Post on 09-Jan-2023
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Widi Candra Bahtera
091434038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Widi Candra Bahtera
091434038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
Oleh:
Widi Candra Bahtera
091434038
Telah Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I
Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. Tanggal: 8 Juli 2013
Dosen Pembimbing II
Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. Tanggal: 12 Juli 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Widi Candra Bahtera
NIM : 091434038
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 30 Juli 2013
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. ………………
Sekretaris : Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. ………………
Anggota : Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. ………………
Anggota : Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. ………………
Anggota : Luisa Diana Handoyo, M.Si ………………
Yogyakarta, 30 Juli 2013
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“AD MAIOREM DEI GLORIAM”
Persembahan untuk M.E Widayati Handayani S.E, Akt
dan kedamaian kita semua melawan ketidakadilan
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Juli 2013
Penulis,
Widi Candra Bahtera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Widi Candra Bahtera
Nomor Mahasiswa : 091434038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya
memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Juli 2013
Yang menyatakan,
Widi Candra Bahtera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika di Kabupaten Bantul meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut diduga karena peran faktor keberhasilan dunia pendidikan belum optimal. Salah satunya di SMP Vincentius Sedayu, pembelajaran yang monoton dan penggunaan media pembelajaran yang terbatas menyebabkan motivasi belajar kurang dan hasil belajar murid kelas VIII masih banyak dibawah KKM. Penelitian ini, bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation. Subjek dari penelitian ini adalah murid kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak 32 murid kelas VIIIA dan 30 murid kelas VIIIB. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari instrumen pembelajaran (silabus dan RPP), dan instrumen pengumpulan data (kuesioner, lembar observasi, dan tes). Penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang mengadopsi model gabungan Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdapat tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi proses hasil tindakan, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase murid kelas VIIIA yang tergolong tinggi maupun sangat tinggi 100% di motivasi belajar awal tetap menjadi 100% di motivasi belajar akhir. Sedangkan murid di kelas VIIIB meningkat dari 96% menjadi 100%. Persentase jumlah murid yang mencapai KKM di kelas VIIIA meningkat dari 35% di siklus I menjadi 76% di siklus II. Sedangkan di kelas VIIIB meningkat dari 14% di siklus I menjadi 79% di siklus II. Persentase hasil belajar aspek afektif yang tergolong ke dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat menjadi 100% di siklus II. Sedangkan di kelas VIIIB meningkat dari 43% di siklus I menjadi 100% di siklus II. Persentase hasil belajar aspek psikomotorik murid yang tergolong ke dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat menjadi 100% di siklus II. Sedangkan di kelas VIIIB meningkat dari 46% di siklus I menjadi 100% di siklus II.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Zat Adiktif dan Psikotropika pada murid kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu. Kata kunci : motivasi belajar, hasil belajar, Quantum Teaching, Open Office Presentation, Zat Adiktif dan Psikotropika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
The abuse of Addictive and Psychotropic in Bantul Distric has increase
every year. It is suspected because of the role education world's success factors is not optimal. One of them in SMP Santo Vincentius Sedayu, learning that monotonous and the usage of learning media limited lead to less motivation for learning and learning result students of class VIII is still much below the KKM. This research aims to improve learning motivation and learning results student of the Addictive and Psychotropic. The subject of this research is the even semester grade VIII students in lessons of 2012/2013, as many as 32 students of class VIIIA and 30 student of class VIIIB. The instruments used in the study, consisting of a learning instrument (syllabus and RPP), and data collection instruments (questionnaires, observation sheets, and test). This research is a study of class actions (PTK) that adopted the model combined Kemmis and Mc Taggart. This research was conducted in two cycles of learning. Each cycle there are stages of action planning, implementation of the action, observing and evaluating the results of the action, and reflection.
The results confirmed that the percentage of students who belong to a high class VIIIA or very high 100% on initial learning motivation remains 100% at the end of the learning motivation. While students are in class VIIIB increased from 96% to 100%. The percentage of the number of students who achieve the KKM in class VIIIA increased from 35% in cycle I was 76% in cycle II. While in class VIIIB increased from 14% in cycle I was 79% in cycle II. The percentage of the affective aspects of learning results belong into the category of high class VIIIA amounted to 83% in cycle I was increased to 100% in cycle II. While in class VIIIB increased from 43% in cycle I became 100% in cycle II. Percentage yield learning psychomotor aspects of students who belong into the category of high class VIIIA amounted to 83% in cycle I was increased to 100% in cycle II. While in class VIIIB increased from 46% in cycle I became 100% in cycle II.
Thus, it can be concluded that the use of learning model Quantum Teaching with Open Office Presentation media can increase motivation and learning result Addictive and Psychotropic on student of class VIII at SMP Santo Vincentius Sedayu. Key words: learning motivation, learning result, Quantum Teaching, Open Office Presentation, Addictive and Psycotropic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Media Open Office Presentation untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Zat Adiktif dan Psikotropika pada Murid Kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akedemik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada: 1. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk melaksanakan tugas belajar di Program Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Keluarga SMP Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu. 3. Badan Narkotika Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Ibu Theresia Titik S.Pd. selaku guru Biologi SMP PL Santo Vincentius
Sedayu. 5. Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I. 6. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II. 7. Nyonya M.E Widayati Handayani, S.E, Akt Ibu tercinta. 8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dan seluruh Staf pada Program Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 9. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Biologi USD angkatan 2009 atas kerjasama
dan bantuannya, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangannya, untuk
itu saran, kritik dan masukan sangat diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak. Sleman, 30 Juli 2013
Widi Candra Bahtera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7
A. Model Pembelajaran Quantum Teaching ..................................... 7
a. Quantum Teaching ................................................................ 7
b. Prinsip Pembelajaran Quantum Teaching ........................... 9
c. Metode Pembelajaran dalam Model Pembelajaran Quantum
Teaching .............................................................................. 10
d. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Teaching ............. 11
B. Media Pembelajaran ..................................................................... 12
a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................... . 12
b. Karakteristik Media Pembelajaran ........................................ 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
c. Media Open Office Presentation .......................................... 17
C. Belajar ........................................................................................ 18
a. Motivasi Belajar ................................................................... 20
b. Hasil Belajar ........................................................................ 22
D. Teori Belajar dalam Pembelajaran Quantum Teaching dengan
Media Open Office Presentation ................................................. 23
a. Teori Belajar Konstruktifisme ............................................. 23
E. Pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika ................................ 26
F. Kajian Empiris ............................................................................ 27
G. Kerangka Pemikiran .................................................................... 27
H. Hipotesis .................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 32
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32
B. Setting Penelitian ....................................................................... 32
a. Lokasi Penelitian ................................................................. 32
b. Waktu Penelitian ................................................................. 32
c. Objek Penelitian .................................................................. 32
d. Subjek Penelitian ................................................................. 32
C. Desain Penelitian ....................................................................... 33
a. Perencanaan ........................................................................ 34
b. Pelaksanaan Tindakan (2 Siklus) ......................................... 35
D. Instrumen ................................................................................... 38
a. Instrumen Pembelajaran ...................................................... 38
b. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 39
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 39
a. Pengumpulan Data Primer .................................................. 39
b. Pengumpulan Data Sekunder .............................................. 43
F. Validitas .................................................................................... 43
G. Metode Pengolahan Data ........................................................... 43
H. Metode Analisis Data ................................................................. 44
a. Motivasi Belajar .................................................................. 44
b. Hasil Belajar ........................................................................ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
I. Indikator Keberhasilan ............................................................... 52
a. Ketercapaian Motivasi Belajar ............................................ 52
b. Ketercapaian Aspek Kognitif .............................................. 52
c. Ketercapaian Aspek Afektif dan Psikomotorik ................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 54
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 54
a. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................ 54
b. Perencanaan ........................................................................ 56
c. Motivasi Belajar Awal ......................................................... 58
d. Pelaksanaan Siklus I (2 pertemuan – 3 jam pelajaran) .......... 59
e. Pelaksanaan Siklus II (2 pertemuan – 3 jam pelajaran) ......... 70
f. Motivasi Belajar Akhir ......................................................... 75
B. Pembahasan ................................................................................ 77
a. Motivasi Belajar ................................................................... 77
b. Hasil Belajar ........................................................................ 79
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................. 87
A. Kesimpulan ................................................................................. 87
B. Rekomendasi .............................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Penetapan Skor Kuesioner........................................................... 44
Tabel 3.2. Penggolongan Motivasi Belajar.................................................. 45
Tabel 3.3. Skor Motivasi Belajar Awal (Sebelum diberi Tindakan)/ Skor
Motivasi Belajar Akhir (Sesudah diberi
Tindakan)..................................................................................... 46
Tabel 3.4. Perbedaan Motivasi Belajar Awal Dan Motivasi Belajar
Akhir............................................................................................ 47
Tabel 3.5. Penetapan Skor Pilihan Ganda.................................................... 48
Tabel 3.6. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Murid
terhadap Pembelajaran................................................................ 51
Tabel 3.7. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik
Murid Terhadap Pembelajaran.................................................... 52
Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan Penelitian............................................... 53
Tabel 4.1. Rincian Kuesioner dan Soal Tes yang disiapkan dan yang
dikerjakan Murid Kelas VIIIA dan VIIIB .................................. 56
Tabel 4.2. Observasi Aktivitas Murid Biologi di Kelas VIII ..................... 57
Tabel 4.3. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIA ........ 58
Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIB......... 59
Tabel 4.5. Hasil Analisis Kognitif Kelas VIIIA .......................................... 61
Tabel 4.6. Hasil Analisis Kognitif Kelas VIIIB .......................................... 62
Tabel 4.7. Hasil Belajar Kognitif Siklus I Kelas VIIIA .............................. 63
Tabel 4.8. Hasil Belajar Kognitif Siklus I Kelas VIIIB .............................. 63
Tabel 4.9. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIA .......... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 4.10. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIB ........... 64
Tabel 4.11. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIA .................... 65
Tabel 4.12. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIB ..................... 65
Tabel 4.13. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIA . 66
Tabel 4.14. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIB .. 67
Tabel 4.15. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIA ........... 67
Tabel 4.16. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIB ........... 68
Tabel 4.17. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIA ............................. 71
Tabel 4.18. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIB ............................. 72
Tabel 4.19. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIA ................... 72
Tabel 4.20. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIB ................... 73
Tabel 4.21. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIA ......... 73
Tabel 4.22. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIB ......... 74
Tabel 4.23. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIA ....... 76
Tabel 4.24. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIB ....... 76
Tabel 4.25. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII ......................... 79
Tabel 4.26. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII ...................................... 81
Tabel 4.27. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII .......................... 81
Tabel 4.28. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII ...... 84
Tabel 4.29. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas
VIII ........................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................... 30
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart .......................... 33
Gambar 4.1. Situasi Pembelajaran di Siklus I ............................................... 60
Gambar 4.2. Situasi Pembelajaran Siklus II .................................................. 71
Gambar 4.3. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII......................... 79
Gambar 4.4. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII .................................... 82
Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII ......................... 82
Gambar 4.6. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII ..... 84
Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas
VIII ............................................................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Perijinan ................................................................... 94
Lampiran 2. Silabus ............................................................................... 97
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............ 103
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ........... 112
Lampiran 5. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir....... 121
Lampiran 6. Kuesioner Motivasi I (Awal)................... ........................... 122
Lampiran 7. Kuesioner Motivasi II (Akhir) ............................................ 125
Lampiran 8. Scan Media Open Office Presentation Siklus I ................... 128
Lampiran 9. Materi Zat Adiktif dan Psikotropika Siklus I ...................... 130
Lampiran 10. Scan Media Open Office Presentation Siklus II .................. 138
Lampiran 11. Materi Zat Adiktif dan Psikotropika Siklus II ..................... 140
Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ................................... 148
Lampiran 13. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II .................................. 153
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Post-test.................................... 157
Lampiran 15. Soal Pretest........................................................................ 161
Lampiran 16. Soal Post-test Siklus I ........................................................ 164
Lampiran 17. Soal Post-test Siklus II ...................................................... 167
Lampiran 18. Panduan Skoring Pretest, Post-test Siklus I dan Siklus II .. 170
Lampiran 19. Lembar Observasi Siklus I ................................................ 175
Lampiran 20. Lembar Observasi Siklus II ................................................ 177
Lampiran 21. Kisi-Kisi Wawancara ......................................................... 179
Lampiran 22. Pedoman Wawancara ........................................................ 181
Lampiran 23. Daftar Hadir Kelas VIIIA ................................................... 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 24. Daftar Hadir Kelas VIIIB ................................................... 183
Lampiran 25. Daftar Kelompok Belajar Kelas VIIIA ............................... 184
Lampiran 26. Daftar Kelompok Belajar Kelas VIIIB ............................... 185
Lampiran 27. Analisis Motivasi Belajar Murid Kelas VIIIA dan VIIIB
Sebelum Pembelajaran ...................................................... 186
Lampiran 28. Analisis Motivasi Belajar Murid Kelas VIIIA dan VIII B
Sesudah Pembelajaran ....................................................... 188
Lampiran 29. Analisis Kondisi Awal Hasil Belajar Kognitif Murid
Kelas VIIIA dan VIIIB ..................................................... 190
Lampiran 30. Analisis Hasil Belajar Kognitif Siklus I Murid Kelas
VIIIA dan VIIIB ............................................................... 192
Lampiran 31. Analisis Hasil Belajar Kognitif Siklus II Murid Kelas
VIIIA dan VIIIB ................................................................ 194
Lampiran 32. Analisis Hasil Observasi Kondisi Awal Aspek Afektif dan
Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ..................... 196
Lampiran 33. Analisis Hasil Observasi Siklus I Aspek Afektif dan
Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ...................... 200
Lampiran 34. Analisis Hasil Observasi Siklus II Aspek Afektif dan
Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ...................... 204
Lampiran 35. Hasil Kuesioner Motivasi I Murid Kelas VIIIA dan VIIIB . 208
Lampiran 36. Hasil Kuesioner Motivasi II Murid Kelas VIIIA dan VIIIB 216
Lampiran 37. Hasil Pretest Kelas Murid VIIIA dan VIIIB ....................... 224
Lampiran 38. Hasil Post-test I Murid Kelas VIIIA dan VIIIB .................. 232
Lampiran 39. Hasil Post-test II Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ................. 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 40. Hasil Observasi Kondisi Awal Aspek Afektif dan
Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ...................... 248
Lampiran 41. Hasil Observasi Siklus I Aspek Afektif dan Psikomotorik
Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ............................................ 256
Lampiran 42. Hasil Observasi Siklus II Aspek Afektif dan Psikomotorik
Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ............................................ 264
Lampiran 43. Hasil Wawancara Guru Kelas ............................................ 272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tren penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika selalu mengalami
peningkatan di setiap tahunnya. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari
POLRES (Polisi Resort) Bantul, pada tahun 2010 terdapat 47 laporan mengenai
penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Kabupaten Bantul. Sedangkan di
tahun 2011 terdapat 48 laporan. Hingga Mei tahun 2013, sudah sebanyak 14
laporan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika yang diperoleh.
Peningkatan ini terjadi dikarenakan Indonesia memiliki faktor penunjang
penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika, yakni: letak geografis yang
strategis; perilaku masyarakat yang konsumtif; lemahnya sistem pemerintahan dan
penegakan hukum; serta kemiskinan (Anonim, 2009).
Penanganan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Indonesia
dapat diatasi salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan). Sebagai suatu sistem, pendidikan memiliki komponen yang
berkorelasi dalam mencapai tujuan pendidikan. Komponen-komponen dalam
proses pembelajaran diusahakan memberikan kontribusi maksimal pada proses
pembelajaran agar mendapatkan hasil belajar yang optimal. Keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendidikan sangat tergantung pada beberapa faktor, diantaranya guru sebagai
motivator dan fasilitator, sarana dan prasarana, dan keaktifan murid dalam
kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen utama
yaitu tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi (Sudjana, 2005:30).
Faktor-faktor keberhasilan pendidikan tersebut kurang berperan maksimal
di SMP Santo Vincentius Sedayu. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
pembelajaran di kelas VIII, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran masih di
dominasi dengan metode ceramah yang diselingi tanya jawab. Dampaknya murid
menjadi jenuh, hal ini ditunjukkan dari perilaku murid selama proses
pembelajaran seperti mengobrol dengan teman sebangku, menggambar, hingga
bercanda dengan teman. Penggunaan media pembelajaran pun terbatas, yakni
white board, spidol, penghapus dan guru tidak membuat lembar kerja murid.
Keterbatasan dalam penggunaan media disebabkan karena guru tidak mampu
untuk mempersiapkannya. Hal tersebut dikarenakan tugas guru dalam
mempersiapkan instrumen pembelajaran dan kesibukan di luar jam pelajaran yang
banyak menyita waktu.
Berdasarkan wawancara dari guru Biologi diketahui bahwa pencapaian
hasil tes kognitif menunjukkan bahwa masih banyak murid kelas VIII semester II
tahun 2011/ 2012 mendapat nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditetapkan sekolah yaitu 75. Hasil tes kognitif menunjukkan bahwa 27 dari 32
murid kelas VIIIA mengalami ketidaktuntasan pada materi Zat Adiktif dan
Psikotropika. Sedangkan di kelas VIIIB terdapat 27 dari 28 murid yang tidak
tuntas pada materi tersebut. Nilai rata-rata murid kelas VIIIA adalah 58 dengan
nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 20. Sedangkan di kelas VIIIB nilai rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang diperoleh adalah 44 dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 15.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar murid kelas VIII
pada pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika belum mencapai KKM. Dari
permasalahan tersebut dan rendahnya hasil belajar murid maka perlu diadakannya
perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar murid khususnya pada
materi Zat Adiktif dan Psikotropika.
Untuk memperbaiki proses pembelajaran agar mencapai tujuan
pembelajaran, dalam penelitian ini digunakan salah satu model pembelajaran
inovatif yakni model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini
menggabungkan keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid. Dalam proses
pembelajaran, guru berperan lebih sebagai motivator dan fasilitator. Murid dapat
belajar dari buku, majalah, koran, maupun lingkungan sekitar tempat tinggal. Pada
awal kegiatan sugesti positif berupa kalimat-kalimat positif diselingi alunan musik
dan reward diberikan pada setiap keberhasilan belajar murid. Hal ini dapat
menumbuhkan motivasi dalam bentuk semangat dan kepercayaan diri murid
dalam melaksanakan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum
Teaching akan digunakan musik instrumental. Musik berperan penting dalam
pembelajaran Quantum Teaching, karena musik berhubungan dan mempengaruhi
kondisi fisiologis murid. Alunan musik dapat menata suasana hati, keadaan
mental murid, dan mendukung lingkungan belajar. Musik dapat merangsang dan
memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak sadar (DePorter, 2007:110).
Iringan musik pada saat kerja kelompok akan menciptakan suasana belajar yang
nyaman dan menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Untuk meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran, maka dalam
proses pembelajaran akan digunakan salah satu media pembelajaran yakni Open
Office Presentation. Media ini digunakan untuk menyampaikan pesan/ materi
pembelajaran dengan perangkat komputer dan disajikan dengan proyektor. Pesan/
materi yang akan disampaikan di kemas berupa teks, gambar, animasi, musik dan
video yang di kombinasi dalam kesatuan yang utuh. Media ini merupakan salah
satu piranti lunak (software) open source yang dapat diunduh tanpa melanggar
hak cipta intelektual program (Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak
Cipta pasal 1 ayat 8). Penggunaan piranti lunak (software) open source di dunia
pendidikan perlu digiatkan. Mengingat bahwa perlunya sikap menghargai bagi
penggunaan piranti lunak (software) yang asli karena proses pembuatannya yang
rumit dan tidak murah.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran
Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika murid kelas
VIII SMP Vincentius Sedayu.
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika murid kelas VIII di SMP Santo
Vincentius Sedayu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Batasan Masalah
1. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat murid
dalam mempelajari Zat Adiktif dan Psikotropika yang diketahui melalui
kuesioner yang diberikan kepada murid.
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diketahui melalui hasil tes
tertulis dalam bentuk tes objektif, uraian, dan observasi.
3. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan penerapan
model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation.
4. Subjek penelitian ini adalah murid kelas VIII SMP Santo Vincentius
Sedayu tahun ajaran 2012/ 2013. Kelas VIIIA berjumlah 32 murid terdiri
dari 16 siswa putra dan 16 siswi putri, sedangkan kelas VIIIB berjumlah
30 murid terdiri dari 15 siswa putra dan 15 siswi putri.
5. Materi pelajaran kelas VIII yakni Zat Adiktif dan Psikotropika pada
Standar Kompetensi 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam
kehidupan dengan Kompetensi Dasar 4.4 mendeskripsikan sifat/ pengaruh
Zat Adiktif dan Psikotropika dan Kompetensi Dasar 4.5 menghindarkan
diri dari pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika.
D. Tujuan
Untuk memperoleh pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran
Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika murid kelas
VIII di SMP Santo Vincentius Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi murid
Model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation memacu murid dalam meningkatkan motivasi dan hasil
belajar.
2. Manfaat bagi guru
Meningkatkan motivasi untuk menerapkan model dan media pembelajaran
yang bervariasi. Semakin bervariasinya model dan media pembelajaran,
maka proses pembelajaran akan mendukung dalam meningkatkan motivasi
dan hasil belajar murid.
3. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan arahan dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga motivasi dan hasil pembelajaran Biologi murid
kelas VIII khususnya materi Zat Adiktif dan Psikotropika meningkat.
4. Manfaat bagi pemerintah
Memberikan pengetahuan mengenai pelaksanaan pembelajaran Zat Adiktif
dan Psikotropika yang telah dilaksanakan di SMP Santo Vincentius
Sedayu. Diharapkan menjadi salah satu referensi dalam pelaksanaan
pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika di tempat lain.
5. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengetahuan mengenai permasalahan yang terjadi dalam
proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal tersebut peneliti dapat
memperoleh jawaban atas permasalahan yang ditemukan di SMP Santo
Vincentius Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran Quantum Teaching
a. Quantum Teaching
Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang meriah dengan segala
nuansanya (DePorter, 2007:3). Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Bobbi
DePorter dari metode suggestology milik Georgi Lozanov. Dalam proses
pembelajaran Quantum Teaching, terjadi interaksi yang harmonis antara metode
pembelajaran, media pembelajaran dan murid. Guru berperan sebagai motivator
dan fasilitator, artinya murid di tuntut untuk mampu mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan secara mandiri. Kemandirian dalam memperoleh
pengetahuan inilah yang nantinya akan membangun pengetahuan murid secara
konstruktif.
Quantum Teaching berdasar pada konsep pembelajaran yakni guru akan
memasuki dunia yang dialami oleh murid. Menyatukan pikiran dan perasaan guru
dengan peristiwa, pikiran atau perasaan peserta didik yang terkait dengan
kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Dalam
pemahaman ini kita dapat membawa murid ke dunia kita dan menjelaskan
pemahaman mengenai isi dunia itu. Hal tersebut sering dikenal dengan ungkapan
“bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”.
Model pembelajaran Quantum Teaching tidak sekedar mengenai transfer
ilmu pengetahuan dari guru kepada murid. Dalam proses pembelajaran ditekankan
untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi murid dan membangun
hubungan emosional yang baik antara guru dan murid. Pada proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
guru dituntut untuk membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, tidak
menerangkan dengan duduk dan menjelaskan secara terus menerus. Karena hal
tersebut akan menimbulkan kesan bahwa pembelajaran cenderung menyeramkan
dan tidak menarik bagi murid. Dengan suasana kelas yang menyenangkan, berarti
guru harus menunjukkan ekspresi wajah yang ceria, dan merespon positif kegiatan
yang dilakukan murid. Sebagai motivator guru dianjurkan untuk menumbuhkan
rasa percaya diri murid dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengungkapkan pemikirannya.
Musik berperan untuk membantu murid masuk ke dalam keadaan belajar
yang optimal karena berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis
seseorang. Musik dapat menata suasana hati, keadaan mental murid dan
mendukung lingkungan belajar. Musik juga merancang dan memperkuat belajar,
baik secara sadar maupun tidak sadar (DePorter, 2007:110). Dalam penelitian ini
akan digunakan musik instrumental. Menurut Gunawan dalam Anggi (2007: 77)
menyatakan keuntungan musik dalam proses pembelajaran adalah:
1. membuat murid rileks dan mengurangi stres;
2. mengurangi masalah disiplin;
3. merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir;
4. membantu kreativitas dengan membawa otak pada suatu gelombang
tertentu;
5. merangsang minat baca, keterampilan motorik dan perbendaharaan kata;
6. efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun
pikiran bawah sadar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Prinsip Pembelajaran Quantum Teaching
1. Segalanya berbicara; dalam proses pembelajaran segala sesuatu yang
berada di ruang kelas seperti pajangan dinding, media pembelajaran,
hingga rancangan pembelajaran lainnya menyampaikan pesan belajar.
Pembelajaran tidak terpusat kepada guru, melainkan murid lebih berperan
dalam menyampaikan informasi yang sama. Proses pembelajaran
menuntut adanya argumentasi dari guru dan murid, sehingga murid
mampu untuk menyampaikan hasil pemikirannya.
2. Segalanya bertujuan; pada awal pembelajaran, guru harus menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan diperoleh murid. Apapun yang dilakukan
guru memiliki prinsip bahwa hal tersebut memiliki tujuan yang menunjang
proses pembelajaran.
3. Pengalaman sebelum pemberian nama; murid di tuntut untuk mencari
informasi sebanyak mungkin untuk mendukung proses pembelajaran
mengenai materi yang akan diajarkan di kelas.
4. Akui setiap usaha; setiap proses belajar mengajar berlangsung guru harus
memberikan reward berupa pujian, acungan jempol, tepuk tangan kepada
murid yang telah melakukan usaha. Meskipun usaha atau jawaban yang
disampaikan murid kurang tepat guru harus tetap dapat memotivasi murid
agar lebih aktif untuk menemukan kebenaran. Punishment perlu tetapi
tidak mendiskriminasi murid dalam kegiatan pembelajaran. Jangan sampai
mematikan semangat belajar murid karena yang demikian akan berakibat
fatal bagi diri murid untuk belajar.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan; dengan memberikan
umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan munculnya ide-ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
baru dari murid dengan belajar. Pemberian pujian pada murid yang terlibat
aktif pada pelajaran dan menunjukkan hasil. Misalnya dengan bertepuk
tangan, memberi hadiah permen; berkata: bagus !, mantap!, luar biasa! dan
lain-lain.
c. Metode Pembelajaran dalam Model Pembelajaran Quantum Teaching
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Quantum
Teaching di kenal dengan tahapan TANDUR (DePorter, 2007:39).
1. T adalah tumbuhkan, pada awal kegiatan pembelajaran guru harus berusaha
menumbuhkan/ mengembangkan minat murid untuk belajar Zat Adiktif dan
Psikotropika. Dengan tumbuhnya minat, murid akan sadar manfaat kegiatan
pembelajaran bagi dirinya atau bagi kehidupannya. Dalam tahap ini
penerapannya yaitu dengan diputarkan musik instrumental serta kata-kata
positif dari guru pada awal pembelajaran.
2. A adalah alami, proses pembelajaran akan lebih bermakna jika murid
mengalami secara langsung atau nyata materi yang akan diajarkan.
Pengalaman dapat menciptakan ikatan emosional, menciptakan peluang
untuk pemberian makna dan pengalaman membangun keingintahuan murid.
Dalam penerapannya tahap ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
seputar foto maupun video guna menggali pengetahuan murid.
3. N adalah namai, saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir
dan strategi belajar. Penamaan mampu memuaskan hasrat alami otak untuk
memberi identitas, mengurutkan dan mengidentifikasi. Dalam penerapannya
murid di bimbing untuk berpikir di kelompok untuk menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang diberikan guru dan kemudian pengetahuan dari murid tersebut
terwujud dalam bentuk catatan atau peta pikiran.
4. D adalah demonstrasi, berarti memberi peluang kepada murid untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan murid ke dalam pembelajaran
lain atau ke dalam kehidupan mereka.
5. U adalah ulangi, proses pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat
memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap
kemampuan murid.
6. R adalah rayakan, makna pemberian penghormatan pada murid atau usaha,
ketekunan dan kesuksesannya. Dengan kata lain perayaan berarti pemberian
umpan balik positif pada murid atas keberhasilannya, baik berupa ujian,
pemberian hadiah atau bentuk lainnya.
d. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Teaching
1. Proses pembelajaran yang kondusif sehingga murid merasa nyaman dan
gembira, karena pembelajaran ini menuntut murid untuk aktif dan berani
dalam menyampaikan pemikirannya.
2. Guru berperan sebagai motivator, setiap usaha murid dalam proses
pembelajaran guru memberikan motivasi dengan berkata bagus!, mantap!,
dan luar biasa!, sehingga murid termotivasi agar selalu maksimal dalam
proses pembelajaran.
3. Dengan murid berani berargumentasi, maka guru mudah dalam memantau
proses pembelajaran yang ditangkap oleh murid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4. Materi yang diajarkan lebih mengarah dan dikaitkan dengan pengalaman
hidup sehingga memungkinkan untuk bakat dan inisiatif murid semakin
berkembang.
5. Model pembelajaran Quantum Teaching menambah wawasan dan
menuntut pola pikir murid untuk berpikir lebih jauh dalam memandang
dan memecahkan masalah yang akan dijumpai dalam kehidupan.
B. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah wadah dari pesan, materi yang ingin
disampaikan yakni pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah proses
pembelajaran (Suliana 2009:206). Penggunaan media pembelajaran secara kreatif
akan memperbesar kemungkinan bagi murid untuk belajar lebih banyak,
mencanamkan apa yang dipelajarinya secara lebih baik, dan meningkatkan
penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan
pembelajaran. Hal tersebut mengartikan bahwa media pembelajaran dapat
membantu dalam proses pembelajaran agar lebih menarik dan efektif.
Media pembelajaran berfungsi untuk mencapai tujuan instruksi di mana
informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan murid. Keterlibatan
murid baik dalam benak atau mental dapat membentuk aktivitas nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi. Levie dan Lentz dalam Arsyad (2011:16-17)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya visual, yaitu: 1)
fungsi atensi; 2) fungsi afektif; 3) fungsi kognitif; 4) fungsi kompensitoris.
1. Fungsi atensi: media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian murid untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran.
2. Fungsi afektif: media visual dapat terlihat dari kenyamanan murid ketika
belajar teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap murid.
3. Fungsi kognitif: lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensitoris: media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu murid yang lemah membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Beberapa ahli berpendapat bahwa 75% dari pengetahuan manusia dapat di
serap melalui indera penglihatan dan sisanya melalui panca indera lain. Hal ini
mendukung persepsi bahwa tepat apabila penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran sebagai upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran dapat memberikan kontribusi bagi pendidik sebagai
motivator dan fasilitator (Kemp and Dayton dalam Daryanto 2010:148), yaitu:
1. penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar;
2. pembelajaran dapat lebih menarik;
3. pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar;
4. waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek;
5. kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;
6. proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
7. sikap positif murid terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan;
8. peran guru berubah ke arah yang positif.
Pembelajaran sekarang ini dituntut agar mampu memenuhi keterbatasan-
keterbatasan yang kiranya menghambat proses pembelajaran. Semakin pesatnya
kemajuan teknologi, maka akan semakin memicu pola pengembangan media
pembelajaran. Setiap proses pembelajaran dibutuhkan sebuah media pembelajaran
yang tepat untuk membantu dan mendukung dalam proses pembelajaran tersebut.
Hal ini bertujuan agar murid mudah mengerti dalam memahami materi pelajaran.
Media pembelajaran mendukung peran guru dalam menyukseskan proses
pembelajaran. Fungsi dan peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran
menunjukkan bahwa keefektifan media akan tepat bila sesuai tujuan
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang baik tentunya akan
memperhatikan beberapa karakteristik media pembelajaran. Hal ini diupayakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
b. Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik media pembelajaran adalah ciri yang dimiliki setiap media
pembelajaran berdasarkan jenis dan fungsinya dilihat dari berbagai segi.
Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup
sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman,
dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat di lihat menurut kemampuannya
membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan
mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengelompokan dan pemilihan media. Kemp dalam Sadiman,dkk. (1990)
mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media
yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011) mengemukakan tiga karakteristik
media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran. Hal ini untuk
mengantisipasi kondisi pembelajaran dimana guru tidak mampu atau kurang
efektif dapat melakukannya.
1. Ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2. Ciri manipulatif, yaitu kemampuan media untuk mentransformasi suatu
obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu.
3. Ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media
mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar murid, diberbagai
tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
tersebut.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa karakteristik media, klasifikasi
media, dan pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dalam penentuan strategi pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan,
Briggs, Gagne, Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan pengelompokan
atau membuat taksonomi mengenai media pembelajaran. Dari sekian
pengelompokan tersebut, secara garis besar media pembelajaran dapat
diklasifikasikan atas: media berbasis visual (meliputi gambar, chart, transparansi,
dan slide), media berbasis audio-visual (video dan audio-tape), media komputer,
dan multimedia berbasis komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Media berbasis visual adalah media yang menampilkan pesan visual
kepada murid yang dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto, gambar/
ilustrasi, sketsa/ gambar garis, bagan, chart dan gabungan dari dua bentuk atau
lebih (Arsyad, 2011). Keberhasilan penggunaan media ini ditentukan dari kualitas
dan efektivitas bahan-bahan visual dan gambar itu. Hal ini dapat diperoleh dengan
mangatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, kemudian
menampilkannya sebagai media pembelajaran. Media visual hendaknya dibuat
sesederhana mungkin, hal ini ditujukan agar pesan mudah tersampaikan.
Media berbasis audio-visual adalah media yang menampilkan pesan visual
dan dikombinasikan dengan pesan suara. Penggunaan media ini semakin
berkembang di sekolah, karena pesan lebih mudah untuk dipahami murid. Selain
menarik dan memotivasi, murid dapat mengembangkan keterampilan mendengar,
mengevaluasi apa yang telah di dengar, mengatur dan mempersiapkan diskusi.
Beberapa contoh media pembelajaran berbasis audio-visual yang berkembang
adalah: radio, tape, video dan film.
Media berbasis komputer adalah media pembelajaran dengan bantuan
komputer. Dari situasi belajar, komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi
pelajaran. Materi bisa berbentuk CAI (Computer-assisted Instruction), drills and
practice, simulasi, dan permainan. Beberapa sekolah yang kompetitif
menyediakan sarana komputer untuk pengembangan keterampilan murid dan
guru. Penggunaan komputer semakin berkembang, sebagai media pembelajaran
dikembangkan variasi penggabungan antara multimedia berbasis komputer.
Multimedia dapat didefinisikan secara sederhana yaitu gabungan antara
lebih dari satu media. Ini terjadi antara kombinasi teks, gambar, animasi, musik
dan video menjadi kesatuan yang utuh. Multimedia bertujuan untuk menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan
jelas (Arsyad : 2011). Dalam penggabungan pesan/ materi diperlukan sebuah
komputer yang terdiri atas kesatuan antara piranti lunak (software) dan piranti
keras (hardware). Komputer akan menyajikan pesan/ materi yang kemudian
diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead projector, dan dapat di dengar
suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Penggunaan multimedia
sebagai media pembelajaran di kelas sudah berkembang di beberapa daerah.
Artinya penggunaan multimedia dalam berperan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dinilai efektif bagi guru.
c. Media Open Office Presentation
Media Open Office Presentation adalah media pembelajaran berupa piranti
lunak (software) open source yang digunakan untuk menyampaikan pesan/ materi
menggunakan komputer. Pesan/ materi yang akan disampaikan dikemas berupa
teks, gambar, animasi, musik dan video yang dikombinasi dalam kesatuan yang
utuh. Media ini termasuk dalam multimedia interaktif yang dilengkapi alat
pengontrol. Maksudnya adalah multimedia yang dapat dioperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya.
Saat ini penggunaan media Open Office Presentation belum berkembang
pesat. Hal ini dikarenakan banyak orang lebih ingin menggunakan media yang
lebih populer yakni Microsoft Office Power Point. Meskipun penggunaannya
melanggar Undang-Undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta pasal 1 ayat 8.
Dalam berbagai bidang pekerjaan, seseorang dapat memanfaatkan media Open
Office Presentation untuk menyampaikan dan menunjukkan sebuah informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dalam bidang pendidikan media Open Office Presentation dapat
digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran media
ini mendukung dalam penyampaian materi pelajaran, sehingga murid mudah
mengerti dalam memahami materi pelajaran. Open Office Presentation dapat
menjadi program yang mampu memenuhi kebutuhan pembelajaran di kelas.
Selain murah karena tidak harus membeli lisensi dan melanggar hak cipta, dalam
penggunaannya pun mudah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memicu pemanfaatan hasil
teknologi yang diharapkan mampu digunakan guru dengan mudah. Hal ini
ditunjukkan dari tampilan menarik toolbar pada media Open Office Presentation
dengan ditampilkannya icon menu. Pesan/ materi yang telah di buat dapat
disimpan ke dalam beberapa format dokumen yakni SWF, PDF dan juga media
presentasi lainnya.
Penggunaan media Open Office Presentation dalam penelitian ini akan
berperan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid. Hal ini dilakukan
dengan menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah
dimengerti, dan jelas. Sehingga murid pun terbantu dan antusias dalam melakukan
proses pembelajaran. Scan media Open Office Presentation terlampir pada
lampiran 8 dan 10.
C. Belajar
Belajar adalah kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui
membaca, mendengar dan melihat. Menurut Edward Torndike, belajar adalah
proses terbentuknya perkumpulan-perkumpulan antara peristiwa stimulus dan
respon. Stimulus yakni suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tanda mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat respon. Sedangkan
respon adalah bermacam-macam tingkah laku yang dimunculkan karena adanya
perangsang.
Proses belajar dapat dipengaruhi oleh gaya mengajar guru secara searah
dan di kontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise). Menurut
Jean Piaget, belajar mendasari pada pengamatan yang melibatkan seluruh indera.
Ini akan menyimpan kesan lebih lama dan menimbulkan sensasi yang membekas
pada murid. Belajar terjadi dan diamati dalam proses pengajaran untuk merubah
perilaku seseorang melalui bimbingan dan arahan untuk memperoleh ilmu,
keterampilan dan sikap.
Belajar sebagai upaya pembebasan diri murid untuk belajar sendiri
(discovery) di tuntut bahwa belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, dan
berpusat pada murid (SCL = Student Centered Learning). Dalam proses
pembelajaran, belajar berarti memotivasi dan memberikan fasilitas kepada murid
agar murid mampu untuk membangun pengetahuannya sendiri. Dengan
terbangunnya pengetahuan murid dari pembelajaran maka hasil belajar murid juga
akan berpengaruh. Teori kognitif dan konstruktivistik menyimpulkan bahwa pada
proses pembelajaran guru hanya berfungsi sebagai motivator dan fasilitator. Guru
berperan sebagai teman yang akan membuat situasi kondusif untuk terjadinya
konstruksi pengetahuan pada murid.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
proses terbentuknya pengetahuan murid yang didasarkan pada pengamatan dari
seluruh indera untuk merubah perilaku seseorang melalui bimbingan dan arahan
untuk meperoleh ilmu, keterampilan dan sikap. Proses belajar berpusat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
murid, menuntut bahwa murid harus aktif dalam menemukan ilmu dan guru
berperan sebagai motivator dan fasilitator.
a. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong
murid untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya
(Gintings, 2008:86). Tanpa motivasi murid tidak akan mengikuti pelajaran dengan
serius dan tertarik pada materi belajar. Sedangkan dengan motivasi yang tinggi
murid akan berusaha dengan maksimal untuk mencapai keberhasilan
pembelajaran.
Motivasi dalam pembelajaran dapat ditunjukkan murid dengan
mendengarkan ceramah dengan serius, mengerjakan soal dengan sungguh-
sungguh, mendengarkan presentasi dari teman, menjawab pertanyaan dengan
serius. Jika pembelajaran berjalan dengan baik, tak jarang murid yang memiliki
motivasi tinggi berani memberikan gagasan pada saat pembelajaran. Gagasan
tersebut dapat berupa usulan kepada guru atau kepada kelas untuk memperluas
wawasan terhadap materi yang dipelajari. Motivasi tinggi membuat murid haus
akan berbagai aspek yang terkait dengan topik dan materi (Gintings, 2010:87).
Motivasi belajar memiliki korelasi dengan hasil belajar; tinggi dan
rendahnya partisipasi belajar yang dilakukan murid akan bergantung pada
motivasi belajar murid. Semakin tinggi motivasi belajar maka semakin besar pula
partisipasi murid dalam pembelajaran. Begitu pula sebaliknya, jika motivasi
murid rendah maka upaya dan dayanya dalam belajar akan sedikit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Uno (2007:4) dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
i. Motif intrinsik
Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena
memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai atau sejalan dengan
kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan
mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh,
memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional
pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan
mencapai sasaran.
ii. Motif ekstrinsik
Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan
pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain
(Uno, 2007:4) :
1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi,
menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya.
2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan
dalam pendidikannya.
3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada
anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang
bersifat pribadi maupun yang akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang
studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada
profesinya sebagai pendidik.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri murid
yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan (Simatupang, Anggi, 2007:80). Pada proses pendidikan ada
keterkaitan antara proses kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar. Hasil belajar
atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensial yang dimiliki seseorang. Perilaku murid ditentukan oleh kemampuan
intelektualnya dalam memperoleh hasil belajar.
Menurut Erman S. dalam Taniredja (2010:106) hasil belajar mencakup
aspek yang berkenaan dengan perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh
murid pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan yang dimaksud
dapat berupa komunikasi, interaksi, kreativitas, dan sebagainya. Hasil belajar
merupakan sebagian dari hal tersebut, yang berkenaan dengan hasil tes. Hal ini
mencerminkan kemampuan murid dalam menguasai materi pelajaran.
Dalam proses pembelajaran hasil belajar didapatkan pada akhir proses
yang diketahui melalui evaluasi pembelajaran. Evaluasi diadakan untuk menguji
mengenai pemahaman murid selama mengikuti proses pembelajaran, hal ini dapat
dilihat dari nilai murid yang tinggi ataupun rendah. Hasil belajar diperoleh untuk
mengetahui kemampuan murid dalam menguasai materi pelajaran, dalam hal ini
hasil. Perubahan perilaku murid yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
nampak dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar:
1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada
faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi
kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian,
pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa.
Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep, keterampilan dan pembentukan sikap.
D. Teori Belajar dalam Pembelajaran Quantum Teaching dengan Media
Open Office Presentation
a. Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah suatu pandangan yang didasarkan pada aktivitas
murid dengan untuk menciptakan, menginterpretasikan, dan mereorganisasikan
pengetahuan dengan jalan individual (Windschitl dalam Abbeduto, 2004). Von
Glasersfield mendefinisikan konstruktivisme selalu membentuk konsepsi
pengetahuan. Ia melihat pengetahuan sebagai sesuatu hal yang dengan aktif
menerima apapun melalui pikiran sehat atau melalui komunikasi. Hal itu secara
aktif terutama dengan membangun pengetahuan. Pada proses pembelajaran, murid
dituntut membangun pengetahuannya sendiri dengan cara belajar aktif. Murid
menginterpretasikan pengetahuan yang didapatnya melalui pengalaman dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pengetahuan yang mereka alami bukan menyatakan kebenaran melalui teori –
teori klasikal dan mencocokkannya dengan kenyataan.
Jacqueline Grennon Brooks dan Martin G. Brooks dalam The Case for
Constructivist Classrooms (1993) mengungkapkan bahwa kita dapat
menggunakan mereka untuk membimbing/ memandu pada kajian struktur
kurikulum dan perencanaan pelajaran. Menurutnya terdapat lima panduan prinsip
konstruktivisme:
1. Prinsip 1: permasalahan yang muncul sebagai hal yang relevan
dengan murid
Pada proses pembelajaran, guru memunculkan masalah dengan gaya guru
mengajar sehingga akan menjadi relevan dengan selera untuk para murid. Dengan
kesesuaian ini, mereka akan melakukan pendekatan dan merasakan keterkaitannya
kepada kehidupan mereka. Semua yang berkaitan dengan landasan hukum,
macam dan jenis, gangguan kesehatan yang ditimbulkan hingga sikap untuk
menolak penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika. Dengan pembelajaran ini
para murid memperoleh keterampilan dalam beberapa bidang (penulisan, musik,
dan komunikasi). Hal ini berarti terjadi peningkatan dalam arti ketika proses
pembelajaran itu berproses.
2. Prinsip 2: struktur belajar di sekitar konsep-konsep utama
Mendorong para murid untuk membuat makna dari bagian-bagian yang
menyeluruh/ utuh ke dalam bagian-bagian yang terpisah-pisah. Pada pembelajaran
ini diawali dengan pengenalan konsep Zat Adiktif dan Psikotropika. Guru
menyiapkan para murid untuk menulis cerita mereka sendiri dan memperkenalkan
gagasan melalui visual. Aktivitas terakhir mengijinkan para murid untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
merekonstruksi cerita bagaimana jika salah satu orang terkasih mereka terjerat Zat
Adiktif dan Psikotropika.
3. Prinsip 3: carikan dan hargai poin-poin pandangan murid sebagai
jendela memberi alasan mereka
Tantangan gagasan dan pencarian elaborasi yang tepat ditangkap murid,
sering mengancam banyak murid. Maksudnya adalah bahwa sering para murid di
dalam kelas yang secara tradisional mereka tidak bisa menduga serta
menghubungkan apa yang guru maksudkan untuk jawaban yang benar dan cepat,
agar ia tidak berada di luar topik dari diskusi kelas yang diadakan. Mereka harus
betul-betul "masuk" dan ”sibuk” ikut mengkaji tugas-tugas dalam belajar sebagai
konstruktivis lingkungan melalui pertanyaan-pertanyaan, sanggahan, ataupun
jawaban yang diajukan.
Para murid juga harus mempunyai suatu kesempatan untuk mengelaborasi
merinci dan menjelaskan. Kadang-kadang, perasaan guru terlibat dalam, atau apa
yang murid pikirkan dan kemukakan mereka bukanlah hal yang penting. Hal ini
adalah anggapan yang keliru, karena itu jika murid memulai dengan konsep yang
tidak/ kurang jelas maka dapat dilacak dengan pertanyaan-pertanyaan seperti;
“mengapa”?, dan “bagaimana”?
4. Prinsip 4: sesuaikan pembelajaran dengan perkiraan menuju
pengembangan murid
Memperkenalkan topik kajian pengembangan dengan tepat atau sesuai,
adalah suatu awal yang baik untuk dapat dipahami pengembangan konsep
berikutnya. Ketika para murid terlibat dalam pembahasan topik, guru akan
memonitor jalannya dan proses pengembangan persepsi mereka dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dalam diskusi kelas, guru selalu ada bersama murid, untuk mengamati,
merasakan, dan menilai aktivitas murid selama belajar konstruktivisme. Beberapa
murid mungkin ada yang kesulitan selama mempelajari jenis Zat Adiktif dan
Psikotropika, dan ada pula yang dengan cepat mampu untuk mempelajari Zat
Adiktif dan Psikotropika.
5. Prinsip 5: nilai hasil belajar murid dalam konteks pembelajaran
Penilaian dilakukan dengan benar-benar sedang menilai apa yang sedang
terjadi saat penilaian itu. Menilai dalam kebiasaan skor yang diperoleh seseorang
dari waktu ke waktu.
E. Pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika
Pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika adalah pembelajaran mengenai
pengenalan, pencegahan dan pemberantasan Zat Adiktif dan Psikotropika.
Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Standar Kompetensi 4 yakni memahami
penggunaan bahan kimia dalam kehidupan. Kompetensi dasar yang diacu untuk
melakukan pembelajaran ini adalah 1.5 menghindarkan diri dari pengaruh Zat
Adiktif dan Psikotropika; dan 4.4 mendeskripsikan sifat/pengaruh Zat Adiktif dan
Psikotropika.
Indikator pembelajaran dalam materi ini adalah 1) Menjelaskan pengertian
Zat Adiktif dan Psikotropika. 2) Mendata akibat penggunaan Zat Adiktif dan
Psikotropika dari media massa. 3) Mengelompokkan Zat Adiktif dan Psikotropika
ke dalam golongan halusinogen, stimulan dan depresan. 4) Menjelaskan dampak
negatif Zat Adiktif dan Psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial. 5)
Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika. 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Mendata Zat Adiktif dan Psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan.
Materi secara lengkap terdapat pada lampiran 9 dan 11.
F. Kajian Empiris
Penelitian ini diadopsi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti lain terhadap penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching, yakni:
penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2010) yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Pemahaman Murid
Tentang Konsep Daur Air: Penelitian Tindakan Kelas Pada Murid Kelas V SD
Negeri Bantar Kawung Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur”. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan hasil belajar murid dari siklus I sampai dengan
siklus III mengalami peningkatan yang signifikan yaitu pada siklus I hasil rata-
rata yang diperoleh adalah 46,63% kemudian meningkat menjadi 64,29% pada
siklus II dan pada siklus III mengalami peningkatan mencapai 73,57%.
G. Kerangka Pemikiran
Permasalahan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika yang kian
meningkat setiap tahunnya menjadi keprihatinan kita bersama. Penanganan
penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Indonesia dapat diatasi salah
satunya melalui pendidikan. Sebagai suatu sistem, pendidikan memiliki
komponen yang berkorelasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Komponen-
komponen dalam proses pembelajaran diusahakan memberikan kontribusi
maksimal pada proses pembelajaran agar mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada beberapa faktor, diantaranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana, dan keaktifan murid
dalam kegiatan pembelajaran.
Namun, faktor-faktor keberhasilan pendidikan tersebut kurang berperan
maksimal di SMP Santo Vincentius Sedayu. Proses pembelajaran yang monoton
menyebabkan murid menjadi jenuh dan diduga motivasi belajarnya rendah,
ditunjukan dari perilaku murid selama proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan
dari hasil observasi yakni murid mengobrol dengan teman sebangku,
menggambar, hingga bercanda dengan teman. Penggunaan media pembelajaran
pun terbatas yakni white board, spidol, penghapus dan guru tidak membuat
lembar kerja murid.
Berdasarkan wawancara dari guru Biologi diketahui bahwa pencapaian
hasil tes kognitif menunjukkan bahwa masih banyak murid kelas VIII semester II
tahun 2011/ 2012 mendapat nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditetapkan sekolah yaitu 75. Hasil tes kognitif menunjukkan bahwa 27 dari 32
murid kelas VIIIA mengalami ketidaktuntasan pada materi Zat Adiktif dan
Psikotropika. Sedangkan di kelas VIIIB terdapat 27 dari 28 murid yang tidak
tuntas pada materi tersebut. Nilai rata-rata murid kelas VIIIA adalah 58 dengan
nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 20. Sedangkan di kelas VIIIB nilai rata-rata
yang diperoleh adalah 44 dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 15.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perlu adanya
inovasi penerapan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran itu adalah
model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation.
Penggunaan model pembelajaran yang inovatif yakni model pembelajaran
Quantum Teaching, dengan menggabungkan keistimewaan belajar menuju bentuk
perencanaan pembelajaran diusahakan dapat meningkatkan motivasi dan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
belajar murid. Media Open Office Presentation digunakan untuk memikat
perhatian murid dan membantu dalam penyampaian materi belajar agar lebih
menarik perhatian murid. Hal tersebut merupakan upaya mengurangi
permasalahan dalam pembelajaran Biologi pada materi Zat Adiktif dan
Psikotropika.
Dari hasil identifikasi permasalahan penyalahgunaan Zat Adiktif dan
Psikotropika serta permasalahan pembelajaran belajar yang terjadi pada murid
kelas VIII SMP Santo Vincentius. Diharapkan dapat disusun arahan pembelajaran
penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika sehingga motivasi dan
hasil belajar murid meningkat. Secara diagram alir dapat dilihat pada Gambar 2.1.
tentang kerangka pikir penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
H. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diperoleh hipotesis dari
penelitian ini yaitu: “Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
murid kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu pada materi Zat Adiktif dan
Psikotropika”. Berarti motivasi dan hasil belajar murid kelas VIII di SMP Santo
Vincentius menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media
Open Office Presentation lebih tinggi daripada sebelum penggunaan model dan
media ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan analisa
deskriptif kuantitatif – kualitatif. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan
tujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang
tersusun dalam data statistik sebagai dasar analisis (Sugiono, 2009). Data
kualitatif digunakan untuk meneliti dengan melihat keadaan objek penelitian
melalui uraian, pengertian atau penjelasan suatu peristiwa pada masa sekarang
dengan tujuan membuat deskripsi secara sistematis (Rahman, 2010).
B. Setting Penelitian
a. Lokasi penelitian : SMP Santo Vincentius Sedayu.
b. Waktu penelitian : 8 dan 12 Nopember 2012; 3, 8, 10, dan 15 April 2013.
c. Objek penelitian : motivasi dan hasil belajar pada materi Zat Adiktif dan
Psikotropika.
d. Subjek penelitian : murid kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu pada
semester II (genap) tahun ajaran 2012 – 2013 yang
terdiri dari 32 murid kelas VIIIA dan 30 murid kelas
VIIIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah
model Kemmis dan Mc Taggart.
Sumber: Uno, 2011:88
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa dalam PTK setiap
komponen dilakukan dalam satu siklus. Siklus yang di maksud adalah satu alur
kegiatan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan evaluasi, diakhiri dengan refleksi. Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus, alokasi waktu 2 kali pertemuan di setiap siklus.
Refleksi
Observasi dan Evaluasi
Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Ulang
Siklus II
Perencanaan Tindakan Refleksi
Observasi dan Evaluasi
Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Ulang
Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:
1. mengidentifikasi masalah dengan menganalisis motivasi dan hasil belajar
murid berdasarkan wawancara guru dan hasil ulangan harian;
2. menetapkan materi pokok Zat Adiktif dan Psikotropika sebagai materi
yang kurang dimengerti murid;
3. melakukan observasi proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran
awal tentang kegiatan pembelajaran Biologi di kelas VIII SMP Santo
Vincentius Sedayu;
4. menentukan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open
Office Presentation sebagai kesatuan model pembelajaran yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah;
5. menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS);
6. membuat media pembelajaran menggunakan program Open Office
Presentation;
7. menyusun soal pretest dan post-test sebagai bahan evaluasi untuk
mengetahui kemampuan kognitif murid;
8. menyusun panduan kuesioner, observasi dan wawancara sebagai bahan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan afektif dan psikomotorik serta
kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Pelaksanaan Tindakan (2 siklus)
a) Siklus I (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)
1) Tindakan, Pengamatan dan Refleksi
Dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan mengacu pada tahap
perencanaan, yakni:
1. guru pelaksana tindakan melaksanakan presensi kehadiran murid;
2. guru pelaksana tindakan membagikan lembar kuesioner motivasi belajar
awal untuk mengetahui motivasi murid sebelum dilaksanakan tindakan dan
soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal murid dalam penguasaan
materi;
3. murid mengisi kuesioner motivasi belajar awal, kemudian mengerjakan
soal pretest;
4. guru pelaksana tindakan melakukan apersepsi;
5. guru pelaksana tindakan menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran
kepada murid;
6. guru pelaksana tindakan menjelaskan materi secara singkat kepada murid;
7. guru pelaksana tindakan memutar musik instrumental kepada murid;
8. guru pelaksana tindakan mengorganisasikan murid ke dalam 6 kelompok;
9. guru pelaksana tindakan membagikan LKS I kepada murid;
10. murid mengerjakan LKS I secara mandiri (dalam mengerjakan LKS I
murid diberi kebebasan dalam mendapatkan informasi untuk menjawab
soal);
11. guru pelaksana tindakan mendampingi kelompok murid dalam
mengerjakan LKS I dengan membimbing murid menemukan jawaban
yang baik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
12. selesai mengerjakan LKS I, guru pelaksana tindakan memandu kelompok
murid untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas;
13. presentasi dilaksanakan bergiliran untuk tiap kelopok, dengan nomor soal
yang berbeda-beda;
14. kelompok murid yang tidak mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
aktif memperhatikan presentasi kelompok lain untuk menanggapi hasil
diskusinya;
15. guru pelaksana tindakan memberikan konfirmasi jawaban pada LKS I;
16. guru pelaksana tindakan membimbing murid dalam merangkum
kesimpulan;
17. guru pelaksana tindakan membimbing murid untuk melakukan refleksi;
18. guru pelaksana tindakan memberikan apresiasi kepada kolompok yang
dinilai aktif dalam forum, yakni dengan memberikan stiker bintang sebagai
tanda penghargaan;
19. di akhir siklus guru pelaksana tindakan memberikan soal post-test kepada
setiap murid, dan murid mengerjakan soal post-test untuk mengetahui
kemampuan kognitif murid pada materi yang telah disampaikan;
20. guru pelaksana tindakan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
2) Observasi (Pengamatan)
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan langsung
terhadap murid mengenai beberapa aspek yakni:
1. perhatian murid selama mengikuti proses pembelajaran;
2. antusiasme dan semangat murid dalam mengerjakan tugas;
3. kemampuan bekerjasama dengan murid lain;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. keberanian dan rasa percaya diri ketika melakukan presentasi;
5. kemauan untuk bertanya dalam menanggapi presentasi dari kelompok lain
dan penjelasan dari guru.
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan
dilakukan oleh observer atau pengamat. Observer melakukan pengamatan untuk
mengetahui dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yakni hasil belajar murid
dalam proses pembelajaran. Hasil belajar ranah kognitif diketahui dari hasil
lembar tes tertulis, sedangkan ranah afektif dan psikomotor menggunakan lembar
observasi. Selama pengamatan, digunakan kamera sebagai sarana untuk
dokumentasi.
Observasi bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Biologi
pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika yang dilaksanakan guru dan murid. Data
hasil tes kognitif, lembar observasi ranah afektif dan ranah psikomotor nantinya
akan digunakan sebagai bahan analisis dan dasar refleksi terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan bagi penyusunan rencana tindakan berikutnya.
3) Refleksi
Refleksi adalah mengingat kembali tindakan yang telah direkam melalui
pengamatan. Menurut Arikunto (2008:80), kegiatan refleksi dalam penelitian
tindakan kelas dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya.
Seusai akhir pembelajaran, peneliti melakukan refleksi dengan kegiatan
sebagai berikut :
1. melakukan penilaian pretest dan post-test yang telah dikerjakan murid;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. mengkaji hasil observasi dan hasil belajar murid kemudian
menganalisanya untuk mengetahui ketercapaian target dari indikator yang
telah ditentukan.
b) Siklus II (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)
1) Tindakan, Pengamatan dan Refleksi
Dalam siklus kedua ini terjadi perbedaan tindakan, yakni pada anggota
kelompok dan materi yang dikerjakan pada LKS II. Jika pada siklus I masing-
masing kelompok mengerjakan LKS dengan kelompok sesuai dengan urutan
presensi, maka pada siklus II pada kelompok yang disesuaikan pencapaian hasil
belajar. Hal ini dilakukan agar setiap kelompok melakukan pengamatan dan
pengukuran secara seragam.
D. Instrumen
Penelitian ini akan menggunakan dua macam instrumen sebagai alat untuk
mengumpulkan data yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan
data. Instrumen pembelajaran terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Instrumen pengumpulan data terdiri dari soal evaluasi,
lembar observasi dan pedoman wawancara.
a. Instrumen Pembelajaran
1. Silabus (Lampiran 2)
2. RPP siklus I dan II (Lampiran 3)
3. Materi belajar siklus I dan II (Lampiran 9 dan 11)
4. Lembar Kerja Siswa (Lampiran 12 dan 13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Instrumen Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Lampiran 6 dan 7)
2. Soal Tes (Lampiran 15, 16, dan 17)
3. Lembar Observasi (Lampiran 19 dan 20)
4. Pedoman Wawancara (Lampiran 22)
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan terbagi dua,
yakni data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan secara
langsung oleh peneliti melalui tes, observasi, dan wawancara. Sedangkan dalam
pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan objek penelitian.
a. Pengumpulan Data Primer
1. Kuesioner
Kuesioner pada penelitian ini diberikan kepada murid untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajar murid sebelum dan sesudah pelaksanakan tindakan.
Kuesioner disusun berasarkan indikator belajar murid. Menurut Suparno (2007 :
61), angket/ kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini kuesioner
digunakan untuk mengetahui motivasi murid dalam belajar materi Zat Adiktif dan
Psikotropika menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner tertutup, dengan menyediakan jawaban untuk dipilih oleh
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pada penelitian ini kuesioner motivasi yang digunakan ada dua macam.
Kuisoner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur
motivasi belajar awal murid sebelum diberikan tindakan dan kuesioner yang
kedua adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar akhir
murid setelah diberi tindakan. Masing-masing kuesioner terdiri dari 20 item. Tiap-
tiap pernyataan disediakan empat alternatif jawaban, hal ini memungkinkan murid
harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain
sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif.
Butir-butir pernyataan dalam kuesioner disusun berdasarkan indikator
motivasi belajar. Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar awal
murid antara lain:
a) Dorongan Belajar
(1) Keinginan belajar
(2) Perhatian belajar
b) Usaha Belajar
(1) Bertanya kepada orang lain
(2) Mencatat pelajaran
(3) Mengerjakan tugas
(4) Mencari informasi
(5) Usaha mendapatkan nilai
(6) Mempelajari buku
(7) Umpan balik
(8) Belajar kelompok
(9) Tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar akhir murid
antara lain:
(1) Penguasaan materi
(2) Kesiapan
(3) Ketertarikan
(4) Keseriusan
(5) Partisipasi
2. Tes
Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk meneliti peningkatan hasil
belajar aspek kognitif pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika. Tes yang
digunakan adalah pretest dan post-test. Pretest dilakukan pada awal pembelajaran
yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal murid pada materi Zat Adiktif
dan Psikotropika. Sedangkan post-test dilakukan pada akhir pembelajaran pada
siklus I dan II.
Hasil belajar dibatasi pada peningkatan antara evaluasi siklus I dan
evaluasi siklus II. Dengan menggunakan tes ini peneliti akan dapat melihat ada
tidaknya peningkatan hasil belajar aspek kognitif murid secara kuantitatif.
Pertanyaan evaluasi dibuat dalam bentuk tes objektif dan uraian yang mengacu
pada aspek kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Observasi
Observasi dilakukan berdasarkan hal- hal yang dapat diamati oleh observer
atau pengamat. Instrumen ini disusun untuk mengetahui penguasaan ranah afektif
dan psikomotorik yakni:
1. antusiasme murid dalam mengikuti proses pembelajaran;
2. perhatian murid pada guru dan sesama teman;
3. sikap percaya diri dalam penyampaian pendapat dan dalam presentasi;
4. sikap menghargai masukan dari teman lain;
5. menerima kritik dan masukan dengan lapang dada;
6. kemampuan bekerjasama dengan murid lain;
7. murid membuat ringkasan materi pembelajaran dari hasil mengerjakan LKS
dan hasil presentasi dari teman.
Observasi dilakukan pada setiap siklus selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Untuk mendapatkan data dalam bentuk kuantitatif, panduan lembar
observasi menggunakan model rating scale. Model ini dipilih karena
menyediakan angka-angka yang akan memudahkan dalam pengolahan dan
penyajian data.
4. Wawancara
Pada penelitian ini pedoman wawancara di buat untuk mengetahui dampak
pembelajaran dari sudut pandang guru. Wawancara adalah metode pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti.
Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat
disesuaikan dengan subjek, sehingga sesuatu yang ingin diungkap dapat digali
dengan baik (Uno, 2011:104).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data terkait dengan
memperoleh melalui instansi terkait. Instansi yang dimaksud adalah kantor polisi
resort (POLRES) Bantul dan SMP Santo Vincentius Sedayu.
F. Validitas
Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity
(validitas isi) yaitu isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi
dari domain yang akan diukur. Soal tes terdiri dari pretest dan post-test yang di
susun berdasarkan aspek kognitif (aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan
analisis), indikator hasil belajar dan sub materi pokok pembelajaran. Soal tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar murid aspek kognitif pada pokok bahasan
Zat Adiktif dan Psikotropika.
Hal ini berarti menunjukkan bahwa soal evaluasi mempresentasikan isi
yang akan diukur. Selain menggunakan validitas isi, pengujian validitas dilakukan
dengan cara mengkonsultasikan instrumen. Dalam penelitian ini instrumen
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, BNN P (Badan Narkotika Nasional
Propinsi) Yogyakarta, dan guru Biologi SMP Santo Vincentius Sedayu.
G. Metode Pengolahan Data
1. Data naratif, data-data disajikan dalam bentuk narasi yang disusun ke
dalam sebuah paragraf.
2. Tabulasi, data-data hasil penelitian disajikan ke dalam tabel.
3. Data diagram, data-data disajikan ke dalam bentuk diagram agar pembaca
mudah memahaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Data – data disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan deskriptif yang di
dukung oleh foto-foto untuk memperlihatkan secara visual kondisi kelas.
H. Metode Analisis Data
a. Motivasi Belajar
Motivasi belajar di ukur menggunakan 2 jenis kuesioner yaitu kuesioner
untuk mengukur motivasi belajar awal yang di beri sebelum tindakan dan
kuesioner motivasi belajar akhir yang di beri setelah tindakan. Kuesioner tersebut
digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar murid dan untuk mengetahui
apakah motivasi belajar murid meningkat atau tidak setelah diberi tindakan.
Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap – tahap sebagai
berikut: (1) kuesioner yang telah di isi oleh murid dikategorikan dalam pernyataan
positif dan pernyataan negatif; (2) kemudian masing-masing kategori jawaban
tersebut diberi skor. Penetapan skor kuesioner untuk pernyataan positif dan
pernyataan negatif tersaji pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Penetapan Skor Kuesioner
Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Skor yang diperoleh murid dalam kuesioner dijumlahkan, skor inilah yang
digunakan sebagai skor motivasi belajar murid. Setelah penskoran, dilakukan
penghitungan skor motivasi dengan rumus sebagai berikut:
푆푘표푟 푀표푡푖푣푎푠푖 = ∑푆푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ 푚푢푟푖푑
∑푆푘표푟 푚푎푘푠푖푚푢푚 × 100%
Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan skor motivasi
belajar sesuai dengan kriteria motivasi belajar. Penggolongan motivasi belajar
disesuaikan dengan tabel 3.2.
Tabel 3.2. Penggolongan Motivasi Belajar
Kelas Interval (%) Kriteria Motivasi Belajar 81 – 100 Sangat Tinggi 66 – 80 Tinggi 56 – 65 Cukup 46 – 55 Rendah 0 – 45 Sangat Rendah
Hasil dari penghitungan skor motivasi belajar awal (sebelum diberi
tindakan) maupun skor motivasi belajar akhir (setelah diberi tindakan) dan
mengetahui kategori motivasi belajar murid, ditabulasikan ke dalam tabel 3.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3. Skor Motivasi Belajar Awal (Sebelum diberi Tindakan)/ Skor
Motivasi Belajar Akhir (Sesudah diberi Tindakan)
Kode Sampel
Nomor Pernyataan Total Skor
Murid
Skor Motivasi
(%) Kategori
1 2 3 4 .... Murid 1 Murid 2 Murid 3
dst.... JUMLAH MURID YANG
TERGOLONG DALAM KATEGORI SANGAT TINGGI
JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI
TINGGI
JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI
CUKUP
JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI
RENDAH
JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI
SANGAT RENDAH
Kemudian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar murid dalam
pembelajaran Biologi pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation
diukur melalui tes motivasi belajar secara kuantitatif. Peneliti menghitung
pencapaian motivasi belajar murid awal dan akhir berdasarkan banyaknya murid
yang tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi.
퐾푀 =∑푎 + ∑ 푏
푛 푥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan:
KM = Ketercapaian motivasi
∑푎 = Jumlah murid dalam kategori tinggi
∑푏 = Jumlah murid dalam kategori sangat tinggi
n = Banyaknya sampel
Setelah menghitung pencapaian motivasi belajar murid kelas VIII, peneliti
membuat daftar skor untuk motivasi belajar awal (sebelum diberi tindakan) dan
daftar skor untuk motivasi belajar akhir (setelah diberi tindakan). Untuk
mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar, data yang diperoleh di motivasi
awal dibandingkan dengan motivasi akhir dan ditabulasi ke dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4. Perbedaan Motivasi Belajar Awal Dan Motivasi Belajar Akhir
Keterangan Motivasi Awal (%) Motivasi Akhir (%)
Pencapaian motivasi
murid
b. Hasil Belajar
Untuk mengetahui hasil belajar murid dalam mencapai hasil yang
diinginkan, maka hal tersebut dianalisis dengan metode kuantitatif. Jawaban
murid di analisis untuk menentukan tingkat kebenaran jawaban. Berdasarkan
tingkat kebenaran jawaban ditentukan skor berdasarkan bobot soalnya untuk
setiap soal atau setiap aspek dan menentukan skor total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hasil belajar murid dari proses pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation mencakup 3 ranah yakni kognitif, afektif dan
psikomotor. Mengacu pada hal tersebut maka jenis data yang dianalisis berupa
data kuantitatif dan kualitatif.
a) Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah analisa data dalam bentuk angka. Dalam
penelitian ini analisa kuantitatif dilakukan untuk mengevaluasi hasil tes dan hasil
observasi.
1) Aspek Kognitif
I. Analisis Hasil Tes Ketuntasan Individu
Setiap murid dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila
memperoleh nilai ≥ 75. Tes kognitif dilaksanakan di awal pembelajaran, akhir
siklus I, dan akhir siklus II. Soal tes yang ditujukan untuk mengetahui hasil
belajar murid dalam aspek kognitif berupa pilihan ganda dan uraian.
Penskoran soal pilihan ganda disesuaikan dengan penetapan skor pada
tabel 3.5.
Tabel 3.5. Penetapan Skor Pilihan Ganda
Skor Keterangan 1 Jika memilih jawaban benar 0 Jika pilihan jawaban dalam atau tidak memberikan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kemudian soal uraian dilakukan pemberian skor dengan ketentuan sebagai
berikut:
Skor yang diperoleh = Bobot skor soal
Setelah memperoleh hasil dari penskoran soal pilihan ganda dan uraian
dilakukan penghitungan nilai untuk menganalisis ketuntasan individu dengan
rumus berikut:
퐾푖 =∑푥∑ 푥 × 100
Keterangan :
Ki = Ketuntasan individual
∑x = Jumlah skor pilihan ganda dan uraian
∑xi = Jumlah skor maksimum (24)
II. Analisis Rata-rata Kelas
Analisis rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan penghitungan dari
ketuntasan individual.
푥 = ∑ 푥푛
Keterangan:
푥̅ = rata-rata kelas
x = jumlah nilai keseluruhan
n = banyaknya murid yang menjadi subjek
III. Analisis Hasil Tes Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila target pencapaian
sesuai dengan target indikator keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
%1001 xnnKK
Keterangan:
KK = Ketuntasan Klasikal
n1 = Jumlah murid yang memperoleh nilai ≥ 75
n = Jumlah murid yang ikut tes (banyaknya murid)
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar murid, secara klasikal
digunakan uji komparasi. Uji ini membandingkan banyaknya murid yang
mencapai KKM dari nilai post-test siklus I dan nilai post-test siklus II.
b) Aspek Afektif
Penggunaan data yang akan digunakan dalam penilaian pada ranah afektif
di dapat melalui hasil observasi aspek afektif dan wawancara. Data-data yang
didapat kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan segala
penguasaan ranah afektif yang nampak dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan
presentasi skor hasil observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut:
q = x 100 %
Keterangan:
q = persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok murid
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
t = skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.6. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Murid
terhadap Pembelajaran
Persentase yang Diperoleh Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah
Sumber: Suharsimi, 2007
c) Aspek Psikomotorik
Data yang akan digunakan dalam penilaian pada ranah psikomotor dapat
dicapai melalui hasil observasi aspek psikomotor dengan rumus sebagai berikut :
q = x 100 %
Keterangan :
q = presentase skor hasil observasi aktivitas kelompok murid
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
t = skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.7. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik
Murid Terhadap Pembelajaran
Persentase yang Diperoleh Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah
Sumber: Suharsimi, 2007
b) Analisa Kualitatif
Analisa kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang tidak
ditentukan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini analisa kualitatif digunakan
untuk menganalisa hasil wawancara. Hal ini dilakukan untuk memperkuat data
kuantitatif. Hasil analisa kualitatif berupa penjabaran deskriptif dari transkripsi
wawancara dalam bentuk rekaman tertulis.
B. Indikator Keberhasilan
a. Ketercapaian Motivasi Belajar
Ketercapaian motivasi belajar dalam penelitian ini adalah banyaknya murid yang
termasuk dalam kategori tinggi. Berarti setelah diterapkannya model pembelajaran
Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation motivasi belajar
murid kelas VIII terdapat ≥ 70% murid yang tergolong dalam kategori tinggi.
b. Ketercapaian Aspek Kognitif
Ketercapaian aspek kognitif dalam penelitian ini adalah banyaknya murid
yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75. Setelah diterapkannya
model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation
diharapkan terjadi peningkatan menjadi 40% di siklus I dan 70% di siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. Ketercapaian Aspek Afektif dan Psikomotorik
Ketercapaian aspek afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi
oleh observer. Indikator keberhasilan aspek afektif dan psikomotorik pada awal
siklus belum terukur, hal ini karena belum ada kegiatan pembelajaran. Pada siklus
I keberhasilan dinyatakan tercapai jika terdapat 40% dan 70% pada siklus ke II
murid kelas VIII tergolong dalam kategori tinggi. Tabel indikator keberhasilan
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik disajikan pada tabel 3.8. indikator
keberhasilan penelitian.
Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan Penelitian
Aspek Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi
Akhir
Motivasi Belajar Belum terukur - -
70% Kategori
tinggi
Kognitif Belum terukur
40 % Mencapai
KKM
70 % Mencapai
KKM -
Afektif Belum terukur
40 % Kategori
tinggi
70 % Kategori
tinggi -
Psikomotor Belum terukur
40 % Kategori
tinggi
70 % Kategori
tinggi -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai motivasi belajar awal, hasil observasi,
analisis hasil belajar siklus I, analisis hasil belajar siklus II, dan motivasi belajar
akhir. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 dan 12 Nopember 2012; 3, 8, 10
April 2013, dan 15 April 2013 yang dilaksanakan di SMP Santo Vincentius pada
materi zat adiktif dan psikotropika.
A. Hasil Penelitian
a. Deskripsi Sampel Penelitian
Data penelitian motivasi dan hasil belajar kognitif diperoleh dengan
membagikan kuesioner dan mengujikan tes dalam bentuk soal pretest, post-test I,
dan post-test II. Kuesioner diisi murid sebelum pelaksanaan pembelajaran dan
sesudah pelaksanaan pembelajaran. Tes dikerjakan oleh murid dengan jangka
waktu yang telah ditentukan. Tes diujikan untuk melihat kemampuan belajar
aspek kognitif di awal pembelajaran, setelah tindakan siklus I, dan setelah
tindakan siklus II. Hasil belajar aspek afektif dan psikomotor diperoleh dari
observasi proses belajar secara berkelompok selama proses pembelajaran. Jumlah
sampel dalam analisis motivasi belajar, hasil belajar afektif dan psikomotorik
disesuaikan dengan jumlah murid yang selalu datang di setiap pembelajaran.
Kuesioner dan tes disiapkan untuk dikerjakan oleh 32 murid kelas VIIIA
dan 30 murid kelas VIIIB. Namun, hasil dari kuesioner dan tes yang dapat
dijadikan sebagai sampel penelitian adalah 29 untuk murid kelas VIIIA dan 28
untuk murid kelas VIIIB. Hal tersebut dikarenakan beberapa murid tidak hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pada saat pembelajaran. Murid yang tidak hadir adalah murid dengan kode yang
berbeda. Pada saat pretest, dari 32 soal tes yang disiapkan untuk kelas VIIIA
hanya 31 yang dikerjakan. Ketika pretest dilaksanakan di kelas VIIIA tanggal 3
April 2013 ada satu murid yang tidak hadir karena sakit. Untuk kelas VIIIB dari
30 soal tes yang disiapkan, sebanyak 29 soal dikerjakan murid.
Pada saat post-test I, dari 32 soal tes yang dipersiapkan untuk murid kelas
VIIIA hanya 30 soal tes yang dikerjakan. Hal ini dikarenakan sebanyak dua murid
tidak mengikuti tes dikarenakan sakit. Sedangkan dari 30 soal tes yang
dipersiapkan untuk kelas VIIIB, sebanyak 29 soal tes yang dikerjakan murid. Hal
tersebut dikarenakan satu murid tidak hadir dengan keterangan sakit. Pada saat
post-test II, dari 32 soal tes yang dipersiapkan untuk kelas VIIIA sebanyak 32 soal
tes dikerjakan murid. Sedangkan dari 30 soal tes yang dipersiapkan untuk kelas
VIIIB, sebanyak 30 soal tes dikerjakan.
Berdasarkan dari data diatas, maka jumlah murid yang dapat dijadikan
sampel penelitian adalah 29 murid kelas VIIIA dan 28 murid kelas VIIIB. Jumlah
sampel ditentukan setelah akumulasi kehadiran murid selama pembelajaran dan
keikutsertaan dalam tes. Tampilan banyaknya soal tes yang disebarkan dan yang
dikerjakan murid kelas VIIIA dan kelas VIIIB disajikan pada tabel 4.1. Daftar
hadir murid kelas VIII selama pembelajaran terlampir pada lampiran 23 dan 24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.1. Rincian Kuesioner dan Soal Tes yang Disiapkan dan yang
dikerjakan Murid Kelas VIIIA dan VIIIB
Keterangan Awal Akhir Pretest Post-test I
Post-test II
Kuesioner yang disiapkan di kelas VIIIA 32 32 - - -
Kuesioner yang disiapkan di kelas VIIIB 30 30 - - -
Kuesioner yang dikerjakan di kelas VIIIA 31 32 - - -
Kuesioner yang dikerjakan di kelas VIIIB 29 30 - - -
Soal tes yang disiapkan di kelas VIIIA - - 32 32 32
Soal tes yang disiapkan di kelas VIIIB - - 30 30 30
Soal tes yang dikerjakan murid kelas VIIIA - - 31 30 32
Soal tes yang dikerjakan murid kelas VIIIB - - 29 29 30
Kuesioner dan soal tes yang dapat dijadikan sampel di kelas VIIIA 29
Kuesioner dan soal tes yang dapat dijadikan sampel di kelas VIIIB 28
b. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti melakukan observasi awal untuk melihat
kondisi pembelajaran murid kelas VIII di SMP Santo Vincentius Sedayu.
Observasi juga dimaksudkan untuk menjalin komunikasi antara peneliti dengan
murid dan mengetahui jalannya pembelajaran sebelum tindakan.
Hari pertama kegiatan observasi kelas dilaksanakan pada tanggal 8
Nopember 2012. Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang disampaikan
oleh guru adalah sistem gerak. Pembelajaran Biologi berlangsung cukup baik,
terjadi interaksi yang baik selama pembelajaran. Ketika guru mengajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pertanyaan kepada murid mengenai materi yang telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya, beberapa murid pun menjawab pertanyaan tersebut. Dari
keseluruhan pembelajaran diketahui bahwa guru lebih menekankan pada
pendampingan (guru menegur murid yang tidak rapi, duduk tidak sesuai dengan
kursi yang telah ditentukan, hingga kesiapan ujian).
Kegiatan observasi ke dua dilaksanakan pada tanggal 12 Nopember 2012
di kelas VIIIB. Pada observasi ini materi pembelajaran yang disampaikan oleh
guru adalah sistem gerak. Dalam pembelajaran di kelas, guru memberikan catatan
kepada salah satu murid untuk di catat di papan tulis dan murid yang lain
mencatat pada buku tulis. Selama salah satu murid mencatat, sebagian besar
murid melakukan kegaduhan (mengobrol, jalan-jalan di kelas, membaca novel,
hingga bercanda dengan teman yang lain). Penggunaan media pembelajaran
maupun instrumen pembelajaran selama pembelajaran yang dapat diamati adalah
papan tulis, spidol dan buku paket Biologi. Observasi aktivitas murid di kelas VIII
disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Observasi Aktivitas Murid di Kelas VIII
NO BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK 1 Murid siap mengikuti proses pembelajaran √ 2 Murid memperhatikan penjelasan guru √ 3 Murid menanggapi pembahasan pelajaran √ 4 Murid mencatat hal-hal penting √ 5 Murid mengerjakan tugas dengan baik √ 6 Murid bertanya mengenai isu maupun yang berkaitan
dengan materi belajar Biologi √
7 Murid mengganggu teman selama mengikuti proses pembelajaran
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Motivasi Belajar Awal
Motivasi belajar awal adalah motivasi murid sebelum pelaksanakan
tindakan yang diperoleh dari kuesioner. Sebelum pembelajaran dimulai guru
pelaksana tindakan membagikan kuesioner pada tanggal 3 April 2013. Kuesioner
diisi oleh responden yakni murid kelas VIIIA dan kelas VIIIB SMP Santo
Vincentius Sedayu.
Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIA diketahui
bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%. Murid
yang tergolong dalam kategori rendah terdapat 0 murid atau sebesar 0%. Jumlah
murid yang tergolong dalam kategori cukup adalah 0 murid atau sebesar 0%.
Banyaknya murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 11 murid atau
sebesar 38%. Sedangkan banyaknya murid yang tergolong kategori sangat tinggi
adalah 18 murid atau sebesar 62%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
sebagian besar murid kelas VIIIA memiliki motivasi belajar sangat tinggi. Dengan
persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi murid kelas VIIIA tinggi.
Hasil analisis tentang hasil motivasi belajar awal murid kelas VIIIA terdapat pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIA
Interval Kategori ∑ Murid Skor Motivasi (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 18 62 66 – 80 Tinggi 11 38 56 – 65 Cukup 0 0 46 – 55 Rendah 0 0 0 – 45 Sangat Rendah 0 0
Berdasarkan dari kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIB
diketahui bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori rendah, sedangkan jumlah
murid yang tergolong dalam kategori cukup adalah 1 murid atau sebesar 4%.
Jumlah murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 13 murid atau sebesar
46%, sedangkan murid yang tergolong ke dalam kategori tinggi terdapat 14 murid
atau 50%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa masih terdapat murid yang
belum memiliki motivasi belajar yang baik. Hal ini mengindikasikan
pembelajaran terhadap murid di kelas VIIIB akan mendapatkan motivasi belajar
yang lebih baik di akhir siklus. Memotivasi murid dalam pembelajaran diharapkan
dapat membantu murid untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Hasil analisis
tentang motivasi belajar awal murid kelas VIIIB terdapat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIB
Interval Kategori ∑ Murid Motivasi Awal (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 14 50 66 – 80 Tinggi 13 46 56 – 65 Cukup 1 4 46 – 55 Rendah 0 0 0 - 45 Sangat Rendah 0 0
d. Pelaksanaan Siklus I (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pembelajaran pertama dilaksanakan untuk kelas VIIIB dan
dilanjutkan untuk kelas VIIIA pada tanggal 3 April 2013 jam 07.00 - 09.40.
Pembelajaran dilaksanakan di ruangan multimedia SMP Santo Vincentius,
pertemuan pertama pembelajaran dirasakan belum kondusif. Murid kelas VIII
cenderung ribut pada saat pembagian kelompok. Hal tersebut dikarenakan murid
berpendapat untuk memilih sendiri anggota kelompok belajar. Namun, yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
direncanakan dalam penelitian ini kelompok belajar sudah dibagi sebelum
pembelajaran sesuai dengan nomor urut presensi.
Pada pertemuan kedua, pembelajaran dilaksanakan untuk kelas VIIIB dan
dilanjutkan untuk kelas VIIIA pada tanggal 8 April 2013 jam 07.40 - 09.30.
Pembelajaran yang dilaksanakan dipertemuan kedua dirasakan lebih kondusif.
Pada pertemuan ini guru pelaksana tindakan telah memberikan tugas kepada
murid sebagai upaya agar murid lebih siap dalam menerima materi. Namun dalam
pelaksanaannya masih ada murid yang tidak mengerjakan tugas, sehingga sedikit
murid yang telah mengumpulkan tugas. Aktivitas murid dirasakan guru lebih baik,
hal ini tercatat pada hasil penilaian aspek afektif dan psikomotorik.
Gambar 4.1. Situasi Pembelajaran di Siklus I
I. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif
Mengawali pembelajaran, guru pelaksana tindakan membagikan soal
pretest. Soal dikerjakan oleh 29 murid kelas VIIIA dan 28 murid kelas VIIIB,
penjelasan tentang deskripsi sampel penelitian dapat dilihat kembali di tabel 4.3.
Berdasarkan hasil pretest murid kelas VIIIA, diketahui sebanyak delapan murid
berhasil mencapai KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Persentase ketuntasan klasikal dari kelas VIIIA sebesar 28%. Pada saat
pretest diketahui sebanyak 21 murid belum mencapai KKM. Maka, murid kelas
VIIIA masih belum menunjukkan keberhasilan yang baik. Hasil rekapitulasi
pretest diperoleh nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 88. Sedangkan nilai
terendah yang diperoleh adalah 42. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada murid
yang mengalami kesulitan belajar. Rata-rata kelas yang diperoleh dari uji
kompetensi awal ini adalah 65. Hasil analisis pretest disajikan pada tabel 4.5 hasil
analisis kognitif kelas VIIIA.
Tabel 4.5. Hasil Analisis Apek Kognitif Kondisi Awal Kelas VIIIA
No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 65 2 Nilai terendah 42 3 Nilai tertinggi 88 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 21 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 8 6 Ketuntasan klasikal (%) 28
Hasil pretest di kelas VIIIB menunjukkan bahwa sebanyak tiga murid
berhasil mencapai KKM. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal yang dicapai
adalah 11%. Hasil analisis pretest menunjukkan nilai tertinggi yang dapat dicapai
murid kelas VIIIB adalah 75. Nilai terendah yang diperoleh pada pretest adalah
38. Hal ini menunjukkan bahwa secara kognitif kelas VIIIB lebih rendah daripada
kelas VIIIA. Rata-rata kelas yang diperoleh dari uji kompetensi awal ini adalah
63. Hasil analisis pretest disajikan pada tabel 4.6 rekapitulasi hasil kognitif kelas
VIIIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.6. Hasil Analisis Aspek Kognitif Kondisi Awal Kelas VIIIB
No Keterangan Ketercapaian 1 Rata - rata kelas 63 2 Nilai terendah 38 3 Nilai tertinggi 75 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 25 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 3 6 Ketuntasan klasikal (%) 11
Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif murid pada materi zat
adiktif dan psikotropika dengan melaksanakan post-test I. Tes dilaksanakan pada
hari Rabu 10 April 2013 dikarenakan waktu pembelajaran pada tanggal 8 April
2013 tidak mencukupi untuk dilakukan tes. Mengawali pembelajaran tanggal 10
April 2013, guru pelaksana tindakan membagikan soal post-test I. Tes yang
dikerjakan oleh murid kelas VIIIA adalah materi belajar yang telah dipelajari
selama siklus I. Soal dikerjakan oleh 29 murid kelas 8 VIIIA dan 28 murid kelas
VIIIB. Pelaksanaan tes dilakukan setelah murid kelas VIII diberi tindakan.
Hasil post-test I murid kelas VIIIA menunjukkan bahwa sebanyak sepuluh
murid berhasil mencapai KKM. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal yang
dicapai adalah 34%. Hasil rekapitulasi post-test I menunjukkan nilai tertinggi
yang dapat dicapai murid kelas VIIIA adalah 96. Nilai terendah yang diperoleh
murid kelas VIIIA adalah 38. Dari hasil post-test I diketahui rata-rata kelas yang
diperoleh dari uji tindakan I ini adalah 64. Hasil belajar kognitif siklus I disajikan
pada tabel 4.7 hasil analisis kognitif kelas VIIIA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.7. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I Murid Kelas VIIIA
No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 64 2 Nilai terendah 38 3 Nilai tertinggi 96 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 19 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 10 6 Ketuntasan Klasikal (%) 34
Hasil yang sedikit berbeda ditemukan pada kelas VIIIB. Hasil post-test I
murid kelas VIIIB menunjukkan bahwa sebanyak empat murid berhasil mencapai
KKM, dengan persentase ketuntasan klasikal 14,3%. Nilai tertinggi yang dapat
dicapai murid kelas VIIIB adalah 100, sedangkan nilai terendah adalah 38. Rata-
rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan I adalah 65,6. Hasil belajar kognitif
Siklus I disajikan pada tabel 4.8 hasil analisis kognitif kelas VIIIB.
Tabel 4.8. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I Murid Kelas VIIIB
No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 65 2 Nilai terendah 38 3 Nilai tertinggi 100 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 24 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 4 6 Ketuntasan Klasikal (%) 14
II. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif
Dalam memperoleh data tentang kondisi awal hasil belajar afektif dan
psikomotorik dilakukan dengan metode observasi. Dari hasil observasi aspek
afektif yang dilaksanakan di kelas VIIIA, diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah
murid yang dapat digolongkan ke dalam kategori rendah adalah nihil. Berarti
murid yang memiliki kemampuan afektif rendah di kelas VIIIA tidak ada.
Sebanyak 29 murid yang menjadi sampel dalam pengamatan aspek afektif berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dalam kategori sedang. Dengan persentase jumlah murid yang berkategori sedang
adalah 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh murid kelas VIIIA di SMP
Santo Vincentius Sedayu berpotensi untuk lebih baik. Sedangkan murid yang
tergolong berkemampuan afektif tinggi tercatat nihil. Kondisi awal hasil belajar
aspek afektif disajikan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIA
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 0 0 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 29 100 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Sedangkan kondisi awal hasil belajar aspek afektif di kelas VIIIB tidak
jauh berbeda. Jumlah murid yang digolongkan pada kategori rendah adalah nihil.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak didapati murid yang memiliki kemampuan
afektif rendah. Hal ini beralasan, karena sebanyak 23 murid atau sebesar 82%
tercatat dapat digolongkan memiliki kemampuan sedang. Sedangkan sejumlah 5
murid atau sebesar 18% dapat digolongkan ke dalam kategori tinggi. Kondisi awal
hasil belajar aspek afektif tersaji pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIB
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 5 18 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 23 82 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Dari hasil observasi aspek afektif yang diperoleh murid kelas VIIIA,
diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah murid yang dapat digolongkan ke dalam
kategori rendah adalah nihil. Berarti murid yang memiliki kemampuan afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
rendah di kelas VIIIA tidak ada. Sebanyak 5 murid yang menjadi sampel dalam
pengamatan aspek afektif berada dalam kategori sedang. Dengan persentase
jumlah murid yang berkategori sedang adalah 17%. Hal ini mengindikasikan
bahwa murid kelas VIIIA di SMP Santo Vincentius memiliki kemampuan afektif
yang cukup baik. Sedangkan murid yang tergolong berkemampuan afektif tinggi
tercatat sebanyak 24. Dengan persentase 83% dapat dikatakan bahwa sebagian
besar murid memiliki kemampuan afektif yang tinggi. Hasil belajar aspek afektif
siklus I disajikan pada tabel 4.11.
Tabel 4.11. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIA
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 24 83 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 5 17 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Sedangkan hasil belajar aspek afektif di kelas VIIIB tidak jauh berbeda.
Jumlah murid yang digolongkan pada kategori rendah adalah nihil. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak didapati murid yang memiliki kemampuan afektif
rendah. Hal ini beralasan, karena sebanyak 15 murid atau sebesar 54% tercatat
dapat digolongkan memiliki kemampuan sedang. Sedangkan sejumlah 12 murid
atau sebesar 43% dapat digolongkan ke dalam kategori tinggi. Hasil belajar aspek
afektif siklus I tersaji pada tabel 4.12.
Tabel 4.12. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIB
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 12 43 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 15 54 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
III. Analisa Hasil Belajar Aspek Psikomotorik
Hasil observasi aspek psikomotorik yang diperoleh ketika murid kerja
kelompok menunjukkan hasil yang berbeda dengan aspek afektif. Murid kelas
VIIIA yang digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat nihil. Berarti dalam
pembelajaran murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang aktif. Hal ini karena
murid yang digolongkan ke dalam kategori rendah pun tercatat nihil. Sedangkan
data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi,
tercatat sebanyak 29 murid digolongkan ke kategori tinggi. Kondisi awal hasil
belajar aspek psikomotorik disajikan pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIA
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 29 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Sedangkan hasil observasi aspek psikomotorik di kelas VIIIB, murid yang
digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat nihil. Berarti dalam pembelajaran
murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang cukup aktif. Hal ini karena murid
yang digolongkan ke dalam kategori rendah pun tercatat nihil. Sedangkan data
yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi, tercatat
sebanyak 28 murid digolongkan ke kategori tinggi. Kondisi awal hasil belajar
aspek psikomotorik disajikan pada tabel 4.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.14. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIB
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Hasil observasi aspek psikomotorik yang diperoleh ketika murid kerja
kelompok menunjukkan hasil yang berbeda dengan aspek afektif. Di kelas VIIIA,
murid yang digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat nihil. Berarti dalam
pembelajaran murid dapat digambarkan kedalam kelas yang cukup baik. Hal ini
karena murid yang digolongkan kedalam kategori rendah pun tercatat nihil.
Namun, sebanyak 5 murid atau dengan persentase 17,2% murid digolongkan ke
kategori sedang. Sedangkan data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik
hasil belajar murid tinggi, tercatat sebanyak 24 murid atau sebesar 82,8%
digolongkan ke kategori tinggi. Hasil belajar aspek psikomotorik siklus I disajikan
pada tabel 4.15.
Tabel 4.15. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIA
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 24 82,8 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 5 17,2 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Sedangkan hasil observasi aspek psikomotorik di kelas VIIIB, murid yang
digolongkan ke dalam kategori rendah sejumlah 5 murid dengan persentase
17,9%. Jumlah murid yang dapat dikategorikan sedang sebanyak 10 murid atau
sebesar 35,7%. Sedangkan data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik
hasil belajar murid tinggi, tercatat sebanyak 13 murid digolongkan ke kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
tinggi atau sebesar 46,4%. Hasil belajar aspek psikomotorik siklus I disajikan
pada tabel 4.16.
Tabel 4.16. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIB
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 13 46,4 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 10 35,7 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 5 17,9
IV. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada
tanggal 8 dan 13 April 2013 diperoleh hasil refleksi sebagai dasar untuk
memperbaiki pembelajaran di siklus II.
1. Berdasarkan hasil pretest di pertemuan pertama murid yang mencapai
KKM di kelas VIIIA adalah 27,6% dan yang diperoleh murid kelas VIIIB
adalah 10,7%. Sedangkan hasil belajar afektif siklus I yang diperoleh dari
post-test I di pertemuan kedua, murid yang mencapai KKM di kelas VIIIA
adalah 34,5% dan di kelas VIIIB adalah 14,3%. Berarti dari pencapaian
hasil belajar kognitif di kelas VIII tidak mencapai target indikator yang
telah ditetapkan yakni 40%.
2. Berdasarkan hasil observasi kondisi awal aspek afektif di kelas VIIIA
diketahui tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori rendah,
sebanyak 100% murid termasuk dalam kriteria sedang, dan tidak terdapat
murid yang tergolong dalam kategori tinggi. Hasil yang diperoleh kelas
VIIIB diketahui tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori
rendah, sebanyak 82,1% termasuk dalam kriteria sedang dan 17,9%
termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil observasi di pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kedua aspek afektif di kelas VIIIA diketahui tidak terdapat murid dalam
kategori rendah, sebanyak 17,2% murid termasuk dalam kriteria sedang,
dan 82,8% terdapat murid yang tergolong dalam kategori tinggi. Hasil
yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid yang tergolong
dalam kategori rendah, sebanyak 53,6% termasuk dalam kriteria sedang
dan 42,9% termasuk dalam kategori tinggi. Berarti dari pencapaian hasil
belajar afektif mencapai target indikator yakni 40% murid tergolong dalam
kriteria tinggi di kelas VIII.
3. Berdasarkan hasil observasi kondisi awal aspek psikomotorik di kelas
VIIIA diketahui tidak terdapat murid yang terdolong dalam kategori
rendah dan sedang, sebanyak 100% murid termasuk dalam kategori tinggi.
Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid yang
tergolong dalam kategori rendah dan sedang, sebanyak 100% murid
termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil observasi di pertemuan
kedua aspek psikomotorik di kelas VIIIA diketahui tidak terdapat murid
yang tergolong dalam kategori rendah, sebanyak 17,2% murid termasuk
dalam kategori sedang, dan terdapat 82,8% termasuk dalam kategori
tinggi. Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui sebanyak 17,9% murid
termasuk dalam kategori rendah, sebanyak 35,7% murid termasuk dalam
kategori sedang, dan 46,4% murid tergolong dalam kategori tinggi. Berarti
dari pencapaian hasil belajar psikomotorik mencapai target indikator yakni
40% murid tergolong dalam kriteria tinggi di kelas VIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
e. Pelaksanaan Siklus II (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pada pembelajaran siklus II, kelompok belajar mengalami perubahan.
Hal ini ditujukan agar murid mengalami situasi belajar yang baru dan hasil belajar
meningkat, sehingga target indikator keberhasilan tercapai. Kelompok belajar di
bentuk berdasarkan hasil refleksi siklus I. Murid yang memiliki kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik baik akan dikelompokkan dengan murid yang
hasil belajarnya masih rendah. Jumlah murid yang mengikuti pembelajaran pada
pertemuan ketiga adalah 32 murid kelas VIIIA dan 30 murid kelas VIIIB.
Pertemuan pembelajaran ketiga dilaksanakan untuk kelas VIIIB dan
dilanjutkan untuk kelas VIIIA pada tanggal 10 April 2013 jam 07.00 - 09.40. Pada
pembelajaran siklus II yang telah dilangsungkan, tercatat bahwa pelaksanaan
pembelajaran lebih baik. Hal ini diduga karena murid sudah mulai terbiasa dengan
model pembelajaran yang diterapkan.
Pertemuan pembelajaran keempat dilaksanakan bersamaan antara kelas
VIIIB dan kelas VIIIA pada tanggal 15 April 2013 jam 07.00 - 07.40.
Penggabungan antara dua kelas ini disepakati karena waktu pelaksanaan mata
pelajaran Biologi yang terbatas. Pada pembelajaran siklus II yang telah
dilangsungkan, tercatat bahwa pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Murid yang
memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik baik, akan
dikelompokkan dengan murid yang hasil belajarnya masih rendah. Pada
pertemuan ke empat dilakukan post-test II sebagai hasil evaluasi siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.2. Situasi Pembelajaran Siklus II
I. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif
Hasil post-test II murid kelas VIIIA menunjukkan bahwa sebanyak dua
puluh murid berhasil mencapai KKM. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal
yang dicapai adalah 76%. Hasil rekapitulasi post-test II menunjukkan nilai
tertinggi yang dapat dicapai murid kelas VIIIB adalah 96. Nilai terendah yang
diperoleh murid kelas VIIIA adalah 58. Dari hasil post-test II diketahui rata-rata
kelas yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 78. Hasil analisis post-test II
disajikan pada tabel 4.17 hasil belajar kognitif siklus II kelas VIIIA.
Tabel 4.17. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIA
No Keterangan Nilai 1 Rata-rata kelas 78 2 Nilai terendah 58 3 Nilai tertinggi 96 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 7 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 22 6 Ketuntasan Klasikal (%) 76
Hasil yang sedikit berbeda ditemukan pada kelas VIIIB. Hasil post-test II
murid kelas VIIIB menunjukkan bahwa sebanyak dua puluh dua murid berhasil
mencapai KKM, dengan persentase ketuntasan klasikal 79%. Nilai tertinggi yang
dapat dicapai murid kelas VIIIB adalah 92, sedangkan nilai terendah adalah 63.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Rata-rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan II adalah 80. Hasil analisis post-
test II disajikan pada tabel 4.18 hasil belajar kognitif siklus II kelas VIIIB.
Tabel 4.18. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIB
No Keterangan Nilai 1 Rata-rata kelas 80 2 Nilai terendah 63 3 Nilai tertinggi 92 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 6 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 22 6 Ketuntasan klasikal (%) 79
II. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif
Berdasarkan hasil observasi aspek afektif yang dilaksanakan di kelas
VIIIA, diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah murid yang dapat digolongkan ke
dalam kategori rendah adalah nihil. Berarti murid yang memiliki kemampuan
afektif rendah di kelas VIIIA tidak ada. Murid yang menjadi sampel dalam
pengamatan aspek afektif berada dalam kategori sedang juga tercatat nihil. Hal ini
menggambarkan bahwa seluruh murid kelas VIIIA telah mencapai kategori afektif
tinggi. Karena murid yang tergolong berkemampuan afektif tinggi sebanyak 29
atau dengan persentase 100%. Hasil belajar aspek afektif siklus II kelas VIIIA
disajikan pada tabel 4.19.
Tabel 4.19. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIA
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 29 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
Sedangkan hasil belajar aspek afektif di kelas VIIIB tidak jauh berbeda.
Jumlah murid yang digolongkan pada kategori rendah adalah nihil. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menunjukkan bahwa tidak didapati murid yang memiliki kemampuan afektif
rendah. Sedangkan murid yang tergolong dalam kategori sedang adalah nihil.
Namun, sejumlah 28 murid atau sebesar 100% dapat digolongkan kedalam
kategori tinggi. Hasil belajar aspek afektif siklus II kelas VIIIB tersaji pada tabel
4.20.
Tabel 4.20. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIB
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
III. Analisa Hasil Belajar Aspek Psikomotorik
Hasil observasi aspek psikomotorik yang diperoleh ketika murid kerja
kelompok menunjukkan hasil yang berbeda dengan aspek afektif. Murid yang
digolongkan ke dalam kategori rendah di kelas VIIIA tercatat nihil. Berarti dalam
pembelajaran murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang cukup aktif.
Sedangkan murid yang digolongkan ke dalam kategori sedang tercatat nihil. Data
yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi, tercatat
sebanyak 29 murid digolongkan ke kategori tinggi atau sebesar 100%. Hasil
belajar aspek psikomotorik siklus II kelas VIIIA disajikan pada tabel 4.21.
Tabel 4.21. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIA
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 29 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sedangkan hasil observasi aspek psikomotorik di kelas VIIIB,
menunjukkan bahwa murid yang digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat
nihil. Berarti dalam pembelajaran murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang
cukup aktif. Sedangkan murid yang tergolong dalam kategori sedang juga nihil.
Data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi,
tercatat sebanyak 28 murid digolongkan ke kategori tinggi atau sebesar 100%.
Hasil belajar aspek psikomotorik siklus II kelas VIIIB disajikan pada tabel 4.22.
Tabel 4.22. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIB
No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0
IV. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada
tanggal 10 dan 15 April 2013 diperoleh hasil refleksi sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil post-test II di pertemuan keempat siklus II murid yang
mencapai KKM di kelas VIIIA adalah 76% dan di kelas VIIIB adalah
78,6%. Berarti dari pencapaian hasil belajar kognitif di kelas VIIIA
mencapai target indikator yang telah ditetapkan yakni 70%, sedangkan
murid di kelas VIIIB telah mencapai target indikator.
2. Berdasarkan hasil observasi di pertemuan keempat aspek afektif di kelas
VIIIA diketahui tidak terdapat murid dalam kategori rendah dan kriteria
sedang, namun sebanyak 100% murid termasuk dalam kategori tinggi.
Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid dalam
kategori rendah dan sedang, namun sebanyak 100% termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kategori tinggi. Berarti dari pencapaian hasil belajar afektif mencapai
target indikator yakni 70% murid tergolong dalam kriteria tinggi di kelas
VIII.
3. Berdasarkan hasil observasi di pertemuan keempat aspek psikomotorik di
kelas VIIIA diketahui tidak terdapat murid dalam kategori rendah dan
kriteria sedang, namun sebanyak 100% murid termasuk dalam kategori
tinggi. Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid
dalam kategori rendah dan sedang, namun sebanyak 100% termasuk
dalam kategori tinggi. Berarti dari pencapaian hasil belajar afektif
mencapai target indikator yakni 70% murid tergolong dalam kriteria tinggi
di kelas VIII.
f. Motivasi Belajar Akhir
Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar murid setelah pelaksanakan
tindakan yang diperoleh dari hasil kuesioner. Pembelajaran terakhir dilaksanakan
pada tanggal 15 April 2013, dan kuesioner diisi oleh responden yakni murid kelas
VIIIA dan kelas VIIIB.
Berdasarkan dari kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIA
diketahui bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%.
Murid yang tergolong dalam kategori rendah terdapat 0 murid atau sebesar 0%,
begitu pula dengan jumlah murid yang tergolong dalam kategori cukup. Jumlah
murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 8 murid atau sebesar 28%.
Jumlah murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah sebanyak 21 murid
atau sebesar 72%. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar akhir murid kelas
VIIIA, dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran seluruh murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
memiliki motivasi belajar yang baik. Hal tersebut karena seluruh murid tergolong
dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Hasil analisis motivasi belajar akhir
murid kelas VIIIA terdapat pada tabel 4.23.
Tabel 4.23. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIA
Interval Kategori ∑ Murid Skor Motivasi (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 21 72 66 – 80 Tinggi 8 28 56 – 65 Cukup 0 0 46 – 55 Rendah 0 0 0 – 45 Sangat Rendah 0 0
Berdasarkan dari kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIB
diketahui bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%.
Tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori rendah atau 0%, begitu pula
dengan jumlah murid yang tergolong dalam kategori cukup. Jumlah murid yang
tergolong dalam kategori tinggi adalah 13 murid atau sebesar 46%, sedangkan
jumlah murid yang tergolong ke dalam kategori sangat tinggi adalah 15 murid
atau sebesar 54%. Hasil analisis motivasi belajar akhir kelas VIIIB terdapat pada
tabel 4.24.
Tabel 4.24. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIB
Interval Kategori ∑ Murid Skor Motivasi (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 15 54 66 – 80 Tinggi 13 46 56 – 65 Cukup 0 0 46 – 55 Rendah 0 0 0 – 45 Sangat Rendah 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Pembahasan
a. Motivasi Belajar Murid Kelas VIII pada Materi Zat Adiktif dan
Psikotropika
Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di
SMP Santo Vincentius Sedayu, terbukti bahwa motivasi belajar murid kelas VIII
dapat meningkat. Hal ini diketahui dari motivasi belajar awal dan akhir murid
kelas VIII yakni motivasi belajar sebelum dan motivasi sesudah pembelajaran zat
adiktif dan psikotropika menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching
dengan media Open Office Presentation.
Hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal murid kelas VIIIA
menunjukkan bahwa sebanyak 100% murid kelas VIIIA tergolong dalam kategori
tinggi maupun sangat tinggi. Setelah murid mendapatkan pengalaman belajar
dengan model Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation,
motivasi belajar murid yang berhasil dicapai di kelas VIIIA adalah 100%
tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi. Terjadi peningkatan
motivasi murid yang tergolong dalam kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Pada
motivasi belajar awal 62% menjadi 72% termasuk dalam kategori sangat tinggi
(lihat tabel 4.3 dan 4.23). Berarti motivasi belajar di kelas VIIIA dapat dikatakan
meningkat meskipun banyaknya murid yang tergolong dalam kategori tinggi
maupun sangat tinggi.
Kondisi yang lainnya terdapat di kelas VIIIB, hal ini diketahui dari hasil
motivasi belajar awal dan akhir. Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi
belajar awal di kelas VIIIB, sebanyak 96% murid kelas VIIIB tergolong dalam
kategori tinggi maupun sangat tinggi. Setelah murid mendapatkan pengalaman
belajar dengan model Quantum Teaching dengan media Open Office
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Presentation, motivasi belajar murid yang berhasil dicapai di kelas VIIIB adalah
100% tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi.
Peningkatan motivasi belajar di kelas VIII diduga salah satunya karena
peran guru pelaksana tindakan yang selalu memotivasi ketika mendampingi murid
selama proses pembelajaran. Akibatnya adalah murid merasa bahwa pembelajaran
zat adiktif dan psikotropika menjadi nyaman juga menyenangkan. Ketika
memotivasi, guru pelaksana tindakan mengucapkan kata-kata seperti: “ayo! pasti
kamu bisa! dan semangat ya!”. Kata-kata motivasi belajar juga dapat ditemukan di
dinding kelas, media Open Office Presentation, lembar kerja siswa (LKS), dan
lembar soal pretest maupun post-test.
Selain hal tersebut, reward berupa stiker juga diberikan kepada kelompok
murid yang telah berhasil mempresentasikan hasil diskusinya. Hal ini diduga
mampu untuk memotivasi murid agar berani untuk menyampaikan hasil dari
diskusi kelompok belajar. Sedangkan punishment menjadi bagian dari peran untuk
meningkatkan motivasi belajar. Pemberian punisment berupa teguran seperti: “ayo
fokus belajar!”; “mau belajar atau ribut di kelas?”; dan memindahkan murid yang
duduk berkelompok namun menimbulkan suasana belajar menjadi tidak kondusif.
Berdasarkan peningkatan motivasi belajar zat adiktif dan psikotropika
pada murid kelas VIII SMP Santo Vincentius, diketahui bahwa dengan tingginya
motivasi belajar berarti partisipasi murid dalam pembelajaran semakin aktif. Hal
ini dijelaskan pada peningkatan hasil belajar. Bukti motivasi belajar awal dan
akhir terlampir pada lampiran 35 dan 36. Peningkatan motivasi belajar kelas VIII
tersaji dalam tabel 4.25 dan gambar 4.3 tentang pencapaian motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.25. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII
Persentase Pencapaian Motivasi Belajar (%) Awal Akhir
VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB
100 96 100 100
Gambar 4.3. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII
b. Hasil Belajar Murid Kelas VIII pada Materi Zat Adiktif dan
Psikotropika
Hasil belajar murid kelas VIII pada materi zat adiktif dan psikotropika
dalam pembelajaran model Quantum Teaching menggunakan media Open Office
Presentation diketahui dari hasil belajar akhir siklus I dan siklus II. Hasil belajar
yang dimaksud adalah hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar aspek kognitif murid kelas VIIIA di siklus I dan siklus II
menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan belajar dari 35% menjadi 76%.
Nilai rata-rata kelas yang diperoleh murid kelas VIIIA juga terjadi peningkatan
100
96
100 100
94
95
96
97
98
99
100
101
VIII A VIII B
Dalam
%
Motivasi AwalMotivasi Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dari 64 di siklus I menjadi 78 di siklus II. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif
juga ditemukan di kelas VIIIB, di siklus I dan siklus II menunjukkan kenaikan
dari 14% menjadi 79%. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh murid
kelas VIIIB di siklus I 65 meningkat menjadi 80 di siklus II. Berdasarkan
pencapaian tersebut, peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa
murid kelas VIII semakin memahami materi belajar yang disampaikan.
Berdasarkan target indikator keberhasilan pembelajaran aspek kognitif di siklus I
persentase ketuntasan belajar di kelas VIII belum mencapai target indikator yakni
40% murid mencapai KKM. Sedangkan di siklus II sebanyak lebih dari 70%
murid telah mencapai KKM, maka proses pembelajaran ini dapat dikatakan
berhasil.
Tidak tercapainya target indikator keberhasilan pembelajaran di siklus I
diduga karena murid belum menguasai materi pembelajaran yang telah disajikan.
Hal ini didukung bukti hasil belajar kognitif dari post-test I pada lampiran 38
dengan masih banyaknya pertanyaan yang tidak terjawab. Masih banyak murid
yang tidak mengisi keseluruhan pertanyaan diduga karena murid masih belum
terbiasa dengan model pembelajaran Quantum Teaching menggunakan media
Open Office Presentation. Sedangkan tercapainya target indikator keberhasilan
pembelajaran pada siklus II diduga karena murid telah berhasil untuk menguasai
materi pembelajaran. Hal ini didukung bukti hasil belajar kognitif dari post-test II
pada lampiran 39 dengan banyaknya pertanyaan yang telah terjawab.
Berdasarkan hal tersebut, maka diketahui bahwa kemampuan murid dari
aspek kognitif dengan membangun pengetahuan yang berdasar pada persepsi,
introspeksi atau memori meningkat pada siklus II. Hal ini diduga karena metode
pembelajaran Quantum Teaching yakni tanamkan, alami, namai, demonstrasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
ulangi, dan rayakan sesuai dengan murid. Pembelajaran yang melibatkan murid
secara utuh (Student Centered Learning) akan membantu murid dalam
membangun aspek kognitif yakni pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan
analisis. Berarti menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation pada materi zat adiktif dan psikotropika dapat
meningkatkan hasil belajar aspek kognitif. Perihal peningkatan rata-rata kelas dan
hasil belajar kognitif kelas VIII tersaji dalam tabel 4.26; 4.27 dan gambar 4.4; 4.5.
Tabel 4.26. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII
Keterangan Siklus I Siklus II
VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB
Nilai rata-rata kelas 64 65 78 80
Tabel 4.27. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII
Keterangan Persentase Ketuntasan Belajar (%)
Siklus I Siklus II VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB
Hasil belajar aspek kognitif 34 14 76 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.4. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII
Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII
Peningkatan hasil belajar aspek afektif diperoleh dari hasil observasi yang
telah dilaksanakan. Pada siklus I murid kelas VIIIA yang mencapai kriteria tinggi
sebesar 83%, peningkatan terjadi di siklus II sebesar 100% atau seluruh murid
kelas VIIIA mencapai kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria murid
64 65
78 80
0102030405060708090
VIII A VIII B
Siklus ISiklus II
35
14
76 79
0102030405060708090
VIII A VIII B
Dalam
%
Siklus ISiklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
yang tergolong dalam kriteria sedang berkurang. Untuk kriteria rendah, data
menunjukkan bahwa tidak ada murid yang termasuk ke dalam kriteria rendah dari
siklus I ke siklus II.
Peningkatan hasil belajar secara afektif juga diperoleh kelas VIIIB setelah
pembelajaran dua siklus. Pada siklus I hasil belajar murid yang mencapai kriteria
ketuntasan belajar tinggi sebesar 43%, peningkatan terjadi di siklus II sebesar
100% atau seluruh murid kelas VIIIB mencapai kriteria tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa kriteria murid yang tergolong dalam kriteria sedang
berkurang.
Berdasarkan pencapaian hasil belajar aspek afektif di atas, dapat dikatakan
bahwa proses pembelajaran berhasil. Hal ini diketahui dari pencapaian target
indikator keberhasilan yakni lebih dari 70% murid kelas VIII tergolong dalam
kategori tinggi. Dari aspek afektif tergambarkan bahwa aspek-aspek yang
melibatkan perasaan dan emosi murid mengalami peningkatan. Bahkan hal-hal
seperti antusiasme murid dalam mempersiapkan pembelajaran, pengumpulan
tugas, LKS, dan lembar jawaban tes hingga perhatian murid dalam mengikuti
pembelajaran model Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation
meningkat.
Hasil wawancara dengan guru Biologi mengungkapkan bahwa
pembelajaran ini sangat membantu murid untuk lebih peka terhadap masalah zat
adiktif dan psikotropika, pengaruh penggunaannya, dan dampak bagi diri,
keluarga atau masyarakat. Hal tersebut dikarenakan mereka dapat melihat gambar
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika secara langsung, dan ikut merasakan
terhadap apa yang dilihat dan dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hasil wawancara dengan guru kelas dan bukti hasil observasi aspek afektif
terlampir pada lampiran 41, 42, dan 43. Peningkatan hasil belajar aspek afektif
kelas VIII disajikan di tabel 4.28 dan gambar 4.6.
Tabel 4.28. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII
Keterangan Persentase Ketuntasan Belajar (%)
Siklus I Siklus II VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB
Hasil belajar aspek afektif 83 43 100 100
Gambar 4.6. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII
Peningkatan hasil belajar psikomotorik diperoleh dari hasil observasi yang
telah dilaksanakan oleh observer. Selama dua siklus, yakni siklus I dan siklus II
terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik. Pada siklus I hasil belajar murid
yang mencapai kriteria ketuntasan belajar tinggi sebesar 83%, peningkatan terjadi
di siklus II sebesar 100% atau seluruh murid kelas VIIIA mencapai kriteria tinggi.
83
43
100 100
0
20
40
60
80
100
120
VIII A VIII B
Dalam
%
Siklus ISiklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Hal ini menunjukkan bahwa kriteria murid yang tergolong dalam kriteria sedang
berkurang. Untuk kriteria rendah, data menunjukkan bahwa tidak ada murid yang
termasuk ke dalam kriteria rendah dari siklus I ke siklus II.
Peningkatan hasil belajar psikomotorik juga diperoleh kelas VIIIB setelah
pembelajaran dua siklus. Pada siklus I hasil belajar murid yang mencapai kriteria
ketuntasan belajar tinggi sebesar 46%, peningkatan terjadi di siklus II sebesar
100% atau seluruh murid kelas VIIIB mencapai kriteria tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa kriteria murid yang tergolong dalam kriteria sedang
berkurang. Peningkatan hasil belajar afektif kelas VIII disajikan di gambar 4.7.
Berdasarkan pencapaian hasil belajar aspek psikomotorik menyatakan
bahwa proses pembelajaran berhasil. Hal ini karena target indikator keberhasilan
yakni lebih dari 70% murid kelas VIII tergolong dalam kategori tinggi telah
tercapai. Belajar bukan hanya proses transfer ilmu, pengembangan keterampilan
hidup murid dari aspek psikomotorik pun meningkat. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru Biologi mengungkapkan bahwa model pembelajaran
Quantum Teaching dengan Open Office Presentation dapat merangsang keaktifan
murid. Mereka menjadi lebih kreatif mengembangkan imajinasinya dan menerka-
nerka apa yang akan terjadi jika semua yang dipelajari murid tersebut terjadi pada
diri sendiri.
Hasil wawancara dengan guru kelas dan bukti hasil observasi aspek
psikomotorik terlampir pada lampiran 41, 42, dan 43. Gambar peningkatan hasil
belajar aspek psikomotorik murid kelas VIII disajikan di tabel 4.29 dan gambar
4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.29. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas VIII
Keterangan
Persentase Ketuntasan Belajar (%)
Siklus I Siklus II
VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB
Hasil belajar aspek
Psikomotorik 83 46 100 100
Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas
VIII
83
46
100 100
0
20
40
60
80
100
120
VIII A VIII B
Dalam
%
Siklus ISiklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Santo
Vincentius Sedayu penulis telah memperoleh data dari berbagai sumber. Dari data
tersebut penulis merangkumnya di bab V yang berisi tentang kesimpulan dan
rekomendasi.
A. Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open
Office Presentation dalam pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika terbukti
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid.
1. Perihal motivasi, lebih dari 70% murid tergolong ke dalam kategori tinggi
maupun sangat tinggi. Hal ini diketahui dari hasil analisis motivasi belajar
murid kelas VIII. Persentase murid kelas VIIIA yang tergolong tinggi
maupun sangat tinggi 100% di motivasi belajar awal tetap menjadi 100%
di motivasi belajar akhir. Hasil yang diperoleh murid kelas VIIIB terjadi
peningkatan motivasi belajar. Murid tergolong dalam kategori tinggi
maupun sangat tinggi meningkat dari 96% menjadi 100%.
2. Perihal hasil belajar aspek kognitif, dari peningkatan jumlah murid yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Persentase jumlah murid
yang mencapai KKM di kelas VIIIA meningkat dari 35% di siklus I
menjadi 76% di siklus II. Sedangkan persentase jumlah murid yang
mencapai KKM di kelas VIIIB meningkat dari 14% di siklus I menjadi
79% di siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Perihal hasil belajar aspek afektif, persentase murid yang tergolong ke
dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat
menjadi 100% di siklus II. Persentase murid yang tergolong dalam
kategori tinggi di kelas VIIIB meningkat dari 43% di siklus I menjadi
100% di siklus II.
4. Perihal hasil belajar aspek psikomotorik, persentase murid yang tergolong
ke dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat
menjadi 100% di siklus II. Persentase murid yang tergolong dalam
kategori tinggi di kelas VIIIB meningkat dari 46% di siklus I menjadi
100% di siklus II.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat di rekomendasikan beberapa
kebijakan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika di kelas VIII.
1. Mengingat pentingnya peningkatan hasil belajar pada materi Zat Adiktif
dan Psikotropika, juga sebagai salah satu cara pengentasan permasalahan
peningkatan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Kabupaten
Bantul, penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation dapat digunakan untuk pembelajaran Zat
Adiktif dan Psikotropika maupun dalam mata pelajaran lain.
2. Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran, perlu adanya peningkatan
sarana dan prasarana pembelajaran di SMP Santo Vincentius Sedayu.
Peningkatan sarana dan prasarana akan membantu murid dalam mencapai
pembelajaran aktif dengan membangun pengetahuan secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Agar murid memperoleh hasil belajar yang aktual, materi pembelajaran
Zat Adiktif dan Psikotropika perlu diperbaharui saat akan memulai
pembelajaran selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Abbeduto, Leonard. 2004. Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Educational Psychology, Third Edition, McGraw-Hill/Dushkin.
Anonim. 2011. Akibat Narkoba. http://www.youtube.com/watch?v= mqaTmrFiZQM. Diakses tanggal 9 April 2013.
Anonim. 2009. Buku Saku P4GN. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Pusat Pencegahan.
Anonim. 2013. LSD What is it?. http://library.thinkquest.org/J002597/lsd.htm. Diakses tanggal 9 Maret 2013.
Anonim. 2011. Napza Narkotika dan Zat Psikotropika. http://tpkr.blogspot. com/2011/06/napza-narkotika-psikotropika-dan-zat.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bhineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Brooks, J.G and Brooks, M.G. 1993. The Case for Constructivist Classrooms. Alexandria, VA: ASCD.
Craft, Space. 2013. Lance Armstrong. http://lancearmstrong.com/. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media. 67-68.
DePorter. Reardon. dan Singer-Nournie. 2007. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Haq, Abdul. 2012. Pesta Miras, Remaja Saling Bacok, 1 Kritis. http://nasional.kompas.com/read/2012/12/08/10013250/Pesta.Miras.Remaja.Saling.Bacok.1.Kritis. Diakses tanggal 25 februari 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Karundeng, Ninoy. 2012. Kisah Nyata Tiga Temanku Mati Karena Narkoba. http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2012/01/29/kisah-nyata-tiga-teman ku-mati-karena-nark oba-434389.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.
Kurniawan, H. 2005. Perlindungan Hukum Terhadap Program Komputer Menurut Undang-Undang No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kristianto, Andrean. 2013. Pengungkapan Pabrik Ekstasi. http://images.kompas.com/ph otos/view/99266#photos/view/ 99266. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.
Kristanto, Andrean. 2013. Pemusnahan 1,4 Ton Ganja. http://images.kompas. com/ photos/view/102138#photos/view/102138. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.
Mozes, A.R. 2011. Tunjukkan Barang Bukti Sabu. http://images.kompas.com/search/result/148243/1/sabu#photos/view/57112. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.
Mulyadi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Pemahaman Murid Tentang Konsep Daur Air: Penelitian Tindakan Kelas Pada Murid Kelas V SD Negeri Bantar Kawung Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
News, ABC. 2013. Lance Armstrong Oprah Interview Confession: Former Friends Turn on Star. http://www.youtube.com/watch?v=juVzHD7 Negk. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.
Noya, Chris. 2012. Bentrok Antar Kelompok Pemuda di Ambon Akibat Miras. http://regional.kompasiana.com/2012/07/29/bentrok-antar-kelo -mpok-pemuda-di-ambon-akibat-miras-481671.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.
Praptamasari, Faransiska. 2011. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Murid dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Fisika Kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri Pokok Bahasan Tekanan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Purnomo, Kristanto. 2012. Barang Bukti Ekstasi dan Sabu. http://images.kompas.com/photos/view/91482#photos/view/91482. Diakses tanggal 5 Februari 2013.
Purnomo, Kristianto. 2010. Pemusnahan Barang Bukti di POLDA Metro. http://images.kompas.com/photos/view/42014#photos/view/42014. Di-akses pada tanggal 24 Februari 2013.
Rahman, A.A. 2010. Potensi Pengembangan Situ Kota Bogor Sebagai Objek Wisata. Semarang: Universitas Diponegoro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Rohmah, Alfiyyatur. 2012. Afriyani: Saya Akan Banding. http://nasional. kompas.com/read /2012/12/19/18514167/Afriyani.Saya. Akan.Banding. Diakses tanggal 25 Februari 2013.
Sadiman, dkk. 1990. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. CV. Rajawali.
Santyasa, IW. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Universitas Pendidikan Ganesha.
Siahaan, PB. 2012. Satu Meninggal, Satu Gawat Darurat Akibat Pesta ‘Miras’ Paska Liburan Puasa. http://kesehatan.kompasiana.com/ medis/2012/08/28/satu-meninggal-satu-gawat-darurat-akibat-pesta-mir as-paska-liburan-puasa-482357.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.
Simatupang, S. Anggi. 2007. Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Musik terhadap Hasil Belajar Energi dan Usaha di SMP. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi, A. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukidin. Basrowi. Suranto. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia.
Suliana, Rudi, (2009). Sumber Belajar Dalam Pendidikan. Dalam Ali,M., Ibrahim,R., Sukmadinata,N.S, dan Rasjidin, W (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 181-194.
Supardi, DS. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Konsep Pendidikan Inklusi. Universitas Indraparta PGRI.
Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Susilana, R. 2009. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Suyanto, dkk. 2011. Modul Biologi. Semarang: Pangudi Luhur.
Syam, Ari F. 2012. Rokok, Alkohol dan Narkoba “Saudara Kandung”. http://kesehatan. kompasiana.com/medis/2012/10/14/rokokalkohol-dan-narkoba-saudara-kandung-501661.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Syaodih, Nana Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taniredja, T dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Uno, Hamzah dkk. 2011. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Von Glasserfield, E. 1995. A Constructivist Approach To Teaching. In L. Steffe & J. Gale (Eds.), Constructivism in education (pp. 3-16). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Standar Kompetensi : 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber,
Bahan dan
Alat Kognitif Afektif Psikomotorik
4.4
Mendeskripsi-
kan sifat/
pengaruh zat
adiktif dan
psikotropika.
- Pengertian
tentang zat
adiktif dan
psikotropika.
- Landasan
hukum tentang
penyalahgunaan
zat adiktif dan
psikotropika.
- Dampak
penyalahgunaan
zat adiktif dan
- Mengerjakan soal
pretest;
- menampilkan
apersepsi;
- tanya jawab
mengenai
apersepsi;
- berdiskusi dan
menjawab
pertanyaan pada
LKS I;
- mempresentasikan
hasil diskusi
- Menjelaskan
pengertian zat
adiktif dan
psikotropika.
- Mendata akibat
penggunaan zat
adiktif dan
psikotropika dari
media massa.
- Mengelompokka
n zat adiktif dan
psikotropika ke
dalam golongan
- Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri - Sopan - Toleransi - Bekerjasama
Menunjukkan dan menuliskan sifat dan pengaruh zat adiktif dan psikotropika kemudian mempresentasikan di depan kelas.
Tes - Tes tertulis
pilihan ganda dan uraian (kognitif)
Non tes - Observasi
(Psikomotor dan Afektif).
- Kuesioner
motivasi.
3 x 40’
Sumber
Belajar :
Buku IPA
SMP untuk
Kelas VIII
Semester 1.
Sumarwan,
dkk. Jakarta
: Erlangga.
2010.
BNN. Buku
Saku P4GN.
Jakarta :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber,
Bahan dan
Alat Kognitif Afektif Psikomotorik
psikotropika.
- Contoh zat
adiktif dan
psikotropika dan
pengelompokan
nya dalam
golongan
halusinogen,
stimulan dan
depresan.
kelompok;
- pembahasan LKS
I;
- tanya jawab
mengenai materi
yang
disampaikan;
- menyimpulkan
pembelajaran;
- refleksi;
- mengerjakan soal
post-test.
halusinogen,
stimulan dan
depresan.
Badan
Narkotika
Nasional
Pusat
Pencegahan.
2009.
Modul
Biologi
Kelas VIII
Semester 1
dan 2.
Suyanto,
dkk.
Semarang :
Yayasan
Pangudi
Luhur. 2011.
Majalah
Koran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
99
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber,
Bahan dan
Alat Kognitif Afektif Psikomotorik
Bahan :
LKS
Alat :
1. LCD
proyektor
.
2. Laptop.
3. Pointer.
4. Speaker.
5. Media
Open
Office
Presentat
i-on.
4.5
Menghindarkan
diri dari
pengaruh zat
adiktif dan
psikotropika.
- Dampak
penyalahgunaan
zat adiktif dan
psikotropika
yang ada di
lingkungan
- Mengerjakan soal
pretest;
- menampilkan
apersepsi;
- tanya jawab
mengenai
- Menjelaskan
dampak negatif
zat adiktif
(rokok dan
minuman keras)
dan psikotropika
- Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri - Sopan - Toleransi - Bekerjasama
Menunjukkan dan menuliskan cara menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika kemudian mempresentasikan
3 x 40’
Sumber
Belajar :
Buku IPA
SMP untuk
Kelas VIII
Semester 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber,
Bahan dan
Alat Kognitif Afektif Psikomotorik
sekitar.
- Sikap yang
dapat dilakukan
untuk
mengantisipasi
dan mengatasi
terhadap
penyalahgunaan
zat adiktif dan
psikotropika. - Contoh zat
adiktif dan
psikotropika
yang digunakan
dalam bidang
kesehatan.
apersepsi;
- berdiskusi dan
menjawab
pertanyaan pada
LKS II;
- mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok;
- pembahasan LKS
II;
- tanya jawab
mengenai materi
yang
disampaikan;
- menyimpulkan
pembelajaran;
- refleksi;
- mengerjakan soal
post-test.
bagi kesehatan,
ekonomi dan
sosial.
- Menjelaskan
cara
menghindarkan
diri dari zat
adiktif (rokok
dan minuman
keras) dan
psikotropika.
- Mendata zat
adiktif dan
psikotropika
yang digunakan
di bidang
kesehatan.
di depan kelas.
Sumarwan,
dkk. Jakarta
: Erlangga.
2010.
BNN. Buku
Saku P4GN.
Jakarta :
Badan
Narkotika
Nasional
Pusat
Pencegahan.
2009.
Modul
Biologi
Kelas VIII
Semester 1
dan 2.
Suyanto,
dkk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
101
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber,
Bahan dan
Alat Kognitif Afektif Psikomotorik
Semarang :
Yayasan
Pangudi
Luhur. 2011.
Majalah
Koran
Bahan :
LKS
Alat :
1. LCD
proyektor
.
2. Laptop.
3. Pointer.
4. Speaker.
5. Media
Open
Office
Presentat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber,
Bahan dan
Alat Kognitif Afektif Psikomotorik
i-on.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 3.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ Semester : VIII / 2 (dua)
Pertemuan : 1 & 2
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar kompetensi
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
B. Kompetensi Dasar 4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika.
2. Mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa.
3. Mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan halusinogen, stimulan
dan depresan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika.
2. Siswa mampu mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa.
3. Siswa mampu mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan
halusinogen, stimaulan dan depresan.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian tentang zat adiktif dan psikotropika.
2. Landasan hukum tentang penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3. Dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
4. Contoh zat adiktif dan psikotropika dan pengelompokannya dalam golongan halusinogen,
stimulan dan depresan.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Quantum Teaching.
2. Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan presentasi .
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan I (1x40 menit)
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
1. Pendahuluan
a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada siswa;
2. guru menanyakan tentang
kehadiran siswa;
3. guru mengecek persiapan kelas dan
siswa;
4. guru membagikan soal pretest;
5. siswa mengerjakan soal pretest;
6. guru mempersiapkan media dan
bahan pembelajaran;
10 menit
b. Apersepsi 7. guru menayangkan gambar seorang
atlet sepeda yakni Lance
Armstrong (Tumbuhkan);
8. guru bertanya : “Apakah kalian
mengenal tokoh berikut ini?”
(Alami);
9. siswa mengargumentasikan
jawaban mereka;
10. guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa : “Tokoh
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
tersebut adalah Lance Armstrong,
seorang pembalap sepeda yang
harus merelakan 7 (tujuh) gelarnya
di cabut kembali karena
menggunakan doping!”;
11. guru bertanya : “Siapa yang tahu
tentang doping?”;
12. siswa berargumentasi mengenai
jawaban mereka;
13. guru menanggapi jawaban siswa :
“Doping adalah obat untuk
menambah stamina yang
menyebabkan pemakainya
mengalami kecanduan.”;
c. Motivasi 14. guru memberikan apresiasi kepada
siswa yang telah menjawab dengan
berkata “kalian luar biasa!”;
15. guru memberikan acungan jempol
sebagai tanda agar siswa berusaha
lebih baik dalam pembelajaran;
1menit
d. Tujuan
Pembelajaran
16. guru mengkomunikasikan indikator
dan tujuan pembelajaran kepada
siswa;
1 menit
2. Kegitan inti
a. Eksplorasi 17. guru menayangkan slide tentang
zat adiktif dan psikotropika;
18. guru menjelaskan materi
pengertian zat adiktif dan
psikotropika;
19. guru membentuk siswa ke dalam 6
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
kelompok;
20. guru membagikan LKS I kepada
siswa;
21. guru memutar musik instrumental;
22. guru membacakan petunjuk
mengerjakan LKS I;
23. siswa mengerjakan LKS I (Namai);
b. Elaborasi 24. guru mendampingi dan
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan LKS I;
25. guru meminta masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan
jawabannya (Demonstrasi);
26. guru membuka sesi tanya-jawab
terhadap kelompok yang
presentasi;
27. siswa bertanya mengenai apa yang
dipresentasikan temannya;
10 menit
c. Konfirmasi 28. guru menampilkan slide
menggunakan Open Office
Presentation;
29. guru membahas jawaban LKS I;
30. guru memberikan konfirmasi/
pembenaran terhadap jawaban-
jawaban siswa (Ulangi);
31. guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang aktif dan benar
dalam menjawab pertanyaan
(Rayakan);
32. guru memberikan motivasi kepada
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
siswa yang belum aktif agar lebih
berperan dalam proses
pembelajaran;
3. Penutup
a. Kesimpulan 33. guru memandu siswa untuk
membuat kesimpulan dari pelajaran
pada hari ini;
1 menit
b. Refleksi 34. guru memandu siswa untuk
merefleksikan apa yang telah
mereka lakukan pada hari ini;
2 menit
c. Tindak Lanjut 35. guru memberikan tugas rumah
yang berkaitan dengan pokok
bahasan selanjutnya;
1 menit
d. Menutup Pelajaran 36. guru mengucap salam untuk
menutup pelajaran. 1 menit
2. Pertemuan Ke-2 (2x40 menit)
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
1. Pendahuluan
a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada siswa;
2. guru menanyakan tentang kehadiran
siswa;
3. guru mengecek persiapan kelas dan
siswa;
4. guru mempersiapkan media dan bahan
pembelajaran;
5 menit
b. Apersepsi 5. guru menayangkan gambar dari
media massa tentang arak Bali
(Tumbuhkan);
6. guru bertanya : “foto apakah ini ?”;
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
7. siswa mengargumentasikan
jawaban mereka (Alami);
8. guru membenarkan jawaban siswa
: “Ini adalah foto arak Bali!, yakni
minuman tradisional khas bali yang
mengandung alkohol.”;
9. guru bertanya : “Apa efek yang
ditimbulkan dari alkohol?”;
10. siswa berargumentasi mengenai
jawaban mereka;
11. guru membenarkan jawaban siswa
: “Alkohol adalah salah satu materi
yang akan kita golongkan dalam
zat adiktif”;
c. Motivasi 12. guru memberikan apresiasi kepada
siswa yang telah menjawab dengan
berkata “kalian luar biasa!”;
13. guru memberikan acungan jempol
sebagai tanda agar siswa berusaha
lebih baik dalam pembelajaran;
1menit
d. Tujuan
Pembelajaran
14. guru mengkomunikasikan indikator
dan tujuan pembelajaran kepada
siswa;
1 menit
2. Kegitan inti
a. Eksplorasi 15. guru menayangkan slide tentang
penggolongan zat adiktif dan
psikotropika;
16. guru menjelaskan materi
pengertian penggolongan zat
adiktif dan psikotropika;
7 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
17. guru membentuk siswa ke dalam 6
kelompok;
18. guru membagikan LKS I kepada
siswa;
19. guru memutar musik instrumental;
20. guru membacakan petunjuk
mengerjakan LKS I;
21. siswa mengerjakan LKS I (Namai);
b. Elaborasi 22. guru mendampingi dan
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan LKS I;
23. guru meminta masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan
jawabannya (Demonstrasi);
24. guru membuka sesi tanya-jawab
terhadap kelompok yang presentasi
(Ulangi);
25. siswa bertanya mengenai apa yang
dipresentasikan temannya;
30 menit
c. Konfirmasi 26. guru menampilkan slide
menggunakan Open Office
Presentation;
27. guru membahas jawaban LKS I;
28. guru memberikan konfirmasi/
pembenaran terhadap jawaban-
jawaban siswa;
29. guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang aktif dan benar
dalam menjawab pertanyaan
(Rayakan);
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
30. guru memberikan motivasi kepada
siswa yang belum aktif agar lebih
berperan dalam proses
pembelajaran;
3. Penutup
a. Kesimpulan 31. guru memandu siswa untuk
membuat kesimpulan dari pelajaran
pada hari ini;
4 menit
b. Refleksi 32. guru memandu siswa untuk
merefleksikan apa yang telah
mereka lakukan pada hari ini;
3 menit
c. Tindak Lanjut 33. guru membagikan soal post-test;
34. siswa mengerjakan soal post-test; 10 menit
d. Menutup Pelajaran 35. guru mengucap salam untuk
menutup pelajaran. 1 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumarwan, dkk. 2010. Buku IPA SMP untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta : Erlangga.
2. 2009. BNN. Buku Saku P4GN. Jakarta : Badan Narkotika Nasional Pusat Pencegahan.
3. Suyanto, dkk. 2011. Modul Biologi Kelas VIII Semester 1 dan 2. Semarang : Yayasan
Pangudi Luhur.
4. Majalah dan koran.
I. Media dan Bahan Pembelajaran
1. Media : - Open Office Presentation
- LCD/ Proyektor
- Pointer
- Laptop
- Speaker
2. Bahan : - Lembar Kerja Siswa I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
- Materi siklus I
- Materi presentasi
J. Penilaian
1. Ranah kognitif : pretest dan postest di siklus I (bentuk soal objektif dan uraian.
2. Ranah psikomotor : lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
3. Ranah afektif : lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Dosen Pembimbing I,
Sleman, 21 Maret 2013
Pelaksana Tindakan,
Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd.
Widi Candra Bahtera
Dosen Pembimbing II,
Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ Semester : VIII / 2 (dua)
Pertemuan : 3 & 4
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar kompetensi
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
B. Kompetensi Dasar 4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan
sosial.
2. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika.
3. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi
kesehatan, ekonomi dan sosial.
2. Siswa mampu menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika.
3. Siswa mampu menyebutkan zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang
kesehatan.
E. Materi Pembelajaran
1. Dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika yang ada di lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2. Sikap yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi terhadap
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
3. Contoh zat adiktif dan psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Quantum Teaching
Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-3 (1 x 40 menit)
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
1. Pendahuluan
a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada siswa;
2. guru menanyakan tentang
kehadiran siswa;
3. guru mengecek persiapan kelas dan
siswa;
4. guru mempersiapkan media dan
bahan pembelajaran;
10 menit
b. Apersepsi 5. guru menayangkan gambar
mengenai kasus kecelakaan di
Tugu Tani Jakarta (Tumbuhkan);
6. guru bertanya : “Apakah kalian
mengetahui mengenai peristiwa
ini?” (Alami);
7. siswa mengargumentasikan
jawaban mereka;
8. guru memberi konfirmasi terhadap
jawaban siswa : “Peristiwa ini
terjadi pada tahun 2012 yang lalu,
tersangkanya mengemudi dalam
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
pengaruh efek dari narkotika.”;
9. guru bertanya : “Siapa yang tahu
apa pengaruh yang ditimbulkan
oleh penggunaan narkotika?”;
10. siswa berargumentasi mengenai
jawaban mereka;
11. guru membenarkan jawaban siswa
: “Ya, ada beberapa efek yang
ditimbulkan setelah mengkonsumsi
narkotika. Semuanya merugikan
dirinya sendiri dan orang lain.”;
c. Motivasi 12. guru memberikan apresiasi kepada
siswa yang telah menjawab dengan
berkata “kalian luar biasa!”;
13. guru memberikan acungan jempol
sebagai tanda agar siswa berusaha
lebih baik dalam pembelajaran;
1menit
d. Tujuan
Pembelajaran
14. guru mengkomunikasikan indikator
dan tujuan pembelajaran kepada
siswa;
1 menit
2. Kegitan inti
a. Eksplorasi 15. guru menayangkan slide tentang
efek penggunaan zat adiktif dan
psikotropika;
16. guru menjelaskan materi efek
penggunaan zat adiktif dan
psikotropika;
17. guru membentuk siswa ke dalam 6
kelompok;
18. guru membagikan LKS II kepada
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
siswa;
19. guru memutar musik instrumental;
20. guru membacakan petunjuk
mengerjakan LKS II;
21. siswa mengerjakan LKS II
(Namai);
b. Elaborasi 22. guru mendampingi dan
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan LKS II;
23. guru meminta masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan
jawabannya (Demonstrasi);
24. guru membuka sesi tanya-jawab
terhadap kelompok yang
presentasi;
25. siswa bertanya mengenai apa yang
dipresentasikan temannya;
10 menit
c. Konfirmasi 26. guru menampilkan slide
menggunakan Open Office
Presentation;
27. guru membahas jawaban LKS II;
28. guru memberikan konfirmasi/
pembenaran terhadap jawaban-
jawaban siswa;
29. guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang aktif dan benar
dalam menjawab pertanyaan
(Rayakan);
30. guru memberikan motivasi kepada
siswa yang belum aktif agar lebih
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
berperan dalam proses
pembelajaran;
3. Penutup
a. Kesimpulan 31. guru memandu siswa untuk
membuat kesimpulan dari pelajaran
pada hari ini;
1 menit
b. Refleksi 32. guru memandu siswa untuk
merefleksikan apa yang telah
mereka lakukan pada hari ini;
2 menit
c. Tindak Lanjut 33. guru memberikan tugas rumah
yang berkaitan dengan pokok
bahasan selanjutnya;
1 menit
d. Menutup Pelajaran 34. guru mengucap salam untuk
menutup pelajaran. 1 menit
2. Pertemuan ke-4 (2x40 menit)
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
1. Pendahuluan
a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada
siswa;
2. guru menanyakan tentang
kehadiran siswa;
3. guru mengecek persiapan kelas
dan siswa;
4. guru mempersiapkan media dan
bahan pembelajaran;
5 menit
b. Apersepsi 5. guru menayangkan gambar dari
media massa tentang pengguna
narkotika yang di rehabilitasi
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
(Tumbuhkan);
6. guru bertanya : “apa yang terjadi
di sana ?” (Alami);
7. siswa mengargumentasikan
jawaban mereka;
8. guru mengkonfirmasi jawaban
siswa : “Ini adalah kejadian
mengenai seorang mantan
pecandu yang masuk ke panti
rehabilitasi.”;
9. guru bertanya : “Apa seharusnya
dilakukan kepada pecandu
narkotika?”;
10. siswa berargumentasi mengenai
jawaban mereka;
11. guru membenarkan jawaban
siswa : “Di panti rehabilitasi,
pecandu akan mendapatkan
bimbingan, arahan dan
pengobatan untuk mengurangi
hingga menghentikan
ketergantungan narkotika.”;
c. Motivasi 12. guru memberikan apresiasi
kepada siswa yang telah
menjawab dengan berkata
“kalian luar biasa!”;
13. guru memberikan acungan jempol
sebagai tanda agar siswa berusaha
lebih baik dalam pembelajaran;
1menit
d. Tujuan 14. guru mengkomunikasikan 1 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
Pembelajaran indikator dan tujuan pembelajaran
kepada siswa;
2. Kegitan inti
a. Eksplorasi 15. guru menayangkan slide tentang
menghindari penggunaan zat
adiktif dan psikotropika;
16. guru membentuk siswa ke dalam
6 kelompok;
17. guru membagikan LKS II kepada
siswa;
18. guru memutar musik
instrumental;
19. guru membacakan petunjuk
mengerjakan LKS II;
20. siswa mengerjakan LKS II
(Namai);
7 menit
b. Elaborasi 21. guru mendampingi dan
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan LKS II;
22. guru meminta masing-masing
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
(Demonstrasi);
23. guru membuka sesi tanya-jawab
terhadap kelompok yang
presentasi (Ulangi);
24. siswa bertanya mengenai apa
yang dipresentasikan temannya;
30 menit
c. Konfirmasi 25. guru menampilkan slide
menggunakan Open Office 15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu
Presentation;
26. guru membahas jawaban LKS II;
27. guru memberikan konfirmasi/
pembenaran terhadap jawaban-
jawaban siswa;
28. guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang aktif dan
benar dalam menjawab
pertanyaan (Rayakan);
29. guru memberikan motivasi
kepada siswa yang belum aktif
agar lebih berperan dalam proses
pembelajaran;
3. Penutup
a. Kesimpulan 30. guru memandu siswa untuk
membuat kesimpulan dari
pelajaran pada hari ini;
4 menit
b. Refleksi 31. guru memandu siswa untuk
merefleksikan apa yang telah
mereka lakukan pada hari ini;
3 menit
c. Tindak Lanjut 32. guru membagikan soal post-test;
33. siswa mengerjakan soal post-test; 10 menit
d. Menutup Pelajaran 34. guru mengucap salam untuk
menutup pelajaran. 1 menit
H. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP untuk Kelas VIII Semester 1. Sumarwan, dkk. Jakarta : Erlangga. 2010.
2. BNN. Buku Saku P4GN. Jakarta : Badan Narkotika Nasional Pusat Pencegahan. 2009.
3. Modul Biologi Kelas VIII Semester 1 dan 2. Suyanto, dkk. Semarang : Yayasan Pangudi
Luhur. 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4. Majalah dan koran.
I. Media dan Bahan Pembelajaran
1. Media : - Open Office Presentation
- LCD/ Proyektor
- Pointer
- Laptop
- Speaker
2. Bahan : - LKS II
- Materi siklus II
- Materi presentasi
J. Penilaian
1. Ranah kognitif : pretest dan post-test siklus II (bentuk soal objektif dan
uraian).
2. Ranah psikomotor : lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran.
3. Ranah afektif : lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran.
Dosen Pembimbing I,
Sleman, 21 Maret 2013
Pelaksana Tindakan,
Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd.
Widi Candra Bahtera
Dosen Pembimbing II,
Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 5.
Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal
No. Indikator Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Dorongan Belajar
a. Keinginan belajar 1, 2 10
b. Perhatian Belajar 14 12
2 Usaha Belajar
a. Bertanya kepada orang lain 5
b. Mencatat materi 6 17
c. Mengerjakan tugas 3
d. Mencari informasi 13
e. Usaha mendapatkan nilai 7, 19 20
f. Mempelajari buku 15, 4
g. Umpan balik 18 8
h. Belajar kelompok 9 16
i. Tanggung jawab 11
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir
No. Indikator Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Penguasaan Materi 2, 17 1
2. Kesiapan 9, 11 15, 13
3. Ketertarikan 4, 6 20
4. Keseriusan 7, 14 3, 12
5. Partisipasi 10, 18 8, 16, 5, 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 6.
No. Absen :_____________________
Kelas :_____________________
KUESIONER MOTIVASI I
Petunjuk Pengisian
Kerjakanlah kuesioner ini sesuai dengan keadaanmu sekarang. Bacalah
setiap butir pertanyaan dengan baik. Angket ini dilakukan untuk mengetahui
motivasi belajarmu pada materi Biologi. Hasil dari angket ini tidak berpengaruh
terhadap penilaian akademikmu. Berilah tanda cek (√) pada jawaban yang
sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan.
Keterangan
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya belajar tanpa disuruh teman, sahabat, guru,
ataupun orang tua.
2. Materi belajar Biologi menarik perhatian.
3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru
ketika di rumah.
4. Saya lebih banyak membaca buku sebelum dan
sesudah pembelajaran Biologi.
5. Saya bertanya kepada guru, teman atau orang tua
ketika mengalami kesulitan belajar Biologi.
6. Saya mencatat materi yang disampaikan oleh
guru.
7. Saya belajar dengan tekun agar mendapatkan
nilai yang baik.
8. Saya tidak menjawab pertanyaan ketika guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
sedang bertanya selama proses pembelajaran.
9. Berdiskusi dengan kelompok belajar membuat
saya lebih mengerti mengenai materi Biologi.
10. Saya merasa tidak perlu mendapatkan nilai yang
baik.
11. Saya selalu mengerjakan tugas dari guru dengan
menyalin tugas yang telah dikerjakan teman.
12. Saya mengganggu teman selama proses
pembelajaran berlangsung.
13. Saya hanya membaca modul Biologi selama
belajar.
14. Saya memperhatikan dengan serius ketika guru
sedang menjelaskan materi Biologi.
15.
Saya membaca koran, menonton berita di tv, dan
memanfaatkan internet untuk menambah
informasi tentang materi belajar Biologi.
16. Saya tidak berani menyampaikan gagasan pada
saat diskusi bersama kelompok.
17. Saya tidak membuat catatan selama
pembelajaran Biologi.
18. Saya berani menyampaikan gagasan di depan
kelas.
19. Saya belajar dengan tekun agar mendapatkan
nilai yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
20.
Saya mudah menyerah ketika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas maupun
soal-soal ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 7.
No. Absen :__________________
Kelas :__________________
KUESIONER MOTIVASI II
Petunjuk Pengerjaan
Kerjakanlah kuesioner berikut ini sesuai dengan keadaanmu sekarang.
Bacalah setiap butir pertanyaan dengan baik. Kuesioner ini untuk mengetahui
motivasi belajarmu setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching
dengan media Open Office Presentation pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika.
Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Berilah tanda cek
(√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan.
Keterangan
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya tidak senang mempelajari zat adiktif dan
psikotropika.
2. Saya semakin memahami dampak negatif zat
adiktif dan psikotropika setelah mempelajarinya.
3. Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Guru ketika di rumah.
4. pengalaman belajar menggunakan model
pembelajaran Quantum Teaching dengan media
Open Office Presentation memotivasi belajar
saya.
5. Saya tidak bertanya kepada guru, teman atau
orang tua ketika mengalami kesulitan belajar pada
materi zat adiktif dan psikotropika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
6. Saya ingin mempelajari materi zat adiktif dan
psikotropika agar terhindar dari
penyalahgunaannya.
7. Saya mencatat materi yang disampaikan Guru
selama proses pembelajaran menggunakan model
Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation.
8. Saya tidak menjawab pertanyaan ketika Guru
sedang bertanya selama proses pembelajaran.
9. Saya mengingat kembali materi zat adiktif dan
psikotropika yang diajarkan menggunakan model
Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation.
10. Saya merasa nyaman belajar bersama kelompok
belajar.
11. Saya lebih banyak membaca sebelum dan sesudah
pembelajaran zat adiktif dan psikotropika.
12. Saya mengganggu teman selama proses
pembelajaran berlangsung.
13. Saya hanya membaca modul Biologi selama
belajar zat adiktif dan psikotropika.
14. Saya memperhatikan ketika Guru sedang
menjelaskan materi menggunakan media Open
Office Presentation.
15. Saya tidak membaca koran ataupun majalah,
menyaksikan berita di tv, ataupun memanfaatkan
media internet untuk menambah informasi
mengenai zat adiktif dan psikotropika.
16. Saya tidak berani menyampaikan gagasan pada
saat diskusi bersama kelompok.
17. Pembelajaran zat adiktif dan psikotropika
menggunakan model Quantum Teaching dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
media Open Office Presentation berpengaruh
terhadap nilai saya.
18. Saya berani menyampaikan gagasan saya di
depan kelas.
19. Saya mudah menyerah ketika menemukan
kesulitan mengerjakan tugas maupun soal-soal
mengenai zat adiktif dan psikotropika.
20. Proses pembelajaran menjadi membosankan
ketika menggunakan model Quantum Teaching
dengan media Open Office Presentation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 8.
SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS I
PERTEMUAN 1
Scan 1. Tebak tokoh Scan 2. Video
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika oleh atlet
Scan 3. Penjelasan indikator pembelajaran
Scan 4. Penjelasan peningkatan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 5. Pembentukan kelompok belajar
Scan 6. Kata – kata motivasi
Scan 7. Penjelasan zat adiktif dan psikotropika
Scan 8. Penjelasan contoh zat adiktif dan psikotropika
Scan 9. Penjelasan akibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 10. Penjelasan hukuman penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 10. Penuntun murid membentuk kesimpulan
Scan 10. Penuntun refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS I
PERTEMUAN 2
Scan 1. Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya
Scan 2. Penjelasan salah satu wujud zat adiktif dan psikotropika
Scan 3. Gambar penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 4. Penjelasan indikator belajar
Scan 5. Penjelasan jenis zat adiktif dan psikotropika
Scan 6. Pengelompokan belajar
Scan 7. Kata – kata motivasi belajar
Scan 8. Penuntun presentasi
Scan 9. Penjelasan Golongan stimulan
Scan 10. Penjelasan landasan hukum zat adiktif dan psikotropika
Scan 11. Penghargaan terhadap kelompok terbaik
Scan 12. Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 9.
MATERI ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA SIKLUS I
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII/ 2 (dua) Hari, Tanggal : 3, 8 April 2013
Waktu : 120 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013
I. KOMPETENSI DASAR
4.4 Mendeskripsikan sifat/ pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika.
2. Siswa mampu mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari
media massa.
3. Siswa mampu mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan
halusinogen, stimulan dan depresan.
III. TEORI
Pada tahun 2005 angka prevalensi penyalahgunaan 1,55%, tahun 2008
meningkat menjadi 1,99%, tahun 2010 mencapai 2,2%, tahun 2011 2,4% dan jika
tidak ditangani dengan serius maka diperkirakan pada tahun 2015 angka pengguna
narkotika akan tumbuh hingga 2,8% yakni sebanyak 5,6 juta jiwa (Sumber: BNNP
DIY). Dukungan pemerintah dalam menangani NAPZA tercantum dalam Instruksi
Presiden Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2011 tentang pelaksanaan kebijakan
dan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika tahun 2011-2015 yakni dengan menjadikan siswa/ pelajar pendidikan
menengah dan mahasiswa memiliki pola pikir, sikap dan terampil menolak
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Remaja adalah salah satu sasaran
dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Hal ini disebabkan kerana
beberapa hal.
1. Jiwa remaja yang masih labil. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh kenikmatan
semu tanpa memikirkan masa depannya. Hal ini disebabkan karena remaja
sedang dalam masa pencarian jati diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
2. Dorongan kuat untuk mencoba hal baru. Dalam perjalanan mencari jati diri inilah
biasanya melakukan hal yang ingin dilakukan.
3. Rasa ingin tahu yang tinggi. Seorang remaja lebih berani dalam menjawab rasa
keingintahuan mereka dengan mencari tahu sendiri jawabannya. Namun, karena
hal tersebutlah terkadang tidak sadar melakukan hal yang salah.
4. Jiwa remaja penuh gejolak pemberontakan. Masa remaja adalah masa yang indah
dengan penuh dorongan untuk menunjukkan keberanian dengan berani
mengambil resiko dan berani nekat.
5. Pengaruh kuat kelompok pergaulan. Jika kelompok pergaulan yang kita masuki
adalah kelompok pemuda yang tidak baik, maka ada akat terlibat dalam pola
pergaulan mereka.
6. Tekanan dari orang tua dan orang sekitar yang tidak memahami remaja.
7. Tidak terpenuhinya kebutuhan dan keingintahuan remaja.
A. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat – zat yang menyebabkan pemakainya mengalami
ketergantungan. Pada awalnya zat adiktif baik digunakan untuk menyehatkan raga
yang sakit. Namun, di era globalisasi ini zat adiktif telah disalahgunakan oleh oknum
yang tidak bertanggungjawab, sehingga penyalahgunaannya telah merusak generasi
muda. Alkohol, lem aica aibon, dan jamur lethong adalah beberapa contoh zat
adiktif.
1. Alkohol
Alkohol merupakan salah satu contoh dari zat depresan yang diperoleh
dari hasil fermentasi berbagai jenis tanaman. Singkong, anggur, beras, dan ketan
merupakan beberapa tanaman yang diolah menjadi alkohol. Mengkonsumsi
alkohol dengan kadar rendah dapat menyebabkan timbulnya perasaan euforia
atau kegembiraan yang tidak jelas penyebabnya. Namun, jika dikonsumsi dalam
dosis tinggi akan menyebabkan mabuk bahkan kematian. Bidang kedokteran
menggunakan alkohol sebagai bahan kimia yang sering digunakan sebagai
cairan pelarut dan dapat digunakan untuk membunuh kuman-kuman atau bakteri
(bahan antiseptik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
2. Zat yang mudah menguap
Efek yang ditimbulkan dari penggunaan zat ini adalah memperlambat
kerja otak dan sistem saraf pusat hingga terjadi kematian. Contoh zat ini adalah
lem aica aibon, thinner, bensin dan spiritus.
3. Zat yang menimbulkan halusinasi
Efek yang ditimbulkan dari penggunaan zat ini yakni mengacaukan kesadaran
dan emosi. Korban dapat dikatakan terkena halusinasi. Contoh zat ini adalah
jamur, kotoran sapi dan kecubung.
B. Narkotika
Narkotika adalah semua zat atau bahan yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau
menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Menurut UU No. 22 tahun 1997, narkotika meliputi golongan opiat
(heroin, morfin, dan madat), golongan kanabis (ganja dan hashish), dan golongan
(kokain dan crack). Berikut adalah contoh zat narkotika opium, ganja, kokain,
heroin, morfin dan kodein.
1. Opium
Opium berasal dari getah tumbuhan Papaver somniferum yang belum masak.
Opium diolah menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang
kedokteran sebagai obat analgestik (penghilang rasa sakit). Efek yang
ditimbulkan adalah menghilangkan rasa nyeri, jenis opium tertentu juga dapat
membuat orang tidur nyenyak dan membuat orang gembira tanpa sebab.
Opium berkembang dalam jenis alami, semisintesis dan opium sintesis.
Opium alami contohnya adalah morfin, kodein, dan tebain. Opium semisintesis
terbuat dari opium alami yang dicampur sedikit bahan kimia. Contoh opium
semisintesis adalah heroin dan hidromorfon. Opium sintesis adalah heroin dan
hidromorfon. Opium sintesis murni contohnya meperidin dan propoksifen.
2. Ganja
Ganja berasal dari daun tumbuhan Cannabis sativa. Penyalahgunaan ganja
dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku seseorang. Selain daun, pohon dan
ranting tanaman ganja juga mengandung zat psikoaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
3. Kokain
Kokain memiliki wujud berupa bubuk putih yang berasal dari daun koka
(Erythroxylum). Kokain dahulu digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi
(obat bius) lokal. Akan tetapi sekarang kokain tidak lagi di gunakan sebagai
anestesi karena telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.
4. Heroin
Heroin adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa
senang yang luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah
yang sedang dihadapinya. Heroin tergolong zat psikoaktif yang paling banyak
disalahgunakan orang. Meski heroin berwarna putih namun dipasaran gelap,
heroin sering dijumpai dalam berbagai warna. Untuk mengelabui petugas, heroin
sering dicampurkan dalam gula merah, tepung, atau dalam susu bubuk dengan
kadar antara 2-4%. Zat berbahaya yang disebut putaw juga mengandung heroin.
Pemakai heroin dalam dosis yang tinggi dapat menimbulkan kematian bagi
pemakainya.
5. Morfin
Morfin adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari
getah buah opium. Morfin berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat
menekan pusat pernapasan. Pada kasus overdosis morfin, biasanya si pemakai
mengalami ganggunan pernapasan yang fatal. Morfin juga dapat mengganggu
siklus menstruasi pada wanita pemakai, impotensi pada pria pemakai, sembelit,
serta efek-efek samping yang berbahaya lainnya.
6. Kodein
Kodein adalah zat analgestik yang lemah. Kekuatan kodein hanya sekitar
seperdua belas kekuatan morfin. Kodein sering digunakan sebagai analgesik
pada obat yang kuat.
C. Zat Psikotropika
Psikotropika adalah bahan atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol
tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol. Menurut UU No. 5 tahun 1997,
psikotropika meliputi ekstasi dan sabu-sabu (mengandung bahan aktif amfetamin ),
LSD, obat penenang/ obat tidur, obat anti depresi, dan antipsikosis. Contoh zat
psikotropika antara lain amfetamin dan ekstasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
1. Amfetamin
Amfetamin adalah zat adiktif yang tergolong stimulan karena dapat
mempercepat proses tubuh melalui sistem saraf pusat. Amfetamin sering
disalahgunakan sebagai obat penurun berat badan dan doping bagi atlet.
Pemakaian amfetamin dalam jangka panjang dapat menimbulkan
ketergantungan.
2. Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu zat yang mengandung amfetamin. Ekstasi dapat
menimbulkan perasaan selalu segar, tidak mengantuk, dan tidak lekas lelah.
Akan tetapi ekstasi dapat menyebabkan pemakainya mengalami dehidrasi. Hal
ini karena biasanya pemakai ekstasi tidak merasa haus. Hal ini karena biasanya
pemakai ekstasi yang lama akan menimbulkan gangguan daya ingat dan
kelambanan gerakan anggota tubuh.
D. Akibat Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Dari media massa kita dapat mengetahui banyak pengaruh yang buruk akibat
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Peran media massa dalam
mengkomunikasikan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika kepada pelajar
adalah untuk membantu menghindari dan menghentikan penyalahgunaan yang telah
terjadi. Berikut ini adalah beberapa pemberitaan yang telah diinformasikan oleh
media massa.
1. Ayen di vonis penjara selama 5 tahun dan denda sebesar 800 juta rupiah karena
menjual narkoba. (Kaltim Post: 5 Desember 2012)
2. Terdakwa kasus kecelakaan maut “Tugu Tani” Afriyani Susanti, menjalani
sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2012). Afriyani
divonis Majelis Hakim dengan 15 tahun penjara untuk
mempertanggungjawabkan kasus kecelakaan yang menyebabkan tewasnya
sembilan orang dan empat orang terluka di Jalan Ridwan Rais pada 22 Januari.
Afriyani terbukti mengonsumsi minuman keras dan ekstasi di kelab malam
stadium sebelum kecelakaan tersebut terjadi. (Kompas.com; Penulis: Alfiyyatur
Rohmah | Rabu, 19 Desember 2012).
3. Seorang pelajar SMA di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan kritis setelah di
tikam temannya sendiri saat asik berpesta miras Jumat (7/12/2012) malam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
(Kompas.com; Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Sabtu, 8 Desember
2012).
4. Narkoba merenggut nyawa tiga pemuda. (Kompasiana.com; Penulis: Ninoy N
Karundeng| 29 Januari 2012).
5. Pasien dengan riwayat narkoba suntik, akan beresiko untuk tertular virus HIV
atau virus Hepatitis C atau B. Suami atau istri dari pengguna Narkoba suntik ini
juga beresiko kalau mereka punya anak, anak yang mereka akan lahirkan juga
beresiko untuk terjangkit virus HIV atau hepatitis. (Kompasiana.com; Penulis:
Ari F Syam|14 Oktober 2012).
6. Pasca bulan puasa, 3 orang dalam kondisi kritis dan 1 orang meninggal dunia
akibat meminum minuman keras oplosan. Bahaya minuman keras banyak
dirasakan masyarakat menengah ke bawah. (Kompasiana.com; Penulis: PB
Siahaan| 28 Agustus 2012).
7. Pada Sabtu (28/7) pukul 01.00 WITA di Halong Mardika, Kec. Sirimau, Kota
Ambon, Maluku telah terjadi bentrok antar kelompok pemuda tepatnya di depan
Hotel Ambon Manise. Aksi saling lempar batu dari kedua kelompok sempat
terjadi namun dapat dilerai oleh aparat keamanan yang datang ke lokasi
sehingga bentrokan berhasil dilokalisir. Direktur Intel Polda Maluku Kombes
Pol. Tommy Napitupulu menyatakan insiden di Halong Mardika merupakan
peristiwa kriminal murni yang berawal dari kesalahpahaman antar kelompok
pemuda akibat terpengaruh oleh minuman keras. (Kompasiana.com; Penulis:
Chris Noya | 29 Juli 2012).
E. Jenis Zat Adiktif dan Psikotropika
Jenis zat adiktif dan psikotropika dapat digolongkan dari dampak negatif yang
ditimbulkan kepada pemakainya. Ada 3 dampak negatif yang dapat di kenal dari
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika yakni stimulasi, depresi, dan halusinasi.
1. Stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-
proses dalam tubuh, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.
Akibat percepatan proses dalam tubuh ini, orang yang mengalami stimulasi akan
terlihat sehat, tidak mengantuk, ceria, segar dan sebagainya. Zat-zat yang
menyebabkan stimulasi disebut stimulan. Contoh stimulan antara lain kafein
pada kopi, nikotin pada rokok, kokain dan amfetamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
2. Depresi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk memperlambat proses
pada tubuh. Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia
sekelilingnya. Zat – zat yang menyebabkan depresi disebut depresan. Dalam
bidang medis, depresan digunakan pada orang yang mengalami kesulitan tidur
(insomnia). Contoh zat-zat yang tergolong depresan adalah alkohol, obat
penenang dan sebagainya.
3. Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada saraf manusia yang menyebabkan
khayalan. Halusinasi menyebabkan penderita mendengar suara, melihat benda,
merasakan berbagai hal yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Akibat
halusinasi penderita dapat tertawa sendiri, bergerak dan berbicara tidak menentu.
Contoh zat yang tergolong halusinogen adalah Lysergic Acid Diethylamide
(LSD), jamur, kotoran sapi dan kecubung.
F. Landasan Hukum
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sudah tercantum dalam Undang-
Undang No. 22 tahun 1997 tentang narkotika. Hal ini akan mengatur mengenai
pelanggaran hukum dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Jika terjadi
pelanggaran, oknum pelanggarnya akan menerima ganjaran sesuai dengan Undang-
Undang yang ada.
1. Pasal 78: menanam, memelihara, mempunyai, memiliki, menyimpan,
menguasai narkotika golongan I dipidana penjara 10 tahun dan denda 500 juta
Rupiah.
2. Pasal 79: memiliki, menyimpan, menguasai narkotika golongan II dipidana 7
tahun dan denda Rp 250 juta rupiah. Menguasai narkotika golongan III
dipenjara 5 tahun dan denda 100 juta Rupiah.
3. Pasal 80: memproduksi narkotika golongan I dipidana mati atau pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun dan denda 1 milyar Rupiah.
Narkotika golongan II dipidana penjara 15 tahun dan denda 500 juta Rupiah.
Narkotika golongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda 200 juta Rupiah.
4. Pasal 81: membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransit narkotika
golongan I dipidana penjara 15 tahun dan denda 750 juta Rupiah. Narkotika
golongan II dipidana penjara 10 tahun daan denda 500 juta Rupiah. Narkotika
golongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda 200 juta Rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
5. Pasal 82: mengimpor, mengekspor, menawarkan, menyalurkan, menjual,
membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, atau
tukar menukar narkotika golongan I, dipidana hukuman mati, seumur hidup
atau pidana penjara 20 tahun dan denda 1 milyar Rupiah. Narkotika golongan
II, dipidana mati atau pidana penjara 15 tahun dan denda 500 juta Rupiah.
Narkotika golongan III, dipidana penjara 10 tahun dan denda 300 juta Rupiah.
6. Pasal 84: menggunakan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain,
dipidana penjara 15 tahun dan denda 750 juta Rupiah. Narkotika golongan II
dipidana penjara 10 tahun dan denda 500 juta Rupiah. Narkotika golongan III
dipidana penjara 5 tahun dan denda 250 juta Rupiah.
7. Pasal 85: menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri di pidana penjara
4 tahun. Narkotika golongan II dipidana penjara 2 tahun. Narkotika golongan
III dipidana 1 tahun.
8. Pasal 86: orang tua atau wali pecandu yang belum sukup umur yang sengaja
tidak melapor, dipidana penjara 6 bulan dan denda 1 juta Rupiah.
9. Pasal 87: menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan
kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa, tipu muslihat
atau membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak
kejahatan narkoba terancam pidana penjara 5-20 tahun dan denda 20 juta
Rupiah sampai 600 juta Rupiah.
Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika
1. Pasal 59: menggunakan, memproduksi, mengedarkan, mengimpor, memiliki,
menyimpan, membawa psikotropika golongan I dipidana penjara 4-15 tahun
dan denda 150 juta Rupiah sampai 750 juta Rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 10.
SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS II PERTEMUAN 3
Scan 1. Pengulangan materi sebelumnya
Scan 2. Dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 3. Penjelasan indikator pembelajaran
Scan 4. Penjelasan ciri – ciri pengguna zat adiktif dan psikotropika
Scan 5. Penjelasan benda disekitar korban
Scan 6. Penjelasan macam – macam wujud zat adiktif dan psikotropika
Scan 7. Kata – kata motivasi belajar
Scan 8. Penjelasan dampak bagi kesehatan
Scan 9. Penjelasan dampak sosial
Scan 10. Penuntun kesimpulan
Scan 11. Penuntun refleksi Scan 12. Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS II PERTEMUAN 4
Scan 1. Pengulangan materi sebelumnya
Scan 2. Foto penjelasan kegiatan rehabilitasi
Scan 3. Indikator pembelajaran
Scan 4. Penuntun kerja kelompok
Scan 5. Kata-kata motivasi belajar
Scan 6. Penuntun presentasi
Scan 7. Penjelasan langkah menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 8. Penjelasan langkah menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 9. Penjelasan langkah menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Scan 10. Penjelasan contoh zat adiktif dan psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan
Scan 11. Penghargaan terhadap kelompok terbaik
Scan 12. Penuntun refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 11.
MATERI ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA SIKLUS I
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII/ 2 (dua) Hari, Tanggal : 10, 15 April 2013
Waktu : 120 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013
I. KOMPETENSI DASAR
4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menjelaskan dampak penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial.
2. Siswa mampu menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan
psikotropika.
3. Siswa mampu menyebutkan zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di
bidang kesehatan.
III. TEORI
A. Dampak Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Setelah kita mengetahui jenis zat adiktif dan psikotropika berdasarkan
penggolongannya. Pada kegiatan pembelajaran ini kita akan mempelajari
dampak kesehatan, ekonomi, sosial, bagaimana penanggulangannya dan
penggunaannya di bidang kesehatan. Zat adiktif dan psikotropika memiliki
dampak negatif baik bagi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Ketagihan adalah
gejala untuk terus-menerus memakai atau menggunakan karena korban merasa
sangat membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang
ditandai dengan tubuh terasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejang-
kejang, dan badan mengigil pada saat tidak memakai atau penggunaan
dihentikan. Jika sudah parah, ada yang menjerit-jerit histeris, menggigit jari, dan
berperilaku seperti orang gila dikenal dengan nama sakaw.
Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau pengumpulan fenomena
fisiologis, perilaku, dan kognitif karena penggunaan zat psikoaktif dan kesulitan
mengendalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan
kematian.
B. Ciri-ciri Pengguna Zat Adiktif dan Psikotropika
Seorang pengguna zat adiktif dan psikotropika akan menunjukkan sikap yang
tidak seperti orang biasanya. Berikut ini kita akan mengenalinya berdasarkan
lingkungan di sekolah.
a. Perubahan sikap di Sekolah
1. Sering berbohong
2. Mudah tersinggung dan mudah marah
3. Lambat dalam memberi tanggapan, pelupa, apatis atau cuek
4. Sering mengantuk pada saat jam pelajaran
5. Tidak memiliki motivasi, minat, tenaga, dan partisipasi dalam kegiatan di
sekolah
6. Mengeluh terhadap keadaan keluarga di rumah
7. Mengabaikan peraturan sekolah.
b. Perubahan Kebiasaan di Sekolah
1. Sesekali ditemukan dalam keadaan mabuk, bicara tidak jelas, dan jalan
sempoyongan
2. Sering terlambat masuk ke kelas (biasanya setelah jam istirahat)
3. Meninggalkan hobinya yang dulu
4. Sering meminjam uang kepada teman dalam jumlah yang tidak sedikit
5. Meninggalkan teman lama
6. Menunggak uang sekolah dengan alasan tidak jelas
C. Benda yang dapat dijumpai di Sekitar Pengguna Zat Adiktif dan
Psikotropika
1. Bau ganja (seperti tali terbakar) di ruangan atau pakaian
2. Pengharum bau ruangan
3. Tetes mata dan pencuci mulut
4. Bedak, biji/ benih, daun, tanaman/ tumbuhan, jamur
5. Kapsul/ tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
6. Kertas penggulung rokok, rokok, korek api
7. Botol kaca (mengkonsumsi minuman keras)
8. Sendok kecil, sedotan, silet, jarum suntik, cermin
D. Dampak bagi Kesehatan
Dampak Negatif Rokok
Kalian pasti sering menjumpai rokok berada disekitar lingkungan tempat tinggal
dan lingkungan pergaulan. Konsumsi rokok di Indonesia memang cukup besar,
namun kita perlu tahu bahwa rokok memiliki banyak zat kimia yang tidak baik bagi
kesehatan. Rokok dapat menimbulkan asap yang berbau tidak sedap sehingga asap
rokok menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk. Terkadang perokok tidak
menyadari bahwa tidak hanya si perokok yang menerima dampak buruknya, namun
orang yang ada di sekitarnya juga. Orang yang menghirup asap rokok namun tidak
merokok secara langsung di sebut perokok pasif. Sebaliknya, jika seseorang merokok
secara langsung di sebut perokok aktif. Rokok memiliki bermacam-macam zat yang
berbahaya bagi kesehatan penggunanya.
1. Tar, merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah
dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Tar merupakan kumpulan
berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau maupun bahan lain yang
ditambahkan pada tembakau selama proses bertani dan di industri rokok. Berapa
pun kadar tar dalam rokok akan merangsang timbulnya kanker dalam tubuh.
2. Nikotin adalah zat yang terdapat pada daun tembakau dan menyebabkan rasa
ketagihan. Nikotin dapat memicu terhentinya pernapasan, oleh karena itu
menghisap rokok sama saja dengan mengisap nikotin. Nikotin menaikkan
tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung
menjadi berat.
3. Karbon monoksida (CO), merupakan gas beracun yang tidak berbau sama
sekali. Gas karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok dapat
menyebabkan ganguan terhadap hemoglobin (Hb/ darah merah). Karbon
monoksida dapat menyingkirkan oksigen (O2) dalam tubuh. Bahaya yang
lainnya adalah penyempitan jaringan pembuluh darah.
4. Zat lainnya : Nitrogen Oksida, Hidrogen Sianida, Amonia dan Methanol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Dampak Negatif Minuman Keras
Minuman keras mengandung alkohol (etanol) merupakan cairan yang bening
tidak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Alkohol diperoleh dari proses
fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah di metabolisme oleh tubuh sehingga cepat
menimbulkan ketagihan atau kecanduan bagi peminumnya alkohol selain itu alkohol
dapat merugikan orang lain. Orang yang kecanduan alkohol sering melakukan
tindakan kriminal, misalnya mencuri, merampok, memperkosa, dan bahkan
membunuh. Beberapa bahaya alkohol diuraikan sebagai berikut ini.
1. Alkohol mengganggu sistem saraf. Orang yang banyak minum alkohol akan
mabuk sehingga tidak peka akan keadaan sekitarnya. Korban akan berbicara
tanpa kesadaran sehingga perkataannya tidak masuk akal untuk diajak
berkomunikasi.
2. Gangguan metabolisme tubuh yang berdampak pada kegagalan jantung atau
kelainan jantung. Hal ini disebabkan karena lemak akan tertimbun pada
pembuluh darah arteri sehingga dapat menghambat aliran darah dan kerja jantung
meningkat.
3. Hambatan pembentukan trombosit merusak sumsum tulang sehingga dapat
menyebabkan pendarahan, anemia, dan kekurangan sel darah putih .
4. Dapat merusak hati dalam jangka panjang mengakibatan kegagalan fungsi hati
dan kanker.
5. Meningkatkan kerentaan infeksi karena kerusakan saluran napas, hati, atau
kurang makan.
6. Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf yang mengendalikan aliran darah
sehingga menimbulkan warna kemerahan pada kulit. Selain itu alkohol juga
menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada kulit
7. Alkohol mengganggu kemampuan ginjal untuk menyerap cairan. Akibatnya,
tubuh menjadi kekurangan cairan (dehidrasi) kekurangan cairan dalam jumlah
banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Dampak dari Narkotika dan Zat Psikotropika
Sumber : buku saku P4GN hal 27-28
NARKOTIKA
Jenis Efek
Heroin Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan
dungu, jalan mengambang dan rasa senang yang
berlebihan.
Gejala putus zat tidak mengancam secara fisik,
melainkan psikis, yaitu rasa tidak nyaman pada
perut, kram otot, nyeri tulang, gejala seperti flu.
Masalah kesehatan, yaitu bengkak pada daerah
yang disuntik, tetanus, HIV/ AIDS, hepatitis B dan
C. Pada wanita akan mengalami gangguan pada
siklus menstruasi.
Ganja Menurunkan keterampilan motorik, bingung,
kehilangan konsentrasi, penurunan motivasi,
meningkatkan nafsu makan, rasa senang yang
berlebihan.
Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan,
sistem peredaran darah dan kanker.
Psikotropika
Jenis Efek
Obat Penenang Bicara jadi pelo, memperlambat respon fisik,
mental dan emosi. Dalam dosis tinggi akan
membuat pengguna tidur, kemudian akan
menimbulkan perasaan cemas, sensitif dan marah.
Penggunaan campuran dengan alkohol akan
berdampak mematikan.
Gejala putus zat bersifat lama dan serius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Ekstasi Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa
senang yang berlebihan, hilangnya rasa percaya
diri.
Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan
lelah, cemas dan depresi yang berlangsung
beberapa hari.
Kematian yang terjadi karena tidak seimbangnya
cairan tubuh, baik karena dahidrasi ataupun terlalu
banyak cairan. Menimbulkan kerusakan otak yang
permanen.
Methamphetamine Menimbulkan perasaan melayang sementara yang
berangsur-angsur membangkitkan kegelisahan luar
biasa.
Aktivitas tubuh dipercepat berlebihan, penggunaan
yang lama akan merusak tubuh, bahkan kematian
karena over dosis.
C. Dampak Ekonomi
1. Kemiskinan
2. Korupsi
D. Dampak Sosial
1. Sering menyendiri atau menghindari dari pergaulan
2. Menjadikan lingkungan masyarakat yang individualistis
3. Suka ingkar janji (berbohong)
4. Malas mengurus diri
5. Mudah bertindak kasar kepada orang lain
E. Sikap yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi terhadap
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Lebih baik mencegah dari pada mengobati, pribahasa inilah yang sesuai
untuk kalian sebagai generasi muda dalam memerangi penyalahgunaan zat adiktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
dan psikotropika. Ada beberapa tips agar kamu tidak terpengaruh untuk
menyalahgunakan zat adiktif dan psikotropika.
1. Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapa pun, dengan jenis apa pun dan
dengan dalih apapun.
2. Carilah pergaulan yang aman di tempat yang aman, dengan orang-orang yang
aman, dan pada waktu yang aman. Jika ada temanmu yang mengkonsumsi zat
adiktif dan psikotropika, jangan takut untuk mengajaknya berhenti. Ingatkan
tentang bahaya apa yang akan diterima.
3. Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga, dengan saling memperhatikan,
saling mengasihi, dan saling membutuhkan. Kembangkan kasih sayang ini pada
saudara, sahabat dan teman-temanmu.
4. Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar.
Katakan tidak pada narkoba.
5. Lakukanlah kegiatan yang mampu menampung minat dan bakatmu. Hal ini
akan membantu dalam peningkatan prestasi hidupmu, sehingga pemikiran
untuk mengkonsumsi zat adiktif dan psikotropika hilang.
6. Jangan takut untuk melaporkan tindakan yang berkaitan dengan
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pelaporan ini dapat ditujukan
kepada keluarga, teman, guru, dan aparatur Negara.
7. Jika sudah dalam kondisi ketergantungan, maka bawalah korban ke Pusat
Rehabilitasi Penanganan Korban Narkotika Lido.
8. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan rajin ibadah dan
memohon kekuatan kepada-Nya.
Pada umumnya seseorang mengenal dan memakai narkoba awalnya karena
tawaran teman dekat. Jika kamu diajak oleh teman dekat untuk mencoba narkoba,
dan kamu tidak enak untuk menolaknya. Maka gunakanlah cara ini!
1. Katakan “TIDAK!”: dengan berkata “maaf, saya tidak tertarik” atau “buat yang
satu ini.. maaf aku tidak bisa.”
2. Tatap matanya, bersikap tenang cepat berlalu dan berkata: “aku ada urusan
lain” atau “maaf, aku harus les dulu” atau “aku ditunggu ibu/ bapak.”
3. Ganti topik pembicaraan: “apakah kamu sudah mengerjakan PR?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
G. Zat adiktif dan psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan
1. Morfin : digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri hebat yang tidak bisa
diobati dengan analgetik non narkotik. Morfin juga digunakan
untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan
dioperasi.
2. Heroin : turunan morfin yang berfungsi sebagai depresan misalnya
meredakan batuk.
3. Barbiturat : menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.
4. Amfetamin : digunakan untuk mengurangi depresi, menghilangkan rasa
kantuk.
5. Meperidin : digunakan untuk analgesia; dan efektif untuk terapi batuk dan
diare.
6. Metadon : digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri dan terapi
bagi pecandu narkotika.
7. Daun Coca : digunakan oleh suku Indian Inca dalam upacara ritual untuk
menahan rasa lapar atau letih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 12.
LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti: modul, buku paket,
majalah dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Kerjakan nomor soal sesuai dengan nomor urut kelompok. 6. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas. A. JAWABLAH PERNTANYAAN BERIKUT! 1. Apa yang dimaksud dengan zat adiktif ? Sebutkan 3 contohnya! 2. Apa yang dimaksud dengan zat psikotropika? Sebutkan 3 contohnya! 3. Apa yang dimaksud dengan narkotika? Sebutkan 3 contohnya! 4. Apa saja dampak dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika yang
pernah kalian jumpai? 5. Fakta (kejadian) apa saja yang dapat kalian temukan dari media massa
mengenai penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika! 6. Bagaimana pendapat kalian terhadap kerentanan remaja menyalahgunakan
zat adiktif dan psikotropika?
SELAMAT BEKERJA Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam
Memecahkan Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!
Yogyakarta, 3 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan
.............................
Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................
LEMBAR KERJA SISWA I SIKLUS I
Materi : Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
JAWABAN LKS I
1. Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Contohnya adalah rokok, alkohol, kafein pada kopi, nikotin pada rokok, kokain, amfetamin, obat penenang, LSD (lysergic acid diethylamide), opium, morfin, heroin, hidromorfon, meperidin, propoksofen, ganja, kokain, heroin dan kodein.
2. Zat psikotropika adalah bahan atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol tetapi memiliki khasiat seperti alkohol. Contohnya adalah amfetamin, dan ekstasi.
3. Narkotika adalah semua zat atau bahan yang berasal dari dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya adalah opium, ganja, kokain, heroin, morfin dan kodein.
4. Kerusuhan, perusakan rumah/ gedung, pencurian. 5. Dari media massa, fakta (kejadian) kejadian penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika yang dapat diketahui adalah: Penyelundupan Tabrakan, akibat penggunaan narkotika. Kemiskinan Tawuran Mabuk Kematian
6. Remaja dikatakan rentan karena Jiwa remaja yang masih labil. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh
kenikmatan semu tanpa memikirkan masa depannya. Hal ini disebabkan karena remaja sedang dalam masa pencarian jati diri.
Dorongan kuat untuk mencoba hal baru. Dalam perjalanan mencari jati diri inilah biasanya melakukan hal yang ingin dilakukan.
Rasa ingin tahu yang tinggi. Seorang remaja lebih berani dalam menjawab rasa keingintahuan mereka dengan mencari tahu sendiri jawabannya. Namun, karena hal tersebutlah terkadang tidak sadarmelakukan hal yang salah.
Jiwa remaja penuh gejolak pemberontakan. Masa remaja adalah masa yang indah dengan penuh dorongan untuk menunjukkan keberanian dengan berani mengambil resiko dan berani nekat.
Pengaruh kuat kelompok pergaulan. Jika kelompok pergaulan yang kita masuki adalah kelompok pemuda yang tidak baik, maka ada akat terlibat dalam pola pergaulan mereka.
Tekanan dari orang tua dan orang sekitar yang tidak memahami remaja. Tidak terpenuhinya kebutuhan dan keingintahuan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LEMBAR KERJA SISWA I SIKLUS I
Materi : Menggolongkan Zat Adiktif dan Psikotropika ke Stimulan,
Halusinogen, dan Depresan Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti: modul, buku paket,
majalah dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Kerjakan nomor soal sesuai dengan nomor urut kelompok. 6. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas. A. JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT! 1. Apa yang dimaksud dengan zat halusinogen, stimulan, dan depresan? 2. Sebutkan dampak kesehatan yang dialami oleh pengguna zat halusinogen,
stimulan, dan depresan! 3. Sebutkan 3 zat yang tergolong dalam dampak zat adiktif dan psikotropika
penyebab stimulasi! 4. Sebutkan 3 zat yang tergolong dalam dampak zat adiktif dan psikotropika
penyebab depresi! 5. Sebutkan 3 zat yang tergolong dalam dampak zat adiktif dan psikotropika
penyebab halusinasi! 6. Sebutkan landasan hukum dan sanksi terhadap penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika!
SELAMAT BEKERJA Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam
Memecahkan Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!
Yogyakarta, 3 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan
.............................
Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
JAWABAN LKS I
1. Zat halusinogen, stimulan, dan depresan. Halusinogen adalah zat yang menyebabkan penggunanya berhalusinasi. Stimulan adalah zat yang menyebabkan penggunanya mengalami
stimulasi. Depresan adalah zat yang menyebabkan penggunanya mengalami depresi.
2. Dampak yang dialami oleh pengguna zat halusinogen, stimulan, dan depresan. Pengguna zat halusinogen akan mengalami dampak yang menyebabkan
penderita mendengar suara, melihat benda, merasakan berbagai hal yang sebenarnya tidak ada sama sekali.
Pengguna zat stimulan akan mengalami gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Akibat percepatan proses dalam tubuh ini, orang yang mengalami stimulasi akan terlihat sehat, tidak mengantuk, ceria, segar dan sebagainya.
Pengguna zat depresan akan mengalami gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk memperlambat proses pada tubuh. Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia sekelilingnya.
3. Kafein pada kopi, nikotin pada rokok, kokain dan amfetamin. 4. Alkohol, morfin, obat penenang, klorpromazina, reserpina, oksanamida,
pipradol, pentobaribital, pethidin, fentanil. 5. LSD (lysergic acid diethylamide), mariyuana, pelarut kimia. 6. Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sudah tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika. Hal ini akan mengatur mengenai pelanggaran hukum dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Jika terjadi pelanggaran, oknum pelanggarnya akan menerima ganjaran sesuai dengan Undang-Undang yang ada. Pasal 78 : menanam, memelihara, mempunyai, memiliki, menyimpan,
menguasai narkotika golongan I dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp. 500 juta.
Pasal 79 : memiliki, menyimpan, menguasai narkotika golongan II dipidana 7 tahun dan denda Rp 250 juta rupiah. Atau menguasai narkotika golongan III dipenjara 5 tahun dan denda Rp. 100 juta rupiah.
Pasal 80 : memproduksi narkotika golongan I dipidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun dan denda Rp. 1 milyar rupiah. Narkotika golongan II dipidana penjara 15 tahun dan denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika goongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda Rp. 200 juta rupiah.
Pasal 81 : membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransit narkotika golongan I dipidana penjara 15 tahun dan denda Rp. 750 juta rupiah. Narkotika golongan II dipidana penjara 10 tahun daan denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika golongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda Rp. 200 juta rupiah.
Pasal 82 : mengimpor, mengekspor, menawarkan, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, atau tukar menukar narkotika golongan I, dipidana hukuman mati, seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun dan denda Rp. 1 milyar rupiah. Narkotika golongan II, dipidana mati atau pidana penjara 15 tahun dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika golongan III, dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp 300 juta rupiah.
Pasal 84 : menggunakan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain, dipidana penjara 15 tahun dan denda Rp. 750 juta rupiah. Narkotika golongan II dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika golongan III dipidana penjara 5 tahun dan denda Rp. 250 juta rupiah.
Pasal 85 : menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri dipidana penjara 4 tahun. Narkotika golongan II dipidana penjara 2 tahun. Dan narkotika goongan III dipidana 1 tahun.
Pasal 86 : orang tua atau walipecandu yang belum sukup umur yang sengaja tidak melapor, dipidana penjara 6 bulan dan denda Rp. 1 juta rupiah.
Pasal 87 : menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa, tipu muslihat atau membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak kejahatan narkoba di ancam pidana penjara 5-20 tahun dan denda Rp. 20 juta rupiah sampai Rp. 600 juta rupiah.
Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika Pasal 59 : menggunakan, memproduksi, mengedarkan, mengimpor,
memiliki, menyimpan, membawa psikotropika golongan I dipidana penjara 4-15 tahun dan denda Rp. 150 juta sampai Rp. 750 juta rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 13.
LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti : modul, buku paket,
majalah dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas. A. JAWABLAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS! 1. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan rokok! 2. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan minuman keras! 3. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan bagi pengguna heroin! 4. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan bagi pengguna ekstasi! 5. Sebutkan dampak ekonomi yang ditimbulkan bagi pecandu zat adiktif dan
psikotropika! 6. Sebutkan dampak sosial yang ditimbulkan bagi pecandu zat adiktif dan
psikotropika!
SELAMAT BEKERJA Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam Memecahkan
Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!
Yogyakarta, 10 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan
.............................
Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................
LEMBAR KERJA SISWA II SIKLUS II
Materi : Dampak dari Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas/ Semester : VIII B/ 2 (dua)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
JAWABAN LKS II
1. Gigi kuning karena nikotin, infeksi saluran pernapasan, kanker paru-paru, impotensi, gangguan kehamilan, gangguan jantung.
2. Pengaruh langsung : Penurunan fungsi otak dan sistem saraf, kehilangan sistem koordinasi tubuh, gangguan penglihatan dan pembicaraan. Pengaruh jangka panjang: iritasi pada bagian dalam perut, kehilangan rasa lapar, masalah kulit, sering mengalami infeksi.
3. Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan dungu, jalan mengambang dan rasa senang yang berlebihan. Gejala putus zat tidak mengancam secara fisik, melainkan psikis, yaitu rasa tidak nyaman pada perut, kram otot, nyeri tulang, gejala seperti flu. Problem kesehatan, yaitu bengkak pada daerah yang disuntik, tetanus, HIV/ AIDS, hepatitis B dan C. Pada wanita akan mengalami gangguan pada siklus menstruasi.Menyebabkan kerusakan hati dan lambung, otot dan syaraf, daya ingat hilang, gemetar, ketakutan yang berlebihan dan terkadang mengalami kejang.
4. Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa senang yang berlebihan, hilangnya rasa percaya diri. Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi yang berlangsung beberapa hari. Kematian yang terjadi karena tidak seimbangnya cairan tubuh, baik karena dahidrasi ataupun terlalu banyak cairan. Menimbulkan kerusakan otak yang permanen.
5. Kemiskinan dan korupsi. 6. Sering menyendiri atau menghindari dari pergaulan, menunjukkan sikap
acuh, suka ingkar janji (berbohong), malas mengurus diri, dan mudah bertindak kasar kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LEMBAR KERJA SISWA II SIKLUS II
Materi : Menghindari penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas/Semester : VIII B /II
LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti : modul, buku paket, majalah
dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas. A. DISKUSIKANLAH PERTANYAAN BERIKUT! 1. Bagaimana sikapmu jika sedang menjumpai seseorang sedang merokok di tempat
umum? Jelaskan alasannya! 2. Bagaimana sikapmu untuk menghentikan seorang perokok aktif? 3. Bagaimana sikapmu jika sedang menjumpai seseorang sedang mabuk
(terpengaruh alkohol)? Jelaskan alasannya! 4. Bagaimana sikapmu untuk menghentikan seorang pecandu minuman keras? 5. Bagaimana sikapmu jika ada seorang mantan pengguna narkotika yang
bersekolah dan sekelas denganmu? 6. Bagaimana sikapmu jika bertemu orang yang sedang bertransaksi narkotika?
SELAMAT BEKERJA
Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam Memecahkan Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!
Yogyakarta, 15 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan
.............................
Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
JAWABAN LKS II
1. Menegur dengan sopan, dan menghimbau agar perokok tersebut mau mematikan rokoknya atau berpindah ke kawasan merokok.
2. Memberi motivasi dan himbauan secara tegas. 3. Lapor ke aparat keamanan setempat, menegur si pemabuk. 4. Memberi motivasi dan himbauan secara tegas. 5. Akan tetap menghargai dengan memperlakukan sama seperti teman sekelas
yang lain. 6. Melapor ke polisi, berteriak untuk memanggil masyarakat agar menangkap si
penjual dan pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
157
Lampiran 14. KISI-KISI SOAL PRETEST
Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kurikulum : KTSP
Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian
Standar Kompetensi: 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
Kompetensi Dasar Indikator Aspek
(C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
(C4) Analisis
4.4 Mendeskripsikan
sifat/ pengaruh zat
adiktif dan
psikotropika.
1. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika
A1, A5, A7
2. Mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan halusinogen, stimulan dan depresan
A3, A4, B21, A9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
158
Kompetensi Dasar Indikator Aspek
(C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
(C4) Analisis
3. Mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa
A2, A10 A6 A8
4.5 Menghindarkan
diri dari pengaruh zat
adiktif dan
psikotropika.
4. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial
A11, A15 A12
5. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika
A13, A20 A14, A17, A18
6. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan
A16, A19
Keterangan: A : soal pilihan ganda, B : soal uraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
159
KISI-KISI SOAL POS-TEST (Siklus I)
Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kurikulum : KTSP
Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian Standar Kompetensi : 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
Keterangan: A : soal pilihan ganda, B : soal uraian.
Kompetensi Dasar Indikator Aspek
(C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
(C4) Analisis
4.4 Mendeskripsikan
sifat/ pengaruh zat
adiktif dan
psikotropika.
4. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika
A1, A4, A6, A11 A15
5. Mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan halusinogen, stimulan dan depresan
A2, A5, A9, A13, A14
A7, A17 A16, A18 A10
6. Mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa
A3, A8, A19, A20
A12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
160
KISI-KISI SOAL POST-TEST (Siklus II)
Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kurikulum : KTSP
Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian
Standar Kompetensi: 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
Keterangan: A : soal pilihan ganda, B : soal uraian
Kompetensi Dasar Indikator Aspek
(C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
(C4) Analisis
4.5 Menghindarkan
diri dari pengaruh zat
adiktif dan
psikotropika.
1. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial
A4, A6, A8, A15,
A20
A3, A9 A11
2. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika
A1, A5, A18,
A19
A7, A12, A14,
B21
3. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan
A2, A10, A17 A13 A16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 15.
SOAL PRETEST
Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
Hari, Tanggal : Rabu, 3 April 2013 Waktu : 10 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013
No. Absen/ Kelas : .......................................................................
Petunjuk Pengerjaan 1. Soal terdiri dari 21 butir soal yang terdiri dari 20 pilihan ganda dan 1 uraian. 2. Jawablah pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang paling benar. 3. Jawablah soal uraian dengan singkat dan jelas. 4. Jumlah skor pada setiap soal pilihan ganda adalah 1; dan pada soal uraian adalah 4. I. Pilihan Ganda 1. Pernyataan berikut ini yang dapat menjelaskan tentang pengertian zat adiktif adalah….
a. zat adiktif menyebabkan ketagihan pada pemakainya b. zat adiktif menyebabkan sakit pada pemakainya c. zat adiktif menyebabkan stres pada pemakainya d. zat adiktif menyebabkan gembira pada pemakainya
2. Obat yang sering disalahgunakan oleh para atlet sebagai dopping adalah.… a. heroin b. ganja c. lexotan d. amfetamin
3. Zat-zat dibawah ini zat yang termasuk dalam golongan depresan adalah.... a. alkohol b. amfetamin
c. kafein d. ganja
4. Kafein merupakan contoh dari zat adiktif yang terdapat pada.... a. rokok b. ekstasi
c. alkohol d. kopi
5. Berikut ini yang menjadi landasan hukum tentang pemanfaatan dan sanksi penyalahgunaan narkotika adalah.... a. Undang-Undang RI No. 22/1990 b. Undang-Undang RI No. 22/1998 c. Undang-Undang RI No. 22/1997 d. Undang-Undang RI No. 22/1989
6. Zat atau bahan yang berasal dari dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Pernyataan tersebut sesuai untuk.... a. zat adiktif b. narkotika
c. zat psikotropika d. alkohol
7. Berikut ini yang tidak termasuk dalam golongan narkotika adalah. . . . a. ganja (Cannabis sativa) b. opium (Papaver omniferum)
c. kokain (Erythroxylum coca) d. amfetamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
8. Suatu ketika Rudi ditemukan dalam kondisi tidak sadar dan emosi yang berlebihan. Rudi berjalan dengan sempoyongan, berbicara pelo dan tertawa sendiri. Jika kamu adalah seorang dokter, maka Rudi dapat didiagnosis mengalami? a. depresi b. halusinasi c. sakaw d. sakit kepala
9. Salah satu efek psikotropika adalah membuat saraf pusat menjadi pasif. Efek tersebut ditimbulkan oleh psikotropika jenis.… a. stimulan b. depresan c. oksidan d. halusinogen
10. Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan narkotika jenis suntik adalah.... a. HIV/ AIDS b. batuk
c. maag d. flu
11. Seseorang di sebut sebagai perokok pasif jika…. a. hanya merokok ketika ada orang lain merokok didekatnya b. tidak merokok tetapi karena faktor keturunan dari orang tua perokok c. mengisap asap rokok karena ada perokok didekatnya d. merokok sejak lama, kemudian berhenti merokok sama sekali
12. Mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali…. a. kerusakan pada jantung dan hati b. impotensi pada laki-laki
c. kemandulan pada wanita d. kegemukan
13. Untuk menghilangkan racun akibat zat yang terdapat pada zat adiktif dan psikotropika, maka harus dilakukan.... a. motivasi b. simulasi
c. sugesti d. detoksifikasi
14. Suatu hari sahabatku memberi narkotika jenis heroin, sikap yang harus aku lakukan adalah.... a. tersenyum b. melapor ke polisi c. menolak dan mengajak sahabatku untuk berhenti d. melenggang pergi
15. Salah satu zat adiktif yang terkandung dalam asap rokok adalah gas karbon monoksida, bahaya gas tersebut adalah.... a. terikat lebih kuat dibandingkan oksigen b. menyebabkan kanker c. merusak paru-paru d. mengendap pada gigi dan paru-paru
16. Pada bidang medis dampak dari zat ini digunakan pada orang yang mengalami susah tidur (insomnia), hal ini adalah ciri dari dampak yang ditimbulkan oleh zat adiktif yakni.... a. halusinasi b. depresan
c. stimulan d. ceria
17. Andi adalah seorang mantan pengguna narkotika yang terkena AIDS dan dia adalah teman sekelasmu, apa yang sebaiknya kamu lakukan…. a. menghargai Andi dengan memperlakukan hal yang sama kepada teman yang lain b. mengejek Andi, karena terkena AIDS c. mengusir Andi dari kelas, karena takut tertular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
d. pindah ke sekolah lain 18. Untuk mencegah penyalahgunaan obat terlarang tindakan manakah yang sebaiknya kita
lakukan? a. mencari teman yang dekat rumah saja b. mencurigai siapa pun termasuk keluarga c. bergaul dengan saudara-saudara kandung saja d. waspada dalam keadaan apa pun dan terhadap siapa pun
19. Daun coca digunakan suku Indian Inci dalam ritual adat untuk mengurangi rasa lapar atau letih. Hal tersebut mengindikasikan zat adiktif dan psikotropika dapat digunakan dalam bidang…. a. ekonomi b. kesehatan
c. pendidikan d. sosial
20. Jika seorang korban narkoba sudah ketergantungan, maka sebaiknya dilakukan rehabilitasi. Berikut ini yang merupakan pusat rehabilitasi binaan pemerintah adalah…. a. RS Ketergantungan Obat b. RS Sardjito
c. PRPKN Lido d. Polres Sleman
II. Uraian 21. Bagaimana sikap yang sebaiknya kamu lakukan jika sedang menjumpai seseorang sedang
merokok di tempat umum? Jelaskan alasannya!
Jawaban:
SELAMAT MENGERJAKAN Aku bersemangat, Aku jujur, Aku bekerja keras!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 16. SOAL POST-TEST I
Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua) Hari, Tanggal : Senin, 8 April 2013
Waktu : 10 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013
No. Absen/ Kelas : .......................................................................
Petunjuk 1. Soal terdiri dari 21 butir soal yang terdiri dari 20 pilihan ganda dan 1 uraian. 2. Jawablah pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X)
pada jawaban yang paling benar. 3. Jawablah soal uraian dengan singkat dan jelas. 4. Jumlah skor pada setiap soal pilihan ganda adalah 1; dan pada soal uraian adalah 4.
I. Pilihan Ganda 1. Pernyataan yang dapat menjelaskan tentang pengertian zat adiktif adalah….
a. zat adiktif menyebabkan ketagihan pada pemakainya b. zat adiktif menyebabkan sakit pada pemakainya c. zat adiktif menyebabkan stres pada pemakainya d. zat adiktif menyebabkan gembira pada pemakainya
2. Zat-zat berikut ini tergolong dalam zat yang dapat menyebabkan stimulasi, kecuali…. a. kafein b. kokain
c. barbiturat d. amfetamin
3. Obat yang sering disalahgunakan oleh para atlet sebagai dopping adalah jenis.… a. heroin b. ganja
c. lexotan d. amfetamin
4. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat tentang zat psikotropika adalah…. a. zat yang termasuk dalam golongan narkotika dan memiliki efek seperti narkotika b. zat yang mengandung racun namun tidak tergolong narkotika dan alkohol c. zat tidak tergolong narkotika dan alkohol tetapi memiliki efek seperti narkotika
dan alkohol d. zat yang memiliki efek seperti narkotika
5. Zat-zat dibawah ini yang termasuk dalam golongan depresan adalah.... a. alkohol b. amfetamin
c. kafein d. ganja
6. Landasan hukum tentang sanksi dari penyalahgunaan narkotika di atur dalam.... a. Undang-Undang RI No. 22/1990 b. Undang-Undang RI No. 22/1998 c. Undang-Undang RI No. 22/1997 d. Undang-Undang RI No. 22/1989
7. Kafein adalah zat adiktif yang terdapat pada.... a. rokok b. ekstasi
c. alkohol d. kopi
8. Remaja rentan terhadap penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, hal ini dikarenakan…. a. jiwa labil b. rasa ingin tahu besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
c. pengaruh kuat kelompok pergaulan d. semua benar
9. Berikut ini yang tidak termasuk dalam golongan narkotika adalah. . . . a. ganja (Cannabis sativa) b. opium (Papaver somniferum)
c. kokain (Erythroxylum coca) d. amfetamin
10. 1) Alkohol adalah produk fermentasi dari tanaman pangan.
2) Alkohol memiliki nama lain ethanol de.
3) Alkohol digunakan sebagai antiseptik dalam bidang kesehatan.
4) Penggunaan alkohol yang berlebihan tidak akan berdampak buruk
bagi kesehatan.
Dari pernyataan diatas, pernyataan yang paling tepat mengenai alkohol adalah…. a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 4
c. 2, 3, 4 d. 1, 2, 4
11. Zat berikut ini yang bukan berasal dari daun ataupun bunga suatu tanaman adalah....
a. opium b. alkohol
c. ganja d. morfin
12. Suatu ketika Rudi ditemukan dalam kondisi tidak sadar dan emosi yang berlebihan. Rudi berjalan dengan sempoyongan, berbicara pelo dan tertawa sendiri. Jika kamu adalah seorang dokter, maka Rudi dapat di diagnosis mengalami? a. depresi b. halusinasi
c. sakaw d. sakit kepala
13. Berdasarkan soal nomor 12, zat atau bahan apa yang kiranya telah dikonsumsi oleh Rudi? a. lem aica aibon b. minuman soda
c. opium d. jamur
14. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah membuat saraf pusat menjadi pasif. Dampak negatif tersebut ditimbulkan oleh zat jenis.… a. stimulan b. depresan
c. oksidan d. halusinogen
15. Zat atau bahan yang berasal dari dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Pernyataan tersebut sesuai untuk.... a. zat adiktif b. narkotika
c. zat psikotropika d. alkohol
16. Nikotin merupakan salah satu zat adiktif yang dapat kita jumpai sehari-hari baik di tempat umum maupun di rumah dan terdapat pada.... a. rokok b. ganja
c. alkohol d. kokain
17. Bahan ini berasal dari tanaman yang dikeringkan, efek yang ditimbulkan dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku seseorang. Bahan apa yang dimaksud? a. morfin b. arak
c. ganja d. wine
18. Beberapa macam zat adiktif dapat kita jumpai pada bahan yang tidak kita duga. Zat tersebut akan menguap sehingga menyebabkan otak bekerja lebih lambat bahkan menyebabkan kematian, bahan yang dimaksud adalah....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
a. bensin b. kopi
c. keju d. yoghurt
19. Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan narkotika jenis suntik adalah.... a. HIV/ AIDS b. batuk
c. maag d. flu
20. Pemerintah telah mengatur peraturan mengenai penyalahgunaan zat psikotropika yang tercantum dalam.... a. Undang-Undang RI No. 22/1989 b. Undang-Undang RI No. 22/1995 c. Undang-Undang RI No. 5/1997 d. Undang-Undang RI No. 22/1960
II. Uraian 21. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stimulan, halusinogen, dan depresan! Berikan
contohnya!
Jawaban:
SELAMAT MENGERJAKAN
Aku Masih Ingat Bagaimana Cara Ku Mempelajari Ilmu Pengetahuan yang Baru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 17.
SOAL POST-TEST II
Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua) Waktu : 10 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013
Hari, Tanggal : Senin, 15 April 2013 No. Absen/ Kelas :.......................................................................
Petunjuk 1. Soal terdiri dari 21 butir soal yang terdiri dari 20 pilihan ganda dan 1 uraian. 2. Jawablah pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X)
pada jawaban yang paling benar. 3. Jawablah soal uraian dengan singkat dan jelas. 4. Jumlah skor pada setiap soal pilihan ganda adalah 1; dan pada soal uraian adalah 4.
I. Pilihan Ganda 1. Seseorang di sebut sebagai perokok pasif jika….
a. hanya merokok ketika ada orang lain merokok didekatnya b. tidak merokok tetapi karena faktor keturunan dari orang tua perokok c. mengisap asap rokok karena ada perokok didekatnya d. merokok sejak lama, kemudian berhenti merokok sama sekali
2. Dalam bidang kesehatan penggunaan zat adiktif dan psikotropika yang digunakan untuk mengurangi rasa kantuk adalah.… a. amfetamin b. meperidin
c. metadon d. ganja
3. Mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali…. a. kerusakan pada jantung dan hati b. impotensi pada laki-laki
c. kemandulan pada wanita d. kegemukan
4. Berikut ini gejala-gejala yang dapat timbul karena rokok, kecuali.… a. kanker mulut b. kanker paru-paru
c. gangguan jiwa d. gangguan jantung
5. Untuk menghilangkan racun akibat zat yang terdapat pada zat adiktif dan psikotropika, maka harus dilakukan.... a. motivasi b. simulasi
c. sugesti d. detoksifikasi
6. Berikut ini merupakan bahaya dari nikotin yang terdapat pada rokok, kecuali.... a. mengganggu kerja saraf simpatik b. dapat menyebabkan kanker paru-paru c. adiksi atau ketagihan d. merusak lambung
7. Suatu hari sahabatku memberi narkotika jenis ganja, sikap yang harus aku lakukan adalah.... a. tersenyum b. melapor ke polisi c. menolak dan mengajak sahabatku untuk berhenti d. melenggang pergi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
8. Salah satu zat adiktif yang terkandung dalam asap rokok adalah gas karbon monoksida, bahaya gas tersebut adalah.... a. terikat lebih kuat dibandingkan oksigen b. menyebabkan kanker c. merusak paru-paru d. mengendap pada gigi dan paru-paru
9. Orang yang mabuk setelah mengkonsumsi alkohol dapat berbuat di luar kesadaran karena. . . . a. mengalami gangguan jiwa b. saraf pusatnya menjadi pasif c. saraf penglihatannya terganggu d. koordinasi saraf motoriknya terganggu
10. Zat psikotropika yang berfungsi memberikan perasaan tenang sebelum operasi dan hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, bernama. . . . a. vaksin b. morfin
c. antibiotik d. inhalasi
11. Dampak negatif jangka panjang bagi orang yang kecanduan heroin adalah…. a. bicara pelo b. rusaknya sistem saraf
c. mata merah d. jalan sempoyongan
12. Andi adalah seorang mantan pengguna narkotika yang terkena AIDS dan dia adalah teman sekelasmu, apa yang sebaiknya kamu lakukan…. a. menghargai Andi dengan memperlakukan hal yang sama kepada teman yang
lain b. mengejek Andi, karena terkena AIDS c. mengusir Andi dari kelas, karena takut tertular d. pindah ke sekolah lain
13. Pada bidang medis dampak dari zat ini digunakan pada orang yang mengalami rasa nyeri dan terapi, zat yang dimaksud adalah.... a. putaw b. metadon
c. kokain d. heroin
14. Untuk mencegah penyalahgunaan obat terlarang tindakan manakah yang sebaiknya kita lakukan? a. mencari teman yang dekat rumah saja b. mencurigai siapa pun termasuk keluarga c. bergaul dengan saudara-saudara kandung saja d. waspada dalam keadaan apa pun dan terhadap siapa pun
15. Keadaan pecandu heroin yang merasakan sakit di seluruh badan dan adanya keinginan luar biasa untuk mengkonsumsi heroin dikenal dengan istilah.… a. putaw b. halusinasi
c. sakaw d. step
16. Daun coca digunakan suku Indian Inci dalam ritual adat untuk mengurangi rasa lapar atau letih. Hal tersebut mengindikasikan zat adiktif dan psikotropika dapat digunakan dalam bidang…. a. ekonomi b. kesehatan
c. pendidikan d. sosial
17. Dengan pendampingan dokter, berikut ini zat yang digunakan untuk meredakan batuk adalah…. a. heroin b. ganja
c. barbiturat d. metadon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
18. Jika seorang korban narkoba sudah ketergantungan, maka sebaiknya dilakukan rehabilitasi. Berikut ini yang merupakan pusat rehabilitasi binaan pemerintah adalah…. a. RS Ketergantungan Obat b. RS Sardjito
c. PRPKN Lido d. Polres Sleman
19. Lembaga pemerintah yang menangani pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika adalah…. a. Badan Narkotika Nasional b. Badan Pemuda dan Olahraga
c. RS Ketergantungan Obat d. PRPKN Lido
20. 1) Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa senang yang berlebihan,
hilangnya rasa percaya diri.
2) Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi
yang berlangsung beberapa hari.
3) Kematian yang terjadi karena tidak seimbangnya cairan tubuh, baik karena
dahidrasi ataupun terlalu banyak cairan. Menimbulkan kerusakan otak yang
permanen.
Pernyataan di atas adalah dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh penggunaan zat psikotropika dengan jenis….a. ganja b. morfin
c. alkohol d. ekstasi
II. Uraian 21. Bagaimana sikap yang sebaiknya kamu lakukan jika sedang menjumpai seseorang
sedang merokok di tempat umum? Jelaskan alasanmu!
Jawaban:
SELAMAT MENGERJAKAN
Aku Masih Ingat Bagaimana Cara Ku Mempelajari Ilmu Pengetahuan yang Baru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 18.
PANDUAN SKORING PRETEST, POST-TEST I, DAN POST-TEST II
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
Waktu : 10 menit
Tahun Pelajaran : 2012/2013
PRETEST
I. Pilihan Ganda
1. a 11. c
2. d 12. d
3. a 13. d
4. d 14. c
5. c 15. a
6. b 16. b
7. d 17. a
8. b 18. d
9. b 19. b
10. a 20. c
II. Uraian
No.
Bobot
Skor
Soal
Kriteria Jawaban
21. Skor 4
jika
memilih
jawaban
menegur dengan sopan, dan menghimbau agar perokok
tersebut mau mematikan rokoknya atau berpindah ke
kawasan merokok. Karena merokok dapat
membahayakan kesehatan diri sendiri, maupun
kesehatan orang lain yang berada disekitar perokok.
Skor 3
jika
memilih
pergi meninggalkan si perokok, dan memilih tempat
yang tidak terdapat perokok. Murid tidak memberikan
alasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No.
Bobot
Skor
Soal
Kriteria Jawaban
jawaban
Skor 2
jika
memilih
jawaban
memilih jawaban yang kurang lengkap yakni hanya
memberikan saran atau alasan saja.
Skor 1 Jika menjawab namun tidak tepat
Skor 0 Jika tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
POST-TEST SIKLUS I
A. Pilihan Ganda
1. a 11. b
2. c 12. b
3. d 13. d
4. c 14. b
5. a 15. b
6. c 16. a
7. d 17. c
8. d 18. a
9. d 19. a
10. a 20. c
B. Uraian
No. Bobot Skor
Soal Kriteria Jawaban
21. Skor 4 jika
memilih
jawaban
Stimulan adalah zat-zat yang menyebabkan stimulasi.
adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk
mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti detak
jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Contoh
stimulan: kafein pada kopi; nikotin pada rokok;
kokain; amfetamin.
Depresan adalah zat-zat yang menyebabkan depresi.
Depresi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat
untuk memperlambat proses pada tubuh. Contoh zat-
zat yang tergolong depresan adalah alkohol; obat
penenang dan sebagainya.
Halusinogen adalah zat-zat yang menyebabkan
halusinasi. Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada
saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Contoh
zat yang tergolong halusinogen adalah LSD (Lysergic
Acid Diethylamide).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
No. Bobot Skor
Soal Kriteria Jawaban
Skor 3 jika
memilih
jawaban
Stimulan adalah zat-zat yang menyebabkan stimulasi.
Stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat
untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh,
seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.
Tidak memberikan contoh.
Depresan adalah zat-zat yang menyebabkan depresi.
Depresi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat
untuk memperlambat proses pada tubuh. Tidak
memberikan contoh.
Halusinogen adalah zat-zat yang menyebabkan
halusinasi. Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada
saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Tidak
memberikan contoh.
Skor 2 jika
memilih
jawaban
Stimulan adalah zat-zat yang menyebabkan stimulasi.
Depresan adalah zat-zat yang menyebabkan depresi.
Halusinogen adalah zat-zat yang menyebabkan
halusinasi. Tidak memberikan contoh.
Skor 1 Jika menjawab namun tidak tepat.
Skor 0 Jika tidak menjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
POST-TEST SIKLUS II
I. Pilihan Ganda
1. c 11. b
2. a 12. a
3. d 13. b
4. c 14. d
5. d 15. c
6. d 16. b
7. c 17. a
8. a 18. c
9. b 19. a
10. b 20. d
II. Uraian
No. Bobot
Skor Soal Kriteria Jawaban
21. Skor 4 jika
memilih
jawaban
menegur dengan sopan, dan menghimbau agar perokok
tersebut mau mematikan rokoknya atau berpindah ke
kawasan merokok. Karena merokok dapat membahayakan
kesehatan diri sendiri, maupun kesehatan orang lain yang
berada disekitar perokok.
Skor 3 jika
memilih
jawaban
pergi meninggalkan si perokok, dan memilih tempat yang
tidak terdapat perokok. Murid tidak memberikan alasan.
Skor 2 jika
memilih
jawaban
memilih jawaban yang kurang lengkap yakni hanya
memberikan saran atau alasan saja.
Skor 1 Jika menjawab namun tidak tepat
Skor 0 Jika tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 19.
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
SIKLUS I
Hari, tanggal :
Observer :
Kelompok :
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas selama proses pembelajaran!
2. Lingkarilah (O) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A. ASPEK AFEKTIF
1. Siswa antusias dalam pengumpulan tugas, LKS, dan
lembar jawaban tes. 1 2 3 4
2. Siswa mau mendengar pendapat teman yang lain selama
diskusi kelompok. 1 2 3 4
3. Siswa menolong teman yang mengalami kesusahan
dalam menerima materi selama pembelajaran. 1 2 3 4
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas dengan percaya diri. 1 2 3 4
5. Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk
mendapatkan kesimpulan hasil diskusi. 1 2 3 4
6. Siswa memperhatikan pembelajaran dengan media
Open Office Presentation dengan serius. 1 2 3 4
7. Siswa menyanggah pendapat teman maupun guru untuk
menambah informasi. 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
8. Siswa antusias dalam mempersiapkan pembelajaran. 1 2 3 4
B. ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa mampu menunjukan permasalahan yang
kontekstual. 1 2 3 4
2. Siswa mengerjakan LKS dengan cermat. 1 2 3 4
3. Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru. 1 2 3 4
4. Siswa menggunakan bermacam-macam sumber belajar
untuk menambah informasi materi belajar. 1 2 3 4
5. Siswa mencatat hasil diskusi dan informasi tambahan
yang disampaikan oleh guru. 1 2 3 4
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang
komunikatif. 1 2 3 4
7. Siswa membahas permasalahan aktual selama
melaksanakan diskusi. 1 2 3 4
8. Siswa menunjukan perilaku positif selama proses
pembelajaran. 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 20.
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU
SIKLUS II
Hari, tanggal :
Observer :
Kelompok :
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas selama proses pembelajaran!
2. Lingkarilah (O) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A. ASPEK AFEKTIF
1. Siswa antusias dalam pengumpulan tugas, LKS, dan
lembar jawaban tes. 1 2 3 4
2. Siswa mau mendengar pendapat teman yang lain selama
diskusi kelompok. 1 2 3 4
3. Siswa menolong teman yang mengalami kesusahan
dalam menerima materi selama pembelajaran. 1 2 3 4
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas dengan percaya diri. 1 2 3 4
5. Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk
mendapatkan kesimpulan hasil diskusi. 1 2 3 4
6. Siswa memperhatikan pembelajaran dengan media
Open Office Presentation dengan serius. 1 2 3 4
7. Siswa menyanggah pendapat teman maupun guru untuk 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
menambah informasi.
8. Siswa antusias dalam mempersiapkan pembelajaran. 1 2 3 4
B. ASPEK PSIKOMOTORIK
9. Siswa mampu menunjukan permasalahan yang
kontekstual. 1 2 3 4
10. Siswa mengerjakan LKS dengan cermat. 1 2 3 4
11. Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru. 1 2 3 4
12. Siswa menggunakan bermacam-macam sumber belajar
untuk menambah informasi materi belajar. 1 2 3 4
13. Siswa mencatat hasil diskusi dan informasi tambahan
yang disampaikan oleh guru. 1 2 3 4
14. Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang
komunikatif. 1 2 3 4
15. Siswa membahas permasalahan aktual selama
melaksanakan diskusi. 1 2 3 4
16. Siswa menunjukan perilaku positif selama proses
pembelajaran. 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 21.
KISI-KISI WAWANCARA
Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu
Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Materi : Zat Adiktif dan Psikotropika
No. Kisi-Kisi No. Pernyataan
1. Tanggapan guru terhadap model
pembelajaran Quantum Teaching
dengan media Open Office
Presentation untuk meningkatkan
hasil belajar siswa aspek kognitif
siswa
4
2. Tanggapan guru terhadap model
pembelajaran Quantum Teaching
dengan media Open Office
Presentation untuk meningkatkan
hasil belajar siswa aspek afektif
siswa
1, 2
3. Tanggapan guru terhadap model
pembelajaran Quantum Teaching
dengan media Open Office
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
No. Kisi-Kisi No. Pernyataan
Presentation untuk meningkatkan
hasil belajar siswa aspek
psikomotor siswa
4. Tanggapan guru terhadap seluruh
rangkaian pembelajaran yang
dilakukan menggunakan model
Quantum Teaching dengan media
Open Office Presentation
5, 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 22.
PEDOMAN WAWANCARA
(Guru IPA Biologi)
1. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation mampu membantu siswa untuk lebih peka
terhadap permasalahan zat adiktif dan psikotropika?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
media Open Office Presentation mampu menarik perhatian siswa?
3. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open
Office Presentation berhasil mewujudkan siswa aktif?
4. Dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media
Open Office Presentation apakah berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa?
5. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open
Office Presentation dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang lain?
6. Berdasarkan proses dan hasil belajar siswa, bagaimanakah pendapat Ibu
dengan penerapan model pembelajaran ini dengan model pembelajaran
sebelumnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 23.
DAFTAR KEHADIRAN MURID KELAS VIIIA SMP SANTO VINCENTIUS
Keterangan:
√ = hadir
S = sakit
KODE MURID
PERTEMUAN KE- I II III IV
MURID 1 √ √ √ √ MURID 2 √ √ √ √ MURID 3 √ √ √ √ MURID 4 S S √ √ MURID 5 √ √ √ √ MURID 6 √ √ √ √ MURID 7 √ √ √ √ MURID 8 √ √ √ √ MURID 9 √ √ √ √ MURID 10 √ √ √ √ MURID 11 √ √ √ √ MURID 12 √ √ √ √ MURID 13 √ √ √ √ MURID 14 √ √ √ √ MURID 15 √ √ √ √ MURID 16 √ √ √ √ MURID 17 √ √ √ √ MURID 18 √ √ √ √ MURID 19 √ √ √ √ MURID 20 √ √ √ √ MURID 21 √ √ √ √ MURID 22 √ √ √ √ MURID 23 √ √ √ √ MURID 24 √ √ √ √ MURID 25 √ √ S √ MURID 26 √ √ √ √ MURID 27 √ √ √ √ MURID 28 √ √ √ √ MURID 29 √ √ √ √ MURID 30 √ √ √ √ MURID 31 √ √ √ √ MURID 32 √ S √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
183
Lampiran 24.
DAFTAR KEHADIRAN MURID KELAS VIIIB SMP SANTO VINCENTIUS
Keterangan:
√ = hadir
S = sakit
KODE MURID
PERTEMUAN KE- I II III IV
MURID 1 √ √ √ √ MURID 2 √ √ √ √ MURID 3 √ √ √ √ MURID 4 √ √ √ √ MURID 5 √ √ √ √ MURID 6 √ √ √ √ MURID 7 √ √ √ √ MURID 8 √ √ √ √ MURID 9 √ √ √ √ MURID 10 √ √ √ √ MURID 11 √ √ √ √ MURID 12 √ √ √ √ MURID 13 √ √ √ √ MURID 14 √ √ √ √ MURID 15 √ √ √ √ MURID 16 √ √ √ √ MURID 17 √ S √ √ MURID 18 √ √ √ √ MURID 19 √ √ S √ MURID 20 √ √ √ √ MURID 21 √ √ √ √ MURID 22 √ √ √ √ MURID 23 √ √ √ √ MURID 24 √ √ √ √ MURID 25 √ √ √ √ MURID 26 √ √ √ √ MURID 27 √ √ √ √ MURID 28 √ √ √ √ MURID 29 √ √ √ √ MURID 30 √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 25.
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK BELAJAR MURID KELAS VIIIA SIKLUS I
KELOMPOK KODE MURID
I 1 2 3 4 5 II 6 7 8 9 10 III 11 12 13 14 15 IV 16 17 18 19 20 V 21 22 23 24 25 26 VI 27 28 29 30 31 32
SIKLUS II
KELOMPOK KODE MURID I 2 8 30 11 29 II 23 17 26 9 22 III 1 3 12 20 28 31 IV 4 7 19 24 25 V 5 10 14 21 16 32 VI 6 15 18 13 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 26.
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK BELAJAR MURID KELAS VIIIB SIKLUS I
KELOMPOK KODE MURID
I 1 2 3 4 5 II 6 7 8 9 10 III 11 12 13 14 15 IV 16 17 18 19 20 V 21 22 23 24 25 VI 26 27 28 29 30
SIKLUS II
KELOMPOK KODE MURID I 28 6 24 30 29 II 15 23 12 17 29 III 2 7 9 13 18 IV 1 8 3 19 20 V 5 10 26 21 16 VI 25 22 4 11 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
186
Lampiran 27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
188
Lampiran 28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
190
Lampiran 29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
1924
Lampiran 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
194
Lampiran 31.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
196
Lampiran 32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
200 200
Lampiran 33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
204 204
Lampiran 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
208 208
Lampiran 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
216 216
Lampiran 36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
224 224
Lampiran 37.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
232 232
Lampiran 38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
240 240
Lampiran 39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
248 248
Lampiran 40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
256 256
Lampiran 41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
264 264
Lampiran 42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
272
272
Lampiran 43.
HASIL WAWANCARA
(Guru IPA Biologi)
Tanggal wawancara : 10 Juni 2013
Lokasi : SMP Santo Vincentius Sedayu
1. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation mampu membantu siswa untuk lebih peka terhadap permasalahan zat
adiktif dan psikotropika?
Quantum Teaching dengan Open Office Presentation sangat membantu siswa untuk lebih
peka terhadap masalah zat adiktif dan psikotropika, pengaruh penggunaannya, dan dampak
bagi diri, keluarga atau masyarakat, karena mereka dapat melihat gambar secara langsung,
dan ikut merasakan terhadap apa yang dilihat dan dipelajarinya.
2. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation mampu menarik perhatian siswa?
Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation sangat membantu menarik
perhatian dan motivasi belajar siswa. Cara mengajar yang bagi mereka adalah hal yang baru,
jarang dilakukan oleh guru sekolah selama ini. Lebih-lebih pengajar juga sangat menarik
perhatian mereka, penampilan dan cara mengajar mereka sangat mengesan bagi siswa.
Penyampaian materi dengan kalimat sederhana, mudah dipahami siswa, singkat, padat,
sehingga mudah dimengerti siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
273
3. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation
berhasil mewujudkan siswa aktif?
Quantum Teaching dengan Open Office Presentation sangat merangsang keaktifan
siswa. Mereka menjadi lebih kreatif mengembangkan imaginasinya dan menerka-nerka apa
yang akan terjadi jika semua yang dipelajari siswa tersebut terjadi pada diri siswa itu sendiri.
4. Dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office
Presentation apakah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa?
Quantum Teaching dengan Open Office Presentation meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini terlihat dari hasil tes yang telah dilaksanakan.
5. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation
dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang lain?
Quantum Teaching dengan Open Office Presentation bisa diterapkan untuk semua mata
pelajaran. Model pembelajaran ini sangat mengharuskan guru bertindak benar-benar sebagai
fasilitator, narasumber yang serba tahu. Sangat membantu siswa untuk lebih kreatif sekaligus
juga melatih guru untuk terus belajar dan belajar dan peka terhadap kemajuan ilmu dan
teknologi.
6. Berdasarkan proses dan hasil belajar siswa, bagaimanakah pendapat Ibu dengan
penerapan model pembelajaran ini dengan model pembelajaran sebelumnya?
a. Model pembelajaran ini lebih menarik perhatian siswa, merangsang siswa untuk aktif
dan terlibat langsung.
b. Model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation ini
membuat kemandirian siswa lebih terlatih, lebih berani dan lebih percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
274
c. Pembelajaran dengan Quantum Teaching dengan Open Office Presentation lebih
merangsang siswa untuk lebih berani ber-argumen bahkan berdebat jika tidak sesuai
dengan konsep yang siswa kuasai.
d. Pembelajaran dengan Quantum Teaching dengan Open Office Presentation sangat lebih
bagus daripada pembelajaran sebelumnya, karena biasanya guru mata pelajaran
menyampaikan materi dengan diskusi informasi, diskusi-presentasi, eksperimen di
laboratorium atau lingkungan sekitar, studi pustaka, dan lain-lain.
Siswa SMP Pengudi Luhur St Vincentius Sedayu, khususnya kelas VIIIA dan VIIIB
sangat mengucapkan terima kasih kepada Mas Widi dkk atas materi belajar yang baru untuk
kami. Semoga hari-hari kami menjadi lebih termotivasi untuk belajar, lebih memahami
tentang bahaya penggunaan zat adiktif dan psikotropika bagi masa depannya, sehingga yakin
sama sekali tidak akan pernah menggunakan zat adiktif dan psikotropika. Semoga Mas Widi
dkk semakin sukses dalam belajar dan tercapai semua yang dicita dan cintakan dan selalu
diberkati Tuhan...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI