menopause
Menurut Nugraha (2002) sekarang ini banyak sekali klinik-klinik yang
memberikan andilnya berapa sumbangan pemikiran mengenai masalah
menopause. Upaya tersebut berwujud tentang kesiapan menghadapi perubahan-
perubahan fisik maupun kejiwaan pada masa klimakterium, yaitu;
1. menyadari bahwa klimakterium merupakan hal yang sifatnya alamiah dimana
semua wanita akan melaluinya. Secara umum melalui wawancara yang efektif
dan pendidikan tentang masa klimakterium diharapkan para wanita akan lebih
tabali mengliadapinya.
2. perlunya bantuan keluarga (teratama suami dan anak-anak) untuk
mendampingi dan memberi dukungan saat sang istri memasuki masa
klimakterium.
3. perlunya pengaturan diet makanan sehari-hari yang rendah lemak, tinggi serat,
vitamin C dan kalsium.
4. olah raga dan pengobatan
Menurat Samil dan Affandi (2002) pemerintah dalam hal ini juga telah
melakukan beberapa upaya dalam rangka melakukan penanganan pada wanita
menopause, dengan cara antara lain ;
1. melakukan kerjasama antara Departemen Kesehatan dan Perkumpulan
Menopause Indonesia.
2. melakukan program pembeian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
3. melakukan pelatihan kepada dokter-dokter umum
37
4. melakukan pelatihan kepada bidan-bidan
5. membuat protokolpenangananwanitamenopause di Indonesia
Selanjutnya PPKW (pengayom wanita perkumpulan penyantun
kesejahteraan wanita) sebagai organisasi menyusun program kerja. Dalam hal ini
bentukpelayanan kegiatan bersifat promotif, preventifdan kuratif.
1. Program Promotif
Kegiatan promotif ini ditujukan pada wamta usia klimakterium dalam
bentuk penyuluhan dengan materi fisiologis klimakterium dan proses geriatrik.
Juga tercakup kegiatan penyuluhan gizi danlatihan jasmani, sehingga diharapkan
wanita menopause terbiasa dengan polahidup yang sehat (Darmasetiawan, 1991).
Sejalan dengan Sumosardjuno (dalam Endah, 1999) olah raga yang teratur dapat
mencegah tulang keropos dan tidak mudah patah. Olali raga ringan, jalan pagi,
aktifitas fisik yang cukup dan teratur akan merangsang terbentuknya hormon seks
pada wanita (estrogen), yang berfungsi meningkatkan akumulasi kalsium tulang.
Wanita menopause juga haras memperhatikan berat badan agar tetap nonnal,
berhenti merokok, mengendalikan konsumsi alkohol, berjemur di sinar matahari
pagi untuk mendapatkan suplai vitamin D.
Menurat Setiati (dalam Endah,1999) bahwa untuk menyerap kalsium
dengan baik dibutuhkan vitamin D, ini bisa didapat melalui pancaran sinar
matahari pagi,makanan suplemen kalsium, makanan danminuman tainyang kaya
vitamin D seperti susu. Selain kalsium dapat juga diperoleh melalui makanan
seperti ; ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dll. Selanjutnya dikatakan
Bromwich (1991) bahwa menghindari makanan berlemak tinggi sangat
38
dianjurkan, banyak mengkonsumsi buali dan sayur sangat menolong, seperti
buwortel yang mengandung banyak vitamin D3 atau kalsium pada susu rendah
lemak, buah pir kuning satu buali sebelum tidur memberikan manfaat pada
kekurangan kalsium dan kalium akibat penurunan honuon estrogen dan
progesteron tersebut.
2. Program Preventif
Ditujukan pada wanita yang cenderung mengalami osteoporosis dengan
kriteria mengalami menopause dini (menopause prekoks), kebiasaan diet rendah
kalsium, tinggi alkohol, perokok aktif, gaya hidup dengan aktifitas yang ringan
(sedentary life), penyakit gangguan metabolisme mineral, penyakit chushing,
pengguna obat steroid jangka panjang (Darmasetiawan, 1991).
3. Program Kuratif / Rehabilitatif
Program ini melakukan pelayanan dengan pemberian estrogen yang
dapat mencegah hilangnya masa tulang, penyakit jantung koroner pada
pascamenopause. Disini estrogen diberikan sebelum timbuhiya keluhan atau
terjadinya patah tulang. Telah terbukti baliwa pemberian estrogen dapat mencegah
patah tulang hingga 50 %pada wanita yang telah menopause sebelum usia 40 th
(Baziad dkk, 2000). Menurut Hanafiah (1999) terapi pengganti lionnon atau
hormone replacement therapy (HRT), dapat meningkatkan usia harapan hidup
berkurangnya morbiditas klimakterium, meningkatkan kualitas hidup wanita
menopause dan dapat mengurangi anggaran biaya pelayanan kesehatan.
Pemeriksaan penunjang lainnya juga perlu dilakukan seperti ;
pemeriksaan laboratorium, cultur dari lendir vagina dan vulva, pemeriksaan
39
sitologi (pap test), test schiller, koloskopi, biopsi, radiologi, ultrasonogram, CT
scan, pemeriksaan hormon dengan radio immuno assay (R1A), pemeriksaan
berkala atau general check up (Yudomustopo dalam Triana, 2002). Selanjutnya
dikatakan Alex (dalam Endah,1999), setiap wanita perlu melakukan program
kuratif yaitu pemeriksaan ratin dan menyelurah sebelum, pada saat, ataupun
sesudah menopause.
Menurut Hasan (1996) untuk mengatasi gangguan psikologis pada
manopause adalah dengan mempersiapkan diri kearah penyesuaian diri pribadi
antara lain: dengan menerima perabahan fisik tubuh, dapat mengakui bahwa tubuh
tidak berfimgsi wajar seperti dulu, membiasakan hidup sehat dan memiliki fisik
yang sehat, kesanggupan mengliadapi situasi dengan wajar, sense ofhumor yaitu
keinampuan untuk menangkap makna lucu dari suatu kejadian
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha-usaha untuk
membantu para wanita dalam memberikan infonnasi tentang menopause adalali
dengan cara promotif, preventif, dan kuratif.
B. Hubungan Informasi Tentang Menopause
DenganKecemasan Menghadapi Menopause
Kecemasan merapakan suatu pengalaman emosional yang dirasakan
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan yang terjadi akibat adanya rasa
khawatir akan ketidakmampuannya menyelesaikan masalah akibat suatu peristiwa
yang terjadi dan menimbulkan ancaman. Menurat Jerslid (dalam
Pramadyani,2000) kecemasan dikatakan normal bila individu menyadari konflik
40
yang menyebabkan ia menjadi cemas, sebaiknya neurotik bila ia tidak menyadari
mengapa ia cemas.
Kecemasan yang terjadi akan muncul dalam bentuk reaksi fisiologis dan
psikologis. Pada meopause itu sendiri sering ditandai dengan gejala fisik seperti
misalnya kepala sering pusing tanpa sebab, keringat banyak keluar pada malam
hari, badan terasa pegal, juga terjadi penurunan elastisitas pada kulit, wajah dan
payudara, vagina, rambut mulai putih, suara parau dan timbul bintik-bintik
kecoklatan pada kulit. Gejala psikis yang sering menyertai datangnya menopause
adalah wanita menjadi uring-uringan, mudah marali, merasa tidak berguna lagi,
merasa sepi dan lain sebagainya (dalam Indati,1991)
Menurat Hawaii (1996) menopause sebagai salah satu proses reproduksi
manusiamerupakan bagianalamiah yangtidak dapat dihindari. Menopause adalah
suatu babak bara kehidupan seksual wanita, dimana siklus menstraasi berhenti.
Bagi seorang wanita dengan berhentinya menstraasi ini berarti berhentinya fungsi
reproduksi, karena fungsi reproduksi sudah berakhir, dengan sendirinya alat-alat
seksual mengalami perubalian, dan ini menyebabkan wanita mengalami stress,
ketegangan, kecemasan atau depresi mental dengan adanya perabahan-perubahan
tersebut, sehingga menimbulkan pikiran yang bukan-bukan bahwa fungsinya
sebagai wanita telah berakhir.
Mackenzie (1986) menyatakan terjadinya menopause dapat
menyebabkan wanita menjadi bingung dengan perabahan yang terjadi pada
tubuhnya, mereka juga tidak tahu bagaimana haras bersikap. Paat (1989)
menyatakan wanita yang mengalami masalah menopause seringkali berasaha
41
mengatasinya dengan obat-obatan, baik atas saran dokter ataupun inisiatif sendiri.
Obat penenang , obat tidur dan anti depresi atau anti cemas merapakan yang
paling sering digunakan, disamping honnon estrogen, yang kesemuanya hanya
boleh digunakan dengan amat selektif, hati-hati dan dengan pengawasan.
Baziad (2001) menyatakan menopause sebagai peristiwa alamiah sering
mendapat respon negatifdari wanita dikarenakan sering adanya bermacam-macam
kelulian fisik yang menyertai, juga dikarenakan kurang adanya kesiapan
psikologis untuk menghadapinya. Salah satu penyebab ketidaksiapan secara
psikologis, terjadi karena tidak adanya informasi yang akurat tentang menopause.
Infonnasi mengenai menopause sangat diperlukan seorang wanita.
Karena bagi sebagian wanita yang takut akan datangnya menopause akan
membuat mereka merasa tidak menarik, kesepian, tidak berguna, tidak berdaya
karena tidak subur atau muda lagi. Bagi sebagian wanita lainnya, datangnya
menopause akan membuat wanita mempunyai kesempatan baru dalam hidup
secara fisik, emosi, seksual dan spirit karena wanita tersebut terlepas dari
kewajiban dan melahirkan. Tidak sedikit wanita yang memasuki usia 40 tahun
dipenuhi kecemasan akan datangnya menopause. Karena pada kenyataannya
menopause akan membawa perubalian yang sangat besar dalam diri seorang
wanita, hal ini dipengarahi oleh fungsi organ-organ reproduksi yang mulai
menuran.
Menurat Reitz (1993) jika seorang wanita lebih banyak mengetahui
mengenai tubuh dan fungsi alamiahnya maka akan lebih sedikit wanita yang takut
mengliadapi masa menopause. Sedangkan wanita yang tidak mengetahui dan tidak
42
mengerti itulah yang menyebabkan timbuhiya rasa takut. Didukung oleh pendapat
Samil (1975) yang mengatakan bahwa wanita yang kurang memiliki pengertian
tentang menopause cenderung diliputi perasaan cemas dan takut ketika
menghadapi menopause.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan baliwa adanya pemahaman dan
infonnasi yang benar mengenai menopause akan mampu membantu meniadakan
anggapan negatif dan kekhawatiran mengenai menopause yang dapat
menimbulkan kecemasan.
C. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis akan mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
Ada hubungan negatif antara informasi tentang menopause dengan
kecemasan menghadapi menopause. Semakin tinggi informasi tentang menopause
yang diperoleh maka semakin rendah kecemasannya, demikian pula sebaliknya
semakin rendah informasi yang diperoleh semakin tinggi kecemasannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ldenrifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Tergantung :Kecemasan Menghadapi Menopause
2. Variabel Bebas : Informasi Tentang Menopause
B. Definisi Operasionai
1. Kecemasan Menghadapi Menopause
Variabel tergantung dalam penelitian ini kecemasan mengliadapi
menopause adalah kecemasan yang ditinjau dari segi mentalitasnya dalam
menghadapi menopause. Cara mengukur kecemasan menghadapi menopause
adalah dengan menggunakan skala yang dikaitkan dengan faktor-faktor
kecemasan mengliadapi menopause, yaitu usia senja dan kehidupan tua,
berakhirnya peran istri bagi suami dan peran ibu bagi anak-anaknya, hilangnya
daya tarik seksual dan penurunan aktivitas seksual, gangguan kejiwaan, status
kerja, dan tingkat pendidikan. Variabel ini diukur dengan skala kecemasan
menghadapi menopause. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti
semakin tinggi kecemasannya dalam menghadapi menopause dan sebaliknya
semakin rendali skor yang diperoleh semakin rendali kecemasannya dalam
menghadapi menopause.
43
44
2. Informasi Tentang Menopause
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah informasi menopause, yaitu
informasi mengenai seluk beluk menopause yang berkaitan dengan proses dan
siklus menopause, cara memelihara, serta berbagai perabahan fisik, psikis, dan
sumber informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala informasi
tentang menopause. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin
tinggi informasi yang diperoleh sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh
berarti semakin rendah informasi tentang menopause yang diterirna.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawati, perawat
dan pasien yang datang di bagian klinik kebidanan Badan Rumali Sakit Umum
Daerah Kabupeten Batang. Adapun ciri-ciri subjek penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Usia, penelitian mi menggunakan subjek yang berasia 40-60 th dan
diperkirakan pada usia tersebut akan mengliadapi menopause.
2. Status Pernikahan, dalam penelitian ini digunakan subjek yang sudah menikah
dan masih bersuami, dengan kata lain bukan janda.
3. Pemilikan Anak, penelitian ini menggunakan subjek yang memiliki anak.
4. Status Kerja, adalali kondisi yang menyatakan keadaan subjek yang bekerja
secara resmi dan memperoleh upah pada suatu instansi tertentu baik di ramah
maupun di luar ramah subjek, penelitian ini menggunakan subjek yang
bekerja.
45
5. Kondisi Menopause, adalali keadaan subjek yang dibedakan antara subjek
yang sudah memasuki menopause dan subjek yang masih mengalami
menstraasi. Dalam hal ini digunakan subjek yang masih mengalami
menstraasi.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode skala sebagai metode pengumpulan
data untuk mengungkapkan kecemasan menghadapi menopause dan informasi
tentang menopause. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala psikologi.
Alasan digunakannya skala psikologi sebagai alat ukur adalah :
1. Data yang diungkap oleh skala psikologi berupa konstrak atau konsep
psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu.
2. Pertanyaan sebagai stimulus tertuju pada indikator perilaku guna memancing
jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak
disadari olehresponden yang bersangkutan.
3. Responden terhadap skala psikologi, meskipun memahami isi pertanyaannya,
biasanya tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa
yangsesungguhnya diungkap dalam peryataan tersebut.
4. Respon terhadap skala psikologi diberi skor melewati proses penscalaan
(scalling).
5. Satu skala psikologi hanya diperantukkan untuk mengungkap suatu atribut
tunggal.
46
6. Hasil ukur skala psikologi haras teruji relliabilitasnya secara psikometris
dikarenakan relevansi isi dan konteks kalimat yang digunakan sebagai
stimulus pada skala psikologi lebih terbuka terhadap error.
7. Validitas skala psikologi lebih ditentukan oleh kejelasan konsep psikologis
yang hendak diukur dan operasionalisasinya(Azwar, 1997).
Dalam hal ini, meskipun subjek yang diukur memahami pemyataan
namun tidak memahami arah jawaban yang dikehendaki oleh pemyataan yang
diajukan. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban " benar " atau
"salah". Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan
sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan
berbeda pula.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala informasi tentang
menopause dan skala kecemasan menghadapi menopause.
1. Skala Kecemasan Menghadapi Menopause
Skala kecemasan yang digunakandalampenelitian ini adalah skala kecemasan
menghadapi menopause yang dimodifikasi dari penelitian yang disusun oleh
Indrianingsih (1997). Variabel kecemasan diukur berdasarkan jumlah skor
yangdiperoleh individu atas respon yang diberikan terhadap skala kecemasan.
Skala disusun berdasarkan empat alternatif jawaban. Alternatif jawaban
tengah sengaja dihilangkan untuk menghilangkan tendensi sentral. Alternatif
jawaban yang disediakan adalali sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju
(TS), sangat idak setuju (STS).
47
Skala kecemasan mengliadapi menopause ini disusun berdasarkan aspek-
aspek kecemasan menghadapi menopause, meliputi;
a. Menopause dikaitkan dengan usia senja dan kehidupan tua.
b. Menopause dikaitkan dengan berakhimya peran istri bagi suami dan peran ibu
bagi anak-anaknya.
c. Menopause dikaitkan dengan hilangnya daya tarik seksual dan penurunan
aktivitas seksual.
d. Menopause dikaitkan dengan gangguan kejiwaan.
e. Menopause dikaitkan dengan status kerja.
f. Menopause dikaitkan dengan tingkat pendidikan.
Jumlah butir dari skala ini adalah 50 yang terdiri 26 butir favorable
(mendukung) dan ada 24 butir yang unfavorable (tidak mendukung). Nilai
bergerak dari I sampai 4. Sangat setuju bemilai 4, setuju bemilai 3, tidak setuju
bemilai 2 dan sangat tidak setuju bemilai 1 untuk yang favorable. Sebaliknya
untuk butir yang unfavorable sangat setuju bemilai 1, setuju bemilai 2, tidak
setuju bemilai 3, dan sangat tidak setuju bemilai 4. penyebaran butir skala
kecemasan menghadapi menopause dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1
Distribusi Butir Skala Kecemasan Mengliadapi Menopause Sebelum Up Coba
48
No Aspek Butir Favorabel Butir Unfavorable
Nomor Butir Jumlali Nomor Butir Jumlali1. Menopause dikaitkan
dengan usia senja dankehidupan tua
1,2,3,4,5 5 27,28,29,30,
31
5
2. Menopause dikaitkan
dengan berakhimya peranistri bagi suami dan peranibu bagi anak-anaknya
6,7,8,9,10 5 32,33,34,35,
36
5
1
3. Menopause dikaitkandengan hilangnya dayatarik seksual dan
penurunan aktivitas seksual
11,12,13,14,
15
5 37,38,39,40,
41
5
4. Menopause dikaitkan
dengan gangguan kejiwaan16,17,18,19 4 42,43,44 3
5. Menopause dikaitkandengan status kerja
20,21,22 3 45,46,47 3
6. Menopause dikaitkandengan tingkat pendidikan
23,24,25,26 4 48,49,50 3
Total 26 24
2. Skala Informasi Tentang Menopause
Skala yang digunakan disusun sendiri oleh penulis dengan model skala Likert,
yaitu bentuk pilihan dengan empat alternatifjawaban (Azwar,1997). Alternatif
jawaban tengali yang biasanya diramuskan dalam pilihan ragu-ragu atau netral
sengaja dilulangkan untuk menghindari tendensi sentral. Alteniatif yang
disediakan adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak
setuju (STS).
49
Aspek- aspek objek dalam skala meliputi aspek pengetahuan tentang
menopause dan aspek sumber infonnasi menopause yang diperoleh. Aspek
pengetahuan dan sumber informasi tersusun 50 butirpemyataan, yang terdiri dari
25 butirmemuat aspek pengetahuan dan25 butir memuat aspek sumber informasi.
Skala disusun dengan dua macam unsur yaitu yang mendukung (favorable) dan
pemyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Ada 28 butirfavorable dan 22
butir yang unfavorable.
Nilai bergerak dari 1 sampai 4, sangat setuju bemilai 4, setuju bemilai 3,
tidak setuju bemilai 2 dan sangat tidak setuju bemilai 1 untuk butir yang
favorable dan untuk butir yang unfavorable sangat setuju bemilai 1, setuju
bemilai 2, tidak setuju bemilai 3 dan sangat tidak setuju bemilai 4. Penyebaran
skala informasi menopause dapatdilihat padatabel 2 dibawah ini:
Tabel 2
Distibusi Butir Skala Informasi TentangMenopause Sebelum Uji CobaNo Aspek Butir Favorabel Butir Unfavorable
Nomor Butir Jutnlah Nimor Butir | Jumlah1.
2.
Pengetahuan tentangMenopause
Sumber Informasi
tentang Menopause
1,3,4,5,6,8,9,10,11,14,16,17,19,
20,2129,30,31,32,33,38
39,40,41,42,45,46,49
15
13
2,7,12,13,15,18,22, 23,24,25
26,27,28,34,35,3637,43,44,47,48,50
10
12
Total 28 J 22 j
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Sifat valid dan reliabel diperlihatkan oleh tingginya validitas dan
reliabilitas hasil ukur suatu tes. Suatu instrumen alat ukur yang tidak valid atau
tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan
50
subjek yang dikenai pengukuran (Azwar,1997). Untuk mengungkap aspek-aspek
atau variabel-variabel yang ingin diteliti diperlukan alat ukur berapa skala yang
valid dan reliabel agar kesimpulan penelitian nantinya tidak kelira dan tidak
memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya.
Validitas skala kecemasan menghadapi menopause dan infonnasi tentang
menopause menggunakan kriteria dalam (internal criterion), yaitu dengan cara
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Teknik yang digunakan adalah
teknik korelasi product moment dari Pearson (Azwar,1992). Selanjutnya butir-
butir tersebut diseleksi dengan menggunakan parameter daya beda atau daya
diskriminasi butir. Daya diskriminasi butir merapakan indikator keselarasan atau
konsistensi antara fungsi butir dengan fungsi skala secara keselurulian
(Azwar,1999).
Uji validitas dan reliabilitas alat ukur yang berupa skala kecemasan dan
informasi tentang menopause dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputer
SPSS versi J0.0for Windows.
F. Metode Analisis Data
Hipotesa dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan korelasi
product moment dari Pearson (Azwar,1997) untuk menguji hubungan antara
infonnasi tentang menopause dengan kecemasan mengliadapi menopause.
Sebelum melakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang
meliputi uji normalitas sebaran dan uji linearitas. Keselurulian komputasi data
dilakukan melalui fasilitas komputer SPSS versi 10.0for Windows.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
I. Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada wanita dengan usia 40-60 taliun, Pegawai
Negeri Sipil atau swasta, menikah, memiliki anak, pendidikan akliir SLTP, SLTA
atau Perguruan Tinggi dan belum mengalami menopause.
Lokasi penelitian di Badan Rumah Sakit Umum Daerali Kabupaten
Batang dengan subjek 60 orang. Alasan pemilihan lokasi dalam penelitian ini
karena Badan RSUD Kabupaten Batangmemiliki programkesehatan, diantaranya
ada program mengenai kesehatan bagi wanita.
Straktur organisasi Badan Rumah Sakit Umum Daerah ini berdasarkan
keputusan Bupati Batang Bambang Bintoro dengan nomor 22 taliun 2002 pada
tanggal 23 Desember 2002. Badan Rumah Sakit Umum Daerali ini dikepalai oleh
Direktur yang membawahi secretariat, sub bagian dan bidang. Saat ini Badan
RSUD dipimpin oleh dr. Ratna Ismoyowati, MARS dan sebagai ketua sekretariat
Drs. Ripyono.
2. Perijinan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, penulis mengajukan ijin penelitian
kepada Direktur Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang yang
beralamat di jalan Dr. Soetomo Kabupaten Batang Pekalongan untuk mengadakan
51
52
penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner pada wanita-wanita yang memiliki
karakteristik sebagai responden.
Surat ijin permohonan penelitian diperoleh dari Fakultas Psikologi
Universitas IslamIndonesia dengan nomor 518/Dek/70/FP/V1/2004.
3. Uji Coba Alat Pengumpul Data
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala iiiformasi
tentang menopause dan skala kecemasan menghadapi menopause. Sebelum alat
ukur dikenakan pada subjek penelitian yang sebenamya, terlebih dahulu dilakukan
uji coba pada subjek yang memiliki karakteristik relatif sama dengan subjek
penelitian.
Pengambilan data uji coba berlangsung dari tanggal 1 Juni 2004 sampai
8 Juni 2004 di RW; 04 dan RW 05 Desa Noyontaan, Pekalongan. Subjek dengan
karakteristik wanita dengan usia 40 - 60 tahun, Pegawai Negeri Sipil atau swasta,
menikah, memiliki anak, pendidikan SLTP, SLTA atau Perguraan Tinggi, belum
mengalami menopause Skala yang digunakan dalam uji coba ini adalah skala
kecemasan menghadapi menopause dengan jumlah 50 butir dan skala informasi
tentang menopause sebanyak 50 butir.
Tujuan dilakukan ujicoba alat ukur ini untuk mengetahui reliabilitas dan
validitas butir-butir dalam alat ukur, kemudian akan digunakan dalam penelitian
yang sesungguhnya. Berdasarkan uji coba alat ukur pada subjek penelitian ini,
didapatkan hasil sebagaiberikut:
53
1. Skala Kecemasan Mengliadapi Menopause
Pada skala kecemasan menghadapi menopause ini menunjukkan bahwa
dari 50 butiryangdiuji cobakan terdapat 10 butiryang gugur. Seleksi butirdalam
uji validitas menggunakan koefisien korelasi antara butir dengan butir total pada
masing-masing skala. Sebagai kriteria pemilihan butir, berdasarkan korelasi bum-
total yang biasanya digunakan batasan koefisien korelasi > 0,3. Semua butir yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya penbedanya dianggap memuaskan
(Azwar, 1997). Berdasarkan kriteria tersebut dapat diketahui butir yang gugur
adalah butir nomor 3, 4, 6, 9, 12, 16, 19, 36, 39 dan 41 karena butir-butir ini
berada pada koefisien butir total dibawah 0,3. Dengan demikian, maka butir yang
sahih sebanyak 40.
Uji reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang memenuhi syarat
validitas dari skala kecemasan menghadapi menopause. Uji reliabilitas yang
dilakukan dengan menggunakan teknik alpha. Reliabilitas sebenarnya mengacu
pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna
kecennatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang
angkanya berada dalam rentang dari nol sampai dengan satu. Semakin tinggi
koefisien rehabilitasnya mendekati angka satu berarti semakin tinggi
rehabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka nol
berarti semakin rendah rehabilitasnya (Azwar, 1997).
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputerisasi
program SPSS versi 10.00 for Windows dan diperoleh koefisien reliabilitas
54
sebesar 0,9134. Sebaran butir skala kecemasan mengliadapi menopause setelah
dilakukan ujicobadapat dililiat padatabel 3 :
Tabel 3
Distibusi Butir Skala Kecemasan Menghadapi Menopause Setelah Uji CobaNo
1.
Aspek Butir Favorabel Butir Unfavorable
Nomor Butir Jumlah Nomor Butir jJumlahMenopause dikaitkandengan usia senja dankehidupan tua
(1),(2),5(3) 3 27(20),28(21),29(22),30(23)31(24)
1 5
2. Menopause dikaitkandengan berakliimyaperanistri bagi suami dan peranibu bagi anak-anaknya
7(4),8(5),10(6) 3 32(25),33(26),34(27),35(28)
4
3. Menopause dikaitkandengan hilangnya dayatarik seksual dan
penurunan aktivitas seksual
11(7X13(8),14(9),15(10)
4 37(29),38(30),40(31)
3
4. Menopause dikaitkandengan gangguan kejiwaan
17(11),18(12) 2 42(32),43(33),44(34)
3
Menopause dikaitkandengan status kerja
20(13)^1(14),22(15)
3 45(35),46(36),47(37)
3
5. Menopause dikaitkandengan tingkat pendidikan
23(16)3(17),25(18),26(19)
4 48(38),49(39),50(40)
3
Total 19 1 21Keterangan : () butir sahih
2. Skala Infonnasi Tentang Menopause
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa dari 50 butir yang
diujicobakan terdapat 10 butir yang gugur dengan menggunakan batasan korelasi
butir total >0,3. Hasil analisis data yang diketahui bahwa butir yang gugur adalah
butir nomor6, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 19, dan 32 karena butir-butir ini berada
pada koefisien korelasi dibawah 0,3. Jadi pada skala infonnasi tentang
55
menopause, butir yang sahih sebanyak 40. Kemudian butir-butir yang sahih dari
skala infonnasi tentang menopause diuji rehabilitasnya dengan menggunakan
teknik reliabilitas Alpha yang menggunakan bantuan komputerisasi program
SPSS versi 10.00 for Windows dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9027.
Sebaran butir skala informasi tentang menopause setelah dilakukan uji coba pada
tabel 4 :
Tabel 4
Distibusi Butir Skala Informasi TentangMenopause Setelah Uji Coba
No Aspek ; Butir Favorabel Butir Unfavorable
Nomor Butir i Jumlali Nomor Butir Jumlah
1.
2.
Pengetahuan j(l),(3),(4),(5),9(6), j 9tentang !ll((7),17(9),20(ll),menopause 21(12)
Sumber 29(20),30(2l),31(22)i 12informasi !
tentang |33(23),38(28),39(29);menopause !40(30),41(31),42(32)l
45(35),46(36),49(39)|j |
(2),12(8),18(10),22(13),23(14),24(15),25(16)
26(17),27(18),28(19)
34(24),35(25),36(26),37(27),43(33),44(34),47(37),48(38),50(40)
7
12
Total ! ; 21 19
Keterangan: () butir sahih
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Penyebaran skala penelitian berlangsung dari tanggal 21 Juni 2004
sampai 27 Juni 2004 di Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang,
Pekalongan Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah wanita dengan usia sekitar
40-60 tahun, Pegawai Negeri Sipil atau Swasta, menikah dan masih memiliki
suami, memiliki anak, pendidikan terakhir SLTP, SLTA atau Perguruan Tinggi
dan belum mengalami menopause. Alasan penulis menetapkan untuk karakteristik
56
subjek adalah mempertimbangkan jarak usia wanita yang memasuki masa
menopause, wanita tersebut mempunyai keluarga sendiri dan bekerja.
Penyebaran skala ini penulis dibantu oleh dua orang teman dan
menggunakan metode terpimpin, alasannya untuk mengantisipasi pasien ketika
mengantri dan bagi perawat dan karyawati supaya pekerjaannya tidak keteteran,
namum terlebih dahulu menanyakan kesediaan responden untuk mengisi skala
yangdiberikan dan menjelaskan maksud diadakannya penelitian ini.
Skala yang diberikan pada responden terdiri dari skala kecemasan
menghadapi menopause dan skala infonnasi tentang menopause. Kedua skala
dijadikan satu buklet dan diminta untuk langsung mengisi serta dikembalikan
pada saat itu juga. Hal ini untuk mengatisipasi responden mencari infonnasi dulu
di tempat lain. Jumlah kuesioner yang terkumpul 60 kuesioner dari 65 kuesioner
yang disebarkan.
C. Hasi! Penelitian
1. Deskripsi Subjek
Setelah dilakukan pengambilan data terhadap subjek penelitian, maka
dapat disajikan gambaran umum tentang karakteristik subjek penelitian.
Pembagian deskripsi subjek ada empat, yaitu pertama usia wanita,
pekerjaan, jumlah anak, dan pendidikan terakhir. Hasil selengkapnya mengenai
kategori subjek dapatdilihat padatabel 5 :
Tabel 5
Deskripsi Subjek Penelitian
57
No. j Faktor Kategori Jumlah Prosentase
1. Usia a. 40-45 taliun 30 50%
b. 46-50 taliun 18 30%; c. 51-55 tahun 10 16,67%
[ d. 56-60 tahun 2 3,33%2. IPekerjaan a. Pegawai Negeri Sipil 42 70%
j b. Swasta 18 30%
3. Jumlah Anak a. 1-2 orang 24 40%
j b. 3-4 orang 30 50%
[ c. > 5 orang 6 10%
4. iPendidikan Terakhir a. SLTP 5 8,30%b. SLTA 36 60%
c. Perguraan Tinggi 19 31,60% j
Deskripsi data subjek penelitian yang tercantum pada tabel menunjukkan
baliwa usia subjek yang paling banyak adalah usia 40-45 tahun sebanyak 50 %,
sedang yang paling sedikit berasia 56-60 tahun sebesar 3.33 %. Berdasarkan
pekerjaan subjek yang paling banyak adalah Pegawai Negeri Sipil sebesar 70 %
sedang Swasta sebesar 30 %. Selanjutnya berdasar jumlali anak yang dimilikinya
paling banyak 3-4 orang sebesar 50 %, 1-2 orang 40%, dan 5 orang keatas 10 %.
Berdasarkan pendidikan terakhir yang paling banyak yaitu SLTA sebesar 60 %,
Perguraan Tinggi 31.6 %, sedang SLTP8.3 %.
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan data yang terkumpul danperhitimgan yang sudah dilakukan,
maka data penelitian mengenai hubungan antara informasi tentang menopause
dengan kecemasan menghadapi menopause dapat dideskripsikan pada tabel 6 :
Tabel 6
Deskripsi Data Penelitian
58
Variabel Hipotetik EmpirikMin Maks Rerata j SD Min Maks Rerata j SD
Infonnasi
Kecemasan
40
40
160
160
100 j 20
100 j 2065
61
136
124
105 \ 16.4292.4 ' 15.5
Berdasarkan tabel tersebut diatas, mean hipotetik variabel infonnasi
tentang menopause adalali Mh =100, sedang mean empiriknya sebesar Me = 105.
Hal iniberarti rata- rata subjek penelitian menerima infonnasi yang relatifbanyak
tentang menopause, karena mean empirik lebih besardibanding mean hipotetik
Mean empirik pada variabel kecemasan menghadapi menopause adalah
Me = 92,4, sedang mean hipotetik sebesar Mh = 100, hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata subjek penelitian tidak terlalu cemas terhadap menopause, karena mean
empiriklebih kecil dibanding menahipotetik.
Penelitian ini mengelompokkan subjek dalam tiga kategorisasi. Kriteria
kategorisasi ditetapkan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tentang
kelorapok subjek pada variabel yangditeliti. Cara ini dilakukan berdasarkan suatu
asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap
subjek dalam populasinya dan skor tersebut terdistribusi secara nonnal (Azwar,
1997).
Kriteria kategorisasi digunakan sebagai acuan dalam pengeloinpokkan
suatu keadaan subjek pada saat data empiris telah diperoleh.penelitian ini
memanfaatkan deskripsi data dengan membuat kategorisasi masing-masing
variabel dengan menggolongkan subjek dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang
dan rendah. Penentuan kategori ini didasarkan pada tingkat diferensiasi yang
59
dikehendaki, akan tetapi perlu ditetapkan terlebih daliulu batasannya berdasarkan
satuan deviasi standar dengan memperhitungkan rentangan nilai minimum dan
maksimum teoritisnya (Azwar, 1997).
Berdasarkan sebaran hipotetik dari skor kecemasan menghadapi
menopause dalam deskripsi hasil penelitian di atas, maka dapat diuraikan hasil
kategori dari skala kecemasan mengliadapi menopause yang menerangkan
keadaan kelompok subjek penelitian pada tabel 7 :
Tabel 7
Kriteria Kategori Skala KecemasanMenghadapi MenopauseKategori
Tinggi
SedangRendah
Skor
> 107.9
76.9<x<107.9
<76.9
Rentang skor j jumlah
107.9-124
76.9-107.9
61-76.9
12
39
9
Prosentase ;
20 %
65%
15%
Kategori tersebut diatas dibuat berdasarkan tiga kategori, dengan
penggoiongan sebagai berikut:
1. Tinggi, dengan skor >m +1SD
2. Sedang,dengan skorm-1 SD < x < m +1SD
3. Rendah, dengan skor < -1 SD
Keterangan : m =mean hipotetikSD=standar deviasi
Skala kecemasan mengliadapi menopause terdiri dari 40 butir, tiap butir
diberi skor antara 1 sampai 4. Jarak sebaran yaitu 40 ~ 160, setiap I deviasi
standar bemilai SD=120:6=20 sedangkan mean teoritisnya adalah m=100.
Berdasarkan mean empirik yang diperoleh dalam skala kecemasan mengliadapi
60
menopause yaitu sebesar 92,4 maka subjek pada penelitian ini tennasuk pada
kategori sedangkarenaberadapada rentang skor 76,9<x <107,9.
Sedangkan hasil kategori dari skala informasi tentang menopause pada
tabel 8 :
Tabel 8
KriteriaKategoriSkalaInformasi TentangMenopause
Kategori Skor Rentang skor jumlah Prosentase
Tinggi
Sedang
Rendah
>121,43
88,57<x<121.43
< 88,57
121,43-136
88,57-121,43
65-88,57
11
38
11
18.33 %
63.34 %
18.33 %
Kategori tersebut diatas dibuat berdasarkan tiga kategori, dengan
perhitungan sebagai berikut:
1. Tinggi, dengan >m + 1SD
2. Sedang, dengan skor m-1SD < x < m + 1SD
3. Rendali, dengan skor < m - 1SD
Keterangan : m =mean hipotetikSD=standar deviasi
Skala informasi tentang menopause terdiri dari 40 butir, setiap butir
diberi skor 1 sampai 4 dengan jarak sebaran 40 ~ 160, setiap 1 deviasi standar
bemilai SD=120:6=20, sedangkan meanteoritisnya m=100.
Berdasarkan meanempirik yang diperoleh dalamskalainformasi tentang
menopause yaitu sebesar 105 maka subjek pada penelitian ini termasuk pada
kategori sedangkarena beradapada rentang skor 88,57<x <121.43.
61
3. Hasil Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisis data penelitian atau uji hipotesis maka
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan uji
linieritas. Uji normalitas dan linieritas merapakan syarat sebelum dilakukan
pengetesan nilai korelasi dengan maksud supaya kesimpulan yang ditarik tidak
menyimpang dari kebenaran yang seharasnya (Hadi,2000).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan pada skor total masing- masing variabel yaitu
variabel infonnasi tentang menopause dan kecemasan mengliadapi menopause.
Pada pengujian ini digunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dan derajat
ketelitian sebesar 5%. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan program SPSS
versi 10.00>r Windows. Hasil perhitungannya diperoleh dari hasil sebaran skor
variabel informasi tentang menopause dan kecemasan menghadapi menopause
pada tabel 9:
Tabel 9
Hasiluji asumsi normalitasVariabel
Informasi tentang menopauseKecemasanmenghadapi menopause
Skor KS-Z
0.481
0.552
0.975
0.921
Keterangan
Normal
Normal
Berdasarkan tabel tersebut, temyata hasil perhitungan Kolmogorov-
Smirnov Z (KS-Z) untuk masing- masing variabel menghasilkan nilai KS-Z
dengan p > 0.05, sehingga dapat disimpulkan baliwa masing- masing data pada
variabel yangditeliti terdistribusi normai karena p > 0.05
62
b. Uji linieritas
Uji linieritas dilakukan pada skor total variabel informasi tentang
menopause dan kecemasan menghadapi menopause. Pengujian linieritas juga
dilakukan dengan program SPSS versi 10.00 for Windows. Hasil perhitungannya
pada tabel 10 :
Tabel 10
Informasi Tentang Menopause - Kecemasan Menghadapi MenopauseVariabel
Informasi menopausemenghadapi menopause
Kecemasan
F Linearity
8.779
Keterangan
0.007 Linier
Berdasarkan hasil perhitungan dari F linearity untuk variabel informasi
tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause diperoleh nilai F =
8.779 dan p = 0.007 (p<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
infonnasi tentang menopause dan kecemasan mengliadapi menopause adalah
linier.
4. Hasil Uji Hipotesis
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara informasi
tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause adalali dengan
analisis korelasi product moment. Hasil analisis yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 10.00 for Windws, dan diperoleh hasil koefisien korelasi
(Rxy) sebesar -0,383 dengan p = 0.003 <0.01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang sangat signifikan antara informasi tentang menopause
dengan kecemasan menghadapi menopause sehingga hipotesis menyatakan
63
baliwa 'ada hubungan negatif antara infonnasi tentang menopause dengan
kecemasan menghadapi menopause' diterima.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat diterima. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan
yang negatif antara informasi tentang menopause dengan kecemasan menghadapi
menopause. Secara empirik hipotesis terbukti dengan hasil koefisien korelasi
(Rxy) sebesar -0.383 dengan p = 0.003. Oleh karena taraf signifikansi di bawali
0.01 (p < 0.01) terdapat hubungan yang sangat signifikan antara informasi tentang
menopause yang diterima dengan kecemasan menghadapi menopause.
Datangnya menopause bagi setiap wanita menandakan telah berusia
lanjut. Namun, bukan berarti wanita kemudian menjadi lapuk dan tidak aktif
kerena proses menjadi tua sebenamya sudah dimulai sejak manusia lain
sebelumnya. Antara tahap kelahiran dan kedewasaan yang biasa disebut sebagai
proses pematangan. Sedangkan setelah kedewasaan, proses tersebut lebih dikenal
sebagai "perjalanan menjadi tua". Menopause hanyalah salah satu tonggak pada
lintasan antara dua tahapan kehidupan dan tentunya bukan merupakan suatu akhir.
Sebagai salah satu tonggak dalam lintasan perjalanan hidup yang pasti akan
dialami oleh semua wanita, masa perabahan ini akan dapat dilalui dengan baik
tanpa gangguan berarti jika mampu menyesuaikan diri dengan perubalian yang
akan dialami. Masa tahun- tahun tersebut akan tetap menyenangkan asal wanita
mau untuk membuatnya demikian.
64
Pandangan dan arti menopause memang sangat mempengarahi
perubalian psikologis pada masa menopause. Adapun faktor kecemasan
menghadapi menopause adalah ; menopause dikaitkan dengan usia senja dan
kehidupan tua, berakhimya peran istri bagi suami dan anak, hilangnya daya tarik
seksual dan penurunan aktifitas seksual, gangguan kejiwaan, status kerja dan
tingkat pendidikan.
Hal-hal tersebut dapat membuat wanita menjadi kurang percaya
diri dan tidak berharga, sehingga dalam kenyataannya wanita memerlukan
bantuan, bimbingan danpengarahan dari keluarga agardapat melalui masa transisi
dengan wajar tanpa banyak masalah.
Keharmonisan dalam rumah tangga juga diperkirakan dapat
mempengaruhi kesiapan seseorang dalam menghadapi menopause. Menurut Sainil
(1975) kesiapan seseorang dalam menghadapi menopause tergantung dari apakah
seseorang dikelilingi oleh keluarga yang bahagia dan hannonis atau tidak.
Diasumsikan bahwa orang yang dikelilingi oleh keluarga yang harmonis dan
bahagia cenderung memiliki stabilitas emosi yanglebihbaikdibandingkan dengan
individu yang keluarganya tidak harmonis dan tidak bahagia. Dengan demikian
individu yang dikelilingi oleh keluarga yang harmonis dan bahagia cenderung
memiliki kesiapan mental yang lebih baik dalam menghadapimenopause.
Infonnasi yang diperoleh subjek pada penelitian ini menunjukkan
banyaknya informasi yang diperoleh, hal ini dibuktikan oleh adanya hasil mean
empirik yang diperoleh yaitu sebesar 105. Berdasarkan pengamatan di lapangan,
menunjukkan bahwa subjek dengan status masih memiliki suami danjumlah anak
69
antara 3-4 orang sekitar 50 %. Kedua data ini dapat dikatakan ada kaitan pada diri
wanita yang menghadapi menopause, karena dengan adanya pasangan dan anak
yang membuat dirinya tidak merasa kesepian dan lebih bahagia.
Lebih lanjut menurat Priyono (dalam Indrianingsih,1997) wanita yang
bekerja umumnya mempunyai cara berpikir yang tidak sempit, dapat bertukar
pikiran dengan teman seprofesinya atau dengan orang lain,bisa lebih bebas merasa
senang, merasa aman dan lebih produktif dalam pekerjaannya serta lebih bahagia
dengan perannya sebagai ibu dan istri. Disamping itu secara finansial merasa lebih
aman dan mempunyai kepercayaan diri sendiri dan mengerti akan
kemampuannya. Wanita yang bekerja juga bisa menemukan harga dirinya dalam
pekerjaan, mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan bisa menerima usia tua
serta perubahan-perabahan fisik menopause dengan positif. Sejalan dengan
penelitian Triwahyuni (1984) menyatakan bahwa kelompok wanita yang bekerja
hanya sedikit mengalami gangguan baik fisiologis maupun psikologis pada saat
menopause.
Pada penelitian ini, semua subjek penelitian berpendidikan rata-rata
SLTA. Dalam landasan teori disebutkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi
kondisi mental seseorang ketika menghadapi menopause. Pendidikan yang
memadai akan memudahkan seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang menopause. Pemahaman yang baik tentang seluk-beluk menopause akan
menunjang kesiapan dalam menghadapi menopause. Menurat Neugarten (dalam
Newman dan Newman, 1979) tingkat kecemasan terhadap menopause
dipengarulii oleh banyaknya pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang
66
menopause. Sesuai dengan pemyataan Samil (1975) yang mengatakan bahwa
wanita yang memiliki pengertian yang kurang tentang menopause, cenderung
memandang menopause dari sudut yang negatif, sehingga mereka diliputi oleh
perasaan cemas dan takut ketika akan menghadapi menopause.
Pendidikan juga dapat menghasilkan manusia yang dapat berpikir positif,
objektif, ilmiah dan terbuka. Pengalaman wanita dalam berbagai hal akan
berpengaruh dalam cara berpikir dan bersikap terhadap suatu masalah. Kurangnya
pengertian dan pemahaman terhadap sesuatu hal dapat menimbulkan kecemasan.
Pemaliaman yang baik tentang seluk beluk menopause akan menunjang kesiapan
seorang wanita dalam menghadapi menopause. Sedangkan pemaliaman yang
kurang tentang menopause akan menunjukkan cara pikir yang negatif.
Adanya kenyataan bahwa masa menopause merapakan masa yang berat
bagi wanita karena akan mengalami banyak perubahan pada kondisi fisiknya.
Masa ini wanita merasa khawatir akan kehilangan fungsinya selama ini,
pikirannya diliputi oleh berbagai kecemasan karena peran sebagai istri, ibu bagi
anak-anaknya, hubungan seksual dengan suami, dan kegiatan dalam pekerjaan
akan berakhir. Apabila seorang wanita merasa memiliki informasi untuk
mempersiapkan mengliadapi masa menopause dengan terlebih daliulu mengetaliui
tentang dirinya, hal itu dapat di Iihat dari perabahan fisik maupun psikis. Selain
itu juga menambah pengetahuan dengan mencari infonnasi yang sebanyak-
banyaknya yang terkait dengan menopause agar dapat mengurangi kecemasan
manakala menghadapi menopause.
67
Penelitian ini menyebutkan bahwa besamya koefisien korelasi yang
dikuadratkan (R Square) infoimasi menopause untuk kecemasan sebesar 0,1464.
Hal ini berarti baliwa informasi yang diperoleh mengenai menopause memberikan
sumbangan sebesar 14,64 % terhadap kecemasan. Sumbangan yang hanya 14,64
% karena pada skala infonnasi tentang menopause tidak mengungkap aspek-aspek
psikologis secara mendetail, melainkan lebih mengungkap aspek koqnitif, sumber
informasi menopause, pemeliharaan kesehatan pada wanita menopause.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dapat ditarik kesimpulan baliwa ada hubunganyang sangat signifikan antara infonnasi tentang menopause dengan kecemasan
menghadapi menopause. Artinya apabila seorang wamta mendapatkan infonnasi
lebih banyak tentang menopause, maka tingkat kecemasannya semakin rendah.
Selain itu juga dengan semakin banyak mengetahui infonnasi tentang menopause,maka wanita tersebut dapat lebih mempersiapkan diri dalam menghadapimenopause.
B. Saran
Bagi subjek penelitian, menurat hasil penelitian bahwa subjek memiliki
informasi tentang menopause yang cukup, hal ini supaya tetap dipertahankan
dengan menganggap bahwa apapun yang terjadi pada diri sebagai seorang wamtaadalah kodrat Tuhan.
Bagi Badan Rumali Sakit Umum Daerah, kegiatan-kegiatan yang telah
diadakan tentang promosi kesehatan wanita agar tetap dilaksanakan pada waktumendatang karena berdampak baik.
Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin melakukan penelitian yang sama
sebaiknya menggunakan skala informasi tentang menopause dengan
mencantumkan aspek-aspek psikologis secara mendetail, memilih subjek yang
68
69
sudali mengalami menopause, dan memilih instansi di luar Rumah Sakit, dan
berhubung sumbangan efektif dalam penelitian ini kecil maka dimohon untuk
meneliti faktor-faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, CM. 2003. Fistoestrogen Untuk Wanita Menopause.http://situs.kespro.info/asim/tuLQ003/asOJ.hmtl 5/08/03.
Adisusilo, T.F. 1985. Jangan Bennalas-malasan Memasuki Masa Menopause.Harian Suara Merdeka. Semarang.
Adikusumo, A.1986. Mengatasi Masalah Seksual dan Mental Emosional PadaUsia Menengah. 'Simposium "Tetap Menarik Pada Usia Menengah".Diselenggarakan oleh IDAll Cabaug Semarang.
Affandi, B. 1997. Masalah Kesehatan Pada Masa Menopause, Ma/alah Medika,Th XXIII, September, No 9, 726-728.
Annisah, Y. 1996. Perbedaan Sikap Dealam Menghadapi Usia Menopause PadaWanita Bekerja dan Tidak bekerja. Skripsi (tidak diterbitkan).Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajali Mada.
Aristianti, V. 2000. Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kecemasan IstriMenghadapi Menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta:Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Arman, dan Lies. 2003. Problema Seks. Majalah Wanita Femina. No.29/XXXH,15 Juli, Hal 116-117.
Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validuas.Yogyaksrta: Sigma Alpha.
Azwar, S. 1997. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua.Yogyakarta : Pustaka pelajar offset.
_____ ., 1997. Reliabilitas dan Validitas. Edisi ketiga. Yogyakarta : PustakaPelajar Offset.
Bromwich, P. 1991. Menopause (terjemahan). Jakarta: Arcan.
Baziad, A., dan Racliman, LA. 1993. Klimakterium Dan Menopause, EdisiPertama, Kelompok Studi Endrokinologi Reproduksi Indonesia. Jakarta.
Baziad, A. 2001. Terapi Hormon Untuk Wanita Menopause.http://mvw.Kompas.com.\3/9/01.
Baziad, A. 2002. Hormon Estrogen Untuk Wanita Menopause, http ://www.Konwas.com/KomDas.cetak/0201/06/IPTEK/kese22.htmbl01IQ2.
70
71
Cliristiani. 1995. Hubungan Persepsi Terhadap Proses Menopause DenganTingkat Kecemasan Pada Wanita Yang Menghadapi Menopause. Skripsi(tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas GajahMada.
Dannasetiawan, M.S. 1991. Seputar Masalah Wanita Menopause Di Indonesia,SeminarPersatuan ObstetriGinekologi Indonesia, Jakarta.
Davidson, C.G and Neale, J.M. 1974. Abnormal Psychology : An ExperimentalClinical. ApproachNew York: John Wileyand Sons, Inc.
Dewi, N. S. 1999. Perabahan Fisik-Psikologis Dan Kesehatan Mental PerempuanPada masa menopause. Phronesis. Vol. 1, Hal 40-44.
Dewiyanti, A. 2003. Pengetahuan Terhadap Proses Menopause Dan PenerimaanDiri Pada Karyawati Dinas Kesehatali Propinsi Sulawesi Tengah. Skripsi(tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
Djamil, R. 1996. Kebugaran Pada Usia Menopause, Majalah KesehatanMasyarakat Indonesia, Th XXIV, Vol 7, Hal 493-4%.
Effendi, H. 1981. Fisiologi Sistem Hormonal Dan Reproduksi DenganPathofisiologinys, Alumni Offset, Bandung.
Endah, D.K. 1999. Makna Nutrisi pada Wanita Osteoporosis. MedUta, TahunXXV Vol 12, Desember, Hal 817 - 818.
Gluckman, L. 1979. Emotional States at The Menopause : Clinical Reviews.Journal OfMother and Child. Hal 31-35.
Hadi, S. 2000. Statisdk 2. Yogyakarta : PenerbitAndi Offset.
Hadi, S. 1982. AnalisisRegresi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Hall, C. S. and Lindzey, G. 1970. Theories Of Personality. New York : JohnWiley and Sons, Inc.
Hanafiali, J.M. 1999. Meningkatkan Kualitas Hidup Wanita Menopause, MajalahMedik, No 1, Th XXV, Januari, Hal 33-38.
Hartono, A. 2002. Problem Kesehatan dan Gizi Pada Wanita Berasia Lanjut.Seminar: Prolema dan Solusi Kesehatan, Kecantikan, dan Seks WanitaMenjelang dan Pasca Menopause. Diselenggarakan oleh AKSTarakanita. Yogyakarta.
72
Hasan, M. 1996. Tinjauan Psikologis Tentang Menopause. Majalah KesehatanMasyarakat Indonesia Tahun XXIV. Nomor 11. 1996. Hal 752 -755.
Hawaii, D. 1997. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan. Edisi Keempat.Yogyakarta : Dana Bhakti Yasa.
Hidayati, W,B. 2000, Laporan Kegiatan Seminar World Osteoporosis Day,Majalah Medika, No, 12 Th XXVI, Des, Hal 813.
Hjelle, L. A. and Ziegler, D.J. 1981. Personality Theories : Basic Assumption,Research and Aplication (2nd ed).
Hurlock, E.B. 1973. Adolescent Develompment. New York : McGraw Hill Inc.
, 1974. Personality Development. New Delhi : tata McGraw HillPublishing
-, 1975. Development Psychology. 4th. New Delhi : McGraw HillPublishing.
Hutapea, H. 1998. Memberdayakan Wanita Menopause Sebagai Sumber DayaManusia Yang Tangguh Dalam Pembangunan Bangsa Menyongsong EraGlobalisasi, Majalah Obstetri Genekologi Indonesia, Vol 2 (4), Hal145-154.
Hutton, D. J. 1984. Problem Associated With The Menopause ; Clinical Review.Journal OfPediatrics Obstetrics and Gynaecology. Hal 21-24.
Indati, A.. 1991. Sikap Wanita Terhadap Menopause Ditinjau Dari KondisiMenopause Dan Status Kerja. Tesis. (tidak diterbitkan). Yogyakarta :Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Indati, A. 1993. Sikap Terhadap Menopause Antara Wanita Suku Jawa danWanita Suku Cina. Laporan Penelitian. (tidak diterbitkan). Yogyakarta :FakultasPsikologi. Universitas Gajah Mada.
Indrianingsih, 1997. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat KecemasanMenghadapi Menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta :Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.
Kuczynski, H. J. and Grand, Y. A. 1988. The Relationship Between MenopausalSymtoms, Nursing Intervention. Majalah Kedokteran Indonesia. 38(12). 9 Desember 1988. Jakarta : PT Prima Karsa Utama.
73
Lazarus , R. S. 1976. Patterns OfAdjusment. (3 rd ed. ). Kogakusha : Mc Graw.Hill, Inc.
Listywati, H. 1994. Hubungan antara Self Esteem Dan Kecemasan TerhadapPrestasi kerja Agen AJB Bumiputra 1912 Surabaya. Intisari Skripsi.(tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas GajahMada.
Mackenzie, R., Widianto, G„ dan Rostiawati, Y. 1984. Menopause. Terjemahan.Jakarta: Arcan.
Maramis,W,F. 1998. Catalan Ilmu Kedokteran Jiwa. AirlanggaJakarta.
Marjikoen, P. 1987. Fungsi seksual Dalam Menopause. Majalah Obstetri danGinekologi Indonesia. Jakarta : Penerbit Perkumpulan Obstetri danGinekologi Indonesia. Vol. 13 .No. 4.
Martowijoyo, H., & Olivia, K. 1989. Problema Wanita Menghadapi Menopause:Kumpulan Makalah Umum Populer RSP Pertamina. Jakarta.
Newman, B. M. and Newman, PR. 1979. Develompment Through Life : APsychosocial Approach. Homewood, Illionis : The Dorsey Press.
Nugraha, B.D. 2001. Ketika Gairali Seks Mulai Menuran. Seminar.Diselenggarakan oleh Yayasan Darmawanita Jakarta.
Paat, G. 1989. Pennasalahan Seksual dalam Masa Menopause Dan PumaMenopause. Seminar. Biro Konsultasi Kesejahteraan Keluarga RS. ST.Corolus.
Pakasi, L. S. 2000. Menopause : Masalah dan Penanggulangannya. EdisiKedua, 2000. Ba;ai Penerbit FKUI, Jakarta.
Pangkahila, W. 2000. Gangguan Fungsi Seksual Akibatnya Terhadap FungsiSeksual Pasangan Dan Cara Mengatasinya. Simposium Awam PasutriDalam Menghadapi Gangguan FungsiSeksual Dan Proses MenjelangUsui Lanjut Rurnkital DR Ramelan, Surabaya.
Paramastri, I. 1991. Kecemasan Pada Individu yang mengalami DisfungsiSeksual. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Yogyakarta. FakultasPsikologi Universitas Gajah Mada.
Prawirohardjo, S. 1999. Ilmu Kandungan. Edisi KeduaCetakan Ketiga. YayasanBina Pustaka Jakarta.
74
Prawirohusodo, S. 1988. Sterss dan Kecemasan (tidak diterbitkan). FakultasKedokteran Universitas Gajah Mada.
Priest, R. 1991. Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Cemas dan Depresi,disadur dari Anxiety and Depresion. Semarang : Dahara Prize.
Primana, D.A. 1993, Status Nutrisi Wanita Menopause. Majalah KesehatanMasyarakat, ThXXI,6 Juli, Hal 368-372.
Reitz, R., dan Hasyim, LH. 1993. Menopause : Suatu Pendekatan Positif.Jakarta: Bumi Aksara.
Reksoprodjo, S. 1989. Perubahan Fisik Pada Manula, Seminar, ILUNI FakultasKedokteran Th 1961, Jakarta.
Rosenhan, D.L dan Seligman, E.P. 1989. Abnormal Psychology (2rd.ed). NewYork : W.W. Norton dan Company.
Samil, R. S. 1975. Kehidupan Seks Pada Wanita Dalam Masa Klimakterium danMenopause. Majalah Obstetri Dan Ginekologi Indonesia. 1 (3). Januari1975. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Samil, R.S. 2002. Wanita menjelang Usia Maturitas. Jakarta ; Bagian Obsteridan Ginekologi FKUI, 2003.
Sears, D. O., Freedman, J.L ., and Peplau, L. A. 1988. Social Psychology. 5* ed.Terjemahan : Adryanto, M., dan Soekrisno, S. Jakarta : penerbitErlangga.
Sue., and David., and Derald., and Stanley. 1986. Understanding AbnormalBahavior: Houston Miffln Company.
Suherman, S.K. 19%. Masalah Menopause dan Klimakterium. MajalahFarmakologiDan Terapi Indonesia. Vol. 12 No. 1. 1996. Hal 30-34.
Soeprono. 1983. Beberapa Aspek Seksual Pada Wanita Usia Lanjut. MajalahIlmu Kedokteran. Yogyakarta : Fakultas Psikologi. Universitas GajahMada.
Soejoenoes, A. 1990. Aspek Ginekologi Pada Perimenopause. MakalahSimposium Perimenopause. Perkumpulan Geronrologi Indonesia.Cabang Semarang.
Sheldon, H & Cherry, M. D. 1999. Perawatan Modem Untuk KesehatanWanita. Bimbingan Genekologi. Penerbit: CV. Pioner Jaya. Bandung.
75
Tina, A, D. 1999. Menopause Dan Seksualitas. Pusat Penelitian KependudukanUGM. Yogyakarta.
Triana, W. 2002. Pendidikan Kesehatan Melalui Metode Ceramah Dengan ModulDibandingkan Metode Ceramah Tanpa Modul Untuk MeningkatkanPengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause Di KotaYogyakarta. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Program PascaSarjana Universitas Gajah Mada.
Triwahyuni, H. 1984. Hubungan Antara Kecemasan Dengan Iritabilitas PadaWanita Masa Menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta :Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Wicaksono, I. 2000. Aspek Mental dan Perilaku Pada Klimakterium.MaA:a/4iA.Diselenggarakan oleh AKS Tarakanita. Yogyakarta.
Yatim, F. 2001. Haid Tidak Wajar Dan Menopause. Pustaka Populer Obor,Jakarta.
., Menghadapi MasaMenopause. Kedaulatan Rakyat. 14 April 1994.
., Menopause Siapa Takut ? Nyata. Edisi 1467. 11 Agustus 1999.
_., Peringatan Dini menjelang menopause usia 40. Eva. No. 03.Th. I, 26Mei-1 Juni.
., Terapi Honnon Untuk WanitaMenopause. Kompas. 13 September2002.
Da
taH
ad
Uji
Cob
aSk
ala
IB
uti
rSu
bjak
12
34
5S
7a
81
011
12
13
1 41
81
81
71
81
82
021
22
23
24
2S
26
27
28
29
30
313
23
334
3S
38
3?
38
38
40
414
24
34
44
64
84
74
84
86
0S
um
i.3
^o
44
1I
T3
1J
J3
1Z
44
44
9i
°"1
u2
""2
TT
""T
""T
""
TT
T"
•X"T
-™
r4
rxi
"T
"T
"~
r4
TT
"T
-~
T""
7"
_Y
_~
T"-y
"T
BT
21
21
12
31
12
11
31
14
42
14
11
11
11
42
11
11
11
11
31
43
1i
14
11
41
11
84
113
41
32
13
22
11
12
31
14
32
14
11
11
11
31
21
21
13
13
14
22
12
12
14
12
14
11
12
12
43
33
22
22
24
34
22
31
23
11
11
12
13
11
12
14
14
23
21
23
23
12
10
25
11
14
21
31
24
11
41
33
21
42
31
11
31
12
12
41
11
31
11
11
12
11
22
11
18
66 7
44
44
24
31
24
34
11
14
44
42
33
23
44
14
32
23
22
44
44
32
14
41
44
31
34
14
82
21
31
13
41
11
43
24
11
41
21
11
22
11
21
23
11
11
41
11
24
11
41
11
18
88
12
24
42
11
31
14
42
44
44
23
23
23
32
43
34
32
43
44
22
33
41
44
12
13
13
48
34
14
44
21
13
11
31
34
41
43
13
44
41
32
31
24
44
44
42
41
44
34
43
14
14
01
01
24
41
42
12
31
32
11
23
21
22
13
14
41
21
31
11
33
32
32
32
13
11
43
11
04
112
21
33
13
21
31
34
J3
14
41
12
41
14
33
44
23
11
21
13
42
12
13
41
41
11
11
11
22
22
34
22
42
11
43
24
24
43
21
24
24
24
42
24
1.1
44
34
43
44
43
44
34
41
47
13
21
22
21
21
22
23
12
32
23
21
42
42
21
11
34
23
44
41
12
41
21
11
11
14
10
31
44
34
34
12
12
21
43
44
34
21
22
24
14
34
32
41
33
44
44
43
44
44
44
34
41
53
15
21
11
12
12
12
11
12
41
14
11
11
22
21
21
21
11
12
44
12
11
41
14
11
12
811
61
11
42
43
11
11
11
13
11
11
11
12
11
33
21
11
41
34
41
11
41
12
12
11
18
31
72
34
31
22
14
23
24
14
14
33
44
21
34
34
31
23
32
42
24
43
22
43
21
14
41
34
18
42
23
31
11
21
13
12
31
11
11
11
32
41
44
42
11
11
24
42
11
24
11
41
11
97
19
13
23
31
23
23
13
32
14
44
24
14
22
42
11
11
41
21
32
32
21
31
43
21
13
11
12
02
42
43
41
12
14
33
; !2
42
33
24
42
22
34
14
13
31
33
34
33
21
43
33
21
22
13
021
23
32
31
22
14
24
44
42
44
12
23
23
33
22
23
23
44
44
41
11
11
13
41
11
12
22
23
42
31
32
23
22
43
34
14
23
34
33
32
42
32
33
31
34
33
42
22
42
23
31
11
32
23
13
34
34
42
31
13
22
14
13
33
32
13
24
13
13
12
24
11
12
22
13
22
13
12
11
02
41
22
33
11
11
31
14
44
21
41
11
41
34
31
41
11
21
44
14
31
11
11
31
11
19
82
51
23
32
41
21
13
11
22
14
11
11
14
21
11
11
13
44
31
11
41
13
33
14
12
19
42
63
31
21
42
34
42
32
44
44
41
41
22
21
41
34
41
41
34
44
43
34
21
44
13
11
37
27
32
13
41
11
23
31
1:
11
11
22
42
22
22
23
31
33
11
42
32
12
14
12
41
11
19
92
82
32
32
33
43
42
23
; i2
24
44
44
43
43
34
12
21
21
23
44
22
12
42
41
22
22
13
32
92
31
44
42
31
41
44
i3
33
33
23
41
23
14
11
12
43
14
31
21
33
21
32
42
14
21
27
30
43
34
44
43
34
42
2<
24
44
23
13
11
32
44
44
41
33
t2
22
24
43
12
14
24
31
14
3
-J
00
Da
taH
ail
Uji
Cob
aS
kaln
l
But
irSu
bjek
23
4S
87
88
10
1112
131
41
51
81
71
81
92
021
22
23
24
25
26
27
za
29
30
3132
33
34
35
38
37
38
38
40
414
24
34
44
54
84
74
84
95
0 1
su
m1
34
42
12
14
11
22
12
12
22
31
44
23
13
32
13
21
22
23
34
34
11
24
31
12
11
02
44
22
31
23
41
11
21
41
11
22
43
42
32
31
43
22
22
33
34
34
24
34
43
23
41
28
33
11
11
41
34
34
13
43
32
43
33
44
24
44
42
23
22
32
23
32
22
22
32
23
22
13
04
22
22
23
43
43
33
33
14
44
34
23
44
21
23
34
32
33
34
44
34
23
34
43
33
418
15
21
23
12
32
32
23
43
44
31
23
12
32
11
12
22
12
22
23
23
23
22
33
32
22
31
12
62
13
41
24
34
43
24
21
21
12
12
43
42
33
32
44
43
32
22
31
11
22
34
23
44
12
87
11
11
21
33
32
22
32
23
12
32
24
34
33
33
32
44
33
33
34
33
23
34
31
31
31
28
82
42
43
41
23
32
32
21
11
11
11
33
44
12
12
21
32
12
22
32
21
22
33
12
33
10
79
14
13
32
11
22
24
33
43
43
24
33
43
43
12
22
44
14
44
11
31
33
22
12
31
12
61
03
42
43
42
23
23
44
44
43
32
43
34
43
42
32
21
i4
11
24
34
23
43
32
33
41
48
112
31
33
31
22
12
23
23
22
21
43
24
23
31
22
23
11
14
33
43
32
31
11
22
41
12
12
34
14
44
12
22
34
33
43
33
34
33
43
44
23
23
42
11
44
34
22
34
33
23
33
14
8
10
11
32
11
13
22
32
22
13
23
22
22
32
23
33
11
22
22
11
14
22
32
12
32
11
22
41
43
22
14
23
41
23
14
42
41
12
44
34
44
42
32
23
22
23
33
43
14
43
31
23
31
34
15
21
11
43
24
11
33
34
43
23
14
22
42
33
12
11
23
13
33
i1
21
33
22
12
22
11
01
63
21
24
43
44
32
24
44
43
42
21
23
34
43
32
21
41
14
41
32
23
21
12
33
13
01
73
24
23
13
13
23
41
31
31
23
13
23
23
21
13
13
32
22
22
23
24
43
22
34
32
21
19
18
33
32
42
32
43
31
13
24
13
32
42
43
44
22
43
24
23
22
42
43
44
32
33
43
23
14
310
11
92
23
23
12
12
22
41
31
31
12
12
23
13
31
12
12
31
11
22
14
23
33
21
24
31
22
03
34
34
23
23
33
42
32
42
33
24
33
34
42
24
23
42
22
33
23
34
44
32
34
32
31
48
21
22
32
21
21
22
24
12
12
11
21
31
21
31
11
21
23
11
11
21
22
33
22
11
32
12
88
22
12
13
41
41
23
31
13
21
23
12
21
24
22
22
21
31
23
11
11
12
41
21
11
22
42
97
23
31
32
31
11
22
24
12
13
11
31
22
22
31
11
31
23
11
12
21
22
31
31
11
12
12
89
24
31
42
32
41
42
24
13
13
11
41
41
41
32
12
23
24
11
31
41
23
34
42
31
43
22
12
02
54
31
44
14
22
34
22
42
23
32
23
33
32
22
33
23
42
43
12
21
24
43
22
14
24
21
32
26
43
14
42
43
34
43
24
31
34
23
44
34
33
21
12
44
34
41
32
23
44
33
22
42
43
14
92
74
34
24
22
14
33
41
32
21
23
24
34
34
41
24
22
32
22
23
23
34
44
21
34
32
21
38
28
43
24
42
43
34
43
34
32
33
33
44
34
33
34
33
44
34
32
32
23
44
33
22
43
43
16
02
91
21
11
13
22
33
21
32
12
32
22
32
22
22
33
22
32
32
12
11
23
32
21
13
13
21Q
11
48
30
43
14
41
43
34
42
24
22
34
13
34
34
33
24
43
44
34
31
22
23
44
32
21
42
43
00
33oo£30)
JSoV)
JSreJ*
(0wI.2"3or(0(0
z
<acmh)
<w
o
^1
4-1X
)w
oCO
•H
•455
Mcrj
<>
O>
IT)
coi
0>IT
)Q
r-
T)
--P
CM
toto:*
ZE-i
Hh!
HCQ<HHi
WOS
(1)en
0<T
,a
r-
03rH
•H*
M"3
*
mr-i
>to
ao
mo
a;
o
2«3>
MO4-1
u4->
CQ
W•HPa)
4->C
O
<330)
5wh)
•«oCO
toCO
«:<a<HHi
WK
T5CD
4-1U
gT
)rtj
CD
0)
Si
•P+
J
IXM
a)
rHrH
fid4-1
a>•H
«o-P
<d
rd
MOu 0)CD
4->-H
PoE-i
a)g
-aa)
ua>
a;
^4
fiP
4->(0
COM
CDU
-H^H
CO
l-l<
HC
D(0
-HQ
>
OT
fiT
tU
CD
CD
CD
•rHrH
c-P
P•P
mm
MC
Dto
uC
Dr-l
•r-lto
*144
(D4-»
•i-ln
ca4
JmHrd4-1O-Pe(D
o^
,^S
*N
Win
"flN
H'*
<N
'n(io
a|0
!o
o3
orA
rM
*^
m(n
m
coo
oo
oco
coo
oco
coo
oo
oo
oco
oo
oo
oo
oo
ajoo
oo
oo
coco
coco
coco
mS
ccoD
M^
rHcy
ir-^cT
ir-un
kO
cN
jro(^
cr,rH
nr-ir)o
c^
^O
T^
yo
^S
SM
5
oiro
LO
crii-H
'q'C
T)<
7>
mrH
co
or--'X
)'
fflm
oio
iao
oo
mo
mffim
oC
\J<
Mu
-)i>
r-in
co
^H
r>
-r-co
ro
ro
ocric
o„--,-*
,„,_
-.„„„
--••O
co
ioo
criC
fto
icric
T>
a'ic
ri<
ric
r>
co
cn
M"!r>
*<
5'^
1r)m
«'»
in^
v«
»m
lniii^
5iim
<3
"!f^
"*
^M
.q'^
^^
oT
mo
cn
or^
r^
co
r^
r^
i^r^
r^
r^
r~
nr^
rn
r~
-o
mo
r~
-m
r-~
.r>
-ir
^rrir
vir
o
«O
Mro
ma|M
inn
oa^
co
mH
Nco
fl^^
oiv
i<jH
6r-fflN
Sln
2^2
[2^!
^^
m^
nn
^N
^"'^
™™
<ncn
««
"'mco
ncn
cnm
or*oo'
t-iC
Nt^
TL
Oco
r^
co
crio
OO
OO
OO
OO
Or-t
ooooooooooo
rv
iro
»*
Lo
yo
r-o
o^
OrH
fM
n«
!rtn
uD
f>
oo
CT
io^
^^
^H
HH
NtslN
Nr>
IC
MN
CM
(N
Nn
ooooooooooooooooooooE-i
HH
Hh
hh
En
HH
f-iH
MMMMMMMMMM
222£2££££SR°R55p5pppSSSS£SS§g
Eh
Eh
HH
E-i
Eh
Eh
E-i
MM
HH
Eh
Eh
Eh
HE
hB
Eh
E-i
MM
MM
MH
I
00
tDO
f>co
r~rH
r-vo
u-)c
^in
LO
cN
"%
r'*0
'5}
ir~-L
OC
Ti
^«
1«
^O
HH
HH
a)H
0'-
iO
HN
mo
co
cr)
wcy
i<T
icT
ioic
Tic
riaic
rico
cy
icri0
icr»
cn
cr,
cocr>
coco
CO
CO
CO
CD
CO
CO
CD
OO
CO
CO
CO
OO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
^L
0-^
CN
CN
J00
CN
<X
)CD
C0
r~<
3'C
\lrHC
rirslC0
Ln
<g
'Oco
cT
,co
^cN
jr~-o
o-g
<co
tOrH
'.r.<crro
oco
r-ino
co
co
ai^
vH
O'-jD
cn
oo
oo
sr^
tH^
crv
jLn
rHo
oo
inr--
co
c\)c
Of0
^r'c
oco
co
co
mco
<3
'co
<a<
roro
m's
ru-)m
CM
CM
vO
r-(oo
cM
uo
iHcn
cT
i(jOr~
-oo
orH
r>«
3m
oo
-^
^^
^^
^^
^^
^^
^^
''-o
a-irH
cn
m-a'
in
riM
'an
Dm
oco
in
on
in
flicn
iin
ho
ico
h
ineo
inm
oco
mro
nom
oo
hh
npi
on
nm
mo
ioio
imcn
fjia
mco
aia
imaio
ioif
jioic
ocD
oo
on
hn
Ms0
r,0
(S
Oh
no
oo
oro
vo
ro
vo
ioo
ico
ico
vo
fo
o^
^o
nO
COCO
COuT
^^
l£>rH
C\Jin
VDCN
rHCJ^
r-.x>
«^
r-CO
COCO
COCN
CNCXI
CMCO
COCO
CMCO
(OCN
CNco'
co'co'
co''H
iH,H
rt,H,-l,H
.HcH
,-l,-l,-|,HrH
,H.H
.-HrH
rHrH
'H'H
rH
fH
rH
rH
,-H
,-t,H
,H
rH
.-H
,H
_l„l_
<_
l.-j_
,_
J
CM
co
'O'u
niiir
^co
cT
iOrH
Mco
co
co
co
co
fo
co
co
co
fo
^r'^
i'^
ij'
oo
oo
oOO
OO
OO
OQ
E-iE
hE
hE
-iHE
-iE-iE
hH
M oo
oooE
hE
h£h
E-i
•sjim
<i>
r-
co
en
o.
^'tf'
•»rj
^}iIT
)ooooooooooo
ooooooooooo
HH
Eh
Eh
Eh
Eh
MM
MM
MM
<!
<<
fll<
«;
Eh
Eh
aCD
-Hu•H4-1
4hCD
Ou>1
p-Hi-H•H£1cO•H>
HCD
oU")
ea)p4Ho
oCOtoa>toto
o4ho
CN
CO
COCO
00
33o"5wszre
&o(0.2re
j*
(0(0
£JQ
.2"3a:
D"55rez
<S3
Cm
h3<W<OCO
CO
CO
h3<Z<Eh
CO
<Hh3was
CD*
tf
4-t
X3
Om•H
ZM(0
>><
HC
DO
QOC
O
T3
•4-1
O
CO
CN
0)r-
oco
ct
CO
co
•H
.
HC
N
(0C
O
>T
fico
(0C
O
aj
ro
£C
O
CN
01
Ho4H
wto
PI
U(<
•HU
pto•H4-1113
CO
CM<wk3
<:
uCO
gT
3<
acd
CD
r~
in
•HtH
,d4->
PC
Tl
r~
orH
ft
MC
DC
Tl
cri
Oo
rHrH
CO
mm
CT
ir<
4HC
DP
•H
S^
!£)^
X^
0^
0"JO
'~'L
O,;J
*O
CO
'=,C
NC
O^
,Ho
oo
ocn
criO
oo
oo
oo
ocn
crJo
oo
oo
oo
oo
CO
CO
Xi-3
<z<rH
Hh3
C'O
oC
D•H
4-11
r-l
pu
gcO
coC
DC
Dp
rH
U+
Jo
(11Sh
MH
uO
Mu
0o
CDg
T3
CDO
CDCD
•HC
PP
(0a)
HCD
CJ
-HrH
CO
U4H
CD<
0-H
Q>
tog
Tl
uC
DC
Da)
•HrH
CP
p4-1
CO
CO
HC
DC
OO
0)rH
•H
CO
Fl4H
CD4->
-H
QCO
4-)C
OCO
CO
<rH(0
Hpo
r-14-1
wgC
Das
p
fflcao
i^
oj^
co
co
^m
^^
fflS
co
^cJ^
^S
SS
^^
•^co
^^
ro^
^r^
co
co
co
co
co
co
^co
^in
co
roco
co
^ro
co
co
m
H^
NCO
Hin
00M
tDN
toin
Nr-
inol
oto
VV
V'^
'm
on
hm
wH
OH
HH
HH
riO
OlH
HH
HH
HH
HO
OH
HH
^^
^
SsssS
ililsssslslSisg
gS
ssisliSS
S§
22
§S
SS
Sg
2§
g§
gg
2g
S§
S§
§S
SS
SS
cn
ro
^c
in
en
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oH
Eh
Eh
Eh
Eh
MM
MM
MrtS
i<ei;
<;
rtj
cv
it~co
orH
CN
co
^rin
co
r--co
c^
OrH
cO
'=»
'cn
i£)r--c
oc^
^^
^^
^^
^w
cN
NO
oco
nco
rOM
co
roco
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
HE
h
rtJrHrJjrtS
rlJlSC
Rd^fllrtlflJfllrt;
oo
oo
oo
oo
oo
oo
Eh
Eh
Eh
HEh
HH
HM
MtH
M
oo
oo
oo
oO
C3
oo
oo
oH
Eh
EhEh
Eh
Eh
Eh
.....MMMMHrHM
3r-co
^cN
co
'xif
oco
r-^
iro
wo
oo
cjio
ocn
o<
T,c
^co
oic
ricric
oc^
aic
ocric
oco
^C
OrH
^C
MrH
CO
-g-C
Tim
cN
^O
rHco
inro
cjiio
co
^cT
im
ro-si'^
r'^r'p
oC
Nin
rOL
nu
-)
^fO
co
^cn
cO
rHC
Nm
oir-
r-rHco
Lo
cor-r-.
vp
uio
^r
CM
r-rHcy
.o
CD
^co
iDco
r-
or-cN
co
uim
^fo
r-rH
LO
CO
ot--
rHco
oro
^r
oO
rHrH
rHrH
CO
^r
co
•o
o
co
oro
ot-fo
00
ro
OC
OO
fOO
CD
rOO
OC
OC
OO
CO
OfO
OC
DcO
OO
CO
CD
CN
"sf
torH
rHC
OC
OC
OC
OrO
CD
op
cn
oo
cr,aio
oo
oen
aico
mcn
co
co
c^
cn
oig
OrH
oo
oo
oE
hE
h
c\ico
•*m
vor~-
'Jf
Vrf
^^
)"
~o
oo
oo
Oo
oE
hE
hE
hE
h
oo
o
Eh
Eh
co
mo
fi
mo
oo
oo
oE
hE
h£h
««
4<
S5
32
33
3
o«3>
togCD
4HO
tfl
4-1
CCD
o•rH
.
UO
•H0
14H4H
r^
CDcn
Oo
uII
CT
t
>l
4-1to
•H
CD
•Hto
•Hi-O
IIi}
O(0
m•H
4Hr!
rH0
O,
CD
rH
«Z
<
00
3GO(0
J*
toE30)
JQ0)
(0re
re
:*
10(0
|•M
M
JQre
©a:(0re
Z
<xCm
r3
wr3<oCO
CO
CO
r3<z<Eh
Hh3MmHr3WCtS
<d
m
4H
£1
O(0
-H
zPC
O>>
oC
D<
3<Q
CO
r-
-o•
4->0
1C
OrH
CD
rH
UC
O
firH
rOC
O
•H
.
Po
rrtai
>ro
C3
r^
rrtC
O
CI.)U
5
SC
N
•^CN
MO4-1CO
u•HPto
-HPCO
PCO
Wrfuco
<asCm
h34wr3oCO
CO
CO
k3<Z<Eh
H•3HmHr3W
(0Af
tM
rH<4H•H g
TJ
0CD
4J
PfiX
3O
CD
•H4->
1r-\
pO
gC
OC
OC
DC
Dp
rH
u4-1
oC
Dr4
MH
Mo
P.
<j
OO
a)g
XI
CD
UCD
CDrH
fiP
4-1H
UH
U-H
CO
p<4H
CDm
-n
q>
CD
tog
T3
uCD
CDC
D•H
rH
0P
4-)p
CO
mM
CD
CO
UC
D•H
•H
co
y,
MH
CDP
-H
Oro
coro
POPIgatp
^!2
Sr5
rS
S£
!^
SO
J0
^O
T^
N^
ro
o^
M^
00
^®
^O
rH
Min
cN
incN
in^
^^
^^
^^
^"^
^^
^^
^^
•^
^^
OrH
rH
CN
OrM
rH
mo
irN
iO
rH
CN
rO
O^
JS
^W
mm
^^
^W
WW
mW
m^
^W
wm
^^
^fy
i^cy
i(T
,cr,
(JlO
iricn
01t»
CO
OD
C0
CD
C0
C£
>C
OC
OC
0C
»C
O<
X>
CO
CO
CC
C0
C0
C0
00
C0
C0
CO
ro
^f<
lrn
H^
Oln
o^
lo
^^
^^
CO
lI)(N
|r.N
OO
,NW
^lfl(J1
^£
^D
ln^
r^
lP)^
lfl'^
'ln(C
lr-o
oH
lno
lO(t)
nH
nm
(Jlo
^O
rlH
^£
llno
oco
SS
rS
,oS
^rS
w^
^^
^M
^^
0^
^M
OT
^^
]'~
~a:,u
Tfri«
:,^^
oo
crir
Hr-c\ir
Hco
ino
c^
co
rH
ro
^cN
^^
oco
inco
o^
^M
co
^^
^i^
ro
^to
^^
inin
co
co
Si
I
r^
S^
2!£
?2
^w
^^
M^
^^
"^
^^
<^
<^
f,T
<N
^cN
in
oo
r-^
criL
nco
co
in
S^
£^
^S
^ro
^^
ro
w^
ro
^^
^^
^M
^^
^ra^
^^
in
^co
co
cN
to
cri
mr^
^2
^£
S^
^r^
^^
^^
^O
^W
^O
^O
M^
ro
^^
O^
^0
0rH
CJlrH
^r?
S2
)WH
mH
HH
^H
WW
'^H
mo
Mo
m^
Ol'<
31
H^
^in
'Nro
'rnh
-V'
co
rOio
co
roco
roco
co
co
roro
roro
co
co
roco
rocT
co
roco
co
co
roro
mM
r^
22
2^
^o
on
^0
^^
M^
m^
^^
oi^
i~
-r--co
r~
co
r--co
r-ro
co
ro
r~
or^
oo
oro
co
oo
roio
oco
co
co
ioco
ioco
too
toco
^ro
vo
ro\o
roS
^S
roS
55
Mm
corH^cN
^co^Lnr-inrO
rHO
icocr,0icricN
CN
r-corHc.4^brH
Sw
Pco2cf
tMH
HN
HM
Hd
lHH
HH
NH
HH
rtH
HtM
HH
HH
HH
rM
NH
NH
HN
ni
H^
!,^
^N
Nf')
NN
WN
NN
N«
^^
^N
N«
"«
NN
N^
1I
t1
1•
i—
11
1I
1I
Il_
l.
.*
J\-.*
^l\N
VN
cn
ro
"31in
ioo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oE
hE
hE
hO
OE
hE
hE
hH
UM
<(<
r<
r-
co
cn
oo
oO
rHo
oo
oo
oo
oE
hE
hE
hE
hM
MM
n
rHC
NC
OT
IT)
'-Or~
co
cT
iOrH
Csjc
o^
rLO
*o
r-co
cjiO
rHC
No
T-r}
<rH
rHC
NC
NC
XJC
NC
NO
'JCN
Cv
JCN
CN
rOrO
CO
CO
rOooooooooooooooooo
ooooooooooooooooo
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
MrH
rH
rH
rH
rH
MM
rH
MM
rH
rH
rH
rH
M
OO
OO
OO
oo
oo
oo
EH
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
MM
HM
M^
5^
^^
^^
y^
44
4H
iM
MM
MlH
PIM
P<
MM
MM
rH
HrH
rH
MrH
00
«H
01
NC
OC
OlO
(J1
0u
1»
"»
NH
in
01
Hh
HH
in
Hin
OcN
CN
NN
Otv
JH
CN
cr,cn
cn
cn
cricricn
cn
wcn
aicn
cn
aicrirji
co
co
co
co
co
co
co
co
oo
co
co
co
co
co
co
co
•;-
j'<3
"C
Nm
Ln
r~
co
ro
tnco
ro
lx>
co
iOrH
c7
ir^
ro
rH
mro
in
^in
co
crico
ro
'^m
co
rH
•3
<ro
<a<
cD
r^
oco
co
co
o-iC
oco
"3
'i^!D
>rr
yO
T^
HW
HM
'^
nn
ro
r'i^
'q
'rn
CN
O-ir
^cN
r-C
Nco
co
cN
r~
-co
co
r-r-<
HrH
CT
sr-'g
'CO
rjlO
CN
Orjl^
r'C
NC
NC
Tlr
HC
OL
no
ro
r-co
co
<*
OrH
ot—
rn
oco
mcn
co
HH
hh
H(D
H(D
rlin
in
H(O
a3
'JH
ro
co
mcN
CN
r-C
Nco
^co
m-rrrH
co
cN
co
r-co
r-r~
-co
r-co
co
r~
-r-r~
r-r~
r~
r~
-r-
co
ro
ro
ro
co
ro
co
co
ro
ro
co
ro
co
co
co
ro
r-o
ro
oo
p-r-o
r-ro
ro
ro
oo
or-
co
oro
oo
co
co
oco
ro
ro
co
oo
ov
ocD
oro
oo
cD
co
ocD
ro
ro
co
oo
oco
rH
OL
OC
Nin
t^
to
io
ro
co
crio
co
CT
ir-m
CN
CN
lrH
CN
rH
rH
rH
rH
rH
CN
rH
CN
rH
rH
rH
rH
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
mcorocororO'^'rr-c^^ji^
ooooooooooo
oooooooooo
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
MrH
MH
rHrH
'Xir~
co
cn
orH
ojro
M"m
co
r~
co
cjio
o
t^
^m
oo
oo
oo
oo
Eh
Eh
Eh
Eh
M''•J,:,!''r-^
r-ii—
ir-,r-ir-ir-ir-ir-ii—
irH
<<
r<r<
f<<
^r<
rt;r^fi(;i<
><
1<
f-t;Kt;
omtogCD
4-1
4Ho
aCD
o•H
»
uo
•HC
OM
H4H
CO
CDT
jl
0ai
UII
CO
>,
Pto
•HC
D-H
to-H
CO
II-U
oC
Ocrt
•H4H
,£H
0ft
CD
i-t
Oh
z<
00
3m©©core
3©COre
re
CO(0re
©rez
<33CMk3<Wr3uCO
CQ
Mco
PI
<Z<Eh
H•3HCO
<Mh3HCC
too
CD
"31^
-i
MH
jQ(3
(0•H
zP(0>>
oC
D0
!Q
cn
CN
TS
•P
CO
CO
rH
CD
r-j
t)in
cm
(0C
O
•H.
P*3"
rflC
O
>ro
co
<0
o
CD
o
SC
N
cn
cn
poMHto0•HPto
•iH4J(0
PCO
w
<33
CMr3w•3<(J
CO
CO
MCO
rHh3z<Eh
«<Mr3W
6n
n3C
DC
D43
4-)
P
ft
MC
DrH
<M
hC
D•r-t
PC3
T3
O<
D•H
4-11
rH
PO
g(0
CO
CD
CD
PrH
P4-1
n(1)
UM
HP
OP
uou
0)
F,
nC
DU
CD
CD
rHa
4-14
-)
(0(0
MC
DU
-HrH
top
MH
CD
ro•H
Q>
tog
T)
uC
DC
Da.
•HrH
r;P
pP
rfl(0
HC
DC
OU
a>r-i
•HC
O?
iM
HCD
P•H
«CO
PwrHrrtPOPs(DP
•a'r
H^
CN
OO
CO
mrH
CO
CO
CN
rH
rO
CN
OO
OtN
OrH
OO
CT
lO ro
c»
oo
co
io
co
rjico
rH
OO
CN
(o
cn
in
Ln
r-co
r~
"*
'^O
lM
HN
rlC
ilO
ON
HC
tiO
MH
HH
NO
cH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
OrH
rH
cn
aic
ncn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
crtc
n<
ncn
cn
cn
aio
icn
cn
m
(T
)^
Hn
n^
l(^
Jctlm
HN
co
ctlH
Ol^
£)C
ll^
n5
rt'*
NO
^'*
co
^lO
cclH
N^
^H
^(N
rn
oD
rA
i^co
ro
i^co
rA
i^ir
icN
^ro
iOrH
ro
r^
^r^
rH
CN
Cn
^io
^o
oD
co
oo
ro
r^
co
or~
inin
c\iin
co
rH
co
ro
r^
rH
OD
rH
r^
oo
ro
ioco
cn
co
r-cn
'*rH
CN
^r'r
o^
r'=
t'oro
^ro
co
in
in
in
ro
LO
^^
in
,x>
^'r
]'^
ir)r^
^ro
^M
io
in
co
ro
io
in
ro
^^
^co
,5r
^C
NrH
CN
rH
r^
co
cn
orH
rn
ro
^^
in(^
^co
cn
cx
]^
co
r-rH
ai<
TC
Do
ro
rjir
Ho
cN
co
loo
r^
co
inin
r-o
cn
co
^co
rH
ro
^in
rH
co
r-c^
ro
rN
jro
t-c^
inco
csir
Aio
ocN
co
inrH
N^
f»
MD
oio
io
iO
Hi^
sp
on
o^
nn
oo
o^
-»
ro
Diiflu
)o
on
fl(M
in
co
ro
o^
'^io
c»
co
cn
ro
orn
r~
^ro
[^
co
in
cn
rn
ro
^r-rH
r-a5
co
r-ro
co
>ci'i
nco
ro
in
oD
HO
W^
^tc
oco
m^
ro
^aiin
rn
oiin
oo
orH
ro
^rx
imco
ifl^
'oi'r
f'^
q,'^
rHC
NC
NrH
rHrH
rHC
NrH
rHrH
rHrH
rHrH
CN
rHC
NrH
CN
rHr^
JrH
rHrH
rHO
rHM
rHrN
rHC
vlC
'Jro
ro
co
ro
Mco
mro
ro
co
ro
co
mro
co
ro
rric
oco
ro
rr>
ro
co
co
co
cO
(o
ro
(O
ro
ro
co
ro
ro
co
ro
r^
co
^co
r~
r~
or^
i^
oo
oo
r~
or^
or-o
r-~
r~
r--o
co
oo
r--ro
oco
or--
ro
co
co
co
\o
co
co
co
oco
co
oo
oo
co
oco
oco
oco
vo
co
oco
oo
io
co
oco
oco
ro
ro
co
ro
io
ro
ijD
to
oco
to
oo
oo
co
oco
oco
oix
>to
i.o
oco
oo
co
ro
oro
oco
Hffln
ro
N5
r»
NH
Oo
co
(!ir>
ir\ir>
(iiH
H^
oiH
in
HtO
vio
oH
^H
hv
rr)N
^io
toic
h'B
tOh
'Dto
ioie
^»
wts
ioio
toie
^i«
h'a
,o^
hV
'ioV
'to'w
'ioV
'cn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
cn
aic
ric
ncn
cn
,cn
cric
ncn
cn
cn
r^a
icn
cn
cn
cn
cric
ncn
aic
ncn
cn
cn
,oi
rH
cN
mr--co
orH
co
«rin
OO
OO
OrH
rH
rH
rH
rH
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
oo
Eh
Eh
Eh
Eh
HE
hE
h
O
OO
OE
hE
hE
h
MM
M
r~
o5
0rH
CN
(0
-^
inco
r^
co
aiO
rH
CN
cO
'*L
Or--co
ocN
ro
«rj<
NN
M(\IC
\IN
(\IN
CN
tN
PlfO
00
fO
fflfO
(n
m^
'Sl>
*^
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
pppooooooooooooooooooo
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
oo
oo
£h
Eh
MM
MM
MM
^L
^^
^^
^^
^^
^^
MT
nM
MM
MM
P|P
lP
<H
MrH
rH
rH
rH
rH
HrH
rH
rH
Mr<
r<
r<
r4
l<^
^rt;<
r<
ri:^
<^
^r<
<<
rt;<
r<
^
AIT0045 96.8667 321 9816 .3331
AIT0046 96.9667 321 6195 .3258
AIT0047 96.7333 317 7885 .3383
AIT0048 96.8333 325 5920 .4004
AIT0049 96.6333 314 1023 .5753
AIT0050 96.5000 323 3621 .3400
Reliability Coefficients
N of Cases =30.0 N of Items = 40
Alpha = .9134
.9127
.9129
.9133
.9120
.9097
.9125
88
8
S«
£Z
t'i1
'Z
Efr.Z
ZE
.Z
EZ
£lZ
ZE
tZ
t'fr£
tZ
ZZ
frS
'.*
ZlZ
ZH
tE
t'Z
frE
t.Z
EE
ZE
i.E
zt't'E
tf'Z
EZ
EZ
tfrZ
Et-E
ZztfZ
Et'Z
«HEZt'tt'ZEt'fr£Et>t>Zt>|rfrtrZEE*ZZZrt>t£tZZtZlZt.L
oiiz*
zztitz>
zzizti.tb
tzzi\'e*
etzztzzz>
zirzt>
t>
*M
*s*
ztz*
z*
z*
£zzzttztiz*
£zzizezziiv
ezv
zi
90i.zEEt'i*t*tr£ZEzzfr£tEtrirEt'izt-ZEztzizzzzfrEtr
t£
i*
zez*
zzz*
**
z*
z*
tzt't*
zzzz*
ttzz*
*z*
>*
zt\.
**
ttzizzz*
*zitz*
i*
z*
zzz*
yt*
zzizzz\.iiiizz
Ht*
ZZ
ZV
**
ZlZ
*Z
¥Z
*Z
Z*
Z*
Z*
**
Z*
yirZ
**
Zt>
Z*
Z>
98Efr>frEfrtrtE*lt-tZtZttI.ZZttfrZttZtZtZEt.LEtZ
&it*
zzt*
et>
tzizzzi/zz\r*
z>
zte*
zzzt>
zei*
zzi
WH
f-E
ZE
fE
ZE
tt-lrE
ZZ
EZ
ttE
frZ
EE
EfrE
tZ
EtE
efrE
ZE
*6
H-J£
Z.E
£.-t'*
ZE
t>
EE
t>
lZ
E£
ES
t£
t>
t>
EZ
»'£
£E
EZ
t'E
frE
60
lE
J£
£S
El2
t'tfE
tE
Et'frE
Et!E
£t'tfE
eetE
re:tE
Zr-
68
E5
EtZ
ZE
t*
Z.E
.Z
.t't>
frE
EtE
ltZ
ttZ
tttZ
Zt-Z
ZL
t«
kE
E>
EfrZ
£t'Z
*E
EZ
fr£
Z£
£S
EE
t>
£t'£
ZZ
frt>
Z£
t>
ZE
EE
EE
i">*£J£»»ez»e.e>cik>e»Ee»seE»Ezczeieeii£i
Wl.*t'EZtfrZttr£t'ZZEZt'£Z|,Ei£ij:eZZZEtZSt'Ett>Z
<wsjzz.zzzi££zt.ztzzzti.tzztzzzz£zzzttz>z
ssEtzEtEZfrotcEfrtztrtzEEfrEitzEzzEEzzzzzzzz
H'lEEZEZfrEZtrlEE.EEfrZEEEEEfrZEfrEZEt'ZEZZElZZ
08ZrtlZtllZEEt£Z*ZtfrZElEZZj£il.»tej.,Jt,t,.l.
8»z>>z?iezf»frzez>»£i»iize*e£ei'Zi^e»5e»ei*
«NEZ*zEZEZzzzztz£zt>£zt.fr£E*'££EZfrzztzEEEt.t>
&i'*
**
**
z*
i*
z*
*zz*
ieez*
zzzzi>
**
zz*
zz*
zzzz
M*
*Z
Z*
*Z
Z*
lZ
ZZ
ll*
Zl*
Z1
r*
*Z
*i>
ZZ
ZZ
Zez*
Z*
*Z
OOlEt-EZEtfrZlttt-ZEZtZttEZtrfrEEEEZEtEEttfrltE
zoteee^EesttrfEesfz^jji.ei.Ei.t-etrett'Ei.t'ft.i.frez
*HZfrE>Z»EEI-£tfrt>EZt.*.ZSfrEtreZ£Zl*Et.Z£t>lt'EEZ
wiEi^Eizt-etrEieve^friivi^eesztzt-eeiiitize^i
O^tE
t.Z
S'tZ
tE
frfrZ
ZZ
ZtE
Et.frfrtrE
Zt-Z
ttE
Zt'Z
t'E
t.frE
^E
frlE
.E
EtZ
frE
tE
EE
t'tE
t't.I.E
ZE
tE
EZ
t-E
ZE
frtE
trt'Z
l'<
»E
ZZ
ZZ
.Z
Zt>
ZtZ
Zf't>
SZ
l.Z
tZ
ZlE
££
,E
*tr*
t>
ZZ
EZ
t'Z
9«
^-l-tlf2
"t'tZ
-Z
EZ
t'ltE
ttE
EZ
ZZ
EZ
frZ
lJ;i2
jt,|,z
w--ziez*'ee!*eeet>»*Ek»t,v*Ei£iirifri,i*e2*iii.
Wl-EZZt'EEfrEElEZEZEft'EZZtEZZZt'EtZt'ZEEEEEE
•«Z'E''-EzzEZEEt.zz£trizztzzz£zifrzijEjtJjE5
H^Z
r-tS
frS
EE
lZ
EZ
EtE
trE
ZZ
ElE
lE
ZE
EZ
EE
Zt-E
tE
EfE
*'z,'l'E
t't'E
Zfrt'Z
E£
*£
£1
,£
frE
EE
ZE
Z|rZ
£t'E
£E
ZZ
r£
E£
EZ
S6
tE
3tfE
ttlttt^ff.>
EE
E£
1>
JtE
ZZ
EE
£Jj|,2
ie2
E6
«:E
EE
t>
EZ
EZ
l1
-E
EL
ZE
t>
EE
tZ
EE
l>
ZtE
tZ
£tE
ZE
EL
£W
t-E
EtfE
EE
ZE
tE
EE
ZE
fE
ZfE
EtE
EIrJZ
lfE
^Z
EeZ
EE
Z•S
eJI-'l'ei---tJ£
Jrt!t2
JtJtZ
JE
tlZ
Jt!iE
tw'-Et't>£Et>EfrZt>Et'J>£Zt>ZEEZt£trEtr*tZ*EE1.ZE*£Efr
98EE£EEEEEI-ZEtZEZlZLZZi.t.ZZZZZtElZEZl2Lji
*OI.ZEtZ>ElZEZ£E£fr|rZt>Et£EtEt'EZE£EtE£EEt'£E£
«^^-'''e^»'t'f-,*Eff^ffE*5.SEf£|,lr:ElfEffEEEE
frZEZZZt-Z
IE
9s'^-Zt,'*Eier:*E.EJ-e£2frEEJfr.EZlt.fEJtt>E5
««
..E
^tt£
tjesE
:E
EE
ittE
t:if2
eE
ts£
jzez2
iE
fa
s*
is*
>tziitizzizzzzz\.zzzzzzzzzztziizzi
iZlz:EEEfrZfrlt.E1'EZt>*£>'EEt'SEfrEt>£ZE.ZEfr*frEfrfr£
MJ^I^S-^l-ejej-etZEtZSEJtftJEEEJEJZ^JtZrE
m*'£e-*-tri>E!Eet>t.frzEEejEfrt>tr*Eje*>z,!'eE*et>
W'l-'2Slt2-lrZtZtttLZZZeetEZZZZfrZrzzztri
«HE.Ef»EEJt'ei'te£fEEfElEtrE£EtE^eEt-E!2E.Zl>
WZEEtEE^e22Ee-;i££ltE2Jt.ESJ»E5tZEtEE1.J
">l
^l
!"
-«
*-
e-
EZ
Zt
ZZ
tt
£J
Z£
££
t£
IZ
£I
ZE
frZ
Zt
E-JM—£—*—*—£—t—t—£—i—t—£—2—£—2—Z—£—E
££
zfr
ii
iz
»z
tz
ze
zt.
zt
t»
et
•unj0*
8£9E
«9E
9E«
EEZE
IEOE
6Z8Z
ZZ92
SIK
EZK
tZOZ
6181
Li91
SIH
EtII
ftCH
69
iX
\X
Tjim
g
ivtv
>is
Nv
un
aN
ad
-iisvh
viv
a
9«Zf'Zr£tLSl.t>E:t*f££EfEllJZ£fZ5J
Ki>
**
**
**
v*
>z>
tz*
*ir\.tzz>
tz*
ztzzz*
zz*
zz
z
zl
09
zt>
6S
zz
8S
*t
ZS
zt
9S
ze
SS
t-*
W
frz
ES
EE
ZS
zI
IS
zE
OS
E£
er
*z
st'
£z
Vf
tI
9*
*fr
St-
Zt
frfr
Z£
Et-
1z
Zf
zz
ttr
£1I
zt
Ot-
6E
8£
>2
LZ
IE
9E
£z
SE
frt>
K
£I
EE
£z
ZE
Z£
tS
£>
0£
t>Z
6Z
£z
9Z
ZE
LZ
£E
9Z
ZI
SZ
tZ
>Z
£Z
EZ
fr£
ZZ
£Z
tz
Z£
OZ
££
61
ZI
et
£Z
it
ZI
91
EZ
St
£t>
H
IZ
El
ZZ
Zt
EZ
It
Z1
Ot
t>£
6
£l
9
ZI
i
*E
9
EE
s
ZI
•
ZZ
E
£
I
Z1
JjBlqns
o
£2
2£
frZ
t2
£2
2E
2t
2£
20
9T
f1
frI
2I
2t
fr2
tI
I2
t2
2S
S
t2
£2
tt
2E
t2
tt
2E
2I
29
S
t*
2e
2t
tfr
t2
t2
2fr
t2
fr«
t£
e2
22
2E
tE
2E
frt
£1
Z9
S
£2
£2
2t
£t
frI
t2
2t
2t
tS
S
22
22
tL
22
tE
2Z
tI
2t
2frS
£tp
£E
2E
frZ
fr2
Zz
2fr
2I
2E
S
££
22
22
EE
frE
2t
E2
E£
22
S
>2
E2
££
22
£2
s2
Efr
22
tts
t£
£2
ZE
2E
Z2
££
frE
2E
2O
S
Itr
I2
2I
22
zI
Zt
Et
2I
t8
fr
2»
22
2£
Efr
EE
z2
t2
£fr
E8
fr2
£2
e2
£E
E£
Iz
ZI
fr2
12
Zfr
Et
£2
Et
£I
te
tE
frE
£fr
£9fr
22
2t
Ifr
IZ
I2
fE
EI
2t
2Sfr
£2
ZI
fr2
2fr
II
t-fr
tt
Ifr
£frfr
22
eI
2t
2E
tt
22
E2
IZ
eE
fr
e£
fr£
frt
Et
££
2Z
t2
Efr
tZ
fr2
2£
IZ
I2
E2
£2
Z2
t£
£t
tfr2
It
2E
22
t£
IZ
tZ
tfr
12
Ofr
t2
22
Zt
ZE
22
21Z
tt
2E
2B
E
I.£
t2
2t
Z2
£fr
22
£t
2fr
2SE
22
£I
Et
2fr
2£
22
22
££
eZ
E
tfr
Z2
EE
I2
£fr
2I
E2
£2
£9
£
2t
Z£
Efr
It
2E
£2
£E
£fr
£SE
EI
frE
2fr
22
£I
Efr
frfr
2£
fr£2
2z
£t
tE
It
It
IZ
frt
2E
£
tt
z2
I£
£I
frt
2t
frfr
2£
2£
t2
22
frfr
22
2t
22
EE
I2
t£
££
2I
2t
2fr
2fr
frfr
Efr
fr£
fr0
£2
2£
2E
22
Et
Ie
22
tt
2t
6Z
£Z
fr£
2E
£fr
£fr
2t
£2
££
£8
2
2fr
I£
tI
2E
t2
£2
Il»
2£
frZ
2
tt
E2
I2
£2
2fr
£2
E2
fr£
t8
2
2£
fre
E£
2fr
2fr
E2
Zfr
fr£
frS
2
£t
t2
tt
IE
t2
t2
tE
2t
tfrZ
tZ
t2
tt
tZ
t2
22
tE
21
2E
2I
2E
2£
2I
Et
£E
2I
fr£
2t
22
t1
t2
tI
t2
t2
2t
t2
22
212
2fr
2fr
E2
ZE
2£
£E
2fr
£fr
£0
2
II
I2
It
tE
tI
22
t£
2Z
2S
t£
fr£
£E
t2
E2
fr£
fr2
fr2
frE
at
t£
2E
2t
I£
tZ
ZE
IE
22
£it
22
t2
Efr
fr2
2fr
frE
tt
£I
91
tfr
t£
Z£
frE
2t
22
It
72
St
1.£
2Z
22
£2
tz
tfr
It
2t
2ft
2£
I.z
22
2E
t2
E2
tI
zt
Et
2fr
tt
2I
Et
2t
2t
Et
z2
Zt
Efr
I2
£z
C£
22
E2
E*
z2
tt2
fr2
£2
frfr
2fr
z£
tZ
fr2
fr2
Ql
2fr
Ie
fr£
£fr
fr2
EI
E2
E£
62
t2
It
t2
2£
£2
Ifr
t2
tS
22
£2
t2
2e
2t
£2
tt
I2
I2
I£
frt
I2
fr1-
Ee
Ifr
S2
26
££
J»I
Efr
£fr
es
«t
frE
fr*
tS
£t
Z£
2fr
£t
2t
2Z
It
zt
2fr
E2
frE
2fr
E2
££
zfr
Efr
££
t£
»•£
?S
tE
frfr
t£
frE
2E
£fr
t2
[t
1z
i1-
2.I
Ifr
t.,
1fi
If!
(.I
IX9
1S
tfrl
Et
21
It
01
88
/9
Sfr
£2
tsialem
g
96
l3
£I
£Z
fpt
££
tpZ
2fr
zt
E2
EI
(pz
fr
Zl
Zt
Zt
ZZ
t£
tr
tz
tPt
E2
frt
Zt
Zt
2
03
IZ
zfr
ZI
|pt
Zfr
z£
L2
E2
t2
EE
Zt
2
fr8Z
S»p
Zz
zI
2tp
Zt
tZ
Zfr
t1
t£
IZ
z2
Z6
Ztp
SZ
zt
e(p
£z
te
Z2
Et
£t
Et
E£
Z
08
zI
Zt
zz
tE
Zt
zfr
tE
22
£t
Z1.
Z2
£
69
zz
tt
zz
£I
tt
£z
tI
22
frZ
z2
It
I
SO
Ifr
z£
z£
zI
Zfr
zfr
ztp
£fr
2I
£z
I£
2I
10
1z
z£
zz
z(p
I£
frZ
zc
££
E£
2tP
t£
2E
co
tIP
Z•
£z
tZ
£fr
£I
£2
fr2
2Z
et
trE
tE
Ott
Z2
££
ttP
££
fr£
fr£
Ip£
£t
fr2
£«p
Et
t>
Uz
zZ
Zt
zt
ZI
Zz
ttp
2t
tE
tZ
IZ
2£
ee
frc
1t
tz
Zt
t1
zZ
Ct
Ip2
1t
tr2
£2
f8
6IP
E£
zIP
tt>
frfr
tI
z(p
tE
22
i1
1Z
2t
L6
zz
Zt
zt
tp£
Z£
t£
•>E
tE
Zt
Ip2
*£
2
91
I2
1z
Zt
z£
tZ
I2
£2
22
tt
zI
22
E6
6z
frz
frz
zz
2£
Iz
2»p
£2
eE
2E
2fr
£fp
SS
£t
It
z£
Ifr
Zfr
£e
tpZ
Z2
2t
2t
E2
£
80
1fr
2£
tz
zz
frZ
frz
*£
ZE
£fr
2£
trIp
2£
98
z2
Zt
E1
z|p
fiz
I£
t£
22
£t
£t
E2
t>
08
c£
zz
Z£
Efr
tz
tt
2t
2t
22
IpI
2t
fr
ISE
efr
£E
frz
£t
tPtr
2(p
Z2
t2
26
trt
2I
*6
Efr
z£
£t
tZ
££
II
£2
£t
fr£
2fr
fr2
Zto
tZ
frz
££
tPfr
£fr
Z(p
£e
Z2
2£
22
EI
IZ
96
efr
tP£
£z
t2
£Z
£2
2z
2t
t£
2tP
E2
tZ
Ol
fpfr
IZ
Zz
t£
fre
z2
2If
tZ
tPt
Cfr
E2
E6
01
frtr
z1
(pE
zE
I£
£fr
£2
t£
2E
£fr
2E
£
98
frtp
zt
£Z
zt
£z
Z2
tptp
Z2
E2
££
Zt
£W
fpfr
£Z
ZE
£z
tp£
£2
tz
tt
££
fr2
EI
ZZ
8I
tp£
Z|p
Zz
IZ
2z
22
e2
tt
£fr
EZ
t2
frZt
tFtp
tZ
£E
t>fr
z£
£fr
£fr
E£
frIp
fr2
E£
tp6
Xz
tt
tZ
Z£
zt
tZ
£2
£2
Z£
£Z
22
2Z
»H
Zz
Zz
E£
frt
zfr
efr
E(p
•>£
E2
fr£
Z£
E6
6z
££
tE
Ztp
£z
e*
22
£t>
2fr
2I
EZ
t|p
»6
Efr
Zz
£«p
Z£
zt
z£
£Z
£2
It
z2
£Z
£S
it
ZtP
£z
ZE
tP£
z£
£fr
£fr
£2
££
2£
E£
e
Uz
zt
Iz
£fr
£t
Z£
£l
tP2
E2
Zt
2E
tE
L9
zt
Zt
tI
tp2
tz
It
IE
Zt
£t
t£
ZZ
2
Uz
frt
1t
tt
2t
tI
£Z
t2
tt
2z
22
t>2
19
zt
zt
zt
IZ
tz
tt
tE
22
Zt
t2
Zt
Ztzt
£z
frE
EZ
tp<
pz
£Z
2£
tP(p
2fr
2E
tr(p
fr(p
*9
zt
zt
tI
EZ
tZ
tt
IE
Zt
2t
tE
tt
£S
it
£Z
ee
zz
frE
z£
z£
2tP
fr£
fr2
2fr
tpfr
|p9
8z
t£
zz
Z*p
Sz
£z
22
EE
t£
tt
2Z
zE
V6
£E
1z
tt
€2
tfr
It
frt
Z2
E£
trtr
EE
28
8z
z2
zt
e£
ZI
£e
tfp
2|p
t2
tE
££
£2
W£
c2
e1
zfp
£E
£z
22
£fr
2E
2tr
tr£
22
OZ
•z
Zz
It
Zt
z£
z2
t2
E2
It
t£
E£
2Z
8z
2i
tz
tfp
Zt
£I
I2
frt
2Z
tE
trE
fr£
*6
cz
1i
tt
zE
££
zt
£2
fr2
£t
E2
Et
fp
90
1fr
2£
£z
tfp
2♦
ZI
2t
£fr
2e
22
tfr
I£
ZU
zfr
I£
Ez
fp£
I2
e2
(pZ
E£
frt
£tp
Efr
fpZ
2e
££
£z
tt
2Z
gt
2E
tt
2i
2t
EIp
£t
66
£t
£fr
£E
EE
££
E£
frfr
2£
££
E£
ZZ
tp
68
Zfr
tZ
Zt
Zt
z1.
et
££
t2
E£
t2
E£
t»
60
1E
se
£E
2Z
2t
t>
2£
efr
Z£
t£
2It
eI
»1
ft
£t
£t
It
ze
tI
tz
EZ
I2
It
I2
Zfr
HZ
fr1p
££
Ez
£fr
:£
(pZ
c2
££
c2
£2
Ie
8tt
frz
*tp
tE
frfr
te
£2
E£
2£
£tP
E*
Zfr
E
IJ
L„-i,.
..£,,_
£._
,„1
i..1
LI
z2,
II,
!,I
If_.Z
tR
t>p
?f
urn
sO
fr6
£8
SL
Z9
£SE
fp££
£ze
ie0
£6
Z9
2it
9Z
52
fr2E
2Z
2tz
OZ
81
91
iivw
HS
NV
iinaN
ad
iisv
hW
iV
as
wOx
Wi-3
«iOWI
CQ
HCO
JM•3<:
<>*Eh
H•3Hm<Hr3W
01O
CD
-»•rHro•HV
J
>>lO
cdr>
acm
-a
•4-1
CO
CO
rH
<d
ro
oro
cC
O
mC
O
•H•
H0
1
mC
O
>C
xi
cC
O«
ro
CD
CO
soL
O
o
o»o•H•Ptn
•H•Pro4
0C
O
s
ST
t
It)C
D11
-C4-J
4-'
rHM
CD
rH
<H
H(U
•Hu
wr-
r3CD
0•H
<JJ
1rH
40
UH
roIT
)
uC
DC
D4
0rH
r-l4
0O
CD
COi
rJ
0u
ME
hMM0U
CO
HtoC
Dg
TS
CD
U4)
CD
5mrH
a4-1
40
tdrfl
tH(U
au
•HrH
co
M<
HCD
<rO
>•H
Q
z<Xto
S3T
1iX
0C
D<
U<D
•HrH
a+
JJO
H4
0ro
rflH
CD
id0
(I)rH
r3•H
wa
<H
CD4
0•H
Q
Htt5
JO
mC
O
-<rHto
H4
00
r34
0I
uEC
D
«4
0
01ffi
CMrH
COC
OO
rHO
lr-l
rHr-
CO
COCN
VT)O
C-J(?>
CN
CN
*J«t>
COO
1091
HN
OCM
O"3"
C-JCO
On
nrf^
ro
n,»
'fn
'*v
in
nrO
'!frr)v
riN
«^
Nn
*v
Hn
Hv
wrj*
ro
vn
rn
iIiU
)^
lJ3
lO
VO
lC
CC
lB
lfltO
lB
»tO
lO
'i5
WlO
lO
tC
lO
iJ3
lJ3
trt£
lO
lfilfl»
^lD
lJ3
vC
rx
iraro
tx
icD
rx
icx
ico
cx
ico
cD
co
co
co
co
oD
Co
cx
icD
co
crico
ro
ajco
ra
rin
in
HT
MO
in
otflajrjsajO
Hiiiu
im
rjiro
co
aicJh
oiflo
criO
Oih
ha-iH
hin
rtn
HN
^o
oH
nro
n^
^^
orJlo
^lO
^N
lt.^
co
^^
t,o
|vl^
Jr^
oco
tl|l
i)r"O
oleo
NW
HH
C-l'f
HH
rtH
Hn
in
r-IH
rlH
lO
hO
OO
lv
lO
HrO
NttlO
HO
NI'H
in
iO
ro
ro
ro
ro
ro
ro
co
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
co
ro
to
to
ro
co
ro
ro
co
ro
ro
^.-o
^ro
ro
^co
ro
ro
ro
ro
'*^
Hr1
m^
ro
r^
or^
^lD
^co
^n
a)H
n^
rso
^^
r^
lC
JffllC
U)H
crl(^
lU
)ccl(l^
'Jl
lflo
r"a)fflr^
ro
cD
rJ3
lr)lJlH
Ol!)o
t^
lM
nu
^o
Hli)c^
o^
(JlO
ln
^N
H^
Oln
HlB
hio
ro
cjio
ijiH
^ffirjo
iifjN
hH
OtO
Nflo
Ho
sM
OiH
^io
cN
niiirjio
^in
icN
'*ffl<
fto
^lO
HrD
CJC
In
nln
^o
urJl^
l>
Jln
r^
r1
H«
^l>
Ol(»
r)lro
^o
ln
'3lw
vrilrp
l^
oaaio
sco
co
co
r-o
ico
mm
co
ro
co
ro
ro
CR
itiiD
pjiciitciio
r^
t^
nc^
ncn
uiin
in
in
in
in
iriin
in
uitn
in
in
in
in
in
iriio
jiin
in
in
in
in
in
in
io
in
in
in
iriifiu
iiriin
^C-J
C-JCM
CMCM
C-JC-J
CM
C-JCM
0-1CM
C-JCM
CMCM
CM
CM
CN
CN
CM
CJ
C-4CJ
CM
0-4CJ
C-JCN
CM
CI
CN
CM
CM
CM
CJ
oto
oo
t^
ro
r^
or>
r~
ro
ro
ot~
r>
r^
oto
co
t^
r^
t^
oro
t^
ro
r^
oo
r~
r-ro
ro
r-r--r~
oto
oo
tx
>co
cD
oiX
)i^
ro
ro
ocD
co
i^
oco
ro
co
cD
co
oro
^ro
co
oo
io
ijD
ro
ro
co
co
co
in
min
oH
nH
iO
Hii3
!i3
no
irjtD
iiio
a)tiiitittiitiir)rO
Hco
iJ)o
o«
it)co
to
HH
ri
co
n<
j3
r-i*
in
in
nin
in
in
nh
nM
mi-n
"!'N
t£
)N
iB
in
'j'O
tsiriv
p*
mrio
in
nrn
ri
CM
CN
CM
CMCM
CM
C-4CM
CJ
CJCM
CM
CM
CM
C-JCICM
CJ
CM
CJ
CJ
C4
C4
CM
CM
CJ
CJCJ
CJ
CN
CM
CM
C4
CM
C4
CI
oooooooooooooooooooooooooooooooooooo
MM
rH
MrH
MrH
MrH
MM
rH
rH
MM
rH
rH
MM
r-lrH
rH
MM
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
tH
CM
CO
Tif)
CO
OO
oo
oo
EH
Eh
HM
r£,<
OO
OO
O
OO
O
Eh
Eh
Eh
MH
M
«Jjft,
ft.
Ol
OrH
OH
rH
00
00
00
00
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
t~CO
OO
OO
cm
ro
-*
in
to
t>
co
01
om
cj
ro
fm
co
r>
co
a-,o
rn
c->ro
«*
lo
to
rH
rH
rH
vH
<H
rH
rH
rH
CM
C-4CJ
C-4CM
CM
C-i
CJ
C-JCJ
CO
CO
C)
CO
CO
CO
CO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
0000000000000000000000000
Eh
Eh
Eh
£h
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
Eh
£h
mmuhhmhhhhhhhhhhmhhmhhmmm
<<
<<
fA
<<
<<
^<
<<
<f^
ft,r
^f^
^^
^^
fili^
fiif
^fiif
4<
fi,f
t,
AIT0037 102 5333 256.9989 .3700AIT0038 102 3167 258.5929 .3094AIT0039 102 2500 251.1398 .4992AIT0040 102 3833 251.3929 .5581
Reliability Coefficients
N of Cases =60.0 N of Items = 40
Alpha = .8 664
94
.8630
.8642
.8601
.8592
•V)
OS
Ka.
hi
too
<CD
•*rH
!HX
)0
ro•H
wS3
HrO
•3>
««>
"tr
oC
DC
OQ
O-i
co
-5J"
n•
iJO
IT)
CO
rH
CO
Hco
CD
r>0
co
JMC
ro
ror~\
•J•H
•
wo
<rfl
tji>
CJ
z<C
ro
toro
CD
CO
JH£
co
HC
MO
l
H•3HM0
m<to
i-qu
<H
•HU
40
CO
r3to
•H
WJO(0
«4
0rn
<Xto<IdMuCOI
co
HCO
J"r3
55<!mEh
H•3HCQ
<W
6"O
COCD
,dJ3
+0
joa
ma)
rHrH
P<140
CJJ•H
Q
-oo
<D
•Hjo
1rH
40
Ufcs
rord
CD
CD
40
rHM
4J
otl)
MH
HH
OM
o0O
CD
fiT
l
CD
0C
D1)
MC
JO4
0m
mM
d)u
•HrH
t/jH
1H
tl)rn
•H
O>
§S
g;^
8S
gg
So
SS
^0
fS4
<v"^
fill
U)
Vo
c
oHdp»66oo65!^£§S;SS§gS8Sg§S
MM
in
rH
ro
r~
^M
OM
mro
^r-I^
^!I»
-~
^m
i^
^ro
cN
i^
^o
co
r--.^
-rt
^ffltO
^O
lrlH
ffi(
^4
^^
n0
3H
^J"°"^
'^0
'l'^H
lI1
CJi3
1rJ.H
^
««
o^^»
«»
1o
K?
?S
5S
SS
gS
SS
S*
S!:S
SS
SS
?^
^^
S^
^^
°^
'^'°
"^
o£
aj^co'«
o>"co'co'r^•>'o
CMCMCMCMCJC4C4CJCMC4clCj'£3
33
3cl3
£3
33
3S
33
33
33
CM
r~
rH
ro
to
*rp
rH
•rJ1m
in
0m
Ol
to
r-
ro
CM
rH^
CJ
t-
ai
co
rH
CO
01
r-
cn
rH
OC
MC
JC
MC
Jro
ro
CM
CM
CM
C-J
C^
iC
4
tofi
Tl
o<
DH
IC
I)•H
rHc
40
40
40
roro
H*
to0
CD
H•H
CO
sn<
4H1)
JO
-rt
nro
40
CO
rHm40040ECD
40
H
OO
OO
OO
OO
oS
So
oo
oo
oo
nn
ncr!M
NN
Nfl"
nn
n^
AIT0038 90 0333 230.3040 .3155AIT0039 89 8000 227.4847 .3533AIT0Q40 89 7667 230.1141 .3132
Reliability Coefficients
N of Cases = 60.0 H „f T.• N of Items = 40
Alpha = .8 632
96
.8607
.8600
.8608
DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK
Kecemasan Mengliadapi Menopause
Jumlah Butir
Skor terendah butir
Skorbutir tertinggiSkorminimal hipotetikSkormaksimal hipotetikMean hipotetikStandar deviasi (SD)hipotetik
40 j Jumlah Butir Yang Sahih
4
40
160
100
20
Skorjawaban butir paling rendahSkorjawaban butir paling tinggiJumlah butir x skor terendah butirJumlah butir x skor tertinggi butir(Skor maksimal + skor minimal)/!(1/6 x (skor maksimal - skorminimal))
Perhitungan
Skor tinggiSkor sedangSkor rendah
107,9
76,9-109,976,9
>mean + l.SD
Mean-1 SD < x < mean+ 1 SD<mean-l.SD
Kategori Skor Variabel
KategoriTinggiSedangRendali
Skor
>107.9
76.9<x<107.9
<76.9
98
DESKRIPSI K4TEGORI DATA HIPOTETIK
Infonnasi Tentang Menopause
Jumlah butir
Skor terendah butir
Skor butir tertinggiSkor minimal hipotetikSkor maksimal hipotetikMean hipotetikStandar deviasi (SD)hipotetik
40
1
4
40
160
100
20
Jumlah Butir Yang Sahih
Skorjawabanbutir palingrendahSkorjawaban butirpalingtinggiJumlah butir x skor terendah butir
Jumlah butirx skor tertinggi butir(Skor maksimal + skor minimal)/!(1/6 x (skor maksimal - skorminimal))
Perhitungan
99
Skor tinggi 121,43 > mean + l.SD }Skor sedang 88,57-121,43 mean-l.SD<x<mean+l.SD \Skor rendah 88,57 < mean- l.SD ]
Kategori
TinggiSedangRendali
Kategori Skor Variabel
Skor
>121,43
88,57<x<121.43
< 88,57
Hasil Uji Normalitas Skor Total Skala I & II
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum MaximumINFORMAS
KECEMASA
60
60
105.0333
92.3833
16.4275
15.4964
65.00
61.00
136.00
124.00
One-Sample Kolmogorov-Smimov Test
INFORMAS KECEMASAN
Normal Parametersafa Mean60
105.0333
60
92.3833
Std. Deviation
Most Extreme AbsoluteDifferences Positive
16.4275
.062
.060
15.4964
.071
.071
NegativeKolmogorov-Smimov Z
-.062
.481
-.058
5521Asymp. Sig. (2-taifed) •975 | .921 I
a- Test distribution is Normal.
D Calculated from data.
100
101
Hasil Uji Linieritas Skor Total
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
KECEMASA * INFORMAS 60
Percent
100.0%
Percent
.0% 60
Percent
100.0%
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.KECEMASA*
INFORMASBetween (Combined)Groups Linearity
Deviation
8735.850
2073.482
36
1
242.663
2073.482
1.027
8.779
.483
.007
from Linearity 6662.368 35 190.353 .806 .724
Within Groups5432.333 23 236.188
Total 14168.183 59
Measures of Association
R R Squared Eta Eta SquaredKECEMASA * INFORMAS -.383 .146 .785 .617
102
Korelasi antara Informasi Menopause dengan KecemasanMenghadapi Menopause
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation NINFORMAS
KECEMAS
105.03
92.38
16.43
15.50
60
60
Correlations
INFORMAS Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)N
INFORMAS KECEMAS
KECEMAS Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)N
1.000
60
-.383*
.003
60
-.383'
.003
60
1.000
60
Correlation is significant atthe 0.01 level (2-tailed).
Analisis Regresi
Dependent variable.. KECEMAS
Listwise Deletion of Missing Data
Multiple R .38255R Square .14635Adjusted R Square .13163Standard Error 14.44055
Analysis of Variance:
DF Sum of Squares
Method.. LINEAR
Mean Square
Regression 1 2073.482 2073.4815Residuals 58 12094.702 208.5293
9.94336 Signif F = .0026
Variables in the Equation
Variable
T
INFORMAS
.0026
(Constant).0000
KECEMAS
B SE B
-.360871 .114442
130.286835 12.163941
Beta
-.382554 -3.153
10.711
103
Sig
JNIVERSITAS iSLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI
K-MHttsTftipadu, JotonlUitwawgKiB. H,5 TWp. (0*74) 896146, FW. 196147 Ybgytfautt 55584TTrrmiiii i tl
Hal Pwmohonwi 5in P»n»Iiti«o «muk Skrip»i
•fin VM»
Bapak/lbudi
Asstalamu 'alalkum wr.wb.
Dengaft ini kwni raeraohon bnnt>i«n B«gM&fflbH<i/8<jr unttik lawnb-wlpads mahasiswa kami:
Noma : .^VIA^A
Agar a<3pat roelskuksc ^j^4itieui/.c<ur-y9y/try--out mgket/studi knuns "^ diJwt&mi BapaJc'IbVSdr.ICegi-s&ui tol dTi&nibm oWk mm^ai^m y«ag berteagkiitsii dai&m natfbpenytwuasia Sfeipsi a^ba^il ayw-sr kelalutan atudv di Fskuiiftt fount.Adepunjudwi ,-4aip*rays adaiah :
Dengan Down P-m6imbJr= • V,tf- Wj -5°\}$. W^°W4.Tj
Demikian permohoi*ah teai, r a p*rhatiau dan bantuan Bapfik/fltm'Jildrkami ucapkan banyak teriasa kas h
Wzssal^mu 'alaikum wr, wb.
Mengetahui,Dosen Pembimbing
Qva.-fSy 5pfjpt^tMoutttf ,»t
BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANGBADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAHJl. Dr. Sutomo 42 Telp. (0285) 391033 Faks.(0285) 391206 Batana
KodePos 51215
SURAT KETERANGANNomor *j2o/&a2// (J//Zoc^Tanggal : j^, ?tiAjl -,c.^
Vang bertanda tangan di bavvah ini :
Nama ;dr. Ratna Ismoyowati, MARS
Nip : 140 100 834
Jabatan ;Direktur Badan RSUD Kab.Batang
Menerangkan bahwa:
Nama ; ARIVIANA
No. MHS : 96231156
Judul Skripsi :Peran Infonnasi Menopause Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause
Telah melakukan penelitian di Badan Rumah Sakit Umum Daerah KabupatenBatang pada bulan Juni 2004.
Demik,an surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesua, keperluannya.
/a;/ .•.•'••'• DirekturVBadan RSUD
\dr. Ratna Ismovowari MARS f
Nip: 140 100834 //
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGIKampu^ lerpadu, Jalan Kaliurang Km. 14,5 Telp. (0274) 896146. Fax.
896147 Yogyakarta 55584
PERNYATAAN MENJAGA ETIKA AKADEMIK
Bismillahirrahmanirrahiim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : .. .AMVI AHA
NoMahasiswa :.%. £?.!... 1%
.taVaSLSparprhaSISWa **>*"'»»<** ***•«- W» indones.a yang sedang ™nye,esa,kan
pn^riTaStL:assr:r^ssr'rersrut ,idak akan "-**- *«*dengan et,ka akademik yang dijunjung lingg, lembagXpafsaya belajaf pelan"aran la<" >™9 "ertentangan
*a„a saya d,nyatakan „urdan m»UK^ffi^S^^^ ST"SE^SEi"*" !0nda 'an9ani ^ salah «« *« P-iisan skripsi di Fakuitas Psikoicgi
Alhamdulillahirabbil 'alamin
Jogjakarta, .8. ^tfft^tfl; J-CC\Yang menyatakan
IP/;;^w.(aWaMengetahui
Kepala Departemen
VK.:.W,McM*h,.M
Dekan
Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia
DR. Sukarti