1 1 - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of 1 1 - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
1
1
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian
1. Letak Geografis Desa Kedokanagung
Desa Kedokanagung terletak pada koordinat Lintang Selatan
6,50309o S dan Bujur Timur 108,42207
o E dengan Luas wilayah 433,1
Ha yang terdiri dari 4 Blok dengan 4 Rukun Warga (RW) dan 19
Rukun Tetangga (RT). Desa Kedokanagung kecamatan
Kedokanbunder Kabupaten Indramayu memiliki batas wilayah
administrative sebagai berikut: Sebelah Utara, Desa Dukuh Jeruk dan
Desa Kedokanbunder. Sebelah Timur, Desa Kaplongan dan Desa
Kedokanbunder Wetan. Sebelah Selatan, Desa Kedokanbunder Wetan.
Sebelah Barat, Desa Kedokanbunder dan Desa Jayawinangun.
Desa Kedokanagung merupakan desa yang berada di daerah
dataran rendah dengan ketinggian 2.8 M Dpl (Diatas Permukaan Laut),
luas Desa Kedokanagung adalah 433,1 Ha yang terbagi menjadi
pemukiman luasnya 122.4 Ha, luas pesawahan 290.4 Ha selebihnya
terdapat pekarangan, perkebunan, dan lahan milik desa.
Berikut ini tabel menurut penggunaan lahan yang terdapat di Desa
Kedokanagung sebagai berikut:
Tabel 1.1
Katagori Lahan Luas Lahan
Luas pemukiman 122.4 Ha
Luas pesawahan 290.4 Ha
Luas perkebunan -
Luas kuburan 0.28 Ha
Luas pekarangan 12.7 Ha
Pasar Desa 0.23 Ha
Perkantoran 0.77 Ha
2
2
Luas prasarana umum
lainya
4.9 Ha
Total luas 431.7 Ha
Sumber : Profil Desa Kedokan Agung
2. Demografis Desa Kedokanagung
Desa Kedokanagung terdiri dari 4 Dusun, 4 RW dan 19 RT.
Setiap dusun terdiri dari 1 RW dan 5 RT. Dusun 1 (Blok Pipisan),
Dusun 2 (Blok Sigandu), Dusun 3 (Blok Bungawaren), Dusun 4 (Blok
Druwolong). Secara religi semua masyarakat Desa Kedokanagung
menganut agama islam.
Berdasarkan profil Desa Kedokanagung, data sensus penduduk
tahun 2011 tercatat sebanyak 8.433 jiwa, Tahun 2012 sebanyak 8.697
jiwa, Tahun 2013 sebanyak 8.933 jiwa, Tahun 2014 sebanyak 9.092
jiwa, dan Tahun 2015 sebanyak 9.133 jiwa. Sehingga mengenai
penduduk Desa Kedokanagung mengalami kenaikan untuk setiap
tahunnya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dalam berikut ini:
Tabel 1.2
No
Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK Lk Pr Jumlah
1. 2011 3.994 4.439 8.433 2.759 KK
2. 2012 4.215 4.482 8.697 2.776 KK
3. 2013 4.370 4.563 8.933 2.810 KK
4. 2014 4.468 4.624 9.092 2.799 KK
5. 2015 4.485 4.648 9.133 2.859 KK
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Tiap RW
3
3
Desa KedokanagungTahun 2015
Tabel 1.3
No RW / Dusun Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Pipisan 1.196 1.120 2.416
2. Sigandu 1.068 1.081 2.149
3. Bungaaren 1.085 1.099 2.184
4. Druwolong 1.180 1.204 2.384
Jumlah 4.529 4.604 9.133
Sumber : Data Penduduk Desa Kedokanagung
Dari tahun kemaren yaitu tahun 2014 Jumlah keseluruhan
penduduk di Desa Kedokanagung pada saat itu berjumlah 9.092 Jiwa,
dan tahun sekarang yaitu tahun 2015 berjumlah 9.133 jiwa. Dilihat
dari tabel diatas bahwasanya jumlah penduduk dari tahun ketahun
semakin meningkat.
3. Sejarah Desa Kedokanagung
Desa Kedokanagung merupakan Desa Pemekaran dari Desa
Kedokanbunder, yang terjadi pada tahun 1983. Desa Kedokanbunder
dahulunya adalah suatu kawasan hutan yang dikenal dengan nama
Lebak Sungsang. Kemudian kawasan hutan Lebak Sungsang tersebut
dibabat dan di bakar untuk dibentuk suatu pedukuhan oleh Nyi Mas
Kawunganten (Istri dari Syech Syarif Hidayatullah). Pada tahun 1499
Pedukuhan Lebak Sungsang tersebut di beri patok batas oleh Ki Kuwu
Sangkan, Sunan Bonang dan Pangeran Pager Toya (selanjutnya tahun
1499 tersebut dijadikan sebagai tahun berdirinya Desa
Kedokanbunder). Adapun nama Kedokanbunder berasal dari terjadinya
Pertarungan antara Nyi Mas Kawunganten dengan Putra Raja Campa
(Jiou Phak). Pertarungan tersebut disebabkan karena adanya maksud
Putra Raja Campa untuk meminang Nyi Mas Kawunganten dan
Pinangan tersebut ditolak oleh Nyi Mas Kawunganten karena Nyi Mas
Kawungan telah bersuami. Nyi Mas Kawunganten dengan senjatanya
berupa Golok Cabang pemberian Ki Kuwu Sangkan berhasil
4
4
mengalahkan Putra Raja Campa. Serangan Nyi Mas Kawunganten
membuat Putra Raja campa Terduduk dan sekarat membentuk
Bundaran (dalam bahasa Jawa: Terduduk = Kedodok, Bundar =
Bunder) hingga tewas. Untuk mengenang Pertarungan dan
Kemenangan Nyi Mas Kawunganten ahirnya Pedukuhan Lebak
Sungsang berganti nama menjadi Kedokanbunder.
Desa Kedokanagung terbentuk pada tahun 1983 dari terjadinya
Pemekaran Desa Kedokanbunder. Dimana pada tahun 1983 Desa
Kedokanbunder dimekarkan menjadi 3 (tiga) Desa yaitu : pertama
Desa Kedokanbunder (Merupakan Desa Induk), Kedua Desa
Kedokanagung, dan Ketiga Kedokanbunder Wetan.
Untuk dapat menyelenggarakan Pemerintahan Desa
Kedokanagung yang baru terbentuk, saat itu diangkat sebagai Pejabat
Sementara Kuwu Kedokanagung adalah Bpk. SARJANA.
Sehubungan dengan belum tersedianya Kantor Pemerinthan
Desa Kedokanagung, maka Pemerintah Desa Kedokanagung untuk
sementara menyewa tanah dan bangunan milik Bpk. TARPAN (alm)
yang ada di wilayah Blok Wetan (sebelah Timur Pasar Desa
Kedokanagung) untuk dijadikan Kantor Pemerintah Desa
Kedokanagung.
Berkat kerjasama antara Pemerintah Desa Kedokanagung dan
masyarakat Desa Kedokanagung, akhirnya Pemerintah Desa
Kedokanagung dapat membeli tanah dan membangun Kantor
Pemerintah Desa Kedokanagung di Jalan Ratu Winaon (Lurung
Tengah) Desa Kedokanagung.
Berikut ini adalah nama-nama Tokoh/Kuwu yang pernah memimpin
Desa Kedokanagung :
1. Bpk. SARJANA , tahun 1983 (PJs)
2. Bpk. H. KANILA , tahun 1984 s/d 1991
3. Bpk. H. HASAN BISRI , tahun 1992 s/d 2001
4. Bpk. TARPIN tahun 2002 s/d 2003
5
5
5. Bpk. DALI WIJAYA tahun 2003 (Pjs)
6. Bpk. H. BADRUDIN tahun 2004 s/d 2010
7. Bpk. NASIDA tahun 2011 s/d 2012
8. Bpk. JUMHANA BUDI S.Sos tahun 2012 s/d 2018
Struktur Organisasi Tata Kerja Desa Kedokanagung
Gambar 1
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Desa Kedokanagung meliputi
sarana pendidikan, sarana peribadatan, dan sarana pelayanan umum.
Pendidikan bagi anak-anak usia Dini di tunjang dengan adanya TK.
Kebutuhan pendidikan dasar ditunjang dengan adanya SD. Untuk
masalah kesehatan anak dan balita terdapat posyandu dimasing-
masing RW pada setiap sebulan sekali. Untuk masalah kesehatan bagi
masyarakat juga ditunjang dengan adanya puskesmas yang berada di
KUWU Jumhna Budi R,S.Sos
SEKERTARIS DESA Wawawan Siswandi
BENDAHARA DESA Sukroni
TATA USAHA Diyana Ningrum
LURAH Castim
LEBE Yusuf Algifari
RAKSA BUMI Casman
KLIWON Samsunahar
Bekel 4 Sudarman
Bekel 3 Kosim
Bekel 2 Majuni
Bekel 1 Mustadi
6
6
samping kecamatan kedokanbunder. Adapun sarana penunjang bagi
peribadatan terdapat 3 Masjid dan 20 Musholah, terdapat juga sarana
keagamaan yaitu 1 pondok pesantren dan juga 4 Madrasah, di Desa
Kedokanagung juga terdapat sarana transportasi transportasi umum
seperti angkutan umum, ojek motor dan becak. Namun kebanyakan
dari masyarakat memiliki kendaraan pribadi, seperti motor dan mobil
sendiri.
5. Pendidikan Desa Kedokanagung
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan. Sehingga kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari
faktor pendidik, karena pendidikan mempunyai peranan penting dalam
usaha meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan salah satu
modal dasar pembangunan, sehingga pendidikan adalah sebuah modal
dimasa yang akan datang.
Desa Kedokanagung mempunyai lembaga pendidikan baik
formal maupun informal. Pendidikan yang ada di kedokanagung
terbilang kurang lengkap. Karena di Desa Kedokanagung belum ada
pendidikan formal seperti SMP dan SMA. Hal ini terlihat dari
lembaga pendidikan formal di Desa Kedokanagung hanya Terdapat 2
TK yaitu TK Miftahul Ilmi, TK PGRI, Terdapat 4 SD, yaitu SDN
Kedokanagung 1, SDN Kedokan agung II, SDN Kedokan agung III,
SDN Kedokanagung IV. Terdapat 1 MI yaitu MI Hidayatul
Mubtadiin. Sedangkan Lembaga pendidikan informal yang terdapat di
Desa Kedokanagung ada 4 Madrasah dan 1 Pesantren. Dapat kita lihat
dari tabel dibawah ini:
7
7
Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal
Di Desa Kedokanagung tahun 2014
Tabel 1.4
No Nama Sekolah Jumlah
Lokasi Guru Murid
1 SDN Kedokanagung I
14 225 Blok Kidul,
RT.15/04
2 SDN Kedokanagung II
13 220 Blok Wetan,
RT.08/02
3 SDN Kedokanagung III
15 230 Komperta
Mundu
4 SDN Kedokanagung IV
12 215 Blok Kidul,
RT.16/04
5 MIHidayatulMubtadiin
7 180 Blok Pipisan,
RT.04/01
Jumlah 61 1.070
Sumber : Profil Desa Kedokanagung 2014
Dilihat dari tabel diatas bahwasnya dalam segi pendidikan di
desa Kedokanagung kurang memadahi, karena belum adanya
pendidikan SMP dan SMA yang ada hanya TK, SD, dan MI.
6. Keadaan Sosial Budaya Desa Kedokanagung
Budaya yang ada di Desa Kedokanagung merupakan modal
dasar pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan
dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar
dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai oleh
mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam.
Masyarakat Desa Kedokanagung sekarang masih memegang
erat akan kebudayaannya. Hal tersebut dibuktikan dengan masih
adanya budaya seperti sedekah bumi, mapag sri dll. Hal budaya
tersebut sudah lama ada diturunkan dari nenek moyang dahulu hingga
sekarang masih dibudayakan. Setiap budaya memiliki makna
tersendiri sehingga masyarakat masih berantusias untuk
8
8
melestarikannya. Dari beberapa budaya tersebut memiliki makna
tersendiri diantaranya budaya sedekah bumi. Menurut Ibu Daenah
adanya sedekah bumi merupakan realisasi dari rasa bersyukur atas apa
yang telah diperolehnya. Karena kita telah mendapatkan kenikmatan
dari bumi, kita telah dapat makan serta dapat memenuhi kebutuhan
lainnya dari tanah. Maka kita harus bersyukur atas hal ini makanya
kita perlu bersedekah kepada bumi yang telah memberikan kehidupan
bagi kita. Masyarakat yang mempunyai tanaman hasil panen seperti
padi dan palawija akan dibawa ke balai desa. Dalam hal ini,
masyarakat sudah mengikhlaskan barang yag dibawa ke balai desa
sebagai bentuk rasa syukur mereka, sehingga mengeluarkan sedekah.
Budaya sedekah bumi biasanya diadakan 1 kali dalam 2 tahun.
Sedekah bumi biasanya diperingati pada bulan Oktober atau
November. Pada saat sedakah bumi berlangsung pemerintah desa dan
masyarakat Kedokanagung mengadakan hiburan dengan menanggap
wayang.
Budaya Mapag Sri, mapag sri biasanya ada pada saat panen raya
tiba. Pada saat mapag sri berlangsung pemerintah desa dan masyarakat
mengadakan acara unjungan setiap satu tahun sekali. Dan acara
unjungan tersebut adanya di depan balai Desa Kedokanagung.
Budaya pada saat bulan Safar, biasanya pada saat bulan safar
masyarakat Kedokanagung membuat cimplo atau disebut dengan
apem. Lalu cimplo tersebut dibagi-bagikan kepada para tetangga.
Kemudian budaya pada saat bulan mulud atau disebut dengan
bulan maulid, biasanya masyarakat membuat dodol. Lalu dodol
tersebut dibagi-bagikan kepada para tetangga. Kemudian acara
muludan juga biasanya masyarakat Kedokanagung ngumpul di
mushalah untuk mengadakan tahlilan bersama, Marhabanan dan
terakhir di tutup dengan doa bersama.
Budaya ngupati. Ngupati biasanya memperingati acara pada
saat kandungan berusia 4 bulan, dan biasanya keluarga tersebut
membuat kupat. Kemudian acara ngupati tersebut di slametin dengan
9
9
ibu-ibu jamiyahan lalu para jamiyah tersebut di kasih berkat
didalamnya berisi kupat.
Budaya Memitu. Memitu biasanya memperingati acara pada saat
kandungan berusia 7 bulan, dan biasanya keluarga tersebut membuat
rujak. Kemudian acara memitu di slametin dengan tahlilan bapak-
bapak. Lalu para bapak-bapak tersebut dikasih berkat yang
didalamnya berisi rujak. Seusai tahlilan selesai orang yang 7 bulan
dimandiin dengan air doa supaya ibu dan anaknya selamat dan sehat.1
7. Keadaan Sosial Ekonomi Desa Kedokanagung
Desa Kedokanagung merupakan salah satu desa penghasil beras,
karena hamparan sawah terbentang luas yang kita lihat disekeliling
Desa Kedokanagung dengan hamparan sawah yang dimilikinya.
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani,
buruh tani, dan ada juga yang urban dari desa ke kota. Luas lahan
sawah yang seluas 290.4 Ha terbentang luas. Namun tidak seindah
yang dibayangkan, tanah seluas itu tidak semua masyarakat memiliki
sawah tersebut.
Para petani kalau kesulitan dalam masalah permodalan untuk
menjalankan usahanya, yaitu dengan meminjam modal kepada
tengkulak. tengkulak disini memiliki banyak peran untuk para petani
di Desa Kedokanagung khususnya, peran tersebut diantaranya petani
bisa meminjam modal dalam bentuk uang. Petani juga bisa menjual
hasil panennya kepada tengkulak, ketika petani meminjam uang pada
saat panen tiba mereka harus segera membayar dengan hasil panennya
kepada tengkulak yang bersangkutan, mereka tidak bisa menyimpan
hasil panennya di lumbung padi dan menjual ketika harga gabah
sedang turun, bahkan tengkulak siap untuk mengangkat hasil panen
mereka dilahan sawahnya. Di Desa Kedokanagung masyarakat petani
untuk menjual hasil panennya masih dilingkup tengkulak-tengkulak
yang berada di Desa Kedokan Agung, dengan alasan dekat, orang
sendiri, mereka percaya para tengkulak sudah memiliki ling yang
1 Wawancara dengan Ibu Daenah pada tanggal 22 Juli 2017
10
10
banyak, bahkan para petani diluar pun banyak yang menjual gabahnya
ke tengkulak di Desa Kedokanagung. Diantara distributor pemasaran
mereka adalah di Cp Padimas daerah Mundu cirebon.2
Buruh tani merupakan pekerjaan sampingan bagi para petani,
pedagang, buruh bangunan dan lainya. Sehingga di Desa
Kedokanagung buruh tani adalah pekerjaan yang paling banyak dari
pada petani sendiri. Lahan sawah yang sempit dan kebutuhan dasar
yang harus mereka penuhi untuk bertahan hidup tidak sedikit
masyarakat yang menjual lahan sawahnya untuk kebutuhan mereka
yang tidak bisa ditunda lagi, pembagian harta waris juga yang
mengakibatkan mereka menjual lahan sawahnya, dan kemudian
mereka beralih menjadi buruh. pekerjaan menjadi buruh tani pun tidak
tetap setiap hari mereka geluti, melainkan mereka tetap menunggu
ketika hari-hari tertentu sesuai dengan proses penanaman padi, dari
menanam hingga memanen. pendapatan buruh tani berbeda dengan
buruh yang berada disektor industri, ketika buruh industri mereka bisa
lebih besar pendapatanya, sedangkan gajih buruh tani tetap dari dulu
sampai sekarang, terkhusus di Desa Kedokanagung perempuan
sebesar Rp 25.000,00 dari pagi sampai dzuhur sedangkan laki-laki Rp
50.000 dari pagi sampai dzuhur.
Pendapatan buruh saja tidak bisa menjamin untuk memenuhi
kebutuhan dasar karena itu ketika ada pekerjaan yang menjanjikan dan
lebih besar dalam pemasukannya masyarakat lebih memilih pekerjaan
baru, hal ini dialami oleh masyarakat di Desa Kedokanagung banyak
buruh tani wanita yang memilih bekerja ke luar Negri. Gaji
perbulannya bisa sampai 7 juta. Perbandingan antara bekerja sebagai
buruh tani dengan bekerja keluar negri sangat berbeda jauh
penghasilannya. jika pekerjaan baru ini lebih menjanjikan artinya
mereka mempunyai gaji perbulan yang menurutnya lebih besar, beda
halnya dengan buruh tani yang tidak tentu karena tanam padi yang
musiman. Tidak sedikit para petani yang mengeluh dengan
2 Wawancara dengan Bapak Dasman pada tanggal 16 Juli 2017
11
11
berkurangnya tenaga kerja sebagai buruh tani, seperti halnya bapak
Dimyati yang mengeluh akan kurangnya pekerja buruh tani karena
biasannya menanam padi selesai dengan satu, dua hari sedangkan
sekarang sampai empat bahkan sampai seminggu. Untuk laki-laki
atau perempuan yang mudanya banyak juga yang merantau ke luar
kota seperti kota Jakarta, Karawang, Cikarang, Bekasi dan lain-lain.
Dengan banyaknya masyarakat yang urban maka bagaimana penerus
selanjutnya untuk pertanian, yang mana lahan sawah yang semakin
berkurang dan pekerjaan juga lebih banyak lagi yang berkurang.3
Desa Kedokanagung termasuk daerah yang berada di dataran
rendah, datarannya yang rendah sehingga lahan sawahnya berpetak-
petak besar menyusun kebawah sampai mendatar. Melihat potensi
yang dimiliki Desa Kedokanagung, maka terkenal dengan daerah
penghasil beras, dengan demikian masyarakat dalam satu tahun
penanaman hanya menanam satu parietas saja yaitu tanaman padi.
Akan tetapi pada saat musim kemarau, beralih menanam ke tanaman
kacang hijau.
Masalah kekurangan modal dihadapi masyarakat dan terkhusus
petani, maka peran tengkulak sangat berpengaruh dalam membantu
minjamkan modal usahanya, meski para tengkulak yang mencari
untung dengan nilai gabah yang ditentukan tengkulak dan ketika
panen jaminan padi, masyarakat seperti pasrah dengan keadaan seperti
itu, karena mereka mau lari kemana lagi dengan peminjaman dan
penjualan hasil panen kalau bukan pada tengkulak.4
8. Sistem Pertanian Desa Kedokanagung
Pertanian merupakan suatu penunjang bagi kehidupan berjuta-
juta masyarakat yang ada di bumi karena secara alamiah mereka
membutuhkan makan yang dihasilkan oleh petani. Sektor pertanian
juga merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian di
negara-negara berkembang, ada pepatah yang mengatakan bagi siapa
3 Wawancara dengan Bapak Dimyati pada tanggal 18 Juli 2017
4 Wawancara dengan Bapak Kasrad pada tanggal 19 Juli 2017
12
12
saja yang mempunyai pangan maka dia akan menguasai dunia sebab
semua negara akan bergantung padanya dalam rangka
mempertahankan hidupnya.
Desa Kedokanagung merupakan salah satu Desa yang ada di
Indramayu, mayoritas warga Desa Kedokanagung bermata
pencaharian sebagai petani. Dari jumlah penduduk 9.092 jiwa,
dengan 2859 kepala keluarga terdapat 2.129 jiwa yang bekerja
sebagai petani.
Pertanian Desa Kedokanagung merupakan pertanian yang
mengandalkan air hujan. Jika musim hujan petani bisa menanam
dengan air yang mudah, namun ketika musim kemarau air di Desa
Kedokanagung sulit didapatkan. Ketika air sulit petani sukar untuk
menanam padi karena menanam padi membutuhkan air yang banyak.
Ketika musim kemarau datang, para petani Kedokanagung beralih
menanam kacang hijau pada umumnya. Petani menggantungkan
menanam terhadap ada atau tidak adanya air sehingga siklus musim
berkaitan erat dengan siklus tanam. siklus tanam sangat berpengaruh
terhadap penghasilan petani.
Siklus kemarau petani kesulitan mendapatkan air padahal air
merupakan modal awal bertani yang seharusnya petani dapatkan
secara cuma-cuma, namun pada saat kemarau tiba petani tidak dapat
menggunakan air dengan cuma-cuma karena air pada saat itu langka
sehingga untuk menggunakan air para petani harus bayar. Adapun
siklus musim bagi para petani, pada Bulan Desember biasanya mulai
turun hujan, dan pada saat itu petani menyiapkan segala sesuatu untuk
bertanam padi, dari mulai pengolahan tanah dengan traktor dan lain
sebagainya, hingga sampai pada Bulan Januari para petani mulai
bercocok tanam atau menanam padi. Untuk sampai pada proses panen,
padi membutuhkan waktu sekitar seratus hari, hingga kira-kira sampai
pada Bulan Mei para petani mulai panen pertamanya. Pada saat ini air
masih ada namun akan menghadapi pada musim kemarau, pada Bulan
Mei setelah petani panen para petani melanjutkan dengan menanam ke
13
13
dua, dan dari menanam kedua itu akan dipanen yang kedua pada
bulan Sembilan yaitu Bulan September. pada Bulan Oktober para
petani mulai menanam kacang hijau, ada juga yang menanam kacang
panjang, ada yang semangka dan lain-lain. semua hal tersebut kembali
pada pemilik maupun penggarap sawah tersebut terkadang ada juga
petani yang menganggurkan tanahnya karena malas menanam karena
air pada saat itu susah. Tanah tersebut dianggurkan hingga musim
hujan datang baru setelah itu tanah tersebut kembali digarap dan
begitupun seterusnya.5
Agar lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:
Gambar 2
Siklus Tanam
Desa Kedokanagung dalam sektor pertanian tahun sekarang
dengan dahulu sangatlah berbeda. saat ini kondisi tanaman padi rata-
rata rusak atau gagal untuk dipanen, bahkan hanya sebagian padi
yang bisa diambil hasilnya. Sehingga para petani banyak yang
mengeluh dan mendapatkan banyak kerugian dalam keadaan tersebut.
Faktor mengenai kerusakan tanaman padi yang menyebabkan gagal
untuk dipanen, karena ulahnya para petani sendiri. Biasanya yang
panen 2 kali dalam satu tahun, tetapi malah 3 kali dalam satu tahun
akibatnya tanaman padi tersebut pada rusak atau mati. Bagusnya tanah
5 Wawancara dengan Bapak Karya pada tanggal 09 Juli 2017
Desember
Musim Hujan
Januari
Musim Tanam
Pertama
Oktober
Musim tanam Kacang Hijau
Juni
Musim Tanam Kedua
September
Musim Panen Kedua
Mei
Musim Panen Pertama
14
14
tersebut dibiarkan terlebih dahulu karena tanah juga butuh yang
namanya istirahat. Akan tetapi para petani beranggapan bahwa
kesempatan sekali dengan adanya air terus menerus akan rugi kalau
tidak ditanamin lagi. sedangkan sektor pertanian dahulu tanaman padi
sangatlah subur dan jarang terdapat hama. Bahkan setiap tahunnya
menghasilkan panen padi yang sangat memuaskan. Sehingga
masyarakat banyak yang sejahtera dalam keadaan tersebut.6
9. Produktivitas tanaman padi
Desa kedokanagung merupakan desa yang terletak di kecamatan
kedokanbunder yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian
disektor pertanian. sebagian besar masyarakatnya mempunyai
kegiatan usaha dibudidaya tanaman padi. Berikut ini adalah aktifitas
masyarakat dalam kegiatan usaha budidaya tanaman padi di Desa
Kedokanagung.
a. Pembuatan benih padi
Proses pembuatan ini meliputi penyebaran benih pada sepetak
lahan sawah. Benih yang disebar selanjutnya berkembang menjadi
bibit yang siap untuk ditanam. Benih padi yang umum digunakan oleh
petani Desa Kedokanagung adalah benih padi IR, Muncul, dan Kebo.
Perlakuan benih sebelum disebar di tempat pembuatan adalah
perendaman benih yang dilakukan untuk merangsang tahap awal
perkembangan suatu tumbuhan, sehingga diperoleh benih yang siap
disebar dan tumbuh secara optimal di lahan pembuatan. Benih
dimasukkan ke dalam karung, kemudian direndam selama 48 jam,
setelah itu didiamkan kembali di darat yaitu di tempat yang lembab
dan terlindung dari sinar matahari selama 48 jam. Benih yang telah
direndam tersebut kemudian disebar di lahan pembuatan, baik itu di
darat maupun di air (sawah). Lama waktu pembuatan di darat dan di
air memiliki perbedaan yaitu, lama waktu pembuatan benih padi di
darat lebih lama dibandingkan dengan lama waktu pembuatan di
darat. Lama waktu benih di air sekitar 20-25 hari, sedangkan di darat
6 Wawancara dengan Bapak Iksan pada tanggal 12 Juli 2017
15
15
sekitar 17-22 hari. Untuk luas tanam satu hektar, dibutuhkan lahan
seluas 500 m2. Biasanya untuk beberapa petani kecil dengan luas
lahan kurang dari 1 Ha, pembuatan dilakukan secara bersamaan.
b. Pengolahan Lahan Sawah
pengolahan lahan merupakan komponen untuk meningkatkan
produktivitas padi. Pengolahan lahan sawah terdiri dari beberapa
tahap seperti pembajakan dengan mesin pembajak (traktor),
pencangkulan, penggaruan, dan pembersihan hingga memperoleh
susunan tanah yang rata atau beraturan.
c. Penanaman padi
Dalam proses penanaman padi ini menggunakan bibit muda
yang berumur 25 hari setelah sebar. Tanam dilakukan dengan kondisi
lahan banyak air (ketinggian air kurang lebih 2 cm dari permukaan
tanah sawah) dengan jumlah bibit yang ditanam tidak lebih dari 3
bibit. Untuk penanaman padi bibit dijejer dan diatur dalam beberapa
baris, biasanya para petani menyebutnya dengan sistem tanam jajar.
Sistem tanam jajar adalah sistem tanam dengan pengaturan jarak
tanam tertentu sehingga penanaman akan memiliki barisan tanaman
yang diselingi oleh barisan kosong dimana jarak tanam pada barisan
pinggir setengah kali jarak tanam antar barisan. Bibit padi tersebut
ditancapkan ke dalam tanah yang digenangi air sedalam 10 sampai 15
cm hingga akarnya terbenam di bawah permukaan tanah.
d. Pemupukan
Pemupukan pada umumnya dilakukan dua hingga tiga kali
untuk setiap musim tanam yaitu pada saat pengolahan lahan, sekitar 7-
14 hari penanaman dan 40-50 hari setelah penanaman. Pupuk yang
digunakan petani sebagian besar merupakan pupuk anorganik, yaitu
pupuk Urea, TS, phoska dan KCl.
e. Pengairan (irigasi)
Pengairan (irigasi) merupakan pengaturan kondisi sawah baik
dalam kondisi kering maupun tergenang. Irigasi sawah yang berada di
Desa Kedokanagung, ada enam aliran sawah yaitu aliran
16
16
jayawinangun, pintu H. Kenti, pintu kali kapur, pintu kali pasar dan
pintu aliran truwali. Jika musim kemarau tiba, maka akan ada sebuah
pembagian air yaitu akan diadakan sebuah sistem buka tutup pintu air
dan setiap pintu mempunyai jatah masing-masing. Sedangkan kalau
tidak ada pembagian air maka masyarakat desa Kedokanagung
mencari airnya dengan cara pengeboran air di dalam tanah dengan
menggunakan disel sambil bergiliran.
f. Pemanenan
Tahapan panen dilakukan ketika padi sudah berumur sekitar
100-120 hari atau sekitar 4 bulan di Desa Kedokanagung, Cara
memanen dengan menggunakan clurit atau arit yang tajam untuk
memotong batang padi. Sebelum padi dirontokkan menyiapkan
plastik atau terpal lebar sebagai alas padi yang baru dipotong dan
ditumpuk. Dari tumpukan padi tersebut dirontokkan dengan cara
tradisional yaitu digeprek. kemudian padi yang sudah digeprek
dimasukan kedalam karung yang sudah disediakan.
10. Sumber Air
Air merupakan kebutuhan utama manusia dalam proses
kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan jika tidak ada air
dimuka bumi ini. Air sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-
hari. Baik untuk minum, nyuci, mandi, masak, maupun untuk
keperluan pertanian dan lain sebagainya. Mengingat pentingnya
peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat
menyediakan air baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Di Desa Kedokanagung mempunyai sumber air yang sering
digunakan sehari-hari oleh masyarkatnya yaitu: Sumber air dari
pengeboran atau pantek, sumber air dari PDAM, dan sumber air dari
tangki isi ulang.
Sumber air dari pengeboran atau pantek adalah sumber air yang
didapatkan dari bawah tanah dan proses pembuatannya dengan cara di
bor atau digali dengan kedalaman 13 meter. Air yang didapat dari
17
17
pengeboran kegunaannya untuk mengairi sawah bahkan bisa untuk
mandi.
Sumber air dari PDAM adalah air ledeng yang terdapat dari
sungai besar yang kemudian di olah lagi oleh PT perusahan air, agar
air tersebut bersih dan jernih. Yang mempunyai air PDAM hanya
beberapa orang saja. Karena air PDAM tersebut cara membuatnya
harus mengeluarkan biaya yang besar dan setiap bulannya dikenai
biaya. Pembayaran biaya air PDAM setiap bulan tergantung
pemakaiannya. Ada yang setiap bulan dikenai biaya 80 ribu ada juga
yang 120 ribu. Kegunaan air PDAM biasanya digunakan untuk masak,
mandi, nyuci, minum dll.
Sumber air tangki isi ulang adalah air yang terdapat dari mata air
pegunungan yang diolah lagi kemudian air tersebut dijual belikan
kepada toko agen besar yang jualan air. Air tersebut biasanya
dinamakan air galon, yang setiap 10 hari sekali orang penjual tersebut
datang. Harga air yang satu tangki seharga 400 ribu. Kemudian orang
tersebut menjual laginya dengan harga 4000. Modal keseluruhan
membuat galon isi ulang yaitu 30 juta. Masyarakat meggunakan air
tangki isi ulang yaitu untuk minum dan masak.
Dari ketiga sumber air tersebut, kebanyakan masyarakat desa
Kedokanagung menggunakan sumber air dari pantek atau pengeboran,
karena air pengeboran mudah untuk didapatkan hanya saja cara proses
pembuatannya yang agak susah. Dapat kita lihat ditabel berikut ini:
Tabel 1.5
No Sumber Air Kegunaan Air
1 Pengeboran/Pantek Untuk mengairi sawah, dan
Mandi.
2 PDAM Untuk masak, nyuci dan minum.
3 Tangki Isi Ulang Untuk Minum dan masak.
18
18
11. Kondisi Petani Desa Kedokanagung
Luasnya hamparan sawah yang terlihat di sekeliling desa
merupakan suatu potensi yang cukup besar yang dimiliki masyarakat
Desa Kedokanagung, sehingga tidak dipungkiri lagi kalau sebagian
masyarakat bergantung pada sektor pertanian. Petani di Desa
Kedokanagung memiliki katagori, yaitu petani penggarap, petani
penyewa penggarap, penggarap, dan buruh tani.7
a. Sebagai pemilik-penggarap yaitu sesesorang yang memiliki lahan
tanah yang menjadi bahan garapan sekaligus menggarapnya sendiri.
b. Sebagai penyewa-penggarap yaitu seseorang yang menyewa lahan
tanah atau sawah dalam kurun waktu tertentu dengan system kontrak
dalam hitungan tahun dan menggarapnya.
c. Penggarap yaitu seseorang yang menggarap sawah dari pemilik atau
penyewa dalam hitungan musim tanam atau dikenal dengan system
Lajo. System Lajo artinya menggarap lahan pertanian punya orang
lain, tetapi modal dari pemiliknya. Adapun system pembagian hasil
panennya bagi hasil dengan perbandingan 5 : 1. Satu (1) bagian untuk
yang menggarap dan lima (5) bagian untuk pemilik lahan.
d. Buruh tani yaitu seseorang yang bekerja musiman atau pada masa
tertentu saja berupa mencangkul, menanam, membersihkan rumput,
menabur pupuk, dan memanen padi.
Kondisi pertanian di Desa Kedokanagung dalam pengelolaannya
ada yang dikelola secara individu dan ada juga yang dikelola oleh
berkelompok. Dikelola secara individu dalam artian masyarakat itu
tidak tergabung dalam anggota kelompok Tani, masyarakat yang tidak
menjadi anggota Kelompok Tani dalam bertani dari awal menanam
sampai panen benar-benar bertani sesuai dengan kemampuan sendiri
dan tidak mendapatkan bantuan dari pihak luar, bahkan dalam
pendistribusian hasil panennya terserah masyarakat itu sendiri mau
diapakan. Beda dengan masyarakat yang menjadi anggota Kelompok
Tani dalam penanamannya mendapatkan bantuan berupa bibit, pupuk
7 Wawancara dengan Bapak Sakid pada tanggal 18 Juli 2017
19
19
dan mendapat pelatihan dari penyuluh. Namun dalam hal
pendistribusian anggota Kelompok Tani tidak terikat dalam penjualan
hasil panen, anggota Kelompok Tani diberikan kebabasan dalam hal
pendistribusian hasil panen padinya. Umumnya para petani baik yang
menjadi anggota ataupun tidak menjadi anggota menjual padinya di
tengkulak disekitar wilayahnya sendiri. Untuk meningkatkan sumber
daya pangan, pemerintah sangat memperhatikan dalam sektor
pertanian. sehingga pemerintah memebentuk program bantuan
disetiap wilayah. Untuk mendapatkan bantuan tersebut disetiap desa
harus membentuk kelompok pertanian atau sering disebut dengan
Gapoktan. Untuk mempermudah pemerintah menjalankan programnya
melalui bantuan seperti bantuan berupa bibit, pupuk, pelatihan dalam
rangka untuk meningkatkan hasil panen pertanian.
B. HASIL PENELITIAN
1. Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Sri Asih
Desa kedokanagung merupakan desa yang terletak di Kecamatan
Kedokanbunder Kabupaten Indramayu. Desa Kedokanagung
mempunyai potensi pertanian yang begitu luas, hal tersebut tidak
terlepas dari semboyan kabupaten indramayu yaitu yang terkenal
dengan lumbung padi. Jenis pertanian yang menjadi potensi seperti
tanaman padi, palawija, sayuran dan buah-buahan. Jenis palawija yang
ditanam yaitu kacang hijau, kacang panjang, dan jagung. Sedangkan
sayuran yang ditanam berupa mentimun, emes, cabe, singkong,
kangkung dan labu. Sedangkan buah-buahan yang ditanam yaitu buah
mangga, dan semangka. Sebelum program bantuan turun kesetiap desa,
maka sebuah desa harus mempunyai Kelompok Tani terlebih dahulu
yang terhimpun didalam sebuah organisasi yang disebut gabungan
Kelompok Tani (GAPOKTAN). Ketika bantuan tersebut belum ada
para masyarakat kedokanagung malas mengikuti anggota Kelompok
Tani. Karena mereka beranggapan jika ikut anggota Kelompok Tani,
maka mendapatkan kerugian atau tidak mendapatkan apa-apa.
20
20
Pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun
2004, pemerintah memberikan perhatian terhadap sektor pertanian.
adapun bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berupa
pemberian bantuan melalui badan penyuluh pertanian (BPP). Kemudian
petugas BPP memberi langsung kepada Kelompok Tani yang ada di
desa yang dituju. Oleh karena itu masyarakat merasa sangat senang
akan keberadaan bantuan tersebut, sehingga masyarakat petani banyak
sekali yang mengikuti Anggota Kelompok Tani. Karena bantuan dari
pemerintah sudah datang kepada masyarakat, maka pada tahun 2009
Dinas Pertanian menghimbau agar Desa Kedokanagung membentuk
suatu organisasi kelompok tani. Dari hasil musyawarah, masyarakat
bersepakat untuk memberi nama Kelompok Tani Sri Asih. Nama
Kelompok Tani Sri Asih dibentuk pada tanggal 20 Maret 2011 melalui
badan penyuluh pertanian dan masyarakat. Kelompok Tani Sri Asih
dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan yang disahkan oleh
Kepala Desa, Camat, dan Masyarakat Kedokanagung. Ketika itu Kepala
Desa dijabat oleh Bapak Jumhana Budi Raharjo S.sos. dengan
penetapan anggota 130 orang.8
Tujuan dibentuknya Kelompok Tani Sri Asih yaitu:
1. Mengembangkan kerja sama antar petani yang terorganisir, untuk
mencapai skala usaha yang efesien, berdaya saing tinggi, tangguh
menghadapi persaingan dari luar, dapat mengatasi hambatan
usaha dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
2. petani dan kemajuan lingkungan kerja secara umum.
3. Mendorong dan menumbuhkan usaha-usaha produktif untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota.
4. Mengusahakan, menyediakan dan mengembangkan sumber
modal dan sumber daya lainnya bagi para anggota untuk
melaksanakan kegiatan usaha produktif dengan tidak
memberatkan anggota.
8 Wawancara dengan Bapak Muhammad sebagai Ketua Kelompok Tani Sri Asih pada Tanggal 15
Juni 2018
21
21
5. Mengembangkan kemandirian, sikap hidup hemat, pola hidup
terencana dan orientasi produktif pada setiap anggota.
Kelompok Tani di Desa Kedokanagung memiliki empat
Kelompok Tani yaitu: Kelompok Tani Sri Darma Loka, Kelompok
Tani Sri Puspa Sari, Kelompok Tani Sri Pangi, dan Kelompok Tani
Sri Asih. Berdasarkan keempat Kelompok Tani tersebut merupakan
Kelompok Tani yang bergerak dibidang pertanian.
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) maka kegiatan y ang dilaksanakan Kelompok Tani Sri
Asih adalah pertemuan pengurus Kelompok tani Sri Asih
dilaksanakan untuk membahas kegiatan operasional kelompok tani sri
asih. Rapat khusus diadakan oleh pengurus untuk membahas hal-hal
spesifik yang penanganannya bersifat khusus untuk menetapkan
kesepakatan tertentu.
Rapat pertemuan bulanan Anggota diadakan secara rutin setiap
bulan, untuk membahas kegiatan usaha kelompok dan anggota,
informasi teknologi dan informasi pasar. Rapat musyawarah Anggota
tahunan dilaksanakan setiap tahun, untuk membahas rencana kerja dan
program tahunan kelompok tani. Rapat musyawarah Anggota lima
tahunan dilaksanakan setiap lima tahun sekali, musyawarah Anggota
Lima tahunan sah jika dihadiri oleh separuh anggota yang memiliki
hak suara. Keputusan dengan suara terbanyak dinyatakan sah apabila
didukung oleh 2/3 dari jumlah keseluruhan yang hadir dan memenuhi
forum.
Setiap pertemuan wajib diikuti oleh semua anggota kelompok
tani sri asih, Musyawaarah dalam setiap pembahasan kegiatan yang
dilakukan Kelompok Tani Sri Asih untuk melahirkan sebuah
keputusan baru yang ditetapkan dan disetujui anggota menjadi
ketentuan yang harus dilaksanakan setiap anggota. Apabila terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, maka kelompok tani sri asih
bertanggung jawab akan mengulang lagi diadakan musyawarah
bersama.
22
22
Dalam Anggaran Desa dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) bentuk usaha yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sri
Asih dalam rangka mencapai tujuan adalah: mengembangkan usaha
tani atau agribisnis, mengusahakan pemupukan modal dalam bentuk
tabungan, memberikan kredit usaha tani dan pinjaman lainnya kepada
anggota. Memeberikan bimbingan teknologi pertanian dan manajemen
agribisnis, memobilisasi kegiatan petani dalam penanggulangan
masalah bersama seperti penanggulangan bencana alam banjir atau
kekeringan dan penanggulangan serangan hama yang mengganggu
tanaman, membantu pemerintah dalam pelayanan masyarakat seperti
kegiatan sosial penanggulangan bencana, pendidikan, dan kesehatan
lingkungan.
Struktur kepengurusan organisasi Kelompok Tani Sri Asih
terdiri dari Ketua, Sekertaris, dan Bendahara dengan susunan
pengurus sebagai berikut ini:
Gambar 3
Kelompok Tani Sri Asih memiliki tugas wewenang dan
tanggung jawab masing-masing. Berdasarkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga dari masing-masing pengurus Kelompok Tani
Sri Asih sesuai yang tercantum dalam AD/ART Kelompok Tani Sri
Asih sebagai berikut:
1. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Ketua
a. Bertanggung jawab dan mengkoordinator semua kegiatan
organisasi
KETUA
Bpk. Muhammad
SEKERTARIS Bpk. Mustari
BENDAHARA
Bpk. Masroni
23
23
b. Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota.
c. Memimpin rapat pengurus yang dihadiri seluruh pengurus inti
dan seksi-seksi.
d. surat menyurat dan dokumen kegiatan Kelompok Tani Sri Asih.
2. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Sekretaris
a. Membuat dan memelihara notulen rapat, berita acara, serta
dokumen lainnya.
b. Menyelenggarakan surat menyurat dan pengarsipannya.
c. Menyelenggarakan administrasi dokumen rencana usaha,
rencana kerja dan kegiatan organisasi lainnya.
d. Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan kegiatan
Kelompok Tani Sri Asih.
3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Bendahara
a. Melaksanakan penarikan atau pencairan dana dari anggota sesuai
dengan jadwal pemanfaatan oleh anggota.
b. Menyalurkan dana pinjaman kepada anggota aktif sesuai dengan
ketentuan.
c. Membukukan setiap penyaluran dana kepada anggota.
d. Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana anggota dan
Kelompok Tani Sri Asih.
2. Bentuk Program Kelompok Tani Sri Asih
Bentuk program yang dibuat sendiri oleh Kelompok Tani sri
Asih berupa koperasi tabungan. Yang mana koperasi tabungan tersebut
untuk keperluan sawah ketika mendadak dibutuhkan maka bisa
digunakan. Bagi anggota wajib menabung ke bendahara Kelompok
Tani Sri Asih sebesar 200.000 per enam bulan sekali. Apabila berhenti
menjadi Anggota Kelompok Tani, maka uang tabungan tersebut bisa
dikembalikan lagi. Selain itu Kelompok Tani Sri Asih juga mempunyai
program bentuk bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa
pembagian pupuk urea 2 Kwintal, MPK 1 Kwintal, dan ada juga
bantuan berupa disel untuk kepentingan bersama. Boleh digunakan
ketika musim kemarau atau tidak adanya air disawah, Asalkan Anggota
24
24
yang ingin menyewa disel tersebut, akan dikenai biaya operasional
sebesar Rp. 25.000 perhari. Biaya tersebut digunakan untuk kebutuhan
disel seperti untuk membeli bensin atau adanya kerusakan dibagian
diselnya.
Proses mengajukan bantuan ke pemerintah awal mulanya gratis,
Akan tetapi harus ada dana untuk melancarkan bantuan tersebut jika
orang dalam tidak diberikan dana, maka bantuan tidak berjalan dengan
lancar. Para Anggota Kelompok Tani Sri Asih beranggapan bahwa
bantuan itu tahu nya gratis. Padahal penarikan dana 40.000 tersebut
untuk biaya menyewa mobil, bensin dan orang yang mengangkut
pupuknya.
Awal pendaftaran masuk Anggota Kelompok Tani tesebut tidak
dikenakan tarif biaya atau administrasi. Yang terpenting harus
mengikuti organisasi dan mempunyai lahan garapan sekitar 50 atau
60%. Kalau kurang dari kriteria, Maka Anggota tidak boleh mengikuti
Kelompok Tani Sri Asih Tersebut. Didalam Anggota Kelompok Tani
Sri Asih yang mempunyai lahan garapan sekitar 50 atau 60%, jika
dihitung-hitung Anggota Kelompok Tani yang aktif ada 50 orang
sedangkan yang menggarapnya ada 130 orang. Sehingga terlihatlah
permasalahan Anggota Kelompok Tani Sri Asih banyak yang kurang
aktif dalam mengikuti kegiatan seperti: Adanya perkumpulan atau rapat
bersama para Anggota yang hadir hanya sedikit, Tidak adanya
kesadaran dari Anggota, Tidak tersentuh akan kegiatan atau
penyuluhan, dan anggotanya malas dalam mengikuti organisasi. Bahkan
para Anggota Lebih Mementingkan pergi kesawah dari pada ikut
perkumpulan atau rapat bersama tersebut. Akan tetapi ketika waktunya
pembagian berupa bantuan dari pemerintah, maka paling cepat para
Anggota mengetahuinnya dan langsung mendatangi Ketua Kelompok
Taninya.9
9 Wawancara dengan Bapak Mustari sebagai Sekertaris Kelompok Tani Sri Asih pada tanggal 16
Juni 2018
25
25
3. Distribusi Akses penjualan hasil panen padi
Sistem pertanian di Desa Kedokanagung kebanyakan di sektor
padi. Ketika panen raya tiba para petani tidak langsung mendistribusikan
hasil panenya ke pasar, melainkan menggunakan jasa tengkulak yang ada
didesa ataupun diluar desa kedokanagung. Menurut keterangan para
petani pendistribusian hasil pertanian padi ke tengkulak sudah lama ada
sejak zaman dahulu. Sehingga status mereka bagi para petani adalah
penyelamat bagi pertanian desa kedokanagung.10
Dalam pendistribusian hasil padi terutama penentuan harga padi
per kwintalnya, petani tidak memiliki kesempatan dalam menentukan
harga di pasaran yang sedang berlaku, peran pemilik modal dan
pemerintah yang menguasai pasar dan dengan begitu harga yang sampai
ke petani tentunya hasil dari kebijakan yang menguasai pasar. Salah satu
faktor harga jual padi saaat panen di petani mengalami penurunan yaitu
karena kebijakan pemerintah yang mengimpor beras dari negara lain,
sehingga stok beras dalam negeri banyak dan hal itu mempengaruhi
harga jual padi. Harga padi disetiap musim panen di desa Kedokanagung
mengalami perbedaan yang cukup besar. Jika dimusim hujan harga padi
cendrung turun sekitar 400.000 sampai 450.000 per satu kwintal,
sedangkan di musim kemarau harga lebih tinggi yaitu sekitar 500.000
sampai 550.000 per satu kwintalnya. Perbedaan harga jual padi
tergantung musim disebabkan karena hasil padi disaat musim kemarau
jauh lebih bagus hasil padinya kering, sedangkan hasil padi disaat musim
penghujan kualitasnya dibawah atau turun saat musim kemarau karena
banyak hujan dan biasanya diserang penyakit teklit sehingga membuat
harga jual dipasaranya pun rendah. Sebenranya baik disaat musim hujuan
dan kemarau para petani tetap mensyaukuri hasil panen yang
diterimanya, walaupun disaat musim penghujan atau rendeng harganya
sedikit murah. Kalau ingin untung lebih tinggi para petani harus
menyimpan hasil pertaniannya dulu sampai harga padi dipasaran mulai
10
Wawancara dengan Bapak Ismail pada tanggal 27 Juli 2017
26
26
tinggi, jangan jual pas lagi musim panen karena otomatis harga padinya
sedaag rendah.
Tengkulak mempunyai peranan yang cukup penting dalam
pertanian di Desa Kedokanagung. Peran tengkulak yaitu bisa
meminjamkan modal berupa uang untuk kebutuhan bertani, dan
tengkulak juga yang menguasai distribusi padi hasil panen para petani.
Selain itu tengkulak tidak kesulitan dalam memasok padi dari para
petani. karena suda h memiliki jaringan yang luas.
4. Permasalahan Petani Desa Kedokanagung
a. Semakin Berkurangnya Buruh Tani
Kurangnya tenaga kerja buruh tani yang mengakibatkan proses
usaha petani terhambat. Oleh karena itu faktor tenaga pekerja sangat
berpengaruh terhadap berhasilnya proses penanaman padi.
Berkurangnya tenaga kerja karena masyarakat lebih memilih
pekerjaan yang menjanjikan dan dapat uang yang lebih besar dengan
melakukan urbanisasi baik luar kota, kecamatan, maupun luar negri.
Desa Kedokanagung terkenal dengan penghasil padi karena memang
luas nya sawah yang begitu luas dan mayoritas di tanami tanaman
padi sehingga mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani maupun buruh tani. Dan mayoritas penduduk bekerja diluar
desa, kota ataupun luar negri, karena pekerjaan di luar desa lebih
menjanjikan ketimbang menjadi petani. Peluang yang tersedia di
kota membuat masyarakat tergiur untuk urbanisasi agar
kehidupannya bisa lebih baik lagi.
Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab profesi sektor
pertanian tidak terlalu diminati apalagi bagi generasi muda. Selain
itu dorongan dari orang tua terhadap sektor pertanian cenderung
berkurang karena mereka menyadari bahwa pertanian tidak
menjanjikan untuk menjadi tumpuan hidup yang sekarang serba
mahal. Para orang tua lebih mengarahkan anak-anaknya untuk
berpendidikan yang kelak bisa bekerja Sdi kota dan mendapatkan
upah yang besar. Upaya memenuhi pendidikan dan pencarian
27
27
lapangan pekerjaan tersebut membuat sebagian masyarakat Desa
Kedokanagung lebih memilih untuk urbanisasi. Hal ini menjadikan
tingginya tingkat urbanisasi baik dikalangan muda ataupun kalangan
tua. Bagi kalangan muda mayoritas bertujuan untuk berpendidikan
dan mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan ke perkotaan. karena
di desa tidak ada lapangan kerja yang menawarkan upah yang cukup.
Sementara itu bagi kalangan tua, mereka urbaniasasi karena memang
tidak mempunyai lahan pertanian dan ada pula yang lahan
pertaniannya disewakan kepada penggarap yang ingin bertani,
sehingga kelak mendapatkan bagian.11
Sekarang lagi marak indisutri-industri yang membuka lowongan
pekerjaan baik yang muda maupun dewasa, baik luar kota maupun
luar desa. Seperti yang ada di daerah cikarang banyak sekali pabrik-
pabrik baru yang membuka lowongan, seperti: pabrik rokok, pabrik
sosis, pabrik ember, pabrik sepatu, pabrik minuman dan pabrik
makanan. Adanya peluang usaha yang lebih besar pendapatanya
dibandingkan dengan bertani. masyarakat Kedokanagung mayoritas
ibu yang sudah berumah tangga tadinya bekerja sebagai buruh tani
sekarang berpindah alih ke profesi sebagai TKW. Sedangkan anak
mudanya mayoritas bekerja di industri-industri yang ada di luar kota.
Hasil temuan wawancara salah satu dari mereka yang berpindah
profesi. karena kerja jadi TKW lebih besar gajihnya dan juga pasti,
setiap bulan kita dapat uang gajih sedangkan buruh tani tidak tentu
penghasilannya dan keluhan petani biasanya tandur (menanam padi)
bisa selesai satu hari sekarang nyampai dua atau tiga hari.12
b. Kurang Meratanya Pembagian Irigasi Sawah
Desa Kedokanagung merupakan Desa yang mempunyai lahan
sawah yang luas, sehingga Desa Kedokanagung butuh sekali yang
namanya air untuk mengairi sawah. Di Desa Kedokanagung ada 6
aliran pintu air. Yang pertama ada aliran jayawinangun, pintu H.
Kenti, pintu kali kapur, pintu kali pasar, pintu leng buaya, dan pintu
11
Wawancara dengan Ibu Kaminah pada tanggal 14 Juli 2017 12
Wawancara dengan Ibu Asiyah pada tanggal 17 Juli 2017
28
28
aliran Truwali. Untuk masalah pengairannya, pintu jayawinangun
akan mengaliri wilayah gluga, pintu H. Kenti akan mengaliri
wilayah jonggol, pintu kali kapur akan mengaliri wilayah singkil dan
sigandu, pintu Kali pasar akan mengaliri blok pipisan, Sedangkan
pintu aliran truwali akan mengaliri blok leng buaya.
Ketika musim hujan tiba aliran air sangat teratur. Karena sangat
banyak akhirnya pintu air selalu dibuka. Dan semua tanahpun
kebagian air semua. Itu pun kalau pintu yang ada di
jayawinangunnya dibuka. Kalau pintu dari jayawinagun tidak
dibuka, maka desa kedokanagung tidak akan mendapatkan air.
Sedangkan dimusim kemarau, maka akan ada sebuah pembagian air,
Akan ada sebuah sistem buka tutup pintu. Setiap pintu mempunyai
jatah masing-masing. Cara Pembagiannya yaitu untuk bagian pintu
H. Kenti jatah waktunya hanya 3 jam, Jatah untuk pintu kali kapur
adalah 29 jam, Kali kapur mendapatkan jatah sangat banyak karena
akan mnegaliri air ke banyak desa. Bukan hanya di Kedokanagung
saja, namun desa lainpun mendapat kan airnya dari aliran kali kapur,
bahkan Bisa sampai ke kertasemaya aliran airnya. Oleh karenanya
pintu kali kapur ini mendapatkan jatah yang lumayan panjang.
Bahkan sampai 7 kali lipat dari pintu yang pertama. Setelah kali
kapur ada sebuah pintu kali pasar. Kali pasar ini mendapatkan jatah
hanya 3 jam saja sama seperti pintu H. Kenti. Sedangkan yang
terakhir adalah pintu Truali yang jatahnya sama dengan pintu H.
Kenti dan pintu kali pasar yaitu 3 jam.
Namun ada sebuah kali kecil yang mengalir ke desa kedokan
Agung. kali adalah sebuah aliran sungai kecil yang nantinya akan
menyela ke sawah-sawah agar air yang dari sungai teraliri ke semua
sawah. Makanya di sawah banyak sekali kali-kali kecil. Kali ini
airnya dari sungai yang besar tadi. kemudian ada sebuah selang yang
terbuat dari plastik dimasukkan ke kali tersebut. Agar air yang
mengalir di selang akan mengalir ke sawah.13
13
Wawancara dengan Bapak Suraji pada tanggal 12 Juli 2017
29
29
Ketika kemarau air yang ada di sungai tidak bisa mengaliri ke
semua sawah. Banyak sawah yang tidak mendapatkan air terutama
sawah yang bertanah 2. Seperti yang ada di blok pipisan dan yang
lainnya. Akhirnya blok yang tidak kebagian air terpaksa harus
membuat pantek atau ngebor dari dalam bumi, Karena tadi ada
sebuah sistem buka tutup pintu. Akhirnya sawah yang kebagian
pertama akan mudah mendapatkan air. Sedangkan sawah yang jauh
dengan perairan sering tidak kebagian air.
Gagal panen sering dialami petani baik pada musim penghujan
maupun kemarau yang panjang. Ketika musim penghujan hasil
panen petani mengalami penurunan terlalu banyak air, kurang cocok
untuk di Kedokanagung ketika musim penghujan datang. Gagal
panen diakibatkan pula oleh pergantian cuaca sehingga hama dan
penyakit bermunculan menyerang tanaman padi tersebut.14
c. Banyaknya Hama-Hama Yang Merusak Tanaman Padi
Desa Kedokanagung Dalam setiap proses bertani selalu terjadi
hambatan-hambatan. Hambatan yang ada pada saat menanam padi
biasanya ada hama-hama yang muncul. Ada beberapa hama yang
muncul pada saat penanaman padi, diantaranya hama kupu putih,
tikus, ulat, wereng. Masing-masing hama muncul pada waktu-waktu
tertentu. Hama kupu putih muncul pada saat tanaman padi masih
menjadi winih. Hama tikus muncul pada saat pertengahan. Untuk
menghilangkan hama tikus harus menggunakan obat-obat cina yang
kemudian dicampur dengan oli bekas ditaruh dibotol aqua, keumdian
obat tersebut disemprotkan kebagian bawah tanaman padi. Biasanya
tikus yang melewati obat tersebut akan mati dalam waktu 30 menit,
tikus tersebut mati karena pada saat tikus jalan badan tikus melewati
oli dan biasanya tikus itu menjilat-jilatin badannya walaupun tidak
memakan secara langsung lama-kelamaan tikus tersebut akan mati.
Selain hama tikus ada juga hama ulat, hama ulat biasanya muncul
pada saat padi mulai mekar. Untuk menyemprot hama ulat biasanya
14
Wawancara dengan Bapak Casman pada tanggal 13 Juli 2017
30
30
para petani menggunakan obat prapaton agar ulat tersebut pada mati.
Kemudian ada juga hama wereng, hama wereng biasanya muncul
pada saat padi berusia satu bulan.15
d. Harga Bahan/Produksi pertanian Naik
Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang merasakan
dampak kenaikan BBM. Hal ini dapat dilihat dari harga-harga bahan
produksi pertanian yang naik seperti bibit, pupuk, pestisida. Kenaikan
harga BBM tersebut membuat para petani kewalahan dalam membeli
bahan produksi pertanian. Meredam kegelisahan masyarakat pertanian
terhadap kenaikan BBM, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi
pupuk. Namun tetap saja mengalami masalah seperti masalah ketidak
sesuaian antara ketersediaan subsidi dan kebutuhan serta sasaran yang
biasa ke petani kaya/besar. Selain itu petani ditekan pula oleh biaya
yang harus dikeluarakan untuk membayar upah jasa traktor sawah dan
buruh tani yang ikut naik. Seperti upah untuk jasa bajak mengenakan
traktor Rp 300.000, mencangkul Rp 50.0000 per hari.16
Dalam kedaan harga-harga naik masyarakat petani masih harus
tetap bertahan hidup. Penghasilan dari pertanian digunakan pula untuk
kebutuhan sehari-hari. Sementara permodalan untuk menanam
kembali cenderung tidak ada bagian lagi. Selain itu bagi petani yang
menggunakan system lajo harus berbagi hasil panen dengan pemilik
lahan. Solusi yang diambil ialah tidak lain dengan hutang terlebih
dahulu kepada orang yang bersedia meminjamkan sarana bertanam
sepeti pupuk, bibit, dan pestisida. Orang yang besedia meminjamkan
sarana pertanian yang dimaksud tidak lain adalah orang yang
mempunyai tokoh obat-obatan.
Sebenarnya di Desa Kedokanagung terdapat sebuah organisasi
yaitu Kelompok Tani yang mewadahi para petani untuk bekerjasama
dalam rangka meningkatkan usaha agribisnis pertanian. Tetapi,
organisasi ini tidak berjalan efektif sesuai perannya. Akibatnya para
15
Wawancara dengan Bapak Karya pada tanggal 09 Juli 2017 16
Wawancara dengan Bapak Sami’in pada tanggal 12 Juli 2017
31
31
petani ketika membutuhkan bahan untuk bertani, lari kepada tokoh
obat-obatan.
4. Permasalahan Kelompok Tani Sri Asih
a. Perencanaan program
Perencanaan Program bantuan merupakan kebijakan dari menteri
pertanian untuk mengentaskan kemiskinan terutama di daerah
pedesaan yaitu di desa Kedokanagung dengan memberikan bantuan
berupa benih dan pupuk. Sesuai dengan hasil dilapangan, keterlibatan
masyarakat dalam merencanakan program bantuan tidak dari awal
perencanaan program tersebut dibentuk. Adapun yang berwenang
merencanakan program tersebut adalah Tim pusat dari kementrian
pertanian.
Ketika ada bantuan datang anggota ikut hadir dalam pelaksanaan,
akan tetapi setelah itu mereka tidak perlu untuk datang menghadiri
rapat. Kemungkinan yang biasa menghadiri rapat dari jumlah 130
hanya 20 orang yang bisa hadir. Selebihnya mengikuti saja,
dikarenakan petani sudah cape seharian bekerja disawah.
b. Pengorganisasian
setiap Desa untuk penyaluran program bantuan. Organisasi
terbentuk lewat musyawarah bersama yang telah tercantum di dalam
AD/ART (Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga) Kelompok
Tani Sri Asih Desa Kedokanagung sesuai dengan keputusan Kuwu
Kedokanagung yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan bendahara. Yang
menjadi pengurus Kelompok Tani Sri Asih adalah masyarakat asli
Desa Kedokanagung, terutama yang mengerti kondisi masyarakat yang
ada di Desa tersebut dan mengerti akan potensi yang dimilki Desa
Kedokanagung. Setiap pengurus mempunyai pekerjaan diluar
organisasi Kelompok Tani Sri Asih karena sistem yang terbentuk pun
menggunakan sistem sukarela, sehingga waktu untuk Kelompok Tani
Sri Asih semakin terbatas
32
32
c. Pelaksanaan pogram
Dari hasil penelitian dilapangan untuk menjadi anggota
Kelompok Tani terdapat persyaratan yang harus dipenuhi sesuai
dengan AD/ART Kelompok Tani Sri Asih yaitu bagi masyarakat yang
mempunyai lahan garapan sawah sekitar 50 atau 60% di Desa
Kedokanagung, maka masyarakat tersebut boleh ikut dalam anggota
Kelompok Tani Sri Asih dan harus mengikuti rapat perkumpulan
organisasi. Kalau kurang dari kriteria tersebut, Maka Anggota tidak
boleh mengikuti Kelompok Tani Sri Asih Tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sri Asih
adalah adalah: menentukan jadwal panen, musyawarah memecahan
masalah, dan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan
petani dari penyuluhan dan pelatihan yang diberikan oleh dinas
pertanian. Seperti kegiatan pelatihan penanaman padi dengan pola
yang baik dan benar, pelatihan pemilihan benih atau bibit yang baik,
pelatihan cara pengolahan lahan yang baik, pelatihan cara pemupukan
yang baik dll. Dalam sosialiasasi kegiatan tersebut penyuluh pelatihan
mempraktekan langsung kepada petani cara-cara tersebut supaya
mudah dipahami oleh petani, akan tetapi masih kurang menyentuh
bagian masyarakat, hanya anggota kelompok yang terbilang aktif yang
diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut dan juga pelatihan yang
diadakan hanya perwakilan kelompok taninnya saja yang mengikuti
kegiatan tersebut. kemudian ketua kelompok yang memberitahukan
kepada anggotanya.
d. Monitoring/Evaluasi program
Program yang dilakukan pada Kelompok Tani Sri Asih adalah
dengan didatanginya tim evaluasi dari pusat setiap setahun sekali, dan
dari profinsi selesai pasca panen, Kepada pengurus dan setiap ketua
kelompok tani, terkadang juga ketua kelompok di tegor lewat telfon
bahwa di desanya ada permasalahan apa mengenai pertanian. Dan
setiap pertemuan ketua selalu mengikatkan kepada ketua kelompok
33
33
agar tidak pernah bosan mengingatkan anggotanya untuk saling
bekerjasama dalam permasalahan yang ada dipertanian.
e. Pemanfaatan program
Dari hasil dilapangan yang merasakan manfaat program bantuan
dari pemerintah adalah para petani yang tergabung dalam anggota
Kelompok Tani Sri Asih yang ikut serta aktif pada organisasi Kelompok
Tani, keikutsertaan dalam kumpulan rapat, maupun pelatihan
penyuluhan dan menerapkan pengetahuan yang telah diberikan oleh
penyuluh pendamping. Sedangkan bagi petani yang tidak tercantum
dalam anggota Kelompok Tani Sri Asih maka tidak mendapatkan
bantuan dari pemerintah.
Dari kelima tersebut, agar pengorganisirnya berjalan dengan lancar maka
diselesaikan terlebih dahulu permasalahan-permasalahan yang ada di
Kelompok Tani tersebut diantaranya:
a. Perencanaan
Setelah Kelompok Tani mendapatkan surat keputusan dari
mentri pertanian maka Kelompok Tani Sri Asih dengan didampingi
oleh badan penyuluh pertanian menindaki langsung permasalahan
yang ada dipersawahan. Surat keputusan tersebut melibatkan
musyawarah bersama, akan tetapi dalam kenyataan kehadiran
anggota dalam mengikuti rapat hanya sebagian kecil, terutama
ketua kelompok wajib menghadiri rapat bersama tersebut dan
anggota tidak semua terlibat dalam pengambilan keputusan.
Anggota yang tidak bisa menghadiri rapat keputusan bersama
hanya mengikuti hasil yang telah diputuskan
b. Pengorganisasian
Pada kenyataan dilapangan pengurus yang berjalan hanya
Ketua kelompok dan bendahara. pengurus yang lainnya fakum.
Karena tidak adanya unit usaha yang berjalan lancar sesuai
dengan AD/ART maka Kelompok Tani Sri Asih berjalan sebatas
membantu ketika adanya bantuan datang saja. Sehingga para
anggota petani ketika musim panen menjual hasil produksinya ke
34
34
para tengkulak yang ada di desanya sendiri karena sudah siap
sedia menampung hasil panen, baik gabah kering maupun gabah
basah. Adanya Kelompok Tani belum bisa menggeser
kebergantungan petani kepada tengkulak. Akan tetapi para petani
tidak mempersulit sistem ini, justru dengan adanya tengkulak bisa
memasarkan hasil dari panen yang lebih dekat.
Kemudian disetiap Kelompok yang ada dimasyarakat, salah
satunya adalah Kelompok Tani yang terdiri dari beberapa orang
tentunya setiap individu itu memiliki pandangan yang berbeda-
beda, sehingga akan menimbulakan permasalahan bagi Kelompok
Tani tersebut. Permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani Sri
Asih diantaranya: ketika adanya agenda rapat Kelompok Tani Sri
Asih banyak anggota yang tidak hadir dan tidak bisa diajak
kerjasama dalam meningkatkan Kelompok Taninya. padahal
sebelumnya ketika mau diadakan rapat ketua Kelompok Tani
sudah memberikan surat undangan untuk berkumpul, akan tetapi
dengan kesibukan anggota Kelompok Tani Sri Asih masing-
masing banyak anggota yang tidak bisa hadir. Contohnya seperti
mencari tikus dilubang-lubang sawah untuk dibrantas karena tikus
hama atau penyakit bagi pertanian. Dan ketika ada masalah hama
di sawah anggota harus memberitahukan ke ketua, akan tetapi
para anggota tidak ada yang lapor, gunanya lapor keketua agar
ketua poktan menginformasikan ke penyuluh pertanian supaya
ditinjau langsung. Makanya anggota itu susah untuk di ajak
kerjasama. Anggota kelompok tani lebih memilih menangani
permasalahan sawahnya sendiri dibandingkan untuk saling
berbagi dengan anggota lainnya. Sehingga ketua poktan malas
mengajak bekerjasama dengan anggota. Sedangkan gajih yang
didapat kelompok tani itu tidak seberapa.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan program di Desa Kedokanagung dalam
kenyataanya anggota maupun buruh tani masih menggunakan
35
35
caranya sendiri dalam bertani, cara yang diberikan oleh penyuluh
tidak semua diterapkan oleh para petani. Sehingga yang mengerti
hanya anggota, hadir dalam penyuluhan, aktif dalam organisasi
saja, aka ntetapi masih ada juga yang mengikuti kegiatan
penyuluhan yang tetap dengan caranya sendiri.
d. Monitoring/Evaluasi
Program yang berjalan sampai dengan saat ini dapat
dikatakan kurang terkoordinasi. Masalahnya dari pusat
mendatangkat tim evaluasi hanya 1 tahun sekali. Hal tersebut
sangat tidak efesien karena petani sendiri butuh arahan jika
memang bibit yang di garap itu berbeda tidak sama seperti
biasanya. Semisal biasanya menanam padi sekarang mengikuti
program pemerintah di ganti menjadi bibit kedelai. Itu yang jadi
kendala para petani. Apalagi jika pada saat musim hama kurang
faham dalam pengendaliannya. Hal tersebut sangat disayangkan
bagi para petani. Manurut Bapak Rosikin “wong bantu je beli
pasti, wayahe akeh penyakit laka sing ngontrol, ditelfoni ya iya
iya bae tapi beli langsung marek”17
maksudnya tim evaluasi
membantu dengan tidak pasti, pada saat tanaman terkena serangan
hama tidak ada yang mengontrol, hanya sekedar menyampaikan
via telefon. Sangat jelas bahwasanya koordinasi kurang efektif
karena Tim Evaluasi kurang faham dengan keadaan petani
kedokanangung.
e. Pemanfaatan program
Dari hasil dilapangan yang merasakan manfaat program
bantuan dari pemerintah adalah para petani yang tergabung dalam
anggota Kelompok Tani Sri Asih yang ikut serta aktif pada
organisasi Kelompok Tani, keikutsertaan dalam kumpulan rapat,
maupun pelatihan penyuluhan dan menerapkan pengetahuan
yang telah diberikan oleh penyuluh pendamping. Sedangkan bagi
17
Wawancara dengan Bapak Rosikin pada tanggal 23 Juni 2018
36
36
petani yang tidak tercantum dalam anggota Kelompok Tani Sri
Asih maka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
2. Analisis Peran Kelompok Tani Sri Asih Dalam meningkatkan
Ekonomi Keluarga Petani.
a. Teori Kelompok Sosial
Menurut dalam bukunya suyanto, bahwasanya Kelompok sosial
adalah lembaga sosial yang tugas dan tanggung jawabnya
melaksanakan usaha-usaha kesejahteraan sosial secara operasional di
lapangan dan langsung terhadap keluarga-keluarga miskin, golongan
terlantar, terbelakang dan para penyandang penderita sosial lainnya.
Kegiatan lembaga dilakukan secara swadaya dan swadana, terarah pada
peningkatan penghasilan serta melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial
dalam mencegah dan mengatasi berkembangnya masalah sosial di
lingkungannya, termasuk menanggulangi keresahan sosial serta gejala
lainnya.18
Berdasarkan uraian diatas bahwasanya kelompok sosial itu
terjadi di desa kedokanagung. Karena salah satu contoh dari kelompok
sosial yang ada di desa kedokanagung berupa kelompok tani. Yang
mana kelompok tani merupakan sebuah kumpulan petani maupun
peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan bersama
dalam kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya manusia).
Dengan adanya kelompok tani itu untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi para petani dalam sektor pertanian.
Kelompok Tani Di Desa Kedokanagung dulunya itu sudah ada
Kelompok Tani, akan tetapi belum adanya bantuan dari pemerintah.
Sehingga masyarakat malas untuk mengikuti Organisasi Kelompok
Tani tersebut. Pada jabatannya presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) yaitu pada tahun 2004, pemerintah memberikan perhatian
terhadap sektor pertanian. Adapun bentuk perhatian pemerintah kepada
masyarakat berupa pemberian bantuan melalui Badan Penyuluh
Pertanian (BPP). Kemudian petugas BPP memberi langsung kepada
18
Ibid hal
37
37
Kelompok Tani yang ada di Desa tersebut. Sehingga masyarakat petani
banyak sekali yang mengikuti Anggota Kelompok Tani, karena bantuan
dari pemerintah sudah datang untuk masyarakat. Dari hasil
Musyawarah, masyarakat bersepakat untuk memberi nama Kelompok
Tani tersebut dengan nama Kelompok Tani Sri Asih yang mana
Kelompok Tani tersebut dibentuk pada tanggal 20 Maret 2011 melalui
Badan Penyuluh Pertanian dan Masyarakat. Kelompok Tani Sri Asih
dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan yang disahkan oleh
Kepala Desa, Camat, dan Masyarakat Kedokanagung.
Adapun peran Kelompok Tani Sri Asih yang ada di Desa
Kedokanagung yaitu mempunyai beberapa peran diantaranya peran
Sosial, peran Ekonomi, peran Budaya, dan peran Politik.
Peran sosial adalah peran dimana Kelompok Tani adanya
koordinasi atau saling bekerjasama dengan anggotanya dalam sebuah
proses usaha tani. Dalam proses usaha tani tersebut dengan diadakannya
sosialisasi kegiatan dari penyuluh pertanian dan dipraktekkannya
langsung kepada petani cara-cara tersebut supaya mudah dipahami oleh
para petani. Sosialisasi kegiatan tersebut berupa menentukan jadwal
panen, musyawarah untuk memecahkan sebuah masalah, dan kegiatan-
kegiatan lainnya untuk meningkatkan pengetahuan petani dari penyuluh
dan pelatihan.
Peran ekonomi adalah peran dimana Kelompok Tani membantu
anggotanya dalam meningkatkan produksi pemasaran hasil usaha tani
tersebut, maka peran Kelompok Tani disini sangat penting sekali dalam
hal pemasaran hasil produksi para petani. Agar penghasilan yang
tadinya sedikit, sehingga dengan adanya Kelompok Tani
penghasilannya akan meningkat.
Peran budaya adalah peran dimana Kelompok Tani itu aktif
berpartisipasi dalam budaya yang ada di desa kedokanagung. Budaya
tersebut itu berupa sedekah bumi dan mapag sri.
Peran politik adalah peran dimana pemerintah itu memberikan
anggaran dana atau bantuan kepada Kelompok Tani. Akan tetapi tidak
38
38
semua orang bisa menggunakan dana tersebut, hanya anggota kelompok
tani yang mendapatkan bantuan.
Dari hasil penelitian lapangan, bahwasannya dari beberapa
peran Kelompok Tani tersebut akan menimbulkan sebuah
permasalahan-permasalah yang dihadapinnya. Permasalahan tersebut
dalam segi Sosial yaitu kurangnya koordinasi dari ketua dan unit-unit
usaha lainnya. Karena disini yang aktif hanya ketua dan bendaharanya
saja, malah pengurus yang lainnya fakum atau tidak berjalan efektif.
Dengan tidak adanya unit usaha yang berjalan lancar, maka kelompok
tani berjalan sebatas membantu ketika adanya bantuan datang saja.
Sehingga dengan adanya kegiatan-kegiatan dalam proses pertanian,
malah tidak menyentuh ke para petani. Bahkan disini para petani masih
menggunakan caranya sendiri dalam bertani. Cara yang diberikan
Kelompok Tani tidak semua diterapkan oleh petani tersebut.
Dalam segi Ekonomi peran Kelompok Tani terbilang kurang
efektif. Karena masyarakat Desa Kedokanagung, ketika musim panen
raya tiba menjual hasil panennya masih disekitaran tengkulak yang ada
di Desa tersebut. Dengan alasan dekat, orang sendiri, dan mereka juga
percaya kepada para tengkulak karena dia mempunyai ling yang
banyak. Walaupun hasil penjualan padi dari tengkulak pendapatannya
sedikit, akan tetapi masyarakat tetap mau menjual hasil panennya ke
para tengkulak tersebut dan para petani tidak mempersulit sistem ini,
justru dengan adanya tengkulak bisa memasarkan hasil dari panen yang
lebih dekat. Dengan adanya kelompok tani malah tidak berpengaruh
bagi para petani, karena kelompok tani belum bisa menggeser
kebergantungan petani kepada tengkulak.
Dari segi peran budaya kurang koordinasinya ketua kelompok
tani terhadap masyarakat dalam merayakan budaya seperti sedekah
bumi dan mapag sri yang ada di desa kedokanagung. Sehingga
perayaan tersebut yang menjalankan budaya hanya masyarakat nya saja,
bahkan ketua kelompok tani tidak ikut andil dalam budaya tersebut.
39
39
Dari segi peran politik kurang meratanya pembagian bantuan
dari pemerintah. Karena yang di pentingin mendapatkan bantuan hanya
keluarga dan saudara-saudaranya saja. Sedangkan anggota yang
tercantum dalam mengikuti kelompok tani ada yang tidak mendapatkan
bantuan tersebut.
Gambar 4. Peran Kelompok Tani Sri Asih.
b. Teori Revolusi Hijau
Menurut bukunya Roekhsah Ediratma, bahwasanya Revolusi
Hijau merupakan perubahan secara cepat menyangkut masalah
pembaharuan teknologi pertahanan dan peningkatan produksi
pertanian, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Revolusi Hijau
pada dasarnya suatu perubahan cara bercocok tanam tradisional kecara
modern. Revolusi Hijau ditandai dengan berkurangnya
ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi
pangan.19
19
Roekhsah Adiratma, 2004. Stop Tanaman Padi. Jakarta. hal 23-27
PERAN KELOMPOK TANI SRI ASIH
Sosial Ekonomi Budaya Politik
40
40
Berdasarkan uraian diatas bahwasannya teori Revolusi Hijau
juga nampaknya terjadi di Desa Kedokanagung. Karena masyarakat
Desa Kedokanagung sendiri sudah terpengaruhi oleh dampak
Revolusi Hijau. Yang mana pandangan masyarakat yang bersifat
pragmatis. Pandangan yang bersifat pragmatis cenderung bersifat
instan, cepat, simpel untuk memperoleh hasil yang lebih banyak tanpa
memikirkan resiko kedepannya. Berubahnya cara sistem tradisional
menjadi sistem modern, mengakibatkan petani Kedokanagung
ketergantungan terhadap pupuk yang dulunya memakai pupuk an-
organik ke pupuk organik, pembajakan dari yang menggunakan
kerbau menjadi traktor. Padahal semua itu akan berpengaruh pada
tanah yang semakin berkurang.
Dampak Revolusi Hijau ini sudah terbangun bertahun-tahun
dan butuh usaha untuk menyadaran masyarakat Desa Kedokanagung.
Pada zaman dahulu sebelum adanya revolusi hijau masyarakat Desa
Kedokanagung dalam sistem pertanian sangat bergantung pada sistem
tradisional. Karena Satu tahun dalam tiga kali panen sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan makan, Bahkan sampai lebih. Dalam
melakukan pekerjaannya para petani saling bergotong royong satu
sama lain dan ketika mencari buruh tani juga tidak susah karena dulu
itu pekerjaan hanya adanya pertanian saja malah belum ada sektor
lainnya seperti pabrik dan lain sebagainya. Kondisi yang diatas
berbeda dengan kondisi sekarang. kalau kondisi sekarang pertanian
tidak bergantung pada sistem tradisional, akan tetapi bergantung pada
sistem modern. Dalam satu tahun para petani dua kali panen.
Masyarakat juga banyak yang mengeluh dengan berkurangnya
tenaga kerja sebagai buruh tani. Karena biasanya dulu itu menanam
padi selesai dengan satu atau dua hari sedangkan sekarang sampai
empat atau bahkan sampai seminggu. Biaya produksi sekarang juga
semakin mahal. Hal tersebut banyak dikeluhkan oleh petani karena
tidak sebanding dengan harga padi dipasaran. Selain itu juga tanaman
padi sekarang banyak hama atau penyakit yang muncul dan