komunikasi interpersonal antara guru

105
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DAN MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP DUA MEI CIPUTAT DI MASA PANDEMI COVID 19 SKRIPSI (Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Strata Satu (SI) Sarjana Sosial (S.sos)) Disusun Oleh: Anisah Hazri Syafira NIM: 11170510000202 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1443 H / 2021 M

Transcript of komunikasi interpersonal antara guru

i

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU

DAN MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR

SISWA DI SMP DUA MEI CIPUTAT DI MASA

PANDEMI COVID 19

SKRIPSI

(Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Strata Satu (SI) Sarjana Sosial (S.sos))

Disusun Oleh:

Anisah Hazri Syafira

NIM: 11170510000202

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1443 H / 2021 M

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan du bawah ini:

Nama : Anisah Hazri Syafira

NIM : 11170510000202

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Murid dalam

Memotivasi Belajar Siswa di SMP Dua Mei Ciputat di Masa

Pandemi Covid-19 adalah benar-benar merupakan karya saya

sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan

karya ini setelah saya cantumkan sumber kutipannya dalam

skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku, jika ternyata

skripsi ini merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Tangerang Selatan, 21 November 2021

Anisah Hazri Syafira

NIM: 1117051000202

ii

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DAN

MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SECARA

DARING SISWA DI SMP DUA MEI CIPUTAT DI MASA

PANDEMI COVID-19

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.sos)

Oleh

Anisah Hazri Syafira

Nim 11170510000202

Dosen Pembimbing

Ade Masturi, M.A

NIP: 197506062007101001

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

PROGAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1443 H/2021

iii

iv

Anisah Hazri Syafira : 1117051000202

“Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Murid Dalam

Memotivasi Siswa di Masa Pandemi Covid-19 di SMP Dua

Mei Ciputat”

Terhitung sejak awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan

wabah virus Covid-19 yang menginfeksi hampir seluruh negara di

dunia, virus baru yang muncul di tengah-tengah masyarakat telah

menyebabkan banyak kepanikan. Covid-19 telah mengganggu

kelangsungan hidup manusia tidak hanya dari segi kesehatan,

sosial, ekonomi, tetapi juga segi pendidikan, akibat wabah Covid-

19, pembelajaran di sekolah, berubah menjadi online.Namun di

masa pandemi yang pembelajarannya secara online, siswa-siswi di

SMP Dua Mei Ciputat jadi tidak efektif, berbeda dengan

pembelajaran tatap muka.Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana komunikasi intepersonal guru dan murid

dalam memotivasi ssiwanya, yang kemudian dikaitkan dengan

teori penetrasi sosial.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode penelitian studi kasus dan paradigma kontruktivisme. Data

yang didapat dengan menggunakan teknik observasi dan

wawancara.

Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi interpersonal

antara guru dan murid sangat diperlukan, untuk membangun

motivasi siswa dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini,

agar mengetahui hambatan-hambatan belajar yang dialami

siswanya. Dengan menggunakan tahapan teori penetrasi membantu

agar guru menjalin komunikasi interpersonal yang baik agar dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran online ini

Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Guru, Siswa, Teori

Penetrasi Sosial

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan seluruh

alam semesta dengan segala kehendah dan nikmatnya, nikmat

iman, nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini sampai akhir. Sholawat dan juga salam tak lupa dihaturkan

kepada junjungan kita, Baginda Nabi besar Muhammad SAW

yang telah menuntun umat dan menjadi panutan dari zaman

kegelapan hingga terang benderang.

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang

diperkuliahan, sehingga kini penulis berhasil dalam menyelesaikan

penelitian dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Komunikasi

Interpersonal antara Guru dan Murid dalam Memotivasi Belajar

Siswa di SMP Dua Mei Ciputat di Masa Pandemi Covid-19”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini,

penulis masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan

saran sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan penyusunan

karya ilmiah yang selanjutnya.

Dalam proses penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan

dan juga rintangan yang dilalui. Namun berkat dukungan serta doa

banyak pihak skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

vi

1. Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, LC, M.A. selaku

Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabbudin Noor,

M.Ag Sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, Dr. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan

III Bidang Kemahasiswaan.

3. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr.

H. Edi Amin, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Prof. Andi M. Faisal Bakti, M.A,Ph.D selaku Dosen

Pembimbing Akademik (PA) yang telah membimbing dan

memberikan arahan kepada penulis selama melakukan

studi.

5. Ade Masturi, M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah

sabar dan berusaha selalu ada dalam memberikan arahan,

kritik serta saran yang sangat membangun dalam proses

pembuatan dan penyelesaian skripsi ini dengan baik.

Semoga beliau selalu diberikan kesehatan, keberkahan

yang melimpah serta rejeki dunia akhirat. Aamiin.

6. Seluruh Staff dan Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

vii

berperan penting dalam proses perkuliahan, memberikan

ilmu serta wawasan dan pengalaman yang mempermudah

pada masa studi.

7. Pimpinan, Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

8. Last but not least, i want to thank me for doing all this hard

work. I want to thank me for having no days off. I want to

thank me for never quitting. I want to thank me for alaways

being a giver, and trying to give more than i receive and i

love my self.

9. Kepada kedua orang tua penulis, Bapak Hari Kusnandar

dan Ibu Sri Muniah yang telah mendidik, memberikan

semangat serta selalu mendoakan anak-anaknya. Semoga

bapak dan ibu selalu diberikan kesehatan, keberkahan,

rejeki dan panjang umur sehingga dapat melihat saya yang

berhasil berada diposisi ini.

10. Teruntuk adikku Muhammad Fauzi Hazri dan Elfira Aulia

Hazri, terima kasih sudah menyemangati dan mendukung

peneliti dalam mengerjakan skripsi ini, semoga Fauzi dan

Elfira diberikan kesehatan, kebahagiaan, selalu dalam

lindungan Allah, dan sukses untuk kedepannya aamiin.

11. Keluarga besar ayah, kakekku Alm. Djohari Hadiwasito,

neneku Almh Man, almh Siti Alifah, Pade Tono, Bude

Wiwi, Pade Budi, Bude Rini, Om Aris, Tante Tami, Icha,

Tata, Mba Esti, Mba Apin, Mas Sendy, Mba Vika, Mba

Uti, Mas Hanin, Mba Dini, Mas Andre, Mas Rio, Mas

viii

Wildan. Yang sudah memberikan doa dan dukungan, dan

semangat kepada peneliti.

12. Keluarga besar Ibu, kakekku Alm. Aten, Neneku Parjinah,

Pade Endin, Om Udin, Om Qomar, Bude Eha, Bibi Titin,

Yang telah memberikan semangat dan doa kepada peneliti.

13. Seluruh Guru dan murid yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian dan telah membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2017, 2018, dan

2019 yang telah memberikan wadah organisasi diluar

proses perkuliahan di kelas.

15. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Angkatan 2017 yang telah mewarnai hari-hari selama

berkuliah di kampus tercinta.

16. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) D

2017 yang telah membantu serta bekerja sama dalam

proses perkuliahan di dalam kelas.

17. Teman-teman KKN 23 UIN Jakarta yang telah

bekerjasama dalam proses pengabdian masyarakat meski

dilakukan di rumah masing-masing. Terimakasih atas

kerjasamanya dalam menyusun laporan meski hanya

sempat bertatap muka satu kali.

18. Teruntuk sahabat saya dari sekolah menengah atas yaitu

Fitri, terima kasih sudah menemani saya dalam proses

penelitian dan selalu menyemangati penulis. Semoga

kebaikannya di bales oleh Allah SWT aamiin.

ix

19. Teruntuk teman seperjuangan saya dikampus Annis, Nima,

Dita dan Leny yang telah menghibur dikala stress, yang

selalu menemani dan tidak pernah meninggalkan, sebagai

tempat cerita dikala suntuk dalam keseharian penulis.

20. Teruntuk semua pihak yang telah memberikan kontribusi

serta doa selama penulis berada dalam masa studi yang

tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT

memberikan keberkahan dunia dan akhirat kepada kalian

semua. Aamiin.

Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penelitian

skripsi ini masih cukup jauh dari kata sempurna. Maka dengan

penuh kerendahan hati penulis senantiasa menerima kritik serta

saran demi suatu perbaikan dimasa yang akan dating. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang serta dapat

dijadikan sebagai acuan untuk penulis lain dalam proses penelitian

yang akan dilakukan.

Tangerang Selatan, 21 November 2021

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................ 5

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

F. Kajian Pustaka Terdahulu .................................................................... 7

G. Metodologi Penelitian .......................................................................... 8

H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 13

A. Teori Penetrasi Sosial ......................................................................... 13

B. Asumsi Teori Penetrasi Sosial ........................................................... 15

C. Tahapan Proses Penetrasi Sosial ........................................................ 15

D. Komunikasi Interpersonal .................................................................. 16

E. Tujuan Komunikasi Interpersonal ...................................................... 17

F. Proses Komunikasi Interpersonal ....................................................... 19

G. Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal ................................................ 21

H. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi .............................. 23

I. Motivasi Belajar ................................................................................. 25

J. Ciri-Ciri Motivasi ............................................................................... 27

BAB III GAMBARAN UMUM .................................................................... 28

A. Sejarah SMP Dua Mei Ciputat ........................................................... 28

B. Profile SMP Dua Mei Ciputat ............................................................ 30

xi

C. Data Siswa SMP Dua Mei Ciputat ..................................................... 30

D. Data Guru SMP Dua Mei Ciputat ...................................................... 31

E. Tujuan dan Misi ................................................................................. 32

F. Sarana dan Prasana SMP Dua Mei Ciputat ........................................ 33

BAB IV DATA TEMUAN PENELITIAN .................................................. 35

A. Komunikasi interpersonal guru dalam memotivasi belajar murid di

masa pandemiCovid-19 di SMP Dua Mei Ciputat .................................. 35

B. Tahapan-tahapan guru dalam proses komunikasi interpersonal

kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat di Masa Pandemi Covid-19. ............ 41

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................... 48

A. Komunikasi Interpersonal guru dalam memotivasi belajar murid di

masa pandemi Covid-19 di SMP Dua Mei Ciputat ..................................... 48

B. Tahapan-tahapan guru dalam proses komunikasi interpersonal kepada

siswa SMP Dua Mei Ciputat di Masa Pandemi Covid-19 ........................... 55

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 62

B. Implikasi ............................................................................................ 63

C. Saran .................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 65

LAMPIRAN ................................................................................................... 68

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Ibu Siti memberikan nasihat ketika

pembelajaran online berlangsung via google

meet ........................................................................ 36

Gambar 4. 2 Ibu Guru Rahma mengingatkan tuga siswa

yang belum dikerjakan ........................................... 36

Gambar 4. 3 Pembelajalan memakai Quizizz ............................. 38

Gambar 4. 4 aplikasi liveworksheet ............................................ 38

Gambar 4. 5 Ibu Guru Siti Memberikan Rewards Point

Tambahan ............................................................... 40

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Review Kajian Terdahulu ............................................. 7

Tabel 3. 1 Data Siswa SMP Dua Mei Ciputat ............................. 30

Tabel 3. 2 Data Guru SMP Dua Mei Ciputat .............................. 31

Tabel 3. 3 Sarana dan Prasana..................................................... 33

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 3. 1 Bagan Struktur Organisasi ........................................ 34

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia.

Sejak pertama manusia dilahirkan manusia sudah melakukan

kegiatan komunikasi. Manusia membutuhkan dan senantiasa

berusaha membuka serta menjalin komunikasi. Manusia tidak

bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain.1

Komunikasi juga begitu penting kaitannya dengan

Pendidikan dan pengajaran. Dimana Pendidikan merupakan

suatu proses pemberdayaan potensi yang ada pada manusia

sebagai individu dan masyarakat yang fungsinya selain untuk

memberdayakan potensi manusia juga untuk mengembangkan

dan mengontrol potensi tersebut agar bermanfaat bagi

peningkatan kualitas manusia itu sendiri. Pembelajaraan akan

berjalan efektif dalam arti informasi atau pesan mudah diterima

dan dipahami menerima pesan.2

Namun di masa pandemi yang pembelajarannya secara

online, siswa-siswi di SMP Dua Mei Ciputat jadi tidak efektif,

berbeda dengan pembelajaran tatap muka siswa-siswi antusias

sekali dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Maka solusinya

dengan komunikasi secara interpersonal, karena komunikasi

interpersonal salah satu tujuannya membentuk dan menjaga

hubungan sosial dengan orang lain.

1 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), h.

32 2 Dedy Kusumah Wijaya,”Pentingnya Komunikasi Organisasi, Motivasi

Kerja dan Kompensansi untuk Meningkatkan Kinerja Guru”, Jurnal Ilmu

Ekonomi dan sosial, Vol. 3, No. 1, 2014, h. 27

2

Guru diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif untuk

membuat bahan ajar yang menarik minat dan semangat belajar

peserta didik, selain itu guru juga dituntut untuk cermat dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Membangkitkan

motivasi belajar tidak mudah, untuk itu guru perlu mengenal

siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk

menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan minat siswa.3

Indikator yang menyebabkan siswa menururun semangat

belajar online dari segi pemahaman materi yang misalnya mata

pelajaran menghitung, dengan belajar tatap muka saja siswa

belum tentu mengerti, bagaimana belajar dari rumah belum

tentu mengerti, bagaimana belajar dari rumah belum tentu

siswa benar-benar fokus mendengarkan dan memperhatikan

guru yang sedang mengajar.4

Semangat belajar menurun juga disebabkan karena

belajar disekolah dan dirumah itu sangat berbeda sekali,

sedangkan kalo disekolah siswa dibimbing supaya fokus

memperhatikan untuk belajar kalau belajar online dirumah

tidak seperti disekolah ketika sedang belajar online di zoom

ada kendalanya misalkan sinyal yang terputus siswa menjadi

tidak fokus belajarnya.5

Pada sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik

menjadi kurang aktif dalam menyampaikan pemikirannya,

sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang

3 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana

Penanda Media Group, 2014), h. 83 4 Hasil wawancara dengan ibu Siti Rokasiah selaku guru di SMP Dua Mei,

pada hari Selasa, 7 September 2021 5 Hasil wawancara dengan ibu Siti Rokasiah selaku guru di SMP Dua Mei,

pada hari Selasa, 7 September 2021

3

menjenuhkan sehingga proses pembelajaran menjadi

terkendala, karena peserta didik sudah tidak memiliki

semangat belajar dan jarang mengikuti pembelajaran. Tidak

mengumpulkan tugas yang di berikan oleh guru, orang tua

yang sibuk bekerja menjadi kendala dalam pembelajaran

daring, siswa jadi tidak bisa terpantau ketika pembelajaran

daring di rumah oleh karena itu siswa jadi semaunya mengikuti

pembelajaran daring. Selain itu jaringan internet yang kurang

baik juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran.6

Sehingga diperlukan komunikasi interpersonal guru

kepada siswa dalam pembelajaran. Seorang guru harus

mempunyai keahlian dalam komunikasi interpersonal yang

berkaitan dengan kemapuan bersosialiasi, bekerja sama

mengarhkan siswa-siswanya, selain itu guru diharapkan

mampus menjadikan pembelajaran menjadi efektif, inspiratif,

dan memotivasi. Agar siswa menjadi termotivasi sehingga

menjadi semangat belajarnya.

Komunikasi interpersonal atau disebut juga dengan

komunikasi antar personal merupakan komunikasi yang

dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun

pemikiran kepada individu lainnya. Atau dengan kata lain,

komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks

komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan

perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lainnya secara tatap

muka kepada individu lainnya. Komunikasi interpersonal guru

dengan siswa merupakan salah satu bentuk hubungan antara

6 Hasil wawancara dengan ibu Siti Rokasiah selaku guru di SMP Dua Mei,

pada hari Selasa, 7 September 2021

4

guru dengan siswa yang merupakan faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar.7

Proses belajar dimana sangat bergantung pada

komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Maka

disini peran guru dituntut untuk berperan dan bertanggung

jawab sehingga guru di tuntut memiliki komunikasi yang baik,

agar apa yang di sampaikan membuat siswa mengerti dan lebih

giat sehingga mencipatkan prestasi.

Seperti yang di jelaskan pada ayat QA. Al-Isra ayat 53

yang berbunyi:

“Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah

mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).

Sesungguhnya syaitan itu yang menimbulkan perselisihan

di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh

yang nyata bagi manusia.”

Melihat penjelasan indikator kurangnya semangat

belajar peserta didik berdasarkan latar belakang, sangat

penting sekali komunikasi interpersonal dalam proses kegiatan

belajar mengajar. Sehingga penulis tertarik melakukan

penelitian yang berjudul” Komunikasi Interpersonal antara

Guru dan Murid dalam Memotivasi Belajar Siswa di SMP

Dua Mei Ciputat di Masa Pandemi Covid-19”.

7 Slameto, Belajar dari Faktor yang Mempengaruhinya Belajar, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010), h.25.

5

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana manusia diciptakan Allah SWT harus

mampu menerapkan betapa pentingnya komunikasi yang baik

pada sesama. Yang dimaksud dengan komunikasi yang baik

dalam ayat diatas yakni bahasa yang baik dan sopan serta

mudah dipahami bagi yang medengarkannya. Yang dimaksud

baik dalam ayat diatas yaitu patut, elok, tanpa cela, berguna,

dan tentang budi pekerti.Dengan latar belakang yang sudah

diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Kegiataan pembelajaran online, pencapaian akademik

siswa jadi menurun ketimbang pembelajaran tatap muka.

2. Penurunan pencapaian belajar siswa di masa pandemi,

karena pembelajaran online membuat siswa jenuh.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokuskan dan

menghindari yang tidak terlalu luas, maka penulis perlu

memberikan batasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti

membatasi penelitian pada bentuk komunikasi

interpersonal antara guru dan murid sebagai upaya

memotivasi belajar di SMP Dua Mei Ciputat. Dan

penelitian ini difokuskan pada siswa kelas 8 di SMP Dua

Mei Ciputat.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam

penelitian ini, sebagai berikut:

6

a. Bagaimana komunikasi interpersonal guru dalam

memotivasi belajar murid di masa pandemi Covid-19

di SMP Dua Mei Ciputat?

b. Apa tahapan-tahapan guru dalam proses komunikasi

interpersonal kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat di

Masa Pandemi Covid-19?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan Pembatasan dan Rumusan Masalah di

atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengatahui bagaimana komunikasi interpersonal

guru dalam memotivasi belajar murid di masa pandemi

Covid-19.

2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan guru dalam proses

komunikasi interpersonal kepada siswa SMP Dua Mei

Ciputat di Masa Pandemi Covid-19.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan yang luas dan memperkaya kajian

serta data komunikasi interpersonal di Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada guru dalam komunikasi interpersonal

memotivasi siswa dalam pembelajaran di masa pandemic

Covid-19.

7

F. Kajian Pustaka Terdahulu

Dalam menyusun penelitian ini, sebelumnya penyusun

mengkaji terlebih dahulu penelitian yang sudah ada untuk

menambah kajian referensi dalam penyusunan karya ilmiah

ini. Adapun beberapa penelitian tentang komunikasi

interpersonal yang relevan dengan penyusunan karya ilmiah

ini adalah:

Tabel 1. 1 Review Kajian Terdahulu

Judul Peneliti Tahun Persamaan dengan peneliti

Komunikasi Antarpribadi Antara Guru dan Murid Dalam Memotivasi Belajar Di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

Ida Nurhayati (mahasiswa progam studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

2014 Persamaan penelitian adalah sama-sama membahas komunikasi antarpribadi. Yang membedakan adalah subjek, peneliti terdahulu subjeknya di SD Annajah Jakarta, sedangkan peneliti di SMP Dua Mei Ciputat

Pola Komunikasi Guru dan Orang Tua dalam Pembinaan Karakter Murid di Taman Kanak-Kanak El-Fikri Yayasan Kahfi Tangerang Selatan”.

Amelia Kurniawati (mahasiswa progam studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

2013 Persamaan dengan peneliti sama sama memfokuskan kepada siswa, perbedaannya adalah dari segi pola komunikasinya.

Upaya Guru Konseling dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Pembinaan Interaksi Sosial

Deby Andini(mahasiswa progam studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

2017 Persamaanya penelitiannya adalah sama-sama membahas komunikasi interpersonalnya, yang

8

Remaja di SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Raden Intan)

membedekannya adalah peneliti terdahulu memfokuskan kepada interaksi sosial remaja di SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Paradigma Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis dari perilaku

yang diamati. Pendekatan kualitatif memusatkan

perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari

perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di

dalam masyarakat.8

Sedangkan metode penelitian yang digunakan

adalah satu jenis penelitian deskriptif, penelitian yang

dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam

terhadap suatu organisme (individu),group dan lembaga

atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang

sempit.9

Menurut Pawito, penelitian komunikasi kualitatif,

biasanya tidak untuk memberikan penjelasan, mengontrol

gejala komunikasi atau mengemukakan prediksi, namun

8 Burhan, Bungin, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Jakarta : Rajawali

Press, 2011), h.3. 9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik

(Jakarta: PT Bumi Askara, 2013), h.116

9

lebih untuk mengemukakan gambaran atau pemahaman

mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau

realitas komunikasi terjadi.Jadi, penelitian kualitatif yaitu

didasarkan pada upaya membangun pandangan peneliti

dengan rinci, dibentuk dengan kata-kata.10

Penelitian ini menggunakan paradigma

konstruktivisme. Paradigma konstrukivitisme dalam

prespektif komunikasi ialah paradigma dimana kebenaran

suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif.

Karakterisitik paradigma konstruktivisme ini metodologi

empiris logis dalam pengertian luas dan ajakan untuk

menerapkan kerangka tersebut kedalam penelitian

manusia..11

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid

SMP Dua Mei. Dan objek penelitian ini adalah

komunikasi interpersonal guru dan murid dalam

memotivasi belajar secara daring di masa pandemic

covid-19 di SMP Dua Mei.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian berlokasi di SMP Dua Mei

Ciputat di Jalan H.Abdul Gani No.135. Sedangkan

penelitian di mulai Juni sampai dengan November 2021.

10Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif,(Yogyakarta: LKIS,2011), h.4 11 Abi Anggito, Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Sukabumi: CV Jejak,

2018), h.7.

10

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan atau

penginderaan. Observasi yang saya lakukan

mengamati proses komunikasi guru dalam

memotivasi muridnya, ketika guru sedang mengajar

online di google meet dan zoom dengan muridnya di

SMP Dua Mei Ciputat.

b. Wawancara

Menurut Meoleng, wawancara merupakan

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan yang

dilakukan oleh dua pihak yakni pewancara (interview)

yang mengajukan pertanyaan danterwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut. Yang diwawancarai adalah dua

orang guru yaitu ibu Siti Rokasiah dan Ibu Rahma,

dan dua orang murid kelas yaitu Nadiefa dan

Reyhan.12

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengambilan data yang

menghasilkan catatan-catatan pentimg yang

berhubungan dengan yang diteliti, sehingga

12 Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial

Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan, (Bandung: Nilacakra, 2018), h.55.

11

memperoleh data yang lengkap. Dari dokumen foto,

surat-surat dan tertulis.

Dalam hal ini peneliti berusaha mengumpulkan,

membaca dan mempelajari berbagai bentuk data yang

diperoleh baik data dari berbagai bentuk foto, buku,

jurnal, artikel dan hasil penelitian seperti wawancara.

d. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyerderhanaan

data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan. Dalam menganalisis data dari hasil

observasi dan wawancara, dokumen maupun laporan,

yang kemudian dideskripsikan kedalam bentuk

bahasa yang mudah dipahami.

Teknik analisis data dilakukan sepanjang proses

penelitian sejak peneliti memasuki lapangan untuk

mengumpulkan data. Peneliti mendapatkan data-data

dari wawancara dengan guru dan siswa di SMP Dua

Mei tersebut, yang membantu peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini. Dalam penelitian ini,

penulis menganalisis komunikasi interpersonal antara

guru dan murid dalam memotivasi belajar di masa

pandemi covid-19. Setelah data-data yang diperlukan

terkumpul, lalu dianalisis dengan teori yang

digunakan yaitu dengan teori penetrasi sosial.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini skripsi ini, agar lebih sistematis dan

saling berhubungan antara satu bab dengan bab berikutnya,

12

maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, Adapun

susunannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah, batasan,

dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini penulis memaparkan tentang pengertian teori penetrasi

sosial, pengertian komunikasi interpersonal, proses

komunikasi interpersonal, pengertian motivasi, dan ciri-ciri

motivasi

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini penulis memaparkan tentang profile sekolah SMP Dua

Mei Ciputat

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini penulis memaparkan hasil temuan analisis data yang

terjadi selama penelitian terhadap penetrasi sosial mengenai

bagaimana komunikasi interpersonal anatara guru dan murid

dalam memotivasi belajar dimasa pandemi covid-19 melalui

tahapan teori penetrasi sosial dan faktor pendukung

penghambat komunikasi interpersonal.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian uraian yang mengaitkan latar belakang,

teori penetrasi sosial dan teori rumusan baru dari penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab terakhir, penulis mengakhiri skripsi ini dengan

memberikan kesimpulan yang berfungsi menjadi jawaban

umum dari Bab I, serta di ikuti pula saran penulis.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Penetrasi Sosial

Teori Penetrasi Sosial adalah teori yang membahas

bagaimana perkembangan kedekatan dalam sebuah hubungan.

Sebelum mengetahui proses ini, harus terlebih dahulu

memahami kompleksitas manusia. Teori Penetrasi Sosial

dipopulerkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1973).

Teori penetrasi sosial secara umum membahas tentang

bagaimana proses komunikasi interpersonal. Teori yang

menjelaskan proses terjadinya pembangunan hubungan

interpersonal secara bertahap dalam pertukaran sosial.1

The social panetration theory menyatakan bahwa

berkembangnya hubungan-hubungan itu, bergerak mulai dari

tingkatan yang paling dangkal, mulai dari tingkatan yang

bukan bersifat intim menuju ke tingkatan yang terdalam, atau

ke tingkatan yang lebih bersifat pribadi. Dengan penjelasan

ini, maka teori penetrasi sosial dapat diartikan juga sebagai

sebuah model yang menunjukkan perkembangan hubungan,

yaitu proses di mana orang saling mengenal satu sama lain

melalui tahap pengungkapan informasi.

The social panetration theory menyatakan bahwa

berkembangnya hubungan-hubungan itu, bergerak mulai dari

tingkatan yang paling dangkal, mulai dari tingkatan yang

1 Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta:

Preneda Media Group, 2015), h.25

14

bukan bersifat intim menuju ke tingkatan yang terdalam, atau

ke tingkatan yang lebih bersifat pribadi. Dengan penjelasan

ini, maka teori penetrasi sosial dapat diartikan juga sebagai

sebuah model yang menunjukkan perkembangan hubungan,

yaitu proses di mana orang saling mengenal satu sama lain

melalui tahap pengungkapan informasi. Teori ini sangat

bergantung pada keterbukaan diri seseorang pada orang lain

untuk mengungakpkan dirinya kepada orang lain.2

Altman dan Taylor mengibaratkan manusia seperti

bawang merah. Maksudnya adalah pada hakikatnya manusia

memiliki beberapa layer atau lapisan kepribadian, bagaimana

orang melalui interaksi saling mengelupasi lapisan-lapisan

informasi mengenai diri masing-masing. Jika kita mengupas

kulit terluar bawang, maka kita akan menemukan lapisan kulit

yang lainnya. Begitu pula kepribadian manusia.

Maka menurut teori ini, kunci dari suatu hubungan yang

akan tetap terbina adalah sejauh mana suatu hubungan itu

memberikan keuntungan, sejuah mana hubungan tersebut

mampu menghasilkan kepuasan, sejauh mana hubungan

tersebut tetap stabil, dan tidak adanya kemungkinan yang lain

yang lebih menarik daripada hubungan yang sedang mereka

jalani tersebut.3

Teori ini sendiri tidak terlepas dari sejumlah kritikan.

Ada kritikan yang menyatakan bahwa seringkali cepat-

2 Evi Novianti, Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya,(Yogyakarta:

Andi Offset, 2019), h.22 3 Ansar Suherman, Buku AjarTeori-Teori Komunikasi, (Yogyakarta: CV

Budi Utama, 2010), h.29

15

lambatnya suatu hubungan tidak bersifat sengaja atau mampu

diprediksikan sebelumnya. Ada kalanya ketika kita dengan

terpaksa harus cepat mengakrabkan diri dengan seseorang

tertentu, dan kita tidak memiliki pilihan yang lain.

B. Asumsi Teori Penetrasi Sosial

Sebagian alasan dari daya tarik teori ini adalah

pendekatannya yang langsung pada perkembangan

hubungan. Yaitu:

1. Hubungan-hubungan mengalami kemajuan dari tidak intim

menjadi intim.

2. Secara umum, perkembangan hubungan sistematis dan

dapat diprediksi.

3. Perkembangan hubungan mencakup depenetrasi

(penarikan diri) dan disolusi

4. Pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan.4

C. Tahapan Proses Penetrasi Sosial

Dalam teori ini Irwin Altman dan Dalmas Taylor menyatakan

empat tahapan proses penetrasi sosial.

1. Orientasi

Membuka sedikit demi sedikit merupakan tahapan

awal dalam interaksi dan terjadi pada tingkat publik.

Disini hanya sedikit dari kita yang terbuka untuk orang

lain.

2. Pertukaran penjajakan efektif

4 Muhammad Budytana, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Prenda

Media Group, 2015), h.277

16

Munculnya diri dalam tahap ini, merupakan

perluasan area publik dari diri dan terjadi ketika aspek-

aspek dari kepribadian seorang individu mulai muncul.

3. Pertukaran efektif Komitmen dan kenyamanan

Ditandai dengan persahabatan yang dekat dan

pasangan yang intim. Dalam tahap ini, termasuk interaksi

yang lebih tanpa beban dan santai.

4. Pertukaran stabil kejujuran total dan keintiman.

Tahap terakhir ini merupakan tahapan dimana

berhubungan dengan pengungkapan pemikiran, perasaan

dan perilaku secara terbuka yang mengakibatkan

munculnya spontanitas dan keunikan hubungan yang

tinggi.5

D. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan

pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih

individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi

seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi

nonverbal, dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi

interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada

individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti

interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar

individu yang terlibat dalam tindak komunikatif. komunikasi

antarpribadi (interpersonal communication) adalah

5 Evi Novianti, Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya,(Yogyakarta:

Andi Offset, 2019), h.25

17

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang

lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.6

Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal

berbeda tergantung pada siapa mereka terlibat dalam

komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika seseorang

berkomunikasi dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi

akan lebih dari mungkin berbeda dari jenis komunikasi yang

digunakan ketika terlibat dalam tindakan komunikatif dengan

teman atau penting lainnya.7

Secara keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat

dilakukan dengan baik dan tidak langsung media komunikasi

langsung seperti tatap muka interaksi, serta komputer-

mediated-komunikasi. Sukses mengasumsikan bahwa baik

pengirim pesan dan penerima pesan akan menafsirkan dan

memahami pesan-pesan yang dikirim pada tingkat mengerti

makna dan implikasi.

E. Tujuan Komunikasi Interpersonal

1. Mengungkapkan Perhatian Kepada Orang Lain.

Salah satu tujuan komunikasi dengan cara

menyapa, tersenyum, melambaikan tangan,

membungkukkan badan, menanyakan kabar rekan

komunikasi, dan sebagainya. Pada prinsipnya komunikasi

interpersonal banyak dimaksudkan untuk menunjukkan

6 https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-interpersonal 7 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), h.73

18

adanya perhatian kepada orang lain, dan untuk

menghindari kesan dari orang lain sebagai pribadi

tertutup, dingin dan acuh. Apabila diamati lagi, orang

yang berkomunikasi dengan tujuan sekedar

mengunkapkan perhatian kepada orang lain.

2. Menemukan Diri Sendiri

Seseorang melakukan komunikasi interpersonal

karena ingin mengetahui dan mengenali karakteristik diri

pribadi berdasarkan informasi dari orang lain bila

seseorang terlibat komunikasi interpersonal dengan orang

lain, maka terjadi proses belajar tentang diri maupun

orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan

kesempatan kepada kedua belah pihak untuk berbicara

tentang apa yang disukai dan apa yang dibenci.

Membangun dan Memelihara Hubungan yang

Harmonis Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan

setiap orang yang paling besar adalah membentuk dan

memelihara hubungan baik dengan orang lain. Manusia

tidak dapat hidup sendiri, perlu bekerja sama dengan

orang lain.

3. Mempengaruhi Sikap dan Tingkah Laku

Komunikasi interpersonal adalah proses

penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang

lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat

atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung

(dengan menggunakan media) dalam prinsip komunikasi,

setiap pihak komunikan menerima pesan atau informasi,

19

berarti komunikan mendapat pengaruh dari proses

komunikasi. Sebab komunikasi pada dasarnya adalah

sebuah fenomena atau sebuah pengalaman. Setiap

pengalaman akan memberi makna tertentu terhadap

kemungkinan terjadi perubahan sikap

4. Menghindari Miss Communication

Komunikasi interpersonal dapat menghilangkan

kerugian akibat salah komunikasi (mis Communication).8

F. Proses Komunikasi Interpersonal

Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseoran (komunikator) kepada orang lain

(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi,

opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa

berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran,

kemarahan, keberanian, dan lain sebgainya yang timbul dari

lubuk hati. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah

suatu proses komunikasi. Proses komunikasi (proses

penyampaian pesan) harus diciptakan, diwujudkan melalui

kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau

informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Yang dimaksud

pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide

dan pengalaman.

Dalam proses komunikasi terdapat lima unsur penting

yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Komunikator

8 Suranto, komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius 2009), h.34

20

Komunikator merupakan unsur komunikasi

yang bertindak sebagai penyampai pesan. Pesan

yang dimaksud disampaikan kepada penerima

pesan yang disebut juga dengan istilah

komunikan.Medium, adalah sarana penyaluran

pesan-pesan (media).

2. Pesan

Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan, tanpa adanya

pesan, komunikasi tidak mungkin berlangsung.

3. Media Komunikasi

Media komunikasi adalah sarana bagi

komunikator untuk menyampaikan pesannya

kepada komunikan, seperti melalui smartphone,

surat, dan lain sebagainya.

4. Komunikan

Komunikan adalah penerima pesan yang

disampaikan oleh komunikator, tanpa

komunikan, komunikasi tidak dapat

dilangsungkan.

5. Feedback

Feedback atau umpan balik merupakan respon

yang disampaikakomunikan atau penerima

pesan setelah menerima pesan dari

komunikator.9

9 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, (Jakarta:

Kencana, 2911), h.128

21

Untuk menciptakan keberhasilan komunikasi

interpersonal, perlu dikembangkan sikap-sikap positif sebagai

berikut:

1. Membuka pintu komunikasi, misalnya dengan cara

lambaian tangan, senyum yang tulus dan simpatik,

mengucapkan kata sapaan, mengajak berjabat tangan,

menanyakan keadaan, meminta maaf dan permisi, dan

mengucapkan terimakasih.

2. Sopan dan ramah dalam berkomunikasi tidak hanya dalam

berbicara, tetapi juga dalam penampilan.

3. Jangan sungkan meminta maaf apabila melakukan

kesalahan.Dengan begitu kita menaruh rasa hormat pada

orang yang diajak berbicara, dan pada giliranya kita akan

dihormati pula.

4. Penuh perhatian, hal ini dapat diketahui dari seberapa jauh

komunikator mengetahui karakteristik komunikan atau

seberapa jauh guru menghafal nama-nama siswa, apa yang

disukai atau tidak, dan lain –lain.

5. Bertindak jujur dan adil. Hal ini mengantarkan

komunikator pada keprofesionalan karena kejujuran

merupakan prinsip profesional yang penting.10

G. Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal dilakukan secara langsung

baik dua orang ataupun lebih. Definisi ini menggambarkan

bahwa dalam komunikasi interpersonal memiliki jenis yang

10 Suranto, komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius 2009), h.24

22

secara teoritis, komunikasi interpersonal diklarifikasikan

menjadi dua jenis menurut sifatnya, yaitu:

1. Komunikasi Diadik

Komunikasi diadik dalah komunikasi interpersonal

(antarpribadi) yang berlangsung antara dua orang yakni

yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan

pesan dan seorang lagi komunikan yang menerima pesan,

karena perilaku komunikasinya dilakukan dua orang maka

dialog yang terjadi berlangsung secara intens.

2. Komunikasi Triadik

Komunikasi triadik adalah komuikasi antarpribadi

yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang

komuikator dan dua orang lainnya sebagai komunikan. Jika

misalnya A yang menjadi komunikator maka yang

pertama-tama ia menyampaikan kepada komunikan B

Kemudian kalau di jawab atau di tanggapi, beralih kepada

komunikan C, juga secara diologis.

Menghasilkan efek antara komunikator dan

komunikan. Komunikasi triadik jika di bandingkan dengan

komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif,

karena komunkator hanya memusatkan perhatiannya

kepada komunikan dan terjadi umpan balik secara

langsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap

efektif tidaknya proses komunikasi.

Dalam komunikasi interpersonal ada dua jenis

komunikasi yang dapat digunakan dalam melakukan

komunikasi baik itu diadik (dua orang) atau triadic

(3orang) yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi

23

komunikan, sehingga akan akan menghasilkan efek antara

komunikator dan komunikan.11

H. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi

Komunikasi yang baik dan lancar sangat di dambakan

terbina dan terus berlangsung dalam interaksi dengan orang

lain, akan tetapi dalam proses komuikasi tidak semuanya

berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.

Usaha untuk berkomuikasi secara memadai terkadang

megalami hambatan atau kendala-kendala, hal ini disebabkan

oleh faktor-faktor tertentu. Hambatan-hambatan dalam

komunikasi yaitu:

1. Hambatan Komunikasi

Yaitu gangguan internal individu dan lingkungan.

2. Hambatan Budaya

Yaitu kebiasaan nilai, perilaku, cara hidup, gagasan, ide,

yang berkembang di dunia pendidikan masyarakat.

3. Hambatan teknis

Yaitu hambatan jaringan sinyal. Sinyal yang tidak stabil

dari setiap provider.

4. Hambatan Fisik

Yaitu berkaitan dengan kemampuan fisik. Kelelahan fisik,

mata atau penglihatan, dan kemampuan mendengar.

5. Hambatan Status

11 Onong Uchjahna Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,

(Bandung: PT Citra Adtya Bakti, 2013), h.62-63

24

Yaitu hambatan yang disebabkan karena jarak sosial

diantara proses komunikasi, misalnya perbedaan status

antara senior dan junior.12

Adapun dalam sebuah komuniksi tentulah terdapat

faktor pendukung komuikasi sehingga dapat berjalan dengan

efektif dan tidak megalami kegagalan. Berikut faktor

pendukung komunikasi interpersonal yaitu:

Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan

komunikasi dilihat dari sudut komunikator, komunikan, dan

pesan, sebagai berikut:

a. Komunikator memiliki kredibilitas/kewibawaan yang

tinggi, daya tarik fisik maupun nonfisik yang mengundang

simpati, cerdas dalam menganalisis suatu kondisi,

memiliki integritas/keterpaduan antara ucapan dan

tindakan, dapat dipercaya, mampu memahami situasi

lingkungan kerja, mampu mengendalikan emosi,

memahami kondisi psikologis komunikan, bersikap supel,

ramah, dan tegas, serta mampu menyesuaikan diri dengan

masyarakat dimana ia berbicara.

b. Komunikan memiliki pengalaman yang luas, memiliki

kecerdasan menerima dan mencerna pesan, bersikap

ramah, supel dan pandai bergaul, memahami dengan siapa

ia berbicara, bersikap bersahabat dengan komunikator.

c. Pesan komunikasi dirancang dan disampaikan sedemikian

rupa, disampaikan secara jelas sesuai kondisi dan situasi,

12 Hafid Cangara, Perencanaan dan Startegi Komunikasi, (Jakarta: Raja

Grafindo, 2013), h.40

25

lambang- lambang yang digunakan dapat dipahami oleh

komunikator dan komunikan, dan tidak menimbulkan

penafsiran yang berlainan.13

I. Motivasi Belajar

Motivasi adalah suatu tenaga (dorongan, alasan) dari

dalam yang menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang

mana tindakan itu di arahkan pada tujuan tertentu. Belajar

adalah sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan

latihan. Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa

untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman materi

atau pengembangan belajar.

Motivasi belajar dalam diri seseorang akan

menimbulkan gairah atau meningkatkan semangat dalam

belajar. Motivasi belajar mengandung usaha untuk mencapai

tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan pengembangan

belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa

semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak

manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah

karena setiap siswa memiliki karakter dan keinginan berbeda-

beda.14

.Kurangnya motivasi belajar pada pembelajaran online

disebabkan pada proses pembelajaran online, siswa dapat

menjadi kurang aktif dalam penyampaian pendapat dan

pemikirannya, sehingga menyebabkan proses belajar yang

13 Suranto, Komunikasi Sosial Budaya., (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),

h. 15-18 14 Simanjutak, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2001), h.12

26

membosankan. Apabila siswa mengalami kebosanan dalam

belajar maka akan memperoleh ketidakmajuan dalam belajar.

Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk menggerakan

siswa agar semangat belajar sehingga memiliki prestasi

belajar.15

Berikut langkah-langkah untuk mencapai motivasi

belajar yaitu:

1. Meningkatkan Kualitas Guru untuk Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran online, guru adalah

faktor dominan dalam penentuan kualitas pembelajaran.

Pembelajaran yang memiliki kualitas yang baik, akan

menghasilkan hasil belajar yang baik.

2. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat

Guru diharapkan untuk dapat memilih metode

pembelajaran yang tepat untuk mengajar. Jika guru dapat

memilih metode pembelajaran dengan tepat maka tujuan

belajar akan tercapai dengan lebih baik.

3. Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan fasilitas

belajar yang baik juga menentukan motivasi belajar dalam

proses pembelajaran online. Pembelajaran online

memerlukan fasilitas yang menunjang pembelajaran

seperti internet, handphone, dan kuota yang memadai.

15 Novianti, “Kontribusi Pengelolaan Laboratium dan Motivasi Belajar

Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan MIPA,

Edisi Khusus No 1, 2011, h.159

27

4. Memanfaatkan Pengunaan Media

Motivasi belajar siswa pada pembelajaran online

dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan penggunaan

media yang menarik, sehingga akan membuat siswa

tertarik kepada pembelajaran online.

5. Melakukan Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pada pembelajaran online penting untuk

dilakukan. Hal ini dikarenakan dengan melakukan evaluasi

pembelajaran online maka dapat diketahui apakah

pembelajaran online dapat berjalan efektif atau tidak. Jika

dirasa tidak efektif maka dapat melakukan modifikasi pada

sistem pembelajaran online sesuai dengan siswa. 16

J. Ciri-Ciri Motivasi

Menurut Sardiman motivasi pada diri seseorang itu

memiliki ciri-ciri yaitu:

1. Tekun menghadapi tugas

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin

6. Dapat mempertahankan pendapatnya

7. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini.17

16 Sukiyasa, “Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar dan

Motovaasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3 No 1, 2013, h.3 17 Sudirman, A, M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:

Raja Grafindo 2006_, h.83

28

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah SMP Dua Mei Ciputat

Sekolah SMP Dua Mei Ciputat didirikan tahun 1986.

Dikelola olehYayasan Pendidikan Dua Mei sebagai wujud

kepedulian untuk dapat berperan aktif dalam program

pemerintah di bidang pendidikan yaitu turut mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya.

Dengan dukungan para profesional dibidang pendidikan

yang berpengalaman, lingkungan sekolah yang kondusif serta

fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap, dapat menjadikan

pelajar berprestasi dan dapat mengembangkan potensinya

secara optimal. Untuk lebih meningkatkan mutu dan

kualitasnya, SMP Dua Mei Ciputat melakukan program

revitalisasi, dengan menitik beratkan pada terciptanya

karakter yang kuat, mutu yang unggul dan pelayanan yang

prima.

Sejak berdiri dari tahun 1986 SMP Dua Mei telah

meluluskan siswa sebanyak 1888 siswa yang sebagaian besar

melanjutkan ke tingkat SMA, SMK baik negeri maupun

swasata. Di dorong oleh komitmen terhadap kualitas tamatan

yang dihasilkan dan sesuai dengan anjuran Direktorat

Pendidikan Menengah Umum, kurikulum yang digunakan

adalah kurikulum 2013.

29

SMP Dua Mei yang merupakan mitra pemerintah atau

patner dalam menyelenggarakan sistem pendidikan membantu

progam pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa. Prioritas pembangunan pendidikan diarahkan untuk

perluasan pemerataan kesempatan belajar.

SMP Dua Mei yang merupakan mitra pemerintah atau

patner dalam menyelenggarakan system pendidikan

membantu p.rogram pemerintah dalam upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa. Prioritas pembangunan pendidikan

diarahkan untuk perluasan pemerataan kesempatan belajar

yang saat ini salah satu realisasinya adalah pelaksanaan wajib

belajar pendidikan Dasar 9 Tahun. Dalam rangka

menyukseskan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan dasar 9

Tahun. Meningkatkan daya tampung siswa dan meningkatkan

kualitas lulusan perlu didukung oleh saran belajar yang

representative untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

SMP Dua Mei ciputat merupakan lembaga pendidikan

berada di bawah Yayasan Pendidikan Dua Mei, sebagai wujud

kepedulian untuk dapat berperan aktif dalam progam

pemerintahaan di bidang pendidikan yaitu turut mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan kehidupan bangsa.

Sedangkan status akreditasi disamakan No.2002040034

dengan nilai A.1

1 https://www.duameiciputat.sch.id/

30

B. Profile SMP Dua Mei Ciputat

Nama Sekolah : SMP Dua Mei Ciputat

Kelurahan : Cempaka Putih

Kecamatan : Ciputat Timur

Kota : Tangerang Selatan

Telepon : 021- 7490034

Email : [email protected]

Jenjang Akreditas : terakreditasi “A”

Alamat : Jalan H.Abdul Gani No.135

Website : www.duameiciputat.sch.id

Nomor Statistik Sekolah : 202803100142

C. Data Siswa SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 3. 1 Data Siswa SMP Dua Mei Ciputat

No NIS NISN Nama Peserta Didik JK

1 19207001 0055184949 Aisyah Ramadhani P

2 19207003 0063292704 Aqsa Ibnu Rizik L

3 19207004 0634874031 Bobby Agustin L

4 19207005 0062068212 Calissta Aura Ayu. N P

5 19207006 0066707416 Fadhil Taufiqurrahman L

6 19207007 0064308543 Fakhri Fahlafi L

7 19207008 0072525527 Griselda Fawwaz Al Mahirah P

8 19207009 0069530962 Jetro Bimo Malviansa L

9 19207010 0071204387 Kanizul Arsyiudin L

10 19207011 0077856921 Loisa Eunike Temengkol P

11 19207012 0065064421 Ni Luh Ayu Kaori Pertiwi P

12 19207013 0068975036 Radja Fadhil Nurrofiq L

13 19207014 0078264198 Rafa Agusta Putro Harsono L

14 19207015 0071193646 Shafina Febriyanti Putri P

15 19207016 0067582647 Syefia Agustin P

16 1920017 0077460849 Vicky Muhammad Ikhsan L

17 19207022 78722726 Rizky Amaludin L

18 19207025 0073553923 Faiz Athala L

2https://dapo.kemdikbud.go.id

31

D. Data Guru SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 3. 2 Data Guru SMP Dua Mei Ciputat

NO Nama Tempat, Tanggal

Lahir

Mengajar Mata

Pelajaran

Pendidikan

Terakhir

1. Siti Rokasiah Jakarta, 9 Juli 1989 IPA SI

2. Rahma Dwista Jakarta, 11 Maret

1992

Prakarya D3

3. Bayu Intanto Wonosobo, 16

Desmber 1975

Seni Budaya SLTA

4. Annisa Saleha Jakarta, 15 Mei

1992

Matematika S1

5. Noviyanti Ansara Jakarta, 15

November 1998

IPS S1

6. Ely Rahmawati Tangerang, 12

Februari 1973

Bahasa Indonesia S1

7. Ery Murniasih Bogor, 09 Juni

1994

Agama S1

8. Hendris Nur

Khalifah

Jakarta, 09 Agustus

1998

Penjaskes S1

9. Muhkkibah Magelang, 11

September 1990

PKN S1

10. M. Syaiful Jakarta, 18 Oktober

1980

TIK S1

11. Epy

Wahyuningsih

Jakarta, 20 April

1976

IPA S1

12. Dwi Prihayani Jakarta, 21 Mei

1992

Bahasa Inggris SI

32

E. Tujuan dan Misi

1. Visi

a. Bermutu, berakhlak dan berbudi pekerti luhur.

2. Misi

a. Bermutu dalam mewujudkan pengembangan

pendidikan yang berdasarkan akhlak mulia.

b. Bermutu dalam mewujudkan pengembangan tenaga

pendidik dan kependidikan yang berbudi pekerti luhur,

jujur, professional, terampil, Tangguh dan berkompeten

di bidangnya.

c. Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar

proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan

menyenangkan.

d. Bermutu dalam mewujudkan pengembangan fasilitas

pendidikan yang lengkap, up to date dan canggih

e. Bermutu dalam mewujudkan peningkatan standar

kelulusan dan prestasi non akademik.

f. Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar

penilaian pendidikan.3

3. Tujuan

a. Mendidik siswa menjadi insan yang berakhlak mulia.

b. Mendidik siswa menjadi insan yang berbudi pekerti

luhur.

c. Mendidik siswa menjadi insan yang jujur.

d. Mendidik siswa menjadi insan yang disiplin.

3 Arsip SMP Dua Mei Ciputat

33

e. Mendiidk siwa menjadi isan yang terampil.

f. Mengembangkan bakat siswa dalam bidang akademi

dan non akademik

g. Meningkatkan pembelajaran yang efektif.

h. Meningkatkan mutu pendidikan.

F. Sarana dan Prasana SMP Dua Mei Ciputat

Dalam mendukung terlaksana kegiatan belajar

mengajar yang efisien sesuai dengan kebutuhan siswa maka

SMP Dua Mei Ciputat menyediakan sarana dan prasana

sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Sarana dan Prasana

No Nama Barang Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 4 ruang

3 Ruang Tata Usaha 1 ruang

4 Ruang Fotocopy 1 ruang

5 Ruang guru 1 ruang

6 Ruang Multimedia 1 ruang

7 Ruang Lab IPA 1 ruang

8 Ruang Lab Bahasa 1 ruang

8 Ruang Lab Komputer 1 ruang

10 Ruang Perpustakaan 1 ruang

11 Ruang UKS 1 ruang

12 Ruang kelas 12 ruang

13 Musholla 1 ruang

14 Ruang WC siswa dan siswi 10 ruang

15 Kantin 1 ruang

34

Bagan 3. 1 Bagan Struktur Organisasi

YAYASAN PENDIDIKAN DUA MEI

Dwi Yuli Prihani, S.Pd

Bhs.Inggris

KEPALA SEKOLAH

Siti Rokasiah, S.Pd

TATA USAHA

Hasta Wenang

WAKIL

KEPALA SEKOLAH

Dwi Yuli Prihani, S.Pd

PEMBINA OSIS

Epi Wahyuningsih,S.PD

Ely Rahmawati, S.Pd

Bahasa Indonesia

Rahma Dwisita, A.Md

Tata Boga dan

Prakarya

Epi Wahyuningsih,S.Pd

Ilmu Pengetahuan

Alam

Bayu Intarto

Seni Budaya

Hendris Nur Khalifah S.Or

Penjaskes

Noviyanti Asmara, S.Pd

Ilmu Pengetahuan Sosial

Mukhibbah, S. Pd

P.kewarganegaraan

Ery Murniasih S.pd

Pendidikan Agama

Annisa saleha

Matematika

M.Syaiful

Tek.Informatika dan

komputer

KOMITE SEKOLAH

DEWAN GURU

PESERTA DIDIK

Siti Rokasiah, S.Pd

Ilmu Pengetahuan

Alam

35

BAB IV

DATA TEMUAN PENELITIAN

A. Komunikasi interpersonal guru dalam memotivasi belajar

murid di masa pandemiCovid-19 di SMP Dua Mei

Ciputat

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan melalui

wawancara secara langsung dengan guru SMP Dua Mei

Ciputat. Komunikasi interpersonal guru dalam memotivasi

siswa-siswanya di masa pandemic Covid-19 yaitu:

1. Memberikan Motivasi

Memberikan motivasi yang kuat dalam belajar akan

membuat siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran,

karena baik guru maupun orang tua harus mampu

meyakinkan siswa untuk terus semangat belajar walaupun

di masa pandemi.

“Biasanya saya selalu ngasih semangat dan

motivasi setiap harinya ketika pembelajaran

berlangsung online maupun ketika di grup

whatsapp, ketika ada siswa yang jarang absen dan

tidak mengerjakan tugasnya saya langsung chat

atau telepon via whatsapp menegur siswa tersebut

agar segera dikumpulkan tugasnya dan

memberikan nasihat-nasihat dan motivasi agar

mendorong semangatnya siswa-siswa dalam

pembelajaran online”1

1 Wawancara penelitian dengan Ibu Siti Rokasiah selaku guru SMP Dua

Mei Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

36

Gambar dibawah menunjukan ibu guru Sisi

mengingatkan tugas-tugas siswa yang belum

dikerjakan dan memberikan semangat kepada siswa-

siswanya.

Gambar 4. 1 Ibu Siti memberikan nasihat ketika

pembelajaran online berlangsung via google meet

Gambar 4. 2 Ibu Guru Rahma mengingatkan tuga siswa yang

belum dikerjakan

37

2. Menggunakan metode pemebelajaran yang berbeda

Ibarat kita sedang menonton televisi, tentu kita akan

bosan apabila hanya menonton satu chanel TV saja. Kita

cenderung menganti-ganti chanel TV untuk memilih

progam yang menarik. Begitu pula dengan proses

pembelajaran, siswa tentu bosan apabila metode dan

kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar bersifat

monoton. Maka dari itu guru harus harus pintar

menggunakan metode dan kegiatan belajar yang berbeda

agar proses pembelajaran ketika berlangsung lebih

menarik.

“terkadang kalo mengandalkan google meet dan zoom aja,

pasti bosen ya kalo dengerin gurunya aja. Jadi saya tidak

hanya menggunakan aplikasi google meet dan zoom saja,

terkadang saya make aplikasi Quizizz yaitu aplikasi

membuat permainan kuis interaktif untuk digunakan dalam

pembelajaran. Allahmdulillah siswa-siswa kalau

pembelajarannya lewat Quizizz, semangat belajarnya dan

menjawab pertantaan kuisnya sangatm antusias sekali.”2

Gambar dibawah menunjukan pembelajaran online

memakai aplikasi Quizizz

2 Wawancara penelitian dengan Ibu Siti Rokasiah selaku guru SMP Dua

Mei Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

38

Gambar 4. 3 Pembelajalan memakai Quizizz

Gambar dibawah menunjukan pembelajaran online memakai

metode berbeda yaitu aplikasi liveworksheet

Gambar 4. 4 aplikasi liveworksheet

39

3. Meningkatkan Kualitas Guru

Sebagai seorang guru harus terus meningkatkan

kualitas dalam pembelajaran. Guru juga dituntut

berkualitas dalam psikologis anak, hal ini sangat penting

demi terwujudnya motivasi belajar siswa yang tinggi.

Tentunya guru bisa melakukan peningkatan kuliatas

dengan mengikuti berbagai macam seminar, dan belajar

teknologi lebih dalam lagi agar mencipatkan pembelajaran

online yang menarik.

“ketika ada siswa yang malas mengerjakan tugas,

jarang absen, dan ketika pembelajaran online

berlangsung tidak memperhatikan. Saya langsung

melakukan pendekatan komunikasi interpersonal

dengan mereka, dengan cara siswa tersebut

dipanggil ke sekolah untuk mengetahui penyebab

siswa tersebut jadi tidak semangat belajar, lalu dari

situ saya tanamkan motovasi sekaligus saya

berikan nasihat-nasihat. Saya juga belajar

teknologi terus menerus agar pembelajaran online

menarik”3

4. Memberikan rewards kepada siswa

Bentuk penghargaan diberikan pada pencapaian

peserta didik dengan suatu tindakan berupaa memberikan

point tambahan ketika anda yang bisa menjawab kuis,

memberikan hadia, tepuk tangan, dan menunjukan ibu jari

jempol.

“ya ketika saya mengajar tidak lupa juga

memberikan semangat kepada siswa-siswa, semisal

3 Wawancara penelitian dengan Ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

40

ada yang bisa menjawab pertanyaan saya. Saya

langsung acungkan jempul dan tepuk tangan agar

siswa-siswa juga antusias menjawab pertanyaan

dari saya ketika belajar online di google meet

maupun di zoom dan biasanya juga saya

memberikan hadiah yang bisa menjawab

pertanyaan saya seperti pulpen atau gopay dan

tidak lupa memberikan point tambahan.”4

Hal tersebut juga dapat dilihat pada screenshootan

dari ibu Siti selaku guru di SMP Dua Mei ketika sedang

memberikan redwards.

Gambar 4. 5 Ibu Guru Siti Memberikan Rewards Point

Tambahan

4 Wawancara penelitian dengan Ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

41

B. Tahapan-tahapan guru dalam proses komunikasi

interpersonal kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat di

Masa Pandemi Covid-19.

Hasil dan temuan penelitian ini berkaitan dengan

komunikasi interpersonal kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat

di Masa Pandemi Covid-19. Peneliti mendapatkan hasil data

dan temuan penelitian melalui wawancara dan observasi

langsung secara langsung di SMP Dua Mei Ciputat.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada hari Selasa

tanggal 7 September 2021, diketahui tahapan-tahapan guru

dalam proses komunikasi interpersonal Komunikasi

interpersonal terbentuk melalui tahapan-tahapan. Agar

mengarah kepada kondisi dimana hubungan semakin kuat,

tsebagai berikut:

a. Tahap Memulai (Initiating)

Merupakan usaha-usaha yang sangat awal yang kita

lakukan dalam percakapan dengan seseorang.

Tujuannya adalah untuk mengadakan kontak dan

menyatakan minat. Biasanya komunikasi dilakukan

dengan hati-hati dan konvensional.

“Iya biasanya kalo tahap awal dalam komunikasi

interpersonal, saya menyakan hal yang umum-umum

aja sih. Seperti menayakan bagaimana kabar siswa atau

sudah mengerti belum materi yang ibu sampaikan.”5

Gambar 4.6 memulai tahap awal

5 Wawancara penelitian dengan Ibu Siti Rokasiah selaku guru SMP Dua

Mei Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

42

b. Tahap Penjajakan (Experimenting)

Tahap Penjajakan (Experimenting) adalah fase di

mana kita mencoba topik-topik percakapan untuk

mengenal satu sama lain. Biasanya kita banyak

mengajukan pertanyaan dan berbasa-basi. Tujuan

43

komunkasi di sini adalah untuk mengetahui kesamaan

dan perbedaan di antara kedua belah pihak dengan

cara-cara yang aman. Hubungan akan lebih

menyenangkan jika dalam tahap ini berhasil dibangun

kepentingan-kepentingan yang sama. Suka atau tidak

suka, kebanyakan hubungan kita mungkin tidak

berlangsung lebih jauh dari tahap ini.

“iya untuk tahap ini saya biasanya menayakan

hal-hal yang agak intim, ketika siswa sudah mulai

jarang absen dan tidak mengerjakan tugas

onlinenya saya langsung menyakan kepada siswa

tersebut apa sebabnya tidak absen dan tidak

mengerjakan tugas”6

6 Wawancara penelitian dengan Ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

44

Gambar 4.7 tahap penjajakan

c. Intensifikasi (Intesifying)

menandai awal keintiman, berbagi informasi

pribadi, dan awal informalitas yang lebih besar. Perubahan

terjadi dalam perilaku komunkasi verbal maupun

45

nonverbal. Secara verbal, derajat keterbukaan dalam

membuka diri lebih besar.

“Iya dalam pembelajaran daring juga disini

ada hambatannya seperti sinyal jadi ketika saya

memaparkan materi terkandang terhambat

jaringan sinyal, menjadikan siswa juga

belajarnya jadi tidak semangat. Maka dari itu

ketika pembelajaran online selesai, saya

evaluasi bersama siswa siswi dalam

pembelajaran online”7

7 Wawancara penelitian dengan Ibu Siti Rokasiah selaku siswaSMP Dua

Mei Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

46

Gambar 4.8 Tahap Intenfikasi

d. Pengikatan (Bounding)

Tahap yang lebih formal terjadi bila dua orang mulai

menganggap diri mereka sebagai sahabat, suatu

kelompok, dan sebagainnya

“iya ketika saya menanyakan hal-hal yang

menyebabkan siswa siswi kehilangan motivasi

belajar. Saya memposisikan selayaknya menjadi

47

teman mereka, agar mereka tidak canggung ketika

curhat tentang apa yang sedang terjadi pada

dirinya dalam proses pembelajaran daring” 8

e. Kebersamaan

Tahap ini merupakan tahap puncak hubungan

interpersonal sehingga satu sama lain merasakan

hubungan yang lebih intim. Hakikat kebersamaan

adalah bahwa mereka saling menerima seperangkat

aturan yang mengatur hidup mereka. Perasaan saling

menerima, saling menghargai, dan saling

menghormati.

“Karena ada siswa yang merasa nyaman dan

terbuka ketika bercerita permasalahan yang

dihadapinya tanpa ada beban sama sekali, karena

adanya kedekatan komunikasi secara intens antara

siswa dan guru yang terjalin baik”9

8 Wawancara penelitian dengan Ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021 9 Wawancara penelitian dengan Ibu Siti selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

48

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab V ini berisi tentang pembahasan yang

menganalisa latarbelakang dengan teori yang digunakan, dan hasil

temuan penelitian dari observasi, wawancara, dan dokumentasi

dengan dikaitan pada teori yang digunakan yaitu teori penetrasi

sosial.

A. Komunikasi Interpersonal guru dalam memotivasi

belajar murid di masa pandemi Covid-19 di SMP Dua Mei

Ciputat

Kehidupan yang dilalui oleh manusia pada hakikatnya

tidak akan pernah lepas dari unsur pendidikan. Karena dalam

kehidupan selalu ada proses interaksi dengan lingkungan.

Pendidikan menjadi hal yang sangat penting karena di

dalamnya mengatur tentang bagaimana agar manusia bisa

menyesuaikan dan menempatkan dirinya dengan sebaik-

baiknya dalam proses interaksi tersebut. 1

Berhasilnya terjalin komunikasi yaitu adanya interaksi

komunikator dengan komunikan. Komunikasi yang sangat

efektif yaitu komunikasi interpersonal, karena komunikasi

interpersonal merupakan interaksi verbal dan nonverbal antara

dua orang atau bahkan lebih. Maka dari itu guru dalam

memotivasi belajar murid dalam masa pandemi melalui

1 Jamil Abdul Aziz, Komunikasi Interpersonal guru dan Minat Belajar

Siswa, Jurnal Pendidikan Islam, Vol 2, No 2, 2020, hal.3

49

pendekatan dengan komunikasi interpersonal untuk

membangun motivasi belajar.2

Berikut langkah-langkah untuk mencapai motivasi

belajar yaitu:

a. Meningkatkan Kualitas Guru untuk Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran

online, guru adalah faktor dominan dalam penentuan

kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang memiliki

kualitas yang baik, akan menghasilkan hasil belajar yang

baik.

b. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat

Guru diharapkan untuk dapat memilih metode

pembelajaran yang tepat untuk mengajar. Jika guru dapat

memilih metode pembelajaran dengan tepat maka tujuan

belajar akan tercapai dengan lebih baik.

c. Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan fasilitas belajar

yang baik juga menentukan motivasi belajar dalam proses

pembelajaran online. Pembelajaran online memerlukan

fasilitas yang menunjang pembelajaran seperti internet,

handphone, dan kuota yang memadai.

d. Memanfaatkan Pengunaan Media

Motivasi belajar siswa pada pembelajaran online dapat

ditingkatkan dengan memanfaatkan penggunaan media

2 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya,2013), hal. 101

50

yang menarik, sehingga akan membuat siswa tertarik

kepada pembelajaran online.

e. Melakukan Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pada pembelajaran online penting untuk

dilakukan. Hal ini dikarenakan dengan melakukan

evaluasi pembelajaran online maka dapat diketahui

apakah pembelajaran online dapat berjalan efektif atau

tidak. Jika dirasa tidak efektif maka dapat melakukan

modifikasi pada sistem pembelajaran online sesuai dengan

siswa. 3

Pentingnya guru menjalin komunikasi interpersonal

dengan siswanya dengan baik, agar mengetahui hambatan-

hambatan belajar yang dialami siswanya. Karena komunikasi

interpersonal sangat berpengaruh untuk kehidupan sehari-

hari. Tetapi guru juga harus mempunyai kemampuan

komunikasi interpersonal yang baik agar komunikasi

interpersonal terjalin lancar dengan siswanya. 4

Untuk menciptakan keberhasilan komunikasi

interpersonal, perlu dikembangkan sikap-sikap positif yaitu:

a. Membuka pintu komunikasi, misalnya dengan cara

lambaian tangan, senyum yang tulus dan simpatik,

mengucapkan kata sapaan, mengajak berjabat tangan,

3Sukiyasa, “Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar dan

Motovaasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3 No 1, , 2013, h.3 4 Usman Effendi dan Juhaya S Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung:

Angkasa, 1993), hal.1

51

menanyakan keadaan, meminta maaf dan permisi, dan

mengucapkan terimakasih.

b. Sopan dan ramah dalam berkomunikasi tidak hanya dalam

berbicara, tetapi juga dalam penampilan.

c. Jangan sungkan meminta maaf apabila melakukan

kesalahan.Dengan begitu kita menaruh rasa hormat pada

orang yang diajak berbicara, dan pada giliranya kita akan

dihormati pula.

d. Penuh perhatian, hal ini dapat diketahui dari seberapa jauh

komunikator mengetahui karakteristik komunikan atau

seberapa jauh guru menghafal nama-nama siswa, apa yang

disukai atau tidak, dan lain –lainya.

e. Bertindak jujur dan adil. Hal ini mengantarkan

komunikator pada keprofesionalan karena kejujuran

merupakan prinsip profesional yang penting.5

Komunikasi interpersonal guru dalam memotivasi

siswa di masa pandemic Covid-19. Langkah-langkah

selanjutnya dalam meningkatkan motivasi dalam

pembelajaran online yaitu:

a. Memberikan Motivasi

Memberikan motivasi yang kuat dalam belajar

akan membuat siswa lebih bersemangat dalam

pembelajaran, karena baik guru maupun orang tua

harus mampu meyakinkan siswa untuk terus semangat

belajar walaupun di masa pandemi.

5 Suranto, komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius 2009), h.24

52

“Biasanya saya selalu ngasih semangat dan

motivasi setiap harinya ketika pembelajaran

berlangsung online maupun ketika di grup

whatsapp, ketika ada siswa yang jarang absen

dan tidak mengerjakan tugasnya saya langsung

chat atau telepon via whatsapp menegur siswa

tersebut agar segera dikumpulkan tugasnya dan

memberikan nasihat-nasihat dan motivasi agar

mendorong semangatnya siswa-siswa dalam

pembelajaran online. Terutama saat

pembelajaran online berlangsung saya selalu

kasih nasihat-nasihat agar tetap rajin dalam

belajarnya”6

b. Menggunakan Metode yang Berbeda

Dengan proses pembelajaran, siswa tentu bosan

apabila metode dan kegiatan yang dilakukan dalam

proses belajar bersifat monoton. Maka dari itu guru

harus pintar menggunakan metode dan kegiatan belajar

yang berbeda agar proses pembelajaran ketika

berlangsung lebik menarik.

Selain memakai google meet dan zoom dalam

pembalajaran, menggunakan aplikasi live work sheets

dan quizizz. Agar menghindari kejenuhan

pembelajaran siswa supaya tetap semangat.

6 Wawancara penlitian dengan ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

53

“terkadang kalo mengandalkan google meet dan

zoom aja, pasti bosen ya kalo dengerin gurunya

aja. Jadi saya tidak hanya menggunakan aplikasi

google meet dan zoom saja, terkadang saya make

aplikasi Quizizz dan live works sheet. Quizizz

yaitu aplikasi membuat permainan kuis interaktif

untuk digunakan dalam pembelajaran. Dan live

work sheet yaitu aplikasi yang dapat digunakan

untuk membuat materi dan lembar kerja peserta

didik interaktif secara online. Allahmdulillah

siswa-siswa kalau pembelajarannya lewat

Quizizz dan live work sheet sangat antusias

kembali dalam pembelajaran”7

c. Meningkatkan Kualitas Guru untuk Meningkatkan

Kualitas Belajar

Sebagai seorang guru harus terus meningkatkan

kualitas dalam pembelajaran. Guru juga dituntut

berkualitas dalam psikologis anak, hal ini sangat

penting demi terwujudnya motivasi belajar siswa yang

tinggi. Tentunya guru bisa melakukan peningkatan

kuliatas dengan mengikuti berbagai macam seminar,

dan belajar teknologi lebih dalam lagi agar

mencipatkan pembelajaran online yang menarik.

“ketika ada siswa yang malas mengerjakan

tugas, jarang absen, dan ketika pembelajaran

7 Wawancara penlitian dengan ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

54

online berlangsung tidak memperhatikan. Saya

langsung melakukan pendekatan komunikasi

interpersonal dengan mereka, dengan cara siswa

tersebut dipanggil ke sekolah untuk mengetahui

penyebab siswa tersebut jadi tidak semangat

belajar, lalu dari situ saya tanamkan motovasi

sekaligus saya berikan nasihat-nasihat. Saya

juga belajar teknologi terus menerus agar

pembelajaran online menarik”8

d. Memberikan Rewards kepada Siswa

Bentuk penghargaan diberikan pada pencapaian

peserta didik dengan suatu tindakan berupaa

memberikan point tambahan ketika anda yang bisa

menjawab kuis, memberikan hadia, tepuk tangan, dan

menunjukan ibu jari jempol.

“ketika saya mengajar tidak lupa juga

memberikan semangat kepada siswa-siswa,

semisal ada yang bisa menjawab pertanyaan

saya. Saya langsung acungkan jempul dan tepuk

tangan agar siswa-siswa juga antusias

menjawab pertanyaan dari saya ketika belajar

online di google meet maupun di zoom dan

biasanya juga saya memberikan hadiah yang

bisa menjawab pertanyaan saya seperti pulpen

8 Wawancara penlitian dengan ibu Siti Rokasiah selaku siswa SMP Dua

Mei Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

55

atau gopay dan tidak lupa memberikan point

tambahan”9

B. Tahapan-tahapan guru dalam proses komunikasi

interpersonal kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat di Masa

Pandemi Covid-19

Terhitung sejak awal tahun 2020, dunia dikejutkan

dengan wabah virus Covid-19 yang menginfeksi hampir

seluruh negara di dunia virus baru yang muncul di tengah-

tengah masyarakat telah menyebabkan banyak kepanikan.

Covid-19 telah mengganggu kelangsungan hidup

manusia tidak hanya dari segi kesehatan, sosial, ekonomi,

tetapi juga segi pendidikan, akibat wabah Covid-19, tidak

hanya berdampak pada pendidikan tingkat Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas,

tetapi juga perguruan tinggi. Seluruh jenjang pendidikan dari

sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Semuanya memperoleh dampak negatif karena

semenjak adanya pandemi Covid-19 ini, pemerintah

memutuskan belajar daring karena adanya pandemi ini,

Covid-19 mengharuskan semua sekolah beradaptasi dengan

keadaan termasuk

Sekolah Menengah Pertama Dua Mei Ciputat Apalagi

pembelajaran online merupakan hal yang baru bagi sekolah

ini. Guru yang awalnya melakukan metode ceramah harus

9 Wawancara penlitian dengan ibu Rahma selaku siswa SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

56

beralih dengan metode online dengan menampilkan materi

pembelajaran melalui elektronik seperti laptop ataupun

gadget. Penerapan pembelajaran online satu sisi memberikan

keuntungan di antaranya efektivitas waktu dan juga tempat

dimana siswa dan guru bias melaksanakan proses belajar dari

jarak yang berjauhan atau dari rumah masing-masing dan

tentunya menghemat waktudan biaya ke sekolah. Tetapi lebih

banyak hambatanya ketika pembelajaran beralih menjadi

pembelajaran daring.

Dalam proses komunikasi interpersonal dalam

meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran online

pasti tidak selalu berjalan mulus, pasti selalu ada kendala

ataupun faktor penghambat dalam berlangsungnya

pembelajaran online, tetapi dalam penghambat belajar online

pasti ada faktor pendukung. Dibawah ini adalah tahapan-

tahapan untuk meningkatkan motivasi belajar dengan cara

melalui tahapan teori penetrasi sosial yaitu sebagai berikut

Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang

sangat penting. Karena bila seorang siswa tidak memiliki

minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari

maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan

memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya,

apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian

yang besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang

diperoleh lebih baik.

Padahal tidak akan ada proses pembelajaran yang baik

tanpa adanya komunikasi yang baik antara seorang guru

57

dengan siswanya. Padahal jika dilihat dari fungsinya, seorang

guru adalah juga seorang pemimpin. Karena guru adalah

orang yang memimpin jalannya proses pembelajaran terutama

pada saat pembelajaran. Dan hakikat seorang pemimpin

haruslah memiliki kemampuan komunikasi secara baik, secara

teori ataupun praktek. Karena sebagian besar waktu yang

dihabiskan oleh seorang pimpinan adalah untuk

berkomunikasi.

Sehubungan dengan hal yang telah saya paparkan di

atas, komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh yang

penting dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar

siswa. Maka dari itu penulis melakukan penelitan komunikasi

interpersonal guru dalam memotivasi belajar murid di masa

pandemic Covid-19 di SMP Dua Mei Ciputat dengan

memakai teori pendukung yang relevan yaitu teori penetrasi

sosial. Dengan menggunakan tahapan teori penetrasi

membantu agar guru menjalin komunikasi interpersonal yang

baik agar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran online ini. Melalui Tahapan-tahapan teori

penetrasi sosial yaitu:

1. Tahapan Orientasi

Tahapan orientasi adalah tahapan pertama dari

interaksi yang paling dasar dalam menjalin hubungan

(orientasi) dari kepribadian. Sesama individu satu dengan

yang lain hanya saling memberikan sedikit informasi

tentang dirinya kepada orang lain.10

10 Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi,(Jakarta:

Preneda Media Group 2015), h.267

58

Diatas sudah dijelaskan secara teori, dengan hasil

data di lapangan tahapan orientasi yaitu pada tahap ini

hanya proses perkenalan saja antara guru dan siswa hanya

memberikan sedikit informasi, siswa cenderung masih

menyimpan rahasia serta memfilter pesan-pesan yang

disampaikan kepada gurunya.

“Iya awalnya saya tidak mau mengungkapkan apa

yang sebenernya terjadi dalam permasalahan

pembelajaran online, saya masih tertutup sekali

hanya bercerita sedikit saja. Tetapi karena guru

selalu nanya keadaan saya, lama-lama jadi bisa

terbuka ya seiring berjalannya waktu”11

2. Orientasi Pertukaran Penjajakan Efektif

Tahapan ini, pertukaran penjajakan efektif hubungan

mulai timbulnya keterbukaan dalam aspek kepribadian,

yang menuju kearah hubungan yang lebih intens serta

mulai menuju hubungan yang lebih akrab.

Menurut data yang saya dapat di lapangan tahapan

ini, siswa mulai menunjukan informasi-informasi tentang

dirinya meskipun masih terbatas dan masih berhati-hati,

tetapi interkasi antara guru dan sisea akan lebih santai dan

agak sedikit mulai terbuka dalam penyampaian dalam

menceritakan masalahnya.

“saat pembelajaran berlangsung, saya sering

tanya kepada siswa apakah ada kesulitan dalam

11 Wawancara penlitian dengan Nadiefa selaku siswa SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

59

pembelajaran online ini, ketika tidak ada yang

absen saya juga langsung menanyakan lewat

personal chat sehingga saya selaku guru bisa

membantu kesulitan pembelajaran online yang

dialami oleh siswa tersebut.”12

3. Pertukaran Efektif

Tahapan ini pertukaran efektif, hubungan lebih akrab

lagi hanya terjadi penolakan yang tidak berati untuk

membuka eksplorasi persahabatan. Pada tahap ini segala

hambatan yang ada dapat dihilangkan karena masing-

masing individu mencipatkan hubungan yang lebih akrab.

Menurut data yang saya dapatkan di lapangan dalam

tahapan ini guru melakukan komunikasi dari hati ke hati

secara perlahan menggunakan bahasa yang informal,

memberikan perhatian dan motivasi untuk siswa yang

mulai bosan dalam pembelajaran.

“saya selalu berkomunikasi dengan siswa yang

sudah mulai kehilangan semangatnya, saya bicara

dari hati ke hati agar siswa merasa tenang ketika

sedang bercerita akibat turunnya motivasi

belajarnya.”13

4. Pertukaran Stabil Kejujuran Total dan Keintiman

Tahap ini merupakan tahap yang terakhir tahapan

dimana berhubungan dengan pengungkapan pemikiran,

12 Wawancara penlitian dengan ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021 13 Wawancara penlitian dengan ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

60

perasaan dan perilaku secara terbuka yang mengakibatkan

munculnya spontanitas dan keunikan hubungan yang

tinggi.

Menurut data yang saya dapat di lapangan dalam

tahap ini siswa sudah memberanikan diri terbuka lebih

intim dan merasa nyaman ketika bercerita permasalahan

yang sedang siswa alami tanpa ada yang ditutupi.

“karena ada siswa yang merasa nyaman dan

terbuka ketika bercerita permasalahan yang

dihadapinya tanpa ada beban sama sekali, karena

adanya kedekatan komunikasi secara intens antara

siswa dan guru yang terjalin baik” 14

Dari penjelasan diatas, menurut saya teori penetrasi

sosial merupakan proses yang bertahap dimulai dari

komunikasi yang tidak akrab menjadi sangat akrab. Dan

terus berlangsung hingga mengenai topik pembicaraan

yang lebih akrab, seiring berjalannya hubungan.

Dari penjelasan diatas, menurut saya teori penetrasi

sosial merupakan proses yang bertahap dimulai dari

komunikasi yang tidak akrab menjadi sangat akrab. Dan

terus berlangsung hingga mengenai topik pembicaraan

yang lebih akrab, seiring berjalannya hubungan.

Dari teori penetrasi sosial tersebut guru perlu

menjalin hubungan secara bertahap, melalui serangkaian

14 Wawancara penlitian dengan Ibu Siti Rokasiah selaku siswa SMP Dua

Mei Ciputat, pada hari Selasa, 7 September 2021

61

langkah yang tepat dan efektif, agar guru dapat memiliki

hubungan yang baik dengan siswanya, sehingga dapat

terjalin suatu komunikasi interpersonal yang baik. Oleh

karena itu guru dalam melakukan meningkatkan motivasi

belajar dalam pembelajaran online harus terlebih dahulu di

dukung melalui tahapan-tahapan teori penetrasi sosial

62

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan hasil temuan penelitian yang

dilakukan oleh penulis mengenai komunikasi interpersonal

guru dan murid dalam memotivasi siswa di masa pandemic

Covid-19 yaitu berikut kesimpulannya:

1. Komunikasi Interpersonal Guru dan Murid dalam

Memotivasi Siswa di Masa Pandemi Covid-19 di SMP

Dua Mei Ciputat.

Kehidupan yang dilalui oleh manusia pada

hakikatnya tidak akan pernah lepas dari unsur pendidikan.

Karena dalam kehidupan selalu ada proses interaksi

dengan lingkungan. Pendidikan menjadi hal yang sangat

penting karena di dalamnya mengatur tentang bagaimana

agar manusia bisa menyesuaikan dan menempatkan

dirinya dengan sebaik-baiknya dalam proses interaksi

tersebut

Pentingnya guru menjalin komunikasi interpersonal

dengan siswanya dengan baik, agar mengetahui

hambatan-hambatan belajar yang dialami siswanya.

Karena sistem pembelajaran menjadi online semenjak

adanya Covid-19 maka dari itu komunikasi interpersonal

sangat berpengaruh untuk kehidupan sehari-hari. Guru

juga harus mempunyai kemampuan komunikasi

interpersonal yang baik agar komunikasi interpersonal

terjalin lancar dengan siswanya.

63

2. Tahapan-tahapan guru dalam proses komunikasi

interpersonal kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat di

Masa Pandemi Covid-19 .

Dengan menggunakan tahapan teori penetrasi

membantu agar guru menjalin komunikasi interpersonal

yang baik agar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran online ini. Melalui Tahapan-tahapan teori

penetrasi sosial yaitu:

a. Tahapan Orientasi.

b. Orientasi Pertukaran Penjajakan Efektif.

c. Pertukaran Efektif.

d. Pertukaran Stabil Kejujuran Total dan Keintiman.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti,

maka dapat disimpulkan menjadi impikasi teoritis dan

implikasi praktis:

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang

luas dan memperkaya kajian dalam komunikasi

interpersonal dalam menangani masalah dalam komunikasi

interpersonal.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peran untuk

penelitian selanjutnya.

64

C. Saran

Saran yang ingin disampaikan adalah:

1. Saat melakukan komunikasi interpersonal, dibutuhkan

untuk saling merespon satu sama lain, agar komunikasi

interpersonal dapat berjalan dengan baik dan lacar untuk

menghindari miss communication.

2. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini mampu

berkontribusi yang positif dalam perkembangan

komunikasi interpersonal khususnya dalam komunikasi

interpersonal guru dan murid dalam meningkatkan

motivasi dalam belajar online ini.

65

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Anggito, Abi. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:

CV Jejak.

Budyatna, Muhammad. (2015). Teori Komunikasi Antarpribadi.

Jakarta: Preneda Media Group.

Bungin,Burhan. (2011). Penelitian Komunikasi Kualitatif.

(Jakarta: Rajawali Press.

Cangara, Hafid. (2012). Perencanaan dan Startegi Komunikasi.

Jakarta: Raja Grafindo.

Effendy, Onong Uchjahna Effendy.(2013). Ilmu Teori dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: PT Citra Adtya Bakti

Gunawan, Imam. (2011). Metode Penelitian Kualitatif,. Jakarta:

PT Bumi Askara. Pawito. (2011). Penelitian Komunikasi

Kualitatif. Yogyakarta: LKIS.

Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna.

Jakarta: Kencana.

M, A, Sudirman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Raja Grafindo.

Mulyana, Dedy.(2014). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.

Bandung: Remaja Rosdakarya).

Novianti, Evi. (2019). Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya.

Yogyakarta: Andi Offset.

66

Sanjaya, Wina. (2014). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Penanda Media Group.

Suherman, Ansar. (2010). Buku AjarTeori-Teori Komunikasi.

Yogyakarta: CV Budi Utama.

Suranto,. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha

Ilmu. Simanjutak,. (2001). Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Suranto. (2009). komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

Usman Effendi dan Juhaya S Praja. (1993). Pengantar

Psikologi,.Bandung: Angkasa.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.

Grasindo.

Jurnal

Aziz, Jamil Abdul.(2020).”Komunikasi Interpersonal guru dan

Minat Belajar Siswa”.Jurnal Pendidikan Islam, Vol 2, No 2.

Novianti.(2011).”Kontribusi Pengelolaan Laboratium dan

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Efektivitas Proses

Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan MIPA, Edisi Khusus No

1.

Sukiyasa. (2013). “Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil

Belajar dan Motovaasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan

Vokasi, Vol 3 No 1.

67

Wijaya, Dedy Kusuma. (2014).“Pentingnya Komunikasi

Organisasi, Motivasi Kerja dan Kompensansi untuk

Meningkatkan Kinerja Guru”. Jurnal Ilmu Ekonomi dan

Sosial. Vol 3 No.

Sumber Informan

Percakapan dengan Ibu Rahma selaku guru SMP Dua Mei Ciputat

, pada hari Selasa, 7 September 2021

Percakapan dengan Ibu Siti Rokasiah selaku guru SMP Dua Mei

Ciputat , pada hari Selasa, 7 September 2021

Percakapan dengan Nadiefa selaku siswa SMP Dua Mei Ciputat ,

pada hari Selasa, 7 September 2021

Percakapan dengan Rayhan selaku siswa SMP Dua Mei Ciputat ,

pada hari Selasa, 7 September 2021

Sumber Intermet

https://dapo.kemdikbud.go.id/

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-interpersonal

https://www.duameiciputat.sch.id/

68

LAMPIRAN

69

Lampiran 1

TRANSKIP WAWANCARA

Pewawancara : Anisah Hazri Syafira

Narasumber : Siti

Status : Guru SMP Dua Mei Ciputat

Waktu : Selasa, 7 September 2021, 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : SMP Dua Mei Ciputat

1. Tanya : Ibu udah berapa lama mengajar disini?

Jawab : sudah 9 tahun lebih saya mengajar disini

2. Tanya : Ibu mengajar mata pelajaran apa?

Jawab: saya mengajar pelajaran IPA

3. Tanya : Kesan mengajar disini apa selama mengajar

disekolah ini?

Jawab : kesannya menyenangkan selama saya mengajar 9

tahun disini lebih banyak senangnya daripada sedihnya.

4. Tanya : Bagaimana komunikasi ibu mengajar dengan

siswa siswa ?

Jawab : kalau sebelum pandemi covid-19

pembelajarannya di kelas biasa, saya rasa sama seperti

guru-guru lain hanya bermain di metode atau media

pembelajaran. Cuman karena pandemic dari tahun lalu jadi

saya rasa, hampir semua guru menggunakan google

classroom dengan didampingi dengan aplikasi lain yaitu

google meet, Quizziz, dan ada live work sheet yang saya

pakai.

70

5. Tanya : Ibu memberikan bentuk motivasi siswa agar

semangat belajar seperti apa?

Jawab : untuk motivasi saya lebih ke arahan dalam

mengerjakan tugas, khususnya bagi siswa-siswi yang

tugasnya masih banyak yang kosong biasanya lebih selalu

di ingatkan setiap hari, entah pada saat pembelajaran online

ataupun via whatsapp ke siswa maupun orang tua siswa

untuk mengiangatkan tugas-tugas anaknya, saya selalu

mengupdate tugas yang sudah masuk dan yang belum ke

via grup whatsapp, jadi yang belum mengumpulkan dan

yang sudah siswa-siswa jadi tau. Tidak lupa juga saya

selalu ngasih semangat ketika pembelajaran online sedang

berlangsung, dan memberikan point tambahan kalau ada

yang bisa menjawab quiz saya.

6. Tanya : Fakor penghambat belajar online apa?

Jawab : banyak, saya rasa banyak banget banyak

dramanya terurtama motivasi siswa yang cenderung turun

sekali motivasi belajarnya, terus semangat belajar turun,

keterbatasan kuota cuman yang paling saya rasa semenjak

pembelajaran online komunikasi antara saya dan siswa,

antara ketemu langsung dan via google meet kan beda ya,

dimana kalau di google meet kadang kamera siswa mati

kita gak tau dia mendengarkan atau tidak atau hp atau

laptopnya ditinggal ibaratnya kan seperti itu. Jadi mesti

berulang-ulang kali mengabsen siswa untuk memastikan

mereka memang ada disitu. Dan dari segi pemahaman

materi, kadang tatap muka aja mereka belum tentu

71

mengerti apalagi ini mereka dirumah belum tentu

menyimak guru yang sedang memaparkan materi, sama

semangat belajarnya tidak ada karena kan lingkungan

sekolah dan dirumah beda kalau disekolah kan memang

mereka harus fokus belajar kalau dirumah kan beda banyak

gangguannya terkendala sinyal mungkin, lagi belajar rame

bange rumahnya bikin mereka tidak fokus belum lagi game

dan sosial media membuat semangat belajar siswa turun.

Makannya anak-anak malas bangun pagi karena main

game sampe pagi. Makannya siswa semisal masuk kelas

jam 7 ada yang gabangun ada juga yang bangun cuman

sekedar absen tapi ketiduran lagi.

7. Tanya : bagaimana cara menangulangi penghambat belajar

onlinenya bu?

Jawab : biasanya saya komunikasiin dengan orang tua,

khusunya dengan wali kelas dan orang tua, biasanya saya

tuliskan di kelas google meet siapa yang tidak hadir dan

hadir, lalu udh 2 dan udah 3 kali tidak masuk kelas online,

biasanya kami komunikasikan dulu dengan wali kelas.

Karena waktu dan tempat terbatas semenjak kelas online,

hal yang kami lakukan adalah menelfon orang tuanya kalau

ditelfon masih begitu juga tidak ada perubahahan, biasanya

orang tua dan anak diminta ke sekolah untuk pengarahan.

8. Tanya : faktor pendukung dalam belajar online?

Jawab : yang paling utama ya jaringan sinyal harus kuat

ya, percuma aja kalau tidaka da kuota tapi sinyal kurang

72

bagus, serta dukungan-dukungan motivasi untuk siswa

dalam pembelajaran online supaya siswa tetap semangat.

9. Tanya : Menurut ibu komunikasi interpersonal dalam

pembelajaran online bagaimana?

Jawab : penting sekali ya, karena komunikasi kan paling

utama dalam hal apapun, kan tidak mungkin siswa cuman

hanya membaca saja atau mengerjakan tugas online saja,

presentasi kan juga bentuk komunikasi yah menjelaskan,

saya rasa penting komunikasi interpersonal dalam

pembelajaran.

10. Tanya : perbedaan dalam pembelajaran online dan offline?

Jawab : oh jauh sekali berbeda karena kalo pembelajaran

offline selalu terkontrol oleh guru di sekolah sedangkan

dirumah kan tidak.

11. Tanya : Ada banyak gak bu siswa yang jarang

mengerjakan tugas dalam pembelajaran online?

Jawab : yaa lumayan, karena mereka merasa belajar

dirumah jadi mungkin menurut mereka mengerjakannya

bisa nanti-nanti dan akhirnya bisa menjadi kelupaan

mengerjakan dan malas.

12. Tanya : tindakan dari sekolah untuk siswa yang tidak

mengerjakan atau mengumpulkan tugas apa?

Jawab : pertama kami menegur anaknya ketika

melaksanakan google meet, yang kedua menginformasikan

orang tua by whatsapp anaknya belum mengumpulkan

tugas, berlangsung begitu terus seminggu tidak ada

perubahan baru orang tua kesekolahan. Dan biasanya anak

73

yang bermasalah kami masukan untuk mengerjakan

tugasnya disekolah.

74

TRANSKIP WAWANCARA

Pewawancara : Anisah Hazri Syafira

Narasumber : Rahma

Status : Guru SMP Dua Mei Ciputat

Waktu : Selasa, 7 September 2021, 10.00 – 12.00

WIB

Tempat : SMP Dua Mei Ciputat

1. Tanya : ibu sudah berapa lama mengajar disini?

Jawab : jalan 4 tahun

2. Tanya : mengajar mata pelajaran apa?

Jawab : Prakarya dan bahasa Indonesia

3. Tanya : kesan mengajar selama disini?

Jawab : seneng sih ada aja sedihnya

4. Tanya : bagaimana metode ibu dalam mengajar di

masa pandemi?

Jawab : di masa pandemi ini saya memakai zoom

kalau zoom kan ada waktu ya kalau google meet kan

tidak ada ya maka dari itu juga memakai aplikasi

google meet, terkadang hanya mengandalkan google

meet atau zoom saja gak efekif sih menurut saya karena

hanya mendengarkan gurunya saja. Maka saya

memakai aplikasi lain juga yaitu Quzizz dan live work

sheet.

5. Tanya : memberikan bentuk motivasi belajarnya

seperti apa?

75

Jawab : saya selalu memberikan motivasi dalam

bentuk nasihat ketika sedang pembelajaran online

berlangsung, terkadang juga ketika sedang quiz yang

bisa menjawab pertanyaan saya, saya kasih point

tambahan agar siswa semangat dalam mengikuti quiz.

6. Tanya : faktor penghambat belajar online apa?

Jawab : paling utama ya sinyal ya, kalo sinyal

sudah tidak bagus, suara saya terputus-putus

menjadikan miss communication dengan siswa

7. Tanya : bagaimana cara menanggulangi hambatan

belajar online?

Jawab : caranya biasanya siswa-siswa harus

mencari tempat dirumah yang terjangkau sinyal kuat

dan kuota minimal 3gb supaya kuota tiba-tiba tidak

habis ketika pembelajaran online berlangsung.

8. Tanya : Faktor pendukung belajar online?

Jawab : ya terutama sinyal yang kuat dan kuota

yang cukup dalam pembelajaran online dan selain itu

guru juga harus memberikan motivasi agar siswa-siswa

tetap semangat dalam belajar online dirumah.

9. Tanya : Menurut ibu komunikasi interpersonal

dalam pembelajaran online bagaimana?

Jawab : sangat penting sekali

10. Tanya : perbedaan dalam pembelajaran online dan

offline?

Jawab : sangat berbeda sekali, karena kalau offline

kan guru selalu bisa mengawasi dalam pembelajaran

76

dan siswa belajarnya terarah karena disekolah

sedangkan belajar online siswa jadi tidak terarah karena

dirumah, siswa jadi semaunya sendiri.

11. Tanya : Ada banyak gak bu siswa yang jarang

mengerjakan tugas dalam pembelajaran online?

Jawab : ya pasti ada aja ya yang tidak mengerjakan

tugas

12. Tanya : Tindakan dari sekolah untuk sswa yang

tidak mengerjakan tugas onlinenya?

Jawab : pertama di tegur dulu siswanya diberikan

nasihat kalau masih belum berubah juga orang tua

siswanya di telefon dan dipanggil ke sekolah.

77

LAMPIRAN WAWANCARA

Pewawancara : Anisah Hazri Syafira

Narasumber : Nadiefa

Status : Siswa SMP Dua Mei Ciputat

Waktu : Selasa, 7 September 2021, 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : SMP Dua Mei Ciputat

1. Tanya : Nama kamu siapa?

Jawab : Nadiefa

2. Tanya :Kelas berapa?

Jawab : kelas 8

3. Tanya :Ada kendala gak belajar secara daring dan jika ada

apa saja kendalanya?

Jawab : ada, kendalanya sinyal suka tiba-tiba terputus

4. Tanya : belajar onlinenya melalui apa?

Jawab : melalui zoom, google meet, Quizizz, dan live

work sheet

5. Tanya : ,Menurut kamu guru harus bagaimana dalam

menyampaikan materi supaya kamu semangat belajar?

Jawab : metode pembelajaranya harus kreatif jangan zoom

dan google meet

6. Tanya : Ibu guru biasanya ngasih kamu motivasi gak?

78

Jawab : guru selalu ngasih motivasi dan dukungan ketika

sedang pembelajarabn online berlangsung, ketika siswa-

siswinya ada yang belum mengerjakan tugas selalu

diingatkan untuk dikerjakan supaya tidak numpuk

tugasnya.

7. Tanya : Apakah kamu semangat dalam belajar online?

Jawab : tergantung mood kadang semangat kadang tidak,

karena kalo belajar online cepet bosenya dibandingkan

belajar di sekolah

8. Tanya : Bagaimana gar tetep konsentrasi dalam belajar

secara online?

Jawab : biasanya jauhin hp kalo lagi mengerjakan tugas,

kalo sedang zoom fokus sama yang lagi diterangkan oleh

guru

9. Tanya : Menurut kamu enakan belajar secara daring atau

offline?

Jawab : offline

10. Tanya : Menurut kamu bagaimana peran keluarga

terutama orangtua dalam belajar?

Jawab : perannya sangat penting

11. Tanya : Apa motivasi yang kamu dapatkan dari orang tua?

Jawab : orang tua selalu ngasih dukungan supaya tetap

semangat belajar dan kalau aku nilainya bagus orang tua

ngasih aku hadiah.

12. Tanya : Apakah orang tua bimbing kamu dalam

pembelajaran?

79

Jawab : masih

13. Tanya : Ketika kamu bosen belajar apa yang kamu

lakukan?

Jawab : biasanya istirahat bentar nanti kalau udah

moodnya baik baru belajar lagi

80

LAMPIRAN WAWANCARA

Pewawancara : Anisah Hazri Syafira

Narasumber : Rayhan

Status : Siswa SMP Dua Mei Ciputat

Waktu : Selasa, 7 September 2021, 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : SMP Dua Mei Ciputat

1. Tanya : Nama kamu siapa?

Jawab : Rayhan

2. Tanya :Kelas berapa?

Jawab : kelas 8

3. Tanya :Ada kendala gak belajar secara daring dan

jika ada apa saja kendalanya?

Jawab : ada, kendalanya sinyal suka tiba-tiba

terputus jadinya ngeleg

4. Tanya : belajar onlinenya melalui apa?

Jawab : melalui zoom, google clasroom,google

meet, Quizizz, dan live work sheet

5. Tanya : ,Menurut kamu guru harus bagaimana

dalam menyampaikan materi supaya kamu semangat

belajar?

Jawab : metode pembelajaranya harus kreatif

jangan zoom dan google meet

6. Tanya : Ibu guru biasanya ngasih kamu motivasi

gak?

81

Jawab : guru selalu ngasih motivasi dan nasihat

ketika sedang pembelajaranonline berlangsung,

maupun di group whatsapp ketika siswa-siswinya ada

yang belum mengerjakan tugas selalu diingatkan untuk

dikerjakan supaya tidak numpuk tugasnya

7. Tanya : Apakah kamu semangat dalam belajar

online?

Jawab : tergantung mood kadang semangat kadang

tidak, karena kalo belajar online cepet bosenya

dibandingkan belajar di sekolah

8. Tanya : Bagaimana gar tetep konsentrasi dalam

belajar secara online?

Jawab : fokus memperhatikan guru atau ketika

pembelajaran online berlangsung

9. Tanya : Menurut kamu enakan belajar secara

daring atau offline?

Jawab : offline

10. Tanya : Menurut kamu bagaimana peran keluarga

terutama orangtua dalam belajar?

Jawab : sangat penting

11. Tanya : Apa motivasi yang kamu dapatkan dari

orang tua?

Jawab : orang tua selalu ngasih dukungan supaya

tetap semangat belajar. Selalu mengingatkan tugas saya.

12. Tanya : Apakah orang tua bimbing kamu dalam

pembelajaran?

Jawab : tidak, paling terkadang sama kakak

82

13. Tanya : Ketika kamu bosen belajar apa yang kamu

lakukan?

Jawab: biasanya main game

83

84

85

86

87

Foto bersama narasumber ibu Siti Rokasiah selaku guru SMP

Dua Mei Ciputat

88

Foto bersama narasumber ibu Rahma selaku guru SMP

Dua Mei Ciputat

89

Foto bersama narasumberRayhan selaku siswa SMP Dua

Mei Ciputat

90

Foto bersama narasumber Nadiefa selaku siswa SMP Dua Mei

Ciputat