Post on 09-Jan-2023
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan
Jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-
masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar
komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui
fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit
(Tanenbaum,2003,p10).
Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan
dengan komputer yang berdiri sendiri. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun
network adalah sebagai berikut:
• Sumber pertukaran.
• Media komunikasi.
• Integrasi data.
• Pengembangan dan pemeliharaan.
• Keamanan data.
• Sumber day lebih efisien dan informasi terkini.
Berdasarkan tipe transmisinya (Tanenbaum, 2003,p15) network dibagi menjadi
dua bagian besar yaitu: broadcast dan point-to-point. Dalam broadcast network,
komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-
sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan
7
disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan
diproses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket
tersebut. Sedangkan pada point-to-point network, komunikasi data terjadi melalui
beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mencapai tujuannya sebuah
paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam
tipe jaringan ini, pemilihan router yang baik menentukan bagus tidaknya koneksi data
yang berlangsung.
2.1.1 Definisi dan Ciri-ciri Local Area Network (LAN)
LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang
dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area
lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan biasanya ruang lingkup yang
dicakupnya tidak lebih dari 2 km2 (Stallings, 2000,p425).
Ciri-ciri LAN (Local Area Network) adalah sebagai berikut:
• Beroperasi pada area yang terbatas
• Memiliki kecepatan transfer yang tinggi
• Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal
• Menghubungkan peralatan yang berdekatan.
2.1.2 Definisi dan Ciri-Ciri Wide Area Network (WAN)
WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang lingkupnya
sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya
sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut (Stallings, 2000,p9).
8
Ciri-ciri WAN (Wide Area Network) adalah sebagai berikut:
• Beroperasi pada wilayah geografis
• Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN
• Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas, bahkan
secara global
2.1.3 Topologi
Menurut Stallings (2000,p429) topologi adalah struktur yang terdiri dari
jalur switch, yang mampu menampilkan komunikasi interkoneksi diantara
simpul-simpul dari sebuah jaringan.
Ada beberapa topologi, yaitu:
1. Bus
Topologi ini menggunakan sebuah kabel utama tunggal untuk
menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan.
Gambar 2.1 Bus
2. Ring
Topologi ini menghubungkan titik yang satu dengan yang lainnya dimana
titik terakhir terhubung dengan titik pertama sehingga titik - titik terhubung
tersebut membentuk jaringan seperti sebuah cincin.
9
Gambar 2.2 Ring
3. Star
Topologi star menghubungkan semua titik ke satu titik pusat. titik pusat
ini biasanya berupa hub atau switch.
Gambar 2.3 Star
4. Extended Star
Topologi ini menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu. Hub
atau switch yang dipakai untuk menghubungkan beberapa komputer pada satu
jaringan dengan menggunakan topologi star, akan dihubungkan lagi ke hub atau
switch utama.
10
5. Hierarchical
Topologi ini hampir sama seperti topologi extended star. Yang menjadi
perbedaan adalah topologi lain membentuk sebuah jaringan yang hirarki dimana
ada titik - titik yang mengontrol dan dikontrol.
6. Mesh
Topologi ini memungkinkan node yang satu terhubung atau lebih node lain
dalam jaringan tanpa ada suatu pola tertentu.
Gambar 2.4 Mesh
7. Hybrid
Topologi hybrid merupakan gabungan dari beberapa topologi jaringan yang
lain. Biasanya topologi ini digunakan pada WAN, karena setiap topologi
mempunyai kelemahan sehingga jika digabungkan kita bisa mendapatkan
kualitas maksimum.
2.1.4 Local Area Network Devices
Beberapa peralatan pokok jaringan yang berkaitan dengan operasi LAN,
antara lain:
11
1. Repeater
Repeater berfungsi untuk menguatkan kembali sinyal-sinyal jaringan
pada level bit sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat menempuh jarak yang lebih
jauh daripada maksimum suatu media.
Gambar 2.5 Repeater
2. Hub
Fungsi hub mirip dengan repeater, perbedaannya adalah hub memiliki
jumplah port lebih banyak daripada repeater. Hub disebut juga multi repeater.
Sebuah hub dapat memiliki 4,8,12 bahkan 24 port.
Gambar 2.6 Hub
12
3. Bridge
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua segmen LAN dan menjaga
jalur data tetap lokal.
Gambar 2.7 Bridge
4. Switch
Switch berfungsi sama seperti bridge hanya saja switch memiliki lebih
banyak port. Switch disebut juga multi-port bridge. Paket data yang dikirimkan
oleh switch berdasarkan alamat MAC (Media Access Control) yang dituju untuk
paket data.
Gambar 2.8 Switch
13
5. Router
Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang satu dengan yang
lain dan memilih jalur yang terbaik untuk mengirimkan paket data yang datang
dari satu port yang dituju paket data tersebut. Router mengirimkan paket data
berdasarkan alamat IP.
Gambar 2.9 Router
6. Access Point
Access Point merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari
client ke (Internet Service Provide) ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat
jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Fungsinya mengkonversi
sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel,
atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali
menjadi sinyal frekuensi radio.
14
Gambar 2.10 Access Point
2.1.5 Broadcast Domain dan Collision Domain
Broadcast domain adalah sebuah segmen logikal suatu jaringan di mana
setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat mengirim ke domain lain
tanpa harus melewati routing protocol dengan syarat domain-domain itu berada
dalam 1 LAN dan subnet yang sama.
Collision Domain adalah sebuah segmen logikal suatu jaringan di mana
paket data dapat saling bertabrakan karena kedua-duanya dikirim melalui media
yang sama.
2.2 Protokol Komunikasi
Protokol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit fungsional
agar komunikasi bisa terlaksana (Stallings, 2000, p33).
Protokol memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:
• Enkapsulasi
15
• Segmentasi dan perakitan kembali.
• Kontrol koneksi
• Pengiriman sesuai order
• Kontrol alur
• Kontrol kesalahan
• Pengalamatan
• Multiplexing
• Servis-servis transmisi
2.2.1 Model Referensi TCP/IP
TCP/IP mengacu pada sekumpulan set protokol yang terdiri dari dua
protokol utama, yaitu: Transmission Control Protocol dan Internet Protocol.
TCP/IP memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki
peredaan karakteristik dari segi hardware dan software. Model TCP/IP
dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk
departemen pertahanan Amerika Serikat tahun 1970. Sejak saat itu TCP/IP
dijadikan model dasar yang terus digunakan, seperti internet yang dibangun
dengan model dasar TCP/IP tersebut.
Protokol TCP/IP mampu memenuhi kebutuhan komunikasi yang
diperlukan pada saat yang tepat, karena memiliki fitur-fitur penting yang mampu
memenuhi kebutuhan tersebut (Tanenbaum,2003,p41) diantaranya adalah:
16
1. Merupakan open protocol standart, tersedia secara bebas dan
dikembangkan terlepas dari perangkat keras komputer dan sistem operasi.
Karena dukungan yang luas inilah TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan
berbagai perangkat keras dan lunak komputer yang beraneka ragam.
2. Terpisah dari perangkat keras jaringan yang khusus. Hal ini memungkinkan
penyatuan dari berbagai macam jenis jaringan TCP/IP dapat dipakai di atas
ethernet, koneksi DSL, dial-up line, dan semua jenis medium transmisi
fisik lainnya.
3. Memiliki skema pengalamatan yang memungkinkan setiap peralatan
TCP/IP dapat dikenali secara spesifik walaupun berada dalam jaringan
yang sangat besar seperti internet.
TCP/IP terdiri dari empat layer dimana tiap layer-nya memiliki fungsi yang
berbeda-beda, disusun dari layer teratas hingga terbawah diantaranya adalah:
1. Application Layer
Layer ini berfungsi untuk menangani protokol tingkat tinggi, hal-hal
mengenai representasi, encoding, dan dialog control, yang memungkinkan
terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Layer ini berisi spesifikasi
protokol-protokol khusus yang menangani aplikasi umum seperti telnet,
File Transfer Protocol (FTP), Domain Name System (DNS), dan lainnya.
2. Transport Layer
Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke
tujuan data dengan cara membuat logical connection antara keduanya.
Layer ini bertugas untuk memecahkan data dan membangun kembali data
17
yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara
sumber dan pengirim data. Layer ini terdiri dari dua protokol yaitu TCP
dan UDP. Protokol TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data.
Sedangkan protokol UDP lebih berorientasi pada kecepatan pengiriman
data.
3. Internet Layer
Layer ini bertugas untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh
sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas
untuk melakukan paket switching untuk mendukung tugas tersebut.
4. Network Access Layer
Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang diperlukan sebuah
Paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan.
Termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN.
Gambar 2.11 Model TCP/IP
18
2.2.2 Model Referensi OSI
Model referensi OSI dikenalkan pada tahun 1984 yang menyediakan
suatu standar desain komunikasi pada jaringan komputer yang memiliki
kompatibilitas yang tinggi antara produk atau teknologi yang dikembangkan oleh
beberapa perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer yang berbeda. Model
referensi OSI dapat digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana informasi
atau paket data berjalan di dalam aplikasi atau program melalui media
komunikasi menuju ke aplikasi atau program lainnya yang terletak pada
komputer yang lain pada satu jaringan meskipun penerima maupun pengirim
memiliki media jaringan yang berbeda (Tanenbaum,2003,p37).
Pada model referensi OSI ada tujuh layer yang pada tiap layernya
mengilustrasikan fungsi-fungsi Jaringan. Ketujuh layer tersebut adalah:
1. Application Layer
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan pengguna, layer ini
menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. Layer
ini berbeda dengan layer lainnya yang dapat menyediakan layanan
kepada layer lainnya. Contohnya: program pengolah data, email, FTP,
dll.
2. Presentation Layer
Layer ini mengelola informasi yang disediakan oleh layer aplikasi supaya
informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh layer aplikasi pada sistem
lain. Jika diperlukan layer ini dapat menerjemahkan beberapa data format
yang berbeda, kompresi dan enkripsi.
19
3. Session Layer
Sesuai dengan namanya, layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan.
Mengatur, dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer menyediakan
servis kepada layer presentation. Layer ini juga mengsinkronisasi dialog
diantara dua host layer presentation dan mengatur pertukaran data.
4. Transport Layer
Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket-paket data
yang akan dikirim dan penyusun kembali paket-paket data menjadi
sebuah informasi yang diterima. Batasan antara layer session dan layer
transport dapat dikaitkan dengan batasan antara logical dan fisik
protokol, dimana layer application, presentation dan session layer
dibawah berhubungan dengan cara pengiriman data. Transport layer juga
berfungsi menyediakan servis metode pengiriman data untuk melindungi
layer di atasnya dari implementasi detil layer di bawahnya.
5. Network Layer
Network layer menyediakan transfer informasi diantara ujung sistem
melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Layer ini dapat
melakukan pemilihan jalur terbaik dalam komunikasi jaringan yang
terpisah secara geografis (Path Selection).
6. Data Link Layer
Data link layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (Physical
Addressing), pesan-pesan kesalahan (error notification), pemesanan
pengiriman data (flow control).
7. Physical Layer
20
Physical layer berkaitan dengan karakteristik tinggi tegangan, periode
perubahan tegangan, lebar jalur komunikasi (bandwidth), jarak
maksimum komunikasi dan konektor.
Membagi sebuah jaringan ke dalam 7 buah layer memiliki keuntungan
sebagai berikut:
1. Memecah komunikasi jaringan ke bagian yang lebih kecil atau sederhana.
2. Standarisasi komponen-komponen jaringan yang dikembangkan oleh
beberapa perusahaan yang berbeda.
3. Memungkinkan peralatan jaringan dan perangkat lunak yang berbeda
dapat berkomunikasi satu sama lain.
4. Mencegah perubahan pada satu layer yang dapat mengganggu kinerja
layer yang lain.
5. Memecah model komunikasi jaringan ke bentuk yang lebih sederhana
untuk lebih mudah dipelajari.
21
Gambar 2.12 Model Referensi OSI
2.3 Internet Internet atau interconnected network merupakan kumpulan dari jaringan
komputer yang ada di seluruh dunia dan menggunakan protokol TCP/IP untuk
membangun perusahaan virtual network (Tanenbaum,2003,p50)
2.3.1 Sejarah Internet
Teknologi Internet pada awalnya digunakan hanya untuk keperluan
pertahanan yang dirintis oleh lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika
Serikat. Lembaga riset tersebut menginginkan agar komputer-komputer yang ada
dapat saling berhubungan satu dengan yang lain untuk kepentingan militer.
Sistem jaringan komputer yang dimiliki oleh lembaga riset ini juga berhubungan
22
dengan kalangan universitas, dengan harapan agar jaringan komputer ini dapat
semakin berkembang.
Kira-kira pada pertengahan taun 1970, salah satu universitas yang bekerja
sama dengan lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu Stanford
University, mulai mengembangkan standarisasi jaringan komputer tersebut
menjadi sebuah protokol (pengatur hubungan antar-komputer) yang amna
protokol tersebut dinamakan sebagai protokol TCP/IP. TCP/IP inilah yang
sekarang menjadi protokol di internet. Sebenarnya fungsi utama TCP/IP adalah
menjembatani tiap komputer yang memiliki sistem operasi dan juga hardware
yang berbeda-beda.
2.3.2 Fasilitas Internet
Fasilitas-fasilitas yang diberikan Internet antara lain :
1. Audio/Video Streaming
Merupakan teknologi yang memungkinkan suatu file untuk dapat langsung
digunakan sebelum didownload seluruhnya. Contoh: Real Player.
2. E-mail (Electronic Mail)
Digunakan untuk mengirim pesan, juga dapat menyertakan file yang
dialamatkan ke seorang user pada sebuah mail server.
3. FTP (File Transfer Protocol)
Memungkinkan sebuah local computer dengan menggunakan FTP Client
unuk menghubungi FTP Server yang ada pada sebuah remote computer agar
23
dapat saling bertukar file, untuk mencari file pada publik FTP digunakan
Archie.
4. Gopher
Layanan yang menyediakan informasi berbasis teks, untuk mencari informasi
pada gopher dapat digunakan VERONICA (Very Easy Rodent Oriented
Netwide Index to Computerized Archives).
5. Instant Messenger
Instant messenger merupakan program yang memungkinkan penggunanya
untuk berkirim pesan secara online person-to-person, contoh: ICQ, Yahoo
Messenger, Windows Live Messenger, dll.
6. Telnet/remote login
Memungkinkan sebuah telnet client untuk menjalankan perintah pada remote
computer biasanya menggunakan UNIX based operation system seperti
FreeBSD atau linux melalui telnet server.
7. Usenet/NewsGroup
Digunakan untuk membuat suatu forum diskusi.
8. WWW (World Wide Web)
Merupakan layanan yang menyediakan informasi dengan hypertext dan
biasanya mendukung GUI, kini merupakan layanan yang paling populer dan
telah mencakup hampir seluruh layanan internet lainnya (misalnya: web
based chat dan web based email), untuk mencari informasi pada WWW
biasanya digunakan search engine.
24
2.3.3 IP Address
IP Address adalah alamat unik di mana perangkat elektronik tertentu
menggunakannya untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi satu sama lain di
dalam sebuah jaringan komputer menggunakan standard protokol Internet.
Alamat IP Publik adalah alamat IP yang digunakan oleh sebuah
perangkat jaringan yang terhubung langsung ke Internet untuk
mengidentifikasikan dirinya di Internet. Koneksi lalu lintas data yang dilakukan
di Internet menggunakan alamat IP Publik ini.
Alamat IP Private adalah alamat IP yang diberikan untuk komputer-
komputer yang tidak diakses secara publik melainkan hanya diakses di dalam
jaringan lokal (LAN) sehingga tidak membutuhkan pemetaan ke luar. IANA
(Internet Assigned Numbers Authority) telah mengalokasikan 3 buah blok IP
untuk digunakan sebagai IP Private dan tidak boleh digunakan sebagai IP Publik
yakni :
• 10.0.0.0 - 10.255.255.255 (Class A)
• 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (Class B)
• 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (Class C)
Alamat IP Private ini tidak akan dipetakan ke luar jaringan lokal di mana
router di Internet akan membuang lalu lintas data yang menggunakan IP Private
sehingga memberikan keamanan karena pada umumnya akses langsung dari luar
ke host-host yang menggunakan alamat IP Private ini tidak diperbolehkan.
25
Karena itu, pada jaringan lokal yang berbeda dapat saja ada IP-IP Private yang
sama tanpa khawatir akan terjadinya salah pengiriman ke IP yang sama pada
jaringan lain.
2.3.4 ISP (Internet Service Provider)
Menurut Hahn (1997, p60) ISP merupakan perusahaan yang
menyediakan akses ke internet baik konektivitas permanen maupun akses dial-
up. Beberapa ISP besar merupakan perusahaan nasional bahkan multi-nasional
yang melayani ratusan kota. Sedangkan ISP kecil mungkin hanya dikelola
perseorangan dan hanya melayani satu area.
ISP memiliki peralatan dan akses hubungan telekomunikasi diperlukan
untuk membangun PoP (Point of Presence) pada area geografis tertentu. ISP
mempunyai leased line berkecepatan tinggi sehingga mereka tidak sepenuhnya
bergantung pada penyedia telekomunikasi dan dapat menyediakan layanan yang
lebih kepada pelanggan.
2.4 Routing
Routing (Lammle, 2004,p247) adalah sebuah set penunjuk arah dari sebuah
jaringan untuk menuju ke jaringan lainnya. Set penunjuk arah ini, yang juga dikenal
sebagai rute dapat diberikan secara dinamis oleh router kepada router lainnya, atau
penunjuk arah ini juga dapat diatur secara statis oleh administrator.
26
Seorang administrator jaringan memilih sebuah protokol routing dinamis
berdasarkan banyak pertimbangan. Termasuk di dalamnya ukuran dari jaringan,
bandwidth dari jalur yang tersedia, kekuatan pemrosesan dari router, merek, dan jenis
dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.
2.4.1 Routing Statis
Sebuah router membuat keputusan dari alamat IP tujuan dari suatu paket.
Semua alat yang digunakan sepanjang jalan menggunakan alamat IP tujuan
untuk mengirimkan paket ke arah yang benar sampai pada tujuan sebenarnya.
Untuk membuat keputusan yang benar, router harus belajar bagaimana cara
mencapai jaringan yang di luar. Ketika router menggunakan Routing Dinamis,
informasi ini didapat dari router lainnya. Ketika Routing Statis yang digunakan,
seorang administrator jaringan mengkonfigurasi informasi tentang jaringan luar
secara manual.
Oleh karena Routing Statis dikonfigurasi secara manual, administrator
jaringan harus menambah dan mengurani rute-rute statis untuk merefleksasikan
perubahan topologi pada jaringan. Dalam sebuah jaringan besar, pemeliharaan
dari sebuah tabel routing dapat memerlukan waktu yang laa. Dalam Jaringan
yang kecil dengan kemungkinan perubahan yang kecil juga, rute statis
memerlukan sedikit waktu pemeliharaan. Routing statis tidak mudah untuk
diperbesar dan diperkecil seperti Routing dinamis karena membutuhkan
administrasi lebih dalam penerapannya. Bahkan di dalam sebuah jaringan besar,
27
rute statis yang digunakan untuk menjalankan tujuan khusus sering
dikonfigurasikan bersama-sama dengan protokol Routing Dinamis.
Gambar 2.13 Routing Statis
2.4.2 Routing Dinamis
Bila Routing Statis menggunakan sebuah rute yang didefinisikan oleh
administrator jaringan pada router, Routing Dinamis menggunakan protokol
routing yang secara otomatis menyesuaikan bila ada perubahan topologi dan lalu
lintas. Dengan demikian Routing Dinamis dapat dengan mudah menyesuaikan
diri pada perubahan dibandingkan dengan Routing Statis (Lammle,2004,p260).
28
Gambar 2.14 Routing Dinamis
2.4.3 Default Routing
Default routing adalah mekanisme routing yang dilakukan oleh sebuah
router ketika tidak ada rute yang tersedia untuk paket-paket IP dengan alamat
tertentu. Semua paket dengan tujuan yang tidak dikenali oleh tabel routing dari
router dikirimkan ke default route. Rute ini umumnya mengarah ke router
lainnya, yang merawat paket dengan cara yang sama. Jika rutenya diketahui,
paket akan diteruskan ke rute yang seharusnya. Jika tidak, paket akan diteruskan
ke defaut route dari router tersebut ke router lain. Default route di Ipv4 adalah
0.0.0.0/0.
2.4.4 Protokol Routing
29
Sebuah Protokol Routing berbeda dari Routed Protocol baik dalam
fungsinya maupun cara kerjanya.
Sebuah Protokol Routing (Lammle, 2004,p268) adalah kumpulan
peraturan yang digunakan antara satu router dengan router lainnya untuk
berkomunikasi. Sebuah Protokol Routing mengizinkan router untuk membagi
informasi tentang jaringan dan kedekatannya dengan jaringan lainnya. Router
menggunakan informasi ini untuk membuat dan menjaga tabel routing.
Sebuah Routed Protocol digunakan untuk lalu lintas pengguna secara
langsung. Sebuah Routed Protocol menyediakan cukup informasi di dalam
alamat layer network yang mengizinkan sebuah paket untuk diteruskan dari satu
komputer ke komputer lainnya berdasarkan skema pengalamatan. Contoh dari
penggunaan Routed Protocol adalah: Internet Protocol (IP) dan Internetwork
Packet Exchanger (IPX).
Tujuan dari sebuah Protokol Routing adalah untuk membuat dan menjaga
tabel routing. Tabel ini berisi tentang jaringan yang sudah ada dan port-port yang
terhubung dan terasosiasi untuk jaringan tersebut. Router menggunakan tabel
routing untuk memanajemen informasi yang diterima dari router lain dan
perangkatnya, sebaik seperti rute yang dikonfigurasikan secara manual.
Protokol Routing mempelajari semua rute-rute yang ada, menempatkan
rute-rute yang terbaik ke dalam tabel routing dan menghilangan rute-rute yang
sudah tidak valid lagi. Router menggunakan informasi yang ada pada tabel
routing untuk meneruskan paket dari Routed Protocol.
Algoritma routing adalah hal yang mendasar pada Routing Dinamis.
Ketika topologi jaringan berubah karena pertumbuhan, perubahan konfigurasi
30
atau kerusakan maka kumpulan pengetahuan dalam router juga harus diganti.
Kumpulan pengetahuan jaringan pada router harus mencerminkan tampilan yang
akurat dari topologi yang baru.
Ketika semua router dalam sebuah jaringan beroperasi dengan
pengetahuan yang sama, hubungan antar jaringan akan tercipta dengan baik.
Konvergensi yang cepat sangat dibutuhkan karena ini mengurangi periode waktu
yang dibutuhkan router untuk kembali melakukan keputusan routing yang salah.
Algoritma routing yang biasa digunakan dapat diklasifikasikan menjadi 2
kategori:
• Distance Vector
Juga dikenal dengan algoritma Bellman-Ford dengan cara mengirimkan tabel
routing dar satu router ke router lainnya selama perjalanan.
Gambar 2.15 Distance Vector
31
Algoritma ini beroperasi dengan cukup sederhana. Ketika titik pertama
dimulai, dia hanya mengetahui kondisi tetangganya saja, dan cost untuk
mencapai tetangganya tersebut. Setiap titik, mengirimkan kepada setiap
tetangganya informasi tentang total cost yang dapat dicapai oleh tetangganya
tersebut. Titik tetangga tersebut menganalisa informasi tersebut dan
membandingkan dengan informasi yang mereka miliki, segala sesuatu yang
menunjukkan peningkatan dari informasi yang sudah mereka miliki akan
dimasukkan ke dalam tabel routing-nya. Seiring berjalannya waktu, semua titik
yang ada di dalam jaringan akan dapat menemukan jalur yang terbaik untuk
semua titik tujuan dan total cost yang paling baik.
• Link-state
Juga dikenal sebagai algoritma Djikstra atau algoritma Shortest Path First
(SPF). Algoritma ini menyimpan basis data dari topologi jaringan dan tabel
routing dalam satu tempat.
32
Gambar 2.16 Link-state
Ketika menggunakan algoritma link-state, setiap titik menggunakan data
dasar sebuah peta jaringan dalam bentuk grafik. Untuk membuat grafik ini,
setiap titik mengirimkan data ke seluruh jaringan untuk mendapatkan
informasi titik-titik mana saja yang dapat dihubungkan, dan setiap titik secara
independen menyusun informasi tersebut dalam sebuah peta. Menggunakan
peta ini, setiap router kemudian secara independen menentukan rute terbaik
dari dirinya ke titik-titik yang lain.
2.5 Simple Network Management Protocol
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen
jaringan yang mampu mengatur tidak hanya internet tetapi juga intranet dan juga
jaringan telekomunikasi selama jaringan beroperasi dengan menggunakan protokol
TCP/IP. Bahkan SNMP dapat mengatur elemen jaringan yang tidak beroperasi pada
protocol TCP/IP melalui proxy agent (Subramanian, 2000, p141).
33
SNMP merupakan Network Management System (NMS) yang paling umum
dipakai .Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan
untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut
memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus
yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi
dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.
2.5.1 Perangkat SNMP
Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang
merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan perangkat
lunak supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah
perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices.
Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat
jaringan khusus yang menjalankan perangkat lunak tertentu supaya dapat
mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena
mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat
berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan perangkat
lunak SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga
dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang
“tidak konvensional” juga bisa diatur sepanjang mereka terhubung ke jaringan
TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
34
Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan
SNMP menjalankan suatu perangkat lunak yang umumnya disebut SNMP entity.
SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam
fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama.
Komponen entiti SNMP pada suatu perangkat bergantung kepada apakah
perangkat tersebut managed nodes atau network management station.
Entiti SNMP pada managed nodes terdiri atas Agen SNMP: yang
merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan
memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan
menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB):
yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang titik yang dapat
dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang
dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.
Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan
komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen
jaringan. Namun, adalah perangkat lunak yang sebenarnya membuat suatu
perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan perangkat keras
terpisah. Ia bisa berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP
entiti pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang
mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi
dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan Aplikasi SNMP:
yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator
jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
35
Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah NMS
yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes.
Manajer SNMP pada NMS dan agen SNMP pada managed nodes
mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen
jaringan dikirim. Aplikasi SNMP berjalan pada NMS dan menyediakan interface
untuk administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada
masing-masing agen SNMP.
2.5.2. Remote Monitoring (RMON)
Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network
management station (NMS) yang mengirim request kepada agen SNMP. Agen
SNMP juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk
memberitahu management station ketika terjadi suatu keadaan tertentu. Model
ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat
populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang
digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari agen SNMP
yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang
dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan
router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan
tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka
untuk melakukan tugas manajemen jaringan.
Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan yang
lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa, administrator
36
sering kali menggunakan perangkat keras khusus bernama network analyzer,
monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau
kejadian yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika
perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka
kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap
ketika ada sesuatu yang penting.
Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON).
RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda kadang-kadang akan
melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan
TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protokol yang terpisah—ia tidak
melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP,
dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang
menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON
hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.
2.6 Metode Troubleshooting
Troubleshooting jaringan merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk
memecahkan masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer
merupakan metode paling berhasil untuk troubleshooting jaringan.
2.6.1 Eliminasi
User pada jaringan Anda menelepon help desk untuk memberitahukan
bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke Internet. Help desk mengisi form error
37
report dan memberikannya kepada Anda, bagian network support. Anda
menelepon dan berbicara kepada user dan mereka mengatakan bahwa mereka
tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang selalu mereka lakukan untuk
ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa komputer user telah di-
upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa driver jaringan
komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke komputer tersebut
dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar, sehingga Anda
mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah mengecek apakah
kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan kemudian
mencoba mem-ping server kembali.
Selanjutnya Anda ping 127.0.0.1, alamat loopback komputer. Ping
berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan adanya masalah antara
komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda kemudian memutuskan
bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen jaringan tersebut. Ada
komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja sebelahnya, maka Anda mem-
ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini mengeliminasi server, backbone, dan
koneksi server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution facilities) dan
memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan mencoba mem-ping
server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas pencarian Anda sampai
pemasangan kabel atau patch kabel workstation. Anda kembali ke IDF,
mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan
kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server
38
lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah
terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.
2.6.2 Divide and Conquer
Misalkan Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik, tetapi
ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah membagi
jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa
keduanya masih beroperasi dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan
semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan
benar.
Jika jaringan masih berfungsi, masukkan masing-masing segmen sampai
seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi terakhir yang ditambahkan dan lihat
apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua
perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, kemudian
periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu Anda menemukan perangkat yang
mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika
jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda telah menemukan perangkat yang
menjadi penyebab masalah.
Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui
mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun
yang salah, mungkin saja perangkat tersebut terhubung dengan perangkat yang
39
bermasalah pada jaringan sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda
harus mengulangi proses yang dilakukan sebelumnya.
Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi perangkat
yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada
jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika jaringan
berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal.
Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah
seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat
dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk
melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang
mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.
Jika jaringan masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda telah
menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis
perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh
jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, bandingkan kedua host cari
tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan konflik ini, Anda akan bisa
menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam jaringan dan akan berfungsi
secara normal.
2.6.3 Tool Perangkat Lunak
Bersama dengan proses yang diuraikan sebelumnya, ada alat perangkat
lunak bagi administrator jaringan yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah konektivitas jaringan. Alat ini dapat membantu dalam troubleshooting
40
Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network. Kita akan lihat
perintah yang tersedia pada sebagian besar software client. Perintah ini meliputi
Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan Ipconfig (WinIPcfg).
2.6.3.1 Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet
Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan
Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping
merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot
konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n
Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k
HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
2.6.3.2 Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini
dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP)
Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute
yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host)
yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-w
Timeout] [TargetName].
41
2.6.3.3 Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat
berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user
untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut
melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk
masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan
aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang
digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login
ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [//RemoteServer].
2.6.3.4 Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer,
statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan
UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over
IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s]
[Interval].
42
2.6.3.5 ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution
Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk
menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP
yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring
yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp
adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
2.6.3.6 Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui
setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name
System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP,
subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig
merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada
Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun
Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg,
Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui
alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release
[Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter]
[/setclassid Adapter [ClassID]].
43
2.6.3.7 Tool SNMP
Banyak alat manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk
mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:
• SNMP Graph—Mengumpulkan data dan membuat grafik secara real-time.
• SNMP Sweep—Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat pada
setiap segmen jaringan.
• IP Network Browser—Melakukan pencarian yang komprehensif terhadap
berbagai data jaringan.
• SNMP Brute Force Attack—Menyerang suatu alamat IP dengan query
SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string read-only dan
read-write.
• SNMP Dictionary Attack—Menggunakan kamus para hacker untuk
menyerang perangkat jaringan.
• Network Sonar—Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan hasilnya
dalam basis data.
2.7 PHP
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang merupakan
sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip
dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan
utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis
halaman web dinamik dengan cepat (Kadir, 2003, p35)..
44
2.7.1 Hubungan PHP dengan HTML
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan
dalam sebuah file berekstensi .html. File HTML ini dikirimkan oleh server (atau
file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut
sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program
PHP, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan
kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat
berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode HTML sehingga dapat
langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode HTML tersebut. Program PHP
dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan ?>.
Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping (kabur) dari kode
HTML. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensi-nya
menjadi .php3 atau .php.
PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side
HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan
berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP
dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di
server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP
(Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages).
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.
Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam
webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara
45
gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan
script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis.
Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya
telah dapat mengakses basis data dan dapat terintegrasi dengan HTML.
Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi
3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang
perangkat lunaknya.
Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan
versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan
yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang
dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan
dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi
menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting
ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi
web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web
browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.
2.7.2 Kelebihan PHP
Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun
semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar,
padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI
46
sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak
beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan
yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system basis data di
dalam web. Sistem basis data yang dapat didukung oleh PHP adalah:
1. Oracle
2. MySQL
3. Sybase
4. PostgreSQL
5. dan lainnya
PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows 98/NT,
UNIX/LINUX, Solaris maupun Macintosh.
PHP merupakan perangkat lunak yang open source yang dapat di-
download secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net.
Perangkat lunak ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS
(Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya.
PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri
seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.
Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung
komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan
bahkan HTTP.
PHP dapat dipasang sebagai bagian atau modul dari Apache web server
atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh
jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah :
47
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi
2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa
pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.
3. Akses ke sistem basis data yang lebih fleksibel. seperti MySQL.
2.7.3 Basis Data Yang Didukung PHP
Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya
terhadap banyak basisdata. Berikut basisdata yang dapat didukung oleh PHP :
• Adabas D
• dBase
• Direct MS-SQL
• Empress
• FilePro (read only)
• Front Base
• Hyperwave
• IBM DB2
• Informix
• Ingres
• Interbase
• MS SQL
• MySQL
• ODBC
48
• Oracle (OC17 dan OC18)
• Ovrimos
• PostgreSQL
• Solid
• Sybase
• Unix DBM
• Velocis
2.8 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-
user, dengan sekitar enam juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL
tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh
penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan
komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB
adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
49
Basisdata MySQL sangat cocok berpapasan dengan PHP dengan beberapa
pertimbangan. MySQL menggunakan suatu format standart SQL bahasa data yang
terkenal.
MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open sourse, dan tersedia secara cuma-
cuma. MySQL bekerja pada berbagai sistem operasi, dan banyak bahasa. MySQL
bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar. PHP menyediakan banyak
fungsi untuk mendukung basisdata MySQL.
Terdapat beberapa API tersedia yang memungkinkan aplikasi-aplikasi komputer
yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman untuk dapat mengakses basis data
MySQL antara lain: bahasa pemrograman C, C++, C# dan lain-lain. Sebuah antarmuka
ODBC memanggil MyODBC yang memungkinkan setiap bahasa pemrograman yang
mendukung ODBC untuk berkomunikasi dengan basis data MySQL. Kebanyakan kode
sumber MySQL dalam ANSI C.
MySQL sangat populer dalam aplikasi web seperti MediaWiki (perangkat lunak
yang dipakai Wikipedia dan proyek-proyek sejenis) dan PHP-Nuke dan berfungsi
sebagai komponen basisdata dalam LAMP. Popularitas sebagai aplikasi web
dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai
Dynamic Duo.
Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan
modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin)
dan modul berbasis grafik (GUI) yaitu MySQL Administrator dan MySQL Query
Browser. Terdapat pula sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data
MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin.
50
2.9 XAMPP
Xampp adalah sebuah web server yang gratis dan cross-platform, terdiri dari
Apache HTTP Server, basisdata MySQL, dan interpreter untuk script yang ditulis dalam
bahasa PHP dan pemrograman Perl. Nama Xampp adalah sebuah akronim untuk X
(salah satu dari 4 sistem operasi yang berbeda), Apache, MySQL, PHP, dan Perl.
Program ini dikeluarkan di bawah GNU General Public License dan bertindak
sebagai web server yang gratis dan mudah digunakan memungkinkan melayani
halaman-halaman dinamik. Sekarang ini, Xampp tersedia untuk Microsoft Windows,
Linux, Sun Solaris, dan Mac OS X.
Developer Apache Friends
OS Cross-platform (Linux, Windows, Solaris, Mac OS X)
Genre WAMP
License GPL
Website http://www.apachefriends.org/en/xampp.html
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/XAMPP
Xampp hanya membutuhkan satu file zip, tar, atau exe untuk didownload dan
dijalankan, dan sangat sedikit konfigurasi komponen-komponen yang beraneka macam
yang membentuk web server dibutuhkan. Xampp secara regular di-update oleh keluaran
51
terbaru incorporate terhadap Apache/MySQL/PHP dan Perl. Xampp juga menyediakan
sejumlah modul lain, termasuk Open SSL dan PHPMyAdmin. Untuk kesederhanaannya,
Xampp kadang-kadang disebut “lazy man’s WAMP/LAMP installation.” Untuk
memasang Xampp hanya membutuhkan sebuah sebagian kecil waktu yang dibutuhkan
untuk mendownload dan mengkonfigurasi program-program yang terpisah.
Hasilnya adalah instansi yang banyak, self-contained bisa muncul pada sebuah
komputer, dan sebuah instansi yang diberikan bisa diduplikasi dari satu komputer ke
komputer lainnya.
Secara resmi perancang XAMPP hanya bermaksud menggunakannya sebagai
sebuah alat pengembangan, untuk mengijinkan perancang-perancang situs web dan
programmer untuk menguji pekerjaan mereka pada komputer-komputer mereka sendiri
tanpa akses apapun melalui internet. Namun prakteknya, Xampp kadang-kadang
digunakan untuk secara langsung melayani halaman-halaman web pada World Wide
Web, dan dengan beberapa modifikasi, umumnya sudah aman untuk menggunakannya
seperti itu. Sebuah alat yang khusus disediakan untuk secara mudah menyediakan
perlindungan password terhadap bagian-bagian yang paling penting . Xampp juga
menyediakan dukungan yang baik sekali dalam membuat dan memanipulasi basisdata
dalam MySQL, SQLite, dan lain-lain. Kita bisa membuat table-tabel baru, menambah,
mengubah, atau menghapus record-record, dan mencari ( search ) melalui basisdata-
basisdata dengan sebuah pengetahuan dasar SQL.