9 KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR LALU LINTAS ...

130
9 KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, KEPALA CABANG PT. JASA RAHARJA (Persero) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR: B/112/IV/2016 NOMOR: 065/03223/AP NOMOR: P/6.1/SP/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KANTOR BERSAMA SAMSAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, cepat, tepat, mudah dan terukur serta memenuhi kewajiban dan janji dalam penyelenggaraan pelayanan publik, maka Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, terpenuhinya hak- hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik secara maksimal serta mewujudkan partisipasi dan ketaatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik maka perlu ditetapkan standar pelayanan; b. bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu ditetapkan Standar Pelayanan Kantor Bersama Samsat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Keputusan Bersama Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Transcript of 9 KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR LALU LINTAS ...

9

KEPUTUSAN BERSAMA

DIREKTUR LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

KEPALA CABANG PT. JASA RAHARJA (Persero)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR: B/112/IV/2016

NOMOR: 065/03223/AP

NOMOR: P/6.1/SP/2016

TENTANG

STANDAR PELAYANAN

KANTOR BERSAMA SAMSAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, cepat,

tepat, mudah dan terukur serta memenuhi kewajiban dan janji

dalam penyelenggaraan pelayanan publik, maka Direktorat Lalu

Lintas Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa

Yogyakarta dan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam rangka mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik, terpenuhinya hak-

hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik secara

maksimal serta mewujudkan partisipasi dan ketaatan

masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik

maka perlu ditetapkan standar pelayanan;

b. bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu ditetapkan Standar

Pelayanan Kantor Bersama Samsat Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam Keputusan Bersama Direktur Lalu Lintas Kepolisian

Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) Daerah Istimewa

Yogyakarta.

10

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1950

tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo Nomor 19

Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana

Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720);

4. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1964 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2721);

5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Kearsipan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1971 Nomor 32);

6. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen (lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4125);

7. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor

75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4843);

10. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4846);

11. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

11

2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5025);

12. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

13. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5049);

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012

tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339);

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5494);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun

1950 tentang berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan

11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

Nomor 58);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 tentang

Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib

Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1965 Nomor 28);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1965 tentang

Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu

Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965

Nomor 29);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Peranserta Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3866);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5133);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5135);

12

22. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan

Pengaduan Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 191);

23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

Kendaraan Bermotor (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 6);

24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.010/2008 tentang

Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu

Lintas Jalan;

25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2008 tentang

Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan

Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di

Darat, Sungai/Danau, Ferry/Penyeberangan, Laut, dan Udara;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

27. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13

Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik dengan Partisipasi Masyarakat;

28. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penilaian Kinerja Unit pelayanan Publik;

29. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman

Standar Pelayanan;

30. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan

Bermotor;

31. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan

Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintah;

32. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi

dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

33. Instruksi Bersama MENHANKAM / Menteri Dalam Negeri dan

Menteri Keuangan Nomor INS/03/M/X/1999; Nomor 29 Tahun

1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan Sistem

Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap dalam penerbitan

Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Coba

Kendaraan Bermotor, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dan

Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ);

13

34. Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik

Indonesia, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan

Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri dan Direktur Utama

PT. Jasa Raharja (Persero), Nomor: SKEP/06/X/1999; Nomor:

973-1228/1999 dan Nomor: SKEP/02/1999 tentang Pedoman

Tata Laksana Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu

Atap dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor, Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor, Tanda

Nomor Kendaraan Bermotor, Tanda Coba Kendaraan Bermotor

dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan;

35. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

4 Tahun 2007 tentang Pokok pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 11 Tahun 2008;

36. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

3 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

37. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun

2014 tentang Pelayanan Publik;

38. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun

2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta;

39. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4

Tahun 2014 tentang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang

Sah;

40. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7

Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan;

41. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 31

Tahun 2014 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

42. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32

Tahun 2014 tentang Pajak Kendaraan Bermotor;

43. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 23

Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2014 tentang

Pajak Kendaraan Bermotor;

44. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 24

Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 31 Tahun 2014 tentang Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor;

45. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 25

Tahun 2015 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak

Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

46. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 30

Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

14

Keuangan Daerah jo Peraturan Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2015;

47. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 61

Tahun 2015 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset;

48. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 102

Tahun 2015 tentang Pembentukan Susunan Organisasi, Uraian

Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada

Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset;

49. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 123

Tahun 2015 tentang Penghapusan Piutang Pajak Kendaraan

Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

50. Peraturan Bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Direktur

Operasi PT. Jasa Raharja (Persero), Nomor 5 Tahun 2008,

Nomor B/4820/XI/2008, SKEB/XII/2008, tentang Pelayanan

Prima Samsat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

51. Peraturan Pelaksanaan Pelayanan Prima Samsat Bersama

Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta,

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala PT. Jasa Raharja (Persero)

Cabang Yogyakarta, Nomor B/106/III/2010/DLL, Nomor

973/4792/AP, Nomor AS/2/III/2011, tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pelayanan Prima Samsat di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta;

52. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 973/10850/AP, dan Nomor 0214/OM 0004

tentang Penerimaan Setoran Pajak Kendaraan Bermotor di

Kantor Bank BPD DIY.

M E M U T U S K A N

Menetapkan

PERTAMA : Keputusan Bersama Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepala Cabang

PT. Jasa Raharja (Persero) Daerah Istimewa Yogyakarta tentang

Standar Pelayanan Kantor Bersama Samsat Daerah Istimewa

Yogyakarta sebagaimana disebut dalam lampiran keputusan ini; KEDUA : Standar Pelayanan Kantor Bersama Samsat Daerah Istimewa

Yogyakarta, sebagaimana dalam Diktum PERTAMA meliputi :

1. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Baru;

15

2. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Dump

TNI/POLRI;

3. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Lelang

Negara;

4. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor CC/CD;

5. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Badan

Internasional;

6. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Import dalam

keadaan utuh (CBU);

7. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor berdasarkan

Keputusan Pengadilan (Vonis Hakim);

8. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun/Pengesahan

Ulang Tahunan;

9. Standar Pelayanan Penelitian Ulang 5 (lima) Tahun/Perpanjangan

STNK;

10. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Balik Nama

Dalam Satu Wilayah;

11. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Pindah Atas

Nama Tetap Dalam Satu Wilayah;

12. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Mutasi

Masuk;

13. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Mutasi

Keluar;

14. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ubah

Bentuk/Fungsi dan Ganti Mesin;

15. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ganti Warna;

16. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Alat Besar/

Alat Berat;

17. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor STNK

Rusak/ Hilang;

18. Standar Pelayanan Pendaftaran Tukar Nama Eks Lelang

Kendaraan Dinas Milik Negara;

19. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor

Hibah/Waris;

20. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ganti Nama

Badan Hukum/Penggabungan Perusahaan;

21. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks CC/CD

dan Eks Badan Internasional;

22. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Taksi;

23. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat

Drive Thru;

24. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat

Keliling;

25. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat

Payment Point;

26. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat

Corner;

27. Permohonan Layanan Informasi Publik

28. Layanan Pengaduan

16

KETIGA : Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA

merupakan dasar pelaksanaan Pelayanan Publik pada Kantor

Bersama Samsat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Yogyakarta Pada Tanggal : 13 April 2016

Direktur Lalu Lintas

Kepolisian Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. M. H. Rintonga, M. Si

Kombes Pol. NRP. 68110216

Kepala Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. Bambang Wisnu Handoyo

NIP. 19601003 198803 1 006

Kepala Cabang PT. Jasa

Raharja (Persero)

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. I Ketut Suardika

NPP. 618106449

17

LAMPIRAN

KEPUTUSAN BERSAMA

DIREKTUR LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

KEPALA CABANG PT. JASA RAHARJA (Persero) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR: B/112/IV/2016

NOMOR: 065/03223/AP

NOMOR: P/6.1/SP/2016

TANGGAL: 13 APRIL 2016

TENTANG STANDAR PELAYANAN KANTOR BERSAMA SAMSAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Governance), kualitas pelayanan Aparatur Pemerintah kepada masyarakat di semua

sektor pelayanan publik harus senantiasa ditingkatkan sejalan dengan Undang-

undang nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman

Standar Pelayanan.

Terselenggaranya Pelayanan Publik yang prima dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang sederhana, cepat, tepat, akurat,

transparan, dan akuntabel yang merupakan tanggung jawab bersama antara

pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam bentuk komitmen penyelenggara

pelayanan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas pada

masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Kantor Bersama Samsat di Daerah

Istimewa Yogyakarta senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja secara

optimal dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan (public service) dengan

penyusunan Standar Pelayanan sebagai jaminan dan kepastian dalam

penyelenggara pelayanan.

B. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1. Maksud

Memberikan kepastian tentang kewajiban, hak dan tanggung jawab seluruh

pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik di kantor Bersama

Samsat.

18

2. Tujuan

a. Mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang sesuai dengan

azas-azas umum pemerintahan yang baik di Kantor Bersama Samsat;

b. Mewujudkan partisipasi dan keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan

kualitas pelayanan publik sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

3. Sasaran

Meningkatnya kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

selaras dengan kemampuan Penyelenggara serta memberikan perlindungan dan

kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

C. VISI, MISI, MOTTO DAN MAKLUMAT PELAYANAN

1. Visi

“Pelayanan secara profesional”

2. Misi

a. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan kepada Wajib Pajak.

b. Meningkatkan kemampuan dan disiplin bagi petugas.

c. Meningkatkan pelayanan dalam registrasi dan identifikasi kendaraan

bermotor.

d. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

3. Motto

“Kepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kami”

4. Maklumat Pelayanan

Dengan ini, kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai

standar pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati janji, kami

siap menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo Nomor 19 Tahun

1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 827);

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib

Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720);

19

4. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 138, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2721);

5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 32);

6. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

(lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4125);

7. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara tahun 1999

Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 )

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

10. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

11. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

12. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayan Publik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

13. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5339);

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang

berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 tentang Ketentuan-ketentuan

Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 28);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1965 tentang Ketentuan-ketentuan

Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1965 Nomor 29);

20

19. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5133);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

21. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan

Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

191);

22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem

Administrasi Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 6);

23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.010/2008 tentang Besar Santunan

dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan;

24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2008 tentang Besar Santunan

dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan

Penumpang Umum di Darat, Sungai/Danau, Ferry/Penyeberangan, Laut, dan

Udara;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

26. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2009

tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi

Masyarakat;

27. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit pelayanan

Publik;

28. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;

29. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

30. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah;

31. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan

Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

32. Instruksi Bersama MENHANKAM / Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan

Nomor INS/03/M/X/1999; Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999

tentang pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap dalam

penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Coba

Kendaraan Bermotor, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dan Pemungutan Pajak

Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta Sumbangan

Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ);

33. Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur

Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri

dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero), Nomor: SKEP/06/X/1999;

Nomor: 973-1228/1999 dan Nomor: SKEP/02/1999 tentang Pedoman Tata

Laksana Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap dalam penerbitan

Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Coba Kendaraan

21

Bermotor, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Tanda Coba Kendaraan Bermotor

dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan;

34. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007

tentang Pokok pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 11 Tahun

2008;

35. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah;

36. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Pelayanan Publik;

37. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang

Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta;

38. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah;

39. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan;

40. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 31 Tahun 2014 tentang

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

41. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2014 tentang

Pajak Kendaraan Bermotor;

42. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 23 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32

Tahun 2014 tentang Pajak Kendaraan Bermotor;

43. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 24 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 31

Tahun 2014 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

44. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 25 Tahun 2015 tentang

Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor;

45. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 30 Tahun 2015 tentang

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah jo Peraturan Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2015;

46. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 61 Tahun 2015 tentang

Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan

Aset;

47. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 102 Tahun 2015

tentang Pembentukan Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset;

48. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 123 Tahun 2015

tentang Penghapusan Piutang Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor;

49. Peraturan Bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Kepolisian

Daerah Istimewa Yogyakarta, Direktur Operasi PT. Jasa Raharja (Persero),

Nomor 5 Tahun 2008, Nomor B/4820/XI/2008, SKEB/XII/2008, tentang

Pelayanan Prima Samsat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

22

50. Peraturan Pelaksanaan Pelayanan Prima Samsat Bersama Direktur Lalu Lintas

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala PT. Jasa Raharja

(Persero) Cabang Yogyakarta, Nomor B/106/III/2010/DLL, Nomor

973/4792/AP, Nomor AS/2/III/2011, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pelayanan Prima Samsat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

51. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Bank Pembangunan Daerah

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 973/10850/AP, dan Nomor

0214/OM 0004 tentang Penerimaan Setoran Pajak Kendaraan Bermotor di

Kantor Bank BPD DIY.

E. PENGERTIAN UMUM

1. Kendaraan Bemotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya

yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik

berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu

sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang

bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam

operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen.

2. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah

dokumen pemberi legitimasi kepemilikan kendaraan bermotor yang diterbitkan

Polisi Republik Indonesia dan berisi identitas kendaraan bermotor dan pemilik,

yang berlaku selama kendaraan bermotor tidak dipindahtangankan.

3. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut STNK adalah

dokumen yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoperasian kendaraan

bermotor yang berbentuk surat atau bentuk lain yang diterbitkan Polisi Republik

Indonesia yang berisi identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor dan masa

berlaku termasuk pengesahannya.

4. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah

tanda registrasi dan identifikasi (regident) kendaraan bermotor yang berfungsi

sebagai bukti legitimasi pengoperasian kendaraan bermotor berupa pelat atau

berbahan lain dengan spesifikasi tertentu yang diterbitkan Polisi Republik

Indonesia dan berisikan kode wilayah, nomor registrasi, serta masa berlaku dan

dipasang pada kendaraan bermotor.

5. Pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor adalah proses verifikasi identifikasi

kendaraan bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk,

jenis, dan tipe kendaraan bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan,

perlengkapan, dan persyaratan teknis kendaraan bermotor untuk menjamin

kesesuaian antara identitas, kondisi fisik dengan dokumen kendaraan bermotor.

6. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang selanjutnya disingkat Samsat

adalah serangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan regident kendaraan

bermotor, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor, dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Jalan secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam Kantor Bersama Samsat.

7. Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat PKB, adalah Pajak atas

kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

23

8. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BBNKB adalah

pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian

dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,

tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

9. Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat NJKB adalah nilai

jual kendaraan bermotor yang diperoleh berdasarkan Harga Pasaran Umum atas

suatu kendaraan bermotor, sebagaimana tercantum dalam tabel Nilai Jual

Kendaraan Bermotor yang berlaku.

10. Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang selanjutnya

disingkat SWDKLLJ, adalah sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Jalan yang dikelola oleh PT. Jasa Raharja.

11. Layanan SAMSAT Drive Thru adalah layanan Pengesahan STNK, Pembayaran

PKB dan SWDKLLJ yang tempat pelaksanaannya di luar gedung Kantor Bersama

SAMSAT dan memungkinkan Wajib Pajak melakukan transaksi tanpa harus

turun dari kendaraan bermotor yang dikendarainya.

12. Layanan SAMSAT Link adalah layanan Pengesahan STNK, Pembayaran PKB dan

SWDKLLJ pada Kantor Bersama SAMSAT dengan menggunakan sistem jaringan

interkoneksi dan memungkinkan wajib pajak melakukan transaksi tanpa terikat

pada domisilinya.

13. Layanan SAMSAT Keliling adalah layanan Pengesahan STNK, Pembayaran PKB

dan SWDKLLJ dengan menggunakan kendaraan bermotor yang beroperasi dari

satu tempat ke tempat lainnya, SAMSAT Keliling dimungkinkan menggunakan

fasilitas SAMSAT Link.

14. Layanan SAMSAT Payment Point adalah layanan Pengesahan STNK, Pembayaran

PKB dan SWDKLLJ di tempat-tempat strategis atau tempat-tempat keramaian.

15. Layanan SAMSAT Corner adalah Layanan Pengesahan STNK, Pembayaran PKB

dan SWDKLLJ yang berlokasi di mall.

F. RUANG LINGKUP TUGAS

Kantor Bersama Samsat adalah layanan satu atap terdiri dari:

1. Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bertugas di bidang

registrasi dan identifikasi;

2. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta

yang bertugas di bidang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB);

3. PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Yogyakarta yang bertugas di bidang

penyelenggara Asuransi Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

G. AZAS PELAYANAN KANTOR BERSAMA SAMSAT

Azas pelayanan publik pada Kantor Bersama Samsat meliputi :

1. Kepentingan Umum;

2. Kepastian Hukum;

3. Kesamaan Hak;

4. Keseimbangan Hak dan Kewajiban;

5. Keprofesionalan;

24

6. Partisipatif;

7. Persamaan Perlakuan / Tidak Diskriminatif;

8. Keterbukaan;

9. Akuntabilitas;

10. Fasilitas dan Perlakuan Khusus Bagi Kelompok Rentan;

11. Ketepatan Waktu dan;

12. Kecepatan, Kemudahan, dan Keterjangkauan

H. JENIS PELAYANAN

Jenis Pelayanan pada Kantor Bersama Samsat meliputi:

1. Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK);

2. Pembuatan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB);

3. Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

(SWDKLLJ).

I. CARA PEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan secara tunai melalui loket pembayaran.

J. SARANA PRASARANA DAN/ATAU FASILITAS

1. Sarana

Dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat sarana yang

disediakan untuk menunjang pelayanan adalah :

a. Gedung kantor dengan sarana sebagai berikut :

1) Ruang Tunggu

2) Loket/Ruang Pelayanan

3) Ruang Pertemuan

4) Loket/Ruang Layanan Informasi

5) Loket/Ruang pengaduan untuk menampung dan menyelesaikan keluhan

Wajib Pajak

6) Ruang Pengendali Komputer

7) Ruang Koordinator dan Pejabat Unit Samsat

8) Ruang Workshop TNKB

9) Ruang Arsip

10) Ruang Tunggu Khusus Lansia, Ibu Hamil, dan Penyandang Cacat

11) Ruang Khusus Merokok

12) Ruang Rest Area

13) Ruang Laktasi

b. Halaman Parkir

c. Tempat Cek Fisik

d. Fasilitas umum yang meliputi :

25

1) Meja dan kursi Wajib Pajak

2) Layanan Khusus Lansia, Penyandang Cacat dan Wanita Hamil

3) Tempat Ibadah/Mushola

4) Kantin

5) Ruang Fotocopy

6) Sarana pengisian baterai HP/Charger corner

7) Kamar kecil/Toilet

8) TV hiburan

9) Jaringan Wifi

10) Kotak Saran dan Blanko Saran

e. Fasilitas Khusus yang meliputi :

1) Perangkat komputer

2) Program Aplikasi Komputer

3) Closed Circuit Television (CCTV)

4) Alat Pemadam Kebakaran (APAR)

5) Rak berkas dan Exhaust fan di Ruang Arsip

6) Pengeras Suara/Sound System

7) Genset

2. Prasarana

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat prasarana yang

disediakan untuk mendukung pelayanan antara lain:

a. Pelayanan dengan metode FIFO (First In First Out)

b. Sarana pengatur masuk dan keluarnya wajib pajak sehingga tertib

c. Penetapan batas waktu pelayanan

d. Papan informasi yang berisikan denah kantor (lay out), mekanisme dan

prosedur, nama pejabat, besarnya biaya dan informasi lainnya.

K. KOMPETENSI PELAKSANA

Kompetensi petugas yang terlibat dalam proses pemberian pelayanan di

Kantor Bersama SAMSAT adalah petugas dari Kepolisian Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa

Yogyakarta dan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Yogyakarta yang telah memiliki

Surat Keputusan dari Pejabat terkait.

L. PENGAWASAN INTERNAL

1. Pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta

kewenangannya.

2. Pengawasan oleh pengawas fungsional :

a. Tim Teknis/Supervisi Samsat (Tim Pembina Samsat).

b. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa

Yogyakarta (Bidang Pendapatan).

26

c. POLRI (Pengawasan Fungsional/Supervisi dari Direktorat Lalu Lintas).

d. Jasa Raharja (Satuan Pengawasan Intern).

M. PENANGANAN PENGADUAN, SARAN DAN MASUKAN

1. Kantor bersama Samsat menyediakan loket Informasi dan Pengaduan sebagai

sarana penyampaian Informasi Halo Samsat, SMS, dan Info PKB yang

dibutuhkan oleh masyarakat maupun penerima kritik, saran dan pengaduan

berupa perbaikan kinerja, peningkatan pelayanan serta aspirasi yang

berkembang di masyarakat berkaitan dengan pelayanan pembayaran

PKB/BBNKB, Asuransi Jasa Raharja, Registrasi dan Identifikasi Kendaraan

Bermotor.

2. Prosedur dan Mekanisme Pengaduan;

a. Petugas informasi dan pengaduan menerima dan menulis di buku register

yang memuat identitas dan permasalahan yang dikeluhkan /diadukan.

b. Petugas memberikan formulir tanda bukti pengaduan yang telah

dicantumkan pada waktu yang ditentukan untuk menjawab/ menyelesaikan.

c. Petugas informasi dan pengaduan menyampaikan permasalahan pengaduan

tersebut pada masing-masing unsur Pimpinan sesuai dengan materi

pengaduan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sejak pengaduan diterima

petugas, penanggung jawab harus memberi jawaban/ menyelesaikan

komplain yang diajukan.

N. JAMINAN PELAYANAN

1. Memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan (durasi waktu, tarif dan

kualitas pelayanan).

2. Meningkatkan kinerja etika pelayanan publik (senyum, salam, sapa, sopan,

santun).

3. Menanggapi setiap komplain dalam waktu 2x24 jam.

4. Menerima saran/masukan dari masyarakat untuk melaksanakan perbaikan

secara terus menerus dan berkesinambungan.

5. Memberikan pelayanan khusus bagi lansia, ibu hamil dan penyandang cacat/

berkebutuhan khusus.

O. JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYANAN

1. Memberikan kepastian hukum tentang dokumen kendaraan bermotor.

2. Memberikan kelancaran dalam pelayanan klaim asuransi maksimum 7 hari

kerja.

3. Memberikan keamanan dan kenyamanan di lingkungan Kantor Bersama Samsat

dan tempat pelayanan unggulan.

4. Bebas dari gangguan calo/perantara.

27

5. Memberikan kepastian tarif PKB, BBNKB, SWDKLLJ dan PNBP.

P. EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN

1. Pertemuan rutin segenap anggota Samsat setiap 1 bulan sekali untuk evaluasi

penyelenggaraan pelayanan;

2. Sepervisi secara berkala setahun 4 kali oleh Tim Teknis Samsat;

3. Evaluasi oleh Tim Pembina Samsat Daerah Istimewa Yogyakarta setiap 6 bulan

sekali;

4. Melaporkan poin 1, 2, dan 3 kepada atasan langsung masing-masing;

5. Pelaksanaan Audit Internal dan Audit Eksternal Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 minimal 1 (satu) kali dalam setahun.

Q. STANDAR PELAYANAN

Standar pelayanan pada Kantor Bersama Samsat meliputi :

1. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Baru;

2. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks TNI/POLRI;

3. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Lelang Negara;

4. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor CC/CD;

5. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Badan Internasional;

6. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Import dalam keadaan

utuh (CBU);

7. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor berdasarkan Keputusan

Pengadilan (Vonis Hakim);

8. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun/Pengesahan Ulang

Tahunan;

9. Standar Pelayanan Penelitian Ulang 5 (lima) Tahun/Perpanjangan STNK;

10. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Balik Nama Dalam Satu

Wilayah;

11. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Pindah Atas Nama Tetap

Dalam Satu Wilayah;

12. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Mutasi Masuk;

13. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Mutasi Keluar;

14. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ubah Bentuk/Fungsi dan

Ganti Mesin;

15. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ganti Warna;

16. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Alat Besar/Alat Berat;

17. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor STNK Rusak/Hilang;

28

18. Standar Pelayanan Pendaftaran Tukar Nama Eks Lelang Kendaraan Dinas Milik

Negara;

19. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Hibah/Waris;

20. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ganti Nama Badan

Hukum/Penggabungan Perusahaan;

21. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks CC/CD dan Eks

Badan Internasional;

22. Standar Pelayanan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Taksi;

23. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat Drive Thru;

24. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat Keliling;

25. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat Payment

Point;

26. Standar Pelayanan Pengesahan STNK setiap Tahun melalui Samsat Corner;

R. KOMPONEN STANDAR PELAYANAN

Komponen Standar Pelayanan pada Kantor Bersama Samsat meliputi :

1. Persyaratan

2. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

3. Jangka Waktu Penyelesaian

4. Biaya/Tarif

5. Produk Pelayanan

6. Jumlah Pelaksana

29

S. URAIAN STANDAR PELAYANAN

1. Pendaftaran Kendaraan Baru

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) Faktur Pembelian Kendaraan Bermotor;

3) Sertifikat Nomor Induk Kendaraan(NIK);

4) Kendaraan Bermotor beban yang mengalami perubahan bentuk;

5) Melampirkan surat keterangan /rekomendasi dari bengkel/karoseri yang

memiliki ijin dan instansi yang berwenang;

6) Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan umum yang telah

memenuhi persyaratan, rekomendasi dari:

a) Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu

lintas dan angkutan jalan untuk kawasan perkotaan yang melampaui

batas wilayah Provinsi;

b) Gubernur untuk kawasan perkotaan yang melampaui batas wilayah

kabupaten/kota dalam satu Provinsi;

c) Bupati/walikota untuk kawasan perkotaan yang berada dalam

wilayah kabupaten/kota.

7) Kendaraan bermotor milik Pemerintah dilengkapi surat keterangan

tentang Sumber Dana Pembelian dan Biaya Pemeliharaan yang tercantum

dalam APBN/APBD dengan mencantumkan Nomor Kode Rekening;

8) Kendaraan bermotor milik TNI/POLRI dilengkapi surat keterangan yang

berisi daftar kolektif kendaraan bermotor dari Panglima TNI, KASAD,

KASAL, KASAU dan KAPOLRI, bila fotocopy dilegalisir oleh Kesatuan yang

mendaftarkan kendaraan bermotor tersebut;

9) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor;

10) Kendaraan bermotor angkutan umum harus atas nama Badan Hukum/

BUMN/BUMD.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

30

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB, SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan WSDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

31

d. Waktu Pelayanan: 12 hari

e. Tarif/Biaya

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

32

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

pertama:

10% untuk kendaraan bermotor bukan umum

10% untuk kendaraan bermotor umum

10% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, Badan, Lembaga dan

TNI/POLRI

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenaan BBNKB dan NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB.

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/POLRI, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan Bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin

d) Kendaraan bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Pengenaan PKB Progresif atas Kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

33

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc – ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc – ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, Sedan dan Jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, Tangki, Gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

Buldozer, Forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (satu)

orang dari KPPD.

2. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks TNI/POLRI

34

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) Surat Keputusan Penghapusan:

a) Surat Keputusan Penghapusan dari Panglima TNI/Mabes Polri

dilampiri data kendaraan dilegalisir.

b) Surat Perintah Pelaksanaan dump dari Panglima Daerah Militer/

Kapolda dan dilegalisir.

3) Berita Acara Risalah Lelang dari kantor Pelayanan Keuangan Negara dan

Lelang dan/atau Berita Acara Serah Terima Barang dari Panitia Lelang;

4) Kwitansi pembayaran dari KPKNL dan/atau dari Panitia Lelang yang

bermeterai cukup;

5) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor;

6) Melengkapi Foto Kendaraan Bermotor yang didaftarkan;

7) Didaftar atas nama Pemenang Lelang.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beseta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (PNBP, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

35

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB, SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan WSDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

36

c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 12 hari

e. Tarif/Biaya

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

37

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

pertama:

10% untuk kendaraan bermotor bukan umum

10% untuk kendaraan bermotor umum

10% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, Badan, Lembaga dan

TNI/POLRI

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenaan BBNKB dan NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB.

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/POLRI, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan Bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin

d) Kendaraan bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Pengenaan PKB Progresif atas Kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

38

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc – ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc – ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, Sedan dan Jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, Tangki, Gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

Buldozer, Forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Pembayaran : 1 (satu) orang kasir dari Bank BPD DIY.

6) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

7) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (satu)

orang dari KPPD.

39

3. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Lelang Negara

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli dan BPKB Asli;

3) Surat Keputusan Lelang dari Kantor Pelayanan Keuangan Negara dan

Lelang;

4) Risalah/Berita Acara Lelang, Berita Acara Penyerahan Barang;

5) Kwintansi pembelian dari Kantor Pelayanan Keuangan Negara dan Lelang;

6) Bagi Kendaraan dan fasilitas penangguhan bea masuk terlebih dahulu

melunasi Bea Masuk (From C), kecuali ditentukan lain oleh Menteri

Keuangan;

7) Didaftar atas nama pemenang lelang;

8) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan Bermotor;

9) Melengkapi Surat Rekomendasi dari Ditlantas Polda Daerah Istimewa

Yogyakarta;

10) Melampirkan Foto Kendaraan Bermotor yang didaftarkan pada 4 (empat)

sisi kendaran.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beseta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

40

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (PNBP, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB, SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

41

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 12 hari

e. Tarif/Biaya

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

42

b) Tarif Penerbitan TNKB

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

pertama:

10% untuk kendaraan bermotor bukan umum

10% untuk kendaraan bermotor umum

10% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, Badan, Lembaga dan

TNI/POLRI

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenaan BBNKB dan NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB.

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/POLRI, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan Bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin

d) Kendaraan bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Pengenaan PKB Progresif atas Kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor.

43

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc – ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc – ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, Sedan dan Jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, Tangki, Gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

Buldozer, Forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

44

4. Pendaftaran Kendaraan Bermotor CC/ CD

a. Persyaratan

1) Surat Pengantar dari Kedutaan atau Konsulat yang bersangkutan;

2) Formulir B dari Bea Cukai untuk kendaraan yang mendapat

penangguhan Bea Masuk

3) Pemberitahuan Import Barang (PIB);

4) Rekomendasi dan Departemen Luar Negeri;

5) Rekomendasi dari Korlantas Polri atau Ditlantas yang ditunjuk untuk

kendaraan CBU;

6) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya

SWDKLLJ.

8) Pembayaran SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar SWDKLLJ sesuai

dengan besarnya penetapan dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

45

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 12 hari

e. Tarif/Biaya

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

46

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc – ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc – ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, Sedan dan Jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, Tangki, Gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

Buldozer, Forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

47

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

5. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Badan Internasional

a. Persyaratan

1) Surat Keterangan/Surat Pengantar dari Sekertariat Negara RI:

2) Rekomendasi Korlantas Polri atau Ditlantas yang ditunjukan unuk

kendaraan CBU;

3) Formulir B dari Bea Cukai untuk kendaraan yang mendapat

penangguhan Bea Masuk;

4) Pemberitahuan Import Barang (PIB);

5) Surat Pengantar dari Badan International dan atau Pasport pemilik

dengan 1(satu) lembar foto copy;

6) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) dan Menerima Bukti Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polis) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan SWDKLLJ:

Petugas Penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya

SWDKLLJ.

8) Pembayaran SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar SWDKLLJ sesuai

dengan besarnya penetapan dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK;

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerhkan ke petugas penyerahan.

48

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas penyerahan.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 12 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

49

a) Tarif Penerbitan STNK

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc – ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc – ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, Sedan dan Jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, Tangki, Gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

Buldozer, Forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

50

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

6. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Import Dalam Keadaan Utuh (CBU)

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermateri

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersAngkutan.

2) Faktur/Dokumen yang diersamakan;

3) Formulir A dari Bea Cukai;

4) Surat Dokumen dari Pabean:

a) PIB (Pemberitahuan Impor Barang),

b) SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak),

c) SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang);

d) Bill of Lading (surat keterangan asal dan tujuan negara, nama kapal

dan nama pelayaran, jumlah kontainer, tanggal tiba)

e) Packing List (surat daftar kendaraan bermotor)

5) TPT Import (Tanda Pendaftaran Tipe)

6) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

7) Melengkapi Surat Rekomendasi dari Ditlatas Polda Daerah Istimewa

Yogyakarta.

8) VIN (Vehicle Indetification Number)

9) Uji tipe

10) Persyaratan CBU rekondisi:

a) Ijin impor barang

b) Surat keterangan rekondisi

c) TPT impor/TPT varian

d) Sertifikasi dari sucofindo/CoI (Certificate of Inspection)

51

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bemotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan bekas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor embayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai drngsn besarnya penetapan ke petugas pembayaran dan

menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK, TNKB

dari petugas Penyerahan.

52

c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 12 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

53

a) Tarif Penerbitan STNK

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB):

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotorn (BNKB) penyerahan

pertama:

10% untuk kendaraan bermotor bukan umum

10% untuk kendaraan bermotor umum

10% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, Badan, Lembaga dan

TNI/POLRI

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenang BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalia antara tarif dengan dasar pengenaan

BBNKB.

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya;

Jeep dan sejenisnya;

Station wagon dan sejenisnya;

Minibus dan sejenisnya;

Microbus;

Pick up double cabin.

54

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Kepemilikan kendaraan bermotor didasarkan pada nama dan alamat

yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar Pengenaan Pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok yaitu

Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot untuk

KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van: 1,050;

pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck: 1,3.

h) Besaran PKB adalah antara tarif dengan dasar pengenaan PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

55

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

7. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Berdasarkan Keputusan Pengadilan (Vonis

Hakim)

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/ Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) Salinan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang pasti dan dilegalisir serta Apabila terjadi ubah bentuk harus ada

rekomendasi dari instansi yang berwenang;

3) Surat Perintah Penyitaan Barang dan Berita Acara Penyitaannya

4) Berita Acara Pencabutan registrasi BPKB dari Kantor Bersama Samsat

dimana kendaraan tersebut tedaftar

5) Surat keputusan penjualan rampasan barang dari Kajari setempat

6) Risalah Lelang dan Kwintansi Lelang

7) Bukti pengumunan status kendaraan mulai media massa

8) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bemotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan bekas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

56

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor embayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai drngsn besarnya penetapan ke petugas pembayaran dan

menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK, TNKB

dari petugas Penyerahan.

57

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 12 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

58

b) Tarif Penerbitan TNKB

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB):

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotorn (BNKB) penyerahan

pertama:

10% untuk kendaraan bermotor bukan umum

10% untuk kendaraan bermotor umum

10% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, Badan, Lembaga dan

TNI/POLRI

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenang BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB.

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya;

Jeep dan sejenisnya;

Station wagon dan sejenisnya;

Minibus dan sejenisnya;

Microbus;

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Kepemilikan kendaraan bermotor didasarkan pada nama dan alamat

yang sama.

59

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah antara tarif dengan dasar pengenaan PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

60

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

8. Pengesahan STNK Setiap Tahun

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pendaftaran dan Penetapan:

WAJIB Pajak/Pemilik kendaraan bermotor menyerahkan persyaratan ke

bagian pendaftaran untuk diteliti dan ditetapkan besarnya PKB serta

SWDKLLJ.

2) Koreksi Penetapan:

Dilakukan koreksi penetapan PKB dan SWDKLJJ.

3) Pembayaran dan Penyerahan:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PKB dan SWDKLLJ

ke petugas pembayaran sesuai dengan besarnya penetapan. Pemilik

Kendaraan Bermotor menerima STNK yang telah disahkan, Bukti

Pembayaran PKB dan SWDKLLJ serta Sticker Kartu Dana SWDKLLJ.

61

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Penyelesaian: 30 menit

e. Biaya/Tarif

1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya;

Jeep dan sejenisnya;

Station wagon dan sejenisnya;

Minibus dan sejenisnya;

Microbus;

Pick up double cabin.

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Loket Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

STNK yang telah disahkan, Bukti Pembayaran PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

62

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Pengenaan PKB Progresif atas Kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

e) Tarif Khusus Untuk Kendaraan Bermotor Angkutan Penumpang

Umum melampirkan Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum

(IWKBU):

Jumlah Penumpang 7 orang: Rp. 180.000/tahun

Jumlah Penumpang 9 orang: Rp. 228.000/tahun

Jumlah Penumpang 12 orang: Rp. 300.000/tahun

Jumlah penumpang 13 orang: Rp. 396.000/tahun

f. Produk Pelayanan

1) Bukti Pembayaran PKB dan SWDKLLJ

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) yang telah dibubuhi

paraf dan stempel pengesahan.

3) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

63

1) Pendaftaran: 1 (satu) orang dari Polri

2) Penetapan: 1 (satu) orang dari KPPD.

3) Korektor: 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 orang dari Jasa Raharja

4) Pembayaran: 1 (satu) orang kasir dari Bank BPD DIY

5) Pencetak notice pajak: 1 (satu) orang dari KPPD.

6) Penyerahan: 1 (satu) orang dari Polri

7) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (satu)

orang dari KPPD.

9. Penelitian Ulang 5 Tahunan

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK dan BPKB (Asli dan fotocopy)

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) dan Menerima Bukti Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

5) Perekaman Data:

64

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

6) Penetapan PKB dan SWDKLLJ:

Petugas Penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya PKB

dan SWDKLLJ

7) Pembayaran PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor embayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai drngsn besarnya penetapan ke petugas pembayaran dan

menerima Bukti Pembayaran.

8) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

9) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan Menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Penyerahan STNK dan PKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaran Bermotor menerima STNK dan TNKB dari

petugas Penyerahan.

65

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Jangka Waktu Penyelesaian: 70 menit

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

66

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya;

Jeep dan sejenisnya;

Station wagon dan sejenisnya;

Minibus dan sejenisnya;

Microbus;

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Pengenaan PKB Progresif atas Kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah antara tarif dengan dasar pengenaan PKB

3) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

67

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

e) Tarif Khusus Untuk Kendaraan Bermotor Angkutan Penumpang

Umum melampirkan Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum

(IWKBU):

Jumlah Penumpang 7 orang: Rp. 180.000/tahun

Jumlah Penumpang 9 orang: Rp. 228.000/tahun

Jumlah Penumpang 12 orang: Rp. 300.000/tahun

Jumlah penumpang 13 orang: Rp. 396.000/tahun

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

68

10. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Balik Nama Dalam Satu Wilayah

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli dan fotocopy serta BPKB Asli dan fotocopy;

3) Bukti Pelunasan PKB/BBNKB tahun terakhir;

4) Kwitansi pembelian bermeterai cukup;

5) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima bukti

pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

69

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB, SWDKLLJ

8) Pembayaran BBNKB, PKB DAN SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Penyerahan BPKB dan STNK:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB dan STNK dari

petugas Penyerahan.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

70

d. Waktu Pelayanan: 5 Hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

71

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB):

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

1% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

1% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI

0,075% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya;

Jeep dan sejenisnya;

Station wagon dan sejenisnya;

Minibus dan sejenisnya;

Microbus;

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif Progresif.

e) Pengenaan PKB Progresif atas Kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

72

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah antara tarif dengan dasar pengenaan PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Penulisan perubahan identitas pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

(BPKB)

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Bukti Pembayaran PKB, BBNKB, dan SWDKLLJ

4) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

73

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

11. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Pindah Atas Nama Tetap Dalam Satu

Wilayah

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli dan fotocopy serta BPKB Asli dan fotocopy;

3) Bukti Pelunasan PKB/BBNKB tahun terakhir;

4) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB dan

STNK) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti Pembayaran

PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

74

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan PKB dan SWDKLLJ:

Menginformasikan dan menetapkan besarnya PKB jika terdapat kurang

bayar dikarenakan perubahan tarif dan SWDKLLJ

8) Pembayaran BBNKB, PKB DAN SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Penyerahan BPKB dan STNK:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB dan STNK dari

petugas Penyerahan.

75

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 5 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

76

b) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Penulisan perubahan identitas pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

(BPKB)

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK)

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

12. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Mutasi Masuk

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) Surat Keterangan Mutasi Ke luar dari Kepolisian Daerah Asal;

3) Bukti pelunasan PKB berupa Surat Keterangan Fiskal (SKF);

4) Rekomendasi dari Ditlantas Polda DIY (jika dari luar provinsi);

5) Kwitansi pembelian yang bermeterai cukup (jika atas dasar jual beli);

6) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor

77

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB dan

STNK) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti Pembayaran

PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB, SWDKLLJ

8) Pembayaran BBNKB, PKB DAN SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas

78

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 5 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

79

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB):

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

10% untuk kendaraan bermotor bukan umum

10% untuk kendaraan bermotor umum

10% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk kendaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

80

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK)

3) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB, BBNKB, dan SWDKLLJ

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

81

13. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Mutasi Keluar

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, Pasport) dan bagi yang berhalangan

melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli dan fotocopy serta BPKB Asli dan fotocopy

3) Bukti pelunasan PKB berupa Surat Keterangan Fiskal (SKF);

4) Kwitansi pembelian yang bermeterai cukup (jika atas dasar jual beli);

5) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

2) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, KTP Pemilik

Baru, kwitansi jual beli, BPKB dan STNK.

3) Layanan Surat Keterangan Fiskal (SKF)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan BPKB, STNK dan

identitas diri beserta fotocopy kepada petugas SKF, apabila pada saat

pendaftaran fiscal masa laku pajak sudah berakhir maka wajib pajak

diwajibkan membayar Kekurangan Pajak (KP) terlebih dahulu untuk

selanjutnya petugas SKF menerbitkan Surat Keterangan Fiskal

4) Pembayaran dan Penyerahan:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP Mutasi

Keluar, selanjutanya wajib pajak diberikan resi untuk pengambilan

berkas mutasi keluar

82

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 18 Hari Kerja

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

Tarif Penerbitan Surat Mutasi Keluar Rp 75.000,-

2) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk krndaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaran bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Cek Fisik

Pendaftaran

Pembayaran KP

dan

Penerbitan SKF

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Loket Mutasi Keluar

Pembayaran PNBP

Penyerahan Berkas

83

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

3) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik

2) Bukti Pembayaran Kurang Bayar PKB

3) Surat Mutasi Keluar

4) Surat Keterangan Fiscal (SKF)

5) Surat keterangan pengganti STNK

6) Berkas Kendaraan Bermotor

84

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Petugas SKF : 1 (satu) orang dari KPPD.

7) Petugas Mutasi : 1 (satu) orang dari Polri

8) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

14. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ubah Bentuk / Fungsi dan Ganti Mesin

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

Yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli

3) BPKB Asli

4) Untuk ubah bentuk dilengkapi Surat Keterangan Ubah Bentuk dari

perusahaan Karoseri/Bengkel yang telah memiliki izin yang sah.

5) Faktur mesin baru yang dikeluarkan ATPM.

6) Untuk penggantian mesin yang berasal pembelian luar negeri/import

harus memiliki invoerpas yang menyebutkan nomor mesin.

7) STNK dan BPKB mesin asal untuk mesin berkas dengan merk yang sama.

8) Surat pernyataan dari pemilik bermeterai cukup bahwa kendaraan tidak

dalam perkara/sengketa atau tidak sedang dijaminkan.

9) Surat Rekomendasi Dirlantas Polda

10) Bukti Pelunasan PKB/BBNKB tahun terakhir.

11) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.

12) Dokumen lain yang berkaitan dengan proses ubah bentuk/fungsi dang

anti mesin.

85

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB dan

STNK) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti Pembayaran

PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya PKB

dan SWDKLLJ sesuai dengan perubahan bentuk atau fungsi atau mesin

yang baru.

8) Pembayaran PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PKB dan SWDKLLJ

sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran dan

menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

86

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas penyerahan.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

87

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif BBNKB ubah bentuk:

Untuk mobil beban/mobil barang sebesar 10% dari nilai jual untuk

ubah bentuk;

Untuk mobil penumpang sebesar 10% dari selisih antara nilai jual

setelah dan sebelum mengalami perubahan.

b) Tarif tambahan BBN ganti mesin adalah 10% dari nilai jual mesin

pengganti.

c) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

d) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum

1% untuk krndaraan bermotor umum

0,5% untuk kendaran bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama

2% untuk kepemilikan kedua

2,5% untuk kepemilikan ketiga

3% untuk kepemilikan keempat

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

88

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Perubahan Identitas pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

89

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

15. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ganti Warna

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

Yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK Asli dan fotocopy serta BPKB Asli dan fotocopy

3) Bukti Pelunasan PKB/BBNKB tahun terakhir;

4) Bukti hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor

5) Surat Keterangan bermeterai dari bengkel/karoseri yang mengubah

warna.

6) Dokumen lain yang berkaitan dengan proses ganti warna.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Layanan Formulir, Pemilik Kendaraan melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Layanan Cek Fisik:

Pemilik Kendaraan membawa kendaraan bermotor beserta dokumen

kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian cek fisik untuk

diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin masing-masing 1

lembar.

3) Pendaftaran:

Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen kendaraan yang

telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir permohonan STNK

4) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

5) Pembayaran dan Penyerahan:

90

Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (STNK), Pajak Kendaraan

Bermotor dan SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan. Pemilik

Kendaraan Bermotor menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

(STNK)

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

f. Produk pelayanan

1) Perubahan Identitas pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Loket Formulir

Cek Fisik

Pembayaran PNBP

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Loket Pendaftaran

Pencetakan STNK

dan Penulisan BPKB

Penyerahan STNK dan BPKB

ARSIP

Perekaman Data

91

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

5) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

6) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

16. Pendaftaran Kendaraan Alat Berat

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

Yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) Faktur Pembelian Kendaraan Bermotor

3) Sertifikat uji type, tanda bukti uji type atau buku tanda bukti lulus uji

berkala, sertifikat NIK (VIN) dan tanda pendaftaran type;

4) Kendaraan bermotor beban yang mengalami perubahan bentuk

melampirkan surat keterangan/rekomendasi dari instansi yang

berwenang;

5) Surat keterangan bagi kendaraan bermotor umum yang telah memenuhi

persyaratan, rekomendasi dari Dishub;

6) Kendaraan bermotor milik pemerintah dilengkapi surat keterangan

tentang Sumber Dana Pembelian dan Biaya Pemeliharaan yang tercantum

dalam APBN/APBD dengan mencantumkan Nomor Kode Rekening;

7) Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor;

8) PIB bagi kendaraan CBU

9) Form A/B/C dari Bea Cukai

10) Rekomendasi dari Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta

Catatan:

1) Khusus terhadap pendaftaran kendaraan bermotor alat berat yang sudah

dan/atau belum terdaftar di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta harus

92

melampirkan seluruh fotokopi dokumen yang dimiliki untuk dikirimkan

melalui Kasatlantas Polres/Polresta guna mendapatkan rekomendasi dari

Ditlantas untuk mengetahui asal usul kendaraan maupun kepabeanan.

2) Dipungut PKB dan SWDKLLJ dengan menerbitkan Bukti Pembayaran

Pajak Daerah PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

b. Sistem Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

93

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas penyerahan.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

94

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

pertama:

0,75% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar

b) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

c) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

95

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

17. Pendaftaran Kendaraan Bermotor STNK Rusak/Hilang

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pemimpin dan dibubuhi cap Badan

Hukum yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pemimpin serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) BPKB asli;

3) Cek Fisik;

4) Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan dari Kepolisian;

5) Laporan Kemajuan/BAP dari Satreskrim satuan kepolisian yang

menerbitkan Laporan Kehilangan;

6) Bukti penyiaran dari Media Cetak/Elektronik 1(satu) kali;

7) Surat Keterangan dari Satlantas setempat yang menyebutkan tidak disita

sebagai barang bukti laka lantas maupun pelanggaran lantas dan tindak

pidana lainnya

8) Untuk STNK rusak dan masih terbaca cukup melampirkan surat

pernyataan pemilik dengan bermeterai cukup.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Layanan Formulir, pemilik kendaraan melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Layanan Cek Fisik:

Pemilik Kendaraan membawa kendaraan bermotor beserta dokumen

kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian cek fisik untuk

digesek dan diperiksa nomor rangka dan nomor mesin masing-masing

1(satu) lembar.

3) Pendaftaran, penelitian dokumen dan penetapan:

96

Pemilik kendaraan bermotor menyerahkan dokumen kendaraan yang

telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir permohonan STNK dan

bila telah jatuh tempo pajak, dilakukan penetapan.

4) Pembayaran dan Penyerahan:

Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (STNK). Pemilik Kendaraan

Bermotor menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)

c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Tarif/Biaya

Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Polri:

Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

f. Produk Pelayanan

Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK)

g. Jumlah Pelaksanaan

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Loket Penelitian Persayaratan

Cek Fisik

Pembayaran PNBP

(STNK)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Loket Pendaftaran

Korektor

Pencetakan STNK

Penyerahan STNK

Berkas

97

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

6) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

7) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

18. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Lelang Kendaraan Dinas Milik Negara

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pemimpin dan dibubuhi cap Badan

Hukum yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pemimpin serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) Cek Fisik.

3) Surat Keputusan Penjualan dan Penghapusan Investaris dari pejabat

yang berwenang.

4) Risalah Lelang.

5) Bukti Pembayaran Lelang yang disahkan oleh panitia Lelang/Pejabat yang

berwenang.

6) Formulir permohonan STNK.

7) STNK dan BPKB asli.

8) Didaftar atas Nama Pemenang Lelang.

9) Rekomendasi Dirlantas Polda DIY.

10) Formulir A atau Formulir C, PIB bagi kendaraan CBU.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

98

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB dan

STNK) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti Pembayaran

PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB, SWDKLLJ

8) Pembayaran BBNKB, PKB DAN SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas.

99

100

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

101

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

1% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

1% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI.

0,075% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

102

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

103

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

19. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Hibah/Waris

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa cap Badan

Hukum yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintahan (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan,

2) Surat Keterangan Kematian dan Persetujuan Ahli Waris/Akte

3) Notaris/Keputusan Pengadilan Negeri/Pengadilan Agama atau

4) Surat Keterangan Waris dari Kecamatan;

5) Surat Keterangan lunas pajak

6) Cek Fisik

7) STNK Asli dan Fotocopi

8) BPKB Asli dan Fotocopi

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

104

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, BPKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB Dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TBNKB:

WAJIB Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

105

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

106

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

1% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

1% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI.

0,075% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

107

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

108

20. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Ganti Nama Badan Hukum/

Penggabungan Perusahaan

a. Persyaratan

1) Salinan Akte Notaris Pendirian Perusahaan yang baru;

2) Surat Keterangan Domisili;

3) Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta

dibubuhi cap stempel perusahaan yang bersangkutan;

4) Bukti pelunasan PKB/BBNKB dan SWDKLLJ tahun terakhir;

5) Bukti Hasil Cek Fisik;

6) STNK dan BPKB (Asli dan Fotocopi);

7) Formulir A dan PIB bagi Kendaraan CBU.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk diteliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, BPKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

WAJIB Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas Mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

109

Petugas Mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

110

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

1% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

1% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI.

0,075% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

111

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

112

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

21. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks CC/CD dan Eks Badan Internasional

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK dan BPKB (Asli dan Fotocopy)

3) Pemberitahuan Import Barang (PIB)

4) Formulir C dari Bea Cukai

5) Kwitansi Pembelian yang sah

6) Faktur/ Dokumen lain yang dipersamakan

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

Wajib Pajak /Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

113

Wajib Pajak/Pemilik kendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blanko cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk teliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran.

9) Pencetakan STNK:

Petugas mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

114

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

115

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

1% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

1% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI.

0,075% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

116

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

117

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

22. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Eks Taxi

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang besangkutan.

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

2) STNK dan BPKB (Asli dan fotocopy)

3) Kwintasi pembelian bermeterai cukup

4) Formulir C sebagai bukti pelunasan Bea masuk

5) Surat Pelepasan hak yang bermeterai cukup dan stempel perusahaan.

6) Menunjukan Bukti lunas Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum

(IWKBU)

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pengisian Formulir:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor melakukan pengisian data

kendaraan bermotor pada formulir yang telah disediakan.

2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membawa kendaraan bermotor

beserta dokumen kelengkapan (faktur dan berkas pendukung) ke bagian

cek fisik untuk diperiksa dan digesek nomor rangka dan nomor mesin

masing-masing 1 lembar.

3) Pembayaran PNBP:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar PNBP (BPKB, STNK

dan TNKB) ke petugas pembayaran PNBP dan menerima Bukti

Pembayaran PNBP.

4) Pendaftaran BPKB (Polda/Polres):

118

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor diarahkan ke Polda/Polres

untuk pendaftaran BPKB.

5) Pendaftaran:

Wajib Pajak/PemilikKendaraan Bermotor menyerahkan dokumen

kendaraan yang telah dilengkapi dengan blankol cek fisik, formulir

permohonan STNK dan nomor register (nomor polisi) yang telah

didapatkan dari bagian BPKB ke bagian pendaftaran untuk teliti.

6) Perekaman Data:

Petugas melakukan perekaman data sesuai dengan dokumen kendaraan

bermotor dari Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor pada data base.

7) Penetapan BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Petugas penetapan menginformasikan dan menetapkan besarnya BBNKB,

PKB dan SWDKLLJ.

8) Pembayaran BBNKB, PKB dan SWDKLLJ:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor membayar BBNKB, PKB dan

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan ke petugas pembayaran

dan menerima Bukti Pembayaran sesuai.

9) Pencetakan STNK:

Petugas mencetak STNK sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke Petugas penyerahan.

10) Pencetakan TNKB:

Petugas mencetak TNKB sesuai dengan rekaman data kendaraan

bermotor dan menyerahkan ke Petugas penyerahan.

11) Penyerahan BPKB, STNK dan TNKB:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor menerima BPKB, STNK dan

TNKB dari petugas Penyerahan.

119

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 14 hari

e. Biaya/Tarif

1) Jenis dan Tarif Atas Jenis Peneriman Negara Bukan Pajak Yang berlaku

pada Polri:

a) Tarif Penerbitan STNK:

Roda 4 atau lebih: Rp 75.000,-

Angkutan umum: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 50.000,-

b) Tarif Penerbitan TNKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 50.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 30.000,-

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Permohonan Layanan

(Pengisian Formulir)

Cek Fisik Kendaraan Bermotor

Pembayaran PNBP

(BPKB, STNK, dan TNKB)

Pendaftaran

Penetapan/Korektor

Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

Penyerahan

Bukti Pembayaran

BBNKB, PKB, dan SWDKLLJ

serta Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

Penyerahan

BPKB, STNK, dan TNKB

Pendaftaran BPKB

(Polda/Polres)

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Pencetakan STNK

Pencetakan TNKB

ARSIP

Perekaman Data

120

c) Tarif Penerbitan BPKB:

Roda 4 atau lebih: Rp 100.000,-

Roda 2 atau 3: Rp 80.000,-

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) penyerahan

kedua:

1% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

1% untuk kendaraan bermotor pemerintah, badan, lembaga dan

TNI/POLRI.

0,075% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

b) Dasar pengenaan BBNKB adalah NJKB

c) Besaran BBNKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar

pengenaan BBNKB

3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

121

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

4) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

2) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

3) Tanda Nomor Kendaran Bermotor (TNKB).

4) Bukti Lunas Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

5) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya:

1) Bagian Cek Fisik : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas lapangan.

2) Bagian Formulir : 1 (satu) orang Polri dan dibantu petugas bagian

Register.

3) Pendaftaran : 2 (dua) orang dari Polri.

4) Penetapan : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

5) Korektor : 1 (satu) orang dari KPPD dan 1 (satu) orang dari

Jasa Raharja.

6) Pembayaran : 1 (satu) orang dari kasir dari Bank BPD DIY.

7) Pencetak notice pajak : 1 (satu) orang dari KPPD.

8) Penyerahan : 1 (satu) orang dari Polri.

9) Petugas Informasi dan Pengaduan: 1 (satu) orang dari Polri dan 1 (orang)

dari KPPD.

122

23. Pengesahan STNK Setiap Tahun Melalui Samsat Drive Thru

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan

2) STNK Asli

3) Kendaraan harus sesuai dengan dokumen Kendaraan Bermotor / STNK.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pendaftaran dan Penetapan:

Pemilik kendaraan bermotor menyerahkan persyaratan ke bagian

pendaftaran untuk diteliti dan ditetapkan besarnya PKB serta SWDKLLJ.

2) Pembayaran dan Penyerahan:

Pemilik kendaraan Bermotor membayar Pajak Kendaraan Bermotopr serta

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan. Pemilik Kendaraan

Bermotor menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang telah

disahkan serta Bukti Lunas Pembayaran PKB dan SWDKLLJ.

123

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 10 menit

e. Biaya/Tarif

1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Penetapan

Pembayaran

PKB dan SWDKLLJ

Loket Pendaftaran

Penyerahan

STNK, Notice Pajak, dan Stiker

Kartu Dana SWDKLLJ

124

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Bukti Pembayaran Lunas PKB dan SWDKLLJ

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) yang telah dibubuhi paraf dan

stempel pengesahan.

3) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

1) Pendaftaran dan Penetapan : 1 (satu) orang dari Polri

2) Pembayaran dan Penyerahan : 1 (satu) orang KPPD.

125

24. Pengesahan STNK Setiap Tahun Melalui Samsat Keliling

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan

2) STNK Asli

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pendaftaran dan Penetapan:

Pemilik kendaraan bermotor menyerahkan persyaratan ke bagian

pendaftaran untuk diteliti dan ditetapkan besarnya PKB serta SWDKLLJ.

2) Pembayaran dan Penyerahan:

Pemilik kendaraan Bermotor membayar Pajak Kendaraan Bermotopr serta

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan. Pemilik Kendaraan

Bermotor menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang telah

disahkan serta Bukti Lunas Pembayaran PKB dan SWDKLLJ.

126

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 10 menit

e. Biaya/Tarif

1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Penetapan

Pembayaran

PKB dan SWDKLLJ

Loket Pendaftaran

Penyerahan

STNK, Notice Pajak, dan Stiker Kartu Dana SWDKLLJ

127

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Bukti Pembayaran Lunas PKB dan SWDKLLJ

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) yang telah disahkan.

3) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

1) Pendaftaran dan Penetapan : 1 (satu) orang dari Polri

2) Pembayaran dan Penyerahan : 1 (satu) orang dari KPPD.

25. Pengesahan STNK Setiap Tahun Melalui Samsat Payment Point

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

128

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan

2) STNK Asli

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pendaftaran dan Penetapan:

Pemilik kendaraan bermotor menyerahkan persyaratan ke bagian

pendaftaran untuk diteliti dan ditetapkan besarnya PKB serta SWDKLLJ.

2) Pembayaran dan Penyerahan:

Pemilik kendaraan Bermotor membayar Pajak Kendaraan Bermotopr serta

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan. Pemilik Kendaraan

Bermotor menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang telah

disahkan serta Bukti Lunas Pembayaran PKB dan SWDKLLJ.

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 25 menit

e. Biaya/Tarif

1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Penetapan

Pembayaran

PKB dan SWDKLLJ

Loket Pendaftaran

Penyerahan

STNK, Notice Pajak, dan Stiker

Kartu Dana SWDKLLJ

129

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Bukti Pembayaran Lunas PKB dan SWDKLLJ

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) yang telah disahkan.

3) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

1) Pendaftaran dan Penetapan : 1 (satu) orang dari Polri

2) Pembayaran dan Penyerahan : 1 (satu) orang dari KPPD.

26. Pengesahan STNK Setiap Tahun Melalui Samsat Corner

130

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan

2) STNK Asli

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pendaftaran dan Penetapan:

Pemilik kendaraan bermotor menyerahkan persyaratan ke bagian

pendaftaran untuk diteliti dan ditetapkan besarnya PKB serta SWDKLLJ.

2) Pembayaran dan Penyerahan:

Pemilik kendaraan Bermotor membayar Pajak Kendaraan Bermotopr serta

SWDKLLJ sesuai dengan besarnya penetapan. Pemilik Kendaraan

Bermotor menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang telah

disahkan serta Bukti Lunas Pembayaran PKB dan SWDKLLJ.

131

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan: 25 menit

e. Biaya/Tarif

1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kepemilikan pertama:

1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.

1% untuk kendaraan bermotor umum.

0,5% untuk kendaraan bermotor Pemerintah, TNI/Polri, ambulan

dan sosial keagamaan serta pemadam kebakaran.

0,2% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

b) Tarif PKB Progresif untuk kendaraan penumpang roda 4 pribadi:

1,5% untuk kepemilikan pertama.

2% untuk kepemilikan kedua.

2,5% untuk kepemilikan ketiga.

3% untuk kepemilikan keempat.

3,5% untuk kepemilikan kelima dan seterusnya.

c) Model Kendaraan bermotor yang dikenakan tarif progresif meliputi:

Sedan dan sejenisnya

Jeep dan sejenisnya

Station wagon dan sejenisnya

Minibus dan sejenisnya

Microbus

Pick up double cabin.

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Wajib Pajak/Pemilik Kendaraan Bermotor

Penetapan

Pembayaran

PKB dan SWDKLLJ

Loket Pendaftaran

Penyerahan

STNK, Notice Pajak, dan Stiker

Kartu Dana SWDKLLJ

132

d) Kendaraan Bermotor milik Badan Hukum, TNI/POLRI, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak

dikenakan tarif progresif

e) Pengenaan PKB Progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor

didasarkan pada nama dan alamat yang sama.

f) Penentuan urutan kepemilikan berdasarkan tanggal pendaftaran balik

nama kendaraan bermotor;

g) Dasar pengenaan pajak dihitung dari perkalian dua unsur pokok,

yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikalikan bobot. Bobot

untuk KBM roda dua:1; sedan: 1,025; jeep, mini bus dan blind van:

1,050; pick up dan micro bus: 1,075; bus: 1,1; light truck dan truck:

1,3.;

h) Besaran PKB adalah perkalian antara tarif dengan dasar pengenaan

PKB.

2) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan:

a) Tarif Sepeda Motor

Sepeda motor 50 cc - ke bawah: Rp 3.000,-

Sepeda motor 50 cc - 250 cc: Rp 35.000,-

Sepeda motor 250 cc - ke atas: Rp 83.000,-

b) Tarif Mobil Bukan Angkutan Umum

Pick up, Stwg, sedan dan jeep s.d 2400 cc: Rp 143.000,-

Bus dan Micro Bus: Rp 153.000,-

Truck, tangki, gandengan 2400 cc ke atas: Rp 163.000,-

Ambulance, Jenazah dan PMK: Rp 3.000,-

c) Tarif Mobil Angkutan Umum

Mobil Penumpang s.d 1600 cc: Rp 73.000,-

Bus dan Micro Bus 1600 cc ke atas: Rp 90.000,-

d) Tarif Kendaraan Bermotor Alat Berat Traktor,

buldozer, forklift dan sejenisnya: Rp 23.000,-

f. Produk Pelayanan

1) Bukti Pembayaran Lunas PKB dan SWDKLLJ

2) Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) yang telah disahkan.

3) Sticker Kartu Dana SWDKLLJ

g. Jumlah Pelaksana

1) Pendaftaran dan Penetapan : 1 (satu) orang dari Polri

2) Pembayaran dan Penyerahan : 1 (satu) orang dari KPPD.

133

27. Permohonan Layanan Informasi Publik

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a. Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b. Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c. Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas/Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pemohon datang sendiri;

2) Pemohon mengajukan permohonan Pelayanan Informasi ;

3) Permohonan dicatat oleh Petugas;

4) Permohonan diterima atau ditolak;

5) Pemberian data atau informasi oleh PPID;

134

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

d. Waktu Pelayanan:

1) Hari Senin s/d Kamis : Jam 07.30 s/d 14.30 WIB

2) Hari Jum’at : Jam 07.30 s/d 11.30 WIB

3) Hari Sabtu : Jam 07.30 s/d 13.00 WIB

e. Waktu penyelesaian : 10 hari;

f. Tarif/Biaya : Biaya Permohonan Informasi Pelayanan Publik tidak dikenai

biaya;

g. Produk Pelayanan : Data dan informasi

h. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, 1 (satu) dari Kepolisian,

1 (satu) dari Jasa Raharja dan 1 (satu) dari KPPD:

Pemohon mengajukan permohonan informasi pelayanan publik kepada

PPID melalui desk layanan PPID di Counter Customer Service.

Pemohon mengisi form permohonan informasi public disertai dengan

data-data identitas pemohon.

PPID akan memutuskan Menolak/Menerima proses permohonan

informasi kepada PPID.

DITERIMA DITOLAK

Jawaban Permohonan Alasan Penolakan dan tata cara mengajukan

keberatan

Pemohon memberikan tanggapan Puas/ Tidak Puas

135

28. Layanan Pengaduan

a. Persyaratan

1) Identitas diri

a) Perorangan:

Identitas diri yang sah (KTP, SIM, KK, Pasport) dan bagi yang

berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup;

b) Badan Hukum:

Salinan Akte Pendirian, Keterangan Domisili, Surat Kuasa bermeterai

cukup ditandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap Badan Hukum

yang bersangkutan;

c) Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

Surat Tugas / Surat Kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh

pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan

2) Surat penyampaian pengaduan yang ditanda tangani permohonan;

b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

1) Pemohon datang sendiri;

2) Pemohon menyampaikan surat pengaduan;

3) Permohonan dicatat oleh Petugas;

4) Permohonan diterima atau ditolak;

136

c. Alur Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Secara tidak langsung melalui

layanan telepon (0274) 868563 dan

WhatApps & SMS di nomor

081203056666

Secara langsung laporan dengan

Petugas Customer Service di Desk

layanan aduan/melalui form isian

aduan

Pencatatan di register pengaduan identitas pemohon, bukti pendukung dan jenis aduan

Tindak lanjut/ Proses Penanganan sesuai kewenangan

institusi

Jawaban terhadap aduan Pemohon dengan secara liosan atau surat ( jawaban diberikan maksimal 2 hari )

SELESAI

KEPOLISIAN KPPD

JASA RAHARJA

137

d. Waktu Pelayanan:

1) Hari Senin s/d Kamis : Jam 07.30 s/d 14.30 WIB

2) Hari Jum’at : Jam 07.30 s/d 11.30 WIB

3) Hari Sabtu : Jam 07.30 s/d 13.00 WIB

e. Waktu penyelesaian : 10 hari;

f. Tarif/Biaya : Biaya Permohonan Informasi Pelayanan Publik tidak dikenai

biaya;

g. Produk Pelayanan : Data dan Informasi;

h. Jumlah Pelaksana

Jumlah Petugas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, 1 (satu) dari Kepolisian,

1 (satu) dari Jasa Raharjo dan 1 (satu) dari KPPD:

138

T. PENUTUP

Berdasarkan komitmen seluruh jajaran aparatur Direktorat Lalu Lintas

Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta, dan PT. Jasa Raharja (Persero)

Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, maka disusunlah Pedoman Standar

Pelayanan Kantor Bersama Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penyusunan Pedoman Standar Pelayanan ini, dalam rangka mewujudkan

Excellent Public Service dengan senantiasa mengembangkan dan memperbaiki diri

di seluruh aspek sehingga mampu mencapai kesempurnaan dalam menghasilkan

kinerja dengan kualitas terbaik.

Ditetapkan di : Yogyakarta

Tanggal : 13 April 2016

Direktur Lalu Lintas

Kepolisian Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. M. H. Rintonga, M. Si

Kombes Pol. NRP. 68110216

Kepala Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. Bambang Wisnu Handoyo

NIP. 19601003 198803 1 006

Kepala Cabang

PT. Jasa Raharja (Persero)

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. I Ketut Suardika

NPP. 618106449