Post on 04-Nov-2015
description
Transistor Bipolar Bersifat sebagai penghantar dengan
hantaran (conductivity) yang dapat diatur. Prinsip dasarnya ialah mengatur besar
arus dengan arus yang lebih kecil, arus dengan arus yang lebih kecil, sehingga transistor bersifat sebagai penguat arus.
Transistor BipolarTransistor NPN
n p n
B(ase)
E(mitter) C(ollector)
p n p
B(ase)
E(mitter) C(ollector)
Transistor PNP
BDCE
BDCC
BCE
IIII
IIIII
.
).1(.
=
+=
=
+=
Hubungan IB,IC dan IE
EC II .=
Nilai berkisar dari 10 hingga 1000.Nilai selalu < 1
Karakteristik Transistor
Kurva Basis
IB
Karakteristik basis transistor mirip dengan karakteristik dioda karena junction (sambungan) Basis-Emiter memang berupa sebuah dioda.
Karakteristik Basis Transistor
VBE0,6
VCE = 20VVCE = 1V
Daerah Kerja
Garis Beban DC
C
CECCC R
VVI =Saturated : IC = 0 VCE = VCC
Cutoff : VCE = 0 IC = VCC/RC
Prategangan (Bias) Prategangan Basis Prategangan Umpanbalik Emiter Prategangan Umpanbalik Kolektor Prategangan dengan Pembagi tegangan Prategangan dengan Pembagi tegangan
Prategangan Basis
RB
RC
V VIB
IC
RCRB
V
IB IC
VBB VCC
Catuan Basis terpisah Catuan Bersama
VCC
BECC
B
BECCDCBDCC
B
BECCB
RVVVRIVV
RVVII
RVVI
)..(.
..
==
==
=
CB
BECCDCCCCCCCCE RR
VVVRIVV )..(. ==
Kedua cara ini kurang baik karena titik kerja (Q) atau VCE sangat tergantung kepada nilai DC yang sangat bervariasi .
Prategangan Umpanbalik Emiter
RB
RC
IB
IC
IE
RCRB
VCC
IB IC
VBB VCC
Catuan Basis terpisah
RE
Catuan Bersama
RE
IE
EC
CECCCEC
EECECCCC
RRVVIII
RIVRIV
+
++= ..
Pada simpal kolektor :
Pada simpal basis :
DCBE
BECCCDCCBCE
EEBEBBCC
RRVVIIIII
RIVRIV
//;..
+
=
++=
Pada simpal basis :
Terlihat bahwa DC masih mempengaruhi IC. Oleh karena itu rangkaian ini masih kurang baik.
Prategangan Umpanbalik Kolektor
BEBBCBCCC
C
CECCCBC
CECBCCC
VRIRIIVR
VVIII
VRIIV
.)(
)(
+++=
>>
++=
DCBC
BECCC
DCCB
BEBBCCCCBC
BEBBCBCCC
RRVVI
IIVRIRIVII
VRIRIIV
/
/..
.)(
+
=
++=>>
+++=
Sangat stabil karena jika VCE naik maka IB akan naik sehingga ICjuga akan naik. Akibatnya VCE akan turun. Begitu pula sebaliknya.
Pada rangkaian ini VCE hampir tidak dipengaruhi DC.Oleh karena itu rangkaian ini lebih baik daripada dua rangkaian prategangan sebelumnya.
Prategangan Pembagi Tegangan
THBTHB
TH
CCTH
RIVVRRR
VRR
RV
.
//
.
21
21
2
=
=
+=
E
BETHEC
THBB
BEBE
RVVII
VVIVVV
=
=
0
Besarnya VB masih tergantung pada besarnya IB, VB = VTH IB.RTH dimana RTH = R1//R2
Jika IB sangat kecil maka IB dapat diabaikan sehingga dianggap bahwa VB = VTHUntuk mengurangi efek pembebanan IB maka RTH harus dibuat sekecil mungkin. Tetapi jika terlalu kecil maka tahanan masukan dari penguat atau RIN (akan dibahas pada bagian mendatang) akan terlalu kecil dan konsumsi arus terlalu besar. Oleh karena itu nilai RTH harus ditentukan konsumsi arus terlalu besar. Oleh karena itu nilai RTH harus ditentukan secara kompromi.
Pembagi Tegangan Kaku (Stiff Voltage Divider) :RTH 0,01.DC.REPembagi Tegangan Teguh (Firm Voltage Divider) :RTH 0,1.DC.RE
Garis Beban DCRC
VCC
VB
VC
RE
VE
VTH
VBE
IE
RTH
IB
IC
EC
CCCCE
CCCEC
EC
CECCC
RRVIV
VVIRRVVI
+==
==
+
=
0
0
THBB
THBTHB
EEBEBE
CCCCC
EC
VVIRIVV
RIVVVRIVV
RR
=
==
=
+
0.
.
.
ContohRC1k
R120k
+30V Hitung VC dan tentukan garis beban.Penyelesaian:VB VCC.R1/(R1 + R2)VE = VB VBE
= 9,3VIC IE = VE / RE
= 9,3mAR210k
RE1k
= 9,3mAVC = VCC IC.RC
= 30V 9,3mA.1k = 20,7V
Kondisi jenuh : IC = VCC/(RC + RE)
= 15mAKondisi menyumbat :VCE = VCC
10 20 30
10
5
15
VCEVolt
ICmA
Prategangan Emiter
DC
BE
BEEEE
VV
RR
VVI
+
=
E
BEEEEB R
VVII = 0