Laporan karakteristik lalu lintas
-
Upload
sttdbekasi -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Laporan karakteristik lalu lintas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan bagian penting untuk
menunjang berbagai kegiatan di sebuah kota, termasuk kota
Bekasi. Salah satunya adalah kota Bekasi, Jawa
Barat, Indonesia. Kota Bekasi meliputi wilayah kabupaten
Bekasi Timur, Bekasi Barat, Bekasi selatan, dan Bekasi
Utara.
Banyak kegiatan yang dilakukan di kota Bekasi,
sehingga dalam pelaksanaanya sangat dibutuhkan sistem
transportasi. Sistem transportasi merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari kegiatan manusia. Hal ini didasari
oleh adanya pergerakan manusia yang efisien dan lancar,
baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan.
Transportasi dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan
turunan, karena transportasi timbul disebabkan adanya
maksud atau tujuan yang ingin dicapai melalui
transportasi. Misalnya pergi ke kantor, belanja, pergi ke
sekolah, pengiriman barang, dan lain-lain.
Dalam melakukan kegiatan tersebut pasti manusia
menggunakan akses jalan yang meliputi jalan dan simpang.
Dan dalam pengamatan simpang terdapat banyak prasarana dan
fasilitas pendukung simpang, seperti rambu, marka, traffic
light, dan sebagainya.
1
Jalan adalah seluruh bagian jalan termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air kecuali jalan rel dan jalan
kabel (UU LLAJ no.22 tahun 2009).
Sedang ruas Jalan adalah bagian atau
penggal jalan di antara dua simpul/persimpangan sebidang
atau tidak sebidang baik yang dilengkapi dengan alat
pemberi isyarat lalu lintas ataupun tidak.
Simpang merupakan suatu titik yang mempertemukan
antara dua ruas jalan atau lebih. Dalam suatu simpang dapat
mengetahui dan menentukan kapasitas kendaraan dan waktu
perjalanan pada suatu jaringan jalan, khususnya pada daerah
perkotaan. Selain itu dalam suatu penggunaan tata guna
lahan pada suatu simpang yang ada sangat menentukan posisi
antara bangkitan ataupun tarikan. Bangunan-bangunan yang
ada di sisi simpang juga turut mempengaruhi lalu lintas di
suatu simpang tersebut. Oleh karena itu daerah pinggir
simpang juga perlu untuk di perhatikan mengingat
pengaruhnya yang sangat besar terhadap kondisi lalu-lintas
di simpang.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dari penulisan dan penyusunan laporan tentang
survai inventarisasi ruas dan simpang untuk
memberitahukan kondisi ruas jalan dan persimpangan
yang ada dalam wilayah Cikarang, Jawa Barat.
2
2. Tujuan
Tujuan dari survai inventarisasi simpang dan ruas
adalah :
Untuk mengetahui kondisi dari suatu simpang, aset
simpang, prasarana yang terdapat di sekitar simpang
karena simpang sangat berpengaruh dalam suatu
kegiatan lalu lintas.
C. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan, maka dalam
pelaksanaan survai inventarisasi ruas dan simpang ini
kami memusatkan perhatian pada ruas jalan Imam Bonjol
dan persimpangan Kecamatan Cikarang Barat. Pembahasan
dan penyajian data hasil survai inventarisasi
dipaparkan mengenai data aset jalan pada ruas dan
persimpangan jalan pada Kecamatan Cikarang Barat,
jalan Imam Bonjol dan Telaga Asih.
D. Batasan Masalah
Untuk memudahkan penelitian maka dalam pelaksanaan survei kami membatasi masalah hanya pada untuk mengetahui sarana ruas dan simpang di wilayah studi.
E. Pengertian
a. Zebra cross : tempat penyeberangan di jalan yang
diperuntukkan bagi pejalan kaki.
b. APPIL : lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang
terpasang di persimpangan jalan, tempat
3
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat
arus lalu lintas lainnya.
c. Marka : suatu tanda yang berada di
permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong serta
lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan
arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan
lalu lintas.
d. Median : suatu pemisah fisik jalur lalu lintas yang
berfungsi untuk menghilangkan konflik lalu
lintas dari arah yang berlawanan, sehingga pada
gilirannya akan meningkatkan keselamatan lalu
lintas.
F. Sistematika Penulisan
Tujuan dari pembuatan sistematika penulisan ini adalah
untuk mempermudah dalam penyusunan dan pemahaman dari
isi tiap bab pada laporan hasil survai ini.
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Adapun dalam bab I pendahuluan ini kami menguraikan
latar belakang penulisan, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, metode survai, metode pengumpulan data,dan
sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM
Pada bab II dituliskan mengenai gambaran secara umum
lokasi survai. Di mana pada bab II ini membahas dan
4
menjelaskan masalah kondisi fisik lokasi survai,
kondisi lalulintas, serta identifikasi masalah.
BAB III PELAKSANAAN SURVAI
Pada Bab III dituliskan mengenai pelaksanaaan survai
antara lain perencanaan survai, peralatan yang
dibutuhkan dalam survai, dan pelaksanaan survai serta
lamanya survai yang dilakukan.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
Pada Bab IV di tuliskan mengenai tata cara penyajian
dan analisa data yang telah diolah dan didapatkan
hasil dari survai,data yang dianalisa tersebut dapat
kita ambil kesimpulan.
BAB V PENUTUP
Pada Bab V dituliskan mengenai kesimpulan-kesimpulan
yang di dapatkan dari hasil analisa data serta
dituliskan mengenai saran dari hasil survai atau
skenario dari hasil survai.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
G. Profil Daerah Studi
Simpang Tiga Jalan Telaga Asih dan Jalan Imam
Bonjol merupakan salah satu dari simpang yang terletak
di daerah Cikarang Barat, Bekasi. Jalan Telaga Asih dan
Jalan Imam Bonjol termasuk dalam jalan kelas 3a karena
dilalui oleh angkutan-angkutan perkotaan. Pada simpang
ini tidak terdapat APILL, namun pada ruas Jalan Telaga
Asih terdapat pedagang yang menggunakan trotoar, hal
ini merupakan perampasan hak pejalan kaki. Pada ruas
Jalan Imam Bonjol terdapat fasilitas transportasi
berupa shelter yang kondisinya cukup baik.
Pada ruas jalan Imam Bonjol di dapati rambu
pejalan kaki dan pada ruas Jalan Telaga Asih didapati
rambu dilarang berhenti. Pada simpang ini tidak di
6
dapati marka, zebra cross, maupun zona selamat sekolah,
jadi pada saat jam-jam sibuk simpang ini terlihat
kurang teratur.
Gambar. 1.1. Kondisi fisik ruas jalan dan persimpangan
H. Kondisi Tata Guna Lahan
Tata guna lahan merupakan informasi mengenai
jenis bangunan pengunaan lahan dan penghalang terhadap
jarak pandangan bebas serta objek-objek yang
menghalangi kelancaran lalulintas kendaraan atupun
7
pejalan kaki seperti warung, pedagang kaki lima,
perparkiran, pot bunga, lokasi dan objek lainya
seperti tiang listrik dan telepon, pemberhentian
angkot,pohon-pohon dan sebagainya.
Tata guna lahan merupakan informasi mengenai
jenis bangunan pengunaan lahan dan penghalang terhadap
jarak pandangan bebas serta objek-objek yang
menghalangi kelancaran lalulintas kendaraan ataupun
pejalan kaki seperti warung, pedagang kaki lima,
perparkiran, pot bunga, lokasi dan objek lainya
seperti tiang listrik dan telepon,pohon-pohon dan
sebagainya.
Struktur tata guna lahan pada daerah studi kami,
khususnya lokasi survai yaitu terdiri dari :
1. Kantor Camat Cikarang Barat
2. SPBBP
3. Pertokoan atau Ruko-ruko
4. Kantor Polsek Cikarang Barat
5. Masjid
8
Dari struktur tata guna lahan tersebut akan
dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat di dalam
pergerakan orang. Ini juga dapat berpengaruh pada
pergerakan pertumbuhan masyarakatnya sehingga
transportasinya pun harus ditingkatkan seperti
pembuatan rambu-rambu lalulintas, pemberian tanda-
tanda rambu di tempat-tempat tertentu, pelebaran badan
jalan, dll.
I. Kondisi Lalu Lintas
Semakin meningkatnya intensitas dan mobilitas
penduduk di suatu wilayah,contohnya Cikarang akan
menimbulkan semakin meningkatnya kebutuhan
transportasi. Mobilitas ini dipengaruhi oleh kuantitas
dan frekuensi pergerakan penduduknya karena adanya
kemajuan global yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
dan meningkatnya kebutuhan masyarakat tiap harinya.
9
Masalah yang sering dihadapi oleh kota bekasi adalah
ketidak seimbangan antara pertumbuhan jumlah kendaraan
dengan pertambahan prasarana jalannya. Selain masalah
tersebut, masalah lainnya adalah kurang memadainya
pelayanan angkutan kota seperti kurang adanya halte,
terminal, dan kondisi angkutan itu sendiri. Dengan
adanya hal tersebut memacu penggunaan kendaraan
pribadi seperti sepeda motor yang dianggap lebih
nyaman dan efisien sehingga menambah volume lalu
lintas dan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan DataSetelah data terkumpul, maka pembuatan laporan hasil
survai akan cepat terlaksana dengan kerjasama satu
kelompok survai dengan menggunakan referensi yang
ada. Dengan demikian akan menghemat waktu dan tenaga
dalam memperoleh data sesuai dengan yang kita
inginkan.
Langkah langkah pengumpulan data:
1. Data hasil survai kita kumpulkan berdasarkan
kelompok Survai
2. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan
komputer
10
3. Data inventarisasi dikelompokkan sesuai pembagian
ruas dan simpang yang kita teliti
B. Metodologi Pelaksanaan SurveyBagan alir metodologi survey
11
PERSIAPAN SURVEY
PENGORGANISASIAN
PILOT SURVEY
PELAKSANAAN SURVEY
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
Survey ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun dan
mengumpulkan data mengenai karakteristik ruas dan simpang
di wilayah studi .
a) Pengorganisasian
Jumlah surveyor yang diturunkan dalam
pelaksanaan survey ini berjumlah 28 orang dibagi
menjadi 4 ruas dan simpang, sehingga tiap ruas dan
simpang diamati oleh 7 orang surveyor.Tenaga
pelaksana yang dibutuhkan untuk melaksanakan survey
inventarisasi ruas dan simpang adalah 7 oarng tuap
ruas dan simpang.
b) Objek Survey
Ruas dan simpang di Jalan Telaga Asih dan Jalan Imam
Bonjol.
c) Alat-alat yang digunakan
Dalam pelaksanaan survey ini adapun alat-alat yang
digunakan adalah:
1. Alat Tulis
2. Clip Board
3. Formulir
4. Camera Digital
5. Walking Measure
d.Pelaksanaan survey
Adapun pelaksanaan survey, dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 24 April 2013
Waktu : 06.00-16.00
Cuaca : Cerah
12
Lokasi : Cikarang Barat
Pimpro (Koordinator) : Pujo Agung
Penanggung jawab : Ibu Erlina
Indriasari,S.SiT,MT
C. Peta LokasiSebelum melakukan survai di ruas dan simpang perlu
dibutuhkan peta yang menyangkut daerah atau lokasi
yang akan disurvai. Hal ini bertujuan agar dapat
ditentukan langsung dimana titik-titik survai berada
di sekitar daerah tersebut.
Gambar. 1.2. Peta Lokasi Survai
13
BAB IV
ANALISIS DATA
A.Penyajian Data
Dengan melihat situasi yang ada pada simpang tiga
Jalam Imam Bonjol dan Jalan Telaga Asih maka kita dapat
membuat usulan-usulan untuk peningkatan transportasi di
simpang tiga ini. Tata guna lahan yang terdapat di
sekitar simpang juga berperan penting dalam menentukan
besarnya lalulintas yang dibangkitkan, dan kebutuhan akan
akses jalan dan kebutuhan vertikal, struktur perkerasan
akan membatasi berat kendaraan (khususnya muatan sumbu).
Jari-jari kelengkungan (Horisontal dan vertikal), jarak
pandangan, dan kondisi permukaan akan membatasi kecepatan
aman dan kapasitas jalan.
Sebelum data kami sajikan dalam laporan ini, masing-
masing kelompok telah membuat laporan survai pada masing-
masing daerah studi sesuai pembagian kelompok.
B.Analisa Data Lapangan
Setelah data lapangan terkumpul kemudian langkah
selanjutnya disusun, dihimpun dan dianalisa sesuai
teknik survai.
14
C.Analisis Penampang Simpang
Gambar. 1.3. Penampang simpang
Pada ruas jalan telaga asih dan imam bojol ketika
memasuki persimpangan terjadi pelebaran jalan dari yang
setiap jalur terdiri dari 2 lajur menjadi 4 lajur.
Lebar median pada kaki simpang ruas imam bonjol 1,5
meter, sedangkan pada jalan telaga asih tidak terdapat
median. Tata guna lahan yang terdapat pada simpang tiga
ini antara lain kantor kecamatan cikarang barat, kantor
polsek cikarang barat, masjid, SPBBP, halte dan juga
terdapat minimarket . Sehingga simpang tiga ini menjadi
ramai kendaraan. Ukuran-ukuran lebar jalan pada setiap
kaki simpang tiga ini juga bermacam-macam dan dapat
dilihat dari gambar diatas. Pada ruas jalan imam bonjol
yang akan menuju simpang, terdapat median yang
berfungsi untuk memecah arah lalu lintas yang akan
menuju jalan telaga asih.
D. Hasil Analisa
15
Hasil analisa yang kami peroleh didesain untuk
perencanaan berikutnya. Hasil analisa dan survai
tersebut akan sangat bermanfaat apabila menunjukkan
data yang akurat. Data survai yang akurat menjadi
bahan desain dan pengambilan keputusan untuk
menentukan tindakan yang tepat bagi suatu
kebijaksanaan yang terkait dengan perencanaan jalan.
Gambar. 1.4. Penampang melintang jalan Telaga Asih
Pada survai inventarisasi simpang yang telah
kami lakukan di Jalan Telaga Asih dan Jalan Imam
Bonjol dapat kami jumpai berbagai kelengkapan yang
ada pada ruas jalan yang kami amati,yaitu sebagai
berikut:
1. Nama jalan : Jalan Imam Bonjol
2. Panjang jalan : 150 m
3. Jenis konstruksi : dengan perkerasan
aspal
4. Tipe jalan : jalan kolektor
16
RUANG MILIK JALAN
RUANG MANFAAT JALANBADAN JALAN
JALUR LALU LINTAS
LAJURLL LL
LAPIS PERMUKAANTALUD
TANAH DASAR
LAPIS PONDASI BAWAH (SUBBASE)
LAPIS PONDASI (BASE)
BAHU DIPERKERAS
BAHUDIPERKERAS
SALURAN SAMPING
DAERAH GALIAN DAERAH
TIMBUNAN
CL
1,3 M 7 M
5. Model arus : 2 arah
6. Lajur : 4
7. Jalur : 2
8. Fasilitas pejalan kaki : trotoar
9. Permukaan jalan : rata dengan lapisan
jalan aspal hotmix
10.Lebar marka : -
11.Panjang marka : -
12.Jarak antar marka : -
13.Lebar ruas jalan kanan : 7 m
14.Lebar ruas jalan kiri : 7 m
15.Lebar median : 1,5 m
16.Jenis konstruksi median : Beton
17.Lebar jalur efektif : 6 m
18.Lebar trotoar kanan : 1 m
19.Lebar trotoar kiri : 1 m
20.Tinggi Trotoar : 0,20 m
21.Lebar jalur Hijau : -
22.Lebar bahu jalan kanan : 1,3 m
23.Lebar bahu jalan kiri : 1,3 m
24.Jarak antar lampu : 49 m
Survai inventarisasi persimpangan Kecamatan
Cikarang Barat dengan data sebagai berikut:
Data Jalan Telaga Asih
1.Nama jalan : Jalan Telaga Asih
2.Panjang jalan : 50 m
17
3.Lebar Jalan : 6 m
4.Jenis konstruksi : dengan perkerasan
beton
5.Tipe jalan : jalan kolektor
6.Model arus : 2 arah
7.Lajur : 2
8.Jalur : 2
9.Fasilitas pejalan kaki :
trotoar
10. Permukaan jalan : rata dengan
lapisan jalan beton
11. Lebar ruas jalan kanan : 3 m
12. Lebar ruas jalan kiri : 3 m
13. Lebar Marka Kuning : -
14. Lebar median : -
15. Tinggi Median : -
16. Panjang Median : -
17. Lebar jalur efektif : 6 m
18. Lebar bahu jalan kanan : -
19. Lebar bahu jalan kiri : -
20. Lebar drainase kanan : 45 cm
21. Lebar drainase kiri : 45 cm
22. Lebar trotoar kiri : 1,3 m,
0,5 digunakan untuk pedagang kaki lima
23. Lebar trotoar kanan : 1,3
m, 0,5 digunakan untuk pedagang kaki lima
24. Tinggi Trotoar : 0,20 m
25. Lebar jalur Hijau : -
18
26. Jarak antar lampu : -
27. Panjang zona selamat sekolah : -
28. Lebar zebra cros : -
29. Panjang zebra cros : -
19
4 KurangBaik
(Kotor)
Data Jalan Imam Bonjol1. Nama jalan : Jalan Imam Bonjol
2. Panjang jalan : 50 m
3. Jenis konstruksi : dengan perkerasan
aspal
4. Tipe jalan : jalan kolektor
5. Model arus : 2 arah
6. Lajur : 4
7. Jalur : 2
8. Fasilitas pejalan kaki : trotoar
9. Permukaan jalan : rata dengan lapisan
jalan aspal hotmix
10.Lebar marka : -
11.Panjang marka : -
12.Lebar ruas jalan kanan : 7 m
13.Lebar ruas jalan kiri : 7 m
14.Lebar median : 1,5 m
15.Jenis konstruksi median : Beton
16.Lebar jalur efektif : 6 m
17.Lebar trotoar kanan : 1 m
21
18.Lebar trotoar kiri : 1 m
19.Tinggi Trotoar : 0,20 m
20.Lebar jalur Hijau : -
21.Lebar bahu jalan kanan : 1,3 m
22.Lebar bahu jalan kiri : 1,3 m
23.Jarak antar lampu : 49 m
22
Data Kaki Simpang di Jalan Imam Bonjol
NO. Nama Jalan Land Use
KondisiPerkeras
an
1. Baik
2. Baik
3. Baik
4. Baik
23
Jl. Imam Bonjol
9.KurangBaik
10
. Baik
Kapasitas
Co = 1650 (empat lajur terbagi)
FCw = 1,00
FCsp = 1,00
FCsf = 0,91
FCcs = 1,00
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)
C = 1659 x 1 x 1 x 0,91 x 1
C = 1501,5
25
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan analisa data yang kami dapatkan
dapat diambil kesimpulan bahwa tata guna lahan di
persimpangan Jalan Telaga Asih dan Jalan Imam Bonjol
memiliki tata guna lahan yang kurang bagus karena dalam
penataannya kurang rapi serta lalu lintas yang kurang
teratur. Pada persimpangan tiga ini tata guna lahan yang
ada kebanyakan adalah ruko-ruko. Pada simpang jini,
hanya terdapat 2 rambu lalu lintas dan salah satunya
mengalami penyimpangan rambu karena tidak sesuai dengan
kondisi jalan tersebut. Prasarana jalan yang terdapat
seperti trotoar, bahu jalan, dan halte. Pada simpang ini
tidak di dapati marka, zebra cross, maupun zona selamat
sekolah, jadi pada saat jam-jam sibuk simpang ini
terlihat kurang teratur.
Pada simpang ini tidak terdapat APILL, namun pada
ruas Jalan Telaga Asih terdapat pedagang yang menggunakan
trotoar, hal ini merupakan perampasan hak pejalan kaki.
Akibatnya seluruh ruas jalan yang ada tidak dapat
digunakan secara efektif. Pada ruas Jalan Imam Bonjol
terdapat fasilitas transportasi berupa shelter yang
kondisinya cukup baik.
B. SARAN
26
Kondisi ruas-ruas jalan maupun simpang saling
berhubungan satu dengan yang lain. Apabila salah satu
dari beberapa ruas jalan dan simpang yang saling
berhubungan tersebut ada yang mengalami kondisi jalan
yang buruk, hal itu dapat berpengaruh terhadap lalu
lintas, yang tak elak juga dapat membahayakan pengguna
jalan. Perawatan prasarana jalan dan simpang harus
diperhatikan, agar kondisi jalan dan simpang bisa menjadi
bagus dan dapat memperlancar lalu lintas.
Para pedagang kaki lima juga sebaiknya disediakan
tempat khusus untuk berjualan sehingga tidak menggangu
aktivitas pejalan kaki di Jalan Telaga Asih ini. Perlu
juga diperbaiki lagi fungsi rambu lalu lintas yang
sebenarnya. Karena pada simpang jalan ini terdapat rambu
pejalan kaki, tetapi tidak disertai dengan adanya zebra
cross di simpang jalan ini. Kemudian kepada pihak
keamanaan di sekitar lokasi sebaiknya ditambah untuk
mengurangi kemacetan di simpang tersebut.
Demikian laporan survai ini dibuat dengan sebaik-
baiknya, namun bagaimanapun juga penulis hanyalah seorang
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, sehingga
kami juga menyadari banyaknya kekurangan pada laporan
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun sehingga di dalam
laporan-laporan selanjutnya akan lebih baik.
27
Semoga laporan ini dapat digunakan dengan sebaik-
baiknya. Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan
ini banyak terdapat kekurangan.
28