HASIL WAWANCARA BERSAMA UD. TRI INDAH JAYA

12
HASIL WAWANCARA BERSAMA UD. TRI INDAH JAYA UD. Tri Indah Jaya merupakan usaha yang bergelut di bidang penjualan furnitur kayu khususnya kayu jati dan sekaligus memiliki jasa pemotongan kayu. Usaha ini beralamat di Jalan Raya Lidah Kulon no. 27, Lakarsantri, Surabaya. Usaha yang telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ini, dimiliki dan dijalankan oleh keluarga Bu Intan yang sekarang menjabat sebagai manajer administrasi. Usaha ini masih dikelola dalam lingkup keluarga, baik dari manajer bagian pemasaran, manajer bagian teknik, sampai pada bagian administrasi, semua dikerjakan oleh anggota keluarga dan belum mencari tenaga manajer dari luar. Usaha yang berdiri pada tahun 1970 ini dijalankan secara turun-temurun oleh keluarga Bu Intan. Awalnya ayah dari Bu Intan ini yang menjalankan usaha tersebut. Lalu usaha ini diturunkan kepada kedua kakak dari Bu Intan yang merupakan lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jurusan Ekonomi dan Jurusan Teknik. Pada saat itu, Bu Intan masih menjalani studi di UPN Jurusan Teknologi Pangan. Setelah lulus dari studinya di UPN, sembari mencari pekerjaan Bu Intan menjadi manajer administrasi di usaha milik keluarganya tersebut. Sebenarnya menurut Bu Intan, beliau juga ingin bekerja di bidang yang dipelajari selama studi di UPN, namun 1

Transcript of HASIL WAWANCARA BERSAMA UD. TRI INDAH JAYA

HASIL WAWANCARA BERSAMA UD. TRI INDAH JAYA

UD. Tri Indah Jaya merupakan usaha yang bergelut

di bidang penjualan furnitur kayu khususnya kayu jati

dan sekaligus memiliki jasa pemotongan kayu. Usaha ini

beralamat di Jalan Raya Lidah Kulon no. 27,

Lakarsantri, Surabaya. Usaha yang telah memiliki Surat

Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ini, dimiliki dan

dijalankan oleh keluarga Bu Intan yang sekarang

menjabat sebagai manajer administrasi. Usaha ini masih

dikelola dalam lingkup keluarga, baik dari manajer

bagian pemasaran, manajer bagian teknik, sampai pada

bagian administrasi, semua dikerjakan oleh anggota

keluarga dan belum mencari tenaga manajer dari luar.

Usaha yang berdiri pada tahun 1970 ini dijalankan

secara turun-temurun oleh keluarga Bu Intan. Awalnya

ayah dari Bu Intan ini yang menjalankan usaha tersebut.

Lalu usaha ini diturunkan kepada kedua kakak dari Bu

Intan yang merupakan lulusan Universitas Pembangunan

Nasional (UPN) Jurusan Ekonomi dan Jurusan Teknik. Pada

saat itu, Bu Intan masih menjalani studi di UPN Jurusan

Teknologi Pangan. Setelah lulus dari studinya di UPN,

sembari mencari pekerjaan Bu Intan menjadi manajer

administrasi di usaha milik keluarganya tersebut.

Sebenarnya menurut Bu Intan, beliau juga ingin bekerja

di bidang yang dipelajari selama studi di UPN, namun

1

usaha tersebut masih sangat butuh manajer administrasi.

Sehingga sampai sekarang Bu Intan menjalankan usaha

yang diturunkan dari keluarganya tersebut termasuk

menjadi manajer administrasi di UD. Tri Indah Jaya.

Usaha ini memiliki 2 divisi, yaitu toko furnitur

kayu dan jasa pemotongan kayu. Usaha ini sebenarnya

berawal dari jasa pemotongan kayu lalu merambah ke

penjualan furnitur kayu. Toko furnitur kayu tersebut

dikelola oleh ibu dari Bu Intan, sedangkan untuk usaha

jasa pemotongan kayu sepenuhnya dikelola oleh anak-

anaknya terutama Bu Intan. Produk yang dihasilkan dari

divisi toko furnitur kayu meliputi, meja, kursi tamu,

dan berbagai macam lemari pakaian yang terbuat dari

kayu jati. Sedangkan untuk divisi jasa pemotongan kayu

sepenuhnya dijalankan oleh Bu Intan. Sistem untuk

penggunaan jasa pemotongan kayu adalah ada pelanggan

yang meminta jasa untuk memotongkan kayu yang berukuran

besar.

Modal awal usaha ini sekitar 10 juta rupiah. Modal

itu sebagai modal dari divisi jasa pemotongan kayu yang

digunakan untuk pembelian mesin gergaji dan solar.

Sedangkan modal awal untuk divisi penjualan furniture

kayu sekitar 500 ribu rupiah. Untuk modal saat ini, Bu

Intan tidak dapat memberitahukannya.

Untuk urusan furnitur kayu, UD. Tri Indah Jaya

tidak membuatnya sendiri. Barang yang dijual, diperoleh

2

dari pengrajin furnitur kayu jati yang bertempat di

Pasuruan. Pemasaran barang furnitur kayu jati ini masih

bersifat lokal, biasanya pelanggannya dari Surabaya dan

sekitar Lidah Kulon saja. Harga dari furnitur kayu jati

ini berkisar antara Rp 500.000,00 sampai Rp

2.000.000,00 tergantung ukuran dan kualitas ukiran,

karena kayu jati juga terkenal sebagai kayu yang kuat.

Omzet tahunan UD. Tri Indah Jaya menurut Bu Intan

mencapai Rp 2.000.000,00 per bulan, namun hasil

tersebut tergantung juga pada daya beli konsumen

terkadang tinggi dan terkadang rendah.

Untuk toko furnitur kayu sendiri, UD. Tri Indah

Jaya tidak mempekerjakan karyawan, namun ibu dari Bu

Intan sendiri yang mengelola semua pemesanan dan

keuangan yang masuk untuk penjualan furnitur kayunya.

Sedangkan usaha jasa pemotongan kayu memiliki karyawan

sekitar 10 orang yang digaji per minggu setiap hari

sabtu, dengan sistem penghitungan upahnya Rp 50.000,00

per hari untuk 2 orang pegawai. Untuk solar sebagai

tenaga penggerak mesin menghabisakan Rp 250.000,00 per

hari. Biaya jasa pemotongan kayu adalah Rp 300.000,00

per kubik kayu dan biaya transportasi ditanggung

sendiri oleh pelanggan. Untuk keuntungan dari jasa

pemotongan kayu, seminggu mendapat untung bersih

sekitar 2 juta rupiah.

Pelanggan jasa pemotongan kayu biasanya berasal

dari pengrajin furnitur kayu dari lingkup Surabaya3

saja. Prosedur sebelum pemotongan kayu adalah pelanggan

harus menunjukkan surat dari kayu yang ia bawa ke

tempat pemotongan. Kayu-kayu yang dibawa oleh pelanggan

biasanya berasal dari Blitar, Pasuruan, dan Bojonegoro.

Hambatan usaha pemotongan kayu ini ada pada harga

solar yang terkadang tinggi. Karyawan pemotongan kayu

juga tidak tetap, sehingga ketika karyawan tersebut

berhenti bekerja, maka harus mencari kembali karyawan

untuk pemotongan kayu. Karyawan yang diperkerjakan

berasal dari sekitar tempat usaha. Menurut Bu Intan,

karena karyawan pemotongan kayunya tidak tetap maka

karyawan tersebut belum mendapatkan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (Jamsostek). Selain itu, menurut Bu Intan

usaha pemotongan kayu juga tidak selalu ramai.

Terkadang ketika sepi pun usaha pemotongan kayu juga

terpaksa tutup. Ketika hari besar pun usaha pemotongan

kayu ini juga tutup.

Bicara tentang saingan usaha, pastilah semua

bidang usaha memiliki pesaingnya. Untuk saingan usaha

pemotongan kayu ini menurut Bu Intan ada cukup banyak,

yaitu di Babatan, Lidah Kulon, dan Menganti. Menurut Bu

Intan, biasanya tempat pemotongan kayu di tempat lain

berukuran kecil dan tidak terlalu terlihat dibandingkan

dengan usahanya yang terlihat sedikit mencolok,

sehingga tempat usahanya mudah dikenali.

4

Saingan yang muncul, menjadikan Bu Intan tidak

diam diri begitu saja. Meskipun para pesaing tersebut

usahanya masih berskala kecil dan tidak terlihat, namun

Bu Intan selalu melakukan inovasi untuk mengembangkan

usaha yang dimilikinya. Inovasi kedepan yang ingin

dilakukan oleh Bu Intan adalah menambah jumlah mesin

gergaji yang lebih modern dari yang digunakan saat ini.

Bu Intan juga tidak segan memberikan kiat-kiat

sukses untuk para wirausahawan. Terutama untuk para

kaum muda yang ingin menjadi wirausahawan. Menurut Bu

Intan menjadi wirausahawan yang pertama adalah jangan

mudah putus asa, berusaha sebaik mungkin, dan juga

berusaha terus jangan menyerah di tengah jalan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

5

Gambar 1: Logo UD. Tri Indah Jaya

Gambar 2: Proses wawancara dengan Bu Intan selakupemilik UD. Tri Indah Jaya

Gambar 3: Foto bersama dengan pemilik UD. Tri IndahJaya. Dari kanan Bu Intan (pemilik UD. Tri Indah Jaya),

Danang, Fery.

6

Gambar : Tempat pemotongan kayu

Gambar : Mesin

Gambar : Mesin penghalus permukaan kayu

7

Gambar : Tumpukan kayu sebelum dipotong (kiri) dan

sesudah dipotong (kanan).

Gambar : proses pemotongan kayu oleh seorang

karyawan.

Gambar : Tampak gudang penyimpanan kayu jati

8

Gambar : Tumpukan kayu jati setengah jadi

Gambar : Berbagai macam alat yang digunakan.

Gambar : Tumpukan kayu yang telah dihaluskan

9

Gambar 4 :

Gambar : Tumpukan potongan kayu jati di gudang

penyimpanan

Gambar 5

Gambar : Tampak batas antara rumah Bu Intan dengan

tempat usaha pemotongan kayu

10

Gambar : Eka dan Danang memerhatikan tumpukan kayu

jati yang telah dipotong.

Gambar : Eka sedang menduduki potongan kayu jati.

Gambar : Fery sedang berdiri di dekat pisau

gergaji besar dan kayu jati besar.

11

Gambar : Danang sedang memerhatikan kayu jati

besar.

12