Post on 08-Dec-2014
description
Pola trauma pada kecelakaan lalu lintas
Anne Maylita, Gita Arynti, Maharani, Putri Balqis,
Juliana Crescintia, Irfan Saleh
Pola trauma secara umum
Akibat kekerasan benda tajam dan tumpul
Memar (kontusi)
Luka lecet (aberasi)
Luka terbuka (robek)
Patah tulang (fraktur)
trauma akibat kecelakaan lalu lintas
P
atah tulang bisa terjadi akibat ditabrak dari belakang, tulang yang patah akan terdorong
kedepan dan dapat merobek otot serta kulit didaerah tungkai bagian depan dan sebaliknya
L
uka iris akibat terkena ujung plat nomor kendaraan sepeda motor
L
uka bakar terjadi ledakan pasca kecelakaan, ataupun luka bakar ringan akibat bersentuhan
dengan bagian kendaraan yang bersuhu tinggi, misanya knalpot
L
uka memar luka yang ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa disertai diskontinuitas permukaan
kulit
Luka lecet Luka yang disebabkan oleh rusaknya atau lepasnya lapisan luar dari kulit
Pola luka akibat kecelakaan lalu lintas
pembagian arah benturan
Arah depanT
erjadi bila 2 kendaraan bertabrakan dua-duanya atau bila bagian depan dari kendaraan
menabrak benda yang tidak bergerak, seperti tembok atau tiang listrik.
P
ola luka akan terbentuk tergantung dari posisi daripada penumpang dari kendaraan
bermotor:• Pengemudi:
• Kepala: membentur kaca depan dan mengakibatkan terbentuknya luka terpotong arah vertical dan abrasi daerah dahi, hidung dan dagu
• Dada: membentur kemudi dengan sangat keras dan menyebabkan abrasi dengan pola khusus ataupun tidak terlihat adanya perlukaan sama sekali
• Penumpang Depan:• hampir sama dengan pengemudi, kecuali pada penumpang yang tidak bersabuk pengaman akan
menghantam dashboard dan bukan kemudi, sehingga tidak akan ada bentuk cetakan dari kemudi.
• Penumpang Belakang: • Jika tidak bersabuk pengaman akan terlempar kedepan, menghantam bagian belakang dari
tempat duduk depan, penumpang depan dan kaca depan
Arah sampingB
iasanya terjadi dipersimpangan kendaraan lain menabrak dari arah samping
atau pun mobil terpelanting dan sisinya menghantam benda tidak bergerak
B
ila benturan terjadi pada sisi kendaraan pengemudi akan cenderung
mengalami perlukaan pada sisi kiri dan penumpang depan akan mengalmi
perlukaan yang lebih sedikit
B
ila benturan terjadi pada sisi kanan, maka yang terjadi adalah sebaliknya,
demikian juga bila tidak ada penumpang.
terguling
L
ebih mematikan dibandingkan dengan tabrakan dari arah samping
terutama bila tidak dipakainya sabuk pengaman dan penumpang
terlempar keluar
B
ila terlempar semuanya beberapa perlukaan dapat terbentuk pada saat
korban mendarat pada permukaan yang keras.
B
ila terlempar parsial bagian tubuh yang bersangkutan bias hancur atau
terpotong.
Arah belakang
D
apat menyebabkan acceleration injuries dan sangat jarang
menimbulkan kematian
P
erlukaan yang paling umum adalah whiplash injury dari leher.
P
ada benturan dari arah belakang, benturan dikurangi atau
terserap oleh bagian bagasi dan kompartemen penumpang
belakang
Pola luka pada berbagai jenis kecelakaan
Luka pada pengendara mobilL
uka tabrakan tanpa ejeksi• Luka berat terjadi dikarenakan kontak fisik antara korban dengan bagian dalam
kendaraan seperti setir • Benturan frontal paling sering pada kecelakaan lalu lintas. • Kepala, dada, perut dan lutut adalah bagian tubuh yang selalu terluka pada
tabrakan dari depan (head-on collision).
L
uka tabrakan dengan ejeksi• Ejeksi menyebabkan luka berat yang multipel, dan ini merupakan penyebab
tersering kedua yang menyebabkan luka parah setelah luka akibat benturan dengan setir.
• Fraktur iga terjadi pada dua pertiga kasus korban yang terejeksi, dan pada separuhnya terjadi luka viscera dada. Pada sepertiga kasus terjadi laserasi dan memar pada hati, dan pada separuh kasus terjadi perlukaan pada hati dan organ dalam abdomen lainnya.
Luka pada pejalan kaki
Kecelakaan pengendara sepeda
Kecelakaan pengendara sepeda motor
Pemeriksaan pada korban kecelakaan lalu lintas
Pemeriksaan laboratorium
Aspek medis luka
Aspek yuridis luka
D
ari sudut hukum, luka kelainan yang dapat
disebabkan oleh suatu tindak pidana, baik yang
bersifat intensional (sengaja), recklessness (ceroboh)
atau neglicence (kurang hati-hati)
U
ntuk menentukan berat ringannya hukuman perlu
ditentukan lebih dahulu berat-ringannya luka.
Definisi luka
Macam-macam luka beratL
uka atau penyakit yang tidak diharapkan akan sembuh dengan sempurna.
L
uka yang dapat mendatangkan bahaya maut
L
uka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya.
L
uka yang dari sudut medic tidak membahayakan jiwa, dari sudut hokum dapat dikatogorikan sebagai luka
K
ehilangan dari salah satu panca indera
C
acat besar atau kudung
L
umpuh
G
angguan daya pikir lebih dari empat minggu lamanya
K
eguguran atau kematian janin seorang perempuan.