Post on 26-Jan-2023
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Tindakan
Kegiatan praindakan yang dilakukan sebelum peneliti melaksanakan tindakan yaitu
melakukan observasi dengan guru matematika dengan tujuan untuk mengetahui
maslah yang timbul dalam pembelajaran matematika serta pemberian tes awal
sebanyak satu kali tes kepada seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 3 Bojongkulon
Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon.
Penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan.
Setiap pertemuan berlangsung selama 3x35 menit. Penelitian dilaksanakan di bulan
Agustus 2015, dimulai minggu pertama sampai minggu ketiga bulan Agustus.
Penelitian dilaksanakan terhadap 20 siswa kelas 5 SD Negeri 3 Bojongkulon. Dari
20 siswa, ternyata 14 siswa masih lemah dalam penguasaan materi bilangan bulat.
Ini berarti seluruh siswa dari satu kelas kecil tersebut masih lemah. Namun berbeda
tingkat kesulitannya.
Proses pembelajaran pada kondisi awal hanya dengan menghafal rumus-rumus
matematika bukan belajar untuk mengerti konsep-konsep matematika. Selain itu,
siswa kesulitan dalam memecahkan soal-soal matematika yang diberikan guru,
bahkan lebih jauh dari itu ada kesan siswa menganggap pelajaran matematika hanya
merupakan suatu beban, sehingga tidak heran jika banyak siswa yang tidak
menyenangi pelajaran matematika. Di sisi lain, metode dan pendekatan yang
diterapkan oleh guru umum masih menerapkan metode ceramah.
Hasil pengamatan pada kondisi awal menunjukkan bahwa hasil belajar matematika
kelas V SD Negeri 3 Bojongkulon masih rendah. Dari 20 siswa hanya 6 siswa (30
%) yang mencapai kriteria ketuntasana minimum (KKM) yang ditetapkan untuk
pelajaran matematika materi bilangan bulat yaitu sebesar 65.
Berikut ketuntasan belajar pada kondisi awal penulis paparkan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Nilai Pretest Matematika
No. NISN Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Ya Tidak
1 2 3 4 5 6
1 0047194237
AHMAD ABDUL JABAR
PUJANGGA
70 √
2 0053878687
AWINDA HALIMATUS
SAHDIYAH
60 √
3 0060256074 DINNY AWALIYAH 80 √
4 0053878695 FATHIMA TUZZAHROH 50 √
5 0053878689 FIHRIN 60 √
6 0044817372 IKAH PURNAMA SARI 40 √
7 0053878688 MOH DIKRI FADILAH 50 √
8 0053878690 MOH RIZKI MUBAROK 70 √
9 0036538720 MUHAMAD ALDI 60 √
10 0047194239 MUSAROPAH 30 √
11 0053878694 NITA KHAERUNISA 70 √
12 0047194236 PANDU SURYA WINATA 60 √
13 0050458005 PINGGY 50 √
14 0053878691 RIRIN KOYIMAH 40 √
15 0053878685 SYAHID HUDA BILLAH 70 √
16 0047194238 TARNESI 40 √
17 0047194242 TITI SINDIYANTI 50 √
18 0047194234 TRIYANA LESTARI 40 √
19 0053878692 TUNIRI 60 √
20 0046465189 WIRANTO 70 √
Jumlah Nilai 1120 6 14
Nilai Rata-Rata 5,60 3,0 8,0
Keterangan :
1. Jumlah siswa yang tuntas belajar : 6 orang
2. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar : 14 orang
3. Tinggkat ketercapaian rata-rata siswa : 5,60
4. Tingkat penguasaan tertinggi : 80
5. Tingkat penguasaan terendah : 30
Berikut penulis jabarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus
dalam tabel dibawah ini
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Pretest
No Ketuntasan Belajar
Kondisi Awal
Jumlah Persen
1. Tuntas 6 30 %
2. Belum tuntas 14 70 %
Jumlah 20 100 %
Berdasarkan data pada tabel 4.2 tersebut di atas, diketahui bahwa siswa kelas V
yang memiliki nilai kurang dari KKM 65, sebanyak 14 siswa. Dengan demikian
persentase siswa yang belum mencapai KKM adalah sebesar (70 %). Sedangkan
yang telah mencapai ketuntasan hanya sebanyak 6 siswa atau sebesar (30 %)
Hasil observasi yang peneliti lakukan dilapangan mengenai pembelajaran
Matematika yaitu :
1. Guru melakukan pembelajaran satu arah yaitu dengan metode
ceramah
2. Siswa pasif hanya mendengarkan dan mencatat apa yang
diperintahkan guru
3. Siswa kurang merespon ketika guru memberi kesempatan untuk
mengeluarkan pendapat
4. Siswa meras jenuh ketika pembelajaran berlangsung
Berdasarkan pretest yang dilakukan maka peneliti dan guru matematika sebagai
kolabolator akan menerapkan alat peraga petak pintar dengan harapan dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika dan meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya dalam matapelajaran matematika. Diantara upaya peneliti dalam rangka
meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika kepada siswa kelas 5 adalah
memberikan tugas seperti PR , belajar dirumah sebelum mengikuti pelajaran
disekolah agar siswa dapat lebih cepat meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini selalu
disampaikan sampai peningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika sesuai
yang diharapkan.
B. Hasil Penelitian Tindakan
Pelaksanaan Penelitian Tindak Kelas ini dilakukan dengan dua siklus. Alat peraga
yang digunakan adalah petak pintar. Setiap siklus terdapat beberapa kegiatan
tindakan yang meliputi perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan dan refleksi
kegiatan serta diahir siklus diadakan tes evaluasi. Berikut gambaran dari tiap-tiap
siklus :
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi
a. Perencanaan tindakan siklus I
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus I yaitu :
1) Membuat jadwal tindakan, jadwal tindakan ditentukan atas kesepakatan
antara guru dan peneliti. Agar tidak mengganggu pembelajaran lain
maka jadwal tindakan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran
Matematika materi bilangan bulat di SD Negeri 3 Bojongkulon
Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Tindakan pada siklus I yaitu
menerapkan alat peraga petak pintar pada hari kamis, 6 Agustus 2015,
dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pada
pertemuan kedua dilaksanakan hari sabtu tanggal 8 Agustus 2015
digunakan untuk melaksanakan tes evaluasi siklus I
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) siklus I
3) Membuat lembar kerja siklus I
4) Menyusun tes evaluasi siklus I
5) Membuat lembar observasi
6) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk proses
pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rencana yang telah disusun dengan
mengacu pada pembelajaran dengan menggunakan alat peraga petak pintar
pemecah permasalahan yang dirasakan oleh guru. Pelaksanaan tindakan pada siklus
I dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2015 pukul 07.00 – 09.30 WIB. Jumlah
siswa laki-laki 8 siswa dan siswa perempuan 12 siswa Adapun indikator yang harus
dicapai siswa pada siklus I adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Selama pelaksanaan tindakan Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan yaitu
menerapkan alat peraga petak pintar dalam pembelajaran matematika. Sedangkan
guru sebagai observer mengamati proses tindakan yang sedang berlangsung dan
melakukan pengamatan melalui lembar observasi dan kemudian menandai aspek-
aspek motivasi siswa pada lembar observasi. Adapun pelaksanaan tindakan sesuai
dengan perencanaan tindakan yaitu :
Pada pendahuluan, kegiatan dimulai dengan mengucapkan salam,
mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dimulai
dengan guru menjelaskan pengertian bilangan bulat kemudian guru
menmperkenalkan alat peraga petak pintar selanjutnya guru menjelaskan tata cara
dan syarat menggunakan alat peraga petak pintar dalam pengerjaan bilangan bulat,
guru memberikan contoh beberapa soal bilangan bulat yang kemudian dikerjakan
melalui alat peraga petak pintar selanjutnya beberapa siswa diminta untuk
mengerjakan sosl-soal yang diberikan guru di depan kelas dengan cara
menyelesaikan dengan alat peraga petak pintar kemudian seluruh siswa
mengerjakan soal-soal secara mandiri yang ditugaskan guru
c. Observasi
Kegiatan observasi siklus I, dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi
siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dengan menggunakan alat
peraga petak pintar yang merupakan alat peraga baru yang digunakan dalam
pembelajaran matematika khususnya materi bilangan bulat.
Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini
observasi dilakukan oleh seorang observer yaitu guru kelas (teman sejawat)
pada SD Negeri 3 Bojongkulon. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara
detail keaktifan, percaya diri, kecepatan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan
soal yang berkaitan dengan bilangan bulat. Berikut ini adalah kendala-kendala yang
terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu :
1) Siswa masih belum berani untuk bertanya jawab dalam
pembelajaran yang sedang berlangsun
2) Siswa kurang tertib ketika pembelajaran berlangsung
3) Siswa belum mampu menanamkan rasa percaya diri atas
jawaban sendiri
Berdasarkan uraian diatas, Penerapan alat peraga petak pintar pada materi bilangan
bulat belum optimal, maka ditindak lanjuti dalam pelaksanaan siklus II. Hasil
observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan tindakan pada
siklus II.
d. Refleksi
Pada siklus II, tindakan yang akan dilakukan adalah: guru memberikan motivasi
kepada siswa yang kurang percaya diri atas jawaban senduri, guru memotivasi
siswa untuk berani dalam bertanya jawab dengan guru dan guru memberikan aturan
kepada siswa untuk lebih tertib dalam pembelajaran.
Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar
dibandingkan dengan kondisi awal. Pada kondisi awal jumlah siswa yang dibawah
KKM sebanyak 14 siswa sedangkan pada akhir siklus I berkurang menjadi 2
siswa. Disamping itu perolehan nilai rata-rata kelas meningkat dari 5,60 menjadi
7,80. Namun hasil yang dicapai belum begitu memuaskan, hal ini menjadi bahan
evaluasi pagi peneliti untuk merencanakan dan mempersiapkan menjadi lebih
matang pada tindakan siklus berikutnya.
Hasil belajar pada kondisi awal jika dibandingkan dengan siklus I, dapat disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 4.3
Perbandingan Ketuntasan Belajar pretest dengan siklus I
No
Ketuntasan
Jumlah siswa
Pretest Siklus I
Jumlah Persen Jumlah Peresen
1. Tuntas 6 30 % 18 90 %
2. Tidak Tuntas 14 70 % 2 10 %
Jumlah 20 100 % 20 100 %
Perbandingan hasil nilai rata-rata yang diperoleh dari pretest dengan Siklus I dapat
ditunjukan seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. 4.
Perbandingan Nilai Rata-rata Kondisi Awal dan Siklus I
No Keterangan Pretest Siklus I
1 Nilai Tertinggi 80 100
2 Nilai Terendah 30 60
3 Jumlah Nilai 1120 1560
4 Nilai Rata-Rata 5,60 7,80
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga petak
pintar mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada materi “bilangan
bulat”. Disamping itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 7,80.
Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut
belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan
pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan
kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan
pembelajaran seperti ini belum bisa percaya diri atas jawabannya sendiri. Oleh
karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Selain itu data diperoleh dari hasil obsevasi motivasi belajar siswa pada siklus I
yaitu sebanyak 70 %, masalah-masalah yang menjadi kendala dalam pembelajaran
perlu diadakan refleksi untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Hasil
pengamatan dianalisis dan didiskusikan bersama-sama oleh peneliti dan guru yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang
dilakukan dan hal apa saja yang perlu diperbaiki serta apa saja yang harus menjadi
perhatian pada tindakan berikutnya. Gambaran observasi motivasi siswa pada
pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus I
No Pertanyaan
Persentase (%)
Ya Tidak
1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan guru √
2. Siswa memahami materi yang diberikan guru √
3. Siswa aktif bertanya jawab dalam pembelajaran yang
sedang berlangsung
√
4. Siswa antusias dalam mengerjakan soal yang
diberikan guru
√
5....
1 2 3 4
5. Siswa tertib dan disiplin ketika proses pembelajaran
berlangsung
√
6. Siswa tertarik dengan alat peraga petak pintar √
7. Siswa merasa senang belajar matematika dengan alat
peraga petak pintar
√
8. Siswa lebih semangat belajar dengan menggunakan
alat peraga petak pintar
√
9. Siswa lebih percaya diri dengan hasil jawaban sendiri √
10. Siswa alat peraga petak pintar mempermudah siswa
dalam pembelajaran matematika
√
Persentase (%) 70 30
e. Hasil Pelaksanaan Siklus I
Siswa mulai memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru walawpun
masih da siswa dalam penyelesaian soal masih mengalami kesulitan
Berdasarkan hasil tes evaluasi yang dilksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015,
sebanyak 18 siswa telah tuntas belajar, dan sebanyak 2 siswa belum tuntas belajar.
Adapun rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 7,80
Dengan tingkat penguasaan tertinggi yaitu 100 dan tingkat penguasaan terendah 60.
Ini menunjukan bahwa keseluruhan kelas tersebut belum dapat dinyatakan tuntas
belajar karena belum mencapai nilai KKM dari jumlah yang dinyatakan tuntas
belajar dan mencapai ≥ 65. Hal ini memerlukan adanya pembelajaran yang lebih
optimal dalam pembelajaran berikutnya yaitu dengan memberikan tugas, latihan-
latihan soal untuk siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya peningkatan ketuntasan
belajar siswa dalam siklus I dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Matematika siklus I
No. NISN Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Ya Tidak
1 2 3 4 5 6
1 0047194237
AHMAD ABDUL JABAR
PUJANGGA
100 √
2 0053878687
AWINDA HALIMATUS
SAHDIYAH
80 √
3 0060256074 DINNY AWALIYAH 100 √
4 0053878695 FATHIMA TUZZAHROH 70 √
5 0053878689 FIHRIN 80 √
6 0044817372 IKAH PURNAMA SARI 70 √
7 0053878688 MOH DIKRI FADILAH 70 √
8 0053878690 MOH RIZKI MUBAROK 80 √
9 0036538720 MUHAMAD ALDI 70 √
10 0047194239 MUSAROPAH 60 √
11 0053878694 NITA KHAERUNISA 90 √
12 0047194236 PANDU SURYA WINATA 80 √
13 0050458005 PINGGY 80 √
14 0053878691 RIRIN KOYIMAH 70 √
15 0053878685 SYAHID HUDA BILLAH 90 √
16 0047194238 TARNESI 70 √
17 0047194242 TITI SINDIYANTI 70 √
18 0047194234 TRIYANA LESTARI 60 √
19 0053878692 TUNIRI 80 √
20 0046465189 WIRANTO 90 √
Jumlah Nilai 1560 18 2
Nilai Rata-Rata 7,80
Keterangan :
1. Jumlah siswa yang tuntas belajar : 18 orang
2. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar : 2 orang
3. Tinggkat ketercapaian rata-rata siswa :7,80
4. Tingkat penguasaan tertinggi :100
5. Tingkat penguasaan terendah : 60
2. Siklus II
Siklus II juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan yang dilihat berdasarkan
hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan, observasi dan refleksi
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Perencanaan tindakan siklus II merupakan rancangan mengenai hal-hal apa saja
yang dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kendala-kendala yang ada
pada siklus I, pada siklus kedua ini, rencana pembelajaran akan menjalani
perubahan yaitu sebagai berikut :
1) Membuat jadwal tindakan, jadwal tindakan ditentukan atas
kesepakatan antara guru dan peneliti. Agar tidak mengganggu
pembelajaran lain maka jadwal tindakan disesuaikan dengan jadwal
pembelajaran Matematika materi bilangan bulat di SD Negeri 3
Bojongkulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Tindakan
pada siklus II yaitu menerapkan alat peraga petak pintar pada hari
senin, 10 Agustus 2015, dengan materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Pada pertemuan kedua dilaksanakan
hari kamis tanggal 13 Agustus 2015 digunakan untuk melaksanakan
tes evaluasi siklus II
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) siklus II
3) Membuat lembar kerja siswa siklus II
4) Menyusun tes evaluasi siklus II
5) Membuat lembar observasi
6) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk proses
pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Adapun pembelajaran pada tahap kedua ini difokuskan pada usaha guru
menggunakan alat peraga petak pintar untuk membantu siswa dalam memahami
materi
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015
pukul 07.00 – 09.30 WIB. Jumlah siswa laki-laki 8 siswa dan siswa perempuan 12
siswa. Selama pelaksanaan tindakan Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan
yaitu menerapkan alat peraga petak pintar dalam pembelajaran matematika.
Sedangkan guru sebagai observer mengamati siswa dalam proses tindakan yang
sedang berlangsung dan melakukan pengamatan melalui lembar observasi dan
kemudian menandai aspek-aspek motivasi siswa pada lembar observasi. Adapun
pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan tindakan yaitu :
Pada pendahuluan, kegiatan dimulai dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa
dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dimulai dengan guru dan
siswa bersama-sama membahas PR setelah itu menginformasikan materi yang akan
dipelajari setelah itu guru menjelaskan kembali syarat dan tata cara penggunaan alat
peraga petak pintar, kemudian guru memberikan contoh beberapa soal bilangan
bulat yang kemudian dikerjakan melalui alat peraga petak pintar selanjutnya
beberapa siswa diminta untuk mengerjakan sosl-soal yang diberikan guru di depan
kelas dengan cara menyelesaikan dengan alat peraga petak pintar kemudian seluruh
siswa mengerjakan soal-soal secara mandiri yang ditugaskan guru
Kegiatan ahir guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dibahas
c. Observasi
Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini
observasi dilakukan oleh seorang observer yaitu guru kelas (teman sejawat)
pada SD Negeri 3 Bojongkulon. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara
detail keaktifan, percaya diri, kecepatan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan
soal yang berkaitan dengan bilangan bulat. Hasil observasi digunakan sebagai
bahan refleksi
Hasil observasi pada siklus II ditemukan bahwa siswa sudah berani untuk bertanya
jawab dengan guru, siswa sudah tertib dalam pembelajaran serta siswa sudah
percaya diri atas jawaban sendiri
d. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar
dibandingkan dengan pretest dan siklus I . Pada pretest jumlah siswa yang dibawah
KKM sebanyak 14 siswa sedangkan pada siklus I berkurang menjadi 2 siswa dan
pada ahir siklus II ini seluruh siswa tidak ada yang dibawah nilai KKM. Disamping
itu perolehan nilai rata-rata kelas meningkat dari pretest hanya sebesar 5,60
sedangkan pada siklus I perolehan rata-rata meningkat menjadi 7,80 dan pada siklus
II ini rata-rata siswa mengalami peningkatan kembali menjadi 8,60. Hasil ini sudah
cukup menjadi kesimpulan bahwa alat peraga petak pintar mampu meningkatkan
hasil belajar dan motivasi siswa dalam materi bilangan bulat
Hasil belajar pada pretest jika dibandingkan dengan siklus I dan siklus II dapat
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.7
Perbandingan Ketuntasan Belajar pretest dengan siklus I dan siklus II
No
Ketuntasan
Jumlah siswa
Pretest Siklus I Siklus II
Jumlah Persen Jumlah Peresen Jumlah Persen
1. Tuntas 6 30 % 18 90 % 20 100 %
2. Tidak
Tuntas 14 70 % 2 10 %
- -
Jumlah 20 100 % 20 100 % 20 100 %
Grafik 4.1
Perbandingan Ketuntasan Belajar pretest dengan siklus I dan siklus II
Perbandingan hasil nilai rata-rata yang diperoleh dari pretest dengan Siklus I dan
siklus II dapat ditunjukan seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. 8.
Perbandingan Nilai Rata-rata pretest dengan Siklus I dan siklus II
No Keterangan Pretest Siklus I Siklus II
1 Nilai Tertinggi 80 100 100
2 Nilai Terendah 30 60 70
3 Jumlah Nilai 1120 1560 1720
4 Nilai Rata-Rata 5,60 7,80 8,60
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga petak
pintar mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada materi “bilangan
bulat”. Disamping itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 8,60. Hal
tersebut sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, hasil tersebut sudah optimal.
Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak
terdapat terdapat siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran,
PretestSiklus I
Siklus II
30%
90% 100%70%
10%
0
PERBANDINGAN KETUNTASAN BELAJAR TIAP SIKLUS
tuntas tidak tuntas
karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran seperti ini
membuat para siswa merasa senang dan tidak menjenuhkan. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian ini dianggap telah berhasil
Motivasi belajar siswa terus mengalami peningkatan dengan pembelajaran
sebelumnya. Hal ini bisa terlihat dalam presentase motivasi belajar siswa yang terus
meningkat menjadi 100 % pada pembelajaran siklus II, kelemahan dan kekurangan
hasil temuan pada siklus sebelumnya dapat di perbaiki. Siswa sudah mulai berani
untuk bertanya jawab dan juga tertib dalm pembelajaran berlangsung dan sudah
mampu menanamkan rasa percaya diri mereka dengan hasil jawaban sendiri. Hal
tersebut dapat kita liha pada tabel motivasi belajar siswa dibawah ini
Tabel 4.9
Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus II
No Pertanyaan
Persentase (%)
Ya Tidak
1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan guru √
2. Siswa memahami materi yang diberikan guru √
3. Siswa aktif bertanya jawab dalam pembelajaran yang
sedang berlangsung
√
4. Siswa antusias dalam mengerjakan soal yang
diberikan guru
√
5. Siswa tertib dan disiplin ketika proses pembelajaran
berlangsung
√
6. Siswa tertarik dengan alat peraga petak pintar √
7. Siswa merasa senang belajar matematika dengan alat
peraga petak pintar
√
8....
1 2 3 4
8. Siswa lebih semangat belajar dengan menggunakan
alat peraga petak pintar
√
9. Siswa lebih percaya diri dengan hasil jawaban sendiri √
10. Siswa alat peraga petak pintar mempermudah siswa
dalam pembelajaran matematika
√
Persentase (%) 100 0
Berdasarkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II
yaitu sebanyak 100 % maka peneliti bersam guru mengidentifikasi permasalahan
yang timbul pada siklus II untuk perbaikan, serta mengevaluasi tindakan yang
diberikan pada siklus I sampai siklus II. Adapun hasil reflekinya adalah dari hasil
temuan pembelajaran siklus I sampai siklus II dapat disimpulkan bahawa motivasi
belajar siswa ketika diterapkan alat peraga petak pintar adalah positif meningkat,
hasil ini bisa dilihat dari presentase motivasi siswa yang meningkat dalam setiap
siklusnya.
e. Hasil Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus II pembelajaran mengalami peningkatan dan termotivasi dalam
pembelajaran matematika
Berdasarkan tes evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II tanggal 13 Agustus 2015.
Hasil tes menunjukan sebanyak 20 siswa telah tuntas belajar. Adapun rata-rata nilai
yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 8,60 dengan tingkat pe3nguasaan tertinggi
yaitu 100 dan tingkat penguasaan terendah 70
Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel hasil belajar matematika
pada materi bilangan bulat dibawah ini
Tabel 4.10
Rekapitulasi Nilai Matematika siklus II
No. NISN Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Ya Tidak
1 2 3 4 5 6
1 0047194237
AHMAD ABDUL JABAR
PUJANGGA
100 √
2 0053878687
AWINDA HALIMATUS
SAHDIYAH
80 √
3 0060256074 DINNY AWALIYAH 100 √
4 0053878695 FATHIMA TUZZAHROH 80 √
5 0053878689 FIHRIN 100 √
6 0044817372 IKAH PURNAMA SARI 80 √
7 0053878688 MOH DIKRI FADILAH 80 √
8 0053878690 MOH RIZKI MUBAROK 80 √
9 0036538720 MUHAMAD ALDI 90 √
10 0047194239 MUSAROPAH 70 √
11 0053878694 NITA KHAERUNISA 100 √
12 0047194236 PANDU SURYA WINATA 90 √
13 0050458005 PINGGY 80 √
14 0053878691 RIRIN KOYIMAH 80 √
15 0053878685 SYAHID HUDA BILLAH 100 √
16 0047194238 TARNESI 70 √
17 0047194242 TITI SINDIYANTI 80 √
18 0047194234 TRIYANA LESTARI 70 √
19 0053878692 TUNIRI 90 √
20 0046465189 WIRANTO 100 √
Jumlah Nilai 1720 20 0
Nilai Rata-Rata 8,60
Keterangan :
1. Jumlah siswa yang tuntas belajar : 20 orang
2. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar : -
3. Tinggkat ketercapaian rata-rata siswa :86, 00
4. Tingkat penguasaan tertinggi :100
5. Tingkat penguasaan terendah : 70
Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan peneliti pada siklus II ini terus mengalami
peningkatan dengan pembelajaran sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari jumlah
ketuntasan siswa dalam pembelajaran matematika materi bilangan bulat. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan ketika
diterapkan alat peraga petak pintar dalam pembelajaran matematika.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa penerapan alat peraga petak
pintarl dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika khususnya
penguasaan materi ”bilangan bulat” pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran
2015/2016. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut
Hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan baik dari Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) maupun dari nilai rata-rata kelas. Pada pretest
sebesar 30 % , pada siklus I sebesar 90 % siswa tuntas belajar, kemudian siklus II
meningkat kembali menjadi 100 % siswa tuntas belajar.
Kemudian dari nilai rata-rata kelaspun menunjukan peningkatan dari setiap
siklusnya. Pada pretest nilai rata-rata kelas sebesar 5,60 dan pada siklus I nilai rata-
rata kelas sebesar 7,80 dan pada siklus II rata-rata kelas sebesar 8,60 Peningkatan
rata-rata kelas pada setiap siklusnya dapat dilihat lebih jelas peningkatan melalui
grafik berikut ini :
Grafik 4.2
Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas
Berdasarkan grafik diatas menunjukan bahwa siswa merespon terhadap penerapan
alat peraga petak pintar pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat,
dalam setiap siklus mengalami peningkatan sehingga hasil belajar siswa menjadi
lebih baik.
Hasil belajar pada setiap siklusnya mengalami peningkatan baik ketuntasan belajar
maupun dari nilai rata-rata. Pada Pretest sebanyak 30 % siswa tuntas belajar dengan
nilai rata-rata kelasnya sebesar 5,60, kemudian pada siklus I sebanyak 90 % siswa
tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelasnya 7,80 dan pada siklus II sebesar 100 %
siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelasnya sebesar 8,60. Secara
keseluruhan ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-rata kelas pada setiap siklusnya
mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan alat peraga petak pintar pada mata pelajaran
matematika materi bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
V SD Negeri 3 Bojongkulon dengan nilai 100.% yang berada pada rentang 75 % -
100 % dengan kriteria baik.
Pretest Siklus I Siklus II
56
7886
Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas
Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi
belajar siswa terhadap penerapan alat peraga petak pintar pada matapelajaran
matematika materi bilangan bulat meningkat menjadi lebih baik.
Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setiapa siklusnya, pada siklus I
motivasi belajar siswa meningkat sebanyak 70 % kendala yang terlihat yaitu siswa
masih belum berani untuk bertanya jawab langsung dalam pembelajaran yang
sedang berlangsung, siswa masih belum dapat tertib ketika pembelajaran
berlangsung dan juga siswa masih belum percaya diri atas jawaban sendiri. Pada
siklus II motivasi belajar siswa semakin meningkat dengan data yang diperoleh
sebesar 100 % yang dilihat dari lembar observasi, siswa sudah bisa bertanya jawab
ketika pembelajaran berlangsung, siswapun tertib dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung, dalam menggunakan alat peraga petak pintar pada mata
pelajaran matematika materi bilangan bulat di kelas V SD Negeri 3 Bojongkulon
siswa mempunyai rasa percaya tinggi atas jawaban sendiri. Berikut Peneliti
paparkan perbandingan motivasi siswa dari siklus I dan siklus II
Dari grafik diatas menunjukan bahwa motivasi setiap siklus meningkat
Dari hasil analisis diperoleh data bahwa motivasi belajar siswa ketika menggunakan
alat peraga petak pintar pada materi bilangan bulat mata pelajaran matematika di
kelas V SD Negeri 3 Bojongkulon adalah positif meningkat. Pembelajaran menjadi
siklus I Siklus II
70%
100%
PERBANDINGAN MOTIVASI SISWA TIAP SIKLUS
aktif, hidup dan menyenangkan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran
dioreantasikan pada proses penerapan alat peraga petak pintar pada mata pelajaran
matematika materi bilangan bulat dikelas V SD Negeri 3 Bojongkulon sehingga
pembelajaran berlangsung menyenangkan tanpa menghafal rumus-rumus yang
seringkali membuat jenuh para siswa. Pembelajaran yang ikut mengaktifkan siswa
dalam pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,
menyenangkan, dan termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.