HIFBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE

125
HIFBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE SKRIPSI Oleh: ARIVIANA 96 231 156 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2004

Transcript of HIFBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE

HIFBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE

DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

SKRIPSI

Oleh:

ARIVIANA

96 231 156

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2004

HUBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE

DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

SKRIPSI

Oleh:

ARIVIANA

96 231 156

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2004

HUBUNGAN ANTARA INFORMASI TENTANG MENOPAUSE

DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Untuk

Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S 1Psikologi

Oleh:

ARIVIANA

96231156

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2004

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan didepan Dewan Pengiiji Skripsi Faktiltas

Psikologi Universitas Islani Indonesia Untuk Memenahi

Sebagiaii Dari Syarat-syarat Guna Memproieroleh

Derajat Sarjana S-l Psikologi

Dewan Penguji

1. Sofia Retnowati, Dra., MS

2. Sukarti, Dr

3. AriefFahmi, S.Psi ,Psi

Pada Tanggal

; s aljg 'im

Mengesahkan

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Indonesia

Dekan

Suka

TandaTaiigan

*•. [A^.K-^n

HALAMAN PERNYATAAN

Bersama ini saya menyatakan bahwa selama melakukan penelitian dan

dalam membuat laporan penelitian, tidak melanggar etika akademik seperti

penjiplakan, pemalsuan data, dan manipulasi data. Apabila dikemudian hari saya

terbukti melanggar etika akademik, maka saya sanggup menerima konsekwensi

berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

IV

Yang menyatakanA

ML*®Ariviana

HALAMAN MOTTO

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah

suatu kaum sehingga mereka mengubah

yang ada dari mereka sendiri"

(Q.S.Ar. Ra'ad/13: II)

HALAMAN PERSEMBAHAN

"Skripsi ini kupersembahkan untuk

Bapak, Ibu, Adikku, Kekasihku

Serta Teman-temanku"

VI

HALAMAN PRAKATA

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan

pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang memberikan bantuan

berupa dorongan, arahan, dan data yang diperlukan mulai dari persiapan, tempat

dan pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Sukarti, Dr., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Sofia Retnowati, Dra., MS., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Arief Fahmie, S.Psi.,Psi dan Ibu Sukarti, Dr ., selaku dewan penguji

skripsi terimakasih atas niasukan dan sarannya untuk sempumanya skripsi ini.

4. Bapak M. Bachtiar, Drs., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah mendampingi penulisdalammenimba ilmu.

5. Bapak Irwan Nuryana, S.Psi., selaku ketua biro skripsi Universitas Islam

Indonesia.

6. Ibu Ratna Ismoyowati, dr.,MARS., selaku Direktur Badan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Batang yang telali memberikan ijin kepada penulis

untuk mengadakan penelitian di Badan Rumah Sakit Umum Daerali

Kabupaten Batang, Pekalongan.

vu

7. Karyawati, perawat dan pasien di Badan Rumali Sakit Urnum Daerah

Kabupaten Batang yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk mengisi

skala guna pengambilan data penelitian dalam penelitian ini.

8. Hasuna Budi, yang memberikan perhatian, dukungan dan bantuan selama

pengerjaan skripsi ini.

9. Rina, Ila, Jeany, Devi, Hasib, Sohib, Dea, Mbak Ana dan semua pfliak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan

dan bantuan hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

Akhirnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula untuk Bapak dan

Ibu atas segalanya yang telah diberikan sepanjang perjalanan sekolah ananda.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkenan

membalas seluruh amal baik yang telah diberikan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

vui

Yogyakarta, Mi 2004/-•?

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUI

HALAMAN PENGESAHAN ni

HALAMAN PERNYATAAN iv

MOTTOv

HALAMAN PERSEMBAHAN vi

HALAMAN PRAKATA ^

DAFTAR ISIIX

DAFTAR TABEL• xn

DAFTAR LAMPIRAN.... •••xin

INTISARI ,,'" xv

BAB I. PENGANTAR {A. Latar Belakang Masalah i

B. Tujuan Penelitian 9

C. Manfaat Penelitian 10

D. Keaslian Penelitian iq

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 12A. Kecemasan Menghadapi Menopause 12

1. Pengeitian Kecemasan 12

2. Jenis Kecemasan 13

3. Respon Kecemasan 14

4. Kecemasan Menghadapi Menopause 165. Faktor-faktor Kecemasan Menghadapi

Menopause 20

IX

6. Menopause 24

a. Pengertian Menopause 24

b. Proses Terjadinya Menopause 26

c. Gejala Menopause 29

d. Periode Menopause ...32

B. Informasi Tentang Menopause 32

1. Pengertian 32

2. Kegunaan Informasi Menopause 33

3. Sumber Informasi Menopause 34

4. Materidan Metode Informasi Tentang Menopause...36

C. Hubungan Informasi Tentang Menopause Dengan

Kecemasan Menghadapi Menopause 39

D. Hipotesis 42

BAB III : METODE PENELITIAN 43

A. Identifikasi Variabel 43

B. Definisi Operasional 43

1. Kecemasan Menghadapi Menopause 43

2. Informasi Menopause 44

C. Subjek Penelitian 44

D. Metode Pengumpulan Data 45

1. Skala Kecemasan Menghadapi Menopause 46

2. Skala Informasi Tentang Menopause 48

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 49

F. Metode Analisis Data 50

BAB IV : PELAKASANAAN DAN HASIL PENELITIAN 51

A. Orientasi Kancah Penelitian 51

1. Orientasi Kancah Penelitian 51

2. Perijinan Penelitian 51

3. Uji Coba Alat Pengumpul Data 52

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian 55

C. Hasil Penelitian1- Deskripsi Subjek2. Deskripsi Data Penelitian.3. Hasil Uji Asumsi

a- Uji Normaiitasb- Uji Liiiieritas

c Hasil Uji HipotesisD. Pembahasan.

...56

..54

..55

..61

.61

.62

.62

BABV : PENUTUP 636S

A. KesimpulanB. Saran

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN 70

76

xi

.68

.68

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Distribusi butir skala kecemasan menghadapi menopausesebelum uji coba 48

Tabel 2 Distribusi butir skala informasi tentang menopause sebelum

uji coba 49

Tabel 3 Distribusi butir-butir skala kecemasan menghadapi menopauseSesudah uji coba 54

Tabel 4 Distribusi butir-butir skala informasi tentang menopause sesudahuji coba 55

Tabel 5 Deskripsi data subjekpenelitian 57

Tabel 6 Deskripsi data penelitian 58

Tabel 7 Kriteria kategori skala kecemasan 59

Tabel 8 Kriteria kategori skala informasi 60

Tabel9 Deskripsi uji asumsi normalitas 61

Tabel 10 Deskripsi uji linearitas Informasi tentang menopause dengan

Kecemasanmenghadapimenopause 62

xn

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1. DATA UJI COBA 77

1. Data uji coba skala 1 78

2. Data uji coba skala II 79

LAMPIRAN 2. HASIL UJI RELIABILITAS SKALA SKALA UJI COBA..801. Reliabilitas skala I g,

2. Reliabilitas skala I(hasil seleksi butir) 83

3. Reliabilitas skala II 85

4. Reliabilitas skala II (hasil seleksi butir) §7

LAMPIRAN 3. DATA PENELITIAN 89

1. Data hasil penelitian skala I 90

2. Data hasil penelitian skala II 9i

LAMPIRAN 4. HASIL UJI RELIABILITAS SKALA PENELITIAN 92

1. Hasil uji reliabilitas skor skala 1 93

2. Hasil uji reliabilitas skor skala II 95

LAMPIRAN 5. ANALISIS STATISTIK 97

1 Deskripsi kategori data hipotetik Kecemasan MenghadapiMenopause 9„

2. Deskripsi kategori data hipotetik Informasi TentangMenopause QQ

3. Hasil uji normalitas 100

xiu

4. Hasil uji linearitas101

5- Korelas! antara rnformasi tentang menopause dengankecemasan menghadapi menopause m

6. Analisis regresi103

7. Graf* histogram skor skala Idan IJ ]04LAMPIRAN 6. SURAT IJIN PENELITIAN.

LAMPIRAN 7. SURAT BUKTI PENELITIAN.106

xi v

INTISARI

Menopause merupakan bagian alamiah yang tidak dapat dihindari olehsemua wanita. Informasi tentang seluk beluk menopuase haruslah dimiliki olehsetiap wanita agar dapat mempersiapkan diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya dengan mengetahui dan memahami gejala-gejala nsik ataupun psikologi pada masa menopause, sehingga kecemasan akandatangnya menopause dapat dihindari.

Hipotesis penelitian ini adalah : ada hubungan negatif antara infonnasimenopuase dengan kecemasan menghadapi menopuase, semakin banyakmformasi tentang menopuase yang diperoleh maka kecemasan mengliadapimenopuase akan semakin menurun, demikian pula sebaliknya. Karakteristiksubjek penelitian pada penelitian ini adalah wanita berusia 40-60 tahun Pegawai2 5ipiJcffAS™a' menikah da" masih menWai suami, memiliki anak,pendidikan SLTA, SLTA, Perguruan Tinggi dan belum mengalami menopauseLokasi penelitian ini adalah di Badan Rumah Sakit Umum Daerali KabupatenBatang, Pekalongan Jawa Tengali. V

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua skalayaitu: skala mformasi tentang menopuase dan skala kecemasan menghadapimenopause. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan Was,P LnoT^J^f <«Wa*an dengan menggunakan program komputer SPSSvera 10.00 >• Windows. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungannegatif yang sangat signifikan antara informasi tentang menopause dengankecemasan menghadapi menopause dengan nilai koefisien korelasi sebesar (Rxy)-0,383 dengan p=0,003 (p< 0,01). Aninya semakin banyak informasi tentangmenopuase yang diperoleh maka akan semakin rendah tingkat kecemasan dalammenghadapi menopause.

KATA KUNCI : infonnasi tentang menopause, kecemasan menghadapimenopause, wanita berusia 40-60 tahun.

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Permasalahan

Perkembangan manusia tidak pernali statis semenjak terjadinya

pembuahan hingga ajal, yang ditandai dengan perubahan baik dalam kemampuan

fisik maupun kemampuan psikologis. Berbagai perubahan dalam perkembangan

bertujuan untuk memungkinkan individu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Dalam mencapai tujuan inimaka realisasi diri atau aktualisasi diri

memainkan peranan penting dalam kesehatan jiwa, individu yang berhasil

menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial hams mempunyai

kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara yang

memuaskan dirinya. Walaupun selalu terjadi perubalian-perubahan yang bersifat

fisik atau psikologis banyak orang tidak sepenuhnya menyadari kecuali

perubalian-perubalian itu terjadi secara mendadak atau jelas mempengaruhi pola

kehidupan mereka (Hasan, 1996).

Perubahan yang terjadi pada usia dewasa madya terbagi dalam usia

madya dini berumur antara 40-50 tahun dan usia madya lanjut berumur 50-60

tahun. Usia dewasa madya (setengah baya) merupakan masa sulit dalam rentan

kehidupan manusia. Baik tidaknya mereka menyesuaikan diri dalam kehidupan ini

hasilnya bergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada awal kehidupan

khususnya harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan harapan sosial

dari masyarakat dewasa. Usia madya adalali peralihan dari masa dewasa awal

kemasa tua, dimana kegelisalian dan kebingungan timbul kembali. Banyak para

wanita sukar menerima kenyataan ini bahwa mereka telah memasuki masa tua,

walaupun tanggal dan kalender serta bayangan dalam cermin telah

mengingatkannya(Hasan, 1996).

Selanjutnya berbicara tentang usia madya erat kaitannya dengan

peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia yang diperkirakan mencapai 70

tahun, meningkat terus seiring dengan perbaikan taraf ekonomi dan derajat

kesehatan. Usia harapan hidup wanita relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

pria, sehingga akan lebih banyak wanita usia lanjut (wulan) dalam penduduk

kelompok lanjut usia (lansia), dengan demikian, akan lebih banyak pula wanita

yang mengalami menopause dengan berbagai permasalahannya (Hanafiah, 1999).

Perbincangan mengenai wanita usia lanjut (wulan) dan khususnya

tentang menopause tak lepas kaitannya dengan peningkatan harapan hidup

penduduk. Pada tahun 1980 umur harapan hidup wanita Indonesia adalah 50,9

tahun, pada tahun 1985 menjadi 52,7 tahun dan di tahun 2000 diperkirakan

mencapai 70 tahun dan pada tahun 2010 sekitar 40 % penduduk Indonesia akan

mencapai usia lebih dari 60 tahun dan separuhnya adalah kaum wanita. Bila

jumlali penduduk Indonesia 300 juta jiwa (dengan asumsi KB tetap berhasil)

maka akan terdapat sekitar 50-60 juta wulan berusia diatas 60 tahun. Wanita yang

berusia lebih dari 60 tahun, hampir 100% telah memasuki masa menopause

(Kompas, 2001). Apabila melihat data dari WHO tampaknya ledakan menopause

pada tahun-tahun mendatang sulit sekali dibendung. WHO memperkirakan di

tahun 2030 nanti ada 1,2 milyar wanita yang berusia 50 tahun. Sebagiaii besar

dari mereka (sekitar 80 %) tinggal di negara berkembang (Republika, 2001).

WHO telah menjadikan menopause sebagai peristiwa atau kejadian yang

perlu mendapat perhatian internasional, pada tanggal 18 Oktober diperingati

sebagai hari menopause sedunia, dan tanggal 20 Oktober sebagai hari osteoporosis

sedunia. Perkumpulan Menopause Indonesia (PERMI), Persatuan Osteoporosis

Indonesia (PEROSI) juga telah berdiri di beberapa kota di Indonesia seperti

PERMI Yogyakarta, PERMI Jawa Barat dan Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa

permasaialian menopause sudali semakin meluas di masyarakat (Hidayati, 2000).

Fakta lapangan menemukan baliwa 75 % wanita yang mengalami

menopause akan merasakan berbagai masalah atau gangguan, sedangkan sekitar

25% lainnya tidak mempermasalahkan (Achadiat, 2003). Hal ini menegaskan

bahwa umumnya wanita takut menghadapi menopause karena tidak siap

menerima kenyataan, terlebih lagi karena ketidaktahuan informasi yang benar atau

mitos-mitos yang keliru. Wanita yang belum mau mengalami menopause akan

melakukan cara agar dapat mengliambat datangnya menopause. Hal tersebut

menyebabkan wanita menjadi cemas, murung, dan menarik diri dari lingkungan

sosial ketika mengalami menopause

Sejalan dengan penelitian Triana (2002) yang menyatakan pada 30 orang

wanita premenopause yang berkunjung di puskesmas Gondokusuman II dengan

rentang usia 35-50 th, didapatkan baliwa 50 % tidak pernali mendengar istilah

menopause, 53 %membutuhkan infonnasi yang benar mengenai menopause dari

bidan dan dokter, 80 %tidak mengetahui gejala menghadapi menopause, 84 %

tidak mengetahui cara memeliliara kesehatan menghadapi menopause, dan 73,3 %

tidak mengetahui resiko penyakit setelah menopause.

Menurut Primana (1993) fenomena meningkatnya jumlah wanita

menopause di Indonesia memerlukan upaya peningkatan dan pemeliharaan

kesehatan agar wanita menopause sehat, produktif, dan mandiri. Menurut Paat

(1989) wanita yang memasuki usia menopause akan dihadapkan pada

pennasalalian baru, yaitu berupa keluhan-keluhan akibat terjadinya perubahan

metabolisme tubuh, seperti gangguan neuro-vegetatif (gejolak panas atau hot

flushes), gangguan fungsi kandung kemih, osteoporosis atrofi vagina (vagina

kering), gangguan kejiwaan, gangguan psikis (seperti mudali tersingguang,

depresi, sulit tidur), serta gangguan organik (seperti infark jantung, atheroslerosis,

keropos tulang (osteoporosis), reaksi peradangan, penyusutan organ seks dan

sebagainya (Achadiat, 2003).

Keluhan yang terjadi pada setiap wanita bervariasi tergantung berbagai

faktor, yaitu faktor sosial, budaya, geografis, gizi, pola hidup dan kebiasaan.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Djamil (1996) bahwa pennasalalian pada

wanita menopause bervariasi, keluhan sebelum menopause tidak sama dirasakan

setiap wanita, karena kaum wanita memiliki persepsi yang beragam mengenai

menopause. Sebagian berpendapat menopause adalah awal dari kemunduran

fungsi kewanitaan secara keseluruhan, balikan ada yang menganggap menopause

sebagai bencana di usia senja (Kompas, 2001). Wanita yang akan mengalami

menopause akan merasakan saat yang paling tidak menyenangkan karena

datangnya masa menopause ini kadang-kadang akan diikuti dengan perubahan

fisik dan psikologis yang menyiksa (Nyata, 1999).

Penelitian Darmasetiawan (1991) tentang sindroma klimakterium di RS.

Cipto Mangunkusumo Jakarta, menemukan bahwa keluhan yang diderita wanita

menopause yang terbanyak adalah keluhan gejolak panas 93,4 %, gangguan haid

80,3 %, vertigo 70,5 %, hiperhidrosis dan perasaan berdebar-debar 63,9 %.

Gangguan haid merupakan keluhan yang terbanyak menyebabkan wanita datang

berobat ke dokter. Selanjutnya Tina (1999) dari hasil penelitiannya pada wanita

Bugis-Makasar keluhan setelah wanita mengalami menopause adalah penit

membengkak 33,3 %, perut mengkerut 77,8 %, cairan vagina berkurang 13,8 %,

kulit kering 35,6 %, panas dan berkeringat 31,1 %serta sering pusing 53,3 %.

Keluhan setelah menopause juga dikatakan oleh Pangkahila (2000) bahwa wanita

menopause akan mengalami dyspareunia atau nyeri senggama 67 %, dan 27 %

akan menderita vaginismus. Pendapat serupa dikemukakan oleh Affendi (1997)

bahwa menopause dapat meningkatkan resiko timbulnya gangguan kesehatan

serius seperti serangan jantung, stroke, kanker payudara, kanker usus besar,

osteoporosis, berkurangnya masa otot dan katarak. Penyakit jantung koroner juga

sering dijumpai pada usia 36-49, dengan perbandingan kejadian (17:1) berarti di

antara 17 wanita menopause akan mengalami jantung koroner, dan menurut data

resiko patah tulang pada wanita sebanyak 30 %atau sekitar 3-5 juta. Pada

umumnya perubalian yang akan tanipak langsung pada masa menopause adalah

perubahan fisiologis yaitu terjadi penurunan elastisitas pada kulit, wajali dan

payudara, vagina, rambut mulai memutih, suara parau, timbul bintik-bintik

kecoklatan dan penibahan-perabahan lainnya.

Berkaitan dengan perubahan-perubahan dan keluhan-keluhan diatas,

gejala tersebut dapat mengakibatkan kecemasan pada wanita, padahal menopause

adalah suatu perubahan alamiah yang pasti akan terjadi pada setiap wanita.

Adanya perubalian ini tidak mudali untuk dilalui oleh setiap wanita. Pada

penelitian Neugarten (dalam Indrianingsih, 1997) ditemukan baliwa ada beberapa

wanita cemas menghadapi menopause karena takut kehilangan daya tarik seksual

dan takut mengalami goncangan mental atau mental breakdown setelah

mengalami menopause. Beberapa literatur menyatakan bahwa mayoritas wanita

yang akan mengalami masa menopause terkadang mengalami masalah respons

seksual, misalnya menurunnya selera seks atau libido. Mengingat menopause itu

sendiri sudah menjadi stress psikososial maka kemungkinan besardapatmenimbulkan dampak psikologis bempa depresi (Femina, 2003)

Menurut Samil (1975) wanita yang kurang mengerti tentang menopause,

cenderung memandang menopause dari sudut yang negatif, sehingga mereka

diliputi oleh perasaan cemas dan takut ketika dalam menghadapi menopause.

Upaya untuk mengurangi keluhan pada wanita menopause dan untuk

menghmdarkan kecemasan yang beriebihan perlu dilakukan melalui pencegahan

dini dengan pemberian pengetahuan yang benar, yaitu dengan pemberian

infonnasi tentang menopause agar dapat mengetahui sebenarnya apa yang terjadipada tubuhnya.

Berdasarkan data yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diketahui

bahwa tingginya angka kesakitan setelah menghadapi menopause disebabkan oleh

rendahnya pengetahuan masyarakat tentang menopause, sehingga infonnasi

mengenai menopause sangat diperlukan dalam mempersiapkan diri menghadapimenopause.

Infonnasi mengenai menopause sangat dibutuhkan bagi para wanita,

yang usianya akan mendekati menopause yaitu antara usia 45-50 tahun.

Kenyataan yang ada di masyarakat sekarang buku-buku atau pedoman tentangmenopause hanya sedikit, ketinggalan jaman, dan seringkali bahasanya susah

untuk dimengerti. Buku yang ada seakan mengatakan bahwa wanita yangmenderita gejala menopause sebenamya memiliki terlalu banyak waktu dan

sebenaniya mereka menderita karena tidak punya pekerjaan. Berbagai pertanyaantentang menopause tidak dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat kita(Mackenzie, 1984).

Informasi yang dibutuhkan adalah pengetahuan yang memadai mengenai

berbagai masalah menopause dan solusinya dengan membantu para wanita diusia

menjelang dan pasca menopause untuk menerima proses alami ini dengan siap(Wicaksono, 2002). Pendapat tersebut Didukung pula oleh Hartono (2002) yangmengatakan baliwa perlunya infonnasi tentang bagaimana memperlambat proses

menopause dengan upaya pendekatan kesehatan, psikologis dan kecantikan.

Upaya-upaya tersebut misalnya dengan mengikuti seminar-seminar tentangmenopause, berkonsultasi dengan dokter atau mencari sendiri informasi dari

media cetak dan elektronik. Seperti yang bam-bani mi diselenggarakan oleh

Yayasan Tarakanita yang menyelenggarakan seminar tentang menopause yang

bertema "Problema, dan Solusi Kesehatan, Kecantikan, dan Seks Wanita

Menjelang dan Pasca Menopause"(Hartono, 2002).

Jumlah informasi serta pengetahuan yang dimiliki tentang menopause

tergantung dari tingkat pendidikan yang diterimanya, walaupun tidak selalu terjadi

demikian. Didukung oleh pendapat Rini (dalam Indrianingsih, 1997) yang

menyatakan agar para wanita menimba pengetahuan sebanyak mungkin tentang

menopause sebagai upaya bersiap diri menghadapi menopause. Sejalan dengan

pemyataan Van Keep (dalam Christiani 1995) menyatakan bahwa pendidikan dan

infonnasi tentang perubahan fisik dan psikis yang sedang atau akan dialami dapat

menolong wanita melalui masa klimakteriumnya dengan problem serendali

mungkin.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa sebenarnya pemerintah

juga telah melakukan berbagai cara untuk membantu kaum ibu dalam

memperoleh informasi untuk menghadapi masa menopause. Hal ini dapat dilihat

adanya pelayanan konsultasi mengenai menopause di klinik-klinik bersalin.

Penelitian tentang menopause telah banyak dilakukan, seperti pada

penelitian Cristiani (1994) yang mengaitkan hubungan antara persepsi terhadap

menopause dengan kecemasan. Dari penelitian ditemukan semakin positip

persepsi seorang wanita tentang menopause, maka akan semakin rendah tingkat

kecemasannya. Seorang wanita yang memiliki persepsi negatif tentang menopause

akan menganggap menopause merupakan persoalan yang mengganggu dirinya,

akibatnya muncul simtom-simtom baik simtom fisiologis atau psikologis.

ft**-, u. ymg a,^ old, MaM (2m) ^ ^^ ^«™ga„ suami dengan ,_js(n^^menopa[|se ^ ^•« iAmm suam, lertladap jstn. da]am^^ mmopauK ^ ^~ ren^ k«_ya. Bila di,iha, dan ^ ^ ^ ^ ^*« ya„g dapa, mengak,balka, kecemasa„ pada ^ ^ ^^menopa,,* y* mfonM. manpkm wan]ia pren]enopaiB<; ^•»e,Mpe,lapta dw „lenglladap] menopaffie ^ ^ ^ ^^

Bmta-ta ura™ dlatas, ba* vang ^ teorife maupun^^P»«a„. pen* dapa, ,„enyiropulkan ^ ^ hiibangB]) ^ ^-ft—i <«,<*,,menc^sedei!ga!,keMnasa„^^mem)paiKe Haj ___«*•*. w. ^.^ mfonMs[ Kmng menopause ^ ^^

wa»a ak„ menvebabkan .imbufaya kecemasan menghadapi menopause.

B. Tujuati Pe«eli&m

Bentear pada pennasalalian yang telah diunrikan, maka tujwm daripeuehtiau mi adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara infonnasitentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis :memberi masukan bagi ilmu psikologi khususnya psikologi

klinis dan psikologi perkembangan yang berkaitan dengan informasi dalam

menghadapi menopause

2. Manfaat praktis : memberi infonnasi yang benar tentang menopause kepada

wanita, terutama wanita yang akan memasuki masa menopause, supaya dapat

memahami apa dan bagaimana menopause itu dan dapat mempersiapkan diri

dalam menghadapi menopause.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang kecemasan mengliadapi menopause telah dilakukan

oleh Indrianingsih (1997), yang berjudul hubungan antara dukungan sosial dengan

tingkat kecemasan mengliadapi menopause. Semakin tinggi dukungan sosial yang

diterima individu maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya. Penelitian

kedua oleh Chistiani (1994) dengan judul hubungan persepsi terhadap proses

menopause dengan tingkat kecemasan pada wanita yang mengliadapi menopause,

menyimpulkan semakin tinggi tingkat kecemasan pada wanita maka semakin

rendah persepsi terhadap proses menopause dan bila semakin rendah tingkat

kecemasan pada wanita maka semakin tinggi persepsinya terhadap menopause.

Penelitian mengenai kecemasan menopause telah banyak dilakukan.

Nainun pada penelitian ini penulis menghubungkan infonnasi tentang menopause

dengan kecemasan mengliadapi menopause, penulis juga menambahkan faktor-

faktor yang memepengaruhi menopause yang sebelumnya tidak dicantumkan

11

dalam penelitian Indrianingsih yaitu, menopause dikaitkan dengan status kerja danmenopause dikaitkan dengan pendidikan. Jadi penelitian ini meletakkan

kecemasan menghadapi menopause sebagai variabel tergantung dan infonnasimenopause sebagai variabel bebas.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecemasan Menghadapi Menopause

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan suatu perishwa-peristiwa

yang akan datang. Individu yang mengalami kecemasan akan merasakan suatu

kekhawatiran yang samar, kerisauan yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan

mempengaruhi penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya (Hurlock, 1974).

Delgado (dalam Listyawari, 1994) mengatakan kecemasan adalah

ketegangan perasaan, baik yang disadari serta menimbulkan ancaman terhadap

intensitas aspek psikologis dan fisiologis. Akibatnya timbul perasaan negatifyang

akan mempengamhi suasana hati individu dan dirasakan sebagai sesuatu yang

tidak menyenangkan, dan akan mengganggu pola perkembangan maupun

kelangsungan hidup individu.

Kecemasan adalah ketakutan tanpa adanya objek yang jelas. Rasa cemas

dapat timbul karena rasa cinta, benci atau ketidakacuhan seseorang dalam

melakukan hubungan interpersonal. Tanda-tanda kecemasan adalah dalam bentuk

perasaan kliawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang

menyenangkan. Biasanya perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak

mampu, merasa rendah diri dan tidak mampu menghadapi masalah (Hurlock,

1975).

Menurut Lazaras (1976) kecemasan sebagai suatu respon terhadap

keadaan yang mengancam atau tidak mengancam, dia membagi kecemasannya

12

13

menjadi state anxiety dan trait anxiety, State anxiety adalah kecemasan yanggejalanya akan selalu sama atau tetap selama selama situasi ,tu ada, seperti rasabersalah, penolakan sosial dan sebagainya, sedang trait anxiety adalah kecemasanyang dialami individu sebaga, suatu keadaan yang melekat. Jadi trait anxietyberkaitan dengan kepribadian individu dan merupakan suatu kecendenmganindividu untuk menjadi cemas dalam menghadapi berbagai keadaan.

Kecemasan juga merupakan pengalaman emosi yang tidakmenyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkat, menggelisahkan, danmenakutkan, yang dihubungkan dengan suatu ancaman bahaya yang tidakdiketahui oleh individu. Perasaan ini disertai oleh komponen somatik,fisiologik,antonomik, biokimiawi, hormonal dan perilaku (Prawirohusodo, 1988).

Dari pengertian kecemasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan

mempakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang d1Sadarimaupun tidak disadari yang bersifat psikologis dan flsiologis, tanda-tanda

kecemasan seperti, gelisah, kurang percaya diri, khawatir dan perasaan-perasaanlain yang kurang menyenangkan.

2. Jenis Kecemasan

Menurut Teori Freud (dalam Davidson &Neale, 1974 :Hjlle &Zieger,1981), kecemasan dapat dibedakan berdasarkan smnber :

a. Kecemasan Objektif ; kecemasan yang berhubungan dengan respon egoterhadap ancaman atau bahaya yang berasal dan lingkungan di luar individu.Kecemasan ini akan berkurang dengan berkurangnya sumber ancaman.

14

b. Kecemasan Moral ; dialami oleh ego sebagai perasaan bersalah atau malu,dianggap sebagai rasa takut terhadap hukuman oleh super ego untukkegagalan mengikuti standar perilaku moral sesuai dengan ketentuan superego.

c Kecemasan Neurotik ; stimulus pemicu semua ekspresi dari kecemasan

neurotik benar-benar dari dalam berasal dari dorongan id, sehingga ego tidakdapat mengontrol.

3. Respon Kecemasan

Menurut Rosehan dan Seligman (1989) dan Sue dkk., (1986) kecemasanmempunyai elemen untuk merespon, yaitu :

a. Koqnitif, yaitu respon terhadap kecemasan dalam pikiran manusia misalnya ;ketidakmampuan berkonsentrasi atau membuat keputusan dan susah tidur.

b. Somatik, yaitu reaksi tubuh terhadap bahaya misalnya ; tangan dan kakidingin, sering buang air kecil, berdebar-debar, keringat beriebihan, pernapasandangkal, mulut kermg, pingsan, tekanan darali tinggi, otot tegang, sulitpencernaan.

c Emosi, yaitu suatu reaks, perasaan manusia, dimana individu secara tems-menerus khawatir, merasa takut terhadap bahaya yang mengancam.

d. Perilaku, yaitu reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap ancamandengan menghindar atau menyerang misalnya ; gelisali, cemas, gugup danseringmenggigitbibir.

15

Untuk mengetahui seberapa jumlali respon digunakan tiga cara(Davidson dan Neale, 1974), yaitu :

a. Selfrespont atau laporan diri, yaitu yang berupa kuesioner yang telah di

satandarisasi skor hasil jawaban subyek diasumsikan mencerminkan tingkatkecemasan.

b. Perilaku yang tampak, yaitu perilaku individu dapat di observasi untuk melihat

reaksi dan gerakan yang merefleksikan keadaan emosional jiwa. Individu

diduga cemas jika menunjukkan perilaku yang diasumsikan merefleksikankecemasan.

c Fisiologis, yaitu beberapa perubalian fisiologis yang menurut dugaanmengindikasikan kecemasan, dapat diobservasi dengan jelas.

Menurut Priest (1991) bahwa gejala-gejala fisik yang muncul, yaitujantung berdebar-debar, gemetaran, tangan atau lutut gemetar dan terhuyung-huyung, gelisah, sulit tidur, berkeringat, selalu ingin buang air kecil tidak sepertibiasanya, gatal-gatal pada tangan dan kak, tegang, tidak bisa rileks, ketegangansyarafpada kulit kepala merupakan salah satu penyebab timbulnya kecemasan.

Selanjutnya menurut Hardiman (dalam Paramastri, 1991) stress kejiwaanatau ketegangan mental yang dialami seseorang dalam waktu lama diduga dapatmenimbuJkan ketegangan pada otot, kepala, bahu nyeri, dan nyeri kepala. Banyakpenderita kecemasan secara umum mengeluhkan kehilangan perhatian dan tidak

dapat berkonsentrasi atau berpikir (Page dalam Aristiani, 2000). Kecemasan

memiliki efek yang tidak menyenangkan, dapat memsak fungsi psikologis dandapat menganggu konsentrasi dan memori, untuk melawan kecemasan individu

16

haras dapat menyadari situasi yang berbaliaya dengan cepat dan memberikan

reaksi secara tepat. Jika terlalu panjang waktunya antara proses menyadari dan

reaksi, dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia (Sue, dkk., dalam

Paramastri, 1991). Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengatasi

kecemasan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan mempakan

keadaan yang tidak menyenangkan individu yang disebabkan oleh konflik objek

kecemasan yang bersifat abstark, sehingga individu yang mengalami kecemasan

akan memiliki ketidakjelasan tentang hal-hal yang dicemaskan.

4. Kecemasan Menghadapi Menopause

Kecemasan menghadapi menopause adalah suatu perasaan yang dialami

ketika seseorang berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi,

muncul karena berbagai alasan dan situasi. Kecemasan ini menimbulkan rasa

tidak enak, sehingga membuat seseorang lari dari kenyataan dan enggan berbuat

sesuatu (Priest, 1991).

Kecemasan dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu kecemasan

internal dan kecemasan eksternal. Kecemasan internal adalah kecemasan yang

disebabkan oleh perubahan fisik dan kepribadian, sedangkan kecemasan eksternal

adalah kecemasan yang disebabkan dari lingkungan.

a. Kecemasan Internal

Kecemasan internal disini disebabkan karena honnon yang merupakan

pembawa zat kimia yang dilepaskan oleh kelenjar secara langsung ke dalam aliran

17

darali untuk dibawa keseluruh tubuh (Bromwich, 1991). Pada saat wanita

memasuki masa menopause kadar honnonal estrogennya menunm. Berkurangnyakadar estrogen ini mengakmatkan wanita merasa adanya panas diseluruh tubuh,wajah dan leher atau biasa disebut dengan hotflushes.

Menurut Hurlock (1980) akmat perubahan hormonal mengakibatkanperubahan pada tubuh wanita, seperti menurunnya elastisitas kul,t pada wajali,payudara, vagina rambut memutih dan Iain-lam. Perubalian yang di alami wanita

ini membuat mereka beranggapan bahwa periode menopause merupakan tahun-tahun krisis dalam kehidupan wanita.

Kecemasan internal lain yang tebentuk dari individu itu sendiri adalali

kepribadian individu. Kepribadian individu mempunyai dua sikap kepribadianyang beriawanan yaitu introvert dan ekstrovert. Dan kedua kepribadian ini hanyasatu yang lebih dominan dan disadari (Hall &Lindzey, 1970). Kepribadian

introvert mempunyai sifat yang pendiam, pemalu, suka menyendiri atau menjauhdari pergaulan, rendali diri sehingga individu dihadapkan dengan suatu masalahyang tidak bisa dipecalikan sendiri, maka individu akan mengalami kesulitan

untuk memmta bantuan pada orang lain, sedangkan ekstrovert mempunyai sifatberhati terbuka, ramah dan liangat, aktif, dan lancar bergaul selnngga apabiladihadapkan pada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan, maka individudengan mudah minta bantuan orang lam atau lingkungan sekitarnya.

18

b. Kecemasan Eksternal

kecemasan yang disebabkan oleh faktor lingkungan individu, hngkunganini seperti ; keluarga, tempat bekerja maupun lingkungan masyarakat. Untuklingkungan keluarga misalnya, kepergian anak-anak seiring dengan kesibukansuami membuat kaum ibu merasa tidak dihargai. Rasa kesepian timbul padawamta yang mengabdikan dinnya secara total untuk keluarga sehmgga dm

mengabaikan dunia luar dan dirinya (Robertson, dalam Indrianingsih, 1997).

5. Faktor-faktor Kecemasan Menghadapi Menopause

Menopause sebagai salah satu proses fisiologis manusia merupakanbagian dari keadaan alamiah yang tidak dapat diterima sebagai sesuatu yangwajar, bila seorang wanita mampu menerima menopause sebagai bagian dariproses berhentinya reproduksi yang harus dialaminya. Namun kenyataan yang adaselama ini menunjukkan menopause sering dianggap sebagai suatu gangguan,sehingga wanita mengalami kecemasan.

Kesiapan mental seseorang dalam menghadapi menopause tergantungdari kecemasannya terhadap menopause. Wanita yang merasa cemas dalammengliadapi menopause, tentu tingkat kecemasannya berbeda dengan wamta yangtidak mencemaskan menopause. Seorang wanita yang tidak cemas terhadapmenopause diasumsikan lebih siap menghadapi menopause dari pada wanita yangcemas terhadap menopause.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan wanita merasa cemas

dalam mengliadapi menopause. Di dalam penelitian Indrianingsih (1997)

19

disebutkan baliwa faktor-faktor yang mempengarulii kecemasan menghadapimenopause adalah:

a. Menopause dikaitkan dengan usia senja dan kehidupan tua

Menopause merapakan masa dalam daur hidup wanita yang palingbanyak diperbmcangkan, sebab disini menopause berarti memasuki masa tua,tidak cantik, tidak menarik. masa non produktif (biologis), masa tak berguna bagimasyarakat dan keluarga. Menurat Stimpson (dalam Indrianingsih,1997) banyakwanita tidak menyukai menopause, karena diiringi dengan proses penuaan yangmempengaruhi penampilan yang tidak menarik, kulit keriput dan timbulnyabintik-bintik hitam pada kulit. Jadi apabila seorang wanita takut untuk dikatakantua maka orang tersebut cemas akan menopause.

b. Menopause dikaitkan dengan berakhirnya peran istri bagi suami dan peran ibubagianak-anaknya.

Apabila seseorang telah mengalami menopause, biasanya anak-anak

sudah dewasa dan mulai meninggalkan ramah yang biasa disebut dengansmdroma sarang kosong (empty nest .syndrome), yaitu seorang wanita kehilanganalasan primer tentang keberadaannya sebagai ibu. Wanita yang seluruh hidupnyamengabdikan diri hanya untuk suami dan anak, maka wamta mi biasanya akanmengharga, dirinya hanya dari kepuasannya meladeni suami, merawat dan

mengasuli anak. Menurat Paat (1989) wanita tersebut tidak akan bahagia bilasuami dan anak-anak kurang membutuhkannya lagi, maka akan muncul

kekecewaan. Biasanya ini terjadi pada usia 45-60 th atau biasa disebut tengalibaya (Sukadji, dalam Annisah, 1990). Hal mi senada dengan yang dikemukakan

20

(Benson, dalam Annisah,1990) baliwa wanita yang mengalami stress pada usiamenopause adalah haras menyesuaikan dm terhadap proses ketuaan dan merasakehilangan peran sebagai ibu.

c Menopause dikaitkan dengan hilangnya daya tank seksual dan penurananaktivitas seksual

Banyak wanita yang menganggap bahwa bila sudah menopause, merekatidak dapat lagi menikmati hubungan intnn dengan suami (Masters, dalamIndrianingsih, 1997), karena kadar estrogen yang rendah menyebabkan perubahanfisik pada organ seks wanita, maka hubungan seks menjadi tidak enak atau bahkansakit. Hal mi sejalan dengan pemyataan Yatim (2001) dari penelitian di Swedia,memperlihatkan berkurangnya keinginan dalam hal seks, in, berkaitan dengankeiingnya selaput lendir vagina, sehingga terasa sakit waktu berhubungan seks(dyspareunia).

Menurat Tobing (2000) hubungan suami istri yang kurang hannonis bisamengakibatkan perasaan tertekan atau konflik dengan suami juga bisamengakibatkan keinginan seksual. Menurat penelitian di Menopause Clinic, 80 %pasangan perkawinan mengalami kemunduran pada interes dan respon seksualselama masa klimaktenum. Banyak wanita melihat menopause sebagai identitasseksual dan merasa kewanitaan dan seksualitas telah berakhir. Disamping itubanyak wanita merasa tidak normal untuk mengekspresikan perasaan seksual(Robertson, dalam Indrianingsih, 1997).

21

d. Menopause dikaitkan dengan gangguan kejiwaan.

Beberapa wanita menganggap bahwa menopause akan menyebabkan

goncangan emosi yang berat, sehingga dapat menganggu kesehatan dan

kesejahteraan jiwanya. Menurat Yatim (2001) keluhan-keluhan kejiwaan yang

muncul seperti rasa tertekan, rasa penat yang beriebihan dan mudah tersinggung.

Pada 1-2 tli menjelang menopause keluhan kejiwaan ini sangat mencolok. Disini

wanita dalam menghadapi menopause memerlukan bantuan, bimbingan dari para

ahli yang berkompeten dalam bidang ini sehingga masa transisi dapat dilaluidengan wajar tanpa banyak masalali.

e. Menopause dikaitkan dengan status kerja.

Menurat penelitian Triwaliyuni (1984) ditemukan bahwa kelompok

wanita yang bekerja hanya sedikit mengalami gangguan baik fisiologis maupun

psikologis pada saat menopause, sedangkan pada wanita yang tidak bekerjamengalami banyak gangguan dalam menghadapi menopause. Wanita yang bekerja

umumnya mempunyai cara berpikir yang tidak sempit, dapat bertukar pikiran

dengan teman seprofesinya atau dengan orang lain, bisa lebih bebas, merasa

senang, merasa aman dan lebih produktif di dalam pekerjaannya. Disamping itu

secara finansial merasa lebih aman dan mempunyai kepercayaan diri sendiri akan

kemampuannya (Priyono, dalam Indrianingsih, 1997). Mereka juga bisa

menemukan harga dirinya dalam pekerjaan, mudah beradaptasi dengan

lingkungan, dan bisa menerima usia tua serta perubahan-perubahan fisikmenopause dengan positif(Paat, 1989).

?">

Menurat Haditono (1989) sebenarnya ada beberapa keuntungan dan

keragian dari wanita yang bekerja. Keuntungan wanita yang bekerja adalah :

1. dapat merasa puas dan mencapai harga diri karena merasa dapat

berprestasi

2. dengan keadaan puas wanita dapat lebih menyenangkan dalam pergaulan

baik di dalam atau di luar rumah, tidak lekas marah, lebih toleran dan

suasana rumah lebih menyenangkan

3. lebih luaspergaulannya danperhatiannya

4. dapat menambah penghasilan keluarga

Sedangkan keragian wanita bekerja adalah :

1 waktu untuk keluarga banyaktersita

2. sering menjadi kurang sabar, sehingga suasana rumah menjadi tegang

3. karena pergaulannya luas, bisa mengakibatkan suami menjadi cembura

4. wanita bekerja bisa lupa terhadap tugas-rugas rumali tangga lainnya,

karena begitu tertekan oleh ambisinya untuk mencapai karir sehingga

sikapnya menjadi tegang dan keluarga menjadi terlantar

Wanita yang bekerja apapun jenis pekerjaannya atau kegiatan yang telah

dipilih akan kurang mudah terserang depresi karena ada perasaan lain dimana

mereka secara aktif ikut teriibat dan tentu saja akan memuaskan kebutuhannya

selain menjadi ibu nunali tangga (Sadli, 1983). Sejalan dengan pendapat Frieze

(1978) yang mengatakan bahwa wanita yang bekerja lebih tidak depresif

dibanding wanita yang tidak bekerja.

23

f. Menopause dikaitkan dengan tingkat pendidikan

Di dalam proses perabahan dan perkembangan manusia, baik sebagai

individu maupun sebagai anggota masyarakat, tidak akan pernah terlepas dari

pengarah lingkungan. Pada setiap individu terdapat dorongan-dorongan alamiah

untuk mengenali dan mempelajari diri dari lingkungan, sehingga terjadilah

interaksi antara individu dan lingkungannya. Hal ini akan bermanfaat bagitercapainya tingkat perkembangan individu secara optimal sehingga dapat

memberikan kesejahteraan bagi dirinya (Djumhur, dalam Annisah, 1990).

Proses tersebut secara umum dipandang sebagai proses pendidikan.

Pendidikan dapat menghasilkan manusia yang dapat berpikir objektif, ilmiali dan

terbuka. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

semakin banyak pula pengalaman terarah yang dia peroleh (Annisah, 1990).

Keadaan ini akan mempengarahi cara berpikir seseorang dalam bersikap terhadap

suatu masalah. Kurangnya pengertian dan pemahaman terhadap sesuatu hal dapat

menimbulkan kecemasan. Pendidikan yang memadai akan memudahkan

seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang menopause.

Pemahaman yang baik tentang seluk beluk menopause akan menunjang kesiapan

seorang wamta dalam mengliadapi menopause. Hal ini sesuai dengan penelitian

Bendig yang dikumpulkan Gauntry, dkk (dalam, Anisah, 1990) yaitu bahwa

pendidikan tinggi mempunyai korelasi yang negatif dengan taraf kecemasan.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang cenderung kurang cemasmenghadapi suatu masalah.

24

Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa banyak faktor yang

mempengarahi kecemasan pada menopause seperti kaitannya dengan kehidupan

masa tua, peran istri, dalam rumah tangga, kehidupan seksual, kondisi mental,

pekerjaan serta pendidikan yang merapakan indikator-indikator yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

5. Menopause

a. Pengertian Menopause

Menopause berasal dari kata menes, artinya bulan, dan pausis artinya

akhir, Moersadik (dalam Dewi, 1999). Menopause berarti berhentinya siklus haid

atau menstraasi kehidupan seorang wanita selama 12 bulan, yang berlangsung

selama usia 40-65 tahun (Samtl,1988). Menopause diawali dengan tanda-tanda

penurunan produksi perangsang estrogen, Rollins (dalam Dewi, 1999), penurunan

produksi perangsang folikel (follicle stimulating hormone) dan hormon luteum

(luteinizing hormone) yang berakibat pada ketidakteraturan produksi sel telur

sehingga proses siklus haid tak beraturan dan akhirnya berhenti sama sekali

(Mckinlay, dkk dalam Dewi (1999).

Definisi menopause menurut WHO (dalam Primana, 1993) adalah

keadaan seorang wanita berhenti menstraasi secara permanen, akibat berhentinya

aktivitas ovarium dalam menghasilkan estrogen. Selanjutnya Martowijaya (1989)

menyebutkan menopause adalali berhentinya menstraasi, dan akan terjadi pada

setiap wanita. Menurut Darmasetiawan (1991) menopause adalah bila menstraasi

sudah berhenti sama sekali selama 1-2 tahun, dan saat perdarahan uterus berakhir.

25

Menopause seperti halnya pubertas dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa

yang berarti bagi kehidupan wanita. Menopause ditandai dengan adanya

perubahan dari faktor-faktor fisik (biologis), psikis, sosial, maupun seksual.

Menopause merapakan suatu fase dalam kehidupan wanita yang ditandai

dengan berhentinya siklus menstraasi. Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti

dialami oleh setiap orang terjadi pula kemunduran fungsi organ-organ tubuh

termasuk salah satu organ reproduksi wanita yaitu ovarium (dalam Aristianti,

2000).

Menurat Kartono (1986) menopause adalali fase alami dalam kehidupan

setiap wanita dan menandai akhir dari masa subur. Seperti awal masa puber,

menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan honnon estrogen.

Shearman & Clayton, dkk (dalam Wibowo, 1987) mengemukakan

bahwa menarche yang awal akan diikuti oleh menopause yang lambat, sebaliknya

menarche yang lambat akan diikiuti oleh menopause yang cepat. Dalam dekade

terakhir ini menarche terjadi pada usia muda, karena lebih baiknya nutrisi dan

kesehatan.

Di dalam penelitian Aristianti tahun 2000, pengertian menopause sendiri

terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :

a. Physiologic Menopause yaitu menopause alami yang terjadi karena proses

penuaan (Judd, 1980 dalam Aristianti, 2000).

b. Artificial menopause, yaitu menopause yang terjadi karena proses

pegangkatan indung telur atau efek radiotherapy (Judd, 1980 ; Sastrawinata,

1987 ; Coope, 1984 dalam Aristiani, 2000)

26

c. Menopause Premature yaitu menopause yang terjadi pada wanita dibawah 40

tahun dengan simtom-simtom seperti menopause biasa (Hutton, 1984 dan

Sastrawinata, 1987 dalam Aristiani, 2000).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menopause merapakan

keadaan seorang wanita berhenti menstraasi secara permanen, akibat berhentinya

aktivitas ovarium dalam menghasilkan estrogen selain itu menopause yang terjadi

karena proses pengangakatan indung telur ataupun menopause dini.

b. Proses Terjadinya Menopause

Terjadinya menopause berhubungan erat dengan menstraasi. Menurut

Rachman (1996) menstraasi adalah perdarahan dari rahim yang keluar melalui

vagina 5-7 hari, terjadi setiap 22-35 hari. Hormon yang merangsang menimbulkan

menstraasi adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone

(LH), hormon prolaktin dari otak, dan estrogen serta progesteron dari sel telur

yang dalam keseimbangannya menyebabkan endometrium (selaput lendir rahim)

tumbuh. Kelainan menstraasi pada pramenopause menurut Prawirohardjo (1999)

mempunyai lima macam sifat yaitu siklus yang panjang (oligomenorea\ siklus

yang pendek (polimenorea), darah yang sedikit (hipomenorea), darali yang

banyak (hipermenorea), dan perdarahan yang tidak normal diantara 2 siklus

(metrorargia).

Selanjutnya Mackenzie (dalam Indati, 1993), menyatakan bahwa setiap

bayi wanita yang baru lahir dilengkapi dengan berjuta-juta telur yang belum

matang di dalam rahim, dan telur ini akan masuk beberapa saat setelah haid

27

pertama, demikian seterasnya sampai satu dua tahun sebelum menopause.

Menjelang menopause persediaan telur habis dan ini merupakan salah satu faktor

pencetus menopause. Matangnya telur-telur sejak masa pubertas sampai

menopause diatiir oleh suatu jaringan pengendalian hormon yang disebut

hypothalamus dan hipofisis. Hipothalamus sering dianggap sebagai otak emosional

atau sebagai konduktor sistem endokrin. Pengendalian ini dapat menghentikan

sistem honnon jika tiba-tiba seseorang mengalami stress atau mengalami kejutan,

seperti misalnya suatu kecelakaan atau kematian keluarga terdekat, hipotalamus

dapat memerintah hormon untuk berhenti sementara waktu. Hal inilah yang

menyebabkan bila seseorang sedang mengalami stress siklus haidnya mundur.

Selanjutnya hipofisis adalali suatu kelenjar yang memang hanya memproduksi

hormon, perantara kimiawi yang berkeliling dari suatu tempat ke tempat lainnya

dalam tubuh memberitahukan bagian-bagian lain untuk menjalankan semacam

tugas. Hipofisis ini memproduksi sejumlah besar hormon, salah satunya adalah

hormon yang membuat seorang manusia menjadi tumbuli dan berkembang, selain

itu hipofisis juga mengendalikan indung telur atau ovarium.

Indung telur selain menyimpan telur-telur yang belum matang juga

memproduksi dua lionnon yaitu hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon

ini bertugas pada sejumlah bagian tubuh salah satunya adalah jaringan payudara,

oleh karena pada suatu saat diantara masa haid payudara akan terasa lembut atau

kencang, atau mungkin payudara akan berubah ukuran pada saat siklus haid,

diantara kelenjar tersebut, hipofisis dan indung telurlali yang memutuskan kapan

masa haid seseorang.

28

Bersamaan dengan bertambahnya usia seorang wanita, sisa-sisa folikel

sel telur yang berada di indung telur akan menghilang, kejadian ini tidak akan

sama pada setiap wanita dan akan terjadi diantara usia 45-55 tahun, itupun tidak

terjadi secara mendadak tetapi akan berlangsung secara bertahap yaitu dari masa

aktifmenjadi tidak aktif lagi ketika wanita mulai memasuki usia menopause.

Mengenai terjadinya menopause ini Sheldon & Cherry (1999)

menyebutkan bahwa mula-mula estrogen hanya menghalangi ovulasi atau

pelepasan telur tetap menstraasi masih tetap berlangsung, namun makin lama haid

menjadi jarang dan akhirnya berhenti. Tetapi berhentinya haid bukan berarti sudah

tidak ada estrogen sama sekali, walaupun haid sudah berhenti indung telur masih

tetap memproduksi estrogen. Berhentinya haid sebenamya adalah indung telur itu

sendiri sehingga kurang bereaksi terhadap hormon estrogen.

Menopause juga dapat terjadi secara alamiah atau akibat operasi

pengangkatan uteras (histerektomi) dan penyinaran. Menopause dini terjadi pada

usia 44 tahun, hal ini disebabkan karena faktor herediter, gangguan gizi berat,

penyakit menaliun, penyakit yang merasak jaringan kedua ovarimn. Sedang

menopause terlambat terjadi di atas usia 52 tahun, karena faktor konstitusional,

dan tumor ovarium (Prawirohardjo, 1999).

Berdasar uraian diatas proses terjadinya menopause adalah habisnya

folikel (sel telur) pada indung telur (ovarium) wanita. Meskipun pada tiap-tiap

folikel yang mengalami ovulasi (pelepasan telur dari indung telur). Tak

terbentuknya folikel dapat terjadi secara lembat atau tiba-tiba, dimana makin

sedikit folikel yang berkembang makin sedikit pula hormon estrogen yang

29

dibentuk. Dengan demikian ovulasi dan siklus haid menjadi tidak teratur, karena

ovulasi dan siklus haid dipengaruhi oleh hormon estrogen. Selain itu jaringan pada

vulva dan vagina kekuatannya menurun. Keadaan seperti ini terjadi pada organ

atau jaringan tubuh lainnya yang dipengaruhi hormon estrogen.

c. Gejala Menopause

Sebagian besar gejala yang umum pada menopause adalali hot flushes,

yang mempengaruhi 75 hingga 80% wanita menopause (Bates, 1981 ; Erick,

1981). Menurut Hutton (1984), gejala menopause juga tergantung pada kadar

hormon estrogen yang ada pada diri seseorang, sehingga bisa berlangsung

sebentar dan bisa pula menetap pada seseorang. Secara khusus hotflushes muncul

tiba-tiba seperti terasa panas pada seluruh bagian atas tubuh misalnya pada muka

nampak kemerah-merahan, banyak keringat dan pusing-pusing. Pada sebagian

wanita hot flushes terjadi satu kali seminggu atau kurang tetapi pada sebagian

besar yang lain mendapatkannya hampir setiap waktu. Hot flushes bisa berakhir

15 menit atau lebih pada sebagian besar kasus yang berat (dialami oleh kurang

dari 10 % wanita), dan ini biasanya terjadi ketika sedang tidur.

Mohammad (1971), menyatakan bahwa gejala yang paling utama adalah

haid mulai tidak teratur dan akhirnya akan berhenti sama sekali. Sejalan dengan

peryataan Suherman (19%) bahwa gangguan haid (haid tidak teratur dan darali

haid sedikit) saat perimenopause yang kemudian diikuti keluhan vasomotor hot

flushes dan hiperhidrosis teratama malam hari saat menopause, merupakan

keluhan umum. Hasil studi longitudinal dengan follow-up di Amerika dan Inggris,

30

menyatakan baliwa 10-25 % wanita mengalami hot flushes sebelum mereka

mengalami menopause. Menurut The Massachusetts Women's Health Study,

insidens keluhan ini meningkat dari 10 % pada perimenopause menjadi 50%

segera setelah haid berhenti, dan 4 tahun setelah menopause keluhan menuran

sampai sekitar 20 %.

Menurat Soejonoes (1990) bahwa 85 % wanita yang akan mengalami

menopause merasakan gejala-gejala seperti rasa berdebar-debar, berkeringat pada

waktu malam, rasa panas pada wajah (hot-flushes), sakit kepala, rasa semutan

pada tangan dan kaki, nyeri pada tulang dan otot. Gejala-gejala ini biasanya

diikuti dengan gejala psikologis seperti rasa takut, tegang, depresi, lekas marah,

mudah tersinggung, gugup dan perasaan kurang mantap.

Hanafiah (1991) mengemukakan sindroma klimakterium berkaitan erat

dengan riga komponai, yaitu menurannya aktivitas ovarium ditandai dengan

berkurangnya estrogen, faktor psikis, dan faktor sosio budaya. Kelulian-keluhan

tersebut terdiri:

a. gangguan vasomotor mengakibatkan estrogen berpengarah pada sistem

parasimpatik, sehingga kekurangan estrogen menyebabkan reaksi

vasomotoria berupa gejolak panas, keringat malam, pusing dan jantung

berdebar.

b. gangguan psikis antara lain : mudah tersinggung, cemas, gelisali, depresi,

nyeri kepala, cepat lelah,merasa takut, menuran libido.

31

c. perubalian alat urogenital, menurunnya estrogen, uterus kmengecil, jaringan

endometrium menjadi atrofi sehingga tidak haid lagi, epitel dinding vagina

kering karena produksi lendir berkurang.

d. perubahan alat non genital, rambut jadi tipis, mudah rontok, payudara

mengecil, kulit kering dan keriput.

Gejala psikologis wanita menopause adalali kecemasan, sering terjadi

depresi, reaksi takut, amarah, perasaan rendah diri, merasa tidak berguna, merasa

di ambang kematian, serta reaksi emosional (Maramis, 1998). Perasaan lainnya

yang dialami oleh wanita masa menopause adalali perasaan "menjadi tua" atau

"waktunya sudah lewat" karena sudah tidak dapat menurunkan lagi. Hal ini

menyentuh perasaan wanita, karena memang merapakan pengertian umum bahwa

wanita itu adalah manusia yang cantik dan menarik. Datangnya menopause,

ungkapan tersebut hanya berlaku pada wanita muda saja, dan berlaku predikat

"tua" bagi wanita berarti haras melepaskan diri dari perasaan cantik dan menarik.

Padahal wanita menyadari bahwa soal penampilan atau kecantikan adalah hal

yang sangat penting, cukup penting untuk kesuksesan pergaulan di masyarakat

maupun di dunia pekerjaan.

Kelulian-keluhan diatas bervariasi pada setiap wanita, tergantung pada

penunman aktivitas ovarium yang berakibat memuamnya hormon estrogen, faktor

psikis, faktor sosio budaya dan faktor kejiwaan dari wanita tersebut.

32

d. Periode Menopause

Batasan usia wanita menopause bervariasi, antara 45-55 tahun dengan

usia rata-rata 51 tahun (Hanafiah, 1999). Walaupun demikian ada juga wanita

yang sampaiberasia 55 th masih aktif datangbulan sehingga tidak aneh kalau ada

orang yang binggung menentukan keidakteraturan menstraasinya pada uisa 40 th

itu akibat adanya kehamilan atau memang karena proses menopause sudah mulai

berjalan (Adisusilo, 1985).

Menurat Speroffdkk, (dalam Suhennan,1996) rata-rata usia menopause

antara 50-52 tahun, sedangkan dari Massachusetts Women's Health Study yang

mencakup 2,570 wanita, usia menopause antara 48-55 tahun dengan media age

51,3 th. Dari studi retrospektifdan crosssectionaldiketahui baliwa umur rata-rata

wanita memasuki menopause adalah : pada wanita Eropa (ras kaukasus) umur

47,49-50,2 th; padawanita ras Negro 49,31 th; pada wanita ras Melanesia 47,3 th;

pada wanita ras Asia 44 th (Yatim,2001).

Setiap negara mempunyai rata-rata usia menopause yang berbeda. Di

negara maju, menopause cenderung terjadi pada usia lebih tua karena taraf sosio

ekonomi, pendidikan, gizi dan kesehatan yang lebih baik dibanding negara yang

sedang berkembang.

B. Informasi Tentang Menopause

1. Pengertian

Proses menuayangdialami wanita merapakan bagian dariprosesalamiah

dalam kehidupan yang tidak mungkin dapat dihindari. Sebagian wanita

33

beranggapan, menjadi tua merapakan sesuatu yangmenakutkan sehingga berbagai

upaya dilakukan untuk menghambat proses ini. Proses menua ini dapat

menimbulkan berbagai permasalahan yang barkaitan dengan proses degeneratif

fungsi-fungsi tubuh. (Dewiyanti, 2003).

Kesehatan reproduksi menjadi masalah yang cukup serius bagi setiap

wanita, karena sejumlah wanita tidak mengetahui bagaimana bekerjanya alat

reproduksi dalam tubuh atau perubahan-perabahan yang akan terjadi ketika

seorang wanita mengalami menopause.

Ketidaktahuan wanita mengenai kondisi tubuhnya dapat membawa

dampak pada kondisi kesehatannya, oleh karena itu maka dirasa perlu untuk

memberi informasi tentang menopause secara benar Pengetahuan mengenai

menopause diberikan padawanita yang akan menghadapi menopause dikarenakan

pada saat inilah wanita akan mengalami berbagai gejala atau gangguan pada

tubuhnya, sehingga dengan diberikannya pengetahuan tentang menopause ini

mereka akan mengetahui tentang apa yang terjadi pada dirinya.

2. Kegunaan Informasi Tentang Menopause

Menopause banyak persamaannya dengan kehamilan, keduanya

merapakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang wanita. Peristiwa itu

berlangsung ketika terjadi interaksi perubahan honnonal yang mendasar dengan

peristiwa emosional yangmengikuti perabahan sosial yangpenting dalam peranan

dan straktur kehidupan wanita (Bromwich, 1991). Semasa wanita mengalami

menopause, beberapa masalah tertentu sangat berarti bagi kebanyakan wanita dan

34

dapat membuat mereka lebih cemas. Banyak wanita yang mengalami mereka

sangat kesepian dan tidak mempunyai teman untuk diajak berbicara atau dapat

dimintai nasihat. Rasa cemas mereka juga banyak dicampuri oleh kenyataan

bahwa terdapat banyak mitos tentang menopause (Bromwich, 1991).

Perasaan yang tidak menyenangkan yang terjadi akibat menopause akan

menimbulkan perasaan cemas dan takut, oleh karena itu dalam menghadapi

menopause para wanita perlu disiapkan secara psikologis (Rachman, dalam

Pakasi, 2000). Hal ini sejalan dengan peryataan (Rini dalam Indrianingsih, 1993)

agar para wanita menimba pengetahuan sebanyak mungkin tentang menopause

sebagai upaya bersiap diri mengliadapi menopause.

Penringnya informasi tentang menopause yang jelas dan tepat, setidaknya

akan mengurangi anggapan negatif tentang menopause yang dapat menimbulkan

kecemasan. Informasi yang benar akan membawa para wanita pada suatu perilaku

rasional dan lebih siap menghadapi menopause dengan tenang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman yang benar

mengenai menopause akan mengurangi anggapan negatif yang dapat

menimbulkan kecemasan. Infonnasi yang benar tentang menopause akan

membuat para wanita siap menghadapi menopause.

3. Sumber Informasi Tentang Menopause

Mackenzie (1986) menyatakan pihak-pihak yang dianggap paling tepat

untuk menyampaikan infonnasi tentang menopause adalah dokter, sebab

dokterlah yang dianggap mampu memberikan penjelasan mengenai perubahan

35

yang akan dirasakan akibat menopause dengan cara memberikan dukungan dan

afeksi secara teras-menerus, serta dapat menyediakan dirinya sebagai pihak yang

aman untuk berdiskusi. Selain itu pihak-pihak lain yang dapat memberi informasi

tentunya ibu, saudara, dan sahabat yang mungkin telah mengalami menopause,

tetapi masih banyak wanita menganggap menopause sebagai suatu objek yang

apabila dibicarakan haras dengan suara-suara yang bisik-bisik, mungkin karena

masih sungkan, malu, dan takut untuk membicarakan secara terbuka. Alasan yang

sama pentingnya yang menyebabkan persoalan menopause tidak dibicarakan

secara terbuka, karena kecemasan implikasi proses menua itu sendiri, wanita

dalam masyarakat takut menjadi tua karena mengliadapi citra diri yang telah uzur

(Mackenzie, 1986).

Menurut Samil (2002) di Indonesia sebenarnya telah memiliki fasilitas

yang dapat digunakan dalam upaya melakukan penanganan pada wanita

menopause, diantaranya ; puskesmas (dokter umum & bidan), rumah sakit

(spesialis obstetri - ginekologi ), klinik menopause / klinik pribadi (spesialis

obstetri - ginekologi), tetapi sangat disayangkan para wanita kurang dapat

memanfaatkan fasilitas yang telah ada.

Kesimpulan dari uraian diatas adalah dokter atau instansi kesehatan yang

paling diharapkan dapat memberikan informasi yang benar tentang menopause.

Akan tetapi, masalah tentang menopause itu sendiri kurang dibicarakan secara

terbuka sehinggabanyak wanita tidak taliu dimanamencari infonnasiyang tepat.

36

4. Materi dan Metode Informasi Tentang Menopause

Menurut Nugraha (2002) sekarang ini banyak sekali klinik-klinik yang

memberikan andilnya berapa sumbangan pemikiran mengenai masalah

menopause. Upaya tersebut berwujud tentang kesiapan menghadapi perubahan-

perubahan fisik maupun kejiwaan pada masa klimakterium, yaitu;

1. menyadari bahwa klimakterium merupakan hal yang sifatnya alamiah dimana

semua wanita akan melaluinya. Secara umum melalui wawancara yang efektif

dan pendidikan tentang masa klimakterium diharapkan para wanita akan lebih

tabali mengliadapinya.

2. perlunya bantuan keluarga (teratama suami dan anak-anak) untuk

mendampingi dan memberi dukungan saat sang istri memasuki masa

klimakterium.

3. perlunya pengaturan diet makanan sehari-hari yang rendah lemak, tinggi serat,

vitamin C dan kalsium.

4. olah raga dan pengobatan

Menurat Samil dan Affandi (2002) pemerintah dalam hal ini juga telah

melakukan beberapa upaya dalam rangka melakukan penanganan pada wanita

menopause, dengan cara antara lain ;

1. melakukan kerjasama antara Departemen Kesehatan dan Perkumpulan

Menopause Indonesia.

2. melakukan program pembeian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

3. melakukan pelatihan kepada dokter-dokter umum

37

4. melakukan pelatihan kepada bidan-bidan

5. membuat protokolpenangananwanitamenopause di Indonesia

Selanjutnya PPKW (pengayom wanita perkumpulan penyantun

kesejahteraan wanita) sebagai organisasi menyusun program kerja. Dalam hal ini

bentukpelayanan kegiatan bersifat promotif, preventifdan kuratif.

1. Program Promotif

Kegiatan promotif ini ditujukan pada wamta usia klimakterium dalam

bentuk penyuluhan dengan materi fisiologis klimakterium dan proses geriatrik.

Juga tercakup kegiatan penyuluhan gizi danlatihan jasmani, sehingga diharapkan

wanita menopause terbiasa dengan polahidup yang sehat (Darmasetiawan, 1991).

Sejalan dengan Sumosardjuno (dalam Endah, 1999) olah raga yang teratur dapat

mencegah tulang keropos dan tidak mudah patah. Olali raga ringan, jalan pagi,

aktifitas fisik yang cukup dan teratur akan merangsang terbentuknya hormon seks

pada wanita (estrogen), yang berfungsi meningkatkan akumulasi kalsium tulang.

Wanita menopause juga haras memperhatikan berat badan agar tetap nonnal,

berhenti merokok, mengendalikan konsumsi alkohol, berjemur di sinar matahari

pagi untuk mendapatkan suplai vitamin D.

Menurat Setiati (dalam Endah,1999) bahwa untuk menyerap kalsium

dengan baik dibutuhkan vitamin D, ini bisa didapat melalui pancaran sinar

matahari pagi,makanan suplemen kalsium, makanan danminuman tainyang kaya

vitamin D seperti susu. Selain kalsium dapat juga diperoleh melalui makanan

seperti ; ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dll. Selanjutnya dikatakan

Bromwich (1991) bahwa menghindari makanan berlemak tinggi sangat

38

dianjurkan, banyak mengkonsumsi buali dan sayur sangat menolong, seperti

buwortel yang mengandung banyak vitamin D3 atau kalsium pada susu rendah

lemak, buah pir kuning satu buali sebelum tidur memberikan manfaat pada

kekurangan kalsium dan kalium akibat penurunan honuon estrogen dan

progesteron tersebut.

2. Program Preventif

Ditujukan pada wanita yang cenderung mengalami osteoporosis dengan

kriteria mengalami menopause dini (menopause prekoks), kebiasaan diet rendah

kalsium, tinggi alkohol, perokok aktif, gaya hidup dengan aktifitas yang ringan

(sedentary life), penyakit gangguan metabolisme mineral, penyakit chushing,

pengguna obat steroid jangka panjang (Darmasetiawan, 1991).

3. Program Kuratif / Rehabilitatif

Program ini melakukan pelayanan dengan pemberian estrogen yang

dapat mencegah hilangnya masa tulang, penyakit jantung koroner pada

pascamenopause. Disini estrogen diberikan sebelum timbuhiya keluhan atau

terjadinya patah tulang. Telah terbukti baliwa pemberian estrogen dapat mencegah

patah tulang hingga 50 %pada wanita yang telah menopause sebelum usia 40 th

(Baziad dkk, 2000). Menurut Hanafiah (1999) terapi pengganti lionnon atau

hormone replacement therapy (HRT), dapat meningkatkan usia harapan hidup

berkurangnya morbiditas klimakterium, meningkatkan kualitas hidup wanita

menopause dan dapat mengurangi anggaran biaya pelayanan kesehatan.

Pemeriksaan penunjang lainnya juga perlu dilakukan seperti ;

pemeriksaan laboratorium, cultur dari lendir vagina dan vulva, pemeriksaan

39

sitologi (pap test), test schiller, koloskopi, biopsi, radiologi, ultrasonogram, CT

scan, pemeriksaan hormon dengan radio immuno assay (R1A), pemeriksaan

berkala atau general check up (Yudomustopo dalam Triana, 2002). Selanjutnya

dikatakan Alex (dalam Endah,1999), setiap wanita perlu melakukan program

kuratif yaitu pemeriksaan ratin dan menyelurah sebelum, pada saat, ataupun

sesudah menopause.

Menurut Hasan (1996) untuk mengatasi gangguan psikologis pada

manopause adalah dengan mempersiapkan diri kearah penyesuaian diri pribadi

antara lain: dengan menerima perabahan fisik tubuh, dapat mengakui bahwa tubuh

tidak berfimgsi wajar seperti dulu, membiasakan hidup sehat dan memiliki fisik

yang sehat, kesanggupan mengliadapi situasi dengan wajar, sense ofhumor yaitu

keinampuan untuk menangkap makna lucu dari suatu kejadian

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha-usaha untuk

membantu para wanita dalam memberikan infonnasi tentang menopause adalali

dengan cara promotif, preventif, dan kuratif.

B. Hubungan Informasi Tentang Menopause

DenganKecemasan Menghadapi Menopause

Kecemasan merapakan suatu pengalaman emosional yang dirasakan

sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan yang terjadi akibat adanya rasa

khawatir akan ketidakmampuannya menyelesaikan masalah akibat suatu peristiwa

yang terjadi dan menimbulkan ancaman. Menurat Jerslid (dalam

Pramadyani,2000) kecemasan dikatakan normal bila individu menyadari konflik

40

yang menyebabkan ia menjadi cemas, sebaiknya neurotik bila ia tidak menyadari

mengapa ia cemas.

Kecemasan yang terjadi akan muncul dalam bentuk reaksi fisiologis dan

psikologis. Pada meopause itu sendiri sering ditandai dengan gejala fisik seperti

misalnya kepala sering pusing tanpa sebab, keringat banyak keluar pada malam

hari, badan terasa pegal, juga terjadi penurunan elastisitas pada kulit, wajah dan

payudara, vagina, rambut mulai putih, suara parau dan timbul bintik-bintik

kecoklatan pada kulit. Gejala psikis yang sering menyertai datangnya menopause

adalah wanita menjadi uring-uringan, mudah marali, merasa tidak berguna lagi,

merasa sepi dan lain sebagainya (dalam Indati,1991)

Menurat Hawaii (1996) menopause sebagai salah satu proses reproduksi

manusiamerupakan bagianalamiah yangtidak dapat dihindari. Menopause adalah

suatu babak bara kehidupan seksual wanita, dimana siklus menstraasi berhenti.

Bagi seorang wanita dengan berhentinya menstraasi ini berarti berhentinya fungsi

reproduksi, karena fungsi reproduksi sudah berakhir, dengan sendirinya alat-alat

seksual mengalami perubalian, dan ini menyebabkan wanita mengalami stress,

ketegangan, kecemasan atau depresi mental dengan adanya perabahan-perubahan

tersebut, sehingga menimbulkan pikiran yang bukan-bukan bahwa fungsinya

sebagai wanita telah berakhir.

Mackenzie (1986) menyatakan terjadinya menopause dapat

menyebabkan wanita menjadi bingung dengan perabahan yang terjadi pada

tubuhnya, mereka juga tidak tahu bagaimana haras bersikap. Paat (1989)

menyatakan wanita yang mengalami masalah menopause seringkali berasaha

41

mengatasinya dengan obat-obatan, baik atas saran dokter ataupun inisiatif sendiri.

Obat penenang , obat tidur dan anti depresi atau anti cemas merapakan yang

paling sering digunakan, disamping honnon estrogen, yang kesemuanya hanya

boleh digunakan dengan amat selektif, hati-hati dan dengan pengawasan.

Baziad (2001) menyatakan menopause sebagai peristiwa alamiah sering

mendapat respon negatifdari wanita dikarenakan sering adanya bermacam-macam

kelulian fisik yang menyertai, juga dikarenakan kurang adanya kesiapan

psikologis untuk menghadapinya. Salah satu penyebab ketidaksiapan secara

psikologis, terjadi karena tidak adanya informasi yang akurat tentang menopause.

Infonnasi mengenai menopause sangat diperlukan seorang wanita.

Karena bagi sebagian wanita yang takut akan datangnya menopause akan

membuat mereka merasa tidak menarik, kesepian, tidak berguna, tidak berdaya

karena tidak subur atau muda lagi. Bagi sebagian wanita lainnya, datangnya

menopause akan membuat wanita mempunyai kesempatan baru dalam hidup

secara fisik, emosi, seksual dan spirit karena wanita tersebut terlepas dari

kewajiban dan melahirkan. Tidak sedikit wanita yang memasuki usia 40 tahun

dipenuhi kecemasan akan datangnya menopause. Karena pada kenyataannya

menopause akan membawa perubalian yang sangat besar dalam diri seorang

wanita, hal ini dipengarahi oleh fungsi organ-organ reproduksi yang mulai

menuran.

Menurat Reitz (1993) jika seorang wanita lebih banyak mengetahui

mengenai tubuh dan fungsi alamiahnya maka akan lebih sedikit wanita yang takut

mengliadapi masa menopause. Sedangkan wanita yang tidak mengetahui dan tidak

42

mengerti itulah yang menyebabkan timbuhiya rasa takut. Didukung oleh pendapat

Samil (1975) yang mengatakan bahwa wanita yang kurang memiliki pengertian

tentang menopause cenderung diliputi perasaan cemas dan takut ketika

menghadapi menopause.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan baliwa adanya pemahaman dan

infonnasi yang benar mengenai menopause akan mampu membantu meniadakan

anggapan negatif dan kekhawatiran mengenai menopause yang dapat

menimbulkan kecemasan.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis akan mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Ada hubungan negatif antara informasi tentang menopause dengan

kecemasan menghadapi menopause. Semakin tinggi informasi tentang menopause

yang diperoleh maka semakin rendah kecemasannya, demikian pula sebaliknya

semakin rendah informasi yang diperoleh semakin tinggi kecemasannya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. ldenrifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Tergantung :Kecemasan Menghadapi Menopause

2. Variabel Bebas : Informasi Tentang Menopause

B. Definisi Operasionai

1. Kecemasan Menghadapi Menopause

Variabel tergantung dalam penelitian ini kecemasan mengliadapi

menopause adalah kecemasan yang ditinjau dari segi mentalitasnya dalam

menghadapi menopause. Cara mengukur kecemasan menghadapi menopause

adalah dengan menggunakan skala yang dikaitkan dengan faktor-faktor

kecemasan mengliadapi menopause, yaitu usia senja dan kehidupan tua,

berakhirnya peran istri bagi suami dan peran ibu bagi anak-anaknya, hilangnya

daya tarik seksual dan penurunan aktivitas seksual, gangguan kejiwaan, status

kerja, dan tingkat pendidikan. Variabel ini diukur dengan skala kecemasan

menghadapi menopause. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti

semakin tinggi kecemasannya dalam menghadapi menopause dan sebaliknya

semakin rendali skor yang diperoleh semakin rendali kecemasannya dalam

menghadapi menopause.

43

44

2. Informasi Tentang Menopause

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah informasi menopause, yaitu

informasi mengenai seluk beluk menopause yang berkaitan dengan proses dan

siklus menopause, cara memelihara, serta berbagai perabahan fisik, psikis, dan

sumber informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala informasi

tentang menopause. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin

tinggi informasi yang diperoleh sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh

berarti semakin rendah informasi tentang menopause yang diterirna.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawati, perawat

dan pasien yang datang di bagian klinik kebidanan Badan Rumali Sakit Umum

Daerah Kabupeten Batang. Adapun ciri-ciri subjek penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Usia, penelitian mi menggunakan subjek yang berasia 40-60 th dan

diperkirakan pada usia tersebut akan mengliadapi menopause.

2. Status Pernikahan, dalam penelitian ini digunakan subjek yang sudah menikah

dan masih bersuami, dengan kata lain bukan janda.

3. Pemilikan Anak, penelitian ini menggunakan subjek yang memiliki anak.

4. Status Kerja, adalali kondisi yang menyatakan keadaan subjek yang bekerja

secara resmi dan memperoleh upah pada suatu instansi tertentu baik di ramah

maupun di luar ramah subjek, penelitian ini menggunakan subjek yang

bekerja.

45

5. Kondisi Menopause, adalali keadaan subjek yang dibedakan antara subjek

yang sudah memasuki menopause dan subjek yang masih mengalami

menstraasi. Dalam hal ini digunakan subjek yang masih mengalami

menstraasi.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode skala sebagai metode pengumpulan

data untuk mengungkapkan kecemasan menghadapi menopause dan informasi

tentang menopause. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala psikologi.

Alasan digunakannya skala psikologi sebagai alat ukur adalah :

1. Data yang diungkap oleh skala psikologi berupa konstrak atau konsep

psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu.

2. Pertanyaan sebagai stimulus tertuju pada indikator perilaku guna memancing

jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak

disadari olehresponden yang bersangkutan.

3. Responden terhadap skala psikologi, meskipun memahami isi pertanyaannya,

biasanya tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa

yangsesungguhnya diungkap dalam peryataan tersebut.

4. Respon terhadap skala psikologi diberi skor melewati proses penscalaan

(scalling).

5. Satu skala psikologi hanya diperantukkan untuk mengungkap suatu atribut

tunggal.

46

6. Hasil ukur skala psikologi haras teruji relliabilitasnya secara psikometris

dikarenakan relevansi isi dan konteks kalimat yang digunakan sebagai

stimulus pada skala psikologi lebih terbuka terhadap error.

7. Validitas skala psikologi lebih ditentukan oleh kejelasan konsep psikologis

yang hendak diukur dan operasionalisasinya(Azwar, 1997).

Dalam hal ini, meskipun subjek yang diukur memahami pemyataan

namun tidak memahami arah jawaban yang dikehendaki oleh pemyataan yang

diajukan. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban " benar " atau

"salah". Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan

sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan

berbeda pula.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala informasi tentang

menopause dan skala kecemasan menghadapi menopause.

1. Skala Kecemasan Menghadapi Menopause

Skala kecemasan yang digunakandalampenelitian ini adalah skala kecemasan

menghadapi menopause yang dimodifikasi dari penelitian yang disusun oleh

Indrianingsih (1997). Variabel kecemasan diukur berdasarkan jumlah skor

yangdiperoleh individu atas respon yang diberikan terhadap skala kecemasan.

Skala disusun berdasarkan empat alternatif jawaban. Alternatif jawaban

tengah sengaja dihilangkan untuk menghilangkan tendensi sentral. Alternatif

jawaban yang disediakan adalali sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju

(TS), sangat idak setuju (STS).

47

Skala kecemasan mengliadapi menopause ini disusun berdasarkan aspek-

aspek kecemasan menghadapi menopause, meliputi;

a. Menopause dikaitkan dengan usia senja dan kehidupan tua.

b. Menopause dikaitkan dengan berakhimya peran istri bagi suami dan peran ibu

bagi anak-anaknya.

c. Menopause dikaitkan dengan hilangnya daya tarik seksual dan penurunan

aktivitas seksual.

d. Menopause dikaitkan dengan gangguan kejiwaan.

e. Menopause dikaitkan dengan status kerja.

f. Menopause dikaitkan dengan tingkat pendidikan.

Jumlah butir dari skala ini adalah 50 yang terdiri 26 butir favorable

(mendukung) dan ada 24 butir yang unfavorable (tidak mendukung). Nilai

bergerak dari I sampai 4. Sangat setuju bemilai 4, setuju bemilai 3, tidak setuju

bemilai 2 dan sangat tidak setuju bemilai 1 untuk yang favorable. Sebaliknya

untuk butir yang unfavorable sangat setuju bemilai 1, setuju bemilai 2, tidak

setuju bemilai 3, dan sangat tidak setuju bemilai 4. penyebaran butir skala

kecemasan menghadapi menopause dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1

Distribusi Butir Skala Kecemasan Mengliadapi Menopause Sebelum Up Coba

48

No Aspek Butir Favorabel Butir Unfavorable

Nomor Butir Jumlali Nomor Butir Jumlali1. Menopause dikaitkan

dengan usia senja dankehidupan tua

1,2,3,4,5 5 27,28,29,30,

31

5

2. Menopause dikaitkan

dengan berakhimya peranistri bagi suami dan peranibu bagi anak-anaknya

6,7,8,9,10 5 32,33,34,35,

36

5

1

3. Menopause dikaitkandengan hilangnya dayatarik seksual dan

penurunan aktivitas seksual

11,12,13,14,

15

5 37,38,39,40,

41

5

4. Menopause dikaitkan

dengan gangguan kejiwaan16,17,18,19 4 42,43,44 3

5. Menopause dikaitkandengan status kerja

20,21,22 3 45,46,47 3

6. Menopause dikaitkandengan tingkat pendidikan

23,24,25,26 4 48,49,50 3

Total 26 24

2. Skala Informasi Tentang Menopause

Skala yang digunakan disusun sendiri oleh penulis dengan model skala Likert,

yaitu bentuk pilihan dengan empat alternatifjawaban (Azwar,1997). Alternatif

jawaban tengali yang biasanya diramuskan dalam pilihan ragu-ragu atau netral

sengaja dilulangkan untuk menghindari tendensi sentral. Alteniatif yang

disediakan adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak

setuju (STS).

49

Aspek- aspek objek dalam skala meliputi aspek pengetahuan tentang

menopause dan aspek sumber infonnasi menopause yang diperoleh. Aspek

pengetahuan dan sumber informasi tersusun 50 butirpemyataan, yang terdiri dari

25 butirmemuat aspek pengetahuan dan25 butir memuat aspek sumber informasi.

Skala disusun dengan dua macam unsur yaitu yang mendukung (favorable) dan

pemyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Ada 28 butirfavorable dan 22

butir yang unfavorable.

Nilai bergerak dari 1 sampai 4, sangat setuju bemilai 4, setuju bemilai 3,

tidak setuju bemilai 2 dan sangat tidak setuju bemilai 1 untuk butir yang

favorable dan untuk butir yang unfavorable sangat setuju bemilai 1, setuju

bemilai 2, tidak setuju bemilai 3 dan sangat tidak setuju bemilai 4. Penyebaran

skala informasi menopause dapatdilihat padatabel 2 dibawah ini:

Tabel 2

Distibusi Butir Skala Informasi TentangMenopause Sebelum Uji CobaNo Aspek Butir Favorabel Butir Unfavorable

Nomor Butir Jutnlah Nimor Butir | Jumlah1.

2.

Pengetahuan tentangMenopause

Sumber Informasi

tentang Menopause

1,3,4,5,6,8,9,10,11,14,16,17,19,

20,2129,30,31,32,33,38

39,40,41,42,45,46,49

15

13

2,7,12,13,15,18,22, 23,24,25

26,27,28,34,35,3637,43,44,47,48,50

10

12

Total 28 J 22 j

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Sifat valid dan reliabel diperlihatkan oleh tingginya validitas dan

reliabilitas hasil ukur suatu tes. Suatu instrumen alat ukur yang tidak valid atau

tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan

50

subjek yang dikenai pengukuran (Azwar,1997). Untuk mengungkap aspek-aspek

atau variabel-variabel yang ingin diteliti diperlukan alat ukur berapa skala yang

valid dan reliabel agar kesimpulan penelitian nantinya tidak kelira dan tidak

memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya.

Validitas skala kecemasan menghadapi menopause dan infonnasi tentang

menopause menggunakan kriteria dalam (internal criterion), yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Teknik yang digunakan adalah

teknik korelasi product moment dari Pearson (Azwar,1992). Selanjutnya butir-

butir tersebut diseleksi dengan menggunakan parameter daya beda atau daya

diskriminasi butir. Daya diskriminasi butir merapakan indikator keselarasan atau

konsistensi antara fungsi butir dengan fungsi skala secara keselurulian

(Azwar,1999).

Uji validitas dan reliabilitas alat ukur yang berupa skala kecemasan dan

informasi tentang menopause dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputer

SPSS versi J0.0for Windows.

F. Metode Analisis Data

Hipotesa dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan korelasi

product moment dari Pearson (Azwar,1997) untuk menguji hubungan antara

infonnasi tentang menopause dengan kecemasan mengliadapi menopause.

Sebelum melakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang

meliputi uji normalitas sebaran dan uji linearitas. Keselurulian komputasi data

dilakukan melalui fasilitas komputer SPSS versi 10.0for Windows.

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

I. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada wanita dengan usia 40-60 taliun, Pegawai

Negeri Sipil atau swasta, menikah, memiliki anak, pendidikan akliir SLTP, SLTA

atau Perguruan Tinggi dan belum mengalami menopause.

Lokasi penelitian di Badan Rumah Sakit Umum Daerali Kabupaten

Batang dengan subjek 60 orang. Alasan pemilihan lokasi dalam penelitian ini

karena Badan RSUD Kabupaten Batangmemiliki programkesehatan, diantaranya

ada program mengenai kesehatan bagi wanita.

Straktur organisasi Badan Rumah Sakit Umum Daerah ini berdasarkan

keputusan Bupati Batang Bambang Bintoro dengan nomor 22 taliun 2002 pada

tanggal 23 Desember 2002. Badan Rumah Sakit Umum Daerali ini dikepalai oleh

Direktur yang membawahi secretariat, sub bagian dan bidang. Saat ini Badan

RSUD dipimpin oleh dr. Ratna Ismoyowati, MARS dan sebagai ketua sekretariat

Drs. Ripyono.

2. Perijinan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, penulis mengajukan ijin penelitian

kepada Direktur Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang yang

beralamat di jalan Dr. Soetomo Kabupaten Batang Pekalongan untuk mengadakan

51

52

penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner pada wanita-wanita yang memiliki

karakteristik sebagai responden.

Surat ijin permohonan penelitian diperoleh dari Fakultas Psikologi

Universitas IslamIndonesia dengan nomor 518/Dek/70/FP/V1/2004.

3. Uji Coba Alat Pengumpul Data

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala iiiformasi

tentang menopause dan skala kecemasan menghadapi menopause. Sebelum alat

ukur dikenakan pada subjek penelitian yang sebenamya, terlebih dahulu dilakukan

uji coba pada subjek yang memiliki karakteristik relatif sama dengan subjek

penelitian.

Pengambilan data uji coba berlangsung dari tanggal 1 Juni 2004 sampai

8 Juni 2004 di RW; 04 dan RW 05 Desa Noyontaan, Pekalongan. Subjek dengan

karakteristik wanita dengan usia 40 - 60 tahun, Pegawai Negeri Sipil atau swasta,

menikah, memiliki anak, pendidikan SLTP, SLTA atau Perguraan Tinggi, belum

mengalami menopause Skala yang digunakan dalam uji coba ini adalah skala

kecemasan menghadapi menopause dengan jumlah 50 butir dan skala informasi

tentang menopause sebanyak 50 butir.

Tujuan dilakukan ujicoba alat ukur ini untuk mengetahui reliabilitas dan

validitas butir-butir dalam alat ukur, kemudian akan digunakan dalam penelitian

yang sesungguhnya. Berdasarkan uji coba alat ukur pada subjek penelitian ini,

didapatkan hasil sebagaiberikut:

53

1. Skala Kecemasan Mengliadapi Menopause

Pada skala kecemasan menghadapi menopause ini menunjukkan bahwa

dari 50 butiryangdiuji cobakan terdapat 10 butiryang gugur. Seleksi butirdalam

uji validitas menggunakan koefisien korelasi antara butir dengan butir total pada

masing-masing skala. Sebagai kriteria pemilihan butir, berdasarkan korelasi bum-

total yang biasanya digunakan batasan koefisien korelasi > 0,3. Semua butir yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya penbedanya dianggap memuaskan

(Azwar, 1997). Berdasarkan kriteria tersebut dapat diketahui butir yang gugur

adalah butir nomor 3, 4, 6, 9, 12, 16, 19, 36, 39 dan 41 karena butir-butir ini

berada pada koefisien butir total dibawah 0,3. Dengan demikian, maka butir yang

sahih sebanyak 40.

Uji reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang memenuhi syarat

validitas dari skala kecemasan menghadapi menopause. Uji reliabilitas yang

dilakukan dengan menggunakan teknik alpha. Reliabilitas sebenarnya mengacu

pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna

kecennatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang

angkanya berada dalam rentang dari nol sampai dengan satu. Semakin tinggi

koefisien rehabilitasnya mendekati angka satu berarti semakin tinggi

rehabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka nol

berarti semakin rendah rehabilitasnya (Azwar, 1997).

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputerisasi

program SPSS versi 10.00 for Windows dan diperoleh koefisien reliabilitas

54

sebesar 0,9134. Sebaran butir skala kecemasan mengliadapi menopause setelah

dilakukan ujicobadapat dililiat padatabel 3 :

Tabel 3

Distibusi Butir Skala Kecemasan Menghadapi Menopause Setelah Uji CobaNo

1.

Aspek Butir Favorabel Butir Unfavorable

Nomor Butir Jumlah Nomor Butir jJumlahMenopause dikaitkandengan usia senja dankehidupan tua

(1),(2),5(3) 3 27(20),28(21),29(22),30(23)31(24)

1 5

2. Menopause dikaitkandengan berakliimyaperanistri bagi suami dan peranibu bagi anak-anaknya

7(4),8(5),10(6) 3 32(25),33(26),34(27),35(28)

4

3. Menopause dikaitkandengan hilangnya dayatarik seksual dan

penurunan aktivitas seksual

11(7X13(8),14(9),15(10)

4 37(29),38(30),40(31)

3

4. Menopause dikaitkandengan gangguan kejiwaan

17(11),18(12) 2 42(32),43(33),44(34)

3

Menopause dikaitkandengan status kerja

20(13)^1(14),22(15)

3 45(35),46(36),47(37)

3

5. Menopause dikaitkandengan tingkat pendidikan

23(16)3(17),25(18),26(19)

4 48(38),49(39),50(40)

3

Total 19 1 21Keterangan : () butir sahih

2. Skala Infonnasi Tentang Menopause

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa dari 50 butir yang

diujicobakan terdapat 10 butir yang gugur dengan menggunakan batasan korelasi

butir total >0,3. Hasil analisis data yang diketahui bahwa butir yang gugur adalah

butir nomor6, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 19, dan 32 karena butir-butir ini berada

pada koefisien korelasi dibawah 0,3. Jadi pada skala infonnasi tentang

55

menopause, butir yang sahih sebanyak 40. Kemudian butir-butir yang sahih dari

skala infonnasi tentang menopause diuji rehabilitasnya dengan menggunakan

teknik reliabilitas Alpha yang menggunakan bantuan komputerisasi program

SPSS versi 10.00 for Windows dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9027.

Sebaran butir skala informasi tentang menopause setelah dilakukan uji coba pada

tabel 4 :

Tabel 4

Distibusi Butir Skala Informasi TentangMenopause Setelah Uji Coba

No Aspek ; Butir Favorabel Butir Unfavorable

Nomor Butir i Jumlali Nomor Butir Jumlah

1.

2.

Pengetahuan j(l),(3),(4),(5),9(6), j 9tentang !ll((7),17(9),20(ll),menopause 21(12)

Sumber 29(20),30(2l),31(22)i 12informasi !

tentang |33(23),38(28),39(29);menopause !40(30),41(31),42(32)l

45(35),46(36),49(39)|j |

(2),12(8),18(10),22(13),23(14),24(15),25(16)

26(17),27(18),28(19)

34(24),35(25),36(26),37(27),43(33),44(34),47(37),48(38),50(40)

7

12

Total ! ; 21 19

Keterangan: () butir sahih

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Penyebaran skala penelitian berlangsung dari tanggal 21 Juni 2004

sampai 27 Juni 2004 di Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang,

Pekalongan Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah wanita dengan usia sekitar

40-60 tahun, Pegawai Negeri Sipil atau Swasta, menikah dan masih memiliki

suami, memiliki anak, pendidikan terakhir SLTP, SLTA atau Perguruan Tinggi

dan belum mengalami menopause. Alasan penulis menetapkan untuk karakteristik

56

subjek adalah mempertimbangkan jarak usia wanita yang memasuki masa

menopause, wanita tersebut mempunyai keluarga sendiri dan bekerja.

Penyebaran skala ini penulis dibantu oleh dua orang teman dan

menggunakan metode terpimpin, alasannya untuk mengantisipasi pasien ketika

mengantri dan bagi perawat dan karyawati supaya pekerjaannya tidak keteteran,

namum terlebih dahulu menanyakan kesediaan responden untuk mengisi skala

yangdiberikan dan menjelaskan maksud diadakannya penelitian ini.

Skala yang diberikan pada responden terdiri dari skala kecemasan

menghadapi menopause dan skala infonnasi tentang menopause. Kedua skala

dijadikan satu buklet dan diminta untuk langsung mengisi serta dikembalikan

pada saat itu juga. Hal ini untuk mengatisipasi responden mencari infonnasi dulu

di tempat lain. Jumlah kuesioner yang terkumpul 60 kuesioner dari 65 kuesioner

yang disebarkan.

C. Hasi! Penelitian

1. Deskripsi Subjek

Setelah dilakukan pengambilan data terhadap subjek penelitian, maka

dapat disajikan gambaran umum tentang karakteristik subjek penelitian.

Pembagian deskripsi subjek ada empat, yaitu pertama usia wanita,

pekerjaan, jumlah anak, dan pendidikan terakhir. Hasil selengkapnya mengenai

kategori subjek dapatdilihat padatabel 5 :

Tabel 5

Deskripsi Subjek Penelitian

57

No. j Faktor Kategori Jumlah Prosentase

1. Usia a. 40-45 taliun 30 50%

b. 46-50 taliun 18 30%; c. 51-55 tahun 10 16,67%

[ d. 56-60 tahun 2 3,33%2. IPekerjaan a. Pegawai Negeri Sipil 42 70%

j b. Swasta 18 30%

3. Jumlah Anak a. 1-2 orang 24 40%

j b. 3-4 orang 30 50%

[ c. > 5 orang 6 10%

4. iPendidikan Terakhir a. SLTP 5 8,30%b. SLTA 36 60%

c. Perguraan Tinggi 19 31,60% j

Deskripsi data subjek penelitian yang tercantum pada tabel menunjukkan

baliwa usia subjek yang paling banyak adalah usia 40-45 tahun sebanyak 50 %,

sedang yang paling sedikit berasia 56-60 tahun sebesar 3.33 %. Berdasarkan

pekerjaan subjek yang paling banyak adalah Pegawai Negeri Sipil sebesar 70 %

sedang Swasta sebesar 30 %. Selanjutnya berdasar jumlali anak yang dimilikinya

paling banyak 3-4 orang sebesar 50 %, 1-2 orang 40%, dan 5 orang keatas 10 %.

Berdasarkan pendidikan terakhir yang paling banyak yaitu SLTA sebesar 60 %,

Perguraan Tinggi 31.6 %, sedang SLTP8.3 %.

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan data yang terkumpul danperhitimgan yang sudah dilakukan,

maka data penelitian mengenai hubungan antara informasi tentang menopause

dengan kecemasan menghadapi menopause dapat dideskripsikan pada tabel 6 :

Tabel 6

Deskripsi Data Penelitian

58

Variabel Hipotetik EmpirikMin Maks Rerata j SD Min Maks Rerata j SD

Infonnasi

Kecemasan

40

40

160

160

100 j 20

100 j 2065

61

136

124

105 \ 16.4292.4 ' 15.5

Berdasarkan tabel tersebut diatas, mean hipotetik variabel infonnasi

tentang menopause adalali Mh =100, sedang mean empiriknya sebesar Me = 105.

Hal iniberarti rata- rata subjek penelitian menerima infonnasi yang relatifbanyak

tentang menopause, karena mean empirik lebih besardibanding mean hipotetik

Mean empirik pada variabel kecemasan menghadapi menopause adalah

Me = 92,4, sedang mean hipotetik sebesar Mh = 100, hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata subjek penelitian tidak terlalu cemas terhadap menopause, karena mean

empiriklebih kecil dibanding menahipotetik.

Penelitian ini mengelompokkan subjek dalam tiga kategorisasi. Kriteria

kategorisasi ditetapkan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tentang

kelorapok subjek pada variabel yangditeliti. Cara ini dilakukan berdasarkan suatu

asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap

subjek dalam populasinya dan skor tersebut terdistribusi secara nonnal (Azwar,

1997).

Kriteria kategorisasi digunakan sebagai acuan dalam pengeloinpokkan

suatu keadaan subjek pada saat data empiris telah diperoleh.penelitian ini

memanfaatkan deskripsi data dengan membuat kategorisasi masing-masing

variabel dengan menggolongkan subjek dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang

dan rendah. Penentuan kategori ini didasarkan pada tingkat diferensiasi yang

59

dikehendaki, akan tetapi perlu ditetapkan terlebih daliulu batasannya berdasarkan

satuan deviasi standar dengan memperhitungkan rentangan nilai minimum dan

maksimum teoritisnya (Azwar, 1997).

Berdasarkan sebaran hipotetik dari skor kecemasan menghadapi

menopause dalam deskripsi hasil penelitian di atas, maka dapat diuraikan hasil

kategori dari skala kecemasan mengliadapi menopause yang menerangkan

keadaan kelompok subjek penelitian pada tabel 7 :

Tabel 7

Kriteria Kategori Skala KecemasanMenghadapi MenopauseKategori

Tinggi

SedangRendah

Skor

> 107.9

76.9<x<107.9

<76.9

Rentang skor j jumlah

107.9-124

76.9-107.9

61-76.9

12

39

9

Prosentase ;

20 %

65%

15%

Kategori tersebut diatas dibuat berdasarkan tiga kategori, dengan

penggoiongan sebagai berikut:

1. Tinggi, dengan skor >m +1SD

2. Sedang,dengan skorm-1 SD < x < m +1SD

3. Rendah, dengan skor < -1 SD

Keterangan : m =mean hipotetikSD=standar deviasi

Skala kecemasan mengliadapi menopause terdiri dari 40 butir, tiap butir

diberi skor antara 1 sampai 4. Jarak sebaran yaitu 40 ~ 160, setiap I deviasi

standar bemilai SD=120:6=20 sedangkan mean teoritisnya adalah m=100.

Berdasarkan mean empirik yang diperoleh dalam skala kecemasan mengliadapi

60

menopause yaitu sebesar 92,4 maka subjek pada penelitian ini tennasuk pada

kategori sedangkarenaberadapada rentang skor 76,9<x <107,9.

Sedangkan hasil kategori dari skala informasi tentang menopause pada

tabel 8 :

Tabel 8

KriteriaKategoriSkalaInformasi TentangMenopause

Kategori Skor Rentang skor jumlah Prosentase

Tinggi

Sedang

Rendah

>121,43

88,57<x<121.43

< 88,57

121,43-136

88,57-121,43

65-88,57

11

38

11

18.33 %

63.34 %

18.33 %

Kategori tersebut diatas dibuat berdasarkan tiga kategori, dengan

perhitungan sebagai berikut:

1. Tinggi, dengan >m + 1SD

2. Sedang, dengan skor m-1SD < x < m + 1SD

3. Rendali, dengan skor < m - 1SD

Keterangan : m =mean hipotetikSD=standar deviasi

Skala informasi tentang menopause terdiri dari 40 butir, setiap butir

diberi skor 1 sampai 4 dengan jarak sebaran 40 ~ 160, setiap 1 deviasi standar

bemilai SD=120:6=20, sedangkan meanteoritisnya m=100.

Berdasarkan meanempirik yang diperoleh dalamskalainformasi tentang

menopause yaitu sebesar 105 maka subjek pada penelitian ini termasuk pada

kategori sedangkarena beradapada rentang skor 88,57<x <121.43.

61

3. Hasil Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis data penelitian atau uji hipotesis maka

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan uji

linieritas. Uji normalitas dan linieritas merapakan syarat sebelum dilakukan

pengetesan nilai korelasi dengan maksud supaya kesimpulan yang ditarik tidak

menyimpang dari kebenaran yang seharasnya (Hadi,2000).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan pada skor total masing- masing variabel yaitu

variabel infonnasi tentang menopause dan kecemasan mengliadapi menopause.

Pada pengujian ini digunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dan derajat

ketelitian sebesar 5%. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan program SPSS

versi 10.00>r Windows. Hasil perhitungannya diperoleh dari hasil sebaran skor

variabel informasi tentang menopause dan kecemasan menghadapi menopause

pada tabel 9:

Tabel 9

Hasiluji asumsi normalitasVariabel

Informasi tentang menopauseKecemasanmenghadapi menopause

Skor KS-Z

0.481

0.552

0.975

0.921

Keterangan

Normal

Normal

Berdasarkan tabel tersebut, temyata hasil perhitungan Kolmogorov-

Smirnov Z (KS-Z) untuk masing- masing variabel menghasilkan nilai KS-Z

dengan p > 0.05, sehingga dapat disimpulkan baliwa masing- masing data pada

variabel yangditeliti terdistribusi normai karena p > 0.05

62

b. Uji linieritas

Uji linieritas dilakukan pada skor total variabel informasi tentang

menopause dan kecemasan menghadapi menopause. Pengujian linieritas juga

dilakukan dengan program SPSS versi 10.00 for Windows. Hasil perhitungannya

pada tabel 10 :

Tabel 10

Informasi Tentang Menopause - Kecemasan Menghadapi MenopauseVariabel

Informasi menopausemenghadapi menopause

Kecemasan

F Linearity

8.779

Keterangan

0.007 Linier

Berdasarkan hasil perhitungan dari F linearity untuk variabel informasi

tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause diperoleh nilai F =

8.779 dan p = 0.007 (p<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

infonnasi tentang menopause dan kecemasan mengliadapi menopause adalah

linier.

4. Hasil Uji Hipotesis

Alat analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara informasi

tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause adalali dengan

analisis korelasi product moment. Hasil analisis yang dilakukan dengan bantuan

program SPSS versi 10.00 for Windws, dan diperoleh hasil koefisien korelasi

(Rxy) sebesar -0,383 dengan p = 0.003 <0.01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang sangat signifikan antara informasi tentang menopause

dengan kecemasan menghadapi menopause sehingga hipotesis menyatakan

63

baliwa 'ada hubungan negatif antara infonnasi tentang menopause dengan

kecemasan menghadapi menopause' diterima.

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini dapat diterima. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan

yang negatif antara informasi tentang menopause dengan kecemasan menghadapi

menopause. Secara empirik hipotesis terbukti dengan hasil koefisien korelasi

(Rxy) sebesar -0.383 dengan p = 0.003. Oleh karena taraf signifikansi di bawali

0.01 (p < 0.01) terdapat hubungan yang sangat signifikan antara informasi tentang

menopause yang diterima dengan kecemasan menghadapi menopause.

Datangnya menopause bagi setiap wanita menandakan telah berusia

lanjut. Namun, bukan berarti wanita kemudian menjadi lapuk dan tidak aktif

kerena proses menjadi tua sebenamya sudah dimulai sejak manusia lain

sebelumnya. Antara tahap kelahiran dan kedewasaan yang biasa disebut sebagai

proses pematangan. Sedangkan setelah kedewasaan, proses tersebut lebih dikenal

sebagai "perjalanan menjadi tua". Menopause hanyalah salah satu tonggak pada

lintasan antara dua tahapan kehidupan dan tentunya bukan merupakan suatu akhir.

Sebagai salah satu tonggak dalam lintasan perjalanan hidup yang pasti akan

dialami oleh semua wanita, masa perabahan ini akan dapat dilalui dengan baik

tanpa gangguan berarti jika mampu menyesuaikan diri dengan perubalian yang

akan dialami. Masa tahun- tahun tersebut akan tetap menyenangkan asal wanita

mau untuk membuatnya demikian.

64

Pandangan dan arti menopause memang sangat mempengarahi

perubalian psikologis pada masa menopause. Adapun faktor kecemasan

menghadapi menopause adalah ; menopause dikaitkan dengan usia senja dan

kehidupan tua, berakhimya peran istri bagi suami dan anak, hilangnya daya tarik

seksual dan penurunan aktifitas seksual, gangguan kejiwaan, status kerja dan

tingkat pendidikan.

Hal-hal tersebut dapat membuat wanita menjadi kurang percaya

diri dan tidak berharga, sehingga dalam kenyataannya wanita memerlukan

bantuan, bimbingan danpengarahan dari keluarga agardapat melalui masa transisi

dengan wajar tanpa banyak masalah.

Keharmonisan dalam rumah tangga juga diperkirakan dapat

mempengaruhi kesiapan seseorang dalam menghadapi menopause. Menurut Sainil

(1975) kesiapan seseorang dalam menghadapi menopause tergantung dari apakah

seseorang dikelilingi oleh keluarga yang bahagia dan hannonis atau tidak.

Diasumsikan bahwa orang yang dikelilingi oleh keluarga yang harmonis dan

bahagia cenderung memiliki stabilitas emosi yanglebihbaikdibandingkan dengan

individu yang keluarganya tidak harmonis dan tidak bahagia. Dengan demikian

individu yang dikelilingi oleh keluarga yang harmonis dan bahagia cenderung

memiliki kesiapan mental yang lebih baik dalam menghadapimenopause.

Infonnasi yang diperoleh subjek pada penelitian ini menunjukkan

banyaknya informasi yang diperoleh, hal ini dibuktikan oleh adanya hasil mean

empirik yang diperoleh yaitu sebesar 105. Berdasarkan pengamatan di lapangan,

menunjukkan bahwa subjek dengan status masih memiliki suami danjumlah anak

69

antara 3-4 orang sekitar 50 %. Kedua data ini dapat dikatakan ada kaitan pada diri

wanita yang menghadapi menopause, karena dengan adanya pasangan dan anak

yang membuat dirinya tidak merasa kesepian dan lebih bahagia.

Lebih lanjut menurat Priyono (dalam Indrianingsih,1997) wanita yang

bekerja umumnya mempunyai cara berpikir yang tidak sempit, dapat bertukar

pikiran dengan teman seprofesinya atau dengan orang lain,bisa lebih bebas merasa

senang, merasa aman dan lebih produktif dalam pekerjaannya serta lebih bahagia

dengan perannya sebagai ibu dan istri. Disamping itu secara finansial merasa lebih

aman dan mempunyai kepercayaan diri sendiri dan mengerti akan

kemampuannya. Wanita yang bekerja juga bisa menemukan harga dirinya dalam

pekerjaan, mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan bisa menerima usia tua

serta perubahan-perabahan fisik menopause dengan positif. Sejalan dengan

penelitian Triwahyuni (1984) menyatakan bahwa kelompok wanita yang bekerja

hanya sedikit mengalami gangguan baik fisiologis maupun psikologis pada saat

menopause.

Pada penelitian ini, semua subjek penelitian berpendidikan rata-rata

SLTA. Dalam landasan teori disebutkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi

kondisi mental seseorang ketika menghadapi menopause. Pendidikan yang

memadai akan memudahkan seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik

tentang menopause. Pemahaman yang baik tentang seluk-beluk menopause akan

menunjang kesiapan dalam menghadapi menopause. Menurat Neugarten (dalam

Newman dan Newman, 1979) tingkat kecemasan terhadap menopause

dipengarulii oleh banyaknya pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang

66

menopause. Sesuai dengan pemyataan Samil (1975) yang mengatakan bahwa

wanita yang memiliki pengertian yang kurang tentang menopause, cenderung

memandang menopause dari sudut yang negatif, sehingga mereka diliputi oleh

perasaan cemas dan takut ketika akan menghadapi menopause.

Pendidikan juga dapat menghasilkan manusia yang dapat berpikir positif,

objektif, ilmiah dan terbuka. Pengalaman wanita dalam berbagai hal akan

berpengaruh dalam cara berpikir dan bersikap terhadap suatu masalah. Kurangnya

pengertian dan pemahaman terhadap sesuatu hal dapat menimbulkan kecemasan.

Pemaliaman yang baik tentang seluk beluk menopause akan menunjang kesiapan

seorang wanita dalam menghadapi menopause. Sedangkan pemaliaman yang

kurang tentang menopause akan menunjukkan cara pikir yang negatif.

Adanya kenyataan bahwa masa menopause merapakan masa yang berat

bagi wanita karena akan mengalami banyak perubahan pada kondisi fisiknya.

Masa ini wanita merasa khawatir akan kehilangan fungsinya selama ini,

pikirannya diliputi oleh berbagai kecemasan karena peran sebagai istri, ibu bagi

anak-anaknya, hubungan seksual dengan suami, dan kegiatan dalam pekerjaan

akan berakhir. Apabila seorang wanita merasa memiliki informasi untuk

mempersiapkan mengliadapi masa menopause dengan terlebih daliulu mengetaliui

tentang dirinya, hal itu dapat di Iihat dari perabahan fisik maupun psikis. Selain

itu juga menambah pengetahuan dengan mencari infonnasi yang sebanyak-

banyaknya yang terkait dengan menopause agar dapat mengurangi kecemasan

manakala menghadapi menopause.

67

Penelitian ini menyebutkan bahwa besamya koefisien korelasi yang

dikuadratkan (R Square) infoimasi menopause untuk kecemasan sebesar 0,1464.

Hal ini berarti baliwa informasi yang diperoleh mengenai menopause memberikan

sumbangan sebesar 14,64 % terhadap kecemasan. Sumbangan yang hanya 14,64

% karena pada skala infonnasi tentang menopause tidak mengungkap aspek-aspek

psikologis secara mendetail, melainkan lebih mengungkap aspek koqnitif, sumber

informasi menopause, pemeliharaan kesehatan pada wanita menopause.

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dapat ditarik kesimpulan baliwa ada hubunganyang sangat signifikan antara infonnasi tentang menopause dengan kecemasan

menghadapi menopause. Artinya apabila seorang wamta mendapatkan infonnasi

lebih banyak tentang menopause, maka tingkat kecemasannya semakin rendah.

Selain itu juga dengan semakin banyak mengetahui infonnasi tentang menopause,maka wanita tersebut dapat lebih mempersiapkan diri dalam menghadapimenopause.

B. Saran

Bagi subjek penelitian, menurat hasil penelitian bahwa subjek memiliki

informasi tentang menopause yang cukup, hal ini supaya tetap dipertahankan

dengan menganggap bahwa apapun yang terjadi pada diri sebagai seorang wamtaadalah kodrat Tuhan.

Bagi Badan Rumali Sakit Umum Daerah, kegiatan-kegiatan yang telah

diadakan tentang promosi kesehatan wanita agar tetap dilaksanakan pada waktumendatang karena berdampak baik.

Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin melakukan penelitian yang sama

sebaiknya menggunakan skala informasi tentang menopause dengan

mencantumkan aspek-aspek psikologis secara mendetail, memilih subjek yang

68

69

sudali mengalami menopause, dan memilih instansi di luar Rumah Sakit, dan

berhubung sumbangan efektif dalam penelitian ini kecil maka dimohon untuk

meneliti faktor-faktor lain.

DAFTAR PUSTAKA

Achadiat, CM. 2003. Fistoestrogen Untuk Wanita Menopause.http://situs.kespro.info/asim/tuLQ003/asOJ.hmtl 5/08/03.

Adisusilo, T.F. 1985. Jangan Bennalas-malasan Memasuki Masa Menopause.Harian Suara Merdeka. Semarang.

Adikusumo, A.1986. Mengatasi Masalah Seksual dan Mental Emosional PadaUsia Menengah. 'Simposium "Tetap Menarik Pada Usia Menengah".Diselenggarakan oleh IDAll Cabaug Semarang.

Affandi, B. 1997. Masalah Kesehatan Pada Masa Menopause, Ma/alah Medika,Th XXIII, September, No 9, 726-728.

Annisah, Y. 1996. Perbedaan Sikap Dealam Menghadapi Usia Menopause PadaWanita Bekerja dan Tidak bekerja. Skripsi (tidak diterbitkan).Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajali Mada.

Aristianti, V. 2000. Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kecemasan IstriMenghadapi Menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta:Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Arman, dan Lies. 2003. Problema Seks. Majalah Wanita Femina. No.29/XXXH,15 Juli, Hal 116-117.

Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validuas.Yogyaksrta: Sigma Alpha.

Azwar, S. 1997. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua.Yogyakarta : Pustaka pelajar offset.

_____ ., 1997. Reliabilitas dan Validitas. Edisi ketiga. Yogyakarta : PustakaPelajar Offset.

Bromwich, P. 1991. Menopause (terjemahan). Jakarta: Arcan.

Baziad, A., dan Racliman, LA. 1993. Klimakterium Dan Menopause, EdisiPertama, Kelompok Studi Endrokinologi Reproduksi Indonesia. Jakarta.

Baziad, A. 2001. Terapi Hormon Untuk Wanita Menopause.http://mvw.Kompas.com.\3/9/01.

Baziad, A. 2002. Hormon Estrogen Untuk Wanita Menopause, http ://www.Konwas.com/KomDas.cetak/0201/06/IPTEK/kese22.htmbl01IQ2.

70

71

Cliristiani. 1995. Hubungan Persepsi Terhadap Proses Menopause DenganTingkat Kecemasan Pada Wanita Yang Menghadapi Menopause. Skripsi(tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas GajahMada.

Dannasetiawan, M.S. 1991. Seputar Masalah Wanita Menopause Di Indonesia,SeminarPersatuan ObstetriGinekologi Indonesia, Jakarta.

Davidson, C.G and Neale, J.M. 1974. Abnormal Psychology : An ExperimentalClinical. ApproachNew York: John Wileyand Sons, Inc.

Dewi, N. S. 1999. Perabahan Fisik-Psikologis Dan Kesehatan Mental PerempuanPada masa menopause. Phronesis. Vol. 1, Hal 40-44.

Dewiyanti, A. 2003. Pengetahuan Terhadap Proses Menopause Dan PenerimaanDiri Pada Karyawati Dinas Kesehatali Propinsi Sulawesi Tengah. Skripsi(tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Djamil, R. 1996. Kebugaran Pada Usia Menopause, Majalah KesehatanMasyarakat Indonesia, Th XXIV, Vol 7, Hal 493-4%.

Effendi, H. 1981. Fisiologi Sistem Hormonal Dan Reproduksi DenganPathofisiologinys, Alumni Offset, Bandung.

Endah, D.K. 1999. Makna Nutrisi pada Wanita Osteoporosis. MedUta, TahunXXV Vol 12, Desember, Hal 817 - 818.

Gluckman, L. 1979. Emotional States at The Menopause : Clinical Reviews.Journal OfMother and Child. Hal 31-35.

Hadi, S. 2000. Statisdk 2. Yogyakarta : PenerbitAndi Offset.

Hadi, S. 1982. AnalisisRegresi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

Hall, C. S. and Lindzey, G. 1970. Theories Of Personality. New York : JohnWiley and Sons, Inc.

Hanafiali, J.M. 1999. Meningkatkan Kualitas Hidup Wanita Menopause, MajalahMedik, No 1, Th XXV, Januari, Hal 33-38.

Hartono, A. 2002. Problem Kesehatan dan Gizi Pada Wanita Berasia Lanjut.Seminar: Prolema dan Solusi Kesehatan, Kecantikan, dan Seks WanitaMenjelang dan Pasca Menopause. Diselenggarakan oleh AKSTarakanita. Yogyakarta.

72

Hasan, M. 1996. Tinjauan Psikologis Tentang Menopause. Majalah KesehatanMasyarakat Indonesia Tahun XXIV. Nomor 11. 1996. Hal 752 -755.

Hawaii, D. 1997. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan. Edisi Keempat.Yogyakarta : Dana Bhakti Yasa.

Hidayati, W,B. 2000, Laporan Kegiatan Seminar World Osteoporosis Day,Majalah Medika, No, 12 Th XXVI, Des, Hal 813.

Hjelle, L. A. and Ziegler, D.J. 1981. Personality Theories : Basic Assumption,Research and Aplication (2nd ed).

Hurlock, E.B. 1973. Adolescent Develompment. New York : McGraw Hill Inc.

, 1974. Personality Development. New Delhi : tata McGraw HillPublishing

-, 1975. Development Psychology. 4th. New Delhi : McGraw HillPublishing.

Hutapea, H. 1998. Memberdayakan Wanita Menopause Sebagai Sumber DayaManusia Yang Tangguh Dalam Pembangunan Bangsa Menyongsong EraGlobalisasi, Majalah Obstetri Genekologi Indonesia, Vol 2 (4), Hal145-154.

Hutton, D. J. 1984. Problem Associated With The Menopause ; Clinical Review.Journal OfPediatrics Obstetrics and Gynaecology. Hal 21-24.

Indati, A.. 1991. Sikap Wanita Terhadap Menopause Ditinjau Dari KondisiMenopause Dan Status Kerja. Tesis. (tidak diterbitkan). Yogyakarta :Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Indati, A. 1993. Sikap Terhadap Menopause Antara Wanita Suku Jawa danWanita Suku Cina. Laporan Penelitian. (tidak diterbitkan). Yogyakarta :FakultasPsikologi. Universitas Gajah Mada.

Indrianingsih, 1997. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat KecemasanMenghadapi Menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta :Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.

Kuczynski, H. J. and Grand, Y. A. 1988. The Relationship Between MenopausalSymtoms, Nursing Intervention. Majalah Kedokteran Indonesia. 38(12). 9 Desember 1988. Jakarta : PT Prima Karsa Utama.

73

Lazarus , R. S. 1976. Patterns OfAdjusment. (3 rd ed. ). Kogakusha : Mc Graw.Hill, Inc.

Listywati, H. 1994. Hubungan antara Self Esteem Dan Kecemasan TerhadapPrestasi kerja Agen AJB Bumiputra 1912 Surabaya. Intisari Skripsi.(tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas GajahMada.

Mackenzie, R., Widianto, G„ dan Rostiawati, Y. 1984. Menopause. Terjemahan.Jakarta: Arcan.

Maramis,W,F. 1998. Catalan Ilmu Kedokteran Jiwa. AirlanggaJakarta.

Marjikoen, P. 1987. Fungsi seksual Dalam Menopause. Majalah Obstetri danGinekologi Indonesia. Jakarta : Penerbit Perkumpulan Obstetri danGinekologi Indonesia. Vol. 13 .No. 4.

Martowijoyo, H., & Olivia, K. 1989. Problema Wanita Menghadapi Menopause:Kumpulan Makalah Umum Populer RSP Pertamina. Jakarta.

Newman, B. M. and Newman, PR. 1979. Develompment Through Life : APsychosocial Approach. Homewood, Illionis : The Dorsey Press.

Nugraha, B.D. 2001. Ketika Gairali Seks Mulai Menuran. Seminar.Diselenggarakan oleh Yayasan Darmawanita Jakarta.

Paat, G. 1989. Pennasalahan Seksual dalam Masa Menopause Dan PumaMenopause. Seminar. Biro Konsultasi Kesejahteraan Keluarga RS. ST.Corolus.

Pakasi, L. S. 2000. Menopause : Masalah dan Penanggulangannya. EdisiKedua, 2000. Ba;ai Penerbit FKUI, Jakarta.

Pangkahila, W. 2000. Gangguan Fungsi Seksual Akibatnya Terhadap FungsiSeksual Pasangan Dan Cara Mengatasinya. Simposium Awam PasutriDalam Menghadapi Gangguan FungsiSeksual Dan Proses MenjelangUsui Lanjut Rurnkital DR Ramelan, Surabaya.

Paramastri, I. 1991. Kecemasan Pada Individu yang mengalami DisfungsiSeksual. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Yogyakarta. FakultasPsikologi Universitas Gajah Mada.

Prawirohardjo, S. 1999. Ilmu Kandungan. Edisi KeduaCetakan Ketiga. YayasanBina Pustaka Jakarta.

74

Prawirohusodo, S. 1988. Sterss dan Kecemasan (tidak diterbitkan). FakultasKedokteran Universitas Gajah Mada.

Priest, R. 1991. Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Cemas dan Depresi,disadur dari Anxiety and Depresion. Semarang : Dahara Prize.

Primana, D.A. 1993, Status Nutrisi Wanita Menopause. Majalah KesehatanMasyarakat, ThXXI,6 Juli, Hal 368-372.

Reitz, R., dan Hasyim, LH. 1993. Menopause : Suatu Pendekatan Positif.Jakarta: Bumi Aksara.

Reksoprodjo, S. 1989. Perubahan Fisik Pada Manula, Seminar, ILUNI FakultasKedokteran Th 1961, Jakarta.

Rosenhan, D.L dan Seligman, E.P. 1989. Abnormal Psychology (2rd.ed). NewYork : W.W. Norton dan Company.

Samil, R. S. 1975. Kehidupan Seks Pada Wanita Dalam Masa Klimakterium danMenopause. Majalah Obstetri Dan Ginekologi Indonesia. 1 (3). Januari1975. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Samil, R.S. 2002. Wanita menjelang Usia Maturitas. Jakarta ; Bagian Obsteridan Ginekologi FKUI, 2003.

Sears, D. O., Freedman, J.L ., and Peplau, L. A. 1988. Social Psychology. 5* ed.Terjemahan : Adryanto, M., dan Soekrisno, S. Jakarta : penerbitErlangga.

Sue., and David., and Derald., and Stanley. 1986. Understanding AbnormalBahavior: Houston Miffln Company.

Suherman, S.K. 19%. Masalah Menopause dan Klimakterium. MajalahFarmakologiDan Terapi Indonesia. Vol. 12 No. 1. 1996. Hal 30-34.

Soeprono. 1983. Beberapa Aspek Seksual Pada Wanita Usia Lanjut. MajalahIlmu Kedokteran. Yogyakarta : Fakultas Psikologi. Universitas GajahMada.

Soejoenoes, A. 1990. Aspek Ginekologi Pada Perimenopause. MakalahSimposium Perimenopause. Perkumpulan Geronrologi Indonesia.Cabang Semarang.

Sheldon, H & Cherry, M. D. 1999. Perawatan Modem Untuk KesehatanWanita. Bimbingan Genekologi. Penerbit: CV. Pioner Jaya. Bandung.

75

Tina, A, D. 1999. Menopause Dan Seksualitas. Pusat Penelitian KependudukanUGM. Yogyakarta.

Triana, W. 2002. Pendidikan Kesehatan Melalui Metode Ceramah Dengan ModulDibandingkan Metode Ceramah Tanpa Modul Untuk MeningkatkanPengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause Di KotaYogyakarta. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Program PascaSarjana Universitas Gajah Mada.

Triwahyuni, H. 1984. Hubungan Antara Kecemasan Dengan Iritabilitas PadaWanita Masa Menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta :Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Wicaksono, I. 2000. Aspek Mental dan Perilaku Pada Klimakterium.MaA:a/4iA.Diselenggarakan oleh AKS Tarakanita. Yogyakarta.

Yatim, F. 2001. Haid Tidak Wajar Dan Menopause. Pustaka Populer Obor,Jakarta.

., Menghadapi MasaMenopause. Kedaulatan Rakyat. 14 April 1994.

., Menopause Siapa Takut ? Nyata. Edisi 1467. 11 Agustus 1999.

_., Peringatan Dini menjelang menopause usia 40. Eva. No. 03.Th. I, 26Mei-1 Juni.

., Terapi Honnon Untuk WanitaMenopause. Kompas. 13 September2002.

LAMPIRAN

76

LAMPIRAN 1

DATA UJI COBA

77

Da

taH

ad

Uji

Cob

aSk

ala

IB

uti

rSu

bjak

12

34

5S

7a

81

011

12

13

1 41

81

81

71

81

82

021

22

23

24

2S

26

27

28

29

30

313

23

334

3S

38

3?

38

38

40

414

24

34

44

64

84

74

84

86

0S

um

i.3

^o

44

1I

T3

1J

J3

1Z

44

44

9i

°"1

u2

""2

TT

""T

""T

""

TT

T"

•X"T

-™

r4

rxi

"T

"T

"~

r4

TT

"T

-~

T""

7"

_Y

_~

T"-y

"T

BT

21

21

12

31

12

11

31

14

42

14

11

11

11

42

11

11

11

11

31

43

1i

14

11

41

11

84

113

41

32

13

22

11

12

31

14

32

14

11

11

11

31

21

21

13

13

14

22

12

12

14

12

14

11

12

12

43

33

22

22

24

34

22

31

23

11

11

12

13

11

12

14

14

23

21

23

23

12

10

25

11

14

21

31

24

11

41

33

21

42

31

11

31

12

12

41

11

31

11

11

12

11

22

11

18

66 7

44

44

24

31

24

34

11

14

44

42

33

23

44

14

32

23

22

44

44

32

14

41

44

31

34

14

82

21

31

13

41

11

43

24

11

41

21

11

22

11

21

23

11

11

41

11

24

11

41

11

18

88

12

24

42

11

31

14

42

44

44

23

23

23

32

43

34

32

43

44

22

33

41

44

12

13

13

48

34

14

44

21

13

11

31

34

41

43

13

44

41

32

31

24

44

44

42

41

44

34

43

14

14

01

01

24

41

42

12

31

32

11

23

21

22

13

14

41

21

31

11

33

32

32

32

13

11

43

11

04

112

21

33

13

21

31

34

J3

14

41

12

41

14

33

44

23

11

21

13

42

12

13

41

41

11

11

11

22

22

34

22

42

11

43

24

24

43

21

24

24

24

42

24

1.1

44

34

43

44

43

44

34

41

47

13

21

22

21

21

22

23

12

32

23

21

42

42

21

11

34

23

44

41

12

41

21

11

11

14

10

31

44

34

34

12

12

21

43

44

34

21

22

24

14

34

32

41

33

44

44

43

44

44

44

34

41

53

15

21

11

12

12

12

11

12

41

14

11

11

22

21

21

21

11

12

44

12

11

41

14

11

12

811

61

11

42

43

11

11

11

13

11

11

11

12

11

33

21

11

41

34

41

11

41

12

12

11

18

31

72

34

31

22

14

23

24

14

14

33

44

21

34

34

31

23

32

42

24

43

22

43

21

14

41

34

18

42

23

31

11

21

13

12

31

11

11

11

32

41

44

42

11

11

24

42

11

24

11

41

11

97

19

13

23

31

23

23

13

32

14

44

24

14

22

42

11

11

41

21

32

32

21

31

43

21

13

11

12

02

42

43

41

12

14

33

; !2

42

33

24

42

22

34

14

13

31

33

34

33

21

43

33

21

22

13

021

23

32

31

22

14

24

44

42

44

12

23

23

33

22

23

23

44

44

41

11

11

13

41

11

12

22

23

42

31

32

23

22

43

34

14

23

34

33

32

42

32

33

31

34

33

42

22

42

23

31

11

32

23

13

34

34

42

31

13

22

14

13

33

32

13

24

13

13

12

24

11

12

22

13

22

13

12

11

02

41

22

33

11

11

31

14

44

21

41

11

41

34

31

41

11

21

44

14

31

11

11

31

11

19

82

51

23

32

41

21

13

11

22

14

11

11

14

21

11

11

13

44

31

11

41

13

33

14

12

19

42

63

31

21

42

34

42

32

44

44

41

41

22

21

41

34

41

41

34

44

43

34

21

44

13

11

37

27

32

13

41

11

23

31

1:

11

11

22

42

22

22

23

31

33

11

42

32

12

14

12

41

11

19

92

82

32

32

33

43

42

23

; i2

24

44

44

43

43

34

12

21

21

23

44

22

12

42

41

22

22

13

32

92

31

44

42

31

41

44

i3

33

33

23

41

23

14

11

12

43

14

31

21

33

21

32

42

14

21

27

30

43

34

44

43

34

42

2<

24

44

23

13

11

32

44

44

41

33

t2

22

24

43

12

14

24

31

14

3

-J

00

Da

taH

ail

Uji

Cob

aS

kaln

l

But

irSu

bjek

23

4S

87

88

10

1112

131

41

51

81

71

81

92

021

22

23

24

25

26

27

za

29

30

3132

33

34

35

38

37

38

38

40

414

24

34

44

54

84

74

84

95

0 1

su

m1

34

42

12

14

11

22

12

12

22

31

44

23

13

32

13

21

22

23

34

34

11

24

31

12

11

02

44

22

31

23

41

11

21

41

11

22

43

42

32

31

43

22

22

33

34

34

24

34

43

23

41

28

33

11

11

41

34

34

13

43

32

43

33

44

24

44

42

23

22

32

23

32

22

22

32

23

22

13

04

22

22

23

43

43

33

33

14

44

34

23

44

21

23

34

32

33

34

44

34

23

34

43

33

418

15

21

23

12

32

32

23

43

44

31

23

12

32

11

12

22

12

22

23

23

23

22

33

32

22

31

12

62

13

41

24

34

43

24

21

21

12

12

43

42

33

32

44

43

32

22

31

11

22

34

23

44

12

87

11

11

21

33

32

22

32

23

12

32

24

34

33

33

32

44

33

33

34

33

23

34

31

31

31

28

82

42

43

41

23

32

32

21

11

11

11

33

44

12

12

21

32

12

22

32

21

22

33

12

33

10

79

14

13

32

11

22

24

33

43

43

24

33

43

43

12

22

44

14

44

11

31

33

22

12

31

12

61

03

42

43

42

23

23

44

44

43

32

43

34

43

42

32

21

i4

11

24

34

23

43

32

33

41

48

112

31

33

31

22

12

23

23

22

21

43

24

23

31

22

23

11

14

33

43

32

31

11

22

41

12

12

34

14

44

12

22

34

33

43

33

34

33

43

44

23

23

42

11

44

34

22

34

33

23

33

14

8

10

11

32

11

13

22

32

22

13

23

22

22

32

23

33

11

22

22

11

14

22

32

12

32

11

22

41

43

22

14

23

41

23

14

42

41

12

44

34

44

42

32

23

22

23

33

43

14

43

31

23

31

34

15

21

11

43

24

11

33

34

43

23

14

22

42

33

12

11

23

13

33

i1

21

33

22

12

22

11

01

63

21

24

43

44

32

24

44

43

42

21

23

34

43

32

21

41

14

41

32

23

21

12

33

13

01

73

24

23

13

13

23

41

31

31

23

13

23

23

21

13

13

32

22

22

23

24

43

22

34

32

21

19

18

33

32

42

32

43

31

13

24

13

32

42

43

44

22

43

24

23

22

42

43

44

32

33

43

23

14

310

11

92

23

23

12

12

22

41

31

31

12

12

23

13

31

12

12

31

11

22

14

23

33

21

24

31

22

03

34

34

23

23

33

42

32

42

33

24

33

34

42

24

23

42

22

33

23

34

44

32

34

32

31

48

21

22

32

21

21

22

24

12

12

11

21

31

21

31

11

21

23

11

11

21

22

33

22

11

32

12

88

22

12

13

41

41

23

31

13

21

23

12

21

24

22

22

21

31

23

11

11

12

41

21

11

22

42

97

23

31

32

31

11

22

24

12

13

11

31

22

22

31

11

31

23

11

12

21

22

31

31

11

12

12

89

24

31

42

32

41

42

24

13

13

11

41

41

41

32

12

23

24

11

31

41

23

34

42

31

43

22

12

02

54

31

44

14

22

34

22

42

23

32

23

33

32

22

33

23

42

43

12

21

24

43

22

14

24

21

32

26

43

14

42

43

34

43

24

31

34

23

44

34

33

21

12

44

34

41

32

23

44

33

22

42

43

14

92

74

34

24

22

14

33

41

32

21

23

24

34

34

41

24

22

32

22

23

23

34

44

21

34

32

21

38

28

43

24

42

43

34

43

34

32

33

33

44

34

33

34

33

44

34

32

32

23

44

33

22

43

43

16

02

91

21

11

13

22

33

21

32

12

32

22

32

22

22

33

22

32

32

12

11

23

32

21

13

13

21Q

11

48

30

43

14

41

43

34

42

24

22

34

13

34

34

33

24

43

44

34

31

22

23

44

32

21

42

43

LAMPIRAN 2

HASIL UJI RELIABILITAS

SKALA UJI COBA

80

00

33oo£30)

JSoV)

JSreJ*

(0wI.2"3or(0(0

z

<acmh)

<w

o

^1

4-1X

)w

oCO

•H

•455

Mcrj

<>

O>

IT)

coi

0>IT

)Q

r-

T)

--P

CM

toto:*

ZE-i

Hh!

HCQ<HHi

WOS

(1)en

0<T

,a

r-

03rH

•H*

M"3

*

mr-i

>to

ao

mo

a;

o

2«3>

MO4-1

u4->

CQ

W•HPa)

4->C

O

<330)

5wh)

•«oCO

toCO

«:<a<HHi

WK

T5CD

4-1U

gT

)rtj

CD

0)

Si

•P+

J

IXM

a)

rHrH

fid4-1

a>•H

«o-P

<d

rd

MOu 0)CD

4->-H

PoE-i

a)g

-aa)

ua>

a;

^4

fiP

4->(0

COM

CDU

-H^H

CO

l-l<

HC

D(0

-HQ

>

OT

fiT

tU

CD

CD

CD

•rHrH

c-P

P•P

mm

MC

Dto

uC

Dr-l

•r-lto

*144

(D4-»

•i-ln

ca4

JmHrd4-1O-Pe(D

o^

,^S

*N

Win

"flN

H'*

<N

'n(io

a|0

!o

o3

orA

rM

*^

m(n

m

coo

oo

oco

coo

oco

coo

oo

oo

oco

oo

oo

oo

oo

ajoo

oo

oo

coco

coco

coco

mS

ccoD

M^

rHcy

ir-^cT

ir-un

kO

cN

jro(^

cr,rH

nr-ir)o

c^

^O

T^

yo

^S

SM

5

oiro

LO

crii-H

'q'C

T)<

7>

mrH

co

or--'X

)'

fflm

oio

iao

oo

mo

mffim

oC

\J<

Mu

-)i>

r-in

co

^H

r>

-r-co

ro

ro

ocric

o„--,-*

,„,_

-.„„„

--••O

co

ioo

criC

fto

icric

T>

a'ic

ri<

ric

r>

co

cn

M"!r>

*<

5'^

1r)m

«'»

in^

»m

lniii^

5iim

<3

"!f^

"*

^M

.q'^

^^

oT

mo

cn

or^

r^

co

r^

r^

i^r^

r^

r^

r~

nr^

rn

r~

-o

mo

r~

-m

r-~

.r>

-ir

^rrir

vir

o

«O

Mro

ma|M

inn

oa^

co

mH

Nco

fl^^

oiv

i<jH

6r-fflN

Sln

2^2

[2^!

^^

m^

nn

^N

^"'^

™™

<ncn

««

"'mco

ncn

cnm

or*oo'

t-iC

Nt^

TL

Oco

r^

co

crio

OO

OO

OO

OO

Or-t

ooooooooooo

rv

iro

»*

Lo

yo

r-o

o^

OrH

fM

!rtn

uD

f>

oo

CT

io^

^^

^H

HH

NtslN

Nr>

IC

MN

CM

(N

Nn

ooooooooooooooooooooE-i

HH

Hh

hh

En

HH

f-iH

MMMMMMMMMM

222£2££££SR°R55p5pppSSSS£SS§g

Eh

Eh

HH

E-i

Eh

Eh

E-i

MM

HH

Eh

Eh

Eh

HE

hB

Eh

E-i

MM

MM

MH

I

00

tDO

f>co

r~rH

r-vo

u-)c

^in

LO

cN

"%

r'*0

'5}

ir~-L

OC

Ti

^O

HH

HH

a)H

0'-

iO

HN

mo

co

cr)

wcy

i<T

icT

ioic

Tic

riaic

rico

cy

icri0

icr»

cn

cr,

cocr>

coco

CO

CO

CO

CD

CO

CO

CD

OO

CO

CO

CO

OO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

^L

0-^

CN

CN

J00

CN

<X

)CD

C0

r~<

3'C

\lrHC

rirslC0

Ln

<g

'Oco

cT

,co

^cN

jr~-o

o-g

<co

tOrH

'.r.<crro

oco

r-ino

co

co

ai^

vH

O'-jD

cn

oo

oo

sr^

tH^

crv

jLn

rHo

oo

inr--

co

c\)c

Of0

^r'c

oco

co

co

mco

<3

'co

<a<

roro

m's

ru-)m

CM

CM

vO

r-(oo

cM

uo

iHcn

cT

i(jOr~

-oo

orH

r>«

3m

oo

-^

^^

^^

^^

^^

^^

^^

''-o

a-irH

cn

m-a'

in

riM

'an

Dm

oco

in

on

in

flicn

iin

ho

ico

h

ineo

inm

oco

mro

nom

oo

hh

npi

on

nm

mo

ioio

imcn

fjia

mco

aia

imaio

ioif

jioic

ocD

oo

on

hn

Ms0

r,0

(S

Oh

no

oo

oro

vo

ro

vo

ioo

ico

ico

vo

fo

o^

^o

nO

COCO

COuT

^^

l£>rH

C\Jin

VDCN

rHCJ^

r-.x>

«^

r-CO

COCO

COCN

CNCXI

CMCO

COCO

CMCO

(OCN

CNco'

co'co'

co''H

iH,H

rt,H,-l,H

.HcH

,-l,-l,-|,HrH

,H.H

.-HrH

rHrH

'H'H

rH

fH

rH

rH

,-H

,-t,H

,H

rH

.-H

,H

_l„l_

<_

l.-j_

,_

J

CM

co

'O'u

niiir

^co

cT

iOrH

Mco

co

co

co

co

fo

co

co

co

fo

^r'^

i'^

ij'

oo

oo

oOO

OO

OO

OQ

E-iE

hE

hE

-iHE

-iE-iE

hH

M oo

oooE

hE

h£h

E-i

•sjim

<i>

r-

co

en

o.

^'tf'

•»rj

^}iIT

)ooooooooooo

ooooooooooo

HH

Eh

Eh

Eh

Eh

MM

MM

MM

<!

<<

fll<

«;

Eh

Eh

aCD

-Hu•H4-1

4hCD

Ou>1

p-Hi-H•H£1cO•H>

HCD

oU")

ea)p4Ho

oCOtoa>toto

o4ho

CN

CO

COCO

00

33o"5wszre

&o(0.2re

j*

(0(0

£JQ

.2"3a:

D"55rez

<S3

Cm

h3<W<OCO

CO

CO

h3<Z<Eh

CO

<Hh3was

CD*

tf

4-t

X3

Om•H

ZM(0

>><

HC

DO

QOC

O

T3

•4-1

O

CO

CN

0)r-

oco

ct

CO

co

•H

.

HC

N

(0C

O

>T

fico

(0C

O

aj

ro

£C

O

CN

01

Ho4H

wto

PI

U(<

•HU

pto•H4-1113

CO

CM<wk3

<:

uCO

gT

3<

acd

CD

r~

in

•HtH

,d4->

PC

Tl

r~

orH

ft

MC

DC

Tl

cri

Oo

rHrH

CO

mm

CT

ir<

4HC

DP

•H

S^

!£)^

X^

0^

0"JO

'~'L

O,;J

*O

CO

'=,C

NC

O^

,Ho

oo

ocn

criO

oo

oo

oo

ocn

crJo

oo

oo

oo

oo

CO

CO

Xi-3

<z<rH

Hh3

C'O

oC

D•H

4-11

r-l

pu

gcO

coC

DC

Dp

rH

U+

Jo

(11Sh

MH

uO

Mu

0o

CDg

T3

CDO

CDCD

•HC

PP

(0a)

HCD

CJ

-HrH

CO

U4H

CD<

0-H

Q>

tog

Tl

uC

DC

Da)

•HrH

CP

p4-1

CO

CO

HC

DC

OO

0)rH

•H

CO

Fl4H

CD4->

-H

QCO

4-)C

OCO

CO

<rH(0

Hpo

r-14-1

wgC

Das

p

fflcao

i^

oj^

co

co

^m

^^

fflS

co

^cJ^

^S

SS

^^

•^co

^^

ro^

^r^

co

co

co

co

co

co

^co

^in

co

roco

co

^ro

co

co

m

H^

NCO

Hin

00M

tDN

toin

Nr-

inol

oto

VV

V'^

'm

on

hm

wH

OH

HH

HH

riO

OlH

HH

HH

HH

HO

OH

HH

^^

^

SsssS

ililsssslslSisg

gS

ssisliSS

22

§S

SS

Sg

gg

2g

§S

SS

SS

cn

ro

^c

in

en

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oH

Eh

Eh

Eh

Eh

MM

MM

MrtS

i<ei;

<;

rtj

cv

it~co

orH

CN

co

^rin

co

r--co

c^

OrH

cO

'=»

'cn

i£)r--c

oc^

^^

^^

^^

^w

cN

NO

oco

nco

rOM

co

roco

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

HE

h

rtJrHrJjrtS

rlJlSC

Rd^fllrtlflJfllrt;

oo

oo

oo

oo

oo

oo

Eh

Eh

Eh

HEh

HH

HM

MtH

M

oo

oo

oo

oO

C3

oo

oo

oH

Eh

EhEh

Eh

Eh

Eh

.....MMMMHrHM

3r-co

^cN

co

'xif

oco

r-^

iro

wo

oo

cjio

ocn

o<

T,c

^co

oic

ricric

oc^

aic

ocric

oco

^C

OrH

^C

MrH

CO

-g-C

Tim

cN

^O

rHco

inro

cjiio

co

^cT

im

ro-si'^

r'^r'p

oC

Nin

rOL

nu

-)

^fO

co

^cn

cO

rHC

Nm

oir-

r-rHco

Lo

cor-r-.

vp

uio

^r

CM

r-rHcy

.o

CD

^co

iDco

r-

or-cN

co

uim

^fo

r-rH

LO

CO

ot--

rHco

oro

^r

oO

rHrH

rHrH

CO

^r

co

•o

o

co

oro

ot-fo

00

ro

OC

OO

fOO

CD

rOO

OC

OC

OO

CO

OfO

OC

DcO

OO

CO

CD

CN

"sf

torH

rHC

OC

OC

OC

OrO

CD

op

cn

oo

cr,aio

oo

oen

aico

mcn

co

co

c^

cn

oig

OrH

oo

oo

oE

hE

h

c\ico

•*m

vor~-

'Jf

Vrf

^^

)"

~o

oo

oo

Oo

oE

hE

hE

hE

h

oo

o

Eh

Eh

co

mo

fi

mo

oo

oo

oE

hE

h£h

««

4<

S5

32

33

3

o«3>

togCD

4HO

tfl

4-1

CCD

o•rH

.

UO

•H0

14H4H

r^

CDcn

Oo

uII

CT

t

>l

4-1to

•H

CD

•Hto

•Hi-O

IIi}

O(0

m•H

4Hr!

rH0

O,

CD

rH

«Z

<

00

3GO(0

J*

toE30)

JQ0)

(0re

re

:*

10(0

|•M

M

JQre

©a:(0re

Z

<xCm

r3

wr3<oCO

CO

CO

r3<z<Eh

Hh3MmHr3WCtS

<d

m

4H

£1

O(0

-H

zPC

O>>

oC

D<

3<Q

CO

r-

-o•

4->0

1C

OrH

CD

rH

UC

O

firH

rOC

O

•H

.

Po

rrtai

>ro

C3

r^

rrtC

O

CI.)U

5

SC

N

•^CN

MO4-1CO

u•HPto

-HPCO

PCO

Wrfuco

<asCm

h34wr3oCO

CO

CO

k3<Z<Eh

H•3HmHr3W

(0Af

tM

rH<4H•H g

TJ

0CD

4J

PfiX

3O

CD

•H4->

1r-\

pO

gC

OC

OC

DC

Dp

rH

u4-1

oC

Dr4

MH

Mo

P.

<j

OO

a)g

XI

CD

UCD

CDrH

fiP

4-1H

UH

U-H

CO

p<4H

CDm

-n

q>

CD

tog

T3

uCD

CDC

D•H

rH

0P

4-)p

CO

mM

CD

CO

UC

D•H

•H

co

y,

MH

CDP

-H

Oro

coro

POPIgatp

^!2

Sr5

rS

!^

SO

J0

^O

T^

N^

ro

o^

M^

00

^O

rH

Min

cN

incN

in^

^^

^^

^^

^"^

^^

^^

^^

•^

^^

OrH

rH

CN

OrM

rH

mo

irN

iO

rH

CN

rO

O^

JS

^W

mm

^^

^W

WW

mW

m^

^W

wm

^^

^fy

i^cy

i(T

,cr,

(JlO

iricn

01t»

CO

OD

C0

CD

C0

>C

OC

OC

0C

»C

O<

X>

CO

CO

CC

C0

C0

C0

00

C0

C0

CO

ro

^f<

lrn

H^

Oln

o^

lo

^^

^^

CO

lI)(N

|r.N

OO

,NW

^lfl(J1

^D

ln^

r^

lP)^

lfl'^

'ln(C

lr-o

oH

lno

lO(t)

nH

nm

(Jlo

^O

rlH

llno

oco

SS

rS

,oS

^rS

w^

^^

^M

^^

0^

^M

OT

^^

]'~

~a:,u

Tfri«

:,^^

oo

crir

Hr-c\ir

Hco

ino

c^

co

rH

ro

^cN

^^

oco

inco

o^

^M

co

^^

^i^

ro

^to

^^

inin

co

co

Si

I

r^

S^

2!£

?2

^w

^^

M^

^^

"^

^^

<^

<^

f,T

<N

^cN

in

oo

r-^

criL

nco

co

in

S^

£^

^S

^ro

^^

ro

w^

ro

^^

^^

^M

^^

^ra^

^^

in

^co

co

cN

to

cri

mr^

^2

S^

^r^

^^

^^

^O

^W

^O

^O

M^

ro

^^

O^

^0

0rH

CJlrH

^r?

S2

)WH

mH

HH

^H

WW

'^H

mo

Mo

m^

Ol'<

31

H^

^in

'Nro

'rnh

-V'

co

rOio

co

roco

roco

co

co

roro

roro

co

co

roco

rocT

co

roco

co

co

roro

mM

r^

22

2^

^o

on

^0

^^

M^

m^

^^

oi^

i~

-r--co

r~

co

r--co

r-ro

co

ro

r~

or^

oo

oro

co

oo

roio

oco

co

co

ioco

ioco

too

toco

^ro

vo

ro\o

roS

^S

roS

55

Mm

corH^cN

^co^Lnr-inrO

rHO

icocr,0icricN

CN

r-corHc.4^brH

Sw

Pco2cf

tMH

HN

HM

Hd

lHH

HH

NH

HH

rtH

HtM

HH

HH

HH

rM

NH

NH

HN

ni

H^

!,^

^N

Nf')

NN

WN

NN

^^

^N

NN

N^

1I

t1

1•

i—

11

1I

1I

Il_

l.

.*

J\-.*

^l\N

VN

cn

ro

"31in

ioo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oE

hE

hE

hO

OE

hE

hE

hH

UM

<(<

r<

r-

co

cn

oo

oO

rHo

oo

oo

oo

oE

hE

hE

hE

hM

MM

n

rHC

NC

OT

IT)

'-Or~

co

cT

iOrH

Csjc

o^

rLO

*o

r-co

cjiO

rHC

No

T-r}

<rH

rHC

NC

NC

XJC

NC

NO

'JCN

Cv

JCN

CN

rOrO

CO

CO

rOooooooooooooooooo

ooooooooooooooooo

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

MrH

rH

rH

rH

rH

MM

rH

MM

rH

rH

rH

rH

M

OO

OO

OO

oo

oo

oo

EH

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

MM

HM

M^

5^

^^

^^

y^

44

4H

iM

MM

MlH

PIM

P<

MM

MM

rH

HrH

rH

MrH

00

«H

01

NC

OC

OlO

(J1

0u

NH

in

01

Hh

HH

in

Hin

OcN

CN

NN

Otv

JH

CN

cr,cn

cn

cn

cricricn

cn

wcn

aicn

cn

aicrirji

co

co

co

co

co

co

co

co

oo

co

co

co

co

co

co

co

•;-

j'<3

"C

Nm

Ln

r~

co

ro

tnco

ro

lx>

co

iOrH

c7

ir^

ro

rH

mro

in

^in

co

crico

ro

'^m

co

rH

•3

<ro

<a<

cD

r^

oco

co

co

o-iC

oco

"3

'i^!D

>rr

yO

T^

HW

HM

'^

nn

ro

r'i^

'q

'rn

CN

O-ir

^cN

r-C

Nco

co

cN

r~

-co

co

r-r-<

HrH

CT

sr-'g

'CO

rjlO

CN

Orjl^

r'C

NC

NC

Tlr

HC

OL

no

ro

r-co

co

<*

OrH

ot—

rn

oco

mcn

co

HH

hh

H(D

H(D

rlin

in

H(O

a3

'JH

ro

co

mcN

CN

r-C

Nco

^co

m-rrrH

co

cN

co

r-co

r-r~

-co

r-co

co

r~

-r-r~

r-r~

r~

r~

-r-

co

ro

ro

ro

co

ro

co

co

ro

ro

co

ro

co

co

co

ro

r-o

ro

oo

p-r-o

r-ro

ro

ro

oo

or-

co

oro

oo

co

co

oco

ro

ro

co

oo

ov

ocD

oro

oo

cD

co

ocD

ro

ro

co

oo

oco

rH

OL

OC

Nin

t^

to

io

ro

co

crio

co

CT

ir-m

CN

CN

lrH

CN

rH

rH

rH

rH

rH

CN

rH

CN

rH

rH

rH

rH

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

CN

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

mcorocororO'^'rr-c^^ji^

ooooooooooo

oooooooooo

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

MrH

MH

rHrH

'Xir~

co

cn

orH

ojro

M"m

co

r~

co

cjio

o

t^

^m

oo

oo

oo

oo

Eh

Eh

Eh

Eh

M''•J,:,!''r-^

r-ii—

ir-,r-ir-ir-ir-ir-ii—

irH

<<

r<r<

f<<

^r<

rt;r^fi(;i<

><

1<

f-t;Kt;

omtogCD

4-1

4Ho

aCD

o•H

»

uo

•HC

OM

H4H

CO

CDT

jl

0ai

UII

CO

>,

Pto

•HC

D-H

to-H

CO

II-U

oC

Ocrt

•H4H

,£H

0ft

CD

i-t

Oh

z<

00

3m©©core

3©COre

re

CO(0re

©rez

<33CMk3<Wr3uCO

CQ

Mco

PI

<Z<Eh

H•3HCO

<Mh3HCC

too

CD

"31^

-i

MH

jQ(3

(0•H

zP(0>>

oC

D0

!Q

cn

CN

TS

•P

CO

CO

rH

CD

r-j

t)in

cm

(0C

O

•H.

P*3"

rflC

O

>ro

co

<0

o

CD

o

SC

N

cn

cn

poMHto0•HPto

•iH4J(0

PCO

w

<33

CMr3w•3<(J

CO

CO

MCO

rHh3z<Eh

«<Mr3W

6n

n3C

DC

D43

4-)

P

ft

MC

DrH

<M

hC

D•r-t

PC3

T3

O<

D•H

4-11

rH

PO

g(0

CO

CD

CD

PrH

P4-1

n(1)

UM

HP

OP

uou

0)

F,

nC

DU

CD

CD

rHa

4-14

-)

(0(0

MC

DU

-HrH

top

MH

CD

ro•H

Q>

tog

T)

uC

DC

Da.

•HrH

r;P

pP

rfl(0

HC

DC

OU

a>r-i

•HC

O?

iM

HCD

P•H

«CO

PwrHrrtPOPs(DP

•a'r

H^

CN

OO

CO

mrH

CO

CO

CN

rH

rO

CN

OO

OtN

OrH

OO

CT

lO ro

oo

co

io

co

rjico

rH

OO

CN

(o

cn

in

Ln

r-co

r~

"*

'^O

lM

HN

rlC

ilO

ON

HC

tiO

MH

HH

NO

cH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

OrH

rH

cn

aic

ncn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

crtc

n<

ncn

cn

cn

aio

icn

cn

m

(T

)^

Hn

n^

l(^

Jctlm

HN

co

ctlH

Ol^

£)C

ll^

n5

rt'*

NO

^'*

co

^lO

cclH

N^

^H

^(N

rn

oD

rA

i^co

ro

i^co

rA

i^ir

icN

^ro

iOrH

ro

r^

^r^

rH

CN

Cn

^io

^o

oD

co

oo

ro

r^

co

or~

inin

c\iin

co

rH

co

ro

r^

rH

OD

rH

r^

oo

ro

ioco

cn

co

r-cn

'*rH

CN

^r'r

o^

r'=

t'oro

^ro

co

in

in

in

ro

LO

^^

in

,x>

^'r

]'^

ir)r^

^ro

^M

io

in

co

ro

io

in

ro

^^

^co

,5r

^C

NrH

CN

rH

r^

co

cn

orH

rn

ro

^^

in(^

^co

cn

cx

]^

co

r-rH

ai<

TC

Do

ro

rjir

Ho

cN

co

loo

r^

co

inin

r-o

cn

co

^co

rH

ro

^in

rH

co

r-c^

ro

rN

jro

t-c^

inco

csir

Aio

ocN

co

inrH

N^

MD

oio

io

iO

Hi^

sp

on

o^

nn

oo

o^

ro

Diiflu

)o

on

fl(M

in

co

ro

o^

'^io

co

cn

ro

orn

r~

^ro

[^

co

in

cn

rn

ro

^r-rH

r-a5

co

r-ro

co

>ci'i

nco

ro

in

oD

HO

W^

^tc

oco

m^

ro

^aiin

rn

oiin

oo

orH

ro

^rx

imco

ifl^

'oi'r

f'^

q,'^

rHC

NC

NrH

rHrH

rHC

NrH

rHrH

rHrH

rHrH

CN

rHC

NrH

CN

rHr^

JrH

rHrH

rHO

rHM

rHrN

rHC

vlC

'Jro

ro

co

ro

Mco

mro

ro

co

ro

co

mro

co

ro

rric

oco

ro

rr>

ro

co

co

co

cO

(o

ro

(O

ro

ro

co

ro

ro

co

ro

r^

co

^co

r~

r~

or^

i^

oo

oo

r~

or^

or-o

r-~

r~

r--o

co

oo

r--ro

oco

or--

ro

co

co

co

\o

co

co

co

oco

co

oo

oo

co

oco

oco

oco

vo

co

oco

oo

io

co

oco

oco

ro

ro

co

ro

io

ro

ijD

to

oco

to

oo

oo

co

oco

oco

oix

>to

i.o

oco

oo

co

ro

oro

oco

Hffln

ro

N5

NH

Oo

co

(!ir>

ir\ir>

(iiH

H^

oiH

in

HtO

vio

oH

^H

hv

rr)N

^io

toic

h'B

tOh

'Dto

ioie

wts

ioio

toie

^i«

h'a

,o^

hV

'ioV

'to'w

'ioV

'cn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

cn

aic

ric

ncn

cn

,cn

cric

ncn

cn

cn

r^a

icn

cn

cn

cn

cric

ncn

aic

ncn

cn

cn

,oi

rH

cN

mr--co

orH

co

«rin

OO

OO

OrH

rH

rH

rH

rH

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

oo

Eh

Eh

Eh

Eh

HE

hE

h

O

OO

OE

hE

hE

h

MM

M

r~

o5

0rH

CN

(0

-^

inco

r^

co

aiO

rH

CN

cO

'*L

Or--co

ocN

ro

«rj<

NN

M(\IC

\IN

(\IN

CN

tN

PlfO

00

fO

fflfO

(n

m^

'Sl>

*^

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

pppooooooooooooooooooo

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

oo

oo

£h

Eh

MM

MM

MM

^L

^^

^^

^^

^^

^^

MT

nM

MM

MM

P|P

lP

<H

MrH

rH

rH

rH

rH

HrH

rH

rH

Mr<

r<

r<

r4

l<^

^rt;<

r<

ri:^

<^

^r<

<<

rt;<

r<

^

AIT0045 96.8667 321 9816 .3331

AIT0046 96.9667 321 6195 .3258

AIT0047 96.7333 317 7885 .3383

AIT0048 96.8333 325 5920 .4004

AIT0049 96.6333 314 1023 .5753

AIT0050 96.5000 323 3621 .3400

Reliability Coefficients

N of Cases =30.0 N of Items = 40

Alpha = .9134

.9127

.9129

.9133

.9120

.9097

.9125

88

LAMPIRAN 3

DATA PENELITIAN

89

8

£Z

t'i1

'Z

Efr.Z

ZE

.Z

EZ

£lZ

ZE

tZ

t'fr£

tZ

ZZ

frS

'.*

ZlZ

ZH

tE

t'Z

frE

t.Z

EE

ZE

i.E

zt't'E

tf'Z

EZ

EZ

tfrZ

Et-E

ZztfZ

Et'Z

«HEZt'tt'ZEt'fr£Et>t>Zt>|rfrtrZEE*ZZZrt>t£tZZtZlZt.L

oiiz*

zztitz>

zzizti.tb

tzzi\'e*

etzztzzz>

zirzt>

t>

*M

*s*

ztz*

z*

z*

£zzzttztiz*

£zzizezziiv

ezv

zi

90i.zEEt'i*t*tr£ZEzzfr£tEtrirEt'izt-ZEztzizzzzfrEtr

i*

zez*

zzz*

**

z*

z*

tzt't*

zzzz*

ttzz*

*z*

>*

zt\.

**

ttzizzz*

*zitz*

i*

z*

zzz*

yt*

zzizzz\.iiiizz

Ht*

ZZ

ZV

**

ZlZ

*Z

¥Z

*Z

Z*

Z*

Z*

**

Z*

yirZ

**

Zt>

Z*

Z>

98Efr>frEfrtrtE*lt-tZtZttI.ZZttfrZttZtZtZEt.LEtZ

&it*

zzt*

et>

tzizzzi/zz\r*

z>

zte*

zzzt>

zei*

zzi

WH

f-E

ZE

fE

ZE

tt-lrE

ZZ

EZ

ttE

frZ

EE

EfrE

tZ

EtE

efrE

ZE

*6

H-J£

Z.E

£.-t'*

ZE

t>

EE

t>

lZ

ES

t>

t>

EZ

»'£

£E

EZ

t'E

frE

60

lE

£S

El2

t'tfE

tE

Et'frE

Et!E

£t'tfE

eetE

re:tE

Zr-

68

E5

EtZ

ZE

t*

Z.E

.Z

.t't>

frE

EtE

ltZ

ttZ

tttZ

Zt-Z

ZL

kE

E>

EfrZ

£t'Z

*E

EZ

fr£

£S

EE

t>

£t'£

ZZ

frt>

t>

ZE

EE

EE

i">*£J£»»ez»e.e>cik>e»Ee»seE»Ezczeieeii£i

Wl.*t'EZtfrZttr£t'ZZEZt'£Z|,Ei£ij:eZZZEtZSt'Ett>Z

<wsjzz.zzzi££zt.ztzzzti.tzztzzzz£zzzttz>z

ssEtzEtEZfrotcEfrtztrtzEEfrEitzEzzEEzzzzzzzz

H'lEEZEZfrEZtrlEE.EEfrZEEEEEfrZEfrEZEt'ZEZZElZZ

08ZrtlZtllZEEt£Z*ZtfrZElEZZj£il.»tej.,Jt,t,.l.

8»z>>z?iezf»frzez>»£i»iize*e£ei'Zi^e»5e»ei*

«NEZ*zEZEZzzzztz£zt>£zt.fr£E*'££EZfrzztzEEEt.t>

&i'*

**

**

z*

i*

z*

*zz*

ieez*

zzzzi>

**

zz*

zz*

zzzz

M*

*Z

Z*

*Z

Z*

lZ

ZZ

ll*

Zl*

Z1

r*

*Z

*i>

ZZ

ZZ

Zez*

Z*

*Z

OOlEt-EZEtfrZlttt-ZEZtZttEZtrfrEEEEZEtEEttfrltE

zoteee^EesttrfEesfz^jji.ei.Ei.t-etrett'Ei.t'ft.i.frez

*HZfrE>Z»EEI-£tfrt>EZt.*.ZSfrEtreZ£Zl*Et.Z£t>lt'EEZ

wiEi^Eizt-etrEieve^friivi^eesztzt-eeiiitize^i

O^tE

t.Z

S'tZ

tE

frfrZ

ZZ

ZtE

Et.frfrtrE

Zt-Z

ttE

Zt'Z

t'E

t.frE

^E

frlE

.E

EtZ

frE

tE

EE

t'tE

t't.I.E

ZE

tE

EZ

t-E

ZE

frtE

trt'Z

l'<

»E

ZZ

ZZ

.Z

Zt>

ZtZ

Zf't>

SZ

l.Z

tZ

ZlE

££

,E

*tr*

t>

ZZ

EZ

t'Z

^-l-tlf2

"t'tZ

-Z

EZ

t'ltE

ttE

EZ

ZZ

EZ

frZ

lJ;i2

jt,|,z

w--ziez*'ee!*eeet>»*Ek»t,v*Ei£iirifri,i*e2*iii.

Wl-EZZt'EEfrEElEZEZEft'EZZtEZZZt'EtZt'ZEEEEEE

•«Z'E''-EzzEZEEt.zz£trizztzzz£zifrzijEjtJjE5

H^Z

r-tS

frS

EE

lZ

EZ

EtE

trE

ZZ

ElE

lE

ZE

EZ

EE

Zt-E

tE

EfE

*'z,'l'E

t't'E

Zfrt'Z

£1

frE

EE

ZE

Z|rZ

£t'E

£E

ZZ

EZ

S6

tE

3tfE

ttlttt^ff.>

EE

1>

JtE

ZZ

EE

£Jj|,2

ie2

E6

«:E

EE

t>

EZ

EZ

l1

-E

EL

ZE

t>

EE

tZ

EE

l>

ZtE

tZ

£tE

ZE

EL

£W

t-E

EtfE

EE

ZE

tE

EE

ZE

fE

ZfE

EtE

EIrJZ

lfE

^Z

EeZ

EE

Z•S

eJI-'l'ei---tJ£

Jrt!t2

JtJtZ

JE

tlZ

Jt!iE

tw'-Et't>£Et>EfrZt>Et'J>£Zt>ZEEZt£trEtr*tZ*EE1.ZE*£Efr

98EE£EEEEEI-ZEtZEZlZLZZi.t.ZZZZZtElZEZl2Lji

*OI.ZEtZ>ElZEZ£E£fr|rZt>Et£EtEt'EZE£EtE£EEt'£E£

«^^-'''e^»'t'f-,*Eff^ffE*5.SEf£|,lr:ElfEffEEEE

frZEZZZt-Z

IE

9s'^-Zt,'*Eier:*E.EJ-e£2frEEJfr.EZlt.fEJtt>E5

««

..E

^tt£

tjesE

:E

EE

ittE

t:if2

eE

ts£

jzez2

iE

fa

s*

is*

>tziitizzizzzzz\.zzzzzzzzzztziizzi

iZlz:EEEfrZfrlt.E1'EZt>*£>'EEt'SEfrEt>£ZE.ZEfr*frEfrfr£

MJ^I^S-^l-ejej-etZEtZSEJtftJEEEJEJZ^JtZrE

m*'£e-*-tri>E!Eet>t.frzEEejEfrt>tr*Eje*>z,!'eE*et>

W'l-'2Slt2-lrZtZtttLZZZeetEZZZZfrZrzzztri

«HE.Ef»EEJt'ei'te£fEEfElEtrE£EtE^eEt-E!2E.Zl>

WZEEtEE^e22Ee-;i££ltE2Jt.ESJ»E5tZEtEE1.J

">l

^l

!"

*-

e-

EZ

Zt

ZZ

tt

£J

££

IZ

£I

ZE

frZ

Zt

E-JM—£—*—*—£—t—t—£—i—t—£—2—£—2—Z—£—E

££

zfr

ii

iz

»z

tz

ze

zt.

zt

et

•unj0*

8£9E

«9E

9E«

EEZE

IEOE

6Z8Z

ZZ92

SIK

EZK

tZOZ

6181

Li91

SIH

EtII

ftCH

69

iX

\X

Tjim

g

ivtv

>is

Nv

un

aN

ad

-iisvh

viv

a

9«Zf'Zr£tLSl.t>E:t*f££EfEllJZ£fZ5J

Ki>

**

**

**

v*

>z>

tz*

*ir\.tzz>

tz*

ztzzz*

zz*

zz

z

zl

09

zt>

6S

zz

8S

*t

ZS

zt

9S

ze

SS

t-*

W

frz

ES

EE

ZS

zI

IS

zE

OS

er

*z

st'

£z

Vf

tI

9*

*fr

St-

Zt

frfr

Et-

1z

Zf

zz

ttr

£1I

zt

Ot-

6E

>2

LZ

IE

9E

£z

SE

frt>

K

£I

EE

£z

ZE

tS

£>

t>Z

6Z

£z

9Z

ZE

LZ

£E

9Z

ZI

SZ

tZ

>Z

£Z

EZ

fr£

ZZ

£Z

tz

OZ

££

61

ZI

et

£Z

it

ZI

91

EZ

St

£t>

H

IZ

El

ZZ

Zt

EZ

It

Z1

Ot

t>£

6

£l

9

ZI

i

*E

9

EE

s

ZI

ZZ

E

£

I

Z1

JjBlqns

o

£2

frZ

t2

£2

2E

2t

20

9T

f1

frI

2I

2t

fr2

tI

I2

t2

2S

S

t2

£2

tt

2E

t2

tt

2E

2I

29

S

t*

2e

2t

tfr

t2

t2

2fr

t2

fr«

e2

22

2E

tE

2E

frt

£1

Z9

S

£2

£2

2t

£t

frI

t2

2t

2t

tS

S

22

22

tL

22

tE

2Z

tI

2t

2frS

£tp

£E

2E

frZ

fr2

Zz

2fr

2I

2E

S

££

22

22

EE

frE

2t

E2

22

S

>2

E2

££

22

£2

s2

Efr

22

tts

£2

ZE

2E

Z2

££

frE

2E

2O

S

Itr

I2

2I

22

zI

Zt

Et

2I

t8

fr

22

Efr

EE

z2

t2

£fr

E8

fr2

£2

e2

£E

Iz

ZI

fr2

12

Zfr

Et

£2

Et

£I

te

tE

frE

£fr

£9fr

22

2t

Ifr

IZ

I2

fE

EI

2t

2Sfr

£2

ZI

fr2

2fr

II

t-fr

tt

Ifr

£frfr

22

eI

2t

2E

tt

22

E2

IZ

eE

fr

fr£

frt

Et

££

2Z

t2

Efr

tZ

fr2

IZ

I2

E2

£2

Z2

£t

tfr2

It

2E

22

IZ

tZ

tfr

12

Ofr

t2

22

Zt

ZE

22

21Z

tt

2E

2B

E

I.£

t2

2t

Z2

£fr

22

£t

2fr

2SE

22

£I

Et

2fr

22

22

££

eZ

E

tfr

Z2

EE

I2

£fr

2I

E2

£2

£9

£

2t

Efr

It

2E

£2

£E

£fr

£SE

EI

frE

2fr

22

£I

Efr

frfr

fr£2

2z

£t

tE

It

It

IZ

frt

2E

£

tt

z2

£I

frt

2t

frfr

t2

22

frfr

22

2t

22

EE

I2

££

2I

2t

2fr

2fr

frfr

Efr

fr£

fr0

£2

2E

22

Et

Ie

22

tt

2t

6Z

£Z

fr£

2E

£fr

£fr

2t

£2

££

£8

2

2fr

tI

2E

t2

£2

Il»

frZ

2

tt

E2

I2

£2

2fr

£2

E2

fr£

t8

2

fre

2fr

2fr

E2

Zfr

fr£

frS

2

£t

t2

tt

IE

t2

t2

tE

2t

tfrZ

tZ

t2

tt

tZ

t2

22

tE

21

2E

2I

2E

2I

Et

£E

2I

fr£

2t

22

t1

t2

tI

t2

t2

2t

t2

22

212

2fr

2fr

E2

ZE

£E

2fr

£fr

£0

2

II

I2

It

tE

tI

22

2Z

2S

fr£

£E

t2

E2

fr£

fr2

fr2

frE

at

2E

2t

tZ

ZE

IE

22

£it

22

t2

Efr

fr2

2fr

frE

tt

£I

91

tfr

frE

2t

22

It

72

St

1.£

2Z

22

£2

tz

tfr

It

2t

2ft

I.z

22

2E

t2

E2

tI

zt

Et

2fr

tt

2I

Et

2t

2t

Et

z2

Zt

Efr

I2

£z

22

E2

E*

z2

tt2

fr2

£2

frfr

2fr

tZ

fr2

fr2

Ql

2fr

Ie

fr£

£fr

fr2

EI

E2

62

t2

It

t2

£2

Ifr

t2

tS

22

£2

t2

2e

2t

£2

tt

I2

I2

frt

I2

fr1-

Ee

Ifr

S2

26

££

J»I

Efr

£fr

es

«t

frE

fr*

tS

£t

2fr

£t

2t

2Z

It

zt

2fr

E2

frE

2fr

E2

££

zfr

Efr

££

»•£

?S

tE

frfr

frE

2E

£fr

t2

[t

1z

i1-

2.I

Ifr

t.,

1fi

If!

(.I

IX9

1S

tfrl

Et

21

It

01

88

/9

Sfr

£2

tsialem

g

96

l3

£I

£Z

fpt

££

tpZ

2fr

zt

E2

EI

(pz

fr

Zl

Zt

Zt

ZZ

tr

tz

tPt

E2

frt

Zt

Zt

2

03

IZ

zfr

ZI

|pt

Zfr

L2

E2

t2

EE

Zt

2

fr8Z

S»p

Zz

zI

2tp

Zt

tZ

Zfr

t1

IZ

z2

Z6

Ztp

SZ

zt

e(p

£z

te

Z2

Et

£t

Et

Z

08

zI

Zt

zz

tE

Zt

zfr

tE

22

£t

Z1.

Z2

£

69

zz

tt

zz

£I

tt

£z

tI

22

frZ

z2

It

I

SO

Ifr

zI

Zfr

zfr

ztp

£fr

2I

£z

2I

10

1z

zz

z(p

frZ

zc

££

2tP

2E

co

tIP

Z•

£z

tZ

£fr

£I

£2

fr2

2Z

et

trE

tE

Ott

Z2

££

ttP

££

fr£

fr£

Ip£

£t

fr2

£«p

Et

t>

Uz

zZ

Zt

zt

ZI

Zz

ttp

2t

tE

tZ

IZ

ee

frc

1t

tz

Zt

t1

zZ

Ct

Ip2

1t

tr2

£2

f8

6IP

zIP

tt>

frfr

tI

z(p

tE

22

i1

1Z

2t

L6

zz

Zt

zt

tp£

•>E

tE

Zt

Ip2

2

91

I2

1z

Zt

tZ

I2

£2

22

tt

zI

22

E6

6z

frz

frz

zz

Iz

2»p

£2

eE

2E

2fr

£fp

SS

£t

It

Ifr

Zfr

£e

tpZ

Z2

2t

2t

E2

£

80

1fr

tz

zz

frZ

frz

ZE

£fr

trIp

98

z2

Zt

E1

z|p

fiz

22

£t

£t

E2

t>

08

zz

Efr

tz

tt

2t

2t

22

IpI

2t

fr

ISE

efr

£E

frz

£t

tPtr

2(p

Z2

t2

26

trt

2I

*6

Efr

£t

tZ

££

II

£2

£t

fr£

2fr

fr2

Zto

tZ

frz

££

tPfr

£fr

Z(p

£e

Z2

22

EI

IZ

96

efr

tP£

£z

t2

£Z

£2

2z

2t

2tP

E2

tZ

Ol

fpfr

IZ

Zz

fre

z2

2If

tZ

tPt

Cfr

E2

E6

01

frtr

z1

(pE

zE

£fr

£2

2E

£fr

2E

£

98

frtp

zt

£Z

zt

£z

Z2

tptp

Z2

E2

££

Zt

£W

fpfr

£Z

ZE

£z

tp£

£2

tz

tt

££

fr2

EI

ZZ

8I

tp£

Z|p

Zz

IZ

2z

22

e2

tt

£fr

EZ

t2

frZt

tFtp

tZ

£E

t>fr

£fr

£fr

frIp

fr2

tp6

Xz

tt

tZ

zt

tZ

£2

£2

£Z

22

2Z

»H

Zz

Zz

frt

zfr

efr

E(p

•>£

E2

fr£

E6

6z

££

tE

Ztp

£z

e*

22

£t>

2fr

2I

EZ

t|p

»6

Efr

Zz

£«p

zt

£Z

£2

It

z2

£Z

£S

it

ZtP

£z

ZE

tP£

£fr

£fr

£2

££

e

Uz

zt

Iz

£fr

£t

£l

tP2

E2

Zt

2E

tE

L9

zt

Zt

tI

tp2

tz

It

IE

Zt

£t

ZZ

2

Uz

frt

1t

tt

2t

tI

£Z

t2

tt

2z

22

t>2

19

zt

zt

zt

IZ

tz

tt

tE

22

Zt

t2

Zt

Ztzt

£z

frE

EZ

tp<

pz

£Z

tP(p

2fr

2E

tr(p

fr(p

*9

zt

zt

tI

EZ

tZ

tt

IE

Zt

2t

tE

tt

£S

it

£Z

ee

zz

frE

2tP

fr£

fr2

2fr

tpfr

|p9

8z

zz

Z*p

Sz

£z

22

EE

tt

2Z

zE

V6

£E

1z

tt

€2

tfr

It

frt

Z2

trtr

EE

28

8z

z2

zt

ZI

£e

tfp

2|p

t2

tE

££

£2

c2

e1

zfp

£E

£z

22

£fr

2E

2tr

tr£

22

OZ

•z

Zz

It

Zt

z2

t2

E2

It

2Z

8z

2i

tz

tfp

Zt

£I

I2

frt

2Z

tE

trE

fr£

*6

cz

1i

tt

zE

££

zt

£2

fr2

£t

E2

Et

fp

90

1fr

£z

tfp

2♦

ZI

2t

£fr

2e

22

tfr

ZU

zfr

Ez

fp£

I2

e2

(pZ

frt

£tp

Efr

fpZ

2e

££

£z

tt

2Z

gt

2E

tt

2i

2t

EIp

£t

66

£t

£fr

£E

EE

££

frfr

££

ZZ

tp

68

Zfr

tZ

Zt

Zt

z1.

et

££

t2

t2

60

1E

se

£E

2Z

2t

t>

efr

2It

eI

»1

ft

£t

£t

It

ze

tI

tz

EZ

I2

It

I2

Zfr

HZ

fr1p

££

Ez

£fr

(pZ

c2

££

c2

£2

Ie

8tt

frz

*tp

tE

frfr

te

£2

£tP

E*

Zfr

E

IJ

L„-i,.

..£,,_

£._

,„1

i..1

LI

z2,

II,

!,I

If_.Z

tR

t>p

?f

urn

sO

fr6

£8

SL

Z9

£SE

fp££

£ze

ie0

£6

Z9

2it

9Z

52

fr2E

2Z

2tz

OZ

81

91

iivw

HS

NV

iinaN

ad

iisv

hW

iV

LAMPIRAN 4

HASIL UJI RELIABILITAS

SKALA PENELITIAN

92

as

wOx

Wi-3

«iOWI

CQ

HCO

JM•3<:

<>*Eh

H•3Hm<Hr3W

01O

CD

-»•rHro•HV

J

>>lO

cdr>

acm

-a

•4-1

CO

CO

rH

<d

ro

oro

cC

O

mC

O

•H•

H0

1

mC

O

>C

xi

cC

ro

CD

CO

soL

O

o

o»o•H•Ptn

•H•Pro4

0C

O

s

ST

t

It)C

D11

-C4-J

4-'

rHM

CD

rH

<H

H(U

•Hu

wr-

r3CD

0•H

<JJ

1rH

40

UH

roIT

)

uC

DC

D4

0rH

r-l4

0O

CD

COi

rJ

0u

ME

hMM0U

CO

HtoC

Dg

TS

CD

U4)

CD

5mrH

a4-1

40

tdrfl

tH(U

au

•HrH

co

M<

HCD

<rO

>•H

Q

z<Xto

S3T

1iX

0C

D<

U<D

•HrH

a+

JJO

H4

0ro

rflH

CD

id0

(I)rH

r3•H

wa

<H

CD4

0•H

Q

Htt5

JO

mC

O

-<rHto

H4

00

r34

0I

uEC

D

«4

0

01ffi

CMrH

COC

OO

rHO

lr-l

rHr-

CO

COCN

VT)O

C-J(?>

CN

CN

*J«t>

COO

1091

HN

OCM

O"3"

C-JCO

On

nrf^

ro

n,»

'fn

'*v

in

nrO

'!frr)v

riN

«^

Nn

*v

Hn

Hv

wrj*

ro

vn

rn

iIiU

)^

lJ3

lO

VO

lC

CC

lB

lfltO

lB

»tO

lO

'i5

WlO

lO

tC

lO

iJ3

lJ3

trt£

lO

lfilfl»

^lD

lJ3

vC

rx

iraro

tx

icD

rx

icx

ico

cx

ico

cD

co

co

co

co

oD

Co

cx

icD

co

crico

ro

ajco

ra

rin

in

HT

MO

in

otflajrjsajO

Hiiiu

im

rjiro

co

aicJh

oiflo

criO

Oih

ha-iH

hin

rtn

HN

^o

oH

nro

n^

^^

orJlo

^lO

^N

lt.^

co

^^

t,o

|vl^

Jr^

oco

tl|l

i)r"O

oleo

NW

HH

C-l'f

HH

rtH

Hn

in

r-IH

rlH

lO

hO

OO

lv

lO

HrO

NttlO

HO

NI'H

in

iO

ro

ro

ro

ro

ro

ro

co

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

co

ro

to

to

ro

co

ro

ro

co

ro

ro

^.-o

^ro

ro

^co

ro

ro

ro

ro

'*^

Hr1

m^

ro

r^

or^

^lD

^co

^n

a)H

n^

rso

^^

r^

lC

JffllC

U)H

crl(^

lU

)ccl(l^

'Jl

lflo

r"a)fflr^

ro

cD

rJ3

lr)lJlH

Ol!)o

t^

lM

nu

^o

Hli)c^

o^

(JlO

ln

^N

H^

Oln

HlB

hio

ro

cjio

ijiH

^ffirjo

iifjN

hH

OtO

Nflo

Ho

sM

OiH

^io

cN

niiirjio

^in

icN

'*ffl<

fto

^lO

HrD

CJC

In

nln

^o

urJl^

l>

Jln

r^

r1

^l>

Ol(»

r)lro

^o

ln

'3lw

vrilrp

l^

oaaio

sco

co

co

r-o

ico

mm

co

ro

co

ro

ro

CR

itiiD

pjiciitciio

r^

t^

nc^

ncn

uiin

in

in

in

in

iriin

in

uitn

in

in

in

in

in

iriio

jiin

in

in

in

in

in

in

io

in

in

in

iriifiu

iiriin

^C-J

C-JCM

CMCM

C-JC-J

CM

C-JCM

0-1CM

C-JCM

CMCM

CM

CM

CN

CN

CM

CJ

C-4CJ

CM

0-4CJ

C-JCN

CM

CI

CN

CM

CM

CM

CJ

oto

oo

t^

ro

r^

or>

r~

ro

ro

ot~

r>

r^

oto

co

t^

r^

t^

oro

t^

ro

r^

oo

r~

r-ro

ro

r-r--r~

oto

oo

tx

>co

cD

oiX

)i^

ro

ro

ocD

co

i^

oco

ro

co

cD

co

oro

^ro

co

oo

io

ijD

ro

ro

co

co

co

in

min

oH

nH

iO

Hii3

!i3

no

irjtD

iiio

a)tiiitittiitiir)rO

Hco

iJ)o

it)co

to

HH

ri

co

n<

j3

r-i*

in

in

nin

in

in

nh

nM

mi-n

"!'N

)N

iB

in

'j'O

tsiriv

p*

mrio

in

nrn

ri

CM

CN

CM

CMCM

CM

C-4CM

CJ

CJCM

CM

CM

CM

C-JCICM

CJ

CM

CJ

CJ

C4

C4

CM

CM

CJ

CJCJ

CJ

CN

CM

CM

C4

CM

C4

CI

oooooooooooooooooooooooooooooooooooo

MM

rH

MrH

MrH

MrH

MM

rH

rH

MM

rH

rH

MM

r-lrH

rH

MM

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

rH

tH

CM

CO

Tif)

CO

OO

oo

oo

EH

Eh

HM

r£,<

OO

OO

O

OO

O

Eh

Eh

Eh

MH

M

«Jjft,

ft.

Ol

OrH

OH

rH

00

00

00

00

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

t~CO

OO

OO

cm

ro

-*

in

to

t>

co

01

om

cj

ro

fm

co

r>

co

a-,o

rn

c->ro

«*

lo

to

rH

rH

rH

vH

<H

rH

rH

rH

CM

C-4CJ

C-4CM

CM

C-i

CJ

C-JCJ

CO

CO

C)

CO

CO

CO

CO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

0000000000000000000000000

Eh

Eh

Eh

£h

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

Eh

£h

mmuhhmhhhhhhhhhhmhhmhhmmm

<<

<<

fA

<<

<<

^<

<<

<f^

ft,r

^f^

^^

^^

fili^

fiif

^fiif

4<

fi,f

t,

AIT0037 102 5333 256.9989 .3700AIT0038 102 3167 258.5929 .3094AIT0039 102 2500 251.1398 .4992AIT0040 102 3833 251.3929 .5581

Reliability Coefficients

N of Cases =60.0 N of Items = 40

Alpha = .8 664

94

.8630

.8642

.8601

.8592

•V)

OS

Ka.

hi

too

<CD

•*rH

!HX

)0

ro•H

wS3

HrO

•3>

««>

"tr

oC

DC

OQ

O-i

co

-5J"

n•

iJO

IT)

CO

rH

CO

Hco

CD

r>0

co

JMC

ro

ror~\

•J•H

wo

<rfl

tji>

CJ

z<C

ro

toro

CD

CO

JH£

co

HC

MO

l

H•3HM0

m<to

i-qu

<H

•HU

40

CO

r3to

•H

WJO(0

«4

0rn

<Xto<IdMuCOI

co

HCO

J"r3

55<!mEh

H•3HCQ

<W

6"O

COCD

,dJ3

+0

joa

ma)

rHrH

P<140

CJJ•H

Q

-oo

<D

•Hjo

1rH

40

Ufcs

rord

CD

CD

40

rHM

4J

otl)

MH

HH

OM

o0O

CD

fiT

l

CD

0C

D1)

MC

JO4

0m

mM

d)u

•HrH

t/jH

1H

tl)rn

•H

O>

§S

g;^

8S

gg

So

SS

^0

fS4

<v"^

fill

U)

Vo

c

oHdp»66oo65!^£§S;SS§gS8Sg§S

MM

in

rH

ro

r~

^M

OM

mro

^r-I^

^!I»

-~

^m

i^

^ro

cN

i^

^o

co

r--.^

-rt

^ffltO

^O

lrlH

ffi(

^4

^^

n0

3H

^J"°"^

'^0

'l'^H

lI1

CJi3

1rJ.H

^

««

o^^»

«»

1o

K?

?S

5S

SS

gS

SS

S*

S!:S

SS

SS

?^

^^

S^

^^

°^

'^'°

"^

aj^co'«

o>"co'co'r^•>'o

CMCMCMCMCJC4C4CJCMC4clCj'£3

33

3cl3

£3

33

3S

33

33

33

CM

r~

rH

ro

to

*rp

rH

•rJ1m

in

0m

Ol

to

r-

ro

CM

rH^

CJ

t-

ai

co

rH

CO

01

r-

cn

rH

OC

MC

JC

MC

Jro

ro

CM

CM

CM

C-J

C^

iC

4

tofi

Tl

o<

DH

IC

I)•H

rHc

40

40

40

roro

H*

to0

CD

H•H

CO

sn<

4H1)

JO

-rt

nro

40

CO

rHm40040ECD

40

H

OO

OO

OO

OO

oS

So

oo

oo

oo

nn

ncr!M

NN

Nfl"

nn

n^

AIT0038 90 0333 230.3040 .3155AIT0039 89 8000 227.4847 .3533AIT0Q40 89 7667 230.1141 .3132

Reliability Coefficients

N of Cases = 60.0 H „f T.• N of Items = 40

Alpha = .8 632

96

.8607

.8600

.8608

LAMPIRAN 5

ANALISIS STATISTIK

97

DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK

Kecemasan Mengliadapi Menopause

Jumlah Butir

Skor terendah butir

Skorbutir tertinggiSkorminimal hipotetikSkormaksimal hipotetikMean hipotetikStandar deviasi (SD)hipotetik

40 j Jumlah Butir Yang Sahih

4

40

160

100

20

Skorjawaban butir paling rendahSkorjawaban butir paling tinggiJumlah butir x skor terendah butirJumlah butir x skor tertinggi butir(Skor maksimal + skor minimal)/!(1/6 x (skor maksimal - skorminimal))

Perhitungan

Skor tinggiSkor sedangSkor rendah

107,9

76,9-109,976,9

>mean + l.SD

Mean-1 SD < x < mean+ 1 SD<mean-l.SD

Kategori Skor Variabel

KategoriTinggiSedangRendali

Skor

>107.9

76.9<x<107.9

<76.9

98

DESKRIPSI K4TEGORI DATA HIPOTETIK

Infonnasi Tentang Menopause

Jumlah butir

Skor terendah butir

Skor butir tertinggiSkor minimal hipotetikSkor maksimal hipotetikMean hipotetikStandar deviasi (SD)hipotetik

40

1

4

40

160

100

20

Jumlah Butir Yang Sahih

Skorjawabanbutir palingrendahSkorjawaban butirpalingtinggiJumlah butir x skor terendah butir

Jumlah butirx skor tertinggi butir(Skor maksimal + skor minimal)/!(1/6 x (skor maksimal - skorminimal))

Perhitungan

99

Skor tinggi 121,43 > mean + l.SD }Skor sedang 88,57-121,43 mean-l.SD<x<mean+l.SD \Skor rendah 88,57 < mean- l.SD ]

Kategori

TinggiSedangRendali

Kategori Skor Variabel

Skor

>121,43

88,57<x<121.43

< 88,57

Hasil Uji Normalitas Skor Total Skala I & II

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum MaximumINFORMAS

KECEMASA

60

60

105.0333

92.3833

16.4275

15.4964

65.00

61.00

136.00

124.00

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

INFORMAS KECEMASAN

Normal Parametersafa Mean60

105.0333

60

92.3833

Std. Deviation

Most Extreme AbsoluteDifferences Positive

16.4275

.062

.060

15.4964

.071

.071

NegativeKolmogorov-Smimov Z

-.062

.481

-.058

5521Asymp. Sig. (2-taifed) •975 | .921 I

a- Test distribution is Normal.

D Calculated from data.

100

101

Hasil Uji Linieritas Skor Total

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

KECEMASA * INFORMAS 60

Percent

100.0%

Percent

.0% 60

Percent

100.0%

ANOVA Table

Sum of Mean

Squares df Square F Sig.KECEMASA*

INFORMASBetween (Combined)Groups Linearity

Deviation

8735.850

2073.482

36

1

242.663

2073.482

1.027

8.779

.483

.007

from Linearity 6662.368 35 190.353 .806 .724

Within Groups5432.333 23 236.188

Total 14168.183 59

Measures of Association

R R Squared Eta Eta SquaredKECEMASA * INFORMAS -.383 .146 .785 .617

102

Korelasi antara Informasi Menopause dengan KecemasanMenghadapi Menopause

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation NINFORMAS

KECEMAS

105.03

92.38

16.43

15.50

60

60

Correlations

INFORMAS Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)N

INFORMAS KECEMAS

KECEMAS Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)N

1.000

60

-.383*

.003

60

-.383'

.003

60

1.000

60

Correlation is significant atthe 0.01 level (2-tailed).

Analisis Regresi

Dependent variable.. KECEMAS

Listwise Deletion of Missing Data

Multiple R .38255R Square .14635Adjusted R Square .13163Standard Error 14.44055

Analysis of Variance:

DF Sum of Squares

Method.. LINEAR

Mean Square

Regression 1 2073.482 2073.4815Residuals 58 12094.702 208.5293

9.94336 Signif F = .0026

Variables in the Equation

Variable

T

INFORMAS

.0026

(Constant).0000

KECEMAS

B SE B

-.360871 .114442

130.286835 12.163941

Beta

-.382554 -3.153

10.711

103

Sig

104

Grafik Histogram Skor Total Skala I

Grafik Histogram Skor Total Skala II

LAMPIRAN 6

SURAT IJIN PENELITIAN

105

JNIVERSITAS iSLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI

K-MHttsTftipadu, JotonlUitwawgKiB. H,5 TWp. (0*74) 896146, FW. 196147 Ybgytfautt 55584TTrrmiiii i tl

Hal Pwmohonwi 5in P»n»Iiti«o «muk Skrip»i

•fin VM»

Bapak/lbudi

Asstalamu 'alalkum wr.wb.

Dengaft ini kwni raeraohon bnnt>i«n B«gM&fflbH<i/8<jr unttik lawnb-wlpads mahasiswa kami:

Noma : .^VIA^A

Agar a<3pat roelskuksc ^j^4itieui/.c<ur-y9y/try--out mgket/studi knuns "^ diJwt&mi BapaJc'IbVSdr.ICegi-s&ui tol dTi&nibm oWk mm^ai^m y«ag berteagkiitsii dai&m natfbpenytwuasia Sfeipsi a^ba^il ayw-sr kelalutan atudv di Fskuiiftt fount.Adepunjudwi ,-4aip*rays adaiah :

Dengan Down P-m6imbJr= • V,tf- Wj -5°\}$. W^°W4.Tj

Demikian permohoi*ah teai, r a p*rhatiau dan bantuan Bapfik/fltm'Jildrkami ucapkan banyak teriasa kas h

Wzssal^mu 'alaikum wr, wb.

Mengetahui,Dosen Pembimbing

Qva.-fSy 5pfjpt^tMoutttf ,»t

LAMPIRAN 7

SURAT BUKTI PENELITIAN

106

BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANGBADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAHJl. Dr. Sutomo 42 Telp. (0285) 391033 Faks.(0285) 391206 Batana

KodePos 51215

SURAT KETERANGANNomor *j2o/&a2// (J//Zoc^Tanggal : j^, ?tiAjl -,c.^

Vang bertanda tangan di bavvah ini :

Nama ;dr. Ratna Ismoyowati, MARS

Nip : 140 100 834

Jabatan ;Direktur Badan RSUD Kab.Batang

Menerangkan bahwa:

Nama ; ARIVIANA

No. MHS : 96231156

Judul Skripsi :Peran Infonnasi Menopause Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause

Telah melakukan penelitian di Badan Rumah Sakit Umum Daerah KabupatenBatang pada bulan Juni 2004.

Demik,an surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesua, keperluannya.

/a;/ .•.•'••'• DirekturVBadan RSUD

\dr. Ratna Ismovowari MARS f

Nip: 140 100834 //

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGIKampu^ lerpadu, Jalan Kaliurang Km. 14,5 Telp. (0274) 896146. Fax.

896147 Yogyakarta 55584

PERNYATAAN MENJAGA ETIKA AKADEMIK

Bismillahirrahmanirrahiim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : .. .AMVI AHA

NoMahasiswa :.%. £?.!... 1%

.taVaSLSparprhaSISWa **>*"'»»<** ***•«- W» indones.a yang sedang ™nye,esa,kan

pn^riTaStL:assr:r^ssr'rersrut ,idak akan "-**- *«*dengan et,ka akademik yang dijunjung lingg, lembagXpafsaya belajaf pelan"aran la<" >™9 "ertentangan

*a„a saya d,nyatakan „urdan m»UK^ffi^S^^^ ST"SE^SEi"*" !0nda 'an9ani ^ salah «« *« P-iisan skripsi di Fakuitas Psikoicgi

Alhamdulillahirabbil 'alamin

Jogjakarta, .8. ^tfft^tfl; J-CC\Yang menyatakan

IP/;;^w.(aWaMengetahui

Kepala Departemen

VK.:.W,McM*h,.M

Dekan

Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

DR. Sukarti