PERITONITIS TB.pptx

51
PERITONITIS TB Presentan : Hanna Anggitya 2010730138 Evi Meilisa 2010730132 Perseptor : dr. Hj, Yanti Daryanti, Sp.B-KBD SMF BEDAH RSUD SYAMSUDIN SUKABUMI 2015

Transcript of PERITONITIS TB.pptx

PERITONITIS

PERITONITIS tbPresentan :Hanna Anggitya2010730138Evi Meilisa2010730132

Perseptor : dr. Hj, Yanti Daryanti, Sp.B-KBD

SMF BEDAH RSUD SYAMSUDIN SUKABUMI2015Identitas pasienNama : Tn. ASJenis kelamin: Laki-lakiUmur : 23 tahunTanggal masuk: 9 Maret 2015No. RM: A306xxx

AnamnesisRiwayat penyakit sekarangAnamnesis sistemKulitKepalaMataTelingaHidungMulut Tidak ada keluhanTenggorokanLeherJantungAlat kencingSyaraf dan ototAnamnesis sistemParuTidak ada keluhan batuk lama.PunggungNyeri punggung. Tidak ada gangguan mobilisasiAbdomenNyeri Seluruh lapang perut, terutama perut kanan bawahStatus nutrisiTerdapat penurunan berat badan.Pemeriksaan FisikKeadaan umum: tampak sakit beratKesadaran: compos mentisTanda vital:Suhu: 36,5o CRR: 24x/menitNadi: 72x/menitTD: 110/70 mmHgPemeriksaan fisikKulit:turgor kulit baikKGB: tidak ada pembesaranKepala: normocephaliMata: konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/- refleks cahaya +/+Telinga: normotia, sekret -/-, darah -/-Hidung:deformitas -, sekret -/-Mulut: mukosa oral basahLeher:Massa (-)Pembuluh darah: peningkatan JVP (-)Pemeriksaan fisikThoraxParu-paruInspeksi: gerak napas tampak simetrisPalpasi: gerak napas teraba simetrisPerkusi: sonor +/+Auskultasi: vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-Jantung Bunyi Jantung 1,2 reguler, murmur -, gallop -Pemeriksaan fisikAbdomenInspeksi: Datar, tegangAuskultasi: BU (+) 5x/ menitPalpasi: keras, NT(+) iliaca dextra, Mc. Burney(+) psoas sign(+), defans muscular(+)Perkusi: HipertimpaniPunggung: Tidk ada deformitasEkstremitas: akral dingin , CRT < 2 detik, edema -/-, sianosis -/-

Nyeri tekan di mana???11Status lokalis bedahNyeri a/r iliaca dextra. keras, tegang, NT(+), Mc. Burney(+) Psoas Sign(+), Defans Muscular(+)

Laboratorium tanggal 9 Maret 2015HematologiHb : 6,3 g/dLLeukosit: 22.700 /LHematokrit : 20 %Eritrosit : 2,8 juta/LTrombosit : 269,000 /LMCH: 22MCV: 70MCHC: 32

Laboratorium tanggal 11 Maret 2015HematologiHb : 10.6 g/dLLeukosit: 7.300 /LHematokrit : 33 %Eritrosit : 4,2 juta/LMCV: 79MCH: 25MCHC: 32Trombosit : 317.000/LBNO tanggal 9 Maret 2015

Kesan:Ileus lokal diabdomen tengahUSG tanggal 11 maret 2015Kesan: pembesaran KGB paraorta dan parailliaca disertai koleksi cairan di retrovesika space.Laboratorium tanggal 17 Maret 2015HematologiHb : 10.7 g/dLLeukosit: 5.600 /LHematokrit : 33 %Eritrosit : 4,1 juta/LMCV: 81MCH: 26MCHC: 32Trombosit : 291.000/LResumePasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah terus- menerus sejak 2 minggu SMRS. 1 bulan SMRS nyeri hilang- timbulPasien juga mengeluh: demam, BB turun, nafsu makan turun, BAB sulit, keras, wana colat- hitamStatus lokalis: Nyeri a/r iliaca dextra. keras, NT(+) Mc. Burney(+) psoas sign(+), defans muscular(+)Pemeriksaan laboratorium: Hb : 6,3 g/dL; Leukosit: 22.700 /L Hematokrit : 20 %; Eritrosit : 2,8 juta/LPemeriksaan Radiologi: Kesan Ileus lokal di abdomen tengah

Laboratorium terakhir: Hb : 10.7 g/dL, Leukosit: 5.600 /L, Hematokrit : 33 %, Eritrosit: 4,1 juta/L

USG : pembesaran KGB paraorta dan parailliaca disertai koleksi cairan di retrovesika space.

Diagnosa BandingLokal Peritonitis ec. suspek Appendisitis PerforasiLokal Peritonitis ec.suspek Tumor AbdomenRencana pemeriksaan, tindakan, dan pendidikan kesehatanLaparotomi Explorasi Tatalaksana PuasaResusitasi cairanTransfusi darah Prognosis Quo ad vitam: bonamQuo ad functionam : dubia ad bonamQuo ad sanactionam : dubia ad bonamTinjauan pustakaPERITONITIS TUBERKULOSISPatogenesisPeritoneum dapat dikenai oleh tuberculosis melalui beberapa cara: Peritonitis tuberkulosa terjadi karena reaktifasi proses laten yang terjadi pada ( infeksi laten Dorman infection).

Infeksi berkembang menjadi tuberkulosa pada setiap saat, bermutiplikasi secara cepat ke intarselluler.Patofisiologi

1. Bentuk eksudatif Gejala yang menonjol adalah perut membesar dan berisi cairan (asites). Disekitar tuberkel terdapat reaksi jaringan peritoneum berupa kongesti pembuluh darah. Eksudat dapat, menutupi tuberkel dan peritoneum sehingga dinding perut menjadi tegang

Terdapat 3 bentuk peritonitis tuberkulosa2. Bentuk adhesif

Bentuk kering atau plastic dimana cairan tidak banyak dibentuk. Lebih banyak terjadi perlengketan. Perlengketan yang luas antara usus dan peritoneum sering memberikan gambaran seperti tumor, kadang-kadang terbentuk fistel.

3. Bentuk campuran Bentuk ini kadang-kadang disebut juga kista, pembengkakan kista terjadi melalui proses eksudasi bersama-sama dengan adhesi sehingga terbentuk cairan dalam kantong-kantong perlengketan tersebut. Gejala klinisDiagnosa peritonitis tuberkulosis satu atau lebih dari empat criteria ini harus terpenuhi: adanya bukti histologi tuberkel dengan nekrosis caseation; hasil biopsi yang bagus dari kelenjar getah bening mesenterika menunjukkan adanya tuberculosis; Kultur menemukan pertumbuhan M. tuberculosis; hasil pemeriksaan histology menemukan bakteri tahan asam pada lesi.

Diagnosis

Pemeriksaan penunjang:Laboratorium : Pemeriksaan BTA

Tampak gambaran tuberculosis paru pada foto x-ray dada.Pemeriksaan rontgen pada sistem pencernaan mungkin dapat membantu jika didapat kelainan usus kecil atau usus besar seperti terlihatnya gambaran obstruksi.

Pemeriksaan RontgenPada pemeriksaaan USG dapat dilihat adanya cairan dalam rongga peritoneum yang bebas atau terfiksasi ( dalam bentuk kantong-kantong)

CT ScanPemeriksaan CT Scan untuk peritonitis tuberculosis tidak ada ditemui suatu gambaran yang khas, namun secara umum ditemui adanya gambaran peritoneum yang berpasir dan untuk pembuktiannya perlu dijumpai bersamaan dengan adanya gejala klinis dari peritonitis tuberculosis. Ultrasonografi (USG)Laparoskopi merupakan cara yang relative mudah dan terbaik untuk mendiagnosa peritonitis tuberculosis terutama bila ada cairan.

Peritonoskopi ( Laparoskopi)

Tuberkel kecil ataupun besar dengan ukuran yang bervariasi yang dijumpai tersebar luas pada dinding peritoneum, usus dan dapat juga dijumpai di permukaan hepar atau alat lain. Perlengketan yang dapat bervariasi dari yang sedikit sampai luas dalam rongga peritoneum. Permukaan hepar dapat melengket pada dinding peritoneum.

Peritoneum sering mengalami perubahan dengan permukaan yang sangat kasar yang kadang-kadang berubah gambarannya menyerupai nodul.Cairan asites sering dijumpai berwarna kuning jernih, kadang-kadang cairan tidak jernih lagi tetapi menjadi keruh, cairan yang hemoragis juga dapatdijumpai.

Ketegori I 2RHZE/4R3H3 TB paru BTA (+) kasus baru TB paru BTA (-), foto thorax (+), kasus baru TB ekstra paru ringan & berat Kategori II 2RHZES/1RHZE/5R3H3E3Pasien kambuh Pasien defaultPasien gagal pengobatan Kategori III 2RHZ/4H3R3BTA (+) dan rotngen paru mendukung aktif.Kategori IV TB MDR

PenatalaksanaanUntuk pengobatan Tuberkulosis pada organ lain, seperti TB peritonitis ini, lama pengobatan dapat diberikan 9-12 bulan. Panduan OAT yang diberikan adalah 2RHZE/7-10 RH.

Tabel Jenis dan Dosis Obat Anti Tuberkulosis Primer. ObatDosis(Mg/KgBB/Hari)Dosis yg dianjurkanDosisMaks (mg)Dosis (mg) / berat badan (kg)Harian (mg/kgBB / hari)Intermitten (mg/Kg/BB/kali)< 4040-60>60R8-121010600300450600H4-6510300150300450Z20-30253575010001500E15-20153075010001500S15-1815151000Sesuai BB7501000Kortikosteroid: mengurangi perlengketan peradangan dan mengurangi terjadinya asites.Peritonitis tuberkulosa jika dapat segera ditegakkan dan mendapat pengobatan umumnya akan menyembuh dengan pengobatan yang adequate.1

PrognosisZain LH. Tuberkulosis peritoneal. Dalam : Noer S ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jakarta Balai penerbit FKUI, 1996: 403-6Sulaiman A. Peritonitis tuberkulosa. Dalam : Sulaiman A, Daldiyono, Akbar N, dkk Buku ajar gastroenterology hepatologi Jakarta: informatika 1990: 456-61Ahmad M. Tuberkulosis peritonitis : Fatality associated with delayed diagnosis. South Med J 1999: 92: 406-408Sandikci MU, Colacoglus, Ergun Y. Presentation and role of peritonoscopy and diagnosis of tuberculosis peritonitis . J Gastroenterol hepato 1992:7:298-301Manohar A dkk. Symptoms and investigative findings in year period. Gut, 1990; 31:1130-2Marshall JB. Tuberculosis of gastroinstestinal tract and peritoneum, AMJ Gastroenterol 1993;88:989-99Sibuea WH dkk. Peritonitis tuberculosa di RS DGI Tjikini KOPAPDI IV Medan; 1978:131Zain LH. Peran analisa cairan asites dan serum CA-125 dalam mendiagnosa TBC peritoneum: Acang N, Nelwan RHH, Syamsuru W ed. Padang : KOPAPDI X, 1996:95Sulaiman A. peritonitis tuberculosa dalam: Hadi S dkk . Endoskopi dalam bidang Gastroentero Hepatologi Jakarta: PEGI 1980: 265-70Small Pm, Seller UM. Abdominal tuberculosis in : Strickland GT ed Hunters tropical medicine and emerging infection disease. 8th Philadepia: WB Sounders Company 2000: 503-4. Sutadi,Maryani.S. 2003. Tuberkulosis Peritoneal. Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara.Adiatma YT.,et.al. IPDs CIM 1st Edition: Tuberkulosis. Pt Medinfocomm Indonesia. Jakarta. Akin,Tarim.,et.al.2000. Diagnostic Tools For Tuberculous Peritonitis. The Turkish Journal of Gastroenterology ; 11(2) p 162-65DAFTAR PUSTAKA

Peritonitis tuberkulosis biasanya merupakan proses kelanjutan tuberkulosa di tempat lain.Risiko meningkat pada pasien dengan sirosis, infeksi HIV, diabetes melitus, keganasan, setelah pengobatan dengan anti-tumor necrosis factor (TNF) agen, dan pada pasien yang menjalani dialisis peritoneal rawat jalan rutin. Gejala klinis bervariasi dan timbulnya perlahan-lahan sering terlambat didiagnosa.Dengan pemeriksaaan diagnostic, laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya dapat membantu menegakkan diagnosa.Dengan penegakkan diagnosa yang tepat, dini dan pengobatan yang adequate biasanya pasien akan sembuh.

Kesimpulan