1 1 - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

41
1 1 BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1. Letak Geografis Desa Kedokanagung Desa Kedokanagung terletak pada koordinat Lintang Selatan 6,50309 o S dan Bujur Timur 108,42207 o E dengan Luas wilayah 433,1 Ha yang terdiri dari 4 Blok dengan 4 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT). Desa Kedokanagung kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu memiliki batas wilayah administrative sebagai berikut: Sebelah Utara, Desa Dukuh Jeruk dan Desa Kedokanbunder. Sebelah Timur, Desa Kaplongan dan Desa Kedokanbunder Wetan. Sebelah Selatan, Desa Kedokanbunder Wetan. Sebelah Barat, Desa Kedokanbunder dan Desa Jayawinangun. Desa Kedokanagung merupakan desa yang berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian 2.8 M Dpl (Diatas Permukaan Laut), luas Desa Kedokanagung adalah 433,1 Ha yang terbagi menjadi pemukiman luasnya 122.4 Ha, luas pesawahan 290.4 Ha selebihnya terdapat pekarangan, perkebunan, dan lahan milik desa. Berikut ini tabel menurut penggunaan lahan yang terdapat di Desa Kedokanagung sebagai berikut: Tabel 1.1 Katagori Lahan Luas Lahan Luas pemukiman 122.4 Ha Luas pesawahan 290.4 Ha Luas perkebunan - Luas kuburan 0.28 Ha Luas pekarangan 12.7 Ha Pasar Desa 0.23 Ha Perkantoran 0.77 Ha

Transcript of 1 1 - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

1

1

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian

1. Letak Geografis Desa Kedokanagung

Desa Kedokanagung terletak pada koordinat Lintang Selatan

6,50309o S dan Bujur Timur 108,42207

o E dengan Luas wilayah 433,1

Ha yang terdiri dari 4 Blok dengan 4 Rukun Warga (RW) dan 19

Rukun Tetangga (RT). Desa Kedokanagung kecamatan

Kedokanbunder Kabupaten Indramayu memiliki batas wilayah

administrative sebagai berikut: Sebelah Utara, Desa Dukuh Jeruk dan

Desa Kedokanbunder. Sebelah Timur, Desa Kaplongan dan Desa

Kedokanbunder Wetan. Sebelah Selatan, Desa Kedokanbunder Wetan.

Sebelah Barat, Desa Kedokanbunder dan Desa Jayawinangun.

Desa Kedokanagung merupakan desa yang berada di daerah

dataran rendah dengan ketinggian 2.8 M Dpl (Diatas Permukaan Laut),

luas Desa Kedokanagung adalah 433,1 Ha yang terbagi menjadi

pemukiman luasnya 122.4 Ha, luas pesawahan 290.4 Ha selebihnya

terdapat pekarangan, perkebunan, dan lahan milik desa.

Berikut ini tabel menurut penggunaan lahan yang terdapat di Desa

Kedokanagung sebagai berikut:

Tabel 1.1

Katagori Lahan Luas Lahan

Luas pemukiman 122.4 Ha

Luas pesawahan 290.4 Ha

Luas perkebunan -

Luas kuburan 0.28 Ha

Luas pekarangan 12.7 Ha

Pasar Desa 0.23 Ha

Perkantoran 0.77 Ha

2

2

Luas prasarana umum

lainya

4.9 Ha

Total luas 431.7 Ha

Sumber : Profil Desa Kedokan Agung

2. Demografis Desa Kedokanagung

Desa Kedokanagung terdiri dari 4 Dusun, 4 RW dan 19 RT.

Setiap dusun terdiri dari 1 RW dan 5 RT. Dusun 1 (Blok Pipisan),

Dusun 2 (Blok Sigandu), Dusun 3 (Blok Bungawaren), Dusun 4 (Blok

Druwolong). Secara religi semua masyarakat Desa Kedokanagung

menganut agama islam.

Berdasarkan profil Desa Kedokanagung, data sensus penduduk

tahun 2011 tercatat sebanyak 8.433 jiwa, Tahun 2012 sebanyak 8.697

jiwa, Tahun 2013 sebanyak 8.933 jiwa, Tahun 2014 sebanyak 9.092

jiwa, dan Tahun 2015 sebanyak 9.133 jiwa. Sehingga mengenai

penduduk Desa Kedokanagung mengalami kenaikan untuk setiap

tahunnya.

Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dalam berikut ini:

Tabel 1.2

No

Tahun

Jumlah Penduduk

Jumlah KK Lk Pr Jumlah

1. 2011 3.994 4.439 8.433 2.759 KK

2. 2012 4.215 4.482 8.697 2.776 KK

3. 2013 4.370 4.563 8.933 2.810 KK

4. 2014 4.468 4.624 9.092 2.799 KK

5. 2015 4.485 4.648 9.133 2.859 KK

Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Tiap RW

3

3

Desa KedokanagungTahun 2015

Tabel 1.3

No RW / Dusun Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Pipisan 1.196 1.120 2.416

2. Sigandu 1.068 1.081 2.149

3. Bungaaren 1.085 1.099 2.184

4. Druwolong 1.180 1.204 2.384

Jumlah 4.529 4.604 9.133

Sumber : Data Penduduk Desa Kedokanagung

Dari tahun kemaren yaitu tahun 2014 Jumlah keseluruhan

penduduk di Desa Kedokanagung pada saat itu berjumlah 9.092 Jiwa,

dan tahun sekarang yaitu tahun 2015 berjumlah 9.133 jiwa. Dilihat

dari tabel diatas bahwasanya jumlah penduduk dari tahun ketahun

semakin meningkat.

3. Sejarah Desa Kedokanagung

Desa Kedokanagung merupakan Desa Pemekaran dari Desa

Kedokanbunder, yang terjadi pada tahun 1983. Desa Kedokanbunder

dahulunya adalah suatu kawasan hutan yang dikenal dengan nama

Lebak Sungsang. Kemudian kawasan hutan Lebak Sungsang tersebut

dibabat dan di bakar untuk dibentuk suatu pedukuhan oleh Nyi Mas

Kawunganten (Istri dari Syech Syarif Hidayatullah). Pada tahun 1499

Pedukuhan Lebak Sungsang tersebut di beri patok batas oleh Ki Kuwu

Sangkan, Sunan Bonang dan Pangeran Pager Toya (selanjutnya tahun

1499 tersebut dijadikan sebagai tahun berdirinya Desa

Kedokanbunder). Adapun nama Kedokanbunder berasal dari terjadinya

Pertarungan antara Nyi Mas Kawunganten dengan Putra Raja Campa

(Jiou Phak). Pertarungan tersebut disebabkan karena adanya maksud

Putra Raja Campa untuk meminang Nyi Mas Kawunganten dan

Pinangan tersebut ditolak oleh Nyi Mas Kawunganten karena Nyi Mas

Kawungan telah bersuami. Nyi Mas Kawunganten dengan senjatanya

berupa Golok Cabang pemberian Ki Kuwu Sangkan berhasil

4

4

mengalahkan Putra Raja Campa. Serangan Nyi Mas Kawunganten

membuat Putra Raja campa Terduduk dan sekarat membentuk

Bundaran (dalam bahasa Jawa: Terduduk = Kedodok, Bundar =

Bunder) hingga tewas. Untuk mengenang Pertarungan dan

Kemenangan Nyi Mas Kawunganten ahirnya Pedukuhan Lebak

Sungsang berganti nama menjadi Kedokanbunder.

Desa Kedokanagung terbentuk pada tahun 1983 dari terjadinya

Pemekaran Desa Kedokanbunder. Dimana pada tahun 1983 Desa

Kedokanbunder dimekarkan menjadi 3 (tiga) Desa yaitu : pertama

Desa Kedokanbunder (Merupakan Desa Induk), Kedua Desa

Kedokanagung, dan Ketiga Kedokanbunder Wetan.

Untuk dapat menyelenggarakan Pemerintahan Desa

Kedokanagung yang baru terbentuk, saat itu diangkat sebagai Pejabat

Sementara Kuwu Kedokanagung adalah Bpk. SARJANA.

Sehubungan dengan belum tersedianya Kantor Pemerinthan

Desa Kedokanagung, maka Pemerintah Desa Kedokanagung untuk

sementara menyewa tanah dan bangunan milik Bpk. TARPAN (alm)

yang ada di wilayah Blok Wetan (sebelah Timur Pasar Desa

Kedokanagung) untuk dijadikan Kantor Pemerintah Desa

Kedokanagung.

Berkat kerjasama antara Pemerintah Desa Kedokanagung dan

masyarakat Desa Kedokanagung, akhirnya Pemerintah Desa

Kedokanagung dapat membeli tanah dan membangun Kantor

Pemerintah Desa Kedokanagung di Jalan Ratu Winaon (Lurung

Tengah) Desa Kedokanagung.

Berikut ini adalah nama-nama Tokoh/Kuwu yang pernah memimpin

Desa Kedokanagung :

1. Bpk. SARJANA , tahun 1983 (PJs)

2. Bpk. H. KANILA , tahun 1984 s/d 1991

3. Bpk. H. HASAN BISRI , tahun 1992 s/d 2001

4. Bpk. TARPIN tahun 2002 s/d 2003

5

5

5. Bpk. DALI WIJAYA tahun 2003 (Pjs)

6. Bpk. H. BADRUDIN tahun 2004 s/d 2010

7. Bpk. NASIDA tahun 2011 s/d 2012

8. Bpk. JUMHANA BUDI S.Sos tahun 2012 s/d 2018

Struktur Organisasi Tata Kerja Desa Kedokanagung

Gambar 1

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Kedokanagung meliputi

sarana pendidikan, sarana peribadatan, dan sarana pelayanan umum.

Pendidikan bagi anak-anak usia Dini di tunjang dengan adanya TK.

Kebutuhan pendidikan dasar ditunjang dengan adanya SD. Untuk

masalah kesehatan anak dan balita terdapat posyandu dimasing-

masing RW pada setiap sebulan sekali. Untuk masalah kesehatan bagi

masyarakat juga ditunjang dengan adanya puskesmas yang berada di

KUWU Jumhna Budi R,S.Sos

SEKERTARIS DESA Wawawan Siswandi

BENDAHARA DESA Sukroni

TATA USAHA Diyana Ningrum

LURAH Castim

LEBE Yusuf Algifari

RAKSA BUMI Casman

KLIWON Samsunahar

Bekel 4 Sudarman

Bekel 3 Kosim

Bekel 2 Majuni

Bekel 1 Mustadi

6

6

samping kecamatan kedokanbunder. Adapun sarana penunjang bagi

peribadatan terdapat 3 Masjid dan 20 Musholah, terdapat juga sarana

keagamaan yaitu 1 pondok pesantren dan juga 4 Madrasah, di Desa

Kedokanagung juga terdapat sarana transportasi transportasi umum

seperti angkutan umum, ojek motor dan becak. Namun kebanyakan

dari masyarakat memiliki kendaraan pribadi, seperti motor dan mobil

sendiri.

5. Pendidikan Desa Kedokanagung

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan

kebudayaan. Sehingga kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari

faktor pendidik, karena pendidikan mempunyai peranan penting dalam

usaha meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan salah satu

modal dasar pembangunan, sehingga pendidikan adalah sebuah modal

dimasa yang akan datang.

Desa Kedokanagung mempunyai lembaga pendidikan baik

formal maupun informal. Pendidikan yang ada di kedokanagung

terbilang kurang lengkap. Karena di Desa Kedokanagung belum ada

pendidikan formal seperti SMP dan SMA. Hal ini terlihat dari

lembaga pendidikan formal di Desa Kedokanagung hanya Terdapat 2

TK yaitu TK Miftahul Ilmi, TK PGRI, Terdapat 4 SD, yaitu SDN

Kedokanagung 1, SDN Kedokan agung II, SDN Kedokan agung III,

SDN Kedokanagung IV. Terdapat 1 MI yaitu MI Hidayatul

Mubtadiin. Sedangkan Lembaga pendidikan informal yang terdapat di

Desa Kedokanagung ada 4 Madrasah dan 1 Pesantren. Dapat kita lihat

dari tabel dibawah ini:

7

7

Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal

Di Desa Kedokanagung tahun 2014

Tabel 1.4

No Nama Sekolah Jumlah

Lokasi Guru Murid

1 SDN Kedokanagung I

14 225 Blok Kidul,

RT.15/04

2 SDN Kedokanagung II

13 220 Blok Wetan,

RT.08/02

3 SDN Kedokanagung III

15 230 Komperta

Mundu

4 SDN Kedokanagung IV

12 215 Blok Kidul,

RT.16/04

5 MIHidayatulMubtadiin

7 180 Blok Pipisan,

RT.04/01

Jumlah 61 1.070

Sumber : Profil Desa Kedokanagung 2014

Dilihat dari tabel diatas bahwasnya dalam segi pendidikan di

desa Kedokanagung kurang memadahi, karena belum adanya

pendidikan SMP dan SMA yang ada hanya TK, SD, dan MI.

6. Keadaan Sosial Budaya Desa Kedokanagung

Budaya yang ada di Desa Kedokanagung merupakan modal

dasar pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan

dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar

dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai oleh

mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam.

Masyarakat Desa Kedokanagung sekarang masih memegang

erat akan kebudayaannya. Hal tersebut dibuktikan dengan masih

adanya budaya seperti sedekah bumi, mapag sri dll. Hal budaya

tersebut sudah lama ada diturunkan dari nenek moyang dahulu hingga

sekarang masih dibudayakan. Setiap budaya memiliki makna

tersendiri sehingga masyarakat masih berantusias untuk

8

8

melestarikannya. Dari beberapa budaya tersebut memiliki makna

tersendiri diantaranya budaya sedekah bumi. Menurut Ibu Daenah

adanya sedekah bumi merupakan realisasi dari rasa bersyukur atas apa

yang telah diperolehnya. Karena kita telah mendapatkan kenikmatan

dari bumi, kita telah dapat makan serta dapat memenuhi kebutuhan

lainnya dari tanah. Maka kita harus bersyukur atas hal ini makanya

kita perlu bersedekah kepada bumi yang telah memberikan kehidupan

bagi kita. Masyarakat yang mempunyai tanaman hasil panen seperti

padi dan palawija akan dibawa ke balai desa. Dalam hal ini,

masyarakat sudah mengikhlaskan barang yag dibawa ke balai desa

sebagai bentuk rasa syukur mereka, sehingga mengeluarkan sedekah.

Budaya sedekah bumi biasanya diadakan 1 kali dalam 2 tahun.

Sedekah bumi biasanya diperingati pada bulan Oktober atau

November. Pada saat sedakah bumi berlangsung pemerintah desa dan

masyarakat Kedokanagung mengadakan hiburan dengan menanggap

wayang.

Budaya Mapag Sri, mapag sri biasanya ada pada saat panen raya

tiba. Pada saat mapag sri berlangsung pemerintah desa dan masyarakat

mengadakan acara unjungan setiap satu tahun sekali. Dan acara

unjungan tersebut adanya di depan balai Desa Kedokanagung.

Budaya pada saat bulan Safar, biasanya pada saat bulan safar

masyarakat Kedokanagung membuat cimplo atau disebut dengan

apem. Lalu cimplo tersebut dibagi-bagikan kepada para tetangga.

Kemudian budaya pada saat bulan mulud atau disebut dengan

bulan maulid, biasanya masyarakat membuat dodol. Lalu dodol

tersebut dibagi-bagikan kepada para tetangga. Kemudian acara

muludan juga biasanya masyarakat Kedokanagung ngumpul di

mushalah untuk mengadakan tahlilan bersama, Marhabanan dan

terakhir di tutup dengan doa bersama.

Budaya ngupati. Ngupati biasanya memperingati acara pada

saat kandungan berusia 4 bulan, dan biasanya keluarga tersebut

membuat kupat. Kemudian acara ngupati tersebut di slametin dengan

9

9

ibu-ibu jamiyahan lalu para jamiyah tersebut di kasih berkat

didalamnya berisi kupat.

Budaya Memitu. Memitu biasanya memperingati acara pada saat

kandungan berusia 7 bulan, dan biasanya keluarga tersebut membuat

rujak. Kemudian acara memitu di slametin dengan tahlilan bapak-

bapak. Lalu para bapak-bapak tersebut dikasih berkat yang

didalamnya berisi rujak. Seusai tahlilan selesai orang yang 7 bulan

dimandiin dengan air doa supaya ibu dan anaknya selamat dan sehat.1

7. Keadaan Sosial Ekonomi Desa Kedokanagung

Desa Kedokanagung merupakan salah satu desa penghasil beras,

karena hamparan sawah terbentang luas yang kita lihat disekeliling

Desa Kedokanagung dengan hamparan sawah yang dimilikinya.

Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani,

buruh tani, dan ada juga yang urban dari desa ke kota. Luas lahan

sawah yang seluas 290.4 Ha terbentang luas. Namun tidak seindah

yang dibayangkan, tanah seluas itu tidak semua masyarakat memiliki

sawah tersebut.

Para petani kalau kesulitan dalam masalah permodalan untuk

menjalankan usahanya, yaitu dengan meminjam modal kepada

tengkulak. tengkulak disini memiliki banyak peran untuk para petani

di Desa Kedokanagung khususnya, peran tersebut diantaranya petani

bisa meminjam modal dalam bentuk uang. Petani juga bisa menjual

hasil panennya kepada tengkulak, ketika petani meminjam uang pada

saat panen tiba mereka harus segera membayar dengan hasil panennya

kepada tengkulak yang bersangkutan, mereka tidak bisa menyimpan

hasil panennya di lumbung padi dan menjual ketika harga gabah

sedang turun, bahkan tengkulak siap untuk mengangkat hasil panen

mereka dilahan sawahnya. Di Desa Kedokanagung masyarakat petani

untuk menjual hasil panennya masih dilingkup tengkulak-tengkulak

yang berada di Desa Kedokan Agung, dengan alasan dekat, orang

sendiri, mereka percaya para tengkulak sudah memiliki ling yang

1 Wawancara dengan Ibu Daenah pada tanggal 22 Juli 2017

10

10

banyak, bahkan para petani diluar pun banyak yang menjual gabahnya

ke tengkulak di Desa Kedokanagung. Diantara distributor pemasaran

mereka adalah di Cp Padimas daerah Mundu cirebon.2

Buruh tani merupakan pekerjaan sampingan bagi para petani,

pedagang, buruh bangunan dan lainya. Sehingga di Desa

Kedokanagung buruh tani adalah pekerjaan yang paling banyak dari

pada petani sendiri. Lahan sawah yang sempit dan kebutuhan dasar

yang harus mereka penuhi untuk bertahan hidup tidak sedikit

masyarakat yang menjual lahan sawahnya untuk kebutuhan mereka

yang tidak bisa ditunda lagi, pembagian harta waris juga yang

mengakibatkan mereka menjual lahan sawahnya, dan kemudian

mereka beralih menjadi buruh. pekerjaan menjadi buruh tani pun tidak

tetap setiap hari mereka geluti, melainkan mereka tetap menunggu

ketika hari-hari tertentu sesuai dengan proses penanaman padi, dari

menanam hingga memanen. pendapatan buruh tani berbeda dengan

buruh yang berada disektor industri, ketika buruh industri mereka bisa

lebih besar pendapatanya, sedangkan gajih buruh tani tetap dari dulu

sampai sekarang, terkhusus di Desa Kedokanagung perempuan

sebesar Rp 25.000,00 dari pagi sampai dzuhur sedangkan laki-laki Rp

50.000 dari pagi sampai dzuhur.

Pendapatan buruh saja tidak bisa menjamin untuk memenuhi

kebutuhan dasar karena itu ketika ada pekerjaan yang menjanjikan dan

lebih besar dalam pemasukannya masyarakat lebih memilih pekerjaan

baru, hal ini dialami oleh masyarakat di Desa Kedokanagung banyak

buruh tani wanita yang memilih bekerja ke luar Negri. Gaji

perbulannya bisa sampai 7 juta. Perbandingan antara bekerja sebagai

buruh tani dengan bekerja keluar negri sangat berbeda jauh

penghasilannya. jika pekerjaan baru ini lebih menjanjikan artinya

mereka mempunyai gaji perbulan yang menurutnya lebih besar, beda

halnya dengan buruh tani yang tidak tentu karena tanam padi yang

musiman. Tidak sedikit para petani yang mengeluh dengan

2 Wawancara dengan Bapak Dasman pada tanggal 16 Juli 2017

11

11

berkurangnya tenaga kerja sebagai buruh tani, seperti halnya bapak

Dimyati yang mengeluh akan kurangnya pekerja buruh tani karena

biasannya menanam padi selesai dengan satu, dua hari sedangkan

sekarang sampai empat bahkan sampai seminggu. Untuk laki-laki

atau perempuan yang mudanya banyak juga yang merantau ke luar

kota seperti kota Jakarta, Karawang, Cikarang, Bekasi dan lain-lain.

Dengan banyaknya masyarakat yang urban maka bagaimana penerus

selanjutnya untuk pertanian, yang mana lahan sawah yang semakin

berkurang dan pekerjaan juga lebih banyak lagi yang berkurang.3

Desa Kedokanagung termasuk daerah yang berada di dataran

rendah, datarannya yang rendah sehingga lahan sawahnya berpetak-

petak besar menyusun kebawah sampai mendatar. Melihat potensi

yang dimiliki Desa Kedokanagung, maka terkenal dengan daerah

penghasil beras, dengan demikian masyarakat dalam satu tahun

penanaman hanya menanam satu parietas saja yaitu tanaman padi.

Akan tetapi pada saat musim kemarau, beralih menanam ke tanaman

kacang hijau.

Masalah kekurangan modal dihadapi masyarakat dan terkhusus

petani, maka peran tengkulak sangat berpengaruh dalam membantu

minjamkan modal usahanya, meski para tengkulak yang mencari

untung dengan nilai gabah yang ditentukan tengkulak dan ketika

panen jaminan padi, masyarakat seperti pasrah dengan keadaan seperti

itu, karena mereka mau lari kemana lagi dengan peminjaman dan

penjualan hasil panen kalau bukan pada tengkulak.4

8. Sistem Pertanian Desa Kedokanagung

Pertanian merupakan suatu penunjang bagi kehidupan berjuta-

juta masyarakat yang ada di bumi karena secara alamiah mereka

membutuhkan makan yang dihasilkan oleh petani. Sektor pertanian

juga merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian di

negara-negara berkembang, ada pepatah yang mengatakan bagi siapa

3 Wawancara dengan Bapak Dimyati pada tanggal 18 Juli 2017

4 Wawancara dengan Bapak Kasrad pada tanggal 19 Juli 2017

12

12

saja yang mempunyai pangan maka dia akan menguasai dunia sebab

semua negara akan bergantung padanya dalam rangka

mempertahankan hidupnya.

Desa Kedokanagung merupakan salah satu Desa yang ada di

Indramayu, mayoritas warga Desa Kedokanagung bermata

pencaharian sebagai petani. Dari jumlah penduduk 9.092 jiwa,

dengan 2859 kepala keluarga terdapat 2.129 jiwa yang bekerja

sebagai petani.

Pertanian Desa Kedokanagung merupakan pertanian yang

mengandalkan air hujan. Jika musim hujan petani bisa menanam

dengan air yang mudah, namun ketika musim kemarau air di Desa

Kedokanagung sulit didapatkan. Ketika air sulit petani sukar untuk

menanam padi karena menanam padi membutuhkan air yang banyak.

Ketika musim kemarau datang, para petani Kedokanagung beralih

menanam kacang hijau pada umumnya. Petani menggantungkan

menanam terhadap ada atau tidak adanya air sehingga siklus musim

berkaitan erat dengan siklus tanam. siklus tanam sangat berpengaruh

terhadap penghasilan petani.

Siklus kemarau petani kesulitan mendapatkan air padahal air

merupakan modal awal bertani yang seharusnya petani dapatkan

secara cuma-cuma, namun pada saat kemarau tiba petani tidak dapat

menggunakan air dengan cuma-cuma karena air pada saat itu langka

sehingga untuk menggunakan air para petani harus bayar. Adapun

siklus musim bagi para petani, pada Bulan Desember biasanya mulai

turun hujan, dan pada saat itu petani menyiapkan segala sesuatu untuk

bertanam padi, dari mulai pengolahan tanah dengan traktor dan lain

sebagainya, hingga sampai pada Bulan Januari para petani mulai

bercocok tanam atau menanam padi. Untuk sampai pada proses panen,

padi membutuhkan waktu sekitar seratus hari, hingga kira-kira sampai

pada Bulan Mei para petani mulai panen pertamanya. Pada saat ini air

masih ada namun akan menghadapi pada musim kemarau, pada Bulan

Mei setelah petani panen para petani melanjutkan dengan menanam ke

13

13

dua, dan dari menanam kedua itu akan dipanen yang kedua pada

bulan Sembilan yaitu Bulan September. pada Bulan Oktober para

petani mulai menanam kacang hijau, ada juga yang menanam kacang

panjang, ada yang semangka dan lain-lain. semua hal tersebut kembali

pada pemilik maupun penggarap sawah tersebut terkadang ada juga

petani yang menganggurkan tanahnya karena malas menanam karena

air pada saat itu susah. Tanah tersebut dianggurkan hingga musim

hujan datang baru setelah itu tanah tersebut kembali digarap dan

begitupun seterusnya.5

Agar lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 2

Siklus Tanam

Desa Kedokanagung dalam sektor pertanian tahun sekarang

dengan dahulu sangatlah berbeda. saat ini kondisi tanaman padi rata-

rata rusak atau gagal untuk dipanen, bahkan hanya sebagian padi

yang bisa diambil hasilnya. Sehingga para petani banyak yang

mengeluh dan mendapatkan banyak kerugian dalam keadaan tersebut.

Faktor mengenai kerusakan tanaman padi yang menyebabkan gagal

untuk dipanen, karena ulahnya para petani sendiri. Biasanya yang

panen 2 kali dalam satu tahun, tetapi malah 3 kali dalam satu tahun

akibatnya tanaman padi tersebut pada rusak atau mati. Bagusnya tanah

5 Wawancara dengan Bapak Karya pada tanggal 09 Juli 2017

Desember

Musim Hujan

Januari

Musim Tanam

Pertama

Oktober

Musim tanam Kacang Hijau

Juni

Musim Tanam Kedua

September

Musim Panen Kedua

Mei

Musim Panen Pertama

14

14

tersebut dibiarkan terlebih dahulu karena tanah juga butuh yang

namanya istirahat. Akan tetapi para petani beranggapan bahwa

kesempatan sekali dengan adanya air terus menerus akan rugi kalau

tidak ditanamin lagi. sedangkan sektor pertanian dahulu tanaman padi

sangatlah subur dan jarang terdapat hama. Bahkan setiap tahunnya

menghasilkan panen padi yang sangat memuaskan. Sehingga

masyarakat banyak yang sejahtera dalam keadaan tersebut.6

9. Produktivitas tanaman padi

Desa kedokanagung merupakan desa yang terletak di kecamatan

kedokanbunder yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian

disektor pertanian. sebagian besar masyarakatnya mempunyai

kegiatan usaha dibudidaya tanaman padi. Berikut ini adalah aktifitas

masyarakat dalam kegiatan usaha budidaya tanaman padi di Desa

Kedokanagung.

a. Pembuatan benih padi

Proses pembuatan ini meliputi penyebaran benih pada sepetak

lahan sawah. Benih yang disebar selanjutnya berkembang menjadi

bibit yang siap untuk ditanam. Benih padi yang umum digunakan oleh

petani Desa Kedokanagung adalah benih padi IR, Muncul, dan Kebo.

Perlakuan benih sebelum disebar di tempat pembuatan adalah

perendaman benih yang dilakukan untuk merangsang tahap awal

perkembangan suatu tumbuhan, sehingga diperoleh benih yang siap

disebar dan tumbuh secara optimal di lahan pembuatan. Benih

dimasukkan ke dalam karung, kemudian direndam selama 48 jam,

setelah itu didiamkan kembali di darat yaitu di tempat yang lembab

dan terlindung dari sinar matahari selama 48 jam. Benih yang telah

direndam tersebut kemudian disebar di lahan pembuatan, baik itu di

darat maupun di air (sawah). Lama waktu pembuatan di darat dan di

air memiliki perbedaan yaitu, lama waktu pembuatan benih padi di

darat lebih lama dibandingkan dengan lama waktu pembuatan di

darat. Lama waktu benih di air sekitar 20-25 hari, sedangkan di darat

6 Wawancara dengan Bapak Iksan pada tanggal 12 Juli 2017

15

15

sekitar 17-22 hari. Untuk luas tanam satu hektar, dibutuhkan lahan

seluas 500 m2. Biasanya untuk beberapa petani kecil dengan luas

lahan kurang dari 1 Ha, pembuatan dilakukan secara bersamaan.

b. Pengolahan Lahan Sawah

pengolahan lahan merupakan komponen untuk meningkatkan

produktivitas padi. Pengolahan lahan sawah terdiri dari beberapa

tahap seperti pembajakan dengan mesin pembajak (traktor),

pencangkulan, penggaruan, dan pembersihan hingga memperoleh

susunan tanah yang rata atau beraturan.

c. Penanaman padi

Dalam proses penanaman padi ini menggunakan bibit muda

yang berumur 25 hari setelah sebar. Tanam dilakukan dengan kondisi

lahan banyak air (ketinggian air kurang lebih 2 cm dari permukaan

tanah sawah) dengan jumlah bibit yang ditanam tidak lebih dari 3

bibit. Untuk penanaman padi bibit dijejer dan diatur dalam beberapa

baris, biasanya para petani menyebutnya dengan sistem tanam jajar.

Sistem tanam jajar adalah sistem tanam dengan pengaturan jarak

tanam tertentu sehingga penanaman akan memiliki barisan tanaman

yang diselingi oleh barisan kosong dimana jarak tanam pada barisan

pinggir setengah kali jarak tanam antar barisan. Bibit padi tersebut

ditancapkan ke dalam tanah yang digenangi air sedalam 10 sampai 15

cm hingga akarnya terbenam di bawah permukaan tanah.

d. Pemupukan

Pemupukan pada umumnya dilakukan dua hingga tiga kali

untuk setiap musim tanam yaitu pada saat pengolahan lahan, sekitar 7-

14 hari penanaman dan 40-50 hari setelah penanaman. Pupuk yang

digunakan petani sebagian besar merupakan pupuk anorganik, yaitu

pupuk Urea, TS, phoska dan KCl.

e. Pengairan (irigasi)

Pengairan (irigasi) merupakan pengaturan kondisi sawah baik

dalam kondisi kering maupun tergenang. Irigasi sawah yang berada di

Desa Kedokanagung, ada enam aliran sawah yaitu aliran

16

16

jayawinangun, pintu H. Kenti, pintu kali kapur, pintu kali pasar dan

pintu aliran truwali. Jika musim kemarau tiba, maka akan ada sebuah

pembagian air yaitu akan diadakan sebuah sistem buka tutup pintu air

dan setiap pintu mempunyai jatah masing-masing. Sedangkan kalau

tidak ada pembagian air maka masyarakat desa Kedokanagung

mencari airnya dengan cara pengeboran air di dalam tanah dengan

menggunakan disel sambil bergiliran.

f. Pemanenan

Tahapan panen dilakukan ketika padi sudah berumur sekitar

100-120 hari atau sekitar 4 bulan di Desa Kedokanagung, Cara

memanen dengan menggunakan clurit atau arit yang tajam untuk

memotong batang padi. Sebelum padi dirontokkan menyiapkan

plastik atau terpal lebar sebagai alas padi yang baru dipotong dan

ditumpuk. Dari tumpukan padi tersebut dirontokkan dengan cara

tradisional yaitu digeprek. kemudian padi yang sudah digeprek

dimasukan kedalam karung yang sudah disediakan.

10. Sumber Air

Air merupakan kebutuhan utama manusia dalam proses

kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan jika tidak ada air

dimuka bumi ini. Air sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-

hari. Baik untuk minum, nyuci, mandi, masak, maupun untuk

keperluan pertanian dan lain sebagainya. Mengingat pentingnya

peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat

menyediakan air baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Di Desa Kedokanagung mempunyai sumber air yang sering

digunakan sehari-hari oleh masyarkatnya yaitu: Sumber air dari

pengeboran atau pantek, sumber air dari PDAM, dan sumber air dari

tangki isi ulang.

Sumber air dari pengeboran atau pantek adalah sumber air yang

didapatkan dari bawah tanah dan proses pembuatannya dengan cara di

bor atau digali dengan kedalaman 13 meter. Air yang didapat dari

17

17

pengeboran kegunaannya untuk mengairi sawah bahkan bisa untuk

mandi.

Sumber air dari PDAM adalah air ledeng yang terdapat dari

sungai besar yang kemudian di olah lagi oleh PT perusahan air, agar

air tersebut bersih dan jernih. Yang mempunyai air PDAM hanya

beberapa orang saja. Karena air PDAM tersebut cara membuatnya

harus mengeluarkan biaya yang besar dan setiap bulannya dikenai

biaya. Pembayaran biaya air PDAM setiap bulan tergantung

pemakaiannya. Ada yang setiap bulan dikenai biaya 80 ribu ada juga

yang 120 ribu. Kegunaan air PDAM biasanya digunakan untuk masak,

mandi, nyuci, minum dll.

Sumber air tangki isi ulang adalah air yang terdapat dari mata air

pegunungan yang diolah lagi kemudian air tersebut dijual belikan

kepada toko agen besar yang jualan air. Air tersebut biasanya

dinamakan air galon, yang setiap 10 hari sekali orang penjual tersebut

datang. Harga air yang satu tangki seharga 400 ribu. Kemudian orang

tersebut menjual laginya dengan harga 4000. Modal keseluruhan

membuat galon isi ulang yaitu 30 juta. Masyarakat meggunakan air

tangki isi ulang yaitu untuk minum dan masak.

Dari ketiga sumber air tersebut, kebanyakan masyarakat desa

Kedokanagung menggunakan sumber air dari pantek atau pengeboran,

karena air pengeboran mudah untuk didapatkan hanya saja cara proses

pembuatannya yang agak susah. Dapat kita lihat ditabel berikut ini:

Tabel 1.5

No Sumber Air Kegunaan Air

1 Pengeboran/Pantek Untuk mengairi sawah, dan

Mandi.

2 PDAM Untuk masak, nyuci dan minum.

3 Tangki Isi Ulang Untuk Minum dan masak.

18

18

11. Kondisi Petani Desa Kedokanagung

Luasnya hamparan sawah yang terlihat di sekeliling desa

merupakan suatu potensi yang cukup besar yang dimiliki masyarakat

Desa Kedokanagung, sehingga tidak dipungkiri lagi kalau sebagian

masyarakat bergantung pada sektor pertanian. Petani di Desa

Kedokanagung memiliki katagori, yaitu petani penggarap, petani

penyewa penggarap, penggarap, dan buruh tani.7

a. Sebagai pemilik-penggarap yaitu sesesorang yang memiliki lahan

tanah yang menjadi bahan garapan sekaligus menggarapnya sendiri.

b. Sebagai penyewa-penggarap yaitu seseorang yang menyewa lahan

tanah atau sawah dalam kurun waktu tertentu dengan system kontrak

dalam hitungan tahun dan menggarapnya.

c. Penggarap yaitu seseorang yang menggarap sawah dari pemilik atau

penyewa dalam hitungan musim tanam atau dikenal dengan system

Lajo. System Lajo artinya menggarap lahan pertanian punya orang

lain, tetapi modal dari pemiliknya. Adapun system pembagian hasil

panennya bagi hasil dengan perbandingan 5 : 1. Satu (1) bagian untuk

yang menggarap dan lima (5) bagian untuk pemilik lahan.

d. Buruh tani yaitu seseorang yang bekerja musiman atau pada masa

tertentu saja berupa mencangkul, menanam, membersihkan rumput,

menabur pupuk, dan memanen padi.

Kondisi pertanian di Desa Kedokanagung dalam pengelolaannya

ada yang dikelola secara individu dan ada juga yang dikelola oleh

berkelompok. Dikelola secara individu dalam artian masyarakat itu

tidak tergabung dalam anggota kelompok Tani, masyarakat yang tidak

menjadi anggota Kelompok Tani dalam bertani dari awal menanam

sampai panen benar-benar bertani sesuai dengan kemampuan sendiri

dan tidak mendapatkan bantuan dari pihak luar, bahkan dalam

pendistribusian hasil panennya terserah masyarakat itu sendiri mau

diapakan. Beda dengan masyarakat yang menjadi anggota Kelompok

Tani dalam penanamannya mendapatkan bantuan berupa bibit, pupuk

7 Wawancara dengan Bapak Sakid pada tanggal 18 Juli 2017

19

19

dan mendapat pelatihan dari penyuluh. Namun dalam hal

pendistribusian anggota Kelompok Tani tidak terikat dalam penjualan

hasil panen, anggota Kelompok Tani diberikan kebabasan dalam hal

pendistribusian hasil panen padinya. Umumnya para petani baik yang

menjadi anggota ataupun tidak menjadi anggota menjual padinya di

tengkulak disekitar wilayahnya sendiri. Untuk meningkatkan sumber

daya pangan, pemerintah sangat memperhatikan dalam sektor

pertanian. sehingga pemerintah memebentuk program bantuan

disetiap wilayah. Untuk mendapatkan bantuan tersebut disetiap desa

harus membentuk kelompok pertanian atau sering disebut dengan

Gapoktan. Untuk mempermudah pemerintah menjalankan programnya

melalui bantuan seperti bantuan berupa bibit, pupuk, pelatihan dalam

rangka untuk meningkatkan hasil panen pertanian.

B. HASIL PENELITIAN

1. Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Sri Asih

Desa kedokanagung merupakan desa yang terletak di Kecamatan

Kedokanbunder Kabupaten Indramayu. Desa Kedokanagung

mempunyai potensi pertanian yang begitu luas, hal tersebut tidak

terlepas dari semboyan kabupaten indramayu yaitu yang terkenal

dengan lumbung padi. Jenis pertanian yang menjadi potensi seperti

tanaman padi, palawija, sayuran dan buah-buahan. Jenis palawija yang

ditanam yaitu kacang hijau, kacang panjang, dan jagung. Sedangkan

sayuran yang ditanam berupa mentimun, emes, cabe, singkong,

kangkung dan labu. Sedangkan buah-buahan yang ditanam yaitu buah

mangga, dan semangka. Sebelum program bantuan turun kesetiap desa,

maka sebuah desa harus mempunyai Kelompok Tani terlebih dahulu

yang terhimpun didalam sebuah organisasi yang disebut gabungan

Kelompok Tani (GAPOKTAN). Ketika bantuan tersebut belum ada

para masyarakat kedokanagung malas mengikuti anggota Kelompok

Tani. Karena mereka beranggapan jika ikut anggota Kelompok Tani,

maka mendapatkan kerugian atau tidak mendapatkan apa-apa.

20

20

Pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun

2004, pemerintah memberikan perhatian terhadap sektor pertanian.

adapun bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berupa

pemberian bantuan melalui badan penyuluh pertanian (BPP). Kemudian

petugas BPP memberi langsung kepada Kelompok Tani yang ada di

desa yang dituju. Oleh karena itu masyarakat merasa sangat senang

akan keberadaan bantuan tersebut, sehingga masyarakat petani banyak

sekali yang mengikuti Anggota Kelompok Tani. Karena bantuan dari

pemerintah sudah datang kepada masyarakat, maka pada tahun 2009

Dinas Pertanian menghimbau agar Desa Kedokanagung membentuk

suatu organisasi kelompok tani. Dari hasil musyawarah, masyarakat

bersepakat untuk memberi nama Kelompok Tani Sri Asih. Nama

Kelompok Tani Sri Asih dibentuk pada tanggal 20 Maret 2011 melalui

badan penyuluh pertanian dan masyarakat. Kelompok Tani Sri Asih

dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan yang disahkan oleh

Kepala Desa, Camat, dan Masyarakat Kedokanagung. Ketika itu Kepala

Desa dijabat oleh Bapak Jumhana Budi Raharjo S.sos. dengan

penetapan anggota 130 orang.8

Tujuan dibentuknya Kelompok Tani Sri Asih yaitu:

1. Mengembangkan kerja sama antar petani yang terorganisir, untuk

mencapai skala usaha yang efesien, berdaya saing tinggi, tangguh

menghadapi persaingan dari luar, dapat mengatasi hambatan

usaha dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

2. petani dan kemajuan lingkungan kerja secara umum.

3. Mendorong dan menumbuhkan usaha-usaha produktif untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4. Mengusahakan, menyediakan dan mengembangkan sumber

modal dan sumber daya lainnya bagi para anggota untuk

melaksanakan kegiatan usaha produktif dengan tidak

memberatkan anggota.

8 Wawancara dengan Bapak Muhammad sebagai Ketua Kelompok Tani Sri Asih pada Tanggal 15

Juni 2018

21

21

5. Mengembangkan kemandirian, sikap hidup hemat, pola hidup

terencana dan orientasi produktif pada setiap anggota.

Kelompok Tani di Desa Kedokanagung memiliki empat

Kelompok Tani yaitu: Kelompok Tani Sri Darma Loka, Kelompok

Tani Sri Puspa Sari, Kelompok Tani Sri Pangi, dan Kelompok Tani

Sri Asih. Berdasarkan keempat Kelompok Tani tersebut merupakan

Kelompok Tani yang bergerak dibidang pertanian.

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(AD/ART) maka kegiatan y ang dilaksanakan Kelompok Tani Sri

Asih adalah pertemuan pengurus Kelompok tani Sri Asih

dilaksanakan untuk membahas kegiatan operasional kelompok tani sri

asih. Rapat khusus diadakan oleh pengurus untuk membahas hal-hal

spesifik yang penanganannya bersifat khusus untuk menetapkan

kesepakatan tertentu.

Rapat pertemuan bulanan Anggota diadakan secara rutin setiap

bulan, untuk membahas kegiatan usaha kelompok dan anggota,

informasi teknologi dan informasi pasar. Rapat musyawarah Anggota

tahunan dilaksanakan setiap tahun, untuk membahas rencana kerja dan

program tahunan kelompok tani. Rapat musyawarah Anggota lima

tahunan dilaksanakan setiap lima tahun sekali, musyawarah Anggota

Lima tahunan sah jika dihadiri oleh separuh anggota yang memiliki

hak suara. Keputusan dengan suara terbanyak dinyatakan sah apabila

didukung oleh 2/3 dari jumlah keseluruhan yang hadir dan memenuhi

forum.

Setiap pertemuan wajib diikuti oleh semua anggota kelompok

tani sri asih, Musyawaarah dalam setiap pembahasan kegiatan yang

dilakukan Kelompok Tani Sri Asih untuk melahirkan sebuah

keputusan baru yang ditetapkan dan disetujui anggota menjadi

ketentuan yang harus dilaksanakan setiap anggota. Apabila terjadi

kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, maka kelompok tani sri asih

bertanggung jawab akan mengulang lagi diadakan musyawarah

bersama.

22

22

Dalam Anggaran Desa dan Anggaran Rumah Tangga

(AD/ART) bentuk usaha yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sri

Asih dalam rangka mencapai tujuan adalah: mengembangkan usaha

tani atau agribisnis, mengusahakan pemupukan modal dalam bentuk

tabungan, memberikan kredit usaha tani dan pinjaman lainnya kepada

anggota. Memeberikan bimbingan teknologi pertanian dan manajemen

agribisnis, memobilisasi kegiatan petani dalam penanggulangan

masalah bersama seperti penanggulangan bencana alam banjir atau

kekeringan dan penanggulangan serangan hama yang mengganggu

tanaman, membantu pemerintah dalam pelayanan masyarakat seperti

kegiatan sosial penanggulangan bencana, pendidikan, dan kesehatan

lingkungan.

Struktur kepengurusan organisasi Kelompok Tani Sri Asih

terdiri dari Ketua, Sekertaris, dan Bendahara dengan susunan

pengurus sebagai berikut ini:

Gambar 3

Kelompok Tani Sri Asih memiliki tugas wewenang dan

tanggung jawab masing-masing. Berdasarkan anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga dari masing-masing pengurus Kelompok Tani

Sri Asih sesuai yang tercantum dalam AD/ART Kelompok Tani Sri

Asih sebagai berikut:

1. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Ketua

a. Bertanggung jawab dan mengkoordinator semua kegiatan

organisasi

KETUA

Bpk. Muhammad

SEKERTARIS Bpk. Mustari

BENDAHARA

Bpk. Masroni

23

23

b. Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota.

c. Memimpin rapat pengurus yang dihadiri seluruh pengurus inti

dan seksi-seksi.

d. surat menyurat dan dokumen kegiatan Kelompok Tani Sri Asih.

2. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Sekretaris

a. Membuat dan memelihara notulen rapat, berita acara, serta

dokumen lainnya.

b. Menyelenggarakan surat menyurat dan pengarsipannya.

c. Menyelenggarakan administrasi dokumen rencana usaha,

rencana kerja dan kegiatan organisasi lainnya.

d. Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan kegiatan

Kelompok Tani Sri Asih.

3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Bendahara

a. Melaksanakan penarikan atau pencairan dana dari anggota sesuai

dengan jadwal pemanfaatan oleh anggota.

b. Menyalurkan dana pinjaman kepada anggota aktif sesuai dengan

ketentuan.

c. Membukukan setiap penyaluran dana kepada anggota.

d. Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana anggota dan

Kelompok Tani Sri Asih.

2. Bentuk Program Kelompok Tani Sri Asih

Bentuk program yang dibuat sendiri oleh Kelompok Tani sri

Asih berupa koperasi tabungan. Yang mana koperasi tabungan tersebut

untuk keperluan sawah ketika mendadak dibutuhkan maka bisa

digunakan. Bagi anggota wajib menabung ke bendahara Kelompok

Tani Sri Asih sebesar 200.000 per enam bulan sekali. Apabila berhenti

menjadi Anggota Kelompok Tani, maka uang tabungan tersebut bisa

dikembalikan lagi. Selain itu Kelompok Tani Sri Asih juga mempunyai

program bentuk bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa

pembagian pupuk urea 2 Kwintal, MPK 1 Kwintal, dan ada juga

bantuan berupa disel untuk kepentingan bersama. Boleh digunakan

ketika musim kemarau atau tidak adanya air disawah, Asalkan Anggota

24

24

yang ingin menyewa disel tersebut, akan dikenai biaya operasional

sebesar Rp. 25.000 perhari. Biaya tersebut digunakan untuk kebutuhan

disel seperti untuk membeli bensin atau adanya kerusakan dibagian

diselnya.

Proses mengajukan bantuan ke pemerintah awal mulanya gratis,

Akan tetapi harus ada dana untuk melancarkan bantuan tersebut jika

orang dalam tidak diberikan dana, maka bantuan tidak berjalan dengan

lancar. Para Anggota Kelompok Tani Sri Asih beranggapan bahwa

bantuan itu tahu nya gratis. Padahal penarikan dana 40.000 tersebut

untuk biaya menyewa mobil, bensin dan orang yang mengangkut

pupuknya.

Awal pendaftaran masuk Anggota Kelompok Tani tesebut tidak

dikenakan tarif biaya atau administrasi. Yang terpenting harus

mengikuti organisasi dan mempunyai lahan garapan sekitar 50 atau

60%. Kalau kurang dari kriteria, Maka Anggota tidak boleh mengikuti

Kelompok Tani Sri Asih Tersebut. Didalam Anggota Kelompok Tani

Sri Asih yang mempunyai lahan garapan sekitar 50 atau 60%, jika

dihitung-hitung Anggota Kelompok Tani yang aktif ada 50 orang

sedangkan yang menggarapnya ada 130 orang. Sehingga terlihatlah

permasalahan Anggota Kelompok Tani Sri Asih banyak yang kurang

aktif dalam mengikuti kegiatan seperti: Adanya perkumpulan atau rapat

bersama para Anggota yang hadir hanya sedikit, Tidak adanya

kesadaran dari Anggota, Tidak tersentuh akan kegiatan atau

penyuluhan, dan anggotanya malas dalam mengikuti organisasi. Bahkan

para Anggota Lebih Mementingkan pergi kesawah dari pada ikut

perkumpulan atau rapat bersama tersebut. Akan tetapi ketika waktunya

pembagian berupa bantuan dari pemerintah, maka paling cepat para

Anggota mengetahuinnya dan langsung mendatangi Ketua Kelompok

Taninya.9

9 Wawancara dengan Bapak Mustari sebagai Sekertaris Kelompok Tani Sri Asih pada tanggal 16

Juni 2018

25

25

3. Distribusi Akses penjualan hasil panen padi

Sistem pertanian di Desa Kedokanagung kebanyakan di sektor

padi. Ketika panen raya tiba para petani tidak langsung mendistribusikan

hasil panenya ke pasar, melainkan menggunakan jasa tengkulak yang ada

didesa ataupun diluar desa kedokanagung. Menurut keterangan para

petani pendistribusian hasil pertanian padi ke tengkulak sudah lama ada

sejak zaman dahulu. Sehingga status mereka bagi para petani adalah

penyelamat bagi pertanian desa kedokanagung.10

Dalam pendistribusian hasil padi terutama penentuan harga padi

per kwintalnya, petani tidak memiliki kesempatan dalam menentukan

harga di pasaran yang sedang berlaku, peran pemilik modal dan

pemerintah yang menguasai pasar dan dengan begitu harga yang sampai

ke petani tentunya hasil dari kebijakan yang menguasai pasar. Salah satu

faktor harga jual padi saaat panen di petani mengalami penurunan yaitu

karena kebijakan pemerintah yang mengimpor beras dari negara lain,

sehingga stok beras dalam negeri banyak dan hal itu mempengaruhi

harga jual padi. Harga padi disetiap musim panen di desa Kedokanagung

mengalami perbedaan yang cukup besar. Jika dimusim hujan harga padi

cendrung turun sekitar 400.000 sampai 450.000 per satu kwintal,

sedangkan di musim kemarau harga lebih tinggi yaitu sekitar 500.000

sampai 550.000 per satu kwintalnya. Perbedaan harga jual padi

tergantung musim disebabkan karena hasil padi disaat musim kemarau

jauh lebih bagus hasil padinya kering, sedangkan hasil padi disaat musim

penghujan kualitasnya dibawah atau turun saat musim kemarau karena

banyak hujan dan biasanya diserang penyakit teklit sehingga membuat

harga jual dipasaranya pun rendah. Sebenranya baik disaat musim hujuan

dan kemarau para petani tetap mensyaukuri hasil panen yang

diterimanya, walaupun disaat musim penghujan atau rendeng harganya

sedikit murah. Kalau ingin untung lebih tinggi para petani harus

menyimpan hasil pertaniannya dulu sampai harga padi dipasaran mulai

10

Wawancara dengan Bapak Ismail pada tanggal 27 Juli 2017

26

26

tinggi, jangan jual pas lagi musim panen karena otomatis harga padinya

sedaag rendah.

Tengkulak mempunyai peranan yang cukup penting dalam

pertanian di Desa Kedokanagung. Peran tengkulak yaitu bisa

meminjamkan modal berupa uang untuk kebutuhan bertani, dan

tengkulak juga yang menguasai distribusi padi hasil panen para petani.

Selain itu tengkulak tidak kesulitan dalam memasok padi dari para

petani. karena suda h memiliki jaringan yang luas.

4. Permasalahan Petani Desa Kedokanagung

a. Semakin Berkurangnya Buruh Tani

Kurangnya tenaga kerja buruh tani yang mengakibatkan proses

usaha petani terhambat. Oleh karena itu faktor tenaga pekerja sangat

berpengaruh terhadap berhasilnya proses penanaman padi.

Berkurangnya tenaga kerja karena masyarakat lebih memilih

pekerjaan yang menjanjikan dan dapat uang yang lebih besar dengan

melakukan urbanisasi baik luar kota, kecamatan, maupun luar negri.

Desa Kedokanagung terkenal dengan penghasil padi karena memang

luas nya sawah yang begitu luas dan mayoritas di tanami tanaman

padi sehingga mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai

petani maupun buruh tani. Dan mayoritas penduduk bekerja diluar

desa, kota ataupun luar negri, karena pekerjaan di luar desa lebih

menjanjikan ketimbang menjadi petani. Peluang yang tersedia di

kota membuat masyarakat tergiur untuk urbanisasi agar

kehidupannya bisa lebih baik lagi.

Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab profesi sektor

pertanian tidak terlalu diminati apalagi bagi generasi muda. Selain

itu dorongan dari orang tua terhadap sektor pertanian cenderung

berkurang karena mereka menyadari bahwa pertanian tidak

menjanjikan untuk menjadi tumpuan hidup yang sekarang serba

mahal. Para orang tua lebih mengarahkan anak-anaknya untuk

berpendidikan yang kelak bisa bekerja Sdi kota dan mendapatkan

upah yang besar. Upaya memenuhi pendidikan dan pencarian

27

27

lapangan pekerjaan tersebut membuat sebagian masyarakat Desa

Kedokanagung lebih memilih untuk urbanisasi. Hal ini menjadikan

tingginya tingkat urbanisasi baik dikalangan muda ataupun kalangan

tua. Bagi kalangan muda mayoritas bertujuan untuk berpendidikan

dan mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan ke perkotaan. karena

di desa tidak ada lapangan kerja yang menawarkan upah yang cukup.

Sementara itu bagi kalangan tua, mereka urbaniasasi karena memang

tidak mempunyai lahan pertanian dan ada pula yang lahan

pertaniannya disewakan kepada penggarap yang ingin bertani,

sehingga kelak mendapatkan bagian.11

Sekarang lagi marak indisutri-industri yang membuka lowongan

pekerjaan baik yang muda maupun dewasa, baik luar kota maupun

luar desa. Seperti yang ada di daerah cikarang banyak sekali pabrik-

pabrik baru yang membuka lowongan, seperti: pabrik rokok, pabrik

sosis, pabrik ember, pabrik sepatu, pabrik minuman dan pabrik

makanan. Adanya peluang usaha yang lebih besar pendapatanya

dibandingkan dengan bertani. masyarakat Kedokanagung mayoritas

ibu yang sudah berumah tangga tadinya bekerja sebagai buruh tani

sekarang berpindah alih ke profesi sebagai TKW. Sedangkan anak

mudanya mayoritas bekerja di industri-industri yang ada di luar kota.

Hasil temuan wawancara salah satu dari mereka yang berpindah

profesi. karena kerja jadi TKW lebih besar gajihnya dan juga pasti,

setiap bulan kita dapat uang gajih sedangkan buruh tani tidak tentu

penghasilannya dan keluhan petani biasanya tandur (menanam padi)

bisa selesai satu hari sekarang nyampai dua atau tiga hari.12

b. Kurang Meratanya Pembagian Irigasi Sawah

Desa Kedokanagung merupakan Desa yang mempunyai lahan

sawah yang luas, sehingga Desa Kedokanagung butuh sekali yang

namanya air untuk mengairi sawah. Di Desa Kedokanagung ada 6

aliran pintu air. Yang pertama ada aliran jayawinangun, pintu H.

Kenti, pintu kali kapur, pintu kali pasar, pintu leng buaya, dan pintu

11

Wawancara dengan Ibu Kaminah pada tanggal 14 Juli 2017 12

Wawancara dengan Ibu Asiyah pada tanggal 17 Juli 2017

28

28

aliran Truwali. Untuk masalah pengairannya, pintu jayawinangun

akan mengaliri wilayah gluga, pintu H. Kenti akan mengaliri

wilayah jonggol, pintu kali kapur akan mengaliri wilayah singkil dan

sigandu, pintu Kali pasar akan mengaliri blok pipisan, Sedangkan

pintu aliran truwali akan mengaliri blok leng buaya.

Ketika musim hujan tiba aliran air sangat teratur. Karena sangat

banyak akhirnya pintu air selalu dibuka. Dan semua tanahpun

kebagian air semua. Itu pun kalau pintu yang ada di

jayawinangunnya dibuka. Kalau pintu dari jayawinagun tidak

dibuka, maka desa kedokanagung tidak akan mendapatkan air.

Sedangkan dimusim kemarau, maka akan ada sebuah pembagian air,

Akan ada sebuah sistem buka tutup pintu. Setiap pintu mempunyai

jatah masing-masing. Cara Pembagiannya yaitu untuk bagian pintu

H. Kenti jatah waktunya hanya 3 jam, Jatah untuk pintu kali kapur

adalah 29 jam, Kali kapur mendapatkan jatah sangat banyak karena

akan mnegaliri air ke banyak desa. Bukan hanya di Kedokanagung

saja, namun desa lainpun mendapat kan airnya dari aliran kali kapur,

bahkan Bisa sampai ke kertasemaya aliran airnya. Oleh karenanya

pintu kali kapur ini mendapatkan jatah yang lumayan panjang.

Bahkan sampai 7 kali lipat dari pintu yang pertama. Setelah kali

kapur ada sebuah pintu kali pasar. Kali pasar ini mendapatkan jatah

hanya 3 jam saja sama seperti pintu H. Kenti. Sedangkan yang

terakhir adalah pintu Truali yang jatahnya sama dengan pintu H.

Kenti dan pintu kali pasar yaitu 3 jam.

Namun ada sebuah kali kecil yang mengalir ke desa kedokan

Agung. kali adalah sebuah aliran sungai kecil yang nantinya akan

menyela ke sawah-sawah agar air yang dari sungai teraliri ke semua

sawah. Makanya di sawah banyak sekali kali-kali kecil. Kali ini

airnya dari sungai yang besar tadi. kemudian ada sebuah selang yang

terbuat dari plastik dimasukkan ke kali tersebut. Agar air yang

mengalir di selang akan mengalir ke sawah.13

13

Wawancara dengan Bapak Suraji pada tanggal 12 Juli 2017

29

29

Ketika kemarau air yang ada di sungai tidak bisa mengaliri ke

semua sawah. Banyak sawah yang tidak mendapatkan air terutama

sawah yang bertanah 2. Seperti yang ada di blok pipisan dan yang

lainnya. Akhirnya blok yang tidak kebagian air terpaksa harus

membuat pantek atau ngebor dari dalam bumi, Karena tadi ada

sebuah sistem buka tutup pintu. Akhirnya sawah yang kebagian

pertama akan mudah mendapatkan air. Sedangkan sawah yang jauh

dengan perairan sering tidak kebagian air.

Gagal panen sering dialami petani baik pada musim penghujan

maupun kemarau yang panjang. Ketika musim penghujan hasil

panen petani mengalami penurunan terlalu banyak air, kurang cocok

untuk di Kedokanagung ketika musim penghujan datang. Gagal

panen diakibatkan pula oleh pergantian cuaca sehingga hama dan

penyakit bermunculan menyerang tanaman padi tersebut.14

c. Banyaknya Hama-Hama Yang Merusak Tanaman Padi

Desa Kedokanagung Dalam setiap proses bertani selalu terjadi

hambatan-hambatan. Hambatan yang ada pada saat menanam padi

biasanya ada hama-hama yang muncul. Ada beberapa hama yang

muncul pada saat penanaman padi, diantaranya hama kupu putih,

tikus, ulat, wereng. Masing-masing hama muncul pada waktu-waktu

tertentu. Hama kupu putih muncul pada saat tanaman padi masih

menjadi winih. Hama tikus muncul pada saat pertengahan. Untuk

menghilangkan hama tikus harus menggunakan obat-obat cina yang

kemudian dicampur dengan oli bekas ditaruh dibotol aqua, keumdian

obat tersebut disemprotkan kebagian bawah tanaman padi. Biasanya

tikus yang melewati obat tersebut akan mati dalam waktu 30 menit,

tikus tersebut mati karena pada saat tikus jalan badan tikus melewati

oli dan biasanya tikus itu menjilat-jilatin badannya walaupun tidak

memakan secara langsung lama-kelamaan tikus tersebut akan mati.

Selain hama tikus ada juga hama ulat, hama ulat biasanya muncul

pada saat padi mulai mekar. Untuk menyemprot hama ulat biasanya

14

Wawancara dengan Bapak Casman pada tanggal 13 Juli 2017

30

30

para petani menggunakan obat prapaton agar ulat tersebut pada mati.

Kemudian ada juga hama wereng, hama wereng biasanya muncul

pada saat padi berusia satu bulan.15

d. Harga Bahan/Produksi pertanian Naik

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang merasakan

dampak kenaikan BBM. Hal ini dapat dilihat dari harga-harga bahan

produksi pertanian yang naik seperti bibit, pupuk, pestisida. Kenaikan

harga BBM tersebut membuat para petani kewalahan dalam membeli

bahan produksi pertanian. Meredam kegelisahan masyarakat pertanian

terhadap kenaikan BBM, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi

pupuk. Namun tetap saja mengalami masalah seperti masalah ketidak

sesuaian antara ketersediaan subsidi dan kebutuhan serta sasaran yang

biasa ke petani kaya/besar. Selain itu petani ditekan pula oleh biaya

yang harus dikeluarakan untuk membayar upah jasa traktor sawah dan

buruh tani yang ikut naik. Seperti upah untuk jasa bajak mengenakan

traktor Rp 300.000, mencangkul Rp 50.0000 per hari.16

Dalam kedaan harga-harga naik masyarakat petani masih harus

tetap bertahan hidup. Penghasilan dari pertanian digunakan pula untuk

kebutuhan sehari-hari. Sementara permodalan untuk menanam

kembali cenderung tidak ada bagian lagi. Selain itu bagi petani yang

menggunakan system lajo harus berbagi hasil panen dengan pemilik

lahan. Solusi yang diambil ialah tidak lain dengan hutang terlebih

dahulu kepada orang yang bersedia meminjamkan sarana bertanam

sepeti pupuk, bibit, dan pestisida. Orang yang besedia meminjamkan

sarana pertanian yang dimaksud tidak lain adalah orang yang

mempunyai tokoh obat-obatan.

Sebenarnya di Desa Kedokanagung terdapat sebuah organisasi

yaitu Kelompok Tani yang mewadahi para petani untuk bekerjasama

dalam rangka meningkatkan usaha agribisnis pertanian. Tetapi,

organisasi ini tidak berjalan efektif sesuai perannya. Akibatnya para

15

Wawancara dengan Bapak Karya pada tanggal 09 Juli 2017 16

Wawancara dengan Bapak Sami’in pada tanggal 12 Juli 2017

31

31

petani ketika membutuhkan bahan untuk bertani, lari kepada tokoh

obat-obatan.

4. Permasalahan Kelompok Tani Sri Asih

a. Perencanaan program

Perencanaan Program bantuan merupakan kebijakan dari menteri

pertanian untuk mengentaskan kemiskinan terutama di daerah

pedesaan yaitu di desa Kedokanagung dengan memberikan bantuan

berupa benih dan pupuk. Sesuai dengan hasil dilapangan, keterlibatan

masyarakat dalam merencanakan program bantuan tidak dari awal

perencanaan program tersebut dibentuk. Adapun yang berwenang

merencanakan program tersebut adalah Tim pusat dari kementrian

pertanian.

Ketika ada bantuan datang anggota ikut hadir dalam pelaksanaan,

akan tetapi setelah itu mereka tidak perlu untuk datang menghadiri

rapat. Kemungkinan yang biasa menghadiri rapat dari jumlah 130

hanya 20 orang yang bisa hadir. Selebihnya mengikuti saja,

dikarenakan petani sudah cape seharian bekerja disawah.

b. Pengorganisasian

setiap Desa untuk penyaluran program bantuan. Organisasi

terbentuk lewat musyawarah bersama yang telah tercantum di dalam

AD/ART (Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga) Kelompok

Tani Sri Asih Desa Kedokanagung sesuai dengan keputusan Kuwu

Kedokanagung yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan bendahara. Yang

menjadi pengurus Kelompok Tani Sri Asih adalah masyarakat asli

Desa Kedokanagung, terutama yang mengerti kondisi masyarakat yang

ada di Desa tersebut dan mengerti akan potensi yang dimilki Desa

Kedokanagung. Setiap pengurus mempunyai pekerjaan diluar

organisasi Kelompok Tani Sri Asih karena sistem yang terbentuk pun

menggunakan sistem sukarela, sehingga waktu untuk Kelompok Tani

Sri Asih semakin terbatas

32

32

c. Pelaksanaan pogram

Dari hasil penelitian dilapangan untuk menjadi anggota

Kelompok Tani terdapat persyaratan yang harus dipenuhi sesuai

dengan AD/ART Kelompok Tani Sri Asih yaitu bagi masyarakat yang

mempunyai lahan garapan sawah sekitar 50 atau 60% di Desa

Kedokanagung, maka masyarakat tersebut boleh ikut dalam anggota

Kelompok Tani Sri Asih dan harus mengikuti rapat perkumpulan

organisasi. Kalau kurang dari kriteria tersebut, Maka Anggota tidak

boleh mengikuti Kelompok Tani Sri Asih Tersebut.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sri Asih

adalah adalah: menentukan jadwal panen, musyawarah memecahan

masalah, dan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan

petani dari penyuluhan dan pelatihan yang diberikan oleh dinas

pertanian. Seperti kegiatan pelatihan penanaman padi dengan pola

yang baik dan benar, pelatihan pemilihan benih atau bibit yang baik,

pelatihan cara pengolahan lahan yang baik, pelatihan cara pemupukan

yang baik dll. Dalam sosialiasasi kegiatan tersebut penyuluh pelatihan

mempraktekan langsung kepada petani cara-cara tersebut supaya

mudah dipahami oleh petani, akan tetapi masih kurang menyentuh

bagian masyarakat, hanya anggota kelompok yang terbilang aktif yang

diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut dan juga pelatihan yang

diadakan hanya perwakilan kelompok taninnya saja yang mengikuti

kegiatan tersebut. kemudian ketua kelompok yang memberitahukan

kepada anggotanya.

d. Monitoring/Evaluasi program

Program yang dilakukan pada Kelompok Tani Sri Asih adalah

dengan didatanginya tim evaluasi dari pusat setiap setahun sekali, dan

dari profinsi selesai pasca panen, Kepada pengurus dan setiap ketua

kelompok tani, terkadang juga ketua kelompok di tegor lewat telfon

bahwa di desanya ada permasalahan apa mengenai pertanian. Dan

setiap pertemuan ketua selalu mengikatkan kepada ketua kelompok

33

33

agar tidak pernah bosan mengingatkan anggotanya untuk saling

bekerjasama dalam permasalahan yang ada dipertanian.

e. Pemanfaatan program

Dari hasil dilapangan yang merasakan manfaat program bantuan

dari pemerintah adalah para petani yang tergabung dalam anggota

Kelompok Tani Sri Asih yang ikut serta aktif pada organisasi Kelompok

Tani, keikutsertaan dalam kumpulan rapat, maupun pelatihan

penyuluhan dan menerapkan pengetahuan yang telah diberikan oleh

penyuluh pendamping. Sedangkan bagi petani yang tidak tercantum

dalam anggota Kelompok Tani Sri Asih maka tidak mendapatkan

bantuan dari pemerintah.

Dari kelima tersebut, agar pengorganisirnya berjalan dengan lancar maka

diselesaikan terlebih dahulu permasalahan-permasalahan yang ada di

Kelompok Tani tersebut diantaranya:

a. Perencanaan

Setelah Kelompok Tani mendapatkan surat keputusan dari

mentri pertanian maka Kelompok Tani Sri Asih dengan didampingi

oleh badan penyuluh pertanian menindaki langsung permasalahan

yang ada dipersawahan. Surat keputusan tersebut melibatkan

musyawarah bersama, akan tetapi dalam kenyataan kehadiran

anggota dalam mengikuti rapat hanya sebagian kecil, terutama

ketua kelompok wajib menghadiri rapat bersama tersebut dan

anggota tidak semua terlibat dalam pengambilan keputusan.

Anggota yang tidak bisa menghadiri rapat keputusan bersama

hanya mengikuti hasil yang telah diputuskan

b. Pengorganisasian

Pada kenyataan dilapangan pengurus yang berjalan hanya

Ketua kelompok dan bendahara. pengurus yang lainnya fakum.

Karena tidak adanya unit usaha yang berjalan lancar sesuai

dengan AD/ART maka Kelompok Tani Sri Asih berjalan sebatas

membantu ketika adanya bantuan datang saja. Sehingga para

anggota petani ketika musim panen menjual hasil produksinya ke

34

34

para tengkulak yang ada di desanya sendiri karena sudah siap

sedia menampung hasil panen, baik gabah kering maupun gabah

basah. Adanya Kelompok Tani belum bisa menggeser

kebergantungan petani kepada tengkulak. Akan tetapi para petani

tidak mempersulit sistem ini, justru dengan adanya tengkulak bisa

memasarkan hasil dari panen yang lebih dekat.

Kemudian disetiap Kelompok yang ada dimasyarakat, salah

satunya adalah Kelompok Tani yang terdiri dari beberapa orang

tentunya setiap individu itu memiliki pandangan yang berbeda-

beda, sehingga akan menimbulakan permasalahan bagi Kelompok

Tani tersebut. Permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani Sri

Asih diantaranya: ketika adanya agenda rapat Kelompok Tani Sri

Asih banyak anggota yang tidak hadir dan tidak bisa diajak

kerjasama dalam meningkatkan Kelompok Taninya. padahal

sebelumnya ketika mau diadakan rapat ketua Kelompok Tani

sudah memberikan surat undangan untuk berkumpul, akan tetapi

dengan kesibukan anggota Kelompok Tani Sri Asih masing-

masing banyak anggota yang tidak bisa hadir. Contohnya seperti

mencari tikus dilubang-lubang sawah untuk dibrantas karena tikus

hama atau penyakit bagi pertanian. Dan ketika ada masalah hama

di sawah anggota harus memberitahukan ke ketua, akan tetapi

para anggota tidak ada yang lapor, gunanya lapor keketua agar

ketua poktan menginformasikan ke penyuluh pertanian supaya

ditinjau langsung. Makanya anggota itu susah untuk di ajak

kerjasama. Anggota kelompok tani lebih memilih menangani

permasalahan sawahnya sendiri dibandingkan untuk saling

berbagi dengan anggota lainnya. Sehingga ketua poktan malas

mengajak bekerjasama dengan anggota. Sedangkan gajih yang

didapat kelompok tani itu tidak seberapa.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan program di Desa Kedokanagung dalam

kenyataanya anggota maupun buruh tani masih menggunakan

35

35

caranya sendiri dalam bertani, cara yang diberikan oleh penyuluh

tidak semua diterapkan oleh para petani. Sehingga yang mengerti

hanya anggota, hadir dalam penyuluhan, aktif dalam organisasi

saja, aka ntetapi masih ada juga yang mengikuti kegiatan

penyuluhan yang tetap dengan caranya sendiri.

d. Monitoring/Evaluasi

Program yang berjalan sampai dengan saat ini dapat

dikatakan kurang terkoordinasi. Masalahnya dari pusat

mendatangkat tim evaluasi hanya 1 tahun sekali. Hal tersebut

sangat tidak efesien karena petani sendiri butuh arahan jika

memang bibit yang di garap itu berbeda tidak sama seperti

biasanya. Semisal biasanya menanam padi sekarang mengikuti

program pemerintah di ganti menjadi bibit kedelai. Itu yang jadi

kendala para petani. Apalagi jika pada saat musim hama kurang

faham dalam pengendaliannya. Hal tersebut sangat disayangkan

bagi para petani. Manurut Bapak Rosikin “wong bantu je beli

pasti, wayahe akeh penyakit laka sing ngontrol, ditelfoni ya iya

iya bae tapi beli langsung marek”17

maksudnya tim evaluasi

membantu dengan tidak pasti, pada saat tanaman terkena serangan

hama tidak ada yang mengontrol, hanya sekedar menyampaikan

via telefon. Sangat jelas bahwasanya koordinasi kurang efektif

karena Tim Evaluasi kurang faham dengan keadaan petani

kedokanangung.

e. Pemanfaatan program

Dari hasil dilapangan yang merasakan manfaat program

bantuan dari pemerintah adalah para petani yang tergabung dalam

anggota Kelompok Tani Sri Asih yang ikut serta aktif pada

organisasi Kelompok Tani, keikutsertaan dalam kumpulan rapat,

maupun pelatihan penyuluhan dan menerapkan pengetahuan

yang telah diberikan oleh penyuluh pendamping. Sedangkan bagi

17

Wawancara dengan Bapak Rosikin pada tanggal 23 Juni 2018

36

36

petani yang tidak tercantum dalam anggota Kelompok Tani Sri

Asih maka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

2. Analisis Peran Kelompok Tani Sri Asih Dalam meningkatkan

Ekonomi Keluarga Petani.

a. Teori Kelompok Sosial

Menurut dalam bukunya suyanto, bahwasanya Kelompok sosial

adalah lembaga sosial yang tugas dan tanggung jawabnya

melaksanakan usaha-usaha kesejahteraan sosial secara operasional di

lapangan dan langsung terhadap keluarga-keluarga miskin, golongan

terlantar, terbelakang dan para penyandang penderita sosial lainnya.

Kegiatan lembaga dilakukan secara swadaya dan swadana, terarah pada

peningkatan penghasilan serta melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial

dalam mencegah dan mengatasi berkembangnya masalah sosial di

lingkungannya, termasuk menanggulangi keresahan sosial serta gejala

lainnya.18

Berdasarkan uraian diatas bahwasanya kelompok sosial itu

terjadi di desa kedokanagung. Karena salah satu contoh dari kelompok

sosial yang ada di desa kedokanagung berupa kelompok tani. Yang

mana kelompok tani merupakan sebuah kumpulan petani maupun

peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan bersama

dalam kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya manusia).

Dengan adanya kelompok tani itu untuk meningkatkan kesejahteraan

bagi para petani dalam sektor pertanian.

Kelompok Tani Di Desa Kedokanagung dulunya itu sudah ada

Kelompok Tani, akan tetapi belum adanya bantuan dari pemerintah.

Sehingga masyarakat malas untuk mengikuti Organisasi Kelompok

Tani tersebut. Pada jabatannya presiden Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY) yaitu pada tahun 2004, pemerintah memberikan perhatian

terhadap sektor pertanian. Adapun bentuk perhatian pemerintah kepada

masyarakat berupa pemberian bantuan melalui Badan Penyuluh

Pertanian (BPP). Kemudian petugas BPP memberi langsung kepada

18

Ibid hal

37

37

Kelompok Tani yang ada di Desa tersebut. Sehingga masyarakat petani

banyak sekali yang mengikuti Anggota Kelompok Tani, karena bantuan

dari pemerintah sudah datang untuk masyarakat. Dari hasil

Musyawarah, masyarakat bersepakat untuk memberi nama Kelompok

Tani tersebut dengan nama Kelompok Tani Sri Asih yang mana

Kelompok Tani tersebut dibentuk pada tanggal 20 Maret 2011 melalui

Badan Penyuluh Pertanian dan Masyarakat. Kelompok Tani Sri Asih

dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan yang disahkan oleh

Kepala Desa, Camat, dan Masyarakat Kedokanagung.

Adapun peran Kelompok Tani Sri Asih yang ada di Desa

Kedokanagung yaitu mempunyai beberapa peran diantaranya peran

Sosial, peran Ekonomi, peran Budaya, dan peran Politik.

Peran sosial adalah peran dimana Kelompok Tani adanya

koordinasi atau saling bekerjasama dengan anggotanya dalam sebuah

proses usaha tani. Dalam proses usaha tani tersebut dengan diadakannya

sosialisasi kegiatan dari penyuluh pertanian dan dipraktekkannya

langsung kepada petani cara-cara tersebut supaya mudah dipahami oleh

para petani. Sosialisasi kegiatan tersebut berupa menentukan jadwal

panen, musyawarah untuk memecahkan sebuah masalah, dan kegiatan-

kegiatan lainnya untuk meningkatkan pengetahuan petani dari penyuluh

dan pelatihan.

Peran ekonomi adalah peran dimana Kelompok Tani membantu

anggotanya dalam meningkatkan produksi pemasaran hasil usaha tani

tersebut, maka peran Kelompok Tani disini sangat penting sekali dalam

hal pemasaran hasil produksi para petani. Agar penghasilan yang

tadinya sedikit, sehingga dengan adanya Kelompok Tani

penghasilannya akan meningkat.

Peran budaya adalah peran dimana Kelompok Tani itu aktif

berpartisipasi dalam budaya yang ada di desa kedokanagung. Budaya

tersebut itu berupa sedekah bumi dan mapag sri.

Peran politik adalah peran dimana pemerintah itu memberikan

anggaran dana atau bantuan kepada Kelompok Tani. Akan tetapi tidak

38

38

semua orang bisa menggunakan dana tersebut, hanya anggota kelompok

tani yang mendapatkan bantuan.

Dari hasil penelitian lapangan, bahwasannya dari beberapa

peran Kelompok Tani tersebut akan menimbulkan sebuah

permasalahan-permasalah yang dihadapinnya. Permasalahan tersebut

dalam segi Sosial yaitu kurangnya koordinasi dari ketua dan unit-unit

usaha lainnya. Karena disini yang aktif hanya ketua dan bendaharanya

saja, malah pengurus yang lainnya fakum atau tidak berjalan efektif.

Dengan tidak adanya unit usaha yang berjalan lancar, maka kelompok

tani berjalan sebatas membantu ketika adanya bantuan datang saja.

Sehingga dengan adanya kegiatan-kegiatan dalam proses pertanian,

malah tidak menyentuh ke para petani. Bahkan disini para petani masih

menggunakan caranya sendiri dalam bertani. Cara yang diberikan

Kelompok Tani tidak semua diterapkan oleh petani tersebut.

Dalam segi Ekonomi peran Kelompok Tani terbilang kurang

efektif. Karena masyarakat Desa Kedokanagung, ketika musim panen

raya tiba menjual hasil panennya masih disekitaran tengkulak yang ada

di Desa tersebut. Dengan alasan dekat, orang sendiri, dan mereka juga

percaya kepada para tengkulak karena dia mempunyai ling yang

banyak. Walaupun hasil penjualan padi dari tengkulak pendapatannya

sedikit, akan tetapi masyarakat tetap mau menjual hasil panennya ke

para tengkulak tersebut dan para petani tidak mempersulit sistem ini,

justru dengan adanya tengkulak bisa memasarkan hasil dari panen yang

lebih dekat. Dengan adanya kelompok tani malah tidak berpengaruh

bagi para petani, karena kelompok tani belum bisa menggeser

kebergantungan petani kepada tengkulak.

Dari segi peran budaya kurang koordinasinya ketua kelompok

tani terhadap masyarakat dalam merayakan budaya seperti sedekah

bumi dan mapag sri yang ada di desa kedokanagung. Sehingga

perayaan tersebut yang menjalankan budaya hanya masyarakat nya saja,

bahkan ketua kelompok tani tidak ikut andil dalam budaya tersebut.

39

39

Dari segi peran politik kurang meratanya pembagian bantuan

dari pemerintah. Karena yang di pentingin mendapatkan bantuan hanya

keluarga dan saudara-saudaranya saja. Sedangkan anggota yang

tercantum dalam mengikuti kelompok tani ada yang tidak mendapatkan

bantuan tersebut.

Gambar 4. Peran Kelompok Tani Sri Asih.

b. Teori Revolusi Hijau

Menurut bukunya Roekhsah Ediratma, bahwasanya Revolusi

Hijau merupakan perubahan secara cepat menyangkut masalah

pembaharuan teknologi pertahanan dan peningkatan produksi

pertanian, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Revolusi Hijau

pada dasarnya suatu perubahan cara bercocok tanam tradisional kecara

modern. Revolusi Hijau ditandai dengan berkurangnya

ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi

pangan.19

19

Roekhsah Adiratma, 2004. Stop Tanaman Padi. Jakarta. hal 23-27

PERAN KELOMPOK TANI SRI ASIH

Sosial Ekonomi Budaya Politik

40

40

Berdasarkan uraian diatas bahwasannya teori Revolusi Hijau

juga nampaknya terjadi di Desa Kedokanagung. Karena masyarakat

Desa Kedokanagung sendiri sudah terpengaruhi oleh dampak

Revolusi Hijau. Yang mana pandangan masyarakat yang bersifat

pragmatis. Pandangan yang bersifat pragmatis cenderung bersifat

instan, cepat, simpel untuk memperoleh hasil yang lebih banyak tanpa

memikirkan resiko kedepannya. Berubahnya cara sistem tradisional

menjadi sistem modern, mengakibatkan petani Kedokanagung

ketergantungan terhadap pupuk yang dulunya memakai pupuk an-

organik ke pupuk organik, pembajakan dari yang menggunakan

kerbau menjadi traktor. Padahal semua itu akan berpengaruh pada

tanah yang semakin berkurang.

Dampak Revolusi Hijau ini sudah terbangun bertahun-tahun

dan butuh usaha untuk menyadaran masyarakat Desa Kedokanagung.

Pada zaman dahulu sebelum adanya revolusi hijau masyarakat Desa

Kedokanagung dalam sistem pertanian sangat bergantung pada sistem

tradisional. Karena Satu tahun dalam tiga kali panen sudah cukup

untuk memenuhi kebutuhan makan, Bahkan sampai lebih. Dalam

melakukan pekerjaannya para petani saling bergotong royong satu

sama lain dan ketika mencari buruh tani juga tidak susah karena dulu

itu pekerjaan hanya adanya pertanian saja malah belum ada sektor

lainnya seperti pabrik dan lain sebagainya. Kondisi yang diatas

berbeda dengan kondisi sekarang. kalau kondisi sekarang pertanian

tidak bergantung pada sistem tradisional, akan tetapi bergantung pada

sistem modern. Dalam satu tahun para petani dua kali panen.

Masyarakat juga banyak yang mengeluh dengan berkurangnya

tenaga kerja sebagai buruh tani. Karena biasanya dulu itu menanam

padi selesai dengan satu atau dua hari sedangkan sekarang sampai

empat atau bahkan sampai seminggu. Biaya produksi sekarang juga

semakin mahal. Hal tersebut banyak dikeluhkan oleh petani karena

tidak sebanding dengan harga padi dipasaran. Selain itu juga tanaman

padi sekarang banyak hama atau penyakit yang muncul dan

41

41

menyerang tanaman padi. Dengan banyaknya pupuk organik yang

digunakan para petani justru malah membuat tanah sawahnya kurang

produktif dan mengakibatkan hasil panenpun kurang maksimal.