Lampiran 1 SKEMA KODING WAWANCARA Data Responden ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Lampiran 1 SKEMA KODING WAWANCARA Data Responden ...
85
Lampiran 1
SKEMA KODING WAWANCARA
Data Responden
Nama Subjek
Penelitian
Jabatan Koding
Informan
Sekar (Nama
Samaran)
Mahasiswa Sekertaris Umum
Unit Kegiatan
Mahasiswa
M 1
Leo (Nama
Samaran)
Mahasiswa Presiden Badan
Eksekutif
Mahasiswa
M 2
Saleh (Nama
Samaran)
Mahasiswa Bendahara Umum
Badan Eksekutif
Mahasiswa
M 3
Pablo (Nama
Samaran)
Dosen Staf Ahli Dekanat D 1
Fanny (Nama
Samran)
Dosen Staf Ahli Dekanat D 2
Aspek yang Diteliti:
i. Penggunaan Dana Mahasiswa
ii. Kecurangan Laporan Pertanggung Jawaban
iii. Faktor Tekanan
iv. Faktor Kesempatan
v. Faktor Rasionalisasi
vi. Faktor Kemampuan
Petunjuk Coding
Nomor Aspek + Koding Informan
Contoh: I + M1
86
Coding Data Wawancara
Aspek Keterangan Koding
Penggunaan
Dana
Mahasiswa Berapa dana kemahasiswaan yang ada dan bagaimana cara dan proses
untuk mendapatkan dana dari Dekanat
jadi kalo untuk di awal tahun, ee UKM-UKM di FEB itu udah ada
porsinya masing-masing biasanya jadi dari fakultas tuh, fakultas
hanya misal nyediain dana misalkan 200 juta nah itu kita harus
bagi bareng-bareng dan dirumbukin bareng-bareng supaya itu
terasa adil buat seluruh UKM nah dari dana itu masing-masing
UKM harus menentukan anggarannya tuh ke acara apa untuk apa
itu harus ada di awal tahun, nah dari yang udah dianggarkan itu
nanti setiap akan melaksanakan acara tersebut mereka harus
mengajukan proposal, nah proposal itu memang ada step-stepnya
kayak harus kemana dulu kemana dulu baru nanti dananya bisa
cair I.M1a
anggaran kemahasiswaan di KMFEB itu kan ada 1,2 milyar
kemudian dari 1,2 milyar itu full untuk anggaran wadek 3, wadek
3 itu sebesar 1,2 71%nya itu dialokasi kan langsung ke organisasi
kemahasiswaan intra di fakultas dan akhirnya dari 1,2 itu 71%nya
yaitu 850juta dan dari 850 juta ini langsung diserahkan kepada
BEM sepenuhnya kemudian pihak dekanat dari wadek 3 itu
meminta BEM untuk membagi-bagi atau pun menyusun
rancangan anggarannya sesuai dengan lembaga-lembaga yang
mengajukan, yang akhirnya dari BEM ini mengadakan rapat
anggaran untuk dimusyawaratkan antar lembaga untuk pengajuan
rancangannya I.M2a1
kan dari awal periode sudah dirancang rapat anggaran kemudian
ada rancangan anggarannya yaa itu nanti sudah kita plot kan ke
masing-masing program kerja dari program kerja yang sudah di
plot kan itu ketika program kerjanya mulai berjalan nah itu mulai
diajukan, nah pengajuannya pun tidak satu lembaga satu proposal
tapi per program kerja atau kepanitiaan. Ee untuk prosedurnya yaa
sama mengajukan proposal dan ada prosedur khusus langsung
dari kemahasiswaan dan seterusnya I.M2a2
87
prosedur untuk anggaran, jadi anggaran kan disalurkan melalui
lembaga yaa yaitu yang dianggap lembaga ini jadi perwakilan
teman-teman mahasiswa. Nanti di awal tahun lembaga nganggarin
satu tahun ini butuh berapa untuk pelaksanaan program-
programnya nah nanti itu dirapatin di rapat anggaran sama
mahasiswa yang dimana di awal tahun itu dari dekanat itu udah
ngasih tau tahun ini anggaran mahasiswa dapet berapa, nah itu
dapet segitu baru nanti kita pasin sama temen-temen mahasiswa
yaa kebutuhannya berapa I.M3a
kuota anggarannya itu sedemikian dan secara lebih teknisnya pak
Fatchur mengambil keputusan bahwa 850 juta itu untuk proses
penganggarannya silahkan ditentukan oleh KMFEB meskipun
sebetulnya itu tidak wajib dilakukan oleh pimpinan tetapi itu
pilihan kebijakan yang diambil oleh pimpinan jadi ini bukan benar
atau salah tapi itu adalah pilihan untuk menjaga situasi yang
kondusif antara dekanat dan kemahasiswaan oke, 850 juta dibagi
melalui mekanisme yang diketahui bersama-sama oleh
mahasiswa, LO dan dilaporkan kepada dekanat semua dokumen
pembagiannya ada ceritanya bagaimana Saweri Gading mendapat
sekian belas juta, HMJM mendapat berapa puluh juta itu sudah
ada berita acaranya dan itu pun dijadikan laporan perencanaan
awal tahun oleh bagian keuangan di fakultas dan dilampirkan
sebagai laporan keuangan di akhir tahun. I.D1a
kalo saya ditanya begitu mungkin dari pada saya baypass nanti
ada miss persepsi sebetulnya penentuan anggaran mahasiswa itu
kami selalu mengawali di awal anggaran awal tahun, jadi setiap
bulan januari atau februari kami selalu menggelar semacam
worshop, diskusi dengan antar KMFEB yang mana setiap
lembaga akan menentukan misalkan HMJA dapetnya berapa,
kemudian LSME berapa, EGO berapa dan seterusnya. Nah
penetuan berapa rupiah itu sebetulnya bukan dari ranah kami
sebagai… sebagai apa yaa dalam tanda kutip ‘pemegang
anggaran’ tetapi itu semua adalah diskusi antar mahasiswa, jadi
kami sudah berpesan di awal “temen-temen, tolong jangan sampe
ada yang di belakangnya berubah yaa, jadi silahkan diselesaikan
dengan baik antar mahasiswa.” Nah kalo sudah selesai di dok
kami sudah sampai rapat berhari-hari selesai clear baru kita
distribusikan anggaran setiap lembaga ke bagian keuangan dan
yang lainnya yang terkait, nah kalo sudah yaa sudah berarti
mereka mengjukan proposal sesuai dengan yang tadi kita sepakati
bersama I.D2a
88
Bagaimana cara dan proses untuk mencairkan anggaran serta kesulitan
dan peraturannya
kan kita pertama harus ke BEM dulu di BEM ini sendiri bagian
keuangan itu nggak cuma satu dua orang, biasanya oke satu dua
orang itu intinya yang bagian tanda tangan nah biasanya dia itu
punya bawahan-bawahan di mana yang biasanya ngoreksi itu
bawahan-bawahannya di mana tiap orang itu beda-beda persepsi
kadang satu bilang ini boleh, satu bilang ini nggak boleh. Nah
disitu itu menghambat apalagi ketika misalnya kita di awal masuk
dikoreksi oleh si A terus kita udah revisi kita masukin lagi
dikoreksi oleh si B nah ternyata si A dan si B ini beda persepsi
akhirnya kan kita harus balik lagi balik lagi nah itu kan
memperpanjang waktu sebenernya kita bisa selesai satu minggu
bisa jadi dua minggu I.M1b
dari awal yaa, kalo SOPnya alurnya itu udah ada diawal udah
disetujui juga jadi temen-temen mahasiswa dari lembaganya
masing-masing ngajuin proposal yang sudah disetujui sama
lembaganya lalu masukin ke BEM disitu yang jadi coordinator
lembaga nanti disitu diperiksa apakah sudah bener sudah sesuai
dengan regulasi yang ada kalau udah baru ditanda tangani sama
BEM baru masuk ke wadek 3 di staff wadek 3 nah itu nanti
diperiksa lagi di sana di staff wadek 3 ini pemeriksaannya lagi
hanya tidak sekedar anggaran karena anggaran sudah beberapa
dari BEM tapi dilihat juga dari konsep acara apakah memenuhi
target kinerja fakultas atau enggak nah itu kalo sudah sejalan dan
bisa dijalankan sudah sesuai baru disetujui baru setelah itu ke
bagian PSIK dimana nanti kegiatan temen-temen akan dipost
disemua media humasnya FEB dicatet juga di kemahasiswaan
baru setelah itu taruh di keuangan nanti keuangan yang
menyetorkan ke rektorat karena disini sistemnya bukan uangnya
yang turun ke rektorat eh ke fakultas tapi uang tetep ada di
rektorat tapi kita ngajuin proposalnya ke rektorat Cuma di himpun
di keuangan FEB I.M3b1
89
kalo itu sih biasanya masalahnya ada di staff wadek 3 yaa karena
di sana pemeriksaannya lebih ditel dan kadang-kadang orangnya
susah ditemui nah itu sih karena dosen kan kewajibannya banyak
selain itu juga kadang kurangnya kurang sepahamnya antara BEM
nya sama dekanatnya kadang di sini udah bener di sana disalahin
kadang juga ada regulasi baru yang belum disampaikan yang
kayak gitu-gitu sih yang diulang-ulang biasanya I.M3b2
ada mekanisme melalui proposal sama dengan fakultas untuk gaji
misalnya, gaji katakanlah membutuhkan 20 Milyar gitu itu nggak
kemudian 20 Milyar itu langsung diterima di fakultas di awal
tahun enggak harus dibagi tiap bulannya nah tiap bulan ini pun
perjalannya bukan gaji bulan januari kemudian cairnya januari
endak baru kan cairnya di bulan februari kenapa? karena gaji
bulan januari ini direkap pada tanggal 25 biasanya per 25
kemudian diajukan kepada rektorat, rektorat mengajukan pada
bendahara Negara barulah cair sehingga pada tanggal 1 baru ada,
nah rata-rata proses cair pengajuan dan sebagainya itu 2 sampai 3
minggu I.D1b1
mekanisme untuk kemahasiswaannya supaya 3 minggunya ini itu
tidak temen-temen tidak menunggu lama dan tidak menggunakan
uangnya pribadi maka pak Fatchur membuat SOP, SOPnya itu
juga sudah dikomunikasikan bahwa setiap pengajuan proposal
kegiatan itu minimal harus h-30 sebelum kegiatan jadi kalo
kegiatannya tanggal 1 maret jadi 1 februari proposal sudah harus
masuk di mejanya pak Fatchur sudah ditanda tangani, sudah tidak
ada revisi proposalnya dengan harapan dalam waktu 3 minggu ke
depan atau kadang-kadang bisa dalam waktu satu minggu kalau
fakultas ada pety cash tadi itu dana 70% sudah bisa disampaikan
kepada mahasiswa jadi pada hari h itu temen-temen nggak
bingung duitnya seperti apa atau urunan dulu seperti itu endak nah
itu adalah suatu SOP yang dibuat untuk memudahkan mahasiswa
kenapa harus 30 kok masih lama? Karena mengantisipasi 3
minggu itu tadi nah kebijakannya kalo h-30 itu belum masuk di
pak Fatchur maka kegiatan ini harus mundur pertimbangan kami
adalah kemudian kalo harus dipaksakan yang pertama adalah
untuk meng-arrange dana ini cash flow dari fakultas pasti akan
kacau juga I.D1b2
90
kalo SPJnya terlambat maka kegiatan berikutnya itu akan di
pending sampai LPJnya selesai kenapa? Supaya pengguna
anggarannya itu temen-temen juga segera bertanggung jawab kalo
yang kegiatan kemaren belom selese maka fakultas tidak akan
mengeluarkan untuk kegiatan yang berikutnya sampe itunya
selesai jadi tanggung jawabnya harus berantai I.D1b3
kalo proses pencairannya yaa kami membagi menjadi dua sistem,
tadikan proposal masuk itu pencairannya 70% kalo LPJ sudah
selesai clear tidak ada revisi lagi berarti yang 30% turun I.D2b
Bagaimana cara dan proses pembuatan Laporan Pertanggung Jawaban
dikumpulkan bukti pembayarannya, bukti transaksi disetiap apa
namanya transaksi untuk kegiatan itu, kemudian itu nanti disusun
laporan pertanggung jawabannya kemudian itu dijadikan bukti I.M2c
mengikuti PMK Peraturan Menteri Keuangan tergantung
tahunnya, yang terbarukan tahun 2017 di sana sudah ada standar
ee.. biaya untuk pengeluaran dan jenis-jenis pengeluaran apa yang
diijinkan beserta pagu maksimalnya, pagu minimal memang tidak
ada tapi hanya pagu maksimalnya. pengeluaran yang
menggunakan anggaran Negara baik yang menggunakan APBN
atau PNBP diharuskan melalui mekanisme seperti itu, pun juga
dengan bukti-bukti yang menyertai misalnya kalo pembelian
barang berarti harus ada kwitansinya kemudian jika itu diatas 1
juta harus menggunakan materai 6000, kemudian harus ada
kwitansinya itu mencantumkan nama toko atau penyedia barang
atau jasa yang valid lama jadi tidak bisa kemudian hanya
menggunakan kosongan, lalu walaupun kosongan pada nilai
tertentu biasanya di bawah 1 juta atau di bawah 500.000 itu
BPKnya masih memperbolehkan nota kemudian ada stampel
nama tokonya inikan hanya untuk sebagai apa ya.. ee..
mempermudah tidak semua toko atau penyedia barang jasa
memiliki kwitansi yang formal I.D1c1
sudah ada berita acaranya dan itu pun dijadikan laporan
perencanaan awal tahun oleh bagian keuangan di fakultas dan
dilampirkan sebagai laporan keuangan di akhir tahun I.D1c2
hanya pernah satu kali kita dapet audit BPK itu mengembalikan
dana pada saat itu kasusnya ada Indikator, EGO, Icosh sama apa
gitu loh itu pak Fatchur ee.. apa yaa masih ingin membantu ada
sekitar 8 juta sekian itu laporan dana yang sebetulnya secara
keuangan, dokumen keuangan itu sebenernya belum bisa I.D1c3
91
dicairkan masih banyak revisi, revisinya yaa banyak mulai salah
laporan, format dan bentuk fisiknya tetapi karena pak Fatchur
pada saat itu ingin membantu temen-temen sehingga teteplah
dicairkan 8 juta itu dengan bukti yang dalam tanda kutip masih
revisi tetapi temen-temen pun juga seperti menggampangkan
ketika tidak ditagih padahal itu sudah dicairkan dari KPN sudah
dicairkan 8 juta sekian itu sehingga masuk di idle cash di fakultas
pada saat audit BPK dana itu tidak segera diambil laporan
akhirnya tidak kunjung diserahkan kepada fakultas dan itu jadi
temuan seharusnya jalur yang bener ketika bukti fisiknya belum
diserahkan kepada fakultas itu tidak boleh dicairkan dalam hal ini
memang secara administratif dari fakultas
Kalo peraturan LPJ itu kami memiliki batas waktu pengumpulan
maksimal H+ 2 minggu dari tanggal pelaksanaan I.D2c
Kecurangan
Laporan
Pertanggung
Jawaban
apakah pernah ada tindakan-tindakan yang menyimpang ketika penyusunan
laporan pertanggung jawaban
kalo untuk ngebalikin itu pasti kan misal UKM punya beberapa
anggaran misal kalo salah satu anggaran itu kurang atau lebih
pasti akan ditutupkan ke yang lain, misalnya aku mengajukan 10
juta untuk acara A ternyata kelebihan 2 juta sedangkan di laporan
sebenernya aku bisa ngeluarin 8 juta di sisi lain di acara B aku
kekurangan dana 2 juta daripada aku ribet untuk balikin dan nanti
ngambil lagi, lebih baik dari yang 8 juta laporannya aku bikin 10
juta supaya 2 jutanya bisa dipake di acara B gitu
II.M1
kalau dikembalikan nggak pernah yaa Cuma… paling nanti di
LPJnya dibukti pembayarannya itu yang kita manipulasi, mau
nggak mau harus sesuai dengan jumlah yang sudah dicairkan
II.M2
92
banyak sih kayak misalkan kita belanja di satu toko tapi toko itu
nggak memenuhi syarat kita cari ke toko lain tapi kita nggak beli
kita minta notanya aja beberapa ada yang mau diminta notanya
aja, terus juga ada yang bahkan sampe fotokopi nota atau bikin
sendiri atau bahkan yang paling jahat itu bikin stampel sendiri,
nah itu sih yang kayak gitu-gitu II.M3
Yang sering terjadi itu adalah oke anggarannya sesuai pagunya
oke tetapi bukti fisik dari penggunaan anggarannya itu atau bukti
pembayarannya itu sering kali salah. Nah kalo memang ada
beberapa kasus yang paling yang saya inget 2 tahun yang lalu itu
mungkin sama-sama sudah tau yaa dari Forstiling itu kemudian
menggunakan ee.. nota yang yaa scan seperti itu bagi kami yang
sudah biasa mengaudit laporan keuangan seperti itu akan taulah
mana laporan keuangan atau stampel mana yang basah atau yang
tidak, nah karena itu masih dalam koridor internal ini maka yaa
pemanggilannya hanya secara persuasif saja II.D1a
tapi ada beberapa jadi sampling BPK sehingga fakultas dalam
tanda kutip mencari back up ya rekanan mencarikan bukti baru
fotokopian dan sebagainya itu untuk mengganti data itu tadi
karena tidak mungkin ketika minta audit nyari mahasiswanya iya
kalo mahasiswanya masih aktif biasanya udah luluskan nggak
mungkin juga secara hukum tidak ada kewajibannya mahasiswa
itu untuk bertanggung jawab tetapi kan ini kebijakan antara
pimpinan dan mahasiswa supaya temen-temen juga belajar itu II.D1b
: mm… kalo ditanya pernah atau tidak pasti pernah gitu yaa, ada
saya ambil contoh waktu itu bukan tahun ini yaa beberapa tahun
yang lalu kalo ditanya lembaganya apa jujur saya lupa apalagi
nama kegiatannya apa saya sudah lupa yaa bisa saja temen-temen
itu melakukan yang saya masih inget kadang kalo kita ke toko kan
dapet nota nah nota itu antara nota asli dan tidak asli itu kan
kelihatan tintanya akhirnya setelah kami konfirmasi ke anaknya
ternyata betul bahwa itu bukan nota asli dari tokonya nah maka
pada akhirnya saya waktu itu berfikir mungkin teman-teman di
sini kan anak-anak sudah pada pinter design tuh sehingga
dikondisikan sedemikian rupa itu kwintansi bentuknya mirip
sekali dengan yang asli namun kalo disandingkan gitu beda sekali
gitu, gitu sih II.D2
93
Faktor
Tekanan
Apa saja kesulitan yang dialami dalam penyusunan Laporan Pertanggung
Jawaban
kalo kayak gitu kan kalo proposal kan mungkin cuma kita
mengajukan untuk apa apa jadi biasanya untuk ngakali itu nggak
ada karena cuma proposal biasanya kejadiannya itu di LPJ karena
LPJ itu kita harus, kita di deadline 2 minggu harus selesai dari
pihak dekanat 2 minggu harus selesai kalo nggak dana itu nggak
akan turun 30% nya, itu kita udah cuma dikasih waktu 2 minggu
ada miss persepsi antara anak keuangan BEM yakan mau nggak
mau harus ngebut tuh ya, nah ngebut itu kan dalam LPJ pasti kan
ada nota-nota, kwitansi-kwitansi di mana kalo kita keluar kota
kita nggak mungkin balik lagi nah disitu kita mau nggak mau
harus malsu, kita pilihannya antara kita malsu dengan dana misal
cuma 100-200 untuk malsu atau kita balik ke kota yang kita
terjadi dana keluar itu, kan kalo kita mahasiswa pasti ambil yang
murah kan disitu kita mau nggak mau sebenernya untuk malsu itu III.M1
sebenernya kalo mempersulit itu enggak yaa, nggak mempersulit
secara administrative hanya saja mungkin mempersulit di efisiensi
kaya gitu kenapa permintaan dekanat kalo transaksi diatas satu
juta harus bermaterai dan tempat membelinya harus punya NPWP
akhirnya tempat yang kita beli itu harganya tidak terjangkau gitu,
bukan harga mahasiswa atau bukan harga mahasiswa gitu karena
memang mereka sudah perusahaan besar yang sudah punya
NPWP III.M2
kalo melihat sih pernah pasti melihat yaa karena gimana yaa
bener-bener begitu sih peraturan, dimana aturannya yang begitu
apa yaa aturan sama realita yang ada di lapangan itu kadang susah
untuk disatukan karena banyak aturan yang kayak apa setiap
barang yang kita beli itu tokonya harus lengkap gitu loh surat-
suratnya sementara di Malang ini khususnya banyak toko-toko
biasa aja gitu yang dia nggak ngurus surat-suratnya tapi harganya
bisa bersahabat sama mahasiswa jadi kan selain kita harus belanja
kita harus memperhitungkan apakah ini pas buat belanja yang
lain, nah itu sih sehingga yaa itu ngakalinnya yang pasti ketika
emang toko ini nggak memenuhi syarat yaa mau nggak mau kita
harus cari nota lain kebanyakan sih itu kasusnya notanya nggak
sesuai sama yang dibeli III.M3
94
kami harus melakukan LPJ sama seperti LPJ yang dilakukan oleh
dosen ataupun karyawan, nah pada saat itu pula akhirnya teman-
teman ketika kami evaluasi triwulan itu banyak yang melaporkan
kesulitan bu kalo begini begini, begitu dan begini karena mungkin
mereka sudah terbiasa dengan kemudahan yang seperti itu III.D2
Faktor
Kesempatan
Apa yang sekiranya membuat tindakan manipulasi ini mudah
dilakukan
pernah ada kejadian juga yaa kita disuruh cari nota padahal kita
belum belanja itu pernah bahkan pihak dekanat yang nyaranin,
yaa sama-sama tau sih IV.M3
Karena memang aturannya seperti itu, yang berhak memiliki
wewenang untuk melakukan pembelian itu adalah pejabat yang
ditunjuk ataupun PNS ataupun pegawai yang ditunjuk oleh
pejabat yang berwenang dalam hal ini PPK nya. Nah tetapi kan
tidak mungkin dalam teknis lapangannya misalnya Pak Candra
PPK nya maupun Pak Rudjito kemudian pejabat yang berkaitan
lansung yaitu Pak Fatchur membelikan seluruh kebutuhan
mahasiswa mulai lem, backdrop dan lain sebagainya sehingga
dalam koridor ini diputuskan lah kebijakan bahwa anggaran itu
harus terbuka IV.D1a
kalo mahasiswa terkait tidak mungkin saya berikan sanksi dalam
arti “kamu yang mengajukan yaa, kamu saya beri sanksi” tidak
mungkin karena itu atas nama lembaga IV.D2
Faktor
Rasionalisasi
Apa alasan yang menjadi rasionalisasi terjadinya manipulasi
tersebut
kalo dari… pasti sebelum-sebelumnya udah ada soalnya dulu di birokasi itu dulu nggak seribet ini, kalo nggak seribet ini pasti lebih mudah untuk memalsukan daripada yang sekarang lebih ribet, kita ditekan sebenernya nggak bisa dipalsu kita harus dipalsu gitu. Jadi kalo setau ku sih emang nggak di lembaga ku aja, dari lembaga lain itu malah lebih terlihat kalo
itu palsu kayak misalnya nota itu di scan terus di print itu kan keliatan banget nah itu sempet bikin dekanat bener-bener marah ‘kok sampe segininya’…
V.M1
95
yaa itu, kita melakukan hal itu karena kan kita pengen bisa diterima gitu dengan regulasi yang ada misalkan kita belanja nih semua yang kita belanja ini ada beberapa yang nggak bisa di LPJin cuma duitnya udah kebeli jadikan mau nggak mau kita harus mengalihkan ke item-item
yang memang bisa di LPJin untuk menghindari supaya nggak ditolak. harusnya yang dibenahi yaa ini tempat-tempat belanjanyaa supaya bisa memenuhi standar V.M3
Faktor
Kemampuan
Kapabilitas apa yang perlu dimiliki untuk melakukan tindak manipulasi
tersebut
pasti ini yaa pasti fungsionaris dari kepanitiaan itu tapi biasanya
sih divisi administrasi itu yang pasti mengurusi laporan
pertangganggung jawaban, mulai dari proposal sampai laporan
pertanggung jawaban VI.M2
saya selalu bilang ke mahasiswa bahwa kalo bikin proker itu
direncanakan dengan baik masalah timeline karena apa hampir
semua lembaga itu menumpuknya kegiatan itu di semester ke dua
terlebih dibulan September ke atas itu mereka buru-buru nah kalo
sudah begitu pasti LPJ nya kacau jadi adalah masalah manajemen
waktu itu yang jadi problem utamanya VI.D2