Sistem Penginderaan

34
BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga atau kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima atau panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indera masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal. 1.3 Rumusan masalah 1. Apa saja organ – organ panca indera ? 2. Apa saja fungsi organ-organ sistem panca indera ? 1.4 Tujuan 1. Mengidentifikasi organ-organ sistem panca indera. 2. Mengidentifikasi fungsi organ-organ sistem panca indera. 1

description

Sistem Pengindraan

Transcript of Sistem Penginderaan

Page 1: Sistem Penginderaan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar

untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar

tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima

alat indera itu adalah mata, hidung, telinga atau kuping, kulit dan lidah.

Setiap orang normalnya memiliki lima atau panca indera yang berfungsi dengan

baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan

keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indera masih bisa hidup

namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.

1.3 Rumusan masalah

1. Apa saja organ – organ panca indera ?

2. Apa saja fungsi organ-organ sistem panca indera ?

1.4 Tujuan

1. Mengidentifikasi organ-organ sistem panca indera.

2. Mengidentifikasi fungsi organ-organ sistem panca indera.

1

Page 2: Sistem Penginderaan

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Panca Indera

Panca Indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis

rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang

membawa kesan rasa (sensori impression) dari organ indera menuju ke otak perasaan ini

ditafsirkan.

Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan , pengecapan, penglihatan,

penciuman dan suara. Ada kesan yang timbul dari dalam antara lain, lapar, haus, dan rasa

sakit.

Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus

mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sistem indera

memerlukan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat.

Organ indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan

maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai implus saraf melalui serabut

saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indera menerima stimulus, menghasilkan dan

mengirim impuls saraf, interpretasi dari pada semua organ indera dapat diklasifikasikan

menjadi dua yaitu, organ indera umum seperti reseptor raba tersebar di seluruh tubuh dan

organ indera khusus seperti putting pengecap penyebarannya terbatas pada lidah.

1. INDERA PENGLIHATAN (MATA)

Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari organ okuli

assesoria (alat bantu mata) dan oculus (bola mata). Saraf indera penglihatan, saraf optikus

urat saraf cranial kedua), timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk

membentuk saraf optikus.

a. Alis

Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhhi oleh bulu yang berfungsi

sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat tarik dan sebagai alat

kecantikan.

b. Kelopak Mata

Terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawa, fungsinya adalah

sebagai pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup

dan membuka mata).

2

Page 3: Sistem Penginderaan

c. Organ Okuli Assesoria (Alat pembantu mata),

terdapat disekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri

dari:

1. Kavum Orbita. Merupakan rongga mata yang bentunya seperti kerucut

dengan puncaknya mengarah ke depan dan ke dalam.

Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang :

Os Frontalis.

Os Zigomatikum.

Os Stenoidal.

Os Etmoidal.

Os Palatum.

Os Lakrimal.

Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan rongga

mata dengan rongga otak, rongga hidung, rongga etmoidalis dan

sebagainya. Rongga bola mata ini berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf,

pembuluh darah dan apparatus lakrimalis.

2. Supersilium (alis mata).

Merupakan batas orbita dan potong kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi

oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan.

3. Palpebra (kelopak mata).

Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulti yang terletak didepan

bulbus okuli, kelopak mata atas lebih besar dari kelopak mata bawah.

Kelopak mata atas lebih mudah digerakkan yang terdiri dari muskulus

levator palpebra superior.Pada ujung kelopak mata terdapat silia (bulu

3

Page 4: Sistem Penginderaan

mata). Tarsus merupakan bagian dari kelopak yang berlipat-lipat.pada

kedua tarsus terdapat beberapa kelenjar, yaitu:

Kelenjar tarsalia.

Kelenjar sebasea.

Kelenjar keringat.

4. Apartus Lakrimalis (Air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis

superior dan inferior, melalui duktus eksretorius lakrimalis masuk ke

dalamsakus konjungtiva, melalui bagian depan bola mata ke dalam kanalis

lakrimalis mengalir ke duktus nasokrimalis terus ke meatus nasalis inferior.

5. Muskulus okuli (Otot mata). Merupakan otot ekstrinsik mata yang terdiri

dari 7 buah otot; 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum

orbitalis, dan 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas.

Muskulus levator palpebra superior inferior., fungsinya mengangkat

kelopak mata.

Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk

menuup mata.

Muskulus rektus okuli inferior (otot di sekitar mata), fungsinya

untuk menutup mata.

Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), fungsinya

menggerakkan mata dalam (bola mata).

Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola

mata ke atas, ke bawah dan ke luar.

Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas,

ke bawah dan ke luar.

Muskulus rektus okuli berorigo pada annulus tendineus komunis, yang

merupakan fibrosus yang menyelubungi nervus optikus.

Strabismus (juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralise

kelumpuhan fungsi dari salah satu otot mata.

d. Okulus (Mata)

Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II, merupakan saraf

otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian

penting dari organ visus.

Tunika okuli, terdiri dari:

a. Kornea.

4

Page 5: Sistem Penginderaan

Merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat

membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sclera, terdiri dari

5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen), 3 substansi

propia, 4 lamina elastika posterior dan 5 endotelium. Kornea tidak

mengandung pembuluh darah. Peralihan antara kornea ke sclera disebut sclera

corneal junction.

b. Sklera.

Merupakan lapisan fibrous yang elastik yang merupakan bagian dinding

luar bola mata dan, bagian depan sclera tertutup oleh kantong konjungtiva.

Tunika vaskulosa okuli. Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan

pembuluh dara. Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian yaitu:

a. Koroid.

Merupakan selaput yng tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika

vaskulosa. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika.

b. Korpus siliaris.

Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke

iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin, korpus siliaris terdiri dari orbikulus

siliaris, korona siliaris dan muskulus siliaris terdapat pada bagian luar korpus

siliaris antara sclera dan korona siliaris.

Fungsinya untuk adanya akomodasi, pada proses melihat muskulus siliaris

harus berkontraksi.

c. Iris.

Merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena

mengandung pigmen, berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12

mm, tebal ½ mm, di tengah terletak di bagian berlubang yang di sebut pupil.

Pupil berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Bagian belakang

dari ujung iris menempel pada lensa mata, sedangkan ujung pinggirnya

melanjut sampai ke korpus siliaris.

Pada iris terdapat 2 buah otot : Muskulus spinter pupila pada pinggir iris dan

muskulus dilatator pupila terdapat agak ke pangkal iris dan banyak

mengandung pembuluh darah dan sangat mudah terkena radang bisa menjalar

ke korpus siliaris.

d. Tunika nefrosa

5

Page 6: Sistem Penginderaan

Merupakan lapisan terdalam bola mata disebut retina, retina terbagi atas 3

bagian:

Pars Optika Retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di

depan khatulistiwa bola mata.

Pars Siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.

Pars Iridika melapisi bagian permukaan belakang iris.

Retina terdapat di bagian belakang berlanjut sampai ke nervus optikus,

secara histologist retina terdiri dari 10 lapisan, pembagian lapisannya:

- Lapisan 1 lapisan berpigment

- Lapisan 2, 4 dan sebagian 5 lapisan fotoreseptika.

- Lapian 5 (sisa), 6,7,8,9, merupakan lapisan neuron.

- Lapisan 3 dan 10 sebagai lapisan penunjang.

Pada daerah makula lutea, retina megalami penyederhanaan sesuai dengan

fungsinya untuk melihat jelas. Semua akson dari neuron ganglion berkumpul pada

bagian belakang dari optik disk (papilla). Optik disk disebut juga titik buta, oleh

karena cahaya yang jatuh didaerah ini memberikan kesan dapat melihat. Bulbus okuli

berisi tiga jenis cairan refracting media dan masing-masing cairan mempunyai

kekentlan yang berbeda.

1. Aques Humor. Cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata, cairan ini

diperkirakan dihasilkan oleh prossesus siliaris kemudian masuk ke dalam

kamera okuli posterior, melalui celah fotana (sudut iris) masuk ke dalam

kamera okuli anterior.

2. Lensa Kristalina. Merupakan masa yang tembus cahaya berbentuk bikonkaf

terletak antara iris dan dan korpus vitrious yang sangat elastic. Kedua ujung

lensa ini diikat oleh ligamentum suspensorium, lensa ini terdiri dari 5 lapisan.

3. Korpus Vitrous. Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara

lensa dan retina, isinya merupakan 4/5 bagian dari pada bulbus okuli, sehingga

bola mata ini tidak kempes.

KELENJAR AIR MATA

6

Page 7: Sistem Penginderaan

SISTEM PENGLIHATAN

7

Page 8: Sistem Penginderaan

e. Fungsi Mata

Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya

pada retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan

rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otk untuk ditafsirkan.

Fungsi refraksi mata

Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkn bayangan yang letaknya

difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubh oleh lensa badan

aques dn vitrous, lens membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina

bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.

Kelenjar air mata

Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga

orbita, kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva

dari saluran kelenjar lakrimalis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan

menggenangi seluruh permukaan bola mata, sebagian besar caira ini menguap

sebagian lagi masuk ke hidung melalui saluran lakrimalis.

2. INDERA PENDENGAR (AUDITORY APHARTUS)

Merupakan salah satu alat panca indera untuk mendengar.

Anatomi telinga terdiri dari:

Telinga Bagian Luar (Auris Eksterna)

a. Aurikula (daun telinga), menampung gelombang suara datang dari luar

masuk kedalam tellinga.

b. Meatus Akustikus eksterna (liang telinga).

Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani panjangnya ±2,5 cm

terdiri dari tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut,

kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret

berbentuk serum.

c. Membran Timpani.

Antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga yang

disebut membran timpani.

Telinga Bagian Tengah (Auris Media)

a. Kavum Timpani.

Rongga di dalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran yang

terdiri dari maleus, inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam

8

Page 9: Sistem Penginderaan

membran timpani dan bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra

ovalis.

b. Antrum Timpani

Merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak dibagian bawah

samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa

merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani, rongga ini

berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula mastoid

yang terdapat dibelakang bawah antrum didalam tulang temporalis. Dan

adanya hubungan ini dapat mengakibatkan menjalarnya proses radang.

c. Tuba Auditiva Eustaki

Saluran tulang rawan yang panjangnya ±3,7 cm berjalan miring kebawah

agak kedepan, dilapisi oleh lapisan mukosa

Telinga Bagian Dalam (Auris Interna)

Terletak pada bagian tulang keras pilrus temporalis, terdapat reseptor

pendengaran dan alat pendengar ini disebut labirin.

a. Labirintus Osseous

Serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe.

Vestibulum

Bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membuka fenestra

ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerima

muara kanalis semisirkularis.

Koklea

Koklea berbentuk seperti rimah siput, pada koklea ini ada 3 pintu yang

menghubungkan koklea dengan vestibulum, kavum timpani dan dengan

kanalis koklearis.

Kanalis semi sirkularis

Merupakan saluran setegah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran, yang

satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90°. Kanalis semi sirkularis

superior, kanalis sirkularis posterior, dan kanalis semi sirkularis lateralis.

b. Labirintus Membranosus

Utrikulus

Bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gepeng terpaut pada

tempatnya oleh jaringan ikat, disini terdapat saraf (nervus akustikus)

9

Page 10: Sistem Penginderaan

pada bagian depan dan sampingnya ada daerah yang lonjong disebut

makula akustika utrikulo.

Pada dinding belakang utrikulus ada muara dari duktus semi sirkularis

dan pada dinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa

sirkularis, saluran yang menghubungkan utrikulus dengan sakulus.

Sakulus

Bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian

depan dan bawah vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, dimana

terdapat nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-

serabut halus cabang nervus akustikus berakhir pada makula akustika

sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang

menghubungkan sakulus dengan duktus koklearis, dibagian sudut

sakulus ada saluran halus disebut duktus endo limfatikus berjalan melalui

aquaduktus vestibularis menuju permukaan permukaan bagian bawah

tulang temporalis berakhir sebagai kantong buntu disebut sakus endo

limfatikus, yang terletak tepat di lapisan otak duramater.

Duktus semi sirkularis

Ada tiga tabung selaput semi sirkularis yang berjalan dalam kanalis semi

sirkularis (superior, posterior dan lateralis). Penampangnya kira-kira

sepertiga penampang kanalis semi sirkularis. Bagian duktus yang

melebar disebut ampula selaput, setiap ampula mengandung satu celah

sulkus ampularis merupakan tempat-tempat masuknya cabang ampula

nervus akustikus, sebelah dalam ada krista ampularis yang terlihat

menonjol kedalam yang menerima ujung-ujung saraf.

Duktus Koklearis

Merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-olah membuat

batas pada koklea timpani, atap duktus koklearis terdapat membran

vestibularis pada alasnya terdapat membran basilaris. Duktus koklearis

mulai dari kantong buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat

diseberang kanalis lamina spiralis pada kantong buntu (seikum

ampulare). Pada membran basilaris di temukan organ korti sepanjang

duktus koklearis yang merupakan hering sense organ.

10

Page 11: Sistem Penginderaan

PENAMPANG TELINGA

Proses pendengaran

Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara

dimana kecepatan dan volumenya berbeda-beda.

Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar (auris eksterna) yang

menyebabkan membran timpani bergetar , getar-getaran tersebut diteruskan menuju

inkus dan stapes melalui maleus yang terkait pada membran itu.

Karena getaran yang timbul pada setiap tulang itu sendiri maka tulang akan

memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju

perilimfe. Getaran perilimfe dialihkan melalui membran menuju edolimfe dalam

saluran koklea dan rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti

selanjutnya dihantarkan menuju otak. Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai

suara yang enak atau tidak enak, gelombang suara menimbulkan bunyi.

1. Tingkatan suara biasa 80-90 desible

2. Tingkatan maksimum kegaduhan 130 desible

Bagi orang secara terus-menerus menghadapi kegaduhan seperti di pabrik

diberikan perlengkapan pelindung telinga.

11

Page 12: Sistem Penginderaan

LABIRIN

Keseimbangan

Nervus yang terbesar dalam kanalis semi sirkularis menghantarkan impuls-

impuls menuju otak. Impuls-impuls ini dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi, karena

adanya perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu. Hal ini

mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan.

Apabila seseorang didorong kesalah satu sisi maka badannya cenderung miring ke

arah lain (berlawanan dengan arah badan yang didorong) guna mempertahankan

keseimbangan, berat badan diatur, posisi badan dipetahankan sehingga jatuhnya badan

dapat dipertahankan. Perubahan kedudukan cairan dalam saluran semi sirkuler inilah

yang merangsang impuls, respon badan berupa gerak reflek, guna memindahkan berat

badan serta mempertahankan keseimbangan.

PENAMPANG TELINGA TENGAH

12

Page 13: Sistem Penginderaan

Saraf Pendengar

Nervus auditori mengumpulkan sensibiltitas dan bagi vestibuler rongga telinga

dalam yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak

menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula

oblongata terus bergerak menuju serebelum.

Bagian koklearis pada nervus auditori saraf pendengar yang sebenarnya, serabut

saraf dipancarkan kesebuah nukleus khusus yangn berada dibelakang tamalus,

dipancarkan menuju korteks otak yang terletak pada bagian temporalis.

SARAF PENDENGARAN TELINGA DALAM

4. INDERA PENCIUM (HIDUNG)

Alat pencium terdapat dalam rongga dari ujung saraf otak nervus olfaktorius,

serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung dikenal dengan olfaktori.

Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril

yang sangat halus terjalin dengan serabut-serabut dari bulbus olfaktorius yang merupakan

otak terkecil, saraf olfaktorius terletak di atas lempeng tulang etmoidalis.

Proses Penciuman

Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus

olfaktorius) dari bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan

perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat

olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium

dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan akan rasa tersebut mudah hilang bila

13

Page 14: Sistem Penginderaan

dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang cukup lama. Contoh : orang yang

berada dalam suatu ruangan yang sesak dan pengab tidak merasakan bau yang tidak enak

sementara dilain pihak bau segera menyerang hidung orang yang baru datang dari

lingkungan udara segar.

SARAF PENCIUMAN PADA HIDUNG

Kelainan Pada Penciuman

1. Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lendir hidung sangat kering, basah

atau membengkak seperti keadaan influenza.

2. Rasa penciuman akan hilang sama sekali akibat komplikasi dari suatu cedera pada

kepala.

Konka Kanalis

Terdiri dari lipatan selaput lendir, pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf

pembau, kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau sesuatu udara, udara yang

kita hisap melalui bagian atas dari rongga hidung.

Pada konka kanalis terdapat 3 pasang karang hidung :

1. Konka nasalis superior

2. Konka nasalis media

3. Konka nasalis anterior

Disekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus para nasalis yang

terdiri dari :

a. Sinus maksilaris = rongga tulang hidung

14

Page 15: Sistem Penginderaan

b. Sinus sfenoidalis = rongga tulang baji

c. Sinus frontalis = rongga nasalis inferior

Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung,

lendir-lendir dari sinus para nasalis akan keluar, jika tidak dapat mengalir keluar akan

menjadi sinusitis.

PENAMPANG RONGGA HIDUNG

Perbedaan Antara Alat Penciuman dengan Pengecap

1. Alat penciuman menentukan zat yang jauh letaknya, sedangkan alat pengecap

menentukan zat yang letaknya dalam rongga mulut.

2. Alat penciuman dapat menentukan banyak sekali macam rasa, sedangkan untuk

pengecap dapat menentukan 4 macam rasa.

3. Alat penciuman diperlukan zat kimia, sedangkan untuk alat pengecap tidak

diperlukan zat kimia.

3. INDERA PENGECAP (LIDAH)

Lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap, lidah

terdiri dari 2 kelompok :

Otot intrinsik melakukan gerak halus

15

Page 16: Sistem Penginderaan

Otot ekstrinsik melaksanakan gerakan-gerakan kasar pada waktu mengunyah dan

menelan.

Lidah terletak pada dasar mulut, ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi,

terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakkan

kesemua jurusan.

RONGGA MULUT

a. Bagian-bagian Dari Lidah :

1. Radiks lingua : pangkal lidah

2. Dorsum lingua : punggung lidah

3. Apeks lingua : ujung lidah

Bila lidah digulung kebelakang tampak permukaan bawah yang disebut frenulum

lingua, sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah

pada dasar mulut.

Selaput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembab, permukaan atas seperti beludru

dan ditutupi papil-papil terdiri atas 3 jenis yaitu :

a. Papila sirkumvalate

Ada 8 hingga 12 buah yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, jenis

papila yang terbesar tersusun seperti huruf V.

b. Papila fungiformis

Menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.

c. Papila filiformis

Merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh permukaan lidah, organ

ujung untuk pengecap adalah puting pengecap yang sangat banyak terdapat

didalam dinding papila sirkumvalate dan filiformis.

16

Page 17: Sistem Penginderaan

Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa

pengecapan yang sebenarnya. Selaput papila langit-langit dan faring juga

bermuatan puting-puting pengecap.

Macam pengecapan terbagi atas 4 bagian :

1. Rasa pahit terdapat pada pangkal lidah.

2. Rasa manis terdapat pada ujung lidah.

3. Rasa asin terdapat pada ujung, samping kiri dan kanan lidah.

4. Rasa asam terletak pada samping kiri dan kanan lidah.

Makan dapat dirasakan kalau makanan dalam bentuk cair dan harus sungguh-sungguh

bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda

dan menimbulkan kesan rasa yang berbeda pula.

Lidah memiliki persarafan yang majemuk dari urat saraf hipoglosus (saraf otak ke 12)

dan dipersarafi juga oleh saraf papila ke VII (nervus fasialis) dan saraf ke IX

glosofaringeus yang membawa saraf impuls saraf persarafan umum. Kelenjar lidah

mengeluarkan ±1/2 liter dalam 24 jam dalam mengolah enzim papila, sebagai katalisator

dalam perubahan karbohidrat menjadi monosakarida dan disakarida.

Fungsi Alat Pengecap

1. Untuk merasakan arti makanan yang enak atau tidak enak

2. Sebagai alat reflek, dengan adanya rasa asam, asin, pahit, manis dan sebagainya,

maka getah cerna akan keluar.

Susunan Saliva (kelenjar ludah)

a. Air 70-99%.

b. Gliko protein yang dihasilkan sublingualis.

c. Enzim pencernaan yang disebut papila yang hanya dapat bekerja dalam suasana

asam.

d. Garam alkali (sifatnya basa).

e. Lain-lainnya, sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas(CO2) dan

bakteri.

Fungsi Saliva

a. Fungsi mekanis

Mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair dan

mudah ditelan.

b. Fungsi khemis

17

Page 18: Sistem Penginderaan

Enzim papila mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi

papila.

c. Membasahi lidah, pipi dan langit-langit (palatum) yang penting dalam proses

berbicara.

d. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan. Misalnya ; gula dan

garam.

e. Mencegah gigi menjadi karies, mengubah suasana asam yang ditimbulkan oleh

bakteri pembusuk.

Bila makanan ada dalam mulut atau kita mencium bau makanan maka akan keluar

saliva atau yang disebut sekresi psikis yang akan merangsang nervus olfaktorius dan

nervus glossofaringeus.

Sensasi Haus

Rasa sensasi haus diproyeksikan pada faring, reseptornya tidak diketahui dengan

pasti sedangkan serabut eferentnya melalui nervus glossofaringeus saraf ke IX.

Pusatnya tidak diketahui, sensasi haus merupakan pelindung untuk segera minum.

Sensasi Lapar

Rasa sensasi lapar diproyeksikan pada lambung biasanya bersamaan dengan

kontraksi ritmis yang kuat dari otot-otot lambung yang timbul papila tiap 30-60 menit

sekali.

Reseptor lapar terletak diantara otot-otot lambung serabut papila melalui nervus vagus

dan pusat lapar yang tidak diketahui jelas.

PENAMPANG LIDAH

18

Page 19: Sistem Penginderaan

PUTING PENGECAP

5. SISTEM PERABA

Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput

lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulti yang didalamnya

terdaapat ujung saraf peraba mempunyai banyak fungsi, antara lain membantu mengatur

suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan

ekskretori, sekretori, dan absorpsi.

Kulit dibagi menjadi dua lapisan:

1. Epidermis atau kutikula.

2. Dermis atau korium.

Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang

disusun atas dua lapis yang jelas tampak: selapis lapisan tanduk dan selapis zona

germinalis. Bagian-bagian epidermis dapat dilihat dengan mikroskop.

Lapisan epidermal yaitu lapisan tanduk terletak paling luar, dan tersusun atas tiga lapisan

sel yang membentuk epidermis.

Stratum kronium yaitu sel nya tipis, datar, seperti sisik dan terus- menerus dilepaskan.

Stratum lusidum yaitu selnya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya.

Stratum granulosum yaitu selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan granulosum.

Zona graminalis terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua lapisan epitel yang

berbentuk tegas.

Sel berduri yaitu sel dengan fibril halus yang menyambung sel yang satu dengan yang

lainnya di dalam lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri.

Sel basal yaitu sel ini terus-menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel ini disusun

dengan teratur, berderet dengan rapat membentuk lapisan pertama atau lapisan dua sel

pertamaari sel basal yang duduk di atas papila dermis.

19

Page 20: Sistem Penginderaan

Epidermis tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus epidermis

dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Di atas permukaan

epidermis terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis di bawahnya.

Garis-garis ini berbeda-beda pada ujung jari berbentuk ukiran yang jelas, yang pada setiap

orang berbeda. Maka atas hal ini studi sidik jari dalam kriminologi dilandaskan.

Korium atau dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada

permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah

kapiler.

Ujung akhir saraf sensoris yaitu puting peraba, terletak di dalam dermis. Kelenjar keringat

yang berbentuk tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak di sebelah dalam

dermis, dan salurannya yang keluar melalui dermis dan epidermis bermuara di atas

permukaan kulit di dalam lekukan halus yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar keringat

yang berubah sifat yang dapat dijumpai di kulit sebelah dalam telinga yaitu kelenjar

serumen.

Kelenjar sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit bentuknya seperti botol dan

bermuara di dalam folikel rambut. Kelenjar ini paling banyak terdapat dikepala dan wajah

yaitu sekitar hidung, mulut, dan telinga, dan sama sekali tak terdapat dalam kulit tapak

tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan di

dalam sel ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum.

Pelengkap kulit terdiri dari rambut, kuku dan kelenjar sebaseus yang dianggap sebagai

tambahan pada kulit. Rambut dan kuku adalah sel epidermis yang berubah. Rambut tubuh

dari folikel rambut merupakan lekukan jeluk didalam epidermis.

Folikel rambut dibatasi sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal

rambut tumbuh. Dalam keadaan sehat bila sehelai rambut rontok maka akan diganti sehelai

lain yang tumbuh dari papil yang sama. Akar rambut berada didalam folikel. Pada ujung

paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini

menjepit sebuah papil pembuluh darah, dan pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak

yang terdapat didaerah ini. Bagian yang keluar dari permukaan adalah batang rambut.

Warna rambut disebabkan jumlah pigmen didalam epidermis. Berhubungan dengan folikel

rambut terdapat otot polos kecil, yaitu erektor pilorum atau penegak rambut, terdapat juga

kelenjar sebaseus yang mengeluarkan sekret yang disebut sebum. Sebum ini memelihara

kulit supaya empuk dan halus, dan rambut mengilat.

Kuku adalah kulit yang telah berubah. Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya

memuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku

20

Page 21: Sistem Penginderaan

mendapat pelayanan persarafan berlimpah dan mengandung banyak pembuluh darah.

Bagian proksimal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis

dalam daerah ini.

Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan merupakan

awal kuku tumbuh maju. Badan kuku adalah bagian yang tak ditutupi dan yang dengan

kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal bebas dan di setiap sisi dibatasi lipatan kulit.

FUNGSI KULIT

1. Kulit sebagai organ pengatur panas

Suhu normal tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36 ° sampai 37,5° C. Panas

dilepas oleh kulit dengan berbagai cara:

a) Dengan penguapan

b) Dengan pemancaran

c) Dengan konduksi

d) Dengan konveksi (pengaliran)

Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian

saraf simpatis.

Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh.

2. Kulit sebagai indera peraba

Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada ujung saraf didalam kulit

berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Didalam kulit terdapat tempat-

tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif dalam (peka) terhadap

dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.

3. Tempat penyimpanan

Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air; jaringan

adiposa dibawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada

tubuh.

4. Beberapa kemampuan melindungi dari kulit .

21

Page 22: Sistem Penginderaan

Kulit relatif tak tertembus air, dalam arti menghindarkan hilangnya cairan dari

jaringan dan juga menghindarkan masuknya air kedalam jaringan, misalnya bila

tubuh terendam air. Epidermis mengalami cedera pada struktur dibawahnya dan

karena menutupi ujung akhir saraf sensorik didalam dermis maka kulit mengurangi

rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga,

proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan eksudasi cairan dari dermis

yang sekarang terbukan itu menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan

akibatnya pasien berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan keadaan

yang lebih panas.

22

Page 23: Sistem Penginderaan

\

23

Page 24: Sistem Penginderaan

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis

rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang

membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indera menuju otak, tempat

perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan,

pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara. Lainnya timbul dari dalam antara lain

lapar, haus dan rasa sakit.

Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung-akhir-khusus

guna mengumpulkan rangsangan dan perasaan yang khas itu sampai saat setiap orang

berhubungan.

Tampaknya kita seolah-olah mengecap dengan ujung saraf pada lidah, mendengar

dengan saraf dalam telinga, dan seterusnya. Tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai

semua perasaan itu.

3.2 Saran

Dari makalah yang telah kami buat dan kami telaah secara menyeluruh, kami

menyarankan kepada pembaca untuk mengetahui apa saja organ-organ, fungsi, dan

kelainan-kelainan pada sistem panca indera agar dapat menambah wawasan para pembaca.

24