BAB IV - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Post on 26-Jan-2023

0 views 0 download

Transcript of BAB IV - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Tindakan

Kegiatan praindakan yang dilakukan sebelum peneliti melaksanakan tindakan yaitu

melakukan observasi dengan guru matematika dengan tujuan untuk mengetahui

maslah yang timbul dalam pembelajaran matematika serta pemberian tes awal

sebanyak satu kali tes kepada seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 3 Bojongkulon

Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon.

Penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan.

Setiap pertemuan berlangsung selama 3x35 menit. Penelitian dilaksanakan di bulan

Agustus 2015, dimulai minggu pertama sampai minggu ketiga bulan Agustus.

Penelitian dilaksanakan terhadap 20 siswa kelas 5 SD Negeri 3 Bojongkulon. Dari

20 siswa, ternyata 14 siswa masih lemah dalam penguasaan materi bilangan bulat.

Ini berarti seluruh siswa dari satu kelas kecil tersebut masih lemah. Namun berbeda

tingkat kesulitannya.

Proses pembelajaran pada kondisi awal hanya dengan menghafal rumus-rumus

matematika bukan belajar untuk mengerti konsep-konsep matematika. Selain itu,

siswa kesulitan dalam memecahkan soal-soal matematika yang diberikan guru,

bahkan lebih jauh dari itu ada kesan siswa menganggap pelajaran matematika hanya

merupakan suatu beban, sehingga tidak heran jika banyak siswa yang tidak

menyenangi pelajaran matematika. Di sisi lain, metode dan pendekatan yang

diterapkan oleh guru umum masih menerapkan metode ceramah.

Hasil pengamatan pada kondisi awal menunjukkan bahwa hasil belajar matematika

kelas V SD Negeri 3 Bojongkulon masih rendah. Dari 20 siswa hanya 6 siswa (30

%) yang mencapai kriteria ketuntasana minimum (KKM) yang ditetapkan untuk

pelajaran matematika materi bilangan bulat yaitu sebesar 65.

Berikut ketuntasan belajar pada kondisi awal penulis paparkan pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Nilai Pretest Matematika

No. NISN Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Ya Tidak

1 2 3 4 5 6

1 0047194237

AHMAD ABDUL JABAR

PUJANGGA

70 √

2 0053878687

AWINDA HALIMATUS

SAHDIYAH

60 √

3 0060256074 DINNY AWALIYAH 80 √

4 0053878695 FATHIMA TUZZAHROH 50 √

5 0053878689 FIHRIN 60 √

6 0044817372 IKAH PURNAMA SARI 40 √

7 0053878688 MOH DIKRI FADILAH 50 √

8 0053878690 MOH RIZKI MUBAROK 70 √

9 0036538720 MUHAMAD ALDI 60 √

10 0047194239 MUSAROPAH 30 √

11 0053878694 NITA KHAERUNISA 70 √

12 0047194236 PANDU SURYA WINATA 60 √

13 0050458005 PINGGY 50 √

14 0053878691 RIRIN KOYIMAH 40 √

15 0053878685 SYAHID HUDA BILLAH 70 √

16 0047194238 TARNESI 40 √

17 0047194242 TITI SINDIYANTI 50 √

18 0047194234 TRIYANA LESTARI 40 √

19 0053878692 TUNIRI 60 √

20 0046465189 WIRANTO 70 √

Jumlah Nilai 1120 6 14

Nilai Rata-Rata 5,60 3,0 8,0

Keterangan :

1. Jumlah siswa yang tuntas belajar : 6 orang

2. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar : 14 orang

3. Tinggkat ketercapaian rata-rata siswa : 5,60

4. Tingkat penguasaan tertinggi : 80

5. Tingkat penguasaan terendah : 30

Berikut penulis jabarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus

dalam tabel dibawah ini

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Pretest

No Ketuntasan Belajar

Kondisi Awal

Jumlah Persen

1. Tuntas 6 30 %

2. Belum tuntas 14 70 %

Jumlah 20 100 %

Berdasarkan data pada tabel 4.2 tersebut di atas, diketahui bahwa siswa kelas V

yang memiliki nilai kurang dari KKM 65, sebanyak 14 siswa. Dengan demikian

persentase siswa yang belum mencapai KKM adalah sebesar (70 %). Sedangkan

yang telah mencapai ketuntasan hanya sebanyak 6 siswa atau sebesar (30 %)

Hasil observasi yang peneliti lakukan dilapangan mengenai pembelajaran

Matematika yaitu :

1. Guru melakukan pembelajaran satu arah yaitu dengan metode

ceramah

2. Siswa pasif hanya mendengarkan dan mencatat apa yang

diperintahkan guru

3. Siswa kurang merespon ketika guru memberi kesempatan untuk

mengeluarkan pendapat

4. Siswa meras jenuh ketika pembelajaran berlangsung

Berdasarkan pretest yang dilakukan maka peneliti dan guru matematika sebagai

kolabolator akan menerapkan alat peraga petak pintar dengan harapan dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika dan meningkatkan motivasi belajar siswa

khususnya dalam matapelajaran matematika. Diantara upaya peneliti dalam rangka

meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika kepada siswa kelas 5 adalah

memberikan tugas seperti PR , belajar dirumah sebelum mengikuti pelajaran

disekolah agar siswa dapat lebih cepat meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini selalu

disampaikan sampai peningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika sesuai

yang diharapkan.

B. Hasil Penelitian Tindakan

Pelaksanaan Penelitian Tindak Kelas ini dilakukan dengan dua siklus. Alat peraga

yang digunakan adalah petak pintar. Setiap siklus terdapat beberapa kegiatan

tindakan yang meliputi perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan dan refleksi

kegiatan serta diahir siklus diadakan tes evaluasi. Berikut gambaran dari tiap-tiap

siklus :

1. Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi

a. Perencanaan tindakan siklus I

Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus I yaitu :

1) Membuat jadwal tindakan, jadwal tindakan ditentukan atas kesepakatan

antara guru dan peneliti. Agar tidak mengganggu pembelajaran lain

maka jadwal tindakan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran

Matematika materi bilangan bulat di SD Negeri 3 Bojongkulon

Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Tindakan pada siklus I yaitu

menerapkan alat peraga petak pintar pada hari kamis, 6 Agustus 2015,

dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pada

pertemuan kedua dilaksanakan hari sabtu tanggal 8 Agustus 2015

digunakan untuk melaksanakan tes evaluasi siklus I

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) siklus I

3) Membuat lembar kerja siklus I

4) Menyusun tes evaluasi siklus I

5) Membuat lembar observasi

6) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk proses

pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rencana yang telah disusun dengan

mengacu pada pembelajaran dengan menggunakan alat peraga petak pintar

pemecah permasalahan yang dirasakan oleh guru. Pelaksanaan tindakan pada siklus

I dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2015 pukul 07.00 – 09.30 WIB. Jumlah

siswa laki-laki 8 siswa dan siswa perempuan 12 siswa Adapun indikator yang harus

dicapai siswa pada siklus I adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Selama pelaksanaan tindakan Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan yaitu

menerapkan alat peraga petak pintar dalam pembelajaran matematika. Sedangkan

guru sebagai observer mengamati proses tindakan yang sedang berlangsung dan

melakukan pengamatan melalui lembar observasi dan kemudian menandai aspek-

aspek motivasi siswa pada lembar observasi. Adapun pelaksanaan tindakan sesuai

dengan perencanaan tindakan yaitu :

Pada pendahuluan, kegiatan dimulai dengan mengucapkan salam,

mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dimulai

dengan guru menjelaskan pengertian bilangan bulat kemudian guru

menmperkenalkan alat peraga petak pintar selanjutnya guru menjelaskan tata cara

dan syarat menggunakan alat peraga petak pintar dalam pengerjaan bilangan bulat,

guru memberikan contoh beberapa soal bilangan bulat yang kemudian dikerjakan

melalui alat peraga petak pintar selanjutnya beberapa siswa diminta untuk

mengerjakan sosl-soal yang diberikan guru di depan kelas dengan cara

menyelesaikan dengan alat peraga petak pintar kemudian seluruh siswa

mengerjakan soal-soal secara mandiri yang ditugaskan guru

c. Observasi

Kegiatan observasi siklus I, dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi

siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dengan menggunakan alat

peraga petak pintar yang merupakan alat peraga baru yang digunakan dalam

pembelajaran matematika khususnya materi bilangan bulat.

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini

observasi dilakukan oleh seorang observer yaitu guru kelas (teman sejawat)

pada SD Negeri 3 Bojongkulon. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara

detail keaktifan, percaya diri, kecepatan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan

soal yang berkaitan dengan bilangan bulat. Berikut ini adalah kendala-kendala yang

terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu :

1) Siswa masih belum berani untuk bertanya jawab dalam

pembelajaran yang sedang berlangsun

2) Siswa kurang tertib ketika pembelajaran berlangsung

3) Siswa belum mampu menanamkan rasa percaya diri atas

jawaban sendiri

Berdasarkan uraian diatas, Penerapan alat peraga petak pintar pada materi bilangan

bulat belum optimal, maka ditindak lanjuti dalam pelaksanaan siklus II. Hasil

observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan tindakan pada

siklus II.

d. Refleksi

Pada siklus II, tindakan yang akan dilakukan adalah: guru memberikan motivasi

kepada siswa yang kurang percaya diri atas jawaban senduri, guru memotivasi

siswa untuk berani dalam bertanya jawab dengan guru dan guru memberikan aturan

kepada siswa untuk lebih tertib dalam pembelajaran.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar

dibandingkan dengan kondisi awal. Pada kondisi awal jumlah siswa yang dibawah

KKM sebanyak 14 siswa sedangkan pada akhir siklus I berkurang menjadi 2

siswa. Disamping itu perolehan nilai rata-rata kelas meningkat dari 5,60 menjadi

7,80. Namun hasil yang dicapai belum begitu memuaskan, hal ini menjadi bahan

evaluasi pagi peneliti untuk merencanakan dan mempersiapkan menjadi lebih

matang pada tindakan siklus berikutnya.

Hasil belajar pada kondisi awal jika dibandingkan dengan siklus I, dapat disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel 4.3

Perbandingan Ketuntasan Belajar pretest dengan siklus I

No

Ketuntasan

Jumlah siswa

Pretest Siklus I

Jumlah Persen Jumlah Peresen

1. Tuntas 6 30 % 18 90 %

2. Tidak Tuntas 14 70 % 2 10 %

Jumlah 20 100 % 20 100 %

Perbandingan hasil nilai rata-rata yang diperoleh dari pretest dengan Siklus I dapat

ditunjukan seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 4.

Perbandingan Nilai Rata-rata Kondisi Awal dan Siklus I

No Keterangan Pretest Siklus I

1 Nilai Tertinggi 80 100

2 Nilai Terendah 30 60

3 Jumlah Nilai 1120 1560

4 Nilai Rata-Rata 5,60 7,80

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga petak

pintar mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada materi “bilangan

bulat”. Disamping itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 7,80.

Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut

belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan

pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan

kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan

pembelajaran seperti ini belum bisa percaya diri atas jawabannya sendiri. Oleh

karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Selain itu data diperoleh dari hasil obsevasi motivasi belajar siswa pada siklus I

yaitu sebanyak 70 %, masalah-masalah yang menjadi kendala dalam pembelajaran

perlu diadakan refleksi untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Hasil

pengamatan dianalisis dan didiskusikan bersama-sama oleh peneliti dan guru yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang

dilakukan dan hal apa saja yang perlu diperbaiki serta apa saja yang harus menjadi

perhatian pada tindakan berikutnya. Gambaran observasi motivasi siswa pada

pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus I

No Pertanyaan

Persentase (%)

Ya Tidak

1 2 3 4

1. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan guru √

2. Siswa memahami materi yang diberikan guru √

3. Siswa aktif bertanya jawab dalam pembelajaran yang

sedang berlangsung

4. Siswa antusias dalam mengerjakan soal yang

diberikan guru

5....

1 2 3 4

5. Siswa tertib dan disiplin ketika proses pembelajaran

berlangsung

6. Siswa tertarik dengan alat peraga petak pintar √

7. Siswa merasa senang belajar matematika dengan alat

peraga petak pintar

8. Siswa lebih semangat belajar dengan menggunakan

alat peraga petak pintar

9. Siswa lebih percaya diri dengan hasil jawaban sendiri √

10. Siswa alat peraga petak pintar mempermudah siswa

dalam pembelajaran matematika

Persentase (%) 70 30

e. Hasil Pelaksanaan Siklus I

Siswa mulai memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru walawpun

masih da siswa dalam penyelesaian soal masih mengalami kesulitan

Berdasarkan hasil tes evaluasi yang dilksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015,

sebanyak 18 siswa telah tuntas belajar, dan sebanyak 2 siswa belum tuntas belajar.

Adapun rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 7,80

Dengan tingkat penguasaan tertinggi yaitu 100 dan tingkat penguasaan terendah 60.

Ini menunjukan bahwa keseluruhan kelas tersebut belum dapat dinyatakan tuntas

belajar karena belum mencapai nilai KKM dari jumlah yang dinyatakan tuntas

belajar dan mencapai ≥ 65. Hal ini memerlukan adanya pembelajaran yang lebih

optimal dalam pembelajaran berikutnya yaitu dengan memberikan tugas, latihan-

latihan soal untuk siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya peningkatan ketuntasan

belajar siswa dalam siklus I dapat digambarkan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6

Rekapitulasi Nilai Matematika siklus I

No. NISN Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Ya Tidak

1 2 3 4 5 6

1 0047194237

AHMAD ABDUL JABAR

PUJANGGA

100 √

2 0053878687

AWINDA HALIMATUS

SAHDIYAH

80 √

3 0060256074 DINNY AWALIYAH 100 √

4 0053878695 FATHIMA TUZZAHROH 70 √

5 0053878689 FIHRIN 80 √

6 0044817372 IKAH PURNAMA SARI 70 √

7 0053878688 MOH DIKRI FADILAH 70 √

8 0053878690 MOH RIZKI MUBAROK 80 √

9 0036538720 MUHAMAD ALDI 70 √

10 0047194239 MUSAROPAH 60 √

11 0053878694 NITA KHAERUNISA 90 √

12 0047194236 PANDU SURYA WINATA 80 √

13 0050458005 PINGGY 80 √

14 0053878691 RIRIN KOYIMAH 70 √

15 0053878685 SYAHID HUDA BILLAH 90 √

16 0047194238 TARNESI 70 √

17 0047194242 TITI SINDIYANTI 70 √

18 0047194234 TRIYANA LESTARI 60 √

19 0053878692 TUNIRI 80 √

20 0046465189 WIRANTO 90 √

Jumlah Nilai 1560 18 2

Nilai Rata-Rata 7,80

Keterangan :

1. Jumlah siswa yang tuntas belajar : 18 orang

2. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar : 2 orang

3. Tinggkat ketercapaian rata-rata siswa :7,80

4. Tingkat penguasaan tertinggi :100

5. Tingkat penguasaan terendah : 60

2. Siklus II

Siklus II juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan yang dilihat berdasarkan

hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan, observasi dan refleksi

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan siklus II merupakan rancangan mengenai hal-hal apa saja

yang dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kendala-kendala yang ada

pada siklus I, pada siklus kedua ini, rencana pembelajaran akan menjalani

perubahan yaitu sebagai berikut :

1) Membuat jadwal tindakan, jadwal tindakan ditentukan atas

kesepakatan antara guru dan peneliti. Agar tidak mengganggu

pembelajaran lain maka jadwal tindakan disesuaikan dengan jadwal

pembelajaran Matematika materi bilangan bulat di SD Negeri 3

Bojongkulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Tindakan

pada siklus II yaitu menerapkan alat peraga petak pintar pada hari

senin, 10 Agustus 2015, dengan materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat. Pada pertemuan kedua dilaksanakan

hari kamis tanggal 13 Agustus 2015 digunakan untuk melaksanakan

tes evaluasi siklus II

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) siklus II

3) Membuat lembar kerja siswa siklus II

4) Menyusun tes evaluasi siklus II

5) Membuat lembar observasi

6) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk proses

pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Adapun pembelajaran pada tahap kedua ini difokuskan pada usaha guru

menggunakan alat peraga petak pintar untuk membantu siswa dalam memahami

materi

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015

pukul 07.00 – 09.30 WIB. Jumlah siswa laki-laki 8 siswa dan siswa perempuan 12

siswa. Selama pelaksanaan tindakan Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan

yaitu menerapkan alat peraga petak pintar dalam pembelajaran matematika.

Sedangkan guru sebagai observer mengamati siswa dalam proses tindakan yang

sedang berlangsung dan melakukan pengamatan melalui lembar observasi dan

kemudian menandai aspek-aspek motivasi siswa pada lembar observasi. Adapun

pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan tindakan yaitu :

Pada pendahuluan, kegiatan dimulai dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa

dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dimulai dengan guru dan

siswa bersama-sama membahas PR setelah itu menginformasikan materi yang akan

dipelajari setelah itu guru menjelaskan kembali syarat dan tata cara penggunaan alat

peraga petak pintar, kemudian guru memberikan contoh beberapa soal bilangan

bulat yang kemudian dikerjakan melalui alat peraga petak pintar selanjutnya

beberapa siswa diminta untuk mengerjakan sosl-soal yang diberikan guru di depan

kelas dengan cara menyelesaikan dengan alat peraga petak pintar kemudian seluruh

siswa mengerjakan soal-soal secara mandiri yang ditugaskan guru

Kegiatan ahir guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah

dibahas

c. Observasi

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini

observasi dilakukan oleh seorang observer yaitu guru kelas (teman sejawat)

pada SD Negeri 3 Bojongkulon. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara

detail keaktifan, percaya diri, kecepatan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan

soal yang berkaitan dengan bilangan bulat. Hasil observasi digunakan sebagai

bahan refleksi

Hasil observasi pada siklus II ditemukan bahwa siswa sudah berani untuk bertanya

jawab dengan guru, siswa sudah tertib dalam pembelajaran serta siswa sudah

percaya diri atas jawaban sendiri

d. Refleksi

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar

dibandingkan dengan pretest dan siklus I . Pada pretest jumlah siswa yang dibawah

KKM sebanyak 14 siswa sedangkan pada siklus I berkurang menjadi 2 siswa dan

pada ahir siklus II ini seluruh siswa tidak ada yang dibawah nilai KKM. Disamping

itu perolehan nilai rata-rata kelas meningkat dari pretest hanya sebesar 5,60

sedangkan pada siklus I perolehan rata-rata meningkat menjadi 7,80 dan pada siklus

II ini rata-rata siswa mengalami peningkatan kembali menjadi 8,60. Hasil ini sudah

cukup menjadi kesimpulan bahwa alat peraga petak pintar mampu meningkatkan

hasil belajar dan motivasi siswa dalam materi bilangan bulat

Hasil belajar pada pretest jika dibandingkan dengan siklus I dan siklus II dapat

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.7

Perbandingan Ketuntasan Belajar pretest dengan siklus I dan siklus II

No

Ketuntasan

Jumlah siswa

Pretest Siklus I Siklus II

Jumlah Persen Jumlah Peresen Jumlah Persen

1. Tuntas 6 30 % 18 90 % 20 100 %

2. Tidak

Tuntas 14 70 % 2 10 %

- -

Jumlah 20 100 % 20 100 % 20 100 %

Grafik 4.1

Perbandingan Ketuntasan Belajar pretest dengan siklus I dan siklus II

Perbandingan hasil nilai rata-rata yang diperoleh dari pretest dengan Siklus I dan

siklus II dapat ditunjukan seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 8.

Perbandingan Nilai Rata-rata pretest dengan Siklus I dan siklus II

No Keterangan Pretest Siklus I Siklus II

1 Nilai Tertinggi 80 100 100

2 Nilai Terendah 30 60 70

3 Jumlah Nilai 1120 1560 1720

4 Nilai Rata-Rata 5,60 7,80 8,60

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga petak

pintar mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada materi “bilangan

bulat”. Disamping itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 8,60. Hal

tersebut sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, hasil tersebut sudah optimal.

Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak

terdapat terdapat siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran,

PretestSiklus I

Siklus II

30%

90% 100%70%

10%

0

PERBANDINGAN KETUNTASAN BELAJAR TIAP SIKLUS

tuntas tidak tuntas

karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran seperti ini

membuat para siswa merasa senang dan tidak menjenuhkan. Oleh karena itu,

diperlukan penelitian ini dianggap telah berhasil

Motivasi belajar siswa terus mengalami peningkatan dengan pembelajaran

sebelumnya. Hal ini bisa terlihat dalam presentase motivasi belajar siswa yang terus

meningkat menjadi 100 % pada pembelajaran siklus II, kelemahan dan kekurangan

hasil temuan pada siklus sebelumnya dapat di perbaiki. Siswa sudah mulai berani

untuk bertanya jawab dan juga tertib dalm pembelajaran berlangsung dan sudah

mampu menanamkan rasa percaya diri mereka dengan hasil jawaban sendiri. Hal

tersebut dapat kita liha pada tabel motivasi belajar siswa dibawah ini

Tabel 4.9

Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus II

No Pertanyaan

Persentase (%)

Ya Tidak

1 2 3 4

1. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan guru √

2. Siswa memahami materi yang diberikan guru √

3. Siswa aktif bertanya jawab dalam pembelajaran yang

sedang berlangsung

4. Siswa antusias dalam mengerjakan soal yang

diberikan guru

5. Siswa tertib dan disiplin ketika proses pembelajaran

berlangsung

6. Siswa tertarik dengan alat peraga petak pintar √

7. Siswa merasa senang belajar matematika dengan alat

peraga petak pintar

8....

1 2 3 4

8. Siswa lebih semangat belajar dengan menggunakan

alat peraga petak pintar

9. Siswa lebih percaya diri dengan hasil jawaban sendiri √

10. Siswa alat peraga petak pintar mempermudah siswa

dalam pembelajaran matematika

Persentase (%) 100 0

Berdasarkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II

yaitu sebanyak 100 % maka peneliti bersam guru mengidentifikasi permasalahan

yang timbul pada siklus II untuk perbaikan, serta mengevaluasi tindakan yang

diberikan pada siklus I sampai siklus II. Adapun hasil reflekinya adalah dari hasil

temuan pembelajaran siklus I sampai siklus II dapat disimpulkan bahawa motivasi

belajar siswa ketika diterapkan alat peraga petak pintar adalah positif meningkat,

hasil ini bisa dilihat dari presentase motivasi siswa yang meningkat dalam setiap

siklusnya.

e. Hasil Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II pembelajaran mengalami peningkatan dan termotivasi dalam

pembelajaran matematika

Berdasarkan tes evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II tanggal 13 Agustus 2015.

Hasil tes menunjukan sebanyak 20 siswa telah tuntas belajar. Adapun rata-rata nilai

yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 8,60 dengan tingkat pe3nguasaan tertinggi

yaitu 100 dan tingkat penguasaan terendah 70

Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel hasil belajar matematika

pada materi bilangan bulat dibawah ini

Tabel 4.10

Rekapitulasi Nilai Matematika siklus II

No. NISN Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Ya Tidak

1 2 3 4 5 6

1 0047194237

AHMAD ABDUL JABAR

PUJANGGA

100 √

2 0053878687

AWINDA HALIMATUS

SAHDIYAH

80 √

3 0060256074 DINNY AWALIYAH 100 √

4 0053878695 FATHIMA TUZZAHROH 80 √

5 0053878689 FIHRIN 100 √

6 0044817372 IKAH PURNAMA SARI 80 √

7 0053878688 MOH DIKRI FADILAH 80 √

8 0053878690 MOH RIZKI MUBAROK 80 √

9 0036538720 MUHAMAD ALDI 90 √

10 0047194239 MUSAROPAH 70 √

11 0053878694 NITA KHAERUNISA 100 √

12 0047194236 PANDU SURYA WINATA 90 √

13 0050458005 PINGGY 80 √

14 0053878691 RIRIN KOYIMAH 80 √

15 0053878685 SYAHID HUDA BILLAH 100 √

16 0047194238 TARNESI 70 √

17 0047194242 TITI SINDIYANTI 80 √

18 0047194234 TRIYANA LESTARI 70 √

19 0053878692 TUNIRI 90 √

20 0046465189 WIRANTO 100 √

Jumlah Nilai 1720 20 0

Nilai Rata-Rata 8,60

Keterangan :

1. Jumlah siswa yang tuntas belajar : 20 orang

2. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar : -

3. Tinggkat ketercapaian rata-rata siswa :86, 00

4. Tingkat penguasaan tertinggi :100

5. Tingkat penguasaan terendah : 70

Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan peneliti pada siklus II ini terus mengalami

peningkatan dengan pembelajaran sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari jumlah

ketuntasan siswa dalam pembelajaran matematika materi bilangan bulat. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan ketika

diterapkan alat peraga petak pintar dalam pembelajaran matematika.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa penerapan alat peraga petak

pintarl dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika khususnya

penguasaan materi ”bilangan bulat” pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran

2015/2016. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut

Hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan baik dari Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) maupun dari nilai rata-rata kelas. Pada pretest

sebesar 30 % , pada siklus I sebesar 90 % siswa tuntas belajar, kemudian siklus II

meningkat kembali menjadi 100 % siswa tuntas belajar.

Kemudian dari nilai rata-rata kelaspun menunjukan peningkatan dari setiap

siklusnya. Pada pretest nilai rata-rata kelas sebesar 5,60 dan pada siklus I nilai rata-

rata kelas sebesar 7,80 dan pada siklus II rata-rata kelas sebesar 8,60 Peningkatan

rata-rata kelas pada setiap siklusnya dapat dilihat lebih jelas peningkatan melalui

grafik berikut ini :

Grafik 4.2

Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas

Berdasarkan grafik diatas menunjukan bahwa siswa merespon terhadap penerapan

alat peraga petak pintar pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat,

dalam setiap siklus mengalami peningkatan sehingga hasil belajar siswa menjadi

lebih baik.

Hasil belajar pada setiap siklusnya mengalami peningkatan baik ketuntasan belajar

maupun dari nilai rata-rata. Pada Pretest sebanyak 30 % siswa tuntas belajar dengan

nilai rata-rata kelasnya sebesar 5,60, kemudian pada siklus I sebanyak 90 % siswa

tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelasnya 7,80 dan pada siklus II sebesar 100 %

siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelasnya sebesar 8,60. Secara

keseluruhan ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-rata kelas pada setiap siklusnya

mengalami peningkatan.

Hal ini menunjukan bahwa penerapan alat peraga petak pintar pada mata pelajaran

matematika materi bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas

V SD Negeri 3 Bojongkulon dengan nilai 100.% yang berada pada rentang 75 % -

100 % dengan kriteria baik.

Pretest Siklus I Siklus II

56

7886

Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas

Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi

belajar siswa terhadap penerapan alat peraga petak pintar pada matapelajaran

matematika materi bilangan bulat meningkat menjadi lebih baik.

Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setiapa siklusnya, pada siklus I

motivasi belajar siswa meningkat sebanyak 70 % kendala yang terlihat yaitu siswa

masih belum berani untuk bertanya jawab langsung dalam pembelajaran yang

sedang berlangsung, siswa masih belum dapat tertib ketika pembelajaran

berlangsung dan juga siswa masih belum percaya diri atas jawaban sendiri. Pada

siklus II motivasi belajar siswa semakin meningkat dengan data yang diperoleh

sebesar 100 % yang dilihat dari lembar observasi, siswa sudah bisa bertanya jawab

ketika pembelajaran berlangsung, siswapun tertib dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung, dalam menggunakan alat peraga petak pintar pada mata

pelajaran matematika materi bilangan bulat di kelas V SD Negeri 3 Bojongkulon

siswa mempunyai rasa percaya tinggi atas jawaban sendiri. Berikut Peneliti

paparkan perbandingan motivasi siswa dari siklus I dan siklus II

Dari grafik diatas menunjukan bahwa motivasi setiap siklus meningkat

Dari hasil analisis diperoleh data bahwa motivasi belajar siswa ketika menggunakan

alat peraga petak pintar pada materi bilangan bulat mata pelajaran matematika di

kelas V SD Negeri 3 Bojongkulon adalah positif meningkat. Pembelajaran menjadi

siklus I Siklus II

70%

100%

PERBANDINGAN MOTIVASI SISWA TIAP SIKLUS

aktif, hidup dan menyenangkan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran

dioreantasikan pada proses penerapan alat peraga petak pintar pada mata pelajaran

matematika materi bilangan bulat dikelas V SD Negeri 3 Bojongkulon sehingga

pembelajaran berlangsung menyenangkan tanpa menghafal rumus-rumus yang

seringkali membuat jenuh para siswa. Pembelajaran yang ikut mengaktifkan siswa

dalam pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,

menyenangkan, dan termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.