Post on 07-Feb-2023
------------------------
FILSAFAT ILMUMENURUT KONSEP ISLAM
}fc6:IIuu{clisms Z.6o:irStdfPengajar Fak. Filsafat UGM
Di jaman ini, keberhasilan ~nusia~ b!1ik seca:ra pribadi..'maupun selaku ummat, diukur aan keberhasilannyamenguasai ilmu pe~etahuan danteknologi sertarekayasanya. Manusia selcarang juga tidak mungkin melepaskan diri dan hiduptanpa ilmu pengetahuan Qan teknolo~serta rekayasanya. Balikan dalam banyak hal teknologiseolah-.o.lan sudah "mencampuri" urusan yang di masa Ialudianggap sebagai hak Allah dalam penciptaan. Ilmupengetahuan (eksakta) dan teknologi berfUngsi selaku "sangpenebus dan sang pembebas".
Di dalam konsep Islam manusiadituntut untuk mencari ilmu yang bermanfaat dan menghindarkan diri darimencari ilmu yang tidak bermanfaat.Ukuran .kemanfaatan terletak sejauhmana suatu ilmu mendekatkan dirikepada kebenaran Allah dan sejauhmana ia tidak bersifat merusakkehidupan manusia itu sendiri secaraluas. Naquib AJ-Attas menulis bahwa:IImu bersifat tidak teroatas karena objek ilmu memang tidak ada batasnya.Tetapi, ada suatu batas kebenaran dalam setiap objek ilmu, sehingga pencarlan ilmu yang benar bukanlah suatupencarian yang tanpa akhir. Jika pencarlan ilmu adalah tanpa akhir, makamencapai ilmu dalam rentang masa
yang memiliki awal dan akhir menjaclimustahil, dan ini juga akan membuatilmu itu sendiri menjadi· tidak bermakna. IImu mengenai kebenaran-ke;.benaran dunia lahiriah memang·dapatdicapai dan bertambah melalui penehtian yang dilakukan oleh beberapa generasi ummat manusia. Tetapi ilmuyang henar, ilmu sejati, harns mempunyai pengaruh langsung terhadapindividu manusia karena ini menyangkut identitas dan nasibnya, danmanusia tidak dapat memikul akibatpenundaan keputusan yang menyangkut kebenaran ilmu itu, karena ia bukanlah sesuatu yang dapat ditundadengan harapan generasi-generasiyang uan datang akan dapat mene-
mukannya. Itulah sebabnya krisis kebenaran yang terjadi pada setiap ge~
nerasi adalah yang menyangkut ilmusejati ini, dan barangkali krisis kebenaranbelum pemah terjadi separahpada jamankita sekarang ini (Naquib.A.l-Attas, 1995: 63-64).
Kebenaran suatu ilmu pengetahuan, menurut Islam, adalah sebanding dengan kemanfaatan s'Patu ilmupengetahuan.
Secara rinci ilmu pengetahuanyang bermanfaat adalah apabila: (1)mendekatkan pada kebenaran Allahdan hukan menjauhkannya1 (2) dapatmembantu ummat merealisasikan tujuan-tujuannya2 (3) dapat memberikanpedoman bagi sesama3 (4) dapat menyelesman persoalan ummat4• Menurut
1 Nabi saw bersabda: Sesungguhnya Allah ditaatidan. disembah dengan ilmu. Begitu juga kebaikandunia dan akhirat bersama ilmu, sebagairnana
kejahatan dunia dan akhiratkarena kebodohan.2 Dan kalimat Allahlah yang tertinggi (At Taubah:40)Nabi saw bersabda: Barangsiapa mati ketikasedang mencari ilmu Wittik menghidupkan Islammaka di surga.ia sederajat di bawab para nabi.3 Nabi saw bersabda: Allah ak:an menyayangipenerus-penerusku. Beliau ditanya: 'Siapakah parapeneros itu?" Beliau menjawab: "Mereta yangmenghidupkan sunnah-sunnablro danm.engajarkannya kepada bamba-bamba Allah"4· Demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia-lab yang hak, dan sesungguhnya apa saja yangmereka sem selain dari Allah itu batil (Luqman:30)
Nabi saw bersabda: Setiap manusia itu keluargaAllah, dan manusia yang paling dicintai-Nyaadalah yang paling bennanfaat bagi keluarga-Nya
Barangsiapa menuntut ilmu tidak kareDa Allah danmenghendald selain Allah, maka bersiap-siaplahuntuk berada dalam neraka
Barangsiapa bertambah ilmunya, tapi tidakbertambah hidayahnya, maka ia semakin jauh dariNya
Sestmggubnya Allah Y8D8 MahamuJia berfirman:
konsep Islam dikatakan bahwa sesuatuhal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung man·faat dalam arti luas. Kebenaran jugamerupakan sifat dasar dari hakikatsesuatu sejauh yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan kearifan dan keadilan,dan ini tidak berarti bahwa kebenaranhanyaJah korespondensi antara pernyataan dengan fakta, sebagaimanakonsep dari kaum rasionalis-positivistik. Karena kalau begitu fakta akansama dengan kebenaran, argumentasisemacam ini sangat sederhana danterkesan kekanak·kanakan. Kebenaranbukanlah sekedar kesesuaian denganCakta, karena fakta dapat saja diciptakan oleh manusia dan karena itufakta dapat berada di tempat yangsalah. Realitas dan kebenaran manusiaharus mencakup wilayah ruhani danjasmani sekaligus, sehingga pernyataan-pemyataan keilmuan yangberkaitan dengan manusia, sepertiyang muneul dari pemyataan-pernyataan dan kesimpulan-kesimpulanumum rekayasa genetika, misalnya,walaupun didukung oleh bukti·buktiempiris, tetap saja salah karena dibangun di atas premis-premis yang didasarkan pada penafsiran yang salahteittang hakikat manusia, yang padagilirannya bergantung pada sistemyang salah, meskipun dianggap telahmenggambarkan tatanan realitas yangbenar5 (Naquib Al·Attas, 1995: 53·55).
"Saling mengingatkan ilmu di antara bambabambaKu itu dapat menghidupkan hati merekayang mati, jib mereka mengarahkannya kepada~tah-perintahKu.
Salah satu perbedaan mendasar di antara posisikonsep Islam dengan konsep ftlsafat modern(tilsafat barat yang sekularistik. pen.), sehubungandengan perumusan kebenaran ilmu pengetab.uanadalah berkisar pada pemabaman makna realitasdan kebenaran, dan hub1.mgan keduanya denganfakta Pemahaman terbadap 8pa yang diaa1 olehdua kata iDi mempunyai peogaruh &mat besar pada
Dr. Mahdi Ghulsyani membagi ayatayat dalam AI Qur'an6 yang berisi agar
pemabarnan makna ilmu dan proses epistemologis,pemabaman nilai-nilai, dan akhimya padapemabaman akan hakikat manusia ito sendiri.Konsep Islam menggunakan satu kata untukmengartikan sekaligus realitas dan kebenaransecara umum.. Fakta ini sendiri memiliki artipenting dalam ll1engantar kita memabamikebenaran, tidak hanya sebagai sifat dari suatopemyataan, kepercayaan, dan penilaian, tetapi jugasebagai sifat dati hakikat realitas. Kata haqqsek.aligus berarti realitas dan kebenaran.Lawannya adaIah bathiL yang artinya bukanrealitas atau kepalsuan. Haqq berarti suatutesesuaian dengan syarat-syarat kebijaksao88D,
keadilan, kebenaran, k.etepatan, realitas, dankepantasan .moral. Ia mempakan -suatu "keadaan,kualitas, atau sifat yang dapat ditemukan da1amkebijakan, keadilan, ketepatan, kebeDaran,realitas, dan kepantasan. Ia mempakan suatuk.eadaan keniscayaan, sesuatu yang takterhindarkan, wajib, hak yang mesti diberikan. Iamempakan keadaan eksistensi dan mencakup~ya (Naquib AI-Attas, 1995: 47-48)., AI Qur'an sendiri mengkomtmikasikan ·a~tanda, atau lambang-lambangnya terdiri atassebagaian yang jelas dan pasti (al-mubkamat). dansebagian yang samar dan bennakna banyak (almutasyabihat).
Dia lab yang menunmkan AI Kitab (AI Qur'an)kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayatmllbkamat, itulah pokok-pok.ok isi AI Qur'an danyang lain (ayat-ayat) mutasyabihatAdaptm orangyang dalam hatinya condong kepada kesesatan,maka mereka mengikuti ayat-ayat yangmutasyabibat lUltuk menimbulkan fitnah dan untukmencari takwilnya, padahal tidak ada yangmengetahuinya melainkan Allah. Dan orang-orangyang mendalam ilmtmya berkata: Kami berimankepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanyadari sisi Tuhan kami, dan tidak dapat mengambilpelajaran (darinya) melainkan orang-orang yangberaka1 (Ali 'Imran: 7).
Donia gejala yang ada dalam alam semesta ini punjuga terdiri dati taDda, ayat, atau lamban& yangmaknanya jelas dan pasti, dan yang maknanyasamar-samar dan tidak pasti. Secara metodologisAI Qur'an deogan ayat di atas menegaskan bahwapenauian, penemuan makDa-makDa yangtersembunyi dari~ tanda, Jambmgyang samarsamar da1am At Qur'an diJatnkan ta~~ d8D ini
manusia memikirkan alam semestadengan ilmu pengetahuan1 jU8tru un·tuk mengenal kebenaran Allah(Ghulsyani, 1995: 62-65) sebagaiberikut: (1) Ayat-ayat yang menggambarkan elemen-elemen pokok objekatau menyuruh manusia untuk menyingkapkannya8 (2) Ayat-ayat yangmencakup masalah cara penciptaanobjek-objek material maupun yangmenyuruh manusia untuk menyingkapasal-usuJnya9 (3) Ayat-ayat yang
didasarkan atas penafsiran yang jelas dan pastiatau tafsir. I>emikian juga penjelasan.aspek-aspekslam empiris yang S8lIl8I'-samar barus didasarkanpada apa yang telah diketahui dengan pasti (lihatNaquib Al-Attas, 1995: 66).7. Salah satu em yang membedakan Islam denganyang lainnya adalah penekanannya terhadapmasalab ilmu. AI Qur'an dan As Sunnahmengajakbum muslimin untuk mencari dan mendapatkanilmu, hikmah atau k.earifan, serta menempatkanorang-orang yang. berpengetahuan pads derajatyang tinggi.
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antarahamba-hamba Nya hanyalah ulama (orang yangberilmu) (Faathir: 28).8 Maka hendaklah manusis. memperhatikan, datiapa ia diciptakan (Ath Thaariq: 5)
Sesungguhnya K.ami telah menciptakan manusiadari setetes mani yang bercampur, yang ·hendakK.ami uji dan Kami jadikan dia mendengar danmelihat (AI Insaan: 2)9 Dan Dia-Iab yang menciptakan langit dan bumidalam enam periode, dan adalah singgasana Nya diatas air ( lIuud: 7)
Dan sesunggubnya Kami telah menciptakanmanusia dari sesuatu saripati tanah. KemudianKami menjadikannya nuthfah yang disimpandalam tempat yang tokOO. Kemudian Kamimenjadikannya segumpal darah, dansegumpaldarah itu Kami jadikan suatu jaringan, kemudianKami menjadikannya tulang belulang, laIu· tulangbelulang itu Kami bungkus dengan daging.Kemudian Kami menjadikannya ciptaan yang lain.Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang PalingBait (Al Mu'minmm: 12-14)
Dan apakah onmg-orang kafir tidat melihat
menyuruh manusia untuk menyingkapbagaimana alam semesta ini berwujudlO
(4) Ayat-ayat yang menyuruh manusiauntuk mempelajari gejala-gejala alam l !
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya itudahulu bersatu, kemudian Kami pisabkan antarakeduanya (AI Anbiyaa: 30)
Dia menciptakan langit tanpa liang yang dapatkamu lihat, dan' Dia meletakkan gunung-gunung(di pennukaan bumi) supaya bumi itu tidak:menggoyahkan kamu (Luqman: 10)
Maka apakah mereka tidak memperbatikanbagaimana Wlta diciptakan. Dan langit, bagairnanaia ditinggikan. Dan gwnmg-gunung, bagairnana iaditegakk.an. Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan(AI Ghaasiyah: 17-20).to Katakanlah: "Berjalanlah di bumi, laIuperhatikanlah bagairnaoa Allah memulaipenciptaann (AI Ankabuut: 20)
Dan apakah mereka tidak memperbatikanbagairnana Allah memulai penciptaan, kemudianmengulanginya kembali (AI Ankabuut 19).11 Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwasesungguhnya Allah menurunkan air dari langit,maka diatur Nya menjadi sumber-smnber di bumi,kemudian di tumbuhkan Nya dengan air itutanaman-tanaman yang bermacam-macamwamanya, laIu ia menjadi kering, laIu kamimelibatnya kekuning-kuningan, kemudiandijadikan Nya bancur berdera-derai. Sesungguhnyapada yang demikian itu benar-benar terdapatpelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal(Az Zumar: 21)
Allah, Dia lab yang mengirim angin, lalu angin itumenggerakkan awan, dan Allahmembentangkannya di langit menutut yangditehendaki NY' dan menjadikannya bergumpalgumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celahcelahnya (Ar Rnum: 48)
Sesunggubnya dalam penciptaan langit dan bumi,silih bergantinya maJam dan siang, bahtera yangberlayar di 1ant membawa apa yang berguna bagimanusia, dan apa yang Allah tunmkan dati langitberupa air, lalu denga air itu Dia hidupkan bumisesudah mati (kering), dan Dia sebarkan di bumiitu segala jenis bewan, dan pengisaran angin danawan yang bisa dikendaHkan di antara langit danbumi; suugguh (terdapat) tanda-tanda (keesaandan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan
-J,u;.IffiG(Jfar., Maret I9!1J
(5) Ayat-ayat yang menunjukkanbahwa Allah bersumpah atas berbagaiobjek alam12 (6) Ayat-ayat yang denganmerujuk beberapa gejala alam,menjelaskan kemungkinan terjadinyahari Kebangkitan13 (7) Ayat-ayat yangmenekankan kelangsungan danketeraturan penciptaan Allah 14 (8)
(AI Baqarah: 164)t2 Demi matabari dan cahayanya di pagi bari. Danbulan apabila mengirinya, dan siang apabilamenampakkannya, dan malam apabilamenutupinya, dan langir serta pembinaannya, danbumi serta peogbamparannya (Asy Syams: 1-6)
Maka Aku bersumpah demi jatuhnya bintangbintan&. SesuDaguhnya sumpah itll adalah dabsyatkaIau kamu mengetahui (AI Waaqi'ah:75-76)
Demi langit dan bintang malamhari. Tahukahkamu apakah bintang maJam bari itu? Yaitubintang yang cahayanya terang menembus (AthThaariq: 1-3)13 Hai manusia, jika kalian dalam k.eraguantentang kebangkitan, maka (ketahuilah)sesungguhnya Kami telah m.enjadikan kalian daritanah, kem.udian dari setetes mani, kem.udian darisegumpal darah yang sempuma kejadiannya danyang tidak sempuma... Dan kalian lihat bumi inikering, kemudian apabila telah Kami tunmkan airatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah danmenmnbuhkan berbagai macam nunput-mmputanyang indah (AI Hajj: 5)
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit danbumi itu berkuasa untuk menciptakan yaDg serupadengan itu? Bellar, Dis berkuasa. Dan Dis 1ahMaba Pencipta lagi Malta Mengetahui (Yaa Siin:81)
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati danmengeluarkan yang mati dari yang hidup danmenghidupkan bumi sesudah matinya. Dan sepertiitulah kalian akan dikeluarkan (Ar Ruum: 19).
14 Dan kamu lihat gunung-gunung ito., kamusangka dia tetap <Ii tempatnya, padabal ia berjalansebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatanAllah yang membuat dengan kokoh tiap-tiapsesuatu (An Naml: 88)
Yaug te1ah menciptakan langit berlapis-lapis.
Ayat-ayat yang menjelaskan keharmonisan keberadaan manusia denganalam semesta16
Ilmu pengetahuan merupakanupaya menyingkap realitas yang dihadapi dunia manusia, dituntut untukdapat seeara tepat merumuskan objek
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaanTuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidakseimbang. Maka lihatlab berulang-ulang, adakahsesuatu yang kamu liMt yang tidak seimbang?Kemudian pandanglah sekali lagi" niscayapenglihatanmu akan kembali kepadamu dengantidak menemukan suatu C8eat dan penglihatanmui~ dalam keadaan payah (AI MuJk: 3-4)
Dan Kami telah mengbamparkan bumi dan telahmenjadikan padanya gunung-gunung dan K.amitumbuhkan padanya segala sesuatu menurutukuran (AI Hijr: 19)
Dan Dia telab menciptakan segala sesuatu, danDia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapirapinya (AI Fmqaan: 2)
Dan Dia menciptakan langit dan bumi dengan(tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atassiang dan menutupakan siang atas Malam danmenundukkan matabari dan bulan, masing-masingberjalan menurut waktu yang ditentukan (AzZumar: 5)
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dansegala yang ada di antara keduanya denganbennain-main (AI An biyaa: 16)15 Dia lab Allah, yang menjadikan segala yang adadi bumi Wltuk kamu (AI Baqarah: 29)
Dan Dia telah menciptakan binatang temak untukkamU; padanya ada pakaian yang mengbangatkandan berbagai macam manfaat, dan sebagiannyakamu makan (An Nahl: 5)
Dan Kami tunmkan besi, padanya terdapatkekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagimanusia (AI Hadiid: 25)
Dan Dia lab yang menjadikan bintang-bintangbagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalamkegelapan di darat dan di 1aut. SesungguhnyaKami telah menjelaskan tanda-tanda k.ebesaran(Kami) kepada orang-orang yang mengetahui (AIAn'aam: 97).
material maupun formalnya, Dewasaini, nampak bahwa ilmu pengetahuanyang bercorak empiris dengan metodekuantitatif cenderung menduduki"peran utama" serta dipercaya kebenarannya. Hal ini sedikit banyaknyadipengaruhi oleh perkembangan positivisme Auguste Comte yang mengajukan tiga tahapan· pembebasan ilmupengetahuan. Pertama, ilmu pengetahuan melepaskan d.iri dari lingkunganteologik yang bersifat mitis. Kedu8 ..ilmu pengetahuan melepaskan diri danlingkungan metaflSik yang bersifat abstrak. Ketiga, ilmu pengetahuan menemukan otonominya dalam lingkungan positivistik. Pada gilirannyaberkembang metode ilmiah yang membatasi pada objek yang dihasilkan observasi empirik. Kebenaran hanya dapat dipahami dalam batas perhitungankuantitatif dan matematik.
Harus diakui untuk jamaosekarang ini, keberhasilan manusia,baik seeara pribadi maupun selakuummat, diukur dari keberhasilannyamenguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya. Manusiasekarang juga tidak mungkin melepaskan d.iri dan hidup tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya.Bahkan dalam banyak hal teknologiseolah-olah sudah "mencampuri"urusan yang di masa lalu dianggap sebagai hak Allah dalam penciptaan.Ilmu pengetahuan (eksakta) dan teknologi berfungsi selaku "sang penebusdan sang pembebas". Ia rnenebus danmembebaskan manusia dari kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan.Kendatipun kenyataan dapat sajamenunjukkan lain, bagaimana jarakantara si kaya dan si rniskin semakintajam. Namun yang pasti, ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya dewasa ini, merupakan lambang paling jew dari otonomi manusia.
Persoalan yang- harus dijawabadalah penyimpangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanyake arah pemahamankebenaran semudan bukan kebenaran hakiki. Padahalnampaknya itulah yang menjadi eirimodemisme, yakni lebih menonjol kebenaran materi dan bukan non-materi,mementingkan kepentingan-kepentingan jasmaniah dan bahkan "merusak"ruhani. Bukan berarti hendak mendramatisasi situasi peradaban, tetapiharns pula disadari bah\va ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya semula dikembangkan justrudemi upaya pembebasan manusia, memudahkan manusia dalam menghadapidan menyelesaikan masalah hidupnya.Dalam kenyataannya, apabila tidakterkontrol akan menghadirkan kerumi·tan hidup yang salah satunya membawa bentuk keterasingan dan kehi·langan kepekaan atas matra ruhanimanusia. l\lanusia kehilangan kontakruhaniahnya dengan manusia lain,dengan alam lingkungan, dan dengansesuatu yang bersifat transenden.
Ilmu pengetahuan dan tek·nologi serta rekayasanya de\\·asa inisekali lagi, tidak lagi menjadi fenomenayang berdiri 'sendiri sebagai salah satuhasil kebuda:raan. Ia telah menjadiideologi,mempengaruhi dan merubahgaya hidup manusia. Secara khusus.teknologi· tidak bisa lagi diartikan sebagai semata-mata benda-benda tertentu seperti mesin-mesin, alat-alatelektronika atau produk lain yang dikonsumsi . masyarakat luas, sebagaimana banyak orang banyak orang berpendapat. Tetapi juga berarti pengetahuan dan kesadaran manusia, sebabteknologi itu sendiri hanya mungkinada dan berkembang oleh daya abil4trllkHi dan kesadaran manusia. l'eknologi ti~k dimengerti sebagai objek
• JMma~Gafat, Maret 1997
--belaka, tetapi sebagai sikap menyeluruh terhadap dunia hidup manusia.Sikap tersebut dalam era modern termanifestasi seeara teoretis dalam ilmupengetahuan yang dikembangkan danteknologi yang diciptakan. Dengan katalain iImu pengetahuan dan teknologiserta rekayasanya adalah kebudayaanmanusia itu sendiri dalam arti luas.
Diperlukan pernikiran sungguhsungguh untuk mengembangkan ilmupengetahuan eksakta-empirik danteknologi di satu pihak dan penegasankedudukan filsafat ilmu pengetahuandi pihak lain sebagai sarana untukmengutuhkan pemahaman kebenarallyang hendak dieapai manusia. Sehingga pads gilirannya dikukuhkankedudukan dan fungsi agama hukansekedar ritualitas-formal, tetapi sungguh-sungguh merupakan puneakterakhir dari penemuan manusia ataskebenaran. Itu berarti rekayasa menurut konsep Islam tidaklah mengembangkan hasil karya teknologi yangsemata-mata berrlasarkan rasionalismedan saintisme. sebab keduanya terlalumengajarkan materialisme yang tidakdapat mengakui tingkat kebenaran diluar matra ruang dan \vaktu duniawi,Hal ini berakibat, manusia seakanakan harus memilih antara rasionalitasatau keyakinan terhadap agama. pemahaman ilmiah atau pemahamanreligius. padahal sesungguhnya persoalan"dilematis" ini tidak perlu terjadi.
Tetapi ada pula perkembanganbarn yang patut diperhatikan dalamkehidupan intelektual dewasa ini.yakni di beberapa pihak ada semacamkehausan spiritual barn. Manusia mulai menyadari bahwa apa yang dipelajari dengan teliti melalui ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanyahanya merupakan satu aspek dari re~
alita~ hidup sesunggtlhnya yang jauhlebih kaya. Terdapat perkembangan
43
baru dari para ahli ilmu pengetahuaneksakta yang cenderung menjauhkandiri secara radikal dari materialisme..Muneul sikap yang menunjukkanketerbukaan terhadap masalah prinsipyang melampaui batas-batas metodologis dari ilmu pengetahuan sendiri.Tentu saja batas-batas metodologistetap ada dan tak terbantah, karenaibaratnya setiap pintu memerlukankunci sendiri-sendiri untuk membukanya. Tetapi batas itu hukan sesuatuyang membatasi pikiran sehinggamembuat Urnu pengetahuan harns tertutup satu sarna lain. Ini berarti, suatudialog inter dan multi disipliner ilmupengetahuan harus ditingkatkan intensitasnya.
Seeara lebih luas mulaisekarang harus diupayakan jawabansecara keilmuan tema sentral hubungan antar manusia, diri sendiri, maupun dengan orang lain, antara manusiadengan alam semesta, dan hubunganantara manusia sebagai makhluk dengan Allah sebagai Khalik. Bagi pakarilmu pengetahuan eksakta, pakar ilmukemanusiaan, pakar ilmu filsafat danpakar (ilmu) agama hal ini merupakansuatu kesempatan untuk duduk bersarna, berdialog untuk mencapai kebe·naran utuh. Seharusnya penemuanpenemuan dalam ilmu pengetahuantidak saling menutup diri, melainkansaling membuka, sehingga iImu pengetahuan yang dikembangkan manusiapada dasarnya merupakan upaya berkesinambungan, tetap dalam kerangkamaknawiyah ibadat. Sehingga denganilmu pengetahuannya, manusia sebagaihamba akan menemukan kebenaranrealitas tertinggi Rabbi Dzat WajibulWujud, menuju 'azhamu darajatan'indallah.
Dalam konsep Islam dijelaskanbahwa kemampuan manusia untukmemahami kebenaran alam semesta
merupakan "benang merah" dari pemahamannya terhadap kebenaran AllahTa'ala. Tanda-tanda kebenaran yangberada di alam semesta harus dipahamisebagai tanda-tanda kebenaran Illahiyah. Di manapan dalam AI Qur'an terdapat rujukan akan bukti-bukti Illahidalam dunia alam semesta yang bersifat fisik 16
16 DiaIah yang telah menurunkan air hujan darilangit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman,dan sebagiannya (menyubmkan) tumbuhtumbuhan, yang pada (tempat tumbulmya) kamumenggembalakan temakmu. Dan menumbuhkanbagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman:zaitun, korma, anggur dan segala macam buahbuahan. Sesunggulmya pada yang demikian itu adatanda bagi kaum yang merenungkan (Yunus: lOII ).
Dan Dia mentmdukkan malam dan siang, mataharidan bulan tultukmu, Dan bintang-bintang ituditundukkan (untukmu) dengan perintah Nya.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benarterdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaumyang berakal (An Nahl: 12)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bwni,pergantian siang dan malam, ada tanda-tandabagiorang yang memahami (Ali 'Imran: 180)
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benarterdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orangorang yang beriman (AI Jaatsiyah: 3).
Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasesungguhnya Kami telah menjadikan malamsupaya mereka beristirabat padanya dan siang yangmenerangi? Sestmgguhnya pada yang demikian ituterdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagiorang-orang yang beriman (An Naml: 86)
Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siangitu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan dibumi, benar-benar terdapat tanda-tanda bagiorang-orang yang bertaqwa (Yunus: 6)
Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan.kepadamu dan ingatlah selalu yang ada didalamnya, agar kamu bertaqwa (Al Baqarah: 63)
Dan di antara tanda·tanda kelruasaan Nya ialahmenciptakan" langit dan bumi, dan berlainan
44
bahasamu dan wama kulitmu. Sesongguhnya pactayang demikiao ita beDar-benar terdapat tandatanda bagi orang yang berilmu (AI'Ruum: 22)
Dialah yang menjadikan matabari· bersinar danbulan bercabaya dan ditetapkanNya manzilab..manzilab (tempat-tempat) bagi perjalanan bulanitu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun danperhittmgan (waktu). Allah tidak menciptakanyang demikian ito melainkan dengan bake Diemenjelaskan tanda-tanda kepada onmg-orang yangberilmu (Yunus: S).
Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Diaciptakan lUltuk kamu di bumi ini dengan berlainlainan macamnya; sesunggubnya pacta yangdemikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaanAllah bagi kamn yang sadar (An Nahl: 13).
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasangpasangan supaya kamu mengingat (Adz Dzaariyat:49).
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya ia1alltidunnu di waktu malam, dan siang ~ danusahamu mencari sebagian dati kanmia Nya.sesungguhnya pada yang demikian itu beDar-benarterdapat tanda-tanda bagi kamn yansmendengarkan (Ar Ruum: 23)
Dan Allah menunmkan air dari langit (hujan) dandengannya ito dihidupkan Nya bumi sesudahmatinya. 8esungguhnya pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orangyang mendengarkan (An Nahl: 65).
Dan pads penciptaan kamu dan pacta binatangbinatang .yang melatayang bertebaran. (di mukabumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)untuk kawn yang meyakini (AI Jaatsiyah: 4)
Dan Dia lab yang menciptakan kamu seorang diD,maka (bagimu) ada tempat simpanan.Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tandakebesaran Kami kepada orang-orang yangmemahami (AI An~aam: 98).
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras. yangmengguntur, ketika matahari akan terbit. MakaKami jadikan bagian atas kota.itu terba1ik kebawah dan Kami hujani mereta dengan batu datitanah yang keras. ~ya pada yangdemikian itu beDar-beDar tCrdaPat taDda-tandabagi orang-orang yang menguji ( AI Hijr: 13-75).
Rekayasa ilmupengetahuandan teknologi serta rekayasanya yangmengembangkan saintisme dan positivisme merupakan reaksi terhadap peno-;lakan hegemoni akal budi oleh agamildalam hal ini lembaga gereja pada ahadtengah di Eropa. Sehingga argumentasiyang mendukung upaya rekayasamanusia meletakkan dasar-dasar ilmuilmu positif menjadi lebih domiJlan dariparadigma yang lain dan nilai-nilaiagama yang dianggap tidak "masu·kakaf justru semakin diabman.
Diperlukan keberanian moraluntuk menggerakkan upaya pengembangan rekayasa ilmu pengetahuan,dan teknologi serta rekayasanya tanpamengabaikan nilai-nilai agama dewasaini. Agama harns diletakkan kembalisebagai pedoman keputusan tindakandalam rekayasa ilmu pengetahuandanteknologi serta. rekayasanya, karenajustru agama lab yang mengantarkankita pada kebenaran Illahiyah, sebagai
Makanlah dan gembalakanlah binatang~
binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikianitu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orangyang dianugerahi pemabaman (Thaabaa: 54).
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,dan silih bergantinya malam dan siang terdapattanda-tanda bagi orang-orang yang memahami (ulual- albab), (yaitu) orang-orang yang mengingatAllah sambil berdiri atau duduk atau dalamkeadaan berbaring dan memikirkan tentangpenciptaan langit dan bumi (seraya. berkata): YaTuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan inidengan sia-sia, Maha suci Engkau, makapeliharalah kami dati silcsa neraka (Ali 'Imran:190-191).
(Apakah kamu, bai orang musyrik, yang lebihbenmtung) ataukah orang yang beribadat <Ii waktuwaktu malam dengan sujnd dan berdiri, sedang istakut kepada azab akbirat dan mengbarapkanrahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sarnaorang-orang yang mengetahui dengan orang-orangtidak mengetahui? Sesunggubnya orang-onmg yangmemabamiJah YaDS dapat menyadari (Az Zumar:9).
45
8uatu kaidah yang membuka pemecahan altematif yang mengatasi semuakonsep rasional semata-mata.
Marwah Daud Ibrahim, menuliskan tiga hal yang sepatutnya men·dapatkan perhatian sebagai strategipengembangan ilmu pengetahuan danteknologi, sebagai berikut: (l)Pertama,pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi serta rekayasanya m'emerlukan kerendahan hati, ilmu pengeta-'huan. dan teknologi. serta rekayasanyaadalah common heritage of maDkind (warisan bersama ummatmanusia). Tidak satupun ilmu atauteknologi yang dapat dikalim oleh saturas, bangsa atau agama sebagai miliknya atau hasil pikir atall kerjanya semata-mata. Bahkan Issac Newtonsendiri, ilmuwan terbesar dianggappaling berpengaruh, menyadari ituketika mengatakan bahwa ia dapatmelihat lebih tinggi karena .berdiridiatas punggung raksasa; Galileo, Copernicus dan Kepler. Dengan ··kesadaranseperti ini, manusia tak akan merasalebih tinggi dari yang lain. (2) Kedua,pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi serta rekayasanya memerlukan solidaritas. Berbicara tentang masadepan pada dasamya berbicara tentangmasa depan manusia yang ada <Iiplanet ini. Soalnya dunia kita semakintergantung satu sarna lain yangsemakin lama tingkat ketergantunganitu semakin tinggi. Lingkup solidaritasinisemakin meluas, dari tingkatmarga, laIu ke tingkat suku bangsa,kemudian ke tingkat nasional, dan kinidihimbau ke tingkat dunia. Bukanmustahil kelak manusia harus soliderpula dengan makhluk hidup di planetlain. Selain manusia harus solider puladengan generasi yang akan datang sesudah kita. (3) Ketiga, pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi sertarekayasanya memerlukan kerjasama
antara ilmuwan dan agama. Kini teknologi berkembang dengan pesat terutama dengan diketemukan dan tumbuhnya teknologi informasi, transportasi, komunikasi dan rekayasa genetika. Teknologi dapat mengurangikesenjangan kaya dengan miskin tetapidapat pula memperlebamya. Hanyadengan etika pengembangan yang tepatilmu pengetahuan dan teknologi sertarekayasanya dapat bermanfaat bagimanusia. Hanya dengan kerjasamaantara ilmuwan danagamawan ilmupengetahuan dan teknologi sertarekayasanya dapat memberikan maknabagi kehidupan manusia, karena iptekdapat memberikan tuntunan pemahaman pada agama. Tantangan kita lebihstrategis sebenamya adalah menghilangkan dualisme antara ilmuwan danagama\\·an sehingga akan hadir cendekiawan yang beriman atau agamawanyang berilmu.. Seperti .. yang diingatkanoleh Albert Einstein: "Agama tanpailmu buta. IImu tanpa agama lumpuh"(Ibrahim, 1995: 57-59).
. Peluang sebenamya telah ter-buka, tugas kita semua untukmengembangkan etika rekayasa yangdapat mengantarkan manusiakepadapemahaman bahwa ilmu pengetahuandan teknologi serta rekayasanya hanyalah salah satu upaya manusia menemukan kebenaran hakiki yang mempertinggi martabat manusia. Etikarekayasa seharusnya mampu berlakusebagai pedoman perilaku dalam mencapai kebenaran hakiki. Secara proporsional Etika rekayas8 tersebut membantu manusia mempertinggi eksistensi kehidupannya, menangkap danmemahami kebenaran total. Etikarekayasa seharusnya mampu menjawab tantangan yang menuntut pertautan metafisik, dan keterbukaanyang menembus keterbatasan ilmupengetahuan dan teknologi sena
rekayasanya.Seeara moral, manusia dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi sertarekayasanyanya harns mengembangkan sikap tawaddu', bahwa ukurankualitas manusia tidak semata-matadiperhitungkan atas dasar kesanggupanoya mengendalikan alam, tetapijuga dalam hal mengendalikan ~ya.Sehingga disadari pula bahwa ilmupengetahuan dan teknologi sertarekayasanya yang dimiliki olehmanusia hanyalah setitik air eli lautanmaha luas ilmu .Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Khalifah, 1986, HidupYang Islami, Rajawali, Jakarta
Adisusilo, Soetarjo J.R, 1983, Problematika Perkembangan lImu,Kanisius, Yogyakarta.
Al-Faruqi, Ismail and, Lois Lamya AIFaruqi, 1986, The Cultural Atlas,ofIslam, Mac. Millan Publishing. Company, New York.
Al-Faruqi, Ismail, 1982, Tawhid: ItsImplications for Thought andLife, The International Institute ofIslamic Thought, Kuala Lumpur.
Al-Faruqi, Ismail, 1984, IslamisasiPengetahuan, Penerbit Pustaka,.Bandung a.b. Anas Mahjuddin
Ali Ghufron Mukti danAdi Heru Sutomo,1993, Abortus, Bayi Tabung,Euthanasia, Transplantasi Ginjaldan Operasi Kelamin dalam tinjauan Medis, Hukum dan AgamaIslam, Aditya Media, Yogyakarta.
Anees, I\-funawar Ahmad, 1994, Islamdan Masa Depan Biologis UmmatManusia, Mizan, Bandllng
Asy'arie, Musa, 1992, Manusia Membentuk Kebudayaan dalam AIQur'an LESFI, Yogyakarta.
Bakker, ~ton dan Achmad Ch~sZubair, 1994, Metodologi Penelitian Filsafat, Kanisi\ls, Yogyakarta.
Bertens, K, 1993, Etika, Gramedia, Jakarta.
Bone, Edouard, "Bioetika DalamMasyarakat Majemuk", dalam KBertens dkk, '1990, Bioetika Ref1eksi Atas Masalah Etika Biomedis, Gramedia, Jakarta
Budiman, Arief, "Agama, Demokrasi danKeadilan", dalam M. Imam Aziz dkk(ed.), 1993, Agama Demokrasi danKeadilan, Gramedia PustakaUtams, Jakarta
Childress, James F., 1989, PrioritasPrioritas dalam Etika Biomedis,Kanisius, Yogyakarta
Effendi, Djohan, 1984, "Keterbatasan Kebebasan dan Tanggung JawabManusia, Prisma, No ekstra,LP3ES, Jakarta
Geertz, Clifford, 1973, The Interpretation of Culture, Basic Book Inc.,New York
Ghazali, Imam AI, 1986, 'MisykatCahaya-Cabaya, Mizan, Bandung'· a.bMuhammad Bagir
Ghazali, Imam AI, Ihy. Ulumudcliu;Kitab Adab Tillawatil-Qur-an.
Ghulsyani, Mahdi, 1995, Filsafat-Sainsmenurut Al-Quran, Mizan, Bandung. a.b?
HuseinAl Munawar, Said Agil, 1996,"Perkembangan Dmu Pengetahuandan Teknologi serta Rekayasa Genetika Dalam Perspektif Islam",Makalab pada Seminar Pengembangan Pemikiran Keislaman ~ala~
Muhammadiyah: Antara Purifikasldan Dinamisasi, LPPI-UMY dan Msjells Tarjih dan Pengembang~
Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, 22-23 Juni 1996 .
Ibrahim, Marwah Daud, 1995, Teknolo~Emansipasi dan Transendensl.1.Mizan, Bandung
Iqbal, Muhammad, 1982, MembangunKembali Pemikiran Agama Dalam Islam, Tinta Mas, Jakarta .
Jacob, Teuku, 1995, "Fungsi Etika bagIDunia llmu", Jamal ,Filsafat,Nopember, 1995, Fak. Filsafat UGM,Yogyakarta
Jenie, Umar Anggoro, 1996,"Perkembangan Teknologi Rekayasa
47
Genetik", Makalah pada SeminarPengembangan Pemikiran Keislam..an Dalam Muhammadiyah: AntaraPurifikasi dan Dinamisasi, LPPI..UMY dan Majelis Tarjih danPengemhangan Pemikiran Islam PPMuhammadiyah, 22..23 Juni 1996
Joesoef, Daoed, 1986, Pancasila Kebudayaan & Dmu dalam seminar"Pancasila sebagai OrientasiPengembangan nmu", ForumDiskusi Filsafat UGM, Yogyakarta,Stensilan.
Kleden, Ignas, 1987, Sikap Ilmiah danKritik Kebudayaan, LP:JES, Ja..karta
Koentjaraningrat, 1974, KebudayaanMentalitet dan Pembangunan,Gramedia, Jakarta
Leahy S.J., Louis, 1987, "Sains danMasalah Transendensf' , BuletinDialogika, Fakultas Filsafat UGM,Yogyakarta.
Mangunwijaya, Y.B., "Kosmologi Baru,Agama dan Demokratisasi BaDgsa",dalam M. Imam ..\ziz dkk (ed.), 1993,Agama Demokrasi dan Keadilan,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Martin. Mike W dan Roland Schinzinger,1994, Etika RekayasaJ, Gramedia,"Jakarta. A.b. Mc Prihminto Widodo
Melsen, 4~GM van, 1985, Ilmu Pengetahuan dan Tnggung Jawab Kita,Gramedia, Jakarta a.b. Dick Hartoko
Naquib AI..Attas, Syed Muhammad, 1995,Islam. dan Filsafat Sains, Mizan,Bandung
Nashr, Syed Hussein, 1983, Islam dalamCita dan Fakta, LEPPENAS, Ja..karta.a.b.?
Nasution, Harun, 1986, Akal dan Wah. yu Dalam. Islam,_Tinta Mas, Ja..
kartaNataatmadja, Hidayat, 1986,
"Membangun Keilmuan Semesta" ,Makalah KlPN.t\S IV, 1986, Jakarta
Pardoyo, 1993, Sekularisasi dalam Polemik, Grafiti, Jakarta
Peursen, C.A. van, 1976, Strategi Kehudayaan, Kanisius dan BPKGunung Mulla, Yogyakarta. Ab.
Dick HartokoPemsen, C.•-\. van, 1983, Orientasi eli
Alam Filsafat; Sebuah Pengantardalam Permasalahan Filsafat,Gramedia, Jakarta, a.b. Dick Hartoko.
Peursen, C.A. van, 1985, SusUDan DmuPengetahuain, Gramedia, Jakartaa.b. Dick Hartoko
Poespoprojo, M., 1986, Filsafat Moral,Remaja Karya, Bandung
Poespowardojo, Soerjanto, 1993, StratepKebudayaan, Suatu PendekatanFiloso&s, Gramedia, Jakarta.
PP Muhammadiyah, 1994, Pokok-PokokPikiran Majelis Tarjih TentangKebudayaan dan Kesenian.
Prisma (pilihan Artikel 1975.. 1984), 1985,Agama dan Tantangan Zaman,LP3ES, Jakarta.
Rahman, Fazlur, 1983, Tema Pokok AIQur'aDJ.-Pustaka, Bandung
Russel, Betrand, 1992, Dampak DmuPengetahuan Atas Masyarakat,Gramedia, Jakarta.
Salam, Abdus, 1983, Sains dan DaniaIslam, Pustaka, Bandung a.b. Ah..mad Baiquni
Sastrapratedja, M, 1980, "Teknologi danAkibatnya Pada Manusia", Ceramah Pembukaan Tahun KuliahJurusan FUsafat Fakultas SastraUniversitas Indonesia, 1980
Setiawan, Budi, 1993, "Agama dan Pem..bangunan : Suatu Orientasi AwalFilsafat Kebudayaan", Jurnal Filsafat UGMJ, Agustus, 1993, FakultasFilsafat UGM, Yogyakarta
Shannon, Thomas .~., 1995, PengantarBioetika, Gramedia, Jakarta, a.b.:K Bertens.
Soedjatmoko, 1984, Etika Pembebasan,LP3ES, Jakarta
Sofoewan, Sulchan, 1996, "Perkembangannmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Reproduksi dan Genetik", Makalah pada SeminarPengembangan Pemikiran Keislaman Dalam Muhammadiyah: AntaraPurifikasi dan Dinamisasi, LPPI..UMY dan Majelis Tarjih dan
Pengembangan Pemikiran Is~m PPMuhammadiyah, 22-23 JUDi 1996
Sunoto, 1981, Mengenal Filaafat Pancasila, BPFE 00, Yogyakarta
Suparlan, Parsudi., 1986, "Kebudayaandalam Pembangunan", MajalahDialog, September 1986 no. 21,BalitbaDg Dep. Ag. HI, Jakarta.
Suriasumantri, Jujun (ed), 1978, limaDalam Perspektif, Oramedia, Jakarta
Sutrisno, Slamet, 1994, "KebudayaanPeradaban dan Pendidikan", JurnalFilsa fat, Agustus 1994, Fak.FilsafatUGM, Yogyakarta
Syariati, Ali, 1992, Humanisme AntaraIslam dan Mazhab Barai, PustakaHidayah, Jakarta
Zen, M.T. (ed.), 1981, Sains Telmologi~
dan Hari Depan. Manwda, Gramedia, Jakarta
Zubair, Achmad Charris, 1987,"Pemikiran Ke Arah Konsep Etikadalam Sai.nsdan Teknologi",Buletin Dialogika, Fak. FilsafatUGM, Yogyakarta.
Zubair, Achmad Charris, 1987, XuliahEtika, Rajawali, Jakarta
Zubair, Achmad Charris, 1992,"Aktualisasi Filsafat Islam di MasaKini dan Masa Depan", Irma Fatimah (ed.), FUsafat Islam, LESFI,Yogyakarta
Zubair, Achmad Charris, 1993,IIRetleksi",Jurnal Filsafat, Agustus, 1993,Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta
Zubair, Achmad Charris, 1994,"Kebebasan Manuma Menurut Konsep Islam", Jurnal. Filsafat, Desember, 1994, Fakultas FilsafatUGM, Yogyakarta
Zubair, Achmad Charris, 1995,"Kebudayaan dan Keseman dalamPerspektif Islam", Makalah padaMusyawarah Nasional Majelis Tarjib PPMuhammadiyah, di BandaAceh 4-5 Juli 1995
49