Post on 01-Feb-2016
description
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 8 bulan
Alamat : Jl. Gang. Salon RT 004/ RW 03
Nama Ayah : Tn. Tirta
Umur : 21 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Nama Ibu : Ny. Sulalah
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Betawi
Tempat : Puskesmas Kec. Cilincing
Tanggal berobat : Jumat, 11 September 2015
A. Anamnesa
Alloanamnesis pasien yang dilakukan pada tanggal 11 September 2015 di poli
Gizi Puskesmas Kecamatan Cilincing :
1. Keluhan Utama
Batuk berdahak sejak ± 7 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan
-
1
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa oleh ibunya datang ke puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
dengan keluhan BAB cair yang sering sejak 4 (empat) hari sebelum masuk rumah
sakit. Ibu pasien menceritakan BAB cair berlangsung sebanyak 5 (lima) kali sehari
dengan warna kuning berbusa tanpa ampas dan disertai lendir. BAB cair tanpa
disertai darah. Kurang lebih volume BAB cair sebanyak kira-kira seperempat gelas
belimbing. Ibu pasien juga menambahkan pasien dirasakan perutnya kembung
tanpa disertai mual dan muntah. Adanya riwayat demam, kejang, batuk dan pilek
disangkal oleh ibu pasien. Ibu pasien mengatakan belum mengobati keluhan
anaknya ini dan pasien selalu rewel serta selalu ingin minum ASI.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut ibunya, pasien belum pernah menderita sakit seperti ini
sebelumnya
Riwayat alergi disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita keluhan serupa
Riwayat alergi pada keluarga disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari Tn. Sugiarto dan Ny.
Ita Rosita dengan pekerjaan bapak sebagai karyawan swasta dan ibu sebagai
ibu rumah tangga dengan rata-rata pendapatan Rp. 1.900.000,-/ bulan. Sosial
ekonomi keluarga ini termasuk keluarga dengan sosial ekonomi menengah
kebawah.
7. Riwayat Kebiasaan2
Puskesmas
Kec. Kelapa Gading
4
hari
BAB cair dan Kembung
Menurut keterangan Ibu pasien, anaknya selalu diberi ASI rata-rata lebih dari
6-8 kali per hari. Ibu pasien yakni Ny. Ita juga memiliki kebiasaan jarang
mencuci tangan dengan sabun sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan
sehari-hari.
8. Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
9. Riwayat Alergi
Alergi obat atau makanan disangkal.
10. Riwayat Kehamilan
Selama hamil ibu pasien memeriksakan kehamilan ke puskesman 1 bulan
sekali. Ibu hamil By. F pada usia 39 tahun. Ini adalah kehamilan kedua
kalinya. Selama kehamilan ibu tidak menderita hipertensi, diabetes melitus,
eklampsia maupun penyakit berat lainnya. Ibu makan dan minum sesuai
anjuran bidan.
11. Riwayat Kelahiran
By. F lahir lebih bulan (42 minggu) di puskesmas ditolong oleh bidan.
Pasien merupakan anak kedua dari ibu P2A0. Pasien lahir spontan dan
langsung menangis. Berat lahir 3600 gr, panjang badan 45 cm dan lingkar
kepala ibu tidak tahu. Warna air ketuban ibu juga tidak tahu. Diakui ibu tidak
terdapat penyulit saat persalinan. Beberapa jam setelah lahir bayi
mengeluarkan BAB pertama.
12. Riwayat Pemberian Makanan
Anak dibeikan ASI ekslusif tanpa makanan tambahan
13. Riwayat Perkembangan
Motorik kasar : membuka mata
3
Motorik Halus : Peka terhadap sentuhan, tersenyum
Bahasa : menangis
Kesan : Perkembangan sesuai usia
14. Riwayat Imunisasi
Hepatitis B dan BCG saat lahir
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 18 September 2014:
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign
a. Tekanan darah : tidak dilakukan
b. Nadi : 90 kali/menit
c. Respirasi : 32 kali/menit
d. Suhu (aksila) : 36,50C
3. Status Generalis
a. Berat badan : 4,6 kg
Panjang badan : 57 cm
Status Gizi menurut Z-Score : 3.4 – 7.4 = Normal (-2 SD s/d 2 SD)
b. Kepala : Normocephal
UUB : Cekung (-)
Rambut : Hitam, lurus, tumbuh sedikit, tidak mudah dicabut
Kulit : Tidak terdapat kelainan
c. Mata : Konjungtiva Anemis ODS (-/-), sklera ikterik
ODS (-/-), pupil ODS bulat, isokor
Palpebra inferior : Tidak cekung
Air mata : (+) normal
d. Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret4
e. Telinga : dalam batas normal
f. Mulut : Mukosa bibir basah, bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, lidah bersih, faring tidak hiperemis.
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB, trakea ditengah
h. Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus vokal sulit dinilai
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
i. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Sulit dinilai
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi :Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur dan gallop.
j. Abdomen :
Inspeksi : datar, lembut, tidak ada sikatrik
Palpasi : Turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba
membesar
Perkusi : Seluruh lapang abdomen timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
k. Genitalia : Tidak ada kelainan
l. Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), tremor (-) sianosis (-)
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
BERKAS KELUARGA
5
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
Identitas kepala keluarga : Tn. Sugiarto
Identitas pasangan : Ny. Ita Rosita
Struktur Komposisi Keluarga : Keluarga Hidup Bersama
(Extended Family)
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah
No Nama Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1Tn. S
Kepala
KeluargaLaki-laki
39
tahunSMP
Karyawan
swasta
Ayah
Pasien
2
Ny. I Istri Perempuan40
tahunSMP
Ibu
Rumah
tangga
Ibu Pasien
3.Ny. M Nenek Perempuan
66
tahunSD
Ibu rumah
tangga
Nenek
Pasien
4. Tn. U Adik Laki-laki
28
tahunSMP
Karyawan
Swasta
Paman
Pasien
5
An. D Anak Laki-laki12
tahunSMP Pelajar
Kakak
Pasien
6An. F Anak Laki Laki
1 bulan
15 hari- - Pasien
Fungsi Keluarga :
1. Fungsi Biologis
Keluarga mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya : pada keluarga ini sudah mampu meneruskan keturunan
6
yaitu dengan mempunyai dua orang anak, yaitu An. D berusia 12
tahun dan anak F berusia 1 bulan 15 hari. Selain itu keluarga ini
menerapkan program keluarga berencana maka fungsi keluarga ini
sedikit terkontrol..
Keluarga mampu memelihara dan membesarkan anak : Ny. I dan
suaminya Tn. S berusaha memelihara dan membesarkan anak-anaknya
dengan baik serta berusaha merawat dan menjaga kesehatan seluruh
anggota keluarganya.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di lingkungan extended family dan berada dibawah
pengawasan keluarga Ny.I dan Tn. S, Ny. I masih tinggal bersama dengan
ibunya yaitu Ny. M bersama adik bungsunya yang belum menikah.
Sebelumnya ia pernah mengontrak rumah, namun kembali tinggal bersama
ibuhya. Pada keluarga ini saling memberikn perhatian diantara anggota
keluarga.
3. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga ini Tn. S dan Ny. I aktif
dalam bermasyarakat di lingkungan setempat.
Turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di RT maupun RW.
Keluarga ini menerapkan nilai – nilai dan norma sosial budaya yang
ada di lingkungan tempat tinggal pasien sudah dilakukan dengan
cukup baik.
4. Fungsi Ekonomi
Penghasilan Tn. S sebagai karyawan swasta dirasakan masih kurang untuk
keperluan sehari-hari. Namun Tn. S tetap selalu menyisihkan uang untuk
ditabung setiap bulannya untuk kebutuhan sehari-hari istri, anak dan ibu
mertuanya.
5. Fungsi Pendidikan
7
Pendidikan dinilai kurang karena Tn. S dan istri bersekolah hanya hingga
tamat SMP. Namun, mereka berusaha untuk mendidik anak sesuai dengan
tingkat-tingkat perkembangannya.
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal : Pemukiman Padat Penduduk
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: menumpang
Daerah perumahan: padat penduduk
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 3 m x 5 m2 Total penghuni di rumah tersebut sebanyak
6 orang. Rumah bertingkat dan lantai
rumah terbuat dari keramik, dinding
rumahnya terbuat dari tembok , terdapat
jamban keluarga, dan penerangan lampu
cukup. Tempat pembuangan sampah dan
air bersih tersedia serta kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien cukup padat
penduduk.
Kesan :
Dilihat dari karakteristik dan lingkungan
rumah keluarga Tn.S cukup memenuhi
syarat rumah sehat.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 6
orang
Bertingkat/ tidak bertingkat: bertingkat
Lantai rumah dari : keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga: ada
Daya listrik : 450 watt
Ketersediaan air bersih: ada
Tempat pembuangan sampah: ada
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Keluarga ini memiliki barang–barang seperti dua buah sepeda motor,
satu buah televisi berwarna, satu buah magic jar, dua buah telepon
genggam, dua buah kipas angin, satu buah kompor gas, satu buah kulkas,
beberapa buah piring kaca dan gelas serta peralatan memasak dan makan
lainnya.
8
c. Denah Rumah
5 m
3m
Gambar 1. Denah Bawah Rumah keluarga Tn.S
Gambar 2. Denah Atas Rumah keluarga Tn.S
Keterangan:Pintu utamaPintu kamarJendela & ventilasi
9
Kamarmandi
kamar 1 sekaligus ruang tamu
Dapur
TANGGA
Kamar 2
TANGGA
Tempat jemuran
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat Berobat
Jika ada keluarga tempat tinggal Tn. S yang sakit, Tn. S sering berobat
ke Puskesmas Kecamatan kelapa Gading. Selain karena pengobatan di
Puskesmas tidak dipungut biaya, juga karena tempatnya yang tidak jauh
dari rumah, dan dapat di tempuh dengan mengguanakan angkutan umum.
b. Asuransi/Jaminan Kesehatan
Keluarga Tn.S mendapatkan jaminan kesehatan masyarakat dari
Pemerintah.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai
pusat pelayanan
kesehatan
Dengan kendaraan
pribadi, kadang
menggunakan
kendaraan motor
pribadi.
Pasien dibawa keluarga pasien
berobat ke Puskesmas kecamatan
Kelapa Gading karena dinilai dekat
dari rumah. Pasien datang untuk
mendapatkan pengobatan tentang
keluhan-keluhannya. Untuk
mencapai Puskesmas pasien dan
keluarganya menggunakan
kendaraan pribadi motor. pasien
merasa pelayanan kesehatan di
Puskesmas cukup memuaskan. Tarif
Puskesmas gratis.
Tarif pelayanan
kesehatanGratis
Kualitas
pelayanan
kesehatan
Memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makan
10
Keluarga Tn.S makan dengan pola makan yang teratur, makan sebanyak
dua sampai tiga kali sehari dengan menu makanan yang bervariasi dan
dimasak sendiri. Pasien selalu diberi ASI tanpa makanan tambahan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Keluarga Tn. S selalu berusaha menerapkan pola makan dengan gizi
seimbang. Mereka makan dengan lauk-pauk seperti nasi, ikan dan tempe.
Dan biasanya menu makan sering berganti.
Tabel 6. Food Recall Pola Makan An. K Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal Pagi (2 kali) Siang (2 kali) Malam (4 kali)
16 September 2014 ASI (200 ml)
Total kalori = 140 kal
Total karbohidrat =14 g
Total Protein = 3 g
Total Lemak = 8,4 g
ASI (200ml)
Total kalori = 140 kal
Total karbohidrat =14 g
Total Protein = 3 g
Total Lemak = 8,4 g
ASI (350ml)
Total kalori = 245 kal
Total Karbohidrat = 24,5 g
Total Protein = 5,25 g
Total Lemak = 11,2 g
17 September 2014 ASI (200 ml)
Total kalori = 140 kal
Total karbohidrat =14 g
Total Protein = 3 g
Total Lemak = 8,4 g
ASI (200 ml)
Total kalori = 140 kal
Total karbohidrat =14 g
Total Protein = 3 g
Total Lemak = 8,4 g
ASI (350ml)
Total kalori = 245 kal
Total Karbohidrat = 24,5 g
Total Protein = 5,25 g
Total Lemak = 11,2 g
18 September 2014 ASI (200 ml)
Total kalori = 140 kal
Total karbohidrat =14 g
Total Protein = 3 g
Total Lemak = 8,4 g
ASI (200 ml)
Total kalori = 140 kal
Total karbohidrat =14 g
Total Protein = 3 g
Total Lemak = 8,4 g
ASI (350 ml)
Total kalori = 245 kal
Total Karbohidrat = 24,5 g
Total Protein = 5,25 g
Total Lemak = 11,2 g
Total perhitungan gizi sehari
Keb. energi = 116 per kg berat badan
Kebutuhan energi Pasien = 116 x 4,6 kg
= 533.6 kkal ( total per hari 525 kkal)
Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi
sehari, dapat dihitung : (10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram
Kebutuhan Protein Pasien = 13.34 g ( total per hari 11,25)
11
Kebutuhan Lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu :
(20% x Total Energi Harian) : 9 = x gram
Kebutuhan Lemak Pasien = 106,72 : 9
= 11,85 g (total per hari 28 )
Kebutuhan Karbohidrat adalah sisa dari total energi harian dikurangi
prosentase protein dan lemak
(70 % x 533,6 ) : 4 = 93,38 ( total per hari 52,5 g)
Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien
selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa
setiap harinya asupan ASI pasien kurang dari jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. Sugiarto dan Ny. Ita rutin memeriksakan anak mereka (An. F, 1
bulan 15 hari) ke puskesmas sampai penyakitnya sembuh, memberikan
obat kepada anak secara teliti dan rutin sesuai dosis yang diterapkan.
Terdapatnya kendaraan pribadi yang dapat mempermudah akses berobat
ke puskesmas sehingga lebih menghemat tenaga dan waktu.
Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan
Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai
keluhan tidak muncul kembali.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Dalam keluarga ini hubungan antara orang tua dan anak cukup baik.
Akan tetapi karena ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat
sore menjelang malam, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya
secara langsung.
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita oleh
si pasien.
12
Kurangnya pengetahuan orang tua untuk menerapkan pola hidup sehat
dan pola konsumsi bayi.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga:
Bentuk keluarga ini adalah keluarga tinggal bersama (extended
family) keluarga yang terdiri dari kepala keluarga (Tn. S), istri (Ny. I), anak
pertama (An.D), anak kedua (An.F), Seorang mertua (Ny.M), dan seorang
adik (Tn. U) hidup bersama berbagi hak dan tanggung jawab serta memiliki
kekayaan bersama.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien
termasuk pada Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua
berumur 6-13 tahun.
3. Family Map
Gambar 2. Family Map
13
Tn. A ( 71 Tahun)
Tn. M(51 tahun)
Ny. M (66 tahun)Ny. T(alm) Tn. L (alm)
Ny. I (40tahun)Tn. S (39 tahun) Tn. U (28 tahun) Tn. R (47 tahun)
An. F (1 bulan 15 hari)Diare akut tanpa dehidrasi
An. D (12 tahun)
Ny. A (42 tahun)
Keterangan Gambar :
= Laki-laki = Pernikahan
= Perempuan = Keturunan
= Pasien = Serumah
= Meninggal = Meningga
C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Pasien adalah seorang bayi berusia 1 bulan 15 hari dan menderita BAB
mencret sejak 4 hari yang lalu. Pasien adalah seorang anggota dari extended
family sebagai anak. Pasien dibesarkan dari lingkungan yang padat
penduduk. Akan tetapi karena ayah pasien bekerja sampai malam, sehingga
tidak bisa mengantar pasien anaknya secara langsung dan cepat. Kurangnya
kepekaan dan pengetahuan orangtua terhadap keluhan anaknya. Kurangnya
perhatian orang tua terhadap pola makan anaknya yang masih usia bayi.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien dibawa berobat ke Puskesmas diantar oleh ibu dan nenek karena
keluhan BAB cair sejak 4 hari yang lalu. Ibu pasien khawatir jika penyakit
yang diderita anaknya tidak kunjung sembuh maka akan menyebabkan anak
menjadi lemas dan berat badan anak akan menurun. Harapan setelah berobat
ke puskesmas agar pasien dapat sembuh.
2. Aspek Klinik (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
14
Berdasarkan Allonamnesa ibu pasien mengakui pasien BAB cair bewarna
kekuningan, berlendir dan berbusa namun tanpa disertai darah. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi.
Diagnosa pasien : Diare Akut Tanpa Dehidrasi e.c Suspek Infeksi
Bakteri
Differensial Diagnosis : Diare Akut Tanpa Dehidrasi e.c Suspek Infeksi
Virus
3. Aspek Resiko Internal (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Ny. Ita kurang memperhatikan kebersihan dirinya dan anaknya (An.F) seperti
tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang anaknya (higinitas
yang kurang baik).
4. Aspek Psikososial Keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Kesibukan Tn. S dalam mencari nafkah dan Ny. I yang menjadi ibu rumah
tangga menyebabkan anaknya yaitu An. F cenderung mengabaikan hal-hal
penting yang seharusnya mereka perhatikan. Ibu pasien yang kurang
memperhatikan higinitas dirinya dan lingkungan sekitar anaknya.
Lingkungan rumah yang kurang sehat. Di lain hal juga keluarga tidak
mempunyai alokasi khusus untuk kesehatan.
5. Aspek Fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
baik didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Skala 4 karena pasien agak kurang aktif dibandingkan pada saat sehat namun
masih bisa berinteraksi dengan cukup baik sebanding dengan pertumbuhan
dan perkembangan bayi seusianya.
15
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Personal
Edukasi pada keluarga pasien tentang
penyakit yang dideritanya yaitu diare
akut (definisi, penyebab, gejala,
pencegahan dan pengobatan)
Menginformasikan kepada orang tua
pasien untuk memberikan atau
meminumkan An. F dengan obat yang
sudah diberikan sesuai anjuran dokter
puskesmas.
Pasien dianjurkan untuk kontrol setelah
obat habis atau apabila penyakitnya tidak
membaik untuk melihat perkembangan
pengobatan atau jika keluhan berulang
pada pasien
Orang tua
An.F
Pada saat
di
puskesma
s dan
kunjungan
rumah
Pasien dan orang tua dapat memahami dengan
baik tentang penyakit yang sedang dideritanya
sehingga di kemudian hari ia dapat
mengupayakan pencegahan untuk
penyakitnya tersebut.
Pasien dapat sembuh dengan sempurna dan
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Aspek
Klinik
Menganjurkan agar orang tua pasien
memperhatikan secara khusus keadaan
Orang Tua
An.F
Puskesma
s
dan
Pasien dapat minum obat dengan teratur
Diare pasien dapat sembuh
16
pasien,
Meminumkan obat secara teratur :
Rehidrasi oral dengan Oralit 100 ml
setiap habis mencret
Zinc 1 x 10 mg selama 10 hari
ASI diteruskan
kunjungan
rumah
Aspek
Risiko
Internal
Menginformasikan kepada orang tua
pasien agar pasien selalu istirahat yang
cukup.
Memperhatikan kebersihan dan hidup
sehat.
Orang tua
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Untuk menjaga agar penyakit yang diderita
pasien tidak kambuh dan mengurangi
faktor-faktor yang memberatkan keadaan
klinis pasien.
Higinitas pasien tetap terjaga
Aspek
Psikososial
Keluarga
Mengingatkan orang tua pasien untuk lebih memperhatikan pasien.
Melakukan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat untuk anak batita dan
Orang tua
pasien dan
komunitas
Pada saat
kunjungan
ke rumah
dan
Pasien mendapat perhatian lebih dari orang tuanya.
Higinitas pasien dan lingkungan tetap terjaga
17
balita Posyandu
Aspek
Fungsional
Pasien harus banyak minum untuk
mencegah terjadinya dehidrasi.
Meminum obat secara teratur
Orang tua
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Agar kondisi tubuh anak tetap sehat dan
tumbuh kembang lebih baik.
18
F. Prognosis
1. Quo Ad Vitam : Ad bonam
2. Quo Ad Sanacionam : Ad bonam
3. Quo Ad Functionam : Ad bonam
19
ANALISA KASUS
Pasien An. F berusia 1 bulan 15 hari dengan jenis kelamin laki-laki bertempat
tinggal di Jl. Pegangsaan 2 no. 76 Tanah Rendah RT 006/ RW 02 suku bangsa berasal
dari sunda beragama Islam yang merupakan anak kedua dari keluarga Tn.S.
Dilakukan pemeriksaan tanggal 18 September 2014 , dengan melakukan pemeriksaan
medis di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dan pemeriksaan secara holistik
melalui home visit didapatkan diagnosis medis berupa Diare Akut tanpa Dehidrasi
diagnosis holistik meliputi aspek personal, aspek klinis, aspek resiko internal, aspek
psikologis keluarga dan aspek fungsional.
Aspek personal ditegakkan berdasarkan alasan kedatangan, harapan, dan
kekhawatiran orangtua pasienyang membawa pasien dari hasil anamnesis pasien
datang berobat ke Puskesmas karena jarak yang dekat dari tempat tinggal dan tidak
dipungut biaya serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan memuaskan oleh
pasien. Pasien datang ke Puskemas dibawa oleh ibunya dengan keluhan BAB cair
sejak 4 hari yang lalu. Keluarga pasien datang membawa pasien berobat dengan
harapan gejala dapat diobati dan pasien sembuh.
Aspek Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, dan
pemeriksaan penunjang dengan menentukan pula diagnosis bandingnya. Berdasarkan
hal demikian maka ditegakan diagnosis medis sebagai Diare Akut Tanpa Dehidrasi
e.c Suspek Bakteri. Penting dilakukan edukasi pada orangtua pasien bahwa penyakit
ini akibat dari infeksi pencernaan terutama pada anak karena perilaku kebersihan dan
hidup sehat yang masih kurang. Pengobatan diberikan Oralit untuk mencegah
kekurangan cairan tubuh dan Zinc supaya mempercepat penyembuhan.
Aspek resiko internal pada pasien ini adalah faktor riwayat kebersihan yang
kurang dari pengasuhan ibu pasien. Serta edukasi keluarga pasien untuk menjaga pola
konsumsi anak sesuai gizi seimbang agar pasien dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.
20
Aspek psikososial di keluarga pasien ini diantaranya keluarga memperhatikan
kesehatan dan kebersihan personal pasien khususnya. Keluarga pasien juga harus
selalu memberikan obat secara teratur sampai obat habis dan membawa pasien ke
Puskesmas untuk kontrol penyakit tersebut atau jika gejala tidak berkurang.
Aspek fungsional didasarkan pada memperhatikan kebersihan lingkungan dan
aktifitas tubuh kembang An.F.
Rencana penatalaksanaan disasarkan pada analisa seluruh keadaan pasien. Hal
ini dimaksudkan agar seluruh tatalaksana dapat dijalankan dengan baik oleh pasien
dan disertai dukungan dari keluarga pasien seperti minum obat dengan teratur
sehingga penyakit pasien tidak memburuk. Serta selalu ikhtiar dan tawakal untuk
kesembuhan penyakit pasien.
21