LAPORAN TA FULL - Perpustakaan Politeknik Harapan ...

74
i HALAMAN DEPAN SISTEM MONITORING KONDISI BAYI DI AYUNAN OTOMATIS BERBASIS WEBSITE DENGAN WEMOS ESP8266 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Jenjang Program D III Teknik Komputer Oleh : Nama NIM Riki Rudianto 16040136 Hasanuddin 16040158 Ahmad Maftuh Anan 16040159 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL 2019

Transcript of LAPORAN TA FULL - Perpustakaan Politeknik Harapan ...

i

HALAMAN DEPAN

SISTEM MONITORING KONDISI BAYI DI AYUNAN OTOMATIS

BERBASIS WEBSITE DENGAN WEMOS ESP8266

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi

Jenjang Program D III Teknik Komputer

Oleh :

Nama NIM

Riki Rudianto 16040136

Hasanuddin 16040158 Ahmad Maftuh Anan 16040159

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2019

ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PEBLIKASI

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

v

HALAMAN PENGESAHAN

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a, motivasi,

dukungan baik mental maupun materi dan kasih sayang.

3. Bapak Mc. Chambali,B.Eng.,E.E.,M.Kom. selaku Direktur

Politeknik Harapan Bersama Tegal.

4. Bapak Rais,S.Pd, M.Kom selaku Ketua Program Studi DIII Teknik

computer Politeknik Harapan Bersama Tegal.

5. Ibu Ida Afriliana ST.M.Kom selaku Dosen Pembimbing I, dan Bapak

Irawan Pudja Harjana,ST selaku Dosen Pembimbing II.

6. Sahabat dan rekan-rekan yang telah membantu dan memberikan

dukungan.

vii

MOTTO

1. Sesuatu yang dapat dibayangkan pasti dapat diraih, dan sesuatu

yang bisa diimpikan pasti dapat diwujudkan.

2. Gagal itu urusan nanti yang terpenting kita berani untuk mencoba

dan terus mencoba.

3. Tinggalkanlah pikiran yang membuatmu lemah, dan berpeganglah

pada pikiran yang memberikan kekuatan bagimu.

4. Cara terbaik dan mudah untuk membuat orang mengingat anda

adalah dengan keberhasilanmu.

5. Kepuasan terletak pada usaha, bukan melihat pada hasil. Berusaha

dengan keras adalah suatu kemenangan yang hakiki.

6. Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa

mengalahkanmu Belajarlah merendah sampai tak seorangpun yang

bisa merendahkanmu.

7. Masalah yang kamu hadapi bukan untuk menjatuhkanmu, Akan

tetapi agar kamu bisa berpikir lebih dewasa dari hari ini,kemarin

dan sebelumnya.

8. Keringat yang mengalir di medan latihan adalah penebus darah di

medan pertemupuran.

9. Jangan telena dengan sebuah mimpi, bangunlah dan terus bekerja.

viii

ABSTRAK

Kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi. Namun, seiring dengan bertambahnya umur sering kali terjadi gangguan terhadap pola tidur bayi terutama pada malam hari. Terkadang orang tua tidak memberikan penanganan yang tepat saat bayinya menangis. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar bayi terdiam yaitu dengan cara mengendongnya dan menidurkannya di ranjang. Dengan bertambahnya pola pikir maka telah banyak dirancang alat pengayun bayi, namun masih diayun secara manual. Untuk menghemat tenaga para orang tua maka dirancanglah sebuah alat pengayun bayi otomatis. Alat pengayun bayi otomatis ini di lengkapi dengan sensor suara untuk mendektesi tangisan bayi dan sensor DHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban dalam ayunan tersebut yang kemudian akan mengirimkan data ke website monitoring. Dimana jika bayi menangis maka ayunan akan berayun selama sensor mendektesi suara, kemudian jika bayi berhenti menangis maka ayunan akan melambat dan berhenti dengan sendirinya. Sistem ayunan bayi ini juga di lengkapi akan di kontrol oleh mikrokontroler Wemos D1 dan motor servo Tower Pro MG966R sebagai penggerak ayunan. Setelah dilakukan perancangan dan analisa data, didapatkan berat bayi yang dapat digunakan untuk mengayun ayunan berkisar 3-5 kg dengan itensitas suara tangisan bayi yang dihasilkan oleh sensor suara yaitu 21-25 dB. Sedangkan berdasarkan pembacaan data ADC, sensor mampu mendeteksi suara dengan jarak maksimal 40 cm dengan perbedaan waktu putar ayunan dari waktu yang ditetapkan 1-3 detik.

Kata Kunci : Mikrokontroler, motor servo, sensor DHT11 dan sensor suara.

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin. Seluruh jiwa, roh dan jasatku memuji, meminta

pertolongan, meminta ampunan kepada-Nya. Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan

yang berhak untuk disembah melainkan Allah SWT dan kami bersaksi Rasulullah

Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah melimpahkan

Sholawat dan Salam atas beliau, keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang

berada dalam lingkaran Islam.

Dengan segala kemampuan yang kami miliki pagi, malam, susah, senang

sampai terselesaikannya laporan Tugas Akhir dengan judul “SISTEM

MONITORING KONDISI BAYI DI AYUNAN OTOMATIS BERBASIS

WEBSITE DENGAN WEMOS ESP8266”.

Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang

Program diploma tiga Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal. Selama

melaksanakan Tugas Akhir tersusun dalam dalam bentuk laporan ini, banyak pihak

yang telah memberikan bantuan, dukungan dan bimbingan.

Laporan ini tidak akan selesai tanpa doa dari orang tua dan bimbingan dari

beberapa pihak. Dan tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Mc. Chambali, B.ENG.,E.E.,M.KOM. selaku Direktur Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

2. Bapak Rais, S.Pd, M.Kom selaku ketua Program Studi DIII Teknik

Komputer Politeknik Harapan Bersama Tegal.

3. Ibu Ida Afriliana ST,M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1, dan Bapak

Irawan pudja Harjana, ST

4. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan

penyelesaian Tugas Akhir ini

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan datang.

Tegal, Juli 2019

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN DEPAN .......................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ....................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PEBLIKASI ..................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................................vi

MOTTO ............................................................................................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

1.3. Batasan Masalah ................................................................................................. 4

1.4. Tujuan ................................................................................................................. 5

1.5. Manfaat ............................................................................................................... 5

1.5.1. Bagi Mahasiswa .......................................................................................... 5

1.5.2. Bagi Masyarakat ......................................................................................... 5

1.5.3. Bagi Politeknik Harapan Bersama .............................................................. 5

1.6. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 8

2.1. Penelitian Terkait ................................................................................................ 8

2.2. Landasan Teori .................................................................................................. 13

2.2.1 Website ......................................................................................................... 13

2.2.2 Wemos D1 .................................................................................................... 13

2.2.3 Arduino Software IDE .................................................................................. 14

2.2.4 Sublimi Text / CSS ....................................................................................... 15

xi

2.2.5 Motor Servo Tower Pro MG966R ................................................................ 16

2.2.6 Sensor Suara .................................................................................................. 17

2.2.7 Sensor Suhu / Kelembaban ( DHT 11 ) ........................................................ 18

2.2.8 UML .............................................................................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 28

3.1 Prosedur Penelitian ........................................................................................... 28

3.1.1 Rencana/Planing........................................................................................ 28

3.1.2 Analisis ..................................................................................................... 28

3.1.3 Rancangan atau Desain ............................................................................. 29

3.1.4 Rancangan Anggaran Biaya ...................................................................... 29

3.1.5 Implementasi ............................................................................................. 30

3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 30

3.2.1 Observasi ................................................................................................... 30

3.2.2 Wawancara ................................................................................................ 30

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 31

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ................................................ 32

4.1. Analisa Permasalahan ....................................................................................... 32

4.2. Analisa Kebutuhan Sistem ................................................................................ 32

4.2.1. Perangkat Keras ........................................................................................ 32

4.2.2. Perangkat Lunak ....................................................................................... 33

4.3. Perancangan Sistem .......................................................................................... 34

4.3.1. Use Case Diagram ..................................................................................... 34

4.3.2. Activity Diagram....................................................................................... 35

4.3.3. Squence Diagram ...................................................................................... 37

4.3.4. Class Diagram ........................................................................................... 39

4.3.5. Flowchart Motor Servo ............................................................................. 39

4.3.6. Flowchart Sensor Suhu / Kelembaban ...................................................... 40

4.4. Desain Input/Output .......................................................................................... 40

4.4.1 Diagram Blok ............................................................................................ 40

4.4.2. Desain Output ........................................................................................... 42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 43

5.1 Implementasi Sistem ......................................................................................... 43

xii

5.1.1. Implementasi Perangkat Keras .................................................................. 43

5.1.3. Implementasi Perangkat Lunak ................................................................. 44

5.2 Hasil dan Pengujian .......................................................................................... 44

5.2.1. Pengujian Sistem ....................................................................................... 44

5.3.1. Rencana Pengujian .................................................................................... 45

5.4.1. Hasil Uji .................................................................................................... 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 49

LAMPIRAN.................................................................................................................... A-1

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram ................................................................... 19

Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram ..................................................................... 21

Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram ................................................................... 22

Tabel 2. 4 Simbol Class Diagram ......................................................................... 23

Tabel 2. 5 Simbol-simbol Flowchart Program ...................................................... 25

Tabel 3. 1 Rancangan anggaran biaya................................................................... 29

Tabel 4. 1 Kebutuhan Perangkat Keras ................................................................. 33

Tabel 4. 2 Idenfikasi Aktor ................................................................................... 34

Tabel 4. 3 Idenfikasi Diagram Use Case ............................................................... 34

Tabel 5. 1 Sambungan pin Sensor Suara ke Wemos D1 ....................................... 43

Tabel 5. 2 Sambungan pin Sensor DHT11 ke Wemos D1 .................................... 44

Tabel 5. 3 Sambungan pin Servo ke Rangkaian Regulator 7805 .......................... 44

Tabel 5. 4 pengujian alat ....................................................................................... 46

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2. 1 Wemos D1 ........................................................................................ 13

Gambar 2. 2 Arduino Software IDE ..................................................................... 14

Gambar 2. 3 Sublimi Text ..................................................................................... 15

Gambar 2. 4 Motor Servo...................................................................................... 16

Gambar 2. 5 Sensor Suara ..................................................................................... 17

Gambar 2. 6 Sensor Suhu / Kelembaban .............................................................. 18

Gambar 4. 1 Use Case Diagram Sistem Monitoring ............................................. 35

Gambar 4. 2 Activity Diagram Monitoring........................................................... 35

Gambar 4. 3 Activity Diagram About/Tentang..................................................... 36

Gambar 4. 4 Activity Diagram Data RealTime .................................................... 36

Gambar 4. 5 Activity Diagram Arduino ............................................................... 37

Gambar 4. 6 Squence Diagram Monitoring .......................................................... 37

Gambar 4. 7 Squence Diagram Tentang ............................................................... 38

Gambar 4. 8 Squence Diagram Data ..................................................................... 38

Gambar 4. 9 Squence Diagram Arduino ............................................................... 38

Gambar 4. 10 Class Diagram Monitoring ............................................................. 39

Gambar 4. 11 Flowchart Servo ............................................................................. 39

Gambar 4. 12 Flowchart Sensor Suhu an Kelembaban......................................... 40

Gambar 4. 13 Diagram Blok Sistem Monitoring .................................................. 41

Gambar 4. 14 Desain Output Website Monitoring ............................................... 42

Gambar 5. 1 Hasil Akhir ....................................................................................... 46

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja

manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai

lebih untuk meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah

kemampuan alat tersebut untuk lebih menghemat tenaga dan waktu yang

diperlukan manusia dalam melakukan suatu kegiatan. Sering sekali ibu rumah

tangga kelelahan dalam menimang untuk menidurkan anaknya dan setelah itu

meninggalkan anaknya dalam keadaan tertidur di ranjang untuk melakukan

aktivitas yang lain. Dan akibatnya bila anak tersebut terjaga dan menangis,

tidak ada seorang pun yang bisa menghiburnya. Untuk membantu

meringankan tugas ibu maka perlu adanya alat yang otomatis dapat

menghibur sementara anak menangis tersebut. Salah satunya adalah alat

pengayun otomatis. Berdasarkan beberapa alasan tersebut diatas, maka

penelitian ini mencoba untuk merancang sebuah alat yang bisa mengayun

bayi secara otomatis yang bisa menggantikan ibu untuk menimang bayi.

Peralatan ini dapat mengayun secara otomatis apabila ada suara yang

terdeteksi oleh sensor seperti tangis bayi. [1]

Sedangkan perintah yang dimaksud seperti menggerakkan keranjang

bayi dengan menggerakan motor sehingga bayi tetap terjaga, penambahan

antarmuka melalui smartphone yang akan memudahkan pemantauan

2

dimanapun dan kapanpun diharapkan proses pengayunan bayi otomatis

menjadi praktis dan efisien dengan lebih baik dari cara yang manual. [2]

Berdasarkan proyeksi penduduk Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas) 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia 2010 mencapai

238,52 juta. Adapun jumlah angka kelahiran mencapai 5juta jiwa sementara

angka kematian 1,52 juta jiwa. Sehingga jumlah penduduk Indonesia pada

2011 bertambah sekitar 3,4 juta jiwa menjadi 242 juta jiwa. Maka dengan

bertambahnya angka kelahiran di Indonesia para orang tua khususnya ibu-ibu

akan merasa kerepotan untuk sekedar menidurkan bayi. [3]

Biasanya, bayi lebih cepat terlelap ketika tidur dalam ayunan. Alasan

lainnya adalah karena bayi bisa tidur dengan lebih lama, sehingga ibu bisa

leluasa melakukan kegiatan lainnya yang belum terselesaikan. Seperti yang

diketahui, setiap bayi yang baru lahir akan banyak menghabiskan waktu

untuk tidur.meski sering tidur, pola tidur bayi sebenarnya belum teratur.

Dokter spesialis saraf dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, Dr.dr.

Yetty Ramli, Sps(K) menyatakan, perkembangan kinestetik anak bisa

memengaruhi perkembangan otak. Menurut dia, anak yang mencapai

kemampuan motorik secara maksimal bisa ditandai dari keseimbangan

tubuhnya. Pada dasarnya perkembangan otak anak dimulai dari

perkembangan motorik terlebih dulu.Yetty juga menjelaskan bahwa anak

yang memiliki kemampuan kinestetik baik akan memiliki rasa percaya diri

yang baik. Tidak hanya karena memiliki postur tubuh yang baik, tetapi juga

memiliki daya kognitif yang baik. Stimulasi motorik pada anak dapat dilatih

3

sejak bayi, dimulai dengan mengayun-ayunkan bayi dalam gendongan.

Ayunan pada tubuh akan merangsang otak kecil anak yang secara otomatis

akan meningkatkan daya kognitif anak.

Jika bayi yang sehat lalu mulai menangis tanpa henti lebih dari 3 jam

secara berturut-turut, dalam waktu 3 hari atau lebih dari seminggu,

kemungkinan besar ia mengidap kolik. Kondisi ini mencapai puncaknya pada

saat bayi berusia 6 minggu dan mulai menurun saat usianya mencapai 3-4

bulan. Bayi yang mengidap kolik dapat menangis kapan saja dalam sehari,

tanpa diduga dan terkadang di malam hari. Hal ini tentunya membuat ibu

stres. Nah, salah satu fungsi ayunan bayi adalah mengatasi kondisi ini. [4]

Penggunaan ayunan untuk membuat bayi dapat tertidur dengan cepat

bukanlah sesuatu hal yang baru-baru ini dilakukan. Kegiatan seperti ini sudah

dilakukan dari dahulu, mulai dari masyarakat kalangan bawah berkembang,

mulailah dikenal ayunan digital yang dapat bergerak sendiri tanpa bantuan

tarikan atau dorongan dari manusia.

Meskipun peran serta manusia dalam menggerakkan ayunan tidak

diperlukan lagi, namun dalam kenyataannya untuk mengaktifkan ayunan

masih membutuhkan bantuan manusia seperti menentukan lamanya ayunan

akan aktif, bukan aktif sendiri jika ada kondisi tertentu dari sang bayi. Saat

waktu ayunan untuk aktif telah berakhir, maka ayunan tidak akan bergerak

lagi sampai ada seseorang yang mengaktifkannya kembali.

Terkadang dalam penggunaannya, bayi dalam ayunan terbangun secara

tiba-tiba karena kondisi tertentu seperti karena buang air kecil. Tindakan yang

4

biasanya dilakukan bayi saat mereka merasa tidak nyaman adalah dengan

menangis. Menangis merupakan naluri alami yang dimiliki bayi untuk

berkomunikasi. Namun, ayunan yang tersedia saat ini belum dirancang untuk

mengatasi kejadian seperti ini. Hal ini membuat ayunan yang tersedia saat ini

dianggap masih belum mampu memberikan kenyamanan penuh kepada sang

bayi.

Berdasarkan beberapa permasalahan diatas maka penelitian ini

mencoba memberikan sebuah solusi yaitu dengan mendesain sebuah ayunan

dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Ayunan ini akan dilengkapi

dengan beberapa sensor seperti sensor suara dan sensor kelembaban. Dan

fitur terakhir yang akan ditanamkan adalah kemampuan ayunan untuk

memberikan informasi keadaan bayi dalam ayunan kepada sang ibu.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana merancang suatu sistem yang dapat

memonitoring kondisi bayi dalam ayunan otomatis.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu Sistem ayunan yang

dirancang dan diperuntukkan bayi dalam rentang usia 2-4 bulan (belum bisa

berdiri) dengan berat badan maksimal 6 kg.

5

1.4. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah

Terciptanya suatu sistem yang mampu mendeteksi kondisi bayi saat

ditempatkan dalam ayunan otomatis.

1.5. Manfaat

Berdasarkan penelitian manfaat yang diperoleh alat ini adalah :

1.5.1. Bagi Mahasiswa

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dalam

penggunaan Wemos D1, Sensor Suara, dan juga Sensor

Kelembaban.

2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan

di Politeknik Harapan Bersama.

1.5.2. Bagi Masyarakat

1. Membantu ibu rumah tangga dalam menimang bayi.

2. Membantu Masyarakat untuk mengefesien waktu dan tenaga.

1.5.3. Bagi Politeknik Harapan Bersama

1. Menambah pustaka tentang manfaat dan penggunaan Wemos D1.

2. Menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang akan datang

untuk bisa dikembangkan.

6

1.6. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari enam bab, yang masing-masing

bab dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang penelitian terkait yang diambil

dari abstrak jurnal yang kita dapatkan dan juga menjelaskan

Landasan teori tentang kajian yang diteliti.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang langkah-langkah/tahapan perencanaan

dengan bantuan beberapa metode, teknik, alat (tools) yang

digunakan seperti Prosedur Penelitian, metode pengumpulan data

serta tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan analisis semua permasalahan yang ada,

dimana masalah-masalah yang muncul akan diselesaikan melalui

penelitian. Pada bab ini juga dilaporkan secara detail rancangan

terhadap penelitian yang dilakukan. Perancangan sistem meliputi

Analisis Permasalahan, kebutuhan hardware dan software,

7

perancangan( diagram blok, flowchart), perancangan database dan

tabel.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian rinci hasil yang didapatkan dari

penelitian yang dilakukan. Pada bab ini juga berisi analisis tentang

bagaimana hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan pada latar

belakang masalah.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan seluruh isi laporan Tugas Akhir

dan saran-saran untuk mengembangkan hasil penelitian ini.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Andika Framudya Mapanji, Anang

Sularsa, Marlindia Ike Sari (2015) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul

Prototype Ayunan Bayi Otomatis Berbasis Raspberry PI mengatakan bahwa

pengayun bayi otomatis adalah sebuah alat otomatis yang berfungsi untuk

meringankan tugas ibu dalam hal menimang anaknya agar sang ibu bisa

mengerjakan pekerjaan lainnya. Prinsip kerja pengayun bayi otomatis

berbasis raspberry pi adalah sensor suara sebagai penerima amplitudo tangis

bayi, kemudian diproses oleh raspberry pi untuk menggerakkan ayunan.

Perangkat keras yang digunakan adalah berupa sensor suara dan relay. [1]

Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Fahmi dalam jurnal

penelitiannya yang berjudul Rancang bangun prototype ayunan bayi otomatis

berbasis wemos D1 dan android mengatakan bahwa Perkembangan teknologi

memungkinkan manusia untuk menciptakan berbagai peralatan yang dapat

digunakan untuk memudahkan hidupnya. Setiap alat yang dibuat dengan

memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut diharapkan mempunyai nilai

lebih dari pada hanya untuk meringankan kerja manusia. Sinyal dari web

server yang dikirim ke aplikasi monitoring bayi berbasis android diharapkan

dapat membantu ibu untuk mengetahui kondisi bayi-nya jika terbangun

maupun buang air kecil dan buang air besar. Penelitian ini telah menghasilkan

9

sebuah aplikasi Monitoring berbasis Android yang dibuat menggunakan

bahasa pemrograman Java dan sebuah prototipe alat pengayun bayi otomatis

menggunakan Wemos D1 sebagai mikrokontroler, Sensor Raindrop sebagai

sensor kelembapan, Sensor Suara sebagai sensor suara tangisan bayi dan

Solid State Relay (SSR) sebagai pengatur hidup atau mati komponen.

Kontroler tersebut mengatur semua aktifitas didalam alat pengayun bayi

otomatis sehingga dapat berjalan secara optimal untuk sebuah alat yang lebih

mudah dan praktis. [2]

Penelitian yang dilakukan oleh Sangaji C.S dan kawan-kawan dalam

jurnal penelitiannya yang berjudul Rancang Bangun Alat Pengayun Bayi

Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor Suara, Kelembaban dan Gas

Amonia mengatakan bahwa Perkembangan teknologi salah satunya terjadi

pada peralatan atau perlengkapan bayi yang bertujuan meringankan pekerjaan

para ibu. Sering sekali ibu rumah tangga kelelahan dalam menimang untuk

menidurkan anaknya dan setelah itu meninggalkan anaknya dalam keadaan

tertidur di ranjang untuk melakukan aktivitas yang lain sehingga bila anak

tersebut terjaga atau menangis, tidak ada seorang pun yang bisa

menghiburnya. Maka perlu adanya alat yang otomatis dapat menghibur

sementara anak yang terjaga tersebut. Pada metode penelitian tugas akhir ini

dilakukan untuk memberikan penanda dini kepada ibu bayi ketika bayi yang

ada didalam ayunan terbangun atau bahkan menangis selain itu juga agar bayi

tidak terlalu lama terbangun atau menangis. Perancangan rancang bangun ini

berbasis mikrokontroler yang memperoleh input dari sensor-sensor yang

10

digunakan, data input akan diolah oleh mikrokontroler, kemudian akan

menentukan hasil output yang sesuai dengan data input dan hasil proses

mikrokontroler. Terdapat tiga macam kondisi yang mungkin terjadi pada alat

pengayun. Pertama kondisi saat bayi bersuara/menangis bukan karena buang

air, kedua kondisi saat bayi bersuara/menangis karena buang air dan ketiga

kondisi saat bayi bersuara/menangis bukan karena buang air namun masih

terdapat bau amonia dari kasur pengayun. Kemudian hasil rata-rata dari 3

kondisi tersebut adalah 96,67 % untuk kondisi benar dan 3,33% untuk kondisi

salah. [5]

Penelitian yang dilakukan oleh Sitinur Fuji Kinasih dan kawan-kawan

dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Pengontrolarn ayunan bayi otomatis

dengan mendekteksi sensor suara menggunakan mikrokontroler arduino

mengatakn bahwa Teknologi mikrokontroler telah banyak diterapkan

diberbagai bidang, seperti dibidang industri, pendidikan, bisnis hingga bidang

rumah tangga. Penerapan teknologi di rumah tangga akan dapat meringankan

pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Penelitian ini akan

merancangan perangkat teknologi mikrokontroller arduino untuk membantu

menggerakkan ayunan bayi. Penelitian ini menggunakan sensor suara untuk

mengidentifikasikan suara tangisan bayi, dan koparator yang berfungsi untuk

mengkonversi sinyal suara analog ke sinyal digital sehingga dapat diproses di

mikrokontroler untuk memberikan gerakan secara otomatis. Hasil penelitian

telah menunjukkan bahwa mikrokontroller telah berhasil mendeteksi suara

bayi dan memberikan gerakan kepada ayunan walaupun belum sepenuhnya

11

mampu membedakan suara bayi dengan suara lainnya. [6]

Penelitian yang dilakukan oleh Nando Agustinus Purba dan kawan-

kawan dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Rancang bangun alat

pengayun bayi dengan sensor suara dan kelembaban mengatakan bahwa

Otomatisasi industri yang semakin berkembang menjanjikan kemudahan

dalam kehidupan manusia. Kemudahan dalam mengoperasikan suatu

peralatan elektronik merupakan keinginan bagi para konsumen. Jarak, waktu,

dan tenaga menjadi salah satu kendala dalam pengoperasian sejumlah

peralatan elektronik. Sehingga harapan kemudahan itulah yang

mengakibatkan perkembangan teknologi dari keinginan manusia yang tak

terbatas. Mereka berharap bisa melakukan efisiensi waktu dan tenaga yang

akan memperlancar rutinitas kerja sehari-hari. Sering sekali ibu rumah tangga

kelelahan dalam menimang untuk menidurkan anaknya dan setelah itu

meninggalkan anaknya dalam keadaan tertidur di ranjang untuk melakukan

aktivitas yang lain. Dan akibatnya bila anak tersebut terjaga dan menangis,

tidak ada seorang pun yang bisa menghiburnya. Untuk membantu

meringankan tugas ibu tersebut maka perlu adanya alat yang otomatis dapat

menghibur sementara anak menangis tersebut. Salah satunya adalah alat

penimang otomatis Alat penimang otomatis berbasis mikrokontroller

AT89S51 merupakan alat yang bekerja otomatis untuk mengayun ranjang

bayi. Alat ini dilengkapi dengan sensor suara untuk mendeteksi apabila bayi

menangis dan ranjang akan mengayun dengan sendirinya disertai dengan

musik. Serta sensor kelembaban. [7]

12

Penelitian yang dilakukan oleh Tika Meizinta dan kawan-kawan dalam

jurnal penelitiannya yang berjudul Rancang Bangun Sistem Sensor Untuk

Aplikasi Voice Recognition Pada Ayunan Bayi Otomatis mengatakan bahwa

Masalah tidur bayi banyak diakui orang tua sangat sulit ditangani, terutama

bila sering terjadi di malam hari. Salah satu upaya untuk meringankan hal

tersebut adalah dengan penerapan otomatisasi pada ayunan bayi, maka pada

ayunan digunakan sensor suara dan sensor getaran. Hasil pembacaan sensor-

sensor tersebut menjadi parameter masukan untuk mengaktifkan gerakan

ayunan. Untuk merealisasikan hal tersebut maka pada penelitian ini

difokuskan pada rancang bangun sensor suara dan sensor getaran. Hal yang

paling pentingdari proses perancangan sensor ini adalah ekstraksi cirri suara

tangisan bayi untuk mendapatkan karakteristik sinyalnya. Ciri ini yang

menjadi parameter dalam proses pengenalan suara sehingga sensor dapat

mengidentifikasi suara tangisan bayi. Setelah dilakukan pengujian terhadap 8

sampel suara tangisan bayi terdapat 2 sampel yang tidak teridentifikasi

sebagai tangisan bayi. Dari keseluruhan pengujian terhadap sampel suara

tangisan bayi yang teridentifikasi, didapat rata-rata error sebesar 22%.

Sedangkan hasil pengujian terhadap suara selain tangisan bayi memiliki

ratarata error sebesar 12,5 %. [8]

13

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Website

Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan

yang umumnya berisikan kumpulan informasi berupa data teks,

gambar, animasi, audio, video maupun gabungan dari semuanya yang

biasa dibuat untuk personal, organisasi dan perusahaan. Dari

pengertian website tersebut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu web

bersifat statis dan dinamis. Bersifat statis apabila isi informasinya

tetap dan isi informasinya hanya dari pemilik website sedangkan web

yang bersifat dinamis apabila isi informasinya selalu berubah-ubah

dan dapat diubah-ubah oleh pemilik maupun pengguna website.

Contoh web statis : website profil perusahaan, sedangkan contoh web

dinamis seperti facebook, twitter dan lain-lain.

2.2.2 Wemos D1

Gambar 2. 1 Wemos D1

Menurut Din Ardian (2017) Microcontroller Wemos adalah

sebuah Micrcontroler pengembangan berbasis modul microcontroller

ESP 8266. Microcontroller Wemos dibuat sebagai solusi dari

14

mahalnya sebuah sistem wireless berbasis Microcontroller lainnya.

Dengan menggunakan Microcontroller Wemos biaya yang

dikeluarkan untuk membangun sistem WiFi berbasis Microcontroller

sangat murah, hanya sepersepuluhnya dari biaya yang dikeluarkan

apabila membangun sistem WiFi dengan menggunakan

Microcontroller Arduino Uno dan WiFi Shield.

2.2.3 Arduino Software IDE

Gambar 2. 2 Arduino Software IDE

Menurut Sulaiman (2012), IDE itu merupakan kependekan dari

Integrated Developtment Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya

merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan

pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software

inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-

fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino

menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa

C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan

untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari

bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino

15

telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi

sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino

IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring

yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah.

Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang

dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan

Arduino.

2.2.4 Sublimi Text / CSS

Gambar 2. 3 Sublimi Text

Sublimi Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang

dapat berjalan diberbagai platform operating system dengan

menggunakan teknologi Phyton API.

Sublimi Text mendukung berbagai bahasa pemograman dan

mampu menyajikan fitur syintax highlight hampir disemua bahasa

pemograman yang didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas

seperti; C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML, Grovvy, Haskell,

Java, JavaScript, LaTex, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, Ocaml,

Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile and XML. Biasanya

16

bagi bahasa pemograman yang didukung ataupun belum terdukung

secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan

menggunakan add-ons yang bisa didownload sesuai kebutuhan user.

2.2.5 Motor Servo Tower Pro MG966R

Gambar 2. 4 Motor Servo

Menurut Kustanto (2011) Servo adalah suatu perangkat putar

(actuator) yang dirangkai dengan kontrol umpan balik atau loop

tertutup sehingga perangkat tersebtu dapat di setting (atur) untuk

memastikan dan menentukan posisi dari sudar poros output motor.

Sistem kontrol umpan palik (loop) di motor servo memiliki

kegunaan yakni untuk mengontrol pergerakan dan posisi akhir poros.

Lebih tepatnya, posisi poros keluaran (output) akan dideteksi dengan

tujuan untuk mengetahui apakah posisi poros sudah sesuai yang kita

inginkan atau malah belum. Jika posisi poros belum sesuai, maka

sistem kontrol akan memberikan sinyal agar posisi poros sesuai

dengan apa yang diinginkan, motor servo tower pro MG966R mampu

mengayun beban maksimal 10 kilogram.

17

2.2.6 Sensor Suara

Gambar 2. 5 Sensor Suara

Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah

besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja

pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada

perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini

bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang

mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran

sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik

dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat

lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.

Salah satu komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah

Microphone atau Mic. Mic adalah komponen eletronika dimana cara

kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang suara akan

menghasilkan sinyal listrik.

18

2.2.7 Sensor Suhu / Kelembaban ( DHT 11 )

Gambar 2. 6 Sensor Suhu / Kelembaban

DHT-11 adalah chip tunggal kelembaban relatif dan multi

sensor suhu yang terdiri dari modul yang dikalibrasi keluaran digital.

Pada pengukuran suhu data yang dihasilkan 14 bit, sedangkan untuk

kelembaban data yang dihasilkan 12 bit. Keluaran dari DHT-11

adalah digital sehingga untuk mengaksesnya diperlukan pemograman

dan tidak diperlukan pengkondisi sinyal atau ADC.

2.2.8 UML

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi

standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan,

menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak. UML

merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi

objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan

sistem” . Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa

yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi,

menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah

sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML

19

sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print,

yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam

bahasa program yang spesifik, skema database, dan

komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software

(http://www.omg.org). Diagram Unified Modelling Language (UML)

antara lain sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan

dibuat modelnya, Model use case dapat dijabarkan dalam diagram

use case, tetapi perlu diingat, diagram tidak indetik dengan model

karena model lebih luas dari diagram. Use case harus mampu

mengambarkan urutan aktor yang menghasilkan nilai terukur

Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1.

Actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2. Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

3. Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek

20

No Gambar Nama Keterangan

yang ada diatasnya objek induk (ancertor).

4. Include

Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

5. Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

6. Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

7.

System Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8. Use Case

Deskripsi dari urutan aksi – aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.

9. Collaboration

Interaksi aturan – aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan perilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen – elemennya (sinergi).

10.

Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.

2. Activity Diagram

Diagram activity menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk

kumpulan aksi-aksi, bagaimana masing-masing aksi tersebut

dimulai, keputusan yang mungkin terjadi hingga berakhirnya

aksi. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses lebih

21

dari satu aksi salam waktu bersamaan. “Diagram activity adalah

aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan

kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku

sistem untuk aktivitas”. [9]

Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1.

Activity Memperlihatkan bagaimana masing - masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.

2.

Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi.

3.

Initial Node

Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4.

Final Node

Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan.

5.

Fork Node

Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

6. Decision Pilihan untuk mengambil

keputusan

7 Fork/Join

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu

8

Rake Menunjukkan adanya dekomposisi

9 Time Tanda waktu

10 Send Tanda pengiriman

22

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar di sekitar

(pengguna, display, dan sebagainya ) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas

dimensi vertikal ( waktu ) dan dimensi horizontal ( objek - objek

yang terkait ). Sequence diagram biasa digunakan untuk

menggambarkan skenario atau rangkaian langkah - langkah yang

dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan

output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas

tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara

internal dan output apa yang dihasilkan. Masing - masing objek,

termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal

Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1

LifeLine Objek entity, antar muka yang saling berinteraksi.

2 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi.

3

Actor Menggambarkan orang yang sedang berinteraksi dengan sistem

4

Boundary Class

Menggambarkan penggambaran dari form

5

Entity Class Mengambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan

23

No Gambar Nama Keterangan

6

Control Class

Menggambarkan penghubung antara Boundary dengan tabel

7

Activation

Sebagai sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi

8 Message Mengindikasikan komunikasi antara objek dengan objek

9 Self Message

Menginndikasikan komunikasi kembali kedalam sebuah objek itu sendiri

4. Class Diagram

Kelas sebagai suatu set objek yang memiliki atribut dan perilaku

yang sama, kelas kadang disebut kelas objek. Class memiliki tiga

area pokok yaitu :

a. Nama, kelas harus mempunyai sebuah nama.

b. Atribut, adalah kelengkapan yang melekat pada kelas. Nilai

dari suatu kelas hanya bisa diproses sebatas atribut yang

dimiliki.

c. Operasi, adalah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah

kelas, baik pada kelas itu sendiri ataupun kepada kelas

lainnya

Tabel 2. 4 Simbol Class Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1.

Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor)

24

No Gambar Nama Keterangan

2.

Nary Association

Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3.

Class

Himpunan dari objek - objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

4.

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi - aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.

5.

Dependency Operasi yang benar - benar dilakukan oleh suatu objek.

6. Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri.

7. Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

5. Flowchart

Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol

tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan

hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya

dalam suatu program.

Dalam perancangan flowchart sebenarnya tidak ada rumus atau

patokan yang bersifat mutlak (pasti). Hal ini didasari oleh

25

flowchart (bagan alir) adalah sebuah gambaran dari hasil

pemikiran dalam menganalisa suatu permasalahan dalam

komputer. Karena setiap analisa akan menghasilkan hasil yang

bervariasi antara satu dan lainnya. Kendati begitu secara garis

besar setiap perancangan flowchIart selalu terdiri dari tiga bagian,

yaitu input, proses dan output. [10]

Tabel 2. 5 Simbol-simbol Flowchart Program

Simbol Keterangan

Terminator / Terminal Merupakan simbol yang digunakan untuk menentukan state awal dan state akhir suatu flowchart program.

Preparation / Persiapan Merupakan simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan digunakan dalam program. Bisa berupa pemberian harga awal, yang ditandai dengan nama variabel sama dengan (‘’) untuk tipe string, (0) untuk tipe numeric, (.F./.T.) untuk tipe Boolean dan ({//}) untuk tiper tanggal.

Input output / Masukan keluaran Merupakan simbol yang digunakan untuk memasukkan nilai dan untuk menampilkan nilai dari suatu variabel. Ciri dari simbol ini adalah tidak ada operator baik operator aritmatika hingga operator perbandingan. Yang membedakan antara masukan dan keluaran adalah jika Masukan cirinya adalah variabel yang ada didalamnya belum mendapatkan operasi dari operator tertentu, apakah pemberian nilai tertentu atau penambahan nilai tertentu. Adapun ciri untuk keluaran adalah biasanya variabelnya sudah pernah dilakukan pemberian nilai atau

26

Simbol Keterangan sudah dilakukan operasi dengan menggunakan operator terntentu.

Process / Proses Merupakan simbol yang digunakan untuk memberikan nilai tertentu, apakah berupa rumus, perhitungna counter atau hanya pemrian nilai tertentu terhadap suatu variabell.

Predefined Process / Proses Terdefinisi Merupakan simbol yang penggunaannya seperti link atau menu. Jadi proses yang ada di dalam simbol ini harus di buatkan penjelasan flowchart programnya secara tersendiri yang terdiri dari terminator dan diakhiri dengan terminator.

Decision / simbol Keputusan Digunakan untuk menentukan pilihan suatu kondisi (Ya atau tidak). Ciri simbol ini dibandingkan dengan simbol-simbol flowchart program yang lain adalah simbol keputusan ini minimal keluaran arusnya 2 (dua), jadi Jika hanya satu keluaran maka penulisan simbol ini adalah salah, jadi diberikan pilihan jika kondisi bernilai benar (true) atau salah (false). Sehingga jika nanti keluaran dari simbol ini adalah lebih dari dua bisa dituliskan. Khusus untuk yang keluarannya dua, harus diberikan keterangan Ya dan Tidaknya pada arus yang keluar.

Connector Konektor dalam satu halaman merupakan penghubung dari simbol yang satu ke simbol yang lain. Tampa harus menuliskan arus yang panjang. Sehingga akan lebih menyederhanakan dalam penggambaran aliran programnya, simbol konektornya adalah lingkaran, sedangkan Konektor untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lainnya yang berbeda halaman, maka menggunakan simbol konektor yang segi lima, dengan

27

Simbol Keterangan deberikan identitasnya, bisa berupa charater alpabet A – Z atau a – z atau angka 1 sampai dengan 9.

Arrow / Arus Merupakan simbol yang digunakan untuk menentukan aliran dari sebuah flowchart program. Karena berupa arus, maka dalam menggambarkan arus data harus diberi simbol panah.

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

3.1.1 Rencana/Planing

Rencana dalam perancangan Monitoring kondisi bayi dalam

ayunan otomatis berbasis web dengan wemos D1 adalah sebagai

berikut :

1. Meninjau langsung Puskesmas yang sedang diadakan Posyandu

2. Mencari permasalahan yang dapat dijadikkan bahan perancangan

3. Mencari referensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam

perancangan yang akan dibuat

4. Pengumpulan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam

perancangan

3.1.2 Analisis

Berdasarkan Analisis di puskesmas bahwa selama ini para ibu-

ibu yang mempunyai bayi merasa kerepotan dan kelelahan dalam

menimang untuk menidurkan anaknya yang mana mereka juga harus

melakukan pekerjaan rumah lainnya, maka dari itu dibuat sebuah alat

yang bisa menimang bayi secara otomatis berbentuk ayunan dan juga

dilengkapi dengan monitoring kondisi bayi.

29

3.1.3 Rancangan atau Desain

Mengaplikasikan materi yang didapat dari studi literatur,

perancangan atau desain sistem akan dijelaskan melalui flowchart

sehingga dapat digambarkan secara rinci sistem kerjanya.

1. Perancangan Hardware

Perancangan hardware terdiri dari Wemos D1, Sensor suara,

Sensor Kelembaban, Motor Servo, dan Kabel Jumper.

2. Perancangan Software

Perancangan Software terdiri dari pembuatan program utama

seperti inisialisasi port mikrocontroler untuk port input dan

output pada hardware dan juga pembuatan kerangka dasar

website.

3.1.4 Rancangan Anggaran Biaya

Tabel 3. 1 Rancangan anggaran biaya

NO NAMA ALAT/BARANG

JUMLAH ALAT/BARANG

HARGA ALAT/BARANG

1 WEMOS D1 1 Rp 80.000,- 2 Kabel Jumper 1 Paket 20 Rp 20.000,- 3 Power Supply 3A 1 Rp 50.000,- 4 Kondensator 0,33 Uf = 1 1 Rp 1.500,- 5 Kondensator 0,33 Uf = 1 1 Rp 1.500,- 6 Regulator 1 Rp 2.000,- 7 Sensor DHT 11 1 Rp 15.000,- 8 Sensor Suara 1 Rp 11.000,- 9 Beering 2 Rp 20.000,- 10 Kabel & Stop Kontak 1 Rp 11.000,- 11 Baut & Mur Secukupnya Rp 5.000,- 12 Paralon 2 Rp 100.000,- 13 Servo 2 Rp 160.000,- 14 Keranjang 1 Rp 23.000.- 15 Boneka Bayi 1 Rp 60.000,- 16 Pilox 2 Rp 43.000,- 17 Akrilik 1 Rp 110.000,-

30

NO NAMA ALAT/BARANG

JUMLAH ALAT/BARANG

HARGA ALAT/BARANG

18 PCB 1 Rp 7.000,- TOTAL BIAYA Rp 720.000,-

3.1.5 Implementasi

Alat ini mempunyai implementasi yaitu dapat diaplikasikan

secara nyata pada bayi untuk mempermudah Ibu rumah tangga dalam

menimang bayi.

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Observasi

Yaitu melakukan kunjungan secara langsung ke puskesmas

yang sedang berlangsung posyandu untuk mencari permasalahan yang

dihadapi ibu rumah tangga saat menimang bayinya.

3.2.2 Wawancara

Metode pencarian data dengan cara menghadapi langsung suatu

permasalahan yang terjadi pada kasus yang dimaksud dengan

konsultasi secara langsung dengan para bidan di puskesmas Debong

Lor Kota Tegal salah satunya Nina Krisna Wati amd.keb, Beliau

mengatakan bahwa dengan adanya ayunan otomatis ini setidaknya

bisa mengurangi beban ibu rumah tangga yang merasa kerepotan

dalam menimang bayi dan juga akan lebih baik lagi apabila jika bisa

digunakan di klinik-klinik ataupun layanan kesehatan ibu dan bayi.

31

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan

Hari : Rabu

Tanggal : 13 Februari 2019

Waktu : Pukul 13.00 WIB

Serta pengumpulan data dan pengolahan data yang meliputi penyajian

dalam bentuk Laporan dan proses bimbingan berlangsung.

2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksaan penelitian ini adalah di Puskesmas Bersalin Debong

Lor Kota Tegal.

32

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisa Permasalahan

Sistem Ayunan Bayi yang ada di lingkungan masyarakat masih

menggunakan sistem manual, orang masih menggunakan tenaga manusia

untuk mengayun ayunan bayi atau sekedar menidurkan bayi.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diambil suatu permasalahan yaitu

bagaimana membuat Ayunan Otomatis agar lebih efektif, efisien, dan dapat

meringankan pekerjaan khususnya ibu rumah tangga. Dan juga dilengkapi

oleh sistem monitoring keadaan bayi tersebut ketika dalam ayunan.

4.2. Analisa Kebutuhan Sistem

Kebutuhan alat (Hardware) yang diperlukan untuk pembuatan Ayunan

Bayi Otomatis ini merupakan komponen penting sebagai alat pembuatan.

4.2.1. Perangkat Keras

Hardware / Perangkat Keras adalah salah satu komponen dari

sebuah komputer yang sifatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung

atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses

komputerisasi.Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang

telah ditentukan ada padanya, atau yang disebut dengan istilah

instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh

33

hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai

kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.

Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan Ayunan

Bayi Otomatis adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Kebutuhan Perangkat Keras

NO Kebutuhan Jumlah Fungsi 1 Laptop 1 Membuat Program 2 Sensor Suara 1 Mendeteksi suara

3 Sensor Suhu 1 Mendeteksi suhu dan memonitoring suhu saat

4 Motor Servo MG996R

1 Mengayun ayunan

5 Wemos D1 1 Mikrokontroler 6 Kabel Jumper 12 Sebagai penghubung rangkaian

7 PCB 1 Sebagai papan penghubung rangkaian

8 Power Suply 1 Sebagai sumber daya

4.2.2. Perangkat Lunak

Software / Perangkat Lunak adalah sekumpulan data elektronik

yang disimpan dan diatur oleh komputer dapat berupa program atau

isntruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Software secara fisik

tidak berwujud, maka tidak dapat disentuh, dipegang, namun

dijalankan dalam system operasi, perangkat lunak memiliki fungsi

tertentu, dan biasanya untuk mengaktifkan perangkat keras. Dapat

dikatakan pernagkat lunak bekerja didalam perangkat keras.

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan Ayunan

Bayi Otomatis sebagai berikut :

1. Arduino IDE

34

2. Sublimi Text / CSS

3. Xampp

4.3. Perancangan Sistem

4.3.1. Use Case Diagram

Usee Case Diagram berguna mendeskripsikan tindakan sistem

dari sudut pandang pengguna, sebagai deskripsi fungsional dari

sebuah sistem dan proses utamanya, serta menjelaskan siapa saja yang

terlibat sebagai aktor dalam menggunakan sistem berikut

interaksinya.

1. Idenfikasi Actor

Tabel 4. 2 Idenfikasi Aktor

No Actor Deskripsi 1 User Memonitoring Suhu , Kondisi Bayi dan

Melihat Data 2 Arduino Mengirim Data ke Website

2. Idenfikasi Diagram Use Case

Tabel 4. 3 Idenfikasi Diagram Use Case

No Nama Use Case Keterangan 1 Monitoring Menggambarkan Suhu,

Kelembaban dan Kondisi Bayi 2 Tentang Menggambarkan Tentang

Deskripsi Alat 3 Data Menggambarkan Hasil dari

Monitoring secara Realtime

35

Berikut gambar model Use Case diagram

Gambar 4. 1 Use Case Diagram Sistem Monitoring

4.3.2. Activity Diagram

1. Activity Diagram Monitoring

Gambar 4. 2 Activity Diagram Monitoring

36

2. Activity Diagram About/Tentang

Gambar 4. 3 Activity Diagram About/Tentang

3. Activity Diagram Data RealTime

Gambar 4. 4 Activity Diagram Data RealTime

37

4. Activity Diagram Arduino

Gambar 4. 5 Activity Diagram Arduino

4.3.3. Squence Diagram

1. Squence Diagram Monitoring

Gambar 4. 6 Squence Diagram Monitoring

38

2. Squence Diagram Tentang

Gambar 4. 7 Squence Diagram Tentang

3. Squence Diagram Data

Gambar 4. 8 Squence Diagram Data

4. Squence Diagram Arduino

Gambar 4. 9 Squence Diagram Arduino

39

4.3.4. Class Diagram

Gambar 4. 10 Class Diagram Monitoring

4.3.5. Flowchart Motor Servo

Gambar 4. 11 Flowchart Servo

Start

xSensor =0, xServo=OFF

xSensor

xSensor >=25 dB

Servo = ON Servo = OFF

Y

T

End

40

4.3.6. Flowchart Sensor Suhu / Kelembaban

Gambar 4. 12 Flowchart Sensor Suhu an Kelembaban

4.4. Desain Input/Output

4.4.1 Diagram Blok

Perancangan diagram blok adalah suatu pernyataan gambar

yang ringkas, dari gabungan sebab dan akibat anatara masukan dan

keluar dari suatu sistem. Perancangan diagram blok untuk alat yang

akan dibuat ditampilkan di bawah ini.

Star

xSuhu =0, xKelembaban =0

xSuhu,xKelembaban

Suhu=xSuhu Kelembaban=xkelembaban

Lagi ?

End

T

Y

41

Gambar 4. 13 Diagram Blok Sistem Monitoring

Adapun fungsi dari tiap blok yang telah digambarkan adalah

sebagai berikut :

1. Wemos D1

Sebagai Mikrokontroler.

2. Sound Sensor

Sebagai sensor yang mendekteksi suara tangisan bayi

3. DHT11

Sebagai sensor yang mendekteksi suhu ruangan

4. Motor Servo

Sebagai Penggerak ayunan bayi

5. Website

Sebagai Monitoring suhu dalam ayunan bayi

Wemos

D1

Sound Sensor

DHT 11

Motor Servo

Website

Power Suply

42

6. Daya ( Power Suplay )

Sebagai piranti yang berguna sebagai sumber listrik untuk piranti

lain.

4.4.2. Desain Output

Output yang dihasilkan akan dikirimkan ke database yang akan

ditampilkan pada website. Tampilan website menampilkan data suhu

dan kondisi bayi.

Gambar 4. 14 Desain Output Website Monitoring

43

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Implementasi Sistem

Setelah melakukan metodologi penelitian didapatkan analisa sistem,

analisa permasalahan serta analisa kebutuhan hadware dan software guna

merancang sistem monitoring kondisi bayi dalam ayunan otomatis berbasis

website dengan wemos D1 ini. Sehingga sistem yang dibangun dapat

diselesaikan dengan baik.

5.1.1. Implementasi Perangkat Keras

Implementasi perangkat keras merupakan suatu proses instalasi

alat atau perakitan alat. Alat yang digunakan dalam implementasi

perangkat keras yaitu sensor DHT11 dan sensor suara pada sistem

monitoring kondisi bayi dalam ayunan otomatis.

Untuk dapat membuat rangkaian sistem monitoring ayunan bayi

otomatis berbasis web ini yaitu dengan menghubungkan sensor suara,

sensor DHT11 dan motor servo dengan pin wemos D1. Berikut tabel

rangkaian pengkabelannya.

Tabel 5. 1 Sambungan pin Sensor Suara ke Wemos D1

Sensor Suara Pin Wemos D1 VCC 3V GND GND OUT D6

44

Tabel 5. 2 Sambungan pin Sensor DHT11 ke Wemos D1

Sensor DHT11 Pin Wemos D1 VCC 3V GND GND Data D13

Tabel 5. 3 Sambungan pin Servo ke Rangkaian Regulator 7805

Motor Servo MG966R VCC Kaki OUT Regulator GND GND Condensator Millar 0,33 UF Data D13 Wemos D1

5.1.3. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi Arduino IDE

2. Sublimi Text

Berikut susunan coding di Arduino IDE dari implementasi sensor

suara, DHT11, dan juga motor servo pada sistem monitoring

kondisi bayi dalam ayunan otomatis berbasis web. (terlampir)

5.2 Hasil dan Pengujian

5.2.1. Pengujian Sistem

Pengujian pada sistem monitoring kondisi bayi dalam ayunan

otomatis berbasis web dimaksudkan untuk menguji semua elemen-

elemen perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang

diharapkan.

45

5.3.1. Rencana Pengujian

Pengujian alat ini dilakukan dengan menggunakan boneka

mainan yang bisa menangis sendiri dan juga dengan menambahkan

besi seberat 5 kg. Kemudian apabila bayi tersebut menangis maka

ayunan akan bergerak otomatis karena mendektesi suara lalu data

tangisan tersebut akan tampil di web monitoring, sedangkan apabila

boneka bayi berhenti menangis maka ayunan akan berhenti mengayun

dan kondisi tersebut juga akan tampil di web monitoring bahwa bayi

tidak menangis dengan inisial “tidak”. Ketika boneka bayi berhenti

menangis maka di web monitoring menampilkan suhu dan

kelembaban dalam ayunan otomatis tersebut.

5.4.1. Hasil Uji

Berikut ini adalah hasil pengujian pada sistem monitoring

kondisi bayi dalam ayunan otomatis berbasis web :

46

1. Tampilan Ayunan bayi otomatis

Gambar 5. 1 Hasil Akhir

2. Hasil pengujian

Tabel 5. 4 pengujian alat

No Waktu Suhu Kelembaban Keterangan 1 2019-07-15 15:56:13 24 48 Tidak 2 2019-07-15 15:56:14 24 48 Tidak

3 2019-07-15 15:56:15 24 48 Tidak

4 2019-07-15 15:56:16 25 50 Tidak

5 2019-07-15 15:56:17 0 0 Nangis

6 2019-07-15 15:56:18 0 0 Nangis

7 2019-07-15 15:56:19 25 50 Tidak

8 2019-07-15 15:56:20 25 50 Tidak

9 2019-07-15 15:56:21 24 39 Tidak

10 2019-07-15 15:56:22 0 0 Nangis

Berdasarkan Tabel hasil pengujian diatas, apabila sensor suara

tidak mendektesi adanya suara dalam ayunan maka akan tampil

47

data suhu dan kelembaban tapi apabila sensor suara mendektesi

adanya suara maka suhu dan kelembaban tidak tampil (0) karena

kalau sensor mendektesi suara kemudian dimunculkan suhu dan

kelembabannya maka akan terlalu banyak data yang masuk,

sedangkan untuk keterangan akan tampil “Tidak” kalau sensor

tidak mendektesi suara dan akan tampil “Nangis” apabila

terdektesi suara.

48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian pada Sistem Monitoring Kondisi Bayi Dalam

Ayunan Otomatis Berbasis Web Dengan Wemos D1 pada projek tugas akhir,

dapat disimpulkan :

1. Alat Ayunan bayi berjalan secara otomatis ketika mendektesi suara.

2. Wemos D1 berperan sebagai mikrokontroler juga sebagai modul wifi

untuk mengirimkan data sensor dan status komponen yang sedang

berlangsung secara realtime.

3. Sensor DHT11 akan selalu mendektesi suhu dan kelembaban dalam

ayunan tersebut kecuali apabila bayi menangis.

4. Sistem monitoring akan menampilkan data kondisi ayunan setiap detik

apabila adaptor dinyalakan.

6.2 Saran

Di dalam Tugas akhir ini memiliki beberapa saran agar bisa lebih

berkembang antara lain :

1. Kerangkanya menggunakan Pipa besi / Rotan agar lebih kuat.

2. Ditambahkan musik apabila ayunan bayi dalam posisi on.

49

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mapanji Framudya Andika., “Prototype Ayunan Bayi Otomatis Berbasis

Rasberry PI,” 2015.

[2] A. Fahmi, “Rancang Bangun Prototype Ayunan Bayi Otomatis Berbasis

Wemos D1 dan Android,” 2016.

[3] Susilowati, “Angka Kelahiran turun sedangkan angka kematian naik,” Selasa

Februari 2019. [Online]. Available:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/20/2010-2035-angka-

kelahiran-turun-sedangkan-angka-kematian-naik.

[4] Dr. Bambang, “Perlu tahu ayunan bayi bisa pengaruhi kesehatan si kecil,”

Rabu September 2018. [Online]. Available: https://www.halodoc.com/perlu-

tahu-ayunan-bayi-bisa-pengaruhi-kesehatan-si-kecil-.

[5] Cs. Sangaji, “Rancang Bangun Alat Pengayun Bayi Berbasis Mikrokontroler

Menggunakan Sensor Suara, Kelembaban dan Gas Amonia. Program Studi

Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.,” 2016.

[6] S. N. F. Kinasih, “Pengontrolarn ayunan bayi otomatis dengan mendekteksi

sensor suara menggunakan mikrokontroler arduino,” 2018.

[7] N. A. Purba, “Rancang Bangun Alat Pengayun Bayi dengan Sensor Suara dan

Kelembaban,” 2013.

[8] T. Meizinitia, “Rancang Bangun SistemSensor untuk Aplikasi Voice

Recognition pada Ayunan Bayi Otomatis,” 2017.

[9] Suendri, “Implementasi Diagram UML (Unified Modeling Language) Pada

pernacangan sistem informasi Remunerasi Dosen dengan Database Oracle,”

2018.

50

50

[10] Sulasmoro, AH “Modul Algoritma Dan Pemograman,” Tegal, Politeknik

Harapan Bersama, 2010.

A-1

LAMPIRAN

Lampiran 1 Coding

#include <DHT.h>

#include <Servo.h>

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <ESP8266WiFiMulti.h>

#include <ESP8266HTTPClient.h>

#define sound A0

#define DHTPIN D5 //Pin data dari DHT terhubung ke pin D2

NodeMCU

#define DHTTYPE DHT11

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

int pos=0;

int sensor;

Servo myservo;

//Gunakan Serial sebagai monitor

#define USE_SERIAL Serial

//Buat object wifi

ESP8266WiFiMulti WiFiMulti;

B-1

//Buat object http

HTTPClient http;

String payload;

String stat ="";

//buat object dht

//Ini adalah alamat script url yang kita pasang di web server

//silahkan sesuaikan alamat ip dengan alamat komput er anda

atau alamat domain bila di web hosting

//'?sensor='adalah nama parameter yang akan di kiri mkan ke

script php

String url =

"http://lagingoding.000webhostapp.com//tambah.php?s uhu=";

void setup(){

//Inisialisasi I/O

Serial.begin(9600);

pinMode(sound,INPUT);

dht.begin();

myservo.attach(D7);

USE_SERIAL.begin(115200);

USE_SERIAL.setDebugOutput(false);

C-1

for(uint8_t t =4; t > 0; t--){

USE_SERIAL.printf("[SETUP] Tunggu %d...\n", t);

USE_SERIAL.flush();

delay(1000);

}

WiFi.mode(WIFI_STA);

WiFiMulti.addAP("Redmi", "87654321");

}

void loop(){

sensor = digitalRead(D6);

Serial.println(sensor);

delay(10);

//Membaca sinyal keluaran dari sensor berupa logika 1 atau 0

if(sensor==0)

{

//Jika berlogika 1 maka Servo akan mengayun

stat = "Nangis";

Serial.println(stat);

for (pos = 90; pos<=135; pos += 1){

myservo.write(pos);

delay(15);

D-1

}

for (pos = 135; pos>=90; pos -= 1){

myservo.write(pos);

delay(15);

}

for (pos = 90; pos>=45; pos -= 1){

myservo.write(pos);

delay(15);

}

for (pos = 45; pos<=90; pos += 1){

myservo.write(pos);

delay(15);

}

}else{

//jika berlogika 0 maka Servo akan Berhenti

stat = "Tidak";

Serial.println(stat);

}

delay(15);

float h = dht.readHumidity(); //Membaca kelembaban

float t = dht.readTemperature(); //Membaca suhu dal am satuan

Celcius

E-1

Serial.print("Kelembaban: ");

Serial.print(h);

Serial.print("% RH ");

Serial.print("Suhu: ");

Serial.print(t);

Serial.print(" *C ");

delay(15);

//cek apakah statusnya sudah terhubung

if((WiFiMulti.run() == WL_CONNECTED)){

// Tambahkan nilai kepekatan asap, suhu, dan kele mbapan

pada URL yang sudah kita buat

USE_SERIAL.print("[HTTP] Memulai...\n");

http.begin( url + (String) t + "&kelembaban=" + ( String) h

+ "&keterangan=" + (String)stat);

// Mulai koneksi dengan metode GET

USE_SERIAL.print("[HTTP] Melakukan GET ke server. ..\n");

int httpCode = http.GET();

// Periksa httpCode, akan bernilai negatif kalau error

if(httpCode > 0) {

// Tampilkan response http

F-1

USE_SERIAL.printf("[HTTP] kode response GET: %d\n ",

httpCode);

// Bila koneksi berhasil, baca data response dari server

if(httpCode == HTTP_CODE_OK) {

payload = http.getString();

USE_SERIAL.println(payload);

}

} else {

USE_SERIAL.printf("[HTTP] GET gagal, error: %s\n" ,

http.errorToString(httpCode).c_str());

}

http.end();

}else{

Serial.println("/nWIFI tidak connect, recnnect");

WiFi.mode(WIFI_STA);

WiFiMulti.addAP("Redmi", "87654321");

}

}

G-1

lampiran 2 Surat Observasi

H-1

lampiran 3 Surat Ketersediaan Membimbing TA

I-1

Lampiran 4 Surat Ketersediaan Membimbing TA

J-1

lampiran 5 Foto Obsevasi