Tet 222 Slide Transistor Bipolar

19
 Transistor Bipolar • Bersi fat sebagai penghantar dengan hantaran (conductivity) yang dapat diatur. • Prinsi p dasar nya ialah menga tur besar , sehingga transistor bersifat sebagai penguat arus.

description

qwqw

Transcript of Tet 222 Slide Transistor Bipolar

  • Transistor Bipolar Bersifat sebagai penghantar dengan

    hantaran (conductivity) yang dapat diatur. Prinsip dasarnya ialah mengatur besar

    arus dengan arus yang lebih kecil, arus dengan arus yang lebih kecil, sehingga transistor bersifat sebagai penguat arus.

  • Transistor BipolarTransistor NPN

    n p n

    B(ase)

    E(mitter) C(ollector)

    p n p

    B(ase)

    E(mitter) C(ollector)

    Transistor PNP

  • BDCE

    BDCC

    BCE

    IIII

    IIIII

    .

    ).1(.

    =

    +=

    =

    +=

    Hubungan IB,IC dan IE

    EC II .=

    Nilai berkisar dari 10 hingga 1000.Nilai selalu < 1

  • Karakteristik Transistor

  • Kurva Basis

    IB

    Karakteristik basis transistor mirip dengan karakteristik dioda karena junction (sambungan) Basis-Emiter memang berupa sebuah dioda.

    Karakteristik Basis Transistor

    VBE0,6

    VCE = 20VVCE = 1V

  • Daerah Kerja

  • Garis Beban DC

    C

    CECCC R

    VVI =Saturated : IC = 0 VCE = VCC

    Cutoff : VCE = 0 IC = VCC/RC

  • Prategangan (Bias) Prategangan Basis Prategangan Umpanbalik Emiter Prategangan Umpanbalik Kolektor Prategangan dengan Pembagi tegangan Prategangan dengan Pembagi tegangan

  • Prategangan Basis

    RB

    RC

    V VIB

    IC

    RCRB

    V

    IB IC

    VBB VCC

    Catuan Basis terpisah Catuan Bersama

    VCC

  • BECC

    B

    BECCDCBDCC

    B

    BECCB

    RVVVRIVV

    RVVII

    RVVI

    )..(.

    ..

    ==

    ==

    =

    CB

    BECCDCCCCCCCCE RR

    VVVRIVV )..(. ==

    Kedua cara ini kurang baik karena titik kerja (Q) atau VCE sangat tergantung kepada nilai DC yang sangat bervariasi .

  • Prategangan Umpanbalik Emiter

    RB

    RC

    IB

    IC

    IE

    RCRB

    VCC

    IB IC

    VBB VCC

    Catuan Basis terpisah

    RE

    Catuan Bersama

    RE

    IE

  • EC

    CECCCEC

    EECECCCC

    RRVVIII

    RIVRIV

    +

    ++= ..

    Pada simpal kolektor :

    Pada simpal basis :

    DCBE

    BECCCDCCBCE

    EEBEBBCC

    RRVVIIIII

    RIVRIV

    //;..

    +

    =

    ++=

    Pada simpal basis :

    Terlihat bahwa DC masih mempengaruhi IC. Oleh karena itu rangkaian ini masih kurang baik.

  • Prategangan Umpanbalik Kolektor

    BEBBCBCCC

    C

    CECCCBC

    CECBCCC

    VRIRIIVR

    VVIII

    VRIIV

    .)(

    )(

    +++=

    >>

    ++=

    DCBC

    BECCC

    DCCB

    BEBBCCCCBC

    BEBBCBCCC

    RRVVI

    IIVRIRIVII

    VRIRIIV

    /

    /..

    .)(

    +

    =

    ++=>>

    +++=

  • Sangat stabil karena jika VCE naik maka IB akan naik sehingga ICjuga akan naik. Akibatnya VCE akan turun. Begitu pula sebaliknya.

    Pada rangkaian ini VCE hampir tidak dipengaruhi DC.Oleh karena itu rangkaian ini lebih baik daripada dua rangkaian prategangan sebelumnya.

  • Prategangan Pembagi Tegangan

    THBTHB

    TH

    CCTH

    RIVVRRR

    VRR

    RV

    .

    //

    .

    21

    21

    2

    =

    =

    +=

    E

    BETHEC

    THBB

    BEBE

    RVVII

    VVIVVV

    =

    =

    0

  • Besarnya VB masih tergantung pada besarnya IB, VB = VTH IB.RTH dimana RTH = R1//R2

    Jika IB sangat kecil maka IB dapat diabaikan sehingga dianggap bahwa VB = VTHUntuk mengurangi efek pembebanan IB maka RTH harus dibuat sekecil mungkin. Tetapi jika terlalu kecil maka tahanan masukan dari penguat atau RIN (akan dibahas pada bagian mendatang) akan terlalu kecil dan konsumsi arus terlalu besar. Oleh karena itu nilai RTH harus ditentukan konsumsi arus terlalu besar. Oleh karena itu nilai RTH harus ditentukan secara kompromi.

    Pembagi Tegangan Kaku (Stiff Voltage Divider) :RTH 0,01.DC.REPembagi Tegangan Teguh (Firm Voltage Divider) :RTH 0,1.DC.RE

  • Garis Beban DCRC

    VCC

    VB

    VC

    RE

    VE

    VTH

    VBE

    IE

    RTH

    IB

    IC

    EC

    CCCCE

    CCCEC

    EC

    CECCC

    RRVIV

    VVIRRVVI

    +==

    ==

    +

    =

    0

    0

    THBB

    THBTHB

    EEBEBE

    CCCCC

    EC

    VVIRIVV

    RIVVVRIVV

    RR

    =

    ==

    =

    +

    0.

    .

    .

  • ContohRC1k

    R120k

    +30V Hitung VC dan tentukan garis beban.Penyelesaian:VB VCC.R1/(R1 + R2)VE = VB VBE

    = 9,3VIC IE = VE / RE

    = 9,3mAR210k

    RE1k

    = 9,3mAVC = VCC IC.RC

    = 30V 9,3mA.1k = 20,7V

    Kondisi jenuh : IC = VCC/(RC + RE)

    = 15mAKondisi menyumbat :VCE = VCC

    10 20 30

    10

    5

    15

    VCEVolt

    ICmA

  • Prategangan Emiter

    DC

    BE

    BEEEE

    VV

    RR

    VVI

    +

    =

    E

    BEEEEB R

    VVII = 0