Post on 21-Jan-2023
HASIL WAWANCARA BERSAMA UD. TRI INDAH JAYA
UD. Tri Indah Jaya merupakan usaha yang bergelut
di bidang penjualan furnitur kayu khususnya kayu jati
dan sekaligus memiliki jasa pemotongan kayu. Usaha ini
beralamat di Jalan Raya Lidah Kulon no. 27,
Lakarsantri, Surabaya. Usaha yang telah memiliki Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ini, dimiliki dan
dijalankan oleh keluarga Bu Intan yang sekarang
menjabat sebagai manajer administrasi. Usaha ini masih
dikelola dalam lingkup keluarga, baik dari manajer
bagian pemasaran, manajer bagian teknik, sampai pada
bagian administrasi, semua dikerjakan oleh anggota
keluarga dan belum mencari tenaga manajer dari luar.
Usaha yang berdiri pada tahun 1970 ini dijalankan
secara turun-temurun oleh keluarga Bu Intan. Awalnya
ayah dari Bu Intan ini yang menjalankan usaha tersebut.
Lalu usaha ini diturunkan kepada kedua kakak dari Bu
Intan yang merupakan lulusan Universitas Pembangunan
Nasional (UPN) Jurusan Ekonomi dan Jurusan Teknik. Pada
saat itu, Bu Intan masih menjalani studi di UPN Jurusan
Teknologi Pangan. Setelah lulus dari studinya di UPN,
sembari mencari pekerjaan Bu Intan menjadi manajer
administrasi di usaha milik keluarganya tersebut.
Sebenarnya menurut Bu Intan, beliau juga ingin bekerja
di bidang yang dipelajari selama studi di UPN, namun
1
usaha tersebut masih sangat butuh manajer administrasi.
Sehingga sampai sekarang Bu Intan menjalankan usaha
yang diturunkan dari keluarganya tersebut termasuk
menjadi manajer administrasi di UD. Tri Indah Jaya.
Usaha ini memiliki 2 divisi, yaitu toko furnitur
kayu dan jasa pemotongan kayu. Usaha ini sebenarnya
berawal dari jasa pemotongan kayu lalu merambah ke
penjualan furnitur kayu. Toko furnitur kayu tersebut
dikelola oleh ibu dari Bu Intan, sedangkan untuk usaha
jasa pemotongan kayu sepenuhnya dikelola oleh anak-
anaknya terutama Bu Intan. Produk yang dihasilkan dari
divisi toko furnitur kayu meliputi, meja, kursi tamu,
dan berbagai macam lemari pakaian yang terbuat dari
kayu jati. Sedangkan untuk divisi jasa pemotongan kayu
sepenuhnya dijalankan oleh Bu Intan. Sistem untuk
penggunaan jasa pemotongan kayu adalah ada pelanggan
yang meminta jasa untuk memotongkan kayu yang berukuran
besar.
Modal awal usaha ini sekitar 10 juta rupiah. Modal
itu sebagai modal dari divisi jasa pemotongan kayu yang
digunakan untuk pembelian mesin gergaji dan solar.
Sedangkan modal awal untuk divisi penjualan furniture
kayu sekitar 500 ribu rupiah. Untuk modal saat ini, Bu
Intan tidak dapat memberitahukannya.
Untuk urusan furnitur kayu, UD. Tri Indah Jaya
tidak membuatnya sendiri. Barang yang dijual, diperoleh
2
dari pengrajin furnitur kayu jati yang bertempat di
Pasuruan. Pemasaran barang furnitur kayu jati ini masih
bersifat lokal, biasanya pelanggannya dari Surabaya dan
sekitar Lidah Kulon saja. Harga dari furnitur kayu jati
ini berkisar antara Rp 500.000,00 sampai Rp
2.000.000,00 tergantung ukuran dan kualitas ukiran,
karena kayu jati juga terkenal sebagai kayu yang kuat.
Omzet tahunan UD. Tri Indah Jaya menurut Bu Intan
mencapai Rp 2.000.000,00 per bulan, namun hasil
tersebut tergantung juga pada daya beli konsumen
terkadang tinggi dan terkadang rendah.
Untuk toko furnitur kayu sendiri, UD. Tri Indah
Jaya tidak mempekerjakan karyawan, namun ibu dari Bu
Intan sendiri yang mengelola semua pemesanan dan
keuangan yang masuk untuk penjualan furnitur kayunya.
Sedangkan usaha jasa pemotongan kayu memiliki karyawan
sekitar 10 orang yang digaji per minggu setiap hari
sabtu, dengan sistem penghitungan upahnya Rp 50.000,00
per hari untuk 2 orang pegawai. Untuk solar sebagai
tenaga penggerak mesin menghabisakan Rp 250.000,00 per
hari. Biaya jasa pemotongan kayu adalah Rp 300.000,00
per kubik kayu dan biaya transportasi ditanggung
sendiri oleh pelanggan. Untuk keuntungan dari jasa
pemotongan kayu, seminggu mendapat untung bersih
sekitar 2 juta rupiah.
Pelanggan jasa pemotongan kayu biasanya berasal
dari pengrajin furnitur kayu dari lingkup Surabaya3
saja. Prosedur sebelum pemotongan kayu adalah pelanggan
harus menunjukkan surat dari kayu yang ia bawa ke
tempat pemotongan. Kayu-kayu yang dibawa oleh pelanggan
biasanya berasal dari Blitar, Pasuruan, dan Bojonegoro.
Hambatan usaha pemotongan kayu ini ada pada harga
solar yang terkadang tinggi. Karyawan pemotongan kayu
juga tidak tetap, sehingga ketika karyawan tersebut
berhenti bekerja, maka harus mencari kembali karyawan
untuk pemotongan kayu. Karyawan yang diperkerjakan
berasal dari sekitar tempat usaha. Menurut Bu Intan,
karena karyawan pemotongan kayunya tidak tetap maka
karyawan tersebut belum mendapatkan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek). Selain itu, menurut Bu Intan
usaha pemotongan kayu juga tidak selalu ramai.
Terkadang ketika sepi pun usaha pemotongan kayu juga
terpaksa tutup. Ketika hari besar pun usaha pemotongan
kayu ini juga tutup.
Bicara tentang saingan usaha, pastilah semua
bidang usaha memiliki pesaingnya. Untuk saingan usaha
pemotongan kayu ini menurut Bu Intan ada cukup banyak,
yaitu di Babatan, Lidah Kulon, dan Menganti. Menurut Bu
Intan, biasanya tempat pemotongan kayu di tempat lain
berukuran kecil dan tidak terlalu terlihat dibandingkan
dengan usahanya yang terlihat sedikit mencolok,
sehingga tempat usahanya mudah dikenali.
4
Saingan yang muncul, menjadikan Bu Intan tidak
diam diri begitu saja. Meskipun para pesaing tersebut
usahanya masih berskala kecil dan tidak terlihat, namun
Bu Intan selalu melakukan inovasi untuk mengembangkan
usaha yang dimilikinya. Inovasi kedepan yang ingin
dilakukan oleh Bu Intan adalah menambah jumlah mesin
gergaji yang lebih modern dari yang digunakan saat ini.
Bu Intan juga tidak segan memberikan kiat-kiat
sukses untuk para wirausahawan. Terutama untuk para
kaum muda yang ingin menjadi wirausahawan. Menurut Bu
Intan menjadi wirausahawan yang pertama adalah jangan
mudah putus asa, berusaha sebaik mungkin, dan juga
berusaha terus jangan menyerah di tengah jalan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
Gambar 1: Logo UD. Tri Indah Jaya
Gambar 2: Proses wawancara dengan Bu Intan selakupemilik UD. Tri Indah Jaya
Gambar 3: Foto bersama dengan pemilik UD. Tri IndahJaya. Dari kanan Bu Intan (pemilik UD. Tri Indah Jaya),
Danang, Fery.
6
Gambar : Tumpukan kayu sebelum dipotong (kiri) dan
sesudah dipotong (kanan).
Gambar : proses pemotongan kayu oleh seorang
karyawan.
Gambar : Tampak gudang penyimpanan kayu jati
8
Gambar : Tumpukan kayu jati setengah jadi
Gambar : Berbagai macam alat yang digunakan.
Gambar : Tumpukan kayu yang telah dihaluskan
9
Gambar 4 :
Gambar : Tumpukan potongan kayu jati di gudang
penyimpanan
Gambar 5
Gambar : Tampak batas antara rumah Bu Intan dengan
tempat usaha pemotongan kayu
10
Gambar : Eka dan Danang memerhatikan tumpukan kayu
jati yang telah dipotong.
Gambar : Eka sedang menduduki potongan kayu jati.
Gambar : Fery sedang berdiri di dekat pisau
gergaji besar dan kayu jati besar.
11