penginderaan case

Post on 19-Jan-2016

48 views 3 download

description

pemicu mengenai penginderaan - mata - kulit - THT -

Transcript of penginderaan case

Pemicu 5

Vivian Otha Vashti405090216

Learning Object

• Telinga :– Fraktur Tulang

Temporal– Trauma

• Mata :– Trauma tumpul– Benda asing

intraokuler– Trauma kimia

– Trauma elektromagnetik

– Dislokasi lensa– Laserasi kelopak mata– Katarak – trauma– Hifema – Glaukoma sekunder– Edema kornea– Ablatio retina– Kornea erosi

Trauma tumpul pada mata

• Trauma tumpul pd mata – Hematoma kelopak

• Trauma tumpul pd konjungtiva– Edema konjungtiva– Hematoma subkonjungtiva

• Trauma tumpul pd kornea– Edema kornea– Erosi kornea– Erosi kornea – Erosi kornea rekuren

• Trauma tumpul uvea– Iridoplegia– Iridodialisis

• trauma tumpul pd lensa– Dislokasi lensa– Subluksasi lensa– Luksasi anterior– Luksasi lensa posterior– Katarak trauma– Cincin vossius

• Trauma tumpul pd retina dan kororid– Edema retina dan koroid– Ablasi retina

• Trauma tumpul saraf optik– Avulsi papil saraf optik– Optik neuropati traumatik

Hematoma kelopak

• Pembengkakan/penimbunan darah di bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah palpebra

• Akibat : pukulan tinju atau benda keras• Hematoma kacamata : pendarahan lebih

dalam, mengenai kedua kelopak, berbentuk kacamata hitam yg sedang dipakai

• Hematoma kacamata pecahnya a. oftalmika melalui fisura orbita masuk ke ruang orbita ada septum orbita (darah tdk bisa menjalar lanjut) gambaran hitam pd kelopak (seperti orang memakai kacamata)

• Hematoma kelopak dini : kompres dingin (utk hentikan pendarahan dan hilangkan rasa sakit)

• Hematoma lama : kompres hangat

Edema konjungtiva

• Selaput lendir pd konjungtivva kemotik• Kemotik konjungtiva berat palpebrae tidak

menutup rangsang thd konjungtiva bertambah

• Beri dekongestan cegah pembendungan cairan di dlm selaput lendir konjungtiva

• Insisi keluarkan cairan konjungtiva kemoti

Hematoma konjungtiva

• Akibat pecahnya pembuluh darah yg terdapat pd atau di bawah konjungtiva (a. konjungtiva atau a.episklera)

• PD pecah : batuk rejan, trauma tumpul basis kranii (hematoma kacamata), keadaan PD yg mudah pecah

• Rentan pecah : usia lanjut, hipertensi, arteriosklerosis, konjungtivitis, anemia, obat2 tertentu

• Cek robekan di bawah jaringan konjungtiva atau sklera

• Pemeriksaan funduskopi• TIO terlalu rendah + pupil lonjong +

penglihatan menurun lakukan eksplorasi bola mata cek ruptur bulbus okuli

• Pengobatan dini : kompres hangat• Hilang 1-2 minggu (tanpa diobati)

Edema kornea

• Keluhan : penglihatan kabur dan terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya yg dilihat

• Kornea keruh + uji plasido yg positif• Edema berat masuknya serbukan sel radang

+ neovaskularisasi ke dlm jaringan stroma kornea

• Pengobatan : larutan hipertonik (NaCl 5% atau larutan garam hipertonik 2-8%, glukose 40% dan larutan albumin)

• Jika TIO tinggi asetazolamid• u/ hilangkan rasa sakit dan memperbaiki

tajam penglihatan dengan lensa kontak lembek dan mungkin karena menekan kornea mengurangi edem kornea

• Penyulit : kerusakan M. Descement keratopati bulosa keluhan rasa sakit dan menurunkan tajam penglihatan (astigmatisme ireguler)

Erosi kornea

• Keadaan tekelupasnya epitel kornea yg dapat diakibatkan oleh gesekan keras pd epitel kornea.

• Dpt terjadi tanpa cedera pd membran basal• Tanda dan gejala : sakit (serat sensibel kornea

banyak), mata berair, blefarospasme, lakrimasi, fotofobia, penglihatan terganggu(media kornea keruh)

• Pewarnaan fluoresens : hijau (defek epitel kornea)

• Hilangkan rasa sakit dan periksa tajam penglihatan : beri anestesi lokal

• Hati-hati anestesi topikal (menambah kerusakan epitel)

• Cegah infeksi bakteri antibiotik spektrum luas (tetes mata)

• Spasme siliar siklopegik aksi pendek

Erosi kornea rekuren

• Terjadi akibat cedera yg merusak membran basal atau tukak metaherpetik

• Epitel yg menutup kornea lepas waktu bangun pagi

• Berulang epitel tidak dpt bertahan pd defek epitel kornea pelepasan membran basal epitel kornea tdk ada tempat duduk sel basal epitel kornea membran basal yg rusak normal kembali dlm 6 minggu

• Pengobatan melumas permukaan kornea regenerasi epitel tdk cepat terlepas (bentuk membran basal kornea)

• Siklopegik hilangkan rasa sakit dan turunkan gejala radang pd uvea yg mungkin timbul

• Antibiotik (tetes) cegah infeksi sekunder

Iridoplegia

• Trauma tumpul pd uvea kelumpuhan otot sfingter pupil pupil melebar (midriasis)

• Gangguan akomodasi susah melihat• Silau gangguan pengaturan masuknya sinar

pd pupil

• Istirahat cegah terjadinya kelelahan sfingter• Pemberian roboransia

Iridodialisis

• Robekan pd pangkal iris bentuk pupil berubah

• Melihat ganda dengan satu mata• Pupil lonjong, terjadi bersama2 dengan

terbentuknya hifema

• Pembedahan reposisi pangkal iris yg lepas

Dislokasi lensa

• Terputusnya Zonula Zinn kedudukan lensa terganggu

• Subluksasi lensa putusnya sebagian Zonula Zinn lensa berpindah tempat

• Terjadi : trauma, Marphan’s Syndrome (zonula Zinn rapuh)

• Penglihatan berkurang, iridodonesis• Tdk ada zonula Zinn sebagai pegangan lensa

lensa cembung dorong iris bilik mata depan sempit glaukoma sekunder

• Jk tidak ada penyulit beri kacamata yg sesuai

• Luksasi lensa anterior zonula Zinn di sekitar ekuator terputus lensa masuk ke bilik mata depan gangguan pengaliran keluar aqous humour glaukoma kongestif akut

• Keluhan : penurunan penglihatan mendadak, rasa sakit, muntah, mata merah dengan blefarospasme

• Terdapat injeksi siliar yg berat, edema kornea, lensa di bilik mata depan

• Iris terdorong ke belakang, pupil lebar, TIO sangat tinggi

• Beri asetazolamid turunkan TIO• Ke dokter mata keluarkan lensa

• Luksasi mata posterior putusnya zonula Zinn di seluruh lingkaran ekuator lensa lensa jatuh ke badan kaca tenggelam di vitreous humour

• Keluhan : adanya skotoma pd lapang pandang• Gejala : afakia (mata tanpa lensa), melihat

normal dgn + 12 Dioptri u/ jauh, bilik mata depan dalam, iris termulans

• Lensa terlalu lama di vitreous humour glaukoma fakolitik ataupun uveitis fakotoksik (akibat degenerasi lensa)

• Jk terjadi penyulit ekstraksi lensa

Katarak trauma

• Katarak akibat cedera pada mata trauma perforasi / tumpul

• Trauma tumpul katarak subskapular anterior/posterior.

• Kontusio lensa katarak seperti bintang, katarak tercetak (imprinting) cincin Vossius

• Trauma tembus perforasi dan katarak terjadi lebih cepat

• Trauma tembus besar katarak terbentuk cepat, terdapat masa lensa di bilik mata depan

• Histopatologik lensa bercampur dg makrofag endoftalmitis fakoanafilaktik

• Cincin Soemering hanya kapsul anterior lensa yg pecah

• Mutiara Elsching epitel lensa berproliferasi aktif

• Pd anak-anak cegah kemungkinan ambliopia IOL primer atau sekunder

• Jk tidak ada penyulit tunggu mata tenang• Jk ada penyulit (misal glaukoma) ekstraksi

lensa

Cincin Vossius

• Cincin berpigmen yg terletak di belakang pupil nyg dpt terjadi segera setelah trauma, merupakan deposit pigmen iris pd dataran depan lensa sesudah trauma

• Sbg tanda telah terjadi trauma tumpul

Edema retina dan koroid

• Edema retina penglihatan menurun tajam• Warna retina : lebih abu-abu (sukar melihat jaringan

koroid akibat retina yg sembab)• Tdk telihat cherry red spot (seperti pd oklusi arteri

retina)• Yg ditakutkan : edema makula atau edema Berlin

edema luas seluruh polus posterior fundus okuli berwarna abu-abu

• Penglihatan akan kembali normal stlh bbrp minggu, atau berkurang tertimbunnya sel pigmen di makula

Ablasi retina

• Terlepasnya retina dari koroid diduga karena trauma

• Pasien kemungkinan memiliki retina tipis akibat retinitis semata, miopia, dan proses degenerasi retina lainnya

• Keluhan : selaput yg seperti tabir yg mengganggu lapang pandangnya

• Funduskopi : retina abu-abu, PD terangkat dan berkelok-kelok, atau PD seperti terputus-putus

• Secepatnya dirawat bedah

Avulsi Saraf Optik

• Saraf optik terlepas dari pangkalnya di dalam bola mata

• Turunnya tajam penglihatan yg berat, sering berakhir dg kebutaan

• Perlu dirujuk nilai kelainan fungsi retina dan saraf optiknya

Optik neuropati traumatik

• Trauma tumpul kompresi pd saraf optik, pendarahan dan edema di sekitar saraf optik

• Terdapat reaksi defek aferen pupil tanpa adanya kelainan nyata pd retina

• Keluhan : gangguan penglihatan warna dan lapang pandang

• Papil saraf optik beberapa minggu menjadi pucat

• Diagnosis banding : trauma retina, pendarahan vitreous humour, trauma yg mengakibatkan kerusakan pd kiasma optik

• Pengobatan : steroid (akut)• Penglihatan memburuk pertimbangkan

bedah

Benda Asing Intra Okular

• Akan memberikan gangguan tajam penglihatan• Telihat kerusakan kornea, lensa, iris, ataupun

sklera tempat masuknya benda asing ke dalam bola mata

• Jk pemeriksaan lensa jernih, lebarkan pupil dengan midriatika

• Funduskopi segera dilakukan, sebelum lensa menjadi keruh sulit melihat jaringan di belakang lensa

• Radiologik : bentuk dan besar benda asing intraokular, menggunakan cincin Flieringa atau lensa kontak Comberg benda bergerak bersama dg gerak bola mata

• Metal locator : USG utk menentukan letak dan gangguan terhadap jaringan di sekitarnya

• Pengobatan : mengeluarkan (bedah)

Trauma Kimia

• Dpt terjadi di : Lab, industri, pekerjaan, peperangan

• Trauma Asam, Trauma Basa atau Alkali• Tergantung pd pH, kecepatan, dan jumlah

bahan kimia yg mengenai mata• Bahan alkali lbh cepat merusak dan

menembus kornea (dibandingkan dg asam)• Tindakan segera!

• Pembilasan : garam fisiologik atau air bersih lainnya ± 15-30 menit

• Anestesi topikal jk ada blefarospasme berat• Bahan asam : larutan natrium bikarbonat 3%• Bahan basa : larutan asam borat, asam asetat

0.5 % atau bufer asam asetat pH 4.5% netralisir

• Bahan basa EDTA• Antibiotika topikal, siklopegik, bebat mata

Trauma Asam

• Bahan asam yg dapat merusak mata anorganik, organik (asetat, forniat) dan organik anhidrat (asetat)

• Terjadi pengendapan/penggumpalan protein permukaan

• Biasanya superfisial• Tergantung konsentrasinya : tinggi kerusakan lbh

dalam• Pengobatan : irigasi jaringan secepatnya dan selama

mungkin hilangkan dan melarutkan bahan yg mengakibatkan trauma

Trauma Basa atau Alkali

• Bahan alkali sgt cepat menembus kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina

• Terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea• Bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan +

dehidrasi• Bahan akustik soda menembus bilik mata depan dlm

waktu 7 detik• Akan terbentuk kolagenase yg akan menambah

kerusakan kolagen mata• Merusak retina kebutaan

• Klasifikasi Thoft (trauma basa)• Derajat 1 : hiperemis konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata• Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea• Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan

lepanya epitel kornea• Derajat 4 : konjungtiva prilimal nekrosis sebanyak 50%

• Tindakan irigasi secepatnya dg garam fisiologik dan selama mungkin (min 60 menit)

• Beri siklopegik, antibiotika, EDTA, ikat basa• Penyulit : simblefaron, kekeruhan kornea, edema dan

neovaskularisasi kornea, katarak, disertai dengan ftisis bola mata

Trauma Elektromagnetik

• Trauma radiasi :– Sinar infra merah– Sinar ultraviolet– Sinar X dan sinar terionisasi

Trauma Sinar Inframerah

• Terjadi saat menatap gerhana matahari atau bekerja di pemanggangan terkonsentrasinya inframerah yg terlihat

• Pupil melebar (midriasis) suhu lensa naik 9 derajat Celcius iris absorpsi infra merah yg panas tidak baik untuk kapsul lensa - katarak dan eksfoliasi kapsul lensa

• Mudah terjadi pd industri gelas dan pemanggangan logam

• Sinar inframerah : keratitis superfisial, katarak kortikal antero-posterior, koagulasi pd koroid

• Steroid sistemik dan lokal cegah timbulnya jaringan parut pd makula atau untuk kurangi gejala radang yg timbul

Trauma Sinar Ultraviolet (las)

• Sinar UV : gelombang pendek, terdapat pd sinar las, sinar matahari, sinar matahari yg terpantul di atas salju

• Seinar uv merusak epitel kornea tdk nyata terlihat kerusakan pd lensa dan retina membaik setelah bbrp waktu tdk memberikan gangguan tajam penglihatan yg menetap

• Keluhan : mata sakit, seperti kelilipan atau kemasukan pasir, fotofobiam blafarospasme, konjungtiva kemotik (4-10 jam stlh trauma)

• Pd kornea : ada infiltrat di permukaan, kdg2 kornea keruh dan uji fluoresens +.

• Keratitis trpdt pd fisura palpebrae sembuh tanpa cacat

• Pupil miosis, tajam penglihatan terganggu• Pengobatan : siklopegia, antibiotika lokal, analgetik,

mata ditutup 2-3 hari

Trauma Sinar Terionisasi

• Dibedakan : – Sinar alfa yg diabaikan– Sinar beta yg dapat menembus 1 cm jaringan– Sinar gamma– Sinar X

• Dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya retina, tergantung energi, tipe sinar, lensa yg lebih muda dan peka

• terjadi pemecahan diri sel epitel secara tidak normal• Sinar x merusak retina : dilatasi kapiler, pendarahan,

mikroaneuris mata, dan eksudat• Luka bakar akibat sinar x merusak kornea kerusakan

permanen (keratitis dengan iridosiklitis ringan)• Keadaan berat parut konjungtiva atrofi sel goblet

ganggu fungsi air mata• Pengobatan antibiotika topikal dengan steroid, dan

siklopegik• Simblefaron bedah

Hifema

• Darah di dalam bilik mata depan PD iris atau badan siliar robek

• Keluhan : sakit, epifora, blefarospasme• Penglihatan menurun• Pengobatan : tidur di tempat tidur yg

ditinggikan 30 derajat pd kepala, diberi koagulasi, mata ditutup

• Jk ada penyulit glaukoma asetazolamid

• Jk terdapat tanda2 imbibisi kornea, glaukoma sekunder, hifema penuh dan berwarna hitam, atau bila 5 hari tdk ada tanda2 hifema akan berkurang paracentesis (mengeluarkan darah)

• Dpt terjadi hifema sekunder lebih sukar hilang• Dpt terjadi glaukoma sekunder kontusi badan siliar

reses sudut bilik mata gangguan pengaliran cairan mata• Siderosis bulbi : zat besi di dalam bola mata dpt

menyebabkan ftisis bulbi dan kebutaan• Hifema spontan pd anak kemungkinan leukimia dan

retinoblastoma