091434038_Full_opt.pdf - Perpustakaan USD

294
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Widi Candra Bahtera 091434038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of 091434038_Full_opt.pdf - Perpustakaan USD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF

DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Widi Candra Bahtera

091434038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF

DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Widi Candra Bahtera

091434038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

SKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF

DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

Oleh:

Widi Candra Bahtera

091434038

Telah Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I

Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. Tanggal: 8 Juli 2013

Dosen Pembimbing II

Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. Tanggal: 12 Juli 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

SKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF

DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Widi Candra Bahtera

NIM : 091434038

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 30 Juli 2013

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. ………………

Sekretaris : Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. ………………

Anggota : Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. ………………

Anggota : Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. ………………

Anggota : Luisa Diana Handoyo, M.Si ………………

Yogyakarta, 30 Juli 2013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

“AD MAIOREM DEI GLORIAM”

Persembahan untuk M.E Widayati Handayani S.E, Akt

dan kedamaian kita semua melawan ketidakadilan

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Juli 2013

Penulis,

Widi Candra Bahtera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Widi Candra Bahtera

Nomor Mahasiswa : 091434038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DENGAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF

DAN PSIKOTROPIKA PADA MURID KELAS VIII

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya

memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Juli 2013

Yang menyatakan,

Widi Candra Bahtera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRAK

Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika di Kabupaten Bantul meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut diduga karena peran faktor keberhasilan dunia pendidikan belum optimal. Salah satunya di SMP Vincentius Sedayu, pembelajaran yang monoton dan penggunaan media pembelajaran yang terbatas menyebabkan motivasi belajar kurang dan hasil belajar murid kelas VIII masih banyak dibawah KKM. Penelitian ini, bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation. Subjek dari penelitian ini adalah murid kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak 32 murid kelas VIIIA dan 30 murid kelas VIIIB. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari instrumen pembelajaran (silabus dan RPP), dan instrumen pengumpulan data (kuesioner, lembar observasi, dan tes). Penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang mengadopsi model gabungan Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdapat tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi proses hasil tindakan, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase murid kelas VIIIA yang tergolong tinggi maupun sangat tinggi 100% di motivasi belajar awal tetap menjadi 100% di motivasi belajar akhir. Sedangkan murid di kelas VIIIB meningkat dari 96% menjadi 100%. Persentase jumlah murid yang mencapai KKM di kelas VIIIA meningkat dari 35% di siklus I menjadi 76% di siklus II. Sedangkan di kelas VIIIB meningkat dari 14% di siklus I menjadi 79% di siklus II. Persentase hasil belajar aspek afektif yang tergolong ke dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat menjadi 100% di siklus II. Sedangkan di kelas VIIIB meningkat dari 43% di siklus I menjadi 100% di siklus II. Persentase hasil belajar aspek psikomotorik murid yang tergolong ke dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat menjadi 100% di siklus II. Sedangkan di kelas VIIIB meningkat dari 46% di siklus I menjadi 100% di siklus II.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Zat Adiktif dan Psikotropika pada murid kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu. Kata kunci : motivasi belajar, hasil belajar, Quantum Teaching, Open Office Presentation, Zat Adiktif dan Psikotropika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRACT

The abuse of Addictive and Psychotropic in Bantul Distric has increase

every year. It is suspected because of the role education world's success factors is not optimal. One of them in SMP Santo Vincentius Sedayu, learning that monotonous and the usage of learning media limited lead to less motivation for learning and learning result students of class VIII is still much below the KKM. This research aims to improve learning motivation and learning results student of the Addictive and Psychotropic. The subject of this research is the even semester grade VIII students in lessons of 2012/2013, as many as 32 students of class VIIIA and 30 student of class VIIIB. The instruments used in the study, consisting of a learning instrument (syllabus and RPP), and data collection instruments (questionnaires, observation sheets, and test). This research is a study of class actions (PTK) that adopted the model combined Kemmis and Mc Taggart. This research was conducted in two cycles of learning. Each cycle there are stages of action planning, implementation of the action, observing and evaluating the results of the action, and reflection.

The results confirmed that the percentage of students who belong to a high class VIIIA or very high 100% on initial learning motivation remains 100% at the end of the learning motivation. While students are in class VIIIB increased from 96% to 100%. The percentage of the number of students who achieve the KKM in class VIIIA increased from 35% in cycle I was 76% in cycle II. While in class VIIIB increased from 14% in cycle I was 79% in cycle II. The percentage of the affective aspects of learning results belong into the category of high class VIIIA amounted to 83% in cycle I was increased to 100% in cycle II. While in class VIIIB increased from 43% in cycle I became 100% in cycle II. Percentage yield learning psychomotor aspects of students who belong into the category of high class VIIIA amounted to 83% in cycle I was increased to 100% in cycle II. While in class VIIIB increased from 46% in cycle I became 100% in cycle II.

Thus, it can be concluded that the use of learning model Quantum Teaching with Open Office Presentation media can increase motivation and learning result Addictive and Psychotropic on student of class VIII at SMP Santo Vincentius Sedayu. Key words: learning motivation, learning result, Quantum Teaching, Open Office Presentation, Addictive and Psycotropic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Media Open Office Presentation untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Zat Adiktif dan Psikotropika pada Murid Kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akedemik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada: 1. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah memberikan penulis

kesempatan untuk melaksanakan tugas belajar di Program Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Keluarga SMP Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu. 3. Badan Narkotika Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Ibu Theresia Titik S.Pd. selaku guru Biologi SMP PL Santo Vincentius

Sedayu. 5. Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I. 6. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II. 7. Nyonya M.E Widayati Handayani, S.E, Akt Ibu tercinta. 8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dan seluruh Staf pada Program Pendidikan

Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 9. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Biologi USD angkatan 2009 atas kerjasama

dan bantuannya, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangannya, untuk

itu saran, kritik dan masukan sangat diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak. Sleman, 30 Juli 2013

Widi Candra Bahtera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........... vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Batasan Masalah ......................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7

A. Model Pembelajaran Quantum Teaching ..................................... 7

a. Quantum Teaching ................................................................ 7

b. Prinsip Pembelajaran Quantum Teaching ........................... 9

c. Metode Pembelajaran dalam Model Pembelajaran Quantum

Teaching .............................................................................. 10

d. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Teaching ............. 11

B. Media Pembelajaran ..................................................................... 12

a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................... . 12

b. Karakteristik Media Pembelajaran ........................................ 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

c. Media Open Office Presentation .......................................... 17

C. Belajar ........................................................................................ 18

a. Motivasi Belajar ................................................................... 20

b. Hasil Belajar ........................................................................ 22

D. Teori Belajar dalam Pembelajaran Quantum Teaching dengan

Media Open Office Presentation ................................................. 23

a. Teori Belajar Konstruktifisme ............................................. 23

E. Pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika ................................ 26

F. Kajian Empiris ............................................................................ 27

G. Kerangka Pemikiran .................................................................... 27

H. Hipotesis .................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 32

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32

B. Setting Penelitian ....................................................................... 32

a. Lokasi Penelitian ................................................................. 32

b. Waktu Penelitian ................................................................. 32

c. Objek Penelitian .................................................................. 32

d. Subjek Penelitian ................................................................. 32

C. Desain Penelitian ....................................................................... 33

a. Perencanaan ........................................................................ 34

b. Pelaksanaan Tindakan (2 Siklus) ......................................... 35

D. Instrumen ................................................................................... 38

a. Instrumen Pembelajaran ...................................................... 38

b. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 39

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 39

a. Pengumpulan Data Primer .................................................. 39

b. Pengumpulan Data Sekunder .............................................. 43

F. Validitas .................................................................................... 43

G. Metode Pengolahan Data ........................................................... 43

H. Metode Analisis Data ................................................................. 44

a. Motivasi Belajar .................................................................. 44

b. Hasil Belajar ........................................................................ 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

I. Indikator Keberhasilan ............................................................... 52

a. Ketercapaian Motivasi Belajar ............................................ 52

b. Ketercapaian Aspek Kognitif .............................................. 52

c. Ketercapaian Aspek Afektif dan Psikomotorik ................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 54

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 54

a. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................ 54

b. Perencanaan ........................................................................ 56

c. Motivasi Belajar Awal ......................................................... 58

d. Pelaksanaan Siklus I (2 pertemuan – 3 jam pelajaran) .......... 59

e. Pelaksanaan Siklus II (2 pertemuan – 3 jam pelajaran) ......... 70

f. Motivasi Belajar Akhir ......................................................... 75

B. Pembahasan ................................................................................ 77

a. Motivasi Belajar ................................................................... 77

b. Hasil Belajar ........................................................................ 79

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................. 87

A. Kesimpulan ................................................................................. 87

B. Rekomendasi .............................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Penetapan Skor Kuesioner........................................................... 44

Tabel 3.2. Penggolongan Motivasi Belajar.................................................. 45

Tabel 3.3. Skor Motivasi Belajar Awal (Sebelum diberi Tindakan)/ Skor

Motivasi Belajar Akhir (Sesudah diberi

Tindakan)..................................................................................... 46

Tabel 3.4. Perbedaan Motivasi Belajar Awal Dan Motivasi Belajar

Akhir............................................................................................ 47

Tabel 3.5. Penetapan Skor Pilihan Ganda.................................................... 48

Tabel 3.6. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Murid

terhadap Pembelajaran................................................................ 51

Tabel 3.7. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik

Murid Terhadap Pembelajaran.................................................... 52

Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan Penelitian............................................... 53

Tabel 4.1. Rincian Kuesioner dan Soal Tes yang disiapkan dan yang

dikerjakan Murid Kelas VIIIA dan VIIIB .................................. 56

Tabel 4.2. Observasi Aktivitas Murid Biologi di Kelas VIII ..................... 57

Tabel 4.3. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIA ........ 58

Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIB......... 59

Tabel 4.5. Hasil Analisis Kognitif Kelas VIIIA .......................................... 61

Tabel 4.6. Hasil Analisis Kognitif Kelas VIIIB .......................................... 62

Tabel 4.7. Hasil Belajar Kognitif Siklus I Kelas VIIIA .............................. 63

Tabel 4.8. Hasil Belajar Kognitif Siklus I Kelas VIIIB .............................. 63

Tabel 4.9. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIA .......... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

Tabel 4.10. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIB ........... 64

Tabel 4.11. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIA .................... 65

Tabel 4.12. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIB ..................... 65

Tabel 4.13. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIA . 66

Tabel 4.14. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIB .. 67

Tabel 4.15. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIA ........... 67

Tabel 4.16. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIB ........... 68

Tabel 4.17. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIA ............................. 71

Tabel 4.18. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIB ............................. 72

Tabel 4.19. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIA ................... 72

Tabel 4.20. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIB ................... 73

Tabel 4.21. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIA ......... 73

Tabel 4.22. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIB ......... 74

Tabel 4.23. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIA ....... 76

Tabel 4.24. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIB ....... 76

Tabel 4.25. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII ......................... 79

Tabel 4.26. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII ...................................... 81

Tabel 4.27. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII .......................... 81

Tabel 4.28. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII ...... 84

Tabel 4.29. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas

VIII ........................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................... 30

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart .......................... 33

Gambar 4.1. Situasi Pembelajaran di Siklus I ............................................... 60

Gambar 4.2. Situasi Pembelajaran Siklus II .................................................. 71

Gambar 4.3. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII......................... 79

Gambar 4.4. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII .................................... 82

Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII ......................... 82

Gambar 4.6. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII ..... 84

Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas

VIII ............................................................................................. 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Perijinan ................................................................... 94

Lampiran 2. Silabus ............................................................................... 97

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............ 103

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ........... 112

Lampiran 5. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir....... 121

Lampiran 6. Kuesioner Motivasi I (Awal)................... ........................... 122

Lampiran 7. Kuesioner Motivasi II (Akhir) ............................................ 125

Lampiran 8. Scan Media Open Office Presentation Siklus I ................... 128

Lampiran 9. Materi Zat Adiktif dan Psikotropika Siklus I ...................... 130

Lampiran 10. Scan Media Open Office Presentation Siklus II .................. 138

Lampiran 11. Materi Zat Adiktif dan Psikotropika Siklus II ..................... 140

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ................................... 148

Lampiran 13. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II .................................. 153

Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Post-test.................................... 157

Lampiran 15. Soal Pretest........................................................................ 161

Lampiran 16. Soal Post-test Siklus I ........................................................ 164

Lampiran 17. Soal Post-test Siklus II ...................................................... 167

Lampiran 18. Panduan Skoring Pretest, Post-test Siklus I dan Siklus II .. 170

Lampiran 19. Lembar Observasi Siklus I ................................................ 175

Lampiran 20. Lembar Observasi Siklus II ................................................ 177

Lampiran 21. Kisi-Kisi Wawancara ......................................................... 179

Lampiran 22. Pedoman Wawancara ........................................................ 181

Lampiran 23. Daftar Hadir Kelas VIIIA ................................................... 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

Lampiran 24. Daftar Hadir Kelas VIIIB ................................................... 183

Lampiran 25. Daftar Kelompok Belajar Kelas VIIIA ............................... 184

Lampiran 26. Daftar Kelompok Belajar Kelas VIIIB ............................... 185

Lampiran 27. Analisis Motivasi Belajar Murid Kelas VIIIA dan VIIIB

Sebelum Pembelajaran ...................................................... 186

Lampiran 28. Analisis Motivasi Belajar Murid Kelas VIIIA dan VIII B

Sesudah Pembelajaran ....................................................... 188

Lampiran 29. Analisis Kondisi Awal Hasil Belajar Kognitif Murid

Kelas VIIIA dan VIIIB ..................................................... 190

Lampiran 30. Analisis Hasil Belajar Kognitif Siklus I Murid Kelas

VIIIA dan VIIIB ............................................................... 192

Lampiran 31. Analisis Hasil Belajar Kognitif Siklus II Murid Kelas

VIIIA dan VIIIB ................................................................ 194

Lampiran 32. Analisis Hasil Observasi Kondisi Awal Aspek Afektif dan

Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ..................... 196

Lampiran 33. Analisis Hasil Observasi Siklus I Aspek Afektif dan

Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ...................... 200

Lampiran 34. Analisis Hasil Observasi Siklus II Aspek Afektif dan

Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ...................... 204

Lampiran 35. Hasil Kuesioner Motivasi I Murid Kelas VIIIA dan VIIIB . 208

Lampiran 36. Hasil Kuesioner Motivasi II Murid Kelas VIIIA dan VIIIB 216

Lampiran 37. Hasil Pretest Kelas Murid VIIIA dan VIIIB ....................... 224

Lampiran 38. Hasil Post-test I Murid Kelas VIIIA dan VIIIB .................. 232

Lampiran 39. Hasil Post-test II Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ................. 240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

Lampiran 40. Hasil Observasi Kondisi Awal Aspek Afektif dan

Psikomotorik Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ...................... 248

Lampiran 41. Hasil Observasi Siklus I Aspek Afektif dan Psikomotorik

Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ............................................ 256

Lampiran 42. Hasil Observasi Siklus II Aspek Afektif dan Psikomotorik

Murid Kelas VIIIA dan VIIIB ............................................ 264

Lampiran 43. Hasil Wawancara Guru Kelas ............................................ 272

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tren penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika selalu mengalami

peningkatan di setiap tahunnya. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari

POLRES (Polisi Resort) Bantul, pada tahun 2010 terdapat 47 laporan mengenai

penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Kabupaten Bantul. Sedangkan di

tahun 2011 terdapat 48 laporan. Hingga Mei tahun 2013, sudah sebanyak 14

laporan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika yang diperoleh.

Peningkatan ini terjadi dikarenakan Indonesia memiliki faktor penunjang

penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika, yakni: letak geografis yang

strategis; perilaku masyarakat yang konsumtif; lemahnya sistem pemerintahan dan

penegakan hukum; serta kemiskinan (Anonim, 2009).

Penanganan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Indonesia

dapat diatasi salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan). Sebagai suatu sistem, pendidikan memiliki komponen yang

berkorelasi dalam mencapai tujuan pendidikan. Komponen-komponen dalam

proses pembelajaran diusahakan memberikan kontribusi maksimal pada proses

pembelajaran agar mendapatkan hasil belajar yang optimal. Keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

pendidikan sangat tergantung pada beberapa faktor, diantaranya guru sebagai

motivator dan fasilitator, sarana dan prasarana, dan keaktifan murid dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen utama

yaitu tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi (Sudjana, 2005:30).

Faktor-faktor keberhasilan pendidikan tersebut kurang berperan maksimal

di SMP Santo Vincentius Sedayu. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi

pembelajaran di kelas VIII, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran masih di

dominasi dengan metode ceramah yang diselingi tanya jawab. Dampaknya murid

menjadi jenuh, hal ini ditunjukkan dari perilaku murid selama proses

pembelajaran seperti mengobrol dengan teman sebangku, menggambar, hingga

bercanda dengan teman. Penggunaan media pembelajaran pun terbatas, yakni

white board, spidol, penghapus dan guru tidak membuat lembar kerja murid.

Keterbatasan dalam penggunaan media disebabkan karena guru tidak mampu

untuk mempersiapkannya. Hal tersebut dikarenakan tugas guru dalam

mempersiapkan instrumen pembelajaran dan kesibukan di luar jam pelajaran yang

banyak menyita waktu.

Berdasarkan wawancara dari guru Biologi diketahui bahwa pencapaian

hasil tes kognitif menunjukkan bahwa masih banyak murid kelas VIII semester II

tahun 2011/ 2012 mendapat nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

ditetapkan sekolah yaitu 75. Hasil tes kognitif menunjukkan bahwa 27 dari 32

murid kelas VIIIA mengalami ketidaktuntasan pada materi Zat Adiktif dan

Psikotropika. Sedangkan di kelas VIIIB terdapat 27 dari 28 murid yang tidak

tuntas pada materi tersebut. Nilai rata-rata murid kelas VIIIA adalah 58 dengan

nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 20. Sedangkan di kelas VIIIB nilai rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

yang diperoleh adalah 44 dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 15.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar murid kelas VIII

pada pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika belum mencapai KKM. Dari

permasalahan tersebut dan rendahnya hasil belajar murid maka perlu diadakannya

perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar murid khususnya pada

materi Zat Adiktif dan Psikotropika.

Untuk memperbaiki proses pembelajaran agar mencapai tujuan

pembelajaran, dalam penelitian ini digunakan salah satu model pembelajaran

inovatif yakni model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini

menggabungkan keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pembelajaran

yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid. Dalam proses

pembelajaran, guru berperan lebih sebagai motivator dan fasilitator. Murid dapat

belajar dari buku, majalah, koran, maupun lingkungan sekitar tempat tinggal. Pada

awal kegiatan sugesti positif berupa kalimat-kalimat positif diselingi alunan musik

dan reward diberikan pada setiap keberhasilan belajar murid. Hal ini dapat

menumbuhkan motivasi dalam bentuk semangat dan kepercayaan diri murid

dalam melaksanakan pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum

Teaching akan digunakan musik instrumental. Musik berperan penting dalam

pembelajaran Quantum Teaching, karena musik berhubungan dan mempengaruhi

kondisi fisiologis murid. Alunan musik dapat menata suasana hati, keadaan

mental murid, dan mendukung lingkungan belajar. Musik dapat merangsang dan

memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak sadar (DePorter, 2007:110).

Iringan musik pada saat kerja kelompok akan menciptakan suasana belajar yang

nyaman dan menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Untuk meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran, maka dalam

proses pembelajaran akan digunakan salah satu media pembelajaran yakni Open

Office Presentation. Media ini digunakan untuk menyampaikan pesan/ materi

pembelajaran dengan perangkat komputer dan disajikan dengan proyektor. Pesan/

materi yang akan disampaikan di kemas berupa teks, gambar, animasi, musik dan

video yang di kombinasi dalam kesatuan yang utuh. Media ini merupakan salah

satu piranti lunak (software) open source yang dapat diunduh tanpa melanggar

hak cipta intelektual program (Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak

Cipta pasal 1 ayat 8). Penggunaan piranti lunak (software) open source di dunia

pendidikan perlu digiatkan. Mengingat bahwa perlunya sikap menghargai bagi

penggunaan piranti lunak (software) yang asli karena proses pembuatannya yang

rumit dan tidak murah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran

Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation dalam meningkatkan

motivasi dan hasil belajar pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika murid kelas

VIII SMP Vincentius Sedayu.

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika murid kelas VIII di SMP Santo

Vincentius Sedayu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

C. Batasan Masalah

1. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat murid

dalam mempelajari Zat Adiktif dan Psikotropika yang diketahui melalui

kuesioner yang diberikan kepada murid.

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diketahui melalui hasil tes

tertulis dalam bentuk tes objektif, uraian, dan observasi.

3. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan penerapan

model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation.

4. Subjek penelitian ini adalah murid kelas VIII SMP Santo Vincentius

Sedayu tahun ajaran 2012/ 2013. Kelas VIIIA berjumlah 32 murid terdiri

dari 16 siswa putra dan 16 siswi putri, sedangkan kelas VIIIB berjumlah

30 murid terdiri dari 15 siswa putra dan 15 siswi putri.

5. Materi pelajaran kelas VIII yakni Zat Adiktif dan Psikotropika pada

Standar Kompetensi 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam

kehidupan dengan Kompetensi Dasar 4.4 mendeskripsikan sifat/ pengaruh

Zat Adiktif dan Psikotropika dan Kompetensi Dasar 4.5 menghindarkan

diri dari pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika.

D. Tujuan

Untuk memperoleh pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran

Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation dalam meningkatkan

motivasi dan hasil belajar pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika murid kelas

VIII di SMP Santo Vincentius Sedayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi murid

Model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation memacu murid dalam meningkatkan motivasi dan hasil

belajar.

2. Manfaat bagi guru

Meningkatkan motivasi untuk menerapkan model dan media pembelajaran

yang bervariasi. Semakin bervariasinya model dan media pembelajaran,

maka proses pembelajaran akan mendukung dalam meningkatkan motivasi

dan hasil belajar murid.

3. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan arahan dalam melaksanakan

pembelajaran sehingga motivasi dan hasil pembelajaran Biologi murid

kelas VIII khususnya materi Zat Adiktif dan Psikotropika meningkat.

4. Manfaat bagi pemerintah

Memberikan pengetahuan mengenai pelaksanaan pembelajaran Zat Adiktif

dan Psikotropika yang telah dilaksanakan di SMP Santo Vincentius

Sedayu. Diharapkan menjadi salah satu referensi dalam pelaksanaan

pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika di tempat lain.

5. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan mengenai permasalahan yang terjadi dalam

proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal tersebut peneliti dapat

memperoleh jawaban atas permasalahan yang ditemukan di SMP Santo

Vincentius Sedayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Quantum Teaching

a. Quantum Teaching

Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang meriah dengan segala

nuansanya (DePorter, 2007:3). Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Bobbi

DePorter dari metode suggestology milik Georgi Lozanov. Dalam proses

pembelajaran Quantum Teaching, terjadi interaksi yang harmonis antara metode

pembelajaran, media pembelajaran dan murid. Guru berperan sebagai motivator

dan fasilitator, artinya murid di tuntut untuk mampu mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan secara mandiri. Kemandirian dalam memperoleh

pengetahuan inilah yang nantinya akan membangun pengetahuan murid secara

konstruktif.

Quantum Teaching berdasar pada konsep pembelajaran yakni guru akan

memasuki dunia yang dialami oleh murid. Menyatukan pikiran dan perasaan guru

dengan peristiwa, pikiran atau perasaan peserta didik yang terkait dengan

kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Dalam

pemahaman ini kita dapat membawa murid ke dunia kita dan menjelaskan

pemahaman mengenai isi dunia itu. Hal tersebut sering dikenal dengan ungkapan

“bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”.

Model pembelajaran Quantum Teaching tidak sekedar mengenai transfer

ilmu pengetahuan dari guru kepada murid. Dalam proses pembelajaran ditekankan

untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi murid dan membangun

hubungan emosional yang baik antara guru dan murid. Pada proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

guru dituntut untuk membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, tidak

menerangkan dengan duduk dan menjelaskan secara terus menerus. Karena hal

tersebut akan menimbulkan kesan bahwa pembelajaran cenderung menyeramkan

dan tidak menarik bagi murid. Dengan suasana kelas yang menyenangkan, berarti

guru harus menunjukkan ekspresi wajah yang ceria, dan merespon positif kegiatan

yang dilakukan murid. Sebagai motivator guru dianjurkan untuk menumbuhkan

rasa percaya diri murid dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk

mengungkapkan pemikirannya.

Musik berperan untuk membantu murid masuk ke dalam keadaan belajar

yang optimal karena berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis

seseorang. Musik dapat menata suasana hati, keadaan mental murid dan

mendukung lingkungan belajar. Musik juga merancang dan memperkuat belajar,

baik secara sadar maupun tidak sadar (DePorter, 2007:110). Dalam penelitian ini

akan digunakan musik instrumental. Menurut Gunawan dalam Anggi (2007: 77)

menyatakan keuntungan musik dalam proses pembelajaran adalah:

1. membuat murid rileks dan mengurangi stres;

2. mengurangi masalah disiplin;

3. merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir;

4. membantu kreativitas dengan membawa otak pada suatu gelombang

tertentu;

5. merangsang minat baca, keterampilan motorik dan perbendaharaan kata;

6. efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun

pikiran bawah sadar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

b. Prinsip Pembelajaran Quantum Teaching

1. Segalanya berbicara; dalam proses pembelajaran segala sesuatu yang

berada di ruang kelas seperti pajangan dinding, media pembelajaran,

hingga rancangan pembelajaran lainnya menyampaikan pesan belajar.

Pembelajaran tidak terpusat kepada guru, melainkan murid lebih berperan

dalam menyampaikan informasi yang sama. Proses pembelajaran

menuntut adanya argumentasi dari guru dan murid, sehingga murid

mampu untuk menyampaikan hasil pemikirannya.

2. Segalanya bertujuan; pada awal pembelajaran, guru harus menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan diperoleh murid. Apapun yang dilakukan

guru memiliki prinsip bahwa hal tersebut memiliki tujuan yang menunjang

proses pembelajaran.

3. Pengalaman sebelum pemberian nama; murid di tuntut untuk mencari

informasi sebanyak mungkin untuk mendukung proses pembelajaran

mengenai materi yang akan diajarkan di kelas.

4. Akui setiap usaha; setiap proses belajar mengajar berlangsung guru harus

memberikan reward berupa pujian, acungan jempol, tepuk tangan kepada

murid yang telah melakukan usaha. Meskipun usaha atau jawaban yang

disampaikan murid kurang tepat guru harus tetap dapat memotivasi murid

agar lebih aktif untuk menemukan kebenaran. Punishment perlu tetapi

tidak mendiskriminasi murid dalam kegiatan pembelajaran. Jangan sampai

mematikan semangat belajar murid karena yang demikian akan berakibat

fatal bagi diri murid untuk belajar.

5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan; dengan memberikan

umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan munculnya ide-ide

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

baru dari murid dengan belajar. Pemberian pujian pada murid yang terlibat

aktif pada pelajaran dan menunjukkan hasil. Misalnya dengan bertepuk

tangan, memberi hadiah permen; berkata: bagus !, mantap!, luar biasa! dan

lain-lain.

c. Metode Pembelajaran dalam Model Pembelajaran Quantum Teaching

Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Quantum

Teaching di kenal dengan tahapan TANDUR (DePorter, 2007:39).

1. T adalah tumbuhkan, pada awal kegiatan pembelajaran guru harus berusaha

menumbuhkan/ mengembangkan minat murid untuk belajar Zat Adiktif dan

Psikotropika. Dengan tumbuhnya minat, murid akan sadar manfaat kegiatan

pembelajaran bagi dirinya atau bagi kehidupannya. Dalam tahap ini

penerapannya yaitu dengan diputarkan musik instrumental serta kata-kata

positif dari guru pada awal pembelajaran.

2. A adalah alami, proses pembelajaran akan lebih bermakna jika murid

mengalami secara langsung atau nyata materi yang akan diajarkan.

Pengalaman dapat menciptakan ikatan emosional, menciptakan peluang

untuk pemberian makna dan pengalaman membangun keingintahuan murid.

Dalam penerapannya tahap ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

seputar foto maupun video guna menggali pengetahuan murid.

3. N adalah namai, saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir

dan strategi belajar. Penamaan mampu memuaskan hasrat alami otak untuk

memberi identitas, mengurutkan dan mengidentifikasi. Dalam penerapannya

murid di bimbing untuk berpikir di kelompok untuk menyelesaikan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

yang diberikan guru dan kemudian pengetahuan dari murid tersebut

terwujud dalam bentuk catatan atau peta pikiran.

4. D adalah demonstrasi, berarti memberi peluang kepada murid untuk

menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan murid ke dalam pembelajaran

lain atau ke dalam kehidupan mereka.

5. U adalah ulangi, proses pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat

memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap

kemampuan murid.

6. R adalah rayakan, makna pemberian penghormatan pada murid atau usaha,

ketekunan dan kesuksesannya. Dengan kata lain perayaan berarti pemberian

umpan balik positif pada murid atas keberhasilannya, baik berupa ujian,

pemberian hadiah atau bentuk lainnya.

d. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Teaching

1. Proses pembelajaran yang kondusif sehingga murid merasa nyaman dan

gembira, karena pembelajaran ini menuntut murid untuk aktif dan berani

dalam menyampaikan pemikirannya.

2. Guru berperan sebagai motivator, setiap usaha murid dalam proses

pembelajaran guru memberikan motivasi dengan berkata bagus!, mantap!,

dan luar biasa!, sehingga murid termotivasi agar selalu maksimal dalam

proses pembelajaran.

3. Dengan murid berani berargumentasi, maka guru mudah dalam memantau

proses pembelajaran yang ditangkap oleh murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

4. Materi yang diajarkan lebih mengarah dan dikaitkan dengan pengalaman

hidup sehingga memungkinkan untuk bakat dan inisiatif murid semakin

berkembang.

5. Model pembelajaran Quantum Teaching menambah wawasan dan

menuntut pola pikir murid untuk berpikir lebih jauh dalam memandang

dan memecahkan masalah yang akan dijumpai dalam kehidupan.

B. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah wadah dari pesan, materi yang ingin

disampaikan yakni pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah proses

pembelajaran (Suliana 2009:206). Penggunaan media pembelajaran secara kreatif

akan memperbesar kemungkinan bagi murid untuk belajar lebih banyak,

mencanamkan apa yang dipelajarinya secara lebih baik, dan meningkatkan

penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan

pembelajaran. Hal tersebut mengartikan bahwa media pembelajaran dapat

membantu dalam proses pembelajaran agar lebih menarik dan efektif.

Media pembelajaran berfungsi untuk mencapai tujuan instruksi di mana

informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan murid. Keterlibatan

murid baik dalam benak atau mental dapat membentuk aktivitas nyata sehingga

pembelajaran dapat terjadi. Levie dan Lentz dalam Arsyad (2011:16-17)

mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya visual, yaitu: 1)

fungsi atensi; 2) fungsi afektif; 3) fungsi kognitif; 4) fungsi kompensitoris.

1. Fungsi atensi: media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian murid untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks

materi pelajaran.

2. Fungsi afektif: media visual dapat terlihat dari kenyamanan murid ketika

belajar teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat

menggugah emosi dan sikap murid.

3. Fungsi kognitif: lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensitoris: media visual yang memberikan konteks untuk

memahami teks membantu murid yang lemah membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Beberapa ahli berpendapat bahwa 75% dari pengetahuan manusia dapat di

serap melalui indera penglihatan dan sisanya melalui panca indera lain. Hal ini

mendukung persepsi bahwa tepat apabila penggunaan media pembelajaran dalam

proses pembelajaran sebagai upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan

media pembelajaran dapat memberikan kontribusi bagi pendidik sebagai

motivator dan fasilitator (Kemp and Dayton dalam Daryanto 2010:148), yaitu:

1. penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar;

2. pembelajaran dapat lebih menarik;

3. pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar;

4. waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek;

5. kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;

6. proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

7. sikap positif murid terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan;

8. peran guru berubah ke arah yang positif.

Pembelajaran sekarang ini dituntut agar mampu memenuhi keterbatasan-

keterbatasan yang kiranya menghambat proses pembelajaran. Semakin pesatnya

kemajuan teknologi, maka akan semakin memicu pola pengembangan media

pembelajaran. Setiap proses pembelajaran dibutuhkan sebuah media pembelajaran

yang tepat untuk membantu dan mendukung dalam proses pembelajaran tersebut.

Hal ini bertujuan agar murid mudah mengerti dalam memahami materi pelajaran.

Media pembelajaran mendukung peran guru dalam menyukseskan proses

pembelajaran. Fungsi dan peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran

menunjukkan bahwa keefektifan media akan tepat bila sesuai tujuan

pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang baik tentunya akan

memperhatikan beberapa karakteristik media pembelajaran. Hal ini diupayakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

b. Karakteristik Media Pembelajaran

Karakteristik media pembelajaran adalah ciri yang dimiliki setiap media

pembelajaran berdasarkan jenis dan fungsinya dilihat dari berbagai segi.

Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup

sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman,

dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat di lihat menurut kemampuannya

membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan

mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pengelompokan dan pemilihan media. Kemp dalam Sadiman,dkk. (1990)

mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media

yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.

Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011) mengemukakan tiga karakteristik

media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran. Hal ini untuk

mengantisipasi kondisi pembelajaran dimana guru tidak mampu atau kurang

efektif dapat melakukannya.

1. Ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.

2. Ciri manipulatif, yaitu kemampuan media untuk mentransformasi suatu

obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu.

3. Ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media

mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara

bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar murid, diberbagai

tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

tersebut.

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa karakteristik media, klasifikasi

media, dan pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan

dalam penentuan strategi pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan,

Briggs, Gagne, Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan pengelompokan

atau membuat taksonomi mengenai media pembelajaran. Dari sekian

pengelompokan tersebut, secara garis besar media pembelajaran dapat

diklasifikasikan atas: media berbasis visual (meliputi gambar, chart, transparansi,

dan slide), media berbasis audio-visual (video dan audio-tape), media komputer,

dan multimedia berbasis komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Media berbasis visual adalah media yang menampilkan pesan visual

kepada murid yang dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto, gambar/

ilustrasi, sketsa/ gambar garis, bagan, chart dan gabungan dari dua bentuk atau

lebih (Arsyad, 2011). Keberhasilan penggunaan media ini ditentukan dari kualitas

dan efektivitas bahan-bahan visual dan gambar itu. Hal ini dapat diperoleh dengan

mangatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, kemudian

menampilkannya sebagai media pembelajaran. Media visual hendaknya dibuat

sesederhana mungkin, hal ini ditujukan agar pesan mudah tersampaikan.

Media berbasis audio-visual adalah media yang menampilkan pesan visual

dan dikombinasikan dengan pesan suara. Penggunaan media ini semakin

berkembang di sekolah, karena pesan lebih mudah untuk dipahami murid. Selain

menarik dan memotivasi, murid dapat mengembangkan keterampilan mendengar,

mengevaluasi apa yang telah di dengar, mengatur dan mempersiapkan diskusi.

Beberapa contoh media pembelajaran berbasis audio-visual yang berkembang

adalah: radio, tape, video dan film.

Media berbasis komputer adalah media pembelajaran dengan bantuan

komputer. Dari situasi belajar, komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi

pelajaran. Materi bisa berbentuk CAI (Computer-assisted Instruction), drills and

practice, simulasi, dan permainan. Beberapa sekolah yang kompetitif

menyediakan sarana komputer untuk pengembangan keterampilan murid dan

guru. Penggunaan komputer semakin berkembang, sebagai media pembelajaran

dikembangkan variasi penggabungan antara multimedia berbasis komputer.

Multimedia dapat didefinisikan secara sederhana yaitu gabungan antara

lebih dari satu media. Ini terjadi antara kombinasi teks, gambar, animasi, musik

dan video menjadi kesatuan yang utuh. Multimedia bertujuan untuk menyajikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan

jelas (Arsyad : 2011). Dalam penggabungan pesan/ materi diperlukan sebuah

komputer yang terdiri atas kesatuan antara piranti lunak (software) dan piranti

keras (hardware). Komputer akan menyajikan pesan/ materi yang kemudian

diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead projector, dan dapat di dengar

suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Penggunaan multimedia

sebagai media pembelajaran di kelas sudah berkembang di beberapa daerah.

Artinya penggunaan multimedia dalam berperan dalam mencapai tujuan

pembelajaran dinilai efektif bagi guru.

c. Media Open Office Presentation

Media Open Office Presentation adalah media pembelajaran berupa piranti

lunak (software) open source yang digunakan untuk menyampaikan pesan/ materi

menggunakan komputer. Pesan/ materi yang akan disampaikan dikemas berupa

teks, gambar, animasi, musik dan video yang dikombinasi dalam kesatuan yang

utuh. Media ini termasuk dalam multimedia interaktif yang dilengkapi alat

pengontrol. Maksudnya adalah multimedia yang dapat dioperasikan oleh

pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

selanjutnya.

Saat ini penggunaan media Open Office Presentation belum berkembang

pesat. Hal ini dikarenakan banyak orang lebih ingin menggunakan media yang

lebih populer yakni Microsoft Office Power Point. Meskipun penggunaannya

melanggar Undang-Undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta pasal 1 ayat 8.

Dalam berbagai bidang pekerjaan, seseorang dapat memanfaatkan media Open

Office Presentation untuk menyampaikan dan menunjukkan sebuah informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Dalam bidang pendidikan media Open Office Presentation dapat

digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran media

ini mendukung dalam penyampaian materi pelajaran, sehingga murid mudah

mengerti dalam memahami materi pelajaran. Open Office Presentation dapat

menjadi program yang mampu memenuhi kebutuhan pembelajaran di kelas.

Selain murah karena tidak harus membeli lisensi dan melanggar hak cipta, dalam

penggunaannya pun mudah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memicu pemanfaatan hasil

teknologi yang diharapkan mampu digunakan guru dengan mudah. Hal ini

ditunjukkan dari tampilan menarik toolbar pada media Open Office Presentation

dengan ditampilkannya icon menu. Pesan/ materi yang telah di buat dapat

disimpan ke dalam beberapa format dokumen yakni SWF, PDF dan juga media

presentasi lainnya.

Penggunaan media Open Office Presentation dalam penelitian ini akan

berperan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid. Hal ini dilakukan

dengan menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah

dimengerti, dan jelas. Sehingga murid pun terbantu dan antusias dalam melakukan

proses pembelajaran. Scan media Open Office Presentation terlampir pada

lampiran 8 dan 10.

C. Belajar

Belajar adalah kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui

membaca, mendengar dan melihat. Menurut Edward Torndike, belajar adalah

proses terbentuknya perkumpulan-perkumpulan antara peristiwa stimulus dan

respon. Stimulus yakni suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

tanda mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat respon. Sedangkan

respon adalah bermacam-macam tingkah laku yang dimunculkan karena adanya

perangsang.

Proses belajar dapat dipengaruhi oleh gaya mengajar guru secara searah

dan di kontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise). Menurut

Jean Piaget, belajar mendasari pada pengamatan yang melibatkan seluruh indera.

Ini akan menyimpan kesan lebih lama dan menimbulkan sensasi yang membekas

pada murid. Belajar terjadi dan diamati dalam proses pengajaran untuk merubah

perilaku seseorang melalui bimbingan dan arahan untuk memperoleh ilmu,

keterampilan dan sikap.

Belajar sebagai upaya pembebasan diri murid untuk belajar sendiri

(discovery) di tuntut bahwa belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, dan

berpusat pada murid (SCL = Student Centered Learning). Dalam proses

pembelajaran, belajar berarti memotivasi dan memberikan fasilitas kepada murid

agar murid mampu untuk membangun pengetahuannya sendiri. Dengan

terbangunnya pengetahuan murid dari pembelajaran maka hasil belajar murid juga

akan berpengaruh. Teori kognitif dan konstruktivistik menyimpulkan bahwa pada

proses pembelajaran guru hanya berfungsi sebagai motivator dan fasilitator. Guru

berperan sebagai teman yang akan membuat situasi kondusif untuk terjadinya

konstruksi pengetahuan pada murid.

Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

proses terbentuknya pengetahuan murid yang didasarkan pada pengamatan dari

seluruh indera untuk merubah perilaku seseorang melalui bimbingan dan arahan

untuk meperoleh ilmu, keterampilan dan sikap. Proses belajar berpusat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

murid, menuntut bahwa murid harus aktif dalam menemukan ilmu dan guru

berperan sebagai motivator dan fasilitator.

a. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong

murid untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya

(Gintings, 2008:86). Tanpa motivasi murid tidak akan mengikuti pelajaran dengan

serius dan tertarik pada materi belajar. Sedangkan dengan motivasi yang tinggi

murid akan berusaha dengan maksimal untuk mencapai keberhasilan

pembelajaran.

Motivasi dalam pembelajaran dapat ditunjukkan murid dengan

mendengarkan ceramah dengan serius, mengerjakan soal dengan sungguh-

sungguh, mendengarkan presentasi dari teman, menjawab pertanyaan dengan

serius. Jika pembelajaran berjalan dengan baik, tak jarang murid yang memiliki

motivasi tinggi berani memberikan gagasan pada saat pembelajaran. Gagasan

tersebut dapat berupa usulan kepada guru atau kepada kelas untuk memperluas

wawasan terhadap materi yang dipelajari. Motivasi tinggi membuat murid haus

akan berbagai aspek yang terkait dengan topik dan materi (Gintings, 2010:87).

Motivasi belajar memiliki korelasi dengan hasil belajar; tinggi dan

rendahnya partisipasi belajar yang dilakukan murid akan bergantung pada

motivasi belajar murid. Semakin tinggi motivasi belajar maka semakin besar pula

partisipasi murid dalam pembelajaran. Begitu pula sebaliknya, jika motivasi

murid rendah maka upaya dan dayanya dalam belajar akan sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

1. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Uno (2007:4) dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

i. Motif intrinsik

Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena

memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai atau sejalan dengan

kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan

mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh,

memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional

pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan

mencapai sasaran.

ii. Motif ekstrinsik

Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,

misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan

pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.

Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain

(Uno, 2007:4) :

1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi,

menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya.

2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan

dalam pendidikannya.

3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada

anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang

bersifat pribadi maupun yang akademis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang

studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.

5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada

profesinya sebagai pendidik.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri murid

yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan

keterampilan (Simatupang, Anggi, 2007:80). Pada proses pendidikan ada

keterkaitan antara proses kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar. Hasil belajar

atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan

potensial yang dimiliki seseorang. Perilaku murid ditentukan oleh kemampuan

intelektualnya dalam memperoleh hasil belajar.

Menurut Erman S. dalam Taniredja (2010:106) hasil belajar mencakup

aspek yang berkenaan dengan perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh

murid pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan yang dimaksud

dapat berupa komunikasi, interaksi, kreativitas, dan sebagainya. Hasil belajar

merupakan sebagian dari hal tersebut, yang berkenaan dengan hasil tes. Hal ini

mencerminkan kemampuan murid dalam menguasai materi pelajaran.

Dalam proses pembelajaran hasil belajar didapatkan pada akhir proses

yang diketahui melalui evaluasi pembelajaran. Evaluasi diadakan untuk menguji

mengenai pemahaman murid selama mengikuti proses pembelajaran, hal ini dapat

dilihat dari nilai murid yang tinggi ataupun rendah. Hasil belajar diperoleh untuk

mengetahui kemampuan murid dalam menguasai materi pelajaran, dalam hal ini

hasil. Perubahan perilaku murid yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

nampak dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar:

1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada

faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi

kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian,

pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa.

Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman

konsep, keterampilan dan pembentukan sikap.

D. Teori Belajar dalam Pembelajaran Quantum Teaching dengan Media

Open Office Presentation

a. Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah suatu pandangan yang didasarkan pada aktivitas

murid dengan untuk menciptakan, menginterpretasikan, dan mereorganisasikan

pengetahuan dengan jalan individual (Windschitl dalam Abbeduto, 2004). Von

Glasersfield mendefinisikan konstruktivisme selalu membentuk konsepsi

pengetahuan. Ia melihat pengetahuan sebagai sesuatu hal yang dengan aktif

menerima apapun melalui pikiran sehat atau melalui komunikasi. Hal itu secara

aktif terutama dengan membangun pengetahuan. Pada proses pembelajaran, murid

dituntut membangun pengetahuannya sendiri dengan cara belajar aktif. Murid

menginterpretasikan pengetahuan yang didapatnya melalui pengalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pengetahuan yang mereka alami bukan menyatakan kebenaran melalui teori –

teori klasikal dan mencocokkannya dengan kenyataan.

Jacqueline Grennon Brooks dan Martin G. Brooks dalam The Case for

Constructivist Classrooms (1993) mengungkapkan bahwa kita dapat

menggunakan mereka untuk membimbing/ memandu pada kajian struktur

kurikulum dan perencanaan pelajaran. Menurutnya terdapat lima panduan prinsip

konstruktivisme:

1. Prinsip 1: permasalahan yang muncul sebagai hal yang relevan

dengan murid

Pada proses pembelajaran, guru memunculkan masalah dengan gaya guru

mengajar sehingga akan menjadi relevan dengan selera untuk para murid. Dengan

kesesuaian ini, mereka akan melakukan pendekatan dan merasakan keterkaitannya

kepada kehidupan mereka. Semua yang berkaitan dengan landasan hukum,

macam dan jenis, gangguan kesehatan yang ditimbulkan hingga sikap untuk

menolak penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika. Dengan pembelajaran ini

para murid memperoleh keterampilan dalam beberapa bidang (penulisan, musik,

dan komunikasi). Hal ini berarti terjadi peningkatan dalam arti ketika proses

pembelajaran itu berproses.

2. Prinsip 2: struktur belajar di sekitar konsep-konsep utama

Mendorong para murid untuk membuat makna dari bagian-bagian yang

menyeluruh/ utuh ke dalam bagian-bagian yang terpisah-pisah. Pada pembelajaran

ini diawali dengan pengenalan konsep Zat Adiktif dan Psikotropika. Guru

menyiapkan para murid untuk menulis cerita mereka sendiri dan memperkenalkan

gagasan melalui visual. Aktivitas terakhir mengijinkan para murid untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

merekonstruksi cerita bagaimana jika salah satu orang terkasih mereka terjerat Zat

Adiktif dan Psikotropika.

3. Prinsip 3: carikan dan hargai poin-poin pandangan murid sebagai

jendela memberi alasan mereka

Tantangan gagasan dan pencarian elaborasi yang tepat ditangkap murid,

sering mengancam banyak murid. Maksudnya adalah bahwa sering para murid di

dalam kelas yang secara tradisional mereka tidak bisa menduga serta

menghubungkan apa yang guru maksudkan untuk jawaban yang benar dan cepat,

agar ia tidak berada di luar topik dari diskusi kelas yang diadakan. Mereka harus

betul-betul "masuk" dan ”sibuk” ikut mengkaji tugas-tugas dalam belajar sebagai

konstruktivis lingkungan melalui pertanyaan-pertanyaan, sanggahan, ataupun

jawaban yang diajukan.

Para murid juga harus mempunyai suatu kesempatan untuk mengelaborasi

merinci dan menjelaskan. Kadang-kadang, perasaan guru terlibat dalam, atau apa

yang murid pikirkan dan kemukakan mereka bukanlah hal yang penting. Hal ini

adalah anggapan yang keliru, karena itu jika murid memulai dengan konsep yang

tidak/ kurang jelas maka dapat dilacak dengan pertanyaan-pertanyaan seperti;

“mengapa”?, dan “bagaimana”?

4. Prinsip 4: sesuaikan pembelajaran dengan perkiraan menuju

pengembangan murid

Memperkenalkan topik kajian pengembangan dengan tepat atau sesuai,

adalah suatu awal yang baik untuk dapat dipahami pengembangan konsep

berikutnya. Ketika para murid terlibat dalam pembahasan topik, guru akan

memonitor jalannya dan proses pengembangan persepsi mereka dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Dalam diskusi kelas, guru selalu ada bersama murid, untuk mengamati,

merasakan, dan menilai aktivitas murid selama belajar konstruktivisme. Beberapa

murid mungkin ada yang kesulitan selama mempelajari jenis Zat Adiktif dan

Psikotropika, dan ada pula yang dengan cepat mampu untuk mempelajari Zat

Adiktif dan Psikotropika.

5. Prinsip 5: nilai hasil belajar murid dalam konteks pembelajaran

Penilaian dilakukan dengan benar-benar sedang menilai apa yang sedang

terjadi saat penilaian itu. Menilai dalam kebiasaan skor yang diperoleh seseorang

dari waktu ke waktu.

E. Pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika

Pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika adalah pembelajaran mengenai

pengenalan, pencegahan dan pemberantasan Zat Adiktif dan Psikotropika.

Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Standar Kompetensi 4 yakni memahami

penggunaan bahan kimia dalam kehidupan. Kompetensi dasar yang diacu untuk

melakukan pembelajaran ini adalah 1.5 menghindarkan diri dari pengaruh Zat

Adiktif dan Psikotropika; dan 4.4 mendeskripsikan sifat/pengaruh Zat Adiktif dan

Psikotropika.

Indikator pembelajaran dalam materi ini adalah 1) Menjelaskan pengertian

Zat Adiktif dan Psikotropika. 2) Mendata akibat penggunaan Zat Adiktif dan

Psikotropika dari media massa. 3) Mengelompokkan Zat Adiktif dan Psikotropika

ke dalam golongan halusinogen, stimulan dan depresan. 4) Menjelaskan dampak

negatif Zat Adiktif dan Psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial. 5)

Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika. 6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Mendata Zat Adiktif dan Psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan.

Materi secara lengkap terdapat pada lampiran 9 dan 11.

F. Kajian Empiris

Penelitian ini diadopsi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti lain terhadap penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching, yakni:

penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2010) yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Pemahaman Murid

Tentang Konsep Daur Air: Penelitian Tindakan Kelas Pada Murid Kelas V SD

Negeri Bantar Kawung Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur”. Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan hasil belajar murid dari siklus I sampai dengan

siklus III mengalami peningkatan yang signifikan yaitu pada siklus I hasil rata-

rata yang diperoleh adalah 46,63% kemudian meningkat menjadi 64,29% pada

siklus II dan pada siklus III mengalami peningkatan mencapai 73,57%.

G. Kerangka Pemikiran

Permasalahan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika yang kian

meningkat setiap tahunnya menjadi keprihatinan kita bersama. Penanganan

penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Indonesia dapat diatasi salah

satunya melalui pendidikan. Sebagai suatu sistem, pendidikan memiliki

komponen yang berkorelasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Komponen-

komponen dalam proses pembelajaran diusahakan memberikan kontribusi

maksimal pada proses pembelajaran agar mendapatkan hasil belajar yang optimal.

Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada beberapa faktor, diantaranya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana, dan keaktifan murid

dalam kegiatan pembelajaran.

Namun, faktor-faktor keberhasilan pendidikan tersebut kurang berperan

maksimal di SMP Santo Vincentius Sedayu. Proses pembelajaran yang monoton

menyebabkan murid menjadi jenuh dan diduga motivasi belajarnya rendah,

ditunjukan dari perilaku murid selama proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan

dari hasil observasi yakni murid mengobrol dengan teman sebangku,

menggambar, hingga bercanda dengan teman. Penggunaan media pembelajaran

pun terbatas yakni white board, spidol, penghapus dan guru tidak membuat

lembar kerja murid.

Berdasarkan wawancara dari guru Biologi diketahui bahwa pencapaian

hasil tes kognitif menunjukkan bahwa masih banyak murid kelas VIII semester II

tahun 2011/ 2012 mendapat nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

ditetapkan sekolah yaitu 75. Hasil tes kognitif menunjukkan bahwa 27 dari 32

murid kelas VIIIA mengalami ketidaktuntasan pada materi Zat Adiktif dan

Psikotropika. Sedangkan di kelas VIIIB terdapat 27 dari 28 murid yang tidak

tuntas pada materi tersebut. Nilai rata-rata murid kelas VIIIA adalah 58 dengan

nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 20. Sedangkan di kelas VIIIB nilai rata-rata

yang diperoleh adalah 44 dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 15.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perlu adanya

inovasi penerapan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran itu adalah

model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation.

Penggunaan model pembelajaran yang inovatif yakni model pembelajaran

Quantum Teaching, dengan menggabungkan keistimewaan belajar menuju bentuk

perencanaan pembelajaran diusahakan dapat meningkatkan motivasi dan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

belajar murid. Media Open Office Presentation digunakan untuk memikat

perhatian murid dan membantu dalam penyampaian materi belajar agar lebih

menarik perhatian murid. Hal tersebut merupakan upaya mengurangi

permasalahan dalam pembelajaran Biologi pada materi Zat Adiktif dan

Psikotropika.

Dari hasil identifikasi permasalahan penyalahgunaan Zat Adiktif dan

Psikotropika serta permasalahan pembelajaran belajar yang terjadi pada murid

kelas VIII SMP Santo Vincentius. Diharapkan dapat disusun arahan pembelajaran

penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika sehingga motivasi dan

hasil belajar murid meningkat. Secara diagram alir dapat dilihat pada Gambar 2.1.

tentang kerangka pikir penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diperoleh hipotesis dari

penelitian ini yaitu: “Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

murid kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu pada materi Zat Adiktif dan

Psikotropika”. Berarti motivasi dan hasil belajar murid kelas VIII di SMP Santo

Vincentius menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media

Open Office Presentation lebih tinggi daripada sebelum penggunaan model dan

media ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan analisa

deskriptif kuantitatif – kualitatif. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan

tujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang

tersusun dalam data statistik sebagai dasar analisis (Sugiono, 2009). Data

kualitatif digunakan untuk meneliti dengan melihat keadaan objek penelitian

melalui uraian, pengertian atau penjelasan suatu peristiwa pada masa sekarang

dengan tujuan membuat deskripsi secara sistematis (Rahman, 2010).

B. Setting Penelitian

a. Lokasi penelitian : SMP Santo Vincentius Sedayu.

b. Waktu penelitian : 8 dan 12 Nopember 2012; 3, 8, 10, dan 15 April 2013.

c. Objek penelitian : motivasi dan hasil belajar pada materi Zat Adiktif dan

Psikotropika.

d. Subjek penelitian : murid kelas VIII SMP Santo Vincentius Sedayu pada

semester II (genap) tahun ajaran 2012 – 2013 yang

terdiri dari 32 murid kelas VIIIA dan 30 murid kelas

VIIIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah

model Kemmis dan Mc Taggart.

Sumber: Uno, 2011:88

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa dalam PTK setiap

komponen dilakukan dalam satu siklus. Siklus yang di maksud adalah satu alur

kegiatan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan evaluasi, diakhiri dengan refleksi. Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2

siklus, alokasi waktu 2 kali pertemuan di setiap siklus.

Refleksi

Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Ulang

Siklus II

Perencanaan Tindakan Refleksi

Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Ulang

Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:

1. mengidentifikasi masalah dengan menganalisis motivasi dan hasil belajar

murid berdasarkan wawancara guru dan hasil ulangan harian;

2. menetapkan materi pokok Zat Adiktif dan Psikotropika sebagai materi

yang kurang dimengerti murid;

3. melakukan observasi proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran

awal tentang kegiatan pembelajaran Biologi di kelas VIII SMP Santo

Vincentius Sedayu;

4. menentukan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open

Office Presentation sebagai kesatuan model pembelajaran yang akan

digunakan untuk memecahkan masalah;

5. menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS);

6. membuat media pembelajaran menggunakan program Open Office

Presentation;

7. menyusun soal pretest dan post-test sebagai bahan evaluasi untuk

mengetahui kemampuan kognitif murid;

8. menyusun panduan kuesioner, observasi dan wawancara sebagai bahan

evaluasi untuk mengetahui kemampuan afektif dan psikomotorik serta

kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

b. Pelaksanaan Tindakan (2 siklus)

a) Siklus I (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)

1) Tindakan, Pengamatan dan Refleksi

Dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan mengacu pada tahap

perencanaan, yakni:

1. guru pelaksana tindakan melaksanakan presensi kehadiran murid;

2. guru pelaksana tindakan membagikan lembar kuesioner motivasi belajar

awal untuk mengetahui motivasi murid sebelum dilaksanakan tindakan dan

soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal murid dalam penguasaan

materi;

3. murid mengisi kuesioner motivasi belajar awal, kemudian mengerjakan

soal pretest;

4. guru pelaksana tindakan melakukan apersepsi;

5. guru pelaksana tindakan menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran

kepada murid;

6. guru pelaksana tindakan menjelaskan materi secara singkat kepada murid;

7. guru pelaksana tindakan memutar musik instrumental kepada murid;

8. guru pelaksana tindakan mengorganisasikan murid ke dalam 6 kelompok;

9. guru pelaksana tindakan membagikan LKS I kepada murid;

10. murid mengerjakan LKS I secara mandiri (dalam mengerjakan LKS I

murid diberi kebebasan dalam mendapatkan informasi untuk menjawab

soal);

11. guru pelaksana tindakan mendampingi kelompok murid dalam

mengerjakan LKS I dengan membimbing murid menemukan jawaban

yang baik;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

12. selesai mengerjakan LKS I, guru pelaksana tindakan memandu kelompok

murid untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas;

13. presentasi dilaksanakan bergiliran untuk tiap kelopok, dengan nomor soal

yang berbeda-beda;

14. kelompok murid yang tidak mempresentasikan hasil diskusi kelompok,

aktif memperhatikan presentasi kelompok lain untuk menanggapi hasil

diskusinya;

15. guru pelaksana tindakan memberikan konfirmasi jawaban pada LKS I;

16. guru pelaksana tindakan membimbing murid dalam merangkum

kesimpulan;

17. guru pelaksana tindakan membimbing murid untuk melakukan refleksi;

18. guru pelaksana tindakan memberikan apresiasi kepada kolompok yang

dinilai aktif dalam forum, yakni dengan memberikan stiker bintang sebagai

tanda penghargaan;

19. di akhir siklus guru pelaksana tindakan memberikan soal post-test kepada

setiap murid, dan murid mengerjakan soal post-test untuk mengetahui

kemampuan kognitif murid pada materi yang telah disampaikan;

20. guru pelaksana tindakan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

2) Observasi (Pengamatan)

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan langsung

terhadap murid mengenai beberapa aspek yakni:

1. perhatian murid selama mengikuti proses pembelajaran;

2. antusiasme dan semangat murid dalam mengerjakan tugas;

3. kemampuan bekerjasama dengan murid lain;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

4. keberanian dan rasa percaya diri ketika melakukan presentasi;

5. kemauan untuk bertanya dalam menanggapi presentasi dari kelompok lain

dan penjelasan dari guru.

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan

dilakukan oleh observer atau pengamat. Observer melakukan pengamatan untuk

mengetahui dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yakni hasil belajar murid

dalam proses pembelajaran. Hasil belajar ranah kognitif diketahui dari hasil

lembar tes tertulis, sedangkan ranah afektif dan psikomotor menggunakan lembar

observasi. Selama pengamatan, digunakan kamera sebagai sarana untuk

dokumentasi.

Observasi bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Biologi

pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika yang dilaksanakan guru dan murid. Data

hasil tes kognitif, lembar observasi ranah afektif dan ranah psikomotor nantinya

akan digunakan sebagai bahan analisis dan dasar refleksi terhadap tindakan yang

telah dilakukan dan bagi penyusunan rencana tindakan berikutnya.

3) Refleksi

Refleksi adalah mengingat kembali tindakan yang telah direkam melalui

pengamatan. Menurut Arikunto (2008:80), kegiatan refleksi dalam penelitian

tindakan kelas dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna

menyempurnakan tindakan berikutnya.

Seusai akhir pembelajaran, peneliti melakukan refleksi dengan kegiatan

sebagai berikut :

1. melakukan penilaian pretest dan post-test yang telah dikerjakan murid;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2. mengkaji hasil observasi dan hasil belajar murid kemudian

menganalisanya untuk mengetahui ketercapaian target dari indikator yang

telah ditentukan.

b) Siklus II (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)

1) Tindakan, Pengamatan dan Refleksi

Dalam siklus kedua ini terjadi perbedaan tindakan, yakni pada anggota

kelompok dan materi yang dikerjakan pada LKS II. Jika pada siklus I masing-

masing kelompok mengerjakan LKS dengan kelompok sesuai dengan urutan

presensi, maka pada siklus II pada kelompok yang disesuaikan pencapaian hasil

belajar. Hal ini dilakukan agar setiap kelompok melakukan pengamatan dan

pengukuran secara seragam.

D. Instrumen

Penelitian ini akan menggunakan dua macam instrumen sebagai alat untuk

mengumpulkan data yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan

data. Instrumen pembelajaran terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Instrumen pengumpulan data terdiri dari soal evaluasi,

lembar observasi dan pedoman wawancara.

a. Instrumen Pembelajaran

1. Silabus (Lampiran 2)

2. RPP siklus I dan II (Lampiran 3)

3. Materi belajar siklus I dan II (Lampiran 9 dan 11)

4. Lembar Kerja Siswa (Lampiran 12 dan 13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

b. Instrumen Pengumpulan Data

1. Kuesioner (Lampiran 6 dan 7)

2. Soal Tes (Lampiran 15, 16, dan 17)

3. Lembar Observasi (Lampiran 19 dan 20)

4. Pedoman Wawancara (Lampiran 22)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan terbagi dua,

yakni data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan secara

langsung oleh peneliti melalui tes, observasi, dan wawancara. Sedangkan dalam

pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan objek penelitian.

a. Pengumpulan Data Primer

1. Kuesioner

Kuesioner pada penelitian ini diberikan kepada murid untuk mengetahui

peningkatan motivasi belajar murid sebelum dan sesudah pelaksanakan tindakan.

Kuesioner disusun berasarkan indikator belajar murid. Menurut Suparno (2007 :

61), angket/ kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini kuesioner

digunakan untuk mengetahui motivasi murid dalam belajar materi Zat Adiktif dan

Psikotropika menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner tertutup, dengan menyediakan jawaban untuk dipilih oleh

responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Pada penelitian ini kuesioner motivasi yang digunakan ada dua macam.

Kuisoner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur

motivasi belajar awal murid sebelum diberikan tindakan dan kuesioner yang

kedua adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar akhir

murid setelah diberi tindakan. Masing-masing kuesioner terdiri dari 20 item. Tiap-

tiap pernyataan disediakan empat alternatif jawaban, hal ini memungkinkan murid

harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain

sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif.

Butir-butir pernyataan dalam kuesioner disusun berdasarkan indikator

motivasi belajar. Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar awal

murid antara lain:

a) Dorongan Belajar

(1) Keinginan belajar

(2) Perhatian belajar

b) Usaha Belajar

(1) Bertanya kepada orang lain

(2) Mencatat pelajaran

(3) Mengerjakan tugas

(4) Mencari informasi

(5) Usaha mendapatkan nilai

(6) Mempelajari buku

(7) Umpan balik

(8) Belajar kelompok

(9) Tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar akhir murid

antara lain:

(1) Penguasaan materi

(2) Kesiapan

(3) Ketertarikan

(4) Keseriusan

(5) Partisipasi

2. Tes

Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk meneliti peningkatan hasil

belajar aspek kognitif pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika. Tes yang

digunakan adalah pretest dan post-test. Pretest dilakukan pada awal pembelajaran

yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal murid pada materi Zat Adiktif

dan Psikotropika. Sedangkan post-test dilakukan pada akhir pembelajaran pada

siklus I dan II.

Hasil belajar dibatasi pada peningkatan antara evaluasi siklus I dan

evaluasi siklus II. Dengan menggunakan tes ini peneliti akan dapat melihat ada

tidaknya peningkatan hasil belajar aspek kognitif murid secara kuantitatif.

Pertanyaan evaluasi dibuat dalam bentuk tes objektif dan uraian yang mengacu

pada aspek kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

3. Observasi

Observasi dilakukan berdasarkan hal- hal yang dapat diamati oleh observer

atau pengamat. Instrumen ini disusun untuk mengetahui penguasaan ranah afektif

dan psikomotorik yakni:

1. antusiasme murid dalam mengikuti proses pembelajaran;

2. perhatian murid pada guru dan sesama teman;

3. sikap percaya diri dalam penyampaian pendapat dan dalam presentasi;

4. sikap menghargai masukan dari teman lain;

5. menerima kritik dan masukan dengan lapang dada;

6. kemampuan bekerjasama dengan murid lain;

7. murid membuat ringkasan materi pembelajaran dari hasil mengerjakan LKS

dan hasil presentasi dari teman.

Observasi dilakukan pada setiap siklus selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Untuk mendapatkan data dalam bentuk kuantitatif, panduan lembar

observasi menggunakan model rating scale. Model ini dipilih karena

menyediakan angka-angka yang akan memudahkan dalam pengolahan dan

penyajian data.

4. Wawancara

Pada penelitian ini pedoman wawancara di buat untuk mengetahui dampak

pembelajaran dari sudut pandang guru. Wawancara adalah metode pengumpulan

data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti.

Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat

disesuaikan dengan subjek, sehingga sesuatu yang ingin diungkap dapat digali

dengan baik (Uno, 2011:104).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

b. Pengumpulan Data Sekunder

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data terkait dengan

memperoleh melalui instansi terkait. Instansi yang dimaksud adalah kantor polisi

resort (POLRES) Bantul dan SMP Santo Vincentius Sedayu.

F. Validitas

Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity

(validitas isi) yaitu isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi

dari domain yang akan diukur. Soal tes terdiri dari pretest dan post-test yang di

susun berdasarkan aspek kognitif (aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan

analisis), indikator hasil belajar dan sub materi pokok pembelajaran. Soal tes

digunakan untuk mengukur hasil belajar murid aspek kognitif pada pokok bahasan

Zat Adiktif dan Psikotropika.

Hal ini berarti menunjukkan bahwa soal evaluasi mempresentasikan isi

yang akan diukur. Selain menggunakan validitas isi, pengujian validitas dilakukan

dengan cara mengkonsultasikan instrumen. Dalam penelitian ini instrumen

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, BNN P (Badan Narkotika Nasional

Propinsi) Yogyakarta, dan guru Biologi SMP Santo Vincentius Sedayu.

G. Metode Pengolahan Data

1. Data naratif, data-data disajikan dalam bentuk narasi yang disusun ke

dalam sebuah paragraf.

2. Tabulasi, data-data hasil penelitian disajikan ke dalam tabel.

3. Data diagram, data-data disajikan ke dalam bentuk diagram agar pembaca

mudah memahaminya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Data – data disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan deskriptif yang di

dukung oleh foto-foto untuk memperlihatkan secara visual kondisi kelas.

H. Metode Analisis Data

a. Motivasi Belajar

Motivasi belajar di ukur menggunakan 2 jenis kuesioner yaitu kuesioner

untuk mengukur motivasi belajar awal yang di beri sebelum tindakan dan

kuesioner motivasi belajar akhir yang di beri setelah tindakan. Kuesioner tersebut

digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar murid dan untuk mengetahui

apakah motivasi belajar murid meningkat atau tidak setelah diberi tindakan.

Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap – tahap sebagai

berikut: (1) kuesioner yang telah di isi oleh murid dikategorikan dalam pernyataan

positif dan pernyataan negatif; (2) kemudian masing-masing kategori jawaban

tersebut diberi skor. Penetapan skor kuesioner untuk pernyataan positif dan

pernyataan negatif tersaji pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Penetapan Skor Kuesioner

Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Skor yang diperoleh murid dalam kuesioner dijumlahkan, skor inilah yang

digunakan sebagai skor motivasi belajar murid. Setelah penskoran, dilakukan

penghitungan skor motivasi dengan rumus sebagai berikut:

푆푘표푟 푀표푡푖푣푎푠푖 = ∑푆푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ 푚푢푟푖푑

∑푆푘표푟 푚푎푘푠푖푚푢푚 × 100%

Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan skor motivasi

belajar sesuai dengan kriteria motivasi belajar. Penggolongan motivasi belajar

disesuaikan dengan tabel 3.2.

Tabel 3.2. Penggolongan Motivasi Belajar

Kelas Interval (%) Kriteria Motivasi Belajar 81 – 100 Sangat Tinggi 66 – 80 Tinggi 56 – 65 Cukup 46 – 55 Rendah 0 – 45 Sangat Rendah

Hasil dari penghitungan skor motivasi belajar awal (sebelum diberi

tindakan) maupun skor motivasi belajar akhir (setelah diberi tindakan) dan

mengetahui kategori motivasi belajar murid, ditabulasikan ke dalam tabel 3.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 3.3. Skor Motivasi Belajar Awal (Sebelum diberi Tindakan)/ Skor

Motivasi Belajar Akhir (Sesudah diberi Tindakan)

Kode Sampel

Nomor Pernyataan Total Skor

Murid

Skor Motivasi

(%) Kategori

1 2 3 4 .... Murid 1 Murid 2 Murid 3

dst.... JUMLAH MURID YANG

TERGOLONG DALAM KATEGORI SANGAT TINGGI

JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI

TINGGI

JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI

CUKUP

JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI

RENDAH

JUMLAH MURID YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI

SANGAT RENDAH

Kemudian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar murid dalam

pembelajaran Biologi pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika menggunakan

model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation

diukur melalui tes motivasi belajar secara kuantitatif. Peneliti menghitung

pencapaian motivasi belajar murid awal dan akhir berdasarkan banyaknya murid

yang tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi.

퐾푀 =∑푎 + ∑ 푏

푛 푥 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Keterangan:

KM = Ketercapaian motivasi

∑푎 = Jumlah murid dalam kategori tinggi

∑푏 = Jumlah murid dalam kategori sangat tinggi

n = Banyaknya sampel

Setelah menghitung pencapaian motivasi belajar murid kelas VIII, peneliti

membuat daftar skor untuk motivasi belajar awal (sebelum diberi tindakan) dan

daftar skor untuk motivasi belajar akhir (setelah diberi tindakan). Untuk

mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar, data yang diperoleh di motivasi

awal dibandingkan dengan motivasi akhir dan ditabulasi ke dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4. Perbedaan Motivasi Belajar Awal Dan Motivasi Belajar Akhir

Keterangan Motivasi Awal (%) Motivasi Akhir (%)

Pencapaian motivasi

murid

b. Hasil Belajar

Untuk mengetahui hasil belajar murid dalam mencapai hasil yang

diinginkan, maka hal tersebut dianalisis dengan metode kuantitatif. Jawaban

murid di analisis untuk menentukan tingkat kebenaran jawaban. Berdasarkan

tingkat kebenaran jawaban ditentukan skor berdasarkan bobot soalnya untuk

setiap soal atau setiap aspek dan menentukan skor total.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Hasil belajar murid dari proses pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation mencakup 3 ranah yakni kognitif, afektif dan

psikomotor. Mengacu pada hal tersebut maka jenis data yang dianalisis berupa

data kuantitatif dan kualitatif.

a) Analisa Kuantitatif

Analisa kuantitatif adalah analisa data dalam bentuk angka. Dalam

penelitian ini analisa kuantitatif dilakukan untuk mengevaluasi hasil tes dan hasil

observasi.

1) Aspek Kognitif

I. Analisis Hasil Tes Ketuntasan Individu

Setiap murid dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila

memperoleh nilai ≥ 75. Tes kognitif dilaksanakan di awal pembelajaran, akhir

siklus I, dan akhir siklus II. Soal tes yang ditujukan untuk mengetahui hasil

belajar murid dalam aspek kognitif berupa pilihan ganda dan uraian.

Penskoran soal pilihan ganda disesuaikan dengan penetapan skor pada

tabel 3.5.

Tabel 3.5. Penetapan Skor Pilihan Ganda

Skor Keterangan 1 Jika memilih jawaban benar 0 Jika pilihan jawaban dalam atau tidak memberikan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Kemudian soal uraian dilakukan pemberian skor dengan ketentuan sebagai

berikut:

Skor yang diperoleh = Bobot skor soal

Setelah memperoleh hasil dari penskoran soal pilihan ganda dan uraian

dilakukan penghitungan nilai untuk menganalisis ketuntasan individu dengan

rumus berikut:

퐾푖 =∑푥∑ 푥 × 100

Keterangan :

Ki = Ketuntasan individual

∑x = Jumlah skor pilihan ganda dan uraian

∑xi = Jumlah skor maksimum (24)

II. Analisis Rata-rata Kelas

Analisis rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan penghitungan dari

ketuntasan individual.

푥 = ∑ 푥푛

Keterangan:

푥̅ = rata-rata kelas

x = jumlah nilai keseluruhan

n = banyaknya murid yang menjadi subjek

III. Analisis Hasil Tes Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila target pencapaian

sesuai dengan target indikator keberhasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

%1001 xnnKK

Keterangan:

KK = Ketuntasan Klasikal

n1 = Jumlah murid yang memperoleh nilai ≥ 75

n = Jumlah murid yang ikut tes (banyaknya murid)

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar murid, secara klasikal

digunakan uji komparasi. Uji ini membandingkan banyaknya murid yang

mencapai KKM dari nilai post-test siklus I dan nilai post-test siklus II.

b) Aspek Afektif

Penggunaan data yang akan digunakan dalam penilaian pada ranah afektif

di dapat melalui hasil observasi aspek afektif dan wawancara. Data-data yang

didapat kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan segala

penguasaan ranah afektif yang nampak dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan

presentasi skor hasil observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut:

q = x 100 %

Keterangan:

q = persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok murid

r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok

t = skor maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 3.6. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Murid

terhadap Pembelajaran

Persentase yang Diperoleh Keterangan

66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi

33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang

0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah

Sumber: Suharsimi, 2007

c) Aspek Psikomotorik

Data yang akan digunakan dalam penilaian pada ranah psikomotor dapat

dicapai melalui hasil observasi aspek psikomotor dengan rumus sebagai berikut :

q = x 100 %

Keterangan :

q = presentase skor hasil observasi aktivitas kelompok murid

r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok

t = skor maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 3.7. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik

Murid Terhadap Pembelajaran

Persentase yang Diperoleh Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi

33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah

Sumber: Suharsimi, 2007

b) Analisa Kualitatif

Analisa kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang tidak

ditentukan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini analisa kualitatif digunakan

untuk menganalisa hasil wawancara. Hal ini dilakukan untuk memperkuat data

kuantitatif. Hasil analisa kualitatif berupa penjabaran deskriptif dari transkripsi

wawancara dalam bentuk rekaman tertulis.

B. Indikator Keberhasilan

a. Ketercapaian Motivasi Belajar

Ketercapaian motivasi belajar dalam penelitian ini adalah banyaknya murid yang

termasuk dalam kategori tinggi. Berarti setelah diterapkannya model pembelajaran

Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation motivasi belajar

murid kelas VIII terdapat ≥ 70% murid yang tergolong dalam kategori tinggi.

b. Ketercapaian Aspek Kognitif

Ketercapaian aspek kognitif dalam penelitian ini adalah banyaknya murid

yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75. Setelah diterapkannya

model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation

diharapkan terjadi peningkatan menjadi 40% di siklus I dan 70% di siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

c. Ketercapaian Aspek Afektif dan Psikomotorik

Ketercapaian aspek afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi

oleh observer. Indikator keberhasilan aspek afektif dan psikomotorik pada awal

siklus belum terukur, hal ini karena belum ada kegiatan pembelajaran. Pada siklus

I keberhasilan dinyatakan tercapai jika terdapat 40% dan 70% pada siklus ke II

murid kelas VIII tergolong dalam kategori tinggi. Tabel indikator keberhasilan

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik disajikan pada tabel 3.8. indikator

keberhasilan penelitian.

Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan Penelitian

Aspek Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi

Akhir

Motivasi Belajar Belum terukur - -

70% Kategori

tinggi

Kognitif Belum terukur

40 % Mencapai

KKM

70 % Mencapai

KKM -

Afektif Belum terukur

40 % Kategori

tinggi

70 % Kategori

tinggi -

Psikomotor Belum terukur

40 % Kategori

tinggi

70 % Kategori

tinggi -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai motivasi belajar awal, hasil observasi,

analisis hasil belajar siklus I, analisis hasil belajar siklus II, dan motivasi belajar

akhir. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 dan 12 Nopember 2012; 3, 8, 10

April 2013, dan 15 April 2013 yang dilaksanakan di SMP Santo Vincentius pada

materi zat adiktif dan psikotropika.

A. Hasil Penelitian

a. Deskripsi Sampel Penelitian

Data penelitian motivasi dan hasil belajar kognitif diperoleh dengan

membagikan kuesioner dan mengujikan tes dalam bentuk soal pretest, post-test I,

dan post-test II. Kuesioner diisi murid sebelum pelaksanaan pembelajaran dan

sesudah pelaksanaan pembelajaran. Tes dikerjakan oleh murid dengan jangka

waktu yang telah ditentukan. Tes diujikan untuk melihat kemampuan belajar

aspek kognitif di awal pembelajaran, setelah tindakan siklus I, dan setelah

tindakan siklus II. Hasil belajar aspek afektif dan psikomotor diperoleh dari

observasi proses belajar secara berkelompok selama proses pembelajaran. Jumlah

sampel dalam analisis motivasi belajar, hasil belajar afektif dan psikomotorik

disesuaikan dengan jumlah murid yang selalu datang di setiap pembelajaran.

Kuesioner dan tes disiapkan untuk dikerjakan oleh 32 murid kelas VIIIA

dan 30 murid kelas VIIIB. Namun, hasil dari kuesioner dan tes yang dapat

dijadikan sebagai sampel penelitian adalah 29 untuk murid kelas VIIIA dan 28

untuk murid kelas VIIIB. Hal tersebut dikarenakan beberapa murid tidak hadir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

pada saat pembelajaran. Murid yang tidak hadir adalah murid dengan kode yang

berbeda. Pada saat pretest, dari 32 soal tes yang disiapkan untuk kelas VIIIA

hanya 31 yang dikerjakan. Ketika pretest dilaksanakan di kelas VIIIA tanggal 3

April 2013 ada satu murid yang tidak hadir karena sakit. Untuk kelas VIIIB dari

30 soal tes yang disiapkan, sebanyak 29 soal dikerjakan murid.

Pada saat post-test I, dari 32 soal tes yang dipersiapkan untuk murid kelas

VIIIA hanya 30 soal tes yang dikerjakan. Hal ini dikarenakan sebanyak dua murid

tidak mengikuti tes dikarenakan sakit. Sedangkan dari 30 soal tes yang

dipersiapkan untuk kelas VIIIB, sebanyak 29 soal tes yang dikerjakan murid. Hal

tersebut dikarenakan satu murid tidak hadir dengan keterangan sakit. Pada saat

post-test II, dari 32 soal tes yang dipersiapkan untuk kelas VIIIA sebanyak 32 soal

tes dikerjakan murid. Sedangkan dari 30 soal tes yang dipersiapkan untuk kelas

VIIIB, sebanyak 30 soal tes dikerjakan.

Berdasarkan dari data diatas, maka jumlah murid yang dapat dijadikan

sampel penelitian adalah 29 murid kelas VIIIA dan 28 murid kelas VIIIB. Jumlah

sampel ditentukan setelah akumulasi kehadiran murid selama pembelajaran dan

keikutsertaan dalam tes. Tampilan banyaknya soal tes yang disebarkan dan yang

dikerjakan murid kelas VIIIA dan kelas VIIIB disajikan pada tabel 4.1. Daftar

hadir murid kelas VIII selama pembelajaran terlampir pada lampiran 23 dan 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 4.1. Rincian Kuesioner dan Soal Tes yang Disiapkan dan yang

dikerjakan Murid Kelas VIIIA dan VIIIB

Keterangan Awal Akhir Pretest Post-test I

Post-test II

Kuesioner yang disiapkan di kelas VIIIA 32 32 - - -

Kuesioner yang disiapkan di kelas VIIIB 30 30 - - -

Kuesioner yang dikerjakan di kelas VIIIA 31 32 - - -

Kuesioner yang dikerjakan di kelas VIIIB 29 30 - - -

Soal tes yang disiapkan di kelas VIIIA - - 32 32 32

Soal tes yang disiapkan di kelas VIIIB - - 30 30 30

Soal tes yang dikerjakan murid kelas VIIIA - - 31 30 32

Soal tes yang dikerjakan murid kelas VIIIB - - 29 29 30

Kuesioner dan soal tes yang dapat dijadikan sampel di kelas VIIIA 29

Kuesioner dan soal tes yang dapat dijadikan sampel di kelas VIIIB 28

b. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan observasi awal untuk melihat

kondisi pembelajaran murid kelas VIII di SMP Santo Vincentius Sedayu.

Observasi juga dimaksudkan untuk menjalin komunikasi antara peneliti dengan

murid dan mengetahui jalannya pembelajaran sebelum tindakan.

Hari pertama kegiatan observasi kelas dilaksanakan pada tanggal 8

Nopember 2012. Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang disampaikan

oleh guru adalah sistem gerak. Pembelajaran Biologi berlangsung cukup baik,

terjadi interaksi yang baik selama pembelajaran. Ketika guru mengajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

pertanyaan kepada murid mengenai materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya, beberapa murid pun menjawab pertanyaan tersebut. Dari

keseluruhan pembelajaran diketahui bahwa guru lebih menekankan pada

pendampingan (guru menegur murid yang tidak rapi, duduk tidak sesuai dengan

kursi yang telah ditentukan, hingga kesiapan ujian).

Kegiatan observasi ke dua dilaksanakan pada tanggal 12 Nopember 2012

di kelas VIIIB. Pada observasi ini materi pembelajaran yang disampaikan oleh

guru adalah sistem gerak. Dalam pembelajaran di kelas, guru memberikan catatan

kepada salah satu murid untuk di catat di papan tulis dan murid yang lain

mencatat pada buku tulis. Selama salah satu murid mencatat, sebagian besar

murid melakukan kegaduhan (mengobrol, jalan-jalan di kelas, membaca novel,

hingga bercanda dengan teman yang lain). Penggunaan media pembelajaran

maupun instrumen pembelajaran selama pembelajaran yang dapat diamati adalah

papan tulis, spidol dan buku paket Biologi. Observasi aktivitas murid di kelas VIII

disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Observasi Aktivitas Murid di Kelas VIII

NO BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK 1 Murid siap mengikuti proses pembelajaran √ 2 Murid memperhatikan penjelasan guru √ 3 Murid menanggapi pembahasan pelajaran √ 4 Murid mencatat hal-hal penting √ 5 Murid mengerjakan tugas dengan baik √ 6 Murid bertanya mengenai isu maupun yang berkaitan

dengan materi belajar Biologi √

7 Murid mengganggu teman selama mengikuti proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

c. Motivasi Belajar Awal

Motivasi belajar awal adalah motivasi murid sebelum pelaksanakan

tindakan yang diperoleh dari kuesioner. Sebelum pembelajaran dimulai guru

pelaksana tindakan membagikan kuesioner pada tanggal 3 April 2013. Kuesioner

diisi oleh responden yakni murid kelas VIIIA dan kelas VIIIB SMP Santo

Vincentius Sedayu.

Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIA diketahui

bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%. Murid

yang tergolong dalam kategori rendah terdapat 0 murid atau sebesar 0%. Jumlah

murid yang tergolong dalam kategori cukup adalah 0 murid atau sebesar 0%.

Banyaknya murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 11 murid atau

sebesar 38%. Sedangkan banyaknya murid yang tergolong kategori sangat tinggi

adalah 18 murid atau sebesar 62%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa

sebagian besar murid kelas VIIIA memiliki motivasi belajar sangat tinggi. Dengan

persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi murid kelas VIIIA tinggi.

Hasil analisis tentang hasil motivasi belajar awal murid kelas VIIIA terdapat pada

tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIA

Interval Kategori ∑ Murid Skor Motivasi (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 18 62 66 – 80 Tinggi 11 38 56 – 65 Cukup 0 0 46 – 55 Rendah 0 0 0 – 45 Sangat Rendah 0 0

Berdasarkan dari kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIB

diketahui bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori rendah, sedangkan jumlah

murid yang tergolong dalam kategori cukup adalah 1 murid atau sebesar 4%.

Jumlah murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 13 murid atau sebesar

46%, sedangkan murid yang tergolong ke dalam kategori tinggi terdapat 14 murid

atau 50%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa masih terdapat murid yang

belum memiliki motivasi belajar yang baik. Hal ini mengindikasikan

pembelajaran terhadap murid di kelas VIIIB akan mendapatkan motivasi belajar

yang lebih baik di akhir siklus. Memotivasi murid dalam pembelajaran diharapkan

dapat membantu murid untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Hasil analisis

tentang motivasi belajar awal murid kelas VIIIB terdapat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Murid Kelas VIIIB

Interval Kategori ∑ Murid Motivasi Awal (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 14 50 66 – 80 Tinggi 13 46 56 – 65 Cukup 1 4 46 – 55 Rendah 0 0 0 - 45 Sangat Rendah 0 0

d. Pelaksanaan Siklus I (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pembelajaran pertama dilaksanakan untuk kelas VIIIB dan

dilanjutkan untuk kelas VIIIA pada tanggal 3 April 2013 jam 07.00 - 09.40.

Pembelajaran dilaksanakan di ruangan multimedia SMP Santo Vincentius,

pertemuan pertama pembelajaran dirasakan belum kondusif. Murid kelas VIII

cenderung ribut pada saat pembagian kelompok. Hal tersebut dikarenakan murid

berpendapat untuk memilih sendiri anggota kelompok belajar. Namun, yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

direncanakan dalam penelitian ini kelompok belajar sudah dibagi sebelum

pembelajaran sesuai dengan nomor urut presensi.

Pada pertemuan kedua, pembelajaran dilaksanakan untuk kelas VIIIB dan

dilanjutkan untuk kelas VIIIA pada tanggal 8 April 2013 jam 07.40 - 09.30.

Pembelajaran yang dilaksanakan dipertemuan kedua dirasakan lebih kondusif.

Pada pertemuan ini guru pelaksana tindakan telah memberikan tugas kepada

murid sebagai upaya agar murid lebih siap dalam menerima materi. Namun dalam

pelaksanaannya masih ada murid yang tidak mengerjakan tugas, sehingga sedikit

murid yang telah mengumpulkan tugas. Aktivitas murid dirasakan guru lebih baik,

hal ini tercatat pada hasil penilaian aspek afektif dan psikomotorik.

Gambar 4.1. Situasi Pembelajaran di Siklus I

I. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif

Mengawali pembelajaran, guru pelaksana tindakan membagikan soal

pretest. Soal dikerjakan oleh 29 murid kelas VIIIA dan 28 murid kelas VIIIB,

penjelasan tentang deskripsi sampel penelitian dapat dilihat kembali di tabel 4.3.

Berdasarkan hasil pretest murid kelas VIIIA, diketahui sebanyak delapan murid

berhasil mencapai KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Persentase ketuntasan klasikal dari kelas VIIIA sebesar 28%. Pada saat

pretest diketahui sebanyak 21 murid belum mencapai KKM. Maka, murid kelas

VIIIA masih belum menunjukkan keberhasilan yang baik. Hasil rekapitulasi

pretest diperoleh nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 88. Sedangkan nilai

terendah yang diperoleh adalah 42. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada murid

yang mengalami kesulitan belajar. Rata-rata kelas yang diperoleh dari uji

kompetensi awal ini adalah 65. Hasil analisis pretest disajikan pada tabel 4.5 hasil

analisis kognitif kelas VIIIA.

Tabel 4.5. Hasil Analisis Apek Kognitif Kondisi Awal Kelas VIIIA

No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 65 2 Nilai terendah 42 3 Nilai tertinggi 88 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 21 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 8 6 Ketuntasan klasikal (%) 28

Hasil pretest di kelas VIIIB menunjukkan bahwa sebanyak tiga murid

berhasil mencapai KKM. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal yang dicapai

adalah 11%. Hasil analisis pretest menunjukkan nilai tertinggi yang dapat dicapai

murid kelas VIIIB adalah 75. Nilai terendah yang diperoleh pada pretest adalah

38. Hal ini menunjukkan bahwa secara kognitif kelas VIIIB lebih rendah daripada

kelas VIIIA. Rata-rata kelas yang diperoleh dari uji kompetensi awal ini adalah

63. Hasil analisis pretest disajikan pada tabel 4.6 rekapitulasi hasil kognitif kelas

VIIIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel 4.6. Hasil Analisis Aspek Kognitif Kondisi Awal Kelas VIIIB

No Keterangan Ketercapaian 1 Rata - rata kelas 63 2 Nilai terendah 38 3 Nilai tertinggi 75 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 25 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 3 6 Ketuntasan klasikal (%) 11

Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif murid pada materi zat

adiktif dan psikotropika dengan melaksanakan post-test I. Tes dilaksanakan pada

hari Rabu 10 April 2013 dikarenakan waktu pembelajaran pada tanggal 8 April

2013 tidak mencukupi untuk dilakukan tes. Mengawali pembelajaran tanggal 10

April 2013, guru pelaksana tindakan membagikan soal post-test I. Tes yang

dikerjakan oleh murid kelas VIIIA adalah materi belajar yang telah dipelajari

selama siklus I. Soal dikerjakan oleh 29 murid kelas 8 VIIIA dan 28 murid kelas

VIIIB. Pelaksanaan tes dilakukan setelah murid kelas VIII diberi tindakan.

Hasil post-test I murid kelas VIIIA menunjukkan bahwa sebanyak sepuluh

murid berhasil mencapai KKM. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal yang

dicapai adalah 34%. Hasil rekapitulasi post-test I menunjukkan nilai tertinggi

yang dapat dicapai murid kelas VIIIA adalah 96. Nilai terendah yang diperoleh

murid kelas VIIIA adalah 38. Dari hasil post-test I diketahui rata-rata kelas yang

diperoleh dari uji tindakan I ini adalah 64. Hasil belajar kognitif siklus I disajikan

pada tabel 4.7 hasil analisis kognitif kelas VIIIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 4.7. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I Murid Kelas VIIIA

No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 64 2 Nilai terendah 38 3 Nilai tertinggi 96 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 19 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 10 6 Ketuntasan Klasikal (%) 34

Hasil yang sedikit berbeda ditemukan pada kelas VIIIB. Hasil post-test I

murid kelas VIIIB menunjukkan bahwa sebanyak empat murid berhasil mencapai

KKM, dengan persentase ketuntasan klasikal 14,3%. Nilai tertinggi yang dapat

dicapai murid kelas VIIIB adalah 100, sedangkan nilai terendah adalah 38. Rata-

rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan I adalah 65,6. Hasil belajar kognitif

Siklus I disajikan pada tabel 4.8 hasil analisis kognitif kelas VIIIB.

Tabel 4.8. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I Murid Kelas VIIIB

No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 65 2 Nilai terendah 38 3 Nilai tertinggi 100 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 24 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 4 6 Ketuntasan Klasikal (%) 14

II. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif

Dalam memperoleh data tentang kondisi awal hasil belajar afektif dan

psikomotorik dilakukan dengan metode observasi. Dari hasil observasi aspek

afektif yang dilaksanakan di kelas VIIIA, diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah

murid yang dapat digolongkan ke dalam kategori rendah adalah nihil. Berarti

murid yang memiliki kemampuan afektif rendah di kelas VIIIA tidak ada.

Sebanyak 29 murid yang menjadi sampel dalam pengamatan aspek afektif berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

dalam kategori sedang. Dengan persentase jumlah murid yang berkategori sedang

adalah 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh murid kelas VIIIA di SMP

Santo Vincentius Sedayu berpotensi untuk lebih baik. Sedangkan murid yang

tergolong berkemampuan afektif tinggi tercatat nihil. Kondisi awal hasil belajar

aspek afektif disajikan pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIA

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 0 0 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 29 100 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Sedangkan kondisi awal hasil belajar aspek afektif di kelas VIIIB tidak

jauh berbeda. Jumlah murid yang digolongkan pada kategori rendah adalah nihil.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak didapati murid yang memiliki kemampuan

afektif rendah. Hal ini beralasan, karena sebanyak 23 murid atau sebesar 82%

tercatat dapat digolongkan memiliki kemampuan sedang. Sedangkan sejumlah 5

murid atau sebesar 18% dapat digolongkan ke dalam kategori tinggi. Kondisi awal

hasil belajar aspek afektif tersaji pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas VIIIB

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 5 18 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 23 82 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Dari hasil observasi aspek afektif yang diperoleh murid kelas VIIIA,

diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah murid yang dapat digolongkan ke dalam

kategori rendah adalah nihil. Berarti murid yang memiliki kemampuan afektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

rendah di kelas VIIIA tidak ada. Sebanyak 5 murid yang menjadi sampel dalam

pengamatan aspek afektif berada dalam kategori sedang. Dengan persentase

jumlah murid yang berkategori sedang adalah 17%. Hal ini mengindikasikan

bahwa murid kelas VIIIA di SMP Santo Vincentius memiliki kemampuan afektif

yang cukup baik. Sedangkan murid yang tergolong berkemampuan afektif tinggi

tercatat sebanyak 24. Dengan persentase 83% dapat dikatakan bahwa sebagian

besar murid memiliki kemampuan afektif yang tinggi. Hasil belajar aspek afektif

siklus I disajikan pada tabel 4.11.

Tabel 4.11. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIA

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 24 83 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 5 17 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Sedangkan hasil belajar aspek afektif di kelas VIIIB tidak jauh berbeda.

Jumlah murid yang digolongkan pada kategori rendah adalah nihil. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak didapati murid yang memiliki kemampuan afektif

rendah. Hal ini beralasan, karena sebanyak 15 murid atau sebesar 54% tercatat

dapat digolongkan memiliki kemampuan sedang. Sedangkan sejumlah 12 murid

atau sebesar 43% dapat digolongkan ke dalam kategori tinggi. Hasil belajar aspek

afektif siklus I tersaji pada tabel 4.12.

Tabel 4.12. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas VIIIB

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 12 43 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 15 54 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

III. Analisa Hasil Belajar Aspek Psikomotorik

Hasil observasi aspek psikomotorik yang diperoleh ketika murid kerja

kelompok menunjukkan hasil yang berbeda dengan aspek afektif. Murid kelas

VIIIA yang digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat nihil. Berarti dalam

pembelajaran murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang aktif. Hal ini karena

murid yang digolongkan ke dalam kategori rendah pun tercatat nihil. Sedangkan

data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi,

tercatat sebanyak 29 murid digolongkan ke kategori tinggi. Kondisi awal hasil

belajar aspek psikomotorik disajikan pada tabel 4.13.

Tabel 4.13. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIA

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 29 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Sedangkan hasil observasi aspek psikomotorik di kelas VIIIB, murid yang

digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat nihil. Berarti dalam pembelajaran

murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang cukup aktif. Hal ini karena murid

yang digolongkan ke dalam kategori rendah pun tercatat nihil. Sedangkan data

yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi, tercatat

sebanyak 28 murid digolongkan ke kategori tinggi. Kondisi awal hasil belajar

aspek psikomotorik disajikan pada tabel 4.14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.14. Kondisi Awal Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Kelas VIIIB

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Hasil observasi aspek psikomotorik yang diperoleh ketika murid kerja

kelompok menunjukkan hasil yang berbeda dengan aspek afektif. Di kelas VIIIA,

murid yang digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat nihil. Berarti dalam

pembelajaran murid dapat digambarkan kedalam kelas yang cukup baik. Hal ini

karena murid yang digolongkan kedalam kategori rendah pun tercatat nihil.

Namun, sebanyak 5 murid atau dengan persentase 17,2% murid digolongkan ke

kategori sedang. Sedangkan data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik

hasil belajar murid tinggi, tercatat sebanyak 24 murid atau sebesar 82,8%

digolongkan ke kategori tinggi. Hasil belajar aspek psikomotorik siklus I disajikan

pada tabel 4.15.

Tabel 4.15. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIA

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 24 82,8 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 5 17,2 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Sedangkan hasil observasi aspek psikomotorik di kelas VIIIB, murid yang

digolongkan ke dalam kategori rendah sejumlah 5 murid dengan persentase

17,9%. Jumlah murid yang dapat dikategorikan sedang sebanyak 10 murid atau

sebesar 35,7%. Sedangkan data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik

hasil belajar murid tinggi, tercatat sebanyak 13 murid digolongkan ke kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

tinggi atau sebesar 46,4%. Hasil belajar aspek psikomotorik siklus I disajikan

pada tabel 4.16.

Tabel 4.16. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I Kelas VIIIB

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 13 46,4 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 10 35,7 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 5 17,9

IV. Refleksi

Berdasarkan hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada

tanggal 8 dan 13 April 2013 diperoleh hasil refleksi sebagai dasar untuk

memperbaiki pembelajaran di siklus II.

1. Berdasarkan hasil pretest di pertemuan pertama murid yang mencapai

KKM di kelas VIIIA adalah 27,6% dan yang diperoleh murid kelas VIIIB

adalah 10,7%. Sedangkan hasil belajar afektif siklus I yang diperoleh dari

post-test I di pertemuan kedua, murid yang mencapai KKM di kelas VIIIA

adalah 34,5% dan di kelas VIIIB adalah 14,3%. Berarti dari pencapaian

hasil belajar kognitif di kelas VIII tidak mencapai target indikator yang

telah ditetapkan yakni 40%.

2. Berdasarkan hasil observasi kondisi awal aspek afektif di kelas VIIIA

diketahui tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori rendah,

sebanyak 100% murid termasuk dalam kriteria sedang, dan tidak terdapat

murid yang tergolong dalam kategori tinggi. Hasil yang diperoleh kelas

VIIIB diketahui tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori

rendah, sebanyak 82,1% termasuk dalam kriteria sedang dan 17,9%

termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil observasi di pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

kedua aspek afektif di kelas VIIIA diketahui tidak terdapat murid dalam

kategori rendah, sebanyak 17,2% murid termasuk dalam kriteria sedang,

dan 82,8% terdapat murid yang tergolong dalam kategori tinggi. Hasil

yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid yang tergolong

dalam kategori rendah, sebanyak 53,6% termasuk dalam kriteria sedang

dan 42,9% termasuk dalam kategori tinggi. Berarti dari pencapaian hasil

belajar afektif mencapai target indikator yakni 40% murid tergolong dalam

kriteria tinggi di kelas VIII.

3. Berdasarkan hasil observasi kondisi awal aspek psikomotorik di kelas

VIIIA diketahui tidak terdapat murid yang terdolong dalam kategori

rendah dan sedang, sebanyak 100% murid termasuk dalam kategori tinggi.

Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid yang

tergolong dalam kategori rendah dan sedang, sebanyak 100% murid

termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil observasi di pertemuan

kedua aspek psikomotorik di kelas VIIIA diketahui tidak terdapat murid

yang tergolong dalam kategori rendah, sebanyak 17,2% murid termasuk

dalam kategori sedang, dan terdapat 82,8% termasuk dalam kategori

tinggi. Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui sebanyak 17,9% murid

termasuk dalam kategori rendah, sebanyak 35,7% murid termasuk dalam

kategori sedang, dan 46,4% murid tergolong dalam kategori tinggi. Berarti

dari pencapaian hasil belajar psikomotorik mencapai target indikator yakni

40% murid tergolong dalam kriteria tinggi di kelas VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

e. Pelaksanaan Siklus II (2 pertemuan – 3 jam pelajaran)

Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pada pembelajaran siklus II, kelompok belajar mengalami perubahan.

Hal ini ditujukan agar murid mengalami situasi belajar yang baru dan hasil belajar

meningkat, sehingga target indikator keberhasilan tercapai. Kelompok belajar di

bentuk berdasarkan hasil refleksi siklus I. Murid yang memiliki kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik baik akan dikelompokkan dengan murid yang

hasil belajarnya masih rendah. Jumlah murid yang mengikuti pembelajaran pada

pertemuan ketiga adalah 32 murid kelas VIIIA dan 30 murid kelas VIIIB.

Pertemuan pembelajaran ketiga dilaksanakan untuk kelas VIIIB dan

dilanjutkan untuk kelas VIIIA pada tanggal 10 April 2013 jam 07.00 - 09.40. Pada

pembelajaran siklus II yang telah dilangsungkan, tercatat bahwa pelaksanaan

pembelajaran lebih baik. Hal ini diduga karena murid sudah mulai terbiasa dengan

model pembelajaran yang diterapkan.

Pertemuan pembelajaran keempat dilaksanakan bersamaan antara kelas

VIIIB dan kelas VIIIA pada tanggal 15 April 2013 jam 07.00 - 07.40.

Penggabungan antara dua kelas ini disepakati karena waktu pelaksanaan mata

pelajaran Biologi yang terbatas. Pada pembelajaran siklus II yang telah

dilangsungkan, tercatat bahwa pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Murid yang

memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik baik, akan

dikelompokkan dengan murid yang hasil belajarnya masih rendah. Pada

pertemuan ke empat dilakukan post-test II sebagai hasil evaluasi siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 4.2. Situasi Pembelajaran Siklus II

I. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif

Hasil post-test II murid kelas VIIIA menunjukkan bahwa sebanyak dua

puluh murid berhasil mencapai KKM. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal

yang dicapai adalah 76%. Hasil rekapitulasi post-test II menunjukkan nilai

tertinggi yang dapat dicapai murid kelas VIIIB adalah 96. Nilai terendah yang

diperoleh murid kelas VIIIA adalah 58. Dari hasil post-test II diketahui rata-rata

kelas yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 78. Hasil analisis post-test II

disajikan pada tabel 4.17 hasil belajar kognitif siklus II kelas VIIIA.

Tabel 4.17. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIA

No Keterangan Nilai 1 Rata-rata kelas 78 2 Nilai terendah 58 3 Nilai tertinggi 96 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 7 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 22 6 Ketuntasan Klasikal (%) 76

Hasil yang sedikit berbeda ditemukan pada kelas VIIIB. Hasil post-test II

murid kelas VIIIB menunjukkan bahwa sebanyak dua puluh dua murid berhasil

mencapai KKM, dengan persentase ketuntasan klasikal 79%. Nilai tertinggi yang

dapat dicapai murid kelas VIIIB adalah 92, sedangkan nilai terendah adalah 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Rata-rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan II adalah 80. Hasil analisis post-

test II disajikan pada tabel 4.18 hasil belajar kognitif siklus II kelas VIIIB.

Tabel 4.18. Hasil Belajar Kognitif Siklus II Kelas VIIIB

No Keterangan Nilai 1 Rata-rata kelas 80 2 Nilai terendah 63 3 Nilai tertinggi 92 4 Jumlah murid yang belum mencapai KKM 6 5 Jumlah murid yang sudah mencapai KKM 22 6 Ketuntasan klasikal (%) 79

II. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif

Berdasarkan hasil observasi aspek afektif yang dilaksanakan di kelas

VIIIA, diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah murid yang dapat digolongkan ke

dalam kategori rendah adalah nihil. Berarti murid yang memiliki kemampuan

afektif rendah di kelas VIIIA tidak ada. Murid yang menjadi sampel dalam

pengamatan aspek afektif berada dalam kategori sedang juga tercatat nihil. Hal ini

menggambarkan bahwa seluruh murid kelas VIIIA telah mencapai kategori afektif

tinggi. Karena murid yang tergolong berkemampuan afektif tinggi sebanyak 29

atau dengan persentase 100%. Hasil belajar aspek afektif siklus II kelas VIIIA

disajikan pada tabel 4.19.

Tabel 4.19. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIA

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 29 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Sedangkan hasil belajar aspek afektif di kelas VIIIB tidak jauh berbeda.

Jumlah murid yang digolongkan pada kategori rendah adalah nihil. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

menunjukkan bahwa tidak didapati murid yang memiliki kemampuan afektif

rendah. Sedangkan murid yang tergolong dalam kategori sedang adalah nihil.

Namun, sejumlah 28 murid atau sebesar 100% dapat digolongkan kedalam

kategori tinggi. Hasil belajar aspek afektif siklus II kelas VIIIB tersaji pada tabel

4.20.

Tabel 4.20. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas VIIIB

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

III. Analisa Hasil Belajar Aspek Psikomotorik

Hasil observasi aspek psikomotorik yang diperoleh ketika murid kerja

kelompok menunjukkan hasil yang berbeda dengan aspek afektif. Murid yang

digolongkan ke dalam kategori rendah di kelas VIIIA tercatat nihil. Berarti dalam

pembelajaran murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang cukup aktif.

Sedangkan murid yang digolongkan ke dalam kategori sedang tercatat nihil. Data

yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi, tercatat

sebanyak 29 murid digolongkan ke kategori tinggi atau sebesar 100%. Hasil

belajar aspek psikomotorik siklus II kelas VIIIA disajikan pada tabel 4.21.

Tabel 4.21. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIA

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 29 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Sedangkan hasil observasi aspek psikomotorik di kelas VIIIB,

menunjukkan bahwa murid yang digolongkan ke dalam kategori rendah tercatat

nihil. Berarti dalam pembelajaran murid dapat digambarkan ke dalam kelas yang

cukup aktif. Sedangkan murid yang tergolong dalam kategori sedang juga nihil.

Data yang memperkuat bahwa secara psikomotorik hasil belajar murid tinggi,

tercatat sebanyak 28 murid digolongkan ke kategori tinggi atau sebesar 100%.

Hasil belajar aspek psikomotorik siklus II kelas VIIIB disajikan pada tabel 4.22.

Tabel 4.22. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II Kelas VIIIB

No Kategori Interval Skor Jumlah Murid Persentase (%) 1 Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 100 2 Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0 3 Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

IV. Refleksi

Berdasarkan hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada

tanggal 10 dan 15 April 2013 diperoleh hasil refleksi sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil post-test II di pertemuan keempat siklus II murid yang

mencapai KKM di kelas VIIIA adalah 76% dan di kelas VIIIB adalah

78,6%. Berarti dari pencapaian hasil belajar kognitif di kelas VIIIA

mencapai target indikator yang telah ditetapkan yakni 70%, sedangkan

murid di kelas VIIIB telah mencapai target indikator.

2. Berdasarkan hasil observasi di pertemuan keempat aspek afektif di kelas

VIIIA diketahui tidak terdapat murid dalam kategori rendah dan kriteria

sedang, namun sebanyak 100% murid termasuk dalam kategori tinggi.

Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid dalam

kategori rendah dan sedang, namun sebanyak 100% termasuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

kategori tinggi. Berarti dari pencapaian hasil belajar afektif mencapai

target indikator yakni 70% murid tergolong dalam kriteria tinggi di kelas

VIII.

3. Berdasarkan hasil observasi di pertemuan keempat aspek psikomotorik di

kelas VIIIA diketahui tidak terdapat murid dalam kategori rendah dan

kriteria sedang, namun sebanyak 100% murid termasuk dalam kategori

tinggi. Hasil yang diperoleh kelas VIIIB diketahui tidak terdapat murid

dalam kategori rendah dan sedang, namun sebanyak 100% termasuk

dalam kategori tinggi. Berarti dari pencapaian hasil belajar afektif

mencapai target indikator yakni 70% murid tergolong dalam kriteria tinggi

di kelas VIII.

f. Motivasi Belajar Akhir

Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar murid setelah pelaksanakan

tindakan yang diperoleh dari hasil kuesioner. Pembelajaran terakhir dilaksanakan

pada tanggal 15 April 2013, dan kuesioner diisi oleh responden yakni murid kelas

VIIIA dan kelas VIIIB.

Berdasarkan dari kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIA

diketahui bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%.

Murid yang tergolong dalam kategori rendah terdapat 0 murid atau sebesar 0%,

begitu pula dengan jumlah murid yang tergolong dalam kategori cukup. Jumlah

murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 8 murid atau sebesar 28%.

Jumlah murid yang tergolong dalam kategori tinggi adalah sebanyak 21 murid

atau sebesar 72%. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar akhir murid kelas

VIIIA, dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran seluruh murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

memiliki motivasi belajar yang baik. Hal tersebut karena seluruh murid tergolong

dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Hasil analisis motivasi belajar akhir

murid kelas VIIIA terdapat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIA

Interval Kategori ∑ Murid Skor Motivasi (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 21 72 66 – 80 Tinggi 8 28 56 – 65 Cukup 0 0 46 – 55 Rendah 0 0 0 – 45 Sangat Rendah 0 0

Berdasarkan dari kuesioner yang telah diisi oleh murid kelas VIIIB

diketahui bahwa murid yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%.

Tidak terdapat murid yang tergolong dalam kategori rendah atau 0%, begitu pula

dengan jumlah murid yang tergolong dalam kategori cukup. Jumlah murid yang

tergolong dalam kategori tinggi adalah 13 murid atau sebesar 46%, sedangkan

jumlah murid yang tergolong ke dalam kategori sangat tinggi adalah 15 murid

atau sebesar 54%. Hasil analisis motivasi belajar akhir kelas VIIIB terdapat pada

tabel 4.24.

Tabel 4.24. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Murid Kelas VIIIB

Interval Kategori ∑ Murid Skor Motivasi (%) 81 – 100 Sangat Tinggi 15 54 66 – 80 Tinggi 13 46 56 – 65 Cukup 0 0 46 – 55 Rendah 0 0 0 – 45 Sangat Rendah 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

C. Pembahasan

a. Motivasi Belajar Murid Kelas VIII pada Materi Zat Adiktif dan

Psikotropika

Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di

SMP Santo Vincentius Sedayu, terbukti bahwa motivasi belajar murid kelas VIII

dapat meningkat. Hal ini diketahui dari motivasi belajar awal dan akhir murid

kelas VIII yakni motivasi belajar sebelum dan motivasi sesudah pembelajaran zat

adiktif dan psikotropika menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching

dengan media Open Office Presentation.

Hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal murid kelas VIIIA

menunjukkan bahwa sebanyak 100% murid kelas VIIIA tergolong dalam kategori

tinggi maupun sangat tinggi. Setelah murid mendapatkan pengalaman belajar

dengan model Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation,

motivasi belajar murid yang berhasil dicapai di kelas VIIIA adalah 100%

tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi. Terjadi peningkatan

motivasi murid yang tergolong dalam kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Pada

motivasi belajar awal 62% menjadi 72% termasuk dalam kategori sangat tinggi

(lihat tabel 4.3 dan 4.23). Berarti motivasi belajar di kelas VIIIA dapat dikatakan

meningkat meskipun banyaknya murid yang tergolong dalam kategori tinggi

maupun sangat tinggi.

Kondisi yang lainnya terdapat di kelas VIIIB, hal ini diketahui dari hasil

motivasi belajar awal dan akhir. Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi

belajar awal di kelas VIIIB, sebanyak 96% murid kelas VIIIB tergolong dalam

kategori tinggi maupun sangat tinggi. Setelah murid mendapatkan pengalaman

belajar dengan model Quantum Teaching dengan media Open Office

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Presentation, motivasi belajar murid yang berhasil dicapai di kelas VIIIB adalah

100% tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi.

Peningkatan motivasi belajar di kelas VIII diduga salah satunya karena

peran guru pelaksana tindakan yang selalu memotivasi ketika mendampingi murid

selama proses pembelajaran. Akibatnya adalah murid merasa bahwa pembelajaran

zat adiktif dan psikotropika menjadi nyaman juga menyenangkan. Ketika

memotivasi, guru pelaksana tindakan mengucapkan kata-kata seperti: “ayo! pasti

kamu bisa! dan semangat ya!”. Kata-kata motivasi belajar juga dapat ditemukan di

dinding kelas, media Open Office Presentation, lembar kerja siswa (LKS), dan

lembar soal pretest maupun post-test.

Selain hal tersebut, reward berupa stiker juga diberikan kepada kelompok

murid yang telah berhasil mempresentasikan hasil diskusinya. Hal ini diduga

mampu untuk memotivasi murid agar berani untuk menyampaikan hasil dari

diskusi kelompok belajar. Sedangkan punishment menjadi bagian dari peran untuk

meningkatkan motivasi belajar. Pemberian punisment berupa teguran seperti: “ayo

fokus belajar!”; “mau belajar atau ribut di kelas?”; dan memindahkan murid yang

duduk berkelompok namun menimbulkan suasana belajar menjadi tidak kondusif.

Berdasarkan peningkatan motivasi belajar zat adiktif dan psikotropika

pada murid kelas VIII SMP Santo Vincentius, diketahui bahwa dengan tingginya

motivasi belajar berarti partisipasi murid dalam pembelajaran semakin aktif. Hal

ini dijelaskan pada peningkatan hasil belajar. Bukti motivasi belajar awal dan

akhir terlampir pada lampiran 35 dan 36. Peningkatan motivasi belajar kelas VIII

tersaji dalam tabel 4.25 dan gambar 4.3 tentang pencapaian motivasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Tabel 4.25. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII

Persentase Pencapaian Motivasi Belajar (%) Awal Akhir

VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB

100 96 100 100

Gambar 4.3. Pencapaian Motivasi Belajar Murid Kelas VIII

b. Hasil Belajar Murid Kelas VIII pada Materi Zat Adiktif dan

Psikotropika

Hasil belajar murid kelas VIII pada materi zat adiktif dan psikotropika

dalam pembelajaran model Quantum Teaching menggunakan media Open Office

Presentation diketahui dari hasil belajar akhir siklus I dan siklus II. Hasil belajar

yang dimaksud adalah hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hasil belajar aspek kognitif murid kelas VIIIA di siklus I dan siklus II

menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan belajar dari 35% menjadi 76%.

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh murid kelas VIIIA juga terjadi peningkatan

100

96

100 100

94

95

96

97

98

99

100

101

VIII A VIII B

Dalam

%

Motivasi AwalMotivasi Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

dari 64 di siklus I menjadi 78 di siklus II. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif

juga ditemukan di kelas VIIIB, di siklus I dan siklus II menunjukkan kenaikan

dari 14% menjadi 79%. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh murid

kelas VIIIB di siklus I 65 meningkat menjadi 80 di siklus II. Berdasarkan

pencapaian tersebut, peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa

murid kelas VIII semakin memahami materi belajar yang disampaikan.

Berdasarkan target indikator keberhasilan pembelajaran aspek kognitif di siklus I

persentase ketuntasan belajar di kelas VIII belum mencapai target indikator yakni

40% murid mencapai KKM. Sedangkan di siklus II sebanyak lebih dari 70%

murid telah mencapai KKM, maka proses pembelajaran ini dapat dikatakan

berhasil.

Tidak tercapainya target indikator keberhasilan pembelajaran di siklus I

diduga karena murid belum menguasai materi pembelajaran yang telah disajikan.

Hal ini didukung bukti hasil belajar kognitif dari post-test I pada lampiran 38

dengan masih banyaknya pertanyaan yang tidak terjawab. Masih banyak murid

yang tidak mengisi keseluruhan pertanyaan diduga karena murid masih belum

terbiasa dengan model pembelajaran Quantum Teaching menggunakan media

Open Office Presentation. Sedangkan tercapainya target indikator keberhasilan

pembelajaran pada siklus II diduga karena murid telah berhasil untuk menguasai

materi pembelajaran. Hal ini didukung bukti hasil belajar kognitif dari post-test II

pada lampiran 39 dengan banyaknya pertanyaan yang telah terjawab.

Berdasarkan hal tersebut, maka diketahui bahwa kemampuan murid dari

aspek kognitif dengan membangun pengetahuan yang berdasar pada persepsi,

introspeksi atau memori meningkat pada siklus II. Hal ini diduga karena metode

pembelajaran Quantum Teaching yakni tanamkan, alami, namai, demonstrasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

ulangi, dan rayakan sesuai dengan murid. Pembelajaran yang melibatkan murid

secara utuh (Student Centered Learning) akan membantu murid dalam

membangun aspek kognitif yakni pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan

analisis. Berarti menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation pada materi zat adiktif dan psikotropika dapat

meningkatkan hasil belajar aspek kognitif. Perihal peningkatan rata-rata kelas dan

hasil belajar kognitif kelas VIII tersaji dalam tabel 4.26; 4.27 dan gambar 4.4; 4.5.

Tabel 4.26. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII

Keterangan Siklus I Siklus II

VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB

Nilai rata-rata kelas 64 65 78 80

Tabel 4.27. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII

Keterangan Persentase Ketuntasan Belajar (%)

Siklus I Siklus II VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB

Hasil belajar aspek kognitif 34 14 76 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Gambar 4.4. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VIII

Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII

Peningkatan hasil belajar aspek afektif diperoleh dari hasil observasi yang

telah dilaksanakan. Pada siklus I murid kelas VIIIA yang mencapai kriteria tinggi

sebesar 83%, peningkatan terjadi di siklus II sebesar 100% atau seluruh murid

kelas VIIIA mencapai kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria murid

64 65

78 80

0102030405060708090

VIII A VIII B

Siklus ISiklus II

35

14

76 79

0102030405060708090

VIII A VIII B

Dalam

%

Siklus ISiklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

yang tergolong dalam kriteria sedang berkurang. Untuk kriteria rendah, data

menunjukkan bahwa tidak ada murid yang termasuk ke dalam kriteria rendah dari

siklus I ke siklus II.

Peningkatan hasil belajar secara afektif juga diperoleh kelas VIIIB setelah

pembelajaran dua siklus. Pada siklus I hasil belajar murid yang mencapai kriteria

ketuntasan belajar tinggi sebesar 43%, peningkatan terjadi di siklus II sebesar

100% atau seluruh murid kelas VIIIB mencapai kriteria tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa kriteria murid yang tergolong dalam kriteria sedang

berkurang.

Berdasarkan pencapaian hasil belajar aspek afektif di atas, dapat dikatakan

bahwa proses pembelajaran berhasil. Hal ini diketahui dari pencapaian target

indikator keberhasilan yakni lebih dari 70% murid kelas VIII tergolong dalam

kategori tinggi. Dari aspek afektif tergambarkan bahwa aspek-aspek yang

melibatkan perasaan dan emosi murid mengalami peningkatan. Bahkan hal-hal

seperti antusiasme murid dalam mempersiapkan pembelajaran, pengumpulan

tugas, LKS, dan lembar jawaban tes hingga perhatian murid dalam mengikuti

pembelajaran model Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation

meningkat.

Hasil wawancara dengan guru Biologi mengungkapkan bahwa

pembelajaran ini sangat membantu murid untuk lebih peka terhadap masalah zat

adiktif dan psikotropika, pengaruh penggunaannya, dan dampak bagi diri,

keluarga atau masyarakat. Hal tersebut dikarenakan mereka dapat melihat gambar

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika secara langsung, dan ikut merasakan

terhadap apa yang dilihat dan dipelajarinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Hasil wawancara dengan guru kelas dan bukti hasil observasi aspek afektif

terlampir pada lampiran 41, 42, dan 43. Peningkatan hasil belajar aspek afektif

kelas VIII disajikan di tabel 4.28 dan gambar 4.6.

Tabel 4.28. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII

Keterangan Persentase Ketuntasan Belajar (%)

Siklus I Siklus II VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB

Hasil belajar aspek afektif 83 43 100 100

Gambar 4.6. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Murid Kelas VIII

Peningkatan hasil belajar psikomotorik diperoleh dari hasil observasi yang

telah dilaksanakan oleh observer. Selama dua siklus, yakni siklus I dan siklus II

terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik. Pada siklus I hasil belajar murid

yang mencapai kriteria ketuntasan belajar tinggi sebesar 83%, peningkatan terjadi

di siklus II sebesar 100% atau seluruh murid kelas VIIIA mencapai kriteria tinggi.

83

43

100 100

0

20

40

60

80

100

120

VIII A VIII B

Dalam

%

Siklus ISiklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Hal ini menunjukkan bahwa kriteria murid yang tergolong dalam kriteria sedang

berkurang. Untuk kriteria rendah, data menunjukkan bahwa tidak ada murid yang

termasuk ke dalam kriteria rendah dari siklus I ke siklus II.

Peningkatan hasil belajar psikomotorik juga diperoleh kelas VIIIB setelah

pembelajaran dua siklus. Pada siklus I hasil belajar murid yang mencapai kriteria

ketuntasan belajar tinggi sebesar 46%, peningkatan terjadi di siklus II sebesar

100% atau seluruh murid kelas VIIIB mencapai kriteria tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa kriteria murid yang tergolong dalam kriteria sedang

berkurang. Peningkatan hasil belajar afektif kelas VIII disajikan di gambar 4.7.

Berdasarkan pencapaian hasil belajar aspek psikomotorik menyatakan

bahwa proses pembelajaran berhasil. Hal ini karena target indikator keberhasilan

yakni lebih dari 70% murid kelas VIII tergolong dalam kategori tinggi telah

tercapai. Belajar bukan hanya proses transfer ilmu, pengembangan keterampilan

hidup murid dari aspek psikomotorik pun meningkat. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru Biologi mengungkapkan bahwa model pembelajaran

Quantum Teaching dengan Open Office Presentation dapat merangsang keaktifan

murid. Mereka menjadi lebih kreatif mengembangkan imajinasinya dan menerka-

nerka apa yang akan terjadi jika semua yang dipelajari murid tersebut terjadi pada

diri sendiri.

Hasil wawancara dengan guru kelas dan bukti hasil observasi aspek

psikomotorik terlampir pada lampiran 41, 42, dan 43. Gambar peningkatan hasil

belajar aspek psikomotorik murid kelas VIII disajikan di tabel 4.29 dan gambar

4.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Tabel 4.29. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas VIII

Keterangan

Persentase Ketuntasan Belajar (%)

Siklus I Siklus II

VIIIA VIIIB VIIIA VIIIB

Hasil belajar aspek

Psikomotorik 83 46 100 100

Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Murid Kelas

VIII

83

46

100 100

0

20

40

60

80

100

120

VIII A VIII B

Dalam

%

Siklus ISiklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

BAB V

PENUTUP

Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Santo

Vincentius Sedayu penulis telah memperoleh data dari berbagai sumber. Dari data

tersebut penulis merangkumnya di bab V yang berisi tentang kesimpulan dan

rekomendasi.

A. Kesimpulan

Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open

Office Presentation dalam pembelajaran Zat Adiktif dan Psikotropika terbukti

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid.

1. Perihal motivasi, lebih dari 70% murid tergolong ke dalam kategori tinggi

maupun sangat tinggi. Hal ini diketahui dari hasil analisis motivasi belajar

murid kelas VIII. Persentase murid kelas VIIIA yang tergolong tinggi

maupun sangat tinggi 100% di motivasi belajar awal tetap menjadi 100%

di motivasi belajar akhir. Hasil yang diperoleh murid kelas VIIIB terjadi

peningkatan motivasi belajar. Murid tergolong dalam kategori tinggi

maupun sangat tinggi meningkat dari 96% menjadi 100%.

2. Perihal hasil belajar aspek kognitif, dari peningkatan jumlah murid yang

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Persentase jumlah murid

yang mencapai KKM di kelas VIIIA meningkat dari 35% di siklus I

menjadi 76% di siklus II. Sedangkan persentase jumlah murid yang

mencapai KKM di kelas VIIIB meningkat dari 14% di siklus I menjadi

79% di siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

3. Perihal hasil belajar aspek afektif, persentase murid yang tergolong ke

dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat

menjadi 100% di siklus II. Persentase murid yang tergolong dalam

kategori tinggi di kelas VIIIB meningkat dari 43% di siklus I menjadi

100% di siklus II.

4. Perihal hasil belajar aspek psikomotorik, persentase murid yang tergolong

ke dalam kategori tinggi di kelas VIIIA sebesar 83% di siklus I meningkat

menjadi 100% di siklus II. Persentase murid yang tergolong dalam

kategori tinggi di kelas VIIIB meningkat dari 46% di siklus I menjadi

100% di siklus II.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat di rekomendasikan beberapa

kebijakan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar

pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika di kelas VIII.

1. Mengingat pentingnya peningkatan hasil belajar pada materi Zat Adiktif

dan Psikotropika, juga sebagai salah satu cara pengentasan permasalahan

peningkatan penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika di Kabupaten

Bantul, penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation dapat digunakan untuk pembelajaran Zat

Adiktif dan Psikotropika maupun dalam mata pelajaran lain.

2. Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran, perlu adanya peningkatan

sarana dan prasarana pembelajaran di SMP Santo Vincentius Sedayu.

Peningkatan sarana dan prasarana akan membantu murid dalam mencapai

pembelajaran aktif dengan membangun pengetahuan secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

3. Agar murid memperoleh hasil belajar yang aktual, materi pembelajaran

Zat Adiktif dan Psikotropika perlu diperbaharui saat akan memulai

pembelajaran selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

DAFTAR PUSTAKA

Abbeduto, Leonard. 2004. Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Educational Psychology, Third Edition, McGraw-Hill/Dushkin.

Anonim. 2011. Akibat Narkoba. http://www.youtube.com/watch?v= mqaTmrFiZQM. Diakses tanggal 9 April 2013.

Anonim. 2009. Buku Saku P4GN. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Pusat Pencegahan.

Anonim. 2013. LSD What is it?. http://library.thinkquest.org/J002597/lsd.htm. Diakses tanggal 9 Maret 2013.

Anonim. 2011. Napza Narkotika dan Zat Psikotropika. http://tpkr.blogspot. com/2011/06/napza-narkotika-psikotropika-dan-zat.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bhineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Brooks, J.G and Brooks, M.G. 1993. The Case for Constructivist Classrooms. Alexandria, VA: ASCD.

Craft, Space. 2013. Lance Armstrong. http://lancearmstrong.com/. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media. 67-68.

DePorter. Reardon. dan Singer-Nournie. 2007. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Haq, Abdul. 2012. Pesta Miras, Remaja Saling Bacok, 1 Kritis. http://nasional.kompas.com/read/2012/12/08/10013250/Pesta.Miras.Remaja.Saling.Bacok.1.Kritis. Diakses tanggal 25 februari 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Karundeng, Ninoy. 2012. Kisah Nyata Tiga Temanku Mati Karena Narkoba. http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2012/01/29/kisah-nyata-tiga-teman ku-mati-karena-nark oba-434389.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

Kurniawan, H. 2005. Perlindungan Hukum Terhadap Program Komputer Menurut Undang-Undang No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Semarang: Universitas Diponegoro.

Kristianto, Andrean. 2013. Pengungkapan Pabrik Ekstasi. http://images.kompas.com/ph otos/view/99266#photos/view/ 99266. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.

Kristanto, Andrean. 2013. Pemusnahan 1,4 Ton Ganja. http://images.kompas. com/ photos/view/102138#photos/view/102138. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.

Mozes, A.R. 2011. Tunjukkan Barang Bukti Sabu. http://images.kompas.com/search/result/148243/1/sabu#photos/view/57112. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.

Mulyadi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Pemahaman Murid Tentang Konsep Daur Air: Penelitian Tindakan Kelas Pada Murid Kelas V SD Negeri Bantar Kawung Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

News, ABC. 2013. Lance Armstrong Oprah Interview Confession: Former Friends Turn on Star. http://www.youtube.com/watch?v=juVzHD7 Negk. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013.

Noya, Chris. 2012. Bentrok Antar Kelompok Pemuda di Ambon Akibat Miras. http://regional.kompasiana.com/2012/07/29/bentrok-antar-kelo -mpok-pemuda-di-ambon-akibat-miras-481671.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

Praptamasari, Faransiska. 2011. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Murid dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Fisika Kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri Pokok Bahasan Tekanan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Purnomo, Kristanto. 2012. Barang Bukti Ekstasi dan Sabu. http://images.kompas.com/photos/view/91482#photos/view/91482. Diakses tanggal 5 Februari 2013.

Purnomo, Kristianto. 2010. Pemusnahan Barang Bukti di POLDA Metro. http://images.kompas.com/photos/view/42014#photos/view/42014. Di-akses pada tanggal 24 Februari 2013.

Rahman, A.A. 2010. Potensi Pengembangan Situ Kota Bogor Sebagai Objek Wisata. Semarang: Universitas Diponegoro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Rohmah, Alfiyyatur. 2012. Afriyani: Saya Akan Banding. http://nasional. kompas.com/read /2012/12/19/18514167/Afriyani.Saya. Akan.Banding. Diakses tanggal 25 Februari 2013.

Sadiman, dkk. 1990. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. CV. Rajawali.

Santyasa, IW. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Universitas Pendidikan Ganesha.

Siahaan, PB. 2012. Satu Meninggal, Satu Gawat Darurat Akibat Pesta ‘Miras’ Paska Liburan Puasa. http://kesehatan.kompasiana.com/ medis/2012/08/28/satu-meninggal-satu-gawat-darurat-akibat-pesta-mir as-paska-liburan-puasa-482357.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

Simatupang, S. Anggi. 2007. Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Musik terhadap Hasil Belajar Energi dan Usaha di SMP. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, A. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukidin. Basrowi. Suranto. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia.

Suliana, Rudi, (2009). Sumber Belajar Dalam Pendidikan. Dalam Ali,M., Ibrahim,R., Sukmadinata,N.S, dan Rasjidin, W (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.

Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 181-194.

Supardi, DS. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Konsep Pendidikan Inklusi. Universitas Indraparta PGRI.

Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susilana, R. 2009. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.

Suyanto, dkk. 2011. Modul Biologi. Semarang: Pangudi Luhur.

Syam, Ari F. 2012. Rokok, Alkohol dan Narkoba “Saudara Kandung”. http://kesehatan. kompasiana.com/medis/2012/10/14/rokokalkohol-dan-narkoba-saudara-kandung-501661.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Syaodih, Nana Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Uno, Hamzah dkk. 2011. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Von Glasserfield, E. 1995. A Constructivist Approach To Teaching. In L. Steffe & J. Gale (Eds.), Constructivism in education (pp. 3-16). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 2.

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Standar Kompetensi : 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber,

Bahan dan

Alat Kognitif Afektif Psikomotorik

4.4

Mendeskripsi-

kan sifat/

pengaruh zat

adiktif dan

psikotropika.

- Pengertian

tentang zat

adiktif dan

psikotropika.

- Landasan

hukum tentang

penyalahgunaan

zat adiktif dan

psikotropika.

- Dampak

penyalahgunaan

zat adiktif dan

- Mengerjakan soal

pretest;

- menampilkan

apersepsi;

- tanya jawab

mengenai

apersepsi;

- berdiskusi dan

menjawab

pertanyaan pada

LKS I;

- mempresentasikan

hasil diskusi

- Menjelaskan

pengertian zat

adiktif dan

psikotropika.

- Mendata akibat

penggunaan zat

adiktif dan

psikotropika dari

media massa.

- Mengelompokka

n zat adiktif dan

psikotropika ke

dalam golongan

- Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri - Sopan - Toleransi - Bekerjasama

Menunjukkan dan menuliskan sifat dan pengaruh zat adiktif dan psikotropika kemudian mempresentasikan di depan kelas.

Tes - Tes tertulis

pilihan ganda dan uraian (kognitif)

Non tes - Observasi

(Psikomotor dan Afektif).

- Kuesioner

motivasi.

3 x 40’

Sumber

Belajar :

Buku IPA

SMP untuk

Kelas VIII

Semester 1.

Sumarwan,

dkk. Jakarta

: Erlangga.

2010.

BNN. Buku

Saku P4GN.

Jakarta :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber,

Bahan dan

Alat Kognitif Afektif Psikomotorik

psikotropika.

- Contoh zat

adiktif dan

psikotropika dan

pengelompokan

nya dalam

golongan

halusinogen,

stimulan dan

depresan.

kelompok;

- pembahasan LKS

I;

- tanya jawab

mengenai materi

yang

disampaikan;

- menyimpulkan

pembelajaran;

- refleksi;

- mengerjakan soal

post-test.

halusinogen,

stimulan dan

depresan.

Badan

Narkotika

Nasional

Pusat

Pencegahan.

2009.

Modul

Biologi

Kelas VIII

Semester 1

dan 2.

Suyanto,

dkk.

Semarang :

Yayasan

Pangudi

Luhur. 2011.

Majalah

Koran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

99

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber,

Bahan dan

Alat Kognitif Afektif Psikomotorik

Bahan :

LKS

Alat :

1. LCD

proyektor

.

2. Laptop.

3. Pointer.

4. Speaker.

5. Media

Open

Office

Presentat

i-on.

4.5

Menghindarkan

diri dari

pengaruh zat

adiktif dan

psikotropika.

- Dampak

penyalahgunaan

zat adiktif dan

psikotropika

yang ada di

lingkungan

- Mengerjakan soal

pretest;

- menampilkan

apersepsi;

- tanya jawab

mengenai

- Menjelaskan

dampak negatif

zat adiktif

(rokok dan

minuman keras)

dan psikotropika

- Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri - Sopan - Toleransi - Bekerjasama

Menunjukkan dan menuliskan cara menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika kemudian mempresentasikan

3 x 40’

Sumber

Belajar :

Buku IPA

SMP untuk

Kelas VIII

Semester 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber,

Bahan dan

Alat Kognitif Afektif Psikomotorik

sekitar.

- Sikap yang

dapat dilakukan

untuk

mengantisipasi

dan mengatasi

terhadap

penyalahgunaan

zat adiktif dan

psikotropika. - Contoh zat

adiktif dan

psikotropika

yang digunakan

dalam bidang

kesehatan.

apersepsi;

- berdiskusi dan

menjawab

pertanyaan pada

LKS II;

- mempresentasikan

hasil diskusi

kelompok;

- pembahasan LKS

II;

- tanya jawab

mengenai materi

yang

disampaikan;

- menyimpulkan

pembelajaran;

- refleksi;

- mengerjakan soal

post-test.

bagi kesehatan,

ekonomi dan

sosial.

- Menjelaskan

cara

menghindarkan

diri dari zat

adiktif (rokok

dan minuman

keras) dan

psikotropika.

- Mendata zat

adiktif dan

psikotropika

yang digunakan

di bidang

kesehatan.

di depan kelas.

Sumarwan,

dkk. Jakarta

: Erlangga.

2010.

BNN. Buku

Saku P4GN.

Jakarta :

Badan

Narkotika

Nasional

Pusat

Pencegahan.

2009.

Modul

Biologi

Kelas VIII

Semester 1

dan 2.

Suyanto,

dkk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

101

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber,

Bahan dan

Alat Kognitif Afektif Psikomotorik

Semarang :

Yayasan

Pangudi

Luhur. 2011.

Majalah

Koran

Bahan :

LKS

Alat :

1. LCD

proyektor

.

2. Laptop.

3. Pointer.

4. Speaker.

5. Media

Open

Office

Presentat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber,

Bahan dan

Alat Kognitif Afektif Psikomotorik

i-on.

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lampiran 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/ Semester : VIII / 2 (dua)

Pertemuan : 1 & 2

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar kompetensi

4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

B. Kompetensi Dasar 4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika.

2. Mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa.

3. Mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan halusinogen, stimulan

dan depresan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika.

2. Siswa mampu mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa.

3. Siswa mampu mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan

halusinogen, stimaulan dan depresan.

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian tentang zat adiktif dan psikotropika.

2. Landasan hukum tentang penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

3. Dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.

4. Contoh zat adiktif dan psikotropika dan pengelompokannya dalam golongan halusinogen,

stimulan dan depresan.

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Quantum Teaching.

2. Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan presentasi .

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan I (1x40 menit)

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada siswa;

2. guru menanyakan tentang

kehadiran siswa;

3. guru mengecek persiapan kelas dan

siswa;

4. guru membagikan soal pretest;

5. siswa mengerjakan soal pretest;

6. guru mempersiapkan media dan

bahan pembelajaran;

10 menit

b. Apersepsi 7. guru menayangkan gambar seorang

atlet sepeda yakni Lance

Armstrong (Tumbuhkan);

8. guru bertanya : “Apakah kalian

mengenal tokoh berikut ini?”

(Alami);

9. siswa mengargumentasikan

jawaban mereka;

10. guru memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa : “Tokoh

3 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

tersebut adalah Lance Armstrong,

seorang pembalap sepeda yang

harus merelakan 7 (tujuh) gelarnya

di cabut kembali karena

menggunakan doping!”;

11. guru bertanya : “Siapa yang tahu

tentang doping?”;

12. siswa berargumentasi mengenai

jawaban mereka;

13. guru menanggapi jawaban siswa :

“Doping adalah obat untuk

menambah stamina yang

menyebabkan pemakainya

mengalami kecanduan.”;

c. Motivasi 14. guru memberikan apresiasi kepada

siswa yang telah menjawab dengan

berkata “kalian luar biasa!”;

15. guru memberikan acungan jempol

sebagai tanda agar siswa berusaha

lebih baik dalam pembelajaran;

1menit

d. Tujuan

Pembelajaran

16. guru mengkomunikasikan indikator

dan tujuan pembelajaran kepada

siswa;

1 menit

2. Kegitan inti

a. Eksplorasi 17. guru menayangkan slide tentang

zat adiktif dan psikotropika;

18. guru menjelaskan materi

pengertian zat adiktif dan

psikotropika;

19. guru membentuk siswa ke dalam 6

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

kelompok;

20. guru membagikan LKS I kepada

siswa;

21. guru memutar musik instrumental;

22. guru membacakan petunjuk

mengerjakan LKS I;

23. siswa mengerjakan LKS I (Namai);

b. Elaborasi 24. guru mendampingi dan

mengarahkan siswa dalam

mengerjakan LKS I;

25. guru meminta masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan

jawabannya (Demonstrasi);

26. guru membuka sesi tanya-jawab

terhadap kelompok yang

presentasi;

27. siswa bertanya mengenai apa yang

dipresentasikan temannya;

10 menit

c. Konfirmasi 28. guru menampilkan slide

menggunakan Open Office

Presentation;

29. guru membahas jawaban LKS I;

30. guru memberikan konfirmasi/

pembenaran terhadap jawaban-

jawaban siswa (Ulangi);

31. guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang aktif dan benar

dalam menjawab pertanyaan

(Rayakan);

32. guru memberikan motivasi kepada

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

siswa yang belum aktif agar lebih

berperan dalam proses

pembelajaran;

3. Penutup

a. Kesimpulan 33. guru memandu siswa untuk

membuat kesimpulan dari pelajaran

pada hari ini;

1 menit

b. Refleksi 34. guru memandu siswa untuk

merefleksikan apa yang telah

mereka lakukan pada hari ini;

2 menit

c. Tindak Lanjut 35. guru memberikan tugas rumah

yang berkaitan dengan pokok

bahasan selanjutnya;

1 menit

d. Menutup Pelajaran 36. guru mengucap salam untuk

menutup pelajaran. 1 menit

2. Pertemuan Ke-2 (2x40 menit)

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada siswa;

2. guru menanyakan tentang kehadiran

siswa;

3. guru mengecek persiapan kelas dan

siswa;

4. guru mempersiapkan media dan bahan

pembelajaran;

5 menit

b. Apersepsi 5. guru menayangkan gambar dari

media massa tentang arak Bali

(Tumbuhkan);

6. guru bertanya : “foto apakah ini ?”;

3 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

7. siswa mengargumentasikan

jawaban mereka (Alami);

8. guru membenarkan jawaban siswa

: “Ini adalah foto arak Bali!, yakni

minuman tradisional khas bali yang

mengandung alkohol.”;

9. guru bertanya : “Apa efek yang

ditimbulkan dari alkohol?”;

10. siswa berargumentasi mengenai

jawaban mereka;

11. guru membenarkan jawaban siswa

: “Alkohol adalah salah satu materi

yang akan kita golongkan dalam

zat adiktif”;

c. Motivasi 12. guru memberikan apresiasi kepada

siswa yang telah menjawab dengan

berkata “kalian luar biasa!”;

13. guru memberikan acungan jempol

sebagai tanda agar siswa berusaha

lebih baik dalam pembelajaran;

1menit

d. Tujuan

Pembelajaran

14. guru mengkomunikasikan indikator

dan tujuan pembelajaran kepada

siswa;

1 menit

2. Kegitan inti

a. Eksplorasi 15. guru menayangkan slide tentang

penggolongan zat adiktif dan

psikotropika;

16. guru menjelaskan materi

pengertian penggolongan zat

adiktif dan psikotropika;

7 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

17. guru membentuk siswa ke dalam 6

kelompok;

18. guru membagikan LKS I kepada

siswa;

19. guru memutar musik instrumental;

20. guru membacakan petunjuk

mengerjakan LKS I;

21. siswa mengerjakan LKS I (Namai);

b. Elaborasi 22. guru mendampingi dan

mengarahkan siswa dalam

mengerjakan LKS I;

23. guru meminta masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan

jawabannya (Demonstrasi);

24. guru membuka sesi tanya-jawab

terhadap kelompok yang presentasi

(Ulangi);

25. siswa bertanya mengenai apa yang

dipresentasikan temannya;

30 menit

c. Konfirmasi 26. guru menampilkan slide

menggunakan Open Office

Presentation;

27. guru membahas jawaban LKS I;

28. guru memberikan konfirmasi/

pembenaran terhadap jawaban-

jawaban siswa;

29. guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang aktif dan benar

dalam menjawab pertanyaan

(Rayakan);

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

30. guru memberikan motivasi kepada

siswa yang belum aktif agar lebih

berperan dalam proses

pembelajaran;

3. Penutup

a. Kesimpulan 31. guru memandu siswa untuk

membuat kesimpulan dari pelajaran

pada hari ini;

4 menit

b. Refleksi 32. guru memandu siswa untuk

merefleksikan apa yang telah

mereka lakukan pada hari ini;

3 menit

c. Tindak Lanjut 33. guru membagikan soal post-test;

34. siswa mengerjakan soal post-test; 10 menit

d. Menutup Pelajaran 35. guru mengucap salam untuk

menutup pelajaran. 1 menit

H. Sumber Belajar

1. Sumarwan, dkk. 2010. Buku IPA SMP untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta : Erlangga.

2. 2009. BNN. Buku Saku P4GN. Jakarta : Badan Narkotika Nasional Pusat Pencegahan.

3. Suyanto, dkk. 2011. Modul Biologi Kelas VIII Semester 1 dan 2. Semarang : Yayasan

Pangudi Luhur.

4. Majalah dan koran.

I. Media dan Bahan Pembelajaran

1. Media : - Open Office Presentation

- LCD/ Proyektor

- Pointer

- Laptop

- Speaker

2. Bahan : - Lembar Kerja Siswa I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

- Materi siklus I

- Materi presentasi

J. Penilaian

1. Ranah kognitif : pretest dan postest di siklus I (bentuk soal objektif dan uraian.

2. Ranah psikomotor : lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

3. Ranah afektif : lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

Dosen Pembimbing I,

Sleman, 21 Maret 2013

Pelaksana Tindakan,

Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd.

Widi Candra Bahtera

Dosen Pembimbing II,

Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Lampiran 4.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/ Semester : VIII / 2 (dua)

Pertemuan : 3 & 4

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar kompetensi

4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

B. Kompetensi Dasar 4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan

sosial.

2. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika.

3. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi

kesehatan, ekonomi dan sosial.

2. Siswa mampu menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika.

3. Siswa mampu menyebutkan zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang

kesehatan.

E. Materi Pembelajaran

1. Dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika yang ada di lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

2. Sikap yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi terhadap

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.

3. Contoh zat adiktif dan psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Quantum Teaching

Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Presentasi

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-3 (1 x 40 menit)

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada siswa;

2. guru menanyakan tentang

kehadiran siswa;

3. guru mengecek persiapan kelas dan

siswa;

4. guru mempersiapkan media dan

bahan pembelajaran;

10 menit

b. Apersepsi 5. guru menayangkan gambar

mengenai kasus kecelakaan di

Tugu Tani Jakarta (Tumbuhkan);

6. guru bertanya : “Apakah kalian

mengetahui mengenai peristiwa

ini?” (Alami);

7. siswa mengargumentasikan

jawaban mereka;

8. guru memberi konfirmasi terhadap

jawaban siswa : “Peristiwa ini

terjadi pada tahun 2012 yang lalu,

tersangkanya mengemudi dalam

3 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

pengaruh efek dari narkotika.”;

9. guru bertanya : “Siapa yang tahu

apa pengaruh yang ditimbulkan

oleh penggunaan narkotika?”;

10. siswa berargumentasi mengenai

jawaban mereka;

11. guru membenarkan jawaban siswa

: “Ya, ada beberapa efek yang

ditimbulkan setelah mengkonsumsi

narkotika. Semuanya merugikan

dirinya sendiri dan orang lain.”;

c. Motivasi 12. guru memberikan apresiasi kepada

siswa yang telah menjawab dengan

berkata “kalian luar biasa!”;

13. guru memberikan acungan jempol

sebagai tanda agar siswa berusaha

lebih baik dalam pembelajaran;

1menit

d. Tujuan

Pembelajaran

14. guru mengkomunikasikan indikator

dan tujuan pembelajaran kepada

siswa;

1 menit

2. Kegitan inti

a. Eksplorasi 15. guru menayangkan slide tentang

efek penggunaan zat adiktif dan

psikotropika;

16. guru menjelaskan materi efek

penggunaan zat adiktif dan

psikotropika;

17. guru membentuk siswa ke dalam 6

kelompok;

18. guru membagikan LKS II kepada

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

siswa;

19. guru memutar musik instrumental;

20. guru membacakan petunjuk

mengerjakan LKS II;

21. siswa mengerjakan LKS II

(Namai);

b. Elaborasi 22. guru mendampingi dan

mengarahkan siswa dalam

mengerjakan LKS II;

23. guru meminta masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan

jawabannya (Demonstrasi);

24. guru membuka sesi tanya-jawab

terhadap kelompok yang

presentasi;

25. siswa bertanya mengenai apa yang

dipresentasikan temannya;

10 menit

c. Konfirmasi 26. guru menampilkan slide

menggunakan Open Office

Presentation;

27. guru membahas jawaban LKS II;

28. guru memberikan konfirmasi/

pembenaran terhadap jawaban-

jawaban siswa;

29. guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang aktif dan benar

dalam menjawab pertanyaan

(Rayakan);

30. guru memberikan motivasi kepada

siswa yang belum aktif agar lebih

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

berperan dalam proses

pembelajaran;

3. Penutup

a. Kesimpulan 31. guru memandu siswa untuk

membuat kesimpulan dari pelajaran

pada hari ini;

1 menit

b. Refleksi 32. guru memandu siswa untuk

merefleksikan apa yang telah

mereka lakukan pada hari ini;

2 menit

c. Tindak Lanjut 33. guru memberikan tugas rumah

yang berkaitan dengan pokok

bahasan selanjutnya;

1 menit

d. Menutup Pelajaran 34. guru mengucap salam untuk

menutup pelajaran. 1 menit

2. Pertemuan ke-4 (2x40 menit)

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Pembukaan 1. Guru memberi salam kepada

siswa;

2. guru menanyakan tentang

kehadiran siswa;

3. guru mengecek persiapan kelas

dan siswa;

4. guru mempersiapkan media dan

bahan pembelajaran;

5 menit

b. Apersepsi 5. guru menayangkan gambar dari

media massa tentang pengguna

narkotika yang di rehabilitasi

3 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

(Tumbuhkan);

6. guru bertanya : “apa yang terjadi

di sana ?” (Alami);

7. siswa mengargumentasikan

jawaban mereka;

8. guru mengkonfirmasi jawaban

siswa : “Ini adalah kejadian

mengenai seorang mantan

pecandu yang masuk ke panti

rehabilitasi.”;

9. guru bertanya : “Apa seharusnya

dilakukan kepada pecandu

narkotika?”;

10. siswa berargumentasi mengenai

jawaban mereka;

11. guru membenarkan jawaban

siswa : “Di panti rehabilitasi,

pecandu akan mendapatkan

bimbingan, arahan dan

pengobatan untuk mengurangi

hingga menghentikan

ketergantungan narkotika.”;

c. Motivasi 12. guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang telah

menjawab dengan berkata

“kalian luar biasa!”;

13. guru memberikan acungan jempol

sebagai tanda agar siswa berusaha

lebih baik dalam pembelajaran;

1menit

d. Tujuan 14. guru mengkomunikasikan 1 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

Pembelajaran indikator dan tujuan pembelajaran

kepada siswa;

2. Kegitan inti

a. Eksplorasi 15. guru menayangkan slide tentang

menghindari penggunaan zat

adiktif dan psikotropika;

16. guru membentuk siswa ke dalam

6 kelompok;

17. guru membagikan LKS II kepada

siswa;

18. guru memutar musik

instrumental;

19. guru membacakan petunjuk

mengerjakan LKS II;

20. siswa mengerjakan LKS II

(Namai);

7 menit

b. Elaborasi 21. guru mendampingi dan

mengarahkan siswa dalam

mengerjakan LKS II;

22. guru meminta masing-masing

kelompok untuk

mempresentasikan jawabannya

(Demonstrasi);

23. guru membuka sesi tanya-jawab

terhadap kelompok yang

presentasi (Ulangi);

24. siswa bertanya mengenai apa

yang dipresentasikan temannya;

30 menit

c. Konfirmasi 25. guru menampilkan slide

menggunakan Open Office 15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

No. Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa Waktu

Presentation;

26. guru membahas jawaban LKS II;

27. guru memberikan konfirmasi/

pembenaran terhadap jawaban-

jawaban siswa;

28. guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang aktif dan

benar dalam menjawab

pertanyaan (Rayakan);

29. guru memberikan motivasi

kepada siswa yang belum aktif

agar lebih berperan dalam proses

pembelajaran;

3. Penutup

a. Kesimpulan 30. guru memandu siswa untuk

membuat kesimpulan dari

pelajaran pada hari ini;

4 menit

b. Refleksi 31. guru memandu siswa untuk

merefleksikan apa yang telah

mereka lakukan pada hari ini;

3 menit

c. Tindak Lanjut 32. guru membagikan soal post-test;

33. siswa mengerjakan soal post-test; 10 menit

d. Menutup Pelajaran 34. guru mengucap salam untuk

menutup pelajaran. 1 menit

H. Sumber Belajar

1. Buku IPA SMP untuk Kelas VIII Semester 1. Sumarwan, dkk. Jakarta : Erlangga. 2010.

2. BNN. Buku Saku P4GN. Jakarta : Badan Narkotika Nasional Pusat Pencegahan. 2009.

3. Modul Biologi Kelas VIII Semester 1 dan 2. Suyanto, dkk. Semarang : Yayasan Pangudi

Luhur. 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

4. Majalah dan koran.

I. Media dan Bahan Pembelajaran

1. Media : - Open Office Presentation

- LCD/ Proyektor

- Pointer

- Laptop

- Speaker

2. Bahan : - LKS II

- Materi siklus II

- Materi presentasi

J. Penilaian

1. Ranah kognitif : pretest dan post-test siklus II (bentuk soal objektif dan

uraian).

2. Ranah psikomotor : lembar observasi kegiatan siswa selama proses

pembelajaran.

3. Ranah afektif : lembar observasi kegiatan siswa selama proses

pembelajaran.

Dosen Pembimbing I,

Sleman, 21 Maret 2013

Pelaksana Tindakan,

Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd.

Widi Candra Bahtera

Dosen Pembimbing II,

Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Lampiran 5.

Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal

No. Indikator Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Dorongan Belajar

a. Keinginan belajar 1, 2 10

b. Perhatian Belajar 14 12

2 Usaha Belajar

a. Bertanya kepada orang lain 5

b. Mencatat materi 6 17

c. Mengerjakan tugas 3

d. Mencari informasi 13

e. Usaha mendapatkan nilai 7, 19 20

f. Mempelajari buku 15, 4

g. Umpan balik 18 8

h. Belajar kelompok 9 16

i. Tanggung jawab 11

Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir

No. Indikator Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Penguasaan Materi 2, 17 1

2. Kesiapan 9, 11 15, 13

3. Ketertarikan 4, 6 20

4. Keseriusan 7, 14 3, 12

5. Partisipasi 10, 18 8, 16, 5, 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Lampiran 6.

No. Absen :_____________________

Kelas :_____________________

KUESIONER MOTIVASI I

Petunjuk Pengisian

Kerjakanlah kuesioner ini sesuai dengan keadaanmu sekarang. Bacalah

setiap butir pertanyaan dengan baik. Angket ini dilakukan untuk mengetahui

motivasi belajarmu pada materi Biologi. Hasil dari angket ini tidak berpengaruh

terhadap penilaian akademikmu. Berilah tanda cek (√) pada jawaban yang

sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan.

Keterangan

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya belajar tanpa disuruh teman, sahabat, guru,

ataupun orang tua.

2. Materi belajar Biologi menarik perhatian.

3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru

ketika di rumah.

4. Saya lebih banyak membaca buku sebelum dan

sesudah pembelajaran Biologi.

5. Saya bertanya kepada guru, teman atau orang tua

ketika mengalami kesulitan belajar Biologi.

6. Saya mencatat materi yang disampaikan oleh

guru.

7. Saya belajar dengan tekun agar mendapatkan

nilai yang baik.

8. Saya tidak menjawab pertanyaan ketika guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

sedang bertanya selama proses pembelajaran.

9. Berdiskusi dengan kelompok belajar membuat

saya lebih mengerti mengenai materi Biologi.

10. Saya merasa tidak perlu mendapatkan nilai yang

baik.

11. Saya selalu mengerjakan tugas dari guru dengan

menyalin tugas yang telah dikerjakan teman.

12. Saya mengganggu teman selama proses

pembelajaran berlangsung.

13. Saya hanya membaca modul Biologi selama

belajar.

14. Saya memperhatikan dengan serius ketika guru

sedang menjelaskan materi Biologi.

15.

Saya membaca koran, menonton berita di tv, dan

memanfaatkan internet untuk menambah

informasi tentang materi belajar Biologi.

16. Saya tidak berani menyampaikan gagasan pada

saat diskusi bersama kelompok.

17. Saya tidak membuat catatan selama

pembelajaran Biologi.

18. Saya berani menyampaikan gagasan di depan

kelas.

19. Saya belajar dengan tekun agar mendapatkan

nilai yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

20.

Saya mudah menyerah ketika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas maupun

soal-soal ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 7.

No. Absen :__________________

Kelas :__________________

KUESIONER MOTIVASI II

Petunjuk Pengerjaan

Kerjakanlah kuesioner berikut ini sesuai dengan keadaanmu sekarang.

Bacalah setiap butir pertanyaan dengan baik. Kuesioner ini untuk mengetahui

motivasi belajarmu setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching

dengan media Open Office Presentation pada materi Zat Adiktif dan Psikotropika.

Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Berilah tanda cek

(√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan.

Keterangan

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya tidak senang mempelajari zat adiktif dan

psikotropika.

2. Saya semakin memahami dampak negatif zat

adiktif dan psikotropika setelah mempelajarinya.

3. Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan

Guru ketika di rumah.

4. pengalaman belajar menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching dengan media

Open Office Presentation memotivasi belajar

saya.

5. Saya tidak bertanya kepada guru, teman atau

orang tua ketika mengalami kesulitan belajar pada

materi zat adiktif dan psikotropika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

6. Saya ingin mempelajari materi zat adiktif dan

psikotropika agar terhindar dari

penyalahgunaannya.

7. Saya mencatat materi yang disampaikan Guru

selama proses pembelajaran menggunakan model

Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation.

8. Saya tidak menjawab pertanyaan ketika Guru

sedang bertanya selama proses pembelajaran.

9. Saya mengingat kembali materi zat adiktif dan

psikotropika yang diajarkan menggunakan model

Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation.

10. Saya merasa nyaman belajar bersama kelompok

belajar.

11. Saya lebih banyak membaca sebelum dan sesudah

pembelajaran zat adiktif dan psikotropika.

12. Saya mengganggu teman selama proses

pembelajaran berlangsung.

13. Saya hanya membaca modul Biologi selama

belajar zat adiktif dan psikotropika.

14. Saya memperhatikan ketika Guru sedang

menjelaskan materi menggunakan media Open

Office Presentation.

15. Saya tidak membaca koran ataupun majalah,

menyaksikan berita di tv, ataupun memanfaatkan

media internet untuk menambah informasi

mengenai zat adiktif dan psikotropika.

16. Saya tidak berani menyampaikan gagasan pada

saat diskusi bersama kelompok.

17. Pembelajaran zat adiktif dan psikotropika

menggunakan model Quantum Teaching dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

media Open Office Presentation berpengaruh

terhadap nilai saya.

18. Saya berani menyampaikan gagasan saya di

depan kelas.

19. Saya mudah menyerah ketika menemukan

kesulitan mengerjakan tugas maupun soal-soal

mengenai zat adiktif dan psikotropika.

20. Proses pembelajaran menjadi membosankan

ketika menggunakan model Quantum Teaching

dengan media Open Office Presentation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Lampiran 8.

SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS I

PERTEMUAN 1

Scan 1. Tebak tokoh Scan 2. Video

Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika oleh atlet

Scan 3. Penjelasan indikator pembelajaran

Scan 4. Penjelasan peningkatan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 5. Pembentukan kelompok belajar

Scan 6. Kata – kata motivasi

Scan 7. Penjelasan zat adiktif dan psikotropika

Scan 8. Penjelasan contoh zat adiktif dan psikotropika

Scan 9. Penjelasan akibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 10. Penjelasan hukuman penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 10. Penuntun murid membentuk kesimpulan

Scan 10. Penuntun refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS I

PERTEMUAN 2

Scan 1. Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya

Scan 2. Penjelasan salah satu wujud zat adiktif dan psikotropika

Scan 3. Gambar penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 4. Penjelasan indikator belajar

Scan 5. Penjelasan jenis zat adiktif dan psikotropika

Scan 6. Pengelompokan belajar

Scan 7. Kata – kata motivasi belajar

Scan 8. Penuntun presentasi

Scan 9. Penjelasan Golongan stimulan

Scan 10. Penjelasan landasan hukum zat adiktif dan psikotropika

Scan 11. Penghargaan terhadap kelompok terbaik

Scan 12. Penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Lampiran 9.

MATERI ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/ 2 (dua) Hari, Tanggal : 3, 8 April 2013

Waktu : 120 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013

I. KOMPETENSI DASAR

4.4 Mendeskripsikan sifat/ pengaruh zat adiktif dan psikotropika.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika.

2. Siswa mampu mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari

media massa.

3. Siswa mampu mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan

halusinogen, stimulan dan depresan.

III. TEORI

Pada tahun 2005 angka prevalensi penyalahgunaan 1,55%, tahun 2008

meningkat menjadi 1,99%, tahun 2010 mencapai 2,2%, tahun 2011 2,4% dan jika

tidak ditangani dengan serius maka diperkirakan pada tahun 2015 angka pengguna

narkotika akan tumbuh hingga 2,8% yakni sebanyak 5,6 juta jiwa (Sumber: BNNP

DIY). Dukungan pemerintah dalam menangani NAPZA tercantum dalam Instruksi

Presiden Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2011 tentang pelaksanaan kebijakan

dan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkotika tahun 2011-2015 yakni dengan menjadikan siswa/ pelajar pendidikan

menengah dan mahasiswa memiliki pola pikir, sikap dan terampil menolak

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Remaja adalah salah satu sasaran

dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Hal ini disebabkan kerana

beberapa hal.

1. Jiwa remaja yang masih labil. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh kenikmatan

semu tanpa memikirkan masa depannya. Hal ini disebabkan karena remaja

sedang dalam masa pencarian jati diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

2. Dorongan kuat untuk mencoba hal baru. Dalam perjalanan mencari jati diri inilah

biasanya melakukan hal yang ingin dilakukan.

3. Rasa ingin tahu yang tinggi. Seorang remaja lebih berani dalam menjawab rasa

keingintahuan mereka dengan mencari tahu sendiri jawabannya. Namun, karena

hal tersebutlah terkadang tidak sadar melakukan hal yang salah.

4. Jiwa remaja penuh gejolak pemberontakan. Masa remaja adalah masa yang indah

dengan penuh dorongan untuk menunjukkan keberanian dengan berani

mengambil resiko dan berani nekat.

5. Pengaruh kuat kelompok pergaulan. Jika kelompok pergaulan yang kita masuki

adalah kelompok pemuda yang tidak baik, maka ada akat terlibat dalam pola

pergaulan mereka.

6. Tekanan dari orang tua dan orang sekitar yang tidak memahami remaja.

7. Tidak terpenuhinya kebutuhan dan keingintahuan remaja.

A. Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat – zat yang menyebabkan pemakainya mengalami

ketergantungan. Pada awalnya zat adiktif baik digunakan untuk menyehatkan raga

yang sakit. Namun, di era globalisasi ini zat adiktif telah disalahgunakan oleh oknum

yang tidak bertanggungjawab, sehingga penyalahgunaannya telah merusak generasi

muda. Alkohol, lem aica aibon, dan jamur lethong adalah beberapa contoh zat

adiktif.

1. Alkohol

Alkohol merupakan salah satu contoh dari zat depresan yang diperoleh

dari hasil fermentasi berbagai jenis tanaman. Singkong, anggur, beras, dan ketan

merupakan beberapa tanaman yang diolah menjadi alkohol. Mengkonsumsi

alkohol dengan kadar rendah dapat menyebabkan timbulnya perasaan euforia

atau kegembiraan yang tidak jelas penyebabnya. Namun, jika dikonsumsi dalam

dosis tinggi akan menyebabkan mabuk bahkan kematian. Bidang kedokteran

menggunakan alkohol sebagai bahan kimia yang sering digunakan sebagai

cairan pelarut dan dapat digunakan untuk membunuh kuman-kuman atau bakteri

(bahan antiseptik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

2. Zat yang mudah menguap

Efek yang ditimbulkan dari penggunaan zat ini adalah memperlambat

kerja otak dan sistem saraf pusat hingga terjadi kematian. Contoh zat ini adalah

lem aica aibon, thinner, bensin dan spiritus.

3. Zat yang menimbulkan halusinasi

Efek yang ditimbulkan dari penggunaan zat ini yakni mengacaukan kesadaran

dan emosi. Korban dapat dikatakan terkena halusinasi. Contoh zat ini adalah

jamur, kotoran sapi dan kecubung.

B. Narkotika

Narkotika adalah semua zat atau bahan yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau

menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Menurut UU No. 22 tahun 1997, narkotika meliputi golongan opiat

(heroin, morfin, dan madat), golongan kanabis (ganja dan hashish), dan golongan

(kokain dan crack). Berikut adalah contoh zat narkotika opium, ganja, kokain,

heroin, morfin dan kodein.

1. Opium

Opium berasal dari getah tumbuhan Papaver somniferum yang belum masak.

Opium diolah menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang

kedokteran sebagai obat analgestik (penghilang rasa sakit). Efek yang

ditimbulkan adalah menghilangkan rasa nyeri, jenis opium tertentu juga dapat

membuat orang tidur nyenyak dan membuat orang gembira tanpa sebab.

Opium berkembang dalam jenis alami, semisintesis dan opium sintesis.

Opium alami contohnya adalah morfin, kodein, dan tebain. Opium semisintesis

terbuat dari opium alami yang dicampur sedikit bahan kimia. Contoh opium

semisintesis adalah heroin dan hidromorfon. Opium sintesis adalah heroin dan

hidromorfon. Opium sintesis murni contohnya meperidin dan propoksifen.

2. Ganja

Ganja berasal dari daun tumbuhan Cannabis sativa. Penyalahgunaan ganja

dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku seseorang. Selain daun, pohon dan

ranting tanaman ganja juga mengandung zat psikoaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

3. Kokain

Kokain memiliki wujud berupa bubuk putih yang berasal dari daun koka

(Erythroxylum). Kokain dahulu digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi

(obat bius) lokal. Akan tetapi sekarang kokain tidak lagi di gunakan sebagai

anestesi karena telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.

4. Heroin

Heroin adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa

senang yang luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah

yang sedang dihadapinya. Heroin tergolong zat psikoaktif yang paling banyak

disalahgunakan orang. Meski heroin berwarna putih namun dipasaran gelap,

heroin sering dijumpai dalam berbagai warna. Untuk mengelabui petugas, heroin

sering dicampurkan dalam gula merah, tepung, atau dalam susu bubuk dengan

kadar antara 2-4%. Zat berbahaya yang disebut putaw juga mengandung heroin.

Pemakai heroin dalam dosis yang tinggi dapat menimbulkan kematian bagi

pemakainya.

5. Morfin

Morfin adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari

getah buah opium. Morfin berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat

menekan pusat pernapasan. Pada kasus overdosis morfin, biasanya si pemakai

mengalami ganggunan pernapasan yang fatal. Morfin juga dapat mengganggu

siklus menstruasi pada wanita pemakai, impotensi pada pria pemakai, sembelit,

serta efek-efek samping yang berbahaya lainnya.

6. Kodein

Kodein adalah zat analgestik yang lemah. Kekuatan kodein hanya sekitar

seperdua belas kekuatan morfin. Kodein sering digunakan sebagai analgesik

pada obat yang kuat.

C. Zat Psikotropika

Psikotropika adalah bahan atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol

tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol. Menurut UU No. 5 tahun 1997,

psikotropika meliputi ekstasi dan sabu-sabu (mengandung bahan aktif amfetamin ),

LSD, obat penenang/ obat tidur, obat anti depresi, dan antipsikosis. Contoh zat

psikotropika antara lain amfetamin dan ekstasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

1. Amfetamin

Amfetamin adalah zat adiktif yang tergolong stimulan karena dapat

mempercepat proses tubuh melalui sistem saraf pusat. Amfetamin sering

disalahgunakan sebagai obat penurun berat badan dan doping bagi atlet.

Pemakaian amfetamin dalam jangka panjang dapat menimbulkan

ketergantungan.

2. Ekstasi

Ekstasi adalah salah satu zat yang mengandung amfetamin. Ekstasi dapat

menimbulkan perasaan selalu segar, tidak mengantuk, dan tidak lekas lelah.

Akan tetapi ekstasi dapat menyebabkan pemakainya mengalami dehidrasi. Hal

ini karena biasanya pemakai ekstasi tidak merasa haus. Hal ini karena biasanya

pemakai ekstasi yang lama akan menimbulkan gangguan daya ingat dan

kelambanan gerakan anggota tubuh.

D. Akibat Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

Dari media massa kita dapat mengetahui banyak pengaruh yang buruk akibat

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Peran media massa dalam

mengkomunikasikan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika kepada pelajar

adalah untuk membantu menghindari dan menghentikan penyalahgunaan yang telah

terjadi. Berikut ini adalah beberapa pemberitaan yang telah diinformasikan oleh

media massa.

1. Ayen di vonis penjara selama 5 tahun dan denda sebesar 800 juta rupiah karena

menjual narkoba. (Kaltim Post: 5 Desember 2012)

2. Terdakwa kasus kecelakaan maut “Tugu Tani” Afriyani Susanti, menjalani

sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2012). Afriyani

divonis Majelis Hakim dengan 15 tahun penjara untuk

mempertanggungjawabkan kasus kecelakaan yang menyebabkan tewasnya

sembilan orang dan empat orang terluka di Jalan Ridwan Rais pada 22 Januari.

Afriyani terbukti mengonsumsi minuman keras dan ekstasi di kelab malam

stadium sebelum kecelakaan tersebut terjadi. (Kompas.com; Penulis: Alfiyyatur

Rohmah | Rabu, 19 Desember 2012).

3. Seorang pelajar SMA di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan kritis setelah di

tikam temannya sendiri saat asik berpesta miras Jumat (7/12/2012) malam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

(Kompas.com; Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Sabtu, 8 Desember

2012).

4. Narkoba merenggut nyawa tiga pemuda. (Kompasiana.com; Penulis: Ninoy N

Karundeng| 29 Januari 2012).

5. Pasien dengan riwayat narkoba suntik, akan beresiko untuk tertular virus HIV

atau virus Hepatitis C atau B. Suami atau istri dari pengguna Narkoba suntik ini

juga beresiko kalau mereka punya anak, anak yang mereka akan lahirkan juga

beresiko untuk terjangkit virus HIV atau hepatitis. (Kompasiana.com; Penulis:

Ari F Syam|14 Oktober 2012).

6. Pasca bulan puasa, 3 orang dalam kondisi kritis dan 1 orang meninggal dunia

akibat meminum minuman keras oplosan. Bahaya minuman keras banyak

dirasakan masyarakat menengah ke bawah. (Kompasiana.com; Penulis: PB

Siahaan| 28 Agustus 2012).

7. Pada Sabtu (28/7) pukul 01.00 WITA di Halong Mardika, Kec. Sirimau, Kota

Ambon, Maluku telah terjadi bentrok antar kelompok pemuda tepatnya di depan

Hotel Ambon Manise. Aksi saling lempar batu dari kedua kelompok sempat

terjadi namun dapat dilerai oleh aparat keamanan yang datang ke lokasi

sehingga bentrokan berhasil dilokalisir. Direktur Intel Polda Maluku Kombes

Pol. Tommy Napitupulu menyatakan insiden di Halong Mardika merupakan

peristiwa kriminal murni yang berawal dari kesalahpahaman antar kelompok

pemuda akibat terpengaruh oleh minuman keras. (Kompasiana.com; Penulis:

Chris Noya | 29 Juli 2012).

E. Jenis Zat Adiktif dan Psikotropika

Jenis zat adiktif dan psikotropika dapat digolongkan dari dampak negatif yang

ditimbulkan kepada pemakainya. Ada 3 dampak negatif yang dapat di kenal dari

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika yakni stimulasi, depresi, dan halusinasi.

1. Stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-

proses dalam tubuh, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.

Akibat percepatan proses dalam tubuh ini, orang yang mengalami stimulasi akan

terlihat sehat, tidak mengantuk, ceria, segar dan sebagainya. Zat-zat yang

menyebabkan stimulasi disebut stimulan. Contoh stimulan antara lain kafein

pada kopi, nikotin pada rokok, kokain dan amfetamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

2. Depresi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk memperlambat proses

pada tubuh. Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia

sekelilingnya. Zat – zat yang menyebabkan depresi disebut depresan. Dalam

bidang medis, depresan digunakan pada orang yang mengalami kesulitan tidur

(insomnia). Contoh zat-zat yang tergolong depresan adalah alkohol, obat

penenang dan sebagainya.

3. Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada saraf manusia yang menyebabkan

khayalan. Halusinasi menyebabkan penderita mendengar suara, melihat benda,

merasakan berbagai hal yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Akibat

halusinasi penderita dapat tertawa sendiri, bergerak dan berbicara tidak menentu.

Contoh zat yang tergolong halusinogen adalah Lysergic Acid Diethylamide

(LSD), jamur, kotoran sapi dan kecubung.

F. Landasan Hukum

Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sudah tercantum dalam Undang-

Undang No. 22 tahun 1997 tentang narkotika. Hal ini akan mengatur mengenai

pelanggaran hukum dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Jika terjadi

pelanggaran, oknum pelanggarnya akan menerima ganjaran sesuai dengan Undang-

Undang yang ada.

1. Pasal 78: menanam, memelihara, mempunyai, memiliki, menyimpan,

menguasai narkotika golongan I dipidana penjara 10 tahun dan denda 500 juta

Rupiah.

2. Pasal 79: memiliki, menyimpan, menguasai narkotika golongan II dipidana 7

tahun dan denda Rp 250 juta rupiah. Menguasai narkotika golongan III

dipenjara 5 tahun dan denda 100 juta Rupiah.

3. Pasal 80: memproduksi narkotika golongan I dipidana mati atau pidana penjara

seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun dan denda 1 milyar Rupiah.

Narkotika golongan II dipidana penjara 15 tahun dan denda 500 juta Rupiah.

Narkotika golongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda 200 juta Rupiah.

4. Pasal 81: membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransit narkotika

golongan I dipidana penjara 15 tahun dan denda 750 juta Rupiah. Narkotika

golongan II dipidana penjara 10 tahun daan denda 500 juta Rupiah. Narkotika

golongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda 200 juta Rupiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

5. Pasal 82: mengimpor, mengekspor, menawarkan, menyalurkan, menjual,

membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, atau

tukar menukar narkotika golongan I, dipidana hukuman mati, seumur hidup

atau pidana penjara 20 tahun dan denda 1 milyar Rupiah. Narkotika golongan

II, dipidana mati atau pidana penjara 15 tahun dan denda 500 juta Rupiah.

Narkotika golongan III, dipidana penjara 10 tahun dan denda 300 juta Rupiah.

6. Pasal 84: menggunakan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain,

dipidana penjara 15 tahun dan denda 750 juta Rupiah. Narkotika golongan II

dipidana penjara 10 tahun dan denda 500 juta Rupiah. Narkotika golongan III

dipidana penjara 5 tahun dan denda 250 juta Rupiah.

7. Pasal 85: menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri di pidana penjara

4 tahun. Narkotika golongan II dipidana penjara 2 tahun. Narkotika golongan

III dipidana 1 tahun.

8. Pasal 86: orang tua atau wali pecandu yang belum sukup umur yang sengaja

tidak melapor, dipidana penjara 6 bulan dan denda 1 juta Rupiah.

9. Pasal 87: menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan

kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa, tipu muslihat

atau membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak

kejahatan narkoba terancam pidana penjara 5-20 tahun dan denda 20 juta

Rupiah sampai 600 juta Rupiah.

Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika

1. Pasal 59: menggunakan, memproduksi, mengedarkan, mengimpor, memiliki,

menyimpan, membawa psikotropika golongan I dipidana penjara 4-15 tahun

dan denda 150 juta Rupiah sampai 750 juta Rupiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lampiran 10.

SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS II PERTEMUAN 3

Scan 1. Pengulangan materi sebelumnya

Scan 2. Dampak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 3. Penjelasan indikator pembelajaran

Scan 4. Penjelasan ciri – ciri pengguna zat adiktif dan psikotropika

Scan 5. Penjelasan benda disekitar korban

Scan 6. Penjelasan macam – macam wujud zat adiktif dan psikotropika

Scan 7. Kata – kata motivasi belajar

Scan 8. Penjelasan dampak bagi kesehatan

Scan 9. Penjelasan dampak sosial

Scan 10. Penuntun kesimpulan

Scan 11. Penuntun refleksi Scan 12. Penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

SCAN MEDIA OPEN OFFICE PRESENTATION SIKLUS II PERTEMUAN 4

Scan 1. Pengulangan materi sebelumnya

Scan 2. Foto penjelasan kegiatan rehabilitasi

Scan 3. Indikator pembelajaran

Scan 4. Penuntun kerja kelompok

Scan 5. Kata-kata motivasi belajar

Scan 6. Penuntun presentasi

Scan 7. Penjelasan langkah menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 8. Penjelasan langkah menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 9. Penjelasan langkah menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Scan 10. Penjelasan contoh zat adiktif dan psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan

Scan 11. Penghargaan terhadap kelompok terbaik

Scan 12. Penuntun refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Lampiran 11.

MATERI ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/ 2 (dua) Hari, Tanggal : 10, 15 April 2013

Waktu : 120 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013

I. KOMPETENSI DASAR

4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menjelaskan dampak penyalahgunaan zat adiktif dan

psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial.

2. Siswa mampu menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan

psikotropika.

3. Siswa mampu menyebutkan zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di

bidang kesehatan.

III. TEORI

A. Dampak Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

Setelah kita mengetahui jenis zat adiktif dan psikotropika berdasarkan

penggolongannya. Pada kegiatan pembelajaran ini kita akan mempelajari

dampak kesehatan, ekonomi, sosial, bagaimana penanggulangannya dan

penggunaannya di bidang kesehatan. Zat adiktif dan psikotropika memiliki

dampak negatif baik bagi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Ketagihan adalah

gejala untuk terus-menerus memakai atau menggunakan karena korban merasa

sangat membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang

ditandai dengan tubuh terasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejang-

kejang, dan badan mengigil pada saat tidak memakai atau penggunaan

dihentikan. Jika sudah parah, ada yang menjerit-jerit histeris, menggigit jari, dan

berperilaku seperti orang gila dikenal dengan nama sakaw.

Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau pengumpulan fenomena

fisiologis, perilaku, dan kognitif karena penggunaan zat psikoaktif dan kesulitan

mengendalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan

kematian.

B. Ciri-ciri Pengguna Zat Adiktif dan Psikotropika

Seorang pengguna zat adiktif dan psikotropika akan menunjukkan sikap yang

tidak seperti orang biasanya. Berikut ini kita akan mengenalinya berdasarkan

lingkungan di sekolah.

a. Perubahan sikap di Sekolah

1. Sering berbohong

2. Mudah tersinggung dan mudah marah

3. Lambat dalam memberi tanggapan, pelupa, apatis atau cuek

4. Sering mengantuk pada saat jam pelajaran

5. Tidak memiliki motivasi, minat, tenaga, dan partisipasi dalam kegiatan di

sekolah

6. Mengeluh terhadap keadaan keluarga di rumah

7. Mengabaikan peraturan sekolah.

b. Perubahan Kebiasaan di Sekolah

1. Sesekali ditemukan dalam keadaan mabuk, bicara tidak jelas, dan jalan

sempoyongan

2. Sering terlambat masuk ke kelas (biasanya setelah jam istirahat)

3. Meninggalkan hobinya yang dulu

4. Sering meminjam uang kepada teman dalam jumlah yang tidak sedikit

5. Meninggalkan teman lama

6. Menunggak uang sekolah dengan alasan tidak jelas

C. Benda yang dapat dijumpai di Sekitar Pengguna Zat Adiktif dan

Psikotropika

1. Bau ganja (seperti tali terbakar) di ruangan atau pakaian

2. Pengharum bau ruangan

3. Tetes mata dan pencuci mulut

4. Bedak, biji/ benih, daun, tanaman/ tumbuhan, jamur

5. Kapsul/ tablet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

6. Kertas penggulung rokok, rokok, korek api

7. Botol kaca (mengkonsumsi minuman keras)

8. Sendok kecil, sedotan, silet, jarum suntik, cermin

D. Dampak bagi Kesehatan

Dampak Negatif Rokok

Kalian pasti sering menjumpai rokok berada disekitar lingkungan tempat tinggal

dan lingkungan pergaulan. Konsumsi rokok di Indonesia memang cukup besar,

namun kita perlu tahu bahwa rokok memiliki banyak zat kimia yang tidak baik bagi

kesehatan. Rokok dapat menimbulkan asap yang berbau tidak sedap sehingga asap

rokok menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk. Terkadang perokok tidak

menyadari bahwa tidak hanya si perokok yang menerima dampak buruknya, namun

orang yang ada di sekitarnya juga. Orang yang menghirup asap rokok namun tidak

merokok secara langsung di sebut perokok pasif. Sebaliknya, jika seseorang merokok

secara langsung di sebut perokok aktif. Rokok memiliki bermacam-macam zat yang

berbahaya bagi kesehatan penggunanya.

1. Tar, merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah

dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Tar merupakan kumpulan

berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau maupun bahan lain yang

ditambahkan pada tembakau selama proses bertani dan di industri rokok. Berapa

pun kadar tar dalam rokok akan merangsang timbulnya kanker dalam tubuh.

2. Nikotin adalah zat yang terdapat pada daun tembakau dan menyebabkan rasa

ketagihan. Nikotin dapat memicu terhentinya pernapasan, oleh karena itu

menghisap rokok sama saja dengan mengisap nikotin. Nikotin menaikkan

tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung

menjadi berat.

3. Karbon monoksida (CO), merupakan gas beracun yang tidak berbau sama

sekali. Gas karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok dapat

menyebabkan ganguan terhadap hemoglobin (Hb/ darah merah). Karbon

monoksida dapat menyingkirkan oksigen (O2) dalam tubuh. Bahaya yang

lainnya adalah penyempitan jaringan pembuluh darah.

4. Zat lainnya : Nitrogen Oksida, Hidrogen Sianida, Amonia dan Methanol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Dampak Negatif Minuman Keras

Minuman keras mengandung alkohol (etanol) merupakan cairan yang bening

tidak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Alkohol diperoleh dari proses

fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah di metabolisme oleh tubuh sehingga cepat

menimbulkan ketagihan atau kecanduan bagi peminumnya alkohol selain itu alkohol

dapat merugikan orang lain. Orang yang kecanduan alkohol sering melakukan

tindakan kriminal, misalnya mencuri, merampok, memperkosa, dan bahkan

membunuh. Beberapa bahaya alkohol diuraikan sebagai berikut ini.

1. Alkohol mengganggu sistem saraf. Orang yang banyak minum alkohol akan

mabuk sehingga tidak peka akan keadaan sekitarnya. Korban akan berbicara

tanpa kesadaran sehingga perkataannya tidak masuk akal untuk diajak

berkomunikasi.

2. Gangguan metabolisme tubuh yang berdampak pada kegagalan jantung atau

kelainan jantung. Hal ini disebabkan karena lemak akan tertimbun pada

pembuluh darah arteri sehingga dapat menghambat aliran darah dan kerja jantung

meningkat.

3. Hambatan pembentukan trombosit merusak sumsum tulang sehingga dapat

menyebabkan pendarahan, anemia, dan kekurangan sel darah putih .

4. Dapat merusak hati dalam jangka panjang mengakibatan kegagalan fungsi hati

dan kanker.

5. Meningkatkan kerentaan infeksi karena kerusakan saluran napas, hati, atau

kurang makan.

6. Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf yang mengendalikan aliran darah

sehingga menimbulkan warna kemerahan pada kulit. Selain itu alkohol juga

menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada kulit

7. Alkohol mengganggu kemampuan ginjal untuk menyerap cairan. Akibatnya,

tubuh menjadi kekurangan cairan (dehidrasi) kekurangan cairan dalam jumlah

banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Dampak dari Narkotika dan Zat Psikotropika

Sumber : buku saku P4GN hal 27-28

NARKOTIKA

Jenis Efek

Heroin Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan

dungu, jalan mengambang dan rasa senang yang

berlebihan.

Gejala putus zat tidak mengancam secara fisik,

melainkan psikis, yaitu rasa tidak nyaman pada

perut, kram otot, nyeri tulang, gejala seperti flu.

Masalah kesehatan, yaitu bengkak pada daerah

yang disuntik, tetanus, HIV/ AIDS, hepatitis B dan

C. Pada wanita akan mengalami gangguan pada

siklus menstruasi.

Ganja Menurunkan keterampilan motorik, bingung,

kehilangan konsentrasi, penurunan motivasi,

meningkatkan nafsu makan, rasa senang yang

berlebihan.

Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan,

sistem peredaran darah dan kanker.

Psikotropika

Jenis Efek

Obat Penenang Bicara jadi pelo, memperlambat respon fisik,

mental dan emosi. Dalam dosis tinggi akan

membuat pengguna tidur, kemudian akan

menimbulkan perasaan cemas, sensitif dan marah.

Penggunaan campuran dengan alkohol akan

berdampak mematikan.

Gejala putus zat bersifat lama dan serius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Ekstasi Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa

senang yang berlebihan, hilangnya rasa percaya

diri.

Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan

lelah, cemas dan depresi yang berlangsung

beberapa hari.

Kematian yang terjadi karena tidak seimbangnya

cairan tubuh, baik karena dahidrasi ataupun terlalu

banyak cairan. Menimbulkan kerusakan otak yang

permanen.

Methamphetamine Menimbulkan perasaan melayang sementara yang

berangsur-angsur membangkitkan kegelisahan luar

biasa.

Aktivitas tubuh dipercepat berlebihan, penggunaan

yang lama akan merusak tubuh, bahkan kematian

karena over dosis.

C. Dampak Ekonomi

1. Kemiskinan

2. Korupsi

D. Dampak Sosial

1. Sering menyendiri atau menghindari dari pergaulan

2. Menjadikan lingkungan masyarakat yang individualistis

3. Suka ingkar janji (berbohong)

4. Malas mengurus diri

5. Mudah bertindak kasar kepada orang lain

E. Sikap yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi terhadap

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

Lebih baik mencegah dari pada mengobati, pribahasa inilah yang sesuai

untuk kalian sebagai generasi muda dalam memerangi penyalahgunaan zat adiktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

dan psikotropika. Ada beberapa tips agar kamu tidak terpengaruh untuk

menyalahgunakan zat adiktif dan psikotropika.

1. Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapa pun, dengan jenis apa pun dan

dengan dalih apapun.

2. Carilah pergaulan yang aman di tempat yang aman, dengan orang-orang yang

aman, dan pada waktu yang aman. Jika ada temanmu yang mengkonsumsi zat

adiktif dan psikotropika, jangan takut untuk mengajaknya berhenti. Ingatkan

tentang bahaya apa yang akan diterima.

3. Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga, dengan saling memperhatikan,

saling mengasihi, dan saling membutuhkan. Kembangkan kasih sayang ini pada

saudara, sahabat dan teman-temanmu.

4. Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar.

Katakan tidak pada narkoba.

5. Lakukanlah kegiatan yang mampu menampung minat dan bakatmu. Hal ini

akan membantu dalam peningkatan prestasi hidupmu, sehingga pemikiran

untuk mengkonsumsi zat adiktif dan psikotropika hilang.

6. Jangan takut untuk melaporkan tindakan yang berkaitan dengan

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pelaporan ini dapat ditujukan

kepada keluarga, teman, guru, dan aparatur Negara.

7. Jika sudah dalam kondisi ketergantungan, maka bawalah korban ke Pusat

Rehabilitasi Penanganan Korban Narkotika Lido.

8. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan rajin ibadah dan

memohon kekuatan kepada-Nya.

Pada umumnya seseorang mengenal dan memakai narkoba awalnya karena

tawaran teman dekat. Jika kamu diajak oleh teman dekat untuk mencoba narkoba,

dan kamu tidak enak untuk menolaknya. Maka gunakanlah cara ini!

1. Katakan “TIDAK!”: dengan berkata “maaf, saya tidak tertarik” atau “buat yang

satu ini.. maaf aku tidak bisa.”

2. Tatap matanya, bersikap tenang cepat berlalu dan berkata: “aku ada urusan

lain” atau “maaf, aku harus les dulu” atau “aku ditunggu ibu/ bapak.”

3. Ganti topik pembicaraan: “apakah kamu sudah mengerjakan PR?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

G. Zat adiktif dan psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan

1. Morfin : digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri hebat yang tidak bisa

diobati dengan analgetik non narkotik. Morfin juga digunakan

untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan

dioperasi.

2. Heroin : turunan morfin yang berfungsi sebagai depresan misalnya

meredakan batuk.

3. Barbiturat : menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.

4. Amfetamin : digunakan untuk mengurangi depresi, menghilangkan rasa

kantuk.

5. Meperidin : digunakan untuk analgesia; dan efektif untuk terapi batuk dan

diare.

6. Metadon : digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri dan terapi

bagi pecandu narkotika.

7. Daun Coca : digunakan oleh suku Indian Inca dalam upacara ritual untuk

menahan rasa lapar atau letih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 12.

LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti: modul, buku paket,

majalah dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Kerjakan nomor soal sesuai dengan nomor urut kelompok. 6. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas. A. JAWABLAH PERNTANYAAN BERIKUT! 1. Apa yang dimaksud dengan zat adiktif ? Sebutkan 3 contohnya! 2. Apa yang dimaksud dengan zat psikotropika? Sebutkan 3 contohnya! 3. Apa yang dimaksud dengan narkotika? Sebutkan 3 contohnya! 4. Apa saja dampak dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika yang

pernah kalian jumpai? 5. Fakta (kejadian) apa saja yang dapat kalian temukan dari media massa

mengenai penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika! 6. Bagaimana pendapat kalian terhadap kerentanan remaja menyalahgunakan

zat adiktif dan psikotropika?

SELAMAT BEKERJA Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam

Memecahkan Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!

Yogyakarta, 3 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan

.............................

Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................

LEMBAR KERJA SISWA I SIKLUS I

Materi : Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

JAWABAN LKS I

1. Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Contohnya adalah rokok, alkohol, kafein pada kopi, nikotin pada rokok, kokain, amfetamin, obat penenang, LSD (lysergic acid diethylamide), opium, morfin, heroin, hidromorfon, meperidin, propoksofen, ganja, kokain, heroin dan kodein.

2. Zat psikotropika adalah bahan atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol tetapi memiliki khasiat seperti alkohol. Contohnya adalah amfetamin, dan ekstasi.

3. Narkotika adalah semua zat atau bahan yang berasal dari dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya adalah opium, ganja, kokain, heroin, morfin dan kodein.

4. Kerusuhan, perusakan rumah/ gedung, pencurian. 5. Dari media massa, fakta (kejadian) kejadian penyalahgunaan zat adiktif dan

psikotropika yang dapat diketahui adalah: Penyelundupan Tabrakan, akibat penggunaan narkotika. Kemiskinan Tawuran Mabuk Kematian

6. Remaja dikatakan rentan karena Jiwa remaja yang masih labil. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh

kenikmatan semu tanpa memikirkan masa depannya. Hal ini disebabkan karena remaja sedang dalam masa pencarian jati diri.

Dorongan kuat untuk mencoba hal baru. Dalam perjalanan mencari jati diri inilah biasanya melakukan hal yang ingin dilakukan.

Rasa ingin tahu yang tinggi. Seorang remaja lebih berani dalam menjawab rasa keingintahuan mereka dengan mencari tahu sendiri jawabannya. Namun, karena hal tersebutlah terkadang tidak sadarmelakukan hal yang salah.

Jiwa remaja penuh gejolak pemberontakan. Masa remaja adalah masa yang indah dengan penuh dorongan untuk menunjukkan keberanian dengan berani mengambil resiko dan berani nekat.

Pengaruh kuat kelompok pergaulan. Jika kelompok pergaulan yang kita masuki adalah kelompok pemuda yang tidak baik, maka ada akat terlibat dalam pola pergaulan mereka.

Tekanan dari orang tua dan orang sekitar yang tidak memahami remaja. Tidak terpenuhinya kebutuhan dan keingintahuan remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

LEMBAR KERJA SISWA I SIKLUS I

Materi : Menggolongkan Zat Adiktif dan Psikotropika ke Stimulan,

Halusinogen, dan Depresan Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti: modul, buku paket,

majalah dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Kerjakan nomor soal sesuai dengan nomor urut kelompok. 6. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas. A. JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT! 1. Apa yang dimaksud dengan zat halusinogen, stimulan, dan depresan? 2. Sebutkan dampak kesehatan yang dialami oleh pengguna zat halusinogen,

stimulan, dan depresan! 3. Sebutkan 3 zat yang tergolong dalam dampak zat adiktif dan psikotropika

penyebab stimulasi! 4. Sebutkan 3 zat yang tergolong dalam dampak zat adiktif dan psikotropika

penyebab depresi! 5. Sebutkan 3 zat yang tergolong dalam dampak zat adiktif dan psikotropika

penyebab halusinasi! 6. Sebutkan landasan hukum dan sanksi terhadap penyalahgunaan zat adiktif

dan psikotropika!

SELAMAT BEKERJA Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam

Memecahkan Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!

Yogyakarta, 3 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan

.............................

Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

JAWABAN LKS I

1. Zat halusinogen, stimulan, dan depresan. Halusinogen adalah zat yang menyebabkan penggunanya berhalusinasi. Stimulan adalah zat yang menyebabkan penggunanya mengalami

stimulasi. Depresan adalah zat yang menyebabkan penggunanya mengalami depresi.

2. Dampak yang dialami oleh pengguna zat halusinogen, stimulan, dan depresan. Pengguna zat halusinogen akan mengalami dampak yang menyebabkan

penderita mendengar suara, melihat benda, merasakan berbagai hal yang sebenarnya tidak ada sama sekali.

Pengguna zat stimulan akan mengalami gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Akibat percepatan proses dalam tubuh ini, orang yang mengalami stimulasi akan terlihat sehat, tidak mengantuk, ceria, segar dan sebagainya.

Pengguna zat depresan akan mengalami gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk memperlambat proses pada tubuh. Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia sekelilingnya.

3. Kafein pada kopi, nikotin pada rokok, kokain dan amfetamin. 4. Alkohol, morfin, obat penenang, klorpromazina, reserpina, oksanamida,

pipradol, pentobaribital, pethidin, fentanil. 5. LSD (lysergic acid diethylamide), mariyuana, pelarut kimia. 6. Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sudah tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika. Hal ini akan mengatur mengenai pelanggaran hukum dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Jika terjadi pelanggaran, oknum pelanggarnya akan menerima ganjaran sesuai dengan Undang-Undang yang ada. Pasal 78 : menanam, memelihara, mempunyai, memiliki, menyimpan,

menguasai narkotika golongan I dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp. 500 juta.

Pasal 79 : memiliki, menyimpan, menguasai narkotika golongan II dipidana 7 tahun dan denda Rp 250 juta rupiah. Atau menguasai narkotika golongan III dipenjara 5 tahun dan denda Rp. 100 juta rupiah.

Pasal 80 : memproduksi narkotika golongan I dipidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun dan denda Rp. 1 milyar rupiah. Narkotika golongan II dipidana penjara 15 tahun dan denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika goongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda Rp. 200 juta rupiah.

Pasal 81 : membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransit narkotika golongan I dipidana penjara 15 tahun dan denda Rp. 750 juta rupiah. Narkotika golongan II dipidana penjara 10 tahun daan denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika golongan III dipidana penjara 7 tahun dan denda Rp. 200 juta rupiah.

Pasal 82 : mengimpor, mengekspor, menawarkan, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, atau tukar menukar narkotika golongan I, dipidana hukuman mati, seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun dan denda Rp. 1 milyar rupiah. Narkotika golongan II, dipidana mati atau pidana penjara 15 tahun dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika golongan III, dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp 300 juta rupiah.

Pasal 84 : menggunakan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain, dipidana penjara 15 tahun dan denda Rp. 750 juta rupiah. Narkotika golongan II dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp. 500 juta rupiah. Narkotika golongan III dipidana penjara 5 tahun dan denda Rp. 250 juta rupiah.

Pasal 85 : menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri dipidana penjara 4 tahun. Narkotika golongan II dipidana penjara 2 tahun. Dan narkotika goongan III dipidana 1 tahun.

Pasal 86 : orang tua atau walipecandu yang belum sukup umur yang sengaja tidak melapor, dipidana penjara 6 bulan dan denda Rp. 1 juta rupiah.

Pasal 87 : menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa, tipu muslihat atau membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak kejahatan narkoba di ancam pidana penjara 5-20 tahun dan denda Rp. 20 juta rupiah sampai Rp. 600 juta rupiah.

Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika Pasal 59 : menggunakan, memproduksi, mengedarkan, mengimpor,

memiliki, menyimpan, membawa psikotropika golongan I dipidana penjara 4-15 tahun dan denda Rp. 150 juta sampai Rp. 750 juta rupiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Lampiran 13.

LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti : modul, buku paket,

majalah dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas. A. JAWABLAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS! 1. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan rokok! 2. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan minuman keras! 3. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan bagi pengguna heroin! 4. Sebutkan dampak kesehatan yang ditimbulkan bagi pengguna ekstasi! 5. Sebutkan dampak ekonomi yang ditimbulkan bagi pecandu zat adiktif dan

psikotropika! 6. Sebutkan dampak sosial yang ditimbulkan bagi pecandu zat adiktif dan

psikotropika!

SELAMAT BEKERJA Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam Memecahkan

Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!

Yogyakarta, 10 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan

.............................

Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................

LEMBAR KERJA SISWA II SIKLUS II

Materi : Dampak dari Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas/ Semester : VIII B/ 2 (dua)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

JAWABAN LKS II

1. Gigi kuning karena nikotin, infeksi saluran pernapasan, kanker paru-paru, impotensi, gangguan kehamilan, gangguan jantung.

2. Pengaruh langsung : Penurunan fungsi otak dan sistem saraf, kehilangan sistem koordinasi tubuh, gangguan penglihatan dan pembicaraan. Pengaruh jangka panjang: iritasi pada bagian dalam perut, kehilangan rasa lapar, masalah kulit, sering mengalami infeksi.

3. Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan dungu, jalan mengambang dan rasa senang yang berlebihan. Gejala putus zat tidak mengancam secara fisik, melainkan psikis, yaitu rasa tidak nyaman pada perut, kram otot, nyeri tulang, gejala seperti flu. Problem kesehatan, yaitu bengkak pada daerah yang disuntik, tetanus, HIV/ AIDS, hepatitis B dan C. Pada wanita akan mengalami gangguan pada siklus menstruasi.Menyebabkan kerusakan hati dan lambung, otot dan syaraf, daya ingat hilang, gemetar, ketakutan yang berlebihan dan terkadang mengalami kejang.

4. Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa senang yang berlebihan, hilangnya rasa percaya diri. Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi yang berlangsung beberapa hari. Kematian yang terjadi karena tidak seimbangnya cairan tubuh, baik karena dahidrasi ataupun terlalu banyak cairan. Menimbulkan kerusakan otak yang permanen.

5. Kemiskinan dan korupsi. 6. Sering menyendiri atau menghindari dari pergaulan, menunjukkan sikap

acuh, suka ingkar janji (berbohong), malas mengurus diri, dan mudah bertindak kasar kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

LEMBAR KERJA SISWA II SIKLUS II

Materi : Menghindari penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas/Semester : VIII B /II

LANGKAH PENGERJAAN 1. Bentuklah kelompok belajar, maksimal 6 siswa. 2. Kerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. 3. Manfaatkan sumber belajar di sekitar kalian seperti : modul, buku paket, majalah

dan koran untuk membantu dalam mengerjakan soal. 4. Diskusikan temuan jawaban kalian bersama kelompok. 5. Persiapkan jawaban kalian dengan baik, lalu presentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas. A. DISKUSIKANLAH PERTANYAAN BERIKUT! 1. Bagaimana sikapmu jika sedang menjumpai seseorang sedang merokok di tempat

umum? Jelaskan alasannya! 2. Bagaimana sikapmu untuk menghentikan seorang perokok aktif? 3. Bagaimana sikapmu jika sedang menjumpai seseorang sedang mabuk

(terpengaruh alkohol)? Jelaskan alasannya! 4. Bagaimana sikapmu untuk menghentikan seorang pecandu minuman keras? 5. Bagaimana sikapmu jika ada seorang mantan pengguna narkotika yang

bersekolah dan sekelas denganmu? 6. Bagaimana sikapmu jika bertemu orang yang sedang bertransaksi narkotika?

SELAMAT BEKERJA

Kami Tekun dalam Belajar, Berani dalam Bertindak, Bijak dalam Memecahkan Permasalahan dan Tidak Akan Putus Asa!

Yogyakarta, 15 April 2013 Guru Pelaksana Tindakan

.............................

Kelompok................................ 1.......................................................... 2.......................................................... 3.......................................................... 4.......................................................... 5.......................................................... 6..........................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

JAWABAN LKS II

1. Menegur dengan sopan, dan menghimbau agar perokok tersebut mau mematikan rokoknya atau berpindah ke kawasan merokok.

2. Memberi motivasi dan himbauan secara tegas. 3. Lapor ke aparat keamanan setempat, menegur si pemabuk. 4. Memberi motivasi dan himbauan secara tegas. 5. Akan tetap menghargai dengan memperlakukan sama seperti teman sekelas

yang lain. 6. Melapor ke polisi, berteriak untuk memanggil masyarakat agar menangkap si

penjual dan pembeli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

157

Lampiran 14. KISI-KISI SOAL PRETEST

Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kurikulum : KTSP

Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian

Standar Kompetensi: 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

(C1) Pengetahuan

(C2) Pemahaman

(C3) Penerapan

(C4) Analisis

4.4 Mendeskripsikan

sifat/ pengaruh zat

adiktif dan

psikotropika.

1. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika

A1, A5, A7

2. Mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan halusinogen, stimulan dan depresan

A3, A4, B21, A9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

158

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

(C1) Pengetahuan

(C2) Pemahaman

(C3) Penerapan

(C4) Analisis

3. Mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa

A2, A10 A6 A8

4.5 Menghindarkan

diri dari pengaruh zat

adiktif dan

psikotropika.

4. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial

A11, A15 A12

5. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika

A13, A20 A14, A17, A18

6. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan

A16, A19

Keterangan: A : soal pilihan ganda, B : soal uraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

159

KISI-KISI SOAL POS-TEST (Siklus I)

Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kurikulum : KTSP

Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian Standar Kompetensi : 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

Keterangan: A : soal pilihan ganda, B : soal uraian.

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

(C1) Pengetahuan

(C2) Pemahaman

(C3) Penerapan

(C4) Analisis

4.4 Mendeskripsikan

sifat/ pengaruh zat

adiktif dan

psikotropika.

4. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika

A1, A4, A6, A11 A15

5. Mengelompokkan zat adiktif dan psikotropika ke dalam golongan halusinogen, stimulan dan depresan

A2, A5, A9, A13, A14

A7, A17 A16, A18 A10

6. Mendata akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika dari media massa

A3, A8, A19, A20

A12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

160

KISI-KISI SOAL POST-TEST (Siklus II)

Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kurikulum : KTSP

Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian

Standar Kompetensi: 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

Keterangan: A : soal pilihan ganda, B : soal uraian

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

(C1) Pengetahuan

(C2) Pemahaman

(C3) Penerapan

(C4) Analisis

4.5 Menghindarkan

diri dari pengaruh zat

adiktif dan

psikotropika.

1. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi dan sosial

A4, A6, A8, A15,

A20

A3, A9 A11

2. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif dan psikotropika

A1, A5, A18,

A19

A7, A12, A14,

B21

3. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan

A2, A10, A17 A13 A16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Lampiran 15.

SOAL PRETEST

Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

Hari, Tanggal : Rabu, 3 April 2013 Waktu : 10 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013

No. Absen/ Kelas : .......................................................................

Petunjuk Pengerjaan 1. Soal terdiri dari 21 butir soal yang terdiri dari 20 pilihan ganda dan 1 uraian. 2. Jawablah pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X) pada

jawaban yang paling benar. 3. Jawablah soal uraian dengan singkat dan jelas. 4. Jumlah skor pada setiap soal pilihan ganda adalah 1; dan pada soal uraian adalah 4. I. Pilihan Ganda 1. Pernyataan berikut ini yang dapat menjelaskan tentang pengertian zat adiktif adalah….

a. zat adiktif menyebabkan ketagihan pada pemakainya b. zat adiktif menyebabkan sakit pada pemakainya c. zat adiktif menyebabkan stres pada pemakainya d. zat adiktif menyebabkan gembira pada pemakainya

2. Obat yang sering disalahgunakan oleh para atlet sebagai dopping adalah.… a. heroin b. ganja c. lexotan d. amfetamin

3. Zat-zat dibawah ini zat yang termasuk dalam golongan depresan adalah.... a. alkohol b. amfetamin

c. kafein d. ganja

4. Kafein merupakan contoh dari zat adiktif yang terdapat pada.... a. rokok b. ekstasi

c. alkohol d. kopi

5. Berikut ini yang menjadi landasan hukum tentang pemanfaatan dan sanksi penyalahgunaan narkotika adalah.... a. Undang-Undang RI No. 22/1990 b. Undang-Undang RI No. 22/1998 c. Undang-Undang RI No. 22/1997 d. Undang-Undang RI No. 22/1989

6. Zat atau bahan yang berasal dari dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Pernyataan tersebut sesuai untuk.... a. zat adiktif b. narkotika

c. zat psikotropika d. alkohol

7. Berikut ini yang tidak termasuk dalam golongan narkotika adalah. . . . a. ganja (Cannabis sativa) b. opium (Papaver omniferum)

c. kokain (Erythroxylum coca) d. amfetamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

8. Suatu ketika Rudi ditemukan dalam kondisi tidak sadar dan emosi yang berlebihan. Rudi berjalan dengan sempoyongan, berbicara pelo dan tertawa sendiri. Jika kamu adalah seorang dokter, maka Rudi dapat didiagnosis mengalami? a. depresi b. halusinasi c. sakaw d. sakit kepala

9. Salah satu efek psikotropika adalah membuat saraf pusat menjadi pasif. Efek tersebut ditimbulkan oleh psikotropika jenis.… a. stimulan b. depresan c. oksidan d. halusinogen

10. Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan narkotika jenis suntik adalah.... a. HIV/ AIDS b. batuk

c. maag d. flu

11. Seseorang di sebut sebagai perokok pasif jika…. a. hanya merokok ketika ada orang lain merokok didekatnya b. tidak merokok tetapi karena faktor keturunan dari orang tua perokok c. mengisap asap rokok karena ada perokok didekatnya d. merokok sejak lama, kemudian berhenti merokok sama sekali

12. Mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali…. a. kerusakan pada jantung dan hati b. impotensi pada laki-laki

c. kemandulan pada wanita d. kegemukan

13. Untuk menghilangkan racun akibat zat yang terdapat pada zat adiktif dan psikotropika, maka harus dilakukan.... a. motivasi b. simulasi

c. sugesti d. detoksifikasi

14. Suatu hari sahabatku memberi narkotika jenis heroin, sikap yang harus aku lakukan adalah.... a. tersenyum b. melapor ke polisi c. menolak dan mengajak sahabatku untuk berhenti d. melenggang pergi

15. Salah satu zat adiktif yang terkandung dalam asap rokok adalah gas karbon monoksida, bahaya gas tersebut adalah.... a. terikat lebih kuat dibandingkan oksigen b. menyebabkan kanker c. merusak paru-paru d. mengendap pada gigi dan paru-paru

16. Pada bidang medis dampak dari zat ini digunakan pada orang yang mengalami susah tidur (insomnia), hal ini adalah ciri dari dampak yang ditimbulkan oleh zat adiktif yakni.... a. halusinasi b. depresan

c. stimulan d. ceria

17. Andi adalah seorang mantan pengguna narkotika yang terkena AIDS dan dia adalah teman sekelasmu, apa yang sebaiknya kamu lakukan…. a. menghargai Andi dengan memperlakukan hal yang sama kepada teman yang lain b. mengejek Andi, karena terkena AIDS c. mengusir Andi dari kelas, karena takut tertular

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

d. pindah ke sekolah lain 18. Untuk mencegah penyalahgunaan obat terlarang tindakan manakah yang sebaiknya kita

lakukan? a. mencari teman yang dekat rumah saja b. mencurigai siapa pun termasuk keluarga c. bergaul dengan saudara-saudara kandung saja d. waspada dalam keadaan apa pun dan terhadap siapa pun

19. Daun coca digunakan suku Indian Inci dalam ritual adat untuk mengurangi rasa lapar atau letih. Hal tersebut mengindikasikan zat adiktif dan psikotropika dapat digunakan dalam bidang…. a. ekonomi b. kesehatan

c. pendidikan d. sosial

20. Jika seorang korban narkoba sudah ketergantungan, maka sebaiknya dilakukan rehabilitasi. Berikut ini yang merupakan pusat rehabilitasi binaan pemerintah adalah…. a. RS Ketergantungan Obat b. RS Sardjito

c. PRPKN Lido d. Polres Sleman

II. Uraian 21. Bagaimana sikap yang sebaiknya kamu lakukan jika sedang menjumpai seseorang sedang

merokok di tempat umum? Jelaskan alasannya!

Jawaban:

SELAMAT MENGERJAKAN Aku bersemangat, Aku jujur, Aku bekerja keras!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Lampiran 16. SOAL POST-TEST I

Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua) Hari, Tanggal : Senin, 8 April 2013

Waktu : 10 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013

No. Absen/ Kelas : .......................................................................

Petunjuk 1. Soal terdiri dari 21 butir soal yang terdiri dari 20 pilihan ganda dan 1 uraian. 2. Jawablah pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X)

pada jawaban yang paling benar. 3. Jawablah soal uraian dengan singkat dan jelas. 4. Jumlah skor pada setiap soal pilihan ganda adalah 1; dan pada soal uraian adalah 4.

I. Pilihan Ganda 1. Pernyataan yang dapat menjelaskan tentang pengertian zat adiktif adalah….

a. zat adiktif menyebabkan ketagihan pada pemakainya b. zat adiktif menyebabkan sakit pada pemakainya c. zat adiktif menyebabkan stres pada pemakainya d. zat adiktif menyebabkan gembira pada pemakainya

2. Zat-zat berikut ini tergolong dalam zat yang dapat menyebabkan stimulasi, kecuali…. a. kafein b. kokain

c. barbiturat d. amfetamin

3. Obat yang sering disalahgunakan oleh para atlet sebagai dopping adalah jenis.… a. heroin b. ganja

c. lexotan d. amfetamin

4. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat tentang zat psikotropika adalah…. a. zat yang termasuk dalam golongan narkotika dan memiliki efek seperti narkotika b. zat yang mengandung racun namun tidak tergolong narkotika dan alkohol c. zat tidak tergolong narkotika dan alkohol tetapi memiliki efek seperti narkotika

dan alkohol d. zat yang memiliki efek seperti narkotika

5. Zat-zat dibawah ini yang termasuk dalam golongan depresan adalah.... a. alkohol b. amfetamin

c. kafein d. ganja

6. Landasan hukum tentang sanksi dari penyalahgunaan narkotika di atur dalam.... a. Undang-Undang RI No. 22/1990 b. Undang-Undang RI No. 22/1998 c. Undang-Undang RI No. 22/1997 d. Undang-Undang RI No. 22/1989

7. Kafein adalah zat adiktif yang terdapat pada.... a. rokok b. ekstasi

c. alkohol d. kopi

8. Remaja rentan terhadap penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, hal ini dikarenakan…. a. jiwa labil b. rasa ingin tahu besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

c. pengaruh kuat kelompok pergaulan d. semua benar

9. Berikut ini yang tidak termasuk dalam golongan narkotika adalah. . . . a. ganja (Cannabis sativa) b. opium (Papaver somniferum)

c. kokain (Erythroxylum coca) d. amfetamin

10. 1) Alkohol adalah produk fermentasi dari tanaman pangan.

2) Alkohol memiliki nama lain ethanol de.

3) Alkohol digunakan sebagai antiseptik dalam bidang kesehatan.

4) Penggunaan alkohol yang berlebihan tidak akan berdampak buruk

bagi kesehatan.

Dari pernyataan diatas, pernyataan yang paling tepat mengenai alkohol adalah…. a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 4

c. 2, 3, 4 d. 1, 2, 4

11. Zat berikut ini yang bukan berasal dari daun ataupun bunga suatu tanaman adalah....

a. opium b. alkohol

c. ganja d. morfin

12. Suatu ketika Rudi ditemukan dalam kondisi tidak sadar dan emosi yang berlebihan. Rudi berjalan dengan sempoyongan, berbicara pelo dan tertawa sendiri. Jika kamu adalah seorang dokter, maka Rudi dapat di diagnosis mengalami? a. depresi b. halusinasi

c. sakaw d. sakit kepala

13. Berdasarkan soal nomor 12, zat atau bahan apa yang kiranya telah dikonsumsi oleh Rudi? a. lem aica aibon b. minuman soda

c. opium d. jamur

14. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah membuat saraf pusat menjadi pasif. Dampak negatif tersebut ditimbulkan oleh zat jenis.… a. stimulan b. depresan

c. oksidan d. halusinogen

15. Zat atau bahan yang berasal dari dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Pernyataan tersebut sesuai untuk.... a. zat adiktif b. narkotika

c. zat psikotropika d. alkohol

16. Nikotin merupakan salah satu zat adiktif yang dapat kita jumpai sehari-hari baik di tempat umum maupun di rumah dan terdapat pada.... a. rokok b. ganja

c. alkohol d. kokain

17. Bahan ini berasal dari tanaman yang dikeringkan, efek yang ditimbulkan dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku seseorang. Bahan apa yang dimaksud? a. morfin b. arak

c. ganja d. wine

18. Beberapa macam zat adiktif dapat kita jumpai pada bahan yang tidak kita duga. Zat tersebut akan menguap sehingga menyebabkan otak bekerja lebih lambat bahkan menyebabkan kematian, bahan yang dimaksud adalah....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

a. bensin b. kopi

c. keju d. yoghurt

19. Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan narkotika jenis suntik adalah.... a. HIV/ AIDS b. batuk

c. maag d. flu

20. Pemerintah telah mengatur peraturan mengenai penyalahgunaan zat psikotropika yang tercantum dalam.... a. Undang-Undang RI No. 22/1989 b. Undang-Undang RI No. 22/1995 c. Undang-Undang RI No. 5/1997 d. Undang-Undang RI No. 22/1960

II. Uraian 21. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stimulan, halusinogen, dan depresan! Berikan

contohnya!

Jawaban:

SELAMAT MENGERJAKAN

Aku Masih Ingat Bagaimana Cara Ku Mempelajari Ilmu Pengetahuan yang Baru!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Lampiran 17.

SOAL POST-TEST II

Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua) Waktu : 10 menit Tahun Pelajaran : 2012/ 2013

Hari, Tanggal : Senin, 15 April 2013 No. Absen/ Kelas :.......................................................................

Petunjuk 1. Soal terdiri dari 21 butir soal yang terdiri dari 20 pilihan ganda dan 1 uraian. 2. Jawablah pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X)

pada jawaban yang paling benar. 3. Jawablah soal uraian dengan singkat dan jelas. 4. Jumlah skor pada setiap soal pilihan ganda adalah 1; dan pada soal uraian adalah 4.

I. Pilihan Ganda 1. Seseorang di sebut sebagai perokok pasif jika….

a. hanya merokok ketika ada orang lain merokok didekatnya b. tidak merokok tetapi karena faktor keturunan dari orang tua perokok c. mengisap asap rokok karena ada perokok didekatnya d. merokok sejak lama, kemudian berhenti merokok sama sekali

2. Dalam bidang kesehatan penggunaan zat adiktif dan psikotropika yang digunakan untuk mengurangi rasa kantuk adalah.… a. amfetamin b. meperidin

c. metadon d. ganja

3. Mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali…. a. kerusakan pada jantung dan hati b. impotensi pada laki-laki

c. kemandulan pada wanita d. kegemukan

4. Berikut ini gejala-gejala yang dapat timbul karena rokok, kecuali.… a. kanker mulut b. kanker paru-paru

c. gangguan jiwa d. gangguan jantung

5. Untuk menghilangkan racun akibat zat yang terdapat pada zat adiktif dan psikotropika, maka harus dilakukan.... a. motivasi b. simulasi

c. sugesti d. detoksifikasi

6. Berikut ini merupakan bahaya dari nikotin yang terdapat pada rokok, kecuali.... a. mengganggu kerja saraf simpatik b. dapat menyebabkan kanker paru-paru c. adiksi atau ketagihan d. merusak lambung

7. Suatu hari sahabatku memberi narkotika jenis ganja, sikap yang harus aku lakukan adalah.... a. tersenyum b. melapor ke polisi c. menolak dan mengajak sahabatku untuk berhenti d. melenggang pergi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

8. Salah satu zat adiktif yang terkandung dalam asap rokok adalah gas karbon monoksida, bahaya gas tersebut adalah.... a. terikat lebih kuat dibandingkan oksigen b. menyebabkan kanker c. merusak paru-paru d. mengendap pada gigi dan paru-paru

9. Orang yang mabuk setelah mengkonsumsi alkohol dapat berbuat di luar kesadaran karena. . . . a. mengalami gangguan jiwa b. saraf pusatnya menjadi pasif c. saraf penglihatannya terganggu d. koordinasi saraf motoriknya terganggu

10. Zat psikotropika yang berfungsi memberikan perasaan tenang sebelum operasi dan hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, bernama. . . . a. vaksin b. morfin

c. antibiotik d. inhalasi

11. Dampak negatif jangka panjang bagi orang yang kecanduan heroin adalah…. a. bicara pelo b. rusaknya sistem saraf

c. mata merah d. jalan sempoyongan

12. Andi adalah seorang mantan pengguna narkotika yang terkena AIDS dan dia adalah teman sekelasmu, apa yang sebaiknya kamu lakukan…. a. menghargai Andi dengan memperlakukan hal yang sama kepada teman yang

lain b. mengejek Andi, karena terkena AIDS c. mengusir Andi dari kelas, karena takut tertular d. pindah ke sekolah lain

13. Pada bidang medis dampak dari zat ini digunakan pada orang yang mengalami rasa nyeri dan terapi, zat yang dimaksud adalah.... a. putaw b. metadon

c. kokain d. heroin

14. Untuk mencegah penyalahgunaan obat terlarang tindakan manakah yang sebaiknya kita lakukan? a. mencari teman yang dekat rumah saja b. mencurigai siapa pun termasuk keluarga c. bergaul dengan saudara-saudara kandung saja d. waspada dalam keadaan apa pun dan terhadap siapa pun

15. Keadaan pecandu heroin yang merasakan sakit di seluruh badan dan adanya keinginan luar biasa untuk mengkonsumsi heroin dikenal dengan istilah.… a. putaw b. halusinasi

c. sakaw d. step

16. Daun coca digunakan suku Indian Inci dalam ritual adat untuk mengurangi rasa lapar atau letih. Hal tersebut mengindikasikan zat adiktif dan psikotropika dapat digunakan dalam bidang…. a. ekonomi b. kesehatan

c. pendidikan d. sosial

17. Dengan pendampingan dokter, berikut ini zat yang digunakan untuk meredakan batuk adalah…. a. heroin b. ganja

c. barbiturat d. metadon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

18. Jika seorang korban narkoba sudah ketergantungan, maka sebaiknya dilakukan rehabilitasi. Berikut ini yang merupakan pusat rehabilitasi binaan pemerintah adalah…. a. RS Ketergantungan Obat b. RS Sardjito

c. PRPKN Lido d. Polres Sleman

19. Lembaga pemerintah yang menangani pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika adalah…. a. Badan Narkotika Nasional b. Badan Pemuda dan Olahraga

c. RS Ketergantungan Obat d. PRPKN Lido

20. 1) Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa senang yang berlebihan,

hilangnya rasa percaya diri.

2) Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi

yang berlangsung beberapa hari.

3) Kematian yang terjadi karena tidak seimbangnya cairan tubuh, baik karena

dahidrasi ataupun terlalu banyak cairan. Menimbulkan kerusakan otak yang

permanen.

Pernyataan di atas adalah dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh penggunaan zat psikotropika dengan jenis….a. ganja b. morfin

c. alkohol d. ekstasi

II. Uraian 21. Bagaimana sikap yang sebaiknya kamu lakukan jika sedang menjumpai seseorang

sedang merokok di tempat umum? Jelaskan alasanmu!

Jawaban:

SELAMAT MENGERJAKAN

Aku Masih Ingat Bagaimana Cara Ku Mempelajari Ilmu Pengetahuan yang Baru!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran 18.

PANDUAN SKORING PRETEST, POST-TEST I, DAN POST-TEST II

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

Waktu : 10 menit

Tahun Pelajaran : 2012/2013

PRETEST

I. Pilihan Ganda

1. a 11. c

2. d 12. d

3. a 13. d

4. d 14. c

5. c 15. a

6. b 16. b

7. d 17. a

8. b 18. d

9. b 19. b

10. a 20. c

II. Uraian

No.

Bobot

Skor

Soal

Kriteria Jawaban

21. Skor 4

jika

memilih

jawaban

menegur dengan sopan, dan menghimbau agar perokok

tersebut mau mematikan rokoknya atau berpindah ke

kawasan merokok. Karena merokok dapat

membahayakan kesehatan diri sendiri, maupun

kesehatan orang lain yang berada disekitar perokok.

Skor 3

jika

memilih

pergi meninggalkan si perokok, dan memilih tempat

yang tidak terdapat perokok. Murid tidak memberikan

alasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

No.

Bobot

Skor

Soal

Kriteria Jawaban

jawaban

Skor 2

jika

memilih

jawaban

memilih jawaban yang kurang lengkap yakni hanya

memberikan saran atau alasan saja.

Skor 1 Jika menjawab namun tidak tepat

Skor 0 Jika tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

POST-TEST SIKLUS I

A. Pilihan Ganda

1. a 11. b

2. c 12. b

3. d 13. d

4. c 14. b

5. a 15. b

6. c 16. a

7. d 17. c

8. d 18. a

9. d 19. a

10. a 20. c

B. Uraian

No. Bobot Skor

Soal Kriteria Jawaban

21. Skor 4 jika

memilih

jawaban

Stimulan adalah zat-zat yang menyebabkan stimulasi.

adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk

mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti detak

jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Contoh

stimulan: kafein pada kopi; nikotin pada rokok;

kokain; amfetamin.

Depresan adalah zat-zat yang menyebabkan depresi.

Depresi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat

untuk memperlambat proses pada tubuh. Contoh zat-

zat yang tergolong depresan adalah alkohol; obat

penenang dan sebagainya.

Halusinogen adalah zat-zat yang menyebabkan

halusinasi. Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada

saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Contoh

zat yang tergolong halusinogen adalah LSD (Lysergic

Acid Diethylamide).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

No. Bobot Skor

Soal Kriteria Jawaban

Skor 3 jika

memilih

jawaban

Stimulan adalah zat-zat yang menyebabkan stimulasi.

Stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat

untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh,

seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.

Tidak memberikan contoh.

Depresan adalah zat-zat yang menyebabkan depresi.

Depresi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat

untuk memperlambat proses pada tubuh. Tidak

memberikan contoh.

Halusinogen adalah zat-zat yang menyebabkan

halusinasi. Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada

saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Tidak

memberikan contoh.

Skor 2 jika

memilih

jawaban

Stimulan adalah zat-zat yang menyebabkan stimulasi.

Depresan adalah zat-zat yang menyebabkan depresi.

Halusinogen adalah zat-zat yang menyebabkan

halusinasi. Tidak memberikan contoh.

Skor 1 Jika menjawab namun tidak tepat.

Skor 0 Jika tidak menjawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

POST-TEST SIKLUS II

I. Pilihan Ganda

1. c 11. b

2. a 12. a

3. d 13. b

4. c 14. d

5. d 15. c

6. d 16. b

7. c 17. a

8. a 18. c

9. b 19. a

10. b 20. d

II. Uraian

No. Bobot

Skor Soal Kriteria Jawaban

21. Skor 4 jika

memilih

jawaban

menegur dengan sopan, dan menghimbau agar perokok

tersebut mau mematikan rokoknya atau berpindah ke

kawasan merokok. Karena merokok dapat membahayakan

kesehatan diri sendiri, maupun kesehatan orang lain yang

berada disekitar perokok.

Skor 3 jika

memilih

jawaban

pergi meninggalkan si perokok, dan memilih tempat yang

tidak terdapat perokok. Murid tidak memberikan alasan.

Skor 2 jika

memilih

jawaban

memilih jawaban yang kurang lengkap yakni hanya

memberikan saran atau alasan saja.

Skor 1 Jika menjawab namun tidak tepat

Skor 0 Jika tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

Lampiran 19.

LEMBAR OBSERVASI SISWA

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

SIKLUS I

Hari, tanggal :

Observer :

Kelompok :

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas selama proses pembelajaran!

2. Lingkarilah (O) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

A. ASPEK AFEKTIF

1. Siswa antusias dalam pengumpulan tugas, LKS, dan

lembar jawaban tes. 1 2 3 4

2. Siswa mau mendengar pendapat teman yang lain selama

diskusi kelompok. 1 2 3 4

3. Siswa menolong teman yang mengalami kesusahan

dalam menerima materi selama pembelajaran. 1 2 3 4

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di

depan kelas dengan percaya diri. 1 2 3 4

5. Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk

mendapatkan kesimpulan hasil diskusi. 1 2 3 4

6. Siswa memperhatikan pembelajaran dengan media

Open Office Presentation dengan serius. 1 2 3 4

7. Siswa menyanggah pendapat teman maupun guru untuk

menambah informasi. 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

8. Siswa antusias dalam mempersiapkan pembelajaran. 1 2 3 4

B. ASPEK PSIKOMOTORIK

1. Siswa mampu menunjukan permasalahan yang

kontekstual. 1 2 3 4

2. Siswa mengerjakan LKS dengan cermat. 1 2 3 4

3. Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru. 1 2 3 4

4. Siswa menggunakan bermacam-macam sumber belajar

untuk menambah informasi materi belajar. 1 2 3 4

5. Siswa mencatat hasil diskusi dan informasi tambahan

yang disampaikan oleh guru. 1 2 3 4

6. Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang

komunikatif. 1 2 3 4

7. Siswa membahas permasalahan aktual selama

melaksanakan diskusi. 1 2 3 4

8. Siswa menunjukan perilaku positif selama proses

pembelajaran. 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Lampiran 20.

LEMBAR OBSERVASI SISWA

SMP SANTO VINCENTIUS SEDAYU

SIKLUS II

Hari, tanggal :

Observer :

Kelompok :

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas selama proses pembelajaran!

2. Lingkarilah (O) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

A. ASPEK AFEKTIF

1. Siswa antusias dalam pengumpulan tugas, LKS, dan

lembar jawaban tes. 1 2 3 4

2. Siswa mau mendengar pendapat teman yang lain selama

diskusi kelompok. 1 2 3 4

3. Siswa menolong teman yang mengalami kesusahan

dalam menerima materi selama pembelajaran. 1 2 3 4

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di

depan kelas dengan percaya diri. 1 2 3 4

5. Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk

mendapatkan kesimpulan hasil diskusi. 1 2 3 4

6. Siswa memperhatikan pembelajaran dengan media

Open Office Presentation dengan serius. 1 2 3 4

7. Siswa menyanggah pendapat teman maupun guru untuk 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

menambah informasi.

8. Siswa antusias dalam mempersiapkan pembelajaran. 1 2 3 4

B. ASPEK PSIKOMOTORIK

9. Siswa mampu menunjukan permasalahan yang

kontekstual. 1 2 3 4

10. Siswa mengerjakan LKS dengan cermat. 1 2 3 4

11. Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru. 1 2 3 4

12. Siswa menggunakan bermacam-macam sumber belajar

untuk menambah informasi materi belajar. 1 2 3 4

13. Siswa mencatat hasil diskusi dan informasi tambahan

yang disampaikan oleh guru. 1 2 3 4

14. Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang

komunikatif. 1 2 3 4

15. Siswa membahas permasalahan aktual selama

melaksanakan diskusi. 1 2 3 4

16. Siswa menunjukan perilaku positif selama proses

pembelajaran. 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Lampiran 21.

KISI-KISI WAWANCARA

Nama Sekolah : SMP Santo Vincentius Sedayu

Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Materi : Zat Adiktif dan Psikotropika

No. Kisi-Kisi No. Pernyataan

1. Tanggapan guru terhadap model

pembelajaran Quantum Teaching

dengan media Open Office

Presentation untuk meningkatkan

hasil belajar siswa aspek kognitif

siswa

4

2. Tanggapan guru terhadap model

pembelajaran Quantum Teaching

dengan media Open Office

Presentation untuk meningkatkan

hasil belajar siswa aspek afektif

siswa

1, 2

3. Tanggapan guru terhadap model

pembelajaran Quantum Teaching

dengan media Open Office

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

No. Kisi-Kisi No. Pernyataan

Presentation untuk meningkatkan

hasil belajar siswa aspek

psikomotor siswa

4. Tanggapan guru terhadap seluruh

rangkaian pembelajaran yang

dilakukan menggunakan model

Quantum Teaching dengan media

Open Office Presentation

5, 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

Lampiran 22.

PEDOMAN WAWANCARA

(Guru IPA Biologi)

1. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation mampu membantu siswa untuk lebih peka

terhadap permasalahan zat adiktif dan psikotropika?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

media Open Office Presentation mampu menarik perhatian siswa?

3. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open

Office Presentation berhasil mewujudkan siswa aktif?

4. Dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media

Open Office Presentation apakah berhasil meningkatkan hasil belajar

siswa?

5. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open

Office Presentation dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang lain?

6. Berdasarkan proses dan hasil belajar siswa, bagaimanakah pendapat Ibu

dengan penerapan model pembelajaran ini dengan model pembelajaran

sebelumnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lampiran 23.

DAFTAR KEHADIRAN MURID KELAS VIIIA SMP SANTO VINCENTIUS

Keterangan:

√ = hadir

S = sakit

KODE MURID

PERTEMUAN KE- I II III IV

MURID 1 √ √ √ √ MURID 2 √ √ √ √ MURID 3 √ √ √ √ MURID 4 S S √ √ MURID 5 √ √ √ √ MURID 6 √ √ √ √ MURID 7 √ √ √ √ MURID 8 √ √ √ √ MURID 9 √ √ √ √ MURID 10 √ √ √ √ MURID 11 √ √ √ √ MURID 12 √ √ √ √ MURID 13 √ √ √ √ MURID 14 √ √ √ √ MURID 15 √ √ √ √ MURID 16 √ √ √ √ MURID 17 √ √ √ √ MURID 18 √ √ √ √ MURID 19 √ √ √ √ MURID 20 √ √ √ √ MURID 21 √ √ √ √ MURID 22 √ √ √ √ MURID 23 √ √ √ √ MURID 24 √ √ √ √ MURID 25 √ √ S √ MURID 26 √ √ √ √ MURID 27 √ √ √ √ MURID 28 √ √ √ √ MURID 29 √ √ √ √ MURID 30 √ √ √ √ MURID 31 √ √ √ √ MURID 32 √ S √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

183

Lampiran 24.

DAFTAR KEHADIRAN MURID KELAS VIIIB SMP SANTO VINCENTIUS

Keterangan:

√ = hadir

S = sakit

KODE MURID

PERTEMUAN KE- I II III IV

MURID 1 √ √ √ √ MURID 2 √ √ √ √ MURID 3 √ √ √ √ MURID 4 √ √ √ √ MURID 5 √ √ √ √ MURID 6 √ √ √ √ MURID 7 √ √ √ √ MURID 8 √ √ √ √ MURID 9 √ √ √ √ MURID 10 √ √ √ √ MURID 11 √ √ √ √ MURID 12 √ √ √ √ MURID 13 √ √ √ √ MURID 14 √ √ √ √ MURID 15 √ √ √ √ MURID 16 √ √ √ √ MURID 17 √ S √ √ MURID 18 √ √ √ √ MURID 19 √ √ S √ MURID 20 √ √ √ √ MURID 21 √ √ √ √ MURID 22 √ √ √ √ MURID 23 √ √ √ √ MURID 24 √ √ √ √ MURID 25 √ √ √ √ MURID 26 √ √ √ √ MURID 27 √ √ √ √ MURID 28 √ √ √ √ MURID 29 √ √ √ √ MURID 30 √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Lampiran 25.

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK BELAJAR MURID KELAS VIIIA SIKLUS I

KELOMPOK KODE MURID

I 1 2 3 4 5 II 6 7 8 9 10 III 11 12 13 14 15 IV 16 17 18 19 20 V 21 22 23 24 25 26 VI 27 28 29 30 31 32

SIKLUS II

KELOMPOK KODE MURID I 2 8 30 11 29 II 23 17 26 9 22 III 1 3 12 20 28 31 IV 4 7 19 24 25 V 5 10 14 21 16 32 VI 6 15 18 13 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Lampiran 26.

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK BELAJAR MURID KELAS VIIIB SIKLUS I

KELOMPOK KODE MURID

I 1 2 3 4 5 II 6 7 8 9 10 III 11 12 13 14 15 IV 16 17 18 19 20 V 21 22 23 24 25 VI 26 27 28 29 30

SIKLUS II

KELOMPOK KODE MURID I 28 6 24 30 29 II 15 23 12 17 29 III 2 7 9 13 18 IV 1 8 3 19 20 V 5 10 26 21 16 VI 25 22 4 11 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

186

Lampiran 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

188

Lampiran 28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

190

Lampiran 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

1924

Lampiran 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

1935

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

194

Lampiran 31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

196

Lampiran 32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

200 200

Lampiran 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

204 204

Lampiran 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

208 208

Lampiran 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

216 216

Lampiran 36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

224 224

Lampiran 37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

232 232

Lampiran 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

240 240

Lampiran 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248

248 248

Lampiran 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249

249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250

250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251

251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252

252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253

253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254

254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255

255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256

256 256

Lampiran 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257

257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260

260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263

263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264

264 264

Lampiran 42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265

265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266

266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267

267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268

268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269

269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270

270

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271

271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272

272

272

Lampiran 43.

HASIL WAWANCARA

(Guru IPA Biologi)

Tanggal wawancara : 10 Juni 2013

Lokasi : SMP Santo Vincentius Sedayu

1. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation mampu membantu siswa untuk lebih peka terhadap permasalahan zat

adiktif dan psikotropika?

Quantum Teaching dengan Open Office Presentation sangat membantu siswa untuk lebih

peka terhadap masalah zat adiktif dan psikotropika, pengaruh penggunaannya, dan dampak

bagi diri, keluarga atau masyarakat, karena mereka dapat melihat gambar secara langsung,

dan ikut merasakan terhadap apa yang dilihat dan dipelajarinya.

2. Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation mampu menarik perhatian siswa?

Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation sangat membantu menarik

perhatian dan motivasi belajar siswa. Cara mengajar yang bagi mereka adalah hal yang baru,

jarang dilakukan oleh guru sekolah selama ini. Lebih-lebih pengajar juga sangat menarik

perhatian mereka, penampilan dan cara mengajar mereka sangat mengesan bagi siswa.

Penyampaian materi dengan kalimat sederhana, mudah dipahami siswa, singkat, padat,

sehingga mudah dimengerti siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273

273

3. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation

berhasil mewujudkan siswa aktif?

Quantum Teaching dengan Open Office Presentation sangat merangsang keaktifan

siswa. Mereka menjadi lebih kreatif mengembangkan imaginasinya dan menerka-nerka apa

yang akan terjadi jika semua yang dipelajari siswa tersebut terjadi pada diri siswa itu sendiri.

4. Dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office

Presentation apakah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa?

Quantum Teaching dengan Open Office Presentation meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini terlihat dari hasil tes yang telah dilaksanakan.

5. Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation

dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang lain?

Quantum Teaching dengan Open Office Presentation bisa diterapkan untuk semua mata

pelajaran. Model pembelajaran ini sangat mengharuskan guru bertindak benar-benar sebagai

fasilitator, narasumber yang serba tahu. Sangat membantu siswa untuk lebih kreatif sekaligus

juga melatih guru untuk terus belajar dan belajar dan peka terhadap kemajuan ilmu dan

teknologi.

6. Berdasarkan proses dan hasil belajar siswa, bagaimanakah pendapat Ibu dengan

penerapan model pembelajaran ini dengan model pembelajaran sebelumnya?

a. Model pembelajaran ini lebih menarik perhatian siswa, merangsang siswa untuk aktif

dan terlibat langsung.

b. Model pembelajaran Quantum Teaching dengan media Open Office Presentation ini

membuat kemandirian siswa lebih terlatih, lebih berani dan lebih percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274

274

c. Pembelajaran dengan Quantum Teaching dengan Open Office Presentation lebih

merangsang siswa untuk lebih berani ber-argumen bahkan berdebat jika tidak sesuai

dengan konsep yang siswa kuasai.

d. Pembelajaran dengan Quantum Teaching dengan Open Office Presentation sangat lebih

bagus daripada pembelajaran sebelumnya, karena biasanya guru mata pelajaran

menyampaikan materi dengan diskusi informasi, diskusi-presentasi, eksperimen di

laboratorium atau lingkungan sekitar, studi pustaka, dan lain-lain.

Siswa SMP Pengudi Luhur St Vincentius Sedayu, khususnya kelas VIIIA dan VIIIB

sangat mengucapkan terima kasih kepada Mas Widi dkk atas materi belajar yang baru untuk

kami. Semoga hari-hari kami menjadi lebih termotivasi untuk belajar, lebih memahami

tentang bahaya penggunaan zat adiktif dan psikotropika bagi masa depannya, sehingga yakin

sama sekali tidak akan pernah menggunakan zat adiktif dan psikotropika. Semoga Mas Widi

dkk semakin sukses dalam belajar dan tercapai semua yang dicita dan cintakan dan selalu

diberkati Tuhan...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI