Undescensus Testis Novita

download Undescensus Testis Novita

of 8

description

Undescensus testis (UDT) atau cryptorchidism adalah salah satu kelainan urogenitalia kongenital pada anak laki-laki, dimana testis tidak berada pada tempat yang semestinya yaitu dalam skrotum. Faktor predisposisi terjadinya adalah prematuritas, berat bayi lahir rendah, kecil untuk masa kehamilan, kembar dan pemberian estrogen pada trimester pertama. Insiden pada bayi sangat dipengaruhi oleh umur kehamilan bayi dan tingkat kematangan atau umur bayi. Pada bayi cukup bulan sekitar 3-6% dan meningkat menjadi 30% pada bayi prematur. Bayi dengan berat lahir kurang dari 900 gram seluruhnya mengalami UDT, sedangkan dengan berat lahir 900 – 1.800 gram sekitar 68,5 %. UDT dapat kembali turun spontan ke skrotum sekitar 70-77% pada umur 3 bulan. Tujuan terapi adalah untuk mencapai posisi orthotopik testis pada skrotum sebelum usia dua tahun untuk mencegah terjadinya kerusakan spermatogenesis yang permanen. Penatalaksanaan dilakukan dengan terapi hormonal dan pembedahan.Dilaporkan anak laki-laki usia 9 tahun ke rumah sakit dengan keluhan tidak terdapat testis pada skrotum, yang dialami sejak lahir. Riwayat terapi hormonal selama kehamilan tidak ada, lahir sebelum waktunya (bulan ke-8) dengan berat badan kurang, BAB biasa, BAK lancar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tidak teraba testis dalam kantong skrotum kanan dan kiri. Hasil pemeriksaan radiologik dengan ultrasonografi didapatkan undescensus testis bilateral dan tampak struktur yang menyerupai testis pada pubis kanan. Pada pemeriksaan MSCT-Scan ditemukan undescensus testis bilateral, testis kanan dan kiri terletak pada paravesica kanan dan kiri. Kata kunci : undescensus testis

Transcript of Undescensus Testis Novita

Slide 1

1UNDESCENSUS TESTISNovitaRS Wahidin SudirohusodoMAKASSAR

Undescensus testis (UDT) atau cryptorchidism adalah salah satu kelainan urogenitalia kongenital pada anak laki-laki, dimana testis tidak berada pada tempat yang semestinya yaitu dalam skrotum.Terdapat tiga tipe UDT, yaitu ; True UDTTestis ektopikTestis retraktil atau fals UDT2PendahuluanFaktor predisposisi terjadinya UDT :prematuritas, berat bayi lahir rendah, kecil untuk masa kehamilan, kembar dan pemberian estrogen pada trimester pertama

Insiden UDT : prematur 30% bayi BBL < 900 gram = 100% UDTUDT turun spontan ke skrotum sekitar 70-77% pada umur 3 bulan.

3InsidenAnamnesis : Anak laki-laki, 12 tahun, dengan keluhan tidak terdapat testis pada skrotum yang dialami sejak lahir. Tidak ada riwayat terapi hormonal selama kehamilan, kelahiran prematur (bulan ke-8) dengan berat badan kurang, BAB biasa, BAK lancar.Pemeriksaan Fisik :Pada palpasi tidak teraba testis dalam kantong skrotum kanan dan kiri

4Laporan KasusGambar 1 : Tidak tampak echo testis pada area scrotum kanan dan kiri5USG Abdomen

Gambar 2 : Tampak struktur yang menyerupai testis pada pubis kanan6CT Scan Abdomen tanpa kontras

Gambar 1 : Tampak densitas testis pada sisi lateral kanan os pubis (irisan axial)Gambar 2 : Tampak densitas testis ukuran 1,62 x 1,08 cm pada rongga pelvis sisi anterolateral kiri dari vesica urinaria (irisan axial)Gambar 3 : Tampak densitas testis bentuk lonjong pada sisi lateral kanan os pubis (irisan sagital)Pemeriksaan Laboratorium :Dalam batas normal

Tindakan dan terapi :Dilakukan operasi Orchidopexi testis dextra et sinistra dan herniotomi7Undescensus testis (UDT) terdiri dari 3 tipe yang salah satunya dialami oleh pasien ini yaitu true UDT dimana testis kiri berada pada kanalis inguinalis kiri dan testis kanan berada pada prescrotal kanan. Diagnosis pasien ini ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, serta dari pemeriksaan USG dan CT Scan abdomen memberikan gambaran khas undescensus testis. Pasien kemudian dilakukan tindakan operasi Orchidopexi testis dextra et sinistra dan herniotomi. 8DiskusiReferensiHermantos. Undesensus Testis. Bedah Anak Pontianak. 2012 [cited 2012 Agu 28]. Dikutip dari : http://bedahanakhermantos.blogspot.com/2011/09/ undesensus-testis-testis-tidak-turun.htmlVirtanen, H.E., Toppari,J. Epidemiology and pathogenesis of cryptorchidism. In: Human Reproduction Update. Vol. 14, No.1. Finlandia; 2008. p.49-58.Firdaoessaleh. Diagnosis dan penatalaksanaan undescended testis. Deprtemen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam: Majalah Kedokteran Indonesia. Volume 57, No.1. Jakarta; 2007. hal.33-6.