BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

42
64 BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sebagai mana diungkapkan oleh Sukmadinata (2006:94) penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak wawancara, dimana mereka diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan presepsinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengurai proses Mekanisme Kerja Redaksi Dalam Menentukan Headline Berita (Studi Perbandingan Antara Surat Kabar Radar Cirebon Dan Kabar Cirebon, di mana peneliti secara langsung melakukan in depth interview kepada objek penelitian serta melakukan observasi guna mengumpulkan dokumen agar peneliti mendapatkan hasil yang kuat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus. Menurut Bungin (2008:229) studi kasus merupakan salah satu strategi dan metode analitis data kualitatif yang menekankan pada kasus-kasus khusus yang terjadi pada objek analitis. B. Jenis dan Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder:

Transcript of BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

64 

 

BAB III

METODE DAN OBJEK PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Secara umum, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif. Sebagai mana diungkapkan oleh Sukmadinata (2006:94) penelitian kualitatif

ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif

partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak wawancara, dimana mereka

diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan presepsinya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengurai proses Mekanisme Kerja Redaksi

Dalam Menentukan Headline Berita (Studi Perbandingan Antara Surat Kabar Radar

Cirebon Dan Kabar Cirebon, di mana peneliti secara langsung melakukan in depth

interview kepada objek penelitian serta melakukan observasi guna mengumpulkan

dokumen agar peneliti mendapatkan hasil yang kuat.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

studi kasus. Menurut Bungin (2008:229) studi kasus merupakan salah satu strategi dan

metode analitis data kualitatif yang menekankan pada kasus-kasus khusus yang terjadi

pada objek analitis.

B. Jenis dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu data

primer dan data sekunder:

65 

 

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian

melalui wawancara mendalam kepada objek penelitian untuk memperoleh data.

Data tersebut berupa kinerja objek peneliti tentang Mekanisme Kerja Redaksi

Dalam Menentukan Headline Berita (Studi Perbandingan Antara Surat Kabar

Radar Cirebon Dan Kabar Cirebon) yang meliputi faktor kinerja dua redaksi

tersebut dalam menentukan headline yang semula kumpulan berita-berita yang

ditulis oleh wartawan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek

penelitian berupa dokumen atau laporan – laporan, berupa gambaran umum

lokasi penelitian, dan data lainnya yang ada relevansinya dengan penelitian ini.

C. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Wawancara

mendalam (in-depth interview). Menurut Sugiyono (2009:137) wawancara dilakukan

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden dengan lebih mendalam dan

jumlah respondennya relatif sedikit. Sedangkan wawancara mendalam sebagaimana

diungkapkan oleh Bungin (2008:108) merupakan proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah

keterlibatannya dalam kehidupan informan.

66 

 

Adapun wawancara mendalam ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam

masing-masing informan mengenai persoalan yang berkaitan dengan tema penelitian,

sehingga informan memberikan penjelasan secara luas dan mendalam guna membantu

peneliti dalam pengembangan penelitian.

b. Observasi

Peneliti pun melakukan observasi untuk mengetahui bagaimana proses yang

akan diteliti ini. Metode observasi menurut Faisal yaitu metode yang menggunakan

pengamatan atau penginderaan langsung terhadap objek yang akan diteliti, baik kondisi,

situasi, proses atau prilaku. Penggunaan metode ini diharapakan mendapat gambaran

secara objektif keadaan yang diteliti. Selain itu, metode obsevasi ini juga dapat dipakai

dengan menyaksikan secara langsung proses kerja redaksi Surat Kabar Radar Cirebon.

Penulis hadir langsung dan melihat proses kerja redaksi Surat Kabar Radar

Cirebon. Penulis menuliskan hal-hal yang disaksikan yang terkait dengan topik

penelitian yang berkaitan dengan rapat-rapat, persiapan pelaksanaan tugas, pelaporan,

dan percetakan.

c. Dokumentasi

Adapun hasil kurang cukup kuat, peneliti mengambil langkah untuk membuat

dokumentasi agar hasil lebih valid. Metode dokumentasi adalah metode sumber datanya

berupa catatan atau dokumen yang tersedia. Data dokumen diperoleh dari benda-benda

atau dokumen-dokumen buku, notulen rapat dan catatan-catatan harian serta arsip

penting lainnya yang ada di kantor Surat Kabar Radar Cirebon. Metode ini digunakan

untuk menutupi kekurangan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi.

67 

 

D. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis studi kasus (case

study). Menurut Rachman (2012:12) studi kasus bertujuan mempelajari secara intensif

latar belakang dan keadaan sekarang (termasuk interaksinya) pada suatu unit sosial.

Dalam analisis data menggunakan studi kasus ini, peneliti melakukan studi eksploratif

dan analitis yang cermat dan intensif mengenai keadaan suatu unit sosial dari beberapa

keluarga yang berkaitan dengan konflik perceraian. Peneliti juga menggunakan strategi

analisis deskriptif dalam melakukan alalisis datanya.

Adapun model dalam analisis studi kasus ini sebagaimana dijelaskan oleh

Bungin (2008:229) yaitu sebagai berikut:

1. Menemukan domain-domain (ranah atau wilayah) analisis

2. Mendeskripsikan domain tersebut berdasarkan fenomena vertikal seperti

sejarah atau latar belakangnya, perkembangan fenomena, dan struktur

fenomenanya. Kemudian berdasarkan fenomena horizontal seperti dinamika

dan perubahan fenomena, serta perpindahan status dari orang-orang dalam

studi kasus ini.

Berdasarkan model analisis studi kasus di atas, maka peneliti menentukan

domain analisis, yaitu mekanisme kerja redaksi dalam menentukan headline antara surat

kabar Radar Cirebon dan Kabar Cirebon sebagai perbandingan. Kemudian peneliti

melakukan penelitian untuk mengurai latar belakang akan gambaran serta sejarah antara

kabar Radar Cirebon dan Kabar Cirebon dan mengurai perbedaan kinerja dalam

68 

 

menentukan headline antara surat kabar Radar Cirebon dan Kabar Cirebon. Selanjutnya

peneliti juga mendeskripsikan manajemen kerja redaksi antara surat kabar Radar

Cirebon dan Kabar Cirebon.

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pada dasarnya hubungan dari keabsahan data adalah bagaimana peneliti

membujuk agar pesertanya (termasuk dirinya) menyatakan bahwa temuan-temuan

penelitiannya dapat dipercaya atau dapat dipertimbangkan.

Sebelumnya, untuk menentukan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Dalam penelitian ini digunakan

derajat kepercayaan (credibility) dalam proses pemeriksaannya.

Adapun kriteria derajat kepercayaan (credibility) berfungsi sebagai pelaksanaan

inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat penemuannya dapat dicapai; kemudian

mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian

oleh peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti.

Teknik dalam pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan

tringulasi. Sebagaimana diungkapkan oleh Moleong (2008:330) teknik pemeriksaan

keabsahan data menggunakan tringulasi dengan memanfaatkan sesuatu yang lain.

Dengan demikian, data disajikan berupa informasi atau hasil depth interview dari

informan penelitian dengan didukung oleh dokumen-dokumen yang ada relevansinya

dengan penelitian.

69 

 

F. Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik ini

digunakan karena peneliti hanya mengambil informasi kepada para ahli dan yang sudah

memahami dalam bidang ini saja yakni para redaktur dan wartawan surat kabar masing-

masing. Informan dalam penelitian ini adalah para redaktur kedua surat kabar serta para

wartawannya, data informan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Data Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1 Rusdi 40

2 Abdul Hamid 31

3 Noli 39

4 Dudung 35

5 Leni 32

6 Nani 39

G. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian Mekanisme Kerja Redaksi Dalam Menentukan Headline Berita (Studi

Perbandingan Antara Surat Kabar Radar Cirebon Dan Kabar Cirebon). Adapun

penelitian ini ditentukan dengan pelaksanaan selama dua bulan, dan dimulai pada

70 

 

tanggal 1 Agustus Tahun 2014 dan berakhir pada tanggal 30 September Tahun 2014,

yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2

Jadwal Waktu dan Tahap Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Minggu Kegiatan

1-2 3-4 5-6 7-8

1 Persiapan Administrasi

2 Penyusunan Desain Penelitian

3 Pembuatan Instrumen Penelitian

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan Data

6 Menyiapkan draf Laporan Penelitian

7 Seminar Hasil Penelitian

8 Menyiapkan Laporan Akhir

9 Melaporkan Hasil Akhir Penelitian

71 

 

H. Kondisi Umum dan Wilayah Penelitian

1. Surat Kabar “Radar Cirebon”

a. Gambaran Umum PT. Wahana Semesta Cirebon

PT. Wahana Semesta Cirebon adalah perusahaan yang bergerak di bidang pers

yang mengelola Harian Radar Cirebon, manajemen PT. Wahana Semesta Cirebon ini

telah terbukti berhasil mengelila lebih dari 120 perusahaan pers di seluruh Indonesia.

Wilayah edar dari Harian Umum Radar Cirebon yang dikelola PT. Wahana Semesta

Cirebon adalah wilayah III Cirebon yang mencakup daerah Kota Cirebon, Kabupaten

Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Indramayu atau

yang dikenal dengan sebutan CIAYUMAJAKUNING.

Sejak lahirnya perusahaan PT. wahana Semesta Cirebon ini tidak luput dari

permasalahan yang merupakan tantangan yang harus dihadapi seperti lazimnya pada

setia perusahaan, maka proses dari pertumbuhan atau perkembangan perusahaan tidak

lepas dari adanya target perencanaan jangka pendek, jangka menengah, serta jangka

panjang yang mana satu sama lain saling berkaitan sesuai prinsip-prinsip manajemen,

sehingga sebuah perusahaan dapat beroperasi dengan efektif dan efisien. Semua ini

diarahkan untuk membawa PT. Wahana Semesta Cirebon kepada suatu peran penting

dalam membantu menumbuhkan perekonomian nasional. Bila semua kegiatan

dilakukan PT. Wahana Semesta Cirebon terutama yang dititik beratkan pada bidang

pemberitaan dan informasi atau pers, maka perlahan-lahan mulai mencurahkan

perhatiannya pada segi bisnis yang komersial.

72 

 

Tindakan ini merupakan langkah persiapan untuk menghadapi perkembangan dan

persaingan yang sangat ketat, maka dari itu perusahaan berusaha menghimpun kekuatan

sendiri.

Dengan pelaksanaan perencanaan yang tepat serta melihat kesempatan yang

terbuka untuk melakukan aktivitas bisnisnya, maka PT. Wahana Semesta Cirebon

membuat dasar-dasar yang kuat sebagai landasan bagi perkembangan perusahaan

selanjutnya baik dalam kondisi manajemen maupun kondisi tenaga kerjanya, sehingga

PT. Wahana Semesta Cirebon ini akan mampu bersaing di dalam persaingan bisnis.

Dalam rangka perkembangan perusahaan ini, selain usaha memperbaiki kualitas

sumber daya manusia, diusahakan pula dengan kerja sama dengan perusahaan lainnya

yang ada kaitannya dengan usaha yang dijalankan oleh PT. Wahana Semesta Cirebon

dan kerja sama ini harus saling menguntungkan.

Dalam keikutsertaannya memajikan industry pemberitaan dan informasi atau pers

di tanah air, PT. Wahana Semesta Cirebon telah memberikan andil yang cukup besar, di

mana telah dirintisnya berbagai kerja sama dengan departemen pemerintah yang terkait

maupun dengan perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh swasta.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh PT. Wahana Semesta Cirebon

selama ini berdampak pula pada timbulnya usaha di berbagai kehidupan bangsa serta

hasil-hasil yang diwujudkannya. Berbagai aktivitas telah banyak dilakukan oleh PT.

Wahana Semesta Cirebon mulai dari jalan santai sampai peduli bencana. Kegiatan jalan

santai “PSIT Bangkit” yang diselenggarakan sangat spektakuler diikuti lebih dari 53

73 

 

ribu peserta. Untuk itu Museum Rekor Indonesia (MURI) telah mencatatnya sebagai

jalan santai terbanyak jumlah pesertanya di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung

tanggal 19 Juni 2004 tersebut sangat membanggakan masyarakat Cirebon dan

sekitarnya. Selain kegiatan jalan santai, diselenggarakan juga kegiatan sosial dan

kemanusiaan melalui kegiatan peduli korban bencana. Kegiatan peduli korban bencana

ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Pemkab Cirebon dan masyarakat. Kegiatan

yang dilakukan diantaranya: memberikan bantuan untuk korban banjir di beberapa

Kecamatan dan Kabupaten Cirebon dan bantuan berupa 8000 paket sembako, 1000 sak

semen, 800 pakaian baru, 1500 pohon, 4 unit komputer, dan 200 liter minyak goring,

dipusatkan di Desa Malakasari Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, pada bulan

Februari 2006.

Memasuki tahun ke 6 PT. Wahana Semesta Cirebon memasuki era baru. Kantor

yang ketika nomor perdana terbit dulu masih sangat sederhana di kawasan Pangeran

Drajat, kemudian pindah ke lokasi yang lebih elit di kawasan Setia Budi, kini telah

memasuki kawasan yang lebih nyaman di Jalan Perjuangan No. 9. Berdiri di atas tanah

seluas 3000 meter persegi, kantor Radar Cirebon memiliki 3 gedung utama, tempat

seluruh aktifitas jurnalistik, bisnis, dan percetakan beroperasi.

Dengan semangat baru, kini seluruh jajaran karyawan PT. Wahana Semesta

Cirebon siap menantang masa depan. Masa depan yang cerah, demokratis, dan

sejahtera. Di mana kemerdekaan pers tegak dengan kokohnya serta industry pers berdiri

dengan sehat dan bermartabat. Semua itu demi kemajuan Cirebon, kemajuan daerah dan

warganya.

74 

 

b. Struktur Organisasi

Bila setiap perusahaan semakin besar maka semakin banyak persoalan mengenai

organisasi perusahaan yang dihadapi. Jika pimpinan yang ada kurang cakap dalam

menangani persoalan yang ada di dalam perusahaan, maka kemungkinan besar

perusahaan akan menderita kerugian yang mengakibatkan akan merosotnya pendapatan

dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan haruslah dapat menyusun

manajemen organisasinya sebaik mungkin, karena hal tersebut baik bagi pimpinan

maupun bawahan dapat mengerti akan tugas dan wewenang masing-masing, khususnya

dalam pekerjaan. Jadi organisasi merupakan wadah dari berkumpulnya orang-orang

dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dari organisasi tersebut, maka

haruslah ada pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing anggota perusahaan

secara jelas. Dalam struktur organisasi dijelaskan mengenai fungsi, tujuan serta

pelaksanaannya.

PT. Wahana Semesta Cirebon dalam melakukan kegiatannya telah berjalan cukup

lama dan dapat dikatakan sudah cukup banyak tantangan yang telah dihadapi dengan

kekuatan manajemen yang dilaksanakan dalam perusahaan. Dari pengalaman-

pengalaman yang telah dialami oleh PT. Wahana Semesta Cirebon, maka telah

dilakukan berbagai perbaikan untuk mencapai struktur organisasi yang efektif dan

efisien demi kelancaran jalannya aktifitas perusahaan.

Adapun komposisi Direksi PT. Wahana Semesta Cirebon sampai dengan sekarang

adalah sebagai berikut:

75 

 

c. Penjelasan Struktur Organisasi

1. Pimpinan Umum

Seorang yang berwenang mengatur secara keseluruhan proses

berjalannya perusahaan dan mempertanggung jawabkan kepada Dewan

KOmisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Pimpinan Redaksi

Seorang yang bertugas mengatur dan bertanggung jawab terhadap

redaksional surat kabar.

3. Pimpinan Perusahaan

Seorang yang bertugas mengatur operasioanal perusahaan menyangkut

karyawan, keuangan, produksi, pemasaran, dan promosi.

4. Manager Keuangan

Seorang yang mengatur, mengelola, dan mempertanggung jawabkan

laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan.

5. Manager Iklan

Seorang yang mengatur pendapatan, penempatan, dan pemasaran space

iklan surat kabar sehingga dapat mencapai target yang diharapkan.

76 

 

6. Manager Sirkulasi dan Pemasaran

Seorang yang bertanggung jawab akan lancarnya peredaran atau

pendistribusian surat kabar baik ke agen-agen atau ke ritel-ritel.

7. Redaktur

Bagian dari redaksi yang bertugas mengedit dan menyeleksi berita-berita

yang masuk dari wartawan.

8. Lay Out

Bagian yang men-setting berita-berita dan iklan yang akan diterbitkan

sehingga siap untuk dicetak

9. Korlip

Bagian yang bertugas mengatur dan mengkoordinir tugas wartawan

dalam hal peliputan berita.

10. Wartawan

Bagian yang mencari dan mengumpulan berita dari lapangan, bagian

yang bertugas mengatur system komputerisasi perusahaan, serta mengatur

kelancaran sistem pengiriman dan pengambilan data secara on line melalui

internet.

77 

 

11. Sekretaris Redaksi

Bagian yang bertugas mencatat segala aktifitas redaksi.

12. Kasir

Bagian yang melayani pengambilan dan penerimaan keuangan baik

kepada karyawan maupun umum.

1Bagian yang melayani pengambilan dan penerimaan keuangan baik kepada

karyawan maupun umum.

13. Inkaso

Bagian yang mengurusi laporan, akunting, perpajakan, dan yang

berhubungan dengan pihak perbankan.

14. Kolektor

Bagian yang bertugas menagih semua tagihan yang ada di luar

perusahaan, baik tagihan yang sedang berjalan maupun lama.

15. AE

Bagian yang bertugas memasarkan dan mencari klien yang ingin

membeli space iklan surat kabar.

78 

 

16. Administrasi

Bagian yang mengurusi pencatatan, pendataan, dan pembuatan laporan

jumlah pendapatan iklan yang masuk.

17. Distribusi

Bagian yang bertugas menyalurkan dan mengirimkan surat kabar kea

gen-agen untuk dijual.

18. Langganan/ Ritel

Bagian yang mencatat jumlah pelanggan dan jumlah pengecer yang ada.

19. Karyawan

Bagian yang melaksanakan tugas-tugas di lapangan secara langsung.

d. Visi Perusahaan

Sebuah visi yang efektif akan memiliki kekuatan untuk mendorong suatu

perusahaan dalam membangun keunggulan dan mencapai suatu kesuksesan.

Visi merupakan suatu cita-cita, aspirasi, dan keinginan yang akan kita capai. Visi

sering juga dikatakan sebagai mimpi yang terukur dan bisa diwujudkan menjadi suatu

kenyataan. Organisasi perusahaan yang memiliki visi yang jelas dan terukur akan

melangkah dengan lebih terarah dan terencana. Visi juga bisa digunakan untuk

membangun komitmen, kesungguhan, dan tanggung jawab dalam melakukan berbagai

79 

 

perbaikan dan pengembangan organisasi perusahaan sehingga visi tersebut dapat

tercapai.

Visi PT. Wahana Semesta Cirebon adalah menjadi perusahaan yang terpercaya

dan dipilih untuk memberikan solusi bagi kebutuhan akan berita dan informasi.

(Sumadiria, 2010:21).

e. Misi Perusahaan

Misi merupakan raison d’etre (alas an untuk tetap eksis). Misi didefinisikan

sebagai peran utama dari suatu organisasi perusahaan, kontribusi yang diberikan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan. (Sumadiria,

2010:22).

Pihak yang berkepentinganini termasuk tiga pihak utama yaitu pelanggan,

pemegang saham, dan karyawan. Pihak yang berkepentingan lainnya adalah para agen,

saluran distribusi, pemerintah atau regulator, aliansi, dan penagih atau kolektor.

Misi merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa suatu perusahaan masih tetap

eksis bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Misi tidak pernah tercapai dengan

sempurna karena hal ini merupakan perjuanagn terus menerus dari organisasi

perusahaan untuk tetap mempunyai peran penuh kontribusi yang seimbang kepada

semua pihak yang berkepentingan.

Misi PT. Wahana Semesta Cirebon sesuai dengan anggaran perusahaan memiliki

misi untuk memberikan solusi yang inovatif dalam perencanaan pengadaan berita dan

80 

 

informasi bagi pelanggan dan menciptakan nilai tambah bagi tempat umum untuk

pengembangan karir.

f. Kondisi Perusahaan

Sepanjang melakukan kegiatannya PT. Wahana Semesta Cirebon tidaka hanya

berhasil memahami dan menterjemahkan kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya di

Jawa Barat namun juga telah menyumbangkan kontribusi yang penting dalam

pengembangan dunia informasi di Jawa Barat khususnya dan bangsa Indonesia pada

umumnya.

Spesifikasi produknya adalah sebagai berikut:

1. Jumlah halaman sebanyak 20 sampai dengan 24 halaman.

2. Periode terbit yaitu 7 kali dalam seminggu.

3. Ukuran kertas yaitu: Lebar 350 mm dan Tinggi 560 mm (Junior Broadshet).

4. Ukuran halaman yaitu: Lebar 320,5 mm dan Tinggi 540 mm.

5. Jumlah kolom 7, jarak antar kolom 3 mm halaman dalam, dan 4 mm halaman

luar. Sedangkan ukuran perkolomnya yaitu:

a. 1 kolom = 43 mm

b. 2 kolom = 90 mm

c. 3 kolom = 136 mm

d. 4 kolom = 183 mm

81 

 

e. 5 kolom = 229 mm

f. 6 kolom = 264 mm

g. 7 kolom = 323 mm

6. Wilayah Edar dikenal dengan Ciayumajakuning:

a. Kota/ Kabupaten Cirebon (40%)

b. Kabupaten Indramayu (27,9%)

c. Kabupaten Kuningan (23%)

d. Kabupaten majalengka (9,1%)

7. Rubric-rubrik Unggulan

Rubrikasi produk dari PT. Wahana Semesta Cirebon meliputi:

a. Radar Cirebon > Cirebon Metropolis > Kotabaru Cirebon > WTC & WBC

b. Kuningan > Majalengka > Radar Indramayu > Insiden 24 jam > Radar

Bisnis

c. Metro Bisnis > Komunitas Bisnis > Radar Sport > All Sport > Wacana

d. Prootonomi > Selebritis > Goyang pantura > Budaya > Visite > Sosok

e. Komunitas Cirebon (Suplemen) > Otorace > Kota Wali

f. Radar Junior (Suplemen) > Radar Subang

82 

 

8. Deskripsi Singkat Rubrik Unggulan

Deskripsi singkat rubric unggulan produk PT Wahana Semesta Cirebon,

antara lain:

a. Komunitas Bisnis, Radar Bisnis, dan Metro Bisnis

Rubrikasi yang mengambil “icon bisnis” ini dibuat untuk menyajikan

berita-berita seoputar perkembangan usaha baik makro maupun mikro.

Informasi yang disajikanpun melingkupi berita nasional dan local dengan

komposisi 20% nasional dan 80% local. Materi berita berkaitan dengan

usaha ritel, property, otomotif, seluler, finance, perbankan, produk-produk

unggulan daerah, investasi, perbelanjaan, dan teknologi informasi.

b. Radar Junior

Suplemen Radar Cirebon yang diterbitkan dalam bentuk yang berbeda

(semi tabloid), terbit setiap Selasa sebanyak 8 halaman. Materi disajikan

untuk memenuhi pembaca muda (pelajar) sekaligus sebagai wahana

pendidikan.

c. Komunitas Cirebon

Terbit setiap hari Minggu. Halaman ini menampilkan segala aktifitas

social, budaya, dan bisnis masyarakat Tionghoa yang di Cirebon sudah

membaur erat.

83 

 

Dalam iklim persaingan yang semakin ketat, PT. Wahana Semesta Cirebon tetap

berjalan dengan baik dan lancar dengan hasil pendapatan yang semakin baik dari tahun

ke tahun dengan pangsa pasar (market sale) yang terus meningkat.

Sajian yang ditawarkan oleh PT. Wahana Semesta Cirebon melalui komoditinya

selain mengutamakan keinginan masyarakat wilayah III Cirebon dari berbagai lapisan,

komposisi beritanya 65% muatan local dan 35% nasioanal maupun internasional.

Selain itu sebagai koran idealis, Radar Cirebon juga tampil sebagai Koran

probisnis. Menampilkan berbagai informasi tentang ekonomi, bisnis, dan financial baik

lokal, nasional, dan internasional. Itulah sebabnya Koran Radar Cirebon berkembang

sangat pesat, baik dari penjualan Koran maupun iklan. Sudah barang tentu,

perkembangan tersebut dibarengi dengan etos kerja perusahaan yang menunjukkan

grafik peningkatan yang signifikan.

g. Profil Pembaca dan Distribusi Pemasaran

Berdasarkan hasil survey dan riset tahun 2014 yang dilakukan oleh Radar Cirebon

dan diperoleh data sebagai berikut:

1. Segmentasi

a. Pelajar/ Mahasiswa : 11%

b. Profesional : 33%

c. Karyawan biasa : 10%

d. Usahawan : 28%

84 

 

e. Ibu rumah tangga : 12%

f. Lain-lain : 6%

2. Usia Pembaca

a. Di bawah 20 tahun : 10%

b. 20-29 tahun : 21%

c. 30-39 tahun : 27%

d. 40-49 tahun : 33%

e. 50 tahun ke atas : 9%

3. Tingkat Pendidikan

a. SMP : 5%

b. SLTA : 45%

c. Akademi : 27%

d. Sarjana : 23%

4. Kelamin

a. Pria : 67%

b. Wanita : 33%

5. Distribusi Pemasaran

a. Kota Cirebon : 26,4%

b. Kabupaten Cirebon : 16,7%

c. Kabupaten Indramayu : 23,8%

85 

 

d. Kabupaten Kuningan : 22,0%

e. Kabupaten Majalengka : 9,1%

f. Kabupaten Subang : 2,0%

h. Draf Program

Dalam melaksanakan setiap kegiatan yang akan dilakukannya, PT. Wahana

Semesta Cirebon sebagai manajemen yang professional senantiasa membuat draf

program setiap tahunnya.

Di bawah ini adalah merupakan draf program masing-masing bagian yang terlibat

pada PT. Wahana Semesta Cirebon.

1. Redaktur

a. Mengadakan pendalaman dan penyamaan visi dan misi dalam membuat

berita.

a) Cara membuat judul

b) Cara editing yang tepat, cepat, dan akurat

c) Cara menulis kaki/ features

d) Penyeragaman alur berita

e) Bahasa jurnalistik

f) Mem-blo-up berita dan merencanakan berita

g) Efek berita (keamanan)

86 

 

b. Perubahan halaman

c. Penambahan halaman

d. Degradasi dan promosi

e. Membuat deskripsi kerja di redaksi

2. Reporter

a. Mengadakan pelatihan berkelompok tentang:

a) Menulis berita yang baik dan benar

b) Penyeragaman lead berita

c) Menulis kaki/ features

d) Investigasi, wawancara, dan pengamatan lapangan

b. Degradasi dan promosi

3. Pracetak

a. Diskusi rutin tentang:

a) Tata wajah koran sub urban

b) Grafis/ foto

c) Penyeragaman kreatifitas

87 

 

d) Iklan yang hidup

e) Kecermatan dan ketelitian

b. Menunjuk koordinator baru

c. Menerbitkan koran-koran lain yang mencetak di Radar Cirebon

d. Pembagian tugas yang tegas dan proporsional

4. Sirkulasi/ Koran

a. Membuat korwil

b. Mengaktifkan titik pengecer

a) Lampu merah Perumnas

b) Lampu merah Sunyaragi

c) Lampu merah Pemuda

d) Grage Mall

e) BAT

f) Krucuk

g) Alun-alun Kejaksan

h) Lampu merah Sumber

i) Plered, Trusmi, dan Tegalwangi

j) Celancang

88 

 

k) Pegambiran

l) Mundu

m) Sindanglaut

n) Lemahabang

o) Pabuaran-Ciledug

p) Losari

q) Gebang

r) Karang Ampel

s) Kota Indramayu

t) Celeng

u) Cilimus-Jalaksana

v) Kota Kuningan

w) Kota Majalengka

c. Gelar hadiah dari para pembaca

d. Hadiah langsung buat pengecer

5. Iklan

a. Menelusuri iklan yang sudah putus

b. Memperbaiki manajemen iklan

c. Menerbitkan pelayanan iklan baris

89 

 

d. Membuat strategi baru penawaran iklan

e. Mencari terobosan iklan ke Jakarta dan Bandung

f. Mengefektifkan kerja bagian iklan

g. Mencari AE baru di Kuningan, Indramayu dan Majalengka

6. Even

a. Membuka rubrikasi kontak jodoh

b. Mengadakan pelatihan jurnalistik, pemasaran, iklan, dan sumber daya

manusia

c. Mengadakan seminar tentang seks

d. Menjalin kerja sama dengan pengurus masjid

e. Membuat posko-posko pembaca

f. Diskusi Sabtuan

g. Mendirikan warnet

h. Mengaktifkan web site Radar Cirebon

7. Keuangan

a. Menekan umur piutang

b. Menerbitkan administrasi keuangan

c. Membuat model keuangan satu pintu

d. Pemisahan keuangan penerbitan-percetakan secara tegas

e. Menekan belanja non-rutin

90 

 

f. Meninjau kembali biaya-biaya dan sumber pemasukan

g. Mengamankan cash in

h. Mendepositokan uang

i. Sistem penggajian via bank

j. Penjatahan biaya hand phone untuk para manajer

k. Membuat ketentuan tentang lembur, bonus/TP, tugas luar, dan insentif

8. Umum

a. Memanglas biaya umum

b. Menerbitkan kembali administrasi umum

c. Mengurusi kontrak dan free land

d. Menerbitkan manajemen stok

e. Menerbitkan pemeliharaan kendaraan dan peralatan lainnya

2. Surat Kabar “Kabar Cirebon”

a. Sejarah Umum Perusahaan Surat Kabar “Kabar Cirebon”

Seiring dengan perkembangan informasi yang semakin maju, dengan itu pula

masyarakat semakin selektif dalam menyerap atau mengkonsumsi berbagai macam

informasi. Bertepatan dengan lahirnya 52 koran masuk desa (kini koran membangun

desa) di seluruh tanah air, salah satunya adalah Koran Masuk Desa (KMD) Pikiran

Rakyat Edisi Cirebon yang dalam perjalanannya kini telah mampu menampung aspirasi

seluruh masyarakat di sekitarnya.

91 

 

Pada tanggal 8 Februari 1980 Pikiran Rakyat Edisi Cirebon untuk pertama kalinya

hadir di Cirebon dan sekitarnya dengan empat halaman. Kantor sekretariat Pikiran

Rakyat Edisi Cirebon yang pertama bertempat di Jl. Rajawali I No. 37 Perumnas

Cirebon sebelum akhirnya, pada tanggal 16 Maret 1981 kantor Pikiran Rakyat Edisi

Cirebon pindah kantor baru di Jl. Siliwangi No. 185 Cirebon.

Berkenaan dengan perkembangan dan aktivitas kerja yang semakin meningkat,

pada tanggal 15 Februari 1982 kantor Pikiran Rakyat Edisi Cirebon kembali pindah ke

alamat baru di Jl. Kartini No. 7 Cirebon hingga sekarang menjadi pusat segala aktivitas

kerja pada Pikiran Rakyat Edisi Cirebon. Jumlah halaman yang semula hanya empat

halaman pun bertambah menjadi delapan halaman.

Berdasarkan hasil pembahasan jajaran Direksi PT. Berkah Pikiran Rakyat tanggal

07 Juni 1997 nama Pikiran Rakyat Edisi Cirebon dirubah menjadi "Mitra Dialog" hal ini

dikukuhkan dengan ditandatanganinya Surat Izin Penerbitan Pers (SIUPP) Mitra Dialog

di tanda tangani Dirjen PPG atas nama Menteri Penerangan RI di Jakarta dengan SIUPP

No. 316/SK/MENPEN/SIUPP tertanggal 12 Agustus 1997.

Adapun prestasi yang telah dicapai oleh SK Mitra Dialog (Pikiran Rakyat Edisi

Cirebon) diantaranya adalah sebagai Koran Masuk Desa terbaik di Asia Tenggara da

KMD terbaik di tanah air selama dua pelita berturut-turut, yaitu Pelita III dsn Pelita IV.

Prestasi terakhir yang diraih adalah mendapatkan penghargaan sebagai Koran Mandiri

Terbaik di tanah air yang merupakan salah satu bukti bahwa SK Mitra Dialog (Pikiran

Rakyat Edisi Cirebon) adalah surat kabar yang menjadi kebanggaan masyarakat

92 

 

sehingga tidak dipungkiri bahwa SK Mitra Dialog merupakan "Koranne Wong

Cirebon".

Pada perjalanannya, Pikiran Rakyat Edisi Cirebon ternyata lebih banyak dibaca

masyarakat perkotaan yang notabene merupakan kelompok masyarakat industri ysng

mulai beralih informasi. KMD Pikiran Rakyat Edisi Cirebon beralih nama menjadi

Mitra Dialog secara tidak langsung mulai meninggalkan segmen masyarakat pedesaan,

sehingga visi KMD pun menjadi berubah. Bahkan Mitra Dialog tidak lagi

mencantumkan logo KMD pada sudut kanan halaman depannya, artinya Mitra Dialog

tidak lagi menjadi koran masuk/ membangun desa namun lebih mengarah pada koran

yang independen dan dijual sesuai selera pasar.

Tanggal 01 Oktober 1997 merupakan titik awal diterbitkannya surat kabar Mitra

Dialog dengan SK Mitra Dialog dan terbit dengan delapan halaman. Adapun wilayah

edar SK Mitra Dialog meliputi wiayah Jawa Barat seperti sewilayah tiga Cirebon ( kota

dan kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka), Purwasuka

(Purwakarta, Subang, dan Karawang) serta meliputi sebaguan wilayah Jawa Tengah

seperti Brebes, Tegal, Slawi, dan wilayah Keresidenan Banyumas dengan delapan

halaman serta frekuensi terbit tiga kali dalam seminggu.

Karakteristik Mitra Dialog yang cenderung lebih soft dan santun dalam

penyampaian beritanya ternyata tidak cukup mampu berkembang baik untuk wilayah

Jawa Tengah sehingga Mitra Dialog memutuskan untuk membatasi pemasarannya di

93 

 

wilayah tersebut sejak tahun 1999. Kendati demikian, di wilayah Cirebon sendiri

sampai tahun 2000 masih didominasi oleh SK Mitra Dialog.

Untuk memenuhi pasar yang semakin luas tersebut, Mitra Dialog yang

semulavterbit tiga kali dalam seminggu terhitung sejak 01 Mei 2003 hingga Desember

2007 Mitra Dialog mulai terbit harian dengan enam kali dalam seminggu serta hadir dua

belas halaman dengan oplah penjualan mencapai sepuluh ribu eksemplar.

SK Mitra Dialog adalah surat kabar yang ditujukan untuk semua kalangan,

tidakbmembedakan berdasarkan gender, kepercayaan dan status sosial. Karena sifatnya

yang untuk umum, maka SK Mitra Dialog tidak bisa dipisahkan dengan Koran Masuk

Desa Pikiran Rakyat Edisi Cirebon, karena awal fungsinya sebagai Koran Masuk Desa

maka secara otomatis SK Mitra Dialog hadir dan dipasarkan dipedesaan. Tujuan

hadirnya SK Mitra Dialog di pedesaan, yaitu sebagai wahana pemberdayaan masyarakat

pedesaan secara informal.

Sejauh ini tahap perkembangan SK Mitra Dialog hadir di empat eks keresidenan,

dua eks keresidenan Cirebon yang meliputi Kbupaten/Kota Cirebon, Kabupaten

Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, dan eks Keresidenan

Purwakarta yang meliputi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten

Kerawang dan Kabupaten Bekasi. Sedangkan dua eks keresidenan Jawa Tengah, yaitu

keresidenan Pekalongan yang meliputi Kabupaten/Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal,

Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang. Eks keresidenan meliputi Kabupaten

Banyumas, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Purbalingga.

94 

 

SK. Mitra Dialog merupakan salah satu bidang usaha yang didirikan oleh PT

Berkah Pikiran Rakyat PT. Berkah Pikiran Rakyat mempunyai dua bidang usaha

penerbitan, yaitu SK Mitra Dialog yang terbit enam kali seminggu di Cirebon dan

Tabloid Priangan yang terbit di Tasikmalaya dan daerah pemasarannya khusus di daerah

priangan timur.selain usaha penerbitan, PT. Berkah Pikiran Rakyat juga

mengembangkan bidang usaha lain, yaitu Wartel (Warung Telekomunikasi) yang

berada di empat wilayah, yaitu Cirebon, Sukabumi, Serang, dan Tasikmalaya yang

diberi nama Wartel Berkah Pikiran Rakyat.

b. Sejarah Mitra Dialog Berganti Nama Menjadi Kabar Cirebon

Berdasarkan spirit tren media masa kini, para pimpinan PT Pikiran Rakyat

berinisiatif mengganti nama-nama anak perusahaannya. Pada tanggal 24 Maret 2010,

bertepatan ulang tahun Pikiran Rakyat yang ke-65, nama Harian Umum Mitra Dialog

berganti nama menjadi Harian Umum Kabar Cirebon. Begitu pun anak perusahaan lain,

seperti Harian Umum Priangan yang berdomisisli di Tasikmalaya berganti nama

menjadi Harian Umum Kabar Priangan dan Harian Umum Fajar Banten yang

berdomisili di Serang, Banten, berganti nama menjadi Harian Umum Kabar Banten.

Pada prinsipnya visi misi, maupun lainnya, harian Umum Kabar Cirebon tetap

pada visi misi Harian Umum Mitra Dialog. Berganti nama dengan tujuan untuk lebih

dikenal masyarakat luas sebagai ciri Koran lokal yang berdomisili di Cirebon.

95 

 

c. Struktur Perusahaan Harian Umum Kabar Cirebon

Struktur organisasi mempunyai peranan yang penting dalam perusahaan, melalui

struktur organisasi, menunjukkan adanya pembagian wewenang, tugas, dan tanggung

jawab yang dapat memudahkan pencapaian dan penerimaan informasi yang dibutuhkan

perusahaan.

Struktur organisasi mempunyai peranan yang penting dalam perusahaan. Karena

dengan adanya struktur organisasi, menunjukkan adanya pembagian wewenang, tugas,

dan tanggung jawab yang dapat memudahkan pencapaian dan penerimaan informasi

yang dibutuhkan perusahaan.

Adapun susunan Pengurus Kabar Cirebon Periode 2007-2014 adalah sebagai

berikut;

Komisaris Utama : Kartono Sarkim, S.H

Komisaris : H. Rachmatika Kosasih

: Budi Maulani Wahidin

Direktur : Ir. Muhtar Ibnu Thalab

Pemimpin Perusahaa : Alamsyah S Wibowo

Managaer Keuangan & Akuntansi : Nita Yulianti

Manager Pemasaran & Iklan : AswpIswayanto

Pemimpin Redaksi : Agung Nugroho

96 

 

d. Struktur organisasi SK Kabar Cirebon adalah sebagai berikut:

1. General Manager SK Kabar Cirebon, tugasnya adalah:

a. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bertanggung jawab

langsung kepada Pelaksana Harian PT Berkah Pikiran Rakyat atas pekerjaan-

pekerjaan sebagai berikut:

- Membuat laporan-laporan yang disusun secara berkala mengenai

aktivitas perusahaan

- Menyetujui laporan keuangan bersama bagan yang terkait

b. Koordinator dari semua aktivitas yang ada di perusahaan

c. Memeriksa kebenaran laporan-laporan yang diterima oleh seluruh bidang

d. Mempunyai wewenang penuh sesuai dengan batasan-batasan yang

diberikan Direktur, mengadakan pertemuan-pertemuan dengan pihak ekstern

perusahaan

e. Mempunyai wewenang penuh sesuai dengan batasan-batasan yang

diberikan Direktur untuk melakukan negoisasi

f. Mempunyai wewenang penuh sesuai dengan batasan-batasan yang

diberikan oleh Direktur untuk menandatangani cek dan giro bilyet untuk

pembayaran atas sesuatu transaksi tertentu berdasarkan bukti-bukti pendukung yang

telah disetujui oleh bidang terkait

g. Memberikan bimbingan dan pengarahan tata kerja kepada jajarannya

h. Menganalisis dan mengoreksi laporan-laporan keuangan yang dibuat

oleh unsur-unsur bawahan, dengan senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah sistem

97 

 

dan prosedur yang berlaku di perusahaan serta ketentuan dalam standar akuntansi

keuangan 1984 dan struktur pengendalian intern yang baik.

2. Pemimpin Perusahaan SK Kabar Cirebon, tugasnya adalah:

a. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bertanggung jawab

langsung kepada Pemimpin Umum dalam kegiatan di lingkungan perusahaan sehari-

hari serta menunjang kelancaran aktivitas perusahaan yang meliputi:

- Bidang keuangan

- Bidang akuntansi

- Bidang iklan

- Bidang sirkulasi

b. Sebagai pengganti keputusan tentang kegiatan ketatausahaan perusahaan

c. Koordinator dari aktivitas perusahaan di bidang

ketatausahaan/administrasi

d. Mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan

e. Mengadakan hubungan dengan pihak ekstern perusahaan

f. Memberikan bimbingan dan pengarahan tata kerja kepada jajarannya

3. Pemimpin Redaksi SK Kabar Cirebon, tugasnya adalah:

a. Membantu pemimpin umum merumuskan program perusahaan,

khususnya yang berkaitan dengan bidang redaksional

b. Membantu pemimpin umum merumuskan rancangan peraturan

umum maupun peraturan-peraturan perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan

penyelenggaraan bidang redaksional

98 

 

c. Mengkaji isi redaksional SK Mitra Dialog

d. Melakukan kaji banding antara isi redaksional SK Mitra Dialog

dengan surat kabar yang lain

e. Berdasarkan hasil kaji banding itu melakukan perbaikan-

perbaikan yang diperlukan

f. Menjalin dan membina keterpaduan, keselarasan dan koordinasi

dengan bagian-bagian lain

g. Menjalin dan membina hubungan dan kerja sama dengan

berbagai pihak di luar perusahaan

h. Memberikan laporan serta pendapat, usul atau saran kepada

pemimpin umum

4. Redaktur Pelaksana, tugasnya adalah:

a. Menjabarkan secara teknis operasional pelaksanaan

kebijaksanaan redaksional yang sudah ditetapkan oleh pemimpin redaksi

b. Memberikan pengarahan teknik kepada para redaktur

c. Mengkoordinasikan dan membina para redaktur

d. Melakukan general final checking atas isi redaksional yang akan

disiarkan, dan jika menganggapnya perlu dapat mengadakan perubahan-penempatan

berita/tulisan/foto

e. Meneliti isi redaksional koran setelah terbit

f. Mempelajari isi surat kabar lain serta mengkajibandingkannya

dengan SK Mitra Dialog

99 

 

g. Memberikan instruksi, petunjuk, nasehat atau teguran kepada

para redaktur atau reporter

h. Membantu pemimpin redaksi mengawasi jajaran redaksi serta

mencatat konditenya masing-masing

i. Mengajukan saran, usul, pertimbangan kepada pemimpin redaksi

j. Menjalin keterpaduan, keselarasan dan koordinasi dengan bagian-

bagian lain

5. Asisten Pemasaran Sirkulasi, tugasnya adalah:

a. Menetapkan jumlah oplah yang harus dicetak

b. Pendistribusian

c. Penanganan dan penyelesaian pengaduan-pengaduan dari agen atau

penyalur maupun dari pembaca

d. Pelayanan, pengawasan dan pembina terhadap para agen atau penyalur

e. Operasi pemasaran/sales

f. Penyelenggaraan promosi

g. Pembuatan dan penyampaian laporan harian, mingguan dan bulanan

h. Penyelenggaraan pembukuan

i. Penyelenggaraan surat menyurat

j. Pembuatan statistik penjualan produk

k. Penyelenggaraan riset pasar secara periodik

l. Pengamatan pasar sehari-hari

100 

 

m. Penyampaian umum/saran kepada Direksi/Pemimpin Umum dan atau

Wakil Pemimpin Umum secara periodik maupun insidentil

n. Penganalisaan pasar

o. Pengawasan,pengendalian dan pembinaan personalia di sirkulasi

p. Pembinaan keterpaduan, keselarasan dan koordinasi antar unsur-unsur

intern sirkulasi dengan bidang-bidang lain

6. Asisten Pemasaran Iklan

a. Pelayanan kepada pemasang iklan lansung, agen dan biro iklan

b. Memeriksa pemuatan iklan pada tiap terbitan

c. Membuat laporan iklan per terbit per bulan

d. Penawaran, pembinaan relasi dan biro iklan

e. Pengamatan pasar sehari-hari

f. Pengawasan, pengendalian dan pembinaan personalia di bidang iklan

g. Pembina keterpaduan, keselarasan dan koordinasi antar unsur-unsur

intern bidang iklan dengan bidang yang lainnya

7. Asisten Keuangan, tugasnya adalah:

a. Penyusunan laporan secara terperinci atas sumber-sumber

penerimaan dan pengeluaran secara periodik

b. Pemberian persetujuan atas semua bukti penerimaan dan

pengeluaran kas dan bank serta seluruh bukti pendukungnya sebelum

dimintakan persetujuan kepada pemimpin perusahaan

101 

 

c. Memberikan persetujuan atas semua faktur penjualan iklan dan

sirkulasi setelah memeriksa kebenaran dan kelengkapannya

d. Memberikan persetujuan atas semua pembayaran yang

dokumennya diterima dari bagian anggaran sesuai dengan prosedur yang

disepakati

e. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kas

f. Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian atas

kebenaran dan keabsahan data-data keuangan

g. Menganalisis dan mengoreksi laporan-laporan keuangan yang

dibuat oleh unsur-unsur bawahan dengan senantiasa memperhatikan kaidah-

kaidah sistem dan prosedur yang berlaku di perusahaan

8. Asisten Akuntansi, tugasnya adalah:

a. Menyusun neraca saldo bulanan berdasarkan copy laporan yang diterima

dari bidang akuntansi piutang, akuntansi biaya, penjualan, persediaan dan pajak.

Selain itu data yang berasal dari bagian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab

bagian ini.

b. Penyelenggaraan transaksi non cash yang diisikan ke dalam bukti

memorial

c. Menyusun laporan hutang usaha jangka pendek maupun hutang jangka

panjang.

d. Membuat daftar aktiva tetap dan peralatan kantor sekaligus

menyelenggarakan kartu aktiva tetap dan peralatan kantor

102 

 

e. Menyusun daftar modal perusahaan

f. Menyusun laporan penjualan dan pembelian beserta perhitungan yang

diperlukan

g. Menyelenggarakan pencatatan piutang di luar usaha normal perusahaan

h. Menyelenggarakan pencatatan pada books of original entry untuk seluruh

transaksi dan melakukan posting.

i. Menyusun analisis realisasi anggaran yang dituangkan dalam bentuk

laporan hasil analisis anggaran penghasilan dan pengeluaran perusahaan

Membantu menjaga kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan dan

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya serta memelihara hubungan baik

dengan bagian lain.

e. Lokasi Perusahaan

Letak geografis Harian Umum Kabar Cirebon berada di kota Cirebon dengan

beralamatkan Jalan Kartini No. 7 mempunyai peranan strategis dalam upaya

meningkatkan informasi melalui media Koran. Harian Umum kabar Cirebon dibangun

di atas lahan seluas 14.750 m2 dengan keseluruhan bangunan seluas 8.100 m2 dan total

halaman 5.245 m2.

f. Visi dan Misi Kabar Cirebon

Menilik latarbelakang kelahirannya, Kabar Cirebon sesunguhnya tidak bisa lepas

dari matarantai Koran masuk /membangun desa (KMD) Pikiran Rakyat edisi Cirebon

adalah membangun masyarakat desa. Namun dalam perjalannya pikiran rakyat edisi

103 

 

Cirebon ternyata lebih banyak dibaca masyarakat perkotaan yang notabene merupakan

kelompok masyarakat industri atau masyarakat industri yang mulai beralih ke

informasi. Maka ketika KMD Pikiran Rakyat edisi Cirebon beralih nama menjadi Kabar

Cirebon secara tidak langsung mulai meningglakan segmen masyarakat pedesaan.

Dengan demikian visi KMD pun menjadi berubah. Bahkan Kabar Cirebon tidak lagi

mencantumkab logo KMD pada sudut kanan halaman depannya.

1. Visi Kabar Cirebon

Sebagai Koran yang pertama kali terbit secara tidak terputus di jalur

pantura Cirebon dan menjadikan dirinya sebagai bacaan utama waarga

pantura Cirebon.

2. Misi Kabar Cirebon

-Melayani pembaca dengan memenuhi kebutuhan informasi

-Mengembangkan tiras iklan yang optimal

-Mengembangkan minat baca

-Mandiri tanpa mengabaikan kesejahteraan karyawan.

g. Segmentasi Kabar Cirebon

Masyarakat dengan beragam status social di wilayah pantura Cirebon.

104 

 

h. Positioning Kabar Cirebon

Koran lokal yang berada dan berkembang dalam pikiran masyarakat

i. Targeting Kabar Cirebon

Meraih pelanggan dan pemasang iklan sebanyak-banyaknya.

j. Deskriptif Sistem yang sedang berjalan

Sampai pada saat ini, sistem pelaksanaa penyampaian informasi koran

dilakukan secara konvensional, yaitu dengan menggunakan media percetakan

melalui tahapan yang panjang. Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan secara

rinci tentang seluruh prosedur yang ada beserta Flowmap nya.

Prosedur pembuatan Koran konvensional:

1. Wartawan membuat daftar berita kemudian diserahkan pada redaksi

2. Redaksi memilih berita dari daftar berita dan mengambil judul berita

3. Berita yang dipilih redaksi diberikan pada redaktur untuk proses

pengeditan berita, kemudian berita yang telah diedit dan foto diserahkan

pada bagian lauout. Redaktur juga memberikan dummy (gambar kolom

dimana berita dan foto akan ditempatkan) pada bagian layout.

4. Bagian layout akan menempatkan berita dan foto sesuai dengan dummy

yang diberikan oleh redaktur.

105 

 

k. Filosofi Logo Perusahaan

HARIAN UMUM 

Lebih Elegen dan Mencerdaskan 

Makna lambang Harian Umum Kabar Cirebon

1. Kata makna “Harian Umum” adalah terbitnya setiap hari dan isi

beritanya umum

2. Kata makna “Kabar Cirebon” adalah Kabar sendiri Informasi dan

Cirebon sendiri melingkupi wilayah III Cirebon

3. Kata makna “Lebih Elegan” adalah lebih mengedepankan pemberitaan

dari narasumber yang berimbang dan dapat dipercaya dengan tampilan

yang lebih kekinian

4. Kata “Mencerdaskan” adalah berita yang disajikan mengandung unsur

pendidikan dan sifatnya memberitahu tapi dan tidak berpihak kepada

siapapun (independent)

5. Warna biru dalam tulisan Kabar Cirebon adalah bentuk Netral tidak

memihak manapun golongan, ras, suku, agama, dan kepercayaan