PROPOSAL PENELITIAN - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH ...

30
Penelitian Kolaboratif IMPLEMENTASI MODEL 3 IN 1 DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK (MAHARAT AL-ISTIMA’) PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON PROPOSAL PENELITIAN PENELITI: AZIZ SYAFRUDIN SYAFRAWI, MA NANIN SUMIARNI, M.Ag LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 / 2016 - 2

Transcript of PROPOSAL PENELITIAN - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH ...

Penelitian Kolaboratif

IMPLEMENTASI MODEL 3 IN 1 DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK

(MAHARAT AL-ISTIMA’) PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN

BAHASA ARAB (PBA) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

PROPOSAL PENELITIAN

PENELITI:

AZIZ SYAFRUDIN SYAFRAWI, MA

NANIN SUMIARNI, M.Ag

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(LP2M)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2015 / 2016 - 2

1

A. Judul Penelitian :

“Implementasi Model 3 In 1 Dalam Pembelajaran Menyimak (Maharat Al-Istima’)

Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon”

B. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi pada hakekatnya terdapat dua

macam, yaitu sebagai alat dan tujuan. Pembelajaran bahasa Arab di beberapa fakultas

seperti fakultas syari’ah, ushuluddin, dakwah, dan tarbiyah jurusan pendidikan agama

diposisikan sebagai alat bantu bagi peningkatan keahlian lain. Sebaliknya, proses

pembelajaran bahasa Arab di fakultas adab dan tarbiyah jurusan bahasa Arab diposisikan

sebagai tujuan, yaitu bertujuan menghasilkan ahli bahasa dan sastra Arab.

Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan kemampuan pelajar

dalam menggunakan bahasa itu sendiri baik lisan maupun tulis. Dalam dunia pengajaran

bahasa kemampuan menggunakan bahasa disebut keterampilan berbahasa (maharat al-

lughah). Keterampilan tersebut ada empat, yaitu: keterampilan menyimak (maharat al-

istima’ / listening skill), berbicara (maharat al-kalam / speaking skill), membaca (maharat

al-qira’ah / reading skill), dan menulis (maharat al-kitabah / writing skill). Keterampilan

menyimak dan membaca dikategorikan ke dalam keterampilan reseptif (maharat al-

istiqbaliyyah / receptive skill), sedangkan keterampilan berbicara dan menulis

dikategorikan ke dalam keterampilan produktif (maharat al-intajiyyah / receptive skill).

Keempat keterampilan ini pada dasarnya merupakan suatu kesatuan atau catur tunggal.

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) merupakan salah satu jurusan yang ada di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh

Nurjati Cirebon, dengan mengacu pada visi dan misinya1, Jurusan PBA memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Menghasilkan guru atau tenaga kependidikan yang unggul, kompetitif dan

profesional di bidang bahasa Arab;

2. Menghasilkan lulusan yang menguasai bahasa Arab secara aktif-produktif dan

metode pembelajarannya;

1 Visi: Menjadi Jurusan yang unggul dan terkemuka dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang menguasai materi dan

metodologi pembelajaran bahasa Arab pada tahun 2024

Misi: 1. Menyelenggarakan pembelajaran bahasa Arab yang unggul, kompetitif, dan profesional;

2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan keilmuan bidang pendidikan bahasa Arab;

3. Menyebarluaskan pengalaman dan temuan-temuan inovatif dalam disiplin ilmu pendidikan bahasa Arab

melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

4. Menjalin kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan stakeholder dalam rangka menyiapkan dan

mengembangkan guru bahasa Arab.

2

3. Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan kajian dan penelitian dalam

bidang pembelajaran bahasa Arab;

4. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan model pembelajaran

bahasa Arab yang efektif dan menyenangkan.

Melihat tujuan jurusan PBA di atas, adanya harapan ideal tentang profil lulusan yang

diangan-angankan, yaitu menguasai bahasa Arab secara aktif-produktif dan metode

pembelajarannya serta mampu mengembangkan model pembelajaran bahasa Arab yang

efektif dan menyenangkan. Akan tetapi kalau kita perhatikan jalannya pembelajaran

keterampilan bahasa di jurusan PBA, belum menunjukkan hasil yang menggambarkan

kecakapan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Arab secara aktif produktif.

Salah satu mata kuliah yang diajarkan di jurusan PBA untuk meningkatkan

kecakapan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Arab adalah maharat Al Istima’

(keterampilan menyimak) yang merupakan salah satu mata kuliah inti / khusus (MKK)

yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Kemampuan menyimak merupakan kemampuan

dasar yang harus dimiliki oleh siapapun yang belajar bahasa. Sehingga dalam

pembelajarannya harus betul-betul tepat dan mudah difahami.

Akan tetapi banyak mahasiswa yang merasa kesulitan memahami bahasa Arab pada

saat mendengar orang berbicara secara langsung dengan menggunakan bahasa Arab

terlebih pada native speaker, maupun ketika mengucapkan kalimat-kalimat dalam bahasa

Arab.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya

pembelajaran maharat al-istima’ perlu dilakukan kajian yang mendalam dan

komprehensif. Hasil pengamatan terhadap mahasiswa sejak tahun 2014 menunjukkan

bahwa permasalahan yang dihadapi bukan saja sepenuhnya disebabkan oleh faktor

mahasiswa, misalnya mahasiswa tidak mempunyai dasar kemampuan kebahasaan pada

pendidikan sebelumnya, kurangnya motivasi dalam mengikuti perkuliahan, kurangnya

menyimak berita-berita berbahasa arab dan menganggap bahwa pembelajaran menyimak

(maharat al-istima’) merupakan pembelajaran yang monoton dan membosankan.

Kurang berhasilnya pembelajaran maharat al-istima’ mungkin saja disebabkan oleh

kekurang tepatan dalam penentuan tujuan pembelajaran, ketidak tepatan memilih bahan

ajar, kesalahan pemilihan metode pembelajaran, model pengajaran dosen, tidak adanya

fasilitas yang memadai ataupun sistem evaluasi yang kurang tepat. Hal ini menjadi

tantangan sekaligus motivasi bagi para dosen untuk mendesain perangkat pembelajaran

yang tepat dan efektif.

3

Model 3 in 1 merupakan model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya saling

berkaitan erat karena dalam prakteknya tidak bisa hanya mengandalkan atau memakai satu

model pemebelajaran dari 3 in 1 tadi, dan karena keterikatan itulah maka penulis

menamakannya dengan model 3 in 1. Model ini adalah Tahfidz, Tadrib dan Ta’wid yang

selama ini diterapkan di jurusan PBA yang menurut pengamatan peneliti dengan melihat

hasil yang ada selama tiga tahun ini kurang adanya keberhasilan yang signifikan dalam

pembelajaran maharot al-istima’.

Maka dari itu peneliti ingin melihat lebih dalam hal yang menjadi problematikanya,

karena menurut peneliti seharusnya model 3 in 1 itu sudah cukup baik sebagai model

pembelajaran maharat al-istima’ dan diharapkan dapat menemukan solusi alternatif terbaik

sehingga model pembelajaran 3 in 1 dapat berfungsi dengan baik sehingga pembelajaran

maharat al-istima’ mendapatkan tempat di hati para pembelajarnya terserap dengan baik

dan menghasilkan yang terbaik pula.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dan pembatasan

masalahnya, maka penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana Perangkat Pembelajaran Maharat Al-istima’ dengan model 3 in 1

yang dilaksanakan di Jurusan PBA?

2. Bagaimana Implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-istima’

yang dilaksanakan di Jurusan PBA?

3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi model 3 in 1 dalam

Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan PBA?

4. Bagaimana alternatif solusi dari kendala-kendala yang dihadapi dalam

implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan

PBA?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a) Mengetahui Perangkat Pembelajaran Maharat Al-istima’ dengan model 3 in 1

yang dilaksanakan di Jurusan PBA

b) Implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-istima’ yang

dilaksanakan di Jurusan PBA

4

c) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi model 3 in 1

dalam Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan PBA

d) Mengetahui alternatif solusi dari kendala-kendala yang dihadapi dalam

implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan

PBA

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis. Dari

sisi teoritis penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan baru tentang model

pembelajaran maharat al-istima’ baik untuk para mahasiswa, dosen maupun lembaga.

Khususnya Jurusan Bahasa Arab yang dijadikan sebagai lokasi penelitian, mahasiswa dan

dosen jurusan PBA.

Dari sisi praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak,

antara lain:

1. Mahasiswa Jurusan PBA. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

dalam model, metode atau teknik belajar maharat al-istima’ di kelas maupun

diluar kelas;

2. Dosen bahasa Arab khususnya dosen maharat al-istima’di IAIN Syekh Nurjati.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan bahan perbaikan dalam

menerapkan model pembelajaran bahasa arab aktif khusunya maharat al-istima’;

dalam kegiatan belajar mengajar di kelas;

3. Model bagi jurusan PBA di perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia dan

madrasah-madrasah di Indonesia dalam mengembangkan model pembelajaran

maharat al-istima’ untuk meningkatkan kecakapan kebahasaan mahasiswa.

E. Penelitian Relevan

Ada beberapa hasil penelitian yang memiliki kesamaan tema yang berkaitan dengan

pembelajaran bahasa Arab, sebagai kajian pustaka dalam penelitian ini, antara lain:

1. Lina Marlina, M.Ag. “Efektifitas Penerapan Metode Langsung Dalam

Pembelajaran bahasa Arab Untuk meningkatkan kemampuan Berbicara

Mahasiswa” ” Penelitian di SMPIT Pondok Pesantren Al-Hikmah Bobos

Kabupaten Cirebon Tahun 2013.

2. Nanin Sumiarni, M.Ag. “Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Mahasiswa Pemula

Di Pusat Bahasa Dan Budaya (PBB) IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Problematika

5

Dan Solusinya)” Penelitian di Pusat Bahasa dan Budaya IAIN SNJ Cirebon

Tahun 2013.

3. Masri’ah, M. Ag, “ Interferensi Bahasa Ibu dalam Pembelajaran Bahasa Arab”

Penelitian di Jurusan Mamba’ul Ulum Sumber Cirebon Tahun 2013..

4. Muhsin Riyadi, M.A, “Analisis Terhadap pola pembelajaran Khat Imla’ dalam

membangun Bi’ah Lughowiyah Sebagai Wadah untuk meningkatkan

Penguasaan bahasa Arab pada santri ” Penelitian di Pondok Pesantren Al-

Istiqomah Graksan Kota Cirebon Tahun 2013.

5. Sopwan Mulyawan, M.Ag, “Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren

Madinatun Najah” (Study Desrkriptif Tentang Pengembangan dan Pengelolaan

Pembelajaran Bahasa Arab untuk meningkatkan Kemampuan Berbahasa Arab

Santri) Penelitian di Pondok Pesantren Madinatun Najah Duku Semar Kota

Cirebon Tahun 2013.

6. Ervan Gazali, M.Si. ”Pola Enkulturasi Menulis Arab Pegon”, Penelitian di

Pondok Pesantren Al Khoir Cirebon Tahun 2013.

7. Wahyudin, M.Pd.I., “Model Pembelajaran Maharat Al-Istima’ Mahasiswa

Jurusan PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon”, penelitian di Jurusan PBA IAIN

Syekh Nurjati Cirebon, Tahun 2015.

F. Kerangka Teori

Menurut Khotib (2003: 43) Istima’ merupakan keterampilan berbahasa yang pertama

harus dimiliki, karena hal ini sesuai dengan isyarat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa

potensi yang pertama Allah anugrahkan kepada manusia pada saat dilahirkan adalah as-

sama’ (mendengar/menyimak) (Qs. An Nahl: 87). Sering terjadi kesalahan dalam

menafsirkan makna istima’ dan tidak dapat membedakan beberapa istilah yang

berhubungan dengan istima’ yaitu al-sam’, al-sima’, al-istima’, dan al-inshat.

a. Perbedaan antara al-sam’, al-sima’, al-istima’, dan al-inshat.

Menurut ‘Ilyan, al-sam’ adalah istilah yang ditujukan pada indra pendengar,

yaitu telinga. Al-sima’ adalah proses masuknya suara ke telinga tanpa adanya

kesengajaan dan perhatian, sehingga pendengar tidak sepenuhnya dapat menangkap

hal yang dibicarakan. Al-istima’ adalah proses masuknya suara ke telinga disertai

dengan kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut. Istilah inilah yang dimaksud

dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Sedangkan Al-inshat adalah proses

6

masuknya suara ke telinga dengan disertai kehendak dan adanya perhatian disertai

dengan konsentrasi, karena adanya tujuan yang ingin dicapai.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, istilah al-inshat kurang populer

penggunaannya dibandingkan dengan istilah al-istima’. Hakikat menyimak dapat

dilihat dari berbagai segi, yaitu (1) menyimak sebagai alat, (2) menyimak sebagai

keterampilan, (3) menyimak sebagai proses, (4) menimak sebagai respon, dan (5)

menyimak sebagai pengalaman kreatif.

Menyimak merupakan keterampilan berbahasa reseptif lisan. Berbeda dengan

membaca yang bersifat reseptif tulis, media lisan bersifat fana, begitu terdengar

langsung musnah. Sebaliknya materi membaca dapat dilihat, diamati, dan dibaca

berulang kali. Dalam satu unit waktu, penyimak hanya mampu menangkap klausa

sedangkan dalam membaca, pembaca dapat menangkap kalimat dalam satuan waktu

yang sama (Mahfudz, 2000).

Coakley dan Wolvin (dalam Mujianto dan Gatut, 2010) menunjukkan dalam

menyimak bahasa pertama, sebanyak 93% dari total makna yang ada dalam sebuah

pesan didapatkan dari isyarat-isyarat visual, seperti ekspresi wajah, postur, gerak

tubuh dan penampilan dari penutur. Untuk model bahasa lisan bebas tetapi terencana

didapati bahwa pemahaman terhadap bahasa lisan yang diproduksi secara bebas dan

terencana ini memiliki banyak kesamaan ciri dengan pemahaman terhadap bahasa

bebas spontan, tetapi ada penekanan yang lebih besar untuk menyampaikan topik

tertentu, seperti misalnya kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kondisi sosial.

Percakapan secara bebas terencana ini dilakukan secara kolaboratif dengan

menggunakan berbagai macam fungsi bahasa (meminta informasi, mengungkapkan

pendapat pribadi, menyatakan sesuatu, mengevaluasi sesuatu).

Secara umum tujuan pembelajaran istima’ adalah agar siswa mampu mengenali

bunyi ujaran, mengidentifikasi kata, frasa, dan kalimat, memperoleh informasi,

menginterpretasi, menangkap makna, menyimpulkan makna, merespon,

mengapresiasi, mengkritisi, dan menilai.

Dilihat dari tujuan diatas maka, tujuan pembelajaran istima’ dapat

diklasifikasikan berdasarkan levelisasi pembelajaran bahasa Arab.

1. Tujuan pembelajaran Istima’untuk pemula :

a) Mengenal bunyi huruf arab dan mampu membedakan antara bunyi satu

huruf dengan huruf lainnya

b) Membedakan bunyi huruf yang berdekatan makhrajnya

7

c) Mengenal bunyi huruf yang berharakat pendek dan panjang serta mampu

membedakan antara keduanya

d) Mengenal huruf yang bertasdid dan berharakat tanwin serta mampu

membedakan antara keduanya

e) Mengetahui hubungan antara bunyi ujaran dengan symbol tulisan

f) Mengetahui sisi kesamaan dan perbedaan antara bunyi huruf Arab dengan

bunyi huruf dalam bahasanya

g) Mampu mendengarkan ungkapan-ungkapan Arab tanpa mengalami

kesulitan.

2. Tujuan pembelajaran Istima’untuk menengah

a) Mampu memahami makna kosakata sesuai konteks

b) Mampu memahami kata-kata dan kalimat-kalimat lisan bahasa Arab dalam

percakapan sehari-hari

c) Mampu memahami perubahan makna yang diakibatkan oleh perubahan

bentuk kata sesuai dengan derivasinya

d) Mampu memahami makna dari penggunaan intonasi yang bervariasi

e) Mampu menangkap makna yang ditimbulkan dari penggunaan jenis kata

mudzakar, muannats, bilangan, kata kerja dalam berbagai zamannya

f) Mampu memahami ungkapan lisan sederhana dalam tema yang memuat

kosa kata yang sudah dikenalnya

g) Mampu menangkap makna kata secara tepat tanpa terpengaruh oleh

kedekatan makna pada bahasa siswa

h) Dapat memahami topik pembicaraan dengan cepat dan tepat sesuai alur

pembicaraan

i) Mampu menangkap makna global ujaran bahasa Arab tanpa menemukan

kesulitan.

3. Tujuan pembelajaran Istima’untuk tingkat lanjut

a) Mampu mengikuti dan beradaptasi dengan tempo pembicaraan

b) Mampu memvisualisasikan peristiwa yang didengar dari berbagai ungkapan

bahasa Arab

c) Mampu memahami makna ujaran sesuai dengan konteks budaya Arab

d) Mampu menangkap gagasan utama dari paparan yang didengar

e) Mampu membedakan antara gagasan utama dengan gagasan pendukung

8

f) Mampu membedakan antara fakta dan pendapat perorangan yang difahami

dari konteks paparan lisan

g) Mampu menangkap makna kontekstual dari penggunaan kata yang

digunakan oleh pembicara

h) Mampu memberikan respon yang tepat terhadap suatu ungkapan yang

didengar

i) Mampu menyimpulkan isi kandungan pembicaraan

j) Mampu memberikan penilaian terhadap ungkapan yang didengar.

4. Pendekatan, Metode dan Model pembeajaran istima’

A. Pendekatan.

Pendekatan adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai

pengajaran suatu bidang studi yang memberi arah dan corak kepada metode

pengajarannya dan didasarkan kepada asumsi yang berkaitan.

a. Pendekatan komunikatif

Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada

tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat

komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17).Pendekatan komunikatif memfokuskan

pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk

berkomunikasi) dalam pembelajaran.

b. Pendekatan Integratif

Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa

dituntut untuk terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca,

berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus

dilakukan secara terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus

satu keterampilan.

c. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif

Pendekatan cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar

mengajar yang melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam

proses pengajaran.

d. Pendekatan Belajar Kooperatif

Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan

siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling

membantu dalam menyelesaikan tugas.

9

e. Pendekatan Tujuan

Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap

kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih

dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan

yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan

digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar

tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.

f. Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam

pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap

bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul

pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan

kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang

pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas,

bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural

siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka

memahami kaidah-kaidahnya.

g. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi

yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat. Pendekatan ini mempunyai konsep, guru menggunakan objek

di sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas.

B. Metode

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara

yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

a. Metode Langsung

Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk

mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan

pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari

selangkah demi selangkah. Di dalam metode langsung terdapat 5 fase yaitu

demonstrasi, pembimbingan,pengecekan, dan pelatihan.

10

b. Metode Komunikatif

Desain yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua

keterampilan berbahasa. Metode komunikatif berarti bahwa pembelajaran

menyimak harus berorientasi pada fungsi utama bahasa, yaitu sebagai alat

komunikasi.

c. Metode Integratif

Integratif berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses.

Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi.

Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi

diintegrasikan. Misalnya, menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan

menulis.

d. Metode Tematik

Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran

diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang

perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan

disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan konseptual.

Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan

lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis

atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.

e. Metode Konstruktivitas

Asumsi sentral metode konstruktivitas adalah belajar itu

menemukan. Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada

siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu

agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Metode

konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan

pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya,

inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar

bagaimana seharusnya belajar).

f. Metode Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang

membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia

nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan

11

pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun

metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis

deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.

C. Model

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan

aktivitas belajar mengajar. (Soekamto,1997:78-79)

a. Student Teams - Achievment Divisions (STAD)

Langkah-langkah:

1. Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin).

2. Guru menyajikan pelajaran.

3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam

kelompok itu mengerti.

4. Guru memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

menjawab tidak boleh saling membantu

5. Memberi evaluasi

6. Kesimpulan

b. Problem Based introduction (Pembelajaran berdasarkan Masalah )

Langkah-langkah

1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan

sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk

terlibat aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. (menetapkan topik,

tugas, jadwal)

3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

12

4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan

temannya.

5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

c. Demonstration

Langkah-langkah:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.

3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.

4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai

skenario yang telah disiapkan.

5. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.

6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa

didemonstrasikan.

7. Guru membuat kesimpulan

d. Word Square

Langkah-langkah:

1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru membagi lembaran kegiatan sesuai contoh.

3. Siswa menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf

sesuai pertanyaan )

4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.

e. Complete Sentence

Langkah – langkah:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh

membacakan buku atau model dengan waktu secukupnya.

3. Guru membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen.

4. Guru membagikan lembar kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum

lengkap.

5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang

tersedia.

6. Siswa berdiskusi secara kelompok.

13

7. Setelah jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap

peserta membaca sampai mengerti.

8. Kesimpulan

f. Artikulasi

Langkah – langkah

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa.

3. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan

dua.

4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi

yang baru diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil

membuat catatan kecil kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok

lainnya.

5. Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil

wawancara dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah

menyampaikan hasil wawancaranya.

6. Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum

dipahami siswa.

7. Kesimpulan/ penutup

5. Teknik-teknik dalam Pembelajaran Istima’

Adapun teknik dalam proses pembelajaran istima’ dapat dibagi menjadi empat

tahapan (Munir, 2006: 158). Diantaranya adalah sebagai berikut.

a. At-taqdim adalah tahapan yang dilalui oleh guru bahasa Arab dalam

menyampaikan materi. Teknik ini menekankan pada aspek melafalkan

bunyi huruf secara fasih, baik dari aspek makhraj maupun sifat, baik bunyi

huruf hidup atau mati, dengan gaya pengungkapan huruf secara tepat.

b. Al-muhakah wat tikrar adalah tahapan dimana seorang guru bahasa Arab

melatih istima’ dengan cara menyampaikan ungkapan-ungkapan bunyi

huruf, lalu diikuti oleh peserta didik.

c. At-tamayyuz, tahapan ini pada dasarnya merupakan bentuk detail dari tahap

sebelumnya, yaitu tahap pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek

memahami karakteristik bunyi huruf secara baik.

d. Al-isti’mal dalam jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, terdapat tulisan

berjudul ”Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab”. Tulisan ini

14

menjelaskan bahwa masih ada strategi alternatif yang dapat digunakan

dalam pembelajaran keterampilan ashwat dan mendengar, di antaranya

adalah dengar-ulang-ucap, dengar-tulis, dan dengar-kerjakan.

6. Strategi Pembelajaran Istima’

Umumnya, pembelajaran istima’ disampaikan menggunakan media audio. Hal

ini karena kita tidak memungkinkan mendatangkan penutur aslinya. Sementara itu,

jika pengucapan tersebut dilakukan oleh guru, yang merupakan bukan orang Arab

asli, biasanya ada perbedaan logat. Media audio yang biasa digunakan adalah tape

recorder, CD, dan laboratorium bahasa.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam

pembelajaran istima’.

1) Strategi 1

Strategi ini bertujuan melatih kemampuan siswa dalam mendengarkan

dan memahami isi bacaan secara global. Dalam strategi ini, dibutuhkan

rekaman bacaan dan potongan-potongan teks untuk dibagikan kepada siswa.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Bagikan potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif

jawaban benar atau salah (B/S).

b. Perdengarkan bacaan lewat kaset atau CD kepada para siswa yang

ditugaskan untuk menangkap isi bacaan secara umum.

c. Setelah bacaan selesai, para siswa diminta membaca pernyataan-

pernyataan yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban

yang benar atau salah terhadap pernyataan tersebut. Jika pernyataan

tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar

jawabannya. Jika tidak sesuai maka jawabannya salah.

d. Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawaban.

e. Perdengarkan sekali lagi kaset tersebut agar masing-masing siswa

dapat mencocokan kembali jawaban yang telah ditulisnya.

f. Berikanlah klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar siswa

mengetahui benar atau tidaknya jawaban mereka.

2) Strategi 2

Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi

bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi setiap bacaan

tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

15

a. Perdengarkan teks yang sudah direkam dalam kaset maupun CD.

b. Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang

penting.

c. Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan di

akhir bacaan tersebut. Jawaban dapat disampaikan secara lisan

maupun tertulis.

d. Berikan klarifikasi terhadap semua jawaban siswa.

3) Strategi 3

Strategi ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kemampuan isi

bacaan, tetapi juga terhadap kemampuan mengungkapkan kembali sesuatu

yang sudah didengar dengan bahasa sendiri. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

a. Perdengarkan teks yang sudah direkam dalam kaset atau CD.

b. Tugaskan siswa untuk mencatat kata-kata kunci sambil

mendengarkannya.

c. Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi

bacaan tersebut dalam bentuk lisan atau tulisan.

d. Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempersentasikan)

hasilnya secara bergantian.

e. Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa untuk memberikan

penguatan terhadap pemahaman siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak seseorang. Faktor-faktor

tersebut dapat berupa faktor dari dalam diri penyimak, maupun dari luar diri penyimak.

Dari segi penyimak, faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak dapat

dikelompokkan menjadi faktor fisik, kompetensi linguistik, pengetahuan tentang topik, dan

faktor mental. Faktor fisik berkaitan dengan kesiapan fisik penyimak untuk menyimak,

yaitu penyimak tidak mengalami cacat pada alat pendengarannya dan dalam kondisi yang

sehat.

Faktor berikutnya yang sangat penting bagi penyimak adalah kompetensi

kebahasaan. Dalam memahami pesan lisan, dibutuhkan keaktivan dan kekreativan

penyimak untuk mengolah dan memadukan sejumlah unsur, yakni unsur linguistik yang

berupa unsur segmental dan suprasegmental. Faktor segmental meliputi pemahaman

terhadap kosakata, struktur kebahasaan, dan sebagainya. Faktor suprasegmental di

antaranya berkaitan dengan kompleksitas pemahaman makna yang terkandung pada unsur

16

intonasi, mimik, dan gesture. Di samping itu, untuk sampai pemahaman yang utuh dan

penuh terhadap materi yang disimak, penyimak juga harus mengaitkan unsur

ekstralinguistik, yakni yang berkaitan dengan wawasan pengetahuan sosiolinguistik.

Menyimak merupakan keterampilan pertama yang harus dimiliki dalam pebelajaran

bahasa. Karena faktanya, manusia lebih banyak menyimak dibandingkan dengan bicara,

membaca dan aktifitas bahasa yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam

keterampilan menyimak, maka diperlukan model pembelajaran yang efektif sehingga bisa

mencapai tujuan pembelajaran menyimak yang telah ditentukan.

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan

dengan menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini berusaha

menggambarkan fenomena yang berkembang. Metode ini ditujukan untuk mengkaji

penerapan model 3 in 1 dalam pembelajaran menyimak di jurusan PBA. Dalam kajian

tersebut, dilakukan analisis dan dideskripsikan secara apa adanya sesuai apa yang

terjadi tanpa adanya perlakuan istimewa ataupun rekayasa.

2. Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data ini berupa fenomena model

pembelajaran maharat al-istima’ di jurusan PBA baik di dalam maupun di luar kelas.

Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen. Dokumen ini berupa kurikulum

atau silabus matakuliah maharat al-istima’. Informan dalam penelitian ini adalah para

dosen bahasa Arab, khususnya dosen maharat al-istima’, ketua dan sekretaris jurusan

PBA sebagian mahasiswa jurusan PBA. Dari informan inilah peneliti mendapatkan

informasi tambahan selain yang didapatkan dari observasi pada saat pembelajaran

maharat al-istima’ berlangsung.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi partisipasi aktif

(passive participation), dalam hal ini peneliti dalam mengumpulkan data berada

langsung di ruangan belajar bersama-sama dengan dosen dan siswa. Akan tetapi,

selama proses pembelajaran berlangsung peneliti tidak melakukan interaksi apapun

baik dengan guru maupun siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Spradley (1980),

bahwa dalam observasi partisipasi pasif peneliti hadir di tengah-tengah masyarakat

tetapi peneliti tidak melakukan interaksi dengan masyarakat yang diteliti. Dalam

17

kegiatan observasi ini, peneliti menggunakan instrumen bantu berupa panduan

observasi dan bentuk catatan lapangan lainnya. Selain itu, peneliti juga mengadakan

wawancara secara mendalam dengan dosen Istima’, dosen bahasa Arab, ketua dan

sekretaris jurusan PBA serta sebagian Mahasiswa jurusan bahasa Arab.

4. Instrumen Penelitian

Sebagai penelitian kualitatif, instrumen kunci dalam penelitian ini adalah human

instrumen (Bogdan dan Biklen, 1982). Artinya, penelitilah yang mengumpulkan data,

menyajikan data, mengorganisasi data, memaknai data dan menyimpulkan hasil

penelitian. Untuk memudahkan proses pengumpulan dan analisi data, peneliti

menggunakan instrumen bantu berupa pedoman observasi, catatan lapangan dan

pedoman wawancara.

5. Teknik Keabsahan Data

Untuk memperoleh hasil analisis yang valid, sejak proses pengumpulan data

sampai analisis data digunakan teknik validasi data yang diadaptasi dari Lincoln dan

Guba (1985). Antara lain: (a) observasi terus menerus, (b) mendiskusikan data dan

hasil analisis dengan pihak tertentu yang dipandang ahli, (c) memeriksa kembali

pasangan secara cermat, dan (d) memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis

(trianggulasi) yaitu mengecek dan mengkonfirmasi data yang diperlukan dari berbagai

sumber.

6. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara terus menerus serta dilakukan

hampir bersamaan dengan proses pengumpulan data (Bogdan dan Taylor, 1975).

Berdasarkan pendapat ini, peneliti akan melakukan analisis data pada saat

pengumpulan data sampai pengumpulan data selesai. Hal ini dilakukan agar fenomena

yang diteliti dapat dideskripsikan secara utuh, obyektif dan sistematis. Pendekatan

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis data

interaktif yang disarankan oleh Mile dan Hiberman (1984), dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data dan pengecekan (pemeriksaan kembali) catatan lapangan.

2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti memilih dan memilah data yang relevan dan

kurang relevan dengan tujuan penelitian. Data yang relevan akan dianalisis dan

data yang kurang akan disisihkan.

18

3. Penyajian data, setelah data direduksi langkah berikutnya adalah penyajian data

yang meliputi: (1) Identifikasi, (2) klasifikasi, (3) penyusunan, (4) penjelasan data

secara sistematis, objektif dan menyeluruh, dan (5) pemaknaan.

4. Penyimpualan. Peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan kategori dan

makna temuan.

H. ALOKASI BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

a. Alokasi Biaya

N0 JENIS PENGELUARAN BIAYA YANG

DIUSULKAN

1 Biaya Gaji dan Upah 5.000.000

2 Belanja Bahan 6.000.000

3 Biaya Perjalanan 2.000.000

4 Lain-lain: Publikasi, seminar, laporan 2.000.000

5 Jumlah 15.000.000

b. Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN WAKTU

Pembuatan proposal 01 - 03 Maret 2016

Penyerahan proposal 04 April 2016

Seminar Proposal 11 April 2016

Pelaksanaan penelitian April s/d Juli 2016

Seminar Kemajuan Penelitian 27 Juli 2016

Penyerahan Laporan Hasil 27 September 2016

Seminar Hasil Penelitian 04 Oktober 2016

Seminar Nasional Hasil Penelitian 12 Oktober 2016

I. DAFTAR PUSTAKA

Al-Sayid, Ahmad, M. 1980. Thoroiqu Tadrisi Al-Lughoh Wa Adabiha, cetakan I,

Berut: Jarul Ma’arif.

19

Ainin, Muhammad. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Cetakan 2. Malang:

Hilal Pustaka.

Azies, Furqanul dan A. Chaedar Alwasilah. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif:

Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Bogdan, Robert, C. dan Biklen, Sari Knopp. 1982. Qualitative Research for

Education: an Introduction to Theori and Methods. London: Allyn and Bacon,

Inc.

Bogdan, Robert, C. dan Taylor, Steven J. 1975. Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian.

Terjemahan oleh A. Khozin Afandi 1993. Surabaya: Usaha Nasional.

Hamid, Abdul, M. dkk, 2008. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode,

Strategi, Materi, dan Media, cetakan pertama, Malang: UIN MALANG

PRESS.

Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Lincoln, Yvonna S. Dan Guba, Egon G. 1985. Naturalistic Inquiry. London. Sage

Publication.

Mujib, Fathul. Dkk. 2012. Permainan edukatif pendukung pembelajaran bahasa

Arab 2. Jogjakarta : DIVA Press

Saadie, Ma’mur. 1998. Pendekatan Komunikatif dalam Penggunaan Bahasa

Indonesia. Jakarta : Proyek Penataran Guru SLTP Setara D3 Dirjen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdikbud.

Saefulloh, Hasan. 2012. Teknik Keterampilan Bahasa Arab. Cirebon : Nurjati Press.

Soedjiatno. 1986. Menyimak Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Spardley, James P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and

Winston.

Sunaryo dan Sunarjo, Djoenasih S. 1983. Komunkasi, Persuasi dan Retorika.

Yogyakarta: Liberty.

Pateda, Mansur. 1991. Linguistik Terapan. Flores: Nusa Indah.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa.

Syafi’ie, Imam. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia 1; Petunjuk Guru Bahasa

Indonesia untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta: PT General Bhakti

Pertama.

_____________. 1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:

Universitas Terbuka.

20

Subiyakto, Sri Utari N. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Sumardi, Muljanto. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Tarigan, H.G. 1988. Metode Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

________________. Menyimak Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tolla, Ahmad. 1996. Kajian Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa

Indonesia di SMU di Kotamadya Ujung Pandang. Tesis. Malang: IKIP Malang.

Zaini, M., 2009. Pengembangan kurikulum: Konsep Implementasi, Evaluasi dan

Inovasi, cetakan I, Yogyakarta: TERAS.Yogyakarta: Kanisius

J. BIODATA DAN KOMPETENSI PENELITI

Ketua Tim

1. Biodata Ketua

- Nama : Aziz Syafruddin Syafrawi, M.A.

- Tempat & tanggal lahir : Indramayu, 01 – 12 – 1969

- Jenis Kelamin : Laki-laki

- Agama : Islam

- Kewarganegaraan : Indonesia

- NIP : 196912012009121001

- NIDN : 2001126903

- Pangkat/Gol. : Penata / IIIc

- Alamat Rumah : Jl. Fatahillah Perum Graha Permai Blok B.1 No.02

RT 20 RW 02 Kel. Watubelah Kec. Sumber

Kab. Cirebon.

- Tlp. : 08522482138

- E-MAIL : [email protected]

2. Kompetensi

2.a. Latar Belakang Pendidikan

2.a.1. Formal

1976 – 1982 : SDN Bangodua I

1982 – 1985 : MTs GUPPI Bangodua

21

1985 – 1988 : PGAN Cirebon

1998 – 2002 : International University Of Africa Fakultas

Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (S1)

2001 – 2007 : Khartoum International Institute for Arabic

Language (S2)

2.a.2. Non Formal/Pelatihan

2011 : Pelatihan Pedagogik Pengajaran (Cirebon)

2011 : Pelatihan Pembelajaran Cepat Kitab Kuning Meode

33 (Dinas Pendidikan Cirebon)

2012 : Pelatihan pembelajar Bekarakter Kurikulum KTSP

(Cirebon)

2012 : Pelatihan Multiple Intelligence (Cirebon)

2013 : Pelatihan Kurikulum 2013 (Cirebon)

2013/2014 : Pelatihan Metodologi Penelitian (Cirebon)

2014 : Training of Trainer

2015 : Diklat Penelitian teknis substantive peningkatan

kompetensi penelitian 03 – 14 November 2015

3. Kemampuan Yang Dimiliki

• Kemampuan Bahas Arab

• Kemampuan Komputer/IT (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint,

MS Access, Photo Shop, Internet, dll.)

4. Pengalaman Kerja

2010-Sekarang : Dosen PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

5. Pengalaman Pegabdian di IAIN SNJ Cirebon

2010-sekarang : Pengajar di PBA IAIAN SNJ Cirebon

2010-2012 : Staf Pusat Bahasa dan Budaya IAIN SNJ Cirebon

2015-2016 : Pengurus Ma’had Al Jamiah IAIN SNJ Cirebon

2012-sekarang : Tim Redaktur Majalah El-Ibtikar PBA IAIN SNJ

Cirebon

2013 - 2015 : Panitia (Korlab) Pendidikan dan Latihan Profesi

Guru (PLPG) LPTK IAIN SNJ Cirebon Periode

2013 - 2015 (Sertifikasi Guru)

2014 : DPL Periode 2014 IAIN SNJ Cirebon

2014 - 2015 : Fasilitator Smart Learning IAIN SNJ Cirebon 2013

22

6. Mata Kuliah Yang Pernah diampu:

Khot / Imla’, Ad-Dilalah wa al-Ma’ajim, Bahasa Arab, al-Arabiyah

al-‘Amiyah, Kitabah I dan II.

7. Penelitian, Buku, Dan Jurnal Yang Ditulis

2012 : Strategi Memotivasi Pembelajar Bahasa Arab

2013 : Strategi Debat Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

2013 : Pemakaian rumus kaidah Bahasa Arab dalam meningkatkan

pemahaman santri terhadap kedudukan kata di pondok

pesantren As-Sanusi Babakan Ciwaringin Cirebon

2014 : Pembelajaran tata bunyi (Aswat) Bahas Arab (sebuah

pengantar)

2015 : Metode Terjemah Pembelajaran Bahasa Arab

Anggota Tim

1. Anggota 1

- Nama : Nanin Sumiarni, M.Ag

- NIP : 197905032007102004

- Tempat dan Tanggal Lahir : Kuningan, 3 Mei 1979

- Jenis Kelamin : Perempuan

- Agama : Islam

- Golongan / Pangkat : III b / Penata Muda Tk.1

- Jabatan Akademik : Asisten Ahli

- Perguruan Tinggi : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

- Alamat : Jl Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon

- Telp./Faks. : (0231) 481264/ (0231) 489926

- Alamat Rumah : Jl. Kalitanjung Lemahabang Rt/Rw

04/03 Kel/Kec Harjamukti Kota Cirebon

- Telp./Faks. : 081395925117

- Alamat e-mail : [email protected]

A. RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun

Lulus

Program Pendidikan(diploma,

sarjana, magister, spesialis, dan

Perguruan

Tinggi

Jurusan/

Program Studi

23

doktor)

2002 Sarjana STAIN Cirebon Pendidikan

Bahasa Arab

2013 Magister

UIN Sunan

Gunung Djati

Bandung

Pendidikan

Bahasa Arab

B. Pendidikan dan Pengajaran

No Semester Jurusan Mata Kuliah SKS

1 Ganjil 2013/2014 PBA (A&B) Al-‘Arabiyah Lil Athfal 4 sks

PBA (A&B) Bahasa Arab I 8 sks

Genap 2013/2014 PBA (A&B) Khitobah 4 sks

PBA (A&B) Bahasa Arab II 8 sks

PBA (A&B)

2 Ganjil 2014/2015 PBA (A&B) Al-‘Arabiyah Lil Athfal 4 sks

Pengembangan Bahan Ajar

Bahasa Arab 4 sks

PBA (A) Bahasa Arab I 4 sks

Genap 2014/2015 PBA (A&B) Khitobah 4 sks

PBA (A&B) Bahasa Arab II 8 sks

3 Ganjil 2015/2016 PBA (A&B) Al-‘Arabiyah Lil Athfal 4 sks

Pengembangan Bahan Ajar

Bahasa Arab 4 sks

Genap 2014/2015 PBA (A&B) Khitobah 4 sks

PBA (A&B) Maharah Kalam 4 sks

C. Penelitian

No Nama Tahun Judul

1 EL IBTIKAR (Vol. 1.

No. 1, Juli 2012) 2012

Media Strip Story dalam Pembelajaran

Bahasa Arab

2 EL IBTIKAR (Vol. 2. 2012 تعليم مهارة القراءة لألطفال

24

Nomor 02, Desember

2012) ISSN 2303-

260X

3

HOLISTIK (Volume

15, Number 01,

2014/1435 H) ISSN:

1412-3564

2014

Pembelajaran bahasa Arab Bagi

Mahasiswa Pemula di Pusat Bahasa dan

Budaya (PBB) IAIN Syekh Nurjati

Cirebon (Problematika dan Solusinya)

4

EL IBTIKAR (Vol. 3.

Nomor 02, Desember

2014) ISSN 2303-

260X

2014 Metode Bercerita Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab Untuk Anak-Anak

5 Penelitian Mandiri 2013

Pembelajaran bahasa Arab Bagi

Mahasiswa Pemula di Pusat Bahasa dan

Budaya (PBB) IAIN Syekh Nurjati

Cirebon (Problematika dan Solusinya)

D. Pengabdian Pada Masyarakat

No Tahun Kegiatan

1 2012 Mengisi Pengajian rutin di Desa Pancalang

Kec Pancalang Kuningan

2 2013 Juri Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat

Pelajar se-Wilayah III Cirebon pada

Kegiatan Lomba Gebyar Bahasa Arab

3 2013 Panitia lomba kreatifitas tingkat pelajar &

mahasiswa se-wilayah 3 Cirebon yang

diselenggarakan pada tanggal 25-30

November 2013

4 2014 Juri Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat

Pelajar se-Wilayah III Cirebon pada

Kegiatan Lomba Gebyar Bahasa Arab

5 2014 Juri Lomba Debat Bahasa Arab Nusantara

pada Kegiatan Lomba Gebyar Bahasa Arab

25

6 2014 Menjadi Fasilitator workshop/sosialisasi

penguatan akademik dan kepribadian

mahasiswa baru (Smart Learning) IAIN

Syekh nurjati Cirebon

7 2014 Juri Lomba Pidato Bahasa Arab Pelajar &

Mahasiswa pada acara Gebyar Bahasa Arab

tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh

HMJ PBA IAIN Sye4kh Nurjati Cirebon

Tanggal 20-14 April 2015

8 2014 Juri Lomba Debat Bahasa Arab Tingkat

Mahasiswa pada acara Gebyar Bahasa Arab

tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh

HMJ PBA IAIN Sye4kh Nurjati Cirebon

Tanggal 20-14 April 2015

9 2015 Juri Lomba Debat Bahasa Arab Tingkat

Mahasiswa pada acara Gebyar Bahasa Arab

tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh

HMJ PBA IAIN Sye4kh Nurjati Cirebon

Tanggal 20-14 April 2015

E. Pelatihan

N0 Tahun Pelatihan

1 2009 Pembimbing Akademik yang diselenggarakan oleh Fakultas

Tarbiyah

2 2013 Penerjemah Bahasa Arab

F. Organisasi

No Tahun Nama

1 2010 Anggota Ittihadul Mudarrisin Lughah ‘Arabaiyah (IMLA)

2 2015 Anggota bidang pendidikan darma wanita IAIN Syekh Nurjati

26

3. Anggota 2

- Nama : Dwi Ayu Nurkania

- NIM : 1414121010

- Semester : IV

4. Anggota 3

- Nama : Mukhammad Salman Aljihadi

- NIM : 1414122057

- Semester : IV

K. Lampiran-lampiran