perdagangan - PERPUSTAKAAN POLITEKNIK ILMU ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of perdagangan - PERPUSTAKAAN POLITEKNIK ILMU ...
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL Ekspor Impor
Sitti Syamsiah, S.SiT., M.A.P.
Diterbitkan oleh
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
2019
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Sitti Syamsiah, S.SiT., M.A.P.
Copyright @2019
Diterbitkan oleh :
PIP MAKASSAR (Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar)
Kampus 1 PIP MAKASSAR : Jl. Tentara Pelajar No. 173
Makassar 90172
Kampus 2 PIP MAKASSAR : Jl. Salodong, Kelurahan Untia,
Kec. Biringkanaya Makassar
E-mail : [email protected]
Telepon : (0411) 3616975 (HUNTING) FAX ((0411) 3616974
Terbit : Agustus 2019
ISBN:
Hak cipta dilindungi oleh Undang – Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi dengan bentuk dan cara
apapun tanpa seizin tertulis dari penulis dan penerbit.
ii
KATA PENGANTAR
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar adalah pendidikan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam lingkup Bidang Pelayaran. Salah satu
persyaratan dalam penyempurnaaan kegiatan proses Belajar Mengajar di Kelas adalah
penyiapan bahan ajar yang menjadi acuan untuk tercapainya tingkat kompetensi yang ingin
dicapai.
Penulisan Bahan Ajar di PIP Makassar disesuaikan yang sesuai standar yang
dipersyaratkan dengan tetap menampilkan kekhususan sebagai ciri Modul Bahan Ajar yang
ada di PIP Makassar.
Untuk menjamin agar Penulisan Bahan Ajar PIP Makassar ditulis dengan sistematika
dan format yang seragam, dan untuk menghindari perbedaan penulisan maka dibuatkan
Modul Bahan Ajar ini. Modul Bahan Ajar ini merupakan bahan ajar resmi dan baku bagi
segenap Taruna PIP Makassar yang harus diikuti termasuk hal yang bersifat teknis seperti
tata cara pengetikan, lay out, pengutipan, pengacuan dan penyusunan referensi.
Terima kasih, semoga memberi manfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, Agustus 2019
Politeknik Ilmu Pelayaran Makasar,
Penyusun
SITTI SYAMSIAH S.SiT., M.A.P.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. .............i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI ……. ..............................................................................................iii
BAB I PERDAGANGAN EKSPOR – IMPOR / PERDAGANGAN
INTERNASIONAL ……… ..................................................................................1
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL……………………………. ............1
B. PERATURAN/REGULASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ...........2
C. ISTILAH .........................................................................................................3
D. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ............................................4
E. JENIS-JENIS EKSPOR .................................................................................4
F. DOKUMEN EKSPOR ..................................................................................6
BAB II PENYELESAIAN PEMBAYARAN PERDAGANGAN EKSPOR –
IMPOR ..................................................................................................................9
A. HAK DAN KEWAJIBAN EKSPORTIR & IMPORTIR....................... ........ 9
B. CARA-CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN LUAR NEGERI ..........9
BAB III EKSPOR – IMPOR DENGAN LETTER OF CREDIT (L/C) ..........................11
A. LETTER OF CREDIT (L/C) .........................................................................11
B. ISTILAH DAN DEFINISI L/C .....................................................................12
C. TUJUAN DAN FUNGSI L/C .......................................................................13
D. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN L/C BANK ..............15
E. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM L/C ...................................15
F. PIHAK-PIHAK TIDAK LANGSUNG .........................................................17
G. JENIS-JENIS L/C YANG UMUM ...............................................................26
H. JENIS-JENIS L/C YANG KHUSUS ............................................................26
1
BAB I
PERDAGANGAN EKSPOR – IMPOR / PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu),
antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan suatu perdagangan.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat
Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial,
dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan
internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional
Manfaat perdagangan
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi,
iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut
keluar negeri.
2
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih
modern.
Faktor pendorong
1. Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut :
2. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
3. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
5. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
6. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi.
7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
9. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
B. PERATURAN/REGULASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua
negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme
kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam
perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada
kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan
ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak
itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania.
Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial
seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal
dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-
kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari
perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
3
C. ISTILAH
1. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah Pabean;
2. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah daratan, perairan dan ruang udara diatasnya, serta tempat-tempat
tertentu di Zone Ekonomi Eksklusif dan Landasan Kontinen yang di
dalamnya berlaku Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan;
3. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintah dan kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat
barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antar moda transportasi;
4. Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang
berbentuk badan hokum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum
NKRI, baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;
5. Eksportir Terdaftar adalah perusahaan atau perorangan yang telah
mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor
barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
6. Barang yang diatur ekspornya adalah barang yang ekspornya hanya dapat
dilakukan oleh Eksportir Terdaftar;
7. Barang yang diawasi ekspornya adalah barang yang ekspornya hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri Perdagangan atau Pejabat
yang ditunjuk setelah mendapat rekomendasi dari instansi terkait;
8. Barang yang dilarang ekspornya adalah barang yang tidak dapat
diekspor;
9. Barang yang bebas ekspornya adalah barang yang tidak termasuk pada
butir 6,7 dan 8;
10. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk
tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak
yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat K3LM, perkembangan
masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesarbesarnya;
11. Verifikasi atau penelusuran teknis adalah penelitian dan pemeriksaan
yang dilakukan surveyor sebelum muat barang;
12. Surveyor adalah perusahaan survey yang mendapat otorisasi dari dan
ditetapkan oleh Menteri Perdagangan untuk melakukan verifikasi atau
penelusuran teknis atas ekspor dan impor;
4
13. Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia tertentu yang
dapat digunakan sebagai bahan baku penolong untuk keperluan proses
produksi industri apabila disimpangkan dapat digunakan dalam
memproses pembuatan narkotika danfatau psikotropika;
14. Rekomendasi adalah surat yang diterbitkan oleh instansi terkait yang
memuat penjelasan secara teknis dan bukan merupakan izin persetujuan
ekspor;
15. Pre-Export Notification (PEN) adalah pemberitahuan persetujuan ekspor
yang disampaikan kepada instansi badan lembaga yang berwenang di
negara tujuan ekspor.
D. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Mengajarkan bahwa bila sebuah negara menghasilkan jenis produk yang
tentu yang tidak tidak dapt dihasilkan oleh negara-negara lainnya maka
negara yang menghasilkan produk secara eksklusif tersebut mempunyai
keunggulan mutlak karena negara – negara lain tidak dapat menghasilkan
produk tersebut, tetapi negara lain membutuhkan produk tersebut sehingga
harus membeli.
2. Teori Keunggulan Komparatif ( Comparative Advantage)
Mengajarkan bahwa dua negara dapat menghasilkan dua jenis barang
(atau lebih) yang sama namun setiap negara mengajarkan proses produksi
jenis – jenis barang tersebut dengan kinerja yang berbeda.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perbedaan itu adalah kinerja dan
faktor lain :
1. Perbedaan tingkat upah tenaga kerja.
2. Bila di negara tertentu tenaga kerja bersedia dibayar lebih murah
daripada tenaga kerja di negara lain untuk pekerjaan yang sama.
3. Perbedaan dalam kemampuan manajemen sehingga di negara tersebut
pekerjaan dapat berjalan secara efisien dan lancar
4. Harga bahan baku di negara tertentu lebh murah
5. Bunga pinjaman di negara tertentu sangat rendah
6. Ada juga situasi yang bersifat lebih khusus dimana negara tertentu
dapat memproduksi barang akan tetapi rakyat negara tersebut tidak
mengkonsumsi barang tersebut sehingga barang tersebut hampir
seluruhnya di ekspor ke negara-negara lain. Importir
E. JENIS-JENIS EKSPOR
Dalam perdagangan Internasional dikenal jenis-jenis ekspor antara lain ::
Jenis – Jenis Ekspor
5
1. Ekspor Biasa
Dalam Hal ini barang kirim ke luar negeri sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, yang ditunjuk kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi
transaksi yang sebelumnya telah di adakan kesepakatan.
2. Barter
Adalah pengiriman barang – barang ke luar negeri untuk di tukarkan
langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeriartinya baik pihak
ekspor atau import tidak menerima pembayaran dalam bentuk mata uang
asing melainkan dalam bentuk barang.
1) Direct Barter
Atau barang langsung merupakan system pertukaran barang
dengan barang dengan menggunakan alat penentu nilai.
Contohnya :
Dollar
2) Switc Barter
Bila mana salah satu pihak tidak mungki memanfaatkan barang
yang diterimanya sehingga dapat mengalihkan ke negara ke tiga
Contohnya :
Rusia mengirim pabrik baja ke India , dan India akan
membayarnya dengan mengirim teh atau karung goni ke Rusia,
oleh karena Rusia tidak membutuhkan teh dan karung goni maka
Rusia dapat mengalihkan pengapalannya ke pasar London, dengan
harga yang lebih murah di bandingkan dengan the / karung
goniyang di ekspor langsung dari India ke London.
3). Counter Purchase
Atau imbal beli adalah suatu system perdagangan timbal balik
antar dua negara.
Contohnya :
Suatu negara menjual suatu produk kepada negara lain harus
membeli pula suatu produk negara tersebut atau dengan
mengaitkan ekspor dengan import
4) Buy – back barter
Atau barter kembali adalah suatu system penerapan alih teknologi
dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara
membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang,
6
yang nantinya hasil produksi di tampung atau dibeli kembali oleh
negara maju.
Contohnya :
Pengusaha Jepang membantu pengusaha Indonesia mendirikan
pabrik teksti di Indonesia dengan teknologi dari Jepang, dengan
perjanjian tekstil yang di hasilkan pabrik tersebut nantinya akan di
ekspor ke Jepang yang tentunya sesuai dengan desain dan selera
yang ada di Jepang
3. Konsinyasi ( Consignmen )
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedang hasil
penjualannya di perlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi dalam
hal ini barang dikirim ke luar negeri bukan untuk di tukarkan dengan
barang lain seperti barter, tegasnya di dalam hal pengiriman barang
sebagai barang konsinyasi belua ada pembeli yang tertentu di luar negeri.
4. Package – Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi kita terutama dengan negara
– negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian
perdagangan ( trade agreement ) dengan salah satu negara, dala perjanjian
di tetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu
sebaliknya negara itu di impor sejumlah jenis barang yang dihasilkan
negara tersebut yang kiranya kita butuhkan.
5. Penyelundupan ( Smuggling )
Adalah Pemindahan suatu barang dari dalam ke luar negeri atau sebaliknya
yang tidak mengikuti persyaratan atau peraturan yang berlaku.
F. DOKUMEN EKSPOR
Dokumen – Dokumen yang terkait dalam perdagangan ekspor DOKUMEN
INDUK
Adalah dokumen inti yang dikeluarkan oleh badan pelaksana utama
perdagangan Intenasional yang berfungsi sebagai alat pembuktian realisasi
suatu transaksi
1. Faktur Perdagangan
Dikeluarkan Eksportir sendiri Faktur perdagangan adalah suatu nota
perhitungan yang di buat oleh eksportir untuk importir yang terutama
berisi
a. Jumlah Barang (Quantity)
b. Harga Barang (Unit Price)
c. Harga Total (Total Price)
7
d. Perhitungan Pembayaran (Payment Breakdown)
Faktur merupakan alat bukti perhitungan atau suatu transaksi yang
dilakukan eksportir dan importer
2. Letter of Kredit (L/C) Adalah Suatu surat kredit yang dikeluarkan devisa
atas permintaan importer. L/C merupakan alat bukti pembayaran atau
suatu transaksi yang dilakukan eksportir dan importir.
3. Bill of Lading (B/L) Adalah tanda terima penyerahan barang yang
dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan
atas barang yang telah di muat di atas kapal laut oleh eksportir untuk
diserahkan ke importir
4. Polis Asuransi Adalah surat bukti pertanggungan yang dikeluarkan
maskapai asuransi atas permintaan eksportir atau importir untuk
menjamin keselamatan atas barang yang dikirim dari aneka bencana dan
kerusakan
DOKUMEN PENUNJANG
Adalah dokumen yang keluarkan untuk memperkuat dan merinci keterangan
yang terdapat dalam dokumen induk terutama faktur perdagangan
1. Packing List
Adalah daftar yang berisi perincian lengkap mengenai jenis dan jumlah
satuan dari barang yang terdapat dalam peti atau total jumlah seluruhnya
2. Weight Note ( Nota Timbangan)
Adalah suatu pernyataan ( catatan ) yang berisi perincian berat dari tiap
peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat
bersih dari tiap kemasan
3. Measurement List ( Daftar kubikasi
Adalah suatu daftar yang berisi ukuran dan takaran dari tiap peti atau tiap
kemasan yang biasanya menyebutkan volume dan kubikasi
4. Inspection Certificate ( Surveyor Report)
Adalah suatu pernyataan yang berisi keterangan mengenai mutu barang,
jenis, jumlah, harga yang dikeluarkan oleh suatu badan usaha jasa yang
independen
a. Chemical Analysis ( Analisa Kimia)
Adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh lab kimia dari perusahaan
sendiri.
b. Test Certificate
Pernyataan yang dibuat oleh laboratorium perusahaan atau balai menelitian
independen
c. Manufacturer’s Certificate
8
d. Sebagai bukti keaslian dan jaminan mutu atas barang yang dikaitkan
dengan nama baik dari produsen
e. Certificate of Origin
Surat keterangan negara asal adalah surat yang dikeluarkan instansi yang
berwenang
DOKUMEN PEMBATU
Adalah dokumen yang diperlukan untuk membantu para pelaksana dalam
menjalankan fungsi Follow Up (tugas lanjutan)
a. Instruction manual
Adala keterangan terinci mengenai tata cara dan tata kerja suatu alat,
termasuk uraian mengenai manufacturing process ( Proses produksi )
b. Layout Scheme
Adalah gambar denah terletak mesin dalam pabrik yang susunannya
disesuaikan dengan urutan proses produksi.
c. Brochure atau leaflet
Adalah buku kecil yang berisi keterangan singkat mengenai suatu produk
yang bertujuan memberikan informasi kepada produsen tentang produk yang
dimaksud
9
BAB II
PENYELESAIAN PEMBAYARAN PERDAGANGAN EKSPOR -
IMPOR
A. HAK DAN KEWAJIBAN IMPORTIR DAN EKSPORTIR
Setiap transaksi perdagangan selalu menimbulkan hakdan kewajiban
bagi masing-masing pihak yang bersangkutan. Pihak penjual berkewajiban
antara lain melakukan penyerahan barang yang telah sama-sama dimufakati,
dan berhak untuk menerima pembayaran atas harga barang yang telah
diserahkan. Sebaliknya pembeli berkewajiban melunasi harga pembayaran
dari barang yang diserahkan dan berhak menuntut penyerahan barang yang
dibelinya.
Bilamana penjual dan pembeli sama berada di suatu tempat, maka
penyelesaian kewajiban masing-masing pihak agar mudah dilakukan. Pembeli
cukup menyetorkan pembayaran kepada penjual dan membawa barang yang
dibelinya. Akan tetapi dalam perdagangan luar negeri penyelesaiannya tidak
semudah itu.
Hal ini disebabkan anatara lain karena pembeli dan penjual terpisah
satu sam lainnya, baik secara geografis maupun oleh batas kenegeraan.
Antara negra pembeli dan penjual pada umumnya mempergunakan jenis mata
uang yang berbeda. Kedua belah pihak pembeli dan penjuakl harus pula
memindahkan oleh pemerintah negara masing-msing dalam bidang yang
menyangkut perdagangan luar negeri.
Pihak penjual atau eksportir akan berusaha bagaimana caranya supaya
dapat memenuhi kewajiban untuk mengirimkan dan melakukan penyerahan
barang kepada pembeli atau importir, dan menerima haknya atau pembayaran
dari barang yang diserahkan itu. Sebaliknhya pembeli atau importir harus
memikirkan pula untuk dapat melakukan kewajiban melunasi pembayaran
barang yang dibelinya dan menerima barang itu dengan sebaik-baiknya.
Kedua belah pihak akan mencari jalan mengindrkan dan menekan
resiko menjadi sekeil-kecilnya. Untuk keperlua ini akan diuraikan lebih lanjut
cara-cara yang lazim dalam penyelesaian pembayaran luar negeri.
B. CARA-CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN LUAR NEGERI
Cara-cara yang ditempuh dalam penyelesaian pembayaran dalam
perdagangan luar negri antara lain :
1. Secara tunai (cash payment)
2. Secara rekening terbuka (open account)
3. Secara penarikan wesel atau suatu letter of credit (L/C)
Sekiranya importir memiliki dan menguasai sendiri sejumlah alat
pembayar luar negri (devisa), maka importir dapat melakukan pembayaran
kepada eksportir, sebelum barangnya dikirim. Hal ini disebut pembayaran
tunai dimuka oleh importir ke eksportir. Bagi importir pembayaran lebih
dahulu besar resikonya. Eksportir berada dalam jarak yang jauh dari importir
10
sehingga bona fiditas eksportir tidak diketahui sepenuhnya oleh importir.
Karena itu cara pembayaran tunai (cash payment) jarang sekali dilakukan.
Bila mana importir sudah dikenal baik oleh eksportir atau supplier,
ataupun karena importir itu adalah agen dari supplier luar negri, adakalanya
eksportir mengirimkan saja barang yang diingini importir itu. Bila mana
barang sudah terjual barulah pembayaran dilakukan. Cara pembayaran
melalui open account ini jarang dilakukan sebab mengandung resiko yang
besar untuk eksportir dan supplier.
Berdasarkan keberatan yang terdapat dalam kedua cara diatas,
maka cara pembayaran paling lazim adalah dengan penarikan wesel oleh
penjual atau eksportir atas suatu letter of credit (L/C) yang dibuka untuk
keperluan itu oleh pembeli atau importir. Cara ini banyak dipakai karena
dapat memelihara kepentingan kedua belah pihak dan merupakan cara yang
lebih mendekati kesempurnaan, asal saja kedua belah pihak memperhatikan
dengan seksama semua syarat yang tercantum atau yang dicantumkan dalam
kedua instrument itu.
Untuk lebih mendalami instrument yang vital dalam perdagangan
luar negri berturut-turut dapat dipelajari mengenai arti fungsi serta sifat-sifat
dari letter of credit, wesel dan bill of loading.
Letter of credit (L/C) Definisi: Letter of credit atau biasa disingkat
dengan L/C adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu bank atas permintaan
importir langganan bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir diluar negri
yang menjadi relasi importir itu, yang memberi hak kepada eksportir itu
untuk menarik wesel-wesel atas bank bersangkutan untuk sejumlah uang yang
disebutkan dalam surat itu. Seterusnya bank bersangkutan menjamin untuk
mengakseptir atau menghonorir wesel yang ditarik itu asal saja sesuai dan
memenuhi semua syarat yang tercantum dalam surat itu.
11
BAB III
EKSPOR – IMPOR DENGAN LETTER OF CREDIT (L/C)
A. LETTER OF CREDIT (L/C)
Transaksi perdagangan ekspor – impor pada dasarnya dapat dilakukan
dengan atau tanpa L/C, namun karena L/C melindungi kepentingan kedua
pihak, eksportir dan importir, dimana bank ikut terlibat dan mengurangi risiko
tertentu maka transaksi dengan L/C lebih disenangi. L/C memegang peranan
penting dalam perdagangan internasional dan akan terus merupakan
instrument yang paling ampuh dalam jasa-jasa perbankan. Penggunaan L/C
ini sejak Perang Dunia I sampai sekarang masih terus dipertahankan dan
dipergunakan sebagai instrumen yang tradisional dalam transaksi-transaksi
perdagangan luar negeri. Faktor-faktor yang menjadi dasar terus
berkembangnya penggunaan L/C tersebut antara lain adalah adanya
pengekangan/pengawasan devisa dibeberapa negara, ketidakpastian situasi
perekonomian dan diperlukannya suatu cara bagi eksportir untuk
melancarkan pembayaran barang-barang ekspornya. Walaupun ada
perbedaan-perbedaan bahasa, adat kebiasaan dan prosedur, tetapi L/C tidak
mengenal perbedaan-perbedaan itu.
Banyak perusahaan yang mengakui bahwa L/C merupakan bantuan
untuk pengelolaan keuangannya, baik untuk arus kas (cash flow) perusahaan
maupun untuk peningkatan perdagangan multilateral. Pada umumnya L/C ini
digunakan sebagai alat pembayaran jangka menegah yang merupakan
pembayaran secara tunai atau cicilan pada saat penyerahan barang. Lebih
lanjut berbagai negara dalam usaha meningkatkan transaksi-transaksi ekspor
melalui badan-badan pengembangan ekspor bekerja sama dengan badan-
badan asuransi telah mengembangkan pemanfaatan L/C ini dalam bentuk
fasilitas-fasilitas dan prosedur-prosedur baru dengan pembiayaan jangka
pendek dan panjang.
Berbagai negara industry juga telah mengembangkan prosedur kredit
pembeli (buyer’s credit) yang merupakan kewajiban bank untuk membayar
kepada penjual (eksportir) atas nama pembeli (importir) sebagai pengganti
dokumen-dokumen yang dinyatakan dalam perjanjian yang bersangkutan.
Dilihat dari segi penggunaannya L/C dapat dibedakan antara
:Documentary L/C (Documentary Credit –Form 2.12)
- Stanby L/C (Form 2.13)
Documentary L/C yang kadang-kadang juga disebut Commercial atau
Merchand ise L/C dan nama-nama lain (lihat Butir B), merupakan L/C yang
berdokumen dan menangani pergerakan-pergerakan dari barang-barang
12
ekspor-impor. Oleh karena itu, jenis L/C inilah yang akan dipentingkan
pembahasannya dalam buku mengenai transaksi ekspor-impor ini.
Apabila tidak berdokumen maka L/C tersebut disebut Clean L/C yang
salah satu contohnya adalah Standby L/C. Standby L/C merupakan L/C yang
khusus digunakan sebagai suatu yang “stanby” (L/C yang tersedia untuk
langsung dibuka sebagai jaminan) untuk dimanfaatkan bilamana perlu untuk
membayar seorang beneficiary atau bank atas nama nasabahnya. Bilamana
nasabah bank gagal melakukan kontrak atau membayar pinjaman atau cicilan-
cicilan hutang yang diperjanjikan, maka dengan adanya L/C tersebut bank
akan membayar beneficiary apabila sesuai dengan dasar wesel atau syarat-
syarat L/C tersebut.
B. ISTILAH DAN DEFINISI L/C
- Istilah L/C
Letter of Credit (L/C) yang juga umum dikenal dengan “Documentary
Credit” (kredit berdokumen) sifatnya unik. Berbagai istilah digunakan untuk
Letter of Credit tergantung pada kebiasaan negara/bank yang mengeluarkan
instrument tersebut. Istilah mana pun yang digunakan sebenarnya tidak perlu
dipusingkan karena pada hakikatnya semua menyatakan instrument yang
sama. Ada yang menyatakan Letter of Credit dengan singkatannya saja yakni
L/C, atau Commercial Letter of Credit, Documentary Credit bahkan kadang-
kadang “Credit” saja. Demikian juga dalam kolom yang terdapat pada form
instrument L/C itu sendiri terdapat berbagai variasi penggunaan judul seperti
“Commercial Credit” atau “Letter of Credit” atau “Documentary Credit” atau
sama sekali tidak ada judul.
Di Amerika Serikat misalnya orang lebih condong menggunakan
istilah Commercial Letter of Credit dari pada Documentary Credit karena
istilah yang disebut terakhir ini masih dianggap lebih luas, meliputi bebrbagai
jenis documentary credit seperti Commercial Letter of Credit, Authority To
Purchase, Authority To Pay, dan sebagainya. Commercial Letter of Credit
menunjukkan alat membayar barang-barang yang dibeli dalam transaksi
perdagangan Internasional; Authority To Purchase semata-mata menyatakan
kerelaan bank pembeli untuk membayar wessel penjual dengan harapan
sipembeli akan membayar wessel pada saat jatuh tempo dan Authority To Pay
menunjukkan bank bertindak berdasarkan kuasa membayar yang diberikan
oleh sitertarik (pembeli) kepada pemegang wessel yaitu sipenarik.
Istilah L/C tersebut tidak lain mencerminkan pengertian akan
pentingnya penggunaan L/C oleh bank sebagai alat yang mampu untuk
membiayai penyerahan barang-barang dagang. L/C tersebut memberikan dua
kepastian yakni mekanisme pembiayaan dan hubungan antara perkembangan-
perkembangan atau variasi-variasi dalam L/C dengan perkembangan-
13
perkembangan atau variasi-variasi dalam mekanisme komersial untuk mana
L/C tersebut secara khusus diciptakan guna memudahkannya. Dalam
penggunaann L/C maka bank dapat memenuhi permintaan-permintaan
pembiayaan yang bermacam-macam dengan syarat-syarat yang daoat
disesuaikan. Oleh karena itu, L/C tersebut bersifat luwes dan dapat
disesuaikan dengan berbagai macam gabungan teknik pembiyaan.
Definisi L/C
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, dipelukannya suatu instrument
atau alat yang melindungi penjual (eksportir) dan pembeli (importir) dari
risiko tidak dipatuhinya kewajiban-kewajiban yang dipersyaratkan kedua
belah pihak, menyebabkan dikeluarkannya instrument Letter of Credit oleh
Bank. Maka sebuah Letter of Credit (L/C) didefiniskan sebagai sebuah
instrument yang dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama salah satu
nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan
penerima instrument tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan
atau atas salah satu bank korespondennya bagi kepentingannya, berdasakan
kondisi-kondisi/persyaratan-persyaratan yang tercantum pada instrument
tersebut.*
Definisi lain dalam arti yang lebih luas, adalah : “suatu pernyataan
yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk mempertaruhkan credit (tingkat
kepercayaan) akan dirinya yang telah cukup dikenal baik, sebagai pengganti
credit terhadap importir tersebut, yang mungkin baik juga tetapi tidak begitu
dikenal”*
Dalam publikasi terbitan ICC dinyatakan bahwa documentary credit
adalah perjanjian tertulis dari sebuah bank (issuing bank) yang diberikan
kepada penjual (beneficiary, exporter) atas permintaannya dan sesuai
dengan instruksi –instruksi darai pembeli (applicant) untuk melakukan
pembayaran yakni dengan cara membayar, meng-aksep atau menegosiasi
wesel sampai jumlah tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan dan atas
dokumen-dokumen yang ditetapkan.Dengan singkat Letter of Credit adalah
suatu perjanjian membayar bersyarat dari bank.**
C. TUJUAN DAN FUNGSI L/C
L/C pada umumnya cenderung ditujukan untuk kepentingan eksportir
dan sebagai akibatnya eksportir akan mendesak importir agar menerbitkan
L/C guna kepentingannya sebelum pengapalan barang terjadi. L/Cdapat
dikeluarkan oleh pedagang importir sendiri (merchant L/C) tetapi mengingat
risikonya, lebih lazim dikehendaki L/C yang dikeluarkan bank (banker’s L/C)
*An Introduction to International Banking Service, Marine Midland Bank,
MA, 1983
14
**Guide to documentary credit operations, ICC, 1978
Dari sudut pandang importir, L/C yang ia minta untuk diterbitkan oleh
sebuah bank tertentu adalah import credit (outward credit) dan biasanya L/C
tersebut dinamakan demikian oleh importir dan bank penerbit L/C
(opening/issuing bank)
Sebaliknya dari sudut pandang advising bank yang meneruskan L/C
tersebut kepada eksportir dan melakukan pembayaran/bertindak sebagai
negotiating bank, L/C tersebut dinamakan export credit (inward credit)
Penggunaan istilah export credit dan import credit ini sebaiknya tidak
digunakan supaya jangan sampai membingungkan, karena sebenarnya
perbedaan nama atau sebutannya hanya dilihat dari sudut pandang pihak yang
menggunakan L/C tersebut.
Berdasarkan L/C maka bank-bank yang terlibat setuju mengadakan
pembayaran atas dokumen-dokumen yang diserahkan bila menurut
pengamatannya telah memenuhi persyaratan-persyaratan L/C. Bank sama
sekali tidak terikat dan tidak punya kepentingan atas kontrak mana barang-
barang di kapalkan.
Bilamana barang-barang yang dikapalkan tersebut ternyata salah satu
atau lebih rendah mutunya akan tetapi dokumen-dokumen yang bersangkutan
memenuhi syarat, maka importirlah yang bertanggung jawab atas
pembayarannya kendatipun dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan.
Bisa juga terjadi bawa importir menerima barang-barang yang tidak
sesuai dengan yang diminta tetapi ia terpaksa harus membayarnya juga.
Untuk mencegah kerugian-kerugian tersebut importir dapat menggunakan
berbagai pilihan kemungkinan langkah-langkah yang dapat dilakukannya
pada saat proses penanganan L/C tersebut. Hal ini akan dibahas lebih rinci
pada bab-bab selanjutnya.
Sampai sedemikian jauh fungsi Letter of Credit dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Merupakan suatu perjanjian bank-bank dalam menyelesaikan transaksi
komersial internasional
2. Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
transaksi yang diadakan
3. Memastikan adanya pembayaran asalkan persyaratan-persyaratan L/C
telah dipenuhi
4. Merupakan instrument yang didasarkan hanya atas dokumen-dokumen
dan bukan atas barang-barang daganngan atau jas-jasa
5. Membantu issuing bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada
importir dan memonitor penggunannnya
15
D. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN L/C BANK
a. Kebaikan
1. Penjualan/eksportir dapat lebih menggantungkan kepercayaan pada L/C
yang dikeluarkan bank dari pada L/C yang dikeluarkan oleh pedagang.
Dan karena itu yang bersangkutan merasa terjamin akan pembayaran/
akseptasi yang dilakukan bank setelah adanya penyerahan dokumen-
dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C
2. Penjual/eksportir menerima pembayaran segera dari bank pembayar
bilamana semua dokumen yang sesuai dengan syarat L/C diserahkan
pada bank pembayar walaupun pembeli/importir belum menerima
dokumen-dokumen tersebut.
3. Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan
selanjutnya seperti back to back L/C dan sebagainya
4. Pembeli/importir biasanya tidak diharuskan menyediakan dana atau
kadang-kadang persentase tertentu saja sampai barang impor tiba untuk
ditebus.
5. Pembeli/importir dapat menggunakan hak pemilikan atas dokumen-
dokumen berdasarkan L/C untuk memperoleh pembiayaan selanjutnya,
yakni pinjaman-pinjaman pembiayaan kembali (re-financing) dan
sebagainya
6. Pembeli/importir merasa terjamin bahwa banknya akan menolak
pembayaran kepada penjual/eksportir kecuali penjual/ekportir telah
memenuhi persyaratan-persyaratan L/C yang telah diminta oleh
pembeli/importir kepada banknya seperti yang ditentukan dalam L/C
b. Kelemahan
1. Biaya-biaya bank yang di kenakan dalam penanganan L/C
2. Waktu yang digunakan dalam memproses surat-surat yang diperlukan
melalui saluran bank-bank
3. Bank-bank hanya berkepentingan dalam dokumen saja dan tidak dalam
barang-barang
4. Pembeli/importir tidak mendapat jaminan bahwa barang-barang yang di
pesan dengan harga tertentu adalah yang sebenarnya yang dikapalkan
E. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM L/C*
a. Pihak Langsung
1. Pembeli
a) Disebut juga applicant/account party/accountee/importir/ buyer
b) Pihak yang memohon pembukaan L/C dari bank
c) Kredibilitasnya harus memuaskan dalam pertimbangan-
pertimbangan bank
2. Penjual
a) Diebut juga beneficiary/party to be paid/exporter/seller/shipper
16
b) Pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan
c) Pihak yang memenuhi syarat L/C yang diterima dan menyerahkan
dokumen-dokumen kepada bank pembayar
3. Bank Pembuka/Penerbit L/C**
a) Disebut juga opening bank/issuing bank/importer’s bank.
b) Bank pembeli yang membuka/menerbitkan L/C kepada
beneficiary, biasanya melalui perantaraan bank di negara
beneficiary
c) Yang memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan
kecocokannya dengan syarat-syarat L/C
d) Yang mengatur pembiayaan transaksi-transaksi bilamana diminta
e) Yang melepaskan dokumen-dokumen L/C kepada pembeli dan
meminta pembayaran dari/mendebit rekening pembeli
4. Bank Penerus L/C
a) Disebut juga advising bank/seller’s bank/foreign correspondent
bank
b) Bank yang memberitahukan/mengadviskan/meneruskan L/C dan
menegaskan kebenaran/otentikasi dari L/C tersebut kepada
eksportir tanpa disertai kewajiban lain
c) Bank ini dapat juga dimungkinkan sebagai paying bank atau
confirming bank, bahkan sebagai issuing bank dalam hal berbeda
dengan opening bank.
5. Bank Yang Menegaskan/Menjamin Pembayaran Atas L/C
a) Disebut juga confirming bank/foreign correspondent bank
b) Bank kedua, biasanya advising bank yang bertindak sebagai
confirming bank, yakni menegaskan kepada beneficiary/eksportir
bahwa L/C tersebut otentik dan bilamana importir atau opening
bank tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini akan
membayarnya. Jadi confirming bank ini menambahkan
kewajibannya terhadap kewajiban opening bank
6. Bank Pembayar
a) Disebut juga paying bank
b) Bank yang namanya disebutkan dalam L/C sebagai pihak yang
melakukan pebayaran kepada beneficiary/eksportir asalkan
dokumen-dokumen sesuai dengan syarat-syarat L/C
7. Bank Yang Menegosiasi
a. Disebut juga negotiating bank
b. Bank, biasanya namanya tidak disebutkan dalam L/C, yang
menyetujui untuk membeli wesel (draft) dari
beneficiary/eksportir. (beneficiary eksportir dapat menegosier
weselnya kepada bank lain yang berbeda dari paying bank yang
17
tercantum dalam L/C, walaupun kekuatan hukum dari bank lain
tersebut agak berbeda bilamana kelak ada masalah di pengadilan)
c. Yang membayar beneficiary/eksportir dengan segera dan
biasanya dengan recourse (hak regres/dapat meminta ganti
pembayaran kembali bilamana ada masalah) Atas pembayarannya
kepada beneficiary/eksportir maka negotiating bank selanjutnya
meminta pembayaran dari opening bank
8. Bank Yang Diminta Mengganti Pembayaran (me-reim burse)
a. Disebut juga reimbursing bank
b. Bilamana antarbank eksportir dan bank importir tidak ada
hubungan rekening maka untuk penyelesaian pembayarannya
biasanya ditunjuk bank ketiga yang disebut “reimbursing bank”.
a) Menerima barang-barang dagang dari shipper/eksportir/freight
forwarder dan mengatur pengangkutan barang-barang tersebut
b) Menerbitkan Bill of Landing (B/L) atau surat bukti muat barang
2. Bea dan Cukai/Pabean
a) Bagi importir, bertindak sebagai agen dan akan memberikan izin
untuk pelepasan barang-barang bilamana dokumen B/L, atau di
Indonesia di tambah P.P.U.D, menunjukkan telah dilakukan
pembayaran.
b) Bagi eksportir, pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak
dan memberikan izin barang untuk dimuat dikapal
3. Perusahaan asuransi
a) Yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai nilai
yang disyaratkan
b) Yang mengeluarkan sertifikat/polis asuransi untuk menutup risiko
yang dihendaki
c) Yang menyelesaikan tagihan/tuntutan kerugian-kerugian, bila ada
4. Badan-badan pemeriksa atau SGS/Perwakilan Sucofindo (khusus
Indonesia
a) Yang ditunjuk pemerintah / yang berwenang dalam pemeriksaan
mutu, jenis, jumlah barang dan sebagainya
b) Yang ditunjuk pemerintah untuk memeriksa kebenaran barang-barang
impor di negeara asal impor barang, dan barang-barang ekspor
tertentu di negara tempat tibanya barang dengan penerbitan Surat
Laporan Pemerikasaan (LKP). Keharusan pemeriksaan yang
disyaratkan dengan menyampaikan LKP tersebut kepada bank devisa
di Indonesia dimakdud untuk memungkinkan pembayaran pajak-pajak
ekspor/impor dan sertifikat ekspor (SE)
F. PIHAK-PIHAK TIDAK LANGSUNG
1. Perusahaan Pelayaran/Perkapalan
18
5. Badan-Badan Penelitian Lainnya
Yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan
/sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan
Secara umum L/C dapat dibedakan antara :
1. Revocable L/C
2. Irrevocable L/C
3. Irrevocable Confirmed L/C
4. Irrevocable Unconfirmed L/C
Berikut ini diberikan penjelasan tentang jenis-jenis L/C tersebut dalam
bentuk form masing yang dapat dilihat dalam contoh yang telah lengkap
dicantumkan dengan rincian L/C yang sesuai kehendak pihak-pihak
pembuka L/C. Form asli yang tersedia telah langsung diisi dengan data-data
rincian L/C yang bersangkutan. Bentuk tulisan tebal sengaja dibuat dalam
contoh-contoh L/C untuk langsung mengetahui termasuk jenis manakah L/C
yang bersangkutan
1. Revocable L/C – Form 2.1
L/C ini dapat ditarik kembali (revocable) dan tidak mengikat pihak
mana pun. Oleh karena itu, L/C ini mengandung resiko sebab sewaktu-
waktu pada saat barang di dalam perjalanan atau sebelum dokumen
diajukan atau walaupun dokumen telah diajukan tetapi belum diadakan
pembayaran, dapat diubah atau dibatalkan sepihak karena tanpa
pengetahuan pihak lain. Pihak penjual/eksportir kemungkinan
menghadapi masalah untuk segera memperoleh pembayaran dari
pembeli (importir) sedang sebaliknya pada pihak pembeli (importir),
L/C ini akan memberikan kelonggaran karena dapat diubah atau
dibatalkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada penjual
(eksportir)
Jadi pada dasarnya bilamana L/C dibatalkan, maka penjual/eksportir
tidak dapat melakukan apa-apa sebab yang terlibat hanyalah pembeli
(importir/pemohon L/C) dan bank pembuka L/C (opening bank)
Dalam Form 2.1 L/C menunjukkan sifatnya yang revocable dari
kalimat :
This advice is subject to revocation or modification, without a notice
to you, at any time before or after presentation to us of the drafts and
documents. (Advis ini dapat dicabut atau diubah, dengan atau tanpa
pemberi tahunan terlebih dahulu pada Saudara setiap saat, sebelum atau
G. JENIS-JENIS L/C YANG UMUM
19
setelah penyerahan wesel-wesel dan dokumen-dokumen yang
bersangkutan pada kami)
Juga oleh kalimat :
“This is solely an advice of a revocable credit . . . . . . . . .etc.” (Ini
semata-mata adalah sebuah advis L/C yang dapat dicatat/ditarik
. . . . . . . dan sebagainya)
L/C ini diadviskan oleh Union Bank, New York, kepada Bergina Co.
Ltd, New York, dan dibuka oleh Bank Pribumi Indonesia, Jakarta atas
permintaan P.T. XYZ, Jakarta
2. Irrevocable L/C – Form 2.2
Dalam L/C ini bank pembuka L/C menyatakan janji yang tidak dapat
ditarik kembali untuk membayar atau mengaksep wesel yang diajukan
dengan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C. L/C ini
dapat diubah/dibatalkan hanya dengan persetujuan pihak-pihak yang
berkepentingan. Bagi importir L/C ini dirasakan kurang luwes/longgar
apabila sewaktu-waktu yang bersangkutan menginginkan perubahan-
perubahan/pembatalan. Bagi eksportir ada jaminan akan diterimanya
pembayaran namun tetap akan tergantung kepada perjanjian dengan bank
eksportir yang bersangkutan.
L/C Form 2.2 adalah Irrevocable dan dibuka oleh Union Bank, New
York atas permintaan XYZ Importing Co. , New York, dan diadviskan
melalui Cabang Union Bank di Jakarta untuk diteruskan kepada
beneficiary (eksportir) P.T. Suka Makmur.
22
Kalimat yang menunjukkan bahwa L/C ini Irrevocable adalah sebagai
berikut:
We hereby agree with the drawers, endorsers and bonafide holders of drafts
drawn under and in compliance with the terms of this credit, that the same
shall be honoured upon presentation and delivery of documents as specifird
above to the drawee if drawn and negotiated on or before May 15, 198- .
(Dengan ini kami setuju dengan para penarik, pengendorse dan pemegang
yang sah atas wesel yang ditarik atas dan sesuai dengan syarat-syarat L/C ini,
bahwa wesel tersebut dibayar atas adanya penjualan dan penyerahan
dokumen-dokumen sebagaimana diwajibkan di atas kepada si tertarik
bilamana ditarik dan di negosiasi pada atau sebelum tanggal 15 Mei 198- )
Form L/C ini adalah form Union Bank, New York, yang diteruskan melalui
Union Bank Jakarta kepada eksportir PT. Suka Makmur. Pembayaran atas
L/C ini adalah “at sight” jadi pembayaran langsung diadakan pada
penyerahan wesel dan dokumen-dokumen L/C
3. Irrevocable Confirmed L/C – Form 2.3
Dalam jenis L/C ini pihak-pihak yang terlibat adalah applicant
(importir), issuing bank, beneficiary (eksportir), advising bank dan atau
confirming bank
L/C ini menambah kewajiban bank kedua (confirming bank) atas
perjanjian yang tidak dapat ditarik kembali oleh bank pertama, bank
pembuka L/C (issuing bank)
Dalam L/C Form 2.3 petunjuk tentang L/C yang Irrevocable confirmed
dinyatakan oleh kalimat :
We confirm the credit and hereby undertake that all drafts drawn dan
presented as above specified will be duly honoured. (Kami memberi
konfirmasi atau L/C tersebut dan dengan ini berjanji bahwa semua wesel
yang ditarik dan di ajukan sebagaimana diuraikan di atas akan dibayar
pada waktunya
Dalam L/C ini applicant (importir) adalah Barruneli & Co, Rome
dan issuing bank adalah Banco de Italiana, Rome. Beneficiary (eksportir)
adalah Americana Co, New York, dan advising bank adalah Union Bank ,
New York, yang juga bertindak sebagai confirming bank. L/C yang di
advisingkan oleh Union Bank, New York, ini disalin dari L/C asli issuing
bank ke dalam form Union Bank sendiri. Sekiranya L/C ini menggunakan
Formulir Standar ICC dengan form L/C asli dengan kepala surat dari
issuing bank sendiri, disebelah bawah pojok kanan biasanya disediakan
pemberitahuan advising bank (advising bank’s nortification)
23
Kalimat lain yang senada dengan redaksi L/C yang irrevocable
confirmed dapat berbunyi :
This credit bears our confirmation and we engage that documents
presented for payment in conformity with the termso of this credit will be
duty paid on presentation. (L/C ini menggandung konfirmasi kami dan
kami mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran pada waktunya atas
dokumen-dokumen yang diajukan sesuai dengan syarat-syarat L/C)
L/C ini adalah “at sight”, yakni pembayaran dilakukan pada saat
penyerahan dokumen-dokumen yang sudah lengkap
Jadi L/C ini selain diadviskan/diteruskan kepada eksportir juga
dikonfirmasi (confirmed) dan advising bank dapat bertindak sekaligus jadi
confirming bank. Bila tidak, bank lain bias dilibatkan sebagai confirming
bank, yakni bank yang mengikatkan diri untuk turut menjamin dibayarnya
L/C tersebut sesuai syarat-syarat L/C
25
Dengan L/C ini maka eksportir mendapat perlindungan akan
pembayarannya dari 2 bank dan walaupun issuing bank tidak
dikenal/diragukan bonafiditasnya namun dengan adanya confirming bank,
yang biasanya bank-bank besar yang sudah terkenal dan kuat
keuangannya, maka pembayaran tetap terjamin. Biasanya L/C dengan
syarat “confirmed irrevocable” ini di haruskan bilamana issuing bank
belum dikenal atau masih non-koresponden dari paying/negotiating bank.
Bagi importir, permintaan ekspor untuk syarat L/C “confirmed” ini akan
menambah ongkos sebab bank akan membebankan biaya konfirmasi
(confirmation fee)
4. Irrevocable Unconfirmed L/C – Form 2.4
L/C ini sama dengan Irrevocable L/C biasa kecuali bahwa L/C ini
diadviskan melalui sebuah bank lain yang tidak menyatakan tambahan
penanggungan kewajiban apa pun atas L/C tersebut. Kebanyakan L/C
yang dibuka oleh bank besar diadviskan oleh bank-bank asing tanpa
konfirmasi (unconfirmed). Ini menunjukkan bahwa bank yang
menerbitkan L/C tersebut telah cukup dikenal baik kredibilitasnya.
Sebaliknya L/C dari bank-bank kecil/belum dikenal kredibilitasnya perlu
dimintakan L/C-nya dikonfirmasi oleh bank lain yang sudah dikenal baik.
Dalam L/C Form 2.4 yang menunjukkan bahwa L/C Irrevocable
unconfirmed adalah kalimat :
This is solely an advice of an irrevocable credit opened by the above
mentions correspondent and conveys no engagement by us (ini semata-
mata adalah sebuah advis L/C irrevocable yang dibuka oleh koresponden
yang disebut diatas dan tidk mengikat kami)
L/C ini diteruskan oleh Union Bank, New York, kepada
beneficiary L/C (eksportir XYZ Company Incorporated, New York, atas
instruksi bank pembuka L/C (issuing bank) Bank Indonesia Makmur,
Medan, untuk kepentingan nasabahnya (importir) P.T. Harapan Kita
Medan
L/C ini diadviskan oleh Union Bank, New York , dengan menyalin
isi L/C yang diterimanya dari Bank Indonesia Makmur, Medan, ke dalam
form L/C-nya sendiri oleh Union Bank, New York
Pembayaran wesel L/C ini adalah “at sight”, yakni pembayaran
akan dilakukan oleh Union Bank Commercial L/C Dept. atas dasar
penyerahan dokumen-dokumen L/Cyang sesuai dengan ketentuan dalam
L/C dan wesel yang bersangkutan
26
Atas dasar keempat L/C yang disebut diatas terdapat beberapa
variasi jenis L/C yang lazim dikenal yang terdiri dari :
5. Revolving L/C – Form 2.5
Pada umumnya L/C komersial sudah berakhir segera setelah
keseluruhan nilainya habis terpakai. Akan tetapi beberapa L/C dibuka
sedemikian rupa agar setiap saat di adakan penarikan, L/C tersebut
otomatis kembali berlaku dengan jumlah yang sama dan dengan demikian
selalu dapat tersedia sebuah L/C sebesar nilai yang sama
Jadi sebuah “revolving L/C”adalah suatu L/C yang berdasarkan syarat-
syaratnya jumlahnya diperbaharui atau dinyatakan berlaku kembali secara
otomatis tanpa memerlukan perubahan khusus pada L/Ctersebut. L/C ini
dapat “revocable” atau “irrevocable” dan dapat berlaku kembali dalam
kaitan “jangka waktu” atau “nilai L/C”.
H. JENIS-JENIS L/C YANG KHUSUS
29
Bilamana misalnya yang diperlakukan kembali berkaitan dengan waktu,
misalnnya tersedia sampai jumlah US$10,000 per bulan selama jangka waktu
tertentu, misalnya 6 bulan, maka dalam waktu 6 bulan L/Ctersebut secara
otomatis tersedia sebesar US$10,000 setiap bulan tanpa memandang apakah
telah ada suatu jumlah ditarik selama sebulan sebelumnya. Dikaitkan dengan
jumlah atau nilai L/C, maka penggunaan revolving ini dapat bersifat
“kumulatif” atau “non kumulatif”. Dalam hal “kumulatif “ maka jumlah yang
tidak dipergunakan di dalam periode yang berlaku dapat dimasukkan ke dalam
pengambilan periode berikutnya. Bilamana “non-kumulatif” maka setiap
jumlah L/C yang tidak dipergunakan di dalam setiap periode tidak boleh
dihimpun padaperiode berikutnya, sehingga sisa yang ada menjadi batal. Oleh
karena itu, revolving L/C yang non kumulatif harus dilaksanakan di dalam
setiap periode secara tegas.
L/C ini dinyatakan otomatis dapat berlaku kembali (revolving) hanya
setelah dokumen-dokumen L/C diterima oleh issuing bank. Agar dapat lebih
mudah diawasi, maka perlu ditentukan jumlah keseluruhan yang dapat ditarik
atas L/C tersebut
L/C Revolving sebagaimana dalam Form 2.5 menunjukkan sifat Revolving
dari kalimat sebagai berikut :
This letter of credit is revolving to the extent that the amount drawn by you
not exceeding US$300,200 may become available to you again but only
upon receipt by you of our formal advice of reinstatement. Total drawings
under this credit are not exceed US$900,600 (L/C ini adalah “revolving”
dengan pembatasan bahwa jumlah yang anda tarik tidak melebihi
US$300,200 dan akan tersedia untuk anda lagi hanya setelah anda terima
pemberitahuan penegasan secara dari kami. Jumlah penarikan-penarikan
atas L/C ini tidak melebihi US$900,600)
Dalam Form 2.5 L/C dibuka oleh Union Bank atas permintaan
XYZ Packing Company, New York, dan diadviskan dengan kawat dan
surat melalui Korea National Bank kepada ABC, C.P.O. Box 243 di Seoul,
Korea. L/C ini disampaikan dalam form Union Bank sendiri
6. Red Clause L/C – Form 2.6
Adakalanya saat dimana seorang pembeli ingin memberikan
sejumlah pembayaran di muka atas suatu L/C kepada beneficiary
(eksportir) sebelum diajukannya dokumen-dokumen. Dalam situasi
demikian maka pada L/C tersebut dicantumkan klausula khusus yang
disebut Red Clause. Disebutkan Red Clause karena pada hakikatnya
klausula ditulis dengan tinta merah untuk menarik perhatian atas keunikan
sifat L/C ini
30
Red clause ini menguasakan advising, negotiating atau confirming
bank untuk memberikan pembayaran di muka kepada beneficiary
(eksportir) sebelum pengajuan dokumen-dokumen. Red clause tersebut
dicantumkan pada L/C berdasarkan permintaan khusus dari applicant
(importir) dan redaksi kata-katanya tergantung kepada permintaan-
permintaannya.
L/C semacam ini sering digunakan sebagai suatu cara untuk
menyediakan dana bagi penjual (eksportir) sebelum pengapalan dilakukan.
Oleh karena itu, L/C ini berguna sekali bagi para perantara-perantara dan
pedagang di daerah perdagangangan yang memerlukan suatu bentuk
fasilitas pre-financing (pembiayaan sebelum mengekspor), di mana
pembeli tertrntu bersedia memberikan izin-izin atau kelonggaran-
kelonggaran khusus dengan cara pembiayaan demikian.
L/C ini banyak digunakan oleh importir wol di Inggris untuk
memungkinkan eksportir wol di Australia memperoleh dana untuk
membayar supplier wol yang sebenarnya di Australia
31
Dalam Form 2.6, L/C Red Clause jelas menunjukkan sifat “Red
Clause” dari kalimat-kalimat berikut:
32
State Liberty Bank (Korea) is hereby authorized to make advances to you
to the extent of US$15.000 (fifteen thousand U.S.Dollar) or the unused
balance of this credit, whichever is less, against your receipt for the
amount advance. . . . . . etc. we hereby under take the payment of such
advances, with interest as withdrawals under this credit, should they not
be repaid to said bank by you on or before the latest date for negotiation.
[State Liberty Bank (korea) dengan ini dikuasakan untuk memberi panjar
pembayaran kepada anda sampai sejumlah US$15.000 (lima belas ribu US
dollar) atau sisa L/C yang tidak dipakai , yang mana diantaranya yang
lebih kecil, berdasarkan adanya tanda terima anda atas jumlah yang
dibayar terlebih dahulu . . . . dan seterusnya. Dengan ini kami menjamin
pembayaran panjar-panjar dengan bunga sebagai akibat penarikan-
penarikan berdasarkan L/C ini, apabila tidak dibayar kembali oleh bank
tersebut kepada Anda pada atau sebelum tanggal negosiasi berakhir]
Dalam Form 2.6, L/C dibuka oleh State Liberty Bank, New York,
atas permintaan applicant (importir) ABC Co. di New York, diadviskan
oleh Cabang State Liberty Bank di Korea kepada beneficiary L/C
(eksportir) XYZ Tranding Co. Ltd. State Liberty Bank, Korea,
memberikan pembayaran dimuka (panjar) kepeada beneficiary L/C, XYZ
Tranding Co. Ltd. Tersebut sampai sejumlah US$ 15,000 untuk penyiapan
barang-barang ekspor yang akan dikapalkan sesuai L/C yang dibuka
berjumlah US$28,525
7. Transferable L/C – Form 2.7
L/C ini disebut “transferable” karena dapat dipindahkan atau
dialihkan dari beneficiary asal/pertama kepada satu atau beberapa
beneficiary (ies) yang lain. L/C hanya dapat diterbitkan oleh bank sebagai
“transferable L/C” bilamana ada instruksi khusus dari applicant L/C
(importir) tersebut. Ini berarti bahwa pada formulir permohonan
pembukaan L/C dan pada L/C itu sendiri tercntum jelas bahwa L/C
tersebut dapat dipindahkan/transferable (lihat Form 2,7)
Jenis L/C ini hanya dapat ditransfer sekali yang berarti bahwa
beneficiary kedua tidak boleh memindahkannya lagi ke beneficiary ketiga
kecuali ada pernyataan lain yang jelas tercantum di dalam L/C tersebut.
Syarat-syarat transfer (pengalihan) L/C tersebut haruslah dilakukan
sesuai dengan L/C yang asli, dengan pengecualian hal-hal berikut :
a. Nama dan alamat beneficiary pertama dapat menggantikan
nama applicant dari L/C (importir) tersebut
b. Nilai L/C dan setiap harga unitnya dapat dikurangi dalam L/C
untuk yang dialihkan agar dapat memberikan margin
(keuntungan) bagi beneficiary pertama
33
c. Masa berlakunya L/C dan jangka waktu pengapalan dapat
diperpendek
d. Beneficiary kedua tidak mempunyai hak untuk mengalihkan
bagisn L/C yang diteruskan kepadanya
Setelah menerima bagian L/C yang dialihkan, beneficiary kedua
dapat menyerahkan dokumen-dokumen pengapalannya sesuai dengan
syarat-syarat L/C kepada advising bank untuk menerima pembayaran,
negosiasi atau akseptasi. Advising bank dapat membayar, negosiasi atau
aksep dengan cara menyelesaikannya dengan beneficiary kedua, dan akan
memberitahukan kepada benifeciary pertama bahwa bank tersebut
memegang dokumen-dokumen beneficiary kedua. Beneficiary pertama
berhak menggantikan invoice beneficiary pertama tersebut dalam jangka
waktu yang wajar setelah diminta, maka advising bank dapat meneruskan
dokumen-dokumen tersebut termasuk invoice beneficiary kedua langsung
kepada issuing bank dan berhak untuk mendapat reimbursement untuk
pembayaran-pembayaran yang telah diberikan kepada beneficiary kedua
35
Jenis L/C ini lazim digunakan oleh eksportir ataupun oleh importir
yang sedang melakukan perjalanan-perjalanan
Dalam hal ini L/C yang digunakan oleh eksportir, beberapa variasi
penggunaannya dapat dengan kondisi sebagai berikut :
a. Eksportir tidak sama dengan/bukanlah supplier (sama dengan
back to back L/C)
b. Eksportir tidak mempunyai dana untuk membayar supplier
(sama dengan back to back L/C)
c.
1. Importir dan supplier saling kenal dan mengetahui harga
penjualan, dan setuju eksportir bertindak sebagai perantara
yang memperoleh komisi sebagai agen atau sebagai pihak
yang berdiri sendiri yang mencari untung dari jasa-jasa
ysng diberikannya seperti pengapalan barang-barang,
pengepakan, asuransi dan lain-lain
2. Atau importir dan supplier tidak saling kenal akan tetapi
importir mengetahui bahwa supplier bukanlah eksportir
3. Atau bila banyak yang menjadi supplier
Dalam hal titik c.1 bank eksportir dapat bertindak sebagai
advising bank atau confirming bank. Bank tersebut meminta
beneficiary (eksportir) menyiapkan dokumen yang menyatakan bahwa
eksportir akan mengalihkan hak-hak eksportir kepada supplier
berdasarkan itu maka bank tersebut akan mengirimkan sebuah copy
L/C kepada supplier yang menyatakan bahwa L/C tersebut telah
dialihkan sehingga supplier dapat menarik wesel sesuai syarat-syarat
L/C yang bersngkutan. Pengaturan-pengaturan selanjutnya adalah
tergantung hubungan antara supplier dan eksportir dan atas jumlah
penguasaan barang oleh supplier dan bank eksportir. Sering sekali
eksportir dan atas jumlah penguasaan barang oleh supplier dan bank
eksportir. Sering sekali eksportir lebih banyak hanya sebagai perantara
supplier dan pembeli dan ia hanya menerima komisi daripada benar-
benar turut dalam persiapan dan penangan barang-barang dagang
tersebut
Dalam hal titik c.2, bank eksportir tidak mengirimkan copy L/C
tersebut kepada supplier tetapi hanya memberitahukan bahwa supplier
dapat menarik wesel berdasarkan L/C transferable tersebut.
Persyaratan L/C tersebut adalah sama kecuali jumlahnya lebih kecil
dan tanggal pengapalan lebih cepat. Supplier akan mengirimkan
barang-barangnya dan menyerahkan dokumen-dokumen kepada bank
eksportir, bank mana kemudian akan mengganti invoice yang
36
diserahkan supplier dengan invoice yang lebih tinggi untuk selanjutnya
diteruskan bersama-sama dokumen-dokumen dan B/L asli yang
ditanda tangani kepada bank importir. Bila pembayaran telah
dilakukan bank importir, bank eksportir akan mengatur pembayaran-
pembayaran kepada supplier dan eksportir sesuai dengan hak-hak
mereka atas L/C yang bersangkutan.
Bilamana banyak supplier untuk suatu transaksi seperti dalam
hal titik c.3, misalnya ada 10 supplier masing-masing dengan nilai
$8,000 untuk keperluan pengapalan sejumlah barang atas nama
eksportir (benerficiary) akan menerima $100,000 dari importir, maka
bank eksportir akan menerbitkan 10 L/C yang terpisah-pisah masing-
masing sebesar $8,000 untuk keuntungan 10 benediciaries baru yang
ditunjuk oleh beneficiary asli tersebut (eksportir dan yang mengalihkan
L/C adalah sama). Kesepuluh beneficiary tersebut akan menarik wesel
masing-masaing sebesar $8,000 yang berjumlah $80,000 san
memberikan invoice dan dokumen-dokumen lainnya kepada bank.
Ivoice tersebut akan diserahkan kepada eksportir yang akan diserahkan
kepada eksportir yang akan menggantikannya dengan invoice sebesar
$100,000 untuk menyertai dokumen-dokumen dan wessel yang
ditujukan kepada bank importir
Penggunaan L/C ini oleh importir dilakukan pembeli/importir
yang berpergian ke luar negeri untuk melihat-lihat barang dan
mengadakan pembelian-pembelian. Pembeli tersebut akan membawa
L/C yang transferable dalam perjalanan tersebut dan bila ada
pembelian pembelian maka sebagian dari L/C tersebut akan
dipindahkan kepada penjual
Dalam L/C Form 2.7 ini klausula yang menjelaskan bahwa
sifatnya transferable adalah kalimat :
This Letter of Credit is transferable, however, no transfer shall be effective
unless in the form as per specimen attached and notice of transfer
endorsed hereon by us and our customary changes therefore paid.(L/C ini
dapat dipindahtangankan, akan tetapi pemindahan tidak akan efektif
kecuali dalam bentuk seperti specimen terlampir yang pemberitahuan
pemindahannya telah kami endorse dan pembebanan-pembebanan kami
yang lazim telah dibayar)
L/C ini diadviskan oleh Union Bank di New York kepada XYZ
Company Incorporated (eksportir di New York) atas L/C yang dibuka oleh
Bank Mexicana di Mexico atas permintaan nasabahnya Compania ABC
Mexico (applicant/importir)
37
8. Back To Back L/C – Form 2.8
L/C ini lebih kompleks dari jenis L/C lain. Pada hakikatnya back to
back L/C ini merupakan dua L/C yang identik, kecuali harganya dan
tanggal pengapalan serta tanggal berlakunya L/C
Jenis L/C ini umumnya digunakan dalam kondisi sebagai berikut :
1. Eksportir bukanlah supplier barang-barang ekspor
2. Eksportir tidak mempunyai dana untuk membaya supplier
3. Eksportir tidak ingin supplier mengetahui nama importir asli dan
barang-barang yang sesungguhnya
Oleh karena itu, haruslah dibuat dua L/C yang terpisah tanpa ada
indikasi kepada importir asli bahwa L/C – L/C tersebut berkaitan . L/C
yang pertama atau L/C induk (master L/C) dibuka oleh importir di luar
negeri kepada eksportir melalui bank di negara eksportir. Bank eksportir
ini dapat bertindak sebagai advising bank atau confirming bank.
Berdasarkan pada L/C pertama tersebut eksportir dapat meminta bank
eksportir untuk membuka L/C untuk keuntungan supplier. Dalam hal ini
maka eksportir untuk membuka L/C untuk keuntungan supplier. Dalam hal
ini maka eksportir menjadi si pembeli (account party) dan supplier
menjadi beneficiary.
Dalam membuka L/C yang kedua maka bank pembuka yakni bank
eksportir haruslah yakin bahwa syarat-syarat dari kedua L/C tersebut harus
seidentik mungkin. Jadi jelasnya perbedaan-perbedaan yang ada hanya
empat pokok, yakni :
L/C I L/C II
Account Party : Importir Eksportir
Beneficiary : Eksportir Supplier
Jumlah Harga : Lebih Tinggi - Tanggal Pengapalan /
Akan Lebih Cepat
Berlakunya L/C : - Beberapa Hari
Bank yang membuka L/C kedua tersebut haruslah dalam posisi
menguasai seluruh transaksi yang ada. Bank tersebut harus meminta
eksportir (yang menjadi importir atas L/C kedua) untuk megisi formulir
penyerahan yang menyatakan bahwa hasil penjualan berdasarkan L/C
pertama haruslah diserahkan ke bank yang membuka L/C yang kedua.
Oleh karena itu, bank tersebut haruslah yakin dan dapat memastikan
bahwa pembayaran barang-barang akan diterima bank dari importir dan
kemudian setelah mengadakan pembayaran kepada supplier dari
penerimaan tersebut, sisanya akan diserahkan kepada eksportir yang
38
berupa keuntungan eksportir. Walaupun dalam transaksi dengan jenis L/C
ini advising bank dapat saja dua bank yang berbeda namun dalam praktek
lebih banyak dilakukan dengan satu advising bank yang sama. Misalnya
L/C dari Indonesia yang dibuka ke Hongkong, maka oleh bank di
Hongkong dibuka lagi L/C ke RRC berdasarkan L/C induk dari Indonesia
tersebut.
Dalam Form 2.8 terlihat adanya 2 buah L/C, dimana L/C yang
kedua dibuka berdasarkan L/C induk(master L/C) yang pertama. L/C
induk sebesar US $ 50,000 di adviskan oleh Union Bank, New York,
kepada ABC Corporation of America, New York, atas instruksi dari banco
de Bilboa di BBogota, Columbia, sebagai bank pembuka (issuing bank)
untuk keperluan nasabahnya (importir) Importadora Nazional di Bogota,
Columbia, dengan tanggal pengapalan terakhir 30 April dari New York ke
Bogota dan tanggal negosiasi terakhie 10 Mei
L/C ini dikonfirmasi oleh Union Bank. New York, dan dengan
demikian bank tersebut menambah jaminan akan kepastian pembayaran
atas wesel yang diajukan sesuai dengan syarat-syarat L/C. atas L/C induk
ini dibuka L/C kedua yang bernilai sebesar US $45,000 oleh Union Bank,
New York, untuk kepentingan ABC Corporation of America yang
bertindak sebagai applicant L/C (pembeli), yang tadinya beneficiary L/C
induk dan ditujukan kepada beneficiary L/C (supplier), yakni
Manufacturing Corporation of America, New Jersry. Tanggal negosiasi
terakhir adalah 5 Mei (6hari sebelum tanggal negosiasi terakhir L/C
induk), sedangkan tanggal pengapalan terakhir adalah sama, yakni 30
April, karena tempat pengapalan sama-sama dari New York ke Bogota.
Sekiranya tempat pengapalan berbeda, biasanya tanggal harus lebih dahulu
dari tanggal pengapalan L/C induk, seperti lazim dilakukan dalam ekspor
Indonesia ke China (RRC) dengan Back to Back L/C melalui Hongkong
9. Straight L/C – Form 2.9
Sebuah Straight L/C akan berisi klausula berikut :
We hereby angage with you that all drafts drawn under an in compliance
with the terms of this credit will be duty honoured on delivery of
documents as specified if presented at our counters on or before the
expiration date indicated above. (Dengan ini kami mengikatkan diri pada
anda bahwa semua wesel-wesel yang ditarik atas dan sesuai dengan syarat-
syarat L/C ini akan dibayar pada waktunya setelah tibanya dokumen-
dokumen seperti yang diperinci apabila diserahkan di “counter”kami pada
saat atau sebelum tanggal jatuh tempo yang dinyatakan diatas)
L/C ini biasanya jatuh tempo di negara bank pembuka L/C. Bank di negara
beneficiary (eksportir) dapat melakukan pembayaran lebih dahulu kepada
39
beneficiary (eksportir) atau dapat juga menunggu sampai mmeperoleh
reimbursement dari bank pembuka L/C dan baru melakukan pembayaran
kepada benificary (eksportir). Oleh karena L/C ini jatuh tempo dingara
bank pembuka L/C , maka bank bersedia memberikan fasilitas pembayaran
terlebih dahulu kepada benificary (eksportir) tersebut dan biasanya karena
ada hubungan rekening/pinjaman dengan beneficiary ( eksportir). L/C
form 2.9 ini mebgikat State Union Bank, New York, hanya apabila
dokumen-dokumen diajukan padanya secara langsung (straight)
41
STRAIGHT L/C Form 2.9
10. Restricted L/C – Form 2.10
Suatu L/C dinamakan “Rstricted” Bilamana penerusan dan
pembayaran tersebut dibatasi hanya kepada Bank yang namanya
tercantum dalam L/C dinegara beneficiary. Jenis L/C ini biasnya
42
digunakan bilamana beneficiary (eksportir) memperoleh fasilitas
pembayaran yang berkaitan dengan L/C tersebut dari bank yang
menegosier L/C dimaksud
Klausula Restricted L/C biasanya berbunyi seperti berikut:
Negotiations under this credit are restricted to bank..
(Negosiasi-negosiasi atas L/C ini dibatasi pada bank)
Dalam form 2.10 L/C diadviskan oleh State Union Bank, Korea, kepada
eksportir (Beneficary) XYZ Trading Co. Ltd. di korea atas instruksi Kantor
Pusatnya di New York, yang membuka L/C ini untuk kepentingan importit
ABC.Co,New York. L/C ini disyaratkan hanya dapat dinegosiasi oleh
State Union Bank, New York.
11. Negotiable L/C – Form 2.11
Suatu L/C disebut Negotible bilamana beneficiary L/C tersebut
dapat mengajukan wesel dan dokumen-dokumen L/C-nya ke bank mana
saja yang ia pilih.
Negotiable L/C biasanya berisi klausula berikut :
This Letter of Credit is negotiable. In tehe event of…etc
( L/C ini dapat diambil alih. Dalam hal….. dan seterusnya)
L/C ini biasyanya jatuh tempo dinegaraa beneficiary. Bank asing
yang menegosier dokumen akan melakukan pembyaran lebih dahulu
kepada beneficiary ( eksportir ) atau dapat juga menunggu daulu
pembayaran dari bank terbuka dan baru melakukan pembayaran kepada
beneficiary.
Dalam Form 2.11 L/C diadviskan oleh State Union Bank, Korea
kepada XYZ Trading Co. Ltd. (beneficiary/ eksportir) atas instruksi dari
kantor Pusat State Union Bank di New York untuk keperluan importir
(applicant) ABC. Co, New York.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 1 | P a g e
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : ..............................
TANGGAL : 2019
STANDAR PELAYANAN
PADA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar merupakan perguruan tinggi negeri di
lingkungan Kementerian Perhubungan, dimana telah menunjukkan eksistensinya dan sampai
saat ini masih berpengaruh besar dalam menciptakan pelaut yang handal dibidangnya, dengan
melihat kredibilitas yang ditunjukkannya, PIP Makassar terus menggeliat maju menyongsong
era revolusi industri 4.0. Perubahan dan peningkatan teknologi maritim saat ini selalu seiring-
sejalan terhadap terjadinya perubahan-perubahan regulasi internasional yang semuanya
berdasarkan pemutakhiran teknologi maritim termasuk di SCTW 2010 Manila ini di mana
keharusan semua kapal menggunakan peralatan Electrick Chart Display System (ECDIS) dan
di mana negara dalam hal ini pemerintah harus mengadopsinya dan
mengimplementasikannya dengan membangun simulator ECDIS tersebut termasuk juga di
PIP Makassar, simulator ECDIS telah terbangun dan digunakan sejak tahun 2013 dan itulah
salah satu bukti bahwa PIP Makassar terus meningkatkan kinerjanya sebagai instansi diklat
kepelautan yang terus eksis dalam menterjemahkan kebutuhan dunia internasional.
Pembinaan PIP Makassar secara akademik dilakukan oleh menteri yang mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi,
sedangkan pembinaan administrasif dan operasional dilakukan oleh Menteri Perhubungan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi serta tugas pokok dan fungsi Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP) Makassar, dan untuk menghasilkan lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP)
Makassar yang berkualitas perlu mewujudkan proses pendidikan secara teratur dan terarah
sehingga perlu menetapkan suatu acuan yang meliputi kriteria minimal berbagai aspek yang
terkait dengan penyelenggaraan pendidikan. Acuan tersebut merupakan Standar Pelayanan
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
Standar Pelayanan saat ini mengacu pada PM 19 Tahun 2017 tentang Pedoman
Standar Pelayanan di Lingkungan Kementerian Perhubungan di samping dipakai sebagai
acuan juga dimaksudkan sebagai perangkat untuk mendorong terwujudnya transparansi dan
akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 2 | P a g e
Standar Pelayanan yang disusun memiliki indikator dalam pencapaiannya yang
meliputi mutu lulusan yang berkualitas, ketepatan waktu, pembiayaan yang terjangkau oleh
masyarakat luas, ketersediaan pelayanan dan kepuasan tanpa meninggalkan aspek legalitas
dalam pelaksanaannya dan mengedepankan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
II. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud penyusunan Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar
adalah untuk menjamin akses secara merata dan mutu pelayanan kepada masyarakat
secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pelayanan dan tolok ukur yang ingin dipenuhi khususnya dalam pelayanan
penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar yang
dilaksanakan dengan memperhatikan kualitas lulusan, ketepatan waktu, biaya terjangkau
dan kepuasan pengguna jasa pendidikan dan pelatihan.
B. Tujuan
Tujuan Penyusunan Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
agar dapat diperoleh pemahaman dan keseragaman dalam penyelenggaraan pelayanan
pendidikan dan pelatihan kepelautan yang menjadi tugas pokok Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP) Makassar dengan mengutamakan kepuasan masyarakat umum.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar pelayanan pelaksanaan diklat di Politeknik Ilmu Pelayaran
(PIP) Makassar meliputi :
a. Diklat Pembentukan
b. Diklat Peningkatan
c. Diklat Keterampilan
d. Diklat Pemutakhiran
e. Diklat Revalidasi
f. Diklat Pemberdayaan Masyarakat
g. Sewa Sarana dan Prasarana
h. Sewa Jasa kepada masyarakat
i. Layanan Kesehatan
Yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. Dasar Hukum
b. Persyaratan
c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur
d. Jangka Waktu Penyelesaian
e. Biaya / tarif
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 3 | P a g e
f. Produk Pelayanan
g. Sarana, Prasarana, dan / atau Fasilitas
h. Kompetensi Pelaksana
i. Pengawasan Internal
j. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
k. Jumlah Pelaksana
l. Jaminan Pelayanan
m. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan
n. Evaluasi Kinerja Pelaksanaan.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 4 | P a g e
BAB II
PENGERTIAAN, PRINSIP DAN KOMPONEN STANDAR PELAYANAN
I. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan :
A. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkain kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi setiap warga dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh Penyelenggara pelayanan
publik.
B. Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut korporsi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan
publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik.
C. Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Organisasi
Penyelenggara adalah satuan kerja Penyelenggara pelayanan publik yang berada
dilingkungan institusi Penyelenggara Negara, Korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
D. Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggara pelayanan dan acuan penilain kualitas pelayanan sebagai kewajiban
dan janji Penyelanggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,
cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
E. Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis yng berisi keseluruhan rincian
kewajiban dan janji yang terdapat dalam Standar Pelayanan.
F. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagi
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima
manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
G. Pihak terkait adalah pihak yang dianggap kompeten dalam memberikan masukan
terhadap penyusunan Standar Pelayanan.
H. Pelaksana pelayanan publik yang selanjutnya disebut pelaksana adalah pejabat,
pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara
yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.
I. Diklat Pembentukan adalah diklat pembentukan kompetensi keahlian pelaut yang
terdiri dari jenjang pelaut tingkat Diploma IV, Non Diploma dan DKP bagi peserta
diklat di PIP Makassar.
J. Diklat Peningkatan adalah diklat peningkatan kompetensi keahlian pelaut yang
terdiri dari jenjang keahlian pelaut tingkat I, II, III, IV dan DKP bagi peserta diklat di
PIP Makassar.
K. Diklat Keterampilan Pelaut adalah diklat pelaut yang merupakan pelengkap /
proficiency pelaut yang diselenggarakan di PIP Makassar.
L. Diklat Pemberdayaan Masyarakat merupakan program pendidikan dan pelatihan
gratis bagi masyarakat kurang mampu pada usia produktif, sesuai dengan Instruksi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 5 | P a g e
Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
rangka peningkatan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia, untuk didik dan
dilatih menjadi pelaut di PIP Makassar dan mendapatkan sertifikat sesuai yang
dilaksanakan.
M. Sewa Sarana dan Prasarana adalah sewa menyewa fasilitas yang diberikan kepada
pihak terkait dari PIP Makassar.
N. Sewa Kepada Masyarakat adalah sewa jasa yang diberikan berupa pemanfaatan jasa
narasumber maupun tenaga ahli dari PIP Makassar.
O. Layanan Kesehatan yaitu layanan kesehatan dari Unit kesehatan utama PIP
Makassar sebagai layanan utama.
II. Prinsip
Dalam menyusun, menetapkan dan menerapkan Standar Pelayanan dilakukan dengan
memperhatikan prinsip:
A. Sederhana. Standar Pelayanan yang mudah dimengerti , mudah diikuti, mudah
dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi
masyarakat maupun Penyelenggara.
B. Konsistensi. Dalam penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan harus
memperhatikan ketetapan dalam menaati waktu, prosedur, persyaratan, dan penetapan
biaya pelayanan yang terjangkau.
C. Persitipatif. Penyusunan Standar Pelayanan dengan melibatkan masyarakat dan pihak
terkait untuk membahas bersama mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau
hasil kesepakatan.
D. Akuntabel. Hal-hal yang diatur dalam Standar Pelayanan harus dapat dilaksanakan
dan dipertanggungjawabkan secara konsisten kepada pihak yang berkepentingan.
E. Berkesinambungan. Standar pelayanan harus dapat berlaku sesuai perkembangan
kebijakan dan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan.
F. Transparansi. Standar pelayanan harus dapat dengan mudah diakses dan diketahui
oleh seluruh masyarakat.
G. Keadilan. Standar pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan dapat
menjangkau semua masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis,
dan perbedaan kapabilitas fisik danmental.
III. Komponen Standar Pelayanan
Komponen Standar Pelayanan adalah komponen yang merupakan unsur-unsur
administrasi dan manajemen yang menjadi bagian dalam sistem dan proses
penyelenggaraan pelayanan publik.
Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 , setiap Standar
Pelayanan dipersyaratkan harus mencantumkan komponen sekurang-kurangnya meliputi:
A. Dasar Hukum, adalah peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
peneyelenggaan pelayanan.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 6 | P a g e
B. Persyaratan, adalah syarat (dokumen tau hal lain) yang harus dipenuhi dalam
pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.
C. Sistem, mekanisme, dan prosedur, adalah tata cara dan pelayanan yng dibakukan
bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
D. Jangka waktu penyelesaian, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
E. Biaya/tarif, adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatn antara penyelenggara dan masyarakat.
F. Produk Pelayanan, adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengn
ketentuan yang ditetapkan.
G. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas, adalah peralatan dan fasilitas, adalah
peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggara pelayanan, termasuk
peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.
H. Kompetensi pelaksana, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman.
I. Pengawasan internal, adalah sistem pengendalian intern dan pengawasan langsung
yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.
J. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, adalah tata cara pelaksananaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
K. Jumlah pelaksana, adalah tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja.
Informasi mengenai komposisi atau jumlah petugas yang melaksanakan tugas sesuai
pembagian dan uraian tugasnya.
L. Jaminan pelayanan, adalah memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai
dengan Standar Pelayanan.
M. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan, adalah dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko, dan keragu-raguan.
N. Evaluasi kinerja pelaksana, adalah penilaian untuk mengetahui seberapa jauh
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Standar pelayanan.
Dalam penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan, untuk setiap jenis
pelayanan sekurang-kurangnya meliputi 14 komponen tersebut. Apabil dipandang
perlu, sesuai dengan karakteristik pada jenis penyelenggaraan pelayanan tertentu ,
maka dimungkinkan untuk menambah atau melengkapi komponen lain dalam
pengembangan Standar Pelayanan. Selain itu sebagai upaya harmonisasi antar
Peraturan Perundang - undangan maka penyusunan komponen Standar Pelayanan
perlu memperhatikan Peraturan Perundangan lain yang terkait dengan penyusunan
Standar Pelayanaan seperti Standar Peleyanan (SP), Standar Teknis Sektoral, Standar
Operting Procedures (SOP) dan Norma, Standar,
Prosedur,dan Kriteria (NSPK)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 9 | P a g e
BAB III
IDENTIFIKASI KONDISI SAAT INI
I. IDENTIFIKASI TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN DAN DASAR HUKUM KELEMBAGAAN
Tabel – 1
Tugas , Fungsi, Kewenangan dan Dasar Hukum Kelembagaan
No. Unsur / Aspek
Manajemen Uraian
Dasar Hukum / ketentuan
yang terkait
1. Tugas dan Fungsi PIP Makassar mempunyai tugas menyelenggarakan program
pendidikan vokasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang pelayaran.
Dalam melaksanakan tugas, PIP Makassar menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana dan program pendidikan;
2. Penyelenggaraan pendidikan vokasi di bidang pelayaran;
3. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
4. Pelaksanaan pemeriksaan intern;
5. Pengembangan sistem penjaminan mutu;
6. Pengelolaan administrasi akademik dan ketarunaan;
7. Pengelolaan keuangan dan administrasi umum;
8. Pelaksanaan kerjasama;
9. Pengembangan program, data, dan evaluasi;
10. Pelaksanaan pembangunan karakter;
- PM. 42 Tahun 2014
- PM. 87 Tahun 2015
- KMK
No.509/KMK.05/2009
- PM Keu
No.44/PMK.05/2018
- SK.2162/HK.208/XI/Diklat-
2010
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 10 | P a g e
No. Unsur / Aspek
Manajemen Uraian
Dasar Hukum / ketentuan
yang terkait
11. Pengelolaan unit penunjang;
12. Pelaksanaan pengembangan usaha;
13. Pembinaan civitas akademika dan hubungannya dengan
lingkungan; dan
14. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
2. Kewenangan
menyelenggarakan
jenis pelayanan Jenis Pelayanan yang ada di PIP Makassar terdiri atas:
1. Jasa Layanan Diklat Pembentukan
2. Jasa Layanan Diklat Peningkatan
3. Jasa Layanan Diklat Keterampilan Pelaut
4. Jasa Layanan Diklat Pemutakhiran
5. Jasa Layanan Diklat Revalidasi
6. Jasa Layanan Diklat Pemberdayaan Masyarakat;
7. Jasa Layanan Sewa Sarana dan Prasarana
8. Jasa Layanan Sewa Kepada Masyarakat
9. Jasa Layanan Kesehatan.
- PM 42 Tahun 2014
- PM. 87 Tahun 2015
- KMK No.
509/KMK.05/2009
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
- SK.2162/HK.208/XI/Diklat-
2010
- Keputusan Direktur
Politeknik Ilmu Pelayaran
Makassar
No.SM.002/1/1/PIP.MKS-
2019
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 11 | P a g e
No. Unsur / Aspek
Manajemen Uraian
Dasar Hukum / ketentuan
yang terkait
3. Instansi / Unit /
Satker yang terkait
dengan
penyelenggaraan
Pelayanan
1. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
(BPSDMP)
2. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
Laut (PPSDMPL)
3. Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Ditjen Hubla)
4. Perusahaan Pelayaran
5. BUMN (PT. ASDIKLAT PELAUT Indonesia Ferry, PT.
Pelindo IV)
6. Palang Merah Indonesia (PMI)
7. Bank Tabungan Negara (BTN)
8. Bank Negara Indonesia (BNI)
9. Universitas Negeri Makassar (UNM)
10. PT. Citra Baru Adi Nusantara Surabaya
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
509/KMK.05/2009
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 12 | P a g e
II. IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN, PRODUK PELAYANAN, MASYARAKAT DAN PIHAK TERKAIT
No. Jenis Pelayanan Produk Pelayanan
Dasar Hukum
Penyelenggaraan
Layanan
Masyarakat /
Pengguna Layanan Pihak Terkait
A. Diklat
Pembentukan
1. Program Studi D - IV Nautika
2. Program Studi D - IV Teknika
3. Program Studi D - IV KALK
(Ketatalaksanaan Angkutan Laut Dan
Kepelabuhanan)
4. Diklat Pelaut III Pembentukan
Nautika
5. Diklat Pelaut III Pembentukan
Teknika
- PK.07_BPSDM Tahun
2016
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
509/KMK.05/2009
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
a. Perusahaan
Pelayaran
b. BUMN (PT.
ASDIKLAT
PELAUT Indonesia
Ferry, PT. Pelindo
IV)
- Kantor
Kesyahbandaran
Utama Makassar
- BPSDMP
- PPSDMPL
- Ditjen Hubla
B. Diklat
Peningkatan
1. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT- I)
Nautika
2. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT- I)
Teknika
3. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT -
II) Nautika
4. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT -
II) Teknika
5. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT -
III) Nautika
6. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT -
III) Teknika
7. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT -
IV) Nautika
- PK.07_BPSDM Tahun
2016
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
509/KMK.05/2009
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
- Keputusan Direktur
Politenik Ilmu Pelayaran
Makassar No.
SM.002/33/4/PIP.MKS-
2019
1. Perusahaan
Pelayaran
2. BUMN (PT.
ASDIKLAT
PELAUT Indonesia
Ferry, PT. Pelindo
IV)
- Kantor
Kesyahbandaran
Utama Makassar
- BPSDMP
- PPSDMPL
- Ditjen Hubla
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 13 | P a g e
8. Diklat Pelaut (DIKLAT PELAUT -
IV) Teknika
C. Diklat
Keterampilan
Pelaut
A. Diklat pembentukan Reguler dan
Pola Pembibitan
1. Diklat keterampilan dasar
keselamatan (Basic Safety Training
(BST))
2. Diklat keterampilan penggunaan rakit
penyelamat dan sekoci penolong
cepat (Proficiency in survival craft
and rescue boats other that fast rescue
boat (SCRB))
3. Diklat keterampilan pertolongan
pertaman (Medical Emergency First
Aid (MEFA))
4. Diklat keterampilan perawatan medis
(Medical Care (MC))
5. Diklat keterampilan pemadaman
tingkat lanjut (Advance Fire Fighting
(AFF))
- PK 09_BPSDMP 2017
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
509/KMK.05/2009
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
- Keputusan Direktur
Politeknik Ilmu pelayaran
Makassar No.
SM.002/17/2/PIP.MKS-
2019
1. Perusahaan
Pelayaran
2. BUMN (PT.
ASDIKLAT
PELAUT Indonesia
Ferry, PT. Pelindo
IV)
- Kantor
Kesyahbandaran
Utama Makassar
- BPSDMP
- PPSDMPL
- Ditjen Hubla
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 14 | P a g e
6. Diklat keterampilan radar simulator
7. Diklat keterampilan arpa simulator
8. Diklat keterampilan GMDSS radio
operator
9. Diklat keterampilan perwira
keamanan di kapal (Ship Security
Officer (SSO))
10. Diklat keterampilan ISM
(international safety management)
code
11. Diklat keterampilan manajemen di
anjungan (Bridge Resource
Management (BRM))
12. Diklat keterampilan electronic chart
display information system (ECDIS)
13. Diklat keterampilan manajemen di
kamar mesin (Engine Resource
Management (ERM))
14. Diklat keterampilan basic oil and
chemical tanker (BOCT)
15. Diklat keterampilan basic training for
liquid gas tanker cargo operation
(BLGT)
16. Diklat keterampilan crown
management training (CMT)
17. Diklat keterampilan crisis
management and human behavior
training (CMHBT)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 15 | P a g e
18. Diklat security awareness training
(SAT)
19. Diklat seafarer with designated
security duties (SDSD)
20. Diklat International Maritime
Dangerous Goods (IMDG) Code
B. Diklat Pembentukan Mandiri
1. Diklat keterampilan dasar
keselamatan (Basic Safety Training
(BST))
2. Diklat keterampilan penggunaan rakit
penyelamat dan sekoci penolong
cepat (Proficiency in survival craft
and rescue boats other that fast rescue
boat (SCRB))
3. Diklat keterampilan pertolongan
pertaman (Medical Emergency First
Aid (MEFA))
4. Diklat keterampilan perawatan medis
(Medical Care (MC))
5. Diklat keterampilan pemadaman
tingkat lanjut (Advance Fire Fighting
(AFF))
6. Diklat keterampilan radar simulator
7. Diklat keterampilan arpa simulator
8. Diklat keterampilan GMDSS radio
operator
9. Diklat keterampilan perwira
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 16 | P a g e
keamanan di kapal (Ship Security
Officer (SSO))
10. Diklat keterampilan ISM
(international safety management)
code
11. Diklat keterampilan manajemen di
anjungan (Bridge Resource
Management (BRM))
12. Diklat keterampilan electronic chart
display information system (ECDIS)
13. Diklat keterampilan manajemen di
kamar mesin (Engine Resource
Management (ERM))
14. Diklat keterampilan basic oil and
chemical tanker (BOCT)
15. Diklat keterampilan basic training for
liquid gas tanker cargo operation
(BLGT)
16. Diklat keterampilan crown
management training (CMT)
17. Diklat keterampilan crisis
management and human behavior
training (CMHBT)
18. Diklat security awareness training
(SAT)
19. Diklat seafarer with designated
security duties (SDSD)
20. Diklat International Maritime
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 17 | P a g e
Dangerous Goods (IMDG) Code
C. Diklat Keterampilan Pelaut untuk
Umum
1. BST (Basic Safety Training)
2. AFF (Advance Fire Fighting)
3. SAT (Security Awareness Training)
4. SDSD (Seafarers With Designated
Security Duties)
5. MFA (Medical First Aid)
6. MC (Medical Care on Board Ship)
7. SSO (Ship Security Officer)
8. PSCRB (Proficiency in Survival
Craft and Rescue Boats)
9. RS (Radar Simulator)
10. AS (Arpa Simulator)
11. GMDSS (Global Maritine Distress
and Safety System (GOC))
12. BRM (Bridge Resource
Management)
13. ECDIS (Operational Use of ECDIS
Training Program)
14. IMDG (Dangerous, Hazardous &
Harmful Cargoes (IMDG Code)
Training Program)
15. ERM (Engine Room Resources
Management)
16. BOCT (Basic Training For Oil and
Chemical Tangker Cargo Operations)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 18 | P a g e
17. AOT (Advance Training For Oil and
Chemical Tangker Cargo Operations)
18. ACT (Advance Chemical Tangker
Cargo Operations)
19. BLGT (Basic Training for Liquefied
Gas Tangker Cargo Operations)
20. ALGT (Advanced Training for
Liquefied Gas Tangker Cargo
Operations)
21. CMT (Crowd Management Training)
22. CMHBT (Crisis Management and
Human Behaviour)
23. ISM CODE (International Safety
Management Code)
D. Diklat
Pemutakhiran
1. Pemutakhiran ANT - I Operasional
2. Pemutakhiran ATT - I Operasional
3. Pemutakhiran ANT - II Operasional
4. Pemutakhiran ATT - II Operasional
5. Pemutakhiran ANT - III Operasional
6. Pemutakhiran ATT - III Operasional
7. Pemutakhiran ANT - III Manajemen
8. Pemutakhiran ATT - III Manajemen
9. Pemutakhiran ANT - IV Manajemen
10. Pemutakhiran ATT - IV Manajemen
- PK.03_BPSDMP Tahun
2013
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
1267/KMK.05/2015
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
1. Perusahaan
Pelayaran
2. BUMN (PT.
ASDIKLAT
PELAUT Indonesia
Ferry, PT. Pelindo
IV)
- Kantor
Kesyahbandaran
Utama Makassar
- BPSDMP
- PPSDMPL
- Ditjen Hubla
E. Diklat
Revalidasi
1. Revalidasi BST
2. Revalidasi AFF
3. Revalidasi PSCRB
4. Revalidasi IMDG
- PK 09 BPSDMP 2017
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
1. Perusahaan
Pelayaran
2. BUMN (PT.
ASDIKLAT
- Kantor
Kesyahbandaran
Utama Makassar
- BPSDMP
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 19 | P a g e
5. Revalidasi BOCT
6. Revalidasi BLGT
1267/KMK.05/2015
- PM Keu
No.4/PMK.05/2018
PELAUT Indonesia
Ferry, PT. Pelindo
- PPSDMPL
- Ditjen Hubla
F. Diklat
Pemberdayaan
Masyarakat
1. Basic Safety Training (BST)
2. Security Awareness Training (SAT)
3. Advanced Fire Fighting (AFF)
4. Basic Safety Training (BST) KLM
5. Surat Keterangan Kecakapan (SKK)
60 MIL
- PM 42 Tahun 2014
- INPRES No.09 Tahun
2016
- Keputusan Direktur
Politeknik Ilmu
Pelayaran Makassar No.
SM.106/11/12/PIP.MKS
-2019
- Instansi Pemerintah/
Swasta
- Lembaga Pendidikan
(Universitas/sekolah)
- Masyarakat Umum
- BPSDMPL
- PPSDM Hubla
- Ditjen Hubla
G. Jasa layanan
sewa sarana dan
prasarana
A. Tarif Penggunaan Gedung, Lahan,
Sarana Kesenian dan Olahraga.
1. Penggunaan Asrama untuk Peserta
Non Diklat Pembentukan
2. Penggunaan Dapur
3. Penggunaan Ruang Fotocopy
4. Penggunaan Ruang Laundry
5. Penggunaan Ruang Kantin
6. Penggunaah Ruang koperasi
7. Penggunaan ruang panitian ujian
keahlian pelaut
8. Penggunaan Ruangan Refecfory
9. Penggunaan Ruang Kelas unluk
Peserta Non Diklat Pembentukan
- PM 42 Tahun 2014
- KMK No.
1267/KMK.05/2015
- PM Keu No.
44/PMK.05/2018
- Instansi Pemerintah/
Swasta
- Lembaga Pendidikan
(Universitas/sekolah)
- Masyarakat Umum
- BPSDMPL
- PPSDM Hubla
- Ditjen Hubla
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 20 | P a g e
10. Penggunaan Ruang Aula
11. Penggunaan Ruang Rapat
12. Penggunaan Ruang Cukur'
13. Penggunaan Lapangan Tenis
14. Penggunaan Lapangan Futsal
15. Penggunaan Lapangan Badminton
16. Penggunaan Lapangan Volley
17. penggunaan lapangan basket
18. Penggunaan Kolam Latih
19. Penggunaan Guest House
20. Penggunaan Rumah Dinas:
a. Type 36
b. Type 70
c. Type 100
21. Penggunaan Marching
Band/Drumband
22. Outbond
23. Tarif Kartu Perpustakaan Untuk
Umum
24. Batas Keterlambatan Pengembalian
Buku Perpustakaan
25. Tarif Pedang Pura
B. Tarif Penggunaan Peralatan dan
Mesin
1. Penggunaan panggung acara
(portable)
2. penggunaan kipas angin stand
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 21 | P a g e
3. Penggunaan sound System
4. Penggunaan Sound System mobile
5. Penggunaan karpet
6. Penggunaan LCD
7. Penggunaan Screen
8. Penggunaan white board mobile
9. Penggunaan note book/laptop
10. Penggunaan Laser Pointer
11. Penggunaan Printer Warna
12. Penggunaan Printer Hitam Putih
13. Penggunaan Scanner
14. Penggunaan video camera
15. Penggunaan camera digital
16. Penggunaan camera mobile phone
udara (drone camera)
17. Penggunaan Videotron
18. Penggunaan kursi dengan cover
19. Penggunaan kursi lipat
20. Penggunaan meja
21. Penggunaan amphitheathre
22. Penggunaan sekoci penolong (life
boat)
23. Penggunaan perahu penyelamat
(rescue boat)
24. Penggunaan rakit penolong (life raft)
25. Penggunaan pelampung penolong
(life buoy)
26. Penggunaan baju penolong (life
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 22 | P a g e
jacket)
27. Penggunaan baju tahan panas
28. Penggunaan immersion suit
29. Penggunaan safety shoes
30. Penggunaan fire safety helmet
31. Penggunaan breathing apparatus
32. Penggunaan botol oksigen
33. Penggunaan fire hose with nozzle
C. Tarif Penggunaan Sarana
Transportasi
1. Penggunaan kendaraan roda 4
2. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 21 seat)
3. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 23 seat)
4. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 27 seat)
5. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 54 seat)
6. Penggunaan kendaraan ambulance
dalam kota (≤ 20 km)
7. Penggunaan kendaraan ambulance
dalam kota (≥ 20 km)
D. Tarif Penggunaan Laboratorium,
Simulator dan Engine Hall
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 23 | P a g e
1. Penggunaan laboratorium untuk
peserta non diklat pembentukan.
2. Penggunaan simulator untuk peserta
non diklat pembentukan
3. Penggunaan kapal latih
4. Penggunaan bengkel/workshop
5. Penggunaan engine hall
6. Penggunaan smoke chamber/fire
ground facilities
7. Penggunaan cargo handling
E. Tarif Layanan Percetakan
1. Tarif Pelayanan foto berwarna
2. Tarif pelayanan foto hitam putih
H. Jasa layanan
sewa kepada
masyarakat
1. Pemanfaatan Narasumber
2. Pemanfaatan Tenaga Ahli, dan
3. Sewa Jasa Lainnya
- PM. 42 Tahun 2014
- PM. 87 Tahun 2015
- Instansi Pemerintah/
Swasta
- Lembaga Pendidikan
(Universitas/sekola)
- Masyarakat Umum
- Politeknik
Pelayaran
Barombong
I. Jasa layanan
Kesehatan
A. Layanan Kesehatan Umum
1. Tarif pemeriksaan kesehatan peserta
umum
2. Tarif pemeriksaan kesehatan peserta
non diklat pembentukan
3. Tarif surat keterangan berbadan
sehat
4. Tarif pengujian kesehatan bagi
- PM 42 Tahun 2014
- PM. 87 Tahun 2015
- Ijin kesehatan klinik
Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Pemerintah Kota
Makassar. No. 503/
- Instansi Pemerintah/
Swasta
- Lembaga Pendidikan
(Universitas/sekolah)
- Masyarakat Umum
-
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 24 | P a g e
pelaut dan tenaga penunjang
keselamatan pelayaran.
5. Test narkoba
6. Pemeriksaan kesehatan THT dan
Mata
a. Pemeriksaan THT
b. Pemeriksaan mata
c. Pemeriksaan THT dan Mata
7. Pemeriksaan EKG
8. Pemeriksaan RONTGEN thoraks
9. Darah :
a. Hemoglobin
b. Leukosit
c. Hitung jenis
d. Entrosit
e. Laju endap dara
f. Hematokrit
g. Golongan darah
10. DARAH LENGKAP
11. DARAH RUTIN
12. GULA DARAH
a. Glukosa sewaktu
b. GDP
c. Gula darah puasa 2 JPP
13. FUNGSI HATI
a. SGOT
b. SGPT
c. Gamma GT
00850/DPM-PTSP/
KES/IX/2019.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 25 | P a g e
d. Bilirubin
14. FUNGSI GINJAL
a. Unrine rutin
b. Urine lengkap
c. Ureum
d. Creatinine
e. Asam urat
15. KADAR LEMAK
a. Cholesterol total
b. Cholesterol strip
c. Trigiliserida
d. HDL
e. LDL
f. Protein total
g. albumin
16. SEROLOGI
a. VDRL
b. VDL
c. HbsAg (ELFA)
d. HbsAg (RAPID)
e. Anti HBs
f. Anti HCV
g. Widal
h. Anti HCV
17. Pemeriksaan kesehatan fisik
18. Perawatan luka
19. Ganti verban
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 26 | P a g e
20. Pemeriksaan treadmill
21. Vaksin hepatitis B
22. Vaksin influenza
23. Aff hecting ≥ 10
24. Aff hecting 1 – 10
25. Biaya rawat inap /malam
26. Croos insisi besar
27. Croos insisi kecil
28. Cuci lambung
29. DC-Shock / Defibrilasi
30. Debridiment luka kecil (≤ 5 Cm)
31. Debridiment luka kecil (≥ 10 Cm)
32. Debridiment luka kecil (5 – 10 Cm)
33. Dokter spesialis
34. Ekstraksi corpus alineum
35. Ekstraksi kuku
36. Episiotomi + jahitan perineum
37. Ganti verband besar ≥ 20 cm
38. Ganti verband kecil
39. Ganti verband luka bakar
40. Ganti verband sedang 5 – 10 cm
41. Hecting 20 – 30 jahitan
42. Hecting 3 – 10 jahitan
43. Hecting dengan penyulit
44. Hecting luka wajah
45. Hecting S.D 3 jahitan
46. Hecting tambahan (perjahitan)
47. Incubator
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 27 | P a g e
48. Insisi abses besar
49. Insisi abses kecil
50. Insisi abses sedang
51. Intubasi
52. Irigasi mata
53. Jahitan perineum tingkat 1 & 2
54. Kardiovensi
55. Menyuntik
56. Nebulizer
57. Observasi (dr. Obs) ≤ 6 jam
58. ODC umum (≥ 6 jam)
59. Oksigen perjam
60. Partus fisiologis bidan
61. Partus fisiologis dokter UGD
62. Pasang back slat
63. Pasang CVP
64. Pasang infus
65. Pasang kateter
66. Pasang maag slang
67. Pasang mitellah
68. Pasang neck collar
69. Pasang NGT
70. Pasang OKSIGEN
71. Pasang saturasi
72. Pasang skin traksi
73. Pasang spalak
74. Pasang transfuse
75. Pasang ventilator
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 28 | P a g e
76. Punksi supra public
77. Rawat luka bakar ≤ 25%
78. Rawat luka bakar ≥ 40%
79. Rawat luka bakar 25 – 40%
80. Rawat luka berat
81. Rawat luka ringan
82. Rawat luka sedang
83. Rectal touhce
84. Resusitasi jantung paru
85. Sirkumsisi dengan kauter
86. Sirkumsisi tanpa kauter
87. Spool slang WSD
88. Spooling intoksikasi
89. Spooling kateter
90. Syringe pump
91. Tiage (dr.triage)
92. Vagina tauche
93. Tindikan (diluar alat kesehatan &
BPH: hecting S.D 3 Jahitan)
94. Tindikan (diluar alat kesehatan &
BPH: hecting S.D 3 - 10 Jahitan)
95. Tindikan (diluar alat kesehatan &
BPH: rawat luka bakar ≤ 25%)
96. Tindikan (diluar alat kesehatan &
BPH: hecting tambahan
(perjahitan))
97. Tindikan (diluar alat kesehatan &
BPH: hecting luka wajah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 29 | P a g e
98. Tindikan (diluar alat kesehatan &
BPH: hecting 20 – 30 Jahitan)
99. Vena seksi
B. Tarif Layanan Kesehatan Gigi
1. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Tarif layanan bedah mulut
a. Medikasi
b. Pencabutan gigi anak
1) Akar tunggal
2) Akar jamak
c. Pencabutan gigi dewasa tanpa
komplikasi
1) Akar tunggal
2) Akar jamak
d. Pencabutan gigi dewasa dengan
komplikasi
1) Akar tunggal
2) Akar jamak
e. Odontectomy
1) Ringan/sedang
2) berat
f. operculectom
g. perawatan dry socket
h. pengambilan exoxtosis
i. apikoektomy
3. Tarif layanan konservasi gigi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 30 | P a g e
a. Penambalan bahan glas lonomer
1) Kecil
2) Sedang/besar
b. Penambalan berbahan composite
1) Kecil
2) Sedang
3) besar
c. Penambalan sandwich system
1) Kecil
2) Sedang
3) besar
d. Devitalisasi gigi
e. Paket PSA (multi visit
endodontik) akar tunggal
f. Paket PSA (multi visit
endodontik) akar jamak
g. Paket PSA (one visit endodontik)
akar tunggal
h. Paket PSA (one visit endodontik)
akar jamak
i. Paket pasak gigi (multi visit)
akar tunggal
j. Paket pasak gigi (multi visit)
akar tunggal
k. Paket pasak gigi (one visit) akar
tunggal
l. Paket pasak gigi (multi visit)
akar tunggal
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 31 | P a g e
m. Jacket crown akrilik
n. Jacket crown porcelein fused to
metal
o. Jacket crown all porcelein
p. Veener porcelein
q. Bleaching (pemutih gigi)
r. Sementasi lnlya, onlay lepas
s. Pembuatan lnlya
logam/composite
t. Pembuatan lnlya porcelein
u. Pembuatan onlay
logam/composite
v. Pembuatan onlay porcelain
4. Tarif layanan PROSTODONTIA
5. Assesment fungsi memori
6. Assesment fungsi menelan
7. Assesment fungsi motorik halus
8. Assesment fungsi sensibilitas
9. Assesment integrasi senso-motorik
10. Assesment kekuatan otot
11. Assesment kemampuan fungsional
dan perawatan diri
12. Assesment keseimbangan statik dan
dinamik
13. Assesment kontrol postur
14. Assesment pola jalan (gait analysis)
manual
15. Balance exercise
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 32 | P a g e
16. Basic exercise active & passive rom
exc)
17. Breathing exercise
18. Bladder training
19. Chest physical therapy
20. Cold pack
21. Edukasi home exercise program
22. Exercise dengan arm crank
23. Exercise dengan static bicycle
24. Exercise dengan treadmill
25. Exercise for vertigo
26. Gait training
27. Hot pack
28. Infra red rays
29. Interferential current theraphy
30. Lontophoresis
31. Kinesiotaping
32. Low lever laser theraphy
33. Manipulasi sendi
34. Manual traction
35. Mc. Kenzie exercise
36. Micro wave diathermi
37. Mldv
38. Motor relearning program exercise
39. Nebulizer
40. Neural mobilisation
41. Neurodevelopment exercise
42. Pelvic floor exercise
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 33 | P a g e
43. Postural exercise (stabilisation,
balance, functional)
44. Proprioceptive neuro fascilitation
(pnf) exercise
45. Short wave diathermi
46. Strengthening exercise (manual)
47. Stretching exercise for increase
flexibility
48. Tens
49. Traksi cervical
50. Traksi lumbal
51. Ultrasound theraphy
52. Wall bar exc
53. William flexion exc
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 43 | P a g e
III. IDENTIFIKASI MEKANISME DAN PROSEDUR, PERSYARATAN, BIAYA
DAN WAKTU
A. DIKLAT PEMBENTUKAN
1. Diploma – IV Pelayaran
Persyaratan peserta Diklat Pembentukan Kompetensi Kepelautan program
pendidikan Diploma - IV (D - IV) Pelayaran adalah :
a. Warga negara Indonesia
b. Usai maksimal 23 tahun dan minimal 16 tahun pada saat pendaftaran
c. Persyaratan nilai (bukan hasil pembulatan) calon taruna/i pola pembibitan
1) Untuk lulusan tahun 2018 dan sebelumnya, memiliki nilai rata-rata
ujian yang tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 1 –
10) /70,00 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4); atau
2) Untuk calon lulusan 2019, memiliki nilai rata-rata rapor untuk
kompenen pengetahuan pada 5 semester (semester gasal dan genap
untuk kelas X dan IX serta semester gasal kelas XII) tidak kurang dari
7,0 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4), dengan
ketentuan pada saat pendaftaran ulang yang bersangkutan telah
dinyatakan lulus dan memiliki nilai rata-rata ujian tertulis pada ijazah
tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 –
4).
d. Tinggi badan minimal pria 160 cm, wanita 155 cm;
e. Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental, bebas HIV/AIDS serta
narkoba;
f. Calon taruna tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik
telinganya dan anggota badan lainya, kecuali disebabkan oleh ketentuan
agama/adat.
g. Calon taruni tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik
anggota badan lainnya selain telinga dan tidak bertindik/bekas tindik di
telinga lebih dari satu pasang (telinga kiri dan kanan);
h. Ketajaman penglihatan normal dan tidak ada kelainan buta warna, baik
parsial maupun total;
i. Tidak sedang menjalani dan terancam hukuman pidana karena melakukan
kejahatan;
j. Belum pernah dihentikan sebagai taruna/i di lingkungan badan
pengembangan SDM perhubungan dan perguruan tinggi lainnya dengan
tidak hormat;
k. Bersedai menaati segala peraturan badan pada pola pembibitan ;
l. Bersedia diberhentikan dengan tidak hormat jika melakukan tindakan
kriminal, antara lain mengkonsumsi atau menjual-belikan narkoba,
melakukan tindakan kekerasan (perkelahian, pemukulan, pengeroyokan,
perundungan, dll), melakukan tindak asusila atau penyimpangan seksual;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 44 | P a g e
m. Dinyatakan gugur apabila terbukti melakukan pemalsuan
identitas/dokumen;
n. Bersedian menandatangani surat pernyataan calon taruna/i (bermatrai 6000
rupiah);
o. Memiliki surat elektronik /E-mail yang masih aktif.
2. DP – III Pembentukan
Persyaratan peserta Diklat Pembentukan Kompetensi Kepelautan Diklat
Pelaut-III adalah yang memiliki :
a. Warga negara Indonesia
b. Usai maksimal 26 tahun dan minimal 16 tahun pada saat pendaftaran
c. Persyaratan nilai (bukan hasil pembulatan) calon taruna/i pola pembibitan
3) Untuk lulusan tahun 2018 dan sebelumnya, memiliki nilai rata-rata
ujian yang tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 1 –
10) /70,00 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4); atau
4) Untuk calon lulusan 2019, memiliki nilai rata-rata rapor untuk
kompenen pengetahuan pada 5 semester (semester gasal dan genap
untuk kelas X dan IX serta semester gasal kelas XII) tidak kurang dari
7,0 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4), dengan
ketentuan pada saat pendaftaran ulang yang bersangkutan telah
dinyatakan lulus dan memiliki nilai rata-rata ujian tertulis pada ijazah
tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 –
4).
d. Tinggi badan minimal pria 160 cm, wanita 155 cm;
e. Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental, bebas HIV/AIDS serta
narkoba;
f. Calon taruna tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik
telinganya dan anggota badan lainya, kecuali disebabkan oleh ketentuan
agama/adat.
g. Calon taruni tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik
anggota badan lainnya selain telinga dan tidak bertindik/bekas tindik di
telinga lebih dari satu pasang (telinga kiri dan kanan);
h. Ketajaman penglihatan normal dan tidak ada kelainan buta warna, baik
parsial maupun total;
i. Tidak sedang menjalani dan terancam hukuman pidana karena melakukan
kejahatan;
j. Belum pernah diberhentikan sebagai taruna/i di lingkungan badan
pengembangan SDM perhubungan dan perguruan tinggi lainnya dengan
tidak hormat;
k. Bersedai menaati segala peraturan badan pada pola pembibitan ;
l. Bersedia diberhentikan dengan tidak hormat jika melakukan tindakan
kriminal, antara lain mengkonsumsi atau menjual-belikan narkoba,
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 45 | P a g e
melakukan tindakan kekerasan (perkelahian, pemukulan, pengeroyokan,
perundungan, dll), melakukan tindak asusila atau penyimpangan seksual;
m. Dinyatakan gugur apabila terbukti melakukan pemalsuan
identitas/dokumen;
n. Bersedia menandatangani surat pernyataan calon taruna/i (bermaterai 6000
rupiah);
o. Memiliki surat elektronik /E-mail yang masih aktif.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 46 | P a g e
Mekanisme dan Prosedur :
.
Jenis Diklat Pembentukan
No. Produk Layanan Biaya Waktu Penanggung jawab
1 2 3 4 5
1. DIKLAT PEMBENTUKAN
Perencanaan
Program Diklat Penyebaran Informasi
Pendaftaran Calon Peserta
Diklat
Materi Seleksi
Administrasi
- Akademik
- Kesemaptaan
- Kesehatan
- Psikotes
- Wawancara Diklat Orientasi Pembelajaran
Kepelautan
Proses KBM
- Teori dan Praktek
- Praktek
Evalusi
Pembelajaran
Selesai
Penetapan Peserta Diklat
Seleksi
Penerimaan Calon
Taruna
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 47 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Waktu Penanggung jawab
1 2 3 4 5
1
Program Studi D - IV Studi
Nautika
Rp
52.996.000
4 Tahun Terdiri dari 8 Semester Beban
Diklat 153 SKS (45 teori dan 108
praktek)
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
2
Program Studi D - IV Studi
Teknika
Rp
50.185.000
4 Tahun Terdiri dari 8 Semester Beban
Diklat 160 SKS (54 teori dan 106
praktek)
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
3 Program Studi D - IV KALK
Rp
45.357.000
4 Tahun Terdiri dari 8 Semester Beban
Diklat 150 SKS (64 Teori 84 praktek)
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
4
Program Studi D - IV Studi
Nautika (mandiri)
Rp
105.305.000
4 Tahun Terdiri dari 8 Semester Beban
Diklat 153 SKS (45 teori dan 108
praktek)
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
5
Program Studi D - IV Studi
Teknika (mandiri)
Rp
102.337.000
4 Tahun Terdiri dari 8 Semester Beban
Diklat 160 SKS (54 teori dan 106
praktek)
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
6
Program Studi D-IV KALK (
mandiri)
Rp
85.483.000
4 Tahun Terdiri dari 8 Semester Beban
Diklat 150 SKS (64 Teori 84 praktek)
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
7 Diklat Pelaut
PEMBENTUKAN III Nautika Rp 85.237.000
2 Tahun Terdiri dari 4 Semester Beban
Diklat 4.476 Jam
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
8 Diklat Pelaut
PEMBENTUKAN III Teknika Rp 83.922.000
2 Tahun Terdiri dari 4 Semester Beban
Diklat 4.932 Jam
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 49 | P a g e
B. DIKLAT PENINGKATAN
1. Diklat Peningkatan Tingkat I Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – I (DIKLAT PELAUT – I) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika
Tingkat – IV (ANT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai perwira jaga di atas kapal minimal 500
GT (lima ratus gross tonnage) paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan atau
sebagai mualim i (chief mate) diatas kapal lebih dari GT 3000 (tiga ribu gross
tonnage) di daerah pelayaran semua lautan (unrestricted voyages) paling sedikit
24 (dua puluh empat) bulan
f. Asli & fotocopy surat ket. Mata & telinga
g. Asli & fotocopy berbadan sehat
h. Ktp atau sim
i. Kartu keluarga
j. Asli & fotocopy kwitansi pembayaran
k. Pas foto terbaru latar sesuai jurusan (kemeja putih dan berdasi hitam) ukuran 3 x
4
l. Print out dari internet
m. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) BRM
2. Diklat Peningkatan Tingkat I Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – I (DIKLAT PELAUT – I) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli teknika
Tingkat – IV (ANT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai perwira jaga di kamar mesin berawak atau
tidak berawak secara periodik dengan mesin penggerak utama minimal 750 kw
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 50 | P a g e
(tujuh ratus lima puluh kilowatt), paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan atau
sebagai perwira jaga di kamar mesin atau tidak berawak secara periodik sebagai
masinis ii (second engineer) di atas kapal minimal 3000 kw (tiga ribu kilowatt) di
daerah pelayaran semua lautan (unrestricted voyages), paling sedikit 24 (dua
puluh empat) bulan
f. Asli & fotocopy surat ket. Mata & telinga
g. Asli & fotocopy berbadan sehat
h. KTP atau SIM
i. Kartu keluarga
j. Asli & fotocopy kwitansi pembayaran
k. Pas foto terbaru latar sesuai jurusan (kemeja putih dan berdasi hitam) ukuran 3 x
4
l. Print out dari internet
m. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) ERM
3. Diklat Peningkatan Tingkat II Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – II (DIKLAT PELAUT – II) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika
Tingkat – IV (ATT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Foto copy Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai perwira jaga diatas kapal minimal 500
gt (lima ratus gross tonnage) masa layar 36 (tiga puluh enam) bulan atau
sebagai mualim jaga di atas kapal minimal 500 GT (lima ratus gross tonnage)
atau lebih pada pelayaran semua lautan dengan ketentuan paling sedikit 12
(dua belas) bulan pada tingkat manajemen atau paling sedikit 24 (dua puluh
empat) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 51 | P a g e
6) RS
7) ARPA
8) ECDIS
9) BRM
4. Diklat Peningkatan Tingkat II Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – II (DIKLAT PELAUT – II) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli
Teknika Tingkat – IV (ATT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang
memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai mualim jaga di kamar mesin berawak atau
tidak berawak secara periodik paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan, pada
kapal dengan mesin penggerak utama minimal 750 kw (tujuh ratus lima puluh
kilowatt) atau sebagai masinis II (second engineer) diatas kapal masa layar paling
sedikit 24 (dua puluh empat) bulan yang diantaranya 12 (dua belas) bulan
minimal 3000 (tiga ribu) kw di daerah pelayaran semua lautan (unrestricted
voyages)
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) ERM
5. Diklat Peningkatan Tingkat III Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – III (DIKLAT PELAUT – III) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika
Tingkat – IV (ATT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fotocopy Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli nautika tingkat –
IV (ANT – IV) sesuai stcw 1978 amandemen 2010 paling sedikit 30 (tiga puluh)
bulan atau ahli nautika tingkat – IV (ANT – IV) manajemen yang memiliki masa
layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 52 | P a g e
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) RS
7) ARPA
8) BRM
9) SSO
10) IMDG CODE
11) SAT
12) COC GMDSS
6. Diklat Peningkatan Tingkat III Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – III (DIKLAT PELAUT – III) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli
Teknika Tingkat – IV (ATT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang
memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli teknika tingkat –
IV (ATT – IV) sesuai STCW 1978 amandemen 2010 paling sedikit 30 (tiga
puluh) bulan atau ahli teknika tingkat – IV (ATT – IV) manajemen memiliki masa
layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan; atau pemilik sertifikat ahli teknika kapal
penangkap ikan – I (ATKAPIN-I) memiliki masa layar paling sedikit 60 (enam
puluh) bulan dan setelah menyelesaikan diklat pelaut - III (DP – III) bidang
keahlian teknika wajib kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian
dari diklat pelaut – III (DP – III) bidang keahlian teknika untuk memperoleh masa
layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan sebagai kadet yang didokumentasikan
dalam buku pencatatan kadet (cadet record book); atau 5. Pemilik sertifikat
electro technical officer (ETO) memiliki masa layar paling sedikit 36 (tiga puluh
enam) bulan dan setelah menyelesaikan diklat pelaut – III (DP – III) bidang
keahlian teknika wajib kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian
dari diklat pelaut – III (DP – III) bidang keahlian teknika untuk memperoleh masa
layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan sebagai kadet yang di dokumentasikan
dalam buku pencatatan kadet (cadet record book);
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 53 | P a g e
3) AFF
4) MFA
5) ERM
6) SSO
7) SAT
7. Diklat Peningkatan Tingkat IV Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – IV (DIKLAT PELAUT – IV) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli
Nautika Tingkat – V (ANT – V) sesuai STCW Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli nautika tingkat –
V (ANT – V) sesuai stcw 1978 amandemen 2010 paling sedikit 30 (tiga puluh)
bulan atau ahli nautika tingkat – V (ANT – V) manajemen memiliki masa layar
paling sedikit 12 (dua belas) bulan; atau pemilik sertifikat ahli nautika kapal
penangkap ikan – II (ANKAPIN-II) memiliki masa layar paling sedikit 60 (enam
puluh) bulan dan setelah menyelesaikan diklat pelaut – IV (DP – IV) bidang
keahlian nautika wajib kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian
dari diklat pelaut – IV (DP – IV) bidang keahlian nautika untuk memperoleh masa
layar yang diakui paling sedikit 12 (dua belas) bulan sebagai kadet yang di
dokumentasikan di dalam buku catatan pelatihan yang diakui (approved training
record book) dan bagian dari masa layarnya telah melaksanakan tugas dinas jaga
di anjungan, dibawah supervisi nakhoda atau perwira yang berkompeten dengan
periode paling sedikit 6 (enam) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MFA
5) RS
6) SAT
7) COC GMDSS
8. Diklat Peningkatan Tingkat IV Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – IV (DIKLAT PELAUT – IV) Peningkatan
Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika
Tingkat – V (ATT – V) yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 54 | P a g e
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan
dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli teknika tingkat –
V (ATT – V) sesuai stcw 1978 amandemen 2010 tidak kurang dari 30 (tiga puluh)
bulan atau memiliki sertifikat keahlian ahli teknika tingkat – V (ATT – V)
manajemen dengan masa layar tidak kurang dari 12 (dua belas) bulan; atau 4.
Pemilik sertifikat ahli teknika kapal penangkap ikan – II (ATKAPIN-II) memiliki
masa layar sekurang – kurangnya 60 (enam puluh) bulan, dan setelah
menyelesaikan diklat pelaut – IV (DP – IV) bidang keahlian teknika wajib
kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian dari diklat pelaut – IV
(DP – IV) bidang keahlian teknika untuk memperoleh masa layar yang diakui
paling sedikit 12 (dua belas) bulan sebagai kadet yang di dokumentasikan di
dalam buku catatan pelatihan yang diakui (approved training record book) dan
bagian dari masa layarnya telah melaksanakan tugas dinas jaga di kamar mesin, di
bawah supervisi nakhoda atau perwira yang berkompeten dengan periode paling
sedikit 6 (enam) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MFA
5) SSO
6) SAT
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 57 | P a g e
- Mekanisme dan Prosedur :
Jenis Diklat Peningkatan
No. Produk Layanan Biaya Waktu Penanggung jawab
1 2 3 4 5
A. DIKLAT PENINGKATAN
1. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – I) Nautika
Rp
3.536.000 3 Bulan
Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
Perencanaan
Program Diklat Penyebaran Informasi
Pendaftaran Calon Peserta
Diklat
Materi Seleksi :
- Administrasi
- Kesehatan
- Akademik
- Wawancara
PekanOrientasi Pembelajaran
Kepelautan
Proses KBM
Teori & Praktek
Evaluasi Selesai
Penetapan Peserta Diklat
Seleksi
Penerimaan Calon Perwira Siswa
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 58 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Waktu Penanggung jawab
1 2 3 4 5
2. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – I) Teknika
Rp
3.348.000
3 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
3. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – II) Nautika
Rp
4.294.000
5 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
4. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – II) Teknika
Rp
3.882.000
5 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
5.
Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – III) Nautika
Rp
4.066.000
3 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
6. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – III) Teknika
Rp
4.140.000
5 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
7. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – IV) Nautika
Rp
3.347.000
3 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
8. Diklat Pelaut (DIKLAT
PENINGKATAN – IV) Teknika
Rp
3.841.000
3 Bulan Ka.Bag.Adm.Akademik
dan Ketarunaan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 60 | P a g e
C. DIKLAT KETERAMPILAN
1. Basic Safety Training (BST)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Dasar Keselamatan
(Basic Safety Training/BST) adalah yang memiliki :
a. Usia tidak kurang dari 16 (enam belas) tahun;
b. Berijazah minimal SLTP/ Madrasah Tsanawiah (MTs);
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
f. Foto Copy Akte kelahiran/KK
g. Lulus seleksi penerimaan calon peserta pelatihan
2. Advanced Fire Fighting (AFF)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Dasar Keselamatan
(Advanced Fire Fighting) adalah yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
3. Security Awareness Training (SAT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Kepedulian
Keamanan adalah yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
4. Seafarers with Designated Security Duties (SDSD)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat (SDSD) adalah
yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/kk
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
5. Medical First Aid (MFA)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Keteramilan
Pertolongan Pertama pada kecelakaan adalah yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 61 | P a g e
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
6. Medical care (MC)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Perawatan Medis
adalah yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat MFA
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
7. Ship Security Officer (SSO)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Perwira
Keamanan Kapal adalah yang memiliki :
a. Ijazah laut minimal ANT/ATT - V
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Tanda Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah,
8. Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats (PSCRB)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Keterampilan Rakit
Penyelamat dan Sekoci Penolong (Proficiency in Survival carft and rescue boats other
than fast rescue boats/PSCRB) adalah yang memiliki :
a. Usia tidak kurang dari 18 (delapan belas) tahun;
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Sertifikat Dasar Keselamatan;
d. Memiliki masa layar yang diakui tidak kurang dari 6 bulan;
e. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
f. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
g. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
9. RADAR Simulator Training (RS)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Radar Simulator adalah
pelaut yang memiliki :
a. Sertifikat Kompetensi Kepelautan Bidang Keahlian Nautika;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 62 | P a g e
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Ijazah minimal SMP atau sederajat
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah,
10. ARPA Simulator Training (AS)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Radar Simulator adalah
pelaut yang memiliki :
a. Sertifikat Kompetensi Kepelautan Bidang Keahlian Nautika;
b. Foto Copy Sertifikat RS
c. Ijazah minimal SMP atau sederajat
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
Tanda Pengenal yang sah
11. General Operators Certificate For The Global Maritime Distress and Safety
System (GOC-GMDSS)
Persyaratan peserta diklat General Operators Certificate For The Global Maritime
Distress and Safety System (GOC-GMDSS) meliputi :
a. Sertifikat Kompetensi Kepelautan Bidang Keahlian Nautika;
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Ijazah minimal SMP atau sederajat
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah.
12. Bridge Resource Management (BRM)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat Manajemen
Sumber Daya Anjungan adalah yang memiliki :
a. Ijazah laut ANT V
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 63 | P a g e
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah.
13. Electronic Chart Display and Information System (ECDIS)
Persyaratan peserta diklat Peta Elektronik dan Sistem Informasi adalah yang memiliki :
a. Ijazah minimal ANT-V / Perwira Dek Kapal Negara III
b. Sertifikat RADAR-ARPA;
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah.
14. International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code
Persyaratan diklat keterampilan khusus pelaut program IMDG Code meliputi :
a. Umur minimal 18 tahun
b. Memiliki sertifikat Basic Safety Training (BST)
c. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
d. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
e. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP.
15. Engine Room Resource Management (ERM)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat Manajemen
Sumber Daya Kamar Mesin adalah yang memiliki :
a. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat – V
b. Memiliki sertifikat Basic Safety Training (BST)
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
16. Basic Training for Oil and Chemical Tangker Cargo Operations (BOCT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (BOCT) adalah
yang memiliki :
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat Basic Safety Training (BST)
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 64 | P a g e
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
17. Advanced Training for Oil and Chemical Tangker Cargo Operations (AOT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (AOT) adalah
yang memiliki :
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat BOCT
c. Masa layar
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
18. Advanced Chemical Tangker Cargo Operations (ACT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (ACT) adalah
yang memiliki :
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat BOCT
c. Masa layar
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
19. Basic Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations (BLGT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (BLGT) adalah
yang memiliki :
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat BST
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
20. Advanced Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations (ALGT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (ALGT) adalah
yang memiliki :
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 65 | P a g e
f. Sertifikat ATT/ANT
g. Memiliki sertifikat BLGT
h. Masa layar
i. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
j. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
k. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
21. Crowd Management Training (CMT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Manajemen Pengendali
massa (crowd management training/CMT) adalah yang memiliki :
a. Sertifikat BST (Basic Safety Training);
b. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
c. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
d. Tanda Pengenal yang sah,
22. Crisis Management and Human Behaviour Traininig (CMHBT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Manajemen Krisis dan
Perilaku Manusia (crisis management and human behavior training/CMHBT) adalah
yang memiliki :
a. Sertifikat basic safety training (BST);
b. Sertifikat crowd management training (CMT);
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
23. International Safety Management Code (ISM Code)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat (ISM Code) adalah yang
memiliki :
f. Sertifikat basic safety training (BST);
g. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang
mendapat pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau dari PIP;
h. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
i. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 66 | P a g e
Mekanisme dan Prosedur
Perencanaan
Program Diklat Penyebaran Informasi Pendaftaran Calon Peserta
Diklat
Materi Seleksi :
- Administrasi
- Kesehatan
- Akademik
Pelaksanaan Proses Diklat
Teori & Praktek
Evalusi Selesai
Penetapan Peserta Diklat
Seleksi Calon
Peserta Diklat
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 67 | P a g e
Jenis Diklat Keterampilan
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
A B C D E F
A. Diklat Pembentukan Reguler dan Pola Pembibitan
1 Diklat keterampilan dasar keselamatan
(Basic Safety Training (BST)) Rp. 375.000 sertifikat 9 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
2
Diklat keterampilan penggunaan rakit
penyelamat dan sekoci penolong cepat
(Proficiency in survival craft and rescue
boats other that fast rescue boat (SCRB))
Rp. 298.000 sertifikat 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
3 Diklat keterampilan pertolongan pertaman
(Medical Emergency First Aid (MEFA)) Rp. 280.000 sertifikat 3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
4 Diklat keterampilan perawatan medis
(Medical Care (MC)) Rp. 280.000 sertifikat 5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
5 Diklat keterampilan pemadaman tingkat
lanjut (Advance Fire Fighting (AFF)) Rp. 280.000 sertifikat 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
6 Diklat keterampilan radar simulator Rp. 280.000 sertifikat 5 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
7 Diklat keterampilan arpa simulator Rp. 280.000 sertifikat 3 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
8 Diklat keterampilan GMDSS radio operator Rp. 280.000 sertifikat 14 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 68 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
Ketarunaan
9 Diklat keterampilan perwira keamanan di
kapal (Ship Security Officer (SSO)) Rp. 280.000 sertifikat 3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
10 Diklat keterampilan ISM (international
safety management) code Rp. 280.000 sertifikat 3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
11
Diklat keterampilan manajemen di
anjungan (Bridge Resource Management
(BRM))
Rp. 280.000 sertifikat 5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
12 Diklat keterampilan electronic chart display
information system (ECDIS) Rp. 280.000 sertifikat 6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
13
Diklat keterampilan manajemen di kamar
mesin (Engine Resource Management
(ERM))
Rp. 280.000 sertifikat 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
14 Diklat keterampilan basic oil and chemical
tanker (BOCT) Rp. 280.000 sertifikat 6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
15 Diklat keterampilan basic training for liquid
gas tanker cargo operation (BLGT) Rp. 280.000 sertifikat 6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
16 Diklat keterampilan crown management
training (CMT) Rp. 280.000 sertifikat 1 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
17 Diklat keterampilan crisis management and Rp. 280.000 sertifikat 2 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 69 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
human behavior training (CMHBT) Ketarunaan
18 Diklat security awareness training (SAT) Rp. 280.000 sertifikat 1 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
19 Diklat seafarer with designated security
duties (SDSD) Rp. 280.000 sertifikat 2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
20 Diklat International Maritime Dangerous
Goods (IMDG) Code Rp. 280.000 sertifikat 4 Minggu
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
B. Diklat Pembentukan Mandiri
1 Diklat keterampilan dasar keselamatan
(Basic Safety Training (BST)) Rp. 775.000 sertifikat 9 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
2
Diklat keterampilan penggunaan rakit
penyelamat dan sekoci penolong cepat
(Proficiency in survival craft and rescue
boats other that fast rescue boat (SCRB))
Rp. 514.000 sertifikat 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
3 Diklat keterampilan pertolongan pertaman
(Medical Emergency First Aid (MEFA)) Rp. 423.000 sertifikat 3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
4 Diklat keterampilan perawatan medis
(Medical Care (MC)) Rp. 514.000 sertifikat 5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
5 Diklat keterampilan pemadaman tingkat
lanjut (Advance Fire Fighting (AFF)) Rp. 510.000 sertifikat 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 70 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
6 Diklat keterampilan radar simulator Rp. 542.000 sertifikat 5 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
7 Diklat keterampilan arpa simulator Rp. 473.000 sertifikat 3 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
8 Diklat keterampilan GMDSS radio operator Rp. 858.000 Sertifikat 14 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
9 Diklat keterampilan perwira keamanan di
kapal (Ship Security Officer (SSO)) Rp. 565.000
sertifikat 3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
10 Diklat keterampilan ISM (international
safety management) code Rp. 400.000
sertifikat 3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
11
Diklat keterampilan manajemen di
anjungan (Bridge Resource Management
(BRM))
Rp. 313.000
sertifikat
5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
12 Diklat keterampilan electronic chart display
information system (ECDIS) Rp. 565.000
sertifikat 6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
13
Diklat keterampilan manajemen di kamar
mesin (Engine Resource Management
(ERM))
Rp. 528.000
sertifikat
4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
14 Diklat keterampilan basic oil and chemical
tanker (BOCT) Rp. 331.000
sertifikat 6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 71 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
15 Diklat keterampilan basic training for liquid
gas tanker cargo operation (BLGT) Rp. 335.000
sertifikat 6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
16 Diklat keterampilan crown management
training (CMT) Rp. 542.000
sertifikat 1 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
17 Diklat keterampilan crisis management and
human behavior training (CMHBT) Rp. 519.000
sertifikat 2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
18 Diklat security awareness training (SAT) Rp. 300.000 sertifikat
1 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
19 Diklat seafarer with designated security
duties (SDSD) Rp. 318.000
sertifikat 2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
20 Diklat International Maritime Dangerous
Goods (IMDG) Code Rp. 459.000
sertifikat 4 Minggu
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
C. Diklat Keterampilan Pelaut untuk Umum
1 BST (Basic Safety Training) Rp. 1.750.000 sertifikat
10 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
2 AFF (Advance Fire Fighting) Rp. 1.200.000 sertifikat
3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
3 SAT (Security Awareness Training) Rp. 925.000 sertifikat
1 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
4 SDSD (Seafarers With Designated Security Rp. 1.000.000 sertifikat 1 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 72 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
Duties) Ketarunaan
5 MFA (Medical First Aid) Rp. 995.000 sertifikat
3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
6 MC (Medical Care on Board Ship) Rp. 1.190.000 sertifikat
4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
7 SSO (Ship Security Officer) Rp. 1.000.000 sertifikat
2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
8 PSCRB (Proficiency in Survival Craft and
Rescue Boats) Rp. 1.192.000
sertifikat
3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
9 RS (Radar Simulator) Rp. 1.240.000 sertifikat
5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
10 AS (Arpa Simulator) Rp. 1.100.000 sertifikat
4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
11 GMDSS (Global Maritine Distress and
Safety System (GOC))
Rp. 3.125.000 +
Rp. 960.500
sertifikat
14 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
12 BRM (Bridge Resource Management) Rp. 1.240.000 sertifikat
4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
13 ECDIS (Operational Use of ECDIS
Training Program) Rp. 1.880.000
sertifikat
5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
14 IMDG (Dangerous, Hazardous & Harmful Rp. 1.600.000 4 Hari Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 73 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Berijasah /
kompetensi Waktu Penanggung jawab
Cargoes (IMDG Code) Training Program) sertifikat Ketarunaan
15 ERM (Engine Room Resources
Management) Rp. 1.325.000
sertifikat
3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
16 BOCT (Basic Training For Oil and
Chemical Tangker Cargo Operations) Rp. 1.275.000
sertifikat
5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
17 AOT (Advance Training For Oil and
Chemical Tangker Cargo Operations) Rp. 1.250.000
sertifikat
6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
18 ACT (Advance Chemical Tangker Cargo
Operations) Rp. 1.240.000
sertifikat
6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
19 BLGT (Basic Training for Liquefied Gas
Tangker Cargo Operations) Rp. 1.275.000
sertifikat
4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
20 ALGT (Advanced Training for Liquefied
Gas Tangker Cargo Operations) Rp. 1.290.000
sertifikat
6 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
21 CMT (Crowd Management Training) Rp. 825.000 sertifikat
1 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
22 CMHBT (Crisis Management and Human
Behaviour) Rp. 850.000
sertifikat
1 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
23 ISM CODE (International Safety
Management Code) Rp. 575.000
sertifikat
3 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 74 | P a g e
D. DIKLAT PEMUTAKHIRAN
1. Diklat Pemutakhiran Tingkat I Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki :
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
2. Diklat Pemutakhiran Tingkat I Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 75 | P a g e
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
3. Diklat Pemutakhiran Tingkat II Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 76 | P a g e
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
4. Diklat Pemutakhiran Tingkat II Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 77 | P a g e
5. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
6. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 78 | P a g e
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
7. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Nautika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
8. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Teknika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 79 | P a g e
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
9. Diklat Pemutakhiran Tingkat IV Jurusan Nautika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
10. Diklat Pemutakhiran Tingkat IV Jurusan Teknika (Manajemen)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 80 | P a g e
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran
ANT - III) adalah pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978
Amandemen 1995) yang minimal memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan
ukuran 500 GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru,
teknika latar belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 81 | P a g e
- Mekanisme dan Prosedur :
Jenis Diklat Pemutakhiran
No. Produk Layanan Biaya Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
A. DIKLAT PEMUTAKHIRAN
1 Pemutakhiran ANT - I
Operasional
Rp.
4.993.000 2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
Perencanaan Program
Diklat Penyebaran Informasi Pendaftaran Calon Peserta Diklat
Materi Seleksi :
- Administrasi
- Kesehatan
- Akademik
Pelaksanaan Proses Diklat
Teori & Praktek
Evaluasi Selesai Selesai
Penetapan Peserta Diklat
Menyampaikan
Persyaratan administrasi
dan ket. sehat
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 82 | P a g e
No. Produk Layanan Biaya Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
2 Pemutakhiran ATT - I
Operasional
Rp.
4.805.000 4 HarI
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
3 Pemutakhiran ANT - II
Operasiona
Rp.
5.291.000 2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
4 Pemutakhiran ATT - II
Operasional
Rp.
4.879.000 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
5 Pemutakhiran ANT - III
Operasional
Rp.
5.043.000 2 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
6 Pemutakhiran ATT - III
Operasional
Rp.
5.117.000 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
7 Pemutakhiran ANT - III
Manajemen
Rp.
4.066.000 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
8 Pemutakhiran ATT - III
Manajemen
Rp.
4.140.000 5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
9 Pemutakhiran ANT - IV
Manajemen
Rp.
3.347.000 4 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
10 Pemutakhiran ATT - IV
Manajemen
Rp.
3.841.000 5 Hari
Ka.Bag.Adm.Akademik dan
Ketarunaan Tidak di asramakan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 83 | P a g e
E. DIKLAT REVALIDASI
Persyaratan ,peserta Diklat Revalidasi adalah peserta yang minimal memiliki :
1. Mengisi formulir / map pendaftaran
2. Umur minimal 18 (Delapan Belas) tahun
3. Melampirkan bukti pembayaran KPN bahari
4. Melampirkan surat keterangan berbadan sehat dari poliklinik PIP Makassar (ASLI)
5. Foto copy Kartu Identitas Diri (KTP/SIM) / Kartu Keluarga (KK)
6. Melampirkan foto copy ijazah laut
7. Melampirkan sertifikat asli yang akan direvalidasi
8. Melampirkan foto copy sertifikat yang akan direvalidasi
9. Melampirkan print out online /data base sertifikat yang akan direvalidasi, dapat dicek pada situs (https://pelaut.dephub.go.id)
10. Berpakaian rapi dan sopan (kemeja warna putih dan celana/rok warna hitam/gelap)
11. Satu hari sebelum pelaksanaan diklat, calon peserta diklat harus hadir dalam penetapan peserta serta menerima pengarahan
dari koordinator DKKP
12. Bagi calon peserta yang sudah terdaftar sebagai peserta tidak dapat menarik kembali berkas maupun biaya diklat yang sudah
dibayarkan
F. DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DIKLAT PELAUTM) adalah yang
memiliki :
1. Usia tidak Kurang dari 16 tahun dan tidak lebih dari 40 tahun
2. Fotokopi ijazah minimal SMP atau sederajat
3. Surat Keterangan berbadan sehat dan tidak buta warna dari RS/Puskesmas
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 84 | P a g e
4. Tanda Pengenal/KTP/Kartu Keluarga/Surat keterangan domisili/surat perekaman KTP sementara.
5. Surat keterangan tidak mampu dari Kepala Kelurahan/Desa setempat
6. Tidak sedang dalam keadaan hamil dan tidak mengidap penyakit menular/pengguna narkoba
7. Lulus seleksi kesehatan dilaksanakan di PIP Makassar
8. Mengisi formulir Biodata Pelaut.
G. SEWA SARANA DAN PRASARANA
Mekanisme dalam penyewaan fasilitas Sarana dan Prasarana adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Program Sewa Fasilitas Pendidikan
2. Penyebaran Informasi
3. Pendataan Calon Penyewa Fasilitas
4. Pembuatan Kontrak
5. Pembayaran Sewa
6. Penyerahan Alat Yang Disewa
7. Pengembalian fasilitas yang disewakan
H. SEWA JASA KEPADA MASYARAKAT
Penyewaan Jasa Layanan Kepada Masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Pemanfaatan Narasumber
2. Pemanfaatan tenaga ahli
3. Sewa Jasa Lainnya.
I. LAYANAN KESEHATAN
Jasa Layanan Unit kesehatan adalah sebagai berikut :
A. Jasa layanan Kesehatan Umum
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 85 | P a g e
1. Tarif pemeriksaan kesehatan peserta umum
2. Tarif pemeriksaan kesehatan peserta non diklat pembentukan
3. Tarif surat keterangan berbadan sehat
4. Tarif pengujian kesehatan bagi pelaut dan tenaga penunjang keselamatan pelayaran.
5. Test narkoba
6. Pemeriksaan kesehatan THT dan Mata
a. Pemeriksaan THT
b. Pemeriksaan mata
c. Pemeriksaan THT dan Mata
7. Pemeriksaan EKG
8. Pemeriksaan RONTGEN thoraks
9. Darah :
a. Hemoglobin
b. Leukosit
c. Hitung jenis
d. Entrosit
e. Laju endap dara
f. Hematokrit
g. Golongan darah
10. DARAH LENGKAP
11. DARAH RUTIN
12. GULA DARAH
a. Glukosa sewaktu
b. GDP
c. Gula darah puasa 2 JPP
13. FUNGSI HATI
a. SGOT
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 86 | P a g e
b. SGPT
c. Gamma GT
d. Bilirubin
14. FUNGSI GINJAL
a. Unrine rutin
b. Urine lengkap
c. Ureum
d. Creatinine
e. Asam urat
15. KADAR LEMAK
a. Cholesterol total
b. Cholesterol strip
c. Trigiliserida
d. HDL
e. LDL
f. Protein total
g. albumin
16. SEROLOGI
a. VDRL
b. VDL
c. HbsAg (ELFA)
d. HbsAg (RAPID)
e. Anti HBs
f. Anti HCV
g. Widal
h. Anti HCV
17. Pemeriksaan kesehatan fisik
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 87 | P a g e
18. Perawatan luka
19. Ganti verban
20. Pemeriksaan treadmill
21. Vaksin hepatitis B
22. Vaksin influenza
23. Aff hecting ≥ 10
24. Aff hecting 1 – 10
25. Biaya rawat inap /malam
26. Croos insisi besar
27. Croos insisi kecil
28. Cuci lambung
29. DC-Shock / Defibrilasi
30. Debridiment luka kecil (≤ 5 Cm)
31. Debridiment luka kecil (≥ 10 Cm)
32. Debridiment luka kecil (5 – 10 Cm)
33. Dokter spesialis
34. Ekstraksi corpus alineum
35. Ekstraksi kuku
36. Episiotomi + jahitan perineum
37. Ganti verband besar ≥ 20 cm
38. Ganti verband kecil
39. Ganti verband luka bakar
40. Ganti verband sedang 5 – 10 cm
41. Hecting 20 – 30 jahitan
42. Hecting 3 – 10 jahitan
43. Hecting dengan penyulit
44. Hecting luka wajah
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 88 | P a g e
45. Hecting S.D 3 jahitan
46. Hecting tambahan (perjahitan)
47. Incubator
48. Insisi abses besar
49. Insisi abses kecil
50. Insisi abses sedang
51. Intubasi
52. Irigasi mata
53. Jahitan perineum tingkat 1 & 2
54. Kardiovensi
55. Menyuntik
56. Nebulizer
57. Observasi (dr. Obs) ≤ 6 jam
58. ODC umum (≥ 6 jam)
59. Oksigen perjam
60. Partus fisiologis bidan
61. Partus fisiologis dokter UGD
62. Pasang back slat
63. Pasang CVP
64. Pasang infus
65. Pasang kateter
66. Pasang maag slang
67. Pasang mitellah
68. Pasang neck collar
69. Pasang NGT
70. Pasang OKSIGEN
71. Pasang saturasi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 89 | P a g e
72. Pasang skin traksi
73. Pasang spalak
74. Pasang transfuse
75. Pasang ventilator
76. Punksi supra public
77. Rawat luka bakar ≤ 25%
78. Rawat luka bakar ≥ 40%
79. Rawat luka bakar 25 – 40%
80. Rawat luka berat
81. Rawat luka ringan
82. Rawat luka sedang
83. Rectal touhce
84. Resusitasi jantung paru
85. Sirkumsisi dengan kauter
86. Sirkumsisi tanpa kauter
87. Spool slang WSD
88. Spooling intoksikasi
89. Spooling kateter
90. Syringe pump
91. Tiage (dr.triage)
92. Vagina tauche
93. Tindikan (diluar alat kesehatan & BPH: hecting S.D 3 Jahitan)
94. Tindikan (diluar alat kesehatan & BPH: hecting S.D 3 - 10 Jahitan)
95. Tindikan (diluar alat kesehatan & BPH: rawat luka bakar ≤ 25%)
96. Tindikan (diluar alat kesehatan & BPH: hecting tambahan (perjahitan))
97. Tindikan (diluar alat kesehatan & BPH: hecting luka wajah)
98. Tindikan (diluar alat kesehatan & BPH: hecting 20 – 30 Jahitan)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 90 | P a g e
99. Vena seksi
B. Tarif Layanan Kesehatan Gigi
1. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Tarif layanan bedah mulut
a. Medikasi
b. Pencabutan gigi anak
1) Akar tunggal
2) Akar jamak
c. Pencabutan gigi dewasa tanpa komplikasi
1) Akar tunggal
2) Akar jamak
d. Pencabutan gigi dewasa dengan komplikasi
1) Akar tunggal
2) Akar jamak
e. Odontectomy
1) Ringan/sedang
2) berat
f. operculectom
g. perawatan dry socket
h. pengambilan exoxtosis
i. apikoektomy
3. Tarif layanan konservasi gigi
a. Penambalan bahan glas lonomer
1) Kecil
2) Sedang/besar
b. Penambalan berbahan composite
1) Kecil
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 91 | P a g e
2) Sedang
3) besar
c. Penambalan sandwich system
1) Kecil
2) Sedang
3) besar
d. Devitalisasi gigi
e. Paket PSA (multi visit endodontik) akar tunggal
f. Paket PSA (multi visit endodontik) akar jamak
g. Paket PSA (one visit endodontik) akar tunggal
h. Paket PSA (one visit endodontik) akar jamak
i. Paket pasak gigi (multi visit) akar tunggal
j. Paket pasak gigi (multi visit) akar tunggal
k. Paket pasak gigi (one visit) akar tunggal
l. Paket pasak gigi (multi visit) akar tunggal
m. Jacket crown akrilik
n. Jacket crown porcelein fused to metal
o. Jacket crown all porcelein
p. Veener porcelein
q. Bleaching (pemutih gigi)
r. Sementasi lnlya, onlay lepas
s. Pembuatan lnlya logam/composite
t. Pembuatan lnlya porcelein
u. Pembuatan onlay logam/composite
v. Pembuatan onlay porcelain
4. Tarif layanan PROSTODONTIA
5. Assesment fungsi memori
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 92 | P a g e
6. Assesment fungsi menelan
7. Assesment fungsi motorik halus
8. Assesment fungsi sensibilitas
9. Assesment integrasi senso-motorik
10. Assesment kekuatan otot
11. Assesment kemampuan fungsional dan perawatan diri
12. Assesment keseimbangan statik dan dinamik
13. Assesment kontrol postur
14. Assesment pola jalan (gait analysis) manual
15. Balance exercise
16. Basic exercise active & passive rom exc)
17. Breathing exercise
18. Bladder training
19. Chest physical therapy
20. Cold pack
21. Edukasi home exercise program
22. Exercise dengan arm crank
23. Exercise dengan static bicycle
24. Exercise dengan treadmill
25. Exercise for vertigo
26. Gait training
27. Hot pack
28. Infra red rays
29. Interferential current theraphy
30. Lontophoresis
31. Kinesiotaping
32. Low lever laser theraphy
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 93 | P a g e
33. Manipulasi sendi
34. Manual traction
35. Mc. Kenzie exercise
36. Micro wave diathermi
37. Mldv
38. Motor relearning program exercise
39. Nebulizer
40. Neural mobilisation
41. Neurodevelopment exercise
42. Pelvic floor exercise
43. Postural exercise (stabilisation, balance, functional)
44. Proprioceptive neuro fascilitation (pnf) exercise
45. Short wave diathermi
46. Strengthening exercise (manual)
47. Stretching exercise for increase flexibility
48. Tens
49. Traksi cervical
50. Traksi lumbal
51. Ultrasound theraphy
52. Wall bar exc
53. William flexion exc
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 94 | P a g e
IV. IDENTIFIKASI SARANA, PRASARANA
Tabel – 4
Sarana Prasarana
No. LAYANAN FASILITAS KAPASITAS PER UNIT (ORG) JUMLAH (UNIT)
A.
FASILITAS
UTAMA
ASRAMA
1 DORMITORY A 18 21
2 DORMITORY B 18 10
3 DORMITORY C 46-98 4
5 DORMITORY D (TARUNI) 12 6
6 DORMITORY ARNAMAWA 12 42
7 DORMITORY BALOKOSA 35-50 15
9 DORMITORY CONARY 45-60 15
B. KELAS
1 VENUS 30 14
2 GEDUNG PUTIH 30 1
3 MATAHARI 30 3
4 BUMI 30 6
5 BULAN 30 10
6 BINTANG 30 10
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 95 | P a g e
No. LAYANAN FASILITAS KAPASITAS PER UNIT (ORG) JUMLAH (UNIT)
7 KOMET 30 6
8 CLASS ROOM 1 30 15
9 CLASS ROOM 2 30 15
10 CLASS ROOM 3 30 15
C. LABORATORIUM
1 Physic Laboratory 30 1
2 Engine Hall Laboratory 30 1
3 Marine Laboratory 60 1
4 Multimedia Laboratory 30 1
5 Engine Graphic Laboratory 30 1
6 SOL Laboratory 30 1
7 Engine Model Laboratory 30 1
8 Deck Model Laboratory 30 1
9 Languange Laboratory 30 1
10 Workshop/Bengkel Laboratory 30 1
11 Chart Room Laboratory 30 1
12 Chemistry Laboratory 30 1
13 Electric & Electronic Laboratory 15 1
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 96 | P a g e
No. LAYANAN FASILITAS KAPASITAS PER UNIT (ORG) JUMLAH (UNIT)
14 Computer Laboratory 30 1
15 Medical First & Medical Care Laboratory 30 1
16 Seaman Ship Laboratory 30 1
17 Fire Fighting Laboratory 30 1
18 Sea Survival Laboratory 30 1
19 Cargo Handling Laboratory 30 1
20 FF & SS Laboratory 30 1
21 Model Laboratory 30 1
22 Navigation Equipment Lab 30 1
23 Audio Visual 30 1
24 KALK Laboratory 30 1
25 Smoke Chamber Laboratory 30 1
26 CBT Laboratory 30 1
D. SIMULATOR
1 Full Mission Ship Simulator 30 1
2 Engine Room Graphics 15 1
3 RADAR / ARPA Navigation 15 1
4 Computer Basic Training 30 1
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 97 | P a g e
No. LAYANAN FASILITAS KAPASITAS PER UNIT (ORG) JUMLAH (UNIT)
5 Navigation AIDS Simulator 15 1
6 Automatic Control 15 1
7 Liquid Cargo Handling 15 1
8 Ship Manouvering Simulator 30 1
9 Real Main Engine 30 1
10 Global Maritime Disstress and Savety System 15 1
11 Boat Davit and Water Pit 15 1
12 ECDIS 15 1
13 Full Mission Bridge Simulator 30 1
14 Gas Turbin Simulator 15 1
15 Steam Turbin Simulator 15 1
16 RADAR ARPA Simulator 30 1
17 Engine Room Class 16 1
18 Full Mission Engine Room Simulator 30 1
19 LPG 15 1
20 LCC 15 1
21 GMDSS Class 25 1
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 98 | P a g e
No. LAYANAN FASILITAS KAPASITAS PER UNIT (ORG) JUMLAH (UNIT)
22 Steering Trainer 15 1
23 Ship Manouvering Simulator 30 1
24 Navigation Electricla Equipment - 1
25 Navigation Aids Simulator 15 1
26 Tank Cleaning 15 1
27 CBR - 1
1
FASILITAS
PENUNJANG
Masjid 520 2
2 Poliklnik 600 1
3 Ruang Makan 30 1
4 Kantin - 1
5 Barbershop - 1
6 Aula 10 1
7 Ruang Fitnes 6 1
8 Kolam Renang - 1
9 Lapangan Futsal 4 1
10 Lapangan Volli
11 Lapangan Takraw
12 Lapangan Sepakbola
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 99 | P a g e
No. LAYANAN FASILITAS KAPASITAS PER UNIT (ORG) JUMLAH (UNIT)
13 Lapangan Basket
14 Lapangan Tennis
15 Pull Up, Sheet Up, & Push Up Area
16 Ruang Band
17 Area Parkir
18 Pos Satpam
19 Lapangan Futsal
20 Laundry
21 Perpustakaan
22 Bank
V. Identifikasi Jumlah dan Kompetensi SDM
Tabel – 5
Jumlah dan Kompotensi SDM
Unit/Satker Pelayanan :
Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 100 | P a g e
Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan
1. Diklat
Pembentukan
2. Diklat Peningkatan
3. Diklat
Pemutakhiran
4. Diklat Revalidasi
5. Diklat
Keterampilan
Pelaut
6. Layanan Sewa
Sarana dan
Prasarana
7. Layanan Sewa
Kepada masyarakat
8. Layanan Kesehatan
PERSYARATAN PENDIDIK
1. Untuk pendidik Diploma III
pembentukan, pendidik harus
memiliki ijazah min S2.
2. Untuk mata kuliah umum harus
memiliki ijazah min Diploma- III
dan hanya mengajar mata kuliah
sesuai spesialisasinya.
3. Instruktur mata kuliah profesi
pada level operasional harus
memiliki sertifikat pelaut ANT-III
atau ATT-III.
4. Instruktur untuk mata kuliah
profesi pada level manajemen
harus memiliki sertifikat pelaut
ANT-II atau ATT-II.
5. Instruktur untuk mata kuliah
profesi memiliki pengalaman
berlayar selama 2 tahun di kapal
ocean going dengan berat/daya
3.000 GT atau 3.000 KW.
6. Instruktur untuk mata kuliah
profesi pada level manajemen
harus memiliki pengalaman
Tenaga Dosen /instruktur /pendidik sebanyak
153 orang baik PNS maupun tenaga pendidik
luar terdiri dari berbagi jenjang keahlian
kepelautan dan disiplin ilmu lainnya, sebagai
berikut :
NO KELOMPOK
TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 101 | P a g e
Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan
mengajar pada operasional level
selama 1 tahun.
7. Instruktur yang bertugas untuk
mengawasi pelajaran
laboratorium pada mata kuliah
profesional tidak disyaratkan
untuk memiliki ijazah kompetensi
pelaut ANT-III atau ATT-III
tetapi wajib memiliki
profesi/kualifikasi sesuai
bidangnya.
8. Instruktur pendidik mata kuliah
profesi wajib memiliki TOT IMO
model course 6.09 dan IMO
model course 3.12.
9. Instruktur simulator telah
memiliki pengalaman
mengoperasikan simulator yang
digunakannya.
Instruktur baru harus memiliki TOT
IMO model course 6.09 dan selama
12 bulan mengajar mata kuliah
profesi sebagai asisten dibawah
pengawasan instruktur senior.
1 S3 6
2 S2 86
3 S1 61
TOTAL 153
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 102 | P a g e
VI. PENGAWASAN INTERNAL
Status/Bentuk
Organisasi Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 103 | P a g e
Internal Audit
PIP Makassar
Jumlah Auditor
internal sebanyak 45
yang bersertifikat
A
Konfirmasi Audit Internal
Pilih & tetapkan Auditor
Sesuai?
Pemb. Jadwal Audit Internal
OK?
Distribusi jadwal Audit Internal
Pembuatan Audit Chesklist
Mulai
A
Pelaksanaan Audit Internal Sesuai Jadwal
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 104 | P a g e
VII. PENANGANAN PENGADUAN, SARAN DAN MASUKAN
Perbaikan temuan Audit Internal
Pembuatan Laporan Audit Internal
Efektif ?
Selesai
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 105 | P a g e
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
- Unit/Satker Pelayanan :
No
Jenis
Penanganan
Prosedur Tindak Lanjut
Dukungan
SDM Sarana
Bentuk
Organisasi
1 Pengaduan
Peningkatan
layanan
Help Desk 1. Help desk
2. Kotak saran
3. Media social
(Facebook,
WhatsApp,
Instagram)
4. Website
- HUMAS
- Pelayanan
Pelanggan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 116 | P a g e
VIII. IDENTIFIKASI JAMINAN LAYANAN DAN JAMINAN KEAMANAN
Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayaran sesuai
standar mutu nasional dan internasional yang berorientasi kepada kepuasan dan
kepercayaan pelanggan. Segenap unsur pimpinan dan staf PIP Makassar harus
mempunyai komitmen untuk menjamin kepuasan dan kepercayaan pelanggan dan
memperbaiki sistem manajemen mutu secara berkesinambungan dengan
menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan standar internasional ISO 9001:
2015 serta berpegang teguh kepada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PIP Makassar akan :
1. Meningkatkan mutu dan kinerja layanan yang diarahkan untuk pembentukan
peserta didik berkeunggulan kompetitif.
2. Mengembangkan kemampuan dan kemandirian sumber daya pembiayaan.
3. Meningkatkan kapabilitas daya manusia yang responsif dan inovatif
4. Membina kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Meningkatkan kesejahteraan Pegawai dan Dosen
Pimpinan dan seluruh staf PIP Makassar bertekad untuk melaksanakan Kebijakan
Mutu ini yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan sehari – hari.
IX. IDENTIFIKASI ASPEK LAIN
Apabila masih terdapat aspek-aspek lain yang belum termasuk dalam identikasi
komponen di atas, namun pada kenyataannya ditemukan fakta bahwa ada unsur-unsur
baik dalam bentuk fasilitas, sarana, sistem maupun simbol-simbol yang dapat
memberikan konstribusi guna menunjang dalam penyelenggaraan pelayanan maka
dapat menambahkan komponen lain yang dibutuhkan.
Bagi unit pelayanan yang memiliki Standar Pelayanan, kegiatan identifikasi
dapat dilakukan dengan mempelajari dan meneliti Standar Pelayanan yang ada.
BAB IV
STANDAR PELAYANAN
Berdasarkan hasil identifikasi kondisi saat ini, ditetapkan Standar Pelayanan di
lingkungan Poleteknik Ilmu Pelayaran Makassar sebagai berikut :
I. Jasa layanan Pendidikan dan pelatihan
A. Jasa Layanan Diklat Pelaut Pembentukan
B. Jasa Layanan Diklat Pelaut Peningkatan
C. Jasa Layanan Diklat Keterampilan Pelaut
D. Jasa Layanan Diklat Pemutakhiran
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 117 | P a g e
E. Jasa Layanan Diklat Revalidasi
F. Jasa Layanan Diklat Pemberdayaan Masyarakat
II. Jasa layanan Sewa dan Kesehatan
A. Jasa Layanan Sewa Sarana dan Prasarana
B. Jasa Layanan Sewa Kepada Masyarakat
C. Layanan Kesehatan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 118 | P a g e
I. JASA LAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Jasa Layanan Diklat Pelaut Pembentukan
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan
International Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 119 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
For Seafarers, 1978 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73);
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan
Pelatihan, Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1089);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM.86 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012).
12. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009
Tentang penetapan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian
Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
13. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 42 Tahun 2014,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
14. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015.
Tentang Statuta Politaknik Ilmu Pelayaran Makassar.
2 Persyaratan Pelayanan Pendaftaran melalui PIP Makassar dilakukan di loket pembayaran dengan mengisi formulir-
formulir serta memenuhi dan melengkapi persyaratan - persyaratan, meliputi :
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 120 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
1. Diploma – IV Pelayaran
Persyaratan peserta Diklat Pembentukan Kompetensi Kepelautan program
pendidikan Diploma - IV (D - IV) Pelayaran adalah :
a. Warga negara Indonesia
b. Usai maksimal 23 tahun dan minimal 16 tahun pada saat pendaftaran
c. Persyaratan nilai (bukan hasil pembulatan) calon taruna/i pola pembibitan
1) Untuk lulusan tahun 2018 dan sebelumnya, memiliki nilai rata-rata ujian
yang tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 1 – 10) /70,00
(skala penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4); atau
2) Untuk calon lulusan 2019, memiliki nilai rata-rata rapor untuk kompenen
pengetahuan pada 5 semester (semester gasal dan genap untuk kelas X dan
IX serta semester gasal kelas XII) tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 10 –
100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4), dengan ketentuan pada saat pendaftaran
ulang yang bersangkutan telah dinyatakan lulus dan memiliki nilai rata-rata
ujian tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8
(skala penilaian 1 – 4).
d. Tinggi badan minimal pria 160 cm, wanita 155 cm;
e. Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental, bebas HIV/AIDS serta narkoba;
f. Calon taruna tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik telinganya
dan anggota badan lainya, kecuali disebabkan oleh ketentuan agama/adat.
g. Calon taruni tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik anggota
badan lainnya selain telinga dan tidak bertindik/bekas tindik di telinga lebih dari
satu pasang (telinga kiri dan kanan);
h. Ketajaman penglihatan normal dan tidak ada kelainan buta warna, baik parsial
maupun total;
i. Tidak sedang menjalani dan terancam hukuman pidana karena melakukan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 121 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
kejahatan;
j. Belum pernah dihentikan sebagai taruna/i di lingkungan badan pengembangan
SDM perhubungan dan perguruan tinggi lainnya dengan tidak hormat;
k. Bersedai menaati segala peraturan badan pada pola pembibitan ;
l. Bersedia diberhentikan dengan tidak hormat jika melakukan tindakan kriminal,
antara lain mengkonsumsi atau menjual-belikan narkoba, melakukan tindakan
kekerasan (perkelahian, pemukulan, pengeroyokan, perundungan, dll), melakukan
tindak asusila atau penyimpangan seksual;
m. Dinyatakan gugur apabila terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen;
n. Bersedian menandatangani surat pernyataan calon taruna/i (bermatrai 6000
rupiah);
o. Memiliki surat elektronik /E-mail yang masih aktif.
2. DP – III Pembentukan
Persyaratan peserta Diklat Pembentukan Kompetensi Kepelautan Diklat Pelaut - III
adalah yang memiliki :
a. Warga negara Indonesia
b. Usai maksimal 26 tahun dan minimal 16 tahun pada saat pendaftaran
c. Persyaratan nilai (bukan hasil pembulatan) calon taruna/i pola pembibitan
1) Untuk lulusan tahun 2018 dan sebelumnya, memiliki nilai rata-rata ujian yang
tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 1 – 10) /70,00 (skala
penilaian 10 – 100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4); atau
2) Untuk calon lulusan 2019, memiliki nilai rata-rata rapor untuk kompenen
pengetahuan pada 5 semester (semester gasal dan genap untuk kelas X dan IX
serta semester gasal kelas XII) tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 10 –
100)/ 2,8 (skala penilaian 1 – 4), dengan ketentuan pada saat pendaftaran
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 122 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
ulang yang bersangkutan telah dinyatakan lulus dan memiliki nilai rata-rata
ujian tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala penilaian 10 – 100)/ 2,8
(skala penilaian 1 – 4).
d. Tinggi badan minimal pria 160 cm, wanita 155 cm;
e. Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental, bebas HIV/AIDS serta narkoba;
f. Calon taruna tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik telinganya
dan anggota badan lainya, kecuali disebabkan oleh ketentuan agama/adat.
g. Calon taruni tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik anggota
badan lainnya selain telinga dan tidak bertindik/bekas tindik di telinga lebih dari
satu pasang (telinga kiri dan kanan);
h. Ketajaman penglihatan normal dan tidak ada kelainan buta warna, baik parsial
maupun total;
i. Tidak sedang menjalani dan terancam hukuman pidana karena melakukan
kejahatan;
j. Belum pernah dihentikan sebagai taruna/i di lingkungan badan pengembangan
SDM perhubungan dan perguruan tinggi lainnya dengan tidak hormat;
k. Bersedai menaati segala peraturan badan pada pola pembibitan ;
l. Bersedia diberhentikan dengan tidak hormat jika melakukan tindakan kriminal,
antara lain mengkonsumsi atau menjual-belikan narkoba, melakukan tindakan
kekerasan (perkelahian, pemukulan, pengeroyokan, perundungan, dll), melakukan
tindak asusila atau penyimpangan seksual;
m. Dinyatakan gugur apabila terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen;
n. Bersedian menandatangani surat pernyataan calon taruna/i (bermatrai 6000
rupiah);
o. Memiliki surat elektronik /E-mail yang masih aktif.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 123 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan
Program Diklat Penyebaran
Informasi
Pendaftaran Calon
Peserta Diklat
Materi Seleksi
Administrasi
- Akademik - Kesemaptaan - Kesehatan - Psikotes - Wawancara
Diklat Orientasi
Pembelajaran Kepelautan
Proses KBM
- Teori
- Praktek
Evalusi
Pembelajar
an
Selesai
Penetapan Peserta Diklat
Seleksi Penerimaan
Calon Taruna
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 124 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu Penyelesaian A. Program Studi Diploma IV Studi Nautika
1. Program studi diploma IV Studi Nautika, masa diklat 4 Tahun Terdiri dari 8 Semester
Beban Diklat 153 SKS (45 teori dan 108 praktek)
B. Program Studi Diploma IV Studi Teknika
1. Program studi diploma IV Studi Teknika, masa diklat 4 Tahun Terdiri dari 8 Semester
Beban Diklat 160 SKS (54 teori dan 106 praktek)
C. Program Studi Diploma IV Studi KALK
1. Program studi diploma IV Studi KALK, masa diklat 4 Tahun Terdiri dari 8 Semester
Beban Diklat 150 SKS (64 Teori 84 praktek)
D. Diklat Pelaut - III Pembentukan
1. Ahli Nautika Tingkat – III (ANT- III) Pembentukan, masa diklat 2 Tahun Terdiri dari 4
Semester Beban Diklat 4.476 Jam
2. Ahli Teknika Tingkat – III (ATT- III) Pembentukan, masa diklat 2 Tahun Terdiri dari
4 Semester Beban Diklat 4.932 Jam
5 Biaya dan tarif A. Program Studi Diploma IV Studi Nautika
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif BLU yang berlaku
B. Program Studi Diploma IV Studi Teknika
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif BLU yang berlaku
C. Program Studi Diploma IV Studi KALK
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif BLU yang berlaku
D. Diklat Pelaut - III Pembentukan
1. Ahli Nautika Tingkat – III (ANT- III) Pembentukan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 125 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif BLU yang berlaku
2. Ahli Teknika Tingkat – III (ATT- III) Pembentukan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif BLU yang berlaku
6 Produk Pelayanan A. Diklat Diploma IV Pelayaran
1. Program Studi Diploma IV Studi Nautika
a. Ijazah Diploma IV Pelayaran
b. Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
c. Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
2. Program Studi Diploma IV Teknika
a. Ijazah Diploma IV Pelayaran
b. Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
c. Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
3. Program Studi Diploma IV Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan
a. Ijazah Diploma IV Pelayaran
b. Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
c. Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
B. Diklat Pelaut - III Pembentukan
1. Ahli Nautika Tingkat – III (ANT - III) Pembentukan
a. Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
b. Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
2. Ahli Teknika Tingkat – III (ATT - III) Pembentukan
a. Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
b. Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 126 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
7 Sarana dan Prasarana A. Asrama:
1. Dormitory A
2. Dormitory B
3. Dormitory C
4. Dormitory D
5. Dormitory Arnamawa
6. Dormitory Balakosa
7. Dormitory Conary
B. Kelas:
1. Venus
2. Gedung putih
3. Matahari
4. Bumi
5. Bulan
6. Bintang
7. Komet
8. Class room 1
9. Class room 2
10. Class room 3
C. Laboratorium:
1. Physic Laboratory
2. Engine Hall Laboratory
3. Marine Laboratory
4. Multimedia Laboratory
5. Engine Graphic Laboratory
6. SOL Laboratory
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 127 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
7. Engine Model Laboratory
8. Deck Model Laboratory
9. Languange Laboratory
10. Workshop/Bengkel Laboratory
11. Chart Room Laboratory
12. Chemistry Laboratory
13. Electric & Electronic Laboratory
14. Electric & Electronic Laboratory
15. Medical First & Medical Care Laboratory
16. Seaman Ship Laboratory
17. Fire Fighting Laboratory
18. Sea Survival Laboratory
19. Cargo Handling Laboratory
20. FF & SS Laboratory
21. Model Laboratory
22. Navigation Equipment Lab
23. Audio Visual
24. KALK Laboratory
25. Smoke Chamber Laboratory
26. CBT Laboratory
D. Simulator:
1. Full Mission Ship Simulator
2. Engine Room Graphics
3. RADAR / ARPA Navigation
4. Computer Basic Training
5. Navigation AIDS Simulator
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 128 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
6. Automatic Control
7. Liquid Cargo Handling
8. Ship Manouvering Simulator
9. Real Main Engine
10. Global Maritime Disstress and Savety System
11. Boat Davit and Water Pit
12. ECDIS
13. Full Mission Bridge Simulator
14. Gas Turbin Simulator
15. Steam Turbin Simulator
16. RADAR ARPA Simulator
17. Engine Room Class
18. Full Mission Engine Room Simulator
19. LPG
20. LCC
21. GMDSS Class
22. Steering Trainer
23. Ship Manouvering Simulator
24. Navigation Electricla Equipment
25. Navigation Aids Simulator
26. Tank Cleaning
27. CBR
E. Penunjang Lainnya:
1. Ruang Makan
2. Aula
3. Perpustakaan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 129 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4. Lapangan (Bola, Futsal, Basket, Volly, Bulu tangkis)
5. Kolam Renang
8 Kompetensi Pelaksana PERSYARATAN INSTRUKTUR
1. Untuk mata kuliah umum harus memiliki ijazah min D III dan hanya mengajar mata
kuliah sesuai spesialisasinya.
2. Instruktur mata kuliah profesi pada level operasional harus memiliki sertifikat pelaut
ANT - III atau ATT - III.
3. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki sertifikat
pelaut ANT - II atau ATT - II.
4. Instruktur untuk mata kuliah profesi memiliki pengalaman berlayar selama 2 tahun di
kapal ocean going dengan berat/daya 3.000 GT atau 3.000 KW.
5. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki pengalaman
mengajar pada operasional level selama 1 tahun.
6. Instruktur yang bertugas untuk mengawasi pelajaran laboratorium pada mata kuliah
profesional tidak disyaratkan untuk memiliki ijazah kompetensi pelaut ANT-III atau
ATT - III tetapi wajib memiliki profesi/kualifikasi sesuai bidangnya.
7. Instruktur pendidik mata kuliah profesi wajib memiliki TOT IMO model course 6.09
dan IMO model course 3.12.
8. Instruktur simulator telah memiliki pengalaman mengoperasikan simulator yang
digunakannya.
9. Instruktur baru harus memiliki TOT IMO model course 6.09 dan selama 12 bulan
mengajar mata kuliah profesi sebagai asisten dibawah pengawasan instruktur senior.
9 Pengawasan Internalnya 1. Audit Mutu Internal (Sistim Manajemen Mutu ISO 9001:2015)
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan
Internal (SPI)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 130 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
10 Penanganan Pengaduan
Penanganan Pengaduan
Lihat halaman berikutnya
Dicatat & Ditelaah Distribusi ke Unit Terkait
Diagendakan dan dirapatkan
oleh manajemen
Selesai
Pemberitahuan Kepada
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi, keritik
saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 131 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
NO KELOMPOK
TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
1 S3 6
2 S2 86
3 S1 61
TOTAL 153
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 132 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana 1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 133 | P a g e
B. Jasa Layanan Diklat Pelaut Peningkatan
Jasa layanan diklat peningkatan merupakan diklat keahlian lanjutan Non-Diploma yang ada
di PIP Makassar terdiri dari 4 (empat) Program Diklat dan 8 (delapan) Bidang Keahlian
terdiri dari :
1. Diklat Pelaut – I Peningkatan
a. Ahli Nautika Tingkat I (ANT - I) Peningkatan
b. Ahli Teknika Tingkat I (ATT - I) Peningkatan
2. Diklat Pelaut – II Peningkatan
a. Ahli Nautika Tingkat II (ANT - II) Peningkatan
b. Ahli Teknika Tingkat II (ATT - II) Peningkatan
3. Diklat Pelaut – III Peningkatan
a. Ahli Nautika Tingkat III (ANT - III) Peningkatan
b. Ahli Teknika Tingkat III (ATT - III) Peningkatan
4. Diklat Pelaut – IV Peningkatan
a. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT - IV) Peningkatan
b. Ahli Teknika Tingkat IV (ATT - IV) Peningkatan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 134 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor
45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan International
Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping For Seafarers, 1978
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73);
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan Pelatihan,
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 135 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1089);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.86 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012).
12. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009 Tentang penetapan
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah
yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
13. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM 42 Tahun 2014, Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
14. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : 87 Tahun 2015, Tentang Statuta
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
2 Persyaratan Pelayanan
1. Diklat Peningkatan Tingkat I Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – I (DIKLAT PELAUT – I) Peningkatan Kompetensi Kepelautan
bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – IV (ANT –IV) sesuai STCW
1978 Amandemen 2010 yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai perwira jaga di atas kapal minimal 500 GT (lima ratus
gross tonnage) paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan atau sebagai mualim I (chief mate)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 136 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
diatas kapal lebih dari GT 3000 (tiga ribu gross tonnage) di daerah pelayaran semua lautan
(unrestricted voyages) paling sedikit 24 (dua puluh empat) bulan
f. Asli & fotocopy surat ket. Mata & telinga
g. Asli & fotocopy berbadan sehat
h. KTP atau SIM
i. Kartu keluarga
j. Asli & fotocopy kwitansi pembayaran
k. Pas foto terbaru latar sesuai jurusan (kemeja putih dan berdasi hitam) ukuran 3 x 4
l. Print out dari internet
m. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) BRM
2. Diklat Peningkatan Tingkat I Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – I (DIKLAT PELAUT – I) Peningkatan Kompetensi Kepelautan
bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli teknika Tingkat – IV (ANT – IV) sesuai
STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai perwira jaga di kamar mesin berawak atau tidak berawak
secara periodik dengan mesin penggerak utama minimal 750 kw (tujuh ratus lima puluh
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 137 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
kilowatt), paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan atau sebagai perwira jaga di kamar mesin
atau tidak berawak secara periodik sebagai masinis II (second engineer) di atas kapal minimal
3000 kw (tiga ribu kilowatt) di daerah pelayaran semua lautan (unrestricted voyages), paling
sedikit 24 (dua puluh empat) bulan
f. Asli & fotocopy surat ket. Mata & telinga
g. Asli & fotocopy berbadan sehat
h. KTP atau SIM
i. Kartu keluarga
j. Asli & fotocopy kwitansi pembayaran
k. Pas foto terbaru latar sesuai jurusan (kemeja putih dan berdasi hitam) ukuran 3 x 4
l. Print out dari internet
m. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) ERM
3. Diklat Peningkatan Tingkat II Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – II (DIKLAT PELAUT – II) Peningkatan Kompetensi Kepelautan
bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – IV (ATT –IV) sesuai STCW
1978 Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 138 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai perwira jaga diatas kapal minimal 500 gt (lima ratus
gross tonnage) masa layar 36 (tiga puluh enam) bulan atau sebagai mualim jaga di atas kapal
minimal 500 gt (lima ratus gross tonnage) atau lebih pada pelayaran semua lautan dengan
ketentuan paling sedikit 12 (dua belas) bulan pada tingkat manajemen atau paling sedikit 24 (dua
puluh empat) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) RS
7) ARPA
8) ECDIS
9) BRM
4. Diklat Peningkatan Tingkat II Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – II (DIKLAT PELAUT – II) Peningkatan Kompetensi Kepelautan
bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – IV (ATT – IV) sesuai
STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : sebagai mualim jaga di kamar mesin berawak atau tidak berawak
secara periodik paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan, pada kapal dengan mesin penggerak
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 139 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
utama minimal 750 kw (tujuh ratus lima puluh kilowatt) atau sebagai masinis ii (second
engineer) diatas kapal masa layar paling sedikit 24 (dua puluh empat) bulan yang diantaranya 12
(dua belas) bulan minimal 3000 (tiga ribu) kw di daerah pelayaran semua lautan (unrestricted
voyages)
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MC
5) MFA
6) ERM
5. Diklat Peningkatan Tingkat III Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – III (DIKLAT PELAUT – III) Peningkatan Kompetensi
Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – IV (ATT – IV)
sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli nautika tingkat – IV (ANT – IV)
sesuai stcw 1978 amandemen 2010 paling sedikit 30 (tiga puluh) bulan atau ahli nautika tingkat –
IV (ANT – IV) manajemen yang memiliki masa layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 140 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4) MC
5) MFA
6) RS
7) ARPA
8) BRM
9) SSO
10) IMDG CODE
11) SAT
12) COC GMDSS
6. Diklat Peningkatan Tingkat III Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – III (DIKLAT PELAUT – III) Peningkatan Kompetensi
Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – IV (ATT – IV)
sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 yang memiliki:
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli teknika tingkat – iv (att – iv)
sesuai stcw 1978 amandemen 2010 paling sedikit 30 (tiga puluh) bulan atau ahli teknika tingkat –
IV (ATT – IV) manajemen memiliki masa layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan; atau pemilik
sertifikat ahli teknika kapal penangkap ikan – I (ATKAPIN - I) memiliki masa layar paling
sedikit 60 (enam puluh) bulan dan setelah menyelesaikan diklat pelaut - III (DP – III) bidang
keahlian teknika wajib kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian dari diklat
pelaut – III (DP – III) bidang keahlian teknika untuk memperoleh masa layar paling sedikit 12
(dua belas) bulan sebagai kadet yang didokumentasikan dalam buku pencatatan kadet (cadet
record book); atau 5. Pemilik sertifikat electro technical officer (ETO) memiliki masa layar
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 141 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan dan setelah menyelesaikan diklat pelaut – III (DP – III)
bidang keahlian teknika wajib kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian dari
diklat pelaut – III (DP – III) bidang keahlian teknika untuk memperoleh masa layar paling sedikit
12 (dua belas) bulan sebagai kadet yang di dokumentasikan dalam buku pencatatan kadet (cadet
record book);
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MFA
5) ERM
6) SSO
7) SAT
7. Diklat Peningkatan Tingkat IV Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – IV (DIKLAT PELAUT – IV) Peningkatan Kompetensi
Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – V (ANT – V)
sesuai STCW Amandemen 2010 yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli nautika tingkat – V (ANT – V)
sesuai stcw 1978 amandemen 2010 paling sedikit 30 (tiga puluh) bulan atau ahli nautika tingkat –
V (ANT – V) manajemen memiliki masa layar paling sedikit 12 (dua belas) bulan; atau pemilik
sertifikat ahli nautika kapal penangkap ikan – II (ANKAPIN - II) memiliki masa layar paling
sedikit 60 (enam puluh) bulan dan setelah menyelesaikan diklat pelaut – IV (DP – IV) bidang
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 142 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
keahlian nautika wajib kembali menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian dari diklat
pelaut – IV (DP – IV) bidang keahlian nautika untuk memperoleh masa layar yang diakui paling
sedikit 12 (dua belas) bulan sebagai kadet yang di dokumentasikan di dalam buku catatan
pelatihan yang diakui (approved training record book) dan bagian dari masa layarnya telah
melaksanakan tugas dinas jaga di anjungan, dibawah supervisi nakhoda atau perwira yang
berkompeten dengan periode paling sedikit 6 (enam) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST
2) PSCRB
3) AFF
4) MFA
5) RS
6) SAT
7) COC GMDSS
8. Diklat Peningkatan Tingkat IV Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut – IV (DIKLAT PELAUT – IV) Peningkatan Kompetensi
Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – V (ATT –V)
yang memiliki :
a. Formulir pendaftaran
b. Fotocopy ijazah laut sesuai dengan tingkat kompetensi dengan menunjukkan dokumen asli
c. STTPK / Diploma III / Diploma IV legalisir
d. Fc. Akte kelahiran
e. Asli dan foto copy masa layar : memiliki sertifikat keahlian ahli teknika tingkat – V (ATT – V)
sesuai stcw 1978 amandemen 2010 tidak kurang dari 30 (tiga puluh) bulan atau memiliki
sertifikat keahlian ahli teknika tingkat – V (ATT - V) manajemen dengan masa layar tidak kurang
dari 12 (dua belas) bulan; atau 4. Pemilik sertifikat ahli teknika kapal penangkap ikan – II
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 143 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
(ATKAPIN - II) memiliki masa layar sekurang – kurangnya 60 (enam puluh) bulan, dan setelah
menyelesaikan diklat pelaut – IV (DP – IV) bidang keahlian teknika wajib kembali
menyelesaikan praktek laut (prala) sebagai bagian dari diklat pelaut – IV (DP – IV) bidang
keahlian teknika untuk memperoleh masa layar yang diakui paling sedikit 12 (dua belas) bulan
sebagai kadet yang di dokumentasikan di dalam buku catatan pelatihan yang diakui (approved
training record book) dan bagian dari masa layarnya telah melaksanakan tugas dinas jaga di
kamar mesin, di bawah supervisi nakhoda atau perwira yang berkompeten dengan periode paling
sedikit 6 (enam) bulan
f. Sertifikat keterampilan pelaut :
1) BST 3) AFF 5) SSO
2) PSCRB 4) MFA
3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan
Program Diklat Penyebaran
Informasi
Pendaftaran Calon
Peserta Diklat
Materi Seleksi :
- Administrasi
- Kesehatan
- Akademik
- Wawancara
Pekan Orientasi
Pembelajaran Kepelautan
Proses KBM
Teori & Praktek
Penetapan Peserta Diklat
Seleksi
Penerimaan Calon
Perwira Siswa
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 144 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu
Penyelesaian
A. Diklat Pelaut – I Peningkatan
1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT - I) Peningkatan, lama diklat 3 bulan
2. Ahli Teknika Tingkat I (ATT - I) Peningkatan, lama diklat 3 bulan
B. Diklat Pelaut – II Peningkatan
3. Ahli Nautika Tingkat II (ANT - II) Peningkatan, lama diklat 5 bulan
4. Ahli Teknika Tingkat II (ATT - II) Peningkatan, lama diklat 5 bulan
C. Diklat Pelaut – III Peningkatan
5. Ahli Nautika Tingkat III (ANT - III) Peningkatan, lama diklat 3 bulan
6. Ahli Teknika Tingkat III (ATT - III) Peningkatan, lama diklat 5 bulan
D. Diklat Pelaut – IV Peningkatan
1. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT - IV) Peningkatan, lama diklat 3 Bulan
2. Ahli Teknika Tingkat IV (ATT - IV) Peningkatan, lama diklat 3 Bulan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 145 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5 Biaya dan tarif A. Diklat Pelaut – I Peningkatan
1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT - I) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
2. Ahli Teknika Tingkat I (ATT - I) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
B. Diklat Pelaut – II Peningkatan
3. Ahli Nautika Tingkat II (ANT - II) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
4. Ahli Teknika Tingkat II (ATT - II) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
C. Diklat Pelaut – III Peningkatan
5. Ahli Nautika Tingkat III (ANT - III) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6. Ahli Teknika Tingkat III (ATT - III) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
D. Diklat Pelaut – IV Peningkatan
1. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT - IV) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
2. Ahli Teknika Tingkat IV (ATT - IV) Peningkatan
- Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6 Produk Pelayanan A. Diklat Pelaut – I Peningkatan
1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT - I) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
2. Ahli Teknika Tingkat I (ATT - I) Peningkatan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 146 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
B. Diklat Pelaut – III Peningkatan
3. Ahli Nautika Tingkat II (ANT - II) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
4. Ahli Teknika Tingkat II (ATT - II) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
C. Diklat Pelaut – III Peningkatan
5. Ahli Nautika Tingkat III (ANT - III) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
6. Ahli Teknika Tingkat III (ATT - III) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
D. Diklat Pelaut – IV Peningkatan
1. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT - IV) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan)
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 147 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
2. Ahli Teknika Tingkat IV (ATT - IV) Peningkatan
- STTPK (Surat Tanda Tamat Pendidikan Kelautan
- Sertifikat Keahlian/COC (Certificate Of Competency)
- Sertifikat Pengukuhan/COE (Certificate Of Endorsment)
7 Sarana dan Prasarana A. Kelas:
1. Bumi
2. Bulan
3. Matahari
4. Gedung Putih
5. Bintang
6. Komet
B. Laboratorium:
1. Physic Laboratory
2. Engine Hall Laboratory
3. Marine Laboratory
4. Multimedia Laboratory
5. Engine Graphic Laboratory
6. SOL Laboratory
7. Engine Model Laboratory
8. Deck Model Laboratory
9. Languange Laboratory
10. Workshop/Bengkel Laboratory
11. Chart Room Laboratory
12. Chemistry Laboratory
13. Electric & Electronic Laboratory
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 148 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
14. Computer Laboratory
15. Medical First & Medical Care Laboratory
16. Seaman Ship Laboratory
17. Fire Fighting Laboratory
18. Sea Survival Laboratory
19. Cargo Handling Laboratory
20. FF & SS Laboratory
21. Model Laboratory
22. Navigation Equipment Lab
23. Audio Visual
24. KALK Laboratory
25. Smoke Chamber Laboratory
26. CBT Laboratory
C. Simulator:
1. BST praktek water pit
2. PSCRB praktek di boat david
3. Radar arpa
4. ECDIS
5. GMDSS
6. BRM
7. ERM
D. Fasilitas Penunjang Lainnya:
1. Masjid
2. Poliklinik
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 149 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3. Ruang Makan
4. Kantin
5. Barbershop
6. Aula
7. Ruang Fitnes
8. Kolam Renang
9. Lapangan Futsal
10. Lapangan Volli
11. Lapangan Takraw
12. Lapangan Sepakbola
13. Lapangan Basket
14. Lapangan Tennis
15. Pull Up, Sheet Up, & Push Up Area
16. Ruang Band
17. Area Parkir
18. Pos Satpam
19. Lapangan Futsal
20. Laundry
21. Perpustakaan
22. Bank
8 Kompetensi Pelaksana PERSYARATAN PENDIDIK
1. Untuk mata kuliah umum harus memiliki ijazah min D IV dan hanya mengajar mata kuliah sesuai
spesialisasinya.
2. Instruktur mata kuliah profesi pada level operasional harus memiliki sertifikat pelaut ANT-III atau ATT-
III.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 150 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki sertifikat pelaut ANT-II atau
ATT-II.
4. Instruktur untuk mata kuliah profesi memiliki pengalaman berlayar selama 2 tahun di kapal ocean going
dengan berat/daya 3.000 GT atau 3.000 KW.
5. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki pengalaman mengajar pada
operasional level selama 1 tahun.
6. Instruktur yang bertugas untuk mengawasi pelajaran laboratorium pada mata kuliah profesional tidak
disyaratkan untuk memiliki ijazah kompetensi pelaut ANT-III atau ATT-III tetapi wajib memiliki
profesi/kualifikasi sesuai bidangnya.
7. Instruktur pendidik mata kuliah profesi wajib memiliki TOT IMO model course 6.09 dan IMO model
course 3.12.
8. Instruktur simulator telah memiliki pengalaman mengoperasikan simulator yang digunakannya.
9. Instruktur baru harus memiliki TOT IMO model course 6.09 dan selama 12 bulan mengajar mata kuliah
profesi sebagai asisten dibawah pengawasan instruktur senior.
9
Pengawasan Internalnya
1. Audit Mutu Internal ( Sistim Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 )
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
10 Penanganan Pengaduan
Dicatat
&
Distribusi
ke Unit
Diagendaka
n dan
dirapatkan
Seles
Pemberitah
Tindak
Lanjut
Penerimaan
pengaduan
(Pertanyaan,
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 152 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
NO KELOMPOK TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
1 S3 6
2 S2 86
3 S1 61
TOTAL 153
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001:2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja
Pelaksana
1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
C. Jasa Pelayanan Diklat Keterampilan Pelaut
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 153 | P a g e
Diklat Keterampilan Pelaut yang menunjang kompetensi diklat pembentukan dan Diklat Peningkatan Sebagai Berikut:
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesta Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan International
Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping For Seafarers, 1978 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73)
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan Pelatihan,
Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1089),
sebagaimana telah diubah dengan PM.140 Tahun 2016;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor PM. 44 Tahun 2015 tentang Standar
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 154 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1952);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.44 Tahun 2017 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 816);
13. Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor
SK.2162/HK.2018/XI/Diklat- 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepelautan;
14. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009 Tentang penetapan
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang
Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
15. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 42 Tahun 2014, Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
16. Peraturan Meneteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015, Tentang Statuta
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
2 Persyaratan Pelayanan 1. Basic Safety Training (BST)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Dasar Keselamatan (Basic Safety
Training/BST) adalah yang memiliki :
a. Usia tidak kurang dari 16 (enam belas) tahun;
b. Berijazah minimal SLTP/ Madrasah Tsanawiah (MTs);
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 155 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
f. Foto Copy Akte kelahiran/KK
g. Lulus seleksi penerimaan calon peserta pelatihan
2. Advanced Fire Fighting (AFF)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Dasar Keselamatan (Advanced Fire
Fighting) adalah yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
3. Security Awareness Training (SAT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Kepedulian Keamanan adalah
yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
e. Serifikat BST
f. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
4. Seafarers with Designated Security Duties (SDSD)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat (SDSD) adalah yang memiliki
:
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/kk
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
5. Medical First Aid (MFA)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 156 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Keteramilan Pertolongan
Pertama pada kecelakaan adalah yang memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat BST
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
6. Medical care (MC)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Perawatan Medis adalah yang
memiliki :
a. Foto Copy Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
b. Foto Copy Akte kelahiran/KK
c. Serifikat MFA
d. Surat Keterangan sehat dari Rumah Sakit/puskesmas/instansi atau dari PIP.
7. Ship Security Officer (SSO)
Persyaratan peserta diklat keterampilan khusus pelaut program Diklat Perwira Keamanan Kapal
adalah yang memiliki :
a. Ijazah laut minimal ANT/ATT V
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Tanda Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah,
8. Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats (PSCRB)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 157 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Keterampilan Rakit Penyelamat dan
Sekoci Penolong (Proficiency in Survival carft and rescue boats other than fast rescue boats/PSCRB)
adalah yang memiliki :
a. Usia tidak kurang dari 18 (delapan belas) tahun;
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Sertifikat Dasar Keselamatan;
d. Memiliki masa layar yang diakui tidak kurang dari 6 bulan;
e. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
f. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
g. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
9. RADAR Simulator Training (RS)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Radar Simulator adalah pelaut yang
memiliki :
a. Sertifikat Kompetensi Kepelautan Bidang Keahlian Nautika;
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Ijazah minimal SMP atau sederajat
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah,
10. ARPA Simulator Training (AS)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Radar Simulator adalah pelaut yang
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 158 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
memiliki :
a. Sertifikat Kompetensi Kepelautan Bidang Keahlian Nautika;
b. Foto Copy Sertifikat RS
c. Ijazah minimal SMP atau sederajat
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
Tanda Pengenal yang sah
11. General Operators Certificate For The Global Maritime Distress and Safety System (GOC-
GMDSS)
Persyaratan peserta diklat General Operators Certificate For The Global Maritime Distress and Safety
System (GOC-GMDSS) meliputi :
a. Sertifikat Kompetensi Kepelautan Bidang Keahlian Nautika;
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Ijazah minimal SMP atau sederajat
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah.
12. Bridge Resource Management (BRM)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat Manajemen Sumber Daya
Anjungan adalah yang memiliki :
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 159 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
a. Ijazah laut ANT V
b. Foto Copy Sertifikat BST
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah.
13. Electronic Chart Display and Information System (ECDIS)
Persyaratan peserta diklat Peta Elektronik dan Sistem Informasi adalah yang memiliki :
f. Ijazah minimal ANT-V / Perwira Dek Kapal Negara III
g. Sertifikat RADAR-ARPA;
h. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
i. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
j. Tanda Pengenal yang sah.
14. International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code
Persyaratan diklat keterampilan khusus pelaut program IMDG Code meliputi :
a. Umur minimal 18 tahun
b. Memiliki sertifikat Basic Safety Training (BST)
c. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
d. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM;
e. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 160 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Perhubungan Laut atau dari PIP.
15. Engine Room Resource Management (ERM)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat Manajemen Sumber Daya
Kamar Mesin adalah yang memiliki :
a. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat – V
b. Memiliki sertifikat Basic Safety Training (BST)
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
16. Basic Training for Oil and Chemical Tangker Cargo Operations (BOCT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (BOCT) adalah yang memiliki
:
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat Basic Safety Training (BST)
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
17. Advanced Training for Oil and Chemical Tangker Cargo Operations (AOT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (AOT) adalah yang memiliki :
a. Sertifikat ATT/ANT
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 161 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
b. Memiliki sertifikat BOCT
c. Masa layar
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
18. Advanced Chemical Tangker Cargo Operations (ACT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (ACT) adalah yang memiliki :
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat BOCT
c. Masa layar
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
19. Basic Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations (BLGT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (BLGT) adalah yang memiliki
:
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat BST
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 162 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
20. Advanced Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations (ALGT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan Khusus pelaut program Diklat (ALGT) adalah yang memiliki
:
a. Sertifikat ATT/ANT
b. Memiliki sertifikat BLGT
c. Masa layar
d. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
e. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
f. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
21. Crowd Management Training (CMT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Manajemen Pengendali massa (crowd
management training/CMT) adalah yang memiliki :
a. Sertifikat BST (Basic Safety Training);
b. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
c. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
d. Tanda Pengenal yang sah,
22. Crisis Management and Human Behaviour Traininig (CMHBT)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat Manajemen Krisis dan Perilaku
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 163 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Manusia (crisis management and human behavior training/CMHBT) adalah yang memiliki :
a. Sertifikat basic safety training (BST);
b. Sertifikat crowd management training (CMT);
c. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
d. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
e. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
23. International Safety Management Code (ISM Code)
Persyaratan peserta diklat keterampilan pelaut program Diklat (ISM Code) adalah yang memiliki :
a. Sertifikat basic safety training (BST);
b. Sertifikat Kesehatan pelaut dari rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya yang mendapat
pengakuan / penetapan / penunjukan dari Dokter yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut atau dari PIP;
c. Surat Kenal Lahir/ Akte Kelahiran
d. Tanda Pengenal yang sah, KTP atau SIM
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 164 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
4 Jangka waktu
Penyelesaian
Diklat pembentukan Reguler dan Pola Pembibitan
1. Diklat keterampilan dasar keselamatan (Basic Safety Training (BST)) : 9 Hari
2. Diklat keterampilan penggunaan rakit penyelamat dan sekoci penolong cepat (Proficiency in survival
craft and rescue boats other that fast rescue boat (SCRB)) : 4 Hari
3. Diklat keterampilan pertolongan pertaman (Medical Emergency First Aid (MEFA)) : 3 Hari
4. Diklat keterampilan perawatan medis (Medical Care (MC)) : 5 Hari
Perencanaan
Program Diklat
Keterampilan
Pendaftaran Calon
Peserta Diklat
Penyebaran
Informasi
Seleksi
Penerimaan
Calon
Peserta
Wawancara Penetapan Peserta
Proses Belajar
Pentupan Diklat Evaluasi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 165 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. Diklat keterampilan pemadaman tingkat lanjut (Advance Fire Fighting (AFF)) : 4 Hari
6. Diklat keterampilan radar simulator : 5 Hari
7. Diklat keterampilan arpa simulator : 3 Hari
8. Diklat keterampilan GMDSS radio operator : 14 Hari
9. Diklat keterampilan perwira keamanan di kapal (Ship Security Officer (SSO)) : 3 Hari
10. Diklat keterampilan ISM (international safety management) code : 3 Hari
11. Diklat keterampilan manajemen di anjungan (Bridge Resource Management (BRM)) : 5 Hari
12. Diklat keterampilan electronic chart display information system (ECDIS) : 6 Hari
13. Diklat keterampilan manajemen di kamar mesin (Engine Resource Management (ERM)) : 4 Hari
14. Diklat keterampilan basic oil and chemical tanker (BOCT) : 6 Hari
15. Diklat keterampilan basic training for liquid gas tanker cargo operation (BLGT) : 6 Hari
16. Diklat keterampilan crown management training (CMT) : 1 Hari
17. Diklat keterampilan crisis management and human behavior training (CMHBT) : 2 Hari
18. Diklat security awareness training (SAT) : 1 Hari
19. Diklat seafarer with designated security duties (SDSD) : 2 Hari
20. Diklat International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code : 4 Minggu
A. Diklat Pembentukan Mandiri
1. Diklat keterampilan dasar keselamatan (Basic Safety Training (BST)) : 9 Hari
2. Diklat keterampilan penggunaan rakit penyelamat dan sekoci penolong cepat (Proficiency in survival
craft and rescue boats other that fast rescue boat (SCRB)) : 4 Hari
3. Diklat keterampilan pertolongan pertaman (Medical Emergency First Aid (MEFA)) : 3 Hari
4. Diklat keterampilan perawatan medis (Medical Care (MC)) : 5 Hari
5. Diklat keterampilan pemadaman tingkat lanjut (Advance Fire Fighting (AFF)) : 4 Hari
6. Diklat keterampilan radar simulator : 5 Hari
7. Diklat keterampilan arpa simulator : 3 Hari
8. Diklat keterampilan GMDSS radio operator : 14 Hari
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 166 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
9. Diklat keterampilan perwira keamanan di kapal (Ship Security Officer (SSO)) : 3 Hari
10. Diklat keterampilan ISM (international safety management) code : 3 Hari
11. Diklat keterampilan manajemen di anjungan (Bridge Resource Management (BRM)) : 5 Hari
12. Diklat keterampilan electronic chart display information system (ECDIS) : 6 Hari
13. Diklat keterampilan manajemen di kamar mesin (Engine Resource Management (ERM)) : 4 Hari
14. Diklat keterampilan basic oil and chemical tanker (BOCT) : 6 Hari
15. Diklat keterampilan basic training for liquid gas tanker cargo operation (BLGT) : 6 Hari
16. Diklat keterampilan crown management training (CMT) : 1 Hari
17. Diklat keterampilan crisis management and human behavior training (CMHBT) : 2 Hari
18. Diklat security awareness training (SAT) : 1 Hari
19. Diklat seafarer with designated security duties (SDSD) : 2 Hari
20. Diklat International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code : 4 Minggu
C. Diklat Keterampilan Pelaut untuk Umum
1. BST (Basic Safety Training) : 10 Hari
2. AFF (Advance Fire Fighting) : 3 Hari
3. SAT (Security Awareness Training) : 1 Hari
4. SDSD (Seafarers With Designated Security Duties) : 1 Hari
5. MFA (Medical First Aid) : 3 Hari
6. MC (Medical Care on Board Ship) : 4 Hari
7. SSO (Ship Security Officer) : 2 Hari
8. PSCRB (Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats) : 3 Hari
9. RS (Radar Simulator) : 5 Hari
10. AS (Arpa Simulator) : 4 Hari
11. GMDSS (Global Maritine Distress and Safety System (GOC)) : 14 Hari
12. BRM (Bridge Resource Management) : 4 Hari
13. ECDIS (Operational Use of ECDIS Training Program) : 5 Hari
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 167 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
14. IMDG (Dangerous, Hazardous & Harmful Cargoes (IMDG Code) Training Program) : 4 Hari
15. ERM (Engine Room Resources Management) : 3 Hari
16. BOCT (Basic Training For Oil and Chemical Tangker Cargo Operations) : 5 Hari
17. AOT (Advance Training For Oil and Chemical Tangker Cargo Operations) : 6 Hari
18. ACT (Advance Chemical Tangker Cargo Operations) : 6 Hari
19. BLGT (Basic Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations) : 4 Hari
20. ALGT (Advanced Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations) : 6 Hari
21. CMT (Crowd Management Training) : 1 Hari
22. CMHBT (Crisis Management and Human Behaviour) : 1 Hari
23. ISM CODE (International Safety Management Code) : 3 Hari
5 Biaya dan tarif
A. Diklat pembentukan Reguler dan Pola Pembibitan
1. Diklat keterampilan dasar keselamatan (Basic Safety Training (BST))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
2. Diklat keterampilan penggunaan rakit penyelamat dan sekoci penolong cepat (Proficiency in survival
craft and rescue boats other that fast rescue boat (SCRB))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
3. Diklat keterampilan pertolongan pertaman (Medical Emergency First Aid (MEFA))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
4. Diklat keterampilan perawatan medis (Medical Care (MC))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
5. Diklat keterampilan pemadaman tingkat lanjut (Advance Fire Fighting (AFF))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6. Diklat keterampilan radar simulator
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 168 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
7. Diklat keterampilan arpa simulator
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
8. Diklat keterampilan GMDSS radio operator
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
9. Diklat keterampilan perwira keamanan di kapal (Ship Security Officer (SSO))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
10. Diklat keterampilan ISM (international safety management) code
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
11. Diklat keterampilan manajemen di anjungan (Bridge Resource Management (BRM))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
12. Diklat keterampilan electronic chart display information system (ECDIS)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
13. Diklat keterampilan manajemen di kamar mesin (Engine Resource Management (ERM))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
14. Diklat keterampilan basic oil and chemical tanker (BOCT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
15. Diklat keterampilan basic training for liquid gas tanker cargo operation (BLGT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
16. Diklat keterampilan crown management training (CMT)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 169 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
17. Diklat keterampilan crisis management and human behavior training (CMHBT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
18. Diklat security awareness training (SAT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
19. Diklat seafarer with designated security duties (SDSD)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
20. Diklat International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
B. Diklat Pembentukan Mandiri
1. Diklat keterampilan dasar keselamatan (Basic Safety Training (BST))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
2. Diklat keterampilan penggunaan rakit penyelamat dan sekoci penolong cepat (Proficiency in survival
craft and rescue boats other that fast rescue boat (SCRB))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
3. Diklat keterampilan pertolongan pertaman (Medical Emergency First Aid (MEFA))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
4. Diklat keterampilan perawatan medis (Medical Care (MC))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
5. Diklat keterampilan pemadaman tingkat lanjut (Advance Fire Fighting (AFF))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6. Diklat keterampilan radar simulator
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 170 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
7. Diklat keterampilan arpa simulator
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
8. Diklat keterampilan GMDSS radio operator
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
9. Diklat keterampilan perwira keamanan di kapal (Ship Security Officer (SSO))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
10. Diklat keterampilan ISM (international safety management) code
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
11. Diklat keterampilan manajemen di anjungan (Bridge Resource Management (BRM))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
12. Diklat keterampilan electronic chart display information system (ECDIS)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
13. Diklat keterampilan manajemen di kamar mesin (Engine Resource Management (ERM))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
14. Diklat keterampilan basic oil and chemical tanker (BOCT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
15. Diklat keterampilan basic training for liquid gas tanker cargo operation (BLGT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
16. Diklat keterampilan crown management training (CMT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
17. Diklat keterampilan crisis management and human behavior training (CMHBT)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 171 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
18. Diklat security awareness training (SAT)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
19. Diklat seafarer with designated security duties (SDSD)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
20. Diklat International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
C. Diklat Keterampilan Pelaut untuk Umum
1. BST (Basic Safety Training)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
2. AFF (Advance Fire Fighting)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
3. SAT (Security Awareness Training)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
4. SDSD (Seafarers With Designated Security Duties)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
5. MFA (Medical First Aid)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6. MC (Medical Care on Board Ship)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
7. SSO (Ship Security Officer)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
8. PSCRB (Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
9. RS (Radar Simulator)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 172 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
10. AS (Arpa Simulator)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
11. GMDSS (Global Maritine Distress and Safety System (GOC))
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
12. BRM (Bridge Resource Management)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
13. ECDIS (Operational Use of ECDIS Training Program)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
14. IMDG (Dangerous, Hazardous & Harmful Cargoes (IMDG Code) Training Program)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
15. ERM (Engine Room Resources Management)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
16. BOCT (Basic Training For Oil and Chemical Tangker Cargo Operations)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
17. AOT (Advance Training For Oil and Chemical Tangker Cargo Operations)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
18. ACT (Advance Chemical Tangker Cargo Operations)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
19. BLGT (Basic Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
20. ALGT (Advanced Training for Liquefied Gas Tangker Cargo Operations)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
21. CMT (Crowd Management Training)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
22. CMHBT (Crisis Management and Human Behaviour)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 173 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
23. ISM CODE (International Safety Management Code)
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6 Produk Pelayanan Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
7 Sarana dan Prasarana A. Kelas:
1. Bumi
2. Bulan
3. Matahari
4. Gedung Putih
5. Bintang
6. Komet
B. Laboratorium:
1. Physic Laboratory
2. Engine Hall Laboratory
3. Marine Laboratory
4. Multimedia Laboratory
5. Engine Graphic Laboratory
6. SOL Laboratory
7. Engine Model Laboratory
8. Deck Model Laboratory
9. Languange Laboratory
10. Workshop/Bengkel Laboratory
11. Chart Room Laboratory
12. Chemistry Laboratory
13. Electric & Electronic Laboratory
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 174 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
14. Computer Laboratory
15. Medical First & Medical Care Laboratory
16. Seaman Ship Laboratory
17. Fire Fighting Laboratory
18. Sea Survival Laboratory
19. Cargo Handling Laboratory
20. FF & SS Laboratory
21. Model Laboratory
22. Navigation Equipment Lab
23. Audio Visual
24. KALK Laboratory
25. Smoke Chamber Laboratory
26. CBT Laboratory
C. Simulator:
1. BST praktek water pit
2. PSCRB praktek di boat david
3. Radar arpa
4. ECDIS
5. GMDSS
6. BRM
7. ERM
D. Fasilitas Penunjang Lainnya:
1. Masjid
2. Poliklinik
3. Ruang Makan
4. Kantin
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 175 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. Barbershop
6. Aula
7. Ruang Fitnes
8. Kolam Renang
9. Lapangan Futsal
10. Lapangan Volli
11. Lapangan Takraw
12. Lapangan Sepakbola
13. Lapangan Basket
14. Lapangan Tennis
15. Pull Up, Sheet Up, & Push Up Area
16. Ruang Band
17. Area Parkir
18. Pos Satpam
19. Lapangan Futsal
20. Laundry
21. Perpustakaan
22. Bank
8 Kompetensi Pelaksana PERSYARATAN INSTRUKTUR
1. Untuk mata kuliah umum harus memiliki ijazah min D IV dan hanya mengajar mata kuliah sesuai
spesialisasinya.
2. Instruktur mata kuliah profesi pada level operasional harus memiliki sertifikat pelaut ANT - III atau ATT -
III.
3. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki sertifikat pelaut ANT - II atau
ATT - II.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 176 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4. Instruktur untuk mata kuliah profesi memiliki pengalaman berlayar selama 2 tahun di kapal ocean going
dengan berat/daya 3.000 GT atau 3.000 KW.
5. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki pengalaman mengajar pada
operasional level selama 1 tahun.
6. Instruktur yang bertugas untuk mengawasi pelajaran laboratorium pada mata kuliah profesional tidak
disyaratkan untuk memiliki ijazah kompetensi pelaut ANT - III atau ATT - III tetapi wajib memiliki
profesi/kualifikasi sesuai bidangnya.
7. Instruktur pendidik mata kuliah profesi wajib memiliki TOT IMO model course 6.09 dan IMO model
course 3.12.
8. Instruktur simulator telah memiliki pengalaman mengoperasikan simulator yang digunakannya.
9. Instruktur baru harus memiliki TOT IMO model course 6.09 dan selama 12 bulan mengajar mata kuliah
profesi sebagai asisten dibawah pengawasan instruktur senior.
9 Pengawasan Internalnya 1. Audit Mutu Internal (Sistim Manajemen Mutu)
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
10 Penanganan Pengaduan
Dicatat &
Ditelaah
Distribusi ke Unit
Terkait
Diagendakan dan
dirapatkan oleh
manajemen
Selesai
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi,
keritik saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 177 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksanaan
NO KELOMPOK TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
1 S3 6
2 S2 86
3 S1 61
TOTAL 153
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 178 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja
Pelaksana
1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
D. Jasa Layanan Diklat Pemutakhiran
Diklat Pemutakhiran pada PIP Makassar ada 5 program dan 10 Bidang Keahlian yang menunjang kompetensi diklat pembentukan
dan diklat Peningkatan yang terdiri dari
1. Diklat Pemutakhiran Sertifikat Tingkat – I Operasional
a. Pemutakhiran Ahli Nautika Tingkat I (ANT - I) Operasional
b. Pemutakhiran Ahli Teknika Tingkat I (ATT - I) Operasional
2. Diklat Pemutakhiran Sertifikat Tingkat – II Operasional
a. Pemutakhiran Ahli Nautika Tingkat II (ANT - II) Operasional
b. Pemutakhiran Ahli Teknika Tingkat II (ATT - II) Operasional
3. Diklat Pemutakhiran Sertifikat Tingkat – III Operasional
a. Pemutakhiran Ahli Nautika Tingkat III (ANT - III) Operasional
b. Pemutakhiran Ahli Teknika Tingkat III (ATT - III) Operasional
4. Diklat Pemutakhiran Sertifikat Tingkat – III Manajeman
a. Pemutakhiran Ahli Nautika Tingkat III (ANT - III) Manajemen
b. Pemutakhiran Ahli Teknika Tingkat III (ATT - III) Manajemen
5. Diklat Pemutakhiran Sertifikat Tingkat – IV Manajemen
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 179 | P a g e
a. Pemutakhiran Ahli Nautika Tingkat IV (ANT - IV) Manajemen
b. Pemutakhiran Ahli Teknika Tingkat IV (ATT - IV) Manajemen
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tabun 2008 Nomar 64, Tumbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanarn Publik (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 5038
4. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepelautan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia
Nomor 5336)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Nomor
3929)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5105)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia Di Bidang
Transportasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 104. Tambahan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 180 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5310):
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoncsia Nomor
5410)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku pada Departemen Perhubungan;
10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Keran Kualifikasi Nasional Indonesia
11. Keputusan Presiden Nomor 60 Tohun 1086 tentang Konvensi InternasionalSTCW 1978
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Amandemen 2010
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Transportasi, selbagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM 64 Tahun 2009
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Dirokrasi Nomor 36 Tahun
2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan.
15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan Pelatihan,
Sertifikasl serta Dinas Jaga Pelaut.
16. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor HK. 103/2/19/DJPL 13 tentang
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Ujian Pemutakhiran Bertifikat Keahlian Pelaut
Berdasarkan STCW 1978 Amandemen 2010.
17. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 42 Tahun 2014, Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
18. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015, Tentang
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 181 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Statuta Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
2 Persyaratan
Pelayanan
1. Diklat Pemutakhiran Tingkat I Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizir)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 182 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
2. Diklat Pemutakhiran Tingkat I Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 183 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
3. Diklat Pemutakhiran Tingkat II Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 184 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
4. Diklat Pemutakhiran Tingkat II Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 185 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat RS legalizer
s. Foto copy sertifikat ARPA legalizer
t. Foto copy sertifikat ECDIS legalizer
u. Foto copy sertifikat BRM legalizer
v. Foto copy sertifikat GMDSS legalizer
w. Foto copy sertifikat IMG CODE legalizer
5. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Nautika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 186 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
6. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Teknika
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 187 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
7. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Nautika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 188 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
8. Diklat Pemutakhiran Tingkat III Jurusan Teknika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 189 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
9. Diklat Pemutakhiran Tingkat IV Jurusan Nautika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 190 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
10. Diklat Pemutakhiran Tingkat IV Jurusan Teknika (Manajemen)
Persyaratan peserta Diklat Pelaut Pemutakhiran Ahli Nautika Pemutakhiran ANT - III) adalah
pemilik sertifikat ANT - III berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995) yang minimal
memiliki:
a. Formulir/ map pendaftaran
b. Bukti pembayaran
c. Photo copy COC (legalizer) dan photo copy EOC
d. Keterangan berbadan sehat dari dokter
e. Sertifikat kesehatan pelaut
f. STTPK/ Pemuktahiran/D IV Pelayaran/ D III Pelayaran (legalizer)
g. Photo copy KTP / identitas diri
h. ANT III/ATT III manajemen masa berlayar minimal 12 bulan di kapal dengan ukuran 500
GT / mesin penggerak utama 750 KW
i. Pas foto berwarna 3 x 4 = 4 lbr, 4 x 6 = 4 lbr, Nautika latar belakang biru, teknika latar
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 191 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
belakang merah kemeja putih dasi hitam
j. Print out sertifikat dari internet (www.pelaut.dephub.go.id)
k. Foto copy sertifikat BST legalizer
l. Foto copy sertifikat AFF legalizer
m. Foto copy sertifikat SCRB legalizer
n. Foto copy sertifikat MFA legalizer
o. Foto copy sertifikat MC legalizer
p. Foto copy sertifikat SAT legalizer
q. Foto copy sertifikat SSO STCW Amandemen 2010 legalizer
r. Foto copy sertifikat ERM legalizer
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 192 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3 Sistem,
Mekanisme dan
Prosedur
4 Jangka waktu
Penyelesaian
A. Pemutakhiran
1. Pemutakhiran ANT - I Operasional
a. Penyelesaian : 2 hari
2. Pemutakhiran ATT - I Operasional
Perencanaan
Program Diklat
Keterampilan
Pendaftaran Calon
Peserta Diklat
Penyebaran
Informasi
Seleksi
Penerimaan
Calon
Peserta
Wawancara Penetapan Peserta
Proses Belajar
Pentupan Diklat Evaluasi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 193 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
a. Penyelesaian : 4 hari
3. Pemutakhiran ANT - II Operasional
a. Penyelesaian : 2 hari
4. Pemutakhiran ATT - II Operasional
a. Penyelesaian : 4 hari
5. Pemutakhiran ANT - III Operasional
a. Penyelesaian : 2 hari
6. Pemutakhiran ATT - III Operasional
a. Penyelesaian : 4 hari
7. Pemutakhiran ANT - III Manajemen
a. Penyelesaian : 4 hari
8. Pemutakhiran ATT - III Manajemen
a. Penyelesaian : 5 hari
9. Pemutakhiran ANT - IV Manajemen
a. Penyelesaian : 4 hari
10. Pemutakhiran ATT - IV Manajemen
a. Penyelesaian : 5 hari
5 Biaya dan tarif 1. Pemutakhiran ANT - I Operasional
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
2. Pemutakhiran ATT - I Operasional
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
3. Pemutakhiran ANT - II Operasional
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 194 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4. Pemutakhiran ATT - II Operasional
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
5. Pemutakhiran ANT - III Operasional
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6. Pemutakhiran ATT - III Operasional
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
7. Pemutakhiran ANT - III Manajemen
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
8. Pemutakhiran ATT - III Manajemen
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
9. Pemutakhiran ANT - IV Manajemen
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
10. Pemutakhiran ATT - IV Manajemen
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6 Produk Pelayanan 1. Pemutakhiran ANT - I Operasional
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
2. Pemutakhiran ATT - I Operasional
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
3. Pemutakhiran ANT - II Operasional
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 195 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4. Pemutakhiran ATT - II Operasional
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
5. Pemutakhiran ANT - III Operasional
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
6. Pemutakhiran ATT - III Operasional
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
7. Pemutakhiran ANT - III Manajemen
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
8. Pemutakhiran ATT - III Manajemen
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
9. Pemutakhiran ANT - IV Manajemen
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
10. Pemutakhiran ATT - IV Manajemen
a. Sertifikat COC (Certificate Of Compotency)
b. Sertifikat COE (Certificate Of Endorsment)
7 Sarana dan
Prasarana
A. Kelas:
1. Bumi
2. Bulan
3. Matahari
4. Gedung Putih
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 196 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. Bintang
6. Komet
B. Laboratorium:
1. Physic Laboratory
2. Engine Hall Laboratory
3. Marine Laboratory
4. Multimedia Laboratory
5. Engine Graphic Laboratory
6. SOL Laboratory
7. Engine Model Laboratory
8. Deck Model Laboratory
9. Languange Laboratory
10. Workshop/Bengkel Laboratory
11. Chart Room Laboratory
12. Chemistry Laboratory
13. Electric & Electronic Laboratory
14. Computer Laboratory
15. Medical First & Medical Care Laboratory
16. Seaman Ship Laboratory
17. Fire Fighting Laboratory
18. Sea Survival Laboratory
19. Cargo Handling Laboratory
20. FF & SS Laboratory
21. Model Laboratory
22. Navigation Equipment Lab
23. Audio Visual
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 197 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
24. KALK Laboratory
25. Smoke Chamber Laboratory
26. CBT Laboratory
C. Simulator:
1. BST praktek water pit
2. PSCRB praktek di boat david
3. Radar arpa
4. ECDIS
5. GMDSS
6. BRM
7. ERM
D. Fasilitas Penunjang Lainnya:
1. Masjid
2. Poliklinik
3. Ruang Makan
4. Kantin
5. Barbershop
6. Aula
7. Ruang Fitnes
8. Kolam Renang
9. Lapangan Futsal
10. Lapangan Volli
11. Lapangan Takraw
12. Lapangan Sepakbola
13. Lapangan Basket
14. Lapangan Tennis
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 198 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
15. Pull Up, Sheet Up, & Push Up Area
16. Ruang Band
17. Area Parkir
18. Pos Satpam
19. Lapangan Futsal
20. Laundry
21. Perpustakaan
22. Bank
8 Kompetensi
Pelaksana
PERSYARATAN INSTRUKTUR
a. Untuk mata kuliah umum harus memiliki ijazah min D IV dan hanya mengajar mata kuliah
sesuai spesialisasinya.
b. Instruktur mata kuliah profesi pada level operasional harus memiliki sertifikat pelaut ANT - III
atau ATT - III.
c. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki sertifikat pelaut
ANT - II atau ATT - II.
d. Instruktur untuk mata kuliah profesi memiliki pengalaman berlayar selama 2 tahun di kapal
ocean going dengan berat/daya 3.000 GT atau 3.000 KW.
e. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki pengalaman
mengajar pada operasional level selama 1 tahun.
f. Instruktur yang bertugas untuk mengawasi pelajaran laboratorium pada mata kuliah profesional
tidak disyaratkan untuk memiliki ijazah kompetensi pelaut ANT - III atau ATT - III tetapi wajib
memiliki profesi/kualifikasi sesuai bidangnya.
g. Instruktur pendidik mata kuliah profesi wajib memiliki TOT IMO model course 6.09 dan IMO
model course 3.12.
h. Instruktur simulator telah memiliki pengalaman mengoperasikan simulator yang digunakannya.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 199 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
i. Instruktur baru harus memiliki TOT IMO model course 6.09 dan selama 12 bulan mengajar
mata kuliah profesi sebagai asisten dibawah pengawasan instruktur senior.
9 Pengawasan
Internalnya
1. Audit Mutu Internal (Sistim Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015)
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan
Internal (SPI)
10 Penanganan
Pengaduan
Dicatat & Ditelaah Distribusi ke Unit Terkait
Diagendakan dan dirapatkan
oleh manajemen
Selesai
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi, keritik
saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 200 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
NO KELOMPOK TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
1 S3 6
2 S2 86
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 201 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3 S1 61
TOTAL 153
12 Jaminan
Pelayanan
1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan
Keamanan
1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja
Pelaksana
- Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
- Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
- Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
E. Diklat Revalidasi
Diklat Revalidasi sertifikat keterampilan pelaut ada 6 diklat yang menunjang kompetensi diklat pembentukan dan peningkatan.
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR
HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesta Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 202 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan
International Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping For
Seafarers, 1978 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73)
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan Pelatihan,
Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1089), sebagaimana telah diubah dengan PM.140 Tahun 2016;
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 203 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor PM. 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1952);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1844) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.44 Tahun
2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 816);
13. Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor
SK.2162/HK.2018/XI/Diklat- 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Kepelautan;
14. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009 Tentang
penetapan Politeknik Pelayaran Barombong pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi
Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
15. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 42 Tahun 2014, Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
16. Peraturan menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015, Tentang
Statuta Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
2 Persyaratan
Pelayanan
1. Mengisi formulir / map pendaftaran
2. Umur minimal 18 (Delapan Belas) tahun
3. Melampirkan bukti pembayaran KPN bahari
4. Melampirkan surat keterangan berbadan sehat dari poliklinik PIP Makassar(ASLI)
5. Foto copy Kartu Identitas Diri (KTP/SIM) / Kartu Keluarga (KK)
6. Melampirkan foto copy ijazah laut
7. Melampirkan sertifikat asli yang akan direvalidasi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 204 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
8. Melampirkan foto copy sertifikat yang akan direvalidasi
9. Melampirkan print out online /data base sertifikat yang akan direvalidasi, dapat dicek pada situs
(https://pelaut.dephub.go.id)
10. Berpakaian rapi dan sopan (kemeja warna putih dan celana/rok warna hitam/gelap)
11. Satu hari sebelum pelaksanaan diklat, calon peserta diklat harus hadir dalam penetapan peserta
serta menerima pengarahan dari koordinator DKKP
12. Bagi calon peserta yang sudah terdaftar sebagai peserta tidak dapat menarik kembali berkas
maupun biaya diklat yang sudah dibayarkan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 205 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3 Sistem,
Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan Program
Diklat Revalidasi
Pendaftaran Calon
Peserta Diklat Penyebaran
Informasi
Seleksi
Penerimaan
Calon
Peserta
Diklat
Wawancara Penetapan Peserta
Proses Belajar Evaluasi Pembelajaran Penutupan
Diklat
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 206 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu
Penyelesaian
1. Revalidasi BST
a. Pembelajaran Teori : -
b. Pembelajaran Praktek : -
c. Penyelesaian : 3 hari
2. Revalidasi AFF
a. Pembelajaran Teori : -
b. Pembelajaran Praktek : -
c. Penyelesaian : 2 hari
3. Revalidasi PSCRB
a. Pembelajaran Teori : -
b. Pembelajaran Praktek : -
c. Penyelesaian : 1 hari
4. Revalidasi IMDG
a. Pembelajaran Teori : -
b. Pembelajaran Praktek : -
c. Penyelesaian : 1 hari
5. Revalidasi BOCT
a. Pembelajaran Teori : -
b. Pembelajaran Praktek : -
c. Penyelesaian : 1 hari
6. Revalidasi BLGT
a. Pembelajaran Teori : -
b. Pembelajaran Praktek : -
c. Penyelesaian : 1 hari
5 Biaya dan tarif 1. Revalidasi BST
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 207 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
2. Revalidasi AFF
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
3. Revalidasi PSCRB
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
4. Revalidasi IMDG
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
5. Revalidasi BOCT
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6. Revalidasi BLGT
Biaya pelayanan sesuai dengan tarif PNBP dan tarif BLU
6 Produk
Pelayanan
1. Revalidasi BST
Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
2. Revalidasi AFF
Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
3. Revalidasi PSCRB
Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
4. Revalidasi IMDG
Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
5. Revalidasi BOCT
Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
6. Revalidasi BLGT
Sertifikat COP (Certificate Of Proficiency)
7 Sarana dan
Prasarana
-
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 208 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
8 Kompetensi
Pelaksana
1. Tenaga Kependidikan (Koordinator Diklat) yang Memiliki pemahaman tentang diklat
9
Pengawasan
Internalnya
1. Audit Mutu Internal (Sistim Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015)
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
10 Penanganan
Pengaduan
Dicatat &
Ditelaah
Distribusi ke Unit
Terkait
Diagendakan dan
dirapatkan oleh
manajemen
Selesai
Pelanggan
Tindak
Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi,
keritik saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 209 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah
Pelaksana
NO KELOMPOK TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
1 S3 6
2 S2 86
3 S1 61
TOTAL 153
12 Jaminan
Pelayanan
1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan
Keamanan
1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 210 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi
Kinerja
Pelaksana
1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
F. Diklat Pemberdayaan Masyarakat
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia
5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 211 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Transportasi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5310);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan
International Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping
For Seafarers, 1978 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73);
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
10. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan
Pelatihan, Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1089);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM.86 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 212 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012).
13. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009
Tentang penetapan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian
Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
14. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 42 Tahun 2014,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
15. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015,
Tentang Statuta Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
2 Persyaratan Pelayanan 1. Usia tidak Kurang dari 16 tahun dan tidak lebih dari 40 tahun
2. Fotokopi ijazah minimal SMP atau sederajat
3. Surat Keterangan berbadan sehat dan tidak buta warna dari RS/Puskesmas
4. Tanda Pengenal/KTP/Kartu Keluarga/Surat keterangan domisili/surat perekaman KTP
sementara.
5. Surat keterangan tidak mampu dari Kepala Kelurahan/Desa setempat
6. Tidak sedang dalam keadaan hamil dan tidak mengidap penyakit menular/pengguna
narkoba
7. Lulus seleksi kesehatan dilaksanakan di PIP Makassar
8. Mengisi formulir Biodata Pelaut.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 213 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan
Program Diklat
Keterampilan
Pendaftaran Calon
Peserta Diklat Penyebaran
Informasi
Seleksi
Penerimaan
Calon
Peserta
Diklat
Wawancara Penetapan Peserta
Proses Belajar Evaluasi
Pembelajaran Penutupan Diklat
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 214 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu Penyelesaian 1. BST : 6 Hari
2. SAT : 1 Jam
3. AFF : 3 Hari
4. BST (KLM) :
5. SKK 60 MIL :
5 Biaya dan tarif Ditanggung oleh anggaran DIPA PIP Makassar
6 Produk Pelayanan 1. Basic Safety Training (BST)
2. Security Awareness Training (SAT)
3. Advanced Fire Fighting (AFF)
4. Basic Safety Training (BST) KLM
5. Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 MIL
7 Sarana dan Prasarana A. Kelas:
1. Bumi
2. Bulan
3. Matahari
4. Gedung Putih
5. Bintang
6. Komet
B. Laboratorium:
1. Physic Laboratory
2. Engine Hall Laboratory
3. Marine Laboratory
4. Multimedia Laboratory
5. Engine Graphic Laboratory
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 215 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
6. SOL Laboratory
7. Engine Model Laboratory
8. Deck Model Laboratory
9. Languange Laboratory
10. Workshop/Bengkel Laboratory
11. Chart Room Laboratory
12. Chemistry Laboratory
13. Electric & Electronic Laboratory
14. Computer Laboratory
15. Medical First & Medical Care Laboratory
16. Seaman Ship Laboratory
17. Fire Fighting Laboratory
18. Sea Survival Laboratory
19. Cargo Handling Laboratory
20. FF & SS Laboratory
21. Model Laboratory
22. Navigation Equipment Lab
23. Audio Visual
24. KALK Laboratory
25. Smoke Chamber Laboratory
26. CBT Laboratory
C. Simulator:
1. BST praktek water pit
2. PSCRB praktek di boat david
3. Radar arpa
4. ECDIS
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 216 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. GMDSS
6. BRM
7. ERM
D. Fasilitas Penunjang Lainnya:
1. Masjid
2. Poliklinik
3. Ruang Makan
4. Kantin
5. Barbershop
6. Aula
7. Ruang Fitnes
8. Kolam Renang
9. Lapangan Futsal
10. Lapangan Volli
11. Lapangan Takraw
12. Lapangan Sepakbola
13. Lapangan Basket
14. Lapangan Tennis
15. Pull Up, Sheet Up, & Push Up Area
16. Ruang Band
17. Area Parkir
18. Pos Satpam
19. Lapangan Futsal
20. Laundry
21. Perpustakaan
22. Bank
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 217 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
8 Kompetensi Pelaksana PERSYARATAN INSTRUKTUR
1. Untuk mata kuliah umum harus memiliki ijazah min D IV dan hanya mengajar mata
kuliah sesuai spesialisasinya.
2. Instruktur mata kuliah profesi pada level operasional harus memiliki sertifikat pelaut
ANT-III atau ATT-III.
3. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki sertifikat
pelaut ANT-II atau ATT-II.
4. Instruktur untuk mata kuliah profesi memiliki pengalaman berlayar selama 2 tahun di
kapal ocean going dengan berat/daya 3.000 GT atau 3.000 KW.
5. Instruktur untuk mata kuliah profesi pada level manajemen harus memiliki pengalaman
mengajar pada operasional level selama 1 tahun.
6. Instruktur yang bertugas untuk mengawasi pelajaran laboratorium pada mata kuliah
profesional tidak disyaratkan untuk memiliki ijazah kompetensi pelaut ANT-III atau
ATT-III tetapi wajib memiliki profesi/kualifikasi sesuai bidangnya.
7. Instruktur pendidik mata kuliah profesi wajib memiliki TOT IMO model course 6.09 dan
IMO model course 3.12.
8. Instruktur simulator telah memiliki pengalaman mengoperasikan simulator yang
digunakannya.
9. Instruktur baru harus memiliki TOT IMO model course 6.09 dan selama 12 bulan
mengajar mata kuliah profesi sebagai asisten dibawah pengawasan instruktur senior.
9 Pengawasan Internalnya 1. Audit Mutu Internal (Sistim Manajemen Mutu ISO : 2015)
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan
Internal (SPI)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 218 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
10 Penanganan Pengaduan
11 Jumlah Pelaksana
NO KELOMPOK
TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
1 S3 6
Dicatat & Ditelaah Distribusi ke Unit Terkait
Diagendakan dan dirapatkan
oleh manajemen
Selesai
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi, keritik
saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 219 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
2 S2 86
3 S3 61
TOTAL 153
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana 1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
G. Jasa layanan sewa sarana dan prasarana
NO KOMPONEN URAIAN
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 220 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan
International Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping
For Seafarers, 1978 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73);
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 221 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan
Pelatihan, Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1089);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM.86 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012).
12. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009
Tentang penetapan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian
Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
13. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 40 Tahun 2014,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
14. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015,
Tentang Statuta Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
15. Keputusan Direktur Politeknikl Ilmu Pelayaran Makassar Nomor :
KU.002/2/4/PIP.MKS-2019, tentang Penetapan Tarif Layanan Akademik dan
Penunjang Akademik Pada Politeknikl Ilmu Pelayaran Makassar.
2 Persyaratan Pelayanan 1. Calon penyewa wajib mengikuti prosedur sewa yang telah ditetapkan
2. Mengajukan surat permohonan kerja sama
3. Memiliki kartu identitas sebagai syarat penyewaan apabila diajukan perseorangan
4. Memiliki badan usaha yang resmi dan diakui oleh pemerintah apabila diajukan oleh suatu
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 222 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
lembaga atau perusahaan
3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan
Program Sewa
Fasilitas
Pendidikan
Pendaftaran Calon
Penyewa Fasilitas Penyebaran
Informasi
Pendataan
Calon
Penyewa
Fasilitas
Pembuatan
Kontrak
Pembayaran Sewa Penyerahan Alat
Yang di Sewa Pengembalian
Fasilitas yang di
Sewakan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 223 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu Penyelesaian 1. Apabila perusahaan atau lembaga pemerintah maka jangka waktu penyelesaian mengikuti
mekanisme penyelesaian sebuah kontrak yang baku sesuai dengan peraturan perundang
undangan
2. Apabila perusahaan swasta atau perseorangan maka diberikan jangka waktu 3 hari kerja
setelah diselesaikannya kerjasama.
5 Biaya dan tarif JASA LAYANAN VOLUME SATUAN BIAYA
A. Tarif Penggunaan Gedung,
Lahan, Sarana Kesenian dan
Olahraga.
1. Penggunaan Asrama untuk
Peserta Non Diklat Pembentukan 1 Per orang/hari 25.000
2. Penggunaan Dapur 1 per m2/bulan 75.000
3. Penggunaan Ruang Fotocopy 1 per m2/bulan 75.000
4. Penggunaan Ruang Laundry 1 per m2/bulan 75.000
5. Penggunaan Ruang Kantin 1 per m2/bulan 75.000
6. Penggunaah Ruang koperasi 1 per m2/bulan 75.000
7. Penggunaan ruang panitian ujian
keahlian pelaut 1 per m2/bulan 75.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 224 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
8. Penggunaan Ruangan Refecfory 1 Per hari 2.200.000
9. Penggunaan Ruang Kelas unluk
Peserta Non Diklat Pembentukan 1 Per kelas/hari 200.000
10. Penggunaan Ruang Aula 1 Per jam (Min 4 jam) 750.000
11. Penggunaan Ruang Rapat 1 Per jam 150.000
12. Penggunaan Ruang Cukur' 1 per m2/bulan 75.000
13. Penggunaan Lapangan Tenis 1 Per jam 50.000
14. Penggunaan Lapangan Futsal 1 Per jam 70.000
15. Penggunaan Lapangan
Badminton 1 Per jam 60.000
16. Penggunaan Lapangan Volley 1 Per jam 60.000
17. penggunaan lapangan basket 1 Per jam 70.000
18. Penggunaan Kolam Latih 1 Per orang/sekali masuk 15.000
19. Penggunaan Guest House 1 Per hari 250.000
20. Penggunaan Rumah Dinas:
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 225 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
a. Type 36 1 Per bulan 750.000
b. Type 70 1 Per bulan 1.000.000
c. Type 100 1 Per bulan 1.250.000
21. Penggunaan Marching
Band/Drumband 1 Per kegiatan 17.000.000
22. Outbond 1 Per kegiatan 790.000
23. Tarif Kartu Perpustakaan Untuk
Umum 1 Per peserta/6 bulan 50.000
24. Batas Keterlambatan
Pengembalian Buku Perpustakaan 1 per peserta/hari 1.000
25. Tarif Pedang Pura 1 Per kegiatan 8.000.000
B. Tarif Penggunaan Peralatan
dan Mesin
1. Penggunaan panggung acara
(portable) 1 Per jam 250.000
2. penggunaan kipas angin stand 1 Per jam 75.000
3. Penggunaan sound System 1 Per 8 jam 1.500.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 226 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4. Penggunaan Sound System
mobile 1 Per jam 100.000
5. Penggunaan karpet 1 Per meter 10.000
6. Penggunaan LCD 1 Per jam 200.000
7. Penggunaan Screen 1 Per jam 50.000
8. Penggunaan white board mobile 1 Per jam 50.000
9. Penggunaan note book/laptop 1 Per jam 150.000
10. Penggunaan Laser Pointer 1 Per jam 10.000
11. Penggunaan Printer Warna 1 Per lembar 1.000
12. Penggunaan Printer Hitam Putih 1 Per lembar 500
13. Penggunaan Scanner 1 Per lembar 500
14. Penggunaan video camera 1 Per jam 75.000
15. Penggunaan camera digital 1 Per jam 50.000
16. Penggunaan camera mobile
phone 1 Per jam 250.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 227 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
udara (drone camera)
17. Penggunaan Videotron 1 Per hari 300.000
18. Penggunaan kursi dengan cover 1 Per unit/hari 6.000
19. Penggunaan kursi lipat 1 Per unit/hari 6.000
20. Penggunaan meja 1 Per unit/hari 10.000
21. Penggunaan amphitheathre 1 Per jam 300.000
22. Penggunaan sekoci penolong (life
boat) 1 Per unit/hari 500.000
23. Penggunaan perahu penyelamat
(rescue boat) 1 Per unit/hari 500.000
24. Penggunaan rakit penolong (life
raft) 1 Per unit/hari 100.000
25. Penggunaan pelampung penolong
(life buoy) 1 Per unit/hari 50.000
26. Penggunaan baju penolong (life
jacket) 1 Per unit/hari 30.000
27. Penggunaan baju tahan panas 1 Per unit/hari 50.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 228 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
28. Penggunaan immersion suit 1 Per unit/hari 75.000
29. Penggunaan safety shoes 1 Per unit/hari 25.000
30. Penggunaan fire safety helmet 1 Per unit/hari 15.000
31. Penggunaan breathing apparatus 1 Per unit/hari 100.000
32. Penggunaan botol oksigen 1 Per unit/hari 30.000
33. Penggunaan fire hose with nozzle 1 Per unit/hari 75.000
C. Tarif Penggunaan Sarana
Transportasi
1. Penggunaan kendaraan roda 4 1 Per unit/hari 535.000
2. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 21 seat) 1 Per unit/hari 2.000.000
3. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 23 seat) 1 Per unit/hari 2.300.000
4. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 27 seat) 1 Per unit/hari 2.600.000
5. Penggunaan kendaraan roda 6
(kapasitas s.d 54 seat) 1 Per unit/hari 3.500.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 229 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
6. Penggunaan kendaraan
ambulance dalam kota (≤ 20 km) 1 Per uni /hari 535.000
7. Penggunaan kendaraan
ambulance dalam kota (≥ 20 km) 1 Per unit/hari 27.000
D. Tarif Penggunaan
Laboratorium, Simulator dan
Engine Hall
1. Penggunaan laboratorium
untuk
peserta non diklat
embentukan.
1 Per kelas/hari 300.000
2. Penggunaan simulator untuk
peserta non diklat pembentukan 1 Per kelas/hari 500.000
3. Penggunaan kapal latih 1 Per jam 4.000.000
4. Penggunaan bengkel/workshop 1 Per kelas/hari 500.000
5. Penggunaan engine hall 1 Per kelas/hari 500.000
6. Penggunaan smoke chamber/fire
ground facilities 1 Per kegiatan 500.000
7. Penggunaan cargo handling 1 Per kegiatan 500.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 230 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
E. Tarif Layanan Percetakan
1. Tarif Pelayanan foto berwarna 1 Per lembar 1.000
2. Tarif Pelayanan foto hitam putih 1 Per lembar 500
6 Produk Pelayanan A. Tarif Penggunaan Gedung, Lahan, Sarana Kesenian dan Olahraga.
1. Penggunaan Asrama untuk Peserta Non Diklat Pembentukan
2. Penggunaan Dapur
3. Penggunaan Ruang Fotocopy
4. Penggunaan Ruang Laundry
5. Penggunaan Ruang Kantin
6. Penggunaah Ruang koperasi
7. Penggunaan ruang panitian ujian keahlian pelaut
8. Penggunaan Ruangan Refecfory
9. Penggunaan Ruang Kelas unluk Peserta Non Diklat Pembentukan
10. Penggunaan Ruang Aula
11. Penggunaan Ruang Rapat
12. Penggunaan Ruang Cukur
13. Penggunaan Lapangan Tenis
14. Penggunaan Lapangan Futsal
15. Penggunaan Lapangan Badminton
16. Penggunaan Lapangan Volley
17. penggunaan lapangan basket
18. Penggunaan Kolam Latih
19. Penggunaan Guest House
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 231 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
20. Penggunaan Rumah Dinas:
a. Type 36
b. Type 70
c. Type 100
21. Penggunaan Marching Band/Drumband
22. Outbond
23. Tarif Kartu Perpustakaan Untuk Umum
24. Batas Keterlambatan Pengembalian Buku Perpustakaan
25. Tarif Pedang Pora
B. Tarif Penggunaan Peralatan dan Mesin
1. Penggunaan panggung acara (portable)
2. penggunaan kipas angin stand
3. Penggunaan sound System
4. Penggunaan Sound System mobile
5. Penggunaan karpet
6. Penggunaan LCD
7. Penggunaan Screen
8. Penggunaan white board mobile
9. Penggunaan note book/laptop
10. Penggunaan Laser Pointer
11. Penggunaan Printer Warna
12. Penggunaan Printer Hitam Putih
13. Penggunaan Scanner
14. Penggunaan video camera
15. Penggunaan camera digital
16. Penggunaan camera mobile phone udara (drone camera)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 232 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
17. Penggunaan Videotron
18. Penggunaan kursi dengan cover
19. Penggunaan kursi lipat
20. Penggunaan meja
21. Penggunaan amphitheathre
22. Penggunaan sekoci penolong (life boat)
23. Penggunaan perahu penyelamat (rescue boat)
24. Penggunaan rakit penolong (life raft)
25. Penggunaan pelampung penolong (life buoy)
26. Penggunaan baju penolong (life jacket)
27. Penggunaan baju tahan panas
28. Penggunaan immersion suit
29. Penggunaan safety shoes
30. Penggunaan fire safety helmet
31. Penggunaan breathing apparatus
32. Penggunaan botol oksigen
33. Penggunaan fire hose with nozzle
C. Tarif Penggunaan Sarana Transportasi
1. Penggunaan kendaraan roda 4
2. Penggunaan kendaraan roda 6 (kapasitas s.d 21 seat)
3. Penggunaan kendaraan roda 6 (kapasitas s.d 23 seat)
4. Penggunaan kendaraan roda 6 (kapasitas s.d 27 seat)
5. Penggunaan kendaraan roda 6 (kapasitas s.d 54 seat)
6. Penggunaan kendaraan ambulance dalam kota (≤ 20 km)
7. Penggunaan kendaraan ambulance dalam kota (≥ 20 km)
D. Tarif Penggunaan Laboratorium, Simulator dan Engine Hall
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 233 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
1. Penggunaan laboratorium untuk peserta non diklat pembentukan.
2. Penggunaan simulator untuk peserta non diklat pembentukan
3. Penggunaan kapal latih
4. Penggunaan bengkel/workshop
5. Penggunaan engine hall
6. Penggunaan smoke chamber/fire ground facilities
7. Penggunaan cargo handling
E. Tarif Layanan Percetakan
1. Tarif Pelayanan foto berwarna
2. Tarif pelayanan foto hitam putih
7 Sarana dan Prasarana 1. Kelas
2. Laboratorium
3. Simulator
4. Penunjang Lainnya
8 Kompetensi Pelaksana - Pegawai yang terlibat dalam kerja sama dan pengembangan usaha adalah seseorang yang
ditugaskan melalui Surat Perintah Direktur.
9 Pengawasan Internal 1. Audit Mutu Internal ( Sistim Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 )
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan
Internal (SPI)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 234 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
10 Penanganan Pengaduan
11 Jumlah Pelaksana
Pegawai yang bertanggung jawab untuk kerja sama dan pengembangan usaha
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
Dicatat & Ditelaah Distribusi ke Unit Terkait
Diagendakan dan dirapatkan
oleh manajemen
Selesai
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi, keritik
saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 235 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana 1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 236 | P a g e
H. Sewa Jasa Kepada Masyarakat
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan
International Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping For
Seafarers, 1978 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73);
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 237 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan
Pelatihan, Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1089);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.86
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189
Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012).
12. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009
Tentang penetapan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian
Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
13. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 42 Tahun 2014,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
14. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015,
Tentang Statuta Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
15. Keputusan Direktur Politeknikl Ilmu Pelayaran Makassar Nomor :
KU.002/2/4/PIP.MKS-2019, tentang Penetapan Tarif Layanan Akademik dan
Penunjang Akademik Pada Politeknikl Ilmu Pelayaran Makassar.
2 Persyaratan Pelayanan 1. Calon penyewa wajib mengikuti prosedur sewa yang telah ditetapkan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 238 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
2. Mengajukan surat permohonan kerja sama
3. Memiliki kartu identitas sebagai syarat penyewaan apabila diajukan perseorangan
4. Memiliki badan usaha yang resmi dan diakui oleh pemerintah apabila diajukan oleh suatu
lembaga atau perusahaan.
.3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan
Program Sewa
Fasilitas Pendidikan
Pendaftaran Calon
Penyewa Jasa
Penyebaran
Informasi
Pendataan
Calon
Penyewa Jasa
Pembuatan Kontrak
Pembayaran Sewa Jasa Penyerahan Hasil Jasa Selesai
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 239 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu Penyelesaian 1. Apabila perusahaan atau lembaga pemerintah maka jangka waktu penyelesaian mengikuti
mekanisme penyelesaian sebuah kontrak yang baku sesuai dengan peraturan perundang
undangan
2. Apabila perusahaan swasta atau perseorangan maka diberikan jangka waktu 3 hari kerja
setelah diselesaikannya kerjasama.
5 Biaya dan tarif Biaya dan tarif mengacu pada Peraturan Kementerian Keuangan (Standar Biaya Minimum)
6 Produk Pelayanan 1. Pemanfaatan narasumber
2. Pemanfaatan tenaga ahli
3. Jasa lainnya
7 Sarana dan Prasarana 1. Kelas
2. Laboratorium
3. Simulator
4. Penunjang Lainnya
8 Kompetensi Pelaksana -
9 Pengawasan Internalnya 1. Audit Mutu Internal ( Sistim Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 )
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan
Internal (SPI)
10 Penanganan Pengaduan
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 240 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
-
Dicatat & Ditelaah Distribusi ke Unit Terkait
Diagendakan dan dirapatkan
oleh manajemen
Selesai
Pemberitahuan Kepada
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi, keritik
saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 241 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana 1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 242 | P a g e
I. Jasa Layanan Kesehatan
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5310);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 243 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1960 tentang Pengesahan
International Convention On Standards Of Training, Certification And Watchkeeping
For Seafarers, 1978 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 73);
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan
Pelatihan, Sertifikasi serta Dinas Jaga Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1089);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM.86 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012).
12. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 509/KMK.05/2009
Tentang penetapan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada Kementerian
Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
13. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM 42 Tahun 2014,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
14. Peratutran Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 87 Tahun 2015,
Tentang Statuta Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 244 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
15. Surat Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal
Nomor.503/00027/BPTPM/KES/II/2016 tanggal 19 februari 2016 tentang izin
kesehatan klinik.
2 Persyaratan Pelayanan Calon pemakai layanan kesehatan wajib mengikuti prosedur yang berlaku
3 Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
Perencanaan
Program Sewa
Fasilitas
Pendidikan
Registrasi Penyebaran
Informasi
Mengarahkan
Pasien Ke Poli
sesuai dg keluhan
Memberikan
Tindakan
Mengisi Rekaman
Medis
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 245 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4 Jangka waktu Penyelesaian - 1 (Satu) Hari
5 Biaya dan tarif JASA LAYANAN VOLUME SATUAN BIAYA
A. Layanan Kesehatan Umum
1. Tarif pemeriksaan kesehatan
peserta umum 1 per orang/ sekali periksa 45.000
2. Tarif pemeriksaan kesehatan
peserta non diklat pembentukan 1 per orang/ sekali periksa 20.000
3. Tarif surat keterangan berbadan
sehat 1 per orang/surat 20.000
4. Tarif pengujian kesehatan bagi
pelaut dan tenaga penunjang
keselamatan pelayaran.
1 per orang 1.000.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 246 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
5. Test narkoba 1 per orang/kegiatan 200.000
6. Pemeriksaan kesehatan THT
dan Mata
a. Pemeriksaan THT 1 per orang/tindakan 50.000
b. Pemeriksaan mata 1 per orang/tindakan 50.000
c. Pemeriksaan THT dan Mata 1 per orang/tindakan 90.000
7. Pemeriksaan EKG 1 per orang/tindakan 80.000
8. Pemeriksaan RONTGEN
thoraks 1 per orang/tindakan 140.000
9. Darah :
a. Hemoglobin 1 per orang/tindakan 25.000
b. Leukosit 1 per orang/tindakan 25.000
c. Hitung jenis 1 per orang/tindakan 17.000
d. Entrosit 1 per orang/tindakan 23.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 247 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
e. Laju endap dara 1 per orang/tindakan 17.000
f. Hematokrit 1 per orang/tindakan 17.000
g. Golongan darah 1 per orang/tindakan 52.000
10. DARAH LENGKAP 1 per orang/tindakan 93.500
11. DARAH RUTIN 1 per orang/tindakan 76.500
12. GULA DARAH :
a. Glukosa sewaktu 1 per orang/tindakan 30.500
b. GDP 1 per orang/tindakan 30.500
c. Gula darah puasa 2 JPP 1 per orang/tindakan 30.500
13. FUNGSI HATI
a. SGOT 1 per orang/tindakan 43.000
b. SGPT 1 per orang/tindakan 43.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 248 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
c. Gamma GT 1 per orang/tindakan 79.000
d. Bilirubin 1 per orang/tindakan 108.000
14. FUNGSI GINJAL :
a. Unrine rutin 1 per orang/tindakan 40.000
b. Urine lengkap 1 per orang/tindakan 50.000
c. Ureum 1 per orang/tindakan 48.000
d. Creatinine 1 per orang/tindakan 48.000
e. Asam urat 1 per orang/tindakan 48.000
15. KADAR LEMAK :
a. Cholesterol total 1 per orang/tindakan 48.000
b. Cholesterol strip 1 per orang/tindakan 15.000
c. Trigiliserida 1 per orang/tindakan 50.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 249 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
d. HDL 1 per orang/tindakan 58.000
e. LDL 1 per orang/tindakan 88.000
f. Protein total 1 per orang/tindakan 57.000
g. albumin 1 per orang/tindakan 57.000
16. SEROLOGI
a. VDRL 1 per orang/tindakan 79.000
b. VDL 1 per orang/tindakan 75.000
c. HbsAg (ELFA) 1 per orang/tindakan 130.000
d. HbsAg (RAPID) 1 per orang/tindakan 100.000
e. Anti HBs 1 per orang/tindakan 160.000
f. Anti HCV 1 per orang/tindakan 415.000
g. Widal 1 per orang/tindakan 115.500
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 250 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
h. Anti HCV 1 per orang/tindakan 415.000
17. Pemeriksaan kesehatan fisik 1 per orang/tindakan 45.000
18. Perawatan luka 1 per orang/tindakan 5.000
19. Ganti verban 1 per orang/tindakan 15.000
20. Pemeriksaan treadmill 1 per orang/tindakan 500.000
21. Vaksin hepatitis B 1 per orang/tindakan 150.000
22. Vaksin influenza 1 per orang/tindakan 186.000
23. Aff hecting ≥ 10 1 per orang/tindakan 40.000
24. Aff hecting 1 – 10 1 per orang/tindakan 33.000
25. Biaya rawat inap /malam 1 per orang/tindakan 250. 00
26. Croos insisi besar 1 per orang/ indakan 70.000
7. Croos insisi kecil 1 per orang/tin akan 40.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 251 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
28. Cuci lambung 1 per orang/tindakan 130.000
29. DC-Shock / Defibrilasi 1 per orang/tindakan 230.000
30. Debridiment luka kecil (≤ 5
Cm) 1 er orang/tindakan 165.000
31. Debridiment luka kecil (≥ 10
Cm) 1 per orang/tindakan 300.000
3 . Debridiment luka kecil (5 – 10
Cm) 1 per orang/tindakan 240.000
33. Dokter spesialis 1 per orang/tindakan 150.000
34. Ekstraksi corpus alineum 1 per or ng/tindakan 55.000
35. Ekstraksi kuku
per orang/tinda an 85.000
36. Episiotomi + jahitan perineum 1 per orang/tindakan 130.000
37. Ganti verband besar ≥ 10 cm 1 per orang/tindakan 50.000
38. Ganti verband kecil 1 per orang/tindakan 30.000
39. anti verband luka bakar 1 per orang/tin akan 30.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 252 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
40. Ganti verband sedang 5 – 10
cm 1 per orang/tindakan 45.000
41. Hecting 2 – 30 jahitan 1 per orang/tindakan 300.000
42. Hecting 3 – 10 jahitan 1 per orang/tindakan 180.000
43. Hecting dengan penyulit 1 per orang/tindakan 120.000
44. Hecting luka wajah 1 per orang/tindakan 220.000
45. Hecting S.D 3 jahitan 1 per orang/tindakan 120.000
46. Hecting tambahan (perjahitan) 1 per orang/tindakan 30.000
47. Incubator 1 per orang/tindakan 40.000
48. Insisi abses besar 1 per orang/tindakan 245.000
49. Insisi abses kecil 1 per orang/tindakan 30.000
50. Insisi abses sedang 1 per orang/tindakan 40.000
51. Intubasi 1 per orang/tindakan 245.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 253 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
52. Irigasi mata 1 per orang/tindakan 40.000
53. Jahitan perineum tingkat 1 & 2 1 per orang/tindakan 65.000
54. Kardiovensi 1 per orang/tindakan 85.000
55. Menyuntik 1 per orang/tindakan 22.000
56. Nebulizer 1 per orang/tindakan 140.000
57. Observasi (dr. Obs) ≤ 6 jam 1 per orang/tindakan 100.000
58. ODC umum (≥ 6 jam) 1 per orang/tindakan 160.000
59. Oksigen perjam 1 per orang/tindakan 10.000
60. Partus fisiologis bidan 1 per orang/tindakan 570.000
61. Partus fisiologis dokter
UGD 1 per orang/tindakan 610.000
62. Pasang back slat 1 per orang/tindakan 90.000
63. Pasang CVP 1 per orang/tindakan 220.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 254 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
64. Pasang infus 1 per orang/tindakan 30.000
65. Pasang kateter 1 per orang/tindakan 55.000
66. Pasang maag slang 1 per orang/tindakan 50.000
67. Pasang mitellah 1 per orang/tindakan 90.000
68. Pasang neck collar 1 per orang/tindakan 90.000
69. Pasang NGT 1 per orang/tindakan 50.000
70. Pasang OKSIGEN 1 per orang/tindakan 6.000
71. Pasang saturasi 1 per orang/tindakan 50.000
72. Pasang skin traksi 1 per orang/tindakan 40.000
73. Pasang spalak 1 per orang/tindakan 25.000
74. Pasang transfuse 1 per orang/tindakan 30.000
75. Pasang ventilator 1 per orang/tindakan 310.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 255 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
76. Punksi supra public 1 per orang/tindakan 80.000
77. Rawat luka bakar ≤ 25% 1 per orang/tindakan 110.000
78. Rawat luka bakar ≥ 40% 1 per orang/tindakan 300.000
79. Rawat luka bakar 25 –
40% 1 per orang/tindakan 190.000
80. Rawat luka berat 1 per orang/tindakan 58.000
81. Rawat luka ringan 1 per orang/tindakan 25.000
82. Rawat luka sedang 1 per orang/tindakan 40.000
83. Rectal touhce 1 per orang/tindakan 25.000
84. Resusitasi jantung paru 1 per orang/tindakan 270.000
85. Sirkumsisi dengan kauter 1 per orang/tindakan 480.000
86. Sirkumsisi tanpa kauter 1 per orang/tindakan 340.000
87. Spool slang WSD 1 per orang/tindakan 30.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 256 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
88. Spooling intoksikasi 1 per orang/tindakan 45.000
89. Spooling kateter 1 per orang/tindakan 180.000
90. Syringe pump 1 per orang/tindakan 50.000
91. Tiage (dr.triage) 1 per orang/tindakan 25.000
92. Vagina tauche 1 per orang/tindakan 25.000
93. Tindikan (diluar alat
kesehatan & BPH:
hecting S.D 3 Jahitan)
1 per orang/tindakan 110.000
94. Tindikan (diluar alat kesehatan
& BPH: hecting S.D 3 - 10 Jahitan) 1 per orang/tindakan 170.000
95. Tindikan (diluar alat kesehatan
& BPH: rawat luka bakar ≤ 25%) 1 per orang/tindakan 200.000
96. Tindikan (diluar alat kesehatan
& BPH: hecting tambahan (perjahitan)) 1 per orang/tindakan 28.000
97. Tindikan (diluar alat kesehatan
& BPH: hecting luka wajah) 1 per orang/tindakan 200.000
98. Tindikan (diluar alat kesehatan
& BPH: hecting 20 – 30 Jahitan) 1 per orang/tindakan 100.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 257 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
99. Vena seksi 1 per orang/tindakan 150.000
B. Tarif Layanan Kesehata Gigi
1. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Tarif layanan bedah
mulut
a. Medikasi 1 per orang/tindakan 50.000
b. Pencabutan gigi anak
1) Akar tunggal 1 per gigi 100.000
2) Akar jamak 1 per gigi 150.000
c.Pencabutan gigi dewasa
tanpa komplikasi
1) Akar tunggal 1 per gigi 200.000
2) Akar jamak 1 per gigi 250.000
d. Pencabutan gigi dewasa
dengan komplikasi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 258 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
1) Akar tunggal 1 per gigi 350.000
2) Akar jamak 1 per gigi 450.000
e. Odontectomy
1) Ringan/sedang 1 per gigi 1.500.000
2) berat 1 per gigi 2.000.000
f. operculectom 1 per gigi 500.000
g. perawatan dry socket 1 per gigi 200.000
h. pengambilan exoxtosis 1 per rahang 600.000
i. apikoektomy 1 per gigi 1.000.000
3. Tarif layanan konservasi gigi
a. Penambalan bahan glas lonomer
1) Kecil 1 per gigi 150.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 259 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
2) Sedang/besar 1 per gigi 250.000
b. Penambalan berbahan
composite
1) Kecil 1 per gigi 200.000
2) Sedang 1 per gigi 300.000
3) besar 1 per gigi 350.000
c. Penambalan sandwich system
1) Kecil 1 per gigi 300.000
2) Sedang 1 per gigi 350.000
3) besar 1 per gigi 400.000
d. Devitalisasi gigi 1 per gigi 900.000
e. Paket PSA (multi visit
endodontik) akar tunggal 1 per gigi 1.250.000
f. Paket PSA (multi visit
endodontik) akar jamak
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 260 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
g. Paket PSA (one visit
endodontik) akar tunggal 1 per gigi 1.350.000
h. Paket PSA (one visit
endodontik) akar jamak
i. Paket pasak gigi (multi visit)
akar tunggal 1 per gigi 1.600.000
j. Paket pasak gigi (multi visit)
akar tunggal
k. Paket pasak gigi (one visit) akar
tunggal 1 per gigi 1.600.000
l. Paket pasak gigi (multi visit)
akar tunggal
m. Jacket crown akrilik 1 per gigi 1.600.000
n. Jacket crown porcelein fused to
metal 1 per gigi 3.000.000
o. Jacket crown all porcelein 1 per gigi 3.000.000
p. Veener porcelein 1 Per rahang 2.000.000
q. Bleaching (pemutih gigi) 1 per gigi 150.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 261 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
r. Sementasi lnlya, onlay lepas 1 per gigi 900.000
s. Pembuatan lnlya
logam/composite 1 per gigi 1.200.000
t. Pembuatan lnlya porcelein 1 per gigi 900.000
u. Pembuatan onlay
logam/composite 1 per gigi 1.500.000
v. Pembuatan onlay porcelain
4. Tarif layanan PROSTODONTIA
5. Assesment fungsi memori 1 Per orang/tindakan 30.000
6. Assesment fungsi menelan 1 Per orang/tindakan 30.000
7. Assesment fungsi motorik halus 1 Per orang/tindakan 30.000
8. Assesment fungsi sensibilitas 1 Per orang/tindakan 30.000
9. Assesment integrasi senso-
motorik 1 Per orang/tindakan 40.000
10. Assesment kekuatan otot 1 Per orang/tindakan 40.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 262 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11. Assesment kemampuan
fungsional dan perawatan diri 1 Per orang/tindakan 30.000
12. Assesment keseimbangan statik
dan dinamik 1 Per orang/tindakan 40.000
13. Assesment kontrol postur 1 Per orang/tindakan 30.000
14. Assesment pola jalan (gait
analysis) manual 1 Per orang/tindakan 40.000
15. Balance exercise 1 Per orang/tindakan 50.000
16. Basic exercise active & passive
rom exc) 1 Per orang/tindakan 40.000
17. Breathing exercise 1 Per orang/tindakan 40.000
18. Bladder training 1 Per orang/tindakan 100.000
19. Chest physical therapy 1 Per orang/tindakan 50.000
20. Cold pack 1 Per orang/tindakan 40.000
21. Edukasi home exercise program 1 Per orang/tindakan 50.000
22. Exercise dengan arm crank 1 Per orang/tindakan 70.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 263 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
23. Exercise dengan static bicycle 1 Per orang/tindakan 90.000
24. Exercise dengan treadmill 1 Per orang/tindakan 90.000
25. Exercise for vertigo 1 Per orang/tindakan 50.000
26. Gait training 1 Per orang/tindakan 50.000
27. Hot pack 1 Per orang/tindakan 30.000
28. Infra red rays 1 Per orang/tindakan 30.000
29. Interferential current theraphy 1 Per orang/tindakan 50.000
30. Lontophoresis 1 Per orang/tindakan 70.000
31. Kinesiotaping 1 Per orang/tindakan 50.000
32. Low lever laser theraphy 1 Per orang/tindakan 80.000
33. Manipulasi sendi 1 Per orang/tindakan 80.000
34. Manual traction 1 Per orang/tindakan 50.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 264 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
35. Mc. Kenzie exercise 1 Per orang/tindakan 40.000
36. Micro wave diathermi 1 Per orang/tindakan 60.000
37. Mldv 1 Per orang/tindakan 50.000
38. Motor relearning program
exercise 1 Per orang/tindakan 80.000
39. Nebulizer 1 Per orang/tindakan 30.000
40. Neural mobilisation 1 Per orang/tindakan 80.000
41. Neurodevelopment exercise 1 Per orang/tindakan 80.000
42. Pelvic floor exercise 1 Per orang/tindakan 50.000
43. Postural exercise (stabilisation,
balance, functional) 1 Per orang/tindakan 50.000
44. Proprioceptive neuro
fascilitation (pnf) exercise 1 Per orang/tindakan 50.000
45. Short wave diathermi 1 Per orang/tindakan 60.000
46. Strengthening exercise
(manual) 1 Per orang/tindakan 50.000
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 265 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
47. Stretching exercise for increase
flexibility 1 Per orang/tindakan 50.000
48. Tens 1 Per orang/tindakan 50.000
49. Traksi cervical 1 Per orang/tindakan 70.000
50. Traksi lumbal 1 Per orang/tindakan 70.000
51. Ultrasound theraphy 1 Per orang/tindakan 50.000
52. Wall bar exc 1 Per orang/tindakan 60.000
53. William flexion exc 1 Per orang/tindakan 50.000
6 Produk Pelayanan 1. Unit Layanan
2. Test Narkoba
3. Unit Layanan Utama
4. Unit kesehatan mulut dan gigi
7 Sarana dan Prasarana 1. Poliklinik
2. Kelas
3. Penunjang Lainnya
8 Kompetensi Pelaksana 1. Dokter penanggung jawab dokter spesialis/dokter gigi spesialis
2. Tenaga keperawatan
3. Ahli gizi
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 266 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
4. Tenaga administrasi
9 Pengawasan Internal 1. Audit Mutu Internal ( Sistim Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 )
2. Audit Internal Keuangan dan Sumber daya yang dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan
Internal (SPI)
10 Penanganan Pengaduan
Dicatat & Ditelaah Distribusi ke Unit Terkait
Diagendakan dan dirapatkan
oleh manajemen
Selesai
Pelanggan
Tindak Lanjut
Penerimaan pengaduan
(Pertanyaan,Informasi, keritik
saran, masalah)
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 267 | P a g e
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
1. Dokter : 7 Orang
2. Perawat : 10 Orang
12 Jaminan Pelayanan 1. Quality Management System (QMS) ISO 9001 : 2015
2. Quality Standard System (QSS)
13 Jaminan Keamanan 1. Penerimaan Tamu di ruangan pelayanan
2. Penyediaan Sistem Pemadam Kebakaran
3. Pemeliharaan Mesin Uji secara berkala
4. Prosedur Keadaan Darurat
5. Security 24 jam
6. CCTV
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana 1. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai oleh atasan langsung bagi PNS
2. Penilaian Kinerja oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional bagi Pendidik
3. Evaluasi pencapaian sasaran mutu melalui Manajemen Review
Standar Pelayanan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 268 | P a g e
BAB V
PENUTUP
Standar Pelayanan (SP) yang selama ini telah dilaksanakan oleh Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP) Makassar merupakan patokan dan indikator pencapaian kinerja yang
dicanangkan sebagai standar penyusunan dokumen. Sebagai hak konstitusional, harus
menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran. Selanjutnya dengan prioritas
tersebut, diharapkan standard pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa selalu
meningkat.
Dengan disusunnya petunjuk teknis standar penyusunan dokumen diharapkan dapat
menjadi acuan petugas dan unsur terkait dalam pelaksanaan pelayanan di Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP) Makassar. Hal yang belum tercantum dalam Standar Pelayanan (SP) ini akan
ditetapkan kemudian sesuai dengan keperluan dan ketentuan yang berlaku.
Dalam penyusunan,penetapan, dan penerapan standar pelayanan, penyelenggara
pelayanan publik dapat melakukan konsultasi dengan menteri yang bertanggung jawab
dibidang Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan dilingkungan Politeknik
Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar ditentukan oleh komitmen dan konsistensi para pelaksana
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
TTD
BUDI KARYA SUMADI