PERIAPENDIKULAR INFILTRAT novita

Post on 25-Jan-2016

77 views 5 download

description

periapendiks

Transcript of PERIAPENDIKULAR INFILTRAT novita

PERIAPENDIKULAR INFILTRAT

Novita Retika

10700189

Anatomi

• Appendiks merupakan suatu organ limfoid seperti tonsil,payer patch,berbentuk tabung,panjang kira2 10cm,dengan diameter 0,5-1cm, dan berpangkal di sekum.

• Lumen sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal.

Anatomi• Struktur appendiks mirip dengan usus punya 4 lapisan yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna, serosa.

• Appendiks terletak retroperitoneal, yaitu di belakang sekum, di belakang colon asendens, atau di tepi lateral kolon asenden.

Fisiologi

• Appendiks menghasilkan lendir 1-2ml perhari. Lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada patogenensis appendisitis.

• IgA adalah imunoglobulin yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks.

• pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh

Definisi

• Apendisitis infiltrat adalah tahap patologi apendisitis yang di mulai di mukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding apendiks dalam waktu 24-48 jam pertama.

• Usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang dengan menutup apendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa periapendikular

• Massa apendiks terbentuk pada hari ke 4 sejak peradangan mulai, apabila tidak terjadi peritonitis umum.

Etiologi

• Obstruksi lumen • Fekalit merupakan penyebab tersering dari obstruksi apendiks

• Hipertrofi jaringan limfoid• Sisa barium dari dari pemeriksaan rongthen• Diet rendah serat• Cacing usus termasuk ascaris• Erosi mukosa apendiks karena parasit E.Histolytica

Patofisiologi

• penyumbatan di proksimal >> obstruksi lumen• Sekresi mukosa >> distensi (mual,muntah) • Pertumbuhan bakteri di dalam lumen>> distensi.• Peningkatan tekanan organ > tekanan vena dan aliran kapiler>> kongesti kapiler.

• Terjadi gangguan aliran limfatik>> menambah distensi.

• Apendik di tutupi oleh omentum,usus halus,adneksa>> massa periapendikuler

patofisiologi

Patofisiologi

• Obstruksi lumen yang tertutup di sebabkan oleh hambatan pada bagian proksimal » peningkatan sekresi normal dari mukosa apendiks yang distensi.

• Obstruksi » mukus yang di produksi mengalami bendungan.

• Saat terjadi invasi bakteri, infeksi » edema » trombosis pembuluh darah » apendisitis akut fokal » nyeri epigastrium

Patofisiologi

• perforasi akan terjadi dalam waktu 24-36 jam. • Sekresi mukus » tekanan obstuksi vena » edema bertambah » bakteri menembus dinding » peradangan meluas nyeri di daerah kanan bawah , di sebut apendisitis sururatif akut.

• Bila arteri terganggu» infark » gangrene » apendisitis gangrenosa.

• Bila dinding pecah » apendisitis perforasi.• Semua terhambat » omentum dan usus berdekatan» bergerak ke apendik » massa lokal » infiltrat apendiks.

Manifestasi klinis

• Didahului apendisitis akut + massa periapendikular + gejala apendiks akut

• Nyeri daerah umbilikus kuadran kanan• Anoreksia• Malaise• Demam • Konstipasi, kadang diare, mual dan muntah.

Pemeriksaan penunjang

• USG abdomen• Hitung darah lengkap• Elekrocardiogram• Foto sinar X-dada• Biopsi PA• CnS Pus

Pemeriksaan penunjang

1. laboratorium: DL (leukosit >13.000/mm3)

2. Radiologi: foto polos,ditemukan tanda2 perselubungan mungkin terlihat “ileal atau caecal ileus” (gambaran garis permukaan air-udara di sekum atau ileum). Patogonomonik bila terlihat gambar fekalit.

3. USG/CT Scan: radang membuat ukuran apendiks > normal, identifikasi inflamasi pada periapendik.

Diagnosis

nyeri tekan pada region inguinalis kanan.Teraba massa lunak dengan permukaan rata.

Pada pemeriksaan lab, di temukan leukosit dan LED meningkat.

Pada pemeriksaan USG di dapatkan kesan periapendikular infiltrat.

Massa appendiks proses radang

1. KU telah membaik tidak terlihat sakit, suhu tubuh tidak tinggi lagi.

2. Pemeriksaan abdomen tenang, tidak ada tanda2 peritonitis dan hanya teraba massa.

3. Lab: hitung leukosit dan hitung jenis abnormal.

Penatalaksanaan

1. . Konservatif- Total bed rest fawler agar pus terkumpul di cavum douglass.

- Diet lunak bubur saring- Antibiotika parenteral dalam dosis tinggi, antibiotik kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob.

- keadaan tenang 6-8 minggu > apendiktomi. (observasi LED,jumlah leukosit, massa)

- Analgesik di perlukan hanya jika perlu saja

Medikamentosa

• Antibiotik ceftriaxone 2x1 gr IV• Analgetik ketoprofen supp 1• Ranitidin injeksi 2x1 amp• Antiemetik ondasentron 1 amp (jika mual)

Masa apendiks dengan radang masih aktif ditandai :

• Suhu tubuh tinggi, KU pasien masih terlihat sakit.

• Pemeriksaan abdomen kuadran kanan bawah masih ada tada2 peritonitis

• Lab masih terdapat leukositosis

Periapendikular di anggap tenang apabila:

1. anamnesa: sudah tidak ada nyeri abdomen.

2. PF: KU pasien membaik, suhu tubuh tidak naik

3. Tidak ada tanda2 apendisitis

4. pemeriksaan abdomen massa sudah mengecil atau menghilang

5. Lab: LED <20, Leukosit normal

Kebijakan untuk operasi:

1. Bila LED turun < 40

2. Tidak di dapatkan leukositosis

3. Tidak di dapatkan massa.

Bila LED tetap tinggi, maka perlu periksa:

4. Apakah penderita sudah bed rest total.

5. Pemberian makanan penderita.

6. Pemakaian antibiotik penderita

Massa periapendiks

Pencegahan

1. Menurunkan resiko obstruksi atau peradangan pada lumen apendiks dengan cara penanganan secara tuntas pada penderita apendisitis akut.

2. Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan tanda apendisitis.

Differensial diagnosis1. Apendisitis akut

- Nyeri tekan perut kanan bawah

- Terdapat leukositosis dan LED

Dasar yang tidak mendukung:- Adanya massa pada region inguinal kanan- USG menunjukkan periapendikular infiltrate

2. Tumor sekum- Nyeri pada perut kanan bawah- Pada tumor sekum, massa mobile- Tidak ada gangguan BAB