Ppt Peritonitis TB REVISI !!!

Post on 26-Oct-2015

314 views 24 download

description

referat peritonitis TB

Transcript of Ppt Peritonitis TB REVISI !!!

REFERAT

PENATALAKSANAAN PERITONITIS TB DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PERIODE JANURAI 2008 - AGUSTUS 2013

Pembimbing:

dr. Hj. Fridayati Dewi Mustikawati, Sp.B

Oleh:

Rahmat Firdaus Dwi Utama

1220221096

TINJAUAN PUSTAKA

PERITONITIS

Definisi Etiologi Jenis – jenis peritonitis

Peritonitis Aseptik Peritonitis Bilier Peritonitis TB Peritonitis Klamidia

Maniestasi Klinis Diagnosis

ANATOMI DAN FISIOLOGI PERITONEUM

Gambar 1 :Tampak anterior otot dinding abdomen dan penampang melintang otot

abdomen.13

Gambar 2. Struktur peritoneum14

VASKULARISASI DAN PERSARAFAN Perdarahan dinding perut berasal dari beberapa

arah : cabang aa.Intercostalis VI – XII dan a.

epigastrika superior a. Iliaca, a. Sircumfleksa superfisialis, a.

pudenda eksterna dan a. epigastrika inferior.

Persarafan dinding perut dipersyarafi secara segmental oleh n.thorakalis VI – XII dan n. lumbalis I

PERITONITIS TB

Definisi Patogenesis Peritonitis TB :

Hematogen Infeksi langsung Kelenjar limfe Tuba fallopi yang terinfeksi

Bentuk peritonitis TB Manifestasi Klinis

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan darah tepi : anemia penyakit kronis,

leukositosis ringan ataupun leuKopenia, trombositosis

Pemeriksaan faal hati : laju endap darah (LED) yang meningkat

Pemeriksaan analisa cairan asites : memperlihatkan eksudat dengan protein > 3 gr/dl jumlah sel diatas 100-300 sel/ml.

Cairan asites yang perulen dapat ditemukan begitu juga cairan asites yang bercampur darah.

GAMBARAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA PERITONITIS TB

Gambar 5

Foto rongent dengan kontras barium.3

Gambar 7. Gambaran USG Peritonitis TB.1

PENATALAKSANAAN

Pada dasarnya pengobatan sama dengan pengobatan tuberkulosis paru, obat-obat seperti : streptomisin, INH, Etambutol, Ripamfisin dan pirazinamid memberikan hasil yang baik

Untuk pengobatan Tuberkulosis pada organ lain, seperti TB peritonitis, lama pengobatan dapat diberikan 9-12 bulan. Panduan OAT yang diberikan adalah 2RHZE/7-10 RH. 10

PENATALAKSANAAN

Operatif Pada pasien dengan peritonitis TB dapat

dilakukan laparotomi apabila di indikasikan untuk komplikasi intra-abdominal

PROGNOSIS

Peritonitis tuberkulosa jika dapat segera ditegakkan dan mendapat pengobatan umumnya akan menyembuh dengan pengobatan yang adekuat. 6

KOMPLIKASI

Septikemia Syok septik Syok hipovolemik Abses residual intraperitoneal

JENIS PENELITIAN

POPULASI PENELITIAN

SAMPEL

Kriteria InklusiPasien peritonitis TB yang mengunjungi RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto periode Januari 2008 sampai Agustus 2013.

Kriteria Eksklusi Pasien yang data rekam mediknya tidak ditemukan

PENGUMPULAN DATA

Data rekam medik pasien diambil dari bagian Rekam Medik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2013.

Rekam medis dikumpulkan, dianalisis, dan dilakukan tabulasi sehingga dapat diketahui distribusi frekuensi umur, jenis kelamin, dan penatalaksanaan.

ANALISIS DATA

Analisis data yang digunakan adalah metode analisis univariat. Analisis univariat digunakan

untuk mendeskripsikan masing-masing variabel berupa distribusi frekuensi dan persentase pada setiap variabel seperti umur, jenis kelamin, dan penatalaksanaan. Analisa data secara deskriptif

disajikan dalam bentuk tabel frekuensi

UNIVARIAT

WAKTU & TEMPAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

Diagram 1. Presentase distribusi frekuensi penderita Peritonitis TB di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo bulan Januari 2008 - Agustus 2013

Diagram 2. Distribusi frekuensi penderita peritonitis TB berdasarkan jenis kelamin di RSUD. Prof. Dr.

Margono Soekarjo bulan Januari 2008 - Agustus 2013

Diagram 3. Persentase distribusi penderita peritontis TB berdasarkan jenis kelamin di RSUD. Prof. Dr. Margono

Soekarjo bulan Januari 2008 - Agustus 2013

Data yang didapatkan dari RSUD. Prof. dr. Margono Soekarjo menunjukkan bahwa perbandingan kasus peritonitis TB antara laki-laki dengan perempuan sekitar 2:1.

Hasil ini tidak sesuai dengan Sri Maryani (2003) dan yang menyatakan bahwa perbandingan kejadian peritonitis TB antara laki-laki dengan perempuan sama yakni 1:2.

Diagram 4. Presentase distribusi frekuensi penderita peritonitis TB berdasarkan usia di

RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo bulan Januari 2008 - Agutustus 2013

Pada penelitian ini penderita peritonitis TB yang terbanyak yaitu pada kelompok usia 21-40 tahun yaitu sebesar 54%.

Hal ini sesuai dengan Sri Maryani (2003) yang menyatakan bahwa peritonitis TB sering terjadi pada usia dekade 3 dan 4.

Diagram 5. Persentase jenis penatalaksanaan peritonitis TB di RSUD. Prof.dr. Margono Soekarjo

bulan Januari 2008- Juni 2013

Diagram 6. Persentase Keadaan Pasien Post Perawatan atas indikasi omfalokel di RSUD.

Prof.dr. Margono Soekarjo bulan Januari 2008- Juni 2013

Data yang didapatkan dari RSUD. Prof. dr. Margono Soekarjo menunjukkan bahwa persentase keadaan pasien post perawatan atas indikasi peritonitis TB yang tercatat keluar dari rumah sakit dalam kondisi hidup sebesar 80% yaitu 46 kasus, tercatat meninggal selama perawatan 20%.

Menurut Sri Maryani (2003), pasien dengan akan sangat mudah terinfeksi pada organ intraabdomen apabila sudah terkena peritonitis TB. Infeksi pada tingkat lanjut dapat menyebabkan sepsis . Kondisi ini yang sering menyebabkan kematian pada penderita peritonitis TB.

Peritonitis TB adalah peradangan pada selaput peritoneal abdomen dan merupakan salah satu komplikasi kronik TB paru yang dapat menyebabkan kematian.

Peritonitis TB adalah tuberkulosis peritoneal terjadi bukan sebagai akibat penyebaran perkontinuitatum tapi sering karena reaktifasi proses laten yang terjadi pada peritoneum yang diperoleh melalui penyebaran hematogen proses primer terdahulu.

Pada penatalaksanaan Peritonitis TB diperlukan suatu penatalaksanaan secara farmakologis dan konservatif, yaitu pemberian obat OAT dan operasi laparotomi apabila terdapat indikasi perdarahan disertai dengan infeksius di organ abdomen.

DAFTAR PUSTAKA

Zain LH. Tuberkulosis peritoneal. Dalam : Noer S ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jakarta Balai penerbit FKUI, 2006: 403-6

Sulaiman A. Peritonitis tuberkulosa. Dalam : Sulaiman A, Daldiyono, Akbar N, Rani A Buku ajar gartroenterologi hepatologi Jakarta : Infomedika 2000: 456-61

Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I.1999.Abdomen Akut, dalam Radiologi Diagnostik, Hal 256-257, Gaya Baru, Jakarta (lain)

Sandikci MU,Colacoglus,ergun Y.Presentation and role of peritonoscopy and diagnosis of tuberculous peritonitis. J Gastroenterol hepato 2002;7:298-301

Manohar A,SimjeeAE,Haffejee AA,Pettengell E.Symtoms and investigative findings in year period.Gut,2000;31:1130-2

Marshall JB.Tuberculosis of the gastrointestinal tract and peritoneum,AMJ Gastroenterol 2003;88:989-99

Wim de jong, Sjamsuhidayat.R. 2011 Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC. (lain)

Sutadi,Maryani.S. 2003. Tuberkulosis Peritoneal. Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara

Akin,Tarim.,et.al.2000. Diagnostic Tools For Tuberculous Peritonitis. The Turkish Journal of Gastroenterology ; 11(2) p 162-65.

Adiatma YT.,et.al. IPD’s CIM 1st Edition: Tuberkulosis. Pt Medinfocomm Indonesia. Jakarta.

Lazarus, AA., Thilagar,B. 2007. Abdominal Tuberculosis. United States Government. Dis Mon ;53:32-38.

Budiarto, E. 2003.Metodologi Penelitian Kedokteran. EGC, Jakarta. 1-230 hal.

Putz R & Pabst R. 2007. Atlas Anatomi Manusia:Sobotta, jilid.2.Jakarta :EGC

Sttruktur Peritoneum. http://www.google.co.id/imgres?q=peritoneum+anatomy&hl=en&biw=1024&bih=456&tbm=isch&tbnid=kVlqe7wt9F-yUM:&imgrefurl. Di unduh tanggal 2 september 2013

TERIMA KASIH