KOMANG INDAH SARI- (1601412064).pdf - Repository UNCP

153
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATERI ANIMALIA KELAS X SMA NEGERI 1 PALOPO KOMANG INDAH SARI 1601412064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINTO PALOPO 2020

Transcript of KOMANG INDAH SARI- (1601412064).pdf - Repository UNCP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI

DAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA

MATERI ANIMALIA KELAS X

SMA NEGERI 1 PALOPO

KOMANG INDAH SARI

1601412064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINTO PALOPO

2020

i

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI

DAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA

MATERI ANIMALIA KELAS X

SMA NEGERI 1 PALOPO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Cokroaminoto Palopo

KOMANG INDAH SARI

1601412064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

Komang Indah Sari. 2020. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching Terhadap Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada

Materi Animalia Kelas X SMA Negeri 1 Palopo. (Dibimbing oleh Muhammad

Ilyas, dan Akhmad Syakur.)

Masalah penelitian ini adalah motivasi dan pemahaman belajar siswa belum

optimal, maka perlu model pembelajaran Reciprocal teaching. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Reciprocal Teaching pada materi animalia terhadap motivasi dan pemahaman

belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Palopo. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang

digunakan adalah quasi eskperimen dan bentuk desainnya nonequivalent control

group design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

motivasi belajar siswa dan tes pemahaman belajar siswa (pretest dan posttest).

Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Motivasi belajar

siswa pada kelas kontrol sebelum pembelajaran memiliki skor rata-rata sebesar

68,11 dan setelah pembelajaran skor rata-rata yang diperoleh sebesar 69,69 dan

berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80. Pada kelas

eksperimen skor rata-rata motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran sebesar

66,14 dan setelah pembelajaran diperoleh skor rata-rata motivasi sebesar 70,08

dan berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80. Pemahaman

belajar siswa pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 38,79

setelah pembelajaran diperoleh nilai posttest rata-rata yaitu 73,64 dan berada pada

kategori sedang, sedangkan rata-rata nilai pretest siswa pada kelas eksperimen

sebesar 39,09 dan nilai posttest kelas eksperimen setelah dibelajarkan dengan

model pembelajaran Reciprocal teaching yaitu 79,70 dan berada pada kategori

tinggi. Berdasarkan uji hipotesis nilai Sig (2-tailed) 0,000 < ɑ (0,05), hal ini

menunjukkan bahwa HO ditolak dan H1diterima yang artinya terdapat pengaruh

penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching terhadap motivasi dan

pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA Negeri 1 Palopo.

Kata Kunci: Reciprocal teaching, motivasi belajar, pemahaman belajar.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching Terhadap Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada

Materi Animalia Kelas X SMA Negeri 1 Palopo”.

Penulis menyadari, keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telahmemberikan doa dan

semangat kepada penulis khususnya kedua orang tua, ayah Wayan Widiarta (Alm)

dan Ibu Made Surti yang telah memberikan dukungan selama melakukan

pendidikan dan mendoakan agar penulis dapat menyelesaikan semua tantangan

yang dihadapi dengan baik. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Drs. Hanafie Mahtika, M.S., Selaku Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo yang telah memberikan tempat untuk menuntut ilmu di Universitas

Cokroaminoto Palopo.

2. Dr. Rusdiana Junaid, M. Hum., MA., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan

motivasi dan dukungan terhadap penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Muhammad Ilyas, M.Pd., Selaku pembimbing I yang telah memberikan

arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Akhmad Syakur, S.Pd., M.Sc., Selaku Ketua Prodi sekaligus pembimbing II

yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap Bapak/Ibu dosen Univeristas Cokroaminoto Palopo terima kasih atas

semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan penulis izin untuk melakukan

penelitian di SMA Negeri 1 Palopo.

7. Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Cokroaminoto Palopo angkatan 2016 dan semua warga Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Cokroaminoto Palopo.

vii

8. Semua pihak yang terkait yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu

persatu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

yang disebabkan oleh keterbatasan yang penulis miliki. Akhir kata, penulis

berharap agar apa yang penulis persembahkan ini dapat memberikan kontribusi

bagi peningkatan proses pembelajaran biologi di sekolah dan dapat memberikan

manfaat dan sumbangsih untuk perkembangan dunia pendidikan secara umum.

Palopo, Agustus 2020

Komang Indah Sari

viii

RIWAYAT HIDUP

Komang Indah Sari, dilahirkan di Margomulyo pada

tanggal 01 Juli 1998. Anak ketiga hasil buah kasih

sayang dari pasangan (Alm) Wayan Widiarta dengan

Made Surti. Pendidikan formal dimulai dari TK Ganesha

pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun

2004 pula penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Dasar 173 Kertaraharja dan lulus pada tahun 2010. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tomoni Timur

dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

di SMA Negeri 1 Tomoni Timur (SMA Negeri 10 Luwu Timur) dan lulus pada

tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis berkesempatan melanjutkan

pendidikan di Universitas Cokroaminoto Palopo kejenjang S1 pada jurusan

Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada penelitian ini

penulis mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal

Teaching Terhadap Minat dan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Animalia

Kelas X SMA Negeri 1 Palopo”.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ........................ iii

HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ........................................ iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................... 5

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 15

2.3 Kerangka Pikir ............................................................................... 17

2.4 Hipotesis ........................................................................................ 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 20

3.3 Variabel Penelitian ........................................................................ 20

3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan ................................................ 20

3.5 Prosedur Penelitian ........................................................................ 21

x

3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 22

3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 24

3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 27

4.2 Pembahasan .................................................................................... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 47

5.2 Saran ............................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49

LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Desain penelitian Nonequivalent Control Grup Design ......................... 19

2. Keadaan satuan eksperimen .................................................................... 20

3. Kriteria penilaian angket ......................................................................... 23

4. Pedoman konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran ............................ 24

5. Kriteria pemahaman belajar .................................................................... 24

6. Interval motivasi ..................................................................................... 25

7. Motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas kontrol .................. 28

8. Motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas kontrol .................... 29

9. Motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelaseksperimen ............ 30

10. Motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen ............. 31

11. Data nilai statistik hasil pretest kelas kontrol ......................................... 32

12. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas kontrol ............... 32

13. Batasan criteria pemahaman belajar siswa pretest kelas kontrol ............ 33

14. Data nilai statistik hasil posttest kelas kontrol ........................................ 33

15. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas kontrol .............. 34

16. Batasan criteria pemahaman belajar siswa posttest kelas kontrol........... 34

17. Data nilai statistik hasil pretest kelas eksperimen .................................. 35

18. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas eksperimen ........ 35

19. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa pretest kelas eksperimen ..... 36

20. Data nilai statistik hasil posttest kelas eksperimen ................................. 36

21. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas eksperimen ....... 37

22. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa posttest kelas eksperimen ... 37

23. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas

kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran dengan

menggunakan model Discovery learning ............................................... 38

24. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas

eksperimen sebelum dan sesudah pembelajaran dengan

menggunakan model Reciprocal teaching .............................................. 38

25. Hasil keterlaksanaan pembelajaran ......................................................... 39

xii

26. Hasil analisis uji normalitas kelas kontrol .............................................. 40

27. Hasil analisis uji normalitas kelas eksperimen ....................................... 40

28. Hasil analisis data uji homogenitas ......................................................... 41

29. Hasil analisis data uji Independent Sample T-test ................................... 41

30. Hasil uji hipotesis .................................................................................... 42

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus ................................................................................................ 51

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen ........... 60

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas kontrol .................. 71

4. Indikator soal pretest/posttest ............................................................ 80

5. Soal pretest/posttest ........................................................................... 82

6. Indikator angket motivasi belajar siswa ............................................. 93

7. Angket motivasi belajar siswa ........................................................... 95

8. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran ................................ 98

9. Lembar kerja siswa ............................................................................ 101

10. Nilai pretest dan posttest kelas eksperimen ....................................... 115

11. Nilai pretest dan posttest kelas kontrol .............................................. 117

12. Daftar hadir siswa kelas eksperimen .................................................. 129

13. Daftar hadir siswa kelas kontrol ........................................................ 121

14. Hasil analisis statistika deskriptif dan inferensial .............................. 123

15. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan .......................................................................... 129

16. Pengajuan judul .................................................................................. 131

17. Surat keterangan melakukan penelitian ............................................. 133

18. Surat keterangan telah melakukan penelitian..................................... 135

19. Foto-foto kegiatan pembelajaran ....................................................... 137

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motivasi belajar adalah keseluruhan aspek daya penggerak yang ada dalam

diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar dan dapat menjamin

keberlangsungan proses pembelajaran dan memberi arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Adanya motivasi didalam diri siswa menjadi hal yang sangat penting untuk

menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pemahaman belajar adalah suatu

perubahan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah pembelajaran yang

berupa kemampuan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik

(keterampilan). Model pembelajaran Reciprocal teaching atau model

pembelajaran terbalik merupakan model pembelajaran dimana siswa berperan

sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajar teman-temannya dan guru

hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk membantu siswa agar dapat

belajar dengan baik. Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa berupa

perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang lebih baik. Keberhasilan suatu

tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses pembelajarn yang dilalui

siswa. Pada proses pembelajaran umumnya siswa hanya mengutamakan seberapa

banyak materi yang diberikan tanpa mementingkan pemahaman belajar siswa

(Trianto, 2007). Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak menghafal materi

pembelajaran yang diberikan sehingga menyebabkan kemampuan pengetahuan

siswa menjadi kurang baik. Pada proses pembelajaran motivasi belajar siswa

menjadi hal yang sangat penting. Motivasi belajar adalah suatu prinsipyang sangat

diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan pada proses

pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Palopo dapat diketahui bahwa metode

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran yaitu metode ceramah dan metode

diskusi. Kegiatan belajar menggunakan metode ceramah menyebabkan siswa

menjadi kurang aktif dalam pembelajaran dan hanya mengandalkan peran gutu

dalam menyampaikan materi. Pada umumnya siswa hanya akan belajar ketika

2

akan menghadapi ujian atau ulangan dengan cara menghafal materi yang telah

dipelajari tanpa memperhatikan pemahaman belajarnya. Dengan kata lain siswa

belajar hanya untuk menghadapi ujian sehingga materi yang telah dipelajari tidak

dapat bertahan lama.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan

pemahaman siswa dari sebuah proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan

model pembelajaran yang cocok dalam menyampaikan materi yang akan

disampaikan. Reciprocal Teaching adalah salah satu model pembelajaran yang

dalam penerapannya menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran

sehnggasiswa lebih mudah dalam memahami materi dan siswa diharuskan untuk

mampu menjelaskan materi kepada teman-temannya. Pada pembelajaran

Reciprocal Teaching siswa akan berperan sebagai guru untuk mengajarkan teman-

temannya sementara guru memiliki peran sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Dalam hal ini peneliti mengambil model pembelajaran Reciprocal Teaching

(pembelajaran terbalik) dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih efektif

dan bermakna. Sehingga dengan konsep tersebut diharapkan dapat meningkatkan

motivasi dan pemahaman belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas peneli

titertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran

Reciprocal Teaching dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching Terhadap Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada

Materi Animalia Kelas X SMA Negeri 1 Palopo”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah penerapan

model pembelajaran Reciprocal Teaching pada materi animalia kelas X SMA

Negeri 1 Palopo?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap

motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA

Negeri 1 Palopo?

3

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah penerapan

model pembelajaran Reciprocal Teaching pada materi animalia kelas X SMA

Negeri 1 Palopo.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Reciprocal

Teaching terhadap motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi

animalia kelas X SMA Negeri 1 Palopo.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan atau

bahan penelitian dalam dunia pendidikan kedepannya.

b. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh penerapan model

pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap motivasi dan pemahaman belajar

siswa pada materi animalia kelas X SMA Negeri 1 Palopo.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih baik dalam

penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching dan pengaruhnya

dengan motivasi dan pemahaman belajar siswa.

b. Bagi siswa

Dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman belajar siswa dalam

pembelajaran animalia sehingga siswa menjadi mudah dalam memahami

materi yang diberikan serta dapat menyelesaikan permasalahan yang

diberikan.

c. Bagi guru

Memberikan masukan pada guru mengenai pelaksanaan pembelajaran biologi

dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching.

4

d. Bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian untuk penelitian lebih

lanjut mengenai model pembelajaran Reciprocal Teaching.

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran adalah

suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar

(Suprijono, 2010).

Jenis-jenis model pembelajaran menurut (Suprijono, 2010), dapat dibagi

menjadi:

a. Model Pembelajaran Langsung

b. Model Pembelajaran Kooperatif

c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

d. Model Pembelajaran Kontekstual

2. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Pembelajaran terbalik atau Reciprocal Teaching merupakan model

pembelajaran dimana siswa berperan sebagai guru untuk mengajarkan teman-

temannya. Pembelajaran Reciprocal Teaching di kembangkan oleh Anne Marie

Palinscar dari Universitas Michigan dan Ane Crown dari Universitas Illinois,

USA. Dalam pembelajaran terbalik siswa diajarkan untuk belajar mandiri, aktif,

dan kreatif dan menyelesaikan materi yang diberikan. Sementara itu guru lebih

berperan sebagai fasilitator dan pendamping yang melakukan bimbingan pada

siswa mengenai materi yang tidak dimengerti siswa (Fajarwati, 2010).

a. Strategi Reciprocal Teaching

Menurut Palinscar, model pembelajaran Reciprocal Teaching terdapat empat

strategi yang digunakan, yaitu (Hayati, 2012):

6

1) Membuat Pertanyaan (Question Generating)

Pertanyaan yang telah dibuat siswa diharapkan dapat mengungkap

penguasaan konsep terhadap materi yang sedang dibahas.

2) Menjelaskan (Clarifying)

Dalam hal ini siswa menjelaskan hasil diskusi dengan kelompok yang

diwakili oleh “guru” siswa dan siswa dapat bertanya kepada guru mengenai

materi yang tidak dimengerti.

3) Memprediksi (Predicting)

Siswa membuat perkiraan atau hipotesis tentang konsep materi yang

dipelajari.

4) Merangkum (Summarizing)

Siswa mengidentifikasi dan membuatrangkuman mengenai pokok-pokok

materi yang dibahas dalam pembelajaran.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Reciprocal Teaching

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran Reciprocal Teaching memiliki

empat strategi pemahaman, yaitu membuat pertanyaan, menjelaskan, memprediksi

dan merangkum dari materi yang diberikan. Langkah-langkah Reciprocal

Teaching adalah sebagai berikut (Suyitno, 2006):

1) Guru mempersiapkan materi yang akan dibahas.

2) Siswabersama kelompoknya mendiskusikan materi yang diberikan.

3) Siswa dalam kelompok menyusun pertanyaan tentang materi yang sedang

dibahas.

4) Guru menunjuk siswa yang berperan sebagai guru siswa untuk menjelaskan

hasil diskusinya di depan kelas.

5) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai materi

yang sulit dipahami dalam kelompok. .

6) Siswa mendapat tugas menyelesaikan soal latihan untuk mengetahui

pemahaman siswa.

7) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.

c. Kelebihan dan Kekurangan Reciprocal Teaching

Kelebihan pembelajaran Reciprocal Teaching adalah sebagai berikut

(Azis, 2007):

7

1) Mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran.

2) Meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok.

3) Mengembangkan bakat berbicara siswa dalam kelompok.

4) Siswa menjadi lebih memperhatikan pembelajaran.

5) Meningkatkan kemampuan berpendapat dan berbicara di depan kelas.

6) Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam

waktu singkat.

7) Menumbuhkan sikap menghargai guru dalam proses pembelajaran.

8) Dapat diterapkan pada materi pelajaran yang banyak dengan alokasi waktu

yang singkat.

Kekurangan pembelajaran Reciprocal Teaching adalah sebagai berikut

(Azis, 2007):

1) Adanya ketidaksungguhan dari guru siswa menyebabkan tujuan pembelajaran

yang diinginkan tidak tercapai dengan baik.

2) Siswa yang tidak berperan sering menertawakan tingkah laku guru siswa

sehingga merusak suasana.

3) Kurangnya perhatian siswa pada pelajaran dan hanya memperhatikan

aktivitas siswa yang berperan sebagai guru membuat tujuan akhir sulit

tercapai.

3. Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari interaksi . Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam

seluruh aspek tingkah laku. Belajar juga diartikan sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 2010).

4. Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak

yang telah menjadi aktif” (Sardiman, 2001). Dalam bukunya Purwanto, Sartain

mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam

suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Tujuan

8

adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu (Purwanto, 2007).

Belajar dalam artian luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang

memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari

terbentuknya respon utama dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya

tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya

perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, 1992).

a. Indikator Motivasi Belajar

Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4) Adanya penghargaan dalam belajar.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta

didik dapat belajar dengan baik.

b. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang

baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama

didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan

prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan

tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2001).

c. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah, di antaranya yaitu (Sardiman, 2001):

1) Memberi angka

2) Hadiah

3) Saingan/kompetensi

4) Mengetahui hasil

5) Pujian

6) Memberi ulangan

9

5. Pemahaman

Menurut (Sudjana,1995) pemahaman adalah hasil belajar. Dengan kata

lain pemahaman dapat diartikan mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya

dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan

memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang

lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya

sendiri.

a. Tingkatan-tingkatan Dalam Pemahaman

Menurut Bloom, kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan

dan derajat penyerapan materi dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu

(Kuswana, 2012) :

1) Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke

dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh dari

konsep tersebut.

2) Menafsirkan (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan, kemampuan ini untuk

mengenal dan memahami.

3) Mengeksplorasi (extrapolation)

Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena

seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang tertulis.

4) Evaluasi Pemahaman

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan (pemahaman)

siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran. Penilaian

pada proses menjadi hal yang seharusnya diprioritaskan dari pada hasil, maka

evaluasi hasil belajar memiliki sasaran ranah-ranah yang terkandung dalam

tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu (Dimiyati, 1999):

a) Ranah Afektif (Affective Domain), berisi prilaku-prilaku yang

menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, nilai-nilai,

apersepsi, dan cara penyesuaian diri.

10

b) Ranah Kognitif (Cognitive Domain), berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek intelektual yang berhubungan dengan ingatan atau

pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan

keterampilan intelektual.

c) Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain), berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan,

mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

1) Tujuan

Tujuan ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan

alasan (Davies, 1996):

a) Membatasi tugas dan menghilangkan segala keburukan dan kesulitan di

dalam pelajaran.

b) Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepat

dalam menepatkan kualitas dan efektifitas pengalaman belajar siswa.

c) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk

keberhasilan belajar.

d) Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang diberikan sekaligus

pedoman awal dalam belajar.

2) Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan pada peserta didik di sekolah. Guru adalah orang yang

berpengalaman dalan bidang profesinya. Didalam satu kelas peserta didik satu

berbeda dengan lainnya, untuk itu setiap individu berbeda pula keberhasilan

belajarnya.

3) Kegiatan Pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada proses

pembelajaran yang diciptakan guru dan dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam

mengolah kelas.

11

4) Suasana evaluasi

Keadaan kelas yang aman, tenang, nyaman dan disiplin juga berpengaruh

terhadap tingkat pemahaman peserta didik pada soal ujian yang mereka kerjakan.

Mempengaruhi bagaimana siswa memahami soal berarti mempengaruhi jawaban

yang diberikan siswa. Jika hasil belajar siswa tinggi, maka tingkat keberhasilan

proses belajar mengajar akan tinggi pula.

5) Cara dan Alat Evaluasi

Cara/teknik evaluasi merupakan cara-cara yang digunakan dalam

menyajikan bahan evaluasi. Misalnya dengan memberikan tes, wawancara,

pengamatan, dan lain-lain. Alat/instrumen evaluasi dipilih berdasarkan cara/teknik

evaluasi yang telah dipilih, contohnya butir soal, pedoman wawancara, pedoman

pengamatan, dan lain-lain. Dalam penggunaannya guru bisa memilih satu cara dan

alat evaluasi atau menggunakan lebih dari satu cara dan alat evaluasi.

c. Indikator Pemahaman

Menurut (Kuswana, 2012) indikator pemahaman terdiri dari:

1) Mengartikan

2) Memberikan contoh

3) Mengklasifikasi

4) Menyimpulkan

5) Menduga

6) Membandingkan

7) Menjelaskan

6. Animalia

Para ilmuwan mengklasifikasikan hewan kepada dua kelompok besar,

yaitu hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tanpa tulang belakang

(avertebrata).

a. Filum Porifera

Hewan spons (sponges) atau disebut juga sebagai kelompok Porifera

merupakan hewan multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan

maupun organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa filum Porifera bersifat

menempel atau menetap/sesil pada suatu dasar dan hanya sedikit menunjukkan

12

gerakan. (Kastawi, 2003). Klasifikasi Porifera: Kelas Calcarea, Kelas

Hexantinellida dan Kelas Demospongia.

b. Filum Coelenterata

Bentuk tubuh Coelenterata memiliki dua tipe dasar yakni, sebagai polip

yang sesil atau menempel dan sebagi medusa yang dapat berenang bebas.. Bentuk

tipe medusa berbentuk seperti sebuah bel/lonceng atau seperti paying (Kastawi,

2003). Klasifikasi filum Coelenterata: Kelas Hydrozoa, Kelas Anthozoa dan Kelas

Scyphozoa.

c. Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes berasal dari kata Platis yang berarti pipih dan Helmins

yang berarti cacing. Tanda-tanda umum dari Platyhelminthes adalah cacing ini

mempunyai bentuk tubuh pipih memanjang tidak bersegmen. Klasifikasi filum

Platyhelminthes: Kelas Turbellaria (cacing berbulu getar), Kelas Trematoda

(cacing isap), Kelas Cestoda (cacing pita) dan Kelas Monogenea.

d. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes (nema = benang, helmins = cacing). Cacing ini sering

disebut juga cacing gilig karena bentuk tubuhnya bulat panjang, tidak memiliki

ruas-ruas. Cacing gilig digolongkan pada hewan tripoblastika pseudoselomata.

Klasifikasi filum Nemathelminthes: Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha.

e. Filum Annelida

Annelida berasal dari bahasa latin Annelus yang berarti cincin kecil,

karena bentuknya yang seperti gelang dan tubuhnya yang mempunyai cincin

kecil/ruas. Annelida merupakan cacing yang tubuhnya memanjang dan

bersegmen-segmen, tiap-tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama, segmen-

segmen itu bergandengan dan terkoordinasi yang disebut metameri. Klasifikasi

filum Annelida: Kelas Oligochaeta (berbulu sedikit), Kelas Polychaeta (berbulu

banyak) dan Kelas Hirudenia (tidak berbulu).

f. Filum Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu Mollis yang artinya lunak, jadi

hewan-hewan yang termasuk ke dalam filum Mollusca ini memiliki tubuh yang

lunak. Filum Mollusca adalah hewan yang bertubuh simetri bilateral, bertubuh

lunak, dan tidak bersegmen. Kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang yang

13

terbuat dari zat kapur dengan bentuk yang amat beragam (Oemarjati, 1990).

Klasifikasi filum Mollusca: Kelas Amphineura/Polyplacophora (Kiton), Kelas

Gastropoda, Kelas Cephalopoda, Kelas Scaphopoda dan Kelas

Bivalvia/Pelecypoda.

g. Filum Arthropoda

Arthropoda, tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen

(perut). Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin. Sistem organ

lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca

indra. Klasifikasi Arthropoda: Kelas Crustacea (golongan udang dan kepiting),

Kelas Arachnida (golongan laba-laba), Kelas Myriapoda (golongan lipan/kaki

seribu) dan Kelas Insecta (serangga).

h. Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)

Tubuh simetri bilateral ketika masih larva, simetri radial ketika dewasa,

triploblastik selomata, habitat di laut, rangka luar tersusun dari zat kapur, alat

gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem saluran air (sistem

ambulakral), untuk menggerakkan kaki tabung. Klasifikasi filum Echinodermata:

Kelas Asteroidea (bintang laut), Kelas Echinoidea (landak laut), Kelas

Ophiuroidea (Bintang ular laut), Kelas Crinoidea (lilia laut) dan Kelas

Holothuroidea (mentimun laut).

Vertebrata merupakan hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang

hasil perkembangan notokorda yang hanya tampak pada masa embrio. Vertebrata

terbagi menjadi:

a. Kelas Pisces

Poikiloterm, hidup di air tawar/laut , bernapas dengan insang (beberapa

ada dengan kulit dan paru-paru), otak dibungkus dengan kranium, mempunyai dua

rahang, memiliki gurat sisi untuk mengetahui perubahan tekanan air.

Berdasarkan jenis tulang: Chondrichtyes (bertulang rawan) dan Osteichtyes

(bertulang keras/sejati).

b. Kelas Amphibia

Hidup di dua alam, berudu bernapas dengan insang ; dewasa bernapas

dengan paru-paru, kulit. Poikiloterm, kulit basah, berlendir untuk membantu

pernapasan, jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel). Fertilisasi eksternal,

14

ovivar. Memiliki Membran Niktitans/selaput tidur; untuk menjaga kelembapan

mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air.

Amphibia terbagi menjadi tiga Ordo yaitu: Ordo Anura, Ordo Urodela danOrdo

Apoda. Contoh: katak, kodok, salamander.

c. Kelas Reptilia

Memiliki kulit kering, memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk,

mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi). Poikiloterm, jantung 4 ruang, sekat

ventrikel kiri dan kanan belum sempurna, khusus pada buaya terdapat Foramen

panizzae yaitu satu lubang yang menghubungkan antara ventrikel kiri dan kanan

sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur.

Reptilia terbagi menjadi tiga Ordo yaitu: Ordo Chelonia, Ordo Squamata dan

Ordo Crocodili. Contoh: buaya, kadal, kura-kura dan ular.

d. Kelas Aves

Tubuh ditutupi oleh bulu, bernapas dengan paru-paru dan kantong udara

(saccus pneumaticus). Homoioterm, jantung 4 ruang.

Contoh: Ayam, merpati, elang. Klasifikasi Aves terdiri dari beberapa ordo: Ordo

Casuariformes, Ordo Columbiformes, Ordo Falconiformes, Ordo Psittaciformes ,

Ordo Galliformes dan Ordo Passeriformes.

e. Kelas Mamalia

Hewan menyusui, tubuh dilindungi oleh rambut, vivivar kecuali

Ornithorynchus. Homoioterm jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna.

Kelompok Utama Mamalia:

1) Prototheria (mamalia bertelur)

Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur

sebagai sumber makanannya. Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu

dari rambut induknya karena induk tidak memiliki puting susu.

2) Metatheria (mamalia berkantong)

Melahirkan anak saat embrio masih tahap awal. Masa kehamilan saat

singkat. Dilahirkan setelah 33 hari setelah fertilisasi. Contohnya koala, dan

kanguru.

15

3) Eutheria (mamalia berplasenta).

Embrio memperoleh nutrisi dari induk melalui plasenta.Kelas mamalia

terdiri dari: Ordo Marsupialia (mamalia berkantung), Ordo Insectivora, Ordo

Dermoptera, Ordo Chiroptera, Ordo Primata, Ordo Rodentia, Ordo Carnivora,

Ordo Laghomorpha, Ordo Cetacea, Ordo Proboscidea, Ordo Perissodactyla dan

Ordo Artiodactyla.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Nurmasari Sartono (2016) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

Penerapan Model Reciprocal Teaching Terintegrasi Mind Mapping Terhadap

Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Filum Arthropoda. Tujuan

dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model

Reciprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping terhadap pemahaman konsep

siswa pada materi filum Arthropoda. Penelitian ini menggunakan data

kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMAN 105 Jakarta pada bulan

Februari-Maret 2016 pada kelas X Semester Genap dengan metode kuasi

eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Reciprocal

Teaching terintegrasi Mind Mapping, sedangkan variabel terikat adalah

pemahaman konsep siswa pada materi filum Arthropoda. Sampel penelitian

yang didapatkan dari populasi terjangkau yaitu kelas X MIA B (kelas kontrol)

sebanyak 30 siswa dan X MIA C (kelas eksperimen) sebanyak 30 siswa yang

diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan

pada penelitian adalah tes pemahaman konsep (posttest) materi filum

Arthropoda dalam bentuk pilihan ganda. Instrumen yang telah disusun diuji

coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

Data hasil tes pemahaman konsep yang diperoleh, dianalisis setelah dilakukan

uji prasyarat analisis dan uji hipotesis statistik. Pengujian prasyarat analisis

berupa uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan uji F pada taraf

signifikansi 5% atau α = 0,05. Uji hipotesis statistik menggunakan uji t,

dilakukan apabila data yang diuji homogen dan berdistribusi normal pada

taraf signifikansi 5% atau α = 0,05. Berdasarkan observasi penelitian, rata-

16

rata persentase keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen (95%)

dan kelas kontrol (93,34%) tergolong dalam kriteria sangat baik. Dari analisis

data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan model Reciprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping

berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada materi filum

Arthropoda.

2. Diah Khusnia (2017) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model

Pembelajaran Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan. Jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan

pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel bebas dilihat hasilnya

pada variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode

pembelajaran Reciprocal Teaching dan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Konvensional, sedangkan variabel terikatnya adalah

hasil belajar IPA khususnya biologi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII

MTs. Manb’il futuh Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada tanggal 1 s/d

15 Mei 2017 pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yaitu 61 siswa yang diambil

dengan menggunakan teknik random (acak) dari 10 kelas, diperoleh kelas

VII-D (31 siswa) sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan

dengan penggunaan metode pembelajaran Reciprocal Teaching dan kelas

VII-G (30 siswa) sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional. Intrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes

hasil belajar. Pengujian yang dilakukan terhadap intrumen tersebut meliputi

validitas soal, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda tes. Analisis

deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu modus, median, mean.

Sebelum dilakukan pengujian untuk mendapatkan simpulan, maka data yang

diperoleh perlu diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji t-test pada hasil

belajar siswa ranah kognitif menunjukan ada beda nyata antara kelas kontrol

dengan kelas eksperimen, selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata post-test

17

kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. hal ini

menunjukkan bahwa metode pembelajaran Reciprocal Teaching berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa pelajaran IPA khususnya biologi materi pokok

pencemaran lingkungan pada ranah kognitif. Hasil rata-rata nilai posttest

kelas eksperimen lebih baik kelas kontrol.

2.3 Kerangka Pikir

Pembelajaran merupakan proses belajar yang melibatkan guru sebagai

pemberi materi dan siswa sebagai penerima materi. Pelaksanaan pembelajaran

biologi khususnya pada materi animalia harus diperhatikan. Guru diharuskan

untuk mampu dalam menerapkan model pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang telah dibuat telaksana dengan baik.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pada materi

animalia yaitu model pembelajaran Reciprocal Teaching, dimana model

pembelajaran ini memiliki empat strategi pemahaman yaitu membuat pertanyaan,

menjelaskan, memprediksi, dan merangkum. Jadi dalam model Reciprocal

Teaching, siswa diberi kesempatan untuk menemukan dan menyelidiki materi

yang akan dibahas dalam kelompoknya, dalam pembelajaran guru bertugas

sebagai fasilitator dan membimbing siswa mengenai materi yang tidak dimengerti

atau belum dapat dipecahakan siswa bersama kelompoknya.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat dari

bagan dibawah ini:

18

Gambar 15 Bagan Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, kerangka pikir, dan penelitian-

penelitian yang relevan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu

terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap

motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA Negeri

1 Palopo.

Model pembelajaran

Materi animalia

Model pembelajaran Reciprocal

Teaching

Motivasi belajar Pemahaman belajar

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang melibatkan dua

kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian eksperimen,

peneliti membagi objek/subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompok treatment

yang mendapatkan perlakuan khusus dan kelompok kontrol yang tidak

mendapatkan perlakuan khusus. Penelitian eksperimen (Experimental Research)

adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap

variabel lainnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain

eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan jenis Nonequivalent

Control Grup Design, desain ini hampir sama dengan Pretest-posttest Control

Grup Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono. 2016). Dalam Nonequivalent

Control Grup Design dilakukan tes sebanyak dua kali yaitu sebelum

eksperimen/tes awal disebut pretest, dan sesudah ekperimen/tes akhir disebut

posttest. Desainnya sebagai berikut:

Tabel 1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Grup Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Sumber: Sugiyono (2016)

Keterangan:

O1 = Pretest (tes awal kelas eksperimen).

O2 = Pretest (tes awal kelas kontrol).

X = Perlakuan (menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching).

- = Tidak diberi perlakuan.

O3 = Posttest (tes akhir kelas eksperimen).

O4 = Posttest (tes akhir kelas kontrol).

20

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Palopo, terletak di Jln. Andi

Pangerang No. 4, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Waktu penelitian

dilaksanakan pada 24 Februari – 14 Maret 2020.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (Independent) dan

variabel terikat (Dependent). Variabel bebas dari penelitian ini adalah model

pembelajaran Reciprocal Teaching (X), sedangkan variabel terikat adalah

motivasi dan pemahaman belajar siswa yang didapatkan setelah pelaksanaan

penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching (Y).

3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan

1. Satuan Eksperimen

Satuan eksperimen adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti. Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

MIPA SMA Negeri 1 Palopo semester genap tahun ajaran 2019/2020.

Tabel 2. Keadaan satuan eksperimen

Kelas Jumlah

X MIPA 1 33

X MIPA 2 33

X MIPA 3 33

X MIPA 4 33

X MIPA 5 35

X MIPA 6 32

X MIPA 7 36

Total 235

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Palopo

2. Perlakuan

Perlakuan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1

Palopo semester genap tahun ajaran 2019/2020 yang diambil sebanyak dua kelas.

Teknik pengambilan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yang menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu

dengan melihat kriteria nilai yang setara pada kedua kelas yang akan dijadikan

21

perlakuan penelitian dan kelas yang dipilih dalam penelitian ini yaitu kelas X

MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai kelas kontrol.

3.5 ProsedurPenelitian

1. TahapPersiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi di SMA Negeri 1 Palopo terhadap proses pembelajaran

biologi yang dilaksanakan di sekolah.

b. Menentukan kelas dalam penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas yang

diberikan perlakuan) dan kelas kontrol (pembelajaran konvensional).

c. Menentukan materi yang akan diajarkan dalam penelitian.

d. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencerminkan

model pembelajaran Reciprocal Teaching dan membuat RPP kelas kontrol.

e. Membuat angket motivasi belajar siswa.

f. Membuat instrumen penelitian berupa tes yaitu pretest dan posttest untuk

melakukan evaluasi sebelum dan sesudah pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Sebelum memulai proses pembelajaran, peneliti terlebih dahulu

memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan tujuan penelitian yang

akan dilaksanakan oleh peneliti.

b. Penelitian dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

c. Peneliti kemudian memberikan tes awal (pretest) kepada siswa tanpa

melakukan pembelajaran terlebih dahulu pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

d. Setelah pretest diberikan, kemudian hasilnya dikumpulkan dan dicatat pada

daftar nilai.

e. Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan pengajaran kepada siswa sesuai

dengan jadwal mata pelajaran di sekolah tempat dilakukannya penelitian.

f. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ditelah dibuat dengan menggunakan

22

model pembelajaran Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

g. Setelah melakukan pengajaran maka selanjutnya siswa diberikan tes akhir

(posttest) untuk mengukur ada tidaknya peningkatan pemahaman belajar

siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching.

h. Setelah pemberian tes akhir dilakukan, siswa dibagikan angket motivasi

belajar untuk mengetahui motivasi siswa selama pembelajaran berlangsung.

3. Tahap Pengumpulan Data

Setelah pelaksanaan pembelajaran, data hasil belajar siswa dikumpulkan.

Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat

motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Tes dilakukan sebanyak dua

kali, yaitu sebelum pembelajaran (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal

siswa dalam penguasaan materi dan tes sesudah pembelajaran (posttest) yang

dilakukan untuk mengetahui pemahaman belajar siswa setelah pembelajaran.

3.6 InstrumenPenelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model Reciprocal

Teaching bertujuan untuk mengetahui seberapa baik keterlaksanaan model

pembelajaran Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen. Butir-butir lembar

observasi ini mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran yang

disesuaikan dengan RPP. Observer mengisi lembar observasi dengan memberi

tanda checklist (√) saat pembelajaran berlangsung yang sedang dimati. Adapun

rumus yang digunakan untuk mengitung presentase keterlaksanaan pembelajaran

yaitu:

% 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 =Jumlah aspek pembelajaran yang terlaksana

Jumlah seluruh aspek pembelajaranx 100

23

2. Tes Pemahaman Belajar Siswa

Tes pemahaman belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa melalui pemberian pretest dan posttest. Pretest merupakan tes

awal yang bertujuan untuk mengukur hasil/pemahaman belajar siswa sebelum

dilaksanakannya pembelajaran. Posttest merupakan tes yang digunakan untuk

mengukur pemahaman atau hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Nilai hasil

belajar siswa dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑎ℎ𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 =Total item yang terlaksana

Total item kegiatan keseluruhan x 100

3. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Untuk mengetahui nilai motivasi belajar siswa dapat diketahui

dengan rumus sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑖𝑣𝑎𝑠𝑖 =Jumlah skor perolehan siswa

Skor maksimal x 100

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan

skala likert lima poin. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau kelompok terhadap variabel yang diteliti. Dalam

penelitian ini skala likert lima poin pada setiap alternatif jawaban memiliki bobot

sebagai berikut:

Tabel 3. Kriteria Penilaian Angket

Pernyataan Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber: Sugiyono (2014)

24

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data KeterlaksanaanPembelajaran

Guna memperoleh data dikumpulkan dengan menggunakan lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh data

kemampuan guru dalam menerapkan model Reciprocal Teaching. Observer

mengisi dengan memberi tanda (√) sesuai dengan keadaan yang diamati. Adapun

pedoman untuk nilai keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4. Pedoman konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran

Skor rata-rata (%) Kategori

10 – 29 Terlaksana sangat kurang

30 – 49 Terlaksana kurang baik

50 – 69 Terlaksana cukup baik

70 – 89 Terlaksana dengan baik

90 – 100 Terlaksana sangat baik

Sumber: Sudjana (2016)

2. Data Pemahaman Belajar Siswa

Tes dilakukan dengan memberikan tes awal (pretest). Setelah pretest

dilakukan siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen dan model pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol, kemudian diakhir pembelajaran siswa diberikan

tes akhir (posttest). Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dianalisis

untuk mengetahui perhitungan pemahaman atau hasil belajar siswa, kategori hasil

belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Kriteria pemahaman belajar

Frekuensi persentasi Kategori

0-54

55-64

65-79

80-89

90-100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Sumber: Nurkancana (2007)

25

3. Data Angket

Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa setelah pembelajaran.

Angket ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Tingkat atau kategori motivasi belajar siswa dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Interval Motivasi

Interval Motivasi Kategori

0 – 20 Sangat rendah

21 – 40 Rendah

41 – 60 Sedang

61 – 80 Tinggi

81 – 100 Sangat tinggi

Sumber: Riduwan (2011)

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian, baik berupa sumber tertulis, foto, video dan karya-karya monumental.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisis statistika deskriptif dan teknik analisis statistika inferensial yang

bertujuan untuk mengkaji variabel penelitian dengan bantuan program Statistical

Product and Service Solutions (SPSS).

1. Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian

yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa termasuk membuat kesimpulan

yang berlangsung umum. Analisis deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan

hasil belajar atau pemahaman siswa pada materi animalia kelas X, seperti untuk

melihat nilai mean, median, variance, standar deviation, nilai minimal, nilai

maksimal, dan lain-lain.

2. Statistika Inferensial

Statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu

dengan uji-t hipotesis (independent t-test) yang digunakan di persyaratan memiliki

data yang berdistribusi normal. Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih

26

dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dari data hasil/pemahaman

belajar siswa.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti

berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun kriteria pengujian

yaitu:

a. Jika signifikansi hitung ≥ 0,05, maka distribusi data adalah normal (simetris).

b. Jika signifikansi hitung ≤ 0,05, maka distribusi data tidak normal (asimetris).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diteliti

mempunyai variansi yang homogen. Adapun kriteria pengujian yaitu:

1) Jika signifikansi hitung ≥ 0,05 (p ≥ 0.05) maka data memiliki variansi yang

homogen.

2) Jika signifikansi hitung ≤ 0,05 (p ≤ 0,05) maka data memiliki variansi yang

tidak homogen.

c. Uji Hipotesis (Uji-T)

Uji hipotesis (independent t-test) dilakukan dengan tujuan memutuskan,

menerima atau menolak hipotesis tersebut. Pada pengujian hipotesis, penelitian

menggunakan uji-t. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 dengan kriteria

kesimpulan sebagai berikut:

1) H0 diterima dan H1 ditolak jika signifikansi hitung ≥ 0,05 (p ≥ 0,05)

2) H1 diterima dan H0 ditolak jika signifikansi hitung ≤ 0,05 (p ≤ 0,05)

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Analisis Data Statistika Deskriptif

1) Angket Motivasi Belajar Siswa

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Angket motivasi belajar diberikan sebelum dan setelah proses

pembelajaran hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi awal siswa

sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist

dengan skala likert lima poin dengan pilihan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Responden dalam penelitian ini terdiri dari dua

kelas yaitu kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 3 sebagai

kelas kontrol. Berikut ini adalah deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen sebelum dan setelah proses pembelajaran:

a. Deskripsi motivasi belajar siswa kelas kontrol

Tujuan diberikannya angket motivasi belajar siswa yaitu untuk mengetahui

bagaimana motivasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model

pembelajaran Discovery learning pada materi animalia di kelas X MIPA 3 (kelas

kontrol). Angket motivasi belajar diberikan sebelum dan setelah rangkaian

pembelajaran. Data hasil angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

28

Tabel 7. Hasil angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan

model Discovery learning

No Pernyataan Skor

1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 97.57

2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 89,09

3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang

diberikan oleh guru

30,3

4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 50,9

5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 77,57

6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai menjadi

baik

94,54

7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 26,06

8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak

materi yang dihafalkan

40,6

9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya

menjelaskan materi dengan berceramah

33,93

10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh

guru di rumah

84,64

11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 90,9

12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 60,6

13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 81,81

14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya

pahami

76,36

15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 45,45

16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas

biologi untuk memperoleh nilai yang baik

93,33

17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya 81,21

18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak

menggunakan bahasa latin

30,9

19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 79,39

20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar

biologi dengan giat

96,96

Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 68,11

Kategori Tinggi

Sumber: Hasil analisis data primer (2020)

Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 3 (kelas

kontrol) sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery

learning memiliki skor rata-rata 68,11 hal ini berarti motivasi belajar siswa

terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-

rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval

61-80.

29

Tabel 8. Hasil angket motivasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan

model Discovery learning

No Pernyataan Skor

1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 96,36

2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 86,66

3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang

diberikan oleh guru

31,51

4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 61,21

5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 76,36

6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai

menjadi baik

90,3

7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 30,3

8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak

materi yang dihafalkan

44,84

9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya

menjelaskan materi dengan berceramah

35,75

10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh

guru di rumah

83,63

11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 83,03

12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 60,6

13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 72,12

14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya

pahami

74,54

15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 49,69

16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas

biologi untuk memperoleh nilai yang baik

92,72

17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya 74,54

18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak

menggunakan bahasa latin

75,15

19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 83,63

20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar

biologi dengan giat

90,9

Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 69,69

Kategori Tinggi

Sumber: Hasil analisis data primer (2020)

Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 3 (kelas

kontrol) setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery

learning memiliki skor rata-rata 69,69 hal ini berarti motivasi belajar siswa

terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-

rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval

61-80.

b. Deskripsi motivasi belajar siswa kelas eksperimen

Tujuan diberikannya angket motivasi belajar siswa yaitu untuk

mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan

30

model pembelajaran Reciprocal teaching pada materi animalia di kelas X MIPA 2

(kelas eksperimen). Angket motivasi belajar diberikan sebelum dan setelah

rangkaian pembelajaran dilaksanakan. Data hasil angket motivasi belajar siswa

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Hasil angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan

model Reciprocal teaching

No Pernyataan Skor

1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 80

2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 73,93

3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang

diberikan oleh guru

40

4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 55,15

5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 70,9

6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai

menjadi baik

84,24

7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 34,54

8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak

materi yang dihafalkan

52,12

9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya

menjelaskan materi dengan berceramah

38,78

10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh

guru di rumah

76,36

11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 80,6

12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 61,21

13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 72,12

14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya

pahami

72,72

15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 53,93

16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas

biologi untuk memperoleh nilai yang baik

85,45

17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya 69,69

18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak

menggunakan bahasa latin

61,81

19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 71,51

20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar

biologi dengan giat

87,87

Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 66,14

Kategori Tinggi

Sumber: Hasil analisis data primer (2020)

Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 2 (kelas

eksperimen) sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran Reciprocal

teaching memiliki skor rata-rata 66,14 hal ini berarti motivasi belajar siswa

terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-

31

rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval

61-80.

Tabel 10. Hasil angket motivasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan

model Reciprocal teaching

No Pernyataan Skor

1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 93,33

2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 89,69

3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang

diberikan oleh guru

30,3

4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 49,69

5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 74,54

6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai

menjadi baik

95,75

7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 26,66

8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak

materi yang dihafalkan

43,63

9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya

menjelaskan materi dengan berceramah

31,51

10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh

guru di rumah

81,81

11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 94,54

12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 55,75

13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 83,63

14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya

pahami

81,81

15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 46,06

16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas

biologi untuk memperoleh nilai yang baik

95,75

17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya. 79,39

18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak

menggunakan bahasa latin

67,87

19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 85,45

20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar

biologi dengan giat

94,54

Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 70,08

Kategori Tinggi

Sumber: Hasil analisis data primer (2020)

Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 2 (kelas

eksperimen) setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Reciprocal

teaching memiliki skor rata-rata 70,08 hal ini berarti motivasi belajar siswa

terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-

rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval

61-80.

32

2) Pemahaman Belajar Siswa

a. Deskripsi data pretest kelas kontrol

Data nilai hasil pretest pada materi animalia kelas X MIPA 3 sebagai

kelas kontrol terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan proses pembelajaran. Data hasil

pretest siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Data nilai statistik hasil pretest kelas kontrol

Statistik Nilai statistic

Jumlah sampel

Nilai Rata-rata

Median

Nilai tertinggi (maksimum)

Nilai terendah (minimum)

Range

Standar deviasi

33

38,79

40,00

60

20

40

10,899

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Tabel tersebut menunjukkan gambar dari nilai statistik hasil pretest kelas

kontrol dengan jumlah sampel 33 memperoleh nilai rata-rata yaitu 38,79, nilai

tengah median diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 40,00, nilai

tertinggi diperoleh dari jumlah 33 siswa yaitu 60, nilai terendah diperoleh dari

jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 20, rentang (range) diperoleh dari jumlah

keseluruhan 33 siswa yaitu 40, dan standar deviasi diperoleh dari jumlah

keseluruhan 33 siswa yaitu 10,899.

Tabel 12. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas kontrol No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)

1 20 3 9,1

2 25 1 3,0

3 30 6 18,2

4 35 5 15,2

5 40 7 21,2

6 45 4 12,1

7 50 4 12,1

8 60 3 9,1

Total 33 100,0

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.

Nilai tertinggi diperoleh oleh 3 siswa adalah 60 (9,1%), 4 siswa yang memperoleh

33

nilai 50 (12,1%), 4 siswa yang memperoleh nilai 45 (12,1%), 7 siswa yang

memperoleh nilai 40 (21,2%), 5 siswa yang memperoleh nilai 35 (15,2%), 6 siswa

yang memperoleh nilai 30 (18,2%), 1 siswa yang memperoleh nilai 25 (3,0%),

dan 3 siswa memperoleh nilai 20 (9,1%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai

kuantitatif pretest kelas X MIPA 3 (kelas kontrol) ditransformasikan kedalam

tabel kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut:

Tabel 13. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa pretest kelas kontrol

No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)

1 0-54 30 Sangat rendah 90,1

2 55-64 3 Rendah 9,1

3 65-79 - Sedang -

4 80-89 - Tinggi -

5 90-100 - Sangat Tinggi -

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 3

memperoleh nilai pretest dengan kategori sangat rendah sebanyak 30 orang

dengan persentase (90,1%) dan kategori rendah sebanyak 3 orang dengan

persentase (9,1%).

b. Deskripsi data posttest kelas kontrol

Data nilai hasil posttest pada materi animalia kelas X MIPA 3

menggunakan model pembelajaran Discovery learning. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Discovery learning . Data hasil posttest siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 14. Data nilai statistik hasil posttest kelas kontrol

Statistik Nilai statistic

Jumlah sampel

Nilai Rata-rata

Median

Nilai tertinggi (maksimum)

Nilai terendah (minimum)

Range

Standar deviasi

33

73,64

75,00

85

60

25

7,424

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel nilai statistik hasil posttest pada kelas eksperimen

dengan jumlah sampel 33 siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 73,64, nilai

tengah (median) diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 75,00, nilai

34

tertinggi diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 85, nilai terendah

diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 60, rentang (range) diperoleh

dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 25, dan standar deviasi diperoleh dari

jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 7,424.

Tabel 15. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas kontrol No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)

1 60 3 9,1

2 65 3 9,1

3 70 9 27,3

4 75 8 24,2

5 80 5 15,2

6 85 5 15,2

Total 33 100,0

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.

Nilai tertinggi diperoleh oleh 5 siswa adalah 85 (15,2%), 5 siswa yang

memperoleh nilai 80 (15,2%), 8 siswa yang memperoleh nilai 75 (24,2%), 9 siswa

yang memperoleh nilai 70 (27,3%), 3 siswa yang memperoleh nilai 65 (9,1%) dan

3 siswa memperoleh nilai 60 (9,1%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai kuantitatif

posttest kelas X MIPA 3 (kelas kontrol) ditransformasikan kedalam tabel kategori

kecenderungan perolehan skor posttest sebagai berikut:

Tabel 16. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa posttest kelas kontrol

No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)

1 0-54 - Sangat rendah -

2 55-64 3 Rendah 9,1

3 65-79 20 Sedang 60,6

4 80-89 10 Tinggi 30,3

5 90-100 - Sangat Tinggi -

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 3

memperoleh nilai posttest kategori tinggi sebanyak 10 orang dengan persentase

(30,3%), kategori sedang sebanyak 20 orang dengan persentase (60,6%), dan

kategori rendah sebanyak 3 orang dengan persentase (9,1%).

35

c. Deskripsi data pretest kelas eksperimen

Data nilai hasil pretest pada materi animalia kelas X MIPA 2 sebagai kelas

eksperimen terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk mengetahui pengetahuan

awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran. Data hasil pretest siswa dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 17. Data nilai statistik hasil pretest kelas eksperimen

Statistik Nilai statistic

Jumlah sampel

Nilai Rata-rata

Median

Nilai tertinggi (maksimum)

Nilai terendah (minimum)

Range

Standar deviasi

33

39,09

40,00

60

20

40

10,190

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Tabel tersebut menunjukkan gambar dari nilai statistik hasil pretest kelas

eksperimen dengan jumlah sampel 33 memperoleh nilai rata-rata yaitu 39,09 nilai

tengah (median) diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 40,00, nilai

tertinggi diperoleh dari jumlah 33 siswa yaitu 60, nilai terendah diperoleh dari

jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 20, rentang (range) diperoleh dari jumlah

keseluruhan 33 siswa yaitu 40, dan standar deviasi diperoleh dari jumlah

keseluruhan 33 siswa yaitu 10,190.

Tabel 18. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas eksperimen No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)

1 20 2 6,1

2 25 1 3,0

3 30 7 21,2

4 35 5 15,2

5 40 6 18,2

6 45 4 12,1

7 50 6 18,2

8 60 2 6,1

Total 33 100,0

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.

Nilai tertinggi diperoleh oleh 2 siswa adalah 60 (6,1%), 6 siswa yang memperoleh

nilai 50 (18,2%), 4 siswa yang memperoleh nilai 45 (12,1%), 6 siswa yang

memperoleh nilai 40 (18,2%), 5 siswa yang memperoleh nilai 35 (15,2%), 7 siswa

36

yang memperoleh nilai 30 (21,2%), 1 siswa memperoleh nilai 25 (3,0%), dan 2

siswa memperoleh nilai 20 (6,1%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai kuantitatif

pretest kelas X MIPA 2 (kelas eksperimen) ditransformasikan kedalam tabel

kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut:

Tabel 19. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa pretest kelas eksperimen

No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)

1 0-54 31 Sangat rendah 93,9

2 55-64 2 Rendah 6,1

3 65-79 - Sedang -

4 80-89 - Tinggi -

5 90-100 - Sangat Tinggi -

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Data tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 2 memperoleh

nilai pretest dengan kategori sangat rendah sebanyak 31 orang dengan persentase

(93,9%), dan kategori rendah sebanyak 2 orang dengan persentase (6,1%).

d. Deskripsi data posttest kelas eksperimen

Data nilai hasil posttest pada materi animalia kelas X MIPA 2

menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui efektif tidaknya penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching

terhadap pemahaman belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Palopo. Data

hasil posttest siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 20. Data nilai statistik hasil posttest kelas eksperimen

Statistik Nilai statistic

Jumlah sampel

Nilai Rata-rata

Median

Nilai tertinggi (maksimum)

Nilai terendah (minimum)

Range

Standar deviasi

33

79,70

80,00

95

70

25

7,174

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Tabel tersebut menunjukkan gambaran dari nilai statistik hasil posttest

kelas eksperimen dengan jumlah sample 33 siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu

79,70, nilai tengah (median) diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu

80,00, nilai tertinggi diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 95, nilai

terendah diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 70, rentang (range)

37

diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 25, dan standar deviasi

diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 7,174.

Tabel 21. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas eksperimen No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)

1 70 7 21,2

2 75 6 18,2

3 80 8 24,2

4 85 7 21,2

5 90 4 12,1

6 95 1 3,0

Total 33 100,0

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.

Nilai tertinggi diperoleh oleh 1 siswa adalah 95 (3,0%), 4 siswa yang memperoleh

nilai 90 (12,1%), 7 siswa yang memperoleh nilai 85 (21,2%), 8 siswa yang

memperoleh nilai 80 (24,2%), 6 siswa yang memperoleh nilai 75 (18,2%), dan 7

siswa memperoleh nilai 70 (21,2%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai kuantitatif

posttest kelas X MIPA 2 (kelas eksperimen) ditransformasikan kedalam tabel

kategori kecenderungan perolehan skor posttest sebagai berikut:

Tabel 22. Batasan kriteria hasil belajar siswa posttestt kelas eksperimen

No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)

1 0-54 - Sangat rendah -

2 55-64 - Rendah -

3 65-79 13 Sedang 39,4

4 80-89 15 Tinggi 45,5

5 90-100 5 Sangat Tinggi 15,1

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 2 memperoleh

nilai posttest kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase (15,1%),

kategori tinggi sebanyak 15 orang dengan persentase (45,5%), dan kategori

sedang sebanyak 13 orang dengan persentase (39,4%).

38

Tabel 23. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas kontrol sebelum

dan sesudah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery

learning

Nilai

KKM

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

<70 33 100 6 18,2

≥70 0 − 27 81,8

Jumlah 33 100 33 100

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel diatas dari 33 siswa yang menjadi sampel penelitian

setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning

siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dengan persentase (81,8%) dan siswa yang

tidak tuntas sebanyak 6 siswa dengan persentase (18,2%).

Tabel 24. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas eksperimen

sebelum dan sesudah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal teaching

Nilai

KKM

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

<70 33 100 0 -

≥70 0 − 33 100

Jumlah 33 100 33 100

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel diatas dari 33 siswa yang menjadi sampel penelitian

setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching

siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa dengan persentase (100%).

e. Deskripsi data keterlaksanaan pembelajaran

Aktivitas belajar yang diobservasi adalah aktivitas pembelajaran yang

dikaitkan dengan penerapan model pembelajaran Reciprocal teaching. Adapun

observasi terhadap aktivitas pembelajaran tersebut memacu pada Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi dari seorang observer (pengamat)

terhadap aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran selama 3 kali pertemuan.

Rekapitulasi hasil observasi selama 3 pertemuan dapat dilihat pada lampiran hasil

39

observer terhadap pengelolaan pembelajaran aktivitas guru pada kegiatan proses

pembelajaran dapat di lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 25. Keterlaksanaan pembelajaran

Aspek yang diamati Skor yang diperoleh

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 4 4 4

2 4 4 4

3 4 4 4

4 4 4 4

5 3 4 4

6 3 4 4

7 4 3 4

8 3 3 3

9 3 4 3

10 4 4 4

11 4 4 4

12 3 3 4

13 4 3 3

14 3 4 4

15 3 3 3

16 4 4 4

17 4 4 4

18 3 3 4

19 3 4 3

20 3 3 4

21 2 3 4

22 3 4 4

Total 77 80 83

Skor 87,5 90,90 94,31

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh skor pada pertemuan ke-1 yaitu

(87,5), pertemuan ke-2 yaitu (90,90), dan pada pertemuan ke-3 yaitu (94,31)

sehingga tergolong kategori terlaksana dengan sangat baik, karena berdasarkan

tabel kategori nilai keterlaksanaan model pembelajaran skor rata-rata yang

diperoleh selama tiga kali pertemuan adalah 90,90.

3) Analisis Data Statistika Inferensial

Sebagai syarat untuk melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.

40

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penellitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Hasil keputusan yang

diambil dari output SPSS 25 yaitu nilai signifikan dari tabel test of normality.

Tabel 26. Hasil analisis uji normalitas kelas kontrol

Hasil data Kolmogorov-smirnov

Statistic Df Sig

Pretest 122 33 ,200*

Posttest 142 33 ,087

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Hasil test of normality diketahui nilai Sighitung untuk pretest kelas kontrol

yang menggunakan model pembelajaran Discovery learning adalah ,200 (Sighitung

˃0,05) dan nilai untuk posttest adalah ,087 (Sightung ˃0,05). Dapat disimpulkan

bahwa data pretest dan posttest kelas kontrol berdistribusi normal.

Tabel 27. Hasil analisis uji normalitas kelas Eksperimen

Hasil data Kolmogorov-smirnov

Statistic Df Sig

Pretest 117 33 ,200*

Posttest 138 33 ,115

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Hasil test of normality diketahui nilai Sighitung untuk pretest kelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching adalah

,200 (Sighitung ˃0,05) dan nilai untuk posttest adalah ,115 (Sightung ˃0,05).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kelas eksperimen

berdistribusi normal.

Maka dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kelas kontrol

dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning dan kelas

ekeperimen dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diteliti

memiliki variansi yang homogen. Hasil analisis data uji homogenitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

41

Tabel 28. Hasil analisis data uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

Based on Mean 2,533 3 128 ,060

Based on Median 2,310 3 128 ,079

Based on Median and with adjusted

df

2,310 3 111,5

99

,080

Based on trimmed mean 2,535 3 128 ,060

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Pada tabel diatas nilai Sighitung sebesar ,060 (Sighitung˃0,05). Dengan

demikian nilai signifikansinya ˃0,05. Artinya H1 diterima dan Ho ditolak yang

berarti data berasal dari data yang homogen.

3. Uji Hipotesis

Pengujian rata-rata hasil belajar biologi siswa kedua kelas dilakukan

dengan uji Independent Sample T-test menggunakan SPSS 25. Pengujian

dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. Adapun Output

hasil pengujian disajikan pada tabel 25.

Tabel 29. Hasil analisis data uji Independent Sample T-test

Hasil

belajar

Levene's

Test for

Equality

of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differ

ence

Std.

Error

Differ

ence

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Low

er

Upper

Equal

varianc

es

assume

d

4,2

92

,04

2

-

18,010

64 ,000 -

40,90

909

2,271

46

-

45,

446

86

-

36,3

7132

Equal

varianc

es not

assume

d

-

18,010

55,

345

,000 -

40,90

909

2,271

46

-

45,

460

57

-

36,3

5761

Sumber:Data primer setelah diolah (2020)

42

Tabel 30. Hasil uji hipotesis

Nilai Sig (2-tailed) Level of significant

Posttest control

Posttest eksperimen

,000

,000

0,05

0,05

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi sig (2-tailed) sebesar

0,000<0,05, sesuai dengan pengambilan keputusan dalam uji independent sample

T-test, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya

model pembelajaran Reciprocal teaching berpengaruh terhadap pemahaman

belajar siswa pada pembelajaran biologi materi animalia kelas X SMA Negeri 1

Palopo.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka pada bagian ini

akan diuraikan pembahasan tentang hasil penelitian yaitu hasil analisis statistika

deskriptif dan hasil analisis statistika inferensial.

1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Angket motivasi belajar siswa

1) Kelas kontrol

Angket motivasi belajar siswa diberikan bertujuan untuk mengetahui

motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dari hasil angket

motivasi belajar siswa yang diberikan dapat diketahui motivasi belajar siswa

sebelum pembelajaran memiliki skor rata-rata motivasi sebesar 68,11 dan

motivasi belajar siswa setelah pembelajaran dengan model Discovery learning

mendapatkan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 69,69. Hal ini berarti

motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada

kategori tinggi karena rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang

diperoleh berada pada interval 61-80. Jadi terdapat rata-rata kenaikan motivasi

belajar siswa sebesar 1,27 pada kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Palopo.

2) Kelas eksperimen

Tujuan diberikannya angket motivasi belajar siswa yaitu untuk

mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dari hasil

angket motivasi belajar siswa yang diberikan dapat diketahui motivasi belajar

43

siswa sebelum pembelajaran memiliki skor rata-rata motivasi sebesar 66,14 dan

motivasi belajar siswa setelah pembelajaran dengan model Reciprocal teaching

mendapatkan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 70,08. Hal ini berarti

motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada

kategori tinggi karena rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang

diperoleh berada pada interval 61-80. Jadi terdapat kenaikan rata-rata motivasi

belajar siswa sebesar 3,93 pada kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Palopo.

b. Pemahaman belajar

1) Kelas kontrol

Berdasarkan hasil analisis statistika deskriptif ditemukan bahwa

pembelajaran biologi siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Palopo sebelum

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning

diperoleh nilai rata-rata yaitu (38,79) berada pada kategori sedang. Rata-rata hasil

belajar siswa kelas X MIPA 3 setelah diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery learning berada pada kategori tinggi (73,64). Hasil

pemahaman belajar siswa kelas X MIPA 3 setelah dibelajarkan dengan model

pembelajaran Discovery learning dapat dilihat dari jumlah persentase siswa yang

tuntas sebanyak 27 orang dengan persentase (81,8%) dan masih terdapat siswa

yang tidak tuntas sebanyak 6 orang dengan persentase (18,2%) . Hal ini

dipengaruhi oleh proses pembelajaran dengan pembelajaran Discovery learning

yang membuat hanya sebagian siswa yang aktif dalam proses pembelajaran

sehingga siswa kurang memahami materi animalia.

2) Kelas eksperimen

Hasil analisis statistika deskriptif menunjukkan bahwa pemahaman belajar

biologi siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Palopo sebelum diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching diperoleh rata-rata

(39,09) berada pada kategori sedang. Rata-rata hasil pemahaman belajar siswa

kelas X MIPA 2 setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal teaching berada pada kategori tinggi (79,70). Hasil belajar siswa kelas

X MIPA 2 setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran Reciprocal teaching

dapat dilihat dari jumlah persentase siswa yang tuntas sebesar 28 dengan

44

persentase (100%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan pemahaman belajar biologi setelah menerapkan model pembelajaran

Reciprocal teaching pada siswa kelas X MIPA 2.

c. Lembar pengelolaan pembelajaran

Lembar kegiatan pengelolaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui

keterlaksanaan model pembelajaran Reciprocal teaching yang didalamnya

terdapat beberapa aspek yang diamati oleh observer setiap pertemuan.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan, secara deskriptif data hasil

pengelolaan pembelajaran, pada pertemuan ke-1, 2, dan 3, berdasarkan penilaian

dari observer terhadap peneliti yang diberikan poin sangat sesuai, sebelum

pembelajaran dimulai yang pertama dilakukan oleh peneliti yaitu mengucap

salam, kemudian mengajak peserta didik untuk berdoa setelah itu, guru mengecek

kehadiran peserta didik kemudian memberi apersepsi dan menyampaikan tujuan

pembelajaran dan guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.

Selain poin tinggi yang diberikan oleh observer terhadap peneliti ada juga poin

yang rendah (tidak sesuai) pada pertemuan pertama, contohnya seperti pada

proses pembelajaran pada saat peneliti memberikan penguatan terhadap materi

yang kurang dipahami dan pada pertemuan kedua observer memberikan penilaian

(tidak sesuai) yaitu pada proses pembelajaran saat peneliti memberikan

penghargaan terhadap peserta didik.

2. Hasil Analisis Inferensial

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas untuk mengetahui data tentang hasil pretest dan

posttest berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan

dengan menggunakan program SPSS 25 diperoleh taraf signifikansi pretest kelas

kontrol adalah ,200, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Sama

halnya dengan kelas eksperimen, didapatkan nilai signifikansi yaitu ,200. Hal ini

berarti data yang diambil berdistribusi normal.

Berdasarkan analisis uji normalitas data posttest pada kelas kontrol

diperoleh taraf nilai signifikansi probabilitas ,087. Hal ini berarti data

berdistribusi normal. Sama halnya dengan kelas eksperimen diperoleh nilai

45

signifikansi probabilitas ,115 sehingga dapat di simpulkan bahwa berdasarkan

data tersebut kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada nilai pretes ataupun

posttest datanya berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh dari

kedua kelompok memiliki varian yang homogen atau tidak. Berdasarkan hasil uji

homogenitas kelas kontrol maupun kelas eksperimen diperoleh nilai taraf

signifikansi probabilitas ,060 yang berarti (Sighitung˃0,05). Maka dapat

disimpulkan bahwa data yang diteliti memiliki variansi yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis penelitian, dalam penelitian ini siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching

memperoleh hasil yang lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa

menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching. Melalui uji hipotesis

dengan dasar pengambilan keputusan pada hipotesis, jika nilai signifikansi atau

sig (2-tailed) ≥0,05, maka HO ditolak dan H1 diterima. Pada Output Independent

Sample T-test diperoleh nilai thtung(-18,010)˃ttabel (2,042) dan nilai signifikansi sig

(2-tailed) sebesar 0,000≤0,05 maka sesuai dengan pengambilan keputusan dalam

uji Independent Sample T-test sehingga dapat disimpulkan HO ditolak dan H1

diterima, yang artinya bahwa model pembelajaran Reciprocal teaching

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Palopo.

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diah

Khusnia (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Reciprocal Teaching (pengajaran terbalik) Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan”. Uji t-test pada hasil belajar

siswa ranah kognitif menunjukan ada beda nyata antara kelas kontrol dengan

kelas eksperimen, selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest kelas

eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa metode pembelajaran Reciprocal Teaching berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa pelajaran IPA khususnya biologi materi pokok pencemaran

lingkungan pada ranah kognitif. Hasil rata-rata nilai posttest kelas eksperimen

lebih baik kelas kontrol.

46

Peneliti dalam melakukan penelitian mengalami beberapa kendala.

Kendala yang dialami peneliti saat penerapan model pembelajaran di kelas kontrol

yaitu siswa yang sulit untuk diatur, siswa juga kurang aktif saat pembelajaran

berlangsung, sedangkan kendala yang dialami peneliti dikelas eksperimen dengan

penerapan model pembelajaran Reciprocal teaching yaitu siswa juga agak sulit

untuk diatur tetapi dalam pengerjaan soal dan presentasi hasil diskusi melalui

penerapan model Reciprocal teaching siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Melalui model pembelajaran Reciprocal teaching pemahaman

belajar siswa dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari materi terpacu, jika

dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya sedikit siswa yang aktif.

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching

lebih efektif.

1. Motivasi belajar siswa pada kelas kontrol sebelum pembelajaran diberikan

memiliki skor rata-rata sebesar 68,11 dan setelah pembelajaran diberikan

dengan model Discovery learning skor rata-rata yang diperoleh sebesar 69,69

dan berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80. Pada kelas

eksperimen skor rata-rata motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran

diberikan sebesar 66,14 dan setelah pembelajaran menggunakan model

Reciprocal teaching diberikan diperoleh skor rata-rata motivasi sebesar 70,08

dan berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80.

2. Pemahaman belajar siswa pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest

sebesar 38,79 setelah dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery learning diperoleh nilai posttest rata-rata yaitu 73,64 dan berada

pada kategori sedang, sedangkan rata-rata nilai pretest siswa pada kelas

eksperimen sebesar 39,09 dan nilai posttest kelas eksperimen setelah

dibelajarkan dengan model pembelajaran Reciprocal teaching yaitu 79,70 dan

berada pada kategori tinggi.

3. Berdasarkan uji hipotesis nilai Sig (2-tailed) 0,000 < ɑ (0,05), hal ini

menunjukkan bahwa HO ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat

pengaruh penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching terhadap

motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA

Negeri 1 Palopo.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Palopo,

maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

48

1. Melihat perbandingan nilai rata-rata pemahaman belajar siswa dan motivasi

belajar siswa kelas X MIPA 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran

Reciprocal teaching dan X MIPA 3 dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery learning dapat menjadi salah satu rekomendasi model pembelajaran

biologi siswa. Oleh karena itu, kepada guru biologi untuk menggunakan model

pembelajaran Reciprocal teaching dibanding dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery learning.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang berminat pada penelitian ini,

untuk mengembangkan lebih lanjut hasil penelitian yang telah diperoleh ini.

49

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. 2007. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.

Davies, K. I. 1996. Pengelolahan Belajar. Surakarta: PT. Rineka Cipta.

Dimiyati dan Mujiono. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Fajarwati, M. S. 2010. Penerapan Model Reciprocal Teaching Sebagai Upaya

Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI Akuntansi

RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) di SMK Negeri 1 Depok.

Yogyakarta: UNY.

Hayati, M. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Karakter. Pekanbaru: Al-

Mujtahadah Press.

Kastawi, Y. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Jurusan Biologi Fakultas MIPA

Universitas Negeri Malang.

Khusnia, D dan Dede Nuraida. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal

Teaching (Pengajaran Terbalik) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok

Bahasan Pencemaran Lingkungan. Tuban: Program Studi Pendidikan

Biologi UNIROW.

Kuswana, W. S. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurkancana. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional. Surabaya.

Oemarjati, B. S dan Wisnu Wardhana. 1990. Taksonomi Avertebrata. Jakarta: UI-

Press.

Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta

50

Sardiman, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Sartono, N. 2016. Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching Terintegrasi

Mind Mapping Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Filum

Arthropoda. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jakarta: Pendidikan Biologi Fakultas

MIPA Universitas Negeri Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka

Cipta.

Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. 2016. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. 2010. Cooverative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suyitno, A. 2006. Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di

Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher.

51

LAMPIRAN 1

SILABUS

52

Silabus

Mata Pelajaran : Biologi

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Palopo

Kelas / Semester : X

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

3. 9 Menerapkan

prinsip

klasifikasi

untuk

menggolongka

n hewan

kedalam filum

berdasarkan

bentuk tubuh,

simetri tubuh,

rongga tubuh

dan reproduksi

4. 9 Menyajikan data

tentang

perbandingan

kompleksitas

lapisan

penyusun

tubuh hewan

(diploblastik

dan

Animalia

• Ciri-ciri umum hewan

invertebrata (lapisan

tubuh, rongga tubuh,

simetri tubuh, dan

reproduksi)

• Ciri-ciri umum hewan

vertebrata (rangka tubuh,

ruang jantung,

reproduksi, suhu tubuh,

dan penutup tubuh)

• Klasifikasi animalia

• Peran hewan bagi

kehidupan

3.9.1 Menginventarisir

data temuan hasil

pengamatan

berbagai macam

hewan invertebrata

di lingkungannya

baik yang hidup di

dalam atau di luar

rumah, di tanah, air

laut dan danau, atau

yang di pepohonan

3.9.2 Menyebutkan

temuan dari hasil

pengamatan

tentang persamaan

dan perbedaan

berbagai jenis

hewan.

3.9.3 Mengelompokkan

invertebrate

• Mengamati ciri-ciri

umum hewan

invertebrate (terumbu

karang) dan vertebrata

melalui gambar/video

• Mengelompokkan

jenis-jenis hewan

berdasarkan

persamaan yang

dipunyai dan

mendokumentasikan

hasil pengamatan

dalam bentuk

foto/gambar

• Menganalisis peran

hewan dalam

ekosistem, ekonomi,

masyarakat, dan

pengembangan ilmu

pengetahuan di masa

12 JP

( 3 x 4

JP)

• Buku teks

pelajaran

yang relevan

• Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

. 2016. Buku

Guru Mata

Pelajaran

Biologi

(Pemintan)

kelas X.

Jakarta:

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

.

• Kementerian

• Lisan

• Tertulis

• Penugasa

n

• Portofolio

53

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

triploblastik),

simetri tubuh,

ronggatubuh

dan reproduksi-

nya

berdasarkan ciri-

cirinya yang

ditemukan dalam

pengamatan

3.9.4 Menjelaskan data

temuan hasil hasil

pengamatan

tentang cirri umum

pengelompokkan

hewan

3.9.5 Menginventarisir

data temuan dari

hasil pengamatan

berbagai jenis

hewan invertebrata

di lingkungan

sekitar

3.9.6 Mendokumentasika

n dalam bentuk

foto/gambar

pengamatan

pengamatan

berbagai jenis

hewan invertebrata

yang ditemukan di

lingkungan sekitar

3.9.7 Menginventarisir

data temuan dari

hasil pengamatan

datang serta

mempresentasikannya

dalam berbagai media

Pendidikan

dan

Kebudayaan

. 2016.

Bukusiswa

Mata

Pelajaran

Biologi

(Pemintan)

kelas X.

Jakarta:

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

54

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

morfologi berbagai

jenis hewan

invertebrata di

lingkungan sekitar

3.9.8 Membandingkan

invertebrate dengan

berbagai hewan

vertebrata yang

ditemukan

3.9.9 Menggunakan kosa

kata baru yang

ditemukan

berkaitan dengan

invertebrate dalam

menjelaskan

tentang

keanekaragaman

invertebrate

3.9.10 Menjelaskanciri-

ciri hewan

invertebrate dengan

menggunakan peta

pikiran

3.9.11 Menjelaskan

tentang ciri-ciri dan

pemanfaatan serta

peran invertebrate

4.9.1 Menyajikan data

temuan hasil

55

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

pengamatan

berbagai macam

hewan invertebrata

di lingkungannya

baik yang hidup di

dalam atau di luar

rumah, di tanah, air

laut dan danau, atau

yang di pepohonan

dalam bentuk

laporan tertulis

4.9.2 Menyajikan data

temuan dari hasil

pengamatan

tentang persamaan

dan perbedaan

berbagai jenis

hewan dalam

bentuk laporan

tertulis

4.9.3 Menyajikan

kelompok-

kelompok

invertebrate

berdasarkan ciri-

cirinya yang

ditemukan dalam

pengamatan dalam

bentuk laporan

56

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

tertulis

4.9.4 Menyajikan data

temuan hasil hasil

pengamatan

tentang cirri umum

pengelompokkan

hewan dalam

bentuk laporan

tertulis

4.9.5 Menyajikan data

temuan dari hasil

pengamatan

berbagai jenis

hewan invertebrata

di lingkungan

sekitar dalam

bentuk laporan

tertulis

4.9.6 Menyajikan dalam

bentuk

dokumentasi dalam

bentuk foto/gambar

pengamatan

pengamatan

berbagai jenis

hewan invertebrata

yang ditemukan di

lingkungan sekitar

dalam bentuk

57

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

laporan tertulis

4.9.7 Menyajikan data

temuan dari hasil

pengamatan

morfologi berbagai

jenis hewan

invertebrata di

lingkungan sekitar

dalam bentuk

laporan tertulis

4.9.8 Menyajikan

rancangan

pengelompokan

invertebrate

berdasarkan

berbagai ciri yang

dimiliki yang

ditemukan dari

hasil pengamatan

dalam bentuk

laporant ertulis

4.9.9 Menyajikan

perbandingkan

invertebrate dengan

berbagai hewan

vertebrata yang

ditemukan dalam

bentuk laporan

tertulis

58

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

4.9.10 Menyajikan

kesimpulan tentang

peranan

invertebrata dan

vertebrata dalam

ekosistem,

ekonomi,

masyarakat, dan

pengembangan

ilmu pengetahuan

di masa dating

dalam bentuk

laporan tertulis

4.9.11 Menyajikan

penggunaaan kosa

kata baru yang

ditemukan

berkaitan dengan

invertebrate dalam

menjelaskan

tentang

keanekaragaman

invertebrate dalam

bentuk laporan

tertulis

4.9.12 Menyajikan ciri-

ciri hewan

invertebrate dengan

menggunakan peta

59

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu SumberBelajar Penilaian

pikiran

4.9.13 Menyajikan ciri-

ciri dan

pemanfaatan serta

peran invertebrate

dalam bentuk

laporan tertulis

Mengetahui, Palopo, 6 Januari 2020

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Muhammad Arsyad, S. Pd. Husmiati, S. Pd.

NIP 19700223 199803 1 006 NIP 19711020 199512 2 001

60

LAMPIRAN 2

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas

Eksperimen

61

RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pelajaran : Dunia Hewan (Animalia)

Alokasi waktu : 4 x 3 pertemuan (12x45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 dan 2

KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Rumusan

(Permendikbud No. 21 Tahun 2016)

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan,

menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah.

Mengolah, menalar, menyaji, dan

mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif

dan kreatif, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

62

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No Kompetensi Dasar (KD) No Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

3.9 Mengelompokkan hewan

ke dalam filum

berdasarkan lapisan tubuh,

rongga tubuh, simetri

tubuh, dan reproduksi

3.9.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum

filum dalam kingdom animalia

3.9.2 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-

ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai

hewan invertebrata

3.9.3 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-

ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai

hewan vertebrata

3.9.4 Mengklasifikasikan hewan

invertebrata berdasarkan ciri-ciri

3.9.5 Mengklasifikasikan hewan vertebrata

berdasarkan ciri-ciri

3.9.6 Membandingkan hewan invertebrata

dengan hewan vertebrata

berdasarkan lapisan tubuh, rongga

tubuh, simetri tubuh, dan

reproduksinya

4.9 Menyajikan laporan

perbandingan

kompleksitas lapisan

penyusun tubuh hewan

(diploblastik dan

triploblastik), simetri

tubuh, rongga tubuh, dan

reproduksinya

4.9.1 Membuat tabel kompleksitas proses

fisiologis berbagai jenis hewan

invertebrata dari pengamatan gambar

4.9.2 Membuat tabel/peta konsep/charta

tentang klasifikasi hewan vertebrata

berdasarkan bentuk tubuh dan

63

kompleksitas berbagai sistem organ

4.9.3 Membuat tabel perbedaan

kompleksitas sistem organ berbagai

jenis hewan vertebrata berdasarkan

pengamatan objek maupun gambar

4.9.4 Menyajikan laporan perbandingan

kompleksitas lapisan penyusun tubuh

hewan (diploblastik dan

triploblastik), simetri tubuh,rongga

tubuh, dan reproduksinya

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membandingkan ciri-ciri umum filum dalam kingdom

animalia (hewan).

2. Siswa dapat menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara

reproduksi, dan peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata.

3. Siswa dapat menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara

reproduksi, dan peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata.

4. Siswa dapat membuat tabel kompleksitas proses fisiologis berbagai jenis

hewan invertebrata dari pengamatan gambar.

5. Siswa dapat membuat tabel perbedaan kompleksitas sistem organ

berbagai jenis hewan vertebrata berdasarkan pengamatan objek maupun

gambar.

D. Materi Pembelajaran

Kingdom animalia meliputi organisme eukariota multiseluler yang motil

(aktif bergerak). Hewan umunya bergerak untuk memperoleh makanan dan

melindungi diri dari hewan pemangsa lainnya. Berbeda dengan tumbuhan, hewan

tidak mampu membuat makanannya sendiri sehingga kebutuhan makanannya

tergantung pada tumbuhan atau hewan lainnya. Berikut beberap ciri-ciri umum

hewan sebagai berikut:

1. Tubuh tersusun dari banyak sel (multiseluler)

2. Sel penyusun tubuh memilki membran nukleus (eukariota)

3. Tidak memilki dinding sel

64

4. Tidak memilki klorofil sehingga bersifat heterotrof

5. Mampu berpinda tempat atau menggerakkan satu bagian tubuh yang

berhubungan dengan bagian tubuhb lainnya.

Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu

invertebrata (hewan yang tidak memilki tulang belakang) dan vertebrata (hewan

yang memilki tulang belakang).

Invertebrata. Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang

belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Animalia

yang termasuk dalam kelompok ini memilki habitat yang bervariasi, dari laut,

sungai, darat, bahkan sampai dipegunungan. Berdasarkan jenis simetris tubuhnya,

invertebrat dapat dibedakan menjadi kelompok yang bersimetris radial dan

kelompok hewan bersimetris bilateral. Berdasarkan jumlah lembaga invertebrata

dibedakan menjadi dua, yaitu hewan diploblastik dan hewan tripoblastik.

Berdasarkan tipe rongga tubuh (selom) invertebrata terbagi menjadi hewan

aselomata, hewan pseudoselomata, dan hewan selomata. Dan berdasarkan cara

pengaturan suhu tubuh invertebrata terdiri dari hewan poikiloterm dan

homeoterm.

Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera),

hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing

pipih (Platyhelmintes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida),

hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).

Vertebrata. Vertebrata merupakan hewan yang mempunyai ruas-ruas

tulang belakang hasil perkembangan notokorda yang hanya tampak pada masa

embrio. Filum vertebrata terbagi menjadi: kelas Agnatha, Pisces, Amphibia,

Reptilia, Aves dan Mamalia.

Peranan Vertebrata dalam kehidupan yaitu sebagai bahan makanan, bahan

obat-obatan dan kesehatan, bahan sandang, hobi dan rekreasi, pengembangan

teknologi dan hama pertanian.

65

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Reciprocal Teaching

3. Metode : Diskusi, tanya jawab, pengamatan gambar

F. Media/Alat Dan Sumber Belajar

1) Media/alat : Power Point, LCD, gambar, papan tulis, spidol, buku

2) Sumber : Buku paket biologi dan internet

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (3 x 45 menit)

Kegiatan Pembelajaran

Siswa diberikan Pretest (30 menit)

Pendahuluan (15 menit)

1 Memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa untuk memulai proses

pembelajaran

2 Menyiapkan kondisi kelas dan mengabsen siswa

3 Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa seperti:

- Menunjukkan gambar hewan invertebrata (cacing dan bekicot)

- Pernahkan kalian melihat hewan ini?

- Termasuk jenis apa hewan ini?

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan

pertama

5 Membagi siswa menjadi 4-5 orang dalam satu kelompok

6 Memberikan gambar tentang teknis pelaksanaan pembelajaran Reciprocal

66

Teaching

Kegitan Inti (80 menit)

1 Merangkum bahan ajar (Summarizing)

a. Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah

ditentukan

b. Memilih seorang siswa anggota kelompok untuk berperan menjadi guru

dalam kelompoknya

c. Memberikan bahan ajar atau LKS yang berkaitan dengan materi ajar

d. Meminta semua siswa untuk membaca, mengamati bahan ajar yang

diberikan dan meringkasnya (Mengamati)

2 Membuat Pertanyaan (Question Generating)

Membimbing siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan

menyelesaikannya (Menanya)

3 Memprediksi (Predicting)

a. Menyuruh siswa untuk membaca literatur atau mencari dari internet

tentang materi (Mengumpulkan data/eksplorasi)

b. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi membahas masalah/pertanyaan

yang telah dijawab secara individu dan melanjutkan kegiatan yang ada

di LKS untuk membangun konsep siswa agar siswa dapat mengetahui

dan menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata

(Mengasosiasikan)

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru

memandu jalannya diskusi

4 Mengklarifikasi (Clarifying)

a. Meminta siswa sebagai perwakilan kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompok (Mengkomunikasikan)

b. Memberikan kesempatan teman yang lain untuk menanggapi hasil yang

disampaikan

c. Guru memberikan penjelasan materi yang dibahas

d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Reciprocal Teaching dan guru

memberikan penilaian serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi

67

dalam kegiatan tanya jawab

Penutup (10 menit)

1 Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan

2 Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan

berikutnya

3 Guru menutup proses pembelajaran

Pertemuan 2 (3 x 45 menit)

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan (15 menit)

1 Memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa untuk memulai proses

pembelajaran

2 Menyiapkan kondisi kelas dan mengabsen siswa

3 Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa seperti:

- Menunjukkan gambar hewan invertebrata (kodok dan sapi)

- Pernahkan kalian melihat hewan ini?

- Termasuk jenis apa hewan ini?

- Apa perbedaan kodok dengan katak?

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan

kedua

5 Membagi siswa menjadi 5-6 kelompok (kelompok yang sudah ada

sebelumnya)

Kegiatan Inti (110 menit)

1 Merangkum bahan ajar (Summarizing)

a. Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah

ditentukan

b. Memilih seorang siswa anggota kelompok untuk berperan menjadi

guru dalam kelompoknya

c. Memberikan bahan ajar atau LKS yang berkaitan dengan materi ajar

d. Meminta semua siswa untuk membaca, mengamati bahan ajar yang

diberikan dan meringkasnya (Mengamati)

68

2 Membuat Pertanyaan (Question Generating)

Membimbing siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan

menyelesaikannya (Menanya)

3 Memprediksi (Predicting)

a. Menyuruh siswa untuk membaca literatur atau mencari dari internet

tentang materi (Mengumpulkan data/eksplorasi)

b. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi membahas masalah/pertanyaan

yang telah dijawab secara individu dan melanjutkan kegiatan yang ada

di LKS untuk membangun konsep siswa agar siswa dapat mengetahui

dan menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata

(Mengasosiasikan)

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru

memandu jalannya diskusi

4 Mengklarifikasi (Clarifying)

a. Meminta siswa sebagai perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Mengkomunikasikan)

b. Memberikan kesempatan teman yang lain untuk menanggapi hasil

yang disampaikan

c. Guru memberikan penjelasan materi yang dibahas

d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Reciprocal Teaching dan guru

memberikan penilaian serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi

dalam kegiatan tanya jawab

Penutup (10 menit)

1 Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan

2 Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi pada

pertemuan berikutnya dan meminta siswa membawa lima gambar hewan

dari masing-masing kelas vertebrata

3 Guru menutup proses pembelajaran

Pertemuan 3 (3 x 45 menit)

Kegiatan Pembelajaran

69

Pendahuluan (15 menit)

1 Memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa untuk memulai proses

pembelajaran

2 Menyiapkan kondisi kelas dan mengabsen siswa

3 Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan menanyakan

materi yang telah dipelajari sebelumnya

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan

ketiga

5 Membagi siswa menjadi 4-5 orang dalam satu kelompok (kelompok yang

sudah ada sebelumnya)

Kegiatan Inti (80 menit)

1 Merangkum bahan ajar (Summarizing)

a. Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah

ditentukan

b. Memilih seorang siswa anggota kelompok untuk berperan menjadi

guru dalam kelompoknya

c. Meminta semua siswa untuk mengamati gambar hewan vertebrata

yang dibawa(Mengamati)

2 Membuat Pertanyaan (Question Generating)

Membimbing siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan

menyelesaikannya (Menanya)

3 Memprediksi (Predicting)

a. Menyuruh siswa untuk membaca literatur atau mencari dari internet

mengenai sistem organ dan klasifikasi hewan vertebrata yang dibawa

(Mengumpulkan data/eksplorasi)

b. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi membahas masalah/pertanyaan

yang telah dibuat dan melanjutkan kegiatan membuat tabel perbedaan

kompleksitas sistem organ berbagai jenis hewan vertebrata

berdasarkan pengamatan gambar serta membuat klasifikasinya

(Mengasosiasikan)

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru

memandu jalannya diskusi

70

4 Mengklarifikasi (Clarifying)

a. Meminta siswa sebagai perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Mengkomunikasikan)

b. Memberikan kesempatan teman yang lain untuk menanggapi hasil

yang disampaikan

c. Guru memberikan penjelasan materi yang dibahas

d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Reciprocal Teaching dan guru

memberikan penilaian serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi

dalam kegiatan tanya jawab

Penutup (10 menit)

1 Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan

2 Menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya ulangan

harian dan mengimbau peserta didik untuk mempelajari materi dari awal

pertemuan hingga pertemuan ketiga

3 Guru menutup proses pembelajaran

Siswa diberikan Posttest (30 menit)

H. Penilaian

a. Teknik penilaian : Tes tertulis

b. Bentuk instrumen : Tes pilihan ganda

c. Rumus penilaian :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah Skor Benar

Jumlah Seluruh Skor x 100

Palopo, ...................................2020

Guru Biologi Peneliti

Husmiati, S.Pd Komang Indah Sari

71

LAMPIRAN 3

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas

Kontrol

72

RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Palopo

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas /Semester : X- MIPA/Genap

Materi Pokok : Pengelompokan Hewan

Alokasi waktu : 9 x 45 menit (3 x pertemuan)

1. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 dan 2

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,

“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,

kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah

dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi

peserta didik. ( Permendikbud No. 24 Tahun 2016)

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis

dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentangilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkaitpenyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untukmemecahkan masalah.

Mengolah, menalar, menyaji, dan

mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri serta

bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan

73

3.9 Menerapkan prinsip klasifikasi

untuk menggolongkan hewan ke

dalam filum berdasarkan bentuk

tubuh, simetri tubuh, rongga

tubuh dan reproduksi.

4.9 Menyajikan data tentang

perbandingan kompleksitas

lapisan penyusun tubuh hewan

(diploblastik dan triploblastik),

simetri tubuh, rongga tubuh dan

reproduksinya.

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan

3.9.1 Menyebutkan ciri-ciri hewan

Invertebrata

4.9.1 Mengumpulkan informasi

tentang perbandingan

kompleksitas lapisan penyusun

tubuh hewan (diploblastik dan

triploblastik), simetri tubuh,

rongga tubuh dan reproduksinya.

3.9.2 Menjelaskan simetri tubuh pada

hewan

4.9.2 Mengolah data informasi tentang

perbandingan kompleksitas

lapisan penyusun tubuh hewan

(diploblastik dan triploblastik),

simetri tubuh, rongga tubuh dan

reproduksinya.

3.9.3 Menjelaskan jenis-jenis rongga

tubuh hewan

4.9.3 Menyajikan data perbandingan

perbandingan kompleksitas

lapisan penyusun tubuh hewan

(diploblastik dan triploblastik),

simetri tubuh, rongga tubuh dan

reproduksinya.

3.9.4 Mengidentifikasi ciri-ciri

invertebrate

4.9.4 Membuat bagan tentang daur

hidup/ siklus dari beberapa

hewan invertebrate

3.9.5 Mengklasifikasikan hewan-hewan

invertebrate

3.9.6 Mengidentifikasi peranan

invertebara dalam kehidupan

3. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning yang

dipadukan dengan metode discovery learning dan pendekatan saintifik yang

74

menuntut peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan

penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas,peserta didik dapat

menjelaskan bentuk-bentuk tubuh hewan, menjelaskan jenis simetri tubuh, rongga

tubuh, cara reproduksi serta ciri-ciri hewan invertebarata( Porifera, Coelenterata,

Echinodermata dan molusca). Selain itu, peserta didik dapat mengumpulkan

informasi, mengolah data dan menyajikan data tentang invertebarata , dengan rasa

ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur,

santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir

kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan

baik.

4. Materi Pembelajaran

➢ Menyebutkan ciri-ciri hewaninvertebrata

➢ Menjelaskan bentuk-bentuk tubuh hewan hewan invertebrate

➢ Menjelaskan simetri tubuh pada hewaninvertebrate

➢ Menjelaskan jenis-jenis rongga tubuh hewaninvertebrate

➢ Mengidentifikasi ciri-ciri hewan invertebrata ( Porifera, Coelentera,

Platihelminthesa, Anelida)

➢ Mengidentifikasi peranan hewan invertebrate dalam kehidupan

5. Metode Pembelajaran

4. Pendekatan : Saintifik

5. Metode dan Model Pembelajaran :

Pertemuan No IPK Metode

I 3.9.1

3.9.2

3.9.3

3.9.4

4.9.1

4.9.2

Diskusi , Tanya jawab dan Cooperatif Learning

Discovery Learning

II 3.9.5

3.9.6

4.9.3

4.9.4

Diskusi , Tanya jawab dan Cooperatif Learning

Discovery Learning

6. Alat, Media, dan Sumber Belajar

3) Alat/ Media

LCD, laptop, spidol, karton manila, papan tulis

4) Sumber belajar

a) power point bahan ajar, gambar lumut ( Bryophyta)

b) Buku teks biologi

a. Campbell, Reece, Mitchell, 2000. Biologi Jilid 2 , Penerbit

Airlangga , hal 153 -180

b. Oman Karmana , 2013, Biologi , untuk Kelas X SMA kelompok

Peminatan Matematika dan Ilmu –ilmu alam , sesuai Kurikulum

2013, Grafindo

c. Gonzagabio

75

7. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I(3 x 45 menit)

No IPK IPK

3.9.1 Menyebutkan ciri-ciri hewan invertebrate

3.9.2 Menjelaskan simetri tubuh pada hewan

3.9.3 Menjelaskan jenis-jenis rongga tubuh hewan

3.9.4 Mengidentifikasi ciri-ciri invertebrate

4.9.1 Mengumpulkan informasi tentang perbandingan kompleksitas lapisan

penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh,

rongga tubuh dan reproduksinya

4.9.2 Menyajikan data perbandingan perbandingan kompleksitas lapisan

penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh,

rongga tubuh dan reproduksinya.

Pertemuan 1 (@3 ×45 menit

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

I. Pendahuluan ( 30 menit )

1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Alkitab/ bacaan lain

selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;

2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan

(mengecek kehadiran peserta didik);

3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan

dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan materi

pengelompokan tumbuhan Melalui tanya jawab membahas

kembali tentang pengelompokan hewan;

4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan

pengelompokan hewan dalam kehidupan sehari-hari;

5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pengelompokan

hewan invertebrata, dan kegiatan yang akan dilakukan;

6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian

yang akan digunakan saat membahas materi pengelompokan

hewan

7. Membagi peserta didik menjadi 5 Kelompok (dengan setiap

anggota kelompok berjumlah 4 - 5 orang).

2.Kegiatan Inti ( 75 menit )

▪ Stimulus

➢ Guru memutarkan video tentang animalia/ gambar-

76

Pertemuan II: (3 x 45 menit)

Indikator : Mengidentifikasi ciri-ciri hewan invertebrata (Arthropoda,

Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)

Kegiatan Pendahuluan

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

▪ Guru mengucapkan salam dilanjutkan dengan meminta salah

seorang siswa memandu do’a.

▪ Guru menanyakan “kabar” kepada siswa, dengan memberikan

pertanyaan “Bagaimana kabar kalian hari ini?”

▪ Guru mengecek kehadiran siswa dan mendoakan siswa

apabila ada yang sakit.

▪ Guru mengajukan pertanyaan seperti:

a. Siapa yang masih mengingat materi pada minggu

lalu? Materi apa saja yang sudah kalian pelajari?

b. Pernahkan kalian melihat cacing tanah? Apa saja

ciri-ciri cacing tanah yang kalian ketahui?

▪ Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang

akan dilakukan

▪ Menyampaikan tujuan pembelajaran

▪ Guru membagi siswa menjadi empat kelompok secara

heterogen

20 menit

gambar hewan

➢ Guru meminta salah seorang siswa menceritakan

pemahamannya tentang hasil pengamatan foto/gambar

tersebut.

▪ Problem statement

➢ Peserta didik mengidentifikasi bentuk-bentuk tubuh

hewan, simetri tubuh pada hewan, rongga tubuh pada

hewan serta reproduksi hewan

▪ Data Collecting

➢ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri

invertebrata

▪ Verification

➢ Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh

bersama ciri-ciri dari setiap filum porifera, coelenterata,

Echinodermata

▪ Generalization

➢ Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi tentang

ciri hewan invertebrata

3.Kegiatan Penutup 20 menit

▪ Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

▪ Guru memberi tugas di asrama untuk membaca materi

Annelida, Mollusca, Platyhelminthes, Nemathelmintes,

Arthropoda,

77

Kegiatan Inti

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

▪ Stimulus

➢ Guru memutarkan video tentang animalia/ gambar-

gambar hewan yang termasuk (Arthropoda,

Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)

➢ Guru meminta salah seorang siswa menceritakan

pemahamannya tentang hasil pengamatan

foto/gambar tersebut.

▪ Problem statement

➢ Peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri filum

(Arthropoda, Nemathelminthes, Annelida,

Platyhelminthes)

▪ Data Collecting

➢ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-

ciri dari setiap filum invertebrata Arthropoda,

Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)

▪ Verification

➢ Peserta didik mendiskusikan informasi yang

diperoleh bersama ciri-ciri dari (Arthropoda,

Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)

▪ Generalization

➢ Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi

tentang ciri hewan invertebrata (Arthropoda,

Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)

10 menit

Kegiatan Penutup

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

78

▪ Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang

telah diajarkan/ didiskusikan

▪ Melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian IPK

▪ Guru memberi tugas di asrama untuk membaca materi

hewan Vertebrata

15 menit

Pertemuan 3 (@3 ×45 menit

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

I. Pendahuluan ( 30 menit )

1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Alkitab/ bacaan lain

selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;

2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan

(mengecek kehadiran peserta didik);

3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan

dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan materi

invertebrata. Melalui tanya jawab;

4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan pengelompokan

hewan dalam kehidupan sehari-hari;

5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pengelompokan

hewan vertebrata, dan kegiatan yang akan dilakukan;

6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian

yang akan digunakan saat membahas materi pengelompokan

hewan

7. Membagi peserta didik menjadi 5 Kelompok (dengan setiap

anggota kelompok berjumlah 4 - 5 orang).

2. Kegiatan Inti ( 75 menit )

▪ Stimulus

➢ Guru memutarkan video tentang animalia/ gambar-

gambar hewan

➢ Guru meminta salah seorang siswa menceritakan

pemahamannya tentang hasil pengamatan foto/gambar

tersebut.

▪ Problem statement

➢ Peserta didik mengidentifikasi bentuk-bentuk tubuh

hewan, simetri tubuh pada hewan, rongga tubuh pada

hewan serta reproduksi hewan

▪ Data Collecting

➢ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri vertebrata

▪ Verification

➢ Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh

bersama ciri-ciri dari setiap kelas dalam vertebrata

▪ Generalization

➢ Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi tentang

ciri hewan vertebrata

79

8. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian:

a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan

b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/ Essay Tes

c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek

2. Bentuk Penilaian :

1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik

2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja

3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi

4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

4. Remedial

Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas

- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching

(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes

remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam

bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

5. Pengayaan

Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran

pengayaan sebagai berikut:

➢ Siwa yang mencapai nilai )()( maksimumnnketuntasann

diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai

pengetahuan tambahan

➢ Siwa yang mencapai nilai )(maksimumnn diberikan materi

melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan

tambahan

Mengetahui Palopo, 7 Januari 2019

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Muhammad Arsyad, S. Pd. Husmiati,S.Pd.

NIP.19700223 199803 1 006 NIP. 19711020 199512 2 001

3. Kegiatan Penutup 20 menit

▪ Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang

telah disampaikan.

▪ Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan ulangan harian materi animalia

sekaligus menyampaikan siswa untuk mempelajari materi

yang telah diberikan sebelumnya.

80

LAMPIRAN 4

INDIKATOR SOAL

81

IndikatorSoal

Indikator Bentuk

Tes

Nomor Soal

Mengenal ciri-ciri umum Animalia, hewan

Invertebrata dan vertebrata

PG 1, 2, 3

Mendeskripsikan karakteristik masing-masing

anggota Invertebrata dan vertebrata

PG 4, 5, 9, 10, 11,

13, 14, 16, 17,

19, 20

Menyebutkan system klasifikasi pada setiap

anggota Invertebrata dan vertebrata

PG 6, 15, 18

Menyebutkan peranan hewan Invertebrata dan

vertebrata

PG 7, 8, 12

Jumlah 20

82

LAMPIRAN 5

Soal Pretest dan Posttest

83

Soal Pretest dan Postest

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Palopo

Mata Pelajaran : Biologi

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Jumlah Soal : 20 butir

Alokasi Waktu : 30 menit

No Soal Jawaban Jenjang

Kognitif

1 Dunia hewan (Animalia) mempunyai persamaan

ciri dengan dunia jamur (Fungi) dalam hal

berikut ini, kecuali...

a. Memiliki dinding sel

b. Eukariot

c. Multiseluler

d. Heterotrof

e. Tidak memiliki klorofil

A C2

2 Berikut ini merupakan ciri-ciri animalia, yang

membedakannya dengan kelompok plantae

adalah...

a. Bergerak pasif

b. Multiseluler

c. Heterotrof

d. Eukariotik

e. Autotrof

C C2

3 Ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut:

1. Organisme prokariot dan uniseluler

2. Autotrof

3. Memiliki dinding sel

4. Tidak memiliki klorofil

5. Sebagian hewan memiliki otak dan sistem

saraf

6. Organisme yang aktif bergerak (motil)

Ciri-ciri kingdom animalia yang benar adalah...

a. 1, 2 dan 3

E C3

84

b. 1, 2 dan 5

c. 1, 3 dan 6

d. 3, 5 dan 6

e. 4, 5 dan 6

4 Merupakan metazoa yang paling sederhana dan

belum mempunyai banyak macam sel.

Kebanyakan merupakan hewan air dan pada

umumnya hidup di laut. Tubuhnya melekat pada

suatu dasar dan tidak bisa berpindah tempat

dengan bebas. Bentuk tubuh seperti tabung atau

jambangan bunga dengan banyak lubang-lubang

kecil yang berhubungan dengan saluran-saluran

yang menuju kearah dalam tubuh dan

membentuk sistem saluran.

Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki hewan diatas,

dapat diketahui bahwa hewan tersebut masuk ke

dalam kelompok...

a. Coelenterata

b. Crustacea

c. Porifera

d. Echinodermata

e. Mollusca

C C2

5 Dibawah ini adalah fase daur hidup Fasciola

hepatica:

1. Mirasidium

2. Telur

3. Sporokist

4. Redia

5. Cacing dewasa

6. Metaserkaria

7. Serkaria

Berdasarkan fase-fase diatas, urutan daur hidup

cacing Fasciola hepatica yaitu...

a. 2 – 3 – 4 – 1 – 7 – 6 - 5

b. 2 – 1 – 3 – 7 – 6 – 4 - 5

c. 2 – 1 – 3 – 4 – 7 – 6 - 5

d. 2 – 1 - 4 – 7 – 6 – 3 - 5

e. 2 – 1 – 4 – 3 – 7 – 6 – 5

C C3

6 Siput dan cumi-cumi masuk ke dalam hewan

lunak (mollusca), akan tetapi digolongkan pada

B C4

85

kelas yang berbeda. Dasar penggolongan

tersebut yaitu pada...

a. Tempat hidup

b. Alat gerak

c. Jenis makanan

d. Alat reproduksi

e. Alat pernapasan

7 Cacing Nemathelminthes yang dapat hidup di

dalam usus halus manusia bisa menyebabkan

penyakit anemia yaitu...

a. Oxyuris vermicularis

b. Ascaris lumbricoides

c. Fasciola hepatica

d. Taenia saginata

e. Ancylostoma duodenale

E C2

8 Spongia officinale merupakan salah satu spesies

dari filum Porifera yang dimanfaatkan sebagai

bahan spons mandi, termasuk dalam kelas...

a. Calcispongiae

b. Hexactinellida

c. Demospongiae

d. Hylospongiae

e. Calcarea

C C2

9 Berikut ini adalah tahapan dalam metamorfosis

serangga:

1. Larva

2. Kepompong/pupa

3. Telur

4. Imago

Urutan terjadinya metamorfosis sempurna pada

kupu-kupu adalah...

a. 1 – 2 – 3 - 4

b. 4 – 3 – 2 - 1

c. 2 – 3 – 4 - 1

d. 3 – 1 – 2 - 4

e. 1 – 3 – 2 – 4

D C3

10 Monotremata adalah kelompok mamalia yang

banyak terdapat di Indonesia bagian timur.

Perkembangbiakannya terjadi secara...

B C3

86

a. Vivipar dan tidak memiliki kelenjar susu

b. Ovivar dan memiliki kelenjar susu

c. Ovivar dan tidak memiliki kelenjar susu

d. Ovovivipar dan memiliki kelenjar susu

e. Ovovivipar dan tidak memiliki kelenjar susu

11 Anjing dan kucing termasuk hewan karnivora

karena...

a. Jantung beruang empat dengan peredaran

darah tertutup

b. Mempunyai kemampuan berlari kencang

c. Menyusui anak-anaknya setelah melahirkan

d. Mempunyai gigi taring yang tajam dan kuat

e. Tubuhnya tertutup bulu warna-warni

D C2

12 Berikut ini yang bukan merupakan manfaat

hewan vertebrata bagi manusia adalah...

a. Sumber protein hewani yang potensial

b. Sumber inspirasi objek bagi pelukis

c. Sebagai alat transportasi bagi sebagian

masyarakat

d. Ikut mengatur kesinambungan ekosistem

e. Sebagai bahan penelitian dan pembelajaran

dalam dunia pendidikan

B C3

13 Siswa melakukan pengamatan hewan simetris

bilateral, bersegmen-segmen, tidak hidup di

perairan, mempunyai rangka, kedua ujungnya

mempunyai sucker (penghisap) untuk menempel

saat menghisap darah. Hewan dengan ciri

tersebut digolongkan ke dalam filum...

a. Coelenterata

b. Mollusca

c. Platyhelminthes

d. Arthropoda

e. Annelida

E C3

14 Hewan yang memiliki ciri-ciri tubuhnya beruas-

ruas, tidak bersayap, kaki hampir pada semua

ruas badan, digolongkan dalam kelas...

a. Lepidoptera

b. Insecta

c. Arachnoidea

d. Crustaceae

e. Eksopterigota

D C3

87

15 Suatu spesies hewan Arthropoda mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki satu pasang antena

2. Kaki hanya pada segmen dada saja,

berjumlah 3 pasang

3. Satu pasang sayap ditemukan pada ruas dada

4. Memiliki sepasang halter dibelakang sayap

5. Mempunyai mata faset dan tunggal

Spesies tersebut dikelompokkan ke...

a. Kelas insecta, ordo lepidoptera

b. Kelas malacostraca, ordo decapoda

c. Kelas arachnida, ordo sarcotiformes

d. Kelas arachnida, ordo oribatida

e. Kelas insecta, ordo dipteral

E C4

16 Berikut ini merupakan ciri-ciri organisme

vertebrata:

1) Fertilisasi internal

2) Alat gerak berupa sayap

3) Jantung beruang empat

4) Mempunyai sepasang ovarium

5) Tubuh ditutupi bulu

6) Bertelur

Berdasarkan ciri di atas, yang hanya dimiliki

oleh Aves yaitu nomor...

a. 1 dan 2

b. 3 dan 5

c. 2 dan 3

d. 4 dan 6

e. 2 dan 5

E C3

17 Hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Memiliki kulit yang berlendir dan lembap

2) Hidup di dua alam (air dan daratan)

3) Mengalami perubahan yang jelas dari muda

hingga dewasa

Hewan yang memiliki ciri tersebut adalah...

a. Amphibia

b. Pisces

c. Protozoa

d. Aves

e. Reptilia

A C3

88

18 Jika adanya rahang dipergunakan untuk

menentukan tingginya tingkatan vertebrata,

maka kelas yang paling rendah tingkatannya

adalah...

a. Chondrichthyes

b. Osteichthyes

c. Agnatha

d. Placodermi

e. Amphibia

C C2

19 Kucing, anjing dan harimau menunjukkan

kekerabatan yang dekat sehingga dikelompokkan

dalam kelompok karnivora berdasarkan...

a. Cara berkembangbiak

b. Jenis makanan

c. Jumlah anggota gerak

d. Sistem rangka tubuh

e. Sistem pernapasan

B C4

20 Untuk membedakan hewan invertebrata dengan

vertebrata, perlu diperhatikan hal-hal berikut,

kecuali...

a. Rangka luar

b. Simetri tubuh

c. Segmentasi tubuh

d. Warna eksoskeleton

e. Tentakel dan antenna

D C2

89

A. Petunjuk Pengerjaan Soal

1. Sebelum mengerjakan soal berikut bacalah petunjuk pengerjaan soal dengan

teliti.

2. Soal terdiri dari 20 pertanyaan.

3. Kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu.

4. Berikan tanda silang (X) pada huruf pilihan yang dianggap jawaban yang

paling benar.

B. Soal

1. Dunia hewan (Animalia) mempunyai persamaan ciri dengan dunia jamur

(Fungi) dalam hal berikut ini, kecuali...

a. Memiliki dinding sel d. Heterotrof

b. Eukariot e. Tidak memiliki klorofil

c. Multiseluler

2. Berikut ini merupakan ciri-ciri animalia, yang membedakannya dengan

kelompok plantae adalah...

a. Bergerak pasif d. Eukariotik

b. Multiseluler e. Autotrof

c. Heterotrof

3. Ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut:

1. Organisme prokariot dan uniseluler

2. Autotrof

3. Memiliki dinding sel

4. Tidak memiliki klorofil

5. Sebagian hewan memiliki otak dan sistem saraf

6. Organisme yang aktif bergerak (motil)

Ciri-ciri kingdom animalia yang benar adalah...

a. 1, 2 dan 3 d. 3, 5 dan 6

b. 1, 2 dan 5 e. 4, 5 dan 6

c. 1, 3 dan 6

4. Merupakan metazoa yang paling sederhana dan belum mempunyai banyak

macam sel. Kebanyakan merupakan hewan air dan pada umumnya hidup di

laut. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak bisa berpindah tempat

dengan bebas. Bentuk tubuh seperti tabung atau jambangan bunga dengan

banyak lubang-lubang kecil yang berhubungan dengan saluran-saluran yang

menuju kearah dalam tubuh dan membentuk sistem saluran. Berdasarkan ciri-

ciri yang dimiliki hewan diatas, dapat diketahui bahwa hewan tersebut masuk

ke dalam kelompok...

a. Coelenterata d. Echinodermata

b. Crustacea e. Mollusca

90

c. Porifera

5. Dibawah ini adalah fase daur hidup Fasciola hepatica:

1. Mirasidium 5. Cacing dewasa

2. Telur 6. Metasakaria

3. Sporokist 7. Serkaria

4. Redia

Berdasarkan fase-fase diatas, urutan daur hidup cacing Fasciola hepatica

yaitu...

a. 2 – 3 – 4 – 1 – 7 – 6 – 5 d. 2 – 1 - 4 – 7 – 6 – 3 – 5

b. 2 – 1 – 3 – 7 – 6 – 4 – 5 e. 2 – 1 – 4 – 3 – 7 – 6 - 5

c. 2 – 1 – 3 – 4 – 7 – 6 - 5

6. Siput dan cumi-cumi masuk ke dalam hewan lunak (Mollusca), akan tetapi

digolongkan pada kelas yang berbeda. Dasar penggolongan tersebut yaitu

pada...

a. Tempat hidup d. Alat reproduksi

b. Alat gerak e. Alat pernapasan

c. Jenis makanan

7. Cacing Nemathelminthes yang dapat hidup di dalam usus halus manusia bisa

menyebabkan penyakit anemia yaitu...

a. Oxyuris vermicularis d. Taenia saginata

b. Ascaris lumbricoides e. Ancylostoma duodenale

c. Fasciola hepatica

8. Spongia officinale merupakan salah satu spesies dari filum Porifera yang

dimanfaatkan sebagai bahan spons mandi, termasuk dalam kelas...

a. Calcispongiae d. Hylospongiae

b. Hexactinellida e. Calcarea

c. Demospongiae

9. Berikut ini adalah tahapan dalam metamorfosis serangga:

1. Larva 3. Telur

2. Kepompong/pupa 4. Imago

Urutan terjadinya metamorfosis sempurna pada kupu-kupu adalah...

a. 1 – 2 – 3 – 4 d. 3 – 1 – 2 – 4

b. 4 – 3 – 2 – 1 e. 1 – 3 – 2 - 4

c. 2 – 3 – 4 - 1

10. Monotremata adalah kelompok mamalia yang banyak terdapat di Indonesia

bagian timur. Perkembangbiakannya terjadi secara...

a. Vivipar dan tidak memiliki kelenjar susu

b. Ovivar dan memiliki kelenjar susu

c. Ovivar dan tidak memiliki kelenjar susu

d. Ovovivipar dan memiliki kelenjar susu

91

e. Ovovivipar dan tidak memiliki kelenjar susu

11. Anjing dan kucing termasuk hewan karnivora karena...

a. Jantung beruang empat dengan peredaran darah tertutup

b. Mempunyai kemampuan berlari kencang

c. Menyusui anak-anaknya setelah melahirkan

d. Mempunyai gigi taring yang tajam dan kuat

e. Tubuhnya tertutup bulu warna-warni

12. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat hewan vertebrata bagi manusia

adalah...

a. Sumber protein hewani yang potensial

b. Sumber inspirasi objek bagi pelukis

c. Sebagai alat transportasi bagi sebagian masyarakat

d. Ikut mengatur kesinambungan ekosistem

e. Sebagai bahan penelitian dan pembelajaran dalam dunia pendidikan

13. Siswa melakukan pengamatan hewan simetris bilateral, bersegmen-segmen,

tidak hidup di perairan, mempunyai rangka, kedua ujungnya mempunyai

sucker (penghisap) untuk menempel saat menghisap darah. Hewan dengan ciri

tersebut digolongkan ke dalam filum...

a. Coelenterata d. Arthropoda

b. Mollusca e. Annelida

c. Platyhelminthes

14. Hewan yang memiliki ciri-ciri tubuhnya beruas-ruas, tidak bersayap, kaki

hampir pada semua ruas badan, digolongkan dalam kelas...

a. Lepidoptera d. Crustaceae

b. Insecta e. Eksopterigota

c. Arachnoidea

15. Suatu spesies hewan Arthropoda mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki satu pasang antena

2. Kaki hanya pada segmen dada saja, berjumlah 3 pasang

3. Satu pasang sayap ditemukan pada ruas dada

4. Memiliki sepasang halter dibelakang sayap

5. Mempunyai mata faset dan tunggal

Spesies tersebut dikelompokkan ke...

a. Kelas insecta, ordo lepidoptera d. Kelas arachnida, ordo oribatida

b. Kelas malacostraca, ordo decapoda e. Kelas insecta, ordo diptera

c. Kelas arachnida, ordo sarcotiformes

16. Berikut ini merupakan ciri-ciri organisme vertebrata:

1. Fertilisasi internal 4. Mempunyai sepasang ovarium

2. Alat gerak berupa sayap 5. Tubuh ditutupi bulu

3. Jantung beruang empat 6. Bertelur

Berdasarkan ciri di atas, yang hanya dimiliki oleh Aves yaitu nomor...

92

a. 1 dan 2 d. 4 dan 6

b. 3 dan 5 e. 2 dan 5

c. 2 dan 3

17. Hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Memiliki kulit yang berlendir dan lembap

2) Hidup di dua alam (air dan daratan)

3) Mengalami perubahan yang jelas dari muda hingga dewasa

Hewan yang memiliki ciri tersebut adalah...

a. Amphibia d. Aves

b. Pisces e. Reptilia

c. Protozoa

18. Jika adanya rahang dipergunakan untuk menentukan tingginya tingkatan

vertebrata, maka kelas yang paling rendah tingkatannya adalah...

a. Chondrichthyes d. Placodermi

b. Osteichthyes e. Amphibia

c. Agnatha

19. Kucing, anjing dan harimau menunjukkan kekerabatan yang dekat sehingga

dikelompokkan dalam kelompok karnivora berdasarkan...

a. Cara berkembangbiak d. Sistem rangka tubuh

b. Jenis makanan e. Sistem pernapasan

c. Jumlah anggota gerak

20. Untuk membedakan hewan invertebrata dengan vertebrata, perlu diperhatikan

hal-hal berikut, kecuali...

a. Rangka luar d. Warna eksoskeleton

b. Simetri tubuh e. Tentakel dan antena

c. Segmentasi tubuh

93

LAMPIRAN 6

Indikator Angket Motivasi Belajar

94

Indikator angket motivasi belajar siswa

No Aspek Indikator Positif Negatif

1 Intrinsik

a. Perasaan senang

- Senang terhadap

pembelajaran

biologi

- Senang terhadap

guru biologi

- Senang mengerjakan

tugas biologi

1, 2, 13 3, 4

b. Kemauan - Kemauan siswa

mengerjakan soal-

soal biologi

- Kemauan siswa

mengerjakan PR

- Kemauan siswa

memperoleh nilai

baik

5, 16, 17,

19

15, 18

c. Kecerdasan - Kesadaran siswa

untuk belajar biologi

- Kesadaran siswa

untuk mendalami

materi

6, 10, 11,

14

7, 8, 9, 12

2 Ekstrinsik

Dorongan

- Dorongan untuk

berprestasi

20

95

LAMPIRAN 7

Angket Motivasi Belajar

96

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama :

Kelas :

Hari/tanggal :

Petunjuk Pengisian:

1. Angket ini terdiri dari 20 pernyataan.

2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan sebelum Anda memberikan

jawaban.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai Anda. Oleh karena itu,

jawablah dengan keadaan yang sebenarnya.

4. Beri tanda (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih dari keempat

alternatif jawaban pada pernyataan dibawah ini:

Keterangan: SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

RR : Ragu-Ragu

No Pernyataan STS TS RR S SS

1 Mengerjakan tugas biologi dengan

sungguh-sungguh.

2 Mengerjakan tugas biologi dengan

tepat waktu.

3 Tidak serius dalam mengerjakan

soal ataupun tugas yang diberikan

oleh guru.

4 Selalu ragu dalam menjawab

pertanyaan.

5 Senang jika mendapatkan

pertanyaan dari guru.

6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih

rajin belajar agar nilai menjadi

baik.

7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau

belajar lagi.

8 Merasa bosan membaca buku

biologi karena terlalu banyak

materi yang dihafalkan.

9 Pembelajaran biologi

membosankan karena guru hanya

menjelaskan materi dengan

97

berceramah.

10 Merasa perlu mengulang kembali

materi yang diajarkan oleh guru di

rumah.

11 Memperhatikan penjelasan guru

ketika belajar

12 Materi animalia sangat sulit

dipahami dari yang dibayangkan.

13 Selalu memberikan pendapat pada

saat diskusi.

14 Selalu bertanya kepada guru

mengenai materi yang belum saya

pahami.

15 Selalu gugup ketika sedang

berpendapat di depan teman.

16 Bekerja sama dengan kelompok

dalam menyelesaikan tugas biologi

untuk memperoleh nilai yang baik.

17 Jika ada pendapat yang berbeda,

maka akan menanggapinya.

18 Pembelajaran biologi

menyenangkan karena banyak

menggunakan bahasa latin

19 Senang saat kegiatan belajar biologi

lebih banyak diskusi.

20 Pujian yang diberikan guru

menambah semangat untuk belajar

biologi dengan giat.

98

LAMPIRAN 8

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

99

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap

Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Animalia Kelas X

SMA Negeri 1 Palopo

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Nama Observer :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Materi : Animalia

Petunjuk:

Berilah tanda (√) terhadap pelaksanaan pembelajaran pada kolom di bawah ini

berdasarkan penilaian berikut ini:

No Aspek yang diamati Penilaian

1 2 3 4

1 Kegiatan Awal:

a. Guru memberi salam dan meminta siswa

berdoa sebelum pembelajaran

b. Guru mengabsen siswa

c. Guru memberikan apersepsi

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

e. Guru membentuk siswa menjadi 5-6

kelompok

f. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa

kegiatan pembelajaran akan diajarkan

menggunakan model Recirocal Teaching

2 Kegiatan Inti:

a. Guru meminta siswa duduk bersama

kelompoknya

b. Guru meminta siswa untuk memilih “guru

siswa” dalam kelompoknya

c. Guru membagikan lembar kerja siswa

d. Guru menugaskan “guru siswa” untuk

memimpin kelompoknya dan melakukan

100

pembelajaran dengan model Reciprocal

Teaching

e. Guru membimbing kelompok-kelompok

siswa dalam kegiatan diskusi

f. Guru meminta guru siswa mempresentasikan

hasil kinerja kelompoknya di depan kelas

g. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil

presentasi

h. Melakukan klarifikasi hal-hal yang belum

jelas

3 Kegiatan Penutup:

a. Guru bersama seluruh siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran

b. Mengkonfirmasikan kepada siswa bahwa

pada pertemuan berikutnya juga akan

dilaksanakan pembelajaran dengan model

Reciprocal Teaching

c. Menyampaikan materi pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

d. Menyampaikan pesan kepada siswa diakhir

pembelajaran

4 Suasana Kelas:

a. Siswa mengikuti pembelajaran dengan

antusias

b. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan

c. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP

Berikanlah komentar mengenai keterlaksanaan pembelajaran ini!

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Palopo,..........................2020

Observer

(...........................................)

101

LAMPIRAN 9

Lembar Kerja Siswa

102

Pertemuan 1

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Sub Materi : Invertebrata

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan

NAMA KELOMPOK:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan

tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi

1. Mengidentifikasi ciri-ciri umum filum dalam kingdom animalia

2. Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata

1. Siswa mengetahui ciri-ciri umum filum dalam kingdom animalia

2. Siswa dapat Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara

reproduksi, peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata

103

Materi Pembelajaran

Invertebrata

Invertebrata merupakan hewan tak bertulang belakang. Hewan yang

tergolong invertebrata beraneka ragam, meliputi:

1. Filum Porifera

Hewan spons (sponges) atau disebut juga sebagai kelompok Porifera

merupakan hewan multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan

maupun organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa filum Porifera bersifat

menempel atau menetap/sesil pada suatu dasar dan hanya sedikit menunjukkan

gerakan. Porifera merupakan hewan yang memiliki banyak lubang-lubang kecil

dan bila disingkat cukup disebut hewan berpori. Porifera terbagi menjadi tiga

kelas yaitu Calcarea, Hexantinellida dan Demospongia.

2. Filum Coelenterata

Bentuk tubuh Coelenterata memiliki dua tipe dasar yakni, sebagai polip

yang sesil atau menempel dan sebagi medusa yang dapat berenang bebas. Bagian

tubuh yang cembung berada di atas dan yang cekung di bawah. Pada bagian

tengah dari cekungan tersebut terdapat mulut. Coelenterata terbagi menjadi tiga

kelas yaitu Hydrozoa, Anthozoa dan Scyphozoa.

3. Fulum Platyhelminthes

Tanda-tanda umum dari Platyhelminthes adalah cacing ini mempunyai

bentuk tubuh pipih memanjang tidak bersegmen dan tidak memiliki sistem darah,

sistem pencernaannya diawali dengan mulut kemudian usus yang bercabang-

cabang memenuhi tubuhnya dan tidak memiliki anus, serta bersifat hermaprodit.

Sistem sarafnya dengan menggunakan sistem saraf tangga tali. Platyhelminthes

terdiri dari empat kelas yaitu Turbellaria (cacing berbulu getar), Trematoda

(cacing isap), Cestoda (cacing pita) dan Monogenea.

4. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes (nema = benang, helmins = cacing), dinamakan cacing

bulat tidak beruas untuk membedakannya dari filum cacing lainnya. Cacing ini

sering disebut juga cacing gilig karena bentuk tubuhnya bulat panjang, tidak

memiliki ruas-ruas, dan tertutup kutikula. Nemathelminthes terdiri dari dua kelas

yaitu Nematoda dan Nematomorpha.

104

Petunjuk Kerja

1. Setiap siswa duduk dengan anggota kelompoknya.

2. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru.

3. Setiap kelompok memahami langkah-lagkah pembelajaran

seperti merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi dan

mengklarifikasi.

4. Siswa diperbolehkan mencari referensi selain di LKS.

5. Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru pada saat proses

diskusi.

6. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi dan siswa yang

lainnya bisa menanggapi.

Amatilah gambar

hewan di bawah ini dan

kerjakan soal yang

telah disediakan!

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

105

Berdasarkan gambar diatas, identifikasi dan diskusikanlah masing-masing

gambar bersama teman kelompok Anda!

1. Lengkapilah tabel ciri-ciri hewan invertebrata berikut ini:

Gambar Ciri-ciri

Filum Alat gerak Bentuk

tubuh

Habitat Reproduksi

2. Jelaskan daur hidup dari cacing Fasciola hepatica berdasarkan gambar berikut!

3. Sebutkan peranan menguntungkan dari filum Porifera, Coelenterata,

Platyhelminthes dan Nemathelminthes secara umum!

Gambar 4

106

Pertemuan 2

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Sub Materi : Invertebrata

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan

NAMA KELOMPOK:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan

tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksinya

Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata

Siswa dapat Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara

reproduksi, peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata

107

Materi Pembelajaran

5. Filum Annelida

Annelida merupakan cacing yang tubuhnya memanjang dan bersegmen-

segmen, tiap-tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama, segmen-segmen itu

bergandengan dan terkoordinasi yang disebut metameri. Annelida terbagi menjadi

dua kelas yaitu Oligochaeta (berbulu sedikit) dan Polychaeta (berbulu banyak).

6. Filum Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu Mollis yang artinya lunak, jadi

hewan-hewan yang termasuk ke dalam filum Mollusca ini memiliki tubuh yang

lunak. Filum Mollusca adalah hewan yang bertubuh simetri bilateral, bertubuh

lunak, dan tidak bersegmen. Kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang yang

terbuat dari zat kapur dengan bentuk yang amat beragam. Mollusca terbagi

menjadi lima kelas yaitu Amphineura/Polyplacophora (Kiton), Gastropoda,

Cephalopoda, Scaphopoda dan Bivalvia/Pelecypoda.

7. Filum Arthropoda

Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Bentuk

simetris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin. Sistem organ lengkap:

peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra.

Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan

tubuhnya. Sistem trakea terdiri atas saluran udara bercabang-cabang. Arthropoda

terbagi menjadi empat filum yaitu Crustacea (golongan udang dan kepiting),

Arachnida (golongan laba-laba), Myriapoda (golongan lipan/kaki seribu) dan

Insecta (serangga).

8. Filum Echinodermata

Tubuh simetri bilateral ketika masih larva, simetri radial ketika dewasa,

triploblastik selomata, habitat di laut, rangka luar tersusun dari zat kapur, alat

gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem saluran air (sistem

ambulakral), untuk menggerakkan kaki tabung. Echinodermata terbagi menjadi

lima kelas yaitu Asteroidea (bintang laut), Echinoidea (landak laut), Ophiuroidea

(Bintang ular laut), Crinoidea (lilia laut) dan Holothuroidea (mentimun laut).

108

Amatilah gambar hewan di bawah ini

dan kerjakan soal yang telah

disediakan!

Petunjuk Kerja

1. Setiap siswa duduk dengan anggota kelompoknya.

2. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru.

3. Setiap kelompok memahami langkah-lagkah pembelajaran

seperti merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi dan

mengklarifikasi.

4. Siswa diperbolehkan mencari referensi selain di LKS.

5. Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru pada saat proses

diskusi.

6. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi dan siswa yang

lainnya bisa menanggapi.

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

109

Berdasarkan gambar diatas, identifikasi dan diskusikanlah masing-masing

gambar bersama teman kelompok Anda!

1. Lengkapilah tabel ciri-ciri hewan invertebrata berikut ini:

Gambar Ciri-ciri

Filum Cara hidup Bentuk

tubuh

Habitat Reproduksi

2. Jelaskan proses metamorfosis sempurna pada lalat berdasarkan gambar

dibawah ini!

3. Sebutkan peranan menguntungkan dari filum Annelida, Mollusca, Arthropoda

dan Echinodermata secara umum!

Gambar 4

110

Pertemuan 3

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Sub Materi : Vertebrata

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan

NAMA KELOMPOK:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan

tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi

1. Mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri

2. Mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri

1. Siswa mampu mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri

2. Siswa mampu mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri

111

Materi Pembelajaran

Vertebrata

Vertebrata merupakan hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang

hasil perkembangan notokorda yang hanya tampak pada masa embrio. Vertebrata

terbagi menjadi:

1. Kelas Pisces

Poikiloterm, hidup di air tawar/laut , bernapas dengan insang (beberapa

ada dengan kulit dan paru-paru), otak dibungkus dengan kranium, mempunyai dua

rahang, memiliki gurat sisi untuk mengetahui perubahan tekanan air.

Berdasarkan jenis tulang:

1) Chondrichtyes (bertulang rawan)

2) Osteichtyes (bertulang keras/sejati)

2. Kelas Amphibia

Hidup di dua alam, berudu bernapas dengan insang ; dewasa bernapas

dengan paru-paru, kulit. Poikiloterm, kulit basah, berlendir untuk membantu

pernapasan, jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel). Fertilisasi eksternal,

ovivar. Memiliki Membran Niktitans/selaput tidur; untuk menjaga kelembapan

mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air. Amphibia

terbagi menjadi tiga Ordo yaitu Anur, Urodela dan Apoda. Contoh: katak, kodok,

salamander.

3. Kelas Reptilia

Memiliki kulit kering, memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk,

mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi). Poikiloterm, jantung 4 ruang, sekat

ventrikel kiri dan kanan belum sempurna, khusus pada buaya terdapat Foramen

panizzae yaitu satu lubang yang menghubungkan antara ventrikel kiri dan kanan

sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur. Reptilia terbagi menjadi tiga

Ordo yaitu Chelonia, Squamata dan Crocodilia. Contoh: buaya, kadal, kura-kura

dan ular.

4. Kelas Aves

Tubuh ditutupi oleh bulu, bernapas dengan paru-paru dan kantong udara

(saccus pneumaticus). Homoioterm, jantung 4 ruang. Contoh: Ayam, merpati,

elang. Klasifikasi Aves terdiri dari beberapa ordo yaitu Casuariformes (kasuari),

Columbiformes (merpati), Falconiformes (elang, rajawali), Psittaciformes (nuri

dan parkit), Galliformes (ayam kampong, merak, maleo) dan Asseriformes

(burung penyanyi, beo, kenari, dan gelatik).

5. Kelas Mamalia

Hewan menyusui, tubuh dilindungi oleh rambut, vivivar kecuali

Ornithorynchus. Homoioterm jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna.

Kelompok Utama Mamalia:

112

4) Prototheria (mamalia bertelur)

5) Metatheria (mamalia berkantong)

6) Eutheria (mamalia berplasenta).

Kelas mamalia terdiri dari ordo Marsupialia (mamalia berkantung),

Insectivora, Dermoptera, Chiroptera, Primata, Rodentia, Carnivora,

Laghomorpha, Cetacea, Proboscidea, Perissodactyla dan Artiodactyla.

Petunjuk Kerja

1. Setiap siswa duduk dengan anggota

kelompoknya.

2. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan

oleh guru.

3. Setiap kelompok memahami langkah-lagkah

pembelajaran seperti merangkum, membuat

pertanyaan, memprediksi dan mengklarifikasi.

4. Siswa diperbolehkan mencari referensi di buku

dan internet.

5. Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru pada

saat proses diskusi.

113

Amatilah gambar hewan di

bawah ini dan kerjakan soal

yang telah disediakan!

Gambar 1 Gambar 3 Gambar 2

Gambar 4 Gambar 5

114

Berdasarkan gambar diatas, identifikasi dan diskusikanlah masing-masing

gambar bersama teman kelompok Anda!

1. Lengkapilah tabel ciri-ciri hewan vertebrata berikut ini:

Gambar Ciri-ciri

Kelas Cara hidup Bentuk

tubuh

Habitat Reproduksi

2. Sebutkan peranan menguntungkan dari kelas Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves

dan Mamalia secara umum!

115

LAMPIRAN 10

Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

116

NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Kelas : X MIPA 2

Mata Pelajaran : Biologi

No Nama Siswa Pretest Posttest

1 ABD WAHAB 40 80

2 ADELIAH WIANTARI 50 75

3 AERIN DWI PUTRI 50 85

4 ALYA ATIKAH 50 70

5 ANDI HURHALIZA 40 80

6 AWAL SATRIA 35 90

7 DWIGUNA BONDANG 50 85

8 FARIZA RAMLAN 45 70

9 FATUR PARANDUK 20 95

10 FITRI NUR 30 90

11 IMELDA FRIZA M. 35 75

12 JASIEL MAI PANGGAU 45 80

13 KEVIN BANDASO 40 70

14 KURNIDEYA MATTA 60 85

15 M. FAJAR ARWIN 60 90

16 MUH. DAFA REVHAN 50 70

17 MUH. GIBRAN F. 30 75

18 MUH. NUR ILHAM 35 90

19 MUH. ARDIAN 30 85

20 MULHA RISKA ALAM 40 75

21 NURFI TARISSYAH B. 35 70

22 HURHALISA PUTRI B. 45 80

23 PUTRI APRILIA 45 80

24 PUTRI EBIL MAYA L. 35 75

25 RATI FRASTIWI Y. 50 80

26 RIFQI ADANI 30 85

27 SELA DEATRI S. 20 85

28 TASYAH GISKA A. 40 80

29 TASYA AULIA K. 40 75

30 LICI MUSDALIFAH 30 70

31 ULUL ILMI NURSYAM 30 80

32 WULAN AYU GRACE F. 25 85

33 ZASKIYAH RAHMADANI 30 70

117

LAMPIRAN 11

Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

118

NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL

Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Kelas : X MIPA 3

Mata Pelajaran : Biologi

No Nama Siswa Pretest Posttest

1 ACHMAD REHAN 45 70

2 ADVENTINO PASAMBE 30 75

3 AHMAD FAHREZA 30 75

4 AKBAR PRASETYA A. P. 60 70

5 ANANDA ADITYA RAFLY 35 60

6 ANDI MAYSYARAH IORIS 40 70

7 ANDI PUTRI NABILA E. 50 80

8 ANNISA HANAN INAYAH 60 70

9 BENZ KURNIAWAN 20 60

10 DIAN RESKI NITAMI 40 85

11 DIRGA ANUGERAH IRWAN 30 75

12 DJENAR HERLAMBANG S. 50 65

13 DONI JULIANTO M. 25 70

14 EGA BAGHAS D. 60 85

15 FAQIHAH KHIRANA JP. 40 85

16 FIRDA RAIHANA 35 60

17 HARRI HOO 30 75

18 INDRI YANI 40 85

19 IRGHIE FIANTO P. 50 80

20 KIA CRISTIAN INDRA 35 65

21 MARCELINO PRATAMA 45 70

22 MARDHA TILLA DARWIS 30 80

23 MUH. IVAN PUTRA R. 30 65

24 MUH. RAFLY 40 70

25 NUR ASIFVAH P. Z. 45 75

26 NUR SAKINAH 45 80

27 RAEHANA GISCA 35 85

28 RATRI PRAMUDITA 20 75

29 SILVANI 40 75

30 HUSWATUN HASANAH K. 40 70

31 VIONA APRILIA 50 80

32 YUDHA SATRIA S. 35 75

33 FAJAR 20 70

119

LAMPIRAN 12

Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen

120

DAFTAR HADIR SISWA KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Kelas : X MIPA 2

Mata Pelajaran : Biologi

No Nama Siswa 1 2 3

1 ABD WAHAB √ √ √

2 ADELIAH WIANTARI √ √ √

3 AERIN DWI PUTRI √ √ √

4 ALYA ATIKAH √ √ √

5 ANDI HURHALIZA √ √ √

6 AWAL SATRIA √ √ √

7 DWIGUNA BONDANG √ √ √

8 FARIZA RAMLAN √ √ √

9 FATUR PARANDUK √ √ √

10 FITRI NUR √ √ √

11 IMELDA FRIZA M. √ √ √

12 JASIEL MAI PANGGAU √ √ √

13 KEVIN BANDASO √ √ √

14 KURNIDEYA MATTA √ √ √

15 M. FAJAR ARWIN √ √ √

16 MUH. DAFA REVHAN √ √ √

17 MUH. GIBRAN F. √ √ √

18 MUH. NUR ILHAM √ √ √

19 MUH. ARDIAN √ √ √

20 MULHA RISKA ALAM √ √ √

21 NURFI TARISSYAH B. √ √ √

22 HURHALISA PUTRI B. √ √ √

23 PUTRI APRILIA √ √ √

24 PUTRI EBIL MAYA L. √ √ √

25 RATI FRASTIWI Y. √ √ √

26 RIFQI ADANI √ √ √

27 SELA DEATRI S. √ √ √

28 TASYAH GISKA A. √ √ √

29 TASYA AULIA K. √ √ √

30 LICI MUSDALIFAH √ √ √

31 ULUL ILMI NURSYAM √ √ √

32 WULAN AYU GRACE F. √ √ √

33 ZASKIYAH RAHMADANI √ √ √

121

LAMPIRAN 13

Daftar Hadir Siswa Kelas Kontrol

122

DAFTAR HADIR SISWA KELAS KONTROL

Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo

Kelas : X MIPA 3

Mata Pelajaran : Biologi

No Nama Siswa 1 2 3

1 ACHMAD REHAN √ √ √

2 ADVENTINO PASAMBE √ √ √

3 AHMAD FAHREZA √ √ √

4 AKBAR PRASETYA A. P. √ √ √

5 ANANDA ADITYA RAFLY √ √ √

6 ANDI MAYSYARAH IORIS √ √ √

7 ANDI PUTRI NABILA E. √ √ √

8 ANNISA HANAN INAYAH √ √ √

9 BENZ KURNIAWAN √ √ √

10 DIAN RESKI NITAMI √ √ √

11 DIRGA ANUGERAH IRWAN √ √ √

12 DJENAR HERLAMBANG S. √ √ √

13 DONI JULIANTO M. √ √ √

14 EGA BAGHAS D. √ √ √

15 FAQIHAH KHIRANA JP. √ √ √

16 FIRDA RAIHANA √ √ √

17 HARRI HOO √ √ √

18 INDRI YANI √ √ √

19 IRGHIE FIANTO P. √ √ √

20 KIA CRISTIAN INDRA √ √ √

21 MARCELINO PRATAMA √ √ √

22 MARDHA TILLA DARWIS √ √ √

23 MUH. IVAN PUTRA R. √ √ √

24 MUH. RAFLY √ √ √

25 NUR ASIFVAH P. Z. √ √ √

26 NUR SAKINAH √ √ √

27 RAEHANA GISCA √ √ √

28 RATRI PRAMUDITA √ √ √

29 SILVANI √ √ √

30 HUSWATUN HASANAH K. √ √ √

31 VIONA APRILIA √ √ √

32 YUDHA SATRIA S. √ √ √

33 FAJAR √ √ √

123

LAMPIRAN 14

Hasil Analisis Statistika Deskriptif dan

Inferensial

124

1. Analisis Statistik Deskriptif

a. Deskripsi data kelas kontrol

Statistics

Pretest Posttest

N Valid 33 33

Missing 0 0

Mean 38,79 73,64

Median 40,00 75,00

Mode 40 70

Std. Deviation 10,899 7,424

Variance 118,797 55,114

Range 40 25

Minimum 20 60

Maximum 60 85

Sum 1280 2430

Frequency Table

Pretest

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 20 3 9,1 9,1 9,1

25 1 3,0 3,0 12,1

30 6 18,2 18,2 30,3

35 5 15,2 15,2 45,5

40 7 21,2 21,2 66,7

45 4 12,1 12,1 78,8

50 4 12,1 12,1 90,9

60 3 9,1 9,1 100,0

Total 33 100,0 100,0

125

Frequency Table

Posttest

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 3 9,1 9,1 9,1

65 3 9,1 9,1 18,2

70 9 27,3 27,3 45,5

75 8 24,2 24,2 69,7

80 5 15,2 15,2 84,8

85 5 15,2 15,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

b. Deskripsi data kelas eksperimen

Statistics

pretest Posttest

N Valid 33 33

Missing 0 0

Mean 39,09 79,70

Median 40,00 80,00

Mode 30 80

Std. Deviation 10,190 7,174

Variance 103,835 51,468

Range 40 25

Minimum 20 70

Maximum 60 95

Sum 1290 2630

126

Frequency Table

Pretest

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 20 2 6,1 6,1 6,1

25 1 3,0 3,0 9,1

30 7 21,2 21,2 30,3

35 5 15,2 15,2 45,5

40 6 18,2 18,2 63,6

45 4 12,1 12,1 75,8

50 6 18,2 18,2 93,9

60 2 6,1 6,1 100,0

Total 33 100,0 100,0

Frequency Table

Pretest

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 70 7 21,2 21,2 21,2

75 6 18,2 18,2 39,4

80 8 24,2 24,2 63,6

85 7 21,2 21,2 84,8

90 4 12,1 12,1 97,0

95 1 3,0 3,0 100,0

Total 33 100,0 100,0

127

2. Analisis Inferensial

a. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Hasilbelaja

r

preteskontrol ,122 33 ,200* ,954 33 ,178

posttest kontrol ,142 33 ,087 ,931 33 ,038

pretsteksperimen ,117 33 ,200* ,958 33 ,230

posttest

eksperimen

,138 33 ,115 ,922 33 ,021

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Hasilbelajar

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

2,533 3 128 ,060

c. Uji Hipotesis

Group Statistics

Kelas

N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

hasilbelajar Kelas kontrol 33 38,7879 10,89942 1,89735

Kelas eksperimen 33 79,6970 7,17411 1,24885

128

Independent Sample t-test

Hasil

belajar

Levene's

Test for

Equality

of

Variances

t-test for Equality of Means

Hasil

belajar

F Sig T Df Sig (2-

tailed)

Mean

differe

nce

Std.

Error

Differ

ence

95% Confidence

Interval of the

Difference

Low

er

Upper

Equal

varianc

es

assume

d

4,2

92

0,4

2

-

18,0

10

64 ,000 -

40,90

909

2,271

46

-

45,

446

86

-

36,371

32

Equal

varianc

es not

assume

d

-

18,0

10

55,

345

,000 -

40,90

909

2,271

46

-

45,

460

57

-

36,357

61

129

LAMPIRAN 15

Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

130

131

LAMPIRAN 16

Pengajuan Judul

132

133

LAMPIRAN 17

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

134

135

LAMPIRAN 18

Surat Telah Melaksanakan Penelitian

136

137

LAMPIRAN 19

Dokumentasi Proses Pembelajaran

138

LAMPIRAN FOTO-FOTO KELAS EKSPERIMEN

Gambar 1 Pemberian pretest dan angket Gambar 2 Diskusi kelompok

Gambar 3 Proses presentasi Gambar 4 Guru menjelaskan

Gambar 5 Pemberian posttest dan angket

139

LAMPIRAN FOTO-FOTO KELAS KONTROL

Gambar 1 Pemberian pretest dan angket Gambar 2 Diskusi kelompok

Gambar 3 Guru menjelaskan

Gambar 4 Pemberian posttest dan angket