Post on 29-Apr-2023
i
EVALUASI PROGRAM VOKASI PAKET C SKB
SE EKS KARESIDENAN PATI
TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan
HALAMAN JUDUL
Oleh
Dwi Sri Mulyani
0106517077
PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya
nama : Dwi Sri Mulyani
nim : 0106517007
program studi : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis yang berjudul “Evaluasi Program
Vokasi paket C SKB Se Eks Karesidenan Pati” ini benar-benar karya saya sendiri,
bukan jiplakan dari karya orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesisini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya secara pribadi siap
menanggung resiko/sanksi hukum yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto:
Hidup ini seperti sepeda, agar tetap seimbang kau harus bergerak
(Albert Einstein)
Persembahan:
Penulis mempersembahkan karya tesis ini kepada:
1. Suami dan Anak yang selalu membuat hari-hari penulis menjadi ceria.
2. Bapak dan Ibu Penulis yang telah memberikan semangat dan dukungan
untuk dapat meraih pendidikan setinggi-tingginya.
3. Keluarga Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan angkatan 2017.
v
ABSTRAK
Mulyani, Dwi Sri. 2020. “Evaluasi Program Vokasi Paket C SKB Se Eks
Karesidenan Pati”. Tesis. Program Studi Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Prof. Dr. Joko
Sutarto, M.Pd, Dr. Wiwi Isnaeni, M.S.
Kata Kunci: evaluasi program,CIPP, vokasi, paket c
Program vokasi paket C bertujuan melatih keterampilan terstruktur yang
sesuai dengan pilihan warga belajar, dan diakhiri dengan ujian kompetensi untuk
mendapatkan sertifikat ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
penyelenggaraan dan ketercapaian hasil program vokasi paket C se eks
Karesidenan Pati.
Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran.
Penelitian dilakukan di SKB Pati, SKB Blora, SKB Jepara dan SKB Grobogan.
Prosedur penelitian melalui tahap 1) identifikasi masalah; pembatasan masalah
dan ruang lingkup; 3) penyusunan alat pengumpul data; 4) Pengumpulan data; 5)
pengolahan dan pemaknaan data; 6) pemunculan teori; dan 7) pelaporan hasil
penelitian. Sampel tahap pertama menggunakan purposive sampling yaitu 4 orang
pengelola dan 8 narasumber teknis. Sampeltahap dua terdiri atas 147 peserta
didik yang diambil secara acak. Data dianalisissecarakualitatifdankuantitatif.
Model evaluasi yang digunakanadalah CIPP (Konteks, Input, Proses,
danProduk).Tahap konteks bertujuan untuk memberikanketerampilan yang
tersertifikasi agar bisa bekerja didunia industri atau berwirausaha. Tahap input
pengelola dan narasumber teknis memiliki latar pendidikan yang cukup dan telah
memiliki kompetensi dibidangnya. Tahap proses pengelola telah dilakukan
dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran oleh narasumber teknis berlangsung baik
RPP dibuat sendiri oleh narasumber teknis dan menggunakan berbagai metode
pembelajaran. Peserta didik kurang maksimal kehadirannya
Evaluasi pada tahap produk dihasilkan suatu informasi terdapat 38.5%
yang tidak lulus untuk vokasi komputer, serta sejumlah 37% tidak lulus uji
kompetensi untuk vokasi menjahit. Hasil tersebut menggambarkan bahwa
program vokasi belum sesuai dengan harapan karena tingkat kelulussannya tidak
100%, akan tetapi apabila dilihat dari sisi manfaat program sudah memberikan
manfaat kepada peserta didik secara ekonomi dan sosial bahkan peserta yang
tidak lulus pun bisa memanfaatkan keterampilannya Sedangkan untuk hantaran
dan tata kecantikan rambut dapat lulus dengan sangat memuaskan. Meskipun
peserta tidak dapat lulus uji kompetensi, tetapi peserta sebagian besar telah
memanfaatkan vokasinya untuk bekerja.
Meskipunketercapaianlulusan program belummaksimaltetapiproduk
program dapatmeningkatkan kondisi ekonomi dan sosial peserta didik.
Pemerintah perlu menambah lokasi Tempat Uji Kompetensi dengan berbagai
jenis keterampilan disetiap kota/ kabupaten.
vi
Abstract
Mulyani, Dwi Sri. 2020.” The Evaluation of Program Vokasi Packet of
Karesidenan’s Pati. Thesis. Study Program of Education and Evaluational
Research. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Prof. Dr. Joko
Sutarto, M.Pd, Dr. Wiwi Isnaeni, M.Si
Keyword: The evaluation program, Vokasi Paket C.
The program aims to try Vokasi Paket C skills structured according to the
learning, choice and ends with the competence to get the certificate. This study
attempts to know the quality of implementation and obtainedprogram output
Vokasi Paket C.
The methodology applied research design mixresearch conducted SKB
Pati, SKB Blora, SKB Jepara and SKB Grobogan. The procedure through the
identification of research 1 ); problems and the limitation of scope; 3) drafting
instrument data collectors; 4) data collection; 5) data processing and purport;
6)appearancetheory and 7) reporting the results of the study. The first sample
purposive use sampling the 4 management and the technical. 8 speakers. The
second step consists of 147 students. taken at random. The data analyzed in
qualitative and quantitative
Evaluation model used is CIPP (Context, Input, Process and Products
).The context aimed to provide sufficient skills to work tersertifikasi world
industry or businessman.The management and technical input speakers have
adequate education background have competence dibidangnya.The stage of
management has well done. The learning by technical speakers went smoothly
lesson plans made solely by speakers technical and using various methods of
learning.
Evaluation at the products produced any information there are 38.5 % who
do not pass to vokasi computer , as well as scores of 37 % did not finish to vokasi
competency test of sewing.
The result shows that at the have not in conformity with expectation
because there were participants levels of kelulussannya primary school students
not 100 % , but when viewed from the side of the benefits of the program has
given benefits to the members primary school students in economic and social
even participants who do not pass while for so can use his knack for making the
delivery and beauty hair can graduated with very satisfied. Although no
participant can pass competency test , but the majority of participants have been
making use of vokasinya to work
Although the achievement program graduates but not maximum product
programs to improve economic and social conditions. Students. The government
needs to add location competency test with various types of skill luminance / city
district
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Evaluasi Program Vokasi paket C SKB Se Eks Karesidenan Pati”. Tesis
ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tinggiya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian
penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada Prof
Joko Sutarto, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Wiwi Isnaeni, M.S. selaku
Pembimbing IIyang telah memberikan arahan dan masukan dalam analisis dan
penyusunan tesis ini.
Ucapan terimakasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan,
Fasilitas dan sarana prasana yang sangat baik.
2. Direksi Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan bantuan program
bimbingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan baik.
3. Ketua Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan yang memberikan
motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian tesis
4. Bapak dan Ibu pembimbing yang senatiasa memberikan arahan kepada
peneliti ketika mengalami kendala dalam penyelesaian tesis.
5. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana Unnes, yang telah banyak memberikan
bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.
6. Kepala SKB Jepara, Kepala SKB Pati, Kepala SKB Grobogan dan Kepala
SKB Blora yang telah membantu peneliti.
7. Pengelola Program Paket C, Nara sumber Teknis dan peserta didik program
paket C vokasi yang telah membantu penelitian ini.
viii
8. Serta semua pihak yang membantu dalam penelitian ini
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, 25 Agustus 2020
Dwi Sri Mulyani
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PENGESAHAN UJIAN TESIS ....................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
PRAKATA ........................................................................................................ vii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
1.3 Cakupan Masalah .......................................................................... 6
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN KERANGKA
BERFIKIR .......................................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................ 9
2.2 Kerangka Teoretis .......................................................................... 13
2.3 Kerangka berfikir ........................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 28
3.1 Latar Penelitian .............................................................................. 22
3.2 Prosedur Penelitian......................................................................... 22
3.3 Sumber Data dan Subjek Penelitian ............................................... 23
3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ..................................... 24
3.5 Uji Keabsahan Data........................................................................ 27
x
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 30
4.1 Hasil ............................................................................................... 30
4.1.1 Validitas dan Reliabilitas Instumen ..................................... 30
4.1.2 Hasil Analisis Penyelenggaraan ........................................... 33
4.1.3 Hasil Analisis Ketercapaian ................................................. 46
4.2 Pembahasan .................................................................................... 50
4.2.1 Penyelenggaraan Program Vokasi Paket C
se Eks Karesidenan Pati ...................................................... 50
4.2.2 Ketercapaian Penyelenggaraan Program Vokasi Paket C
Se Eks Karesidenan Pati ...................................................... 56
BAB V KESIMPULAN ................................................................................... 58
5.1 Simpulan ........................................................................................ 58
5.2 Saran ............................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka berpikir Evaluasi Program Vokasi Paket C se Eks
Karesidenan Pati. ........................................................................ 211
Gambar 4. 1 Grafik Latar Belakang Peserta Didik .............................................. 38
Gambar 4. 2 Persentase sumber informasi tentang layanan SKB .................... 39
Gambar 4. 3 Diagram persentase kelulusan Uji Kompetensi .......................... 466
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 2 Sampel Penelitian ................................................................................. 25
Tabel 4. 1 Data Ahli pada Uji Validitas Isi ............................................................ 300
Tabel 4. 2Koefisien Kesepakatan Ahli ................................................................ 300
Tabel 4. 3 Hasil Analisis Reliabilitas Ahli .......................................................... 322
Tabel 4. 4 Data Pengelola SKB Se Karesidenan Pati .......................................... 355
Tabel 4. 5 Kualifikasi Narasumber Teknis Se Karesidenan Pati ......................... 377
Tabel 4. 6Hasil Analisis Alasan Peserta Didik Mengikuti Program.................... 379
Tabel 4. 7 Hasil Analisis Indikator Proses Pengelola .......................................... 400
Tabel 4. 8 Jenis Vokasi Paket C SKB Se Karesidenan Pati .................................. 411
Tabel 4. 9 Kerjasama Lembaga dengan Mitra ..................................................... 411
Tabel 4. 10 Hasil Analisis Perencanaan Pembelajaran Narasumber Teknis ....... 422
Tabel 4. 11 Hasil Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Narasumber Teknis ........ 433
Tabel 4. 12 Hasil Analisis pelaksanaan Proses Pembelajaran ............................. 455
Tabel 4. 13 Hasil Analisis Evaluasi Produk Menurut persepsi Peserta Didik ....... 49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Analisis Validitas Isi Angket Pengelola .................................... 68
Lampiran 2 Hasil Analisis Validitas Isi Angket Nara Sumber Teknis ................... 69
Lampiran 3 Lampiran validitas Isi Angket Peserta Didik .................................. 70
Lampiran 4 Hasil Analisis Validitas Isi Pedoman Wawancara Nara Sumber
Teknis .......................................................................................... 71
Lampiran 5 Hasil Analisis Validitas Isi Pedoman Wawancara Peserta Didik ..... 732
Lampiran 6 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Uji Ahli Angket Pengelola ............. 743
Lampiran 7 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Uji Ahli Angket Nara Sumber Teknis
.......................................................................................................... 776
Lampiran 8 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Uji Ahli Angket Nara Sumber Teknis
........................................................................................................ 7980
Lampiran 9 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Pedoman Wawancara Nara Sumber
Teknis ............................................................................................... 82
Lampiran 10 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Pedoman Wawancara Peserta Didik
......................................................................................................... 84
Lampiran 11 Transkrip Wawancara Nara Sumber Teknis dan Peserta Didik ....... 87
Lampiran 12 Data Angket Input Peserta Didik ................................................ . 114
Lampiran 13 Data Angket Proses Peserta Didik ................................................. 123
Lampiran 14 Data Angket Produk Peserta Didik ................................................ 130
Lampiran 15 Data Angket Input Narasumber Teknis.......................................... 135
Lampiran 16 Data Angket Proses Nara Sumber Teknis ...................................... 137
Lampiran 17 Data Rekapitulasi Ketercapaian Kelulusan ................................... 138
Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan .................................................................. 139
Lampiran 19 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Vokasi paket C se Eks
Karesidenan Pati .......................................................................... 141
Lampiran 20 Sumber Data Evaluasi Program paket C ....................................... 147
Lampiran 21 Visi Misi dan Tujuan SKB ......................................................... 15049
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang jumlah
penduduknya sebanyak 32,38 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat
menimbulkan berbagai masalah di tengah masyarakat. Permasalahan yang muncul
dalam pertumbuhan penduduk di Provinsi Jawa Tengah salah satunya adalah
permasalahan pendidikan. Permasalahan pendidikan di Provinsi Jawa Tengah
dalam hal pemerataan pendidikan, karena tidak semua penduduk usia sekolah
tidak sampai pada tingkat SMA atau sederajat (Ernawati & Mulyono, 2017).
Data BPS Provinsi Jawa Tengah dalam angka 2018 menyebutkan masih
adanya kelompok umur sekolah yang tidak sekolah. Kelompok umur sekolah
dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebanyak 30,32 % berstatus tidak
sekolah. Kelompok umur sekolah yang berstatus masih sekolah sebanyak 69,28%.
Data BPS menunjukkan adanya seseorang yang seharusnya berstatus sekolah,
tetapi harus terhenti karena berbagai alasan. Angka putus sekolah yang masih
tinggi membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Pada tahun 2017 di Jawa
Tengah tercatat perbandingan antara banyak peserta didik pada jenjang pendidikan
SMA/SMK/MA dengan banyaknya penduduk usia sekolah pada jenjang
pendidikan yang sama sebesar 84,35%(BPS, 2018). Data membuktikan adanya
kelompok umur SMA/SMK/MA sederajat tidak sedang menempuh pendidikan.
Angka putus sekolah pada jenjang SMA sederajat pada tahun 2018 di Jawa
Tengah dapat dikelompokkan berdasarkan Eks Karesidenan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa dari enam eks karesidenan di Jawa Tengah, eks Karesidenan
Pati mendapat angka tertinggi sebesar 76,77. Kelima wilayah eks Karesidenan
lain lebih rendah yaitu eks Karesidenan Banyumas 73,29, eks Karesidenan
Pekalongan 70,44, eks Karesidenan Kedu 66, eks Karesidenan Semarang 69,45,
dan eks Karesidenan Surakarta 73,96(BPS, 2018). Data ini harus menjadi
perhatian pemerintah dan masyarakat agar dapat menyelenggarakan program
pendidikan sehingga anak yang telah putus sekolah tetap mendapatkan pendidikan
2
yang layak.
Pendidikan seharusnya mampu dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Pendidikan nasional dapat mengembangkan kemampuan seseorang dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang lebih bermartabat. Pendidikan
nasional sebagai sarana strategis untuk mengembangkan potensi seseorang agar
mampu ikut serta dalam pembangunan bangsa. Pemerintah melalui pendidikan
nasional harus mampu menfasilitasi setiap keadaan seseorang agar tetap
mendapatkan kebutuhan pendidikannya. Pendidikan luar sekolah (PLS) menjadi
alternatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan,
khususnya yang tidak bisa dipenuhi oleh jalur sekolah formal dan kebutuhan
belajar yang diakibatkan oleh perubahan sosial (Supriyono, 2008;Damayanti,
dkk., 2017;Komar, 2017).
Pemerintah dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan tiga
jalur pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan
nonformal, dan pendidikan informal. Ketiganya tidak dapat dipisahkan dalam
pemenuhan kebutuhan pendidikan (Mulyono,2012;Machmudah,2013).
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang(Rochgiyanti, 2013). Pendidikan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Seorang warga negara
Indonesia dalam kelompok usia sekolah yang tidak masuk jalur pendidikan formal
seharusnya dapat terfasilitasi dengan jalur pendidikan nonformal. Meskipun
konsep pendidikan nonformal telah diperkenalkan sebelum 1960-an (Pilz &
Wilmshöfer, 2015). Namun, jalur pendidikan nonformal belum banyak dikenal (E.
S. Hasan & Nurhayati, 2012).
Perkembangan pendidikan nonformal di Indonesia berhubungan dengan
upaya untuk mengurangi kemiskinan di desa dengan menggunakan pendidikan
kecakapan hidup atau melalui pendidikan vokasional (Tohani, 2011;Miradj &
Sumarno, 2014). Banyak organisasi termasuk lembaga pendidikan dan organisasi
masyarakat terlibat dalam dunia pendidikan nonformal (Yelich Biniecki, 2015). Di
3
Indonesia pendidikan nonformal ada yang dikelola oleh pemerintah yang bernama
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan ada yang dikelola oleh masyarakat yang
yaitu Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) (Widiastuti, 2014; Nainggolan
& Irwan, 2018).SKB dan PKBM dimanfaatkan oleh para pelaku pendidikan untuk
kegiatan belajar mengajar.
Para pelaku pendidikan nonformal harus mampu dalam memanfaatkan
kecanggihan teknologi saat ini. Pelaku pendidikan nonformal harus didukung oleh
kualitas sumberdaya manusia yang mampu untuk bekerja (Siswanto dkk, 2018).
Pendidikan nonformal biasanya digambarkan lebih fokus pada masa kini, berpusat
pada warga belajar, kurang terstruktur, dan responsif. Terdapat asumsi hubungan
nonhierarkis antara warga belajar dengan tutor (Taylor, 2008).
Program pendidikan nonformal sebagai pengganti pendidikan formal adalah
pendidikan kesetaraan Peket C (Hidayat, 2017). Peserta pendidikan Paket C
diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau dapat
berwirausaha (Umar, 2018). Program Paket C bertujuan untuk menyediakan
layanan pendidikan untuk menjaring warga belajar yang putus sekolah setara
SMA/SMK/MA dan lulusan SMP/MTs/Paket B yang tidak tertampung
dipendidikan formal. Program paket C diharapkan dapat meningkatkan
kecerdasan dalam pengetahuan dan keterampilan. Kecerdasan jamak
perkembangan manusia terdiri atas kecerdasan kinestetik, intrapersonal,
interpersonal, naturalistik, logika matematik, visual spasial, dan musik (Harjito
dkk., 2011). Keterampilan untuk warga belajar didapatkan dengan diterapkannya
pendidikan vokasi bagi paket C.
Pendidikan vokasi bagi paket C bertujuan untuk memberikan keterampilan
terstruktur yang sesuai dengan pilihan warga belajar yang diakhiri dengan ujian
kompetensi. Lulusan paket C diharapkan dapat memiliki sertifikat ganda yaitu
ijazah pendidikan kesetaraan dan sertifikat kompetensi. Pendidikan vokasi yang
efektif dan efisien diharapkan menghasilkan calon tenaga kerja yang memiliki
softskills dan hardskills dengan kemampuan berpikir kritis dan mampu
memecahkan masalah dalam dunia kerja dan mampu menjawab tantangan
zaman(Kaniati&Kusmayadi,2013;Winangun,2017).Kemampuan yang didapatkan
4
sebagai bekal hidup di masa yang akan datang, agar lulusan paket C menjadi
manusia unggul yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan (I. Ernawati,
2014). Pencapaian tujuan program vokasi Paket C perlu untuk ditinjau untuk
mengevaluasi program paket C.
Dianti & Sumarno (2013) melakukan penelitian evaluasi program
menggunakan CIPP untuk Paket C di PKBM Al-Muthi’in Banguntapal Bantul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Paket C belum
berjalan dengan baik, khususnya untuk proses pembelajaran. Namun, lulusan
dapat memperoleh pekerjaan dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi(Cabral
Félix de Sousa, 2013). Ningsih (2017) melakukan penelitian evaluasi program
Paket C di PKBM Delima Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
Penelitian menunjukkan bahwa semua indikator standar proses telah tercapai.
Namun, perlu untuk perbaikan pada proses pembelajaran. Program paket C
mampu untuk memberikan manfaat bagi warga belajar untuk melanjutkan
pendidikan dan mendapatkan pekerjaan.
Suryana, dkk. (2016) melakukan penelitian tentang model pembelajaran
dan evaluasi program pendidikan kesetaraan Paket B dan paket C di Kota
Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria ketuntasan belajar di
Program Paket C Madani Kota Semarang hanya 60% dari Kompetensi Dasar.
Syahid(2017)melakukan penelitian evaluasi di PKBM Bina Sejahtera kabupaten
Karawang. Hasil penelitian menunjukkan semakin bertambahnya warga belajar
Paket C yang memiliki sikap perilaku, pengetahuan wirausaha sekaligus memiliki
keterampilan vokasi sablon dan printing dengan memanfaatkan keterampilan yang
didapatkan untuk membuat peluang usaha di lingkungannya.
Potensi sarana dan prasarana belajar dalam penyelenggaraan Program
Kesetaraan di Jawa Tengah sangat terbatas yang berpengaruh terhadap kegiatan
belajar. Supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan secara ringkat dinyatakan
tidak sesuai dengan harapan (Utsman, 2016). Kesiapan dan motivasi dalam
kegiatan belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar (Umam & Fakhruddin,
2016;Budiwibowo & Nurhalim, 2016).
Paket C vokasi telah diselenggarakan sejak tahun 2015 agar warga belajar
5
mendapatkan keterampilan terstruktur. Namun, berdasarkan observasi peneliti,
penyelenggaraan pendidikan Paket C vokasi masih banyak terjadi hasil yang
diharapkan tidak sesuai dengan target, terutama harapan warga belajar lulus uji
kompetensi 100% tidak terpenuhi. Hal ini terjadi di SKB Grobogan bahwa warga
belajar tahun 2018, terutama untuk vokasi komputer terdapat tidak lebih dari 60 %
yang dapat lulus mengikuti uji kompetesi Komputer untuk perkantoran. Di SKB
Pati, Jumlah warga belajar tahun 2018 juga tidak dapat lulus 100%. Hal tersebut
terjadi dimungkinkan karena banyak hal yang belum sempurna dalam
penyelenggaraan kegiatan, diantaranya manajemen pengelolaan kegiatan vokasi,
proses belajar, kemampuan nara sumber dan kondisi warga belajar masih jauh dari
tharapan. Kondisi warga belajar meliputi kurang minat mengikuti kegiatan vokasi,
ketidakdisiplinan kehadiran warga belajar menjadi permasalahan yang cukup
serius. Evaluasi pendidik dan tenaga pendidikan sangat penting karena
berpengaruh terhadap mutu pendidikan nonformal(Siswantari, 2011).
Evaluasi Program adalah suatu alat yang memiliki prosedur untuk
mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana sesuai dengan aturan yang
ditentukan dalam rangka pengambilan keputusan (Azizdkk., 2014). Evaluasi
kinerja program paket C secara nasional menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Berdasarkan nilai pemerataan dan mutu kinerja pada Program paket
C mendapat nilai terkecil sebesar 65,85 dibandingkan Mutu Paket B (Hermawan,
2012). Kurikulum yang diimplementasikan harus selalu dipantau agar tingkat
kesesuaian antara perencanaan dan implementasinya dapat diketahui (Isnaeni &
Kumaidi, 2015). Efektivitas dalam implementasi program tidak hanya ditinjau
dari faktor warga belajar tetapi juga dari faktor guru, kurikulum sarana dan
prasarana, kegiatan belajar mengajar, kegiatan praktik, dan hubungan industri
dengan lembaga (Yumarohdkk., 2014).
Kegiatan vokasi tahun 2018 memperlihatkan lembaga tidak dapat
meluluskan 100 % warga belajar paket C Vokasi dalam mengikuti uji kompetensi.
Dari hasil indentifikasi awal tahun 2018 dikabupaten Grobogan dari jumlah
peserta 230 dengan 2 jenis keterampilan hantaran dan komputer, hanya 142 yang
lulus. Peserta didik paket C sebagian besar berasal golongan ekonomi kebawah,
6
ha tersebut yang menjadikan alasan peserta didik selain bersekolah juga bekerja
untuk membantu ekonomi keluarga. Keberadaan program paket C vokasi bagi
peserta didik sangat bermanfaat dapat meningkatkan karier atau mendapatkan
pekerjaan setelah mengikuti kegiatan tersebut. Maka peneliti berasumsi perlu
dilakukan evaluasi program kegiatan Paket C Vokasi. Dengan Jenis keterampilan
yang menjadi pilihan lembaga, hantaran pengantin, komputer dan menjahit.
Penelitian terdahulu telah banyak melakukan evaluasi program Paket C. Namun,
hanya fokus pada satu lembaga dan belum cukup memberikan hasil untuk
memberikan rekomendasi terhadap capaian program yang dilaksanakan oleh
beberapa penyelenggara di seluruh eks karesidenan Pati dalam kurun waktu yang
sama. Evaluasi program Vokasi Paket C se Eks Karesidenan Pati sangat
dibutuhkan untuk memberikan deskripsi secara komprehensif.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang muncul berdasarkan latarbelakang dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Berdasarkan observasi, peserta didik tidak menguasai materi dengan baik,
karena kondisi ekonomi, yaitu bekerja.
2. Dari data di LSK bahwa tempat uji kompetensi yang terbatas, tidak semua
kabupaten memiliki tempat uji kompetensi yang dibutuhkan
3. Berdasarkan data terdahulu bahwa kelulusan program vokasi Paket C tidak
dapat 100%.
4. Menurut data BPS, Angka putus sekolah tingkat SMA sederajat di eks
Karesidenan Pati tertinggi di Jawa tengah.
1.3 Cakupan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka cakupan masalah dalam penelitian
ini meliputi aspek:
1. Konteks pelaksanaan program Vokasi Paket C se Eks Karesidenan Pati pada
sosial dan ekonomi peserta didik.
7
2. Input pelaksanaan program Vokasi paket C se Eks Karesidenan Pati pada
jenis keterampilan komputer, menjahit, hantaran dan tata kecantikan rambut.
3. Proses pelaksanaan program Vokasi Paket C se Eks Karesidenan Pati pada
jenis keterampilan komputer, menjahit, hantaran dan tata kecantikan rambut.
4. Hasil pelaksanaan program Vokasi paket C se Eks Karesidenan Pati pada
jenis keterampilan komputer, menjahit, hantaran dan tata kecantikan rambut.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Analisis penyelenggaraan program Vokasi Paket C se Eks
Karesidenan Pati?
2. Bagaimana hasil ketercapaian penyelenggaraan program Vokasi paket C se
Eks Karesidenan Pati dengan model CIPP?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisi penyelenggaraan program Vokasi Paket C se Eks Karesidenan
Pati.
2. Menganalisis hasil ketercapaian penyelenggaraan program Vokasi paket C se
Eks Karesidenan Pati dengan model CIPP
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan menghasilkan manfaat dalam dunia pendidikan. Dua
manfaat yang diperoleh yaitu manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis.
1.6.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berkaitan
dengan teori, terutama berkaitan dengan kajian pustaka tentang Paket C Vokasi
dalam perkembangan pendidikan kesetaraan, khususnya pada program Vokasi
Paket C.
1.6.2 Manfaat Praktis
8
Secara praktis hasil penelitian evaluasi pelaksanaan program Vokasi Paket
Cdapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan berupa
rekomendasi bagi pemangku kebijakan dalam membuat keputusan dan kebijakan
untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan kesetaraan Paket C bagi
warga belajar. Penelitian ini akan memberikan rekomendasi terkait
penyelenggaraan program Vokasi Paket C.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORIDAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka
Pendidikan nonformal telah menyebar ke seluruh dunia. Namun, sedikit
upaya yang telah dilakukan untuk membuktikan mengenai efektivitas pendidikan
nonformal (Shephard, 2014). Padahal data menunjukkan bahwa pembelajaran
pada anak-anak difasilitasi oleh hubungan konteks yang saling terkait antara
sekolah nonformal dan keluarga/masyarakat (Shohel & Howes, 2008). Otonomi
daerah seharusnya dapat meningkatkan perhatian pemerintah terhadap pendidikan
nonformal.
Otonomi daerah harus tetap memperhatikan Sanggar Kegiatan belajar
(SKB) sebagai satuan penyelenggara program PNFI yang didukung penuh oleh
pemerintah dalam hal pendanaan dan sumberdaya manusia yang profesional
(Widodo, 2015). Kajian potensi layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
Pendidikan Nonformal (PNF) secara nasional telah menampung 12,9 juta warga
belajar. Jumlah pendidik sebanyak 575,6 ribu dan pengelola sebanyak 160,9 ribu.
Penelitian menyimpulkan bahwa kinerja PAUD dan PNF yang terendah adalah
kualitas layanan hanya 59,92 dengan nilai ideal 100 (Hermawan, 2015). Penelitian
terkait program pendidikan nonformal telah dilakukan di beberapa daerah di
Indonesia.
Penelitian terkait strategi inovasi program Pendidikan Nonformal (PNF)
yang dikembangkan satuan pendidikan nonformal di Kota Mataram menggunakan
strategi partisipasif, strategi persuasif, dan pemetaan sosial memperoleh hasil
yang optimal dalam meningkatkan mutu pendidikan nonformal (Rizka &
Hardiansyah, 2016). Saepudin, dkk. (2016) melakukan penelitian terkait upaya
peningkatan manajemen dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan
nonformal. Penelitian menunjukkan bahwa penguatan manajemen dalam upaya
peningkatan mutu layanan pendidikan nonformal terbukti efektif. Adanya
keterlibatan aktif dan tanggapan positif warga belajar. Model penguatan
10
manajemen berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
Peserta didik vokasi Paket C apabila diberikan model pembelajaran yang
tepat akan menghasilkan kemampuan yang sebanding dengan pendidikan formal.
Sadid (2018) melakukan penelitian dan menemuhan hasil bahwa warga belajar
yang diterapkan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil
belajarnya. Seorang tutor atau pamong disarankan untuk menggunakan berbagai
model yang relefan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan
meningkatkan hasil belajar warga belajar. Tutor dapat memotivasi berdasarkan
kurikulum untuk memperluas kesadaran peserta didik dalam menciptakan
masyarakat yang lebih baik (Closson & Kaye, 2012).
Yani (2018) melakukan penelitian terkait minat peserta didik dalam
pembelajaran kejuruan keterampilan fungsional paket C. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar secara signifikan dari peserta
didik yang memiliki minat dan warga belajar yang tidak memiliki minat. Saran
dari penelitian adalah warga belajar harus memperhatikan ketersediaan tempat
untuk melakukan uji kompetensi yang diminati.
Suarjana dkk., (2015) melakukan penelitian evaluasi pelaksanaan program
Paket C di Kabupaten Buleleng. Penelitian menemukan permasalahan terkait
program paket C. Permasalahan terkait sarana dan media informasi. Sarana dan
prasarana tergolong minim baik dari segi kualitas dan kuantitas. Jaringan
komunikasi dengan pihak luar masih kurang sehingga kurangnya tingkat
kesesuaian pasar kerja dengan keterampilan lulusan. Kemampuan lulusan dalam
menciptakan lapangan kerja masih kecil.
Windarsari dkk., (2017) melakukan penelitian tentang proses pembelajaran
di program paket C di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian menemukan
permasalahan bahwa peserta didik kurang mampu untuk menerima materi,
kurangnya sarana dan prasarana, dan tutor yang kurang memiliki kompetensi.
Sejalan dengan temuan tersebut Sutisna (2010) menemukan profil tutor Paket C di
DKI Jakarta kurang dalam keahlian mengajar program keahlian. Profil
kemampuan pedagogik dan andragogik tutor memiliki rerata hanya 37,3%. Guru
11
merancang kegiatan pembelajaran secara naluriah untuk membantu siswa dan
mengetahui untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa. Guru mengetahui
harus memulai darimana dan membantu sesuai dengan kemampuannya (Richburg
& Nelson, 1998; Fatmasuci, 2017; Diputera, dkk., 2018;Susilaningsih dkk., 2018).
Rahmat (2013) melakukan evaluasi program pendidikan kesetaraan di
Kabupaten Gorontalo. Penelitian menghasilkan temuan bahwa pendidikan
kesetaraan memang tidak terlalu terpandang. Fenomena ini dipengaruhi oleh fakta
bahwa sebagian besar warga belajar adalah anak-anak miskin, berhenti sekolah di
tengah proses dan orang dewasa yang belum pernah menamatkan pendidikan
dasar dan menengah. Permasalahan ini diperparah dengan adanya beberapa
penyimpangan.
Penyelenggaraan Program paket C di Kabupaten Batang terjadi
penyimpangan yang dilakukan oleh oknum peserta didik dan alumni. Tujuan
penyimpangan adalah hanya untuk mendapatkan ijazah dalam rangka mencapai
status sosial yang lebih tinggi dan mobilitas vertikal. Penyimpangan merupakan
hasil dari pemberian cap oleh masyarakat bahwa program paket C dianggap
sebagai wujud pendidikan yang memiliki kualitas rendah (Kinasih & Fatimah,
2015).
Faktor penghambat dalam strategi meningkatkan mutu layanan pendidikan
kesetaraan Paket C dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi waktu untuk pembelajaran yang kurang efektif karena
banyaknya warga belajar yang bekerja dan honor tutor yang dirasa belum pantas.
Faktor eksternal meliputi adanya pandangan negatif masyarakat tentang
keberadaan pendidikan Paket C yang hanya untuk mendapatkan ijazah (Istiqomah
dkk., 2017).
Penelitian evaluasi tutor se-Jawa Tengah dalam program training penilaian
beracuan patokan (PAP) dan penilaian beracuan norma (PAN) pada pembelajaran
paket C. Hasil penelitian menyatakan tutor mengalami peningkatan kompetensi
terkait pemahaman isi, proses, dan penilaian pembelajaran. Namun, penguasaan
materi standar isi dan standar penilaian menggunaan PAP tutor masuk kategori
tidak menguasai (Meilya & Syamsi, 2015). Tutor hanya sedikit yangtermotivasi
12
mengintegrasikan teknologi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan kognisi warga belajar(Peffer, Bodzin, & Smith, 2013).
Motivasi kerja pamong Paket C akan semakin tinggi apabila dilibatkan
dalam pengambilan keputusan dan memiliki kemampuan komunikasi
interpersonal (Rahmat, 2014). Motivasi belajar warga belajar Paket C berada
dikategori Sedang sebesar 56,14% (Nugroho & Na’imah, 2014). Mutu
pembelajaran Program Kesetaraan Se Jawa Tengah dipengaruhi langsung oleh
faktor kepemimpinan 51,84%, faktor disposisi 12,25%, sarana dan prasarana
pembelajaran 10,24%, iklim kerja 11,56%, dan faktor pembiayaan 0,81%. Mutu
pelaksanaan pembelajaran memberi pengaruh langsung mutu perencanaan
pembelajaran terhadap hasil belajar sebesar 20,25% (Sutarto, 2010). Pembelajaran
yang dilakukan oleh tutor sudah sesuai dengan prinsip-prinsip orang dewasa,
dengan menggunakan metode dan cara yang sesuai dalam pembelajaran orang
dewasa (Kisworo, 2017).
Pendidikan nonformal memiliki peran penting dalam mengurangi buta
aksara di Kabupaten karimun, karena waktu belajar di PKBM lebih fleksibel
untuk orang dewasa. Namun, mengalami hambatan dalam hal jam kerja warga
belajar, lokasi sekolah yang jauh dan sulitnya jarak tempuh, dan keterbatasan
jumlah tutor dan besar honor yang sedikit (Ngatmini dkk., 2012; Irmawati dkk.,
2017). Rasio perbandingan antara tutor dan warga belajar yang lebih rendah dapat
meningkatkan hasil sekolah nonformal (Piper & Zuilkowski, 2015).
Berdasarkan penelitian terdahulu terkait program Vokasi paket C telah
diketahui ada beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan. Inovasi dalam
peningkatan mutu layanan dan pembelajaran telah dilakukan. Namun, penelitian
terdahulu hanya pada satuan pendidikan saja. Evaluasi terkait program Vokasi
Paket C dalam lingkup eks Karesidenan Pati belum dilakukan. Penelitian ini akan
melengkapi penelitian terdahulu dengan memberikan evaluasi kesenjangan yang
terjadi secara komprehensif dan lebih luas.
2.2 Kerangka Teoretis
2.2.1 Evaluasi Program
13
Hornby (1986) dalam Arikunto & Abdul Jabar (2009:1) mengemukanan
evaluasi adalah to find out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya
untuk menentukan nilai atau jumlah. Suchman (1961) dalam Arikunto & Abdul
Jabar (2009) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya
tujuan. Raharjo (2003) menyebutkan evaluasi adalah sistem dan bagian integral
dari pengelolaan pendidikan, karena dengan evaluasi kita dapat mengukur tingkat
kemajuan pendidikan baik pada tingkat sekolah, dinas pendidikan kabupaten/kota,
dinas pendidikan provinsi maupun pusat. Evaluasi biasanya terkait dengan
keberhasilan suatu program, termasuk program pendidikan. Hasil evaluasi
biasanya bertujuan memberikan rekomendasi kepada pemangku kebijakan dalam
pengambilan keputusan (Rusilowati, 2017:2).
Worthen dan Sanders (1971) dalam Anderson (1973) mengemukakan bahwa
evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam
mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat
dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif yang
diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Sedangkan Stufflebeam
(1971 yang dikutip Arikunto & Abdul Jabar, cs 2009) mengemukakan bahwa
evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi
yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif
keputusan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
sistem kegiatan untuk mengumpulkan informasi secara integral tentang
bekerjanya suatu program yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Menurut Bloom et.al. (1971) dalam Daryanto, (2005) menjelaskan bahwa
dalam konteks pendidikan mengartikan evaluasi adalah pengumpulan kenyataan
secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan
dalam diri siswa dan menetapkan sejauhmana tingkat perubahan dalam pribadi
siswa. Pernyataan ini menggambarkan bahwa proses pengumpulan data di
lapangan untuk evaluasi suatu program memerlukan data yang systematis. Setelah
data tersebut diperoleh akan digunakan sebagai gambaran kesimpulan bagi
14
pengambil kepentingan tentang perubahan kondisi siswa, apakah ada perubahan
membaik atau tidak, kemudian dilakukan pemantauan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut evaluasi merupakan usaha yang
berupa proses yang telah direncanakan untuk menentukan hasil yang berupa nilai
atau jumlah yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian pendidikan dari
tingkat sekolah sampai pemerintah pusat. Stufflebeam et.al. (1971 yang dikutip
Daryanto,2005) evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan
menyajikan data informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Menurut Stufflebeam dalam bukunya Educational Evaluation and Decision
Making yang dikutip oleh Daryanto (2005) mengemukakan bahwa evaluasi dalam
sistem pendidikan ada 4 (empat) dimensi yaitu context, input, process, dan
product. Keempat dimensi tersebut perlu dievaluasi selama dan pada akhir system
pendidikan.
Menurut Mehrens & Lehmann (1978 dalam Purwanto, 2007:3)
mengartikanevaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yangsangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. Jadi setiap evaluasi merupakan suatu kegiatan yang sengaja
direncanakan secara sistematis untuk memperoleh informasi atau data untuk
membuat suatu keputusan yang datanya harus akurat sesuai kenyataan di lapangan
dan mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan.
Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui efektivitas komponen
program dalam mendukung pencapaian tujuan program tersebut (Arikunto &
Abdul Jabar, 2009). Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara sengaja untuk mengetahui tingkat keberhasilan program
(Arikunto, 2007). Dengan demikian, jika diketahui bahwa hasil evaluasi sebagai
harapan suatu program tidak memuaskan, dapat dicari dan diketahui dimana letak
kekurangannya atau komponen mana yang bekerja tidak sesuai standar.
Kebijakan yang sudah dikeluarkan pengambil keputusan dan dilaksanakan,
belum tentu memperoleh hasil yang baik sesuai dengan jiwa kebijakan. Untuk
mengetahui sejauhmana dan bagian mana dari tujuan yang sudah tercapai dan
bagian mana yang belum tercapai serta mengetahui apapenyebabnya,perlu
15
diadakan evaluasi program. Tanpa ada evaluasi, keberhasilan dan kegagalan
program tidak dapat diketahui. Sehingga evaluasi program artinya upaya untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara
mengetahui efektivitas masing-masing komponennya. Wrightstone et.al. (1956
yang dikutip Purwanto, 2007) merumuskan evaluasi program pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan warga belajar ke arah tujuan-
tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwahasil proses pendidikan di sekolah pada
puncaknya akan mengevaluasi program yang telah ditetapkan oleh pengambil
kebijakan untuk mengetahui perkembangan siswanya, apakah mengalami
kemunduran atau kemajuan dalam belajar siswa, selanjutnya sekolah mengadakan
instrospeksi diri untuk mencari alternatif pemecahannya agar tujuan pendidikan
pada siswa sesuai dengan nilai yang ditetapkan di dalam kurikulum.
2.2.2 Model Evaluasi
Ada beberapa ahli evaluasi program yang dikenal sebagai penemu model
evaluasi program seperti Stufflebeam, Metfessel, Michael Scriven,Stakedan
Glaser. Kaufman dan Thomas yang dikutip dalam Arikunto dan Abdul Jabar
(2009:40) membedakan model evaluasi program menjadi delapan yaitu:
1. Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler.
2. Goal Free Evaluation Model, dikembangkanoleh Scriven.
3. Formatif Summatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael Scriven.
4. Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake.
5. Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake.
6. CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan” evaluasi dilakukan.
7. CIPP Evaluation Model, yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Model
evaluasi yang memandang suatu program yang dievaluasi sebagai suatu
sistem 999 (Fataha dkk, 2013).
8. Discrepancy Evaluation Model, yang dikembangkan oleh Provus.
Model evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam memang
banyak digunakan untuk melakukan evaluasi program karena dianggap lebih
komprehensif jika dibandingkan dengan model evaluasi lainnya.Stuffeabem, dkk
16
(1967) di Ohio State University mengembangkan model evaluasi yang dikenal
dengan CIPP. Model evaluasi ini pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi
ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). CIPP adalah singkatan dari
empat aspek evaluasi yang terdiri atas Context Evaluation, Input Evaluation,
Process Evaluation, dan Product Evaluation.
Widoyoko (2009) Model evaluasi CIPP berorientasi pada keputusan. Hasil
evaluasi CIPP bertujuan untuk membantu administrator dalam membuat
keputusan. Model evaluasi CIPP menganggap pentingnya upaya untuk
memperbaiki dan tidak hanya untuk pembuktian. Berikut ini empat aspek dalam
model evaluasi CIPP.
1. Context
Hasan (2009) menyebutkan tujuan evaluasi konteks yang terutama adalah
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari evaluan. Evaluator dapat
memberikan arah perbaikan yang diperlukan apabila telah mengetahui kekuatan
dan kelemahan evaluan. Arikunto dan Safrudin (2009) menyebutkan bahwa
evaluasi konteks berupaya menggambarkan dengan terperinci lingkungan
kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi yang dilayani, dan tujuan dari program.
2. Input
Widoyoko (2009) evaluasi masukan yang merupakan tahap kedua dari
model CIPP dapat membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber
yang ada, alternatif yang dapat digunakan, rencana dan strategi utnuk mencapai
tujuan, dan prosedur untuk mencapainya. Evaluasi masukan dalam CIPP terdiri
dari komponen Sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dana, dan berbagai
prosedur atau aturan. Arikunto dan Safrudin (2009) menyebutkan bahwa evaluasi
masukan sangat berkaitan dengan pertanyaan yang mengarah pada pemecahan
permasalahan yang dapat mendorong diselenggarakannya program yang
bersangkutan.
3. Process
Widoyoko (2009) evaluasi proses dalam CIPP menekankan pada tiga
17
tujuan: 1) Mendeteksi atau prediksi dalam tahap prosedural dalam
implementasinya. 2) memberikan informasi untuk keputusan yang diprogram. 3)
Memelihara catatan prosedur yang terjadi. Evaluasi proses meliputi pengumpulan
data penilaian yang sudah ditentukan dan diterapkan dalam penyelenggaraan suatu
program. Evaluasi proses pada dasarnya adalan untuk mengetahui ketercapaian
rencana yang telah diterapkan dan mengidentifikasi komponen yang perlu untuk
diperbaiki. Evaluasi proses diarahkan pada ketercapaian kegiatan yang
dilaksanakan dalam suatu program sesuai dengan rencana program tersebut.
4. Product
Widoyoko (2009) evaluasi produk atau hasil diharapkan dapat membantu
administrator utnuk membuat keputusan yang terkait dengan keberlangsungan
program. Keberlangsungan program dapat berupa program dilanjutkan, diakhiri
atau dilakukan modifikasi program. Evaluasi produk adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengukur ketercapaian atau keberhasilan dari program yang
dilaksanakan bila dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan pada
awalnya. Pada tahap evaluasi produk seorang evaluator dapat menentukan atau
memberikan rekomendasi kepada evaluan terhadap keberlanjutan program yang
dilaksanakan.
2.2.3 Pendidikan Paket C Vokasi
Pengertian pendidikan kesetaraan menurut PP No. 17 / 2000 pasal 114
bahwa pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/ MI, SMP/ MTs dan SMK/ MAK
yang mencakup program paket A, paket B dan paaket C serta program kejuruan
setara SMK/ MAKyang berbentuk paket C kejuruan.
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang berada di luar
pendidikan formal yang dapat dilakukan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan nonformal ditujukan untuk masyarakat yang memerlukan layanan
penidikan sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal
untuk mendukung berlangsungnya pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
nonformal berfungsi untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki warga
18
belajar dalam hal pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional.
Peraturan Dirjen Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Nomor 13 Tahun 2018 menyebutkan tujuan program paket C adalah untuk
menyediakan layanan pada jalur pendidikan nonformal yang mampu untuk
menjaring warga belajar yang putus sekolah setara SMA/SMK/MA dan lulusan
SMP/MTS/Paket B yang tidak masuk pendidikan formal. Program Paket C
bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peerta didik,
membekali kecakapan hidup untuk bekerja, berusaha mandiri dan dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi. Tujuan Program pendidikan Vokasi
bagi paket C adalah memberikan keterampilan terstruktur yang sesuai dengan
pilihan warga belajar yang diakhiri Uji Kompetensi agar warga belajar setelah
lulus memiliki sertifikat ganda.
Pendidik pada program Vokasi paket C harus memiliki beberapa persyaratan
sebagai berikut:
1. Memiliki kualifikasi sesuai mata pelajaran yang diajarkan.
2. Memiliki kompetensi vokasi sesuai bidang keterampilan sesuai dengan
Standar Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia.
3. Memiliki metode pendekatan pembelajaran khusus pendidikan nonformal.
4. Memiliki pengalaman dan kompetensi pembelajaran untuk orang dewasa.
5. Sangat diprioritaskan bagi yang telah mengikuti pelatihan tutor pendidikan
kesetaraan.
Program Vokasi Paket C dalam pelaksanaannya harus memperhatikan
beberapa aspek. Aspek yang dimaksud adalah kurikulum, sarana dan prasarana,
proses pembelajaran dan evaluasi. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum
2006 atau kurikulum 2013. Sarana dan prasarana untuk mendukung keberhasilan
penyelenggaraan program pendidikan Paket C yang ingin dicapai. Lembaga
penyelenggara wajib menyediakan sarana dan prasarana. Lama pembelajaran
Vokasi paket C adalah sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat pada LKP.
Pemilihan jenis keterampilan harus didiskusikan antara lembaga penyelenggara
program dengan warga belajar.
19
Indikator keberhasilan program Vokasi paket C adalah warga belajar
minimal menguasai pengetahuan dan keterampilan mencapai 85%. Minimal
warga belajar sebanyak 65% dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Tingkat kehadiran warga belajar dalam pembelajran mencapai 75%.
Penyelenggaraan pendidikan nonformal dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat.
Penyelenggara pendidikan Vokasi Paket C di tingkat kabupaten/kota adalah
Sanggar Kegiatan belajar (SKB). SKB merupakan unit pelaksana teknis dinas
yang menangani di bidang pendidikan di kabupaten/kota yang berbentuk satuan
pendidikan nonformal sejenis. SKB memiliki tugas untuk menyelenggarakan
Program PNF dengan fungsi pelayanan pendidikan nonformal, pelaksanaan
hubungan kerjasama dengan orangtua warga belajar dan masyarakat, dan
pelaksana administrasi pada SKB.
2.3 Kerangka Berpikir
Data BPS Provinsi Jawa tengah menunjukkan tingginya angka putus
sekolah tingkat SMA sederajat di Eks Karesidenan Pati di bandingkan eks
Karesidenan lain. Peneliti menemukan beberapa fenomena dari beberapa aspek
seperti tingkat kehadiran warga belajar kurang, warga belajar tidak mendapat
sertifikat uji kompetensi, dan pembelajaran yang kurang maksimal. Penelitian
terdahulu hanya melakukan evaluasi untuk lingkup kecil satuan pendidikan.
Penelitian evaluatif yang dapat sebagai rekomendasi pemangku kebijakan dalam
lingkup yang lebih luas dari tingkat Kabupaten/Kota sangat diperlukan.
Penelitian evaluatif akan dilakukan menggunakan model CIPP yang
dikembangkan oleh stafflebeam. Penelitian menggunakan empat tahap yaitu
Konteks, Masukan, Proses, dan Hasil. Hasil penelitian akan menghasilkan
rekomendasi untuk keberlanjutan dari program Vokasi Paket C yang
diselenggarakan oleh SKB se Eks Karesidenan Pati. Rekomendasi kepada
pemangku kebijakan berupa dilanjutkan, diakhiri, atau dimodifikasi untuk
program Vokasi Paket C.
Tahap pertama dilakukan evaluasi koteks, peneliti akan mengevaluasi terkait
20
relevansi program (Landasan kebijakan, tujuan, dan lokasi) dan dukungan
masyarakat. Tahap kedua dilakukan evaluasi input, peneliti akan mengevaluasi
terkait pengelola, tutor, warga belajar, kurikulum, dan sarana prasarana. Tahap
ketiga dilakukan evaluasi proses, peneliti akan mengevaluasi tentang proses
penyelenggaraan dan proses pembelajaran. Tahap keempat dilakukan evaluasi
hasil, peneliti akan melakukan evaluasi tentang prestasi belajar dan manfaat
program.
21
Gambar 2. 1 Kerangka berpikir Evaluasi Program Vokasi Paket C se Eks
Karesidenan Pati.
• Sosial dan ekonomi
program
• Dukungan masyarakat
Context
• Pengelola
• Nara Sumber Teknis
• Warga belajar
• Kurikulum
• Sarana Prasarana
Input
• Proses Penyelenggaraan
• Proses Pembelajaran
PROCESS
• Sertifikat Uji Kompetensi
• Manfaat Program
PRODUCT
• Tingginya Angka Putus Sekolah pada jenjang SMA sederajat di Eks
Karesidenan Pati.
• Tinjauan program Vokasi Paket C se-Eks Karesidenan Pati secara umum
belum ada.
• Dibutuhkannya evaluasi program sebagai rekomendasi pemangku
kebijakan.
REKOMENDASI
Dilanjutkan Diakhiri Dimodifikasi
PENYEMPURNAAN MUTU
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan didapat
simpulan sebagai berikut.
1. Analisis penyelenggaraan programvokasi paket C se eks karesidenan Pati
sebagai hasil evaluasi menggunakan model CIPP (ditinjau dari aspek contect,
input, process, dan product) dapat dijelaskan sebagai berikut. Analisis
kontek: penyelenggaraan Program Vokasi Paket C di SKB se Karesidenan
Pati telah dilakukansesuai dengan regulasi untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan program. Penyelenggaraan Program Vokasi Paket C
berdasarkan evaluasi kontek mengacu pada berbagai aturan dan dasar
hukum.Analisis input:pengelola, Nara sumber teknis, peserta didik,
kurikulum dan sarana prasarana menunjukkan bahwaPengelola SKB se
Karesidenan Pati telahmemiliki kualifikasi yang memadai (sesuai kebutuhan).
Input Peserta didik yang mengikuti program vokasi Paket C SKB se
karesidenan Pati telah sesuai dengan sasaran dari program vokasi Paket C.
Input Narasumber teknis masih perlu dioptimalkan, dengan menyediakan
nara sumber yang memiliki latar belakang pendidikan dari bidang yang sesuai
kebutuhan. Aspek proses: proses penyelenggaraan program vokasi masih
perlu perbaiki dalam hal jadwal atau waktu pembelajaran. Jadwal/waktu
penyelenggaraan proses pembelajaran hendaknya didiskusikan dengan
peserta kursus, agar dapat ditetapkan waktu pembelajaran yang sesuai dengan
waktu yang dimiliki peserta. Hal ini penting untuk memperbaiki tingkat
kehadiran peserta dalam proses pembelajaran. Tingkat kehadiran peserta didik
termasuk kategori kurang. Ada beberapa penyebab dari hal ini, salah satu
yang utama ialah karena waktu penyelenggaraan proses pembelajaran
(kursus) bersamaan dengan jam kerja peserta didik. Dalam keadaan demikian,
peserta didik harus memilih satu, mengikuti kursus atau bekerja. Aspek
produk:tingkat kelulusan uji kompetensi belum sesuai dengan
harapan(belum mencapai tingkat kelulusan 100%).
59
2. Penyelenggaraan program vokasi paket C se karesidenan Pati masih belum
mampu membuahkan hasil uji kompetensiyang sesuai harapan. Pelaksanaan
uji kompetensi sesungguhnyatelah dilakukan dengan baik, tingkat kelulusan
peserta didik dalam mengikuti uji kompetensi masih belum
maksimal(ditemukan masih banyak peserta didik yang tidak lulus uji
kompetensi). Tidak semua peserta didik dapat mengikutiuji
kompetensi,karena ada keterbatasan kuota dan kekurang-siapan peserta untuk
mengikuti uji kompetensi (khususnya dari segi penguasaan materi
pelajaran/kursus. Beberapa faktor lain yang menyebabkan kurang
maksimaknya tingkat kelulusan peserta ialah a)adanyastandar lulus dan
penilaian yang tinggi, b) minimnya sarana pribadi untuk latihan
secaramandiri, c) kerusakan mesin saat pelaksanaan uji kompetensi, dan d)
faktor kelelahan fisik dan psikhis
5.2 Saran
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Secara umum program telah terselenggara dengan baik, namun terkait dengan
kondisi peserta didik yang sebagian besar bekerja,Lembaga perlu mengkaji
ulang pembuatan jadwal pelaksanaan program agar kehadiran peserta lebih
maksimal.
2. Perjalanan yang harus ditempuhpeserta untuk mencapai lokasi uji kompetensi
cukup jauh. Hal ini menimbulkan kelelahan fisik dan psikis pada peserta ujian,
dan menjadi salah satu penyebab ketidaklulusan peserta uji kompetensi,maka
pemerintah perlumenyediakan tempat uji kompetensi yanglebih banyak dengan
jenis keterampilan yang beragam di setiap kota / kabupaten.
3. Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) untuk kursus perlu mengkaji ulang
standar penilaian dan standar sarana prasarana yang ideal untuk tempat uji
kompetensi (TUK)
60
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian
sejenis, sehingga dapat diungkap lebih mendalam hal-hal yang berkaitan
dengan Pendidikan Vokasi maupun pendidikan kesetaraan.
61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S., & Safrudin, C. (2009). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aziz, R. R., Sulaiman, & Sugiharto. (2014). Evaluasi Program Pembinaan Atlet
pada Klub Bola Basket Putra Di STKIP Dharma Wacana Metro. Journal of
Educational Research and Evaluation, 3(1), 18–24. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere/article/view/4390
BPS. (2018). Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2018. Semarang. Retrieved
fromhttps://jateng.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=NzNlNGRh
N2I1OTAyY2I5MWZmNTkxYmM3&xzmn=aHR0cHM6Ly9qYXRlbmcuYn
BzLmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMTgvMDgvMTYvNzNlNGRhN2I
1OTAyY2I5MWZmNTkxYmM3L3Byb3ZpbnNpLWphd2EtdGVuZ2FoLWRh
bGFtLWFuZ2thLTIwMTguaHRtbA%3D
Budiwibowo, A. K., & Nurhalim, K. (2016). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Warga Belajar Kejar Paket C. Journal of Nonformal
Education, 2(2), 168–174. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/6789/5140
Cabral Félix de Sousa, I. (2013). Outcomes of a scientific nonformal educational
initiative for youth in Rio de Janeiro. Cultural Studies of Science Education,
8(1), 193–213. https://doi.org/10.1007/s11422-012-9431-1
Closson, R. B., & Kaye, S. B. (2012). Learning by doing: Preparation of Bahá’í
nonformal tutors. New Directions for Adult and Continuing Education,
2012(133), 45–57. https://doi.org/10.1002/ace.20006
Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Terjemahan Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damayanti, F., Syarief, M., & Setiawan, W. (2017). Peningkatan Manajemen
Administrasi Data Dan Aktivitas Pembelajaran Pada Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat Di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Abdimas, 12(2), 111–118.
Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/article/view/10552/7046
Dianti, P. R. R., & Sumarno. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Program paket C Di
62
PKBM Al-Muthi’in Banguntapan bantul. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 1(1),
34–47. Retrieved from
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep/article/view/48/40
Diputera, A. M., Setyowati, D. L., & Susilaningsih, E. (2018). Higher-Order
Thinking Skills of Junior High School Students. The Online Journal of New
Horizons in Education2, 8(3).
Ernawati, E., & Mulyono, S. E. (2017). Manajemen Pembelajaran Program paket C
di PKBM Bangkit Kota Semarang. Journal of Nonformal Education, 3(1), 60–
71. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/8915/6046
Ernawati, I. (2014). Manajemen Pelatihan Berbasis Life Skill Dalam Meningkatkan
Kompetensi Lulusan Pendidikan Kesetaraan Paket C (Studi Kasus di PKBM
Amanah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung). Empowerment, 4(1),
78–91. Retrieved from http://e-
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/575/392
Fataha, I., Rahayu, T., & Soegiyanto, K. (2013). Evaluasi Program Pembinaan
Sepakbola Klub Persigo Di Provinsi Gorontalo. Journal of Educational
Research and Evaluation, 2(1), 55–62. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere/article/view/1339
Fatmasuci, F. W. (2017). Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah
berorientasi pada kemampuan komunikasi dan prestasi belajar matematika
siswa SMP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(1), 32.
https://doi.org/10.21831/jrpm.v4i1.11325
Harjito, Umaya, N. M., Sepriana, I., Rifai, A., & Sri, W. (2011). Penyulihan
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Intekegensi Natural Pada Guru Paud
Non Formal Di Kecamatan Gayamsari Semarang. E-DIMAS, 2(1), 1–15.
Retrieved from http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas/article/view/95
Hasan, E. S., & Nurhayati, S. (2012). Pendidikan Luar Sekolah dan Pembangunan
Manusia Indonesia. Empowerment, 1(1), 1–12.
https://doi.org/10.22460/empowerment.v1i1p%25p.361
Hasan, H. (2009). Evaluasi Kurikulum. Bandung: Rosdakarya.
Hermawan, I. K. D. (2012). Kinerja Pendidikan Kesetaraan sebagai Salah Satu
Jenis Pendidikan Nonformal. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 18(1), 65.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v18i1.70
Hermawan, I. K. D. (2015). Kinerja Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Nonformal Berdasarkan Misi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan
63
Kebudayaan, 21(1), 87. https://doi.org/10.24832/jpnk.v21i1.178
Hidayat, D. (2017). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan Masyarakat
Program Kejar Paket C. Journal of Nonformal Education, 3(1), 1–10.
Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/8727/6044
Irmawati, A.-, Wibowo, U. B., & Hastutiningsih, A. D. (2017). PERAN PUSAT
KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DALAM MENGURANGI
BUTA AKSARA DI KABUPATEN KARIMUN*). Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2(1), 81. https://doi.org/10.24832/jpnk.v2i1.579
Isnaeni, W., & Kumaidi, K. (2015). Evaluasi Implementasi PKP Dalam
Pembelajaran Biologi Di SMAN Kota Semarang Menggunakan Pendekatan
Mixed-Method. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 19(1), 109–121.
https://doi.org/10.21831/pep.v19i1.4561
Istiqomah, N., Fakhruddin, F., & Utsman, U. (2017). Evaluasi Mutu Layanan
Pendidikan Kesetaraan Pada PKBM Citra Ilmu Di Semarang. Journal of
Nonformal Education, 3(2), 149–157. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/10950/6641
Kaniati, R., & Kusmayadi, D. (2013). Upaya Tutor Dalam Menerapkan Pendekatan
Pembelajaran Mandiri Pada Warga Belajar Paket C Di PKBM Pelita Pratama
bandung. Jurnal Empowerment, 2(2), 1–12.
https://doi.org/10.22460/empowerment.v2i2p1-12.593
Kinasih, I. A., & Fatimah, N. (2015). Kebijakan Semu: Sebuah Analisis Tentang
Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan Kelompok Belajar (Kejar)
Paket C Widya Wiyata Mandala Di PKBM Pratama Kecamatan Batang
Kabupaten batang. Solidarity, 4(1), 1–16. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/article/view/6038
Kisworo, B. (2017). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Prinsip-Prinsip
Pendidikan Orang Dewasa di PKBM Indonesia Pusaka Ngaliyan Semarang.
Journal of Nonformal Education, 3(1), 80–86. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/8987/6043
Komar, O. (2017). Penguatan Kapasitas Kelembagaan PLS Dalam Memasuki Era
Kompetitif MEA. Empowerment, 6(2), 1–10. Retrieved from http://e-
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/544/427
Machmudah, R. (2013). Pengaruh Intensitas Kesertaan Dalam Program Pendidikan
Nonformal terhadap Prestasi belajar Siswa SMA di Kota Malang. Jurnal
Pendidikan Humaniora, 1(2), 169–176. https://doi.org/10.17977/jph.v1i2.4050
64
Masitoh, M(2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Memfasilitasi
Guru Menumbuhkan Rasa Tangung Jawab Siswa SD terhadap Masalah Banjir
.Proceeding Biology Education Conference Volume 15, Nomor 1 Halaman 40
.- 44 https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/27670
Megasari,Rika(2014). PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN DI SMPN 5 BUKITTINGGI. Bahana Manajemen
Pendidikan. Vol. 2 Nomor 1, Juni 2014.
Hal636 ‐ 831.https://scholar.google.com/scholar?gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzo
ECAAQRzoGCAAQCBAe
Meilya, I. R., & Syamsi, I. (2015). Evaluasi Program Pelatihan In-house Training
Pembelajaran Paket C Di Sanggar Kegiatan Belajar Jawa Tengah. Journal
Pendidikan Dan Pembelajaran Masyarakat, 2(2), 156–174.
https://doi.org/10.21831/jppm.v2i2.6353
Miradj, S., & Sumarno, S. (2014). The Empowerment Of The Poor Through The
Non-Formal Education Process As An Effort To Improve The social Celfare In
West Halmahera Regency. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan
Masyarakat, 1(1), 101–112. Retrieved from
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/article/view/2360/1959
Mulyono, D. (2012). Menegaskan Karakter Pendidikan Nonformal. Empowerment,
1(1), 63–68. Retrieved from http://e-
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/365/262
Nainggolan, E., & Irwan, M. (2018). Identification of Non-Education Tutors
Difficulty In Education Process Of Learning Study Groups. Journal of
Nonformal Education, 4(2), 161–168. https://doi.org/10.15294/jne.v4i2.16004
Ngatmini, W, E., Suhartatik, S., N., & A. I., M. (2012). Kemampuan Mengajar
Guru Paud Nonformal Mekar Sari dalam Menerapkan BCCT (BEYOND
CENTERS and CIRCLES TIME). E-DIMAS, 1(2), 44.
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v1i2.142
Ningsih, E. S. (2017). Evaluasi Program Paket C di PKBM Delima Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Penelitian Dan Penilaian
Pendidikan, 2(2), 224–241. Retrieved from
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jppp/article/view/1278/500
Nugroho, W., & Na’imah, T. (2014). Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motivasi
Belajar Kelas XI Paket C Setara SMA Di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Purwokerto. Psycho Idea, 12(1), 31–36.
https://doi.org/10.30595/psychoidea.v12i1.520
65
Peffer, T. E., Bodzin, A. M., & Smith, J. D. (2013). The Use of Technology by
Nonformal Environmental Educators. The Journal of Environmental
Education, 44(1), 16–37. https://doi.org/10.1080/00958964.2012.688775
Pilz, M., & Wilmshöfer, S. (2015). Formal, nonformal, and informal learning in
rural India: The case of fishing families on the Chilika Lagoon. PROSPECTS,
45(2), 231–243. https://doi.org/10.1007/s11125-015-9338-1
Piper, B., & Zuilkowski, S. S. (2015). Teacher coaching in Kenya: Examining
instructional support in public and nonformal schools. Teaching and Teacher
Education, 47, 173–183. https://doi.org/10.1016/j.tate.2015.01.001
Rahmat, A. (2013). Evaluasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket B. Jurnal
Ilmiah Visi P2TK PAUDNI, 8(2), 129–138. Retrieved from
journal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/download/7721/5520/
Rahmat, A. (2014). Hubungan Keterlibatan Pamong Dalam Pengambilan
Keputusan Dan Komunikasi Interpersonal Dengan Motivasi Kerja Pamong
paket C di BPKP Provinsi Gorontalo. Psympathic, Journal Ilmiah Psikologi,
1(2), 130–149. Retrieved from
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/view/474
Richburg, R. W., & Nelson, B. J. (1998). Integrating Content Standards and Higher-
Order Thinking: A Geography Lesson Plan. The Social Studies, 89(2), 85–90.
https://doi.org/10.1080/00377999809599830
Rizka, M. A., & Hardiansyah, R. (2016). Development Strategy of Non-Formal
Education Program Innovation As Best Practices For Community Learning
Center. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 187–196.
Retrieved from
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/article/view/10745/pdf
Rochgiyanti, R. (2013). MOTIVASI PEREMPUAN WARGA BELAJAR DAN
TUTOR DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL PAKET B (STUDI DI
PKBM BARITO BANJARMASIN). Kafa`ah: Journal of Gender Studies,
3(1), 59. https://doi.org/10.15548/jk.v3i1.69
Rusilowati, A. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian. Semarang: Unnes
Press.
Sadid, A. (2018). Meningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Media
Kliping Koran Untuk Siswa Paket C Setara SMA. Jurnal Ilmiah Visi P2TK
PAUDNI, 13(2), 135–144. Retrieved from
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/view/8802/6234
Saepudin, A., Sadikin, A., Saripah, & Iip. (2016). Penguatan Manajemen Pusat
66
Kegiatan belajar Masyarakat Dlam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan
Nonformal. Jurnal Ilmiah Visi P2TK PAUDNI, 11(2), 65–72. Retrieved from
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/view/3654
Septi, asri & Woro (2015). Perbandingan Variasi Jarak Tempuh ke Sekolah terhadap
Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang.
https://scholar.google.co.id/scholar?cluster=15773302667258170422&hl=id&as_sd
t=2005&sciodt=0,5
Shephard, D. D. (2014). Nonformal education for improving educational outcomes
for street children and street youth in developing countries: A systematic
review. International Journal of Social Welfare, 23(4), 349–361.
https://doi.org/10.1111/ijsw.12080
Shohel, M. M. C., & Howes, A. J. (2008). Informality of teaching and learning in
nonformal schools: socio-cultural processes as mesosystems of student
development. Education 3-13, 36(3), 293–309.
https://doi.org/10.1080/03004270802217900
Siswantari. (2011). Kompetensi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pada
Pendidikan Nonformal. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(5), 539–553.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i5.47
Siswanto, Y., Sutarto, J., & Mulyono, S. E. (2018). E-training based on
Determnation of Education and Training Models of Early Childhood Teachers
Education Programs. Journal of Nonformal Education, 4(2), 107–118.
Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/15517/pdf
Suarjana, N., Dantes, N., & Natajaya, I. N. (2015). Evaluasi pelaksanaan Program
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Di Kecamatan Gerograk
Kabupaten Buleleng. Pendasi: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 5(1), 1–
11. Retrieved from http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_pendas/article/view/1525/1184
Sudjana, Djujdu. 2004. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
Supriyono. (2008). Kebutuhan Akreditasi Dan Sertifikasi Pendidikan Kesetaraan
Program paket C Berbasis Otonomi Daerah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(1),
48–53. Retrieved from
http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/11/334
Suryana, S., Siswanto, & Dismawati, L. (2016). Model Pembelajaran Dan Evaluasi
Program Pendidikan Kesetaraan Paket B dan paket C di kota Semarang. Jurnal
Edukasi, 1(1), 1–11. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/edukasi/article/view/953/890
67
Susilaningsih, E., Setyowati, D. L., & Diputera, A. M. (2018). Characteristic
Analysis of Essay test Instruments for Measuring Higher-Order Thinking
Skills. In Advances in Social Science, Education and Humanities Research
(ASSEHR) (pp. 104–109). Atlantis Press.
Sutarto, J. (2010). Determinan Mutu Proses Dan Hasil pembelajaran Pendidikan
Kesetaraan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(3), 210–217. Retrieved from
http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/2720
Sutisna, A. (2010). Profil Kompetensi Tutor Paket C Pada Pusat Kegitan Belajar
Masyarakat 9PKBM) Di DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2),
1–13. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1201/841
Syahid, A. (2017). Identifikasi Program paket C Dalam Meningkatkan
Keterampilan Fungsional Warga Belajar. Journal Education and Community
Empowerment, 1(1), 18–25. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc/article/view/14792/8235
Taylor, E. W. (2008). Teaching and emotions in a nonformal educational setting.
New Directions for Adult and Continuing Education, 2008(120), 79–87.
https://doi.org/10.1002/ace.318
Tohani, E. (2011). Pendidikan Nonformal Dan Pengurangan Kemiskinan Di
Pedesaan. Jurnal Penelitian Sosial Dan Keagamaan, 19(2), 385–398.
Retrieved from
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/163/144
Umam, K. A., & Fakhruddin, F. (2016). Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Program Paket C. Journal of Nonformal Education, 2(2),
162–167. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/6788/5185
Umar, M. (2018). Pendekatan Humanistik Dalam Proses Pembelajaran Program
pendidikan Kesetaraan Paket C. Jurnal Pendidikan Nonformal, 13(2), 70–77.
Retrieved from http://journal2.um.ac.id/index.php/JPN/article/view/6092/3118
Utsman. (2016). Evaluasi Potensi Kelompok Belajar Paket B Untuk Menunjang
Wajib Belajar 9 Tahun. Journal of Nonformal Education, 2(2), 151–161.
Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/view/5205/5188
Widiastuti, N. (2014). Pengelolaan Pembelajaran Pelatihan Komputer Aplikasi
Microsoft Exel 2010 Dalam Rangka Pencapaian Hasil Belajar Bagi Warga
Belajar Di PKBM Bina Mekar Cimahi Selatan. Empowerment, 4(1), 92–105.
68
Retrieved from http://e-
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/576/393
Widodo, W. (2015). Management of Learning Activities Gallery (LAG) In
Outonomy Era. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 94–
106. Retrieved from
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/article/view/4846/4196
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi
Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winangun, K. (2017). Pendidikan Vokasi Sebagai Pondasi Bangsa Menghadapi
Globalisasi. Jurnal Taman Vokasi, 5(1), 72–78. Retrieved from
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi/article/viewFile/1493/631
Windarsari, R., Sunardi, S., & Djono, D. (2017). Pembelajaran Sejarah Pada
Program Kejar Paket C. Jurnal Managemen Pendidikan, 12(2), 139–152.
https://doi.org/10.23917/jmp.v12i3.5530
Yani, I. (2018). Penyelenggaraan Pembelajaran Vokasi Berdasarkan Minat Peserta
Didik Pada Mata Pelajaran Keterampilan Fungsional Paket C. Jurnal Ilmiah
Visi P2TK PAUDNI, 13(2), 145–155. https://doi.org/10.21009/JIV.1302.8
Yelich Biniecki, S. M. (2015). Adults’ Perceptions of Knowledge Construction as
Participants in Nonformal World Affairs Programs. Adult Education Quarterly,
65(2), 116–132. https://doi.org/10.1177/0741713614568886
Yumaroh, Lestari, W., & Masrukhan. (2014). Pengembangan Instrumen Evaluasi
Program Praktik Kerja Industri Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
SMK. Journal of Educational Research and Evaluation, 3(2), 68–73.
Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere/article/view/4398
69
Lampiran 1 Hasil Analisis Validitas Isi Angket Pengelola ANALISIS VALIDITAS AHLI
No.
Butir
Penilaian Jml
Rater
(n)
Kategori
Max [C]
S1 S2 S3 ƩS V Simpulan
Ahli
1
Ahli
2
Ahli
3 ≥ 0.3 Kriteria
1 3 2 2 3 3 2 1 1 4 0,67 Valid Sedang
2 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
3 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
4 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
5 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
6 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
7 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
8 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
9 3 2 2 3 3 2 1 1 4 0,67 Valid Sedang
10 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
11 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
12 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
13 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
14 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
15 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
16 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
17 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
18 2 2 3 3 3 1 1 2 4 0,67 Valid Sedang
19 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
20 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
21 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
22 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
23 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
24 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
25 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
26 3 3 2 3 3 2 2 1 5 0,83 Valid Tinggi
JML 73 70 72 3 47 44 46 137 0,88 Valid Tinggi
70
Lampiran 2 Hasil Analisis Validitas Isi Angket Nara Sumber Teknis
ANALISIS VALIDITAS AHLI
No.
Butir
Penilaian Jml
Rater
(n)
Kategori
Max [C] S1 S2 S3 ƩS V
Simpulan
Ahli
1
Ahli
2
Ahli
3 ≥ 0.3 Kriteria
1 2 2 1 3 3 1 1 0 2 0,33 Valid Rendah
2 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
3 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
4 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
5 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
6 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
7 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
8 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
9 2 2 3 3 3 1 1 2 4 0,67 Valid Sedang
10 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
11 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
12 3 3 2 3 3 2 2 1 5 0,83 Valid Tinggi
13 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
14 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
15 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
16 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
17 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
18 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
19 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
20 2 2 3 3 3 1 1 2 4 0,67 Valid Sedang
21 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
22 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
23 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
24 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
JML 60 59 61 3 36 35 37 108 0,73 Valid Sedang
71
Lampiran 3 Lampiran validitas Isi Angket Peserta Didik
ANALISIS VALIDITAS AHLI
No.
Butir Penilaian
Jml
Rater
(n)
Kategori
Max [C] S1 S2 S3 ƩS V Simpulan
Ahli
1
Ahli
2
Ahli
3 ≥ 0.3 Kriteria
1 2 2 1 3 3 1 1 0 2 0,33 Valid Rendah
2 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
3 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
4 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
5 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
6 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
7 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
8 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
9 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
10 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
11 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
12 1 2 2 3 3 0 1 1 2 0,33 Valid Rendah
13 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
14 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
15 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
16 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
17 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
18 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
19 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
JML 45 46 48 3 26 27 29 82 0,72 Valid Sedang
72
Lampiran 4 Hasil Analisis Validitas Isi Pedoman Wawancara Nara Sumber
Teknis
ANALISIS VALIDITAS AHLI
No.
Butir
Penilaian Jml
Rater
(n)
Kategori
Max [C] S1 S2 S3 ƩS V
Simpulan
Ahli
1
Ahli
2
Ahli
3 ≥ 0.3 Kriteria
1 1 2 2 3 3 0 1 1 2 0,33 Valid Rendah
2 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
3 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
4 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
5 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
6 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
7 2 2 3 3 3 1 1 2 4 0,67 Valid Sedang
8 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
9 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
10 2 3 2 3 3 1 2 1 4 0,67 Valid Sedang
11 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
12 3 3 2 3 3 2 2 1 5 0,83 Valid Tinggi
13 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
14 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
15 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
16 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
17 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
18 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
19 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
20 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
JML 51 50 52 3 31 30 32 93 0,78 Valid Sedang
73
Lampiran 5 Hasil Analisis Validitas Isi Pedoman Wawancara Peserta Didik
ANALISIS VALIDITAS AHLI
No.
Butir
Penilaian Jml
Rater
(n)
Kategori
Max [C] S1 S2 S3 ƩS V
Simpulan
Ahli
1
Ahli
2
Ahli
3 ≥ 0.3 Kriteria
1 1 2 2 3 3 0 1 1 2 0,33 Valid Rendah
2 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
3 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
4 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
5 2 3 2 3 3 1 2 1 4 0,67 Valid Sedang
6 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
7 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
8 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
9 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
10 2 3 3 3 3 1 2 2 5 0,83 Valid Tinggi
11 2 2 2 3 3 1 1 1 3 0,50 Valid Sedang
12 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
13 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
14 3 2 3 3 3 2 1 2 5 0,83 Valid Tinggi
15 3 3 3 3 3 2 2 2 6 1,00 Valid Tinggi
JML 37 41 41 3 22 26 26 74 0,82 Valid Tinggi
74
Lampiran 6 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Uji Ahli Angket Pengelola
RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY) CIN=95 TESTVAL=0.
Reliability
Notes
Output Created 07-JUL-2020 09:14:46
Comments
Input Data D:\projek\project dwi\TAHAP 2\lembar validasi
dan analisisnya\ICC angket pengelola.sav
Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
26
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data
for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY)
CIN=95 TESTVAL=0.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,06
75
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 26 100.0
Excludeda 0 .0
Total 26 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.769 .768 3
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Item Means 2.756 2.692 2.808 .115 1.043 .003
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 3
Intraclass Correlation Coefficient
Intraclass
Correlationb
95% Confidence Interval F Test with True Value 0
Lower Bound Upper Bound Value df1
Single Measures .526a .295 .727 4.326 25
Average Measures .769c .556 .889 4.326 25
Intraclass Correlation Coefficient
F Test with True Value 0b
df2 Sig
Single Measures 50 .000
Average Measures 50 .000
76
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.
a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.
b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition. The between-measure variance is
excluded from the denominator variance.
c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
77
Lampiran 7 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Uji Ahli Angket Nara Sumber Teknis
RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY) CIN=95 TESTVAL=0.
Reliability
Notes
Output Created 07-JUL-2020 09:10:45
Comments
Input Data D:\projek\project dwi\TAHAP 2\lembar validasi
dan analisisnya\ICC angket nst.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
24
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data
for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY)
CIN=95 TESTVAL=0.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,14
[DataSet1] D:\projek\project dwi\TAHAP 2\lembar validasi dan analisisnya\ICC angket nst.sav
78
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 24 100.0
Excludeda 0 .0
Total 24 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.851 .855 3
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Item Means 2.500 2.458 2.542 .083 1.034 .002
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 3
Intraclass Correlation Coefficient
Intraclass
Correlationb
95% Confidence Interval F Test with True Value 0
Lower Bound Upper Bound Value df1
Single Measures .655a .444 .817 6.691 23
Average Measures .851c .705 .931 6.691 23
Intraclass Correlation Coefficient
F Test with True Value 0b
df2 Sig
Single Measures 46 .000
Average Measures 46 .000
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.
a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.
79
b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition. The between-measure variance is
excluded from the denominator variance.
c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
80
Lampiran 8 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Uji Ahli Angket Nara Sumber Teknis
RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY) CIN=95 TESTVAL=0.
Reliability
Notes
Output Created 07-JUL-2020 09:16:49
Comments
Input Data D:\projek\project dwi\TAHAP 2\lembar validasi
dan analisisnya\ICC angket peserta didik.sav
Active Dataset DataSet3
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
19
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data
for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY)
CIN=95 TESTVAL=0.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,13
81
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 19 100.0
Excludeda 0 .0
Total 19 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.800 .799 3
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Item Means 2.439 2.368 2.526 .158 1.067 .006
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 3
Intraclass Correlation Coefficient
Intraclass
Correlationb
95% Confidence Interval F Test with True Value 0
Lower Bound Upper Bound Value df1
Single Measures .571a .306 .786 4.993 18
Average Measures .800c .570 .917 4.993 18
Intraclass Correlation Coefficient
F Test with True Value 0b
df2 Sig
Single Measures 36 .000
Average Measures 36 .000
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.
a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.
82
b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition. The between-measure variance is
excluded from the denominator variance.
c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
83
Lampiran 9 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Pedoman Wawancara Nara Sumber Teknis
RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY) CIN=95 TESTVAL=0.
Reliability
Notes
Output Created 07-JUL-2020 09:30:00
Comments
Input Data D:\projek\project dwi\TAHAP 2\lembar validasi
dan analisisnya\ICC wawancara nst.sav
Active Dataset DataSet5
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
20
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED)
TYPE(CONSISTENCY) CIN=95 TESTVAL=0.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,04
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
84
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.813 .811 3
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Item Means 2.550 2.500 2.600 .100 1.040 .002
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 3
Intraclass Correlation Coefficient
Intraclass
Correlationb
95% Confidence Interval F Test with True Value 0
Lower Bound Upper Bound Value df1
Single Measures .591a .338 .793 5.336 19
Average Measures .813c .605 .920 5.336 19
Intraclass Correlation Coefficient
F Test with True Value 0b
df2 Sig
Single Measures 38 .000
Average Measures 38 .000
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.
a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.
b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition. The between-measure variance is
excluded from the denominator variance.
c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
85
Lampiran 10 Hasil Analisis Reliabilitas ICC Pedoman Wawancara Peserta Didik
RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED) TYPE(CONSISTENCY) CIN=95 TESTVAL=0.
Reliability
Notes
Output Created 07-JUL-2020 09:25:58
Comments
Input Data D:\projek\project dwi\TAHAP 2\lembar
validasi dan analisisnya\ICC wawancara
peserta didik.sav
Active Dataset DataSet3
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
15
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=R1 R2 R3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=MEANS
/ICC=MODEL(MIXED)
TYPE(CONSISTENCY) CIN=95
TESTVAL=0.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,02
86
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 15 100.0
Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.802 .821 3
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Item Means 2.644 2.467 2.733 .267 1.108 .024
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 3
Intraclass Correlation Coefficient
Intraclass
Correlationb
95% Confidence Interval F Test with True Value 0
Lower Bound Upper Bound Value df1
Single Measures .575a .273 .811 5.054 14
Average Measures .802c .530 .928 5.054 14
Intraclass Correlation Coefficient
F Test with True Value 0b
df2 Sig
Single Measures 28 .000
Average Measures 28 .000
87
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.
a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.
b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition. The between-measure variance is
excluded from the denominator variance.
c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
88
Lampiran 11 Transkrip Wawancara Nara Sumber Teknis dan Peserta Didik
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RNST5
Tanggal : 14 November 2019
Lokasi : SKB K2
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST5
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N Saat ini menjadi tutor di SKB K2
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Keterampilan menjahit
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut sesuai
dengan keterampilan yang dimiliki?
N Iya karena saya sarjana pendidikan tata busana
P Pendidikan terakhir anda?
N Saya lulusan S1 Tata Busana
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan keterampilan
vokasi yang diajarkan saat ini?
N Pernah, two weeks of training garment and pattern.
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini menjadi
tugas anda?
N Secara umum sudah mengisi Paket B dan C dari tahun 2013
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N Satu rombel, tapi untuk belajarnya saya bagi ada jumat dan sabtu
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran seperti
silabus, rpp, dan modul?
N Menyesuaikan dengan SKKNI
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N Ya agar mudah memahami penjelasan, karena menjahit awalnya teori.
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Menata ruang kelas agar digunakan dengan baik dan mewajibkan anak
menaati tata tertib.
89
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran!
N Ada teori yang disampaikan dengan ceramah dan demontrasi dan ada pula
menyesuaikan materi UJK.
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran peserta
didik terlihat antusias?
N Antusias, karena ada tekanan menaati tata tertib
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk melakukan tugas
yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam kegiatan belajar?
N Jarang sekali, kira-kira 95%
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan siswa
untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya, saya mencari tahu materi UJI, itu saya dapat sebelum evaluasi
internalnya seputar itu.
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Sangat mencukupi, jumlah mesin jahit ada 15 buah.
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan prasarana
tersebut?
N Ada, gantian dengan kursus dari umum
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N Mengikuti semua
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya, mengapa
sampai tidak lulus!
N Ada, untuk menjahit kami bekerja sama dengan LKP ALWIE yang berada
di semarang, karena rasa khawatir kami, sebelum hari H, anak-anak kami
suruh menginap di SKB agar pas hari pelaksanaan UJK tidak terlambat.
Ada kejadian-kejadian di luar perkiraan, anak-anak karena kumpul dengan
teman pada begadang. Pagi-pagi sebelum subuh sudah antre mandi,
diperjalanan banyak yang mabuk. Faktor tersebut menurut saya sudah
menurunkan mental dan fisik untuk mengikuti UJK menjahit.
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah memanfaatkan
keterampilan yang telah dimilikinya untuk berwirausaha atau bekerja?
N Ada, ada yang ikut orang/tailor
91
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RNST6
Tanggal : 14 November 2019
Lokasi : SKB K2
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST6
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N SKB K2
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Komputer
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki?
N Iya sudah sesuai
P Pendidikan terakhir anda?
N S1
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
keterampilan vokasi yang diajarkan saat ini?
N Iya, CLCP
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini
menjadi tugas anda?
N Tahun 2018
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N 3 kelompok dengan jumlah 50 anak
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran
seperti silabus, rpp, dan modul?
N Untuk target pembelajaran melihat kurikulum kursus dan SKKNI
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N Iya
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Lebih kreatif, memberi motivasi kepada peserta didik
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
92
pembelajaran!
N Teori dan praktik
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran
peserta didik terlihat antusias?
N Banyak yang semangat mengikuti kegiatan
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk melakukan
tugas yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam kegiatan
belajar?
N Hampir boleh dibilang 100% hadir terus
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan
siswa untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya saya beri soal yang khusus untuk persiapan UJK
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Memadai sekali
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan prasarana
tersebut?
N Hari jumat dan sabtu
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N Tidak , saya pilih yang siap
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya,
mengapa sampai tidak lulus!
N Ada, karena kecepatan mengerjakan kurang
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah
memanfaatkan keterampilan yang telah dimilikinya untuk
berwirausaha atau bekerja?
N Ada bekerja di ksp, distributir admin bengkel honda
93
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RNST9
Tanggal : 22 November 2019
Lokasi : SKB K3
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST9
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N SKBK3
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Mengajar komputer
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki?
N Sudah
P Pendidikan terakhir anda?
N S1 pendidikan komputer
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
keterampilan vokasi yang diajarkan saat ini?
N Pernah mengikuti pelatihan MS office sampai UJK dan Design
Grafis
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini
menjadi tugas anda?
N Dari tahun 2017 mengajar kursus
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N Hanya 1 rombel, jumlahnya 20 anak
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran
seperti silabus, rpp, dan modul?
N Melihat dari SKKNU dan materi yang biasanya diujikan
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N iya
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Ada ceramah, praktek dan lebih banyak ke tutor sebaya, sehingga
94
mudah memahami materi.
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran!
N Praktik, demontrasi dan tanya jawab
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran
peserta didik terlihat antusias?
N Iya, peserta didik jarang ijin, lebih rajin ikut vokasi daripada
belajar sendiri.
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk
melakukan tugas yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam
kegiatan belajar?
N Tidak, saya sepertinya hadir 100% dalam mengajar vokasi
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan
siswa untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya, saya mencari soal-soal yang standar UJK kemudian saya
berikan untuk ujian
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Sangat mencukupi apalagi yang belajar hanya 20 peserta.
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan
prasarana tersebut?
N Setiap jumat kami gunakan untuk keterampilan paket C
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N Tidak, saya pilih yang siap, kuota juga hanya 10 peserta
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya,
mengapa sampai tidak lulus!
N Ada 1 orang, sepertinya kurang dalam kecepatan menyelesaikan
soal.
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah
memanfaatkan keterampilan yang telah dimilikinya untuk
berwirausaha atau bekerja?
N Ada yang digunakan untuk mendaftar di KSP.
95
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Dwi Sri Mulyani
Narasumber : RNST7
Tanggal : 22 November 2019
Lokasi : SKB K3
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST7
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N SKBK3
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Menjahit
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki?
N Sudah sesuai, karena dasar pendidikan saya S1 tata busana
P Pendidikan terakhir anda?
N S1 tata busana Unnes
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
keterampilan vokasi yang diajarkan saat ini?
N Pernah, untuk keterampilan menjahit sampai menjadi penguji UJK
menjahit di tahun 2012
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini
menjadi tugas anda?
N Untuk vokasi baru tahun 2018, untuk kursus umum
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N Untuk vokasi ini ya ada 1 kelompok belajar jumlahnya 20 peserta
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran
seperti silabus, rpp, dan modul?
N Saya untuk vokasi kurikulumnya saya kembangkan dari kursus
menjahit dengan saya sesuaikan SKKNI dan LSK
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N Iya, penggandaan modul sesuai jumlah peserta agar cepat dan jelas
96
penyampaian materi.
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Saya mengajar dengan menyesuaikan kemampuan belajar anak.
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran!
N Ada ceramah, kadang penugasan dan lebih banyak praktik
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran
peserta didik terlihat antusias?
N Iya kalaupun ada yang ijin paling 1 atau 2 orang
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk melakukan
tugas yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam kegiatan
belajar?
N Pernah, ada tugas dari pimpinan yang sifatnya mendadak 90 % lah
selalu siap di kelas.
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan
siswa untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya saya uji peserta sesuai standar menjahit.
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Sangat mencukupi, bisa digunakan 20 peserta
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan prasarana
tersebut?
N Ada, saya mengajar vokasi setiap jumat pagis ampai siang
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N Iya
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya,
mengapa sampai tidak lulus!
N Ada kebetulan dari 20 peserta yang tidak lulus 2 yang tidak lulus
karena kurang rajin berlatih mungkin juga merasa bukan minatnya.
Jadi hasilnya waktu praktik ujian juga kurang bagus.
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah
memanfaatkan keterampilan yang telah dimilikinya untuk
berwirausaha atau bekerja?
97
N Kalau sampai saat ini sekitar 405 sudah bekerja, ada yang buka
permak, kerja sama orang dan ada yang di pabrik garmen.
98
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RNST2
Tanggal : 19 November 2019
Lokasi : SKB K1
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST2
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N SKBK1
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Hantaran
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki?
N Iya, saya sudah memiliki sertifikat hantaran level III
P Pendidikan terakhir anda?
N Sarjana PLS
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
keterampilan vokasi yang diajarkan saat ini?
N Pelatihan gantaran level 1 sampai 3
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini
menjadi tugas anda?
N Khusus hantaran baru mulai 2017
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N 2 rombel
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran
seperti silabus, rpp, dan modul?
N Sudah ada pakemnya dari ikatan pembuat hantaran Indonesia,
modulnya saya sesuaikan
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N Iya
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Saya biasanya menggunakan ruang kelas yang lapang dalam hal ini
99
aula.
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran!
N Ceramah, praktek, diskusi dengan teman, lewat wa
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran
peserta didik terlihat antusias?
N Iya
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk melakukan
tugas yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam kegiatan
belajar?
N Pernah, jika ada tugas lain yang lebih penting tapi ada
penggantinya, 90% hadir.
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan
siswa untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya karyanya saya cek sudah layak ikut ujian belum.
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Sudah karena hanya butuh ruang yang lapang.
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan prasarana
tersebut?
N Iya belajarnya setiap jumat
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N iya
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya,
mengapa sampai tidak lulus!
N Semuanya alhamdulillah bisa lulus
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah
memanfaatkan keterampilan yang telah dimilikinya untuk
berwirausaha atau bekerja?
N Ada yang sudah menerima job pembuat hantaran pengantin
100
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RNST13
Tanggal : 12 November 2019
Lokasi : SKB K4
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST13
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N SKB K4
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Menjahit
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut sesuai
dengan keterampilan yang dimiliki?
N Sesuai bu, saya sudah lulus sertifikat pelatihan desiner
P Pendidikan terakhir anda?
N Sarjana manajemen
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
keterampilan vokasi yang diajarkan saat ini?
N Pelatihan desainer
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini menjadi
tugas anda?
N 2 tahun
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N 1 kelompok
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran
seperti silabus, rpp, dan modul?
N Saya sesuaikan dengan kurikulum kursus umum/reguler
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N Iya
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Karena menjahit dan ruang Terbatas, kegiatannya saya bagi menjadi
dua
101
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran!
N Teori dan praktik
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran peserta
didik terlihat antusias?
N Sebagian besar antusias
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk melakukan
tugas yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam kegiatan belajar?
N tidak
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan siswa
untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya, saya drill dengan soal-soal ujk untuk teori, untuk praktiknya hasil
jahitan saya kasih masukan
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Belum, jadi penggunaannya gantian
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan prasarana
tersebut?
N Iya, untuk paket c di hari senin dan selasa, kalau ada yang
berhalangan saya gabung dengan yang reguler
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N iya
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya, mengapa
sampai tidak lulus!
N Ada, lokasi ujian kami ada di SKB jepara, jadi ada kelelahan
sesampainya di sana. Mesin jahit juga ada yang rusak. Sejhingga ada
peserta yang mengulang menjahit, jadi mengakibatkan kain rusak. Itu
juga yang menjadi penyebab tidak lulus ujk
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah
memanfaatkan keterampilan yang telah dimilikinya untuk berwirausaha
atau bekerja?
103
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RNST12
Tanggal : 12 November 2019
Lokasi : SKB K4
P Nama bapak/ibu siapa?
N RNST12
P Mengajar sebagai Nara sumber teknis di SKB mana?
N SKB k4
P Saat ini mengajar vokasi apa?
N Komputer
P Apakah menurut anda, apakah tugas mengajar di vokasi tersebut
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki?
N Iya
P Pendidikan terakhir anda?
N Fisika
P Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
keterampilan vokasi yang diajarkan saat ini?
N CLCP, kursus pendidik kursus, kursus desain grafis
P Berapa tahun anda mengajar keterampilan vokasi yang saat ini
menjadi tugas anda?
N 5 tahun untuk kursus umum, kalau untuk vokasi 3 tahunan
P Berapa jumlah kelompok belajar yang ada ampu?
N 2 rombel
P Bagaimana proses anda dalam menyusun perangkat pembelajaran
seperti silabus, rpp, dan modul?
N Saya sesuaikan dengan target dari UJK, meskipun pengajaran mulai
dari awal.
P Apakah setiap peserta didik mendapatkan modul yang ada?
N Iya
P Bagaimana anda dalam melakukan pengelolaan kelas?
N Saya membagi menjadi rombel senin dan selasa, jadi bila pindah
104
kelas, kadang ada yang saat itu berhalangan karena ada keperluan.
P Jelaskan strategi atau metode yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran!
N Ceramah dan praktik
P Setiap kali anda melakukan kegiatan belajar, apakah kehadiran
peserta didik terlihat antusias?
N Belum sepenuhnya memuaskan, karena ada yang berat di pekerjaan
jadi kadang jarang datang.
P Apakah anda pernah meninggalkan kegiatan belajar untuk melakukan
tugas yang lain! Berapa persen kehadiran anda dalam kegiatan
belajar?
N Jarang, paling kalau ada rapat tapi kelas tetap saya buka dan ada
teman yang jaga.
P Apakah anda melakukan evaluasi internal sebelum mendaftarkan
siswa untuk UJK? Jelaskan prosesnya?
N Iya, saya pakai soal-soal terdahulu.
P Menurut anda sarana dan prasarana di SKB untuk mengajarkan
keretampilan vokasi apakah telah mencukupi?
N Sudah mencukupi
P Apakah ada jadwal khusus untuk penggunaan sarana dan prasarana
tersebut?
N Iya
P Apakah semua peserta didik anda mengikuti Uji kompetensi?
N Iya
P Apakah terdapat peserta didik yang tidak lulus? Apabila iya,
mengapa sampai tidak lulus!
N Ada karena kurang berlatihan, di rumah tidak ada leptop/komputer
P Apakah anda mengetahui, beberapa peserta didik anda telah
memanfaatkan keterampilan yang telah dimilikinya untuk
berwirausaha atau bekerja?
N Ada yang naik jenjang, dulu di rsud bagian laundry saat ini di
administrasi. Ada yang di KSP, di mataram sakti motor.
105
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Dwi Sri Mulyani
Narasumber : RPD48
Tanggal : 14 November 2019
Lokasi : SKB K2
P Siapa nama anda?
N RPD48
P Anda saat ini sudah berusia berapa tahun?
N 21 tahun
P Anda sebelum masuk ke SKB ini bersekolah dimana?
N DO SMA
P Darimana anda mengetahui keberadaan SKB ini untuk melanjutkan
pendidikan?
N Orang tua
P Apakah di SKB ini anda mengikuti keterampilan vokasi?
N Iya
P Apabila iya jelaskan mengapa anda mengikuti keterampilan vokasi
tersebut!
N Ingin memperdalam IT
P Apakah nara sumber teknis dalam mengajarkan keretampilan vokasi
menggunakan metode belajar yang berbeda-beda?
N Iya lebih banyak praktek
P Apakah di SKB sudah disediakan alat pendukung untuk kegiatan
belajar keterampilan vokasi tersebut?
N iya
P Apakah bahan untuk praktik sudah tersedia?
N iya
P Apakah kegiatan belajar sudah memiliki jadwal yang jelas?
N iya
P Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan belajar? Jelaskan
alasannya!
N Iya agar cepat bisa
106
P Apakah nara sumber teknis pernah memberikan motivasi kepada
anda atau siswa lain dalam kegiatan belajar?
N Iya, selalu semangat dan berusaha
P Menurut anda apakah uji kompetensi sudah berlangsung dengan baik
selama ini?
N iya
P Apakah menurut anda sertifikat kompetensi bermanfaat setelah lulus
program vokasi?
N iya
P Menurut anda apakah keterampilan yang sudah diajarkan akan
bermanfaat setelah lulus?
N iya
107
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RPD58
Tanggal : 14 November 2019
Lokasi : SKB K2
P Siapa nama anda?
N RPD58
P Anda saat ini sudah berusia berapa tahun?
N 22 tahun
P Anda sebelum masuk ke SKB ini bersekolah dimana?
N SMP Islam
P Darimana anda mengetahui keberadaan SKB ini untuk melanjutkan
pendidikan?
N Dari teman
P Apakah di SKB ini anda mengikuti keterampilan vokasi?
N iya
P Apabila iya jelaskan mengapa anda mengikuti keterampilan vokasi
tersebut!
N Pingin memperdalam komputer
P Apakah nara sumber teknis dalam mengajarkan keretampilan vokasi
menggunakan metode belajar yang berbeda-beda?
N Iya
P Apakah di SKB sudah disediakan alat pendukung untuk kegiatan
belajar keterampilan vokasi tersebut?
N Iya
P Apakah bahan untuk praktik sudah tersedia?
N Iya
P Apakah kegiatan belajar sudah memiliki jadwal yang jelas?
N Iya
P Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan belajar? Jelaskan
alasannya!
N Tidak kadang tidak diijinkan bos di tempat kerja
P Apakah nara sumber teknis pernah memberikan motivasi kepada
108
anda atau siswa lain dalam kegiatan belajar?
N Iya, agar menjadi orang yang berhasil
P Menurut anda apakah uji kompetensi sudah berlangsung dengan baik
selama ini?
N iya
P Apakah menurut anda sertifikat kompetensi bermanfaat setelah lulus
program vokasi?
N iya
P Menurut anda apakah keterampilan yang sudah diajarkan akan
bermanfaat setelah lulus?
N iya
109
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RPD92
Tanggal : 22 November 2019
Lokasi : SKB K3
P Siapa nama anda?
N RPD92
P Anda saat ini sudah berusia berapa tahun?
N 20 tahun
P Anda sebelum masuk ke SKB ini bersekolah dimana?
N SMP Muhamadiyah 1 Blora
P Darimana anda mengetahui keberadaan SKB ini untuk melanjutkan
pendidikan?
N Dari teman
P Apakah di SKB ini anda mengikuti keterampilan vokasi?
N Iya
P Apabila iya jelaskan mengapa anda mengikuti keterampilan vokasi
tersebut!
N Bekal jika nanti melamar pekerjaan di perkantoran
P Apakah nara sumber teknis dalam mengajarkan keretampilan vokasi
menggunakan metode belajar yang berbeda-beda?
N Iya
P Apakah di SKB sudah disediakan alat pendukung untuk kegiatan
belajar keterampilan vokasi tersebut?
N Iya
P Apakah bahan untuk praktik sudah tersedia?
N Iya
P Apakah kegiatan belajar sudah memiliki jadwal yang jelas?
N Iya
P Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan belajar? Jelaskan
alasannya!
N Iya, karena pingin bisa
P Apakah nara sumber teknis pernah memberikan motivasi kepada
110
anda atau siswa lain dalam kegiatan belajar?
N Iya, supaya nanti bisa sukses
P Menurut anda apakah uji kompetensi sudah berlangsung dengan baik
selama ini?
N Iya
P Apakah menurut anda sertifikat kompetensi bermanfaat setelah lulus
program vokasi?
N Iya
P Menurut anda apakah keterampilan yang sudah diajarkan akan
bermanfaat setelah lulus?
N iya
111
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : RPD94
Tanggal : 22 November 2019
Lokasi : SKB K3
P Siapa nama anda?
N RPD94
P Anda saat ini sudah berusia berapa tahun?
N 25 tahun
P Anda sebelum masuk ke SKB ini bersekolah dimana?
N Paket B
P Darimana anda mengetahui keberadaan SKB ini untuk melanjutkan
pendidikan?
N Dari teman
P Apakah di SKB ini anda mengikuti keterampilan vokasi?
N Iya
P Apabila iya jelaskan mengapa anda mengikuti keterampilan vokasi
tersebut!
N Untuk mencari pengalaman, bisa menjahit dan bisa bekerja
P Apakah nara sumber teknis dalam mengajarkan keretampilan vokasi
menggunakan metode belajar yang berbeda-beda?
N Iya, tapi ya banyak langsung pegang mesin jahit
P Apakah di SKB sudah disediakan alat pendukung untuk kegiatan
belajar keterampilan vokasi tersebut?
N Sudah
P Apakah bahan untuk praktik sudah tersedia?
N Iya, dari kertas, kain, kancing , benang dan lain-lain
P Apakah kegiatan belajar sudah memiliki jadwal yang jelas?
N Iya
P Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan belajar? Jelaskan
alasannya!
N Pernah tidak hadir, saya bekerja di laundry, pas setrikaan banyak
tidak boleh ijin
112
P Apakah nara sumber teknis pernah memberikan motivasi kepada
anda atau siswa lain dalam kegiatan belajar?
N Iya, disuruh belajar keterampilan
P Menurut anda apakah uji kompetensi sudah berlangsung dengan baik
selama ini?
N iya
P Apakah menurut anda sertifikat kompetensi bermanfaat setelah lulus
program vokasi?
N iya
P Menurut anda apakah keterampilan yang sudah diajarkan akan
bermanfaat setelah lulus?
N iya
113
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Dwi Sri Mulyani
Narasumber : RPD101
Tanggal : 26 November 2019
Lokasi : SKB K4
P Siapa nama anda?
N RPD101
P Anda saat ini sudah berusia berapa tahun?
N 30 tahun
P Anda sebelum masuk ke SKB ini bersekolah dimana?
N SMPN 2 Purwodadi
P Darimana anda mengetahui keberadaan SKB ini untuk melanjutkan
pendidikan?
N Tetangga saya dulu ada yang alumni SKB
P Apakah di SKB ini anda mengikuti keterampilan vokasi?
N Iya, ikut menjahit
P Apabila iya jelaskan mengapa anda mengikuti keterampilan vokasi
tersebut!
N Memperoleh keterampilan ketika sudah lulus
P Apakah nara sumber teknis dalam mengajarkan keretampilan vokasi
menggunakan metode belajar yang berbeda-beda?
N Iya, tetapi banyak praktiknya
P Apakah di SKB sudah disediakan alat pendukung untuk kegiatan
belajar keterampilan vokasi tersebut?
N Iya disediakan
P Apakah bahan untuk praktik sudah tersedia?
N Sudah disediakan
P Apakah kegiatan belajar sudah memiliki jadwal yang jelas?
N Ada, kalau suda bisa pegang mesinselain jadwal boleh datang
P Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan belajar? Jelaskan
alasannya!
N Hadir, ingin memperdalam menjahit
114
P Apakah nara sumber teknis pernah memberikan motivasi kepada
anda atau siswa lain dalam kegiatan belajar?
N Iya, agar rajin masuk dan fokus belajar
P Menurut anda apakah uji kompetensi sudah berlangsung dengan baik
selama ini?
N iya
P Apakah menurut anda sertifikat kompetensi bermanfaat setelah lulus
program vokasi?
N berguna
P Menurut anda apakah keterampilan yang sudah diajarkan akan
bermanfaat setelah lulus?
N Iya, saat ini saya bekerja di butik san, sebelumnya menerima permak
baju di rumah.
115
Lampiran 12 Data Angket Input Peserta Didik
No Lokasi Kode Usia Jenis
Kelamin
Riwayat
paket C
Informasi
paket C
Ketrampilan Alasan mengikuti
1 K1 RPD1 25 Perempuan D.O SMA Keluarga Komputer supaya berpengalaman dalam komputer
2 K1 RPD2 20 Perempuan lulus SMP Promosi
SKB
Komputer pengen mempelajari komputer lebih dalam
3 K1 RPD3 25 Laki-laki MTs Teman Komputer karena dapat dimanfaatkan di masa depan
4 K1 RPD4 18 Laki-laki MTs Tetangga Komputer agar mendapatkan pengalaman dan mendapatkan
ilmu lebih banyak lagi
5 K1 RPD5 37 Laki-laki lulus SMP Tetangga Komputer agar tidak ketinggalan tentang ilmu IT
6 K1 RPD6 19 Perempuan lulus SMP Promosi
SKB
Komputer ingin mempelajari teknologi komputer agar bisa
7 K1 RPD7 28 Perempuan D.O SMA Teman Komputer ingin mengikuti kemajuan teknologi
8 K1 RPD8 37 Perempuan MTs Promosi
SKB
Komputer agar mendapatkan pengalaman dan mendapatkan
ilmu lebih banyak lagi
9 K1 RPD9 19 Perempuan lulus SMP Teman Menjahit bekal keterampilan untuk bekerja/membuka usaha
sendiri
10 K1 RPD10 18 Perempuan lulus SMP Teman Menjahit bekal keterampilan untuk bekerja/membuka usaha
sendiri
11 K1 RPD11 25 Laki-laki MTs Teman Menjahit bekal keterampilan untuk bekerja/membuka usaha
sendiri
12 K1 RPD12 18 Perempuan MTs Teman Menjahit bekal keterampilan untuk bekerja/membuka usaha
sendiri
116
13 K1 RPD13 30 Perempuan MTs Teman Menjahit pengen mempelajari dan bisa berpengalaman
menjahit
14 K1 RPD14 37 Perempuan MTs Teman Menjahit setidaknya bermanfaat utk diri sendiri
15 K1 RPD15 25 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran karena sangat mudah
16 K1 RPD16 25 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran karena sangat mudah
17 K1 RPD17 32 Laki-laki lulus SMP Promosi
SKB
Hantaran karena sangat mudah dan menurut kemampuan
18 K1 RPD18 27 Laki-laki MTs Teman Hantaran Sangat mudah
19 K1 RPD19 26 Laki-laki Paket B Teman Hantaran
20 K1 RPD20 31 Laki-laki MTs Kedekatan
lokasi
Hantaran karena waktu yg dibutuhkan cukup sedikit dan bisa
membantu nambah penghasilan sesudah dapat
menguasai hantaran
21 K1 RPD21 28 Perempuan lulus SMP Kedekatan
lokasi
Hantaran karena langsung bisa bermanfaat di masyarakat dan
mudah difahami
22 K1 RPD22 25 Laki-laki lulus SMP Teman Hantaran karena simpel dan mudah difahami
23 K1 RPD23 17 Laki-laki lulus SMP Kedekatan
lokasi
Hantaran karena kalau masuk sekolah formal sudah tidak bisa
lagi, makanya masuks sekolah paket
24 K1 RPD24 24 Laki-laki lulus SMP Kedekatan
lokasi
Hantaran karena kalau masuk sekolah formal sudah tidak bisa
lagi, makanya masuks sekolah paket
25 K1 RPD25 27 Perempuan lulus SMP Keluarga Hantaran pengen mempelajari
26 K1 RPD26 27 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran Kebutuhan dan mencari ilmu
27 K1 RPD27 23 Perempuan D.O SMA Keluarga Hantaran ingin lebih mengerti tentang hantaran
117
28 K1 RPD28 34 Perempuan MTs Tetangga Hantaran karena lebih dibutuhkan di masyarakat
29 K1 RPD29 19 Laki-laki lulus SMP Keluarga Hantaran ingin mengembangkan bakat
30 K1 RPD30 17 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran biar bisa membuat sendiri dan tidak mengeluarkan
biaya banyak
31 K1 RPD31 19 Perempuan lulus SMP Teman Menjahit ingin bisa menjahit sendiri
32 K1 RPD32 18 Perempuan lulus SMP Teman Menjahit ingin mengembangkan bakat
33 K1 RPD33 17 Perempuan lulus SMP Teman Menjahit untuk menambah keterampilan
34 K1 RPD34 24 Laki-laki lulus SMP Teman Menjahit supaya bisa menjahit baju sendiri
35 K1 RPD35 21 Perempuan D.O SMA Keluarga Komputer ingin memperdalam IT
36 K1 RPD36 19 Perempuan lulus SMP Teman Komputer supaya tidak ketinggalan IT
37 K1 RPD37 19 Perempuan lulus SMP Teman Komputer ingin bekerja di bagian komputer
38 K1 RPD38 19 Laki-laki lulus SMP Promosi
SKB
Komputer ingin memperdalam komputer
39 K1 RPD39 20 Perempuan D.O SMA Teman Komputer ingin bekerja di bagian yang ada komputernya
40 K1 RPD40 19 Perempuan lulus SMP Keluarga Komputer ingin bekerja di kasir
41 K1 RPD41 22 Perempuan lulus SMP Teman Komputer ingin memperdalam komputer
42 K2 RPD42 19 Laki-laki lulus SMP kakak Hantaran ingin mengembangkan bakat
43 K2 RPD43 17 Perempuan lulus SMP teman Hantaran biar bisa membuat sendiri dan tidak mengeluarkan
biaya banyak
44 K2 RPD44 19 Perempuan lulus SMP teman Menjahit ingin bisa menjahit sendiri
45 K2 RPD45 18 Perempuan lulus SMP teman Menjahit ingin mengembangkan bakat
46 K2 RPD46 17 Perempuan lulus SMP kakak kelas Menjahit untuk menambah keterampilan
47 K2 RPD47 24 Laki-laki lulus SMP teman Menjahit supaya bisa menjahit baju sendiri
118
48 K2 RPD48 21 Perempuan D.O SMA ayah Komputer ingin memperdalam IT
49 K2 RPD49 19 Perempuan lulus SMP teman Komputer supaya tidak ketinggalan IT
50 K2 RPD50 19 Perempuan lulus SMP teman Komputer ingin bekerja di bagian komputer
51 K2 RPD51 19 Laki-laki lulus SMP brosur Komputer ingin memperdalam komputer
52 K2 RPD52 20 Perempuan D.O SMA teman Komputer ingin bekerja di bagian yang ada komputernya
53 K2 RPD53 19 Perempuan lulus SMP saudara Komputer ingin bekerja di kasir
54 K2 RPD54 22 Perempuan lulus SMP teman Komputer ingin memperdalam komputer
55 K2 RPD55 18 Laki-laki lulus SMP selebaran Komputer supaya bisa mengoperasionalkan komputer dengan
benar
56 K2 RPD56 18 Perempuan lulus SMP Media sosial Komputer untuk menambah wawasan
57 K2 RPD57 18 Laki-laki lulus SMP Tetangga Komputer karena saya suka sekali dengan TIK
58 K2 RPD58 30 Laki-laki lulus SMP Media sosial Hantaran ingin mengembangkan bakat
59 K2 RPD59 18 Laki-laki lulus SMP Teman Hantaran ingin membantu tetangga yang sedang punya kerja
60 K2 RPD60 17 Laki-laki lulus SMP Keluarga Hantaran ingin mengembangkan bakat
61 K2 RPD61 20 Laki-laki lulus SMP Teman Hantaran mengembangkan bakat
62 K2 RPD62 30 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran menambah pengalaman dan penghasilan
63 K2 RPD63 17 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran untuk menambah keterampilan
64 K2 RPD64 19 Laki-laki lulus SMP Teman Hantaran mengasah bakat
65 K2 RPD65 19 Perempuan Paket B Keluarga Hantaran kalau ada tetangga yang punya kerja bisa membantu
66 K2 RPD66 19 Perempuan lulus SMP Keluarga Hantaran ingin menmabah bermacam-macam bentuk hantaran
67 K2 RPD67 21 Perempuan lulus SMP Media sosial Hantaran supaya membantu tetangga yang sedang punya kerja
68 K2 RPD68 17 Laki-laki lulus SMP Teman Hantaran ingin mengembangkan bakat
69 K2 RPD69 19 Laki-laki lulus SMP Tetangga Hantaran ingin menambah keterampilan
119
70 K2 RPD70 19 Laki-laki lulus SMP Teman Hantaran karena saya suka dengan hantaran
71 K2 RPD71 20 Laki-laki lulus SMP Media sosial Hantaran untuk menambah wawasan
72 K2 RPD72 19 Perempuan lulus SMP Teman Hantaran untuk mengembangkan bakat
73 K3 RPD73 22 Laki-laki Paket B Promosi
SKB
Hantaran Suka
74 K3 RPD74 17 Perempuan MTs Keluarga Hantaran biar bisa bantu oran yang mau nikahan
75 K3 RPD62 17 Perempuan Paket B Teman Hantaran ingin membuat keterampilan yg belum diketahui
76 K3 RPD63 25 Perempuan MTs Teman Hantaran agar dapat pengetahuan
77 K3 RPD64 44 Perempuan lulus SMP Keluarga Hantaran untuk menambah keterampilan agar bisa menhasilkan
uang
78 K3 RPD65 18 Perempuan lulus SMP Keluarga Menjahit ingin bisa menjahit sendiri
79 K3 RPD66 20 Perempuan DO SMA Teman Menjahit untuk mencari pengalaman bisa menjahit dan bisa
untuk bekerja
80 K3 RPD67 18 Laki-laki MTs Teman Menjahit karena saya ingin bisa menjahit pakaian sendiri dan
mencari pekerjaan
81 K3 RPD68 37 Perempuan Paket B Teman Menjahit supaya bisa menjahit
82 K3 RPD69 26 Perempuan lulus SMP Keluarga Menjahit ingin bisa dan terampil dalam bidang menjahit untuk
melamar kerja
83 K3 RPD70 16 Perempuan D.O SMA Keluarga tata busana ingin mencari pengalaman
84 K3 RPD71 16 Perempuan D.O SMA Sekolah
Sebelumnya
tata busana karena bisa membuka lapangan kerja sendiri dan
mendapat keahlian
85 K3 RPD72 19 Perempuan MTs Media sosial tata busana untuk menambah pengalaman dan menambah ilmu
120
pengetahuan
86 K3 RPD73 16 Perempuan lulus SMP Keluarga Hantaran karena ingin menambah wawasan ilmu dalam
keterampilan
87 K3 RPD74 17 Laki-laki D.O SMA Keluarga Komputer saya sangat tertarik
88 K3 RPD75 25 Laki-laki D.O SMA Teman Komputer biar bisa bekerja di dunia komputer
89 K3 RPD76 16 Laki-laki MTs Teman Komputer saya tertarik sama ini
90 K3 RPD90 17 Laki-laki lulus SMP Keluarga Komputer saya tertarik sama ini
91 K3 RPD91 19 Laki-laki D.O SMA Keluarga Komputer biar bisa jadi youtuber
92 K3 RPD92 20 Perempuan lulus SMP Teman Komputer sebagai syarat untuk memilih perkerjaan di bidang
perkantoran
93 K3 RPD93 20 Perempuan D.O SMA Keluarga Tata Rias saya tertarik karena hobi saya dari dulu
94 K3 RPD94 25 Perempuan lulus SMP Teman Menjahit mencari pengalaman dan bisa untuk bekerja
95 K4 RPD95 31 Perempuan lulus SMP Tetangga Menjahit bisa dikerjakan di rumah tanpa harus meninggalkan
anak-anak
96 K4 RPD96 28 Perempuan lulus SMP Keluarga Menjahit buat bekal dan buat sampingan
97 K4 RPD97 20 Perempuan Lulus MTs Tetangga Menjahit agar memperoleh keterampilan ketika lulus
98 K4 RPD98 16 Perempuan D.O SMA Tetangga Menjahit memperoleh keterampilan ketika sudah lulus
99 K4 RPD99 17 Perempuan MTs Sekolah
Sebelumnya
Hantaran tidak butuh waktu laonbogma
100 K4 RPD100 20 Perempuan lulus SMP Teman Tata Rias Berwirausaha
101 K4 RPD101 30 Perempuan MTs Tetangga Menjahit memperoleh keterampilan ketika sudah lulus
121
102 K4 RPD102 16 Perempuan lulus SMP Keluarga Tata Rias Berwirausaha
103 K4 RPD103 16 Perempuan MTs Sekolah
Sebelumnya
Hantaran berguna saat sudah lulus
104 K4 RPD104 19 Perempuan lulus SMP Sekolah
Sebelumnya
Hantaran Menambah keterampilan
105 K4 RPD105 17 Perempuan MTs Sekolah
Sebelumnya
Hantaran berguna untuk kegiatan pondok
106 K4 RPD106 28 Laki-laki D.O SMA Tetangga Komputer berguna untuk pekerjaan
107 K4 RPD107 34 Laki-laki D.O SMA Teman Komputer berguna untuk masa depan
108 K4 RPD108 18 Laki-laki D.O SMA Tetangga Komputer agar bisa komputer
109 K4 RPD109 25 Perempuan D.O SMA Teman Komputer peningkatan karir di tempat kerja
110 K4 RPD110 19 Laki-laki MTs Keluarga Komputer agar bisa komputer
111 K4 RPD111 26 Perempuan lulus SMP Teman Komputer peningkatan karir di tempat kerja
112 K4 RPD112 23 Perempuan smp tetangga tkr bisa kerja disalon
113 K4 RPD113 19 Perempuan smp saudara tkr Bisa menambah pengetahuan
114 K4 RPD114 29 Perempuan D.O SMA tetangga tkr berguna untuk kegiatan di rumah
115 K4 RPD115 45 Perempuan smp dinas
pendidikan
hantaran karena waktu yg dibutuhkan cukup sedikit dan bisa
membantu nambah penghasilan sesudah dapat
menguasai hantaran
116 K4 RPD116 32 Perempuan smp teman kerja hantaran karena langsung bisa bermanfaat di masyarakat dan
mudah difahami
117 K4 RPD117 20 Perempuan Paket B
hantaran karena simpel dan mudah difahami
118 K4 RPD118 19 Perempuan MTs pengurus
pondok
hantaran hasilnya cepat
122
119 K4 RPD119 19 Perempuan Paket B guru Hantaran kegiatannya singkat
120 K4 RPD120 18 Perempuan Paket B guru Hantaran mudah dipahami
121 K4 RPD121 20 Perempuan MTs pengurus
pondok
Hantaran perlengkapannya sederhana
122 K4 RPD122 23 Perempuan MTs teman Hantaran Suka
123 K4 RPD123 18 Perempuan MTs guru Hantaran biar bisa bantu oran yang mau nikahan
124 K4 RPD124 20 Perempuan MTs pengurus
pondok
Hantaran biar bisa membantu kegiatan pondok
125 K4 RPD125 25 Perempuan MTs teman Hantaran agar dapat pengetahuan
126 K4 RPD126 20 Perempuan smp pengurus
pondok
Hantaran untuk menambah keterampilan agar bisa menhasilkan
uang
127 K4 RPD127 24 Perempuan D.O SMA saudara Hantaran Suka
128 K4 RPD128 26 Perempuan D.O SMA saudara Komputer menambah ilmu
129 K4 RPD129 42 Perempuan Paket B bos kerja menjahit bisa berguna untuk bekerja
130 K4 RPD130 34 Perempuan smp teman menjahit bisa menjadi penjahit
131 K4 RPD131 28 Laki-laki MTs bos kerja Komputer berguna ditepat kerja
132 K4 RPD132 19 Perempuan smp orang tua Komputer agar mendapatkan pengalaman dan mendapatkan
ilmu lebih banyak lagi
133 K4 RPD133 20 Laki-laki Paket B guru Komputer ingin bekerja di bagian komputer
134 K4 RPD134 19 Laki-laki Paket B guru Komputer ingin memperdalam komputer
135 K4 RPD135 19 Laki-laki smp saudara Komputer ingin bekerja di bagian yang ada komputernya
136 K4 RPD136 19 Laki-laki smp Komputer supaya berpengalaman dalam komputer
137 K4 RPD137 31 Laki-laki smp kakak Komputer pengen mempelajari komputer lebih dalam
138 K4 RPD138 21 Laki-laki smp pak Kadus Komputer karena dapat dimanfaatkan di masa depan
139 K4 RPD139 32 Laki-laki D.O SMA saudara Menjahit untuk mencari pengalaman bisa menjahit dan bisa
123
untuk bekerja
140 K4 RPD140 27 Perempuan D.O SMA bos kerja Menjahit karena saya ingin bisa menjahit pakaian sendiri dan
mencari pekerjaan
141 K4 RPD141 19 Perempuan D.O SMA saudara Menjahit supaya bisa menjahit
142 K4 RPD142 20 Perempuan D.O SMA saudara TKR bisa membuka salon
143 K4 RPD143 20 Laki-laki D.O SMA tetangga Komputer bisa bekerja ditempat yang baik
144 K4 RPD144 19 Laki-laki D.O SMA orang tua Komputer punya keterampilan
145 K4 RPD145 20 Perempuan D.O SMA teman Komputer bisa menambah keteramilan
146 K4 RPD146 19 Perempuan D.O SMA guru Komputer saya sangat tertarik
147 K4 RPD147 34 Perempuan smp bos kerja Komputer biar bisa bekerja di dunia komputer
124
Lampiran 13 Data Angket Proses Peserta Didik No Lokasi Kode Pros-1 Pros-2 Pros-3 Pros-4 Pros-5 Pros-6 Pros-7 Pros-8 Pros-9
1 K1 RPD1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 K1 RPD2 4 5 5 5 4 4 5 4 4
3 K1 RPD3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
4 K1 RPD4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 K1 RPD5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 K1 RPD6 4 5 5 4 4 5 5 4 4
7 K1 RPD7 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 K1 RPD8 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 K1 RPD9 4 4 3 4 5 3 5 4 4
10 K1 RPD10 4 4 3 4 5 3 5 4 4
11 K1 RPD11 4 5 5 4 4 4 5 4 4
12 K1 RPD12 4 3 3 4 4 4 4 4 4
13 K1 RPD13 4 5 5 5 4 4 4 4 4
14 K1 RPD14 4 5 4 4 4 4 4 4 4
15 K1 RPD15 4 3 4 4 3 4 3 4 4
16 K1 RPD16 4 3 4 4 3 4 3 4 4
17 K1 RPD17 5 5 5 4 5 5 5 4 5
18 K1 RPD18 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 K1 RPD19 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 K1 RPD20 5 5 5 5 5 4 5 4 5
21 K1 RPD21 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 K1 RPD22 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 K1 RPD23 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 K1 RPD24 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 K1 RPD25 5 5 4 4 5 4 4 4 5
125
26 K1 RPD26 5 4 5 5 4 4 4 4 4
27 K1 RPD27 4 4 4 4 5 5 4 4 5
28 K1 RPD28 4 5 5 5 4 4 4 4 4
28 K1 RPD28 3 4 5 4 5 4 5 5 3
29 K1 RPD29 4 4 5 4 4 4 5 4 4
30 K1 RPD30 5 3 4 5 5 4 3 5 4
31 K1 RPD31 5 5 4 4 3 4 3 4 3
32 K1 RPD32 4 5 3 3 3 5 5 3 5
33 K1 RPD33 4 4 5 4 4 5 5 3 5
34 K1 RPD34 4 4 5 5 4 3 3 5 4
35 K1 RPD35 3 3 3 4 5 4 4 4 4
36 K1 RPD36 3 5 4 5 4 5 4 3 4
37 K1 RPD37 4 4 5 4 5 3 5 4 4
38 K1 RPD38 4 4 5 4 5 4 3 5 5
39 K1 RPD39 5 3 4 5 5 3 3 5 3
40 K1 RPD40 5 5 5 4 5 4 4 4 3
41 K1 RPD41 3 4 5 4 5 4 5 5 3
42 K2 RPD42 5 5 5 5 5 5 5 5 5
43 K2 RPD43 5 5 5 5 5 5 5 5 5
44 K2 RPD44 5 5 5 5 5 5 5 5 5
45 K2 RPD45 5 5 5 5 5 5 5 5 5
46 K2 RPD46 5 5 5 5 5 5 5 5 5
126
47 K2 RPD47 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 K2 RPD48 5 5 5 5 5 5 5 5 5
49 K2 RPD49 5 5 5 5 5 5 5 5 5
50 K2 RPD50 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 K2 RPD51 5 5 5 5 5 5 5 5 5
52 K2 RPD52 5 5 5 5 5 5 5 5 5
53 K2 RPD53 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 K2 RPD54 5 5 5 5 5 5 5 5 5
55 K2 RPD55 5 5 5 5 5 5 5 5 5
56 K2 RPD56 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 K2 RPD57 5 5 5 5 5 5 5 5 5
58 K2 RPD58 5 5 5 5 5 5 5 5 5
59 K2 RPD59 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 K2 RPD60 5 5 5 5 5 5 5 5 5
61 K2 RPD61 5 5 5 5 5 5 5 5 5
62 K2 RPD62 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 K2 RPD63 5 5 5 5 5 5 5 5 5
64 K2 RPD64 5 5 5 5 5 5 5 5 5
65 K2 RPD65 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 K2 RPD66 5 5 5 5 5 5 5 5 5
67 K2 RPD67 5 5 5 5 5 5 5 5 5
68 K2 RPD68 5 5 5 5 5 5 5 5 5
127
69 K2 RPD69 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70 K2 RPD70 5 5 5 5 5 5 5 4 5
71 K2 RPD71 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 K2 RPD72 5 5 5 5 5 5 5 5 5
73 K2 RPD73 5 4 4 4 4 5 5 5 5
74 K2 RPD74 5 5 5 5 5 5 5 4 5
75 K3 RPD75 5 5 4 5 4 5 5 5 5
76 K3 RPD76 5 5 5 5 4 5 5 5 5
77 K3 RPD77 4 5 4 5 4 4 5 5 5
78 K3 RPD78 4 5 5 5 4 4 5 5 5
79 K3 RPD79 5 5 5 5 5 5 5 4 5
80 K3 RPD80 5 5 5 5 4 4 5 4 5
81 K3 RPD81 4 5 4 4 4 4 4 4 5
82 K3 RPD82 5 5 4 5 4 4 5 5 5
83 K3 RPD83 4 5 5 5 4 5 5 4 5
84 K3 RPD84 4 5 5 5 4 4 4 4 4
85 K3 RPD85 4 5 4 4 4 5 5 5 5
86 K3 RPD86 4 4 4 4 5 4 5 5 5
87 K3 RPD87 4 4 5 5 5 4 4 5 4
88 K3 RPD88 5 5 4 5 4 4 5 5 4
89 K3 RPD89 4 5 4 5 5 4 4 5 4
90 K3 RPD90 4 5 4 5 5 5 5 4 5
128
91 K3 RPD91 3 4 4 4 5 4 4 5 5
92 K3 RPD92 4 3 3 3 4 4 4 5 5
93 K3 RPD93 4 5 5 4 4 5 5 5 5
94 K3 RPD94 5 5 5 5 5 5 5 4 5
95 K4 RPD95 4 4 5 4 3 5 5 5 4
96 K4 RPD96 4 4 5 4 3 5 5 5 4
97 K4 RPD97 4 4 4 4 4 4 4 4 4
98 K4 RPD98 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 K4 RPD99 4 4 4 5 4 5 5 4 5
100 K4 RPD100 4 4 3 5 4 4 4 4 4
101 K4 RPD101 4 4 4 4 4 4 4 4 4
102 K4 RPD102 4 4 4 4 4 4 5 4 4
103 K4 RPD103 4 4 4 4 5 5 4 4 5
104 K4 RPD104 4 5 5 4 4 4 4 5 5
105 K4 RPD105 5 4 4 5 4 5 5 3 4
106 K4 RPD106 4 5 5 4 4 5 4 5 5
107 K4 RPD107 3 5 5 4 5 4 4 5 5
108 K4 RPD108 3 4 4 4 3 4 3 4 4
109 K4 RPD109 4 3 3 4 5 5 3 4 5
110 K4 RPD110 4 4 3 3 3 4 4 4 4
111 K4 RPD111 3 3 4 4 4 4 4 4 5
112 K4 RPD112 5 3 4 5 4 5 5 4 3
129
113 K4 RPD113 5 4 4 5 4 5 5 5 5
114 K4 RPD114 4 4 3 5 3 4 5 4 4
115 K4 RPD115 3 4 3 5 4 4 4 4 5
116 K4 RPD116 4 4 4 4 4 4 4 5 5
117 K4 RPD117 4 5 4 4 4 4 4 4 5
118 K4 RPD118 5 5 5 4 4 4 3 5 4
119 K4 RPD119 4 5 5 4 5 4 3 5 4
120 K4 RPD120 4 5 5 4 5 4 4 5 4
121 K4 RPD121 4 4 5 4 5 3 4 5 5
122 K4 RPD122 5 4 5 5 5 4 4 5 5
123 K4 RPD123 5 5 4 5 5 5 5 5 5
124 K4 RPD124 5 5 4 5 5 5 5 5 5
125 K4 RPD125 5 5 4 5 5 4 5 5 5
126 K4 RPD126 5 4 4 5 3 4 5 5 5
127 K4 RPD127 5 4 4 4 3 3 3 5 5
128 K4 RPD128 4 4 3 3 3 4 3 4 5
129 K4 RPD129 4 3 4 3 3 5 4 3 2
130 K4 RPD130 4 3 3 3 4 5 4 3 2
131 K4 RPD131 3 4 4 3 4 4 4 5 4
132 K4 RPD132 3 4 4 4 4 4 5 5 5
133 K4 RPD133 3 4 5 4 4 5 5 4 5
134 K4 RPD134 4 4 5 5 5 5 5 5 5
130
135 K4 RPD135 4 5 5 5 5 4 4 3 5
136 K4 RPD136 4 5 3 4 5 5 5 3 4
137 K4 RPD137 5 5 4 5 5 5 5 4 3
138 K4 RPD138 5 5 4 3 5 3 5 5 4
139 K4 RPD139 5 5 4 3 5 4 5 5 5
140 K4 RPD140 5 5 4 4 5 5 4 5 5
141 K4 RPD141 5 5 5 4 4 3 4 5 5
142 K4 RPD142 5 5 5 4 4 3 5 4 4
143 K4 RPD143 5 5 5 5 5 4 5 4 5
144 K4 RPD144 4 4 5 5 4 5 4 4 5
145 K4 RPD145 4 5 5 5 5 5 4 5 5
146 K4 RPD146 5 5 4 4 5 5 4 4 4
147 K4 RPD147 5 5 5 4 5 5 4 4 4
131
Lampiran 14 Data Angket Produk Peserta Didik No Lokasi Kode Prod-1 Prod-2 Prod-3
1 K1 RPD1 5 4 4
2 K1 RPD2 5 4 5
3 K1 RPD3 4 4 4
4 K1 RPD4 5 5 5
5 K1 RPD5 5 5 5
6 K1 RPD6 5 5 5
7 K1 RPD7 5 5 5
8 K1 RPD8 5 5 5
9 K1 RPD9 4 3 4
10 K1 RPD10 4 3 4
11 K1 RPD11 4 3 4
12 K1 RPD12 5 3 4
13 K1 RPD13 4 5 5
14 K1 RPD14 4 4 5
15 K1 RPD15 3 4 4
16 K1 RPD16 3 4 4
17 K1 RPD17 5 5 5
18 K1 RPD18 5 4 5
19 K1 RPD19 5 4 5
20 K1 RPD20 5 4 5
21 K1 RPD21 5 5 5
22 K1 RPD22 5 4 5
23 K1 RPD23 5 4 5
24 K1 RPD24 5 4 5
25 K1 RPD25 5 4 4
26 K1 RPD26 4 4 4
27 K1 RPD27 4 4 4
28 K1 RPD28 4 5 4
28 K1 RPD28 4 3 4
29 K1 RPD29 4 3 4
30 K1 RPD30 4 4 4
31 K1 RPD31 5 5 4
32 K1 RPD32 5 5 5
33 K1 RPD33 5 5 5
34 K1 RPD34 5 5 5
35 K1 RPD35 5 4 4
36 K1 RPD36 5 4 4
37 K1 RPD37 5 4 4
132
38 K1 RPD38 5 4 4
39 K1 RPD39 4 5 4
40 K1 RPD40 4 3 3
41 K1 RPD41 3 3 4
42 K2 RPD42 5 5 5
43 K2 RPD43 5 5 5
44 K2 RPD44 5 5 5
45 K2 RPD45 5 5 5
46 K2 RPD46 5 5 5
47 K2 RPD47 5 5 5
48 K2 RPD48 5 5 5
49 K2 RPD49 5 5 5
50 K2 RPD50 5 5 5
51 K2 RPD51 5 5 5
52 K2 RPD52 5 5 5
53 K2 RPD53 5 5 5
54 K2 RPD54 5 4 5
55 K2 RPD55 5 4 5
56 K2 RPD56 4 4 4
57 K2 RPD57 5 5 5
58 K2 RPD58 5 5 5
59 K2 RPD59 5 5 5
60 K2 RPD60 5 5 5
61 K2 RPD61 5 5 5
62 K2 RPD62 5 5 5
63 K2 RPD63 5 5 5
64 K2 RPD64 5 5 5
65 K2 RPD65 5 4 4
66 K2 RPD66 5 5 5
67 K2 RPD67 5 4 4
68 K2 RPD68 5 5 5
69 K2 RPD69 5 4 5
133
70 K2 RPD70 5 5 5
71 K2 RPD71 5 5 5
72 K2 RPD72 5 5 5
73 K2 RPD73 5 5 5
74 K2 RPD74 5 4 5
75 K3 RPD75 5 5 5
76 K3 RPD76 5 5 5
77 K3 RPD77 5 5 4
78 K3 RPD78 5 5 5
79 K3 RPD79 5 4 4
80 K3 RPD80 5 5 5
81 K3 RPD81 5 5 5
82 K3 RPD82 5 5 5
83 K3 RPD83 4 5 5
84 K3 RPD84 5 4 5
85 K3 RPD85 4 4 4
86 K3 RPD86 5 5 5
87 K3 RPD87 5 5 5
88 K3 RPD88 5 4 5
89 K3 RPD89 4 5 5
90 K3 RPD90 5 5 5
91 K3 RPD91 4 5 5
92 K3 RPD92 4 5 5
93 K3 RPD93 4 4 4
94 K3 RPD94 5 5 5
95 K4 RPD95 5 5 5
96 K4 RPD96 5 5 5
97 K4 RPD97 4 3 3
98 K4 RPD98 3 4 4
99 K4 RPD99 5 5 5
100 K4 RPD100 5 5 5
101 K4 RPD101 4 3 3
134
102 K4 RPD102 5 4 5
103 K4 RPD103 5 5 5
104 K4 RPD104 5 5 5
105 K4 RPD105 5 5 5
106 K4 RPD106 5 5 5
107 K4 RPD107 5 5 5
108 K4 RPD108 5 5 5
109 K4 RPD109 5 5 5
110 K4 RPD110 5 5 5
111 K4 RPD111 5 5 5
112 K4 RPD112 5 4 5
113 K4 RPD113 4 4 4
114 K4 RPD114 5 4 4
115 K4 RPD115 5 4 5
116 K4 RPD116 3 4 5
117 K4 RPD117 4 4 5
118 K4 RPD118 5 5 4
119 K4 RPD119 4 3 5
120 K4 RPD120 4 3 5
121 K4 RPD121 4 4 4
122 K4 RPD122 5 4 5
123 K4 RPD123 5 5 5
124 K4 RPD124 4 5 4
125 K4 RPD125 3 3 4
126 K4 RPD126 4 5 5
127 K4 RPD127 3 3 5
128 K4 RPD128 4 3 5
129 K4 RPD129 4 3 4
130 K4 RPD130 5 3 5
131 K4 RPD131 5 5 5
132 K4 RPD132 5 4 5
133 K4 RPD133 4 4 4
135
134 K4 RPD134 4 2 4
135 K4 RPD135 4 4 5
136 K4 RPD136 5 5 5
137 K4 RPD137 4 5 5
138 K4 RPD138 4 5 5
139 K4 RPD139 5 4 4
140 K4 RPD140 5 4 5
141 K4 RPD141 5 5 5
142 K4 RPD142 5 5 5
143 K4 RPD143 5 5 5
143 K4 RPD143 5 4 5
144 K4 RPD144 5 4 5
145 K4 RPD145 5 5 5
146 K4 RPD146 4 4 5
147 K4 RPD147 4 4 5
136
Lampiran 15 Data Angket Input Narasumber Teknis No Asal SKB Nama Pengampu Pendidikan Pengalaman Sertifikat Lama
mengajar
1 K1 RNST1 Komputer
Aplikasi
Perkantoran
UNNES Belum pernah ikut pelatihan, kompetensi
diperoleh dgn otodidak
CLCP 3 th
2 K1 RNST2 Hantaran PLS pelatihan hantara level I (dan uji
kompetensinya) th 2017; pelatihan hantaran
level II (dan uji kompetensinya th 2017);
level III (dan uji kompetensinya th 2019)
Sertifikat UK
hantaran level I, II,
III
19 th
3 K1 RNST3 Menjahit UNNES Sertifikat LSK tata
busana
4 tahun
4 K2 RNST4 PLS FIP
UNNES 007
Hantaran dan Uji Kompetensi Pendidik
hantaran
Sertifikat
Kompetensi
Hantaran Level I (),
Level II (), SK
Pendidik Hantaran
(PKP PNF)
6 Tahun
5 K2 RNST5 Tata Busana
(Menjahit)
UNY Bintek pengelola laboratorium, pningkatan
kompetensi tata busana level II, two weeks of
training "Garment and pattern", diklat
penyusunan perangkat penilaian
pembelajaran
Serifikat
kompetensi tata
busana level II
6 Tahun
6 K2 RNST6 Komputer UDINUS Sertifikat CLCP Komputer, pelatihan CLCP
di Pati
Sertifikat CLCP
komputer
2 Tahun
7 K3 RNST7 Menjahit 1997 Peningkatan kapasitas penguji kompetensi
tata usana 2012, pendidikan olah pelatihan
uji kompetensi pendidik kursus dan pelatihan
2013, Seminar nasional peningkatan
kompetensi pendidik dan penuji non formal
2017
sertifikat sesuai
pengalaman yg
didapatkan
10 tahun
8 K3 RNST8 Hantaran IKIP Negeri
Yoyakarta
1999
Kursus hantaran, UK hantaran level I-III Sertifikat kursus
hantaran dan uji
kompetens hantaran
3 th
137
9 K3 RNST9 Komputer UKSW
2015
Pelatihan Ms. Office dan desain grafis Sertifikat CLLP 2 TH
10 K3 RNST 10 Hantaran STAIM
Blora 2002
Sertifikat hantaran
level I, II, III
3 th
11 K4 RNST11 Kecantikan
Rambut
SMA Pelatihan rias pengantin, kecantikan rambut Level 3 Kecantikan
Rambut, rias
pengantin lev 2,
Sertifikat Pendidik
7
12 K4 RNST12 Komputer UNNES
Fisika
Pelatihan disain grafis CLCP, Sertifikat
pendidik
5
13 K4 RNST13 menjahit Tidar Pelatihan desiner sertifikat asesor,
pendidik
14 K4 RNST14 Hantaran Univ
Bojonegoro
pelatihan pengelola tingkat provinsi sertifikat hantaran level 3
138
Lampiran 16 Data Angket Proses Nara Sumber Teknis Subindikator K3 K2 K1 K4 Jumlah Persentase
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 57%
2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 64%
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 100%
4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 79%
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 93%
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 100%
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 100%
8 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 8 57%
9 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 50%
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 100%
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 100%
12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 93%
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 86%
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 93%
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 93%
139
Lampiran 17 Data Rekapitulasi Ketercapaian Kelulusan No. SKB Jenis Keterampilan Peserta lulus tidak
lulus
Persentase
(%)
1 K1 Komputer 30 15 15 50
Menjahit 39 28 11 72
Hantaran 29 29 0 100
2 K2 Komputer 13 11 2 85
Menjahit 23 5 18 22
Hantaran 42 42 0 100
3 K3 Komputer 10 9 1 90
Menjahit 20 18 2 90
Hantaran 20 20 0 100
4 K4 Komputer 40 13 27 33
Menjahit 21 16 5 76
Kecantikan rambut 10 9 1 90
Hantaran 39 39 0 100
140
DokumentasiKegiatan
1. Uji Kompetensi Keterampilan Komputer
2. LatihanKomputer
3. Latihan Hantaran
142
Lampiran 19 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Vokasi paket C se Eks Karesidenan Pati
No Tahap Tujuan Indikator Sub Indikator Kualitatif/
Kuantitatif
Cara
mengumpulkan
Jumlah
Pertanyaan
1 Konteks Juknis Dasar penetapan
program
Latar belakang, Tujuan program,
Manfaat program, Sasaran program
Kualitatif Study dokumen 4
2 Input Pengelola Identitas
pengelola
Nama
Asal SKB
Riwayat Pendidikan
Kualitatif Angket Terbuka 3
kompetensi Diklat yang pernah diikuti
Prestasi yang pernah dicapai
Pengalaman menjadi pengelola
Kualitatif Angket Terbuka 3
Identitas lembaga Visi, misi dan tujuan Kualitatif Angket Terbuka 3
Rekrutmen
peserta
Teknik rekrutmen, Kualitatif Angket Terbuka 2
Sarana dan
prasarana
Ketersediaan jenis keterampilan
Ketersediaan ruang belajar
Ketersediaan narasumber
Kualitatif Angket Terbuka 3
NST/ Guru
Kualifikasi Nama
Asal SKB
Riwayat Pendidikan
Kualitatif Angket Terbuka 4
143
kompetensi Diklat yang pernah diikuti
Sertifikat yang dimiliki
Kualitatif Angket Terbuka 2
Pengalaman
Mengajar
Pengalaman mengajar keterampilan Kualitatif Angket Terbuka 1
Peserta Didik Latar Belakang Nama
Asal SKB
Riwayat Mengikuti paket C
Kualitatif Angket Terbuka 4
Sumber
Informasi
Bagaimana mengetahui program
paket C
Kualitatif Angket Terbuka 1
Motivasi Jenis keterampilan apa yang diikuti
Alasan mengikuti keterampilan
tersebut
Kualitatif Angket Terbuka 2
3 Proses Pengelola
Rencana kerja Melakukan identifikasi kebutuhan
belajar keterampilan
Lembaga menyelenggarakan
berbagai jenis keterampilan
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
3
pengorganisasian Menjalin kerjasama dengan mitra Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
1
Pengawasan Pelaksanaan monitoring Kualitatif Angket 1
144
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
pelaporan Penyusunan laporan hasil Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
Sarana dan
prasarana
Lembaga memiliki sarana dan
prasarana yang lengkap dan
memadai
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
2
Rencana
Evaluasi
Pengiriman peserta UJK Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
1
NST/ Guru Perencanaan
pembelajaran
Jumlah kelompok yang diajarkan
oleh Nara sumber teknis
penyusunan silabus
penyusunan RPP
Penyusunan Modul
Pendistribusian modul
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
5
145
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pengelolaan kelas oleh Nara
sumber Teknis
Metode Pembelajaran yang
digunakan
Motivasi peserta didik
Motivasi Nara sumber Teknis/ guru
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
5
Penilaian Penilaian Internal/ lembaga sendiri
Pengiriman peserta mengikuti UJK
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
3
Sarana Prasarana Jumlah sarana prasarana
Jadwal penggunaan sarana
prasarana
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
2
Peserta didik Pelaksanaan
Pembelajaran
Nara sumber teknis mengajar
dengan baik
Sarana dan prasarana belajar
memadai
Ketersediaan bahan ajar/ modul
Ketersediaan bahan praktek
Adanya jadwal belajar
Kuantitatif Angket Tertutup 7
146
Keakifan mengikuti kegiatan
Motivasi Nara Sumber Teknis/
Guru
Kuantitatif Angket Tertutup 2
Penilaian Penilaian dilakukan dengan baik
Mengikuti evaluasi internal
Mengikuti UJK
Kuantitatif Angket Tertutup 2
4 Produk Pengelola Kelulusan
peserta UJK
Kelulusan mengikuti UJK
Bidang keterampilan yang tidak
meluluskan
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
2
Pasca Kegiatan Peserta didik yang telah
memanfaan keterampilan
Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup)
1
NST/ Guru Kelulusan
peserta UJK
Kelulusan mengikuti UJK Kualitatif Angket
Kombinasi
(Terbuka dan
tertutup),
wawancara
1
Pasca Kegiatan Peserta didik yang telah
memanfaan keterampilan
Kualitatif Angket
Kombinasi
1
147
(Terbuka dan
tertutup)
Peserta didik Kelulusan
Peserta UJK
Kelulusan mengikuti evaluasi
Internal
Kualitatif Angket terbuka 1
Kelulusan Mengikuti Uji
Kompetensi dari Lembaga
Sertifikasi Kompetensi
Kualitatif Angket Terbuka 1
Pasca Kegiatan Peserta didik yang telah
memanfaan keterampilan
Kualitatif Angket Terbuka,
wawancara
1
148
Lampiran 20 Sumber Data Evaluasi Program paket C
No Tahap Aspek Indikator Sumber Data Instrumen
1. Evaluasi
Konteks
(Context)
Latar Belakang dan Tujuan
Penyelenggaraan
Mnegevaluasi Konteks Program
Vokasi Paket C
Juknis dokumen
Evaluasi
masukan
(input)
Identitas pengelola,
kompetensi, identitas lembaga,
sarana prasarana, rekruitmen
peserta.
Nama, asal, riwayat pendidikan,
diklat, prestasi, pengalaman, visi
misi, teknik rekruitmen,
ketersediaan jenis keterampilan,
ruang belajar, dan ketersediaan
narasumber
Pengelola Lembar angket
Kualifikasi,kompetensi,
pengalaman mengajar
Nama, asal SKB, riwayat
pendidikan, diklat, sertifikat,
pengalaman mengajar
keterampilan
NST/ Tutor Lembar angket
Latar belakang, sumber
infomasi, motivasi
Latar belakang, sumber infomasi,
motivasi
Peserta didik Lembar angket
Evaluasi
proses
(process)
Rencana kerja,
pengorganisasian, pelaporan,
sarana prasarana, rencana
evaluasi
Identifikasi kebutuhan belajar
keterampilan, kerjasama dengan
mitra, monitoring, laporan hasil,
sarana prasarana lengkap dan
Pengelola Lembar angket
149
No Tahap Aspek Indikator Sumber Data Instrumen
memadai, evaluasi UJK
Perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran,
penilaian
Jumlah rombel, silabus, RPP,
modul, pengelolaan kelas, metode
pembelajaran, motivasi warga
belajar dan NST
NST/ Tutor Lembar angket
Proses pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan
evaluasi belajar
Modul, bahan praktek, jadwal
belajar, keaktifan dan motivasi,
evaluasi internal dan UJK
Peserta didik Lembar angket
Evaluasi
Product
Kelulusan peserta UJK, pasca
kegiatan
Kelulusan, pemanfaatan
keterampilan
Pengelola dan
NST
Lembar Angket
Kelulusan evaluasi internal, uji
kompetensi, pasca kegiatan
Kelulusan evaluasi internal dan
uji kompetensi, pemanfaatan
keterampilan
Peserta didik Lembar angket
150
Lampiran 21 Visi Misi dan Tujuan SKB
SKB Visi Misi Tujuan
Blora Terselenggaranya
layanan PAUD
dan diknas yang
bermutu demi
terwujudnya
masyarakat Blora
yang mandiri
sejahtera dan
martabat
1. Menyelenggarakan layanan
PAUD berbasis IT, 2.
Menyelenggarakan layanan
pendidikan Paket A, B dan C
yang bermutu dan berkualitas
berbasis vokasional
Mewujudkan SKB Blora
sebagai satuan
pendidikan fomal yang
bermutu dan berkualitas
dalam pelayanan PAUD
dan dikemas dengan
sarana yang memadai
untuk mewujudkan
masyarakat yang mandiri
dan berdaya saing
Jepara terwujudnya
masyarakat gemar
belajar, cerdas,
terampil dan
berbudi pekerti
mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas,
memandirikan warga belajar,
menciptakan kesempatan
belajar, membangkitkan
kemauan belajar masyarakat
menjadikan lembaga
yang profesional dan
berkualitas, memberikan
pelayanan yang cepat,
ramah, sopan dan santun,
mewujudkan peserta
didik yang cerdas,
terampil, berbudi pekerti
kreatif, inovatif dan
kompetitif
Pati Terwujudnya
peserta didik yang
taqwa, cerdas,
terampil, mandiri
dan sadar
lingkungan
menanamkan keimanan dan
ketaqwaan melalui
pemberdayaan Masyarakat dan
kegiatan dalam bidang
Pendidikan Anak Usia dini dan
Non Formal
Mempersiapkan peserta
didik menjadi insan yang
bertaqwa, cerdas, trampil
dan kreatif.
151
SKB Visi Misi Tujuan
K4 Mewujudkan
masyarakat yang
beriman, cerdas,
terampil dan
mandirimenguasai
ilmu pengetahuan
dan teknologi
sebagai modal
dasar menghadapi
era globalisasi.
Memberdayakanmasyarakat
sesuai dengan kondisi
masyarakat melalui
pengembangan pemberdayaan
masyarakat.Pengintegrasian dan
penyinkronisasian kegiatan
sektoral dalam bidang
PAUDNI.
Mempersiapkan peserta
didik yg bertaqwa kpd
TYME dan berakhlaq
mulia, mempersiapkan
peserta didik agar
menjadi manusia yang
berkepribadian cerdas,
berkualitas dan,
berprestasi, menanamkan
PD sikap ulet dan,
tanggung jawab.